Anda di halaman 1dari 4

FPA 03.04a Rev.

PERJANJIAN KONTRAK
Komite Akreditasi Nasional dan LS

Nomor: ______________________________

Kontrak ini dibuat pada hari ……., tanggal …….., bulan ……, tahun………oleh dan antara:

1. Komite Akreditasi Nasional, dalam hal ini bertindak dalam kedudukannya selaku Badan
Akreditasi, berkedudukan di Gedung Manggala Wanabhakti Blok IV Lantai 4, Jl. Jend. Gatot
Subroto, Senayan, Jakarta, untuk selanjutnya disebut Pihak Pertama, dan :

2. ……………………….., dalam hal ini bertindak dalam kedudukannya selaku Lembaga Sertifikasi,
berkedudukan di …………………., untuk selanjutnya disebut Pihak Kedua.

Pasal 1
Ruang Lingkup Pemberian Jasa

1. Atas permintaan Pihak Kedua, Pihak Pertama dengan ini sepakat untuk melakukan jasa
akreditasi atas sistem manajemen Pihak Kedua berdasarkan persyaratan terkait guna
memperoleh sertifikat akreditasi berdasarkan syarat dan aturan sebagaimana diatur dalam
Kontrak ini.

2. Dalam melaksanakan pekerjaannya, yaitu memberikan jasa akreditasi, Pihak Pertama akan
menggunakan asesor yang kompeten baik yang berasal dari lingkungan intern Pihak Pertama
sendiri atau, bilamana diperlukan, yang berasal dari luar lingkungan Pihak Pertama yang dalam
hal ini akan bertindak sebagai asesor kontrak bagi Pihak Pertama dan dijamin akan bisa
menjaga kerahasiaan Pihak Kedua

3. Asesor akan melaksanakan penilaian berdasarkan permohonan akreditasi pemohon sesuai


dengan Pedoman BSN/KAN terkait

4. Proses akreditasi dimulai dengan tahap Audit Kecukupan dan akan dilanjutkan dengan tahap
asesmen setelah Pihak Pertama menerima kelengkapan dokumen dan dinyatakan cukup.

5. Asesmen oleh Pihak Pertama dilakukan di tempat Pihak Kedua, maka Pihak Kedua wajib
menyediakan semua sarana dan dokumen yang dibutuhkan termasuk personel untuk
memungkinkan Pihak Pertama melaksanakan pekerjaannya dengan sebaik-baiknya sesuai
dengan permintaan Pihak Pertama

Pasal 2
Akreditasi

1. Dalam hal pemberian jasa akreditasi dari Pihak Pertama, Pihak Kedua harus bersedia untuk
memenuhi persyaratan/ketentuan*) yang ditetapkan Pihak Pertama sebagai berikut :
a. …………
b. ………..
c. ………..
d. dst

Tanggal : 16 Desember 2005 1 dari 4


FPA 03.04a Rev.0

2. Sertifikat akreditasi hanya akan diberikan apabila berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan
oleh Pihak Pertama ternyata bahwa sistem manajemen yang diterapkan oleh Pihak Kedua
telah sepenuhnya bersesuaian dengan persyaratan dalam Pedoman BSN/KAN terkait.

3. Sertifikat tidak akan diberikan manakala berdasarkan evaluasi Pihak Pertama sistem
manajemen yang diterapkan oleh Pihak Kedua tidak bersesuaian dengan persyaratan dalam
Pedoman BSN/KAN terkait.

4. Pihak Kedua harus melaksanakan internal audit sebelum Pihak Pertama melakukan kunjungan
pengawasan (survailen).

5. Pihak Pertama akan melakukan asesmen ulang apabila Pihak Kedua membuat perubahan
besar terhadap operasinya atau apabila ada perubahan lainnya yang dapat berpengaruh.

Pasal 3
Umur Akreditasi

1. Sertifikat berlaku untuk jangka waktu 4 (empat) tahun terhitung sejak tanggal pemberiannya oleh
Pihak Pertama kepada Pihak Kedua, dan sebelum berakhirnya jangka waktu tersebut, Pihak
Kedua wajib diakreditasi ulang oleh Pihak Pertama.

2. Selama berlakunya sertifikat, Pihak Pertama melakukan pengawasan berkala (survailen)


kepada Pihak Kedua dalam kurun waktu tidak lebih dari 12 (dua belas) bulan sejak Pihak
Kedua diakreditasi dan dalam waktu maksimal 12 (dua belas) bulan untuk kunjungan berikutnya.

3. Ketidaksesuaian yang ditemukan saat survailen harus ditindaklanjuti Pihak Kedua dalam jangka
waktu yang ditentukan.

4. Bilamana Pihak Kedua tidak dapat menyelesaikan tindakan perbaikan ketidaksesuaian


sebagaimana dimaksud diatas dalam jangka waktu yang ditentukan, Pihak Pertama akan
mengenakan sanksi berupa pembekuan status akreditasi Pihak Kedua

5. Bilamana ternyata bahwa Pihak Kedua tidak juga melakukan perbaikan dalam periode
pembekuan tersebut, maka Pihak Pertama dapat mencabut akreditasi yang diberikan kepada
Pihak Kedua.

Pasal 4
Penyaksian Asesmen

1. Pihak Pertama melakukan penyaksian terhadap kinerja auditor Pihak Kedua saat
melaksanakan asesmen/survailen terhadap organisasi yang disertifikasi, untuk permohonan
awal akreditasi, permohonan akreditasi ulang dan selama berlakunya sertifikat akreditasi.

2. Selama berlakunya sertifikat akreditasi, Pihak Pertama melakukan penyaksian secara berkala,
dalam kurun waktu tidak lebih dari 12 (dua belas) bulan sejak Pihak Kedua diakreditasi dan
dalam waktu maksimal 12 (dua belas) bulan untuk kunjungan berikutnya.

3. Pihak Kedua mensyaratkan kliennya untuk menandatangani dokumen kontrak yang memuat
komitmennya untuk menerima tim penyaksian KAN untuk menyaksikan auditor sertifikasi.

Tanggal : 16 Desember 2005 2 dari 4


FPA 03.04a Rev.0

Pasal 5

Pihak Kedua setuju untuk membayar biaya akreditasi/survailen/penyaksian kepada Pihak Pertama.

Pasal 6

Dalam melakukan jasa akreditasi, Pihak Pertama tidak memberikan jaminan bahwa Pihak Kedua akan
berhasil memperoleh akreditasi, kecuali Pihak Kedua dapat memenuhi semua persyaratan yang
dinyatakan dalam kontrak ini dan Pedoman BSN/KAN terkait.

Pasal 7

Selama Periode akreditasi, Pihak Kedua harus menyampaikan kepada Pihak Pertama jumlah sertifikat
yang telah diterbitkan sesuai dengan ruang lingkup yang diakreditasi KAN.

Pasal 8
Logo

1. Pihak Pertama memberikan hak kepada Pihak Kedua yang telah diakreditasi untuk menerbitkan
sertifikat dengan membubuhkan tanda akreditasi atau logo KAN sesuai dengan ruang lingkup
akreditasi yang diberikan Pihak Pertama,. Ketentuan mengenai penggunaan logo KAN oleh Pihak
Kedua diatur dalam Pedoman KAN Nomor 12.

2. Pihak Pertama akan mengambil tindakan yang sesuai, bila ternyata Pihak Kedua yang telah
diakreditasi melakukan penyalahgunaan logo KAN.

3. Pihak pertama melarang penggunaan logo KAN sedemikian rupa, sehingga dapat diinterpretasikan
bahwa Pihak Pertama telah menyetujui suatu produk, jasa atau proses yang disertifikasi oleh Pihak
Kedua yang telah diakreditasi, kecuali untuk akreditasi Lembaga Sertifikasi Produk.

Pasal 9
Perselisihan

Semua sengketa yang timbul dari atau berkenaan dengan kontrak ini yang tidak dapat diselesaikan
secara damai dalam waktu 30 hari setelah sengketa ini diberitahukan secara tertulis oleh pihak yang
satu kepada pihak lainnya, akan diselesaikan menurut prosedur yang ada pada Pihak Pertama.

Pasal 10
Force Majeure

Force majeure adalah pelaksanaan undang-undang, peraturan-peraturan atau instruksi-instruksi yang


dikeluarkan oleh pemerintah Republik Indonesia, kebakaran, ledakan, banjir, gempa bumi, badai,

Tanggal : 16 Desember 2005 3 dari 4


FPA 03.04a Rev.0

peperangan, huru-hara, keributan, blokade, peselisihan perburuhan, pemogokan, wabah penyakit yang
secara langsung berhubungan dengan perjanjian ini.
Jika Pihak Pertama dan/atau Pihak Kedua merasa terhambat didalam melaksanakan pekerjaan oleh
karena adanya Force Majeure, maka Pihak Kedua harus segera melaporkan kepada Pihak Pertama
secara tertulis selambat-lambatnya 7 hari kalender setelah kejadian sehingga masing-masing pihak
dapat mengatasi keaadan, dan penundaan pekerjaan dapat ditekan ke tingkat minimum.

Pasal 11
Lain – lain

1. Hal lain yang belum diatur dalam kontrak ini, apabila dipandang perlu akan diatur kemudian melalui
kesepakatan.
2. Kontrak ini berlaku sejak tanggal ditandatangani oleh kedua belah pihak.

Jakarta, ………………………………………..

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


KOMITE AKREDITASI NASIONAL
Direktur Akreditasi .................

……………………………………… …………………………..

*) Disesuaikan dengan bidang akreditasi

Tanggal : 16 Desember 2005 4 dari 4

Anda mungkin juga menyukai