Anda di halaman 1dari 22

POSISI KOMNAS SJ DALAM

MENDUKUNG KESTRAINDO
DR. DRS. BUDIMAN GUNAWAN, APT, MARS
KETUA KOMNAS SAINTIFIKASI JAMU
WEBINAR HARI JAMU NASIONAL
29 MEI 2021
Dr. Drs. Budiman Gunawan, Apt., MARS
Tempat/ Tanggal Lahir
Jakarta, 14 November 1962

Pendidikan
1987 Farmasi UGM
2007 Magister Administrasi Rumah Sakit Universitas Respati Indonesia
2021 Doktor Hukum Universitas Borobudur

Work Experience
2013 ~ 2015
Kepala Lembaga Farmasi DITKESAD

2015 ~ 2017
Kepala Lembaga Biologi Vaksin DITKESAD

2017 ~ 2020
Direktur Pembinaan Materiil Kesehatan PUSKESAD

2020 ~ sekarang
Ketua Komnas Saintifikasi Jamu
SEJARAH KOMNAS SJ
ARAHAN PRESIDEN RI UNTUK PENGEMBANGAN JAMU INDONESIA
PADA MUNAS GP JAMU 2007 DAN GELAR KEBANGKITAN JAMU
INDONESIA 2008

1. Peningkatan produksi, mulai dari bahan baku hingga produk akhir


2. Meningkatkan peran jamu dalam Kesehatan, kebugaran, dan kecantikan
3. KemenKes dan BPOM melakukan bimbingan dan kemudahan hal-hal terkait
standarisasi mutu jamu serta produksi dan distribusi jamu berkualitas
4. Dilakukan pengawasan atas produk-produk jamu
5. Bersama Kadin dilakukan promosi dan pemasaran jamu Indonesia
6. Ristek dan perguruan tinggi mengembangkan penelitian dan pengembangan
jamu
7. Integrasikan sistem Kesehatan medis dan komplementer berbasis jamu,
sebagai “sistem ganda”. Kedua sistem jangan dikotak-kotakkan
8. Masukkan “Jamu ‘brand” Indonesia” dalam ‘mainstream’ strategi pemasaran
Indonesia
9. Kembangkan dan manfaaatkan berbagai fasilitas untuk usaha mikro, kecil,
dan menengah jamu
Kunjungan RI 1, dan 3 MK
ke B2P2TOOT terkait
Saintifikasi Jamu
HASIL HASIL KOMNAS SJ
1. Pelatihan : Dokter Saintifikasi JAMU, DIPA dan Fasilitasi Industri OT, PELATIHAN
PENDALAMAN, DSJ Mandiri, KS Martha Tilaar
2. Pedoman, SOP, Standar, Vademicum :
Buku Ramuan Jamu Saintifik untuk Komunitas
Buku Jamu Saintifik untuk DSJ
Pedoman Penelitian Jamu Berbasis Pelayanan Untuk DSJ dan ASJ
3. Web: Jamu Registri Pusatlit SD-Yankes, Si JA-E LILA, B2P2TOOT
4. Pendirian Pendidikan Tinggi Kestraindo UPN
5. Jamu Saintifik
6. Kloning Klinik Saintifikasi Jamu
7. KOMDA SJ
JEJARING KOMNAS SJ
DITYANKESTRAD

BADAN PENGKAJIAN PP KESTRAKI


PEMBANGUNAN
KESEHATAN

ICFAM
LEMBAGA LITBANG
TOOT/ JAMU
KOMNAS
B2P2TOOT
SJ INDUSTRI JAMU /
GP JAMU

KOMDA (6)

PUSKESMAS
DENGAN
PELAYANAN
RUMAH SAKIT JAMU
DENGAN
KLINIK PUSAT
PENGOBATAN
ALTERNATIF
TUGAS 01 Membina Pelaksanaan Saintifikasi Jamu

UMUM
02 Menyusun Pedoman Nasional Berkaitan
dengan Pelaksanaan Saintifikasi Jamu

03 Membina KomDa Saintifikasi Jamu di


Provinsi atau Kab/Kota

Memberikan Rekomendasi Program


04 Saintifikasi Jamu kepada Menteri
01 Meningkatkan Pelaksanaan
Penegakan Etik Penelitian Jamu
TUGAS Mengusulkan kepada Ka Badan Litbangkes bahan

PENELITIAN 02 jamu  segi budi daya, formulasi, distribusi dan


mutu serta keamanan yang layak digunakan untuk
penelitian

Membentuk jejaring dan membantu peneliti dokter


03 atau dokter gigi dan nakes yang melakukan praktik
jamu dalam seluruh aspek penelitiannya

Memberikan pertimbangan atas proses & hasil


penelitian yang aspek etik, hukum dan
04 metodologinya perlu ditinjau secara khusus kepada
pihak yang memerlukannya

Mengusulkan kelayakan hasil penelitian menjadi program


05 sinergi, integrasi dan rujukan pelayanan jamu kepada
Menteri melalui Ka Badan Litbangkes
TUGAS 01
Melakukan koordinasi
• peneliti,
• lembaga penelitian

PENDIDIKAN • universitas
• organisasi profesi dalam dan luar
negeri,
• pemerintah maupun swasta

dalam bidang produksi jamu

Melakukan pendidikan berkelanjutan


02 meliputi
• pembentukan dewan dosen,
• penentuan pelaksanaan silabus dan
kurikulum,
• sertifikasi kompetensi
TUGAS
YANKES 01 Membentuk forum antar tenaga
kesehatan dalam saintifikasi jamu

Mengevaluasi secara terpisah ataupun


bersamaan hasil penelitian pelayanan
02 termasuk perpindahan metode / upaya
antara kuratif dan non kuratif hasil
penelitian pelayanan praktik/ klinik jamu
UPAYA TEROBOSAN
PerMenkes No. 003 Tahun 2010:
KepMenkes No.1334/2010:
sebagai “upaya terobosan” untuk
Komisi Nasional Saintifikasi
“memasukkan jamu” dalam
Jamu sebagai kendaraan
pelayanan kesehatan (agar tidak
menyalahi UU Praktik Kedokteran) 1 2 untuk mencapai tujuan

Jamu: perlu mendapatkan


pengakuan dari profesi kedokteran3
sebagai alternatif metoda pelayanan
kesehatan (promotif, preventif,
kuratif, dan rehabilitatif)
LANDASAN
YURIDIS SOSIOLOGIS FILOSOFI

PMK 003 / 2010

SAINTIFIKASI JAMU
Kearifan
DALAM PENELITIAN
BERBASIS
Lokal
PELAYANAN
KESEHATAN

KMK POHON
HK.01.07/MENKES/
9848/2020
KEILMUAN
KOMISI NASIONAL KESTRAINDO
SAINTIFIKASI JAMU

SDA
PP 103 / 2014

PELAYANAN
KESEHATAN
TRADISIONAL
PENCAPAIAN

RAMUAN SAINTIFIK
12 RAMUAN

SDM
504 DSJ
101 ASJ

BoK KESTRAINDO
INTRODUKSI
MET LIT BERBASIS YAN
PRODUCT PRACTICIONERS

Jamu Saintifik: pelaku SJ, tindaklanjut


jamu komunitas dari pelatihan dokter
atau jamu industri SJ dan apoteker SJ

Dari kacamata internasional, WHO telah sepakat untuk:


(1) memajukan pemanfaatan pengobatan tradisional, complementary
PRACTICE medicine untuk kesehatan, wellness yang bersifat people centered
dalam pelayanan kesehatan dan
SOP, Kebijakan dan
(2) mendorong pemanfaatan keamanan dan khasiat pengobatan
Regulasi
tradisional melalui regulasi dan product, practice, and practitioners.
mis peran dokter,
Apoteker dalam SJ
WHO Traditional Medicine Strategy
2014–2023
ROAD MAP
2010 – 2014 2015 – 2020 2021 – 2025 PELAKU

Kemkes,
Masyarakat
Kemperdag,
PASAR PENGGUNA Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Kemperin, BPOM
Pasar Jamu regional & internasional
GP/Industri Jamu

 Database Kemkes, Kementan,


Jamu Saintifik Kemenhut,
Sediaan jamu Kemendag, PT,
PRODUK Teknologi budidaya dan Paska Panen Balitbangda
Tanaman Obat Terstandar Masyarakat
Regulasi, kebijakan, sistem dan model yankes jamu paten

Kajian Etnofarmakologi Kajian Etnofarmakologi


Balitbangkes,
Saintifikasi Jamu Sainitifikasi Jamu Litbanghut
Standarisasi Tanaman Obat Litbangtan,
LITBANG Standarisasi Tanaman Obat Modernisasi jamu Balitbangda, PT,
Formulasi jamu saintifik Pengembangan obat baru BPPT, LIPI
Kajian kebijakan dan analisis pasar obat herbal Kajian kebijakan dan analisis
Rancang bangun alat paska panen pasar obat herbal
TANTANGAN

Belum terintegrasinya obat tradisional/jamu dengan pelayanan kesehatan formal

Lemahnya koordinasi dan kerjasama lintas sektor terkait


Belum adanya standarisasi penyediaan bahan baku (penanaman, pemanenan,
pengolahan paska panen)
Belum dilaksanakannya standar untuk menjamin mutu, manfaat, dan keamanan
Lemahnya data tentang akses obat tradisional yang bermutu, aman, dan efikasi, serta
kurangnya informasi terkait Apenggunaan rasional obat tradisional

Prof. Dr. dr. Agus Purwadianto, SH, M.Si, Sp.FF (K), Ka. Balitbangkes (3/9/2010)
LANGKAH LANGKAH

Pemanfaatan Jamu Mengajak stakeholders


berbasis evidence based meningkatkan pemanfaatan
di Pelayanan Kesehatan Jamu, termasuk oleh

1 2 Pengobat Tradisional

Dukungan pemanfaatan
obat herbal di Pelayanan
Kesehatan melalui
3 4 Penguatan Brand Jamu
Indonesia
Formularium Nasional
HARAPAN
Adanya komitmen dari penentu kebijakan
01 (Presiden atau Menkes) agar memanfaatkan herbal
asli Indonesia (bahan bukan import) yg sdh
teregistrasi BPOM utk di fasyankes dgn masuk
dalam sistim/BPJS
Akselerasi 12 formula ramuan jamu SJ
02 B2P2TOOT menjadi ekstrak / bisa OHT atau FF

Komnas SJ mengawal penelitian berbasis


pelayanan.

03 Saat ini masih untuk lit-yan jamu.


Ke depan dapat dilakukan di griya sehat atau RS
integrasi thd pelayanan keterampilan, baik
tunggal / komplemen dgn pelayanan
konvensional  Perlu permenkes baru.
KESIMPULAN
KOMNAS SJ MENDUKUNG
01 KESTRAINDO DALAM
KETERSEDIAAN RAMUAN JAMU
SAINTIFIK , SUN REGULASI,DAN
SDM

SUDAH SAATNYA
02 PEMANFAATAN JAMU DALAM
FASYANKES DAN MASUK JKN

03 PEMBERDAYAAN DSJ DAN ASJ


DALAM LITBANG BERBASIS
PELAYANAN
SARAN
PERLUNYA PERMENKES

01 PEMANFAATAN JAMU
TEREGISTRASI DALAM
FASYANKES & MASUK JKN

PERLUNYA HILIRISASI
02 RAMUAN JAMU SAINTIFIK

PERLUNYA TINDAK LANJUT


03 PROSES SERTIFIKASI UNTUK
RAMUAN JAMU SAINTIFIK
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai