Anda di halaman 1dari 35

ASUHAN KEPERAWATAN FRAKTUR FEMUR

A. KONSEP DASAR I. Definisi Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang atau tulang ra an yang u!u!nya dise"a"kan oleh rudapaksa #Kapita Selekta Kedokteran$ %&&& ' ()*. Fraktur dapat di"agi !enjadi ' +. Fraktur tertutup #,losed* adalah hilangnya atau terputusnya kontinuitas jaringan tulang di!ana tidak terdapat hu"ungan antara frag!en tulang dengan dunia luar. Atau "ila jaringan kulit yang "erada diatasnya- sekitar patah tulang !asih utuh. %. Fraktur "er"uka #open - ,o!pound* adalah hilangnya atau terputusnya jaringan tulang di!ana frag!en.frag!en tulang pernah - sedang "erhu"ungan dengan dunia luar. II. +. . . . . %. . . . . (. Klasifikasi !enurut /astilo dan Anderson dari derajat patah tulang Derajat + 0uka 1 + ,!. Kerusakan jaringan lunak sedikit$ tak ada tanda luka re!uk. Fraktur sederhana$ trans2ersal$ o"lik atau ko!inutif ringan. Konta!inasi !ininal. Derajat % 0aserasi 3 + ,!. Kerusakan jaringan lunak$ tidak luas$ flap - arulsi. Fraktur ko!inutif sedang. Konta!inasi sedang. Derajat ( 4erjadi kerusakan jaringan lunak yang luar !eliputi struktur kulit$ otot dan neuro 2askuler serta keuta!aan derajat tinggi se,ara oto!atis$ /ustilo !e!"agi lagi !enjadi ( "agian ' +. Derajat III A 5aringan lunak yang !enutupi fraktur tulang adekuat$ !eskipun terdapat laserasi luas - flap a2ulsi - fraktur seg!ental - sangat ku!inatif yang dise"a"kan oleh trau!a "erenergi tinggi tanpa !elihat "esarnya ukuran luka. %. Derajat III 6 Kehilangan jaringan lunak dengan fraktur tulang yang terpapar atau konta!inasi. (. Derajat III 7 0uka pada pe!"uluh arteri - saraf perifer yang harus dan per"aiki tanpa !elihat keruskaan jaringan lunak. #Kapita Selekta Kedokteran$ %&&& ' (89* III. Anato!i Fisiologi 4ulang paha - fe!ur terdiri dari ujung atas$ ,orpus dan ujung "a ah$ ujung atas terdiri dari a. Kaput adalah !asa yang !e!"uat dan !engarah ke dala! dan ke atas tulang terse"ut halus dan dilapisi dengan kartilago ke!"ali fo2ea$ lu"ang ke,il te!pat !elekatnya liga!en pendek yang !enghu"ungkan kaput ke area yang "esar pada aseta"ulu! os ,o:al.

".

4ro,hanten !ayor se"elah lateral dan tro,hanter !inor se"elah !edial$ !erupakan !elekatnya otot.otot. 7arpus adalah tulang panjang agak !endatar ke arah !edial$ se"agian "esar per!ukaannya halus dan te!pat !elekatnya otot.otot. Pada "agian posterior linea aspera adalah tulang yang "er"entuk hu"ungan ganda$ !e!"entang ke "a ah dari tro,hanter atas dan !ele"ar keluar "a ah untuk !enutup area yang halus. ;jung "a ah terdiri dari kondik !edial dan lateral yang "esar dan suatu area tulang diantaranya kondile !e!punyai per!ukaan artikulur untuk fi"ia di"a ah dan patela di depan. Fraktur ,ollu! dan kaput !erupakan fraktur fe!ur yang u!u!$ fraktur terse"ut le"ih !udah terjadi pada orang tua se"agai aki"at karena jatuh. Fraktur tidak dapat segera se!"uh karena pada fraktur terse"ut !e!otong "anyak suplay darah ke kaput fe!oris. ;ntuk !e!"antu !enye!"uhkan dan !e!udahkan pergerakan pasien se,epat !ungkin. Fraktur ini "iasanya ditangani dengan !e!asang pe!"aja !elalui tro,hanter !ayor ke dala! kaput fe!uris. Dengan de!ikian pasien !a!pu untuk turun dari te!pat tidur dan !ulai untuk "erjalan #5ohn /i"son$ +<<= ' 88*.

I. DEFENISI Fraktur Femur


Rusaknya kontinuitas tulang pangkal paha yang dapat dise"a"kan oleh trau!a langsung$ kelelahan otot$ kondisi.kondisi tertentu seperti degenerasi tulang - osteoporosis.

II. FISIOLOGI / ANATOMI


Persendian panggul !erupakan "ola dan !angkok sendi dengan a,eta"ulu! "agian dari fe!ur$ terdiri dari ' kepala$ leher$ "agian ter"esar dan ke,il$ trokhanter dan "atang$ "agian terjauh dari fe!ur "erakhir pada kedua kondilas. Kepala fe!ur !asuk a,eta"ulu!. Sendi panggul dikelilingi oleh kapsula fi"rosa$ liga!en dan otot. Suplai darah ke kepala fe!oral !erupakan hal yang penting pada faktur hip. Suplai darah ke fe!ur "er2ariasi !enurut usia. Su!"er uta!anya arteri retikuler posterior$ nutrisi dari pe!"uluh darah dari "atang fe!ur !eluas !enuju daerah tronkhanter dan "agian "a ah dari leher fe!ur.

III. KLASIFIKASI
Ada % type dari fraktur fe!ur$ yaitu ' +. Fraktur Intrakapsuler fe!ur yang terjadi di dala! tulang sendi$ panggul

dan >elalui kepala fe!ur #,apital fraktur* ?anya di "a ah kepala fe!ur >elalui leher dari fe!ur

%. Fraktur Ekstrakapsuler@ 4erjadi di luar sendi dan kapsul$ !elalui trokhanter fe!ur yang le"ih "esar-yang le"ih ke,il -pada daerah intertrokhanter. 4erjadi di "agian distal !enuju leher fe!ur tetapi tidak le"ih dari % in,i di "a ah trokhanter ke,il.

IV. PATOFISIOLOGI
A. Penyebab fraktur adalah trauma
Fraktur patologis@ fraktur yang diaki"atkan oleh trau!a !ini!al atau tanpa trau!a "erupa yang dise"a"kan oleh suatu proses.$ yaitu ' Osteoporosis I!perfekta Osteoporosis Penyakit !eta"olik

4RA;>A Di"agi !enjadi dua$ yaitu ' 4rau!a langsung$ yaitu "enturan pada tulang. 6iasanya penderita terjatuh dengan posisi !iring di!ana daerah trokhanter !ayor langsung ter"entur dengan "enda keras #jalanan*. 4rau!a tak langsung$ yaitu titik tu!puan "enturan dan fraktur "erjauhan$ !isalnya jatuh terpeleset di ka!ar !andi pada orangtua. TANDA DAN GEJALA Nyeri he"at di te!pat fraktur 4ak !a!pu !enggerakkan ekstre!itas "a ah Rotasi luar dari kaki le"ih pendek Diikuti tanda gejala fraktur se,ara u!u!$ seperti ' fungsi "eru"ah$ "engkak$ kripitasi$ sepsis pada fraktur ter"uka$ defor!itas.

PENATALAKSANAAN MEDIK a. Patah tulang ter"uka Prinsip +. ?arus ditegakkan dan ditangani dahulu aki"at trau!a yang !e!"ahayakan ji a air ay$ "reathing$ ,ir,ulation. %. Se!ua patah tulang ter"uka adalah kasus ga at darurat yang !e!erlukan penanganan segera yang !eliputi pe!"idaian$ !enghentikan perdarahan dengan per"an tekan$ !enghentikan perdarahan "esar dengan kle!. (. Pe!"erian anti"iotika. 8. De"ride!ent dan irigasi se!purna. =. Sta"ilisasi. ). Penutu" luka. 9. Reha"ilitasi. +. 0ife Sa2ing Se!ua penderita patah tulang ter"uka harus di ingat se"agai penderita dengan ke!ungkinan "esar !engala!i ,idera dite!pat lain yang serius. ?al ini perlu ditekankan !engingat "ah a untuk terjadinya patah tulang diperlukan suatu gaya yang ,ukup kuat yang sering kali tidak hanya "eraki"at total$ tetapi "eraki"at !ulti organ. ;ntuk life sa2ing prinsip dasar yaitu ' air ay$ "reath and ,ir,ulation. %. Se!ua patah tulang ter"uka dala! kasus ga at darurat Dengan ter"ukanya "arier jaringan lunak !aka patah tulang terse"ut teran,a! untuk terjadinya infeksi seperti kita ketahui "ah a periode ) ja! sejak patah tulang te"uka luka yang terjadi !asih dala! stadiu! konta!insi #golden periode* dan setelah aktu terse"ut luka "eru"ah !enjadi luka infeksi. Oleh karena itu penanganan patuah tulang ter"uka harus dilakukan se"elu! golden periode terla!paui agar sasaran akhir penanganan patah tulang ter"uka$ ter,apai alaupun ditinjau dari segi prioritas penanganannya. 4ulang se,ara pri!er !ene!pati urutan prioritas ke ). Sasaran akhir di !aksud adalah !en,egah sepsis$ penye!"uhan tulang$ pulihnya fungsi. (. Pe!"erian anti"iotika >ikro"a yang ada dala! luka patah tulang ter"uka sangat "er2ariasi tergantung di!ana patah tulang ini terjadi. Pe!"erian anti"iotika yang tepat sukar untuk ditentukan hany saja se"agai pe!ikiran dasar. Se"aliklnya anti"iotika dengan spektru! luas untuk ku!an gra! positif !aupun negatif. 8. De"ride!en dan irigasi De"ride!en untuk !e!"uang se!ua jaringan !ati pada darah patah ter"uka "aik "erupa "enda asing !aupun jaringan lokal yang !ati. Irigasi untuk !engurangi kepadatan ku!an dengan ,ara !en,u,i luka dengan larutan fisiologis dala! ju!lah "anyak "aik dengan tekanan !aupun tanpa tekanan. ADi Intion is solution for polutionB untuk !engetahui kualitas dari otot hendaknya selalu di ingat 8 7 ' 7ontra,ti"ility$ ,olor$ ,onsisten,y$ ,apa,ity to "leed. Kedua tindakan ini harus dilakukan sese!purna !ungkin se"elu! penanganan definitif.

=.

Sta"ilisasi. ;ntuk penye!"uhan luka dan tulang sangat diperlukan sta"ilisasi frag!en tulang$ ,ara sta"ilisasi tulang tergantung pada derajat patah tulang ter"ukanya dan fasilitas yang ada. Pada derajat + dan % dapat diperti!"angkan pe!asangan fiksasi dala! se,ara pri!er. ;ntuk derajat ( dianjurkan pe!asangan fiksasi luar. Sta"ilisasi ini harus se!purna agar dapat segera dilakukan langkah a al dari raha"ilitasi penderita. ). Penutup luka Penutup luka pri!er dapat diperti!"angkan pada patah tulang derajat + dan % tidak dianjurkan penutupan luka pri!er. ?anya saja kalau !e!ungkinkan tulang yang na!pak diusahakan ditutup dengan jaringan lunak #otot* untuk !e!perkuat hidupnya. 9. Reha"ilitasi Dini Perlu dilaksanakan se"a" dengan de!ikian !aka keadaan u!u! penderita akan jadi sangat "aik dan fungsi anggota gerak di harapkan ke!"ali se,ara nor!al. #Pedo!an diagnosis dan terapi$ ;PF$ +<<8' +((* ". Patah tulang tertutup +. Pertolongan darurat #E!ergen,y* Pe!asangan "idal #splint* a. >en,egah kerusakan jaringan le"ih lanjut. ". >engurangi rasa nyeri. ,. >enekan ke!ungkinan terjadinya e!"oli dan syok. d. >e!udahkan transportasi dan penga!"ilan foto. %. Pengo"atan definitif . Reposisi se,ara tertutup a. >anipulasi se,ara tertutup untuk !ereposisi ter"atas hanya pada patah tulang tertentu. ". 4raksi dengan !elakukan tarikan pada ekstre!itas "agian distal. . I!o"ilisasi a. /ips #Plaster of paris ,astis* ". 4raksi se,ara kontinue ' traksi kulit$ traksi tulang. . Reposisi se,ara ter"uka >elakukan reposisi dengan operasi ke!udian !elakukan i!o"ilisasi dengan !enggunakan fiksasi interna yang dapat "erupa plat$ pen dan ka at. (. Reha"ilitasi 4ujuan u!u! a. >e!pertahankan ruang gerak sendi. ". >e!pertahankan kekuatan otot. ,. >e!per,epat proses penye!"uhan fraktur. d. >e!per,epat penga!"ilan fungsi penderita 0atihan terdiri dari . >e!pertahankan ruang gerak sendi. . 0atihan otot. . 0atihan "erjalan

#Pedo!an diagnosis dan terapi$ ;PF$ +<<8' +(C* KOMPLIKASI o Dini #early* o 0anjut #late* o 6isa dian"atkan oleh trau!anya sendiri #initial injury* atau aki"at ti"dakan kita #pengo"atan* iatrogenik. Ko!plikasi karena trau!a - initial injury Di i ! A. 0okal +. ' Kulit ' Nekrosis 4ro!"osis 2ena %. Sendi ' Infeksi aki"at fraktur ter"uka Osteo!elitis (. 4ulang ' Nekrosis a2eskuler La "uta ! A. 0okal ' Sendi ' Kaki sendi Degenerasi sendi 4ulang ' /angguan proses penye!"uhan A!alunion delayed union$ non unionB ' Otot /angguan pertu!"uhan Post trau!ati, !yositis ossifi,ans 6. Ko!plikasi ' 4enal ,al,uli jauh Ko!plikasi aki"at pengo"atan iatrogenik +. Kulit ' karena tekanan %. (. 8. =. Daskular Saraf Sendi 4ulang ' ' ' ' '

6ed sores - deku"itus 7ast sores 4raksi yang "erle"ihan Dolk!annEs is,he!ia /angren 4raksi yang "erle"ihan Infeksi #septi, arthritis* Osteo!ielitis

Pen,egahan - pengo"atan ko!plikasi iatrogenik A6ed SoresB Dengan !elakukan peru"ahan posisi pada aktu Atertentu dan !e!"erikan latihanB sela!a dira at diatas te!pat tidur. A7ast SoresB 4ekanan pada aktu !e!asang gips tidak "oleh terlalu erat$ ,ukup gips dilun,urkan diatas per!ukaan kulit$ pada te!pay Ayang ra anB. Pe!asangan ApaddingB #"antalan* yang dapat "erupa kapas untuk +& hari perta!a dan kaos sto,kineete untuk selanjutnya.

+.

4raksi ' "erat "andul harus di"erikan sesuai dengan "erat "adan !asing.!asing penderita. Dolk!anEs is,he!i, ' /ips sirkuler yang !enjepit atau A"andageB segera dilepaskan sa!a sekali - penjepitan di"e"askan. %. Posisi ekstre!itas teruta!a sekitar sendi yang !engala!i distorsi harus diper"aiki atau sendi yang dala! keadaan fleksi harus diekstensika. 6ila aki"at traksi !aka "e"an traksi harus dikurangi. (. "ila hal.hal terse"ut !asih "elu! ada per"aikan$ !aka dilakukan fasioto!i atau "ila dala! aktu (& !enit tidak ada per"aikan dilakukan eksplorasi se,ara pe!"edahan. DI. a. . . . . ". Pe!eriksaan Penunjang Pe!eriksaan radiologi untuk !e!astikan daerah fraktur dengan. % arah #antero.posterior dan lateral*. % aktu yang "er"eda #saat setelah trau!a dari +& hari setelah trau!a*. % sendi ' sendi proksi!al dan distal dari fraktur harus terlihat pada fil!. % ekstre!itas ' se"agai pe!"anding$ "ila garis fraktur !eragukan teruta!a pada anak.anak. Pe!eriksaan la"oratoriu! #Pedo!an diagnosis dan terapi$ ;PF$ +<<8' +(9* 4RAKSI Penye!"uhan fraktur "ertujuan !enge!"alikan fungsi tulang yang patah dala! jangka aktu sesingkat !ungkin >etode Pe!asangan traksi' Traksi Manual 4ujuan ' Per"aikan dislokasi$ >engurangi fraktur$ Pada keadaan E!ergen,y. Dilakukan dengan !enarik "agian tu"uh. Trak#i Meka ik Ada dua !a,a!$ yaitu ' 1. Traksi Kulit Dipasang pada dasar siste! skeletal untuk struktur yang lain$ !isalnya' otot. 4raksi kulit ter"atas untuk 8 !inggu dan "e"an 1 = kg. ;ntuk anak.anak aktu "e"an terse"ut !en,ukupi untuk dipakai se"agai fraksi definitif$ "ila tidak diteruskan dengan pe!asangan gips. 2. Traksi Skeletal >erupakan traksi definitif pada orang de asa yang !erupakan "alan,ed tra,tion. Dilakukan untuk !enye!purnakan luka operasi dengan ka at !etal atau penjepit !elalui tulang-jaringan !etal. KEGUNAAN PEMASANGAN TRAKSI

4raksi yang dipasang pada leher$ di tungkai$ lengan atau panggul$ kegunaannya ' >engurangi nyeri aki"at spas!e otot >e!per"aiki dan !en,egah defor!itas I!!o"ilisasi Difraksi penyakit #dengan penekanan untuk nyeri tulang sendi*. >engen,angkan pada perlekatannya. MA$AM % MA$AM TRAKSI 1. Traksi Panggul Dise!purnakan dengan pe!asangan se"uah ikat pinggang di atas untuk !engikat pun,ak iliaka. 2. Traksi Ekstension (Bucks Extention) 0e"ih sederhana dari traksi kulit dengan !enekan lurus satu kaki ke dua kaki. Digunakan untuk i!!i"ilisasi tungkai lengan untuk aktu yang singkat atau untuk !engurangi spas!e otot. 3. Traksi Cervikal Digunakan untuk !enahan kepala e:tensi pada keseleo$ kejang dan spas!e. 4raksi ini "iasa dipasang dengan halter kepala. 4. Traksi ussells 4raksi ini digunakan untuk frakstur "atang fe!ur. Kadang.kadang juga digunakan untuk terapi nyeri punggung "agian "a ah. 4raksi kulit untuk skeletal yang "iasa digunakan. 4raksi ini di"uat se"uah "agian depan dan atas untuk !enekan kaki dengan pe!asangan 2ertikal pada lutut se,ara horisontal pada ti"ia atau fi"ula. !. Traksi k"usus untuk anak#anak Penderita tidur terlentang +.% ja!$ di "a ah tu"erositas ti"ia di"or dengan stein!an pen$ dipasang staples pada stei!an pen. Paha ditopang dengan tho!as splint$ sedang tungkai "a ah ditopang atau Pearson atta,h!ent. 4arikan dipertahankan sa!pai % !inggu atau le"ih$ sa!pai tulangnya !e!"entuk ,allus yang ,ukup. Se!entara itu otot.otot paha dapat dilatih se,ara aktif.

PENGKAJIAN +. a. Ri ayat kepera atan Ri ayat Perjalanan penyakit Keluhan uta!a klien datang ke RS atau pelayanan kesehatan Apa penye"a"nya$ kapan terjadinya ke,elakaan atau trau!a

". ,.

6agai!ana dirasakan$ adanya nyeri$ panas$ "engkak dll Peru"ahan "entuk$ ter"atasnya gerakan Kehilangan fungsi Apakah klien !e!punyai ri ayat penyakit osteoporosis Ri ayat pengo"atan se"elu!nya Apakan klien pernah !endapatkan pengo"atan jenis kortikosteroid dala! jangka aktu la!a Apakah klien pernah !enggunakan o"at.o"at hor!onal$ teruta!a pada anita 6erapa la!a klien !endapatkan pengo"atan terse"ut Kapan klien !endapatkan pengo"atan terakhir Proses pertolongan perta!a yang dilakukan Pe!asangan "idai se"elu! !e!indahkan dan pertahankan gerakan diatas-di "a ah tulang yang fraktur se"elu! dipindahkan 4inggikan ekstre!itas untuk !engurangi ede!a

%. Pe!eriksaan fisik a. >engidentifikasi tipe fraktur ". Inspeksi daerah !ana yang terkena . Defor!itas yang na!pak jelas . Ede!a$ eki!osis sekitar lokasi ,edera . 0aserasi . Peru"ahan arna kulit . Kehilangan fungsi daerah yang ,idera ,. Palpasi 6engkak$ adanya nyeri dan penye"aran Krepitasi Nadi$ dingin O"ser2asi spas!e otot sekitar daerah fraktur

V. ASUHAN KEPERAWATAN
Proses kepera atan adalah penerapan pe!e,ahan !asalah kepera atan se,ara il!iah yang digunakan untuk !engidentifikasi !asalah.!asalah klien$ !eren,anakan se,ara siste!atis dan !elaksanakannya serta !enge2aluasi hasil tindakan kepera atan yang telah dilaksanakan #Nasrul Effendy$ +<<= ' %.(* Adapun tahapan dala! proses kepera atan antara lain ' +. Pengkajian Pengkajian adalah pe!ikiran dasar dari proses kepera atan yang "ertujuan untuk !engu!pulkan infor!asi - data tentang pasien agar dapat !engidentifikasi$ !engenali !asalah. !asalah$ ke"utuhan kesehatan dan kepera atan pasien "aik fisik$ !ental$ sosial dan lingkungan. #Nasrul Effendy$ +<<= ' +C* a. Pengu!pulan Data. >eliputi

+. %. (. .

Identitas Klien Na!a$ u!ur$ jenis kela!in$ ala!at$ aga!a$ pekerjaan$ ke"angsaan$ suku$ pendidikan$ no register$ diagnosa !edis. Keluhan ;ta!a 6iasanya klien dengan fraktur akan !engala!i nyeri saat "erakti2itas - !o"ilisasi pada daerah fraktur terse"ut. Ri ayat Penyakit Ri ayat Penyakit Sekarang. Pada klien fraktur - patah tulang dapat dise"a"kan oleh trau!a - ke,elakaan$ degeneratif dan pathologis yang didahului dengan perdarahan$ kerusakan jaringan sekitar yang !engaki"atkan nyeri$ "engkak$ ke"iruan$ pu,at - peru"ahan arna kulit dan kese!utan. Ri ayat Penyakit Dahulu. Pada klien fraktur pernah !engala!i kejadian patah tulang atau tidak se"elu!nya dan ada tidaknya klien !engala!i pe!"edahan per"aikan dan pernah !enderita osteoporosis se"elu!nya. Ri ayat Penyakit Keluarga. Pada keluarga klien ada - tidak yang !enderita osteoporosis$ arthritis dan tu"erkolosis atau penyakit lain yang sifatnya !enurun dan !enular.

8.

Pola.pola Fungsi Kesehatan. . Pola resepsi dan tata laksana hidup sehat. Pada fraktur akan !engala!i peru"ahan dan gangguan pada personal hiegene$ !isalnya ke"iasaan !andi$ gosok gigi$ !en,u,i ra!"ut$ ganti pakaian$ 6AK dan 6A6 serta "erolahraga sehingga dapat !eni!"ulkan !asalah pera atan diri. . Pola eli!inasi Ke"iasaan !iksi dan defekasi sehari.hari$ kesulitan aktu defekasi$ dikarenakan i!u"ilisasi$ fases arna kuning dan konsistensi defekasi padat . Pada !iksi klien tidak !engala!i gangguan$ arna urin jernih$ "uang air ke,il ( F 8 :-hari. . Pola nutrisi dan !eta"olis!e Pada u!u!nya tidak akan !engala!i gangguan penurunan nafsu !akan$ !eskipun !enu "eru"ah !isalnya !akan di ru!ah giGi tetap sa!a sedangkan di ru!ah sakit disesuaikan dengan penyakit dan diet klein. . Pola akti2itas dan latihan Akti2itas dan latihan !engala!i peru"ahan - gangguan dari fraktur fe!ur sehingga ke"utuhan perlu di"antu "aik oleh pera at atau keluarga$ !isalnya ke"utuhan sehari.hari$ !andi$ 6A6$ 6AK dilakukan diatas te!pat tidur. . Pola penanggulangan stres >asalah fraktur fe!ur dapat !enjadi stres tersendiri "agi klien. Dala! hal ini pola penanggulangan stress sangat tergantung pada siste! !ekanis!e klien itu sendiri !isalnya pergi keru!ah sakit untuk dilakukan pera atan - pe!asangan traksi. . Pola sensori dan kognitif Nyeri yang dise"a"kan oleh fraktur fe!ur adanya kerusakan jaringan lunak serta tulang yang parah dan hilangnnya darah serta ,airan seluler ke dala! jaringan. ?al ini yang !enye"a"kan

gangguan sensori sedangkan pada pola kognitif atau ,ara "erfikir klien tidak !engala!i gangguan ji a. . Pola hu"ungan peran Pola hu"ungan dan peran akan !engala!i gangguan$ jika klien se"agai kepala ru!ah tangga !enjadi tulang punggung keluarga. . Pola persepsi diri Pada fraktur fe!ur akan !engala!i gangguan konsep diri karena terjadi peru"ahan ,ara "erjalan aki"at ke,elakaan yang !enye"a"kan patah tulang dan klien takut ,a,at seu!ur hidup - tidak dapat ke!"ali "ekerja. . Pola reproduksi dan seksual 6ila klien sudah "erkeluarga dan !e!punyai anak !aka akan !engala!i pola seksual dan reproduksi$ jika klien "elu! "erkeluarga klein tidak akan !engala!i gangguan. . Pola tidur dan istirahat Ke"iasaan pola tidur dan istirahat !engala!i gangguan yang dise"a"kan oleh nyeri$ !isalnya nyeri aki"at fraktur. . Pola tata nilai dan keper,ayaan Pada fraktur teruta!a fraktur fe!ur akan !engala!i peru"ahan - gangguan dala! !enjalankan sholat dengan ,ara duduk dan dilakukan diatas te!pat tidur. =. Pe!eriksaan Fisik a. Keadaan ;!u! >eliputi keadaan sakit pasien$ tingakat kesadaran dan tanda.tanda 2ital ". Pe!eriksaan Siste! Integu!en. 4idak ada peru"ahan yang !enonjol pada siste! integu!en seperti arna kulit$ adanya jaringan parut - lesi$ tekstur kulit kasar dan suhu kulit hangat serta kulit kotor. ,. Pe!eriksaan Kepala Dan 0eher. 4idak ada peru"ahan yang !enonjol pada kepala dan leher seperti arna ra!"ut$ !udah rontok$ ke"ersihan kepala$ alupeaus$ keadaaan !ata$ pe!eriksaan takanan "ola !ata #4IO*$ pe!eriksaan 2isus$ adanya !assa pada telinga$ ke"ersihan telinga$ adanya seru!en$ ke"ersihan hidung$ adanya !ulut dan gigi$ !ulut "au adanya pe!"engkakan pada leher$ pe!"esaran kelenjar linfe atau tiroid. d. Pe!eriksaan Siste! Respirasi. 4idak ada peru"ahan yang !enonjol seperti "entuk dada ada tidaknya sesak nafas$ sura ta!"ahan$ pernafasan ,uping hidung.

e.

Pe!eriksaan Kordio2askuler. Klien fraktur !engala!i denyut nadi !eningakat terjadi respon nyeri dan ke,e!asan$ ada tidaknya hipertensi$ ta,hikardi perfusi jaringan dan perdarahan akio"at trau!a. f. Pe!eriksaan Siste! /astro Intestinal. 4idak ada peru"ahan yang !enonjol seperti nafsu !akan tetap$ peristaltik usus$ !ual$ !untah$ ke!"ung. g. Pe!eriksaan Siste! /anitourinaria.

4idak ada peru"ahan yang !enonjol seperti produksi urin$ arna urin$ apakah ada he!ato2ia tidak$ adakah disuria$ ke"ersihan genital. h. Pe!eriksaan Siste! >uskuslukeletal. 4erdapat fraktur$ yeri gerak$ kekakuan sendi$ "agai!ana tinus ototnya ada tidaknya atropi dan keter"atasan gerak$ adanya karepitus. i. Pe!eriksaan Siste! Endokrin. 4idak ada peru"ahan yang !enojol seperti ada tidaknya pe!"esaran thyroid - stru!a serta pe!"esaran kelenjar li!fe. j. Pe!eriksaan Siste! Persyarafan. Ada tidaknya he!iplegi$ pa2aplegi dan "agai!ana reflek patellanya. ". Analisa Data Analisa data adalah ke!a!puan !eningkatkan data dan !enghu"ungkan terse"ut dengan konsep$ teori dan prinsip yang rele2an untuk !en"uat kesi!pulan dala! !enentukan !asalah kesehatan dan keperea atan pasien. #Nasrul Effendy$ +<<= ' %8* Diagnosa Kepera atan 4ahap akhir dari pengkajian adalah !eru!uskan diagnosa kepera atan. Diagnosa kepera atan !erupakan pernyatan - kesi!pulan yang dia!"il dari pengkajian tentang status kesehatan klien pasien. #Nasrul Effendy$ +<<= ' %)* 6erdasarkan analisa data$ diru!uskan suatu diagnosa kepera atan sesuai dengan prioritasnya yaitu se"agai "erikut '

,.

NURSING PLANING N O +. DIAGNOSA INTERVENSI KEPERAWATAN Resiko terjadinya syok s-d INDENPENDEN' perdarahan yg "anyak a*O"ser2asi tanda.tanda 2ital. RASIONALISASI

%.

a*;ntuk !engetahui tanda.tanda syok se. dini !ungkin "*>engkaji su!"er$ lokasi$ dan "*;ntuk !enentukan tindak an "anyak. nya per darahan ,*>e!"erikan posisi supinasi ,*;ntuk !engurangi per darahan dan !en. ,egah kekurangan darah ke otak. d*>e!"erikan "anyak ,airan d*;ntuk !en,egah ke. kurangan #!inu!* ,airan #!engganti ,airan yang hilang* KO0A6ORASI' a*Pe!"erian ,airan per infus "*Pe!"erian o"at koa.gulan sia e*Pe!"erian ,airan per.infus. #2it.K$ Adona* dan peng. f* >e!"antu proses pe!."ekuan hentian perdarahan dgn fiksasi. darah dan untuk !enghentikan ,*Pe!eriksaan la"orato. riu! perda.rahan. #?"$ ?t* g*;ntuk !engetahui ka.dar ?"$ ?t apakah perlu transfusi atau tidak. /angguan rasa nya!an' INDEPENDEN' Nyeri s-d peru"ahan a* >engkaji karakteris. tik a* ;ntuk !engetahui tingkat rasa frag!en tulang$ luka pada nyeri ' lokasi$ durasi$ intensitas nyeri sehingga dapat !e. jaringan lunak$ nyeri dengan !eng. gunakan nentukan jenis tindak annya. pe!asangan "a,k sla"$ skala nyeri #&.+&* stress$ dan ,e!as "* >e!pertahankan i!. "* >en,egah pergeser. an tulang !o"ilisasi #"a,k sla"* dan pe. nekanan pada jaring. an yang luka. ,* 6erikan sokongan #support* ,* Peningkatan 2ena return$ pada ektre!itas yang luka. !enurunkan ede!$ dan !e. ngurangi nyeri. d* >enjelaskan seluruh prosedur d* ;ntuk !e!persiap. kan !ental di atas serta agar pasien "erpartisipasi pada setiap tindakan yang akan dilakukan. KO0A6ORASI' e* Pe!"erian o"at.o"atan e* >engurangi rasa nyeri analgesik Potensial infeksi se. hu"ungan dengan luka INDEPENDEN' a* Kaji keadaan luka #kontinuitas a* ;ntuk !engetahui tanda.tanda

(.

ter"uka.

dari kulit* terhadap ada. nya' ede!a$ ru"or$ kalor$ dolor$ fungsi laesa. "* Anjurkan pasien untuk tidak "* !e!egang "agian yang luka. ,* >era at luka dengan ,* !enggunakan tehnik aseptik d* >e aspadai adanya keluhan d* nyeri !en. dadak$ keter"atasan gerak$ ede!a lokal$ erite!a pada daerah luka.

infeksi. >e!ini!alkan terjadinya konta!inasi. >en,egah konta!i. nasi dan ke!ungkin. an infeksi silang. >erupakan indikasi adanya osteo!ilitis.

KO0A6ORASI' a* Pe!eriksaan darah ' leokosit a* 0ekosit yang !e. ningkat artinya sudah terjadi proses "* Pe!"erian o"at.o"atan ' infeksi anti"iotika dan 44 #4oksoid "* ;ntuk !en,egah ke. lanjutan 4etanus* terjadinya infeksi. dan pen,egah ,* Persiapan untuk operasi sesuai an tetanus. indikasi ,* >e!per,epat proses penye!"uhan luka dan dan penyegahan peningkatan infeksi. 8. /angguan akti2itas sehu"ungan dengan a* kerusakan neuro!uskuler skeletal$ nyeri$ i!!o"ilisasi. "* INDEPENDEN' Kaji tingkat i!. !o"ilisasi a* yang dise"a"kan oleh ede!a dan persepsi pasien tentang i!!o"ilisasi ter. se"ut. >endorong parti. sipasi dala! "* akti2itas rekreasi #!enonton 4D$ !e!"a,a kora$ dll *. Pasien akan !e!. "atasi gerak karena salah persepsi #persepsi tidak pro. posional*

>e!"erikan ke. se!patan untuk !e. ngeluarkan energi$ !e!usatkan per. hatian$ !eningkatkan perasaan !engontrol diri pasien dan !e!"antu dala! !engurangi ,* >enganjurkan pasien untuk isolasi sosial. !elakukan latihan pasif dan ,* >eningkatkan aliran darah ke aktif pada yang ,edera !aupun otot dan tulang untuk !e. yang tidak. ningkatkan tonus otot$ !e!pertahankan !o"ilitas sendi$ !en. ,egah kontraktur d* >e!"antu pasien dala! atropi dan reapsor"si 7a yang pera atan diri tidak digunakan. d* >eningkatkan ke. kuatan dan sirkulasi otot$ !eningkatkan pasien dala! !e. ngontrol e* Auskultasi "ising usus$ situasi$ !e. ningkatkan ke!auan

!onitor ke"iasa an eli!inasi pasien untuk se!"uh. dan !enganjurkan agar ".a.". e* 6edrest$ penggunaan analgetika teratur. dan pe. ru"ahan diit dapat !enye"a"kan penurunan f* >e!"erikan diit tinggi peristaltik usus dan konstipasi. protein $ 2ita!in $ dan !i. f* >e!per,epat proses neral. penye!"uhan$ !en,egah penurunan 66$ karena pada i!!o"ilisasi "iasanya terjadi penurunan 66 #%& . (& l"*. 7atatan ' ;ntuk sudah dilakukan traksi. KO0A6ORASI ' a* Konsul dengan "agi. an fisioterapi =. Kurangnya pengetahuan tentang kondisi$ prognosa$ a* dan pengo. "atan sehu"ungan dengan kesalahan dala! pe. "* nafsiran$ tidak fa!ilier dengan su!"er in. for!asi. a* ;ntuk !enentukan progra! latihan.

Pasien !engetahui kondisi saat ini dan hari depan sehingga pasien dapat !enentu kan pilihan. Se"agian "esar fraktur !e!erlukan penopang dan fiksasi sela!a proses pe. nye!"uhan sehingga keterla!"atan pe. nye!"uhan ,* >e!ilah.!ilah aktif. itas dise"a". kan oleh penggunaan yang "isa !andiri dan yang alat "antu yang kurang tepat. harus di"antu. ,* >engorganisasikan kegiatan yang diperlu kan dan siapa yang d* >engidentifikasi pe. layanan perlu !enolongnya. #apakah u!u! yang tersedia seperti fisioterapi$ pera at atau ke. tea! reha"ilitasi$ pera at luarga*. keluarga #ho!e ,are* d* >e!"antu !eng. fasilitaskan e* >endiskusikan tentang pera a. tan !andiri !e!"eri pera atan lanjutan. support untuk !an. diri. e* Penye!"uhan fraktur tulang ke!ungkinan la!a #kurang le"ih + tahun* sehingga perlu disiapkan untuk peren,anaan pera atan lanjutan dan pasien koopratif.

INDEPENDEN' >enjelaskan tentang kelainana* yang !un,ul prognosa$ dan harap. an yang akan datang. >e!"erikan dukung an ,ara. ,ara !o"ili. sasi dan a!"ulasi"* se"agai!ana yang dianjurkan oleh "agi. an fisioterapi.

DAFTAR KEPUSTAKAAN Doenges >.E. #+<C<* Nursing 7are Plan$ /uidlines for Planning Patient 7are #% nd ed *. Philadelpia$ F.A. Da2is 7o!pany. 0ong@ 67 and Phipps H5 #+<C=* Essential of >edi,al Surgi,al Nursing ' A Nursing Pro,ess Approa,h St. 0ouis. 72. >os"y 7o!pany.

ASUHAN KEPERAWATAN FRAKTUR FEMUR

p Dasar 1. Pengertian Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan atau tulang rawan yang umumnya disebabkan oleh rudapaksa (Mansjoer, 2000). Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya (Smeltzer !are, 200"). Sedangkan Fraktur #emur adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang terbesar dan terkuat pada tubuh (!rooker, 200") 2. Etiologi Smeltzer yaitu $ !are (200") menyebutkan penyebab #raktur adalah dapat dibagi menjadi tiga

a. %idera &raumatik %idera traumati' pada tulang dapat di sebakan oleh $ 1) %edera langsung bearti pukulan langsung terhadap tulang sehingga tulang patah se'ara spontan. (emukulan biasanya menyebabkan #raktur melintangdan kerusakan pada kulit diatasnya. 2) %edera tidak langsung bearti pukulan langsung berada jauh dari lokasi benturan. 3) Fraktur yang disebabkan kontraksi keras yang mendadak dari otot yang kuat. b. Fraktur (atologik )alam hal ini kerusakan tulang akibat proses penyakit dimana dengan trauma minor dapat mengakibatkan #raktur dapat juga terjadi pada berbagai keadaan berikut $ 1) &umor tulang (jinak atau ganas)$ pertumbuhan jaringan baru yang tidak terkendali dan progesi#. 2) *n#eksi seperti osteomielitis $ dapat terjadi sebagai akibat in#eksi akut atau dapat timbul sebagai sebagai salah satu proses yang progesi#, lambat dan nyeri. 3) +akhitis $ suatu penyakit tulang yang disebabkan oleh de#isiensi ,itamin ) yang mempengaruhi semua jaringan skelet lain, biasanya disebabkan oleh de#isiensi diet, tetapi kadang-kadang dapat disebabkan oleh kegagalan absorbs ,itamin ) atau oleh karena asupan kalsium atau #os#at yang rendah. '. Se'ara spontan $ disebakan oleh stress tulang yang terus menerus misalnya pada penyakit polio dan orang yang bertugas dikemiliteran.

3.

Patofisiologi

(ato#isiologi #raktur adalah jika tulang mengalami #raktur, maka periosteum, pembuluh darah di korteks, marrow dan jaringan disekitarnya rusak. &erjadi pendarahan dan kerusakan jaringan di ujung tulang. &erbentuklah hematoma di 'anal medulla. (embuluh-pembuluh kapiler dan jaringan ikat tumbuh ke dalamnya., menyerap hematoma tersebut, dan menggantikannya. .aringan ikat berisi sel-sel tulang (osteoblast) yang berasal dari periosteum. Sel ini menghasilkan endapan garam kalsium dalam jaringan ikat yang di sebut 'allus. %allus kemudian se'ara bertahap dibentuk menjadi pro#il tulang melalui pengeluaran kelebihannya oleh osteo'last yaitu sel yang melarutkan tulang (Smelter !are, 200"). (ada permulaan akan terjadi pendarahan disekitar patah tulang, yang disebabkan oleh terputusnya pembuluh darah pada tulang dan periost, #ase ini disebut #ase hematoma. /ematoma ini kemudian akan menjadi medium pertumbuhan sel jaringan #ibrosis dengan kapiler didalamnya. .aringan ini yang menyebabkan #ragmen tulang-tulang saling menempel, #ase ini disebut #ase jaringan #ibrosis dan jaringan yang menempelkan #ragmen patah tulang tersebut dinamakan kalus #ibrosa. 0edalam hematoma dan jaringan #ibrosis ini kemudianjuga tumbuh sel jaringan mesenkin yang bersi#at osteogenik. Sel ini akan berubah menjadi sel kondroblast yang membentuk kondroid yang merupakan bahan dasar tulang rawan. 0ondroid dan osteoid ini mula-mula tidak mengandung kalsium hingga tidak terlihat #oto rontgen. (ada tahap selanjutnya terjadi penulangan atau osi#ikasi. 0esemuanya ini menyebabkan kalus #ibrosa berubah menjadi kalus tulang.

4. Tanda dan Gejala 1dapun tanda dan gejala dari #raktur menurut Smeltzer a. )e#ormitas

!are (200") antara lain$

)aya tarik kekuatan otot menyebabkan #ragmen tulang berpindah dari tempatnya perubahan keseimbangan dan kontur terjadi seperti $ 1) +otasi pemendekan tulang 2) (enekanan tulang b. !engkak 2dema mun'ul se'ara 'epat dari lokasi dan ekstra3aksasi darah dalam jaringan yang berdekatan dengan #raktur '.2kimosis dari perdarahan sub'ulaneous d. Spasme otot, spasme in3olunters dekat #raktur e. &enderness #. 4yeri mungkin disebabkan oleh spame otot berpindah tulang dari tempatnya dan kerusakan struktur di daerah yang berdekatan.

g. 0ehilangan sensani (mati rasa, mungkin terjadi dari rusaknya sara#5 perdarahan). h. Pergerakan abnormal i. Shock hipovolemik hasil dari hilangnya darah j. Krepitasi 5. Penatalaksanaan Medis (roses penyembuhan dapat dibantu oleh aliran darah yang baik dan stabilitas ujung patahan tulang sedangkan tujuan penanganan pada #raktur #emur adalah menjaga paha tetap dalam posisi normalnya dengan 'ara reduksi tertutup dan imobilisasi. 1dapun prinsip penanganan #raktur menurut Smeltzer !are (200") meliputi $

(enyambungan kembali tulang penting dilakukan agar posisi dan rentang gerak normal pulih. Sebagian besar reduksi dapat dilakukan tanpa inter3ensi bedah (reduksi tertutup). (ada kebanyakan kasus reduksi tertutup dilakukan dengan mengembalikan #ragmen tulang keposisinya (ujung-ujungnya saling berhubungan) dengan manipulasi dan traksi manual. )an apabila diperlukan tindakan bedah (reduksi terbuka) dengan pendekatan bedah #ragmen tulang di reduksi. 1lat #iksasi interna dalam bentuk pin, kawat, skrup, plat, paku atau batangan logam dapat digunakan untuk mempertahankan #ragmen tulang dalam posisinya sampai penyembuhan tulang yang sulit terjadi. 1lat ini dapat diletakkan di sisi tulang atau dipasang melalui #ragmen tulang atau langsung kerongga sum sum tulang. 1lat tersebut menjaga aproksimasi dan #iksasi yang kuat bagi #ragmen tulang. b. *mobilisasi Fraktur Setelah #raktur di reduksi, #raktur tulang harus di imobilisasi, atau dipertahankan dalam posisi dan kesejajarannya yang benar sampai terjadi penyatuan. *mobilisasi dapat dilakukan dengan #iksasi eksterna atau interna. Metode #iksasi eksterna meliputi pembalutan, gips, bidai, traksi kontinu, pin, atau #iksator eksterna. *mplant logam dapat digunakan untuk #iksasi interna yang berperan sebagai bidai interna untuk mengimobilisasi #raktur. c. Fisioterapi dan mobilisasi Fisioterapi dilakukan untuk mempertahankan supaya otot tidak menge'il dan setelah #raktur mulai sembuh mobilisasi sendi dapat dimulai sampai ekstremitas betul betul telah kembali normal. d. Analgetik )iberikan untuk mengurangi rasa sakit yang timbul akibat trauma. 4yeri yang timbul dapat menyebabkan pasien gelisah sampai dengan sho'k yang biasanya di kenal dengan sho'k analgetik.

6. Komplikasi 1dapun komplikasi dari #raktur (Smeltzer a. 0omplikasi segera (immediate) 0omplikasi yang terjadi segera setelah #raktur antara lain syok neurogenik, kerusakan organ, kerusakan syara#, injuri atau perlukaan kulit. !are, 200") yaitu $

". Early Complication )apat terjadi seperti $ osteomelitis, emboli, nekrosis, dan syndrome compartemen 2. Late Complication Sedangkan komplikasi lanjut yang dapat terjadi antara lain stiffnes (kaku sendi), degenerasi sendi, penyembuhan tulang terganggu (malunion) 6. (emeriksaan diagnosti' Menurut )oenges, Moorhouse adalah sebagai berikut $ 7eissler ("888) pemeriksaan diagnosti' pada pasien #raktur

1. (emeriksaan sinar-9 untuk membuktikan #raktur tulang 2. S'an tulang untuk membuktikan adanya #raktur stress. B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan )ari seluruh dampak masalah di atas, maka diperlukan suatu asuhan keperawatan yang komprehensi#. )engan demikian pola asuhan keperawatan yang tepat adalah melalui proses perawatan yang dimulai dari pengkajian yang diambil adalah merupakan respon klien, baik respon biopsikososial maupun spiritual, kemudian ditetapkan suatu ren'ana tindakan perawatan untuk menuntun tindakan perawatan. )an untuk menilai keadaan klien, diperlukan suatu e3aluasi yang merujuk pada tujuan ren'ana keperawatan. ". (engkajian (engkajian adalah langkah awal dari tahapan keperawatan pengkajian harus memperhatikan data-data pasien. *n#ormasi yang didapat dari pasien (data primer), data yang di dapat dari orang lain keluarga dan orang terdekat (data skunder), 'atatan kesehatan lain, in#ormasi atau laporan labotarium, tes diagnosti', anggota tim kesehatan merupakan pengkajian data dasar (/idayat, 200") (engkajian pasien #raktur menurut )oenges, et al ("888) meliputi$ a. 1kti3itas5istirahat

&anda $ keterbatasan atau kehilangan #ungsi pada bagian yang terkena (mungkin segera atau terjadi se'ara sekunder, dari pembengkakan jaringan, nyeri). b. Sirkulasi

&anda $ hipertensi (kadang-kadang terlihat sebagai respon terhadap nyeri atau ansietas) atau hipotensi di karenakan kehilangan darah, takikardia (respon stress, hipo3olemia), penurunan atau tak ada nadi pada bagian distal yang 'edera, pengisian kapiler yang lambat, pu'at pada bagian yang terkena. '. ") 2) 4eurosensori

7ejala $ hilang gerakan atau sensasi, spasme otot, kebas atau kesemutan (parastesis) &anda $ )e#ormitas lo'al, angulasi abnormal, pemendekan, rotasi, krepitasi (bunyi berderit), spasme otot terlihat kelemahan5hilang #ungsi, agitasi mungkin berhubungan dengan nyeri5ansietas atau trauma lain. d. 4yeri5kenyamanan

7ejala $ nyeri berat tiba-tiba pada saat 'edera (mungkin terlokalisasi pada area jaringan5kerusakan tulang dapat berkurang pada imobilisasi), tak ada nyeri akibat kerusakan syara#, spasme5kram otot (setelah imobilisasi) e. *ntegritas ego

") 7ejala $ perasaan 'emas, takut, marah, apatis, #a'tor-#aktor stres multiple, misalnya masalah #inan'ial 2) &anda $ tidak dapat istirahat, peningkatan ketegangan5peka rangsang, stimulasi simpatis #. ") 0eamanan

7ejala $ alergi5sensiti3itas terhadap obat, makanan, plester, dan larutan, de#isiensi imun (peningkatan resiko in#eksi sistemik dan penundaan penyembuhan), munn'ulnya kanker, riwayat keluarga tentang hipertermi malignant5reaksi anastesi dan riwayat trans#use darah atau reaksi trans#use 2) g. &anda $ mun'ulnya proses in#eksi yang melelahkan, demam (erna#asan

7ejala $ in#eksi, kondisi batuk yang kronis, merokok h. Makanan

7ejala$ insu#isiensi pan'reas5)M (predisposisi untuk hipoglikemia atau ketoasidosis, malnutrisi termasuk obesitas), membrane mukosa yang kering (pembatasan pemasukan atau periode puasa pra operasi)

i.

(enyuluhan

7ejala $ lingkungan 'idera, akti3itas perawatan diri, dan perawatan dirumah. 2. )iagnosa 0eperawatan )iagnosa keperawatan adalah pernyataan yang jelas, singkat dan pasti tentyang masalah pasien dan perkembangannya yang dapat dipe'ahkan atau diubah melalui tindakan keperawatan (:aidin, 200"). )iagnosa keperawatan yang mun'ul pada pasien dengan #raktur menurut )oenges et al ("888) meliputi $ a. 4yeri berhubungan dengan terputusnya jaringan, gerakan #ragmen tulang, edema dan 'edera pada jaringan, alat traksi5imobilisasi, stress ansietas. b. 0erusakan integritas kulit berhubungan dengan tekanan, kerusakan sirkulasi, penurunan sensasi di buktikan oleh terdapatnya luka5ulserasi, turgor kulit buruk, terdapat jaringan nekrotis. '. 7angguan mus'uloskeletal, terapi pembatasan akti3itas dan penurunan kekuatan d. +esiko in#eksi berhubungan dengan stasis 'airan tubuh, respon in#lamasi tekanan, prosedur in3asi3e dan jalur penusukan, luka5kerusakan kulit, insisi pembedahan. e. 0urang pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan keterbatasan kogniti#, kurang terpajan5 mengingat, salah interpretasi in#ormasi. #. +esiko tinggi terhadap trauma berhubungan dengan kehilangan itegritas tulang (#raktur) g. +esiko tinggi terhadap dis#ungsi neuro3askuler peri#er berhubungan dengan penurunan aliran darah, 'edera 3askuler langsung, edema berlebihan, pembentukan thrombus. h. +esiko tinggi terhadap kerusakan gas berhubungan dengan perubahan aliran darah5emboli lemak. 3. (eren'anaan5*nter3ensi (eren'anaan adalah penyusunan ren'ana tindakan keperawatan yang di laksanakan untuk mengatasi masalah sesuai dengan diagnose keperawatan yang telah di tentukan dengan tujuan terpenuhi kebutuhan klien (:aidin, 200"). *nter3ensi keperawatan yang mun'ul pada pasien dengan #raktur menurut )oenges et al ("888) meliputi $ a. ") 4yeri berhubungan dengan terputusnya jaringan, gerakan #ragmen tulang, edema dan 'edera pada jaringan, alat traksi5imobilisasi, stress ansietas. &ujuan $ 4yeri dapat berkurang atau hilang

2) a) b) ;) a)

0riteria hasil $ (asien tampak tenang (asien melaporkan nyeri berkurang atau hilang *nter3ensi <akukan pendekatan pada klien dan keluarga +asional$ hubungan yang baik membuat klien dan keluarga kooperati#.

b) ')

0aji tingkat intesitas, skala nyeri (0-"0) dan #rekuensi nyeri menunjukkan skala nyeri. (ertahahankan imobilisasi bagian yang sakit dengan tirah baring. +asional$ menghilangkan nyeri dan mengurangi kesalahan posisi tulang jaringan yang 'edera.

d)

.elaskan prosedur sebelum memulai setiap tindakan. +asional $ memungkinkan pasien untuk siap se'ara mental untuk setiap akti#itas, juga berpartisipasi dalam mengontrol tingkat ketidaknyamanan.

e)

)orong pasien untuk mendiskusikan masalah sehubungan dengan 'edera. +asional $ membantu untuk menghilangkan ansietas.

#)

<akukan dan awasi dalam latihan gerak akti# atau pasi#. +asional $ mempertahankan kekuatan otot yang sakit dan mempermudahkan dalam resolusi in#lamasi pada jaringan yang 'edera.

g)

!erikan tindakan nyaman seperti pijatan punggung, perubahan posisi. +asional $ meningkatkan sirkulasi umum, menurunkan area tekanan lo'al dan kelelahan otot.

h)

)orong pasien dalam menggunakan teknik manajemen stress, seperti relaksasi napas dalam, imajinasi 3isualisasidan sentuhan terapeutik. +asioanal $ mem#okuskan kembali perhatian, meningkatkan rasa 'ontrol dan dapat meningkatkan kempuan koping dalam mananjemen nyeri.

i)

0olaborasi pemberian analgesik sesuai indikasi. +asional $ merupakan tindakan dependent perawatan, dimana analgesi' ber#ungsi untuk memblok stimulus nyeri. b. 0erusakan integritas kulit berhubungan dengan tekanan, kerusakan sirkulasi, penurunan sensasi dibuktikan oleh terdapatnyaluka5ulserasi, turgor kulit buruk, terdapat jaringan nekrotis.

") &ujuan $ Men'apai penyembuhan luka pada waktu yang sesuai. 2) 0riteria hasil $ a) b) Menyatakan ketidaknyaman hilang Menunjukkan prilaku untuk men'egah kerusakan kulit dan memudahkan penyembuhansesuai indikasi.

;) *nter3ensi a) 0aji kulit untuk luka terbuka, benda asing, kemerahan, perdarahan dan perubahan warna. +asioanal $ memberikan in#ormasi tentang sirkulasi kulit dan disebabkan oleh alat. b) 0aji kulit dan identi#ikasi pada tahap perkembangan luka. +asional $ mengetahui sejauh mana perkembangan luka mempermudah dalam melakukan tindakan yang tepat. ') (antau peningkatan suhu tubuh +asional $ suhu tubuh yang meningkat dapat diidenti#ikasikan sebagai adanya proses peradangan d) !erikan perawatan luka dengan teknik asepti', balut luka dengan kasa yang kering dan gunakan plester kertas. +asional $ teknik asepti' membantu dalam penyembuhan luka dan menn'egah terjadinya in#eksi. e) .ika pemulihan tidak terjadi kolaborasi tindak lanjut misalnya debridement +asional $ agar benda asing atau jaringan yang terin#eksi tidak menyebar pada area kulit yang normal lainnya. '. ") 7angguann mobilitas #isik nyeri5ketidaknyamanan kerusakan mus'uloskeletal, terapi pembatasan akti3itas dan penurunan kekuatan. &ujuan $ (asien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimal 2) 0riteria hasil masalah yang mungkin

a) Mempertahankan mobilitas optimal yang dapat ditoleransi b) Meningkatkan #ungsi yang sakit

') Melakukan pergerakan dan perpindahan ;) *nter3ensi

a) 0aji kebutuhan akan pelayanan kesehatan dan kebutuhan akan peralatan +asional $ mengidenti#ikasi masalah dan mempermudahkan inter3ensi b) =bah posisi se'ara periodi' dan dorong untuk latihan na#as dalam +asional $ men'egah insiden komplikasi kulit atau perna#asan. ') 1jarkan dan pantau pasien dalam penggunaan alat bantu +asional $ menilai batasan kemampuan klien dalam melakukan akti3itas optimal. d) 1jarkan dan dukung pasien dalam latihan +>M akti# dan pasi#. +asional $ mempertahankan kekuatan dan ketahanann otot.

e) 0olaborasi dengan ahli terapi +asional $ sebagai suatu sumber untuk mengembangkan peren'anaan dan mempertahankan mobilitas pasien. d. +esiko in#eksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan peri#er, perubahan sirkulasi, prosedur in3asi# dan kerusakan kulit. ") &ujuan +esiko in#eksi tidak menjadi a'tual 2) 0riteria hasil a) &idak ada tanda-tanda in#eksi seperti pus, kemerahan, bengkak, demam dan nyeri. b) <uka bersih, tidak lembab dan tidak kotor ') &anda-tanda 3ital dalam batas normal atau dapat ditoleran. ;) *nter3ensi a) (antau tanda-tanda 3ital +asional $ mengidenti#ikasi tanda-tanda peradangan terutama bila suhu meningkat. b) <akukan perawatan luka dengan teknik asepti' +asional $ men'egah kontaminasi silang

') <akukan perawatan terhadap prosedur in3asi# seperti in#use, kateter dan drainase luka. +asional $ untuk mengurangi resiko in#eksi nasokomial. d) *n#eksi kulit untuk adanya iritasi atau robekan +asional $ untuk mengetahui adanya in#eksi e) 0aji tonus otot, re#le? tendon dalam dan kemampuan untuk berbi'ara. +asional $ kekauan otot, spasme tonik otot rahang dan di#agia menunjukkan terjadinya tetanus. #) >bser3asi luka untuk pembentukan krepitasi dan perubahan warna kulit. +asional $ tanda perkiraan in#eksi e. 0urang pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan keterbatasan kogniti#, kurang terpajan atau mengingat dan salah interpretasi in#ormasi. ") &ujuan $ (asien mengutarakan pemahaman tentang kondisi, e#ek prosedur dan proses pengobatan. 2) 0riteria hasil $ a) b) Melakukan prosedur yang dilakukan dan menjelaskan alasan dari suatu tindakan. Memulai perubahan gaya hidup yang di perlukan dan ikut serta dalam perawatan.

;) *nter3ensi $ a) 0aji tingkat kemampuan klien dan keluarga tentang penyakitnya. +asional $ mengetahui seberapa jauh pengalaman dan pengetahuan klien dan keluarga tentang penyakitnya. b) !erikan penjelasan pada pada pasien tentang penyakitnya dan kondisinya sekarang +asional $ dengan mengetahui penyakitnya dan kondisinya sekarang klien dan keluarganya merasa tenang dan mengurangi rasa 'emas. ') 1njurkan klien dan keluarga untuk memperhatikan diet makanannya. +asional $ diet dan pola makan yang tepat membantu proses penyembuhan. d) !erikan penjelasan pada pasien tentang perawatan luka +asional $ menambah pengetahuan dan pembelajaran pasien tentang perawatan luka. e) Minta keluarga kembali mengulangi materi yang telah diberikan. +asional $ menambah pengetahuan dan pembelajaran bagi pasien tentang perawatan luka.

#.

+esiko tinggi terhadap trauma berhubungan dengan kehilangan integritas tulang (#raktur)

") &ujuan $ +esiko tinggi trauma tidak menjadi a'tual 2) 0riteria hasil $ a) Mempertahankan stabilisasi dari posisi #raktur b) Menunjukkan mekanika tubuh yang meningkatkan stabilisasi pada #arktur ') Menunjukkan pembentukan kalus mulai penyatuan #raktur dengan tepat ;) *nter3ensi a) (ertahankan tirah baring 5ekstermitas sesuai indikasi. +asional $ meningkatkan stabilitas, menurunkan kemungkinan gangguan posisi. b) <etakkan papan di bawah tempat tidur atau tempatkan pasien pada tempat tidur ortopedik. +asional $ tempat tidur lembut atau lentur dapat membuat de#ormasi gips yang masih basah. ') Sokong #raktur dengan bantal5gulungan selimut, pertahankan tahanan posisi netral pada bagian yang sakit dengan bantal pasir, pembebat, gulungan trokanter dan papan kaki +asional $ men'egah gerakan yang tak perlu dan perubahan posisi. (osisi yang tepat dari bantal juga dapat men'egah tekanan de#ormitas pada gips yang kering. d) &ugaskan petugas yang 'ukup untuk membalik pasien hindari penggunaan papan abduksi untuk membalik pasien dengan gips. +asional $ gips panggul atau multiple dapat membuat berat dan tidak praktis se'ara ekstrem. 0egagalan untuk menyokong ektremitas yang di gips dapat menyebabkan gips patah. e) 23aluasi pembebat ekstermitas terhadap resolusi edema. +asional $ pembebat koaptasi ('ontoh jepitan jones sugar) mungkin diberikan untuk memberikan imobilisasi #raktur dimana pembengkakan jaringan berlebihan. Seiring dengan berkurangnya edema, penilaian kembali pembebat atau penggunaan gips plaster mungkin diperlukan untuk mempertahankan kesejajaran #raktur #) (ertahankan posisi atau integritas traksi +asional $ traksi memungkinkan tarikan pada aksis panjang #raktur tulang dan mengatasi tegangan otot5pemendekan untuk memudahkan posisi5penyatuan. &raksi tulang memungkinkan penggunaan berat lebih besar untuk pemeriksaan traksi daripada digunakan untuk jaringan kulit.

g) @akinkan bahwa semua klem ber#ungsi. Minyaki 'ontrol dan periksa tali terhadap tegangan. 1mankan dan tutup ikatan dengan plester perekat. +asional $ yakinkan bahwa susunan traksi ber#ungsi dengan tepat untuk menghindari interupsi penyambungan traksi. h) 0aji ulang tahanan yang mungkin timbul karena terapi. +asional $ mempertahankan integritas tarikan traksi. i) 0olaborasi untuk kaji ulang #oto5e3aluasi +asional $ memberikan bukti 3isual mulainya pembentukan kalus5proses penyembuhan untuk menentukan tingkat akti3itas dan kebutuhan perubahan5tambahan terapi. g. +esiko tinggi terhadap neuro3askuler peri#er berhubungan dengan peniruan aliran darah, 'edera 3askuler langsung, edema berlebihan dan pembentukan thrombus.

") &ujuan $ +esiko tinggi terhadap neuro3askuler tidak menjadi a'tual 2) 0riteria hasil $ Mempertahankan per#usi jaringan di buktikan oleh terabanya nadi, kulit hangat5kering, sensasi biasa, sensasi normal, tanda-tanda 3ital stabildan haluaran urin adekuat untuk situasi indi3idu. ;) *nter3ensi a) <epaskan perhiasaan dari ekstremitass yang sakit

+asional $ dapat membendung sirkulasi bila terjadi edema. b) 23aluasi adanya5kualitas nadi peri3er distal terhadap 'edera melalui palpasi. !andingkan dengan ekstremitas yang sakit. +asional $ penurunan5tak adanya nadi dapat menggambarkan 'edera 3askulerdan perlunya e3aluasi medi' segera terhadap status sirkulasi. ') 0aji aliran kapiler, warna kulit dan pada #raktur +asional $ kembalinya warna harus 'epat (;-A detik), warna kulit putih menunjukkan gangguan arterial sianosis diduga ada gangguan 3ena. d) <akukan pengkajian neuromuskuler, perhatikan adanya perubahan #ungsi motor5sensori. Minta pasien untuk melokalisasi nyeri5ketidaknyaman. +asional $ gangguan perasaan kebas, kesemutan, peningkatan5penyebaran nyeri terjadi bila sirkulasi pada syara# tidak adekuat5syara# rusak.

e)

&es sensasi syara# peri#er dengan menusuk pada kedua selaput antara ibu jari pertama dan kedua, dan kaji kemampuan untuk dorso#leksi ibu jari bila diindikasikan. +asional $ panjang dan posisi syara# perineal meningkatkan resiko 'edera pada #raktur kaki, edema atau sindrom kompartemen atau malposisi alat traksi

#) 0aji jaringan sekitar akhir gips untuk titik yang kasar atau tertekan. Sedikit keluhan Brasa terbakarC dibawah gips. +asional $ #a'tor ini di sebabkan atau mengindikasikan tekanan jaringan atau iskemia, menimbulkan kerusakan atau nekrotik g) (ertahankan peningkatkan ekstremitas yang 'edera ke'uali di kontraidikasikan dengan menyakinkan adanya sindrom kompartemen

+asional $ meningkatkan drainese 3ena5menurunkan edema h) Selidiki tanda iskemia ekstremitas tiba-tiba +asional $ dislokasi #raktur sendi (terutama lutut) dapat merusak arteri yang berdekatan, dengan akibat hilangnya aliran darah kedistal. i) 1wasi tanda-tanda 3ital, perhatikan tanda-tanda pu'at5sianosis umum, kulit dingin, perubahan mental. +asional $ ketidakadekuatan 3olume sirkulasi akan mempengaruhi system per#usi jaringan j) 0olaborasi berikan kompres es di sekitar #raktur sesuai indikasi +asional $ menurunkan edema5pembentukan hematoma, yang dapat mengganggu sirkulasi h. ") +esiko tinggi terhadap kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan aliran darah emboli lemak &ujuan $ &idak terjadi5menjadi a'tual terhadap kerusakan pertukaran gas. 2) 0riteria hasil $ Mempertahankan perna#asan adekuat, dibuktikan oleh tidak adanya dispnea5sianosis, #rekuensi perna#asan dan 7)1 dalam batas normal ;) *nter3ensi

a. 1wasi #rekuensi perna#asan dan upanya. (erhatikan stridor dan penggunaan otot bantu serta terjadinya sianosis sentral.

+asional $ takipnea, dispnea dan perubahan dan mungkin hanya indi'ator terjadinya emboli paru pada tahap awal. Masih adanya tanda5gejala menunjukkan distress perna#asan luas5'enderung kegagalan. b. 1uskultrasi bunyi na#as perhatikan terjadinya ketidaksamaan. +asional $ perubahan dalam bunyi ad3estisius menunjukkan terjadinya komplikasi perna#asan. '. 1tasi jaringan 'edera5tulang dengan lembut, khususnya dalam beberapa hari pertama. +asional $ ini dapat men'egah terjadinya emboli lemak yang erat berhubungan dengan #raktur d. *nstruksikan dan bantu dalam latihan na#as dalam dan batuk, reposisi dengan sering. +asional $ meningkatkan drainase se'ret dan menurunkan kongesti pada paru. e. (erhatikan peningkatan kegelisahan, letargi, stupor dan ka'au. +asional $ gangguan pertukaran gas5 adanya emboli pada paru dapat menyebabkan penyimpangan pada tingkat kesadaran pasien seperti terjadinya hipoksemia5asidosis. #. >bser3asi sputum untuk tanda adanya darah +asional $ hemodialisa dapat terjadi dengan emboli paru g. *nspeksi kulit untuk adanya petekie diatas garis putting pada aksila, meluas pada abdomen5tubuh dan mukosa mulut. +asional $ ini adalah karakteristik paling sering dari tanda emboli lemak yang tampak dalm 2-; hari setelah 'edera. h. 0olaborasi bantu dalam spirometri inserti# +asional $ memaksimalkan 3entilasi5oksigen dan meminimalkan atelektasis. 4. (enatalaksanaan5*mplementasi (elaksanaan adalah pelaksanaan tindakan yang harus di laksanakan berdasarkan diagnosis perawat. (elaksanaan tindakan keperawatan dapat dilaksanakan oleh sebagian perawat, perawat se'ara mandiri atau bekerja sama dengan dengan tim kesehatan luar. )alam hal ini perawat adalah pelaksana asuhan keperawatan yaitu memberikan pelayanan keperawatan dengan tindakan keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan (:aidin, 200") &ujuan dari pelaksanan membantu pasien dalam men'apai tujuan yang telah ditetapkan, yang men'akup peningkatan kesehatan, pen'egahan penyakit, pemulihan kesehatan dan mem#asilitasi koping. *mplementasi yang mun'ul pada pasien #raktur menurut )oenges et al ("888) meliputi $ a. Menghilangkan nyeri

b. '. d. e. #. g. h.

Mempertahankan integritas kulit Mempertahankan mobilitas #isik Menghilangkan in#eksi karena potensial atau gangguan a'tual Meningkatkan pengetahuan tentang prognosis dan pengobatan Menghilangkan trauma karena potensial atau gangguan a'tual Mempertahankan #ungsi neuro3askuler peri#er Menghilangkan kerusakan gas karena potensial atau a'tual

5. 23aluasi 23aluasi adalah tahapan akhir akhir dari proses keperawatan, e3aluasi menyediakan nilai in#ormasi mengenai pengaruh inter3ensi yang telah diren'anakan dan merupakan perbandingan dari hasil yang diamati dengan kriteria hasil yang telah dibuat pada tahap peren'anaan (/idayat, 200") &erdapat dua ma'am e3aluasi yaitu e3aluasi #ormati# (proses) yang menyatakan e3aluasi yang dilakukan pada saat memberikan inte3ensi dengan respon segera dan e3aluasi sumati# (hasil) yang merupakan rekapitulasi dari hasil obser3asi dan analisis status pasien pada waktu tertentu (/idayat, 200") &erdapat tiga kemungkinan hasil e3aluasi (:aidin, 200") $ a. b. '. &ujuan ter'apai, apabila pasien telah menunjukkan perbaikan atau kemajuan sesuai 'riteria yang telah ditetapkan. &ujuan ter'apai sebagian, apabila tujuan ini tidak ter'apai se'ara maksimal, sehingga perlu di'ari penyebabnya dan 'ara mengatasinya. &ujuan tidak ter'apai, apabila pasien tidak menunjukkan kemajuan sama sekali bahkan timbul masalah baru. 23aluasi keperawatan untuk pasien #raktur merujuk pada e3aluasi se'ara umum menurut )oenges et al ("888) meliputi $ a. (asien menghadapi situasi yang ada se'ara realities b. %edera di'egah '. 0omplikasi di 'egah atau diminimalkan d. +asa sakit dihilangkan atau dikontrol e. <uka sembuh atau #ungsi organ berkembang kea rah normal #. (roses penyakit atau prosedur pembedahan, prognosis dan regimen terapeutik dipahami.

6. )okumentasi 0eperawatan )okumentasi keperawatan merupakan aspek penting dari praktik keperawatan yaitu sebagai segala sesuatu yang tertulis atau ter'etak yang dapat diandalkan sebagai 'atatan tentang bukti bagi indi3idu yang berwenang. )okumentasi keperawatan juga mendeskripsikan tentang status dan kebutuhan klien yang komprehensi#, juga layanan yang diberikan untuk perawatan klien ((otter (erry, 200A). Format dukumentasi keperawatan$

knik Dokumentasi &eknik dokumentasi keperawatan merupakan 'ara menggunakan dokumentasi keperawatan dalam penerapan proses keperawatan. 1da tiga teknik dokumentasi yang sering digunakan$ ") S>+ (Sour'e >riented +e'ord) &eknik dokumentasi yang dibuat oleh setiap anggota tim kesehatan.)alam melaksanakan tindakan mereka tidak tergantung dengan tim lainnya. %atatan ini 'o'ok untuk pasien rawat inap. 2) 0arde? &eknik dokumentasi ini menggunakan serangkaian kartu dan membuat data penting tentang klien dengan menggunakan ringkasan problem dan terapi klien yang digunakan pada pasien rawat jalan.

;) (>+ ((roblem >riented +e'ord) (>+ merupakan teknik e#ekti# untuk mendokumentasikan system pelayanan keperawatan yang berorientasi pada masalah klien. &eknik ini dapat digunakan untuk mengaplikasikan pendekatan peme'ahan masalah, mengarahkan ide pemikiran anggota tim mengenai problem klien se'ara jelas. b. Format )okumentasi 1ziz 1limul (200") mengemukakan ada lima bentuk #ormat yang lazim digunakan$

narati# Format yang dipakai untuk men'atat perkembangan pasien dari hari ke hari dalam bentuk narasi.

Soapier Format ini dapat digunakan pada 'atatan medi' yang berorientasi pada masalah (problem oriented medi'al re'ord) yang men'erminkan masalah yang di identi#ikasi oleh semua anggota tim perawat. Format soapier terdiri dari$

a)

S D )ata Subjekti# Masalah yang dikemukakan dan dikeluhkan atau yang dirasakan sendiri oleh pasien.

b)

> D )ata >bjekti# &anda-tanda klinik dan #akta yang berhubungan dengan diagnose keperawatan meliputi data #isiologis dan in#ormasi dari pemeriksaan. )ata in#o dapat diperoleh melalui wawan'ara, obser3asi, pemeriksaan #isik dan pemeriksaan diagnosti' laboratorium.

')

1 D (engkajian (1ssesment) 1nalisis data subjekti# dan objekti# dalam menentukan masalah pasien.

d)

( D (eren'anaan (engembangan ren'ana segera atau untuk yang akan dating dari inter3ensi tindakan untuk men'apai status kesehatan optimal.

e)

* D *nter3ensi &indakan yang dilakukan oleh perawat. #) 2 D 23aluasi Merupakan analisis respon pasien terhadap inter3ensi yang diberikan. g) + D +e3isi )ata pasien yang mengalami perubahan berdasarkan adanya respon pasien terhadap tindakan keperawatan merupakan a'uan perawat dalam melakukan re3isi atau modi#ikasi ren'ana asuhan kepeawatan.

okus5)1+ Semua masalah pasien diidenti#ikasi dalam 'atatan keperawatan dan terlihat pada ren'ana keperawatan. 0olom #o'us dapat berisi $ masalah pasien (data), tindakan (a'tion) dan respon (+)

)12 Sistem dokumentasi dengan konstruksi data tindakan dan e3aluasi dimana setiap diagnose keperawatan diidenti#ikasi dalam 'atatan perawatan, terkait pada ren'ana keprawatan atau setiap da#tar masalah dari setiap 'atatan perawat dengan suau diagnosa keperawatan. A) %atatan perkembangan ringkas )alam menuliskan 'atatan perkembangan diperlukan beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain adanya perubahan kondisi pasien, berkembangnya masalah baru, peme'ahan

masalah lama, respon pasien terhadap tindakan, kesediaan pasien terhadap tindakan, kesediaan pasien untuk belajar, perubahan ren'ana keperawatan, adanya abnormalitas atau kejadian yang tidak diharapkan (/arnawatiaj, 200E).

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Z. H. (2001). Dasar-dasar keperawatan professional. Jakarta : Widya Medika.

Doen e!. M."# Moor$o%!e. M.&# 'ei!!ler. A.(. (1)))). Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien edisi 3. Jakarta: "'(.

Harnawatiaj. (2008). Format Dokumentasi (http://harnawatiaj.wordpress.com//) di akses 16 Juli 2010. Hidayat, A. A. (2002). Pen antar Dokumentasi Proses Keperawatan. Jakarta : "'(.

Keperawatan

Man!*oer, Ari+ (et. al). (2000). Kapita !elekta Kedokteran. (edi!i 3). Jakarta : Media Ae!,%la-i%!.

.anda. (2005/2006). Panduan Dia nosa Keperawatan. 0ri1a 1edika.

0otter 2 0erry. (2005). "undamental Keperawatan : Konsep# Proses dan Praktik $disi % &ol '. Jakarta: "'(

31elt4er, 3%!anne (. (2001). Brunner ( suddarth)s *e+t,ook of -edical !ur ical .ursin . //$. A %n 5al%yo (et. al) (-ener*e1a$)

($tt-:66dokterke,il.5ord-re!!.,o16200)6076086+rakt%r/ter9%ka/+e1%r/!%-rakondiler/dan/interkondiler/ intraartik%ler) di ak!e! tan al 16 *%li 2010

)iposkan oleh Fakhrudin di 0A$2F 0irimkan *ni lewat 2mail!log&hisG!erbagi ke &witter!erbagi ke Fa'ebook

Anda mungkin juga menyukai