Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN
Saat ini penyakit musculoskeletal telah menjadi masalah yang banyak dijumpai di pusat-
pusat pelayanan kesehatan di seluruh dunia.Bahkan WHO menetapkan tahun 2000-2011 menjadi
dekade tulang dan persendian. asalah pada tulang yang mengakibatkan keparahan disabilitas
adalah !raktur. "engan makin pesatnya kemajuan lalu lintas baik dari segi jumlah pemakai jalan#
jumlah pemakai kendaraan# jumlah pemakai jasa angkutan# bertambahnya jaringan jalan dan
kecepatan kendaraan maka mayoritas terjadinya !raktur adalah kecelakaan lalu lintas. Sementara
trauma-trauma lain yang dapat menyebabkan !raktur adalah jatuh dari ketinggian# kecelakaan
kerja dan cedera olah raga $%onathan.&#2012'.
(raktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan atau tulang
ra)an yang umumnya disebabkan oleh tekanan yang berlebihan. *rauma yang menyebabkan
tulang patah dapat berupa trauma langsung dan trauma tidak langsung $Sjamsuhidajat#200+'.
(raktur metakarpal merupakan !raktur yang sangat riskan didapatkan dari tabrakan atau
terjatuh dengan tumpuan pada tangan dan daya pada pukulan bo,er $bo,er punch'. -atahan dapat
terjadi pada basis# corpus ataupun pada caput. $.raham /pley#100+'
eskipun prinsip-prinsip umum manajemen trauma tetap sama untuk semua daerah tubuh #
tangan# sebagai struktur khusus yang berinteraksi dengan lingkungan dan sangat sensiti! terhadap
gangguan !ungsional. "alam mengobati patah tulang tangan# kesempurnaan anatomi dan
kesempurnaan radiologi tidak selalu mengarah ke !ungsi normal . Seringkali# lebih baik
menerima kekurangan dari anatomi posisi patah tulang dan berusaha melalui bebat yang tepat
dan gerakan a)al untuk !ungsi yang baik dari tangan secara keseluruhan . Secara umum#
pendekatan tertutup untuk pengelolaan patah tulang tangan dan dislokasi lebih disukai daripada
operasi. ketika operasi diperlukan # prosedur yang rumit untuk mencapai hasil !ungsional yang
diinginkan harus dipilih. "engan sedikit pengecualian # imobilisasi lama $ 1 2 minggu ' tidak
diindikasikan dalam mengobati cedera tangan . 3arena klinikal union patah tulang sering
mendahului dari radiologi union# gerakan a)al dapat dilakukan ketika stabilitas klinis
1
didapatkan. .$&ampbell4s Operati5e Orthopedics#11
*h
6"'
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Anatomi dan Histologi Tulang Metacari dan P!alanges
*ulang metacarpi dan phalanges ada lima buah# masing masing tulang mempunyai basis#
corpus# dan caput. Os metacarpal 7 polle, adalah yang terpendek dan sangat mudah bergerak.
*ulang tersebut tidak terletak pada bidang yang sama dengan tulang tulang metacarpi lainnya
tetapi terletak lebih anterior. *ulang ini juga berotasi ke medial 00 derajat# sehingga permukaan
e,tensor menghadap ke lateral bukan ke dorsal. $Snell#2008'
Basis ossa metacarpi bersendi dengan barisan distal ossa carpi9 &aputnya yang
membentuk buku tangan bersendi dengan phalanges pro,imal. &orpus dari masing masing ossa
metacarpal sedikit cekung ke depan dan mempunyai penampung berbentuk segitiga. &orpus
mempunyai permukaan posterior lateral dan medial. *erdapat tiga buah phalanges untuk setiap
jari# tetapi dua phalanges untuk polle,.
2
.ambar 1. Struktur anatomi tulang metacarpi dan phalanges
*ulang tersusun atas sel# matriks protein dan deposit mineral.Sel-selnya terdiri atas 2
jenis yaitu osteoblast# osteosit dan osteoklas.Osteoblas ber!ungsi dalam pembentukan tulang
dengan mensekresikan matriks tulang. atriks terdiri atas 0:; kolagen dan 2; substansi dasar
$glukosaminoglikan# asam polisakarida'.atriks merupakan kerangka dimana garam-garam
mineral anorganik ditimbun.Osteosit adalah sel de)asa yang terlibat dalam pemeliharaan !ungsi
tulang dan terletak dalam osteon $unit matriks tulang'. Osteoklas adalah sel multinuclear $berinti
banyak' yang berperan dalam penghancuran# resorpsi dan remodeling tulang $&arlos
%un<ueira#100:'.
2.2 "isiologi Tulang
(ungsi tulang adalah sebagai berikut =
1. endukung jaringan tubuh dan memberikan bentuk tubuh.
2. elindungi organ tubuh $misalnya jantung# otak dan paru-paru' dan jaringan
lunak.
2. emberikan pergerakan $otot yang berhubungan dengan kontraksi dan
pergerakan'.
>. embentuk sel-sel darah merah di dalam sum-sum tulang belakang
$hematopoiesis'.
+. enyimpan garam mineral# misalnya kalsium dan !os!or.
3
2.# "ra$tur Meta$aral
(raktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan atau tulang ra)an
yang umumnya disebabkan oleh tekanan yang berlebihan.*rauma yang menyebabkan tulang
patah dapat berupa trauma langsung dan trauma tidak langsung."imana trauma langsung
menyebabkan tekanan langsung pada tulang dan terjadi !raktur pada daerah tekanan.*rauma
tidak langsung apabila trauma dihantarkan ke daerah yang lebih jauh dari daerah !raktur#
misalnya jatuh dengan tangan ekstensi dapat menyebabkan !raktur pada cla5icula# pada keadaan
ini biasanya jaringan lunak tetap utuh $Sjamsuhidajat# 200+'.
Eidemiologi
etacarpal dan patah tulang phalangeal yang umum# yang terdiri dari l0; dari semua patah
tulang9 1 +0; di antaranya terkait dengan pekerjaan.
100: /merika Serikat ?ational Hospital /mbulatory edical &are Sur5ey menemukan
phalangeal $22;' dan metakarpal $1:;' !raktur struktur tangan yang paling umum kedua dan
ketiga dan patah tulang lengan ba)ah berikut patah tulang radius.
@okasi yang paling sering terlibat dengan kejadian kira-kira sebagai berikut=
- phalan, distal $>+;'
-metacarpal $20;'
- proksimal phalang $7+;'
-phalan, *engah $10;'
Me$anisme in%uri
*ingginya 5ariasi dalam mekanisme cedera membentuk spektrum yang luas dari pola yang
terlihat pada trauma tulang yang ditopang oleh tangan .
- Beban a,ial atau cedera AjammingB sering berkelanjutan selama olahraga bola atau terjadi
mendadak yang dilakukan selama kegiatan sehari-hari seperti untuk menangkap benda jatuh.
-ola yang sering dihasilkan dari mekanisme ini yaitu !raktur articular terbagi atau !raktur
4
kompresi metaphyseal.
- Beban a,ial sepanjang ekstremitas atas juga harus membuat suatu kecurigaan dari cedera yang
berhubungan dengan tulang pergelangan tangan # lengan ba)ah # siku dan bahu.
- (raktur diaphyseal dan dislokasi sendi biasanya membutuhkan komponen pembengkokan
dalam mekanisme cedera # yang dapat terjadi saat ball handling sport atau ketika tangan terjebak
oleh obyek dan tidak dapat bergerak dengan seluruh lengan.
- jari jari indi5idual dapat dengan mudah terjebak dalam pakaian # !urniture # atau peralatan kerja
untuk menyebabkan mekanisme torsi cedera # mengakibatkan patah tulang spiral atau pola
dislokasi yang lebih kompleks.$3enneth /.6gol#"# 2010'
65aluasi 3linis
/namnesa= anamnesa yang cermat sangat penting dan dapat berpengaruh terhadap
pengobatan.
o Csia
o *angan dominan
o -ekerjaan
o -enyakit sistemik
o ekanisme injuri
o Waktu injuri
o -aparan terhadap kontaminasi
o 3euangan
-emeriksaan !isik
o Diabilitas digital $&E*F2 detik'
5
o Status neurologis
o "e!ormitas
o Eange o! motion
o alrotasi
E&aluasi radiogra'i$
-osteroanterior# lateral# dan obli<ue radiogra!i harus dilakukan. &edera jari harus dilihat
dengan seksama untuk meminimalisir o5erlapping dari jari lainnya.
(lasi'i$asi
Open !raktur berdasarkan S)anson# SGabo dan /nderson
*ype 7 = @uka bersih tanpa kontaminasi signi!ikan atau treatment yang tertunda dan tanpa
penyulit sistemik.
*ype 77= *erkontaminasi# adanya gigitan manusia atau he)an# treatment yang tertunda12> jam#
adanya penyulit sistemik contohnya= diabetes# hipertensi# E/# hepatitis atau asma.
'ra$tur olle)
7ntegritas polle, dengan carpometacarpal joint jauh lebih penting daripada sendi lain di dalam
!ungsi tangan. (raktur intraartikular atau subluksasi atau dislokasi persisten dapat menyebabkan
keterbatasan gerak# nyeri# dan kelemahan menggenggam dan pegangan.
Bennett (raktur
-ada tahun 1::2 # Bennett # seorang ahli bedah 7rlandia# menggambarkan sebuah !raktur
intraartikular melalui dasar metakarpal pertama di mana poros lateral dislokasi oleh tarikan dari
abductor polisis longus. -royeksi medial dari ibu jari dasar metakarpal dimana ligamentum 5olar
obli<e tetap menempel di tempat . -erbaikan dengan traksi mudah dilakukan # tetapi sulit untuk
mempertahankan. 3aret gelang traksi melalui pin melintang di !alang proksimal tidak dapat
diandalkan karena imobilisasi tidak lengkap# dan 5eri!ikasi dengan radiogra!i melalui cast sulit
dilakukan. -enggunaan gips yang mempertahankan pengurangan tekanan pada dasar metakarpal
6
juga hasilnya tidak memuaskan. *erlalu banyak tekanan menyebabkan nekrosis kulit # dan terlalu
sedikit memungkinkan hilangnya reduksi. Beberapa kontro5ersi seputar batas yang dapat
diterima terhadap displacement. 3eganjilan artikular 1 sampai 2 mm tampaknya dapat ditoleransi
dengan baik # asalkan union dan stabilitas sendi tercapai . *eknik inning tertutup digambarkan
oleh Wagner lebih disukai # tetapi hasilnya tidak memuaskan # reduksi terbuka diindikasikan.
$&ampbell4s Operati5e Orthopedics#11
*h
6"'
.ambar 2. pinning Bennett !racture

.ambar 2. Bennet (racture
7
.ambar> Bennett !racture laki laki muda dengan Bennett !racture 8 minggu# dan hasil dari !i,asi
/!tertreatment
.ips dilepas untuk pemeriksaan luka pada 2 sampai 2 minggu# tapi diganti dan dipakai sampai >
minggu setelah operasi. Wire dapat dilepas# tapi imobilisasi mungkin diperlukan selama 2
sampai > minggu lagi. %ika !iksasi sekrup digunakan# rentang gerak akti! dan splinting intermiten
dapat dimulai pada 10 sampai 1> hari pada pasca !iksasi.
komplikasi
alunion dengan subluksasi persisten dapat berkembang menjadi artritis sendi carpometacarpal.
reduksi hendaknya tidak dilakukan setelah 8 minggu. Cntuk malunion yang didapatkan sebelum
perubahan degenerati! ditemukan# .7/&H7?O merupakan teknik untuk osteotomy korekti!.
3etika artritis degenerati! telah terjadi# arthrodesis atau artroplasti disarankan.
8
.ambar + Eeduction o! malunited Bennett !racture
A'tertreatment
Spika polle, cast dipakai selama 8 minggu dan latihan pergerakan dapat dilakukan setelah
terjadinya radiologi union.
(raktur Eolando
-ada tahun 1010# Eolando menjelaskan patah tulang berbentuk H yang melibatkan pangkal ibu
jari dan metakarpal yang biasanya tidak mengakibatkan perpindahan diaphyseal seperti pada
!raktur Bennett. "alam kebanyakan Eolando !raktur jenis patah tulang !ragmen permukaan sendi
dapat diperbaiki cukup baik dengan menggunakan )ire yang ditempatkan langsung di ba)ah
tulang subchondral dan ditambah dengan transarticular pinning yang lebih besar dan kadang-
kadang transmetacarpal pinning. 3arena adanya kemungkinan arthritis pasca trauma setelah
patah tulang ini atau setelah patah tulang trapeGial intraartikular# reduksi yang akurat sangat
penting.

9
.ambar 8 Eolando (raktur
"ra$tur metacaral
(raktur dari &aput etacarpal angka kejadiannya jarang dan biasanya terjadi mengenai
intraartikular. c6l!resh dan "obyns melaporkan dari 102 !raktur metacarpal bagian caput yang
melibatkan intraartikular# kerusakan ini paling sering melibatkan inde, metacarpal karena
merupakan batas jari dan &% nya relati5e immobile.
Tie "ra$tur *aut Metacaral
1. 6piphyseal $all nondisplaced Salter-Harris type 777'
2.@igamentous a5ulsions
2. Osteochondral slices
>. *hree-part !ractures occurring in di!!erent planes$sagittal# coronal#
a,ial'
+. &ommunicated !ractures
8. Bo,er4s !ractures )ith e,tension into joint
I. (ractures )ith substance loss
:. Occult compression !ractures )ith subse<uent a5ascular necrosis
(raktur komunikan terjadi paling sering. Setengah dari !raktur komunikan kehilangan lebih dari
>+ derajat !le,i metacarpo-phalangeal joint. Sebagian besar membutuhkan reduksi anatomi $jika
mungkin' untuk membangun kembali harmoni bersama dan untuk meminimalkan arthrosis pasca
trauma.
Stabilisasai reduksi patah tulang dapat dengan splinting dalam posisi terlindungi# terdiri dari
10
metacarpal-phalangeal !leksi1 I0 derajat untuk meminimalkan kekakuan sendi $.ambar 2>.1'.
-inning -ercutaneous mungkin diperlukan untuk mempertahankan reduksi9 kominusi parah
mungkin memerlukan penggunaan minicondylar plat !iksasi atau !iksasi eksternal serta rentang
gerak a)al sangat penting.
.ambar I. Eadiogra!i dari tangan penderita !raktur horiGontal caput keempat metakarpal dengan
!ragmen dislokasi ke proksimal. B# (raktur direduksi dan diretain dengan ka)at 3irschner.
"ra$tur *ollum Metacaral
(raktur collum metacarpal $Bo,er4s !racture' sering terjadi# biasanya melibatkan metacarpal 7D
dan D. (raktur ini terjadi bila tangan sedang dikepalkan dan memukul benda padat dan
terangulasi ape,nya ke dorsal. 3ontro5ersi untuk pengobatan yang optimal untuk Bo,er4s
11
!racture masih terjadi# dimana melibatkan non-operati5e treatment sampai beberapa teknik
intenal !iksasi. 3omplikasi non-union jarang terjadi. Bagaimanapun juga malunion terkadang
dapat menjadi masalah. 3eluhan dari pasien dapat melibatkan hilangnya prominencia dari caput
metacarpal# terbatasnya EO# terabanya caput metacarpal di telapak tangan #dan terkadang
malalignment dari rotatori. Saat menentukan treatment# ada beberapa !actor yang harus
dipertimbangkan# 1. etacarpal mana yang !raktur# 2. "erajat angulasi# 2. /danya de!ormitas
rotasional. @eung dan kolega# bependapat bah)a sangat susah untuk mengukur secara konsisten
derajat angulasi dari Bo,er4s !racture. Beberapa dokter bedah mempercayai bah)a sedikit
angulasi dari !raktur metacarpal bagian collum dapat didapatkan tanpa kehilangan !ungsi dari
tangan. Hunter dan &o)en dan 3uok-kanen dan kolega berpendapat bah)a tidak ada disability
yang signi!ikan dengan angulasi I0 derajat.
.ambar :. (raktur collum metacarpal
"ra$tur +asis meta$aral
(raktur dasar jari kedua# ketiga# dan keempat umumnya jarang terjadi dislokasi dan lebih sering
berhubungan dengan ligamentum a5ulsi. *erapi dengan plinting dan gerakan a)al dalam banyak
kasus. *he Bennett !raktur re5erse adalah !raktur-dislokasi dasar kelima metacarpal.etakarpal
12
tersebut dipindahkan proksimal oleh tarikan ulnaris ekstensor karpi. *ingkat perpindahan terbaik
dipastikan melalui radiogra! dengan tangan pronasi 20 derajat dari sepenuhnya supinated
$anteroposterior' posisi. (raktur ini sering memerlukan inter5ensi bedah dengan OE7(.
13

Anda mungkin juga menyukai