Anda di halaman 1dari 19

PANDUAN NASIONAL PRAKTIK KLINIK (PNPK) TATA LAKSANA KASUS PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS BEDAH VASKULAR DAN ENDOVASKULAR

INDONESIA (PESBEVI) 2014


( TRAUMA VASKULAR BRAKHIOSEFALIK ) Pengertian (definisi) Trauma vaskular brakhiosefalik adalah trauma yang mengenai pembuluh darah brakhiosefalik dapat berupa luka tembus, trauma tumpul, iatrogenik ataupun radiasi. Jika pasien sadar keluhan yang menyertai riwayat trauma perlu diketahui mekanisme trauma dan trauma penyerta. Perlu pula diketahui riwayat penyakit dan pemakaian obat antikoagulan sebelumnya. Jika pasien tidak sadar maka gejala klinik yang nampak serta anamnesis mengenai mekanisme trauma dari pembawa pasien merupakan data yang penting. Initial assessment mengenai survey primer, ABC, merupakan tindakan awal. Airway (A) dipastikan harus paten, Breathing (B) harus adekuat dan simetris. Circulation (C) dipastikan tidak dalam kondisi syok. Pada pasien dengan trauma vaskular brakhiosefalik sering didapatkan hematoma pada leher, perdarahan aktif, sampai hemothoraks. Kadang pula disertai dengan defisit neurologik, kesulitan bernafas dan berbicara, muntah ataupun batuk darah. Trauma vascular brakhiosefalik dapat dibagi atas 3 zone ; - Zone 1 : berada dibawah klavikula - Zone 2 : mulai atas klavikula sampai dengan angulus mandibula - Zone 3 : mulai dari angulus mandibula sampai basis cranii - Anamnesis - Pemeriksaan fisik - Pemeriksaan penunjang Trauma vascular brakhiosefalik Laboratorium : Pada pemeriksaan DPL, terjadi penurunan kadar hemoglobin. Foto thoraks : Dilakukan untuk memastikan adanya hemothoraks/pneumothoraks. Angiografi dan CT angiografi : Dianjurkan bila kondisi pasien stabil. Merupakan pemeriksaan penunjang yang memberikan informasi anatomi akurat sekaligus rekonstriksi berkenaan cedera vaskular yang dialami. Pembedahan terbuka, bertujuan untuk mencari,menghentikan ataupun merepair sumber perdarahan. Endovaskular prosedur dapat dilakukan bila kondisi memungkinkan dan alat endovaskular tersedia. Ad vitam : dubia ad bonam

Anamnesis

Pemeriksaan Fisik

Kriteria Diagnosis

Diagnosis Kerja Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang

Terapi

Edukasi Prognosis

Tingkat Evidens Tingkat Rekomendasi Penelaah Kritis

Ad fungsionam : dubia ad bonam Ad sanationam : dubia ad bonam I A Murnizal Dahlan dr., SpB(K)V Prof. Rasjid Soeparwata, dr., SpBTK, SpB(K)V Hilman Ibrahim, dr., SpB(K)V R. Suhartono, dr., SpB(K)V Dedy Pratama, dr., SpB(K)V Alexander Jayadi Utama, dr., SpB(K)V Patrianef, dr., SpB(K)V Mulawardi, dr.,Sp.B Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Penunjang Rutherfords Vascular Surgery, 7th edition

Indikator Medis Kepustakaan

PENGELOLAAN PENYAKIT BEDAH VASKULAR


Standar Pengelolaan Penyakit Berdasarkan Kewenangan Tingkat Pelayanan Kesehatan

No. Diagnosa
1 Trauma Vaskular brachiosefalik Simpel / Kompleks

PPK 1
Evaluasi dan identifikasi tanda serta gejala klinik. Resusitasi dan stabilisasi. Rujuk ke PPK2/PPK3.

PPK 2
Evaluasi dan identifikasi tanda serta gejala klinik. Skrining tanda penyerta. Terapi definitive repair primer. Rujuk ke PPK3.

PPK3
Terapi definitive repair primer/by pass/endovaskular. Rujuk kembali untuk rawat luka.

Standar Obat-obatan berdasarkan kewenangan pemberi pelayanan kesehatan

No. Diagnosa
1 Trauma Vaskular brachiosefalik Simpel / Kompleks

PPK 1

PPK 2
Benang khusus untuk operasi repair / by pass

PPK3

Benang khusus untuk operasi repair / by pass / cath lab Standar pemeriksaan penunjang diagnostik berdasarkan kewenangan pemberi pelayanan

No. Diagnosa
1 Trauma Vaskular brachiosefalik Simpel / Kompleks

PPK 1

PPK 2
Darah lengkap, faal hemostasis, USG Doppler, CTA dan pemeriksaan lain yg diperlukan utk persiapan operasi

PPK3

Darah lengkap, faal hemostasis, USG Doppler, CTA dan pemeriksaan lain yg diperlukan utk persiapan operasi , CathLab Standar minimal alat kesehatan berdasarkan kewenangan pemberi pelayanan

No. Diagnosa
1 Trauma Vaskular brachiosefalik Simpel / Kompleks

PPK 1
Alat medis dasar

PPK 2
Alat medis dasar Biokular loupe USG Doppler CTA

PPK3
Alat medis dasar Biokular loupe USG Doppler CTA Cath Lab

PANDUAN NASIONAL PRAKTIK KLINIK (PNPK) TATA LAKSANA KASUS PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS BEDAH VASKULAR DAN ENDOVASKULAR INDONESIA (PESBEVI) 2014
( TRAUMA VASKULAR ABDOMEN ) Pengertian (definisi) Trauma vaskular abdomen adalah trauma yang mengenai pembuluh darah pada rongga abdomen dapat berupa luka tembus, trauma tumpul ataupun iatrogenik. Jika pasien sadar keluhan yang menyertai riwayat trauma perlu diketahui mekanisme trauma dan trauma penyerta. Perlu pula diketahui riwayat penyakit dan pemakaian obat antikoagulan sebelumnya. Jika pasien tidak sadar maka gejala klinik yang nampak serta anamnesis mengenai mekanisme trauma dari pembawa pasien merupakan data yang penting Sesuai dengan kaidah trauma, A ( Airway ), B ( Breathing ), C ( Circulation ). Gangguan sirkulasi sering menyertai pada trauma vaskular di rongga abdomen. Beberapa gejala klinis yang lain yang dapat dijumpai seperti ileus, nyeri perut, peritonitis ataupun peritonisme. Pada trauma tembus jejas dapat terlihat pada dinding perut. - Anamnesis - Pemeriksaan fisik - Pemeriksaan penunjang Trauma vaskular abdomen Laboratorium : Pada pemeriksaan darah lengkap, dapat ditemukan adanya lekositosis, dan penurunan kadar hemoglobin. Pada pemeriksaan foto thorax : dilihat adanya hemothorax jika ada trauma lain yang menyertainya. CT-angiografi/Angiografi : dapat dilakukan jika kondisi memungkinkan. Pembedahan terbuka, bertujuan untuk mencari,menghentikan ataupun merepair sumber perdarahan. Endovaskular prosedur dapat dilakukan bila kondisi memungkinkan dan alat endovaskular tersedia. Ad vitam : dubia ad bonam Ad fungsionam : dubia ad bonam Ad sanationam : dubia ad bonam I A Murnizal Dahlan dr., SpB(K)V Prof. Rasjid Soeparwata, dr., SpBTK, SpB(K)V Hilman Ibrahim, dr., SpB(K)V R. Suhartono, dr., SpB(K)V

Anamnesis

Pemeriksaan Fisik

Kriteria Diagnosis

Diagnosis Kerja Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang

Terapi

Edukasi Prognosis

Tingkat Evidens Tingkat Rekomendasi Penelaah Kritis

Indikator Medis Kepustakaan

Dedy Pratama, dr., SpB(K)V Alexander Jayadi Utama, dr., SpB(K)V Patrianef, dr., SpB(K)V Mulawadi, dr.,SpB Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Penunjang Rutherfords Vascular Surgery, 7th edition

PENGELOLAAN PENYAKIT BEDAH VASKULAR


Standar Pengelolaan Penyakit Berdasarkan Kewenangan Tingkat Pelayanan Kesehatan

No. Diagnosa
1 Trauma Vaskular Abdominal Simpel / Kompleks

PPK 1
Evaluasi dan identifikasi tanda serta gejala klinik. Resusitasi dan stabilisasi. Rujuk ke PPK2/PPK3.

PPK 2
Evaluasi dan identifikasi tanda serta gejala klinik. Skrining tanda penyerta. Terapi definitive repair primer. Rujuk ke PPK3.

PPK3
Terapi definitive repair primer/by pass/endovaskular. Rujuk kembali untuk rawat luka.

Standar Obat-obatan berdasarkan kewenangan pemberi pelayanan kesehatan

No. Diagnosa
1 Trauma Vaskular Abdominal Simpel / Kompleks

PPK 1

PPK 2
Benang khusus untuk operasi repair / by pass

PPK3

Benang khusus untuk operasi repair / by pass / cath lab Standar pemeriksaan penunjang diagnostik berdasarkan kewenangan pemberi pelayanan

No. Diagnosa
1 Trauma Vaskular Abdominal Simpel / Kompleks

PPK 1

PPK 2
Darah lengkap, faal hemostasis, USG Doppler, CTA dan pemeriksaan lain yg diperlukan utk persiapan operasi

PPK3

Darah lengkap, faal hemostasis, USG Doppler, CTA dan pemeriksaan lain yg diperlukan utk persiapan operasi , CathLab Standar minimal alat kesehatan berdasarkan kewenangan pemberi pelayanan

No. Diagnosa
1 Trauma Vaskular Abdominal Simpel / Kompleks

PPK 1
Alat medis dasar

PPK 2
Alat medis dasar Biokular loupe USG Doppler CTA

PPK3
Alat medis dasar Biokular loupe USG Doppler CTA Cath Lab

PANDUAN NASIONAL PRAKTIK KLINIK (PNPK) TATA LAKSANA KASUS PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS BEDAH VASKULAR DAN ENDOVASKULAR INDONESIA (PESBEVI) 2014
( TRAUMA VASKULAR EKSTREMITAS ) Pengertian (definisi) Trauma vaskular ekstremitas adalah trauma yang mengenai pembuluh darah pada ekstremitas dapat berupa trauma tajam ataupun trauma tumpul. Jika pasien sadar keluhan yang menyertai riwayat trauma perlu diketahui mekanisme trauma dan trauma penyerta. Perlu pula diketahui riwayat penyakit dan pemakaian obat antikoagulan sebelumnya. Jika pasien tidak sadar maka gejala klinik yang nampak serta anamnesis mengenai mekanisme trauma dari pembawa pasien merupakan data yang penting Sesuai dengan kaidah trauma, A ( Airway ), B ( Breathing ), C ( Circulation ). Gangguan sirkulasi sering menyertai pada trauma vaskular pada ekstemitas. Adanya hard sign (hematoma yang ekspanding, pulsasi distal yang tidak teraba, terdengar bruit didaerah jejas, teraba thrill pada jejas, dan terdapat perdarahan yang aktif ) merupakan indikasi mutlak dilakukannya eksplorasi. Adanya soft sign (adanya riwayat perdarahan aktif, terdapat defisit neurologis pada daerah ekstremitas yang terluka, dan terdapat penurunan pulsasi distal dibandingkan dengan sisi ekstremitas kontralateral ) memerlukan adanya suatu pemeriksaan penunjang untuk membantu menegakkan diagnosis dan penanganannya. - Anamnesis - Pemeriksaan fisik - Pemeriksaan penunjang Trauma Vaskular Ekstremitas - Pulse oksimetri, dilakukan dengan membandingkan pada eksteremitas kontra lateralnya. - Doppler USG dapat membantu melihat adanya penurunan ataupun ketidak hadiran flow/aliran pada daerah distal dari jejas - CT-angiografi, dapat membantu menentukan letak dan kelainan anatomis dari pembuluh darah yang terkena trauma. - Angiografi, dapat dilakukan intraoperatif, sehingga evaluasi pasca tindakan/repair dapat diketahui segera. Pembedahan terbuka, bertujuan untuk mencari,menghentikan ataupun merepair sumber perdarahan. Endovaskular prosedur dapat dilakukan bila kondisi memungkinkan dan alat endovaskular tersedia. Ad vitam : dubia ad bonam

Anamnesis

Pemeriksaan Fisik

Kriteria Diagnosis

Diagnosis Kerja Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang

Terapi

Edukasi Prognosis

Tingkat Evidens Tingkat Rekomendasi Penelaah Kritis

Ad fungsionam : dubia ad bonam Ad sanationam : dubia ad bonam I A Murnizal Dahlan dr., SpB(K)V Prof. Rasjid Soeparwata, dr., SpBTK, SpB(K)V Hilman Ibrahim, dr., SpB(K)V R. Suhartono, dr., SpB(K)V Dedy Pratama, dr., SpB(K)V Alexander Jayadi Utama, dr., SpB(K)V Patrianef, dr., SpB(K)V Mulawardi, dr.,SpB Pemeriksaan fisik dan Pemeriksaan Penunjang Rutherfords Vascular Surgery, 7th edition

Indikator Medis Kepustakaan

PENGELOLAAN PENYAKIT BEDAH VASKULAR


Standar Pengelolaan Penyakit Berdasarkan Kewenangan Tingkat Pelayanan Kesehatan

No. Diagnosa
1 Trauma Vaskular Ekstremitas Simpel / Kompleks

PPK 1
Evaluasi dan identifikasi tanda serta gejala klinik. Resusitasi dan stabilisasi. Rujuk ke PPK2/PPK3.

PPK 2
Evaluasi dan identifikasi tanda serta gejala klinik. Skrining tanda penyerta. Terapi definitive repair primer. Rujuk ke PPK3.

PPK3
Terapi definitive repair primer/by pass/endovaskular. Rujuk kembali untuk rawat luka.

Standar Obat-obatan berdasarkan kewenangan pemberi pelayanan kesehatan

No. Diagnosa
1 Trauma Vaskular Ekstremitas Simpel / Kompleks

PPK 1

PPK 2
Benang khusus untuk operasi repair / by pass

PPK3

Benang khusus untuk operasi repair / by pass / cath lab Standar pemeriksaan penunjang diagnostik berdasarkan kewenangan pemberi pelayanan

No. Diagnosa
1 Trauma Vaskular Ekstremitas Simpel / Kompleks

PPK 1

PPK 2
Darah lengkap, faal hemostasis, USG Doppler, CTA dan pemeriksaan lain yg diperlukan utk persiapan operasi

PPK3

Darah lengkap, faal hemostasis, USG Doppler, CTA dan pemeriksaan lain yg diperlukan utk persiapan operasi , CathLab Standar minimal alat kesehatan berdasarkan kewenangan pemberi pelayanan

No. Diagnosa
1 Trauma Vaskular Ekstremitas Simpel / Kompleks

PPK 1
Alat medis dasar

PPK 2
Alat medis dasar Biokular loupe USG Doppler CTA

PPK3
Alat medis dasar Biokular loupe USG Doppler CTA Cath Lab

Anda mungkin juga menyukai