Anda di halaman 1dari 9

1

MODUL 6
Materi Kuliah : Laporan Keuangan Konsolidasi
Referensi : 1. Beams et. all, Ch. 3
2. PSAK No. 4 : Laporan Keuangan Konsolidasi
Dosen Pengasuh : Muh. Arief effendi,SE,MSi,Ak,QIA

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - SUATU PENGANTAR


(Bagian Kedua)

A. Pengungkapan (Disclosure) pada Laporan Keuangan Konsolidasi.

 Laporan Keuangan Konsolidasi harus disajikan secara lengkap, artinya berbagai


informasi penting yang berhubungan dengan Induk Perusahaan dan Anak
Perusahaan harus diungkapkan dalam Laporan Keuangan Konsolidasi.
 Induk Perusahaan dapat melakukan investasi pada Anak Perusahaan dalam
berbagai bentuk, baik tingkat kepentingan / investasinya (100% atau kurang dari
100%) ataupun dari perbandingan harga perolehan investasi dibandingkan dengan
aktiva bersih dari Anak Perusahaan.

 Pihak lain yang memiliki saham yang beredar (outstanding stock) lebih besar dari 50
% akan secara otomatis memegang kekuasaan tertinggi yang biasa disebut dengan
memiliki kepentingan mayoritas (majority interest). Sedangkan bagi pihak yang
hanya menguasai dibawah 50 % dari outstanding stock tersebut akan bertindak
sebagai minority interest.

 Jika majority interest ini dikuasai oleh perusahaan lain, maka perusahaan sebagai
pemegang saham mayoritas akan bertindak sebagai Induk perusahaan (Parent
Company), sedangkan perusahaan yang saham mayoritasnya terkuasai akan
dinamakan Anak Perusahaan (Subsidiary Company). Sejak pengambilalihan saham
mayoritas tersebut dan selama Induk Perusahaan tetap mempertahankan
kepemilikan atas saham secara mayoritas (lebih dari 50 %) maka kedua perusahaan
tersebut disebut sebagai perusahaan afiliasi (Affiliated Company).

 Meskipun secara fisik perusahaan yang saham mayoritasnya telah diambil alih oleh
perusahaan lain, tetap independen dan merupakan satu kesatuan usaha (business
entity) tersendiri.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB M. Arief Effendi,SE,MSi,Ak,QIA


AKUTANSI KEUANGAN LANJUT 2
2

 Induk Perusahaan dan Anak Perusahaan akan melaksanakan kegiatan operasional


sehari-hari secara mandiri, dengan ketentuan bahwa induk perusahaan harus
menyusun laporan keuangan konsolidasi pada setiap akhir periode akuntansi.
Prinsip dari laporan keuangan konsolidasi ini adalah menghapuskan (mengeliminasi)
semua transaksi di antara induk dan anak perusahaan (inter-company
transaction),karena pada prinsipnya induk dan anak perusahaan dipandang
sebagai satu kesatuan usaha yang sama. Laporan keuangan konsolidasi akan
mengakumulasikan hubungan antara perusahaan afiliasi ( Induk Perusahaan dan
Anak Perusahaan - Anak perusahaan ) dengan pihak ketiga (diluar perusahaan
afiliasi).

 Pada perusahaan afiliasi, penyusunan laporan keuangan konsolidasi (Consolidated


Financial Statement) harus dibuat sejak saat terjadinya akuisisi (Date of Acquisition)
dan secara reguler sepanjang periode akuntansi (Year Subsequent of Acquisition)
sepanjang Induk Perusahaan mempertahankan penguasaan saham mayoritas pada
Anak Perusahaannya.
 Penyusunan laporan keuangan konsolidasi dilakukan dengan cara menggabungkan
seluruh laporan keuangan Induk Perusahaan dan Anak Perusahaan-Anak
Perusahaan. Laporan keuangan konsolidasi akan mengakumulasikan semua
transaksi yang terlaporkan pada laporan keuangan Induk perusahaan dan masing-
masing Anak Perusahaan. Secara rutin akan dilakukan proses penggabungan,
sehingga setiap tahun akan tercermin perkembangan perusahaan afiliasi.
 Induk Perusahaan dan Anak Perusahaan akan tetap menerbitkan laporan keuangan
perusahaan secara mandiri, karena secara legal formal merupakan badan usaha
yang beridir sendiri.

 Konsep penyusunan laporan keuangan konsolidasi akan didasari pada eliminasi


semua transaksi-transaksi antara Induk Perusahaan dan Anak perusahaan, karena
dianggap reciprocal (timbal balik).
 Beberapa hal penting yang harus diungkapkan :
1. Daftar Anak Perusahaan (yang signifikan) mencakup : nama, tempat kedudukan,
prosentase kepemilikan dan prosentase hak suara (apabila berbeda dengan
prosentase kepemilikan).
2. Alasan untuk tidak mengkonsolidasikan Anak Perusahaan (jika ada).

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB M. Arief Effendi,SE,MSi,Ak,QIA


AKUTANSI KEUANGAN LANJUT 2
3

3. Sifat hubungan antara Induk Perusahaan dan Anak Perusahaan yang


menyebabkan Induk Perusahaan dapat melakukan pengendalian terhadap Anak
Perusahaan meskipun hak suara Induk Perusahaan , baik langsung maupun
tidak langsung, 50 % atau kurang.
4. Pengaruh dari akuisisi dan penjualan atau pengalihan penyertaan (investasi)
pada Anak Perusahaan terhadap posisi keuangan dan hasisl usaha konsolidasi
tahun berjalan dan tahun sebelumnya.
 Induk Perusahaan yang ingin menyajikan Laporan Keuangannya tersendiri (tidak
digabung dengan Anak Perusahaan) dengan tujuan agar para pengguna dapat
mengetahui lebih lanjut tentang hasil usaha individu Induk Perusahaan, diatur dalam
PSAK No. 4, paragraf 27 sbb :
“ Induk Perusahaan yang memenuhi kriteria konsolidasi, tidak boleh menyajikan
tersendiri laporan keuangannya (tanpa konsolidasi) sebagai laporan keuangan untuk
tujuan pelaporan keuangan (general purpose financial statement). Laporan
keuangan tersendiri induk perusahaan hanya dapat disajikan sebagai informasi
tambahan, dalam laporan keuangan konsolidasi. Dalam laporan keuangan tersendiri
tersebut, penyertaan pada Anak Perusahaan harus menggunakan Equity Method.”

B. Laporan Arus Kas Konsolidasi.

 Laporan Arus Kas Konsolidasi (Consolidated Statement 0f Cash Flow) dapat


digunakan dengan single concept yaitu kas & setara kas ( cash & cash equivalent).

 Manfaat Laporan Arus Kas Konsolidasi adalah dapat mencerminkan “kesehatan”


perusahaan afiliasi tersebut, meskipun tidak dapat dipergunakan sebagai alat untuk
menilai “kesehatan” secara individu antara Anak Perusahaan dan Induk Perusahaan.
Laporan Arus Kas Konsolidasi hanya mencerminkan hasil secara akumulatif dari dua
perusahaan afiliasi atau lebih, oleh karena itu dimungkinkan kondisi salah satu anak
perusahaan yang “kurang sehat” menjadi tertutupi oleh kondisi Induk Perusahaan
dan atau Anak Perusahaan yang lain.

 Metode yang digunakan dalam penyusunan Laporan arus Kas Konsolidasi terdapat 2
(dua) metode yaitu Indirect Method dan Direct Method, sbb :

1. Consolidation Statement of Cash Flow – Indirect method.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB M. Arief Effendi,SE,MSi,Ak,QIA


AKUTANSI KEUANGAN LANJUT 2
4

Dasar penyusunan Indirect method adalah Laba Bersih (Net Profit)


perusahaan afiliasi untuk kemudian mengeluarkan semua transaksi non cash.
Laporan arus kas konsolidasi dapat disusun apabila terdapat data dari neraca
konsolidasi dua periode secara berturut-turut (periode sebelum dan saat
periode berjalan) serta laporan laba/rugi konsolidasi untuk periode berjalan.
Tiga hal yang harus diperhatikan dalam Indirect method :
a. Arus Kas dari aktivitas Operasi (Cash flow from operation activities).

b. Arus kas dari aktivitas investasi (Cash flow from investing activities).

c. Arus kas dari aktivitas pendanaan (Cash flow from financing activities).
Melalui pemetaan arus kas dari ketiga aktivitas tersebut, maka para pengguna
laporan (terutama pihak eksternal) dapat menilai kesehatan perusahaan serta
sustainability dari perusahaan yang bersangkutan.

2. Consolidation Statement of Cash Flow – Direct method.


Direct method dapat disusun dengan cara , melihat sumber serta penggunaan
kas, yaitu arus kas yang diterima dari sumber mana saja yang kemudian
dibelanjakan untuk keperluan apa saja.
Dalam Direct method harus diperhatikan Arus Kas dari Aktivitas Operasi (cash
flow from operation activities). Selain itu harus mengkonversi Laporan Laba
Rugi Konsolidasi (consolidated Income Statement) yaitu Arus Kas dari Basis
Akrual (Accrual basis) kepada Basis Kas (cash flow from accrual to the cash
basis).

C. Perlakuan Akuntansi
1. Periode Date of Acquisition
Penyusunan laporan keuangan konsolidasi pada periode saat terjadinya akuisisi /
pengambilalihan kepentingan pada Induk Perusahaan (date of acquisition)
merupakan suatu awal dari kewajiban Induk perusahaan, untuk menysusun laporan
keuangan konsolidasi secara rutin pada setiap akhir periode akuntansi, apabila
terjadi perubahan komposisi kepemilikan. Seluruh transaksi yang terjadi antara Induk
Perusahaan dan Anak Perusahaan akan dieliminasi.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB M. Arief Effendi,SE,MSi,Ak,QIA


AKUTANSI KEUANGAN LANJUT 2
5

2. Periode Year of Acquisition & Year Subsequent to Acquisition.

 Pada dasarnya, perlakuan akuntansi untuk menyusun Laporan keuangan


konsolidasi pada periode setelah akuisisi (Year of Acquisition) dan beberapa
periode setelah akuisisi (Year Subsequent to Acquisition) sama persis dengan
date of acquisition, perbedaanya adalah telah terjadi kegiatan operasional dari
Induk Perusahaan dan Anak Perusahaan, sehingga pada periode setelah
akuisisi, laporan keuangan konsolidasi yang dibuat tidak hanya Nerca
Konsolidasi, namun juga Laporan Laba / Rugi Konsolidasi serta Laporan Arus
Kas Konsolidasi.

 Perbandingan jurnal eliminasi dan penyesuaian dengan Cost Method dan Equity
Method serta aplikasinya pada periode Year of Acquisition & Year Subsequent
to Acquisition , sbb :

Cost Method Equity Method


Year of Acquisition

Pendapatan dividen (dr) Laba dari Anak Perusahaan (dr)


Dividen yang dideklarasikan Anak Perusahaan (cr) Dividen yang dideklarasikan Anak Perusahaan (cr)
(Untuk mengeliminasi perkiraan dividen diantara (Untuk menghapuskan transaksi dividen antara induk &
perusahaan induk - anak ) anak perusahaan, serta mengembalikan nilai investasi
induk terhadap anak pada saldo saat Date of Acquisition
Modal saham - anak perusahaan (dr) Jurnal sama dengan metode cost
Tambahan modal disetor - anak perusahaan (dr)
Laba ditahan - anak perusahaan (dr)

Alokasi perbedaan nilai buku (cost) dengan nilai wajar


Aktiva bersih anak perusahaan (dr)
Kepentingan Minoritas (cr)
Investasi induk terhadap anak (cr)
(Untuk mengeliminasi perkiraan investasi induk
terhadap anak & aktiva bersih anak perusahaan)
Year Subsequent to Acquisition

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB M. Arief Effendi,SE,MSi,Ak,QIA


AKUTANSI KEUANGAN LANJUT 2
6

Investasi pada Anak Perusahaan (dr) Tidak perlu Jurnal


Laba ditahan Induk Perusahaan (Cr)
(Untuk mengakui perkiraan ekuitas dari induk
Perusahaan atas laba ditahan Anak Perusahaan )

Pendapatan dividen (dr) Laba dari Anak Perusahaan (dr)


Dividen yang dideklarasikan Anak Perusahaan (cr) Dividen yang dideklarasikan - Anak Perusahaan (cr)
(Untuk mengeliminasi dividen antara induk & anak Investasi pada Anak Perusahaan (cr)
perusahaan ) (Untuk mengeliminasi dividen antara induk - anak
perusahaan serta mengembalikan saldo akun investasi
pada anak perusahaan pada awal periode berjalan.

Modal saham - anak perusahaan (dr) Sama dengan ayat jurnal metode cost
Tambahan modal disetor - anak perusahaan (dr)
Laba ditahan - anak perusahaan (dr)
Alokasi perbedaan nilai buku (cost) dengan nilai wajar
Aktiva bersih anak perusahaan (dr)
Kepentingan Minoritas (cr)
Investasi induk terhadap anak (cr)
(Untuk mengeliminasi bagian (hak) dari induk
perusahaan pada aktiva bersih perusahaan akan serta
mengeliminasi akun investasi pada anak perusaaan )

3. Periode Interim Acquisition


Pada item 1 & 2, diasumsikan bahwa kegiatan investasi Induk Perusahaan terhadap
saham mayoritas (majority interest), selalu dilakukan pada awal periode akuntansi
sehingga penyusunan kertas kerja (worksheet) konsolidasi dan jurnal penyesuaian
(adjustment journal) serta jurnal eliminasi (elimination journal) dapat dibuat sesegera
mungkin. Namun dalam kenytaannya, kegiatan investasi tersebut tida terjadi pada
awal periode akuntansi, namun pada tahun berjalan atau pada pertengahan periode
akuntansi yang sedang berjalan. Oleh karena itu, diperlukan adanya penyesuaian
(adjustment) sebelum disusun kertas kerja (worksheet) konsolidasi.
4. Gambar / Bagan
 Ketiga hal tersebut diatas, apabila digambarkan dalam bentuk Bagan
sbb ;

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB M. Arief Effendi,SE,MSi,Ak,QIA


AKUTANSI KEUANGAN LANJUT 2
7

3-4-2005 31-12-2005 31-12-2006 31-12-2007 31-12-2008

Date of acquisition
Year of Acquisition
Years of Subsequent to Acquisition

 Saat terjadinya akuisisi dinyatakan sebagai Date of Acquisition,


sedangkan periode setelah Date of Acquisition sampai dengan periode
akhir akuntansi yang pertama berstatus Year of Acquisition dan satu
periode akuntansi penuh (complete) selanjutnya diakui sebagai Years of
Subsequent to Acquisition.

5. Perlakuan Akuntansi bagi Penyusutan dan amortisasi dari selisih antara Nilai
Buku (Book Value) aktiva bersih Anak Perusahaan dengan harga perolehannya
(At Cost)
 Secara umum permasalahan yang muncul saat terjadinya akuisisi, dapat
dirinci menjadi 4 (empat) hal sbb ;

• Nilai investasi Induk Perusahaan sama dengan nilai aktiva


bersih Anak Perusahaan dan tingkat kepemilikannya 100 %.

• Nilai investasi Induk Perusahaan tidak sama dengan nilai


aktiva bersih Anak Perusahaan dan tingkat kepemilikannya 100 %.

• Nilai investasi Induk Perusahaan tidak sama dengan nilai


aktiva bersih Anak Perusahaan dan tingkat kepemilikannya < 100 %.

• Nilai investasi Induk Perusahaan sama dengan nilai aktiva


bersih Anak Perusahaan dan tingkat kepemilikannya < 100 %.

 Perlakuan akuntansi bagi transaksi Induk perusahaan dan Anak


Perusahaan dimungkinkan adanya selisih antara nilai investasi (cost of
investment) dari Induk Perusahaan terhadap nilai aktiva bersih dari Anak
Perusahaannya.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB M. Arief Effendi,SE,MSi,Ak,QIA


AKUTANSI KEUANGAN LANJUT 2
8

 Apabila Induk Perusahaan menetapkan bahwa nilai aktiva bersih dari


Anak Perusahaannya telah dibukukan sesuai dengan nilai wajarnya (Fair
Value), maka seluruh selisih tersebut akan diakui sebagai Goodwill.
Namun apabila ternyata Induk perusahaan merasa bahwa nilai aktiva
bersih Anak Perusahaan belum sesuai dengan Fair Value, maka
dimungkinkan terjadi adanya revaluasi terhadap nilai buku (Book Value)
terhadap nilai aktiva bersih Anak Perusahaannya.
 Pada prinsipnya pengakuan Goodwill maupun Revaluasi aktiva Bersih
Anak Perusahaan harus diperlakukan sebagai penambahan dan
pengurangan nilai aktiva. Oleh karena itu harus disusutkan sepanjang
masa manfaat dari revaluasi ataupun penetapan Goodwill atau revaluasi
aktiva tersebut.
 Perlakuan akuntansi :
Perlakuan akuntansi bagi Goodwill

 Goodwill yang muncul sebagai akibat adanya perbedaan antara


nilai investasi Anak Perusahaan dengan nilai buku (book value)
dari aktiva bersih Anak Perusahaan, pada dasarnya harus
dilakukan amortisasi sepanjang masa manfaat dari Goodwill
tersebut.

 Penentuan masa manfaat ini akan bergantung pada keputusan


manajemen semata, karena memang masa manfaat dari Goodwill
sangat sulit untuk ditentukan.
Perlakuan akuntansi bagi Revaluasi Aktiva

 Apabila Induk Perusahaan pada waktu terjadinya akuisisi (Date of


Acquisition) menetapkan perlunya dilakukan revaluasi terhadap
aktiva bersih (revaluation of net asset) dari Anak Perusahaan,
maka sebagai konsekuensinya, sepanjang masa manfaat dari
revaluasi tersebut harus diamortisasi.

 Perlakuan akuntansi untuk cost method akan berbeda jika


dibandingkan dengan equity method , yaitu akan berbeda pada
tingkatan pembuatan kertas kerja konsolidasi saja, sedangkan

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB M. Arief Effendi,SE,MSi,Ak,QIA


AKUTANSI KEUANGAN LANJUT 2
9

laporan keungangan konsolidasi yang dihasilkan akan selalu


sama.

D. Induk Perusahaan dan Anak Perusahaan dengan perbedaan periode


Fiskal
Apabila terdapat perbedaan dalam periode fiskal (different fiscal period) antara
Induk Perusahaan dan Anak Perusahaan, maka Laporan keuangan Konsolidasi
harus disusun berdasarkan periode fiskal Induk Perusahaan, dan apabila perbedaan
tersebut tidak lebih dari 3 bulan. Selain itu, pada Laporan Keuangan Anak
Perusahaan harus didisclosure.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB M. Arief Effendi,SE,MSi,Ak,QIA


AKUTANSI KEUANGAN LANJUT 2

Anda mungkin juga menyukai