Posted by aljilani septia January 14, 2014 0 comments
Sebagai salah satu jenis penyakit arthritis, manifestasi klinis osteoarthiritis memiliki kemiripan dengan jenis arthritis lain. perlu ketelitian dalam diagnosa dan tatalaklaksana. steoarthritis !"# adalah penyakit sendi yang paling sering mengenai ra$an kartilago. yang terjadi pada penderita " ialah sobek dan ausnya lapisan permukaan kartilago. "kibatnya tulang%tulang saling bergesekan, menyebabkan rasa sakit, bengkak dan sendi dapat kehilangan kemampuan bergerak. &ama kelamaan sendi akan kehilangan bentuk normalnya, dan osteofit dapat tumbuh di ujung persendian. Sedikit dari tulang atau kartilago dapat pecah dan mengapung di ruang persendian. "kibatnya rasa sakit bertambah, bahkan dapat memperburuk keadaan. 'nsidensi dan pre(alensi " ber(ariasi pada masing%masing negara. )ata di berbagai negara menunjukkan, arthritis jenis ini adalah yang paling banyak ditemui, terutama pada kelompok de$asa dan usia lanjut. *anifestasi klinis yang timbul adalah penderita " akan merasakan sakit di persendian dan memiliki keterbatasan gerak. +idak seperti arthritis yang lain, " hanya mempengaruhi persendian dan tidak mempengaruhi organ lain. Pre(alensinya meningkat, sesuai pertambahan usia. )ata radiografi menunjukkan, " terjadi pada sebagian besar usia di atas ,- tahun, dan pada hampir semua orang pada usia .- tahun. " ditandai dengan nyeri dan kaku pada sendi, keterbatasan gerakan sering terjadi di ujung jari tangan, ibu jari, leher, punggung ba$ah, lutut dan panggul. Klasifikasi OA steoarthritis dikalsifikasikan menjadi primer !idopatik# dan sekunder " primer merupakan tipe paling umum, tanpa penyebab yang jelas. " primer bisa berupa lokalisasi " !mempengaruhi satu atau dua sendi#, general " !mepengaruhi tiga atau lebih sendi#, erosif " !menggambarkan adanya erosi dan tanda proliferasi di proksimal dan distal sendi interfarangeal tangan#, sedangkan " sekunder penyebabnya diketahui, seperti akibat trauma, gangguan sendi, gangguan metabolik sistemik atau gangguan endokrin dan gangguan lainnya. Diagnosis )iagnosis " dilakukan dengan menggali ri$ayat pengobatan pasien, pemeriksaan fisik dan temuan radiologi. Pada diagnosis, perlu ditentukan apakah merupakan " primer atau sekunder. Juga harus ditegaskan sendi mana yang kena, keparahannya dan respons terhadap terapi sebelumnya, yang dapat menjadi dasar pengobatan selanjutnya. /ila terdapat beberapa sendi yang dikeluhkan atau ada simtom sistemik, ahrus dipertimbangkan kemungkinan suatu bentuk arthritis lain atau penyakit jaringan penyambung. 0yeri karena bursitis, tendonitis atau nyeri otot akan membuat diagnosis lebih sulit. Terapi Penatalaksanaan pasien " dimulai dengan dasar diagnosis dari ananmesis yang cermat, pemeriksaan fisik, temuan radiografi, penilaian sendi yagn terkena. Pengobatan harus direncanakan sesuai kebutuhan indi(idual. +ujuan terapi adalah menghilangkan rasa nyeri dan kekakuan, menjaga atau meningkatkan mobilitas sendi, membatasi kerusakan fungsi dan mengurangi faktor penyebab. +erapi farmakologis untuk penatalaksanaan rasa nyeri, paling efektif bila dikombinasikan dengan strategi terapi non famakologis. Terapi Non Farmakologi +erapi non farmakologi pasien " meliputi edukasi pasien, terapi fisik, okupasional, aplikasi dingin atau panas, latihan fisik, istirahat dan mera$at persendian, penurunan berat badan, bedah !pilihan terakhir#, akupunktur, biofeedback, cognitive behavioural therapy, dll Terapi Farmakologi )okter meresepkan obat untuk menghilangkan atau mengurangi rasa sakit dan meningkatkan fungsi. /anyak faktor yang dipertimbangkan dalam memberi obat untuk pasien ". )iantaranya intensitas rasa sakit, efek samping yang potensial dari obat, dan penyakit penyerta. bat%obat yang sering digunakan adalah 1 Paracetamol 1 ACR (American College of Rheumatology) merekomendasikan paracetamol sebagai obat pertama dalam penatalaksanaan nyeri, karena relatif aman, efikasi dan harga murah dibanding 0S"'). NSAID 1 )ari penelitian tidak ditemukan ranking efikasi. 0S"') adalah suatu kelas obat yang dapat menekan inflamasi melalui inhibisi en2im cycloo3ygenase !44#. 5fek penting dalam mengurangi rasa sakit. 0S"') memberikan rasa nyaman bagi banyak orang dengan masalah persendian kronis, tetapi juga menimbulkan masalah penyakit gastrointestinal yang serius. Glukosamin dan Chodroitin 1 6lukosamin dan 7hodroitin sulfate sendiri%sendiri atau dalam kombinasi tidak menurunkan rasa sakit secara efektif untuk keseluruhan kelompok pasien dengan " lutut. 8eduanya efektif untuk subkelompok pasien dengan rasa nyeri yang moderat sampai parah. Oat!oat lain 1 bat luar berbentuk krem, gosok, spray !capsicin spray#. *etilsalisilat terbukti dapat mengurangi nyeri. Sebagai anti inflamasi kuat, kortikosteroid dapat diberikan secara suntik pada sendi. 'ni adalah tindakan untuk jangka pendek, tidak disarankan untuk lebih dari 2%9 kali suntik pertahun dan tidak diberikan peroral. Sedangkan asam hyaluronidase dapat digunakan dengan menyuntikkannya di sendi, biasanya untuk " lutut. :at ini adalah komponen dari sendi, terlibat dalam lubrikasi dan nutrisi sendi
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis