kebanyakan orang dan termasuk salah satu penyakit kronis yang sampai saat ini
sangat sedikit kalaupun ada sedikit sekali efektif dalam penatalaksanaanya.
Penyakit ini benar benar menutup mobilitas pasien, sangat mengganggu
mobilitas pasien terutama pasien yang berusia lanjut. Biasa terjadi pada lutut.
Pada osteoarthritis lutut ditemukan kerusakan pada persendian kartilago. Pada
lutut, persendian & kartilago merupakan bagian penting yang berperan dalam
menyangga beban ketika melakukan aktivitas sehari hari baik pergi ke tempat
kerja maupun melakukan latihan atau olahraga.
Pada osteoarthritis lutut simptomatik, 12% orang yang terkena berumur 60
tahun atau lebih dan meskipun sudah diobati namun tetap tersisa pusat nyeri
bahkan gangguan pergerakannya. Ada pula osteoarthritis yang terjadi pada
pinggul, meskipun prevalensinya lebih jarang dari osteoarthritis pada lutut,
merupakan penyakit yang sering terjadi dan menyebabkan keterbatasan gerak
yang sering terjadi pula. Osteoarthritis pada tangan menyebabkan nyeri dan
kehilangan fungsi gerak pada orang orang yang sudah tua.
Konsep Osteoarthritis
Telah diketahui bahwa gejala patologis yang khas pada osteoarthritis
adalah kerusakan pada persendian dari kartilago hyaline. Namun, pada
kenyataannya bahwa osteoarthritis ini adalah penyakit yang menyerang seluruh
bagian dari persendian itu baik struktur sendi maupun tulangnya. Tidak hanya
kehilangan kartilago saja, tetapi proses remodeling tulang juga menghilang.
Bahkan arthritis terjadi seiring dengan berjalannya atau berkembangnya penyakit
osteoarthritis ini.
Degenerasi fibrokartilago juga terjadi pada gejala osteoarthritis yang dapat
mengenai meniscus dan labrum ( merupakan bagian pada pinggul ). Selain itu
disertai pula dengan perubahan distribusi fungsi dari fibrokartilago yang dapat
menyebabkan terjadinya cedera pada bagian dari kartilago hialin.
Synovium sering menimbulkan hiperplasia sel yang dalam beberapa kasus
dapat menginfiltrasi sel inflamasi subsinovial. Synovium yang sudah teraktivasi
mengeksresikan sekret cairan synovial yang dapat menyebabkan terjadinya
pembengkakan pada kapsula. Pembengkakan ini melalui refleks spinal dapat
menyebabkan terhambatnya kerja otot yang bekerja sama dengan persendian
tersebut. Akhirnya hal ini dapat menyebabkan berkurangnya fungsi otot sehingga
menjurus pada melemahnya otot bahkan atropi. Inflamasi yang timbul pada
synovium memicu perubahan pada sistem nervus perifer, mempengaruhi sistem
aferens memproses sinyal dari persendian dan jaringan sekitarnya. Patologis dari
tertentu diantaranya tepat sasaran dalam mengenai target sumber nyerinya juga
mengatasi inflamasinya.
Dalam menggunakan obat, obat yang dianggap memang benar benar
efektif dan cocok untuk osteoarthritis adalah obat analgesik dan obat
antiinflamasi. Namun, dari penelitian lebih lanjut ditemukan bahwa obat
antiinflamasi dan cyclooxygenase-2 ( COX-2) lebih efektif dalam meredam dan
mengatasi nyeri juga dalam mengatasi kematian sendi atau range of motion yang
terbatas. Saat ini obat yang telah menjadi standard dalam mengatasi osteoarthritis
adalah obat anti-inflamasi non steroid (OAINS). Obat yang dianggap paling
berhasil antara lain adalah celecoxib. Celecoxib lebih efektif dibandingkan dengan
acetaminofen dan 53% pasien osteoarthtritis lebih menyenangi menggunakan
celecoxib. Tetapi sangat disayangkan meskipun obat obat antiinflamasi non
steroid lebih efektif daripada acetaminofen, efek samping berupa toksisitas yang
sangat tinggi membuat sulit penatalaksanaan. Toksisitas yang paling
diperhitungkan adalah toksisitas gastrointestinal.
Sebagai solusi lain dalam pengobatan menggunakan Obat Anti-Inflamasi
Non Steroid, digunakan topikal Obat Anti-Inflamasi Non Steroid. Caranya adalah
dengan memasukan obat antiinflamasi ke dalam gel atau larutan topikal agar
meningkatkan kemampuan penetrasi barrier kulit.
Penatalaksanaan lain biasanya berupa non operasi juga bukan penggantian
obat. Tatalaksananya berupa latihan untuk sendi dan otot serta perubahan gaya
hidup. Olahraga untuk meningkatkan kekuatan persendian biasanya mampu
menghilangkan rasa sakit. Namun diingat bahwa olahraga yang dimaksud bukan
lah olahraga yang berat apalagi yang sangat membebani persendian yang luka.
Salah satu cara yang terbukti sangat ampuh dalam meredakan rasa sakit
pada osteoarthritis adalah gerakan taping yaitu gerakan mengketuk ketuk ringan
dan agak cepat pada bagian yang sakit. Hal ini biasa dilakukan pada regio
patellaris baik di femoropatellaris maupun pada lutut secara keseluruhan.
Pada tibiofemorale biasa digunakan media bracing, yaitu menggunakan
alat bantu untuk memperkuat atau setidaknya menyiapkan otot sehingga tidak
terlalu berat kerjanya ketika melakukan aktivitas yang berat.
Ada pula penatalaksanaaan yang disebut orthothics. Cara ini cukup
populer di luar negeri karena cara ini merupakan cara yang cukup sederhana dan
nyaris tidak merepotkan bagi pasien. Cara ini biasanya digunakan kepada pasien
yang mengalami gangguan adduksi terutama pada lututnya. Dengan adanya desain
sepatu dan desain sol yang dikembangkan oleh dunia kedokteran, maka penderita
osteoarthritis dapat bertenang hati. Desain sepatu dan sol ini memungkinkan
untuk memperingan kerja persendian lutut disaat adanya momen adduksi .
Selain dua cara di atas, pasien masih memerlukan penatalaksanaan yang
bernama olahraga. Tentu saja hal ini amatlah mudah dan tidak memerlukan
banyak biaya. Jenis olahragnya pun bisa bervariasi. Dari mulai olahraga aquatic
sampai olahraga rutin seperti melatih otot dengan gerakan gerakan ringan
menekuk dan meluruskan otot secara perlahan lahan.
Namun, tidak jarang pasien yang melakukan tatalaksana merasa tidak
mendapat hasil apa apa berkaitan dengan berkurangnya rasa sakit di lutut dan
sebagainya. Mereka akhirnya diberikan obat obat antiinflamasi yang lebih
dipercaya dapat mengurangi dan mengobati rasa sakit pada persendian.
Hal yang menjadi perhatian penting dalam tatalaksana mengguanakan
olahraga adalah berkurangnya berat badan pasien. Mengapa penting untuk
mengurangi berat badan pasien? Karena semakin ringan berat badan maka
persendian kita akan menerima beban yang lebih sedikit sehingga persendian yang
mengalami osteoarthritis dapat melakukan kerja yang lebih ringan.
Dari hasil penelitian meta-analisis, ditemukan bahwa kombinasi antara
olahraga dan mengurangi berat badan secara konstan merupakan kombinasi
penatalaksanaan osteoarthritis yang memiliki dampak paling besar dari seluruh
penatalaksanaan. Selain mudah dilakukan dan dapat disesuaikan dengan
kebutuhan serta hal hal yang dilakukan dapat dipilih dan disesuaikan dengan
keinginan pasien sendiri, tidak ada efek samping yang nyata seperti pengguanaan
obat anti-inflamasi non steroid.
Cara seperti disebutkan di atas merupakan metode ADAPT yang
merupakan singkatan dari Arthritis, Diet, and Activity Promotion Trial. Cara yang
saat ini memang sangat populer dan sering menjadi alternatif utama selain obat
anti inflamasi non steroid.
Sumber :
David A. Parker, et all. 2011. Articular Cartilage Changes in Patients with