0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
319 tayangan300 halaman
Laporan tahunan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk menyoroti upaya perusahaan dalam mempertahankan posisinya sebagai salah satu perusahaan terkemuka di bidang engineering, pengadaan dan konstruksi di Indonesia dengan membukukan kinerja yang memuaskan pada tahun 2009. Perusahaan juga menetapkan Visi 2020 untuk menjadi salah satu perusahaan EPC dan investasi terintegrasi terbaik di Asia Tenggara dengan menerapkan prakt
Laporan tahunan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk menyoroti upaya perusahaan dalam mempertahankan posisinya sebagai salah satu perusahaan terkemuka di bidang engineering, pengadaan dan konstruksi di Indonesia dengan membukukan kinerja yang memuaskan pada tahun 2009. Perusahaan juga menetapkan Visi 2020 untuk menjadi salah satu perusahaan EPC dan investasi terintegrasi terbaik di Asia Tenggara dengan menerapkan prakt
Laporan tahunan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk menyoroti upaya perusahaan dalam mempertahankan posisinya sebagai salah satu perusahaan terkemuka di bidang engineering, pengadaan dan konstruksi di Indonesia dengan membukukan kinerja yang memuaskan pada tahun 2009. Perusahaan juga menetapkan Visi 2020 untuk menjadi salah satu perusahaan EPC dan investasi terintegrasi terbaik di Asia Tenggara dengan menerapkan prakt
Taking the golden step to be the best in the infrastructure era Laporan Tahunan Annual Report PT Wijaya Karya (Persero) Tbk PT WIJAYA KARYA (Persero) Tbk Head Offce Jl. DI Panjaitan Kav. 9 Jakarta 13340, Indonesia Telephone 62-21 819 2808 62-21 850 8640 62-21 850 8650 Facsimile 62-21 819 1235 E-mail adwijaya@wika.co.id Website www.wika.co.id P T
W i j a y a
K a r y a
( P e r s e r o )
T b k M e n g a y u n k a n
L a n g k a h
E m a s
M e n j a d i
Y a n g
T e r b a i k
D a l a m
E r a
I n f r a s t r u k t u r T a k i n g
t h e
g o l d e n
s t e p
t o
b e
t h e
b e s t
i n
t h e
i n f r a s t r u c t u r e
e r a Daftar Isi Contents Visi & Misi 2 Vision & Mission Ikhtisar Keuangan 10 Financial Highlights Penghargaan dan Sertifkasi 15 Awards and Certifcation Peristiwa Penting 16 Signifcant Events Laporan Dewan Komisaris 20 The Board of Commissioners Report Laporan Direksi 28 The Board of Directors Report Profl Perusahaan 42 Company Profle Analisis dan Pembahasan Manajemen 76 Managements Discussion and Analysis Tata Kelola Perusahaan 100 Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 158 Corporate Social Responsibility Pernyataan Dewan Komisaris dan Direksi 164 Statement of the Board of Commissioners and the Board of Directors Laporan Keuangan 165 Financial Statement Mengayunkan Langkah Emas Di penghujung tahun 2009, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA/ Perseroan) semakin memantapkan posisinya sebagai salah satu perusahaan terkemuka di bidang enjiniring, pengadaan dan konstruksi di Indonesia dan di Asia Tenggara, dengan membukukan hasil usaha memuaskan di tahun 2009, setahun menjelang usia emas yang ke 50 tahun, pada tahun 2010. Upaya untuk mencapai kinerja excellent dilakukan oleh seluruh jajaran WIKA secara terintegrasi dan sinergis, baik antar unit kerja maupun antara Perusahaan Induk dengan Anak Perusahaan. Segenap upaya ini didasari oleh keyakinan dan semakin terwujudnya nilai-nilai Perseroan ke dalam perilaku segenap insan WIKA, serta berperannya para pimpinan Perseroan sebagai panutan atau role model. Dari tujuh nilai-nilai Perusahaan, yaitu CIBERTI (Commitment, Integrity, Balance, Excellence, Relationship, Teamwork dan Innovation) dapat disarikan ke dalam 2 nilai yang terus menerus didorong untuk menjadi motor penggerak pertumbuhan perusahaan yang sehat dan berkelanjutan, yaitu : Integritas dan Inovasi. Integritas dikawal melalui implementasi Good Corporate Governance (GCG), sementara Inovasi terus ditumbuhkan dan digalakkan melalui pengelolaan Knowledge Management. A Golden Step At the close of 2009, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA/ the Company) solidifed its position as one of the premier engineering, procurement and construction companies in Indonesia and in South East Asia, by achieving signifcant results of operations for fnancial year 2009, a year prior to its golden 50 years of age in 2010. Eforts to excell in performance are carried out by the rank- and-fle of WIKA through integration and synergy, whether among working units or between the holding company and its subsidiaries. All of these eforts are grounded upon the core beliefs and values of the Company, inherent within each and every WIKA individual, and manifested in the leadeship of the Company as role models. From the seven core values of the Company, CIBERTI, which stands for Commitment, Integrity, Balance, Excellence, Relationship, Teamwork and Innovation - two overriding values sum up the main engine that propel the sound and sustainable growth of the Company, namely: Integrity and Innovation. Integrity is ushered in through Good Corporate Governance (GCG), whereas Innovation is nurtured and grown continuously through Knowledge Management. 1 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Inovasi terus ditumbuhkan dan digalakkan melalui pengelolaan Knowledge Management. Untuk memastikan pencapaian kinerja excellence Perseroan, maka sasaran usaha pada enam perspektif sesuai Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence, diterjemahkan ke dalam Key Performance Indicator (KPI) dan diturunkan ke setiap unit kerja. Hasil pencapaian pada setiap unit kerja sampai dengan integrasinya di perusahaan induk, dipantau setiap bulan. Sehingga bilamana terjadi penyimpangan, tindak lanjut segera dapat diupayakan agar sasaran tetap bisa dicapai. Memasuki tahun 2010 berarti berhadapan dengan lingkungan usaha yang berubah dengan tantangan yang tidak lebih ringan. Untuk itu, WIKA telah menyiapkan Visi yang baru, yaitu Visi 2020 untuk menjadi salah satu Perusahaan EPC dan Investasi terintegrasi yang terbaik di Asia Tenggara. Visi ini diyakini akan dapat memberi arah kepada segenap jajaran WIKA untuk mencapai pertumbuhan yang lebih optimal, sehat dan berkelanjutan. Corporate Governance (GCG), whereas Innovation is nurtured and grown continuously through Knowledge Management. To ensure excellence in performance, the Companys business objectives, as viewed through the six diferent perspectives of the Malcolm Baldrige criteria, are transformed into Key Performance Indicators (KPIs) and attached to each working unit. The performance outcome of each operating unit, along with it integration with the holding company, is observed on a monthly basis. Thus, whenever a deviation occurs, counter measures are taken to get us back on track, in sight of our goals. As we enter 2010 in the face of ever-increasing challenges and changing landscapes, WIKA has set it sights upon a more ambitious goal and a new vision: The 2020 Vison of becoming one of the best Integrated EPC and Investment Companies in South East Asia. WIKA believes that its vision provides a clear goal and direction for every WIKA business to aspire to, while achieving more sound, optimum and sustainable growth. Pembangkit Listrik Tenaga Gas & Uap Muara Karang 740 MW 740 MW Muara Karang Gas Fired Combined Cycle Power Plant 2 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. VISI 2020 Menjadi salah satu perusahaan terbaik di bidang Engineering Procurement dan Construction (EPC) dan Investasi terintegrasi di Asia Tenggara MISI Menyediakan Produk- produk Energi, Industri & Infrastruktur Terpadu yang Unggul Memenuhi Harapan Pemangku Kepentingan Utama Menjalankan Praktik Etika Bisnis untuk Menjadi Warga Usaha yang Baik dan memelihara Keberlanjutan Perusahaan Ekspansi Strategis ke Luar Negeri Mengimplementasikan Best Practices dalam Sistem Manajemen Terpadu Menjadi salah satu perusahaan yang terbaik di Asia Tenggara di bidang EPC & Investasi. WIKA memiliki lini bisnis yang terdiversifkasi, dengan tetap fokus pada bisnis yang berkaitan dengan core business WIKA melalui strategi integrasi vertikal (backward & forward integration), sehingga dapat memberikan total solution dalam bisnis. VISION 2020 To be one of the best integrated Engineering, Procurement and Construction (EPC) and Investment Companies in South East Asia MISSION Providing Excellent Integrated Product in Energy, Industry & Infrastructure Fulfl Key Stakeholders Expectation Implementing Business Ethics to promote Good Corporate Citizen and Company Sustainability Strategic overseas expansion Implementing Best Practice Integrated Management System To be one of the best companies in Southeast Asia engaged in EPC & Investment. WIKA has diversifed lines of business, which focus on activities that are related to the core business of WIKA through a vertically integrated strategy (backward & forward integration), providing total solutions in business. One of the best Integrated 3 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Integrated a. , has the ability to provide total solution in its services, from engineering design to procurement, construction, operation & maintenance, and including financing through the synergy of the WIKA Group. Excellent Product a. , provide assurance that the products it delivers to customers meet the expected performance and requirement. Key Stakeholders b. , meeting the expectations of Stakeholders comprising Customers, Shareholders, Employees and Business Partners. Business Ethics c. , implementing business ethics in accordance the principles and norms of GCG, namely fairness, transparency and accountability. Best Practice d. , implementing a management system that is time tested and validated for reliability, such as ISO 9001 & 14001 for Quality Assurance System and Environmental Management, OHSAS 18001 for Occupational Health and Safety system. Strategic Overseas Expansion, e. developing international markets in stages, starting from the strategic market that offers comparative advantage over other countries. Integrated Management System f. , integrated implementation of management systems that consist of Occupational Health and Safety Management System, Risk Management Sytem, Quality Assurance System, Security Management System and Environmental Management System. Integrated a. , memiliki kemampuan untuk memberikan jasa secara total, mulai dari perancangan, pengadaan, konstruksi, pengoperasian & pemeliharaan termasuk pendanaan melalui sinergi WIKA Group. Excellent Product b. , memberikan jaminan bahwa produk yang diserahkan kepada pelanggan adalah memenuhi kinerja dan persyaratan sesuai kesepakatan. Key Stakeholders c. , memenuhi harapan Pemangku Kepentingan Utama yang meliputi Pelanggan, Pemegang Saham, Karyawan dan Mitra Kerja WIKA. Business Ethics d. , mengaplikasikan Etika Bisnis sesuai prinsip dan norma GCG, yaitu kewajaran, transparansi dan akuntabilitas. Best Practice e. , mengaplikasikan sistem manajemen yang sudah teruji dan diakui keandalannya, seperti misalnya ISO 9001 & 14001 untuk Sistem Pengendalian Mutu dan Lingkungan, OHSAS 18001 untuk Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Strategic Overseas Expansion f. , pengembangan pasar luar negeri dilakukan secara bertahap, dimulai dengan pasar strategis yang memberikan keunggulan komparatif dibandingkan dengan negara lain. Integrated Management System g. , mengaplikasikan Sistem Manajemen WIKA yang terdiri atas Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Sistem Manajemen Risiko, Sistem Manajemen Mutu, Sistem Manajemen Pengamanan dan Sistem Manajemen Lingkungan secara terintegrasi. Jembatan Suromadu, Jawa Timur 4 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Nilai-Nilai WIKA Commitment Berbuat sesuai kesepakatan dan janji Innovation Selalu mencari sesuatu yang lebih baik Balance Menjaga keseimbangan semua aspek Excellence Memberikan hasil lebih baik Relationship Hubungan kemitraan yang baik untuk para pihak Team Work Sinergi, kerja sama intra dan lintas unit kerja Integrity Keutuhan dan ketulusan yang meliputi keadilan, tanggung jawab, transparansi, dan kejujuran WIKAs Values Commitment Delivering the promise Innovation Bringing new things forward Balance Maintaining balance in every aspect Excellence Giving the best result Relationship Partnership that benefits all Team Work Synergy and collaboration between business units Integrity Integrity and sincerity consisting of fairness, responsibility, transparency, and honesty Jalan dan Jembatan USAID, Nanggroe Aceh Darusalam USAID Road and Bridge, Nanggroe Aceh Darussalam 5 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Kebijakan Sistem Manajemen WIKA Pimpinan dan seluruh karyawan WIKA berkomitmen untuk menerapkan dan mengembangkan: Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam rangka pencegahan dan penanggulangan 1. terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Sistem Manajemen Risiko 2. Sistem Manajemen Mutu 3. Sistem Manajemen Pengamanan 4. Sistem Manajemen Lingkungan dalam rangka pencegahan dan penanggulangan pencemaran 5. lingkungan. Dalam mencapai pertumbuhan laba dan usaha yang sehat dengan menghasilkan produk jasa enjiniring, procurement dan konstruksi yang ekselen, berdaya saing dan memenuhi harapan dan kepuasan pelanggan dan semua pihak yang berkepentingan. Kebijakan tersebut akan ditingkatkan secara berkelanjutan berlandaskan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG), peraturan perundang-undangan dan persyaratan lainnya yang berlaku. Policies of WIKA Management System Management and staff of WIKA commit to implement and develop: Health and Safety Management System in order to prevent accidents and diseases as a result of work 1. Risk Management System 2. Quality Management System 3. Security Management System 4. Environmental Management System, in order to prevent and recover the environment as a result to pollution. 5. To achieve profit and healthy growth and produce excellent Engineering and Construction services, competent and fulfil the expectation and satisfaction of the customers and all parties having interest. The policy shall be continually improved based on the principles of Good Corporate Governance (GCG), laws and other regulation. Paradigma Bisnis WIKA Perubahan adalah tuntutan Pasar mendasari pengembangan bisnis WIKA Pelanggan adalah sumber penghasilan Kepemimpinan mendorong kinerja ekselen Pengetahuan dan kompetensi adalah aset andalan WIKA Setiap aktivitas wajib memberikan nilai tambah Kecepatan sangat esensial Teknologi menjadi pendorong produktivitas WIKAs Business Paradigm Change is a rule Market drives WIKA business development Customers are sources of revenue Leadership encourages excellence performance Knowledge and competencies are WIKAs assets All activities shall yield added value Speed is very essential Technology boosts productivity 6 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. WIKA 2002 Road Map to WIKA 2010 disusun pada tahun 2002, berupa pandangan ke depan dimana setiap periode memiliki tahap-tahap pencapaian tersendiri, dan merupakan tonggak sejarah (milestone) Perseroan. Pada tahun 2002, Perseoan mengawali Road Map to WIKA 2010 sebagai perusahaan dengan bisnis inti konstruksi skala nasional dan memiliki anak-anak perusahaan yaitu: PT Wijaya Karya Beton, PT Wijaya Karya Realty, dan PT Wijaya Karya Intrade serta perusahaan afliasi PT WIKA-NGK Insulator, dan mencanangkan bisnis EPC untuk jangka pendeknya. WIKA 2002 The Road Map to WIKA 2010 was drawn in 2002, a forward vision in which each period represents stages of development and milestones for the Company. In 2002, the Company embarked on the Road Map to 2010 as a national-scale company with a core business of construction, and a host of subsidiary companies, namely: PT Wijaya Karya Beton, PT Wijaya Karya Realty and PT Wijaya Karya Intrade as well as an afliate company, PT WIKA-NGK Insulator; and set a target to become an EPC company over the short term. Construction E P C S u b s i d i a r i e s Road Map to WIKA 2010 WIKA 2003-2004 Periode 2003-2004, merupakan tonggak sejarah kedua yang ditandai dengan perolehan proyek Petrochemical TPPI di Tuban. Pada periode ini WIKA mulai melakukan transformasi bisnis dari sebuah perusahaan kontraktor nasional menuju perusahaan EPC, dengan semakin mengandalkan sinergi antara Perseroan dengan Anak Perusahaan. Pada tahap ini dicanangkan ruang lingkup bisnis merambah ke luar negeri. WIKA 2003-2004 The 2003-2004 period, became the second milestone that was marked by winning the TPPI Petrochemicals project in Tuban, During this period WIKA began its transformation from a national construction company towards an EPC company that relies increasingly on the synergies between the Company and its Subsidiaries. At this stage, plans are drawn to broaden the scope of business to international markets. Construction Subsidiaries WIKA 2002 National Construction Company WIKA 2003-2004 Towards National EPC Company 7 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. WIKA 2005-2007 The third milestone took place in the 2005-2007 period, in which WIKA undertook a business restructuring through an Intial Public Ofering of 35 per cent of its shares. In line with its activities as a publicly listed company, WIKA continued to move forward and entered the international construction market by working on several projects overseas, in the United Arab Emirates (Dubai) and Algeria. Combining the strength of WIKAs competent human resources and the Companys improved fnancial performance had made WIKA more confdent to step forward. Following the success of its IPO, the next step was to enter into the investment business in order to strengthen both sales revenue and proftability. WIKA 2008-2010 During the fourth milestone in the period of 2008-2010, which was the last stage of the Road Map to WIKA 2010, as virtually all of WIKAs construction businesses were aimed at the activities of an EPC company, whether in public works construction, building construction, or mechanical works. Meanwhile, unfolding new prospects in the construction business that relies on Public Private Partnership for the EPC contractor, Design and Build and Turnkey Project have become an opportunity for WIKA to sharpen and accelarate its business transformation into being an investment-based EPC contractor. At this stage of its evolution, WIKA has entered into the investment business by investing in a toll road and a power plant (IPP). The initiatives emboldened WIKA to prepare for the continuing vision of the Company, Vision 2020, to become one of the best EPC and Investment companies in South East Asia. WIKA 2005-2007 Tonggak sejarah ketiga terjadi pada periode tahun 2005- 2007, saat itu WIKA melakukan restrukturisasi usaha dengan menawarkan 35 persen saham kepada publik melalui Initial Public Ofering (IPO). Seiring dengan kegiatannya sebagai perusahaan terbuka, WIKA terus melangkah menembus pasar konstruksi internasional dengan mengerjakan berbagai proyek di luar negeri, di Uni Emirat Arab (Dubai) dan Aljazair. Kekuatan kompetensi sumber daya manusia WIKA dipadu dengan perbaikan kinerja keuangan Perseroan membuat WIKA semakin mantap melangkah ke depan. Setelah berhasi IPO langkah strategis selanjutnya adalah memasuki bisnis investasi untuk memperkuat sisi pendapatan dan laba. WIKA 2008-2010 Pada tonggak sejarah keempat di periode 2008-2010 yang merupakan tahapan terakhir dari Road Map WIKA 2010, hampir seluruh bidang usaha konstruksi WIKA telah mengarah kepada kegiatan perusahaan EPC, baik di bidang konstruksi sipil umum, bangunan gedung, maupun di bidang mekanikal. Prospek usaha di bidang konstruksi dengan pola Public Private Partnership sebagai kontraktor EPC, Design and Build dan Turnkey Project menjadi peluang bagi WIKA untuk mempertajam dan memantapkan transformasi bisnisnya sebagai kontraktor EPC yang berbasis investasi. Pada tahap ini WIKA telah masuk pada bisnis investasi di jalan tol dan pembangkit listrik (IPP). Hal ini memberikan keyakinan kepada WIKA untuk mempersiapkan visi lanjutan Perseroan yaitu VISI 2020 untuk menjadi salah satu perusahaan EPC dan Investasi terbaik di Asia Tenggara. I n v e s t m e n t / S u b s i d i a r i e s I n t e r n a t i o n a l C o n s t r u c t i o n EPC Construction EPC S u b s i d i a r i e s I n t e r n a t i o n a l C o n s t r u c t i o n Construction WIKA 2005-2007 Go International WIKA 2008-2010 Towards EPC and Investment Company 8 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Operasi Internasional International Operation Open Trafc East-West Motorway Project, Algeria Pabrik WIKA Beton, Algeria WIKA Beton Factory, Algeria Peresmian Open Trafc, Aljazair Open Trafc Ceremony, Algeria 9 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. WIKAs Achievement in Algeria In its never ending eforts to advance and evolve, the Company expanded its operations overseas. In the development of the 1,200-kilometer East West Motorway project in Algeria, North Africa, WIKA was appointed as a subcontractor by the Japanese consortium of contractors (COJAAL) led by Kajima Corporation. WIKA deployed no less than 1000 Indonesian workers for the project. Prestasi WIKA di Aljazair Dalam upayanya untuk terus maju dan berkembang, Perseroan memperluas jangkauan operasinya ke manca negara. Dalam pembangunan Proyek East West Motorway sepanjang 1.200 kilometer di Aljazair, Afrika Utara, WIKA berperan sebagai subkontraktor dalam suatu konsorsium kontraktor Jepang (COJAAL) yang dipimpin oleh Kajima Corporation. WIKA mengirimkan tidak kurang dari 1.000 pekerja Indonesia untuk proyek ini. 10 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (in Million Rupiah) Necara Keuangan 2005 2006 2007 2008 2009 Balance Sheet Aset Lancar 1,700,320 2,246,164 3,687,320 5,229,930 4,962,530 Current Assets Investasi pada Perusahaan Asosiasi 2,023 1,708 1,708 19,709 121,509 Investment in Associates Aset Tetap 213,729 232,092 245,501 335,878 332,207 Fixed Assets Aset Tidak Lancar Lainnya 181,859 175,178 198,535 185,907 284,368 Other Non Current Assets Total Aset 2,097,931 2,655,142 4,133,064 5,771,424 5,700,614 Total Assets Kewajiban Lancar 1,331,080 1,850,445 2,231,957 3,620,587 3,435,525 Current Liabilities Kewajiban Tidak Lancar 387,140 347,434 544,948 683,440 629,374 Non Current Liabilities Total Kewajiban 1,718,220 2,197,879 2,776,904 4,304,027 4,064,899 Total Liabilities Hak Kepemilikan Minoritas 50,328 55,005 64,947 82,756 102,774 Minority Interest Ekuitas 329,383 402,258 1,291,212 1,384,641 1,532,941 Equity Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 2,097,931 2,655,142 4,133,064 5,771,424 5,700,614 Total Liabilities and Equity Laporan Laba Rugi Income Statement Penjualan Bersih 2,601,509 3,049,427 4,284,581 6,559,077 6,590,857 Net Sales Beban Pokok Penjualan (2,396,359) (2,803,582) (3,925,624) (6,113,047) (5,967,732) Cost of Sales Laba Kotor Sebelum Bagian Laba Proyek KSO 205,150 245,845 358,957 446,030 623,125 Gross Proft Before Income Por- tion From JO Project Laba (Rugi) Proyek KSO 29,344 (7,606) 17,349 (3,099) 22,608 Proft (Loss) JO Project Laba Kotor Setelah Bagian Laba Proyek KSO 234,494 238,239 376,306 442,931 645,733 Gross Proft After Income Portion From JO Project Beban Usaha (99,305) (114,475) (135,694) (155,001) (160,782) Operating Expenses Laba Usaha 135,189 123,764 240,612 287,930 484,951 Operating Income Beban Bunga (58,407) (53,376) (51,044) (44,024) (51,764) Interest Expenses Pendapatan/Beban lain-lain 19,180 64,827 (1,620) 12,509 (85,078) Other Income (Expenses) Laba Sebelum Pajak Penghasilan 95,962 135,215 187,948 256,415 348,109 Proft Before Income Tax Pajak Kini (18,145) (33,216) (40,352) (72,727) (37,459) Current Tax Pajak Final Jasa Konstruksi 0 0 0 0 (123,866) Final Tax Pajak Tangguhan 475 3,494 (3,973) (9,035) 19,740 Deferred Tax Laba Bersih Sebelum Hak Minoritas Anak Perusahaan 78,292 105,493 143,623 174,653 206,524 Net Income Before Minority Interest Hak Minoritas Atas Laba Anak Perusahaan (9,910) (11,596) (14,484) (18,619) (17,302) Minority Interest In Net Income of Subsidiaries Laba Bersih 68,382 93,897 129,139 156,034 189,222 Net Income Laba Bersih Per Saham Dasar 983.588 1,350.595 45.09 26.75 33.37 Earning per share ( in rupiah) Dalam Juta Rupiah Ikhtisar Keuangan Financial Highlights 11 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Ikhtisar Keuangan Financial Highlights Rasio Keuangan 2005 2006 2007 2008 2009 Financial Ratio Proftabilitas Proftability Imbal Hasil Terhadap Ekuitas 20.76 23.34 10.00 11.27 12.34 Return on Equity Imbal Investasi 7.36 7.10 5.78 5.21 7.19 Return on Investment Imbal Hasil Terhadap Total Assets 3.26 3.54 3.12 2.70 3.32 Return on Assets Likuiditas Liquidity Rasio Kas 14.62 18.50 61.15 29.04 35.25 Cash Ratio Rasio Lancar 127.74 121.39 165.21 144.45 144.45 Current Ratio Rasio Cepat 100.35 103.90 144.40 107.16 114.05 Quick Ratio Aktivitas Activity Perputaran Piutang 49.84 59.74 51.05 57.82 48.30 Collection Period Perputaran Asset 1.24 1.15 1.04 1.14 1.16 Total Assets Turn Over Struktur Modal Kerja Capital Structure Rasio Total Kewajiban Terhadap Ekuitas 521.65 546.39 215.06 310.84 265.17 Debt To Equity Ratio Rasio Total Kewajiban Terhadap Aktiva 81.90 82.78 67.19 74.57 71.31 Debt To Total Assets Rasio Modal Sendiri Terhadap Total Aktiva 15.70 15.15 31.24 23.99 26.89 Total Equity to Total Assets Marjin Margin Margin Laba Kotor 9.01 7.81 8.78 6.75 9.80 Gross Income Margin Margin Laba Usaha 5.20 4.06 5.62 4.39 7.36 Operating Income Margin Margin Laba Bersih 2.63 3.08 3.01 2.38 2.87 Net Income Margin Pertumbuhan Growth Penjualan 5.06 17.22 40.50 53.09 0.48 Sales Laba Usaha 2.61 (8.45) 94.41 19.67 68.43 Operating Income Laba Bersih (4.66) 37.31 37.53 20.83 21.27 Net Income Ekuitas 12.67 22.12 220.99 7.24 10.71 Equity Total Aktiva 8.63 26.56 55.66 39.64 (1.23) Total Assets Penjualan Bersih/Net Sales 2005 2006 2007 2008 2009 6,590,857 4,284,581 6,559,077 3,049,427 2,601,509 (dalam juta Rupiah/in million Rupiah) (in Percentage) Dalam Persentase Laba Usaha/Operating Income 2005 2006 2007 2008 2009 240,612 287,930 484,951 123,764 135,189 (dalam juta Rupiah/in million Rupiah) 12 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Ekuitas/Equity
2005 2006 2007 2008 2009 402,258 1,291,212 1,384,641 1,532,941 329,383 (dalam juta Rupiah/in million Rupiah) Total Kewajiban /Total Liability 2005 2006 2007 2008 2009 2,197,879 2,776,904 4,304,027 4,064,899 1,718,220 (dalam juta Rupiah/in million Rupiah) Laba Bersih /Net Income 2005 2006 2007 2008 2009 129,139 156,034 189,222 93,897 68,382 (dalam juta Rupiah/in million Rupiah) Total Aset/Total Assets
2005 2006 2007 2008 2009 2,655,142 4,133,064 5,771,424 5,700,613 2,097,931 (dalam juta Rupiah/in million Rupiah) Kewajiban Terhadap Ekuitas/Debt Equity Ratio 2005 2006 2007 2008 2009 521.65 546.39 215.06 310.84 265.17 (dalam persentase/in percentage) Imbal Hasil Terhadap Ekuitas/Return on Equity 2005 2006 2007 2008 2009 23.34 10.00 11.27 12.34 20.76 (dalam persentase/in percentage) 13 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Kinerja Saham Sepanjang tahun 2009, harga saham Perseroan tertinggi adalah Rp380 dan terendah Rp200. Sejak IPO hingga laporan ini dibuat, Perseroan telah melakukan corporate action, berupa pembelian kembali saham (share buyback).
Pembelian kembali saham tersebut dilakukan sesuai Peraturan Bapepam-LK KEP-401/BL/2008 Peraturan No.XI.B.3 tanggal 9 Oktober 2009 tentang pembelian kembali saham emiten atau perusahaan publik dalam kondisi pasar yang berpotensi krisis. Sesuai dengan peraturan tersebut, maka pembelian saham kembali dilakukan paling lama tiga bulan. Pembelian kembali saham ini dilakukan dalam dua tahap atau dalam kurun waktu enam bulan dari tanggal 13 Oktober 2008 sampai 22 Mei 2009. Tahap I dimulai pada 13 Oktober 2008 dan berakhir pada 13 Januari 2009. Setelah itu Tahap II dimulai dari 23 Pebruari 2009 dan berakhir pada 22 Mei 2009. Periode Tertinggi Highest Terendah Lowest Penutupan Closing Volume Transaksi Transaction Volume Period 2008 2008 Triwulan I 570 360 400 14.090.255 1st Quarter Triwulan II 400 315 355 15.366.613 2nd Quarter Triwulan III 385 265 265 14.226.706 3rd Quarter Triwulan IV 220 163 220 33.342.237 4th Quarter 2009 2009 Triwulan I 230 200 220 11.750.797 1st Quarter Triwulan II 365 220 335 36.188.855 2nd Quarter Triwulan III 380 335 350 15.876.958 3rd Quarter Triwulan IV 350 305 325 5.654.951 4th Quarter Harga Saham Perseroan tahun 2008 dan 2009 Share Performance Throughout 2009, the highest share price of the Company reached Rp380 and the lowest was Rp200. Since the IPO up to the publication of this report, the Company had undertaken the corporate action of a share buyback. The share buyback was undertaken in accordance with the regulation of Bapepam-LK KEP-401/BL/2008 Regulation No.XI.B.3 dated 9 October 2009 regarding share buyback of listed companies under market conditions that face a potential crisis. According to the regulation, the share buyback could be undertaken over interval periods of three months. The share buyback was competed in two phases over a six- month period from 13 October 2008 to 22 May 2009. The frst phase began in 13 October 2008 and ended in 13 January 2009. Then the second phase started in 23 February 2009 and ended in 22 May 2009. Pergerakan Harga dan Volume Saham 2008 dan 2009 Share Price and Trading Volume Movement in 2008 and 2009 Harga/Price Volume/Volume Company Share Price during 2008 and 2009 30.000.000 100.000.000 130.000.000 200.000.000 230.000.000 200 300 400 300 600 WlkA volume WlkA - 30.000.000 - 100 2 - ! a n - 0 8 2 9 - ! a n - 0 8 2 3 - l e b - 0 8 2 6 - M a r - 0 8 1 8 - A p r - 0 8 1 4 - M a y - 0 8 1 0 - ! u n - 0 8 0 3 - ! u l - 0 8 2 8 - ! u l - 0 8 2 2 - A u g - 0 8 1 6 - S e p - 0 8 2 0 - C c L - 0 8 1 2 - n o v - 0 8 0 3 - u e c - 0 8 0 7 - ! a n - 0 9 0 2 - l e b - 0 9 2 3 - l e b - 0 9 2 3 - M a r - 0 9 2 0 - A p r - 0 9 1 3 - M a y - 0 9 8 - ! u n - 0 9 1 - ! u l - 0 9 2 8 - ! u l - 0 9 2 1 - A u g - 0 9 1 3 - S e p - 0 9 1 4 - C c L - 0 9 6 - n o v - 0 9 2 - u e c - 0 9 3 0 - u e c - 0 9 30.000.000 100.000.000 130.000.000 200.000.000 230.000.000 200 300 400 300 600 WlkA volume WlkA - 30.000.000 - 100 2 - ! a n - 0 8 2 9 - ! a n - 0 8 2 3 - l e b - 0 8 2 6 - M a r - 0 8 1 8 - A p r - 0 8 1 4 - M a y - 0 8 1 0 - ! u n - 0 8 0 3 - ! u l - 0 8 2 8 - ! u l - 0 8 2 2 - A u g - 0 8 1 6 - S e p - 0 8 2 0 - C c L - 0 8 1 2 - n o v - 0 8 0 3 - u e c - 0 8 0 7 - ! a n - 0 9 0 2 - l e b - 0 9 2 3 - l e b - 0 9 2 3 - M a r - 0 9 2 0 - A p r - 0 9 1 3 - M a y - 0 9 8 - ! u n - 0 9 1 - ! u l - 0 9 2 8 - ! u l - 0 9 2 1 - A u g - 0 9 1 3 - S e p - 0 9 1 4 - C c L - 0 9 6 - n o v - 0 9 2 - u e c - 0 9 3 0 - u e c - 0 9 30.000.000 100.000.000 130.000.000 200.000.000 230.000.000 200 300 400 300 600 WlkA volume WlkA - 30.000.000 - 100 2 - ! a n - 0 8 2 9 - ! a n - 0 8 2 3 - l e b - 0 8 2 6 - M a r - 0 8 1 8 - A p r - 0 8 1 4 - M a y - 0 8 1 0 - ! u n - 0 8 0 3 - ! u l - 0 8 2 8 - ! u l - 0 8 2 2 - A u g - 0 8 1 6 - S e p - 0 8 2 0 - C c L - 0 8 1 2 - n o v - 0 8 0 3 - u e c - 0 8 0 7 - ! a n - 0 9 0 2 - l e b - 0 9 2 3 - l e b - 0 9 2 3 - M a r - 0 9 2 0 - A p r - 0 9 1 3 - M a y - 0 9 8 - ! u n - 0 9 1 - ! u l - 0 9 2 8 - ! u l - 0 9 2 1 - A u g - 0 9 1 3 - S e p - 0 9 1 4 - C c L - 0 9 6 - n o v - 0 9 2 - u e c - 0 9 3 0 - u e c - 0 9 14 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Komposisi Kepemilikan Saham/Shareholders Composition Susunan pemegang saham pada tanggal 31 Desember 2009 berdasarkan catatan yang dibuat oleh biro administrasi efek PT Datindo Entrycom, sesuai surat No. DE/I/10-0147 tanggal 8 Januari 2010, adalah sebagai berikut: Shareholders composition as of 31 December 2009 based on the register of the shares registrar, PT Datindo Entrycom, pursuant to Letter No. DE/I/10-0147 of 8 January 2010, were as follows:
Pemegang Saham Jumlah Saham Number of shares Kepemilikan (%) Ownerships (%) Shareholders Investor Domestik Domestic Investors Pemerintah Republik Indonesia 4.000.000.000 68,41855 Government of the Republic of Indonesia Perorangan Indonesia 843.606.500 14,42958 Indonesian Individuals Karyawan Lokal 173.971.000 2,97571 Local Employee Koperasi 19.436.500 0,33245 Cooperatives Yayasan 22.949.500 0,39254 Non-Proft Organization Dana Pensiun 179.914.500 3,07737 Pension Funds Asuransi 70.262.500 1,20181 Insurance Companies Bank 230.000 0,00393 Banks Perseroan Terbatas 256.939.500 4,39486 Company Limited Reksadana 175.124.500 2,99544 Mutual Funds Subtotal 5.742.434.500 98,22224 Subtotal Investor Asing Foreign Investors Perorangan Asing 3.790.000 0,06483 Foreign Individuals Badan Usaha Asing 100.143.000 1.71291 Foreign Businesses Subtotal 103.933.000 1,77774 Subtotal Total 5.846.367.500 100,00000 Total Komposisi Kepemilikan Saham Komisaris dan Direksi Share Ownership Composition of Commissioners and Directors Pemegang Saham Shareholders Jabatan Position Jumlah Saham Number of Shares Kepemilikan Ownership (%) Dewan Komisaris Board of Commissioners Agoes Widjanarko Komisaris Utama/ President Commissioner 1.013.500 0,02 Amanah Abdulkadir Komisaris Independen/ Independent Commissioner - - Dadi Pratjipto Komisaris Independen/ Independent Commissioner - - Soepomo Komisaris/ Commissioner 912.000 0.02 Pontas Tambunan Komisaris/ Commissioner 1.865.000 0,03 Direksi Board of Directors Bintang Perbowo Direktur Utama/ President Director - - Ganda Kusuma Direktur Keuangan/ Director of Finance 793.000 0,01 Budi Harto Direktur Operasi I/ Director of Operation I 904.000 0,02 Slamet Maryono Direktur Operasi II/ Director of Operation II 4.742.000 0,08 Tonny Warsono Direktur SDM dan Pengembangan/ Director of Human Capital and Business Development 4.742.000 0,08 Pemegang Saham/Shareholders Pemegang Saham Shareholders Jumlah (Lembar) Number of shares Persentase Percentage Class A Dwi Warna 1 0.0% Class B Dwi Warna 3,999,999,999 68.4% Publik/Public 1,846,367,500 31.6% 15 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Penghargaan dan Sertifkasi Awards and Certifcations BNSP Competency Award (BNSP-CA) 2009 Badan Nasional Sertifkasi Profesi (BNSP), 22 December 2009 Nominee of Investment Award 2009 BKPM & Business Indonesia, 9 December 2009 Best of The Best for Portal Management of State Owned Enterprise Ministry Ministry of State Owned Enterprise , 7 October 2009
The Best Management of Public Portal Ministry of State Owned Enterprise, 7 October 2009
The 3rd Best management of EIS Portal Ministry of State Owned Enterprise, 7 October 2009
Parson Infrastructure & Technology Certifcate Association Safety implementation in Aceh Road project USAID, 4 October 2009 Corporate Technology Achievement Award The First Rank (Gold) PII, 28 July 2009 SNI ISO 9001:2008 Qulity Management System SUCOFINDO, 28 May 2009 ISO 14001:2004/SNI 19-14001: 2005 - Enviromental Management System SUCOFINDO, 28 May 2009 OHSAS 18001:2007 Occupational Health & Safety Management System SUCOFINDO, 28 May 2009 Investor Award 2009 The frst Rank for Property and Construction Chategory Investor Magazine, 29 April 2009 16 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. 13 Januari 2009 Kunjungan Menteri Pekerjaan Umum Aljazair, DR. Amar Ghoul ke PT Wijaya Karya Beton. Turut hadir Duta Besar Republik Aljazair untuk Indonesia H.E. Mr. Hamza Yahia Cherif, didampingi Direktur Utama WIKA Bintang Perbowo, Direktur Sumber Daya Manusia & Pengembangan WIKA Tonny Warsono, dan Direktur Pemasaran PT Wijaya Karya Beton Bambang Legowo. Januari January Februari February Maret March 17 Februari 2009 Sosialisasi GCG terhadap karyawan WIKA, bersama Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Provinsi DKI Jakarta I 23 Februari 2009 Program lanjutan pembelian kembali saham atau sharebuyback Tahap II dengan menggunakan dana alokasi buyback yang tersisa sebesar Rp112,3 miliar 27 Februari 2009 WIKA dan Chengda Engineering Corporation of China melakukan ground breaking untuk pembangunan PLTU Asam-Asam 2x65 MW milik PT PLN yang berlokasi di Desa Asam- Asam, Kecamatan Jorong, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Kegiatan tersebut diresmikan oleh Gubernur Kalimantan Selatan, Rudy Arifn. 7 Maret 2009 Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan Terminal Bandara Adi Soemarmo, Solo yang dikerjakan WIKA. Terminal Bandara senilai Rp68 miliar tersebut dibangun di lahan seluas 13.000m2. 13 January 2009 A visit by the Minister of Public Works, Algeria, DR. Amar Ghoul, to PT Wijaya Karya Beton. Also attending the event was the Ambassador of Algeria to Indonesia, H.E. Mr. Hamza Yahia Cherif, accompanied by WIKA President Director, Bintang Perbowo, WIKA Director of HR and Development, Tonny Warsono, and Director of Marketing of PT Wijaya Karya Beton, Bambang Legowo. 17 February 2009 GCG socialization to WIKA employees, with Financial Supervisory Board and Development (BPKP) DKI Jakarta I Representative 23 February 2009 Share buyback phase II, using the remaining amount of the allocated funds for the buyback program of Rp112.3 billion. 27 February 2009 WIKA and Chengda Engineering Corporation of China held a ground breaking ceremony for the construction of the Asam-Asam 2x65MW Coal Fired Power Plant owned by PT. PLN located in the Asam-Asam Village, Jorong District, Tanah Laut Regent, South Kalimantan, ofciated by the Governor, Rudy Arifn. 7 March 2009 The President of the Republic of Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, inaugurating the new Adi Soemarno Airport Terminal, Solo, developed by WIKA. The project, valued at Rp68 billion, was built over 13.000 m2 of land. Peristiwa Penting 2009 2009 Signifcant Events 17 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. April April Mei May Juni June Kejadian Penting 2009 Signifcant Events 2009 2 April 2009 WIKA sebagai bagian dari CIC (Consortium of Indonesian Contractors) melakukan pemasangan segmen terakhir bentang tengah Suramadu, segmen tersebut berupa Steel Box Girder yang merupakan rangkaian tersulit pada proyek Jembatan Nasional Suramadu. 14 April 2009 WIKA menyelenggarakan Analyst Meeting untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja WIKA selama periode tahun 2008 serta pandangan ke depan di tahun 2009. 29 April 2009 WIKA mendapat penghargaan Investor Award 2009 di Jakarta, dengan predikat terbaik pertama untuk kategori properti dan konstruksi. 22 Mei 2009 Berakhirnya program sharebuyback Tahap II dengan jumlah saham yang dibeli kembali sebanyak 33.407.500 saham dengan harga beli rata-rata Rp217,84 per saham. 28 Mei 2009 Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., menetapkan dividen sebesar 30 persen dari laba bersih Perseroan atau sebesar Rp45,52 miliar atau Rp8,03 per lembar saham. 24 Juni 2009 WIKA memperoleh proyek pembangunan fasilitas pensuplaian bahan bakar pesawat atau Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) di Bandara Internasional Kuala Namu Medan, dengan nilai kontrak sebesar Rp197,39 miliar dan USD24.492.000. 26 Juni 2009 WIKA Gedung menerima 3 sertifkasi dari PT Sucofndo yang diserahkan langsung oleh Direktur Utama Sucofndo, Arif Safari kepada Direktur Utama WIKA Gedung Budhi Saddewa, di Gedung WIKA Jakarta. 2 April 2009 WIKA as part of CIC (Consortium of Indonesian Contractors) installed the last central span segment of the Suramadu Bridge, the construction of the central Steel Box Girder, regarded as the most challenging part in the entire bridge construction. 14 April 2009 WIKA held an Analyst Meeting to evaluate WIKAs performance in 2008, and future outlook for 2009. 29 April 2009 WIKA received the Investor Award 2009 in Jakarta, for being First in the category for Best in Property and Construction. 22 May 2009 The culmination of the share buyback program, phase II, upon which the entire shares that were reacquired amounted to a total of 33,407,500 shares at an average price of Rp217.84 per share. 28 May 2009 The Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) of PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., approved dividends amounting to 30 per cent of the Companys net proft, or a total of Rp45,52 billion at Rp8,03 per share. 24 June 2009 WIKA was awarded the development project for the airplane fuel supply depot facility of the Kuala Namu International Airport, Medan, with a contract worth Rp197.395 billion and USD24,492,000. 26 June 2009 WIKA Gedung received three certifcations from PT Sucofndo presented by the President Director of Sucofndo, Arif Safari, to the President Director of WIKA Gedung, Budhi Saddewa, at Gedung WIKA Jakarta. 18 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. 22 Juli 2009 WIKA mendirikan anak perusahaan PT Wijaya Karya Jabar Power, sebuah perusahaan Independent Power Producer (IPP) tenaga panas bumi, dengan modal dasar Rp36 miliar serta modal ditempatkan dan disetor Rp9 miliar. 29 Juli 2009 WIKA menerima tiga penghargaan sekaligus dalam ajang Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Award 2009 di Jakarta. Penghargaan tersebut adalah juara pertama Corporate Technology Achievement Award, juara ketiga Adhikara Rekayasa dan juara pertama Adhicipta Pratama. 13 Agustus 2009 WIKA mendapat penghargaan sebagai 42 perusahaan paling dikagumi di Indonesia, untuk kategori konstruksi, dalam ajang Indonesias Most Admired Company (IMAC) IX yang diselenggarakan oleh Frontier Consulting Group bersama Majalah Business Week Indonesia. 4 September 2009 Program Corporate Social Responsibility, WIKA Peduli, memberikan bantuan kepada korban gempa Tasikmalaya di daerah Negla Sari, Tasikmalaya dan Padepokan, Garut Selatan. 9 September 2009 WIKA meraih kontrak proyek PLTD Marine Fuel Oil (MFO) berkapasitas (Daya Mampu Netto) 40-50 MW senilai Rp557 miliar, dari PT Indonesia Power (IP) di Pesanggaran Bali. Proyek ini merupakan proyek investasi pertama WIKA (sebesar 70%) di bidang pembangkit tenaga listrik. 22 July 2009 WIKA established a subsidiary company, PT WIjaya Karya Jabar Power, a geothermal company, with an authorized capital of Rp36 billion and paid-in capital of Rp9 billion. 29 July 2009 WIKA received three awards during the Indonesian Engineers Association Award 2009 in Jakarta. The awards were 1st in Corporate Technology Achievement Award, 3rd in Adhikara Rekayasa and 1st in Adhicipta Pratama. 13 August 2009 WIKA was recognized as the 42nd most admired company in Indonesia, in the construction industry category, in the Indonesias Most Admired Company (IMAC) IX organized by Frontier Consulting Group and Business Week Indonesia magazine. 4 September 2009 The WIKA Peduli CSR program, providing relief to the victims of the earthquake striking Tasikmalaya at Negla Sari area, Tasikmalaya and Padepokan, South of Garut. 9 September 2009 WIKA was awarded the 40-50 MW fuel-fred power plant project using Marine Fuel Oil (MFO), with a contract value of Rp557 billion, by PT Indonesia Power (IP) at Pesanggaran, Bali. The project represented WIKAs frst investment project (reaching 70% ownership) in the feld of power generation. Juli July Agustus August September September 19 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. 3 Oktober 2009 WIKA mengirim bantuan untuk korban gempa di Padang, Sumatera Barat, melalui unit Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. 5 Oktober 2009 WIKA mengadakan acara seminar Workshop Manajemen Risiko & Sosialisasi Sistem Manajemen WIKA, di Jakarta, Surabaya dan Medan. 8 Oktober 2009 WIKA mendapat penghargaan sebagai Best of The Best BUMN untuk kategori pemutakhiran data di portal kementerian BUMN, dan predikat terbaik I untuk web presence paling aktif untuk portal publik dan terbaik III dalam pengelolaan portal Executive Information System. Penghargaan ini diserahkan oleh Menteri Negara BUMN di Jakarta. 5 Nopember 2009 Duta Besar Lybia H.E. Mr. Sanusi dan Wartawan Libya Mohammmad Gahlous meninjau Kawasan Industri WIKA, sebagai perkenalan bisnis Perseroan dalam membangun infrastruktur di dalam dan luar negeri. 3 Desember 2009 WIKA memperoleh penghargaan Karya Konstruksi 2009, kategori Teknologi Tepat Guna dari Kementerian Pekerjaan Umum, untuk proyek pembangunan jalan/jembatan di Ruas Banda Aceh Lamno. 17 Desember 2009 WIKA menyelenggarakan Vendor Gathering dengan tema Sosialisasi Fasilitas Kredit Modal Kerja Subkon/supplier/mandor, yang dihadiri oleh lebih dari 100 vendor. 22 Desember 2009 WIKA menerima penghargaan sebagai perusahaan terbaik dalam BNSP Competency Award 2009, untuk kategori industri konstruksi, diserahkan oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar di Jakarta. 3 October 2009 WIKA provided relief for earthquake victims in Padang, West Sumatra, through the Partnership Program and Community Development (PKBL) initiative. 5 October 2009 WIKA held the Workshop on Risk Management & WIKA Management System Socialization, in Jakarta, Surabaya and Medan. 8 October 2009 WIKA was awarded Best of the Best State Enterprises for most updated State Enterprise portal, and most active web presence in public portal, and 3rd best in Executive Information System portal management, by the Minister of State Enterprises in Jakarta. 5 November 2009 The Ambassador of Lybia, H.E. Mr. Sanusi and a Lybian journalist, Mohammmad Gahlous, made a site visit to WIKA Industrial Estate, as an introduction to the Companys business in developing infrastructures at home and abroad. 3 Desember 2009 WIKA received the Construction Creative 2009 Award, for the Best Implemented Technology by the Ministry of Public Works, for road and bridge development projects in Ruas Banda Aceh Lamno. 17 Desember 2009 WIKA held a Vendor Gathering event themed Working Capital Credit Facility Socialization for Sub-contractors/supplier/foremen, attended by more than 100 vendors. 22 Desember 2009 WIKA received best company award by BNSP Competency Award 2009, in the construction industry category, presented by the Minister of Manpower and Transmigration, Muhaimin Iskandar, in Jakarta. Kejadian Penting 2009 Signifcant Events 2009 Oktober October November November Desember December 20 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners Report Ir. Agoes Widjanarko, MIP Presiden Komisaris President Commissioner 21 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Pemegang Saham yang Terhormat, Pada awal tahun 2009, krisis keuangan global yang terjadi di triwulan IV tahun 2008 masih memberikan pengaruh yang signifkan bagi Perseroan kami, terutama dalam perencanaan target dan kinerja Perseroan yang akan dicapai pada tahun 2009. Meskipun demikian, hal tersebut tidak menurunkan optimisme kami untuk mampu mencapai target dan kinerja yang telah ditetapkan. Sesuai dengan peran dan fungsi kami untuk melakukan pengawasan terhadap kinerja Perseroan guna mampu mencapai visi Perseroan yaitu: To be one of the best integrated engineering, procurement and construction (EPC) and investment companies in Southeast Asia, Dewan Komisaris terus berupaya untuk selalu mendorong dan melakukan pengawasan secara intensif agar Direksi secara Dear Shareholders, In early 2009, the global fnancial crisis that transpired in the fourth quarter of 2008 had infuenced the Company to a signifcant extent, especially in the planning and budgeting of the Companys performance targets for 2009. Nevertheless, this had not dampen our optimism for achieving the performance and targets that we had set out. . In line with the role to supervise the performance of the Company in achieving its vison: To be one of the best integrated Engineering, Procurement and Construction (EPC) and Investment Companies in Southeast Asia, the Board of Commissioners continues to propagate and perform intensive oversight to enable the Board of Directors to carry out continuous improvements in order to achieve the targetted performance of the Company, and also as a prerequisite of a Laba bersih Perseroan meningkat sebesar 21,3 persen menjadi Rp189,22 miliar dibandingkan dengan tahun 2008 sebesar Rp156 ,03 miliar. The net proft of the Company increased by 21.3 percent, reaching Rp189.22 billion, compared to Rp156.03 billion in 2008. 22 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. terus menerus melakukan continuous improvement guna mencapai kinerja yang telah ditargetkan, dan juga sebagai syarat dari suatu Perseroan yang memiliki keinginan dan motivasi yang kuat untuk terus bertumbuh dalam rangka meningkatkan value dari Perseroan itu sendiri. Upaya continuous improvement tersebut salah satunya diterapkan melalui perbaikan indikator kinerja dalam Kontrak Manajemen yang pada tahun 2009 ini lebih difokuskan pada perbaikan proses bisnis internal serta mengedepankan pemenuhan harapan pelanggan. Dewan Komisaris berpendapat bahwa perbaikan proses bisnis internal dan kepuasan pelanggan harus menjadi strategi utama dan kunci keberhasilan Perseroan guna menjaga positioning Perseroan selama tahun 2009. Salah satu bagian dari perbaikan proses bisnis internal tersebut ditunjukkan dengan upaya perbaikan secara berkelanjutan terhadap proses procurement yang berlaku di Perseroan, peningkatan awareness seluruh lini Perseroan terhadap fungsi manajemen risiko dalam setiap kegiatan usaha Perusahaan, serta peningkatan kompetensi dan kemampuan SDM. Strategi ini telah menunjukkan suatu keberhasilan Perseroan yang ditandai dengan peningkatan kemampuan perolehan laba bersih perusahaan pada tahun 2009 sebesar 21,3% menjadi Rp 189,22 miliar dibandingkan dengan tahun 2008 yang hanya mencatat perolehan laba bersih sebesar Rp 156,03 miliar. Atas pencapaian dan kinerja yang telah dihasilkan ini, Dewan Komisaris memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Direksi dan juga seluruh jajarannya, serta tentunya tetap berpesan agar Direksi dan seluruh jajarannya dapat terus menjaga dan meningkatkan performance guna mewujudkan Visi Perusahaan. Selain itu, kemampuan Perusahaan dalam mencapai target yang telah ditetapkan tersebut juga tidak terlepas dari penguatan fungsi pengawasan Dewan Komisaris yang didukung pula dengan peningkatan implementasi tata kelola Perusahaan yang baik yang dilaksanakan secara berkelanjutan antara lain melalui pemberdayaan fungsi komite-komite dibawah Dewan Komisaris yang terdiri dari Komite Audit, Komite Good Corporate Governance (GCG), Komite Perencanaan Keuangan dan Resiko Usaha, Komite Nominasi dan Remunerasi. Komite-komite yang berada dibawah Dewan Komisaris terus berupaya menjalankan fungsi dan tugasnya dalam rangka membantu tugas Dewan Komisaris. Komite audit menjalankan tugas dalam rangka mengawasi proses auditing baik internal maupun eksternal, serta mereview laporan keuangan dan perkembangan proyek secara berkala. Komite Perencanaan Keuangan dan Resiko Company that has the strong desire and motivation to sustain its growth and thereby increase the value of the Company itself. . One of the continuous improvement eforts that has been implemented is the enhanced performance indicators that are used in the Management Contract that in 2009 were more focused towards improving the internal business process while also placing an emphasis on fulflling customer expectation. The Board of Commissioners is of the opinion that internal business processes and customer satisfaction should be the central strategy and key to success for the Company to safeguard its positioning in 2009. A part of the internal business process improvement is evident from the way the Company constantly strives to improve its procurement process, the increased awareness among all lines of the Company in the function of risk management in all business activities, and the enhancement of competence and capabilities of the Companys human capital. The strategy has paid of handsomely for the Company, underscored by its ability to post a higher net proft that grew by 21.3 per cent to Rp189.22 billion in 2009, compared to Rp156.03 billion in 2008. For such an achievement and results of operations, the Board of Commissioners expresses its highest appreciation to the Board of Directors and employees of the Company, and implores Management to sustain and continue to improve their performances further in order to realize the Companys Vision. Moreover, the ability of the Company to achieve its targets cannot be separated from the intensive oversight of the Board of Commissioners that is strengthened further by the improved implementation of Good Corporate Governance that is undertaken consistently among other things empowering the functions of Committees working under the Board of Commissioners that comprises of the Audit Committee, the Good Corporate Governance (GCG) Committee, Financial Planning and Business Risk Committee, and the Nomination and Remuneration Committee. These committees continuously strive to fulfll their functions and duties in assisting the Board of Commissioners.
The Audit Committee performs its duty in overseeing both the internal and external audit processes, and the periodical reviews on the Companys fnancial statements and project developments. The Financial Planning and Business Risks 23 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Usaha membantu Dewan Komisaris dalam setiap tindakan perencanaan keuangan dan menganalisa resiko usaha Perusahaan. Komite GCG membantu Dewan Komisaris dalam hal pemantauan pelaksanaan GCG Perusahaan, dan Komite Nominasi dan Remunerasi memberikan saran dalam kebijakan promosi dan mutasi pejabat Perusahaan. Sejalan dengan program Pemerintah Kabinet Indonesia Bersatu II yang terus memberikan perhatian tinggi terhadap pentingnya pengembangan infrastruktur bagi peningkatan investasi dalam rangka pembangunan nasional yang berkesinambungan, serta sesuai dengan hasil kesepakatan Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN tahun 2009 yang mencanangkan pembangunan infrastruktur sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi dan sebagai stimulus untuk penanggulangan resesi ekonomi, Dewan Komisaris berkeyakinan bahwa WIKA siap memanfaatkan peluang tersebut untuk mendorong pertumbuhan Perusahaan menjadi Perusahaan terkemuka dalam bidang konstruksi dan enjiniring di Asia Tenggara dengan dibekali pengalaman Perusahaan selama lima dasawarsa dalam pembangunan infrastruktur. Oleh karena itu, pada tahun 2010 dan juga dalam rangka peringatan hari ulang tahun WIKA yang ke-50, Dewan Komisaris menyampaikan selamat kepada Direksi dan seluruh jajaran WIKA yang akan merayakan tahun emas pada tahun 2010, semoga seluruh pengalaman yang didapat dan keberhasilan yang telah dicapai di tahun 2009 dapat terus ditingkatkan di masa yang akan datang. Akhir kata, Dewan Komisaris juga mengucapkan terima kasih kepada Pemegang Saham Perseroan atas kepercayaan yang telah diberikan guna mengemban tugas dan fungsi melakukan pengawasan terhadap jalannya Perseroan sehingga kami dapat mengoptimalkan investasi yang telah diberikan oleh Pemegang Saham untuk membangun dan mengembangkan Perseroan. Atas nama Dewan Komisaris, Ir. Agoes Widjanarko, MIP Komisaris Utama/President Commissioner Committee assists the Commissioners in every act of fnancial planning and analysis of the Companys business risks. The GCG Committee assists the Board of Commissioners in monitoring the Companys implementation of GCG, and the Nomination and Remuneration Committee recommends policies on the promotion and rotation of Company executives.
Pursuant to the program of the current administration of the Indonesian government that continues to place a strong emphasis on infrastructure development in order to facilitate greater investment in support of a sustainable national development, and in line with the consensus reached at the 2009 ASEAN Summit that heralded infrastructure development as the locomotion of economic growth and as stimulus against economic recession, the Board of Commissioner believes that WIKA is strategically positioned to capitalize on its growth opportunities to become a leading company in construction and engineering in Southeast Asia, anchored upon fve decades of experience in infrastructure development.
Therefore, in 2010, on the ocassion of the 50th anniversary of WIKA, it gives me great pleasure to convey on behalf of the Board of Commissioners our best wishes to the Board of Directors and the entire WIKA family in celebrating their golden anniversary. May the experiences and achievements of 2009 guide us all to scale and achieve greater heights in the years to come. In closing, the Board of Commissioners expresses its gratitude and appreciation to the Shareholders of the Company, for their trust and belief in the Boards ability to undertake its oversight responsibilities over the management of the Company, such that we are able to maximize the investments placed by the Shareholders to build and develop the Company. On behalf of the Board of Commissioners,
Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners Report 24 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Profl Dewan Komisaris Commissioners Profles Dari kiri ke kanan/from left to right: Brigjend TNI (Purn.) Dadi Pratjipto, SE, Dr. Amanah Abdulkadir, MA, Ir. Agoes Widjanarko, MIP, Pontas Tambunan, SH, MM, Soepomo, SH, Sp.N, LL.M 25 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Warga Negara Indonesia, dilahirkan pada tanggal 9 Agustus 1954 (55 tahun) di Jombang. Meraih gelar Pasca Sarjana (S2) dalam bidang Infrastructure Planning dari University of Stuttgart Jerman tahun 1987 dan gelar sarjana (S1) Teknik Sipil bidang Konstruksi dari Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya, tahun 1979. Menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan sejak tanggal 21 September 2007 hingga sekarang. Saat ini menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum RI sejak tahun 2008. Jabatan sebelumnya antara lain sebagai: Direktur Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum RI (2005- 2008), Staf Ahli Menteri, Menteri Kimpraswil Bidang Sosbud dan Peran Masyarakat (2003-2005), Direktur Pembiayaan Perumahan Direktorat Jenderal Perumahan & Pemukiman (2001-2003), Direktur Bina Teknik Direktorat Jenderal Tata Perkotaan dan Tata Pedesaan Departemen Kimpraswil (2001-2001). Ir. Agoes Widjanarko, MIP Komisaris Utama President Commissioner Indonesia citizen, born on 9 August 1954 (55 years of age) in Jombang. Obtained his Masters degree in Infrastructure Planning from University of Stuttgart, Germany in 1987 and his Bachelors degree in Construction Civil Engineering from Surabaya Technological Institute (ITS), Surabaya in 1979. Appointed as President Commissioner of WIKA on 21 September 2007 to date. He has been, concurrently, the Secretary General of the Ministry of Public Works since 2008. His previous positions include: Cipta Karya General Director at the Ministry of Public Works (2005-2008); Expert Staf in the feld of Socio-Culture and Sociaty Role for the Ministry of Settlement and Infrastructure (2003-2005); Director of Housing Financing at the Directorate General of Housing & Settlement (2001- 2003); Director of Technical Management at the Directorate General of City and Rural Area Design Plan at the Ministry of Settlement and Regional Infrastructure (2001-2001). Warga Negara Indonesia, dilahirkan pada tanggal 13 Februari 1961 (49 tahun) di Cirebon. Meraih gelar Doctor of Philosophy dari Oklahoma State University di Stillwater, Oklahoma, AS pada tahun 1998, gelar Magister of Arts bidang Busines Administration, Ekonomi Internasional dan Politik Internasional dari University of Oregon, Eugene, AS, pada tahun 1990 dan Sarjana S1 dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia bidang Studi Pembangunan pada tahun 1986. Menjabat sebagai Komisaris Independen di Perseroan sejak 21 September 2007 sampai sekarang. Dosen di Universitas Indonesia dan di beberapa universitas lainnya. Jabatan sebelumnya antara lain adalah: Anggota Tim Ekonomi dari Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (20072008), Dekan STIMA KOSGORO (20042009) dan Economic Ofcer di Indonesia Resident MissionAsian Development Bank (20022007). Sebelum bergabung dengan ADB, menjadi peneliti di Lembaga Penelitian Ekonomi dan Masyarakat (LPEM-UI). Dr. Amanah Abdulkadir, MA Komisaris Independen Independent Commissioner Indonesian citizen, born on 13 February 1961 (49 years of age) in Cirebon. Obtained her Doctorate of Philosophy from Oklahoma State University, Stillwater, USA, in 1998; her Masters degree in Business Administration, Economics and International Studies from the University of Oregon, Eugene, USA, in 1990; and her Bachelors degree in Development Studies from the Faculty of Economics, University of Indonesia, Jakarta, 1986. Appointed as an Independent Commissioner of the Company since 21 September 2007 to date. She is concurrently Lecturer at the University of Indonesia. Her previous positions include: A member of the Economic Team of the Ministry of State Enterprises (20072008); Dean of STIMA KOSGORO Management institute (20042009); and Economic Ofcer in Indonesia Resident Mission, Asian Development Bank (20022007). Prior to joining ADB, she was a Researcher at the University of Indonesias Research Institute for Economics and Communities (LPEM-UI). 26 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Soepomo, SH, Sp.N, LL.M Komisaris Commissioner Warga Negara Indonesia, dilahirkan pada tanggal 13 April tahun 1955 (55 tahun) di Jakarta. Meraih gelar Spesialis Notariat dari Universitas Indonesia tahun 2000, meraih gelar Pasca Sarjana bidang Hukum Umum dari Tulane University, New Orleans - Louisiana, AS tahun 1992, dan gelar Sarjana Hukum bidang Pidana dari Universitas Diponegoro, Semarang tahun 1983. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tanggal 21 September 2007. Saat ini menjabat sebagai Direktur Kekayaan Negara Lain-lain, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, Departemen Keuangan RI sejak tahun 2006. Jabatan sebelumnya antara lain adalah: Direktur Piutang Negara Perbankan, Direktorat PNP DJPLN, Departemen Keuangan RI (2003-2006), Kepala Kantor Wilayah I DJPLN Medan (2002), Kepala Kantor Wilayah Badan Urusan Piutang dan Lelang Negara (BUPLN) (2000), Kepala Bagian Biro PNP BUPLN (1998) dan Kepala Kantor Pelayanan pengurusan Piutang Negara Jakarta I (1997). Indonesian citizen, born on 13 April 1955 (55 years of age) in Jakarta. Obtained a Notarial Specialist degree from the University of Indonesia in 2000, a Masters degree in Law from Tulane University, New Orleans, Louisiana, USA in 1992; and a Bachelors degree in Criminal Law from the University of Diponegoro, Semarang, in 1983. Appointed as Commissioner of the Company since 21 September 2007 to date. He is concurrently Director of Other State Assets, Directorate General of State Assets at the Indonesian Ministry of Finance since 2006. His previous positions include: Director of State Receivables of Banking Sector, Directorate PNP DJPLN, Finance Department RI (2003-2006), Head of Regional Ofce I DJPLN Medan (2002), Head of Regional ofce State Receivables and Auction (BUPLN) (2000), Head of PNP BUPLN Bureau (1998) and Chief Ofce of State Receivables Service Jakarta I (1997). Brigjend TNI (Purn.) Dadi Pratjipto, SE Komisaris Independen Independent Commissioner Warga Negara Indonesia, dilahirkan pada tanggal 1 Juli 1947 (62 tahun) di Juwana. Meraih gelar Sarjana Ekonomi Manajemen STIE Jagakarsa, Jakarta tahun 1991, dan lulus dari Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) tahun 1970. Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tanggal 21 September 2007. Jabatan sebelumnya antara lain sebagai: Direktur Zeni TNI Angkatan Darat (1999), Wakil Direktur Zeni TNI Angkatan Darat (1998), Paban IV/Faskon Staf Logistik TNI Angkatan Darat (1998), Direktur Pembina Bangunan Militer Direktorat Zeni Angkatan Darat (1995) dan Kepala Zeni Kodam IX/Udayana (1993). Indonesian citizen, born on 1 July 1947 (62 years of age) in Juwana. Obtained his Bachelors degree in Economics from STIE Jagakarsa, Jakarta in 1991, and graduated from the Indonesian Armed Forces Academy in 1970. Appointed as an Independent Commissioner of the Company since 21 September 2007 to date. His previous positions include: Director of Zeni of the Indonesian Army (1999); Vice President of Zeni of the Indonesian Army (1998); Paban IV/Faskon Logistics Staf of the Indonesian Army (1998); Director of Military Building Guidance, Directorate of Zeni of the Indonesian Army (1995); and Commander of the Military Regional Command IX/Udayana (1993). 27 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Profl Dewan Komisaris Commissioners Profles Pontas Tambunan, SH, MM Komisaris Commissioner Warga Negara Indonesia, dilahirkan pada tanggal 16 Februari 1961 (49 tahun) di Jakarta. Meraih gelar Magister Manajemen bidang keuangan dari Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, tahun 2006, dan gelar Sarjana Hukum dari Universitas Tarumanagara, Jakarta tahun 1986. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tanggal 21 September 2007. Saat ini menjabat sebagai Asisten Deputi Urusan Usaha Prasarana Angkutan Kementerian BUMN dari tahun 2006. Jabatan sebelumnya antara lain adalah: Kepala Bidang Usaha Jasa Konstruksi Kementerian BUMN (2002-2006), Kepala Sub-Direktorat Konstruksi Bangunan, Direktorat Persero Kawasan Industri, Jasa Konstruksi dan Konsultan Konstruksi Kantor Menteri Negara Pembinaan BUMN (2001-2002), Kepala Sub-Direktorat di Kantor Menteri Negara Pembinaan BUMN (2000), Kepala Seksi di Kantor Menteri Negara Pembinaan BUMN (1998-2000). Indonesian citizen, born on 16 February 1961 (49 years of age) in Jakarta. Obtained a Masters degree in Finance from the University of Gajah Mada, Yogyakarta, in 2006, and a Bachelors degree in Law from the University of Tarumanagara, Jakarta, in 1986. Appointed as Commissioner of the Company since 21 September 2007 to date. He is concurrently Assistant to the Deputy of Transportation Facilities Business Afairs at the Ministry of State-Owned Enterprises (2006). His previous positions include: Head of Construction Business Section at the State Ministry of State-Owned Enterprises (2002-2006); Head of Building Construction Sub-Directorate at the Industrial Area, Construction Service and Construction Consultant Directorate at the State Minister Ofce for the Management of State-Owned Enterprises (2001-2002); Head of the Sub-Directorate at the State Ministry of State-Owned Enterprises(2000); Section Head at the State Ministry of State-Owned Enterprises (1998-2000). 28 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Bintang Perbowo, SE, MM Direktur Utama President Director Laporan Direksi The Board of Directors Report 29 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Pemegang Saham yang Terhormat, Dengan mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, perkenankan kami atas nama Direksi menyampaikan beberapa ikhtisar penting mengenai hasil- hasil usaha WIKA untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009. Tahun 2009 merupakan tahun yang penuh tantangan akibat dari krisis pasar uang dan pasar modal global yang memuncak di penghujung tahun 2008. Berawal dari krisis pasar sub-prime mortgage di Amerika Serikat yang mulai merebak pada pertengahan tahun 2008, dan disertai oleh rontoknya harga-harga saham dan harga-harga komoditas utama dunia sepanjang paruh kedua tahun tersebut, mengakibatkan banyak lembaga keuangan terkemuka di benua Amerika Utara dan Eropa mengalami kesulitan likuiditas, bahkan tidak sedikit yang terpaksa menutup usahanya setelah ratusan tahun berkiprah di bidangnya. Valued Shareholders,
With the grace of God Almighty, on behalf of the Board of Directors, I am pleased to present some of the highlights of the results of operations of WIKA for the year ending 31 December 2009.
The year 2009 was fraught with challenges as a result of the global banking and capital market crisis that had peaked at the end of 2008. Beginning with the sub-prime mortgage crisis in the United States that reared its ugly head in mid-2008, and followed by the collapse of global equity and commodity markets throughout the second half of the year, and leading to a severe liquidity crunch that afected leading global fnancial institutions, not a few of which had had to close down their businesses after centuries of service. Laba usaha kami sebesar Rp484,95 miliar untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009, meningkat 68,4 persen dari Rp287,93 miliar pada tahun 2008. Our operating income reached Rp484.95 billion for the year ended in 31 December 2009, increasing by 68.4 per cent from Rp287.93 billion in 2008. 30 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Krisis tersebut berdampak ke sebagian besar penjuru dunia, terutama dari segi pengetatan likuiditas sektor perbankan dan pembiayaan secara umum, serta dampak resesi ekonomi global yang timbul akibat menurunnya daya beli masyarakat serta pasar ekspor global. Memasuki tahun 2009 yang dibayang-bayangi oleh resesi ekonomi global tersebut, para pelaku usaha di Indonesia pada umumnya mengambil sikap hati-hati dan berancang- ancang untuk menghadapi kemungkinan yang terburuk. Pemerintah pun mengambil langkah antisipatif serta menerapkan kebijakan yang mengarah pada upaya mempertahankan kestabilan moneter, sehingga mampu meredam dampak gejolak krisis perbankan dunia terhadap kestabilan perkonomian nasional. Hal ini tercermin antara lain dari penguatan nilai mata uang Rupiah, menurunnya tingkat bunga bank, serta terkendalikannya tingkat infasi sepanjang tahun 2009. Selain ditunjang oleh fundamental perekonomian yang relatif kokoh, Indonesia juga beruntung memiliki pasar domestik yang besar dan sehat, sehingga terhindar dari jeratan resesi ekonomi global. Penurunan ekspor akibat lesunya pasar dunia tidak terlalu berdampak pada neraca pembayaran nasional dan pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia, yang mencatat tingkat pertumbuhan yang cukup menggembirakan pada tahun 2009. Tidak kalah pentingnya adalah pelaksanaan Pemilihan Umum baik Legislatif maupun Eksekutif yang aman dan damai pada pertengahan tahun, sehingga berhasil mengangkat citra Indonesia di mata dunia sebagai negara demokrasi terbesar ketiga setelah India dan Amerika Serikat. Hal ini berpengaruh positif terhadap pandangan dunia internasional atas peluang investasi di Indonesia. Dampaknya adalah meningkatnya arus modal asing ke Indonesia yang antara lain tercermin dari kinerja Bursa Efek Indonesia yang mencatat tingkat pertumbuhan nilai indeks gabungan tertinggi kedua di Asia Pasifk di tahun 2009, setelah Bursa Efek Shenzen di Cina. Strategi yang Terarah Menghadapi tantangan krisis keuangan berskala global di awal tahun 2009 tersebut, WIKA mengambil langkah-langkah antisipatif yang pada intinya bertujuan mengamankan tingkat likuiditas Perseroan, sekaligus menjaga keberlanjutan proyek-proyek yang sedang ditangani oleh Perseroan. The crisis wreaked havoc on many parts of the world, especially with respect to a tightening of liquidity in the banking and fnancial sector in general, and the global economic recession that arose from lower consumer purchasing power and declning global export markets.
Entering the year 2009 with the global economic recession looming over it, businesses in Indonesia were generally taking cautious and anticipative stance against the worst possible outcome.
The government also took anticipative measures as well as implemented policies geared toward maintaining monetary stability, enabling it to dampen the impact of the global banking crisis on the stability the nations economy. This was refected among others by the strengthening of the rupiah currency, the decreasing interest rates, and also the infation rate that was under control throughout 2009.
In addition to being supported by relatively sturdy economic fundamentals, Indonesia was also fortunate to have had a large and healthy domestic market, thus sparing the country from the efects of global economic recession. Falling exports due to the weak global demand did not dealt a signifcant blow to either the national balance of payment or to Indonesias GDP growth, which posted relatively encouraging growth for 2009.
No less important was the secure and peaceful holding of the Legislative and Executive general elections in mid-year, which succeeded in elevating Indonesias image as the worlds third largest democracies after India and the United States of America. This had a positive efect on how the international community views investment opportunities in Indonesia. As a result, Indonesia experienced an increased infow of foreign capital as refected by the performance of the Indonesia Stock Exchange that posted the second highest composite index growth in the Asia Pacifc region in 2009, after Chinas Shenzen Stock Exchange.
Goal-oriented Strategy In facing the challenges of the global fnancial crisis in early 2009, WIKA took anticipative steps that essentially were aimed at securing the Companys liquidity, and at the same time safeguarding the sustainability of projects undertaken by the Company.
31 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. WIKA menetapkan tiga langkah utama bagi kebijakan antisipatif tersebut, yaitu (i) menjaga likuiditas Perseroan, (ii) fokus pada pasar yang memberikan kepastian pembayaran, dan (iii) mengupayakan efsiensi di segala bidang. Di saat menipisnya sumber-sumber pembiayaan akibat krisis keuangan yang mendunia, likuiditas keuangan perusahaan menjadi hal yang sangat penting bagi Perseroan untuk mengamankan keberlanjutan usahanya. Oleh karenanya, pemilihan proyek-proyek yang telah memiliki sumber pendanaan yang pasti dengan sendirinya juga menjadi hal yang patut memperoleh prioritas utama. Sementara itu, pengelolaan operasional Perseroan dan setiap anak perusahaan perlu diupayakan seefsien mungkin, antara lain melalui penerapan anggaran kerja secara disiplin dan ketat. Kinerja yang Meningkat Kebijakan tiga langkah antisipatif tersebut di atas mampu membawa WIKA mencatat hasil-hasil usaha yang menggembirakan di tahun 2009, meningkat dibandingkan dengan pencapaian tahun 2008. WIKA meraih laba usaha sebesar Rp484,95 miliar untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009, meningkat sebesar 68,4 persen dari Rp287,93 miliar di tahun 2008. Laba bersih mencapai Rp189,22 miliar pada tahun 2009, meningkat sebesar 21,3 persen dari Rp156,03 miliar di tahun 2008. Pencapaian kedua pos tersebut melampaui sasaran RKAP 2009 yaitu sebesar Rp346,39 miliar untuk laba usaha dan Rp175,03 miliar untuk laba bersih. Peningkatan laba bersih dicapai berkat kemampuan pengendalian beban pokok penjualan melalui penerapan strategi sentralisasi pengadaan dan keuangan sehingga dicapai efsiensi yang maksimal. Penjualan Bersih meningkat sebesar 0,5 persen menjadi Rp6,59 triliun, sementara jumlah realisasi kontrak baru selama tahun 2009 mencapai Rp10,25 triliun, meningkat sebesar 14,1 persen dibandingkan dengan kontrak baru yang terealisasikan selama tahun 2008 sebesar Rp8,98 triliun. Di lain pihak, biaya penjualan menurun sebesar 6,50 persen menjadi Rp2,42 triliun, sedangkan biaya umum dan administrasi juga menurun yaitu sebesar 3,9 persen menjadi Rp158,36 miliar. Penurunan ini terutama disebabkan oleh upaya penghematan biaya yang dilakukan secara luas dan merata, sebagai hasil optimalisasi efsiensi di segala bidang sesuai kebijakan antisipatif yang dianut WIKA sepanjang tahun 2009. WIKA defned three principal steps for the anticipatory policy, namely (i) maintain the liquidity of the Company, (ii) focus on markets with certainty of payment, and (iii) strive for efciency in all areas.
In times of depleting fnancing sources as a result of a global fnancial crisis, the Companys fnancial liquidity becomes increasingly vital for the Company in order to secure the sustainability of its operations. Consequently, the choice of projects with defnitive fnancing sources by itself should deserve the utmost priority. Meanwhile, the operational management of the Company and each subsidiary need to be executed as efciently as possible, among others through the implementation of a disciplined and tight operational budget.
Improving Performance The three-step anticipatory policy mentioned above enabled WIKA to post reasonable resultsin 2009, which improved over 2008 results.
WIKA gained an operating proft of Rp484.95 billion for the year ending 31 December 2009, up 68.4 per cent from Rp287.93 billion in 2008. Net proft reached Rp189.22 billion in 2009, up 21.3 per cent from Rp156.03 billion in 2008. Both achievements surpassed the target set in the Companys Business Plan and Budget (RKAP) for 2009, namely Rp346.39 billion for operating proft and Rp175.03 billion for net proft.
The increased net proft was the result of increased sales by the Company followed by decreasing cost of sales as well as operating costs in virtually all aspects of the Companys activities.
Net Sales went up by 0.5 per cent to Rp6.59 trillion, whereas the realization of new contracts during 2009 reached Rp10.25 trillion, an increase of 14.1 percent compared to the number of realized new contracts in 2008 totalling Rp8.98 trillion.
On the other hand, cost of sales decreased 6.50 per cent to Rp2.42 trillion, while general and administrative expenses also decreased by 3.9 per cent to Rp158.36 billion. This decrease was primarily caused by the cost-cutting eforts that were widely and evenly implemented, as a result of optimal efciencies in all areas in accordance with the anticipatory policy adopted by WIKA throughout 2009.
Laporan Direksi The Board of Directors Report 32 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Sebagai contoh, WIKA mengubah cara pembayaran pengadaan barang dan jasa yang tadinya tersebar di kantor-kantor proyek Perseroan di berbagai propinsi, kini dikumpulkan dan dilakukan di kantor pusat. Dengan demikian, pola pembayaran menjadi lebih terkendali. Berbagai langkah lain yang mungkin terkesan sederhana, dengan penghematan yang sepertinya tidak seberapa, namun bila dilakukan secara konsisten dan berulang kali sepanjang tahun, ternyata mampu menghasilkan penghematan biaya dan tenaga yang tidak kecil jumlahnya. Berbagai langkah penghematan tersebut turut berperan dalam penurunan beban pokok penjualan Rp6,11 triliun pada tahun 2008 menjadi Rp5,97 triliun pada tahun 2009. Pencapaian laba bersih Perseroan memberikan imbal hasil atas aktiva (ROA) sebesar 3,3 persen dan imbal hasil atas ekuitas (ROE) sebesar 12,3 persen di tahun 2009, meningkat dibandingkan dengan masing-masing ROA dan ROE sebesar 2,7 persen dan 11,3 persen di tahun 2008. Pijakan Pertumbuhan yang Lebih Solid Dalam kurun waktu satu dasawarsa terakhir, WIKA berhasil membangun landasan bisnis yang berpijak pada strategi integrasi serta kekuatan sinergis yang dimiliki Perseroan dengan semua anak perusahaan yang dikuasai secara mayoritas. Jaringan Kelompok Usaha WIKA kini mencakup PT Wijaya Karya Beton yang telah lama menguasai pasar beton pracetak di Indonesia; PT Wijaya Karya Realty yang mulai membangun kawasan hunian apartemen di lokasi- lokasi utama; PT Wijaya Karya Gedung yang fokus pada pembangunan high rise building; PT Wijaya Karya Intrade yang menjadi trading arm WIKA selain juga memproduksi pemanas air bertenaga surya dengan penguasaan pangsa pasar sekitar 40 persen serta PT Wijaya Karya Insan Pertiwi yang menangani jasa handling equipment dan mekanikal- elektrikal dalam berbagai proyek pembangunan WIKA, khususnya untuk proyek pembangunan pembangkit tenaga listrik dimana WIKA terlibat dalam sekitar 30 persen dari seluruh jumlah proyek percepatan pembangunan pembangkit listrik 10.000 MW yang telah digulirkan Pemerintah. For example, WIKA changed the way payments were made for the provisions of goods and services that were previously spread at project ofces in various provinces to the way it is done now, collected and paid at the head ofce. The result: payment schedules have become much more managable. Various modest steps seemingly simple, with savings that appear insignifcant, but when implemented consistently and repeatedly throughout the year, are apparently able to result in savings in cost and eforts that are by no means small. Those various cost-cutting steps also played a role in reducing the Companys project and operating expenses from Rp 6.11 trillion in 2008 to Rp5.97 trillion in 2009.
The net proft of the Company resulted in a Return on Assets (ROA) of 3.3 percent and a Return on Equity (ROE) of 12.3 percent in 2009, an improvement over the ROA and ROE of 2008, at 2.7 percent and 11.3 percent, respectively.
More Solid Foundation for Growth Within the last decade, WIKA has succeeded in building a business foundation that is grounded on the integrated strategy as well as synergetic strength inherent in the Company and all the subsidiaries that it has majority interests in.
The WIKA Group network now includes PT Wijaya Karya Beton that has long dominated the concrete market in Indonesia; PT Wijaya Karya Realty which has recently begun developing residential apartments in major locations; PT Wijaya Karya Gedung which focuses on developing high-rise buildings; PT Wijaya Karya Intrade, which has become the trading arm of WIKA in addition to producing solar-powered water heaters with approximately 40 per cent market domination; and also PT Wijaya Karya Insan Pertiwi which provides equipment and mechanical handling services in various WIKA development projects, especially in power plant development projects in which WIKA is now involved in around 30 per cent of the governments accelerated development of 10.000 MW power plants that is now in progress. 33 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Kelompok usaha WIKA yang berhasil dibangun secara terpadu dan sinergitis ini tidak saja memberikan daya saing yang tinggi bagi WIKA, namun juga dapat menyumbangkan penghasilan tetap yang lebih stabil dan berkesinambungan. Pada tahun 2009, seluruh anak perusahaan WIKA menyumbangkan pendapatan usaha sebesar Rp3,00 triliun, meningkat sebesar 26,1 persen dari tahun 2008 sebesar Rp2,38 triliun. Pijakan Untuk Mengembangkan Pasar yang Seluas-luasnya. Peranan integrasi dan sinergi diantara kelompok usaha WIKA juga dirasakan, pada saat Perseroan memperluas jangkauan operasinya ke mancanegara seperti yang kini dikerjakan untuk proyek pembangunan jalan bebas hambatan East West Motorway sepanjang 1.200 kilometer di Aljazair, Afrika Utara. WIKA berperan sebagai sub- kontraktor dalam suatu konsorsium kontraktor Jepang (COJAAL) yang dipimpin oleh perusahaan kontraktor terkemuka dunia dari Jepang, Kajima Corporation. WIKA turut ambil bagian dalam pengerjaan proyek jalan tersebut, sepanjang kurang lebih 102 kilometer. Kontrak WIKA termasuk mendesain, mendirikan dan mengoperasikan pabrik beton untuk memproduksi balok pracetak dan pipa beton sendiri dalam mengerjakan ruas jalan yang menjadi bagian WIKA. Berkat pengalaman PT Wijaya Karya Beton, pabrik beton WIKA di proyek Aljazair tersebut memiliki tingkat produktivitas hampir dua kali lipat dibandingkan dengan produktivitas pabrik beton serupa yang dikelola oleh kontraktor Eropa dalam membangun ruas jalan lainnya. Kenyataan ini, dan ditunjang oleh pelaksanaan proyek yang prima oleh tenaga-tenaga ahli dari WIKA dan kurang lebih seribu pekerja berpengalaman dari Indonesia, telah membuka mata pemerintah Aljazair akan kemampuan putera-puteri Indonesia di bidang konstruksi dan enjiniring. Hal ini berujung pada tawaran pemerintah Aljazair kepada WIKA untuk mengerjakan proyek infrastruktur sebagai kontraktor utama. Pengalaman di Aljazair menjadi modal utama WIKA dalam upayanya merealisasi visi Perseroan untuk menjadi pelaku yang terpandang di sektor industri konstruksi dan enjiniring, baik secara regional maupun global. The WIKA Group that was successfully established with integration and synergy not only gave WIKA a high competitive advantage, but is also able to contribute to a regular income for the Company that is more stable and sustainable.
In 2009, WIKA subsidiaries contributed to an operating income of Rp3.00 trillion, up by 26.1 percent from to Rp2.38 trillion in 2008.
Foundation for the Broadest Possible Market Development. The role of integration and synergy within the WIKA Group has also been felt, when the Company extends its operations internationally such as is the case with the construction project of the 1,200-kilometre East West Motor Way in Algiers, North Africa, that is currently underway. Acting as a sub-contractor in a consortium of Japanese contractors (COJAAL) led by world-renowned Japanese construction company, Kajima Corporation. WIKA is participating in the execution of a section of the freeway project, approximately 102 kilometres long.
WIKAs contract includes designing, establishing and operating a concrete factory to produce its own prefabricated concrete girders and conduits for the construction of the length of road apportioned to WIKA. Thanks to the experience of PT Wijaya Karya Beton, the concrete factory at the Algiers project has a level of productivity almost two-folds that of similar concrete factories managed by European contractors working on other parts of the freeway.
This fact, and supported by the prime execution of project by experts from WIKA and around one thousand experienced workers from Indonesia, has opened the eyes of the Algiers government to the ability of the men and women of Indonesia in the felds of construction and engineering. This has led to the Algiers government ofering WIKA to undertake an infrastructure project as principal contractor.
The Algiers experience became WIKAs primary selling point in the efort to realize the Companys vision to become a respected player in the construction and engineering industry, not only in the region but also the world.
Laporan Direksi The Board of Directors Report 34 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Peningkatan Tata Kelola Perusahaan Keberhasilan WIKA menangani proyek di luar negeri, dengan standar maupun pencapaian kerja yang dapat menandingi perusahaan-perusahaan kelas dunia, tidak lepas dari penerapan pola serta etos kerja yang ditopang oleh tata kelola perusahaan yang baik dan benar (Good Corporate Governance atau GCG). Tahun 2009 mencatat beberapa peningkatan di bidang GCG, diantaranya adalah peranan yang semakin meningkat oleh komite-komite Dewan Komisaris yang kini telah mencakup Komite Audit, Komite GCG, Komite Nominasi dan Remunerasi, serta Komite Perencanaan Keuangan dan Risiko Usaha. Penerapan GCG juga semakin terasa di tingkat operasional Perseroan dengan peranan Unit Kerja GCG yang aktif melakukan sosialisasi GCG ke seluruh jajaran WIKA serta membantu Komite GCG dalam memantau kepatuhan perilaku kerja terhadap buku panduan kode etik (code of conduct) Perseroan. Sebagai bagian dari penerapan GCG secara menyeluruh, Perseroan juga telah berhasil meraih berbagai standarisasi kerja, baik tingkat nasional maupun internasional, seperti misalnya standar proses manajemen ISO 9001:2000, standar proses manajemen lingkungan ISO 14001:2004 dan standar kesehatan dan keamanan kerja OHSAS 18001:2007. Pada tahun 2009, hasil assessment penerapan GCG yang dilakukan oleh BPKP diperoleh skor 86,20 membaik dari tahun sebelumnya sebesar 85,56. Perbaikan skor GCG ini menunjukkan keberhasilan Perseroan dalam meningkatkan penerapan prinsip-prinsip GCG di seluruh bidang kegiatan dan operasinya. Memastikan Pertumbuhan yang Berkesinambungan ke Depan Keberhasilan WIKA di dalam maupun di luar negeri sepanjang tahun 2009 merupakan bukti keandalan kebijakan serta langkah Perseroan yang dirumuskan dan diterapkan secara cermat, berhati-hati dan konsisten. Mengayunkan langkah emas untuk menjadi yang terbaik dalam era infrastruktur telah menjadi tema dan semangat WIKA pada tahun 2010, saat mana WIKA merayakan ulang tahunnya yang ke-50. Sebuah perjalanan panjang telah ditempuh oleh WIKA, dengan berbagai pasang surutnya, serta menempatkan WIKA di tahun 2010 ini pada pijakan yang kokoh untuk menuai pertumbuhan yang lebih besar lagi di masa mendatang. Improvement of Corporate Governance WIKAs success in handling projects abroad, with standards and achievements that are at par with world-class companies, was in doubt due to the implementation of work systems and ethics that are supported by Good Corporate Governance (GCG).
The year 2009 saw a number of improvements in the area of GCG, among which is the increasing role of the committees under the Board of Commissioners which to date include the Audit Committee, the GCG Committee, Nomination and Remuneration Committee, and the Financial Planning and Business Risks Committee.
The implementation of GCG is also much more felt at the operational level of the Company with role of GCG Work Unit that actively socialize GCG to all levels within WIKA and also assist the GCG Committee in monitoring the compliance of work conduct with the Companys guidebook on code of conduct.
As part of the implementation of GCG as a whole, the Company has also succeeded in attaining a number of job standarizations, not only at a national level but also international, for example the management process standard of ISO 9001:2000, the environmental management process standard of ISO14001 and the health and security work standard of OHSAS 18001.
In 2009, an assessment of the implementation of GCG conducted by BPKP resulted in a score of 86.20 an improvement over the previous years 85.56. This improved GCG score shows the Companys success in improving the implementation of GCG principals at all area of its activities and operations.
Ensuring Continuous Growth in the Future The success of WIKA in Indonesia as well as abroad during the year 2009 is proof of the reliability of the Companys policies as well as initiatives that were carefully, prudently, and consistently formulated and implemented.
Striding in the gilded path to becoming the best in the era of infrastructure has become the theme and spirit of WIKA in 2010, when WIKA celebrates its 50th anniversary. The long journey has taken by WIKA, flled with trials and tribulations, but it has placed WIKA on sturdier ground this 2010 to reap an even larger growth in the coming years.
35 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Namun demikian, sebagaimana diingatkan oleh Dewan Komisaris, kiranya keberhasilan ini tidak menjadikan WIKA lengah apalagi besar kepala. Masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, pola kerja yang dapat lebih disempurnakan, serta daya saing Perseroan yang harus terus ditingkatkan. Hanya melalui upaya terus menerus serta jerih payah yang tidak mengenal lelah, maka WIKA akan mampu mengatasi segala rintangan, meraih cita-citanya, dan tetap tumbuh dalam kondisi yang paling sulit sekalipun. Ke depan, WIKA akan senantiasa menjaga likuiditas untuk mengamankan modal kerja dan solvabilitasnya. Perseroan juga akan tetap memprioritaskan proyek-proyek baik di sektor publik maupun swasta yang telah pasti sumber pendanaannya. Kami pun optimistis bahwa prospek usaha di bidang infrastruktur akan tetap cerah mengingat rencana anggaran belanja negara maupun daerah yang diperkirakan akan terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini sesuai dengan komitmen pemerintah dalam mempercepat pembangunan infrastruktur, antara lain pembangkit tenaga listrik, sarana dan prasarana transportasi, pengadaan air bersih dan lain sebagainya. Perseroan akan melanjutkan efsiensi biaya di berbagai bidang kegiatan yang telah terbukti mampu menanggulangi tekanan biaya yang meningkat akibat krisis moneter global. Kami yakin bahwa efsiensi tersebut akan lebih bermanfaat lagi bila diterapkan di saat perekonomian tumbuh dengan sehat. Akhir kata Direksi mengucapkan terima kasih sebesar- besarnya kepada para pemegang saham, Dewan Komisaris dan seluruh jajaran karyawan Perseroan atas kepercayaan dan dukungan yang diberikan. Dengan dukungan dan kepercayaan ini, WIKA siap merealisasikan VISI WIKA 2020, yaitu menjadikan WIKA sebagai salah satu perusahaan EPC dan Investasi terpadu terbaik di Asia Tenggara. Atas nama Direksi, Bintang Perbowo, SE, MM Direktur Utama/President Director Nevertheless, as cautioned by the Board of Commissioners, this success must not render WIKA complacent much less feeling self-important. There is still much left to be done, working systems which can be more perfected, as well as the Companys competitive advantage which must continue to be improved.
Only through continuous and untiring eforts, WIKA will be able to surmount all obstacles, reach its goals, and continue growing even in the most difcult conditions.
Looking ahead, WIKA will continue to maintain its liquidity in order to secure its working capital and solvency. The Company will also continue to prioritize projects, whether in the public sector or the private sector, which have defnite sources of fnancing.
We are optimistic too that prospects in the infrastructure sector will remain bright bearing in mind that state and regional budgeted spendings are estimated to continue increasing from year to year. This is in accordance with the governments commitment to accelerate infrastructure development, among others power plants, transportation facilities and infrastructure, clean water provision and others.
The Company will continue to implement cost-efciencies in various areas of activity that have proven capable of surmounting the pressure of spiralling costs as result of the global monetary crisis. We are confdent that the efciencies will be even more benefcial if applied when the economy is growing robustly.
In closing, the Board of Directors would like to express its utmost gratitude to the shareholders, the Board of Commissioners and all employees of the Company for their confdence and support. With this confdence and support, WIKA is set to realize its WIKA VISION 2020, namely to turn WIKA into one of the best integrated EPC and Investment companies in South-East Asia.
On Behalf of the Board of Directors, Laporan Direksi The Board of Directors Report 36 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Profl Direksi Board of Directors Profles Dari kiri ke kanan/from left to right: Ir. Tonny Warsono, MM, Ir. Budi Harto, MM, Ir. Slamet Maryono, Drs. Ganda Kusuma, MBA Duduk/seated: Bintang Perbowo, SE, MM 37 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Warga Negara Indonesia, dilahirkan pada tanggal 15 Februari 1954 (56 tahun) di Jakarta. Meraih gelar Magister Manajemen Internasional dari Sekolah Tinggi Manajemen Prasetya Mulya tahun 1997 dan gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Krisnadwipayana, Jakarta tahun 1990. Menjabat sebagai Direktur Utama sejak 28 Mei 2008 hingga saat ini. Jabatan sebelumnya antara lain sebagai: Direktur Keuangan PT Pembangunan Perumahan (Persero) (1999-2008). Selama berkarir di PT Pembangunan Perumahan (Persero), pernah menduduki berbagai jabatan penting. Meraih penghargaan Lencana Satya Jasa Perunggu pada tahun 1988 dan Lencana Satya Jasa Perak pada tahun 1998. Bintang Perbowo, SE, MM Direktur Utama President Director Indonesian citizen, born on 15 Februari 1954 (56 years of age) in Jakarta. Obtained his Masters degree in International Management from the Prasetya Mulya Management School in 1997 and his Bachelors degree in Economy from the Krisnadwipayana University, Jakarta in 1990. Serving as President Director since 28 May 2008. His previous positions include: Director of Finance at PT Pembangunan Perumahan (Persero) (1999-2008). During his career at PT Pembangunan Perumahan (Persero), he has held several important positions. He has received awards of the Lencana Satya Jasa Perunggu in 1988 and the Lencana Satya Jasa Perak in 1998. Indonesian citizen, born on 9 September 1961 (48 years of age) in Pontianak. Obtained his MBA from the Institute of Management Newport Indonesia-Jakarta in 1993 and his Bachelors degree in Economy from the Nusantara Islamic University, Bandung, in 1985. Serving as Director of Finance since 2008, and as Commissioner of PT Wijaya Karya Realty since 2007. His previous positions include: President Commissioner of PT Wijaya Karya Gedung (2008-2009); Vice President of PT Sinar Wijaya Ekapratista (a joint venture company of WIKA with PT Duta Pertiwi) (2004-2005); Commissioners Secretary of PT Wijaya Karya Beton (2002-2008); and General Manager of Finance of WIKA. Drs. Ganda Kusuma, MBA Direktur Keuangan Director of Finance Warga Negara Indonesia, dilahirkan pada tanggal 9 September tahun 1961 (48 tahun) di Pontianak. Meraih gelar MBA dari Institut Management Newport Indonesia-Jakarta tahun 1993 dan gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Islam Nusantara, Bandung tahun 1985. Menjabat sebagai Direktur Keuangan sejak tahun 2008, dan sebagai Komisaris PT Wijaya Karya Realty sejak tahun 2007. Jabatan sebelumnya antara lain sebagai: Komisaris Utama PT Wijaya Karya Gedung (2008-2009), Wakil Direktur Utama PT Sinar Wijaya Ekapratista (usaha patungan WIKA dengan PT Duta Pertiwi) (2004-2005), Sekretaris Komisaris PT Wijaya Karya Beton (2002-2008), dan General Manager Keuangan WIKA. 38 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Ir. Slamet Maryono Direktur Operasi II Director of Operation II Warga Negara Indonesia, dilahirkan pada tanggal 16 Maret 1952 (58 tahun) di Bojonegoro. Meraih gelar Sarjana Teknik Sipil dari Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya tahun 1977. Saat ini menjabat sebagai Direktur Operasi II sejak Juli 2002, dan sebagai Komisaris Utama PT Marga Nujyasumo Agung sejak 2009. Jabatan sebelumnya antara lain sebagai: Komisaris PT Wijaya Karya Realty (2007-2009), Direktur Keuangan (2002 2007), Manajer Operasi (2001-2002), Manajer Divisi Prasarana Perhubungan(1997-2000) dan Manajer Produksi Divisi Prasarana Perhubungan (1996-1997). Indonesian citizen, born on 16 March 1952 (58 years of age) in Bojonegoro. Obtained his Bachelors degree in Civil Engineering from the November 10 Institute of Technology, Surabaya in 1977. Serving as Director of Operations II since July 2002, and as President Commissioner of PT Marga Nujyasumo Agung since 2009. His previous positions include: Commissioner of PT Wijaya Karya Realty (2007-2009); Director of Finance (20022007); Manager of Operations (2001-2002); Manager of Transportation Infrastructure Division (1997-2000); and Transportation Infrastructure Division Production Manager (1996-1997). Indonesian citizen, born on 11 September 1959 (50 years of age) in Boyolali. Obtained his Master of Management degree from University of Gadjah Mada in 1997 and his Bachelors degree in Civil Engineering from the March 11 University, Surakarta in 1983. Serving as Director of Operation I since May 2008, and as President Commissioner of PT Wijaya Karya Gedung since 2009. His previous positions include: Commissioner of PT Wijaya Karya Intrade (2008- 2009); General Manager of General Civil Division (January 2008May 2008); General Manager of operation I (2006-2007); Manager of General Civil Division II at WIKA-DSU II (2002-2005); and Commercial Manager at WIKA-DSU II (2002-2002). Warga Negara Indonesia, dilahirkan pada tanggal 11 September 1959 (50 tahun) di Boyolali. Mendapat gelar Magister Manajemen dari Universitas Gadjah Mada tahun 1997 dan gelar Sarjana Teknik Sipil dari Universitas Negeri Sebelas Maret, Surakarta tahun 1983. Menjabat sebagai Direktur Operasi I sejak Mei 2008, dan sebagai Komisaris Utama PT Wijaya Karya Gedung sejak tahun 2009. Jabatan sebelumnya antara lain sebagai: Komisaris PT Wijaya Karya Intrade (2008-2009), General Manager Sipil Umum (Januari 2008Mei 2008), General Manager Operasi I (2006-2007), Manajer Divisi Sipil Umum II di WIKA-DSU II (2002-2005) dan Manajer Komersial di WIKA-DSU II (2002-2002). Ir. Budi Harto, MM Direktur Operasi I Director of Operation I 39 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Ir. Tonny Warsono, MM Direktur SDM dan Pengembangan Director of Human Capital and Business Development Warga Negara Indonesia, dilahirkan pada tanggal 24 November 1956 (53 tahun) di Semarang. Meraih gelar Magister Manajemen dari Sekolah Tinggi PPM, Jakarta tahun 1995 dan gelar Sarjana Teknik Sipil dari Universitas Parahyangan, Bandung tahun 1981. Menjabat sebagai Direktur SDM & Pengembangan sejak Desember 2002, dan sebagai Komisaris Utama PT Wijaya Karya Intrade sejak tahun 2007. Jabatan sebelumnya antara lain sebagai: Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia (Juli 2002Desember 2002), Direktur Utama PT Wijaya Karya Intrade (20002002), Manajer Operasi dan Manajemen Mutu WIKA (19981999), dan sebagai Manajer Pengembangan Manajemen Mutu (19961998). Indonesian citizen, born on 24 November 1956 (53 years of age) in Semarang. Obtained his Masters degree in Management from the Management Institute PPM, Jakarta in 1995 and his Bachelors degree in Civil Engineering from the Parahyangan University, Bandung in 1981. Serving as Director of Human Capital and Business Development since December 2002, and asPresident Commissioner of PT Wijaya Karya Intrade since 2007. His previous positions include: Director of Finance and Human Resources (July 2002December 2002); President Director of PT Wijaya Karya Intrade (20002002); Manager of Operations and Quality Management of WIKA (19981999); and as Manager of Quality Management Development (19961998). Profl Direksi Board of Directors Profles Profl Perusahaan Company Profle Sejarah History Unit Bisnis dan Strategi Business Units and Strategy Konstruksi Sipil Civil Construction Konstruksi Bangunan Gedung Building Construction Industrial Plant, Minyak dan Gas Industrial Plant, Oil and Gas Energi Energy Riwayat Singkat WIKA dibentuk dari proses nasionalisasi perusahaan Belanda bernama Naamloze Vennotschap Technische Handel Maatschappij en Bouwbedijf Vis en Co. atau NV Vis en Co. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 2 tahun 1960 dan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik (PUTL) No. 5 tanggal 11 Maret 1960, dengan nama Perusahaan Negara Bangunan Widjaja Karja. Kegiatan usaha WIKA pada saat itu adalah pekerjaan instalasi listrik dan pipa air. Pada awal dasawarsa 1960-an, WIKA turut berperan serta dalam proyek pembangunan Gelanggang Olah Raga Bung Karno dalam rangka penyelenggaraan Games of the New Emerging Forces (GANEFO) dan Asian Games ke-4 di Jakarta. Brief History
WIKA was born out of the nationalization process of a Dutch company bearing the name Naamloze Vennotschap Technische Handel Maatschappij en Bouwbedijf Vis en Co. or NV Vis en Co. Pursuant To Government Regulation No. 2 / 1960 and Minister of Public Works and Electric Power (PUTL) Decree No. 5 dated 11 March 1960, WIKA was established with the name of Perusahaan Negara Bangunan Widjaja Karja. WIKAs line of business at the time was electrical and water pipe installation works. In the early 1960s, WIKA took part in the construction project of Gelanggang Olah Raga Bung Karno on the occasion of the Games of the New Emerging Forces (GANEFO) and the 4th Asian Games in Jakarta. Profl Perusahaan Company Profle 42 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Profl Perusahaan Company Profle With the passing of time, various improvements were made in order to continue growing as well as contribute to nation-building by providing construction services throughout the country.
The frst signifcant growth occurred in 1972, when the name Perusahaan Negara Widjaja Karja was changed to PT Wijaya Karya. WIKA then developed into a construction contractor by handling various important projects such as the installation of electricity grids at Asahan and the Jatiluhur irrigation project. Seiring berjalannya waktu, berbagai tahap pengembangan kerap kali dilakukan untuk terus tumbuh serta menjadi bagian dari pengabdian WIKA bagi perkembangan bangsa melalui jasa-jasa konstruksi yang tersebar di berbagai penjuru negeri. Perkembangan signifkan pertama adalah di tahun 1972, dimana pada saat itu nama Perusahaan Negara Bangunan Widjaja Karja berubah menjadi PT Wijaya Karya. WIKA kemudian berkembang menjadi sebuah kontraktor konstruksi dengan menangani berbagai proyek penting seperti pemasangan jaringan listrik di Asahan dan proyek irigasi Jatiluhur. PLTU Indramayu 3x330 MW, Jawa Barat 3x330 MW Indramayu Coal Fired Combined Cycle Power Plant, West Java 43 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Satu dekade kemudian, pada tahun 1982, WIKA melakukan perluasan divisi dengan dibentuknya beberapa divisi baru, yaitu Divisi Sipil Umum, Divisi Bangunan Gedung, Divisi Sarana Papan, Divisi Produk Beton dan Metal, Divisi Konstruksi Industri, Divisi Energy, dan Divisi Perdagangan. Proyek yang ditangani saat itu diantaranya adalah Gedung LIPI, Gedung Bukopin, dan Proyek Bangunan dan Irigasi. Selain itu, semakin berkembangnya anak-anak perusahaan di sektor industri konstruksi membuat WIKA menjadi perusahaan infrastruktur yang terintegrasi dan bersinergi. Keterampilan para personel WIKA dalam industri konstruksi telah mendorong Perseroan untuk memperdalam berbagai bidang yang digelutinya dengan mengembangkan beberapa anak perusahaan guna dapat berdiri sendiri sebagai usaha yang spesialis dalam menciptakan produknya masing-masing. Pada tahun 1997, WIKA mendirikan anak perusahaannya yang pertama, yaitu PT Wijaya Karya Beton, mencerminkan pesatnya perkembangan Divisi Produk Beton WIKA saat itu. Kegiatan PT Wijaya Karya Beton saat itu diantaranya adalah pengadaan bantalan jalan rel kereta api untuk pembangunan jalur double-track Manggarai, Jakarta, dan pembangunan PLTGU Grati serta Jembatan Cable Stayed Barelang di Batam. Langkah PT Wijaya Karya Beton kemudian diikuti dengan pendirian PT Wijaya Karya Realty pada tahun 2000 sebagai pengembangan Divisi Realty. Pada tahun yang sama didirikan pula PT Wijaya Karya Intrade sebagai pengembangan Divisi Industri dan Perdagangan. Semakin berkembangnya Perseroan, semakin tinggi pula tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kemampuan Perseroan. Hal ini tercermin dari keberhasilan WIKA melakukan penawaran saham perdana (Initial Public Ofering/IPO) pada tanggal 27 Oktober 2007 di Bursa Efek Indonesia (saat itu bernama Bursa Efek Jakarta). Pada IPO tersebut, WIKA melepas 28,46 persen sahamnya ke publik, sehingga pemerintah Republik Indonesia memegang 68,42 persen saham, sedangkan sisanya dimiliki oleh masyarakat, termasuk karyawan, melalui Employee/Management Stock Option Program (E/MSOP), dan Employee Stock Allocation (ESA). Sementara itu, langkah pengembangan Divisi menjadi anak perusahaan yang berdiri di atas kaki sendiri terus dilakukan. Pada tahun 2008 WIKA mendirikan anak perusahaan PT Wijaya Karya Gedung yang memiliki spesialisasi dalam bidang usaha pembangunan high rise building. WIKA juga mengakuisisi 70,08 persen saham PT Catur Insan Pertiwi yang bergerak di bidang mechanical-electrical. Kemudian nama PT Catur Insan Pertiwi dirubah menjadi PT Wijaya Karya Insan Pertiwi. Pada tahun 2009, bersama dengan PT Jasa Sarana dan RMI, mendirikan PT Wijaya Karya Jabar Power yang bergerak dalam pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi (PLTP). A decade later, in 1982, WIKA underwent expansion with the establishment of several new divisions, namely the Construction Civil Division, Building Division, Housing Facilities Division, Concrete and Metal Products Division, Industrial Construction Division, Energy Division, and Commerce Division. The projects handled at the time included among others the LIPI Building, the Bukopin Building, and the Building and Irrigation Project. Moreover, with the progressive growth of its subsidiaries in the industrial sector WIKA was transformed into an integrated and synergetic infrastructure company.
The skills of WIKA personnel in the construction industry have pushed the Company to further explore the various areas in which it does business by establishing a number of subsidiaries in order that they can become independent as business ventures that specializes in creating their own respective products. In 1997, WIKA founded its frst subsidiary company, namely PT Wijaya Karya Beton, a refection of how fast the Concrete Division was growing in WIKA at the time.
PT Wijaya Karya Betons activity at the time , among others, is the provision of rail tracks for the construction of the Manggarai double-track lane in Jakarta, the construction of the Grati Steam-powered Power Station (PLTGU) and also the Barelang Bridge in Batam. The PT Wijaya Karya Beton measure was then followed by the establishment of PT Wijaya Karya Realty in 2000 as a natural progression of the Realty Division. Subsequently in the same year PT Wijaya Karya Intrade was also established as the progression of the Industrial and Commercial Division.
As the Company developed more and more, so too did the publics confdence in the Companys capability. This was refected in WIKAs success in launching its Initial Public Ofering/IPO on 27 October 2007 at the Indonesia Stock Exchange (known at the time as the Jakarta Stock Exchange). During the IPO, WIKA released 28.46 percent of its shares to the public, so that the government of the Republic of Indonesia held 68.42 percent, while the rest was owned by the public, including WIKA employees, through the Employee/ Management of Stock of Option Program (E/MSOP), and Employee Stock Allocation (ESA).
Meanwhile, the measure of developing Divisions into self- sufcient subsidiary companies continued to be taken. In 2008 WIKA established subsidiary company PT Wijaya Karya Gedung that specializes in the development of high rise buildings. WIKA also acquired 70.08 percent shares of PT Catur Insan Pertiwi that specializes in the feld of mechanical-electrical. Then PT Catur Insan Pertiwi was renamed into PT Wijaya Karya Insan Pertiwi. In 2009, together with PT Jasa Sarana and RMI, established PT Wijaya Karya Jabar Power specializes in the development of geothermal power station (PLTP) projects.
44 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Profl Perusahaan Company Profle Di pertengahan tahun 2009, WIKA bersama perusahaan lain berhasil menyelesaikan Jembatan Suramadu, sebuah proyek prestisius yang menghubungkan pulau Jawa dengan pulau Madura. Kini proyek tersebut telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas. Memasuki tahun 2010, WIKA berhadapan dengan lingkungan usaha yang berubah dengan tantangan lebih besar. Untuk itu, WIKA telah menyiapkan Visi baru, yaitu VISI 2020 untuk menjadi salah satu perusahaan EPC dan Investasi terintegrasi terbaik di Asia Tenggara. Visi ini diyakini dapat memberi arah ke segenap jajaran WIKA untuk mencapai pertumbuhan yang lebih optimal, sehat dan berkelanjutan. Bidang dan Kegiatan Usaha Perusahan Induk atau disebut juga WIKA saat ini memiliki sejumlah Strategic Business Unit (SBU) di bidang infrastruktur, meliputi konstruksi sipil, energi, industrial plant, minyak dan gas. Ke depan akan lebih terintegrasi sebagai perusahaan Engineering Procurement Construction (EPC). WIKA juga memiliki Sistem Manajemen WIKA (SMW) yang telah diterapkan di seluruh kegiatan operasi Perseroan meliputi: Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000, Sistem Kesehatan dan Keselamatan Kerja OHSAS 18001:2007 dan Sistem Manajemen ISO 14001:2004 Disamping SMW, WIKA telah mengimplementasi Sistem Informasi Manajemen yang berbasis aplikasi Information Technology (IT) di bidang keuangan, pengadaan, sumber daya manusia, pemasaran, proyek dan knowledge management untuk mendukung setiap kegiatan usahanya. SBU Konstruksi Sipil SBU Konstruksi Sipil adalah sub bidang usaha yang terdiri dari: jalan dan jembatan, pengairan, prasarana perhubungan dan ketenagaan. Saat ini kegiatan usaha SBU Konstruksi Sipil tersebut tidak murni merupakan kontraktor, melainkan dengan dukungan dari Tim Enjiniring yang cukup memadai telah melakukan pekerjaan Rancang Bangun (Design and Build) mulai dari proses perencanaan sampai proses konstruksi. Beberapa proyek yang telah dikerjakan adalah: Jetty Batubara PLTU Cilacap, Jetty Wood Chip Pulau Laut, Removable Trashrack Banjir Kanal Manggarai. In the mid of 2009, WIKA together with other companies have succeded in completing the Suramadu Bridge, a prestigious project that connects Java and Madura islands. Currently the project have been enjoyed by the community at large.
Entering 2010, WIKA is faced with a changing business environment with greater challenges. Thus, WIKA has defned a new vision which is the Vision 2020, to become one of the best integrated EPC and Investment Companies in South East Asia. The vision is believed to provide direction to every WIKAs line of business to achieve optimum growth, healthy and sustainable. Business Lines and Activities The Holding Company or WIKA currently has several Strategic Business units (SBU) in the feld of infrastructure, covering civil construction, energy, industrial plant, oil and gas. Ahead the Company will be more integrated as an Engineering Procurement & Construction (EPC). WIKA also has the WIKA Management System (SMW) which are applied on all operational activities of the Company covering: Quality Management System ISO 9001:2000, Workplace Health and Safety Management System OHSAS 18001: 2007, and Management System ISO 14001: 2004. In addition to SMW, WIKA has implemented an Information Management System based on Information Technology (IT) applications in the felds of fnance, procurement, human resources, marketing, projects and knowledge management to support its every business activities. Civil Construction SBU The civil construction SBU consists of: road and bridge, irrigation, transportation infrastructure, and manpower. Currently, the Civil Construction SBU is not purely a contractor, but an adequate support Engineering Team that has carried out Design and Built works starting from the planning process to construction. The projects that it carried out included: the Cilacap Steam-powered Power Plant (PLTU) Coal Jetty, the Laut Island Wood Chip Jetty, the Manggarai Flood Canal Removable Trashrack.
45 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Sub Bidang Usaha Jalan, Jalan Tol dan Jembatan Sub Bidang Usaha Jasa Konstruksi Jalan, Jalan Tol dan Jembatan meliputi: pekerjaan jalan raya, jalan tol maupun jalan rel kereta api, jembatan layang/fy overs dan terowongan/underpass. Dalam bidang usaha ini, WIKA berhasil menyelesaikan berbagai proyek berskala besar dan berteknologi tinggi diantaranya adalah: Jembatan Layang Sudirman pada tahun 1993 dan KS Tubun pada tahun 1996 dengan menggunakan teknologi Incremental Launching Method (ILM) Jembatan Layang Pasupati Bandung yang merupakan jembatan layang terpanjang di Indonesia pada tahun 2005 dengan teknologi Cable Stayed Jembatan Layang Cikubang-Tol Cipularang Jawa Barat yang merupakan jembatan dengan pilar tertinggi di Indonesia pada tahun 2005. Jembatan Surabaya-Madura (Suramadu) Jalan dan Jembatan Tol JORR E2, JORR W1 dan Cengkareng FO Jalan dan Jembatan proyek USAID, Nanggroe Aceh Darussalam Amplas Fly Over di Medan Jalan dan Jembatan Tol Waru-Juanda di Surabaya Sub Bidang Usaha Pengairan Sub Bidang Usaha Jasa Konstruksi Pengairan meliputi: pembangunan prasarana dan sarana dasar bidang pengairan antara lain bendungan/dam, saluran irigasi, penyediaan air baku, instalasi pengolahan air bersih dan penanggulangan banjir. Pada bidang usaha ini WIKA berhasil merampungkan sejumlah proyek antara lain: Bendung Gerak Klambu Barrage pada tahun 1991 dan Bendung Gerak Serayu pada tahun 1995 di propinsi Jawa Tengah, serta Waduk Wonorejo pada tahun 1998 di Tulungagung Jawa Timur Pada tahun 2009 ini WIKA telah dan sedang mengerjakan sejumlah proyek, antara lain: Banjir Kanal Timur, Normalisasi Sungai Ciliwung-Cisadane, Jakarta, Normalisasi Sungai Bengawan Solo, Bendung Gonggang, Bendung Kedung Brubus, Bendung Lodan, Jawa Tengah, Bendung Amandit di Kalimantan Selatan, Bangun Pengendali Banjir di Balikpapan, Kalimantan Timur, dan Waduk Jatigede di Sumedang, Jawa Barat. Sub Bidang Usaha Prasarana Perhubungan Sub Bidang Usaha Prasarana Perhubungan meliputi jasa konstruksi prasarana perhubungan darat, laut dan udara, seperti bandara, pelabuhan laut, termasuk jetty dan terminal peti kemas, dan stasiun kereta api. Proyek yang telah berhasil diselesaikan adalah: Pelabuhan Peti Kemas dan Car Terminal Tanjung Priok Depo Kereta Api Depok dan Double Track Yogyakarta- Kroya Road, Toll Road and Bridge Sub-Business The road, toll road and bridge construction sub-business line covers: the constructions of roads, toll roads and railways, including the construction of fyovers and underpasses. In this business line, WIKA successfully completed various large-scale and high technology projects, which include among others: Sudirman Flyover in 1993 and KS Tubun Flyover in 1996 by using Incremental Launching Method (ILM) technology Pasupati Bandung Fly Over, the longest fyover in Indonesia in 2005 by using Cable Stayed Cikubang-Tol Cipularang West Java Fly Over, a bridge with the tallest pillars in Indonesia in 2005 Surabaya-Madura (Suramadu) bridge JORR E2, JORR W1 and Cengkareng FO Toll Roads and Bridges USAID project roads and bridges , Nanggroe Aceh Darussalam Amplas Fly Over in Medan Waru-Juanda Toll Roads and Bridges in Surabaya Irrigation Sub-Business The irrigation sub-business covers: the construction of basic irrigation infrastructure and facilities, which include dams, irrigation channels, provision of water supplies, clear water processing facilities, and food control infrastructure. WIKA successfully completed some projects in this sector, including: The Klambu Movable Dam Barrage in 1991 and the Serayu Movable Dam in Central Java in 1995, and the Wonorejo Reservoir in Tulungagung, East Java, in 1998. In 2009, WIKA has and is carrying out several projects including: the East Flood Canal, Normalisation of Ciliwung-Cisadane River, Jakarta, Normalisation of Bengawan Solo River, Gonggang Dam, Kedung Brubus Dam, Lodan Dam, Central Java, Amandit Dam in South Kalimantan, Floor Control Development in Balikpapan, East Kalimantan, and Jatigede Dam in Sumedang, West Java. Transportation Infrastructure Sub-Business The transportation infrastructure sub business, covers various services to construct the land, sea and air transportation infrastructures, such as airport, seaport, including jetty and container terminals, and train stations. Projects that were successfully completed include: Container Terminal and Car Terminal in Tanjung Priok The Depok Train Depot and the Yogyakarta-Kroya Double Track. 46 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Profl Perusahaan Company Profle SBU Konstruksi Bangunan Gedung SBU Konstruksi Bangunan Gedung secara legal telah menjadi anak perusahaan tersendiri, tetapi pada pelaksanaannya terkait dengan pengakuan pengalaman pekerjaan perusahaan, masih dalam masa transisi dibawah administrasi perusahaan induk WIKA. SBU Konstruksi Bangunan Gedung di WIKA meliputi Sub Bidang Usaha Bangunan Hunian dan Bangunan Fasilitas, yang pada saat ini dengan dukungan kemampuan di bidang enjiniring telah melakukan pekerjaan rancang bangun atau design and build, yaitu melakukan pekerjaan sejak proses perencanaan sampai proses konstruksi. Sub Bidang Usaha Bangunan Hunian Sub Bidang Usaha jasa konstruksi bangunan hunian, meliputi pembangunan apartemen, kondominium, hotel, rumah susun dan komplek perumahan. Sejumlah proyek yang telah berhasil diselesaikan antara lain: Bangunan Apartemen: Apartemen Permata Berlian dan Apartemen Belezza- Jakarta, Apartemen Adhi Wangsa-Surabaya, Apartemen Paragon-Solo Bangunan Hotel: Hotel Paragon City, Semarang. Sub Bidang Usaha Bangunan Fasilitas Sub Bidang Usaha Bangunan Fasilitas menggarap bangunan fasilitas seperti rumah sakit, terminal penumpang bandara dan stasiun, sarana pendidikan, sarana olahraga, perkantoran,mal dan sarana rekreasi lainnya. Sejumlah proyek yang telah berhasil diselesaikan antara lain: Bangunan Rumah Sakit: Rumah Sakit Sahid Sahirman, Jakarta Bangunan Terminal: Terminal Bandar Udara Adi Soemarmo, Solo. Bangunan Mal: Mal Lucky Square-Bandung, Mal Adhiwangsa-Surabaya, Mal Solo Paragon-Solo, Plaza Balikpapan Bangunan Perkantoran: Kantor Pemprov Riau, Soho Group SBU Industrial Plant, Minyak dan Gas SBU Industrial Plant, Minyak dan Gas terdiri dari sub-sub bidang usaha jasa konstruksi mekanikal dan elektrikal yang meliputi sub bidang usaha minyak dan gas, sarana industri dan pabrikasi baja. Building Construction SBU The Building Construction SBU is by law a separate subsidiary, however in implementation it is, due to the recognition given to the Companys working experience, still in a transition period under the administration of the WIKA holding company. The Building Construction SBU at WIKA comprising the Residential Building Sub-Business and the Facilities Building Sub-Business, backed by its engineering skills, has carried out design and build works, namely from the planning process till the construction process. Residential Sub-Business The residential building construction services Sub-Business includes the construction of apartments, condominiums, hotels, fats, and residential complexes. Projects that were successfully completed include: Apartment Buildings: The Permata Berlian Apartment and the Belezza Apartment-Jakarta, the Adhi Wangsa Apartment- Surabaya, the Paragon Apartment-Solo Hotel Buildings: Paragon City Hotel, Semarang Facility Building Construction Sub-Business The Facility Building Construction Sub-Business develops hospitals, airports, stations, educational facilities, sport facilities, ofces, shops and shopping malls, and recreation facilities. Some of the Companys successful projects include; Hospital Building: Sahid Sahirman Hospital, Jakarta Terminal Building: Adi Soemarmo Airport Terminal, Solo. Mall Building: Lucky Square Mall-Bandung, Adhiwangsa Mall-Surabaya, Solo Paragon Mall-Solo, Plaza Balikpapan Ofce Building: Riau Province Ofce, Soho Group Industrial Plant, Oil and Gas SBU The Industrial Plant, Oil and Gas Sub -Business consists of sub units of mechanical-electrical construction services which include the constructions of oil and gas facilities, industrial infrastructure and steel fabrication. 47 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Sub Bidang Usaha Minyak dan Gas Sub Bidang Usaha Minyak dan Gas meliputi jasa konstruksi mekanikal dan elektrikal di sektor hulu, hilir dan distribusi dari kegiatan operasional di sektor minyak dan gas. Di sektor hulu terkait dengan pekerjaan platform rig ofshore, crude oil & gas pipeline distribution, di sektor hilir terkait dengan pekerjaan konstruksi baja kilang minyak, CO2 removal (amine plant), LPG plant, tangki kilang dan pipanisasi, sedangkan di sektor distribusi yang terkait dengan pemasaran meliputi pekerjaan jasa konstruksi jaringan pipa dan tangki/terminal minyak dan gas. Sejumlah proyek yang berhasil diselesaikan WIKA antara lain: Proyek pipanisasi jaringan distribusi gas Jawa Barat Paket 14 Cilamaya Proyek pipanisasi distribusi bahan bakar minyak Balongan-Jakarta. LPG Terminal 4 x 2500 MT di Tanjung Sekong Avtur terminal & flling point Bandara Kualanamu dan Bandara Soekarno Hatta Sub Bidang Usaha Sarana Industri Sub Budang Usaha Sarana Industri meliputi jasa konstruksi di bidang bangunan industri pabrik seperti pabrik pengolahan kelapa sawit, pabrik biofuels, pabrik granulasi pupuk NPK, pabrik semen, pabrik farmasi, instalasi pengolahan air bersih dan limbah. Sejumlah proyek yang telah berhasil diselesaikan WIKA antara lain: Raw Water Clarifcation (RWC) Pertamina Plaju Pabrik pengolahan kelapa sawit ( crude palm oil mill) Pabrik granulasi pupuk NPK, RFO, Petrokimia Gresik Konstruksi pabrik biodiesel Ciliandra Perkasa Dumai Rekondisi pabrik semen ( cement mill) Indocement. Sedangkan sejumlah proyek yang sedang berjalan antara lain pabrik CPO di Malingping, Jawa Barat dan Palimanan Cement Mill di Cirebon. Oil and Gas Sub-Business The Oil and Gas Sub-Business covers the construction of mechanical and electrical of the upstream and downstream sector and distribution of the oil and gas sector operational activities. In the upstream sector, works are related with the platform rig ofshore, crude oil & gas pipeline distribution, in the downstream sector, it is related with the steel construction of oil refnery, CO2 removal (amine plant), LPG plant, refnery tanks and pipelines, while in the distribution sector, it is related with marketing covering construction works of oil and gas pipeline and tanks/terminal. Several projects succeeded to complete by WIKA include: Gas distribution network pipeline project, West Java, Package 14 Cilamaya Fuel distribution pipeline project Balongan-Jakarta LPG Terminal 4 x 2500 MT in Tanjung Sekong Avtur terminal & flling point Kualanamu Airport and Soekarno Hatta Airport Industrial Facilities Sub-Business The Industrial Facility Sub-Business covers the construction of industrial estates and industrial building construction, such as crude palm oil plant, biofuel plant, NPK fertilizer granulation plant, cement factory, pharmaceutical factory, drinking water processing plant and waste processing plant. Projects successfully completed by WIKA include among others: Raw Water Clarifcation (RWC) Pertamina Plaju Crude palm oil processing mill NPK fertilizer granulation plant, RFO, Gresik Petrochemical Ciliandra Perkasa Dumai Biodiesel plant Reconditioning of cement mill, Indocement. While projects that are on-going include among others a CPO plant in Malingping, West Java and the Palimanan Cement Mill in Cirebon. Pabrik NPK Granulasi II, Jawa Timur NPK Granulasi II Factory, East Java Tangki Bio Diesel, Dumai Bio Diesel Tank, Dumai 48 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Profl Perusahaan Company Profle Sub Bidang Usaha Pabrikasi Baja Sub Bidang Usaha Pabrikasi Baja pada awalnya merupakan sarana pabrikasi pendukung, tetapi sejak tahun 2009 telah ditingkatkan menjadi Sub Bidang Usaha yang dapat mengelola sendiri usahanya mulai dari pemasaran, produksi dan distribusi dengan rentang produk yang besar dalam menghasilkan produk konstruksi baja seperti struktur rangka baja, menara telekomunikasi, tower transmisi listrik, jembatan baja, tangki baja, silo, hopper baja, pressure vessel, welded beam dan steel plate work lainnya. Saat ini selain memproduksi produk-produk di atas, sedang dijajaki produk-produk baja terkait dengan industri perminyakan dengan target pasar kontraktor KKKS seperti pekerjaan steel platform onshore. SBU Energi SBU Energi menjalankan usaha dalam bidang konstruksi berbasis EPC yang terintegrasi dengan lingkup pekerjaan mulai dari pekerjaan rekayasa dasar (basic engineering design), rekayasa process (process engineering design), rekayasa detil (detail engineering design), procurement terkait dengan pengadaan equipment dan construction atau pelaksanaan konstruksi dari proyek-proyek yang telah direncanakan, pada saat ini masih terbatas pada EPC Power Plant, baik yang terkait dengan konstruksi sipil maupun EPC dari Power Plant. Beberapa proyek yang telah dan sedang dikerjakan terkait power plant antara lain : Konstruksi Sipil Power Plant: PLTU Labuhan Angin, PLTU Labuan, PLTU, Pelabuhan Ratu, PLTG Muara Karang, PLTGU Tanjung Priok dan PLTU Pacitan EPC Power Plant: PLTU Amurang 2x25 MW, IPP PLTD Bali 50 MW, IPP Pembangkit Listrik Geothermal 50 MW, PLTU Asam- Asam 2x65 MW Kalimantan Selatan Steel Fabrication Sub-Business The steel fabrication Sub-Business was initially a supporting fabrication facility, but since 2009, it was upgraded into a sub business unit that manages its own business, starting from marketing, production and distribution with a wide product range in producing steel construction products such as steel framed structures, telecommunication towers, electricity transmission towers, steel bridge, steel tanks, silos, steel hoppers, pressure vessel, welded beams and other steel plate works. Currently, aside from the production of the above products, steel related products related to the oil industry meant for the KKKS contractor market such as steel platform onshore are being studied. Energy SBU The Energy SBU carry out business in the feld of EPC based construction which is integrated with the scope of work starting from basic engineering design, process engineering design, procurement related to equipment and construction or the construction of planned projects, is currently still limited to EPC Power Plant, whether it is civil construction or the EPC of a Power Plant. Several projects that were and are being carried out related to power plant include: Power Plant Civil Construction: PLTU Labuhan Angin, PLTU Labuan, PLTU, Pelabuhan Ratu, PLTG Muara Karang, PLTGU Tanjung Priok and PLTU Pacitan EPC Power Plant: PLTU Amurang 2x25 MW, IPP PLTD Bali 50 MW, IPP Geothermal Electricity Generator 50 MW, PLTU Asam- Asam 2x65 MW South Kalimantan PLTU Cilacap 2x300 MW, Jawa Tengah 2x300 MW Cilacap Coal Fired Steam Power Plant, Central Java PLTU 2 Labuan 2X300 MW, Banten 2x300 MW Labuan Coal Fired Steam Power Plant II, Banten 49 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Pembangunan Manusia WIKA yang Handal Pengembangan Berkesinambungan Manusia WIKA yang Potensial Setelah di tahun 2008 SDM WIKA yang kompeten, inovatif dan berkomitmen tinggi untuk perusahaan dibangun dan dibentuk menjadi manusia-manusia yang GIGIH, PEMBELAJAR dan ADAPTABEL. Di tahun 2009 untuk lebih terlibat ke dalam pasar internasional. Sumber daya manusia WIKA dikembangkan untuk menjadi pemain-pemain internasional (global player) dengan meningkatkan sinergi antara WIKA Induk dan anak perusahaan melalui feksibilitas penempatan personil yang diselaraskan dengan kompetensi yang dimiliki. Sehingga kontribusi keberhasilan WIKA akan merupakan hasil kontribusi personil WIKA Induk maupun anak perusahaan.
Pencapaian kinerja Departemen Human Capital di tahun 2009 secara umum tercapai sesuai dengan target, yaitu: ketersediaan pegawai untuk beberapa posisi dimana jabatan struktural setingkat manajer bidang keatas sudah terpenuhi 98 persen, pemenuhan kebutuhan pegawai dan penjaringan beasiswa untuk mahasiswa-mahasiswa berprestasi dari berbagai Perguruan Tinggi Negeri sudah terlaksana. Developing a Reliable WIKA Personnel
Sustainable Development of the Potential WIKA Personnel
After WIKAs competent, innovative, and fully committed human resources were developed and formed into PERSISTENT, LEARNING and ADAPTABLE individuals, in 2008. In 2009, in order to be more involved in the international market. WIKAs Human Resources were developed to become global players by increasing the synergy between the WIKA holding and its subsidiaries, through fexible personnel allocation, in line with the competency each posseses. Thus, the contribution to WIKAs success is the result of individual contributions by the personnel of WIKA holding as well as its subsidiaries.
The achievements of the Human Capital Department in 2009 were in general on-target, namely: the availability of personnel to fll a number of positions where in structural positions at the managerial-level and up were 98 percent fulflled, personnel requirements were met and the scholarship selection for achieving students from various National Universities completed. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Jajaran General Manager WIKA WIKAs General Managers Tatang Setyarsono 1. Ruslyn H Silalahi 2. Bambang Pramujo 3. Arifn Fahmi 4. Natal Argawan Pardede 5. Nur Al Fata 6. Gunawan 7. Hari Respati 8. Muryadi Yoesoef 9. Entus Asnawi Muchson 10. Budhi Saddewa Soediro 11. 50 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Profl Perusahaan Company Profle Sementara itu, program coaching, Mentoring, counseling (cMc) yang dilakukan berkesinambungan tetap berjalan, pelaksanaan sertifkasi nasional/internasional dan pelaksanaan pendidikan lanjutan di luar negeri sudah dipersiapkan untuk menjawab tantangan WIKA ke depan. Hal ini didukung oleh pola pengharkatan yang atraktif, pemanfaatan biaya usaha human capital yang optimal, dan employee engagement yang meningkat dari tahun ke tahun. Hasil work load analysis yang telah dilakukan di beberapa proyek memberikan pembelajaran Departemen Human Capital untuk menyusun Man Power Planning dengan lebih baik lagi. Program suksesi sudah disiapkan sampai dengan tiga jabatan di bawah Direksi, melalui program asesmen talenta yang dilakukan diperoleh portofolio dan rencana pengembangan individu setiap calon suksesor. Di sisi lain konsistensi perusahaan untuk memberikan reward dan punishment berdampak positif dari pegawai yang sudah melihat penerapan nilai-nilai WIKA dalam memberikan pengharkatan yang fair. Jumlah Pegawai Per Tingkat Pendidikan Employees Based on Levels of Education 2009 2008 S3, S2 93 93 S1, D4 769 727 D3 157 158 D2, D1, SLTA 242 267 SLTP 29 29 Total 1290 1274 Jumlah Pegawai Per Usia Employees Based on Age 2009 2008 20-30 tahun yearsold 303 272 31-40 tahun yearsold 388 393 41-50 tahun yearsold 528 528 > 50 tahun yearsold 71 81 Total 1290 1274 Komposisi Bidang Pendidikan Composition of Fields of Study 2009 2008 Teknik Technical 852 (66%) 818 (64%) Non Teknik Non-technical 438 (34%) 456 (36%) Total 1290 1274 Meanwhile, the continuous coaching, Mentoring, counselling (cMc) program remains in place, the implementation of national/international certifcation and the facilitation of further education abroad, all set up to meet the challenges ahead. This is supported by an attractive rating system, optimal utilisation of human capital cost, and employee engagement that improves from year to year.
Results of the work load analyses conducted on a number of projects served as a learning experience for the Human Capital Departmental to better formulate its Manpower Planning. A succession program has already been prepared up to 3 positions below the Board of Directors, through a talent assessment program conducted to obtain individual portfolio and development plan for every candidate successor.
On the other hand, the Companys consistency in giving reward and punishment has had a positive efect on the employees who see the application of WIKA values in giving a balanced rating. 2008 2008 2008 2009 2009 2009 51 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Mapping Keahlian Profesi dan Keterampilan Tahun 2009 Professional Competencies and Skills Mapping 2009 Kompetensi / Keahlian Competency / Skill Jumlah Personil Number Of Personnel Kategori SBU / SBU Categories : SBU Sipil / Civil SBU Ahli Jalan / Road Engineer 58 Ahli Jembatan / Bridge Engineer 44 Ahli Sumber Daya Air / Water Resources Engineer 7 Ahli Bendungan Besar / Large Dam Engineer 6 Ahli Struktur / Structure Engineer 18 Ahli Manajemen Proyek / Project Management Engineer 33 Ahli Manajemen Proyek Internasional / International Project Management Engineer 1 Ahli Pengadaan Barang & Jasa / Procurement Engineer 4 Ahli Value Engineering / Value Engineering Specialist 8 Ahli Tanah / Soil Engineer 4 Ahli Lingkungan / Environmental Engineer 2 Ahli Kesehatan & Keselamatan Kerja (K3) / Health And Safety Engineer 23 Ahli Beton / Concrete Engineer 29 SBU Gedung / Building SBU Ahli Lansekap / Landscape Engineer 4 Ahli Mekanikal Elektrikal & Plumbing / Mechanical Electrical & Plumbing (MEP) Engineer 1 Ahli Elevator / Elevator Engineer 1 SBU Industrial Plant, Minyak & Gas / Industrial Plant, Oil & Gas SBU Ahli Industrial Plant / Industrial Plant Engineer 2 Ahli Pengelasan / Welding Engineer 5 Ahli Instrumentasi / Instrument Engineer 1 Ahli Mekanikal / Mechanical Engineer 3 Ahli Pemipaan / Piping Engineer 1 Ahli Proses / Process Engineer 2 Ahli Keselamatan Kerja / Safety (Huwet) Engineer 5 SBU Energi / Energy SBU Electrical Engineer 7 Total 269 Komposisi Jabatan Composition of Positions Jabatan Positions Korporasi Corporate Operasi Operation Total General Manager 5 5 10 Manajer Divisi Division Manager 1 10 11 Manajer Biro Bureau Manager 14 37 51 Manajer Bidang Area Manager - 14 14 Manajer Proyek/Deputi Manajer Proyek/Kepala Proyek Project Manager/Deputy of Project Manager/Project Head - 64 64 Manajer Bidang Proyek/Manajer Bidang Wilayah/Kasi Project Area Manager/Region Area Manager - 273 273 Manajer Wilayah Region Manager - 9 9 Pegawai Anak Perusahaan Subsidiaries Employees - 234 234 Staf/Pelaksana Staf - - 624 Total - - 1.290 52 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Profl Perusahaan Company Profle Anak Perusahaan dan Perusahaan Asosiasi
PT WIJAYA KARYA BETON Bisnis di bidang beton pracetak telah dirintis oleh WIKA sejak tahun 1978, saat ini Perseroan memiliki kepemilikan saham PT WIKA Beton sebesar 78,40%. Perkembangan pembangunan infrastruktur dan kelistrikan pada waktu itu mendorong WIKA untuk melakukan perluasan operasi dengan membangun pabrik di beberapa lokasi. Untuk lebih meningkatkan kinerja bisnisnya, maka pada tanggal 11 Maret 1997 PT Wijaya Karya Beton (WIKA Beton) dibentuk sebagai anak perusahaan WIKA yang bergerak khusus di bidang bisnis beton pracetak.
Seiring dengan program pembangunan ekonomi dan proyek-proyek pemerintah, WIKA Beton terus berkembang pesat dan meningkatkan kapasitas produksinya dari waktu ke waktu. Saat ini dengan jumlah tujuh pabrik yang dioperasikan di Indonesia dan kapasitas 1,2 juta ton pertahun, WIKA Beton menjadi market leader di bidangnya. Adapun beberapa jenis produk yang dihasilkan oleh WIKA Beton yaitu: Tiang Beton, termasuk diantaranya adalah tiang listrik distribusi, tiang listrik transmisi, tiang listrik bantalan jalan rel, tiang telepon, tiang lampu, dsb. Tiang Pancang, yang meliputi tiang pancang bulat sentrifugal, tiang pancang segi empat dan tiang pancang segi tiga. Bantalan Jalan Rel, yang terdiri dari bantalan rel kereta api dan bantalan rel lori. Girder /Balok Jembatan, seperti girder berbentuk box, I , U , balok berongga, plat lantai, beserta kelengkapannya. Dinding Penahan Tanah (Turap) berbentuk persegi, bergelombang (corrugated) serta dinding kantilever beton. WIKA Betons 8th Line Factory, Cileungsi Bogor Railway Concrete Products Subsidiaries and Afliated Companies PT WIJAYA KARYA BETON The pre-cast concrete business has been developed by WIKA since 1978. The Company currently holds 78.40% share ownership in WIKA Beton. Developments in the construction of infrastructure and electricitifcation at that time compelled WIKA to expand its operations by building factories in several locations. To enhance its business performance, PT Wijaya Karya Beton (WIKA Beton) was established on 11 March 1997, as a WIKA subsidiary specializing in the pre-cast concrete business. In line with the governments economic development program and projects, WIKA Beton continued to develop rapidly and increased its production capacity from time to time. Currently, with seven factories operating in Indonesia and a capacity of 1.2 tons per year, WIKA Beton has become the market leader in its feld. There are several types of products that WIKA Beton produces namely: Concrete poles, including among others power distribution and transmission poles, railway sleeper power poles, telephone, lighting poles and others. Concrete piles, including spun piles, square piles, and triangular piles. Railway sleepers, consisting of train sleepers and lorry sleepers. Bridge girders, such as box-, I-, U-shaped girders,hollow girders, bridge diaphragm, foor panels and their accessories. Square-shaped and corrugated concrete spil retaining walls, as well as concrete cantilever walls. 53 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Beton bangunan air meliputi pipa beton, pipa beton bertekanan, saluran terbuka dan lining beton. Beton gedung termasuk kolom beton, balok beton, plat lantai, panel beton dan tangga beton. Beton bangunan maritim yang meliputi balok, plat lantai dermaga, dan beton pemecah gelombang. Lain-lain seperti pagar beton dan saluran beton utilitas bawah tanah. Jasa yang meliputi desain dan rekayasa teknik, pekerjaan pre-stressing, pengiriman produk dan pemasangan produk beton. Dalam upaya memberikan pelayanan yang lebih baik ke pelanggan, WIKA Beton beroperasi di sejumlah wilayah kerja. Disamping memberikan kepuasan yang lebih kepada pelanggan, penyebaran wilayah kerja dan pabrik tersebut berhasil mengurangi biaya transportasi yang cukup signifkan, sehingga menambah daya saing perusahaan. Operasi WIKA Beton dibagi kedalam 6 wilayah penjualan sebagai berikut: Wilayah Penjualan I: berkedudukan di Medan meliputi area penjualan Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau dan Sumatera Barat. Wilayah Penjualan II: berkedudukan di Palembang meliputi area penjualan Sumatera Selatan, Jambi, Bangka Belitung, Bengkulu dan Lampung. Wilayah Penjualan III: berkedudukan di Jakarta meliputi area penjualan Jakarta, Jawa Barat, Banten dan Kalimantan Barat. Wilayah Penjualan IV: berkedudukan di Semarang meliputi area penjualan Jawa Tengah, Yogyakarta, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Wilayah Penjualan V: berkedudukan di Surabaya meliputi area penjualan Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Kalimantan Timur. Precast concrete for water application, such as concrete pipes, pressurized concrete pipes, open channels, and concrete lining. Building concrete, including concrete columns, concrete girders, foor slabs, wall panels, and concrete staircases. Concrete for marine structures, consisting of girders, slab for jetty and wave breaker concrete. Others, such as concrete fences and concrete underground utilities pipes . Services that, include technical design and engineering, pre-stressing works, product delivery service and concrete product installment service. In order to provide better consumer service, WIKA Beton operates in a number of work regions. In addition to providing more satisfaction to consumers, the distribution of work regions and factories successfully reduced transportation cost quite signifcantly, hence improving the competitveness of the Company. WIKA Betons operations are divided into the following six sales regions: Sales Region I: located in Medan, covering the sales areas of Nanggroe Aceh Darussalam, North Sumatra, Riau, Riau Islands, and West Sumatra. Sales Region II: located in Palembang, covering the sales areas of South Sumatra, Jambi, Bangka Belitung, Bengkulu, and Lampung. Sales Region III: located in Jakarta, covering the sales regions of Jakarta, West Java, Banten, and West Kalimantan Sales Region IV: located in Semarang, covering the sales regions of Central Java, Yogyakarta, South Kalimantan, and Central Kalimantan. Sales Region V: located in Surabaya, covering the sales regions of East Java, Bali, West Nusa Tenggara, East Nusa Tenggara, and East Kalimantan. Pabrik Beton WIKA, Cileungsi Jawa Barat WIKA Industrial Concrete, Cileungsi West Java PC Spun Piles Hydro Structure Concrete Products 54 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Profl Perusahaan Company Profle Wilayah Penjualan VI: berkedudukan di Makassar meliputi area penjualan Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara dan Papua. Sedangkan lokasi pabrik terdapat di: Binjai, Sumatera Utara Natar, Lampung Bogor, Jawa Barat Majalengka, Jawa Barat Boyolali, Jawa Tengah Pasuruan, Jawa Timur Makassar, Sulawesi Selatan. Untuk mempertahankan posisi sebagai pemimpin pasar dan mengembangkan peluang pasar, maka pada tahun 2009 WIKA Beton melakukan penambahan pabrik yang bisa memproduksi tiang pancang besar hingga diameter 1.200 mm dengan panjang 24 m. Dengan demikian maka WIKA Beton merupakan satu-satunya produsen yang bisa menghasilkan tiang pancang berdiameter besar. PT WIJAYA KARYA INTRADE Anak perusahaan PT Wijaya Karya Intrade (WIKA Intrade) secara resmi berdiri pada 20 Januari 2000, pada saat ini Perseroan memiliki kepemilikan saham sebesar 78,40%. WIKA Intrade merupakan pengembangan dari dua divisi WIKA, yakni Divisi Produk Metal dan Divisi Perdagangan. Saat ini, WIKA Intrade memiliki lima bisnis unit, yakni: Bisnis Unit Komponen Otomotif & Industri Bisnis Unit Konversi Energi Bisnis Unit Tabung Gas dan Kompor Bisnis Unit Perdagangan Umum Bisnis Unit Batubara Kelima Bisnis Unit tersebut memiliki segmen usaha dan segmen pasar sendiri-sendiri yang memiliki berbagai peluang maupun tantangan yang cukup besar pada tahun 2009 dan tahun- tahun mendatang. Berikut ini adalah Bisnis Unit WIKA Intrade: Sales Region VI: located in Makassar, covering the sales regions of South Sulawesi, Southeast Sulawesi, Central Sulawesi, Gorontalo, Maluku, North Maluku, and Papua. Whereas factories are located in:: Binjai, North Sumatera Natar, Lampung Bogor, West Java Majalengka, West Java Boyolali, Central Java Pasuruan, East Java Makassar, South Sulawesi. To maintain its position as a market leader, and develop market opportunities, in 2008 WIKA Beton established additional factories capable of producing large concrete piles with 1,200 mm in diameter and 24 m in length. Hence, WIKA Beton became the only company capable of producing large diameter concrete piles. PT WIJAYA KARYA INTRADE The PT Wijaya Karya Intrade subsidiary (WIKA Intrade) was ofcially established on January 20, 2000, and the Company currently holds 78.40%share of its ownership. WIKA Intrade is the development of two WIKA divisions, namely the Metal Product Division and General Trading Division. Today, WIKA Intrade has fve business units, namely: Automotive Parts & Industry Business Unit Energy Conversion Business Unit Gas Cylinder and Stove Business Unit General Trading Business Unit. Coal Business Unit The fve Business Units have their own business and market segments with their respective signifcant opportunities and challenges in 2009 and in the years to come. The following are WIKA Intrades Business Units: Automotive Parts 3Kg Gas Tank Factory 55 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Bisnis Unit Komponen Otomotif dan Industri Produk utama Bisnis Unit Komponen Otomotif & Industri adalah komponen-komponen otomotif untuk agen tunggal pemegang merek (ATPM). Dengan demikian, tumbuh dan berkembangnya bisnis unit ini juga terkait dengan pertumbuhan pasar produk otomotif di tanah air. Sepanjang tahun 2009, penjualan mobil yang meningkat di tanah air merupakan peluang besar bagi bisnis unit ini. Untuk dapat memanfaatkan peluang tersebut sebaik- baiknya, berikut ini adalah langkah-langkah strategis yang dilakukan Bisnis Unit Komponen Otomotif & Industri di sepanjang tahun 2009 Meningkatkan intensitas komunikasi ke pasar potensial diluar otomotif Mengintensifkan komunikasi pemasaran pada pasar otomotif yang ditangani untuk mendapatkan dan mempertahankan quota pesanan Mencari partner strategis untuk pengembangan usaha Bisnis Unit Konversi Energi Bisnis Unit Konversi Energi berfokus pada produk unggulannya, yakni pemanas air bertenaga matahari Solar Water Heater (SWH) dan Air Conditioning Water Heater (ACWH), yaitu pemanas air dengan mendayagunakan buangan panas AC bagi rumah tangga dan industri, seperti hotel, apartemen dan pabrik. Saat ini WIKA SWH, telah menjadi pemimpin di pasar di dalam negeri. Bisnis Unit ini pun melakukan perakitan & penjualan produk photo Voltaic untuk penerangan rumah tangga dan kepentingan lainnya. Untuk bisa memanfaatkan semua peluang yang ada di sepanjang tahun 2009, berikut ini adalah sejumlah langkah strategis yang dilakukan oleh Bisnis Unit Konversi Energi: Promosi penjualan yang sesuai dengan karakteristik dan tuntutan pasar WIKA Solar Water Heater Photo Voltaic WIKA Solar Water Heater Automotive Parts and Industry Business Unit The main product of the Automotive & Industry Business Unit are automotive components for the sole brand license holders (ATPMs). Therefore, the units growth and development are invariably connected to the growth of the domestic automotive market. During 2009, the rising automotive sales in the domestic market presented the unit with an exciting opportunity. To take best advantage of this opportunity, The unit took the following strategic measures in 2009: Increased the intensity of communications with potential markets outside the automotive segment Increased the intensity of communications with the automotive segment to grab and maintain the order quota Continued to seek strategic-alliance partners Energy Conversion Unit The Energy Conversion Business Unit is focused on its premier products, namely. Solar Water Heater (SWH) and Air Conditioning Water Heater (ACWH) , a water heater that uses the heat generated by ACs meant for households and industries such as hotels, apartments, and textile factories. Currently, WIKA SWH is the leader in the domestic market. This business unit also assembles and sells photo Voltaic products household lighting and other purposes. In order to best beneft from existing opportunities in 2009, the Energy Conversion Business Unit took the following strategic measures: Sales promotions that are appropriate for the market characteristics and demand 56 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Profl Perusahaan Company Profle Pembinaan distributor termasuk sales force untuk meningkatkan keterampilan, motivasi dan memperoleh informasi pasar yang relevan Meningkatkan kerjasama dan sinergi dengan Representatif Bisnis Unit Perdagangan Umum Meningkatkan kerja sama dengan perusahaan-perusahaan di daerah potensial untuk produk- produk non SWH Pengembangan produk SWH dan ACWH lndustri, untuk apartemen dan hotel Menjalin kerja sama dengan institusi terkait dengan proyek pemerintah Bisnis Unit Tabung Gas & Kompor Sejak tahun 2008, peluang besar yang ditangkap oleh unit ini adalah program konversi energi yang mulai dilakukan oleh Pemerintah yang bertujuan mengganti penggunaan minyak tanah oleh masyarakat menjadi penggunaan gas (LPG). Bisnis Unit ini mendapatkan kepercayaan dari Pemerintah melalui PT Pertamina, untuk memproduksi kompor dan tabung gas dalam program tersebut. Untuk bisa memanfaatkan semua peluang yang ada di sepanjang tahun 2009, berikut ini adalah sejumlah langkah strategis yang dilakukan oleh Bisnis Unit Tabung Gas & Kompor: Meningkatkan intensitas komunikasi dalam program Konversi Energi Aktif dalam asosiasi-asosiasi terkait Meningkatkan upaya mendapatkan informasi pasar dini dalam program penghematan energi selain konversi subsidi minyak tanah ke gas Melakukan investasi untuk meningkatkan kapasitas produksi tabung gas menjadi 7,2 juta tabung pada tahun 2009. Guiding distributors, including the sales force, to improve their skill, motivation, and acquire relevant market information Enhancing collaborations and synergies with Representatives of the General Trading Business Unit Increasing collaboration with companies in areas with potential market for non-SWH products Developing SWH products and ACWH industry for hotels and apartments Establish collaborations with institutions with links to government projects
Gas Cylinder and Stove Business Unit Since 2008, the unit has beneftted from the tremendous opportunity presented by the governments energy conversion program, which is aimed at replacing the use of kerosene by the public with the use of LPG. This Business Unit was entrusted by the government through PT Pertamina to manufacture gas stoves and cylinders for the program. To take the best advantage of the opportunities in 2009, the Gas Cylinder & Stove Unit took the following strategic measures: Increased the intensity of communications in the Energy Conversion program Actively involved in related associations Increased eforts to get the early market information in other energy saving programs aside from the kerosene-to- LPG subsidy conversion Invested to increase the gas cylinder production capacity to 7.2 million in 2009. WIKA AC Water Heater Coal Trading 57 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Bisnis Unit Perdagangan Umum Fokus usaha Bisnis Unit Perdagangan Umum pada usaha jasa Perdagangan Material konstruksi dan Material/ Produk Engineering serta Produk atau Mesin mesin yang berkaitan dengan Energi/Power Pembangkit seperti infrastruktur dan industri. Jasa Handling Export/Import juga merupakan kegiatan yang strategis di Bisnit Perdagangan Umum, untuk membantu/ memperlancar kegiatan operasi proyek proyek infrastruktur dan proyek proyek yang berkaitan dengan Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik / Power Plant 10.000 MW yang ditargetkan Pemerintah untuk mengatasi krisis Listrik di Indonesia. Hal hal strategis dan langkah yang dilakukan pada tahun 2009 dan menjadi dasar tindak lanjut kedepan adalah: Revitalisasi wilayah sebagai jejaring pasar untuk lebih diberdayakan khususnya dalam rangka pengembangan otonomi daerah dan pemekaran wilayah di semua propinsi. Meningkatkan hubungan dengan WIKA sebagai wujud sinergi antara WIKA Intrade sebagai anak perusahaan dengan holdingnya. Mengembangkan Trading House di Luar Negeri sebagai media untuk jalur Export/Import maupun perdagangan internasional. Kerjasama strategis dengan pemilik merk atau menjadi agen dari prinsipal untuk mesin/alat-alat ataupun material yang dibutuhkan oleh pasar potensial. Mengembangkan pola bisnis kemitraan dengan lokal maupun perusahaan internasional yang bernilai tambah dengan risiko yang minimal. Bisnis Unit Batubara Bisnis Unit Coal Mining secara resmi berdiri pada Januari 2008 sebagai tindak lanjut dari pengembangan usaha yang telah dilaksanakan Bisnis Unit Perdagangan umum tahun- tahun sebelumnya. Pengembangan usaha perdagangan batubara oleh WIKA Intrade didasarkan pada potensi pasar perdagangan batubara di Indonesia yang demikian besar, baik pasar dalam negeri, maupun pasar internasional. Potensi pasar dalam negeri diproyeksikan akan semakin besar seiring dilaksanakannya percepatan pembangunan Power Plant 10.000 MW yang keseluruhannya menggunakan batubara sebagai sumber energi. Tahapan perdagangan yang ditempuh WIKA Intrade dalam perintisan usaha perdagangan batubara yaitu diawali dengan mensuplai kepada perusahaan yang sudah memiliki kontrak dengan pembeli batubara yang dalam hal ini yaitu PT Bukit Asam. General Trading Business Unit The General Trading Business Unit focuses its business on the trade of materials for construction, engineering products/ material and products or engines related to Energy/Power Generation such as infrastructure and industry. Export/Import handling services are also strategic activities in the General Trading Business Unit, that support/enhance the operational activities of infrastructure projects and those related to the construction of 10,000 MW Power Plants targeted by the government to overcome the electricity crisis in Indonesia. The following were some of the strategic measures taken by this Unit in 2009 and has become the base for future actions: Revitalizing regions as a market network to be further empowered especially in the context of developing regional autonomy and expansion in all provinces. Enhancing relations with WIKA as the embodiment of a synergy between WIKA Intrade as a subsidiary with its holding company Establish overseas Trading Houses as medium for Export/ Import as well as international trade. Strategic cooperation with brand owners or become agents of principals for machines/equipment or materials required by potential markets. Develop a partnership business model with local as well international companies with added value and minimum risks. Coal Business Unit The Coal Business Unit was ofcially established in 2008 as a follow-up of the business expansion that was carried out by the General Trading Business Unit during the previous years. The business expansion of coal trading by WIKA Intrade was based on the large coal trading market potential in Indonesia, both domestic as well as overseas. Domestic market potentials were projected to expand in line with the acceleration of the 10,000 MW power plant development, all using coal as a source of energy. Trading phases undertaken by WIKA Intrade, in pioneering the coal trading business was initiated by supplying coals to companies already holding contracts with a coal buyer, which in this case was PT Bukit Asam. 58 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Profl Perusahaan Company Profle Setelah memahami dengan baik mekanisme dan pihak- pihak yang terkait dalam proses perdagangan batubara, WIKA Intrade mulai mengembangkan pola perolehan kontraknya, dari pola perdagangan menjadi pola tender secara langsung sebagai pemasok. Selama tahun 2008, WIKA Intrade telah berhasil mendapatkan dua kali kontrak dari PT Indonesia Power UBPSuralaya yaitu kontrak suplai sebanyak 40.000 MT dan 150.000 MT. Secara bersamaan pada tahun 2008, WIKA Intrade juga telah mengikuti dan memenangkan tender di PT PLN Tanjung Jati B untuk kontrak suplai selama lima tahun dengan nilai Rp1,96 triliun. Selama tahun 2009 WIKA Intrade sudah berhasil melaksanakan suplai sebanyak dua Vessel dengan jumlah batubara yang tersuplai 121.000 MT. Dengan semakin terbukanya pasar batubara bagi WIKA Intrade, langkah pengembangan usaha berikutnya adalah meningkatkan dari pola Perdagangan menjadi pola Penguasaan/Kepemilikan Kuasa Pertambangan (KP). Saat ini sudah mulai dilakukan Due Dilligence atas berbagai KP yang dapat dikerjasamakan secara strategis oleh WIKA Intrade dan atau WIKA. PT WIJAYA KARYA REALTY PT Wijaya Karya Realty (WIKA Realty), anak perusahaan yang didirikan pada 20 Januari 2000, saat ini Perseroan memiliki kepemilikan saham PT WIKA Realty sebesar 78,40%. WIKA Realty merupakan pengembangan dari Divisi Realty & Properti yang bergerak di bidang pengembang kawasan hunian sejak tahun 1982. Dalam pengembangannya, WIKA Realty juga menekuni bisnis manajemen properti dan jasa konstruksi dengan pola rancang dan bangun. After acquiring full understanding of the mechanism and parties related to the process of coal trading, WIKA Intrade began to develop the contract winning scheme, shifting from a trading scheme to a tender scheme as direct suppliers. During 2008, WIKA Intrade succeeded in winning two contracts from PT Indonesia Power UBP-Suralaya, namely a contract to supply 40,000 MT and 150,000 MT. Simultaneously in 2008, WIKA Intrade also participated in and won the bid at PT PLN Tanjung Jati B for the fve-year supply contract valued at Rp1.96 trillion. In 2009, WIKA Intrade succeeded in undertaking the supply of two vessels with 121,000 MT of coal. As the coal market further opened for WIKA Intrade, the next business development phase was to enhance the trading scheme into an ownership scheme (Kuasa Pertambangan/KP). To date a due diligence is under way on several KPs that may be carried out in a collaboration between WIKA Intrade and WIKA. PT WIJAYA KARYA REALTY PT Wijaya Karya Realty (WIKA Realty) is a subsidiary established on 20 January 2009 wherein the Company holds 78.40% interests. WIKA Realty is the expansion of the Realty & Property Division that has been moving in the feld of residential property development since 1982. In its development, WIKA Realty also moves in property management and construction services following a design and building scheme. Tamansari Majapahit, Semarang Tamansari Sudirman Executive Residence, Jakarta 59 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Visi WIKA Realty adalah menjadi perusahaan terpercaya dan pilihan utama bagi target konsumen di bidang properti dan yang terkait baik di dalam maupun luar negeri. Sejalan dengan itu, misi WIKA Realty adalah menciptakan produk inovatif, bermutu, dan berdaya saing tinggi, dalam upaya menjadi yang terdepan di setiap pasar yang dimasuki, sehingga dapat memberikan imbal investasi tertinggi bagi konsumen maupun pemegang saham serta mewujudkan tempat kerja yang menarik dan menantang bagi karyawan serta menciptakan kerjasama yang saling menguntungkan dengan mitra kerja. Tantangan terbesar yang dihadapi dalam bisnis ini adalah adanya gejolak perekonomian yang berakibat pada tingginya suku bunga perbankan yang menyebabkan daya beli masyarakat menurun. Berikut adalah sejumlah langkah strategis yang diambil WIKA Realty pada tahun 2009: Menambah land bank seluas 60 ha di Samarinda. Menyelesaikan pengembangan Apartemen Tamansari Sudirman Executive Residence di Jakarta yang merupakan proyek high rise pertama yang dikembangkan oleh WIKA Realty. Memasarkan dua (2) proyek baru landed house: The Green Tamansari di Surabaya The Hills Tamansari di Semarang Meluncurkan cluster-cluster baru di proyek yang saat ini sudah berjalan, seperti: Bunaken di Tamansari Metropolitan Manado Mahogani Extension di Tamansari Bukit Mutiara The Nirwana di Tamansari Puri Bali Sebatik di Grand Tamansari Samarinda Menjalin dan terus meningkatkan kerja sama Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan bank-bank besar penyedia KPR dan Kredit Pemilikan Apartemen (KPA), seperti Bank Mandiri, Bank Niaga, BTN, BNI, BRI, Bank Permata, Bukopin, Bank Bumiputera, dan Bank Jabar Banten untuk melayani penyediaan KPR bersubsidi sampai dengan komersial. WIKA Realtys vision is to become a trusted and preferred company in the property sector and related sectors in and outside the country. In line with the vision, WIKA Realtys mission is to create innovative, quality and competitive products in order to lead in every market and, therefore be capable of giving a high return on investment to both its consumers and shareholders and establish an attractive and challenging workplace for its employees and establish collaborations that are mutually benefcial with working partners. The greatest challenge faced by the business is the economic fuctuations due to high interest rate causing the decrease of purchasing power. The following are strategic measures taken by WIKA Intrade in 2009: Additional land banks of 60 ha in Samarinda Completion of Apartemen Tamansari Sudirman Executive Residence in Jakarta, a frst high rise project for WIKA Realty. Marketing of two new landed houses projects: The Green Tamansari in Surabaya The Hills Tamansari in Semarang Launched new clusters in existing projects, such as: Bunaken in Tamansari Metropolitan Manado Mahogani Extension in Tamansari Bukit Mutiara The Nirwana in Tamansari Puri Bali Sebatik in Grand Tamansari Samarinda Establish and continuously improve housing credit (KPR) collaboration with big KPR- and apartment loan- (KPA-) provider banks, such as Bank Mandiri, Bank Niaga, BTN, BNI, BRI, Bank Permata, Bukopin, Bank Bumiputera, and Bank Jabar Banten, in view of providing subsidized and commercial KPR. The Green Tamansari, Surabaya The Hill Tamansari, Semarang 60 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Profl Perusahaan Company Profle Mengikuti pameran skala nasional di Jakarta Convention Center sebanyak tiga (3) kali pada bulan Mei, Agustus dan Oktober untuk mempertegas keberadaan dan citra perusahaan. Menggunakan metode WIKA Realty -Precast System sebagai keunggulan daya saing untuk mendapatkan proyek-proyek rusunawa yang diadakan oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya dan Kementerian Perumahan Rakyat. Melakukan kerja sama operasi dengan pemilik lahan. Keberhasilan langkah-langkah strategis tersebut tercermin dalam pendapatan WIKA Realty yang pada tahun 2009 menunjukkan peningkatan sebesar 30 persen dibandingkan dengan pendapatan pada tahun sebelumnya menjadi Rp454 miliar. Sementara itu, laba bersih juga meningkat sebesar 11,47 persen dibandingkan sebelumnya menjadi Rp22,8 miliar. Disamping itu, pada tahun 2009 WIKA Realty mendapatkan HR Excellent Award dari Majalah SWA yang bekerja sama dengan Lembaga Management Fakultas Ekonomi UI & Human Resources Indonesia untuk kategori The 3rd Best Overall Talent Management. PT WIJAYA KARYA BANGUNAN GEDUNG PT. WIKA Bangunan Gedung (WIKA Gedung) didirikan pada tanggal 24 Oktober 2008, saat ini Perseroan memiliki kepemilikan saham sebesar 99%. WIKA Gedung berdiri dengan modal dasar sebesar Rp200 miliar, serta modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp50 miliar dengan komposisi kepemilikan saham oleh WIKA sebesar 99 persen dan Koperasi Karyawan WIKA sebesar 1 persen. Dengan dijadikannya WIKA Gedung sebagai entitas tersendiri, gerak langkah dan pengambilan keputusan dalam rangka perolehan proyek menjadi lebih ringkas dan cepat. Sehingga akan memperkuat kinerja fundamental WIKA selaku perusahaan induk. Held a nation-wide promotion in the Jakarta Convention Center three (3) times, i.e. in May, August and October to strengthen the companys identity and image Used the WIKA Realty-Precast System method as a competitive advantage in winning apartment projects tendered by the Cipta Karya Directorate General and the Ministry of Housing. Conducted joint operations with land owners The success of those strategic measures was refected in WIKA Realtys revenue in 2009 that showed an increase by 30 percent compared to that in the previous year to Rp454 billion. Meanwhile, net proft also increased by 11.47 percent compared to that in the previous year to Rp22.8 billion. Moreover in 2009 WIKA Realty received an HR Excellent Award from SWA Magazine in cooperation with UI Economic Faculty Management Institute and Human Resources Indonesia for The 3rd Best Overall Talent Management category. PT WIJAYA KARYA BANGUNAN GEDUNG PT Wijaya Karya Bangunan Gedung (WIKA Gedung) was ofcially established on 24 October 2008, in which WIKA holds 99% interests. WIKA Gedung started its operation with an authorised capital of Rp200 billion, and a paid-in capital of Rp50 billion with a share ownership composition of 99 percent by WIKA and 1 percent by the WIKA Employee Cooperatives. By establishing WIKA Gedung as a separate entity, the business units activities and decision making process becomes shorter and faster. This shorter and faster process in turn strengthened the fundamental performance of WIKA as the holding company. Astra Building, Jakarta Gedung Astra, Jakarta Astra Building, Jakarta Apartemen Adhiwangsa, Surabaya Adhiwangsa Apartment, Surabaya 61 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Visi WIKA Gedung adalah menjadi perusahaan terdepan dan mitra terpercaya dalam industri konstruksi bangunan bertingkat. Terdepan berarti mempunyai kemampuan terbaik dalam engineering dan teknologi, sumber daya, kualitas serta pelayanan. Mitra terpercaya berarti menjalankan komitmen sesuai yang diperjanjikan dengan para pihak. Sedangkan Misi WIKA Gedung adalah menjadikan kontraktor rancang bangun pilihan terbaik untuk mencapai kepuasan pelanggan dan pelayanan terbaik melalui integrasi perancangan dan pelaksanaan konstruksi yang optimal, berwawasan lingkungan, berdaya saing tinggi, efsien dan terkini dalam teknologi. Jenis pekerjaan yang menjadi lingkup bisnis WIKA Gedung adalah: Gedung Bukan Tempat Tinggal meliputi pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan gedung bukan tempat tinggal seperti gedung perkantoran, pendidikan, tempat peribadatan, sarana kesehatan, penginapan, pusat perdagangan, kawasan industri/ pabrik, gedung terminal/stasiun, gedung olah raga, gedung kesenian/hiburan, bangunan gudang, hanggar dan lain sebagainya. Gedung Tempat Tinggal meliputi usaha pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan gedung yang digunakan untuk bangunan tempat tinggal, seperti rumah, perumahan, rumah susun dan apartemen. Tahun pertama berdiri WIKA Gedung telah berhasil memperoleh Omzet Kontrak sebesar Rp495 miliar atau 98 persen dari rencana sebesar Rp504 miliar yang peroleh proyeknya sebagian besar di dapat pada semester II tahun 2009. Penjualan dan laba bersih tercapai Rp93 miliar dan Rp7 miliar atau 37 persen dan 89 persen dari rencana Rp250 miliar dan Rp8 miliar.
WIKA Gedungs vision is to become a leading and trusted company and partner in the multi-storied building industry. In the future, this vision requires the best capability in engineering and technology, resources, quality and services. Being the trusted partner means carrying out its commitment as promised to other parties. WIKA Gedungs mission is to become the best choice for design and build contractors that satisfes customers and provides the best services through an integrated design and construction work, which is optimized, environmentally aware, highly competitive, efcient, and cutting-edge in technology. The types of work that fall in the scope of WIKA Gedungs business are:: Non Residential buildings, consisting of construction, maintenance and repair of non-residential buildings, such as ofces, schools, religious centers, healthcare centers, accommodation, trade centesr, industrial/factory zones, terminals/stations, sport halls, art/entertainment centers, warehouses, hangars, and others. Residential buildings, consisting of construction, maintenance and repair of residential buildings, such as houses, residential estates, low-cost fats and apartments. In its frst year of establishment WIKA Gedung, it succeeded in obtaining a total contract value of Rp495 billion or 98 percent from its initial plan of Rp504 billion, the projects of which were mostly obtained in the 2nd semester of 2009. Sales and net proft reached Rp93 billion and Rp7 billion or 37 percent and 89 percent from the previously planned of Rp250 billion and Rp8 billion. PLTU Gresik 3X200 MW, Surabaya 3x200 MW Gresik Power Plant, Surabaya Pabrik Kertas Kerinci, Pekanbaru Kerinci Pulp Factory, Pekanbaru 62 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Profl Perusahaan Company Profle Tahun 2010 WIKA Gedung mentargetkan dalam Rencana kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) adalah omzet kontrak dihadapi (Order Book) sebesar Rp1,19 triliun atau 239 persen dari tahun lalu, penjualan sebesar Rp603 miliar atau 647 persen dari tahun lalu dan laba bersih sebesar Rp28 miliar atau 390 persen dari tahun lalu. PT WIJAYA KARYA INSAN PERTIWI PT Wijaya Karya Insan Pertiwi (WIKA Insan Pertiwi) adalah anak perusahaan WIKA dari hasil akuisisi 70,08 persen saham PT Catur Insan Pertiwi pada November 2008. WIKA Insan Pertiwi bergerak di bidang instalasi mekanikal elektrikal proyek industri dan pembangkit tenaga listrik. Dengan adanya WIKA Insan Pertiwi ini, WIKA yang sangat berpengalaman di konstruksi sipil menjadi lengkap dalam mengerjakan proyek EPC, proyek Industri, migas ataupun pembangkit tenaga lstrik melalui Departemen Utilitas dan Departemen Energi. Dalam mengantisipasi akan beroperasinya Pembangkit tenaga listrik dari program 10.000 MW baik yg dimiliki PLN ataupun Pembangkit Swasta (IPP), serta pertumbuhan investasi di bidang industri, migas dan pertambangan maka WIKA Insan Pertiwi yang selama ini cukup aktif melaksanakan labor supply untuk kebutuhan Pemeliharaan Industrial, juga sedang mengembangkan usahanya ke arah usaha Operasi dan Perawatan (Operation & Maintenance) industrial dan pembangkit. Sinergi pemasaran dan pengadaan serta tambahan pengalaman pengelolaan proyek besar dan kompleks dari Perseroan, akan dapat lebih cepat menumbuhkan WIKA Insan Pertiwi mencapai misinya menjadi pelopor pengembangan jasa enginiring dan konstruksi mekanikal & elektrikal, serta jasa operasi dan pemeliharaan yang terkemuka dan terpercaya yang berdaya saing, aman, bermutu, tepat waktu dan berwawasan lingkungan. In 2010, WIKA Gedung has targeted in its Corporate Business Plan and Budget (Rencana Kerja Anggaran Perusahaan/RKAP) a total contract value of Rp1.19 trillion or up 239 percent from the previous year, sales amounting to Rp603 billion or up 647 percent and net proft amounting to Rp28 billion or up 390 percent. PT WIJAYA KARYA INSAN PERTIWI PT Wijaya Karya Insan Pertiwi (WIKA Insan Pertiwi) a subsidiary of WIKA, resulted from the acquisition of 70.08 percent shares of PT Catur Insan Pertiwi on November 2008. WIKA Insan Pertiwi specializes in the installation of mechanical electrical industrial and power plant projects. With WIKA Insan Pertiwi, WIKAs experience in civil construction becomes fully equipped for undertaking EPC projects, industrial projects, oil and gas as well as power plant projects through the Department of Utility and Department of Energy. In anticipating the operation of the power plants that are part of the 10,000 MW program, owned by both PLN and Independent Power Producer (IPP), as well as the growth of investment in the felds of industry, oil & gas and mining, WIKA Insan Pertiwi which has been quite active in providing labor supply for industrial maintenance needs, is also developing its business toward the Operation and Maintenance ofr industries and power generation. The synergy of the Companys marketing and procurement and the additional experience of large and complex project management, will further accelerate the growth of WIKA Insan Pertiwi in achieving its mission to become a pioneer in the development of engineering and mechanical and electrical construction services, and provide the operation and maintenance services. All of these services take into account the aspects of competitiveness, security, quality, timeliness and the environment. Pabrik Kimia, Kerinci Pekanbaru Chemical Plant, Kerinci Pekanbaru 63 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. WIKA Insan Pertiwi disamping mengerjakan proyek di lingkungan WIKA juga mengerjakan proyek-proyek di luar WIKA yaitu dari pelanggan lama maupun pelanggan baru yang terus dikembangkan. Proyek-proyek yang dikerjakan WIKA Insan Pertiwi tahun 2009 antara lain PLTD Batakan, PLTD Bontang, Chipper mill dan PLTD Medco Merauke, Conveyor KCM, Conveyor Indominco, dan Conveyor Asam-asam, Grinding Mill Indocement, Instalasi Mekanikal Perluasan SPV 4 (South Pacifc Viscouse) salah satu pabrik rayon terbesar di Indonesia. Sedangkan untuk tahun 2010 WIKA Insan Pertiwi mentargetkan untuk mengerjakan beberapa PLTU Batubara dan Biomasa, PLTD, tank farm, pabrik pengolahan kelapa sawit, Pipanisasi migas, pipanisasi aviation fuel supply system dan mekanikal elektrikal proyek industri pertambangan. PT WIJAYA KARYA JABAR POWER PT Wijaya Karya Jabar Power (WIKA Jabar Power) dibentuk berdasarkan Akta Notaris A.Budy Priahastyanti Surjaningsih, SH tanggal 16 Juli 2009, sedangkan kegiatan operasi perusahaan dimulai setelah pelaksanaan RUPS pada tanggal 6 November 2009. Perseroan memiliki kepemilikan saham WIKA Jabar Power sebesar 55 persen, PT Jasa Sarana 40 persen, dan PT Resources Jaya Teknik Management Indonesia 5 persen. Visi WIKA Jabar Power adalah menjadi perusahaan produsen listrik tenaga panas bumi terbaik pada tahun 2020. Sejalan dengan itu, misi WIKA Jabar Power adalah menghasilkan produk yang berkualitas dan bernilai tambah, menjadi perusahaan yang dapat memenuhi kepuasan pelanggan, stakeholder, subkontraktor dan masyarakat, serta pelayanan terbaik melalui efsiensi, berwawasan lingkungan dan menggunakan teknologi terkini. Kegiatan Utama WIKA Jabar Power dibagi 2(dua) bagian yaitu: Sisi Hulu Pertambangan Panas Bumi Gunung 1. Tampomas, meliputi: eksplorasi, study kelayakan, dan eksploitasi Sisi Hilir Pembangunan Pembangkit Listrik Panas Bumi, 2. meliputi: pembangunan dan pendirian pembangkit, pengoperasian dan pemeliharaan, pengembangan PLTP dan seluruh infrastrukturnya. Untuk kegiatan tahun 2009 merupakan rangkaian kegiatan dari rencana investasi bidang usaha penjualan energi listrik melalui wilayah pertambangan panas bumi Gunung Tampomas dan pembangunan pembangkit listrik panas bumi. In addition to WIKA Insan Pertiwis projects within WIKA, it also undertakes projects outside of WIKA, from repeat customers as well as new customers, which continue to be developed. Projects being carried out by WIKA Insan Pertiwi in 2009 include: Batakan Diessel Engine Power Plant, Bontang Diessel Engine Power Plant, Chipper mill and Medco Merauke Diesel Engine Power Plant, KCM Conveyor, Indominco Conveyor, and Asam-asam Conveyor, Indocement Grinding Mill, Mechanical Installation at the SPV 4 expansion (South Pacifc Viscouse), one of the largest rayon factory in Indonesia. While in 2010, WIKA Insan Pertiwi aims to carry out several Coal Fired Power Plant and Biomass, Diesel Engine Power Plant, tank farm, palm oil mill, oil and gas pipeline, aviation fuel supply system pipeline and mechanical electrical of mining industrial projects. PT WIJAYA KARYA JABAR POWER PT Wijaya Karya Jabar Power (WIKA Jabar Power) was established pursuant to the Notarial Deed by A.Budy Priahastyanti Surjaningsih, SH dated 16 July 2009, while its operations started only after the holding of its GMS on 6 November 2009. The Company holds 55 percent shares of WIKA Jabar Powe, PT Jasa Sarana holds 40 percent and PT Resources Jaya Teknik Management Indonesia holds 5 percent. WIKA Jabar Powers vision is to become the best geothermal electric power producer in 2020. In line with WIKA Jabar Powers mission to provide quality and added value products, to satisfy its customers, stakeholders, subcontractors and the community at large, and to provide the best services through efciency, awareness of the environment and the use of cutting-edge technology. The primary activities of WIKA Jabar Power is divided into two parts, namely: In the upstream end of the Gunung Tampomas 1. Geothermal mining, covering: exploration, feasibility study, and exploitation In the downstream end of Geothermal Power Generator 2. covering: the development and establishment of power plants, operations and maintenance, and development of PLTP and all of its infrastructure. In 2009,its activities covers the investment plan on the sales of electric energy through geothermal mining areas of Gunung Tampomas and the development of geothermal electric power generator. 64 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Profl Perusahaan Company Profle Berikut adalah sejumlah langkah strategis yang diambil WIKA Jabar Power pada tahun 2009: Memperoleh Ijin Usaha Pertambangan (IUP) yang ditanda tangani pada tanggal 4 Nopember 2009. Menetapkan konsultan ahli. PERUSAHAAN PATUNGAN PT Marga Nujyasumo Agung PT Marga Nujyasumo Agung (MNA) adalah perusahaan patungan antara WIKA (20 persen), PT Jasa Marga (55 persen) dan PT Moeladi (25 persen). Didirikan pada tahun 1995 dan direstrukturisasi kepemilikannya pada tahun 2009. Perusahaan ini bergerak dalam penyelenggaraan proyek yang meliputi pembangunan, pengoperasian dan pemeliharaan Jalan Tol SurabayaMojokerto dengan panjang 36,27 km yang merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Java. PT Marga Kunciran Cengkareng PT Marga Kunciran Cengkareng (MKC) adalah perusahaan patungan antara WIKA (10 persen), PT CMS (60 persen), PT Jasa Marga (20 persen), PT Nindya Karya (5 persen) dan PT Istaka Karya (5 persen). Didirikan pada tahun 2008, bergerak dalam bidang penyelenggaraan dan pengelolaan fasilitas jalan tol. PT WIKANGK Insulators PT WIKA-NGK Insulator adalah perusahaan patungan antara WIKA (18,65 persen), NGK Insulator Ltd. (54,23 persen) dan Sumitomo Corporation (27,12 persen). Didirikan pada tahun 1987. Perusahaan ini memproduksi insulator untuk distribusi (6,6 s.d. 33 kV) dan transmisi (lebih dari 70kV), berupa insulator tumpu dan insulator tarik. Awalnya, PT WIKA-NGK Insulator memfokuskan usahanya untuk memenuhi kebutuhan PLN. Dalam perkembangannya, produk PT WIKA-NGK mulai diekspor ke berbagai negara, seperti Amerika Serikat, Meksiko, dan Filipina. Below are several strategic steps taken by WIKA Jabar Power in 2009: Obtained a mining licence on 4 November 2009 Determining professional consultants JOINT VENTURE COMPANIES PT Marga Nujyasumo Agung PT Marga Nujyasumo Agung (MNA) is a joint venture company between WIKA (20 percent), PT Jasa Marga (55 percent) and PT Moeladi (25 percent). Established in 1995 and restructured in 2009. The company specializes in project implementation covering development, operation and maintenance of the 36.27 km SurabayaMojokerto Toll Road which is part of theTrans Java Toll Road. PT Marga Kunciran Cengkareng PT Marga Kunciran Cengkareng (MKC) is a joint venture company between WIKA (10 percent), PT CMS (60 percent), PT Jasa Marga (20 percent), PT Nindya Karya (5 percent) and PT Istaka Karya (5 percent). Established in 2008, it specializes in the implementation and management toll road facilities. PT WIKANGK Insulators PT WIKA-NGK Insulator is a joint venture company established by WIKA (18.65 percent), NGK Insulator Ltd. (54.23 percent) and Sumitomo Corporation (27.12 percent). Established in 1987. The company produces insulators for power distribution (6,6 to 33kV) and transmission (more than 70kV), in the form of pin posts and strain rods. Initially, PT WIKA-NGK Insulator focused its business to meet PLNs needs. In its development however, PT WIKA-NGK began to export its products to various countries, such as the United States, Mexico, and the Philippines. 65 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. I. Riwayat Pencatatan Saham Perseroan WIKA mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta, yang sekarang berubah menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI), pada tanggal 29 Oktober 2007. Kode saham Perseroan di bursa adalah WIKA. Pencatatan saham ini berhasil dilakukan berkat adanya persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) No. KD. 01/3406/DPRRI/2007 tanggal 26 April 2007, dan Rapat Pemegang Saham Luar Biasa No. RIS-15/D2.MBU/2007, yang diselenggarakan pada tanggal 14 Juni 2007 serta surat persetujuan Menteri Negara BUMN No. F-717/MBU/2007 tanggal 8 Oktober 2007 tentang persetujuan program Employee Stock Allocation (ESA) dan Employee Stock Option Plan & Management Stock Option Plan (ESOP/MSOP). Pelaksanaan Program ESA WIKA telah melaksanakan program ESA sesuai dengan ketentuan yang berlaku, yaitu 10 persen dari jumlah saham yang ditawarkan dalam penawaran umum, dengan harga per lembar saham sebesar Rp420, dan diberi diskon sebesar 20 persen. Saham yang berasal dari program ESA mengalami lock up period selama delapan (8) bulan sejak tanggal pencatatan di BEJ. Pelaksanaan ESOP/MSOP Perseroan telah melaksanakan dua tahap program ESOP/ MSOP. Dalam tahap pertama WIKA mendistribusikan 50 persen dari jumlah keseluruhan saham yang dialokasikan untuk program ESOP/MSOP, sedangkan 50 persen sisanya didistribusikan pada akhir Oktober 2008. Pada tahun 2009 ini ada pelaksanaan opsi dari karyawan terhadap progam ESOP/MSOP yang telah di exercise opsinya sebesar 213.500 (dua ratus tiga belas ribu lima ratus) saham, sehingga secara keseluruhan jumlah saham WIKA menjadi 5.846.367.500 (lima miliar delapan ratus empat puluh enam juta tiga ratus enam puluh tujuh ribu lima ratus) saham. Kronologi Pencatatan Obligasi Pada tahun 2009, WIKA tidak memiliki pencatatan obligasi. I. Chronology of Stock Listing WIKA listed its stocks on the Jakarta Stock Exchange (JSX), which has changed its name to the Indonesian Stock Exchange (IDX), on October 29, 2007. The Companys shareticker is WIKA. The stock listing was successful thanks to the approvals of the House of Representatives of the Republic of Indonesia No. KD. 01/3406/DPRRI/2007 dated 26 April 2007, and the Extraordinary General Meeting of Shareholders No. RIS-15/D2.MBU/2007, which was held on 14 June 2007, and the approval letter of the State Minister of State-Owned Enterprises No. F-717/MBU/2007 dated 8 October 2007, regarding the approval for Employee Stock Allocation (ESA) Program and the Employee Stock Option Plan & Management Stock Option Plan (ESOP/MSOP). ESA Program Implementation WIKA has conducted the ESA program in accordance with prevailing regulations, namely 10 percent of the total stocks are ofered in the public ofering at a price of Rp 420 per share with 20 percent discount. The stocks that originated from the ESA program underwent a lock up period of eight (8) months since the date of its listing in JDX. ESOP/MSOP Implementation The Company conducted the ESOP/MSOP program in two phases In the frst phase, WIKA distributed 50 percent of the total stocks allocated for the ESOP/ MSOP program, while the remaining 50 percent of stocks were distributed at the end of October 2008. In 2009, the options exercised by the employee on The ESOP/MSOP stocks amounted to 213,500 (two hundred thirteen thousand fve hundred) shares, thus the overall amount of WIKAs shares reached 5,846,367,500 (fve billion eight hundred forty six million three hundred sixty seven thousand fve hundred) shares. Chronology of Bond Listing In 2009, WIKA did not have any bond listings. 66 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Profl Perusahaan Company Profle Pembelian Kembali Saham Sebagai langkah mengantisipasi penurunan harga saham Perseroan akibat melemahnya bursa, WIKA telah melaksanakan program Pembelian Kembali Saham (buyback) . Tujuan dari buyback adalah menstabilkan harga saham yang relatif undervalued sehingga tidak mencerminkan kinerja dan fundamental Perseroan. Buyback juga bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan dan melindungi kepentingan investor publik. Bagi Perseroan, buyback ini meningkatkan laba per saham (earning per share) sehingga meningkatkan rasio Return on Asset dan Return on Equity. Share Buyback In a move to anticipate the decline of the Companys share price as a result of the weakening stock market, WIKA conducted a share buyback program. The objective of the buyback is to stabilize the share price, which was relatively undervalued and, therefore, did not refect the Companys performance and the fundamentals. The buyback was intended to increase the confdence of the investing public and protect their interests. For the Company, the buyback has increased the earning per share and, hence boosting the Return on Asset and the Return on Equity ratios. Realisasi buyback saham tahap I Status buyback saham per 13 Oktober 2008-13 Januari 2009 Share buyback realization phase I Share buyback status of 13 October 2008-13 January 2009 Buyback Saham Share Buyback 38 hari buyback saham selama 61 hari di pasar sejak 13 Oktober 2008 hingga 13 Januari 2009 38 days of share buyback during 61 days period at the market since 13 October 2008 to 13 January 2009 Akumulasi Buyback Saham Share Buyback Accumulation 143.279.000 saham, dengan nilai Rp27,693 miliar 143,279,000 shares, valued at Rp27.693 billion Harga rata-rata buyback saham Average share buyback price Rp193,28 per saham Rp193.28 per share Realisasi buyback saham tahap II Status buyback saham per 23 Februari 200922 Mei 2009 Share buyback realization phase II Share buyback status of 23 February 200922 May 2009 Buyback Saham Share Buyback 24 hari buyback saham selama periode 60 hari bursa sejak 23 Februari 2009 hingga 22 Mei 2009 24 days of share buyback during 60 stock exchange day period since 23 February 2009 to 22 May 2009 Akumulasi Buyback Saham Share Buyback Accumulation 33.407.500 saham, dengan nilai Rp7,277 miliar 33,407,500 shares, valued at Rp7.277 billion Harga rata-rata buyback saham Average share buyback price Rp217,84 per saham Rp217.84 per share Total buyback saham tahap I dan II Share buyback total phase I and II Akumulasi Buyback Saham Share Buyback Accumulation 176.686.500 saham, dengan nilai Rp34,970 miliar 176,686,500 shares, valued at Rp34.970 billion Harga rata-rata buyback saham Average share buyback price Rp197,93 per saham Rp197.93 per share 67 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Direktur Utama President Director Bintang Perbowo Direktur SDM & Pengembangan Director of HumanCapital&BusinessDevelopment Tonny Warsono Direktur Keuangan Director of Finance Ganda Kusuma Direktur Operasi I Director of Operation I Budi Harto Direktur Operasi II Director of Operation II Slamet Maryono PKBL/ CSR Dirham Suudi Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary Natal Argawan P Departemen Legal Legal Gunawan Departemen Sipil Umum Civil Construction Muryadi Yoesoef DIVISI SIPIL UMUM 1 Civil Construction 1 DIVISI SIPIL UMUM 2 Civil Construction 2 DIVISI SIPIL UMUM 3 Civil Construction 3 DIVISI LUAR NEGERI Overseas DIVISI BANGUNAN GEDUNG Building Departemen Wilayah & LN Region & Overseas Hari Respati DepartemenBangunanGedung Building Budhi Saddewa S WILAYAH Region Departemen Keuangan Finance Entus Asnawi M. Departemen Human Capital Human Capital Nur Al Fata Departemen PengembanganSistem&Usaha System&Business Development Arifin Fahmi Struktur Organisasi Organization Structure P r o y e k
/
P r o j e c t P r o y e k
/
P r o j e c t P r o y e k
/
P r o j e c t P r o y e k
/
P r o j e c t P r o y e k
/
P r o j e c t P r o y e k
/
P r o j e c t 68 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Profl Perusahaan Company Profle Direktur Utama President Director Bintang Perbowo Direktur SDM & Pengembangan Director of HumanCapital&BusinessDevelopment Tonny Warsono Direktur Keuangan Director of Finance Ganda Kusuma Direktur Operasi I Director of Operation I Budi Harto Direktur Operasi II Director of Operation II Slamet Maryono Satuan Pengawasan Intern Internal Audit Unit Tatang Setyarsono DIVISI MEKANIKAL ELEKTRIKAL Mechanical Electrical DIVISI PABRIKASI BAJA Steel Fabrication DIVISI ENERGI 1 Energy 1 DIVISI ENERGI 2 Energy 2 Departemen Utilitas Utilities Ruslyn H.Silalahi Departemen Energi Energy Bambang Pramujo PT. WIKA Beton A. Boediono PT. Marga Kunciran Cengkareng Anak Perusahaan Subsidiaries PT. WIKA Intrade Yoyon Mulyana PT. Marga Nujyasumo Agung PT. WIKA Realty Muhammad Nawir PT. WIKA Bangunan Gedung Budhi Saddewa S PT. WIKA NGK Insulator Elvis Nurhasral PT. WIKA Jabar Power Akmal Malik PT. WIKA Insan Pertiwi Werdoyo Santosa Perusahaan Patungan Joint Ventures P a b r i k
/
F a c t o r y DIVISI PENGADAAN Procurement RidwanA. Muthalib P r o y e k
/
P r o j e c t P r o y e k
/
P r o j e c t P r o y e k
/
P r o j e c t 69 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Penjamin Pelaksana Emisi Efek Share Underwriters PT Bahana Securities Graha Niaga Fl. 19 Jl. Jend. Sudirman Kav. 58 Jakarta 12190 Tel: (6221) 2505081 Fax: (6221) 5225869 PT CIMB-GK Securities Indonesia Gedung BEJ Tower 2, Fl. 20 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 Tel: (6221) 5151330 Fax: (6221) 5151335 PT Indo Premier Securities Wisma GKBI 7/F Suite 718 Jl. Jend. Sudirman No. 28 Jakarta 10210 Tel: (6221) 57931168 Fax: (6221) 57931167 Biro Administrasi Efek: Stock Administration Bureau PT Datindo Entrycorn Puti DatindoWisma Sudirman Jl. Jend. Sudirman Kav. 54 Jakarta 10220 Tel: (6221) 5709009 Fax: (6221) 5709026 Penilai: Appraiser Yanuar Bey & Rekan Wijaya Grand Center Blok F No. 59 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12160 Telp : 0217279 4427 (Hunting) Fax : 0217279 4428 Notaris Notary Imas Fatimah, S.H. Graha MIK Lt5 Taman Perkantoran Kuningan Jl Setia Budi Selatan Kav. 16-17 Jakarta 12920 Tel : (6221) 57941450 Fax : (6221) 57941451 A.Partomuan Pohan, S.H. Jl. Wolter Monginsidi No. 7 Kebayoran Baru, Jakarta 12110 Tel: (6221) 7208675 Akuntan Publik Public Accountant PIETER, UWAYS & REKAN Graha Piesta Jl. Warung Buncit Raya No. 16, Warung Jati Barat Jakarta Selatan12550 Tel: (62-21) 78840777 (Hunting) Direct line (62-21): 78840909, 7813683 Fax : (62-21) 7813680 & 7813681 Kustodian Efek : Stock Custodian PT Kustodian Sentral Efek Indonesia Bursa Efek Jakarta Tower 1, Fl. 5 Jl. Jendral Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190 Tel: (6221) 52991099 Fax: (6221) 52991199 Bank : Bank Mandiri Bank Niaga Bank Syariah Mandiri Bank Bukopin Bank Permata Bank Mega Bank DBS Bank BNI Deutsche Bank Bank Danamon Bank Panin Nama dan Alamat Lembaga Profesi Penunjang Pasar Modal Name and Address of Stock Exchange Supporting Institutions and Profession 70 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Profl Perusahaan Company Profle Alamat / Address Kantor Pusat / Head Ofce Jl. D.I. Panjaitan Kav. 9, Jakarta 13340 Tel: (6221) 8192808, 8508640, 8508650 Fax: (6221) 8191235, 8199713 Website: http://www.wika.co.id Email: adwijaya@wika.co.id Departemen / Department Sipil Umum / Civil Construction Jl. D.I. Panjaitan Kav. 9 Jakarta 13340 Tel: (6221) 8192808, 8508640, 8508650 Fax: (6221) 85904148 Email: adwijaya@wika.co.id Wilayah dan Luar Negeri Region and Overseas Jl. D.I. Panjaitan Kav. 9, Jakarta 13340 Tel: (6221) 8192808, 8508640, 8508650 Fax: (6221) 85909416 Email: adwijaya@wika.co.id Bangunan Gedung / Building Jl. D.I. Panjaitan Kav. 9, Jakarta 13340 Tel: (6221) 8192808, 8508640, 8508650 Fax: (6221) 8191235 Email: adwijayawika.co.id Utilitas / Utility Jl. D.I. Panjaitan Kav. 9, Jakarta 13340 Tel: (6221) 8192808, 8508640, 8508650 Fax: (6221) 8198040 Email: adwijaya@wika.co.id Energi / Energy Jl. D.I. Panjaitan Kav. 9 Jakarta 13340 Tel: (6221) 8192808, 8508640, 8508650 Fax: (6221) 85911970 Email: adwijaya@wika.co.id Wilayah-Wilayah/Regions Wilayah I / Region I Sumatera Utara Jl. Gunung Krakatau No.15, Medan 20239 Tel: (6261) 6610737, 6639496 Fax: (6261) 6610740, (0651)40235 Wilayah II / Region II Riau, Kepulauan Riau dan Sumatera Barat Jl. Gelatik No.25, Sukajadi, Pekanbaru 28124 Tel: (62761) 31868 Fax: (62761) 854904 Wilayah III / Region III Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung Jl. Jend. Sudirman No.134A/2227 Palembang Tel: (62711) 319755 Fax: (62711) 319755 Wilayah IV / Region IV Jawa Barat, Banten, dan Lampung Jl. Dr. Otten No.3, Bandung 40171 Tel: (6222) 4237770 Fax: (6222) 4237770 Wilayah V / Region V Jawa Tengah dan Yogyakarta Jl. Teuku Umar No.21, Semarang 50234 Tel: (6224) 8411890 Fax: (6224) 8318135 Wilayah VI / Region VI Jawa Timur, Bali, NTT dan NTB Jl. Jend. Achmad Yani No. 176 178 Surabaya 60235 Tel: (6231) 8282723-5, 8290092 Fax: (6231) 8282937, 828719 Wilayah VII / Region VII Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat Jl. Ir. Sutami- Perum. KARPOTEK Blok B I No.02, Samarinda 75127 Tel: (62541) 271693 Fax: (62541) 271693 Wilayah VIII / Region VIII Kalimantan Tengah Jl. Rajawali No.56, Palangkaraya Tel: (62561) 733701 Fax: (62561) 733701 Kalimantan Selatan Jl. Dharma Praja No.8, Banjarmasin Tel: (62511) 3260912 Fax: (62511) 3255014 Wilayah IX / Region IX Sulawesi, Maluku dan Papua Jl. Bougenville C II No.23 Panakukang Mas, Makasar Tel: (62411) 441639 Fax: (62411) 441639 Anak Perusahaan/ Subsidiaries PT Wijaya Karya Beton Jl. D.I. Panjaitan Kav. 3-4, Jakarta 13340 Tel: (6221) 8192808, 8505640, 8508650 Fax: (6221)85903872 Website: www.wikabeton.co.id Email: marketing@wika-beton.co.id wbcc@wika-beton.co.id PT Wijaya Karya Intrade Jl. D.I. Panjaitan Kav. 3-4, Jakarta 13340 Tel: (6221) 8192808, 8505640, 8508650 Fax: (6221) 8564462, 8505323, 8565555 Web site: www.wika-intrade.com Email: info@wika-intrade.com PT Wijaya Karya Realty Jl. D.I. Panjaitan Kav. 3-4, Jakarta 13340 Tel: (6221) 8192808, 8505640, 8508650 Fax: (6221) 85907502, 85907585 Website: www.wikarealty.com Email: info@wikarealty.com PT Wijaya Karya Gedung Jl. D.I. Panjaitan Kav. 9, Jakarta 13340 Tel: (6221) 8192808, 8505640, 8508650 Fax: (6221) 85904146 PT Wijaya Karya Insan Pertiwi Jl.Dr. Saharjo No.149-F, Jakarta Selatan Tel: (6221) 8305891, 8312701, 82880308 Fax: (6221) 8281292 PT Wijaya Karya Jabar Power Jl. Tubagus Ismail Depan No.1 A Bandung, Jawa Barat 40134 Perusahaan Patungan / Joint Ventures PT WIKA NGK Insulator Menara Bidakara, 3rd Floor, Suite 0304 Jl. Gatot Subroto Kav. 71-73 Jakarta 12870 Tel. (6221) 83793383-4 Fax: (6221) 83793045 Website: www.wika-ngk.co,id PT Marga Nujyasumo Agung Gedung MLI, Jl. Let. Jend MT Haryono Kav. 49 Jakarta 12770 PT Marga Kunciran Cengkareng Jl. Pulau Putri X Blok 05 No.14 Modernland, Tangerang 71 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Medan Pekan Baru Palembang Palangkaraya Lampung Jakarta Bogor Bandung Majalengka Semarang Boyolali Surabaya Wilayah Operasi Operational Area 72 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Profl Perusahaan Company Profle Banjarmasin Palangkaraya Samarinda Makasar Pasuruan Kantor Pusat/Head Ofce Kantor Wilayah/ Regional Ofce Kantor Perwakilan/ Representative Ofce Pabrik/ Factory Algeria 73 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Jalan Tol JORR W1, Banten JORR W1 Toll Road, Banten Analisis dan Pembahasan Manajemen Managements Discussion and Analysis A. Tinjauan Operasional
Terjadinya krisis keuangan global pada tahun 2008 telah berdampak luas pada dunia usaha termasuk sektor industri konstruksi. Kondisi ini mendorong WIKA melakukan langkah antisipasi dengan menerapkan strategi yang berfokus pada tiga aspek, yaitu (i) Menjaga dan mengamankan likuiditas perusahaan; (ii) Selektif pada pasar yang dapat memberikan tingkat kepastian pembayaran tinggi (prioritas sumber dana APBN/APBD, loan, dan anggaran BUMN); dan (iii) Melakukan efsiensi di segala bidang.
Penerapan fokus pada ketiga hal tersebut, berhasil mengamankan kinerja usaha WIKA yang mencatat hasil- hasil usaha yang menggembirakan selama tahun yang berakhir 31 Desember 2009, sekaligus mewujudkan landasan yang kokoh bagi pertumbuhan jangka panjang yang berkesinambungan. Selain berkat penerapan strategi usaha yang jitu selama tahun 2009, landasan yang kokoh tersebut juga terbentuk oleh pengembangan model bisnis WIKA yang stratejik selama beberapa tahun silam. Analisis dan Pembahasan Manajemen Managements Discussion and Analysis A. Operational Review
The global fnancial and capital market crisis culminating at year-end 2008 triggered a drought in liquidity that widely afected the corporate world including the industrial construction sector. This condition compelled WIKA to act prudently in implementing a strategy that focused on three matters, namely (i) Maintain and securing the companys liquidity; (ii) Selecting only markets with a high certainty in making payments (prioritising those that receive funding from the National/Regional Revenues and Expenditures Budgets (APBN/APBD), loans, and State Enterprises (BUMN) budgets; and (iii) Implement efciencies in all areas.
The focus on the three above matters, succeeding in securing WIKAs performance, which posted exciting results during the year ending 31 December 2009, and at the same time established a sturdy foundation for continued long-term growth.
In addition to the implementation of a precise business strategy during 2009, the establishment of the sturdy foundation was also due to the development of WIKA business model over the past years. Rapat Direksi Directors meeting 76 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Analisis dan Pembahasan Manajemen Managements Discussion and Analysis Model bisnis yang stratejik tersebut menempatkan kegiatan bisnis inti WIKA yaitu jasa Teknik Rekayasa, Pengadaan dan Konstruksi atau yang lebih dikenal dengan istilah EPC di bagian poros. Bisnis inti EPC di bagian poros tersebut ditunjang dari belakang oleh sumber daya fabrikasi/manufaktur di bidang-bidang yang terkait erat dengan kegiatan EPC, dan pada gilirannya menunjang keberlanjutan usaha ke depan melalui kegiatan investasi jangka panjang di bidang-bidang yang juga terkait erat dengan kegiatan EPC. Bila digambarkan dalam sebuah bagan, maka model bisnis WIKA akan terlihat sebagai berikut:
The strategic business model places WIKAs core business activities namely its Engineering, Provision, and Construction technical services or more commonly known as EPC at the axis. The EPC core business at the axis is supported by fabrication/manufacturing resources in areas closely intertwined with EPC activities, and in turn supports the future viability of the business through long-term investments in areas also closely related to EPC activities.
When depicted in a diagram, the WIKA business model would appear as in the following:
Masing-masing kegiatan pada backward integration, core activities maupun forward integration tersebut dilakukan pada tiga sektor utama, yaitu sektor energi, sektor industri dan sektor infrastruktur. Pengamanan Perolehan Pendapatan Model bisnis WIKA dirancang sebagai wahana untuk mencapai VISI 2020 Perseroan, selain juga mengamankan perolehan pendapatan Perseroan dari tahun ke tahun. VISI 2020 mengarah pada upaya WIKA untuk menjadi salah satu Perusahaan terbaik dalam bidang EPC dan Investasi yang terintegrasi di Asia Tenggara. Namun untuk mencapai visi tersebut, Perseroan harus dapat mengatasi tantangan yang timbul dari berbagai hal, mulai dari persaingan pasar, perubahan teknologi, tuntutan inovasi, rekrutmen serta retensi sumber daya manusia bertalenta, hingga permasalahan yang timbul akibat dari fuktuasi pasar, krisis ekonomi, gejolak sosial dan pemanasan global. Each activity at backward integration, core activities and also forward integration are implemented at three major sectors, namely the energy sector, the industrial sector and the infrastructure sector.
Securing Revenue Generation The WIKA business model was designed as means to reach the Companys VISION 2020, in addition to securing the Companys revenue generation from year to year. VISION 2020 refers to WIKAs efort to become one of best company in the feld of integrated EPC and Investment in South-East Asia.
However to reach that vision, the Company must be able to overcome the challenges arising out of various situations, starting from market competition, changes in technology, demands of innovation, recruitment and also retention of talented human resources, till problems arising out of market fuctuations, economic crisis, social upheavals and global warming.
Backward Integration Core Activities Forward Integration 77 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Dewasa ini, persaingan di sektor usaha konstruksi yang meliputi pekerjaan konstruksi sipil umum dan konstruksi bangunan gedung telah sedemikian ketatnya, sehingga mendorong WIKA untuk mencari peluang usaha baru di sektor konstruksi untuk utilitas, migas dan energi (pembangkit tenaga listrik). Sebaliknya, bisnis manufaktur WIKA (backward) mampu menghasilkan pendapatan tetap yang dapat ditingkatkan dari tahun ke tahun; sedangkan penyertaan modal di sektor-sektor energi, industri dan infrastruktur yang bersifat strategis (forward), diharapkan memberi peluang pertumbuhan jangka panjang yang berkesinambungan. Pada tahun 2009, strategi bisnis WIKA yang bertumpu pada kegiatan backward, core dan forward mulai memberi kontribusi nyata bagi WIKA, baik dari segi struktur bisnis secara kelompok usaha, maupun dari segi perolehan pendapatan. Sementara fokus yang lebih tajam pada masing-masing lini usaha menjadikan langkah WIKA semakin terarah serta lebih kompetitif dalam persaingan pasar. Kompeten dan Unggul di Bidangnya Perjalanan dan kinerja Perseroan hingga tahun 2009 telah memposisikan WIKA sebagai perusahaan dengan kekuatan fnansial dan kompetensi teknis yang unggul sehingga mampu menyerap proyek-proyek mega infrastruktur. Posisi ini dicapai berkat keberhasilan WIKA menerapkan model bisnis yang stratejik, dimana anak perusahaan mampu beroperasi dengan kadar spesialisasi dan kompetensi yang tinggi, sekaligus memungkinkan WIKA untuk melaksanakan proyek-proyek EPC secara terpadu dan kompetitif. Beberapa pilar utama yang menopang kinerja tersebut antara lain adalah keberhasilan WIKA dalam (i) proyek overseas yang memberikan hasil usaha yang sangat memuaskan pada tahun 2009; (ii) penguasaan sekitar 30 persen proyek pembangunan pembangkit tenaga listrik 10.000 MW oleh pemerintah. dan (iii) penanganan proyek mekanikal-elektrikal, proyek wilayah yang bersumber dana APBD dan keberhasilan usaha WIKA Beton. WIKA semakin memantapkan taktik bisnis yang berhasil diterapkan dalam beberapa tahun silam, sebagai berikut: Melakukan kemitraan dengan kontraktor atau investor asing Mengupayakan integrasi melalui akuisisi dan penyertaan modal Membentuk aliansi strategis dengan pemasok utama. Today, competition in the construction sector, which includes general civil construction and building construction works, has become so tight that it compels WIKA to look for new opportunities in the construction sector for utilities, oil & gas, and energy (power plants).
In contrast, WIKAs manufacturing business (backward) has successfully yielded regular earnings that continues to improve from year to year; while equity participation in the energy, industrial and infrastructure sectors that are strategic in character (forward), are expected to give continued long-term growth opportunities.
In 2009, the WIKA business strategy that is supported by backward, core and forward activities began to give real contributions to WIKA, whether from the business structure of a group aspect, or from the revenue generation aspect. While the sharper focus on each line of business makes WIKAs steps more certain and also more competitive in market competition.
Competent and Excellent in its Field The Companys journey and performance till 2009 have positioned WIKA as a company with leading fnancial strength and technical competency enabling it to take on mega-infrastructure projects. This position was reached as a result of WIKAs success in implementing its strategic business model, where subsidiaries are able to operate at a high rate of specialization and competency, and at the same time enabling WIKA to carry out EPC projects in an integrated and competitive manner.
Several pillars sustaining that performance among others are WIKAs success in (i) overseas projects that posted gratifying results in 2009; (ii) command of around 30 percent of the governments 10,000 MW power plant development projects, and (iii) running mechanical-electrical projects, regional projects funded by APBD and the success of WIKA Betons venture.
WIKA further solidifed the business tactics that it has been successfully implementing over the past years, by: Establishing partnerships with foreign contractors or investors Striving for integration through acquisition and equity participation Establishing strategic alliances with major suppliers 78 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Analisis dan Pembahasan Manajemen Managements Discussion and Analysis Bermitra dengan Kontraktor Asing dan Investor Asing Kemitraan dengan kontraktor atau investor asing terealisasi dalam proyek infrastruktur Aljazair dimana Perseroan menjadi subkontraktor dari perusahaan konstruksi Kajima yang tergabung dalam konsorsium Jepang, COJAAL (Kajima, Taisei, Nisimatsu, Hazama, dan Teken). Dalam proyek tersebut WIKA mendapat bagian membangun lebih dari 40 unit jembatan dan peletakan girder pada jalan bebas hambatan sepanjang 102 kilometer, structural works, precast factory, temporary building dan ancillary works. Guna menunjang pembangunan ruas jalan yang dipercayakan kepada WIKA, Perseroan juga membangun dan mengoperasikan pabrik beton di dekat lokasi proyek. Pabrik ini dibangun dengan peralatan utama yang diimpor dari Indonesia, dioperasikan oleh tenaga kerja WIKA yang didatangkan dari Indonesia, dan dikelola oleh tim ahli yang berpengalaman dari WIKA Beton di Indonesia. Pengalaman WIKA Beton itu sendiri membawa pengaruh yang tidak kecil, dimana pabrik beton WIKA di Aljazair tersebut memiliki tingkat produktivitas dua kali lipat dibandingkan dengan pabrik beton serupa yang dibangun dan dioperasikan oleh subkontraktor lain pada ruas jalan yang berbeda. Keberhasilan ini diikuti pula oleh hasil yang sangat memuaskan dalam pelaksanaan proyek secara keseluruhan, sebagaimana diutarakan oleh Pemerintah Aljazair dan sesuai penilaian COJAAL yang menyatakan bahwa dari seluruh kontraktor yang terlibat di proyek pembanguan jalan ini, WIKA dipandang sebagai pelaksana terbaik. WIKA memperoleh sambutan positif dari Pemerintah Aljazair, yang telah mengundang WIKA untuk turut serta dalam tender proyek pembangunan infrastruktur lainnya sebagai main contractor. Kemitraan dengan kontraktor asing juga dilakukan WIKA untuk berbagi proyek besar di Indonesia, terutama proyek-proyek pembangkit tenaga listrik dan proyek penanggulangan bencana alam yang umumnya dibiayai oleh bantuan dana atau pinjaman luar negeri, sehingga melibatkan peran serta kontraktor asing dari negara asal penyandang dana. Partnerships with Foreign Contractors and Investors The partnership with foreign contractors or investors was realized in the Algerian infrastructure project where the Company became a subcontractor to the Kajima construction company which was part of the Japanese consortium, COJAAL (Kajima, Taisei, Nisimatsu, Hazama, and Teken). In the project WIKA was allocated the construction of more than 40 bridges and the placement of girders along a 102-kilometre stretch of toll-road, structural works, precast factory, temporary building and ancillary works.
In order to support the construction of the stretch of road allocated to WIKA, the Company also built and operated a concrete factory near the project location. The factory was constructed with major equipments imported from Indonesia, operated by WIKA personnel brought in from Indonesia, and managed by a team of experienced experts from WIKA Beton in Indonesia.
The WIKA Beton experience itself brought an efect that was by no means small, where the WIKA concrete factory in Algeria had a level of productivity two-fold that of other similar concrete factories built and operated by other subcontractors working on diferent parts of the toll-road.
This success was followed too by the very gratifying results in the execution of the project as a whole, as voiced by the Algerian Government and according to the assessment by COJAAL stating that of all the contractors involved in the toll- road construction project, WIKA was seen as the best executor.
WIKA received positive response from the Algerian Government, which had invited WIKA to participate in other infrastructure development project tenders as a major contractor.
Partnership with foreign contractor was also established by WIKA to jointly take on big projects in Indonesia, especially power plant projects and natural disaster management projects which are generally fnanced by foreign donor aids or loans, hence involving the participation of foreign contractors from the donor countries.
79 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Untuk proyek pembangunan pembangkit berbahan bakar gas, WIKA bermitra dengan kontraktor Jepang yaitu Mitsubishi Corporation dan Mitsubishi Heavy Industries. Sedangkan untuk pembangkit listrik bahan bakar batubara, WIKA bermitra dengan kontraktor Cina, Chengda Engineering. Untuk proyek penanggulangan bencana alam, WIKA melaksanakan pekerjaan Konstruksi Sabo dan Tanggul Gunung Merapi dan bermitra dengan kontraktor asing yaitu Shimizu Ltd. dan pekerjaan Sabo Dam Bawakaraeng di Sulawesi Selatan bermitra dengan Hazama Corporation. Integrasi Melalui Akuisisi dan Penyertaan Modal Perseroan terus berupaya meningkatkan integrasi pelayanan maupun pelaksanaan proyek diantara kelompok usaha WIKA dengan melakukan akuisisi atau penyertaan modal pada perusahaan-perusahaan yang dipandang mampu memberikan nilai sinergi. Pada tahun 2009, Perseroan mendirikan anak perusahaan sesuai Akta No.2 tanggal 16 Juli 2009 yang dibuat dihadapan A.Budy Prihastyanti Suryaningsih, SH di Bandung. WIKA bersama- sama perusahaan daerah Jabar membentuk anak usaha, WIKA Jabar Power dengan penyertaan modal oleh WIKA sebesar 55 persen. Maksud dan tujuan dari Perseroan adalah untuk menyelenggarakan usaha pengembangan Panas Bumi sisi hulu (up stream) dan pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di sisi hilir (down stream) dan menyelenggarakan usaha ketenagalistrikan sampai dengan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi dengan memanfaatkan sumber panas bumi yang berada di daerah Gunung Tampomas, Kabupaten Sumedang dan Subang, Propinsi Jawa Barat. Kerjasama Strategis dengan Pemasok Utama Untuk mendukung hasil kerja yang excellent Perseroan menjalin kerja sama atau aliansi strategis dengan pihak- pihak yang merupakan pemasok utama dalam suatu bidang kegiatan tertentu. Sebagai contoh: Dalam pengerjaan tabung gas berukuran tiga (3) kilogram, yang turut menunjang upaya pemerintah dalam mengubah pola konsumsi energi masyarakat dari penggunaan minyak tanah ke gas, WIKA mengadakan kerja sama dengan pemasok plat baja, yaitu PT Krakatau Steel. Untuk pengadaan besi beton, WIKA melakukan kontrak payung dengan supplier PT Berkat Jaya Niagatama dan PT Interworld Steel Miles. Pengadaan kontrak payung dengan pemasok utama dapat meningkatkan daya tawar Perseroan untuk memperoleh harga terbaik seperti: PT Swadaya Graha, 1. (erection mechanical & electrical) PT Panca Duta, ( 2. jetty) Chengda Corporation ( 3. boiler, turbine & engineering) Yixing Corporation ( 4. coal unloading equipment) PT Varia Usaha ( 5. fabricator dan erection conveyor) For gas-powered power station projects, WIKA partnered Japanese contractors namely Mitsubishi Corporation and Mitsubishi Heavy Industries. Whereas for coal-fred power stations, WIKA partnered a Chinese contractor, Chengda Engineering. For natural disaster management projects, WIKA carried out the Sabo Construction and Mount Merapi Embankment works in partnership with foreign contractor, Shimizu Ltd., and the Sabo Dam Bawakaraeng in South Sulawesi in partnership with Hazama Corporation.
Integration Through Acquisition and Equity Participation The Company continues striving to improve integration of services and also execution of projects within the WIKA group by conducting acquisitions or equity participation in companies deemed capable of yielding synergetic value. In 2009, the Company established a subsidiary pursuant to Deed No.2 dated 16 July 2009 drawn up before A. Budy Prihastyanti Suryaningsih, SH in Bandung. WIKA and region-owned company Jabar jointly established a subsidiary, WIKA Jabar Power, with WIKAs equity participation at 55 percent. The purpose and objective of the Company is to carry out upstream geothermal developments and downstream Geothermal Power Station (PLTP) develop and operate an electrifcation business up to the Geothermal Power Station by exploiting the geothermal energy located within the area of Mount Tampomas, in the Sumedang and Subang Regencies, in the Province of West Java.
Strategic Partnership with Major Suppliers To support the Companys excellent work in establishing strategic partnerships or alliances with parties that are major suppliers in a particular area of activity. For example: In the manufacture of three (3) kilogram gas cylinders, which also supported the governments drive to shift the publics energy consumption pattern from the use of kerosene to gas, WIKA collaborated with supplier of steel plates, PT Krakatau Steel.
For the provision of iron rods for reinforced concrete, WIKA entered into an umbrella contract with suppliers PT Berkat Jaya Niagatama and PT Interworld Steel. Having an umbrella contract with major suppliers improves the Companys bargaining power in getting the best prices as with: PT Swadaya Graha, (erection, mechanical & electrical) 1. PT Panca Duta, (jetty) 2. Chengda Corporation (boiler, turbine & engineering) 3. Yixing Corporation (coal unloading equipment) 4. PT Varia Usaha (fabricator and erection conveyor) 5. 80 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Analisis dan Pembahasan Manajemen Managements Discussion and Analysis Yokogawa ( 6. Terminal Auto System) Pentraco & Tokyo Keisho ( 7. Automatic Tank Gauge) Optima & Rotork ( 8. repair Motor Operated Valve) Sedangkan untuk pengadaan beton Ready Mix, WIKA bekerja sama dengan PT Adhimix Precast dan PT Holcim Indonesia Tbk, dua produsen semen beton bertulang baja terkemuka di Indonesia saat ini. Selain itu, WIKA telah menjalin kerjasama dengan para subkontraktor spesialis, diantaranya seperti PT Perum Jasa Tirta I dengan produk Pancang Cabut Steel Sheet Pile, PT Triroyal Timur Raya dengan produk Fabrikasi Stasiun Tandan dan Rebusan serta PT Dian Berda dengan produk Cikro JGA-5. Pendapatan Usaha Dilihat dari pendapatan Perseroan pada tahun 2009, sektor jasa konstruksi masih memberikan kontribusi pendapatan terbesar, yaitu sekitar 55,8 persen dari seluruh perolehan pendapatan Perseroan. Kontribusi tersebut sedikit banyak menggambarkan betapa pentingnya kegiatan bisnis inti bagi Perseroan, dengan semakin ditunjang oleh perolehan pendapatan dari anak perusahaan dan perusahaan patungan. Tabel berikut ini menggambarkan kontribusi masing-masing lini usaha Perseroan terhadap total pendapatan untuk tahun-tahun 2008 dan 2009: Yokogawa (Terminal Auto System) 6. Pentraco & Tokyo Keisho (ATG) 7. Optima & Rotork (repair MOV) 8.
Whereas for the provision of Ready Mix concrete, WIKA collaborates with PT Adhimix Precast and PT Holcim Indonesia Tbk, two of the most renowned producers of steel-reinforced concrete cement in Indonesia to date. Additinally, WIKA has also established collaborations with specialist sub-contractors, which among other include PT Perum Jasa Tirta I with its product Removable Steel Sheet Piles, PT Triroyal Timurraya with its product Water Treatment Plants and also PT Dian Berda with its product Cikro JGA-5.
Operating Income With regard to the Companys income in 2009, the construction services sector remains the biggest revenue contributor, with around 55.8 percent of the entire Company revenue. The contribution more or less depicts how important the Companys core business activity is, with progressively being supported by the revenue generated by the subsidiary and joint- venture companies. The following table shows the contribution by each of the Companys line of business in comparison to the total revenue for the years 2008 and 2009:
Pendapatan Berdasarkan Segmen Usaha Revenues based on business segment Proyek 2008 2009 Projects Tol, Jalan, Jembatan 915.919 939.003 Tolls Roads, Bridges Pelabuhan, irigasi, Bendungan 456.809 601.240 Ports, Irrigation, Dam Kelistrikan 452.963 951.451 Power Plant Utilitas dan Mekanikal-Elektrikal 1.291.996 547.391 Utility and Mechanichal-Electrical Gedung 1.255.205 703.701 Building Realty 341.178 444.480 Real Estate Industri dan perdagangan 940.806 1.154.740 Industry and Trade Industri beton 904.201 1.248.851 Concrete Precast Industry Total (sebelum KSO) 6.559.077 6.590.857 Before KSOs Kerjasama operasi (KSO)* 273.510 593.750 Joint Operation TOTAL (setelah KSO) 6.832.587 7.184.607 TOTAL After KSOs Rincian proyek-proyek yang berhasil diselesaikan Perseroan pada tahun 2009 terdapat pada tabel di bawah ini: Description of projects completed by the Company in 2009 are listed on the table below: Konstruksi Sipil/Infrastuktur Civil Construction/Infrastructure No. Nama Proyek/Name of Project Nilai/Value Realisasi/Realization 1 Toll Road JORR W-1 Kebun Jeruk-Penjaringan 317,585 30-Des-09 2 Central Segment Suramadu Bridge, East Java 187,787 12-Jun-09 3 Amplas Fly Over Bridge, Medan 111,700 30-Des-09 4 Cengkareng Fly Over Bridge, Tangerang 65,081 9-Des-09 5 Curah Cair Port, Riau 46,252 25-Feb-09 (in Million Rupiah) (in Million Rupiah) Dalam Juta Rupiah Dalam Juta Rupiah * Penjualan KSO tidak di buku pada akun Penjualan, hanya dicatat labanya pada Laba Kotor Sales of KSO are not posted on the Sales account, only the proft is accounted for in the Gross Proft 81 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. B. Tinjauan Keuangan Secara umum kondisi keuangan WIKA pada tahun 2009 menunjukkan keadaan yang sangat sehat. Posisi keuangan WIKA hingga akhir tahun 2009 sangat likuid dan mampu membiayai seluruh operasinya dan sejumlah investasi untuk pengembangan Perseroan selama tahun 2010. Di tengah situasi perekonomian dunia yang kurang kondusif, Perseroan kembali berhasil mencapai kenaikan laba bersih yang cukup signifkan dibandingkan dengan laba bersih pada tahun sebelumnya. Kenaikan laba bersih ini dipicu oleh keberhasilan Perseroan dalam meningkatkan efsiensi, khususnya dalam pengadaan sumber daya dan metode kerja pelaksanaan. Pencapaian laba bersih mencapai 8,1 persen diatas target yang ditetapkan dalam RKAP 2009 sebesar Rp175,03 miliar. Dalam konteks keadaan perekonomian dunia yang tidak menentu, kenaikan laba bersih itu merupakan suatu prestasi yang menggembirakan. I. Laba Bersih WIKA mencatat kenaikan laba bersih sebesar 21,3 persen dari Rp156,03 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp189,22 miliar pada tahun 2009. Kenaikan laba bersih ini disebabkan oleh kenaikan total laba kotor sebesar 45,8 persen dan laba usaha sebesar 68,4 persen. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi tingkat pencapaian laba bersih adalah meningkatnya laba sebelum pajak sebesar 35,8 persen dari Rp256,42 miliar menjadi Rp348,11 miliar dan penurunan hak minoritas atas laba perusahan sebesar 7,1 persen dari Rp18,62 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp17,30 miliar pada tahun 2009. Energi Energy No. Nama Proyek/Name of Project Nilai/Value Realisasi/Realization 1 Labuhan Angin Coal Fired Steam Power Plant 2 x 115 MW, North Sumatera 37.234 20-Jan-09 2 Muara Karang Gas Power Plant Civil Architecture Works Switch yard, Jakarta 11.440 31-Jan-09 B. Financial Review
In general, WIKAs fnancial condition in 2009 showed it to be in prime health. Its fnancial position as of year-end 2009 was very liquid and able to fnance the entire operations and a number of investments for the development of the Company throughout 2010. In spite of the less than conducive global economic situation, the Company once again succeeded in achieving an increase in net proft signifcantly better than that of the previous year. The increase in net proft was triggered by the Companys success in improving efciencies, especially in the provision of resources and the methods of work execution. The increase in net proft surpassed the target set in the RKAP by 8.1 percent. In the context of an uncertain global economic situation, that net proft increase represented a most exciting achievement.
I. Net Proft WIKA posted a net proft increase of 21.3 percent in 2009 becoming Rp189.22 billion compared to Rp156.03 billion in the previous year. This net proft increase was efected by the increase in total gross proft by 45.8 percent, operating proft by 68.4 percent and the increase in miscellaneous income/ (expenses) by 334.2 percent compared to the year before. Other factors afecting the attainment level of net proft were the increase in proft before tax by 35.8 percent from Rp256.42 billion to Rp348.11 billion and the decrease in minority interests in earnings of subsidiaries by 7.1 percent from Rp18.62 billion in 2008 becoming Rp17.30 billion in 2009.
Konstruksi Bangunan Gedung Building Construction No. Nama Proyek/Name of Project Nilai/Value Realisasi/Realization 1 Paragon City Semarang 184.695 28-Apr-09 2 BSD Entertainment Center 118.546 2-Jan-09 3 Astra Insurance Building 77.662 24-Juni-09 4 Lombok International Airport 54.014 24-Nov-09 5 SMAN 3 Tenggarong East Kalimantan 39.363 14-Apr-09 (in Million Rupiah) Dalam Juta Rupiah Elektrikal dan Mekanikal Electrical and Mechanical No. Nama Proyek/Name of Project Nilai/Value Realisasi/Realization 1 RFO PF II Factory, PT Petrokimia, Gresik 129,500 13-Okt-09 2 Construction of Kelanis Hopper 6 PT Adaro Indonesia, Kalimantan 38.802 24-Apr-09 3 Kertajaya CPO Plant, 37.034 31-Jul-09 4 Electric Tower Transmission 150 KV PLTU 3, Banten 20.419 16-Okt-09 5 PT Buana Karya Bhaktis Palm Oil Mill 19.538 08-Agt-09 (in Million Rupiah) Dalam Juta Rupiah (in Million Rupiah) Dalam Juta Rupiah 82 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Analisis dan Pembahasan Manajemen Managements Discussion and Analysis 1. Laba Kotor WIKA mencatat peningkatan laba kotor sebesar 45,8 persen dari Rp442,93 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp645,73 miliar pada tahun 2009. Kenaikan ini disebabkan oleh (i) keberhasilan Perseroan dalam meningkatkan efsiensi terutama dalam proses pengadaan dan metode kerja pelaksanaan, (ii) kondisi tersebut dapat menekan beban pokok penjualan dari Rp6,11 triliun pada tahun 2008 menjadi Rp5,97 triliun pada tahun 2009. Sementara itu laba proyek KSO mencatat kenaikan yang signifkan dari rugi sebesar Rp3,09 miliar pada tahun 2008 menjadi laba sebesar Rp22,61 miliar pada tahun 2009. Keseluruhan pos-pos tersebut mempengaruhi pencapaian laba kotor Perseroan di tahun 2009. Penjualan Bersih a. Perseroan berhasil mencatat kenaikan penjualan bersih sebesar 0,5 persen dari Rp6,56 triliun pada tahun 2008 menjadi Rp6,59 triliun di tahun 2009. Selain itu penjualan pada proyek-proyek KSO juga mengalami peningkatan 117,1 persen dari Rp273,51 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp593,75 miliar pada tahun 2009. Laba/Rugi KSO b. Proyek kerja sama operasi (KSO) WIKA pada tahun 2009 mencatat keuntungan sebesar Rp22,61 miliar 2. Beban Usaha dan Laba Usaha Jumlah beban usaha WIKA meningkat sebesar 3,7 persen dari Rp155,00 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp160,78 miliar pada tahun 2009. Kenaikan beban usaha ini dipicu oleh naiknya beban administrasi dan umum sebesar 3,9 persen dari Rp152,41 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp158,36 miliar pada tahun 2009. Sementara itu, terjadi penghematan pada beban penjualan sebesar 6,5 persen dari Rp2,59 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp2,42 miliar pada tahun 2009. Kenaikan beban usaha dapat di imbangi dengan kenaikan laba kotor sehingga laba usaha tetap mengalami peningkatan sebesar 68,4 persen dari Rp287,93 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp484,95 miliar pada tahun 2009. Beban Penjualan a. Beban Penjualan mengalami penurunan sebesar 6,5 persen dari Rp2,59 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp2,42 miliar pada tahun 2009. Penurunan ini disebabkan oleh selektiftas dan efektiftas manajemen dalam mengikuti tender dan pembebanan biaya pemasaran proyek-proyek yang didapat pada beban pokok penjualan proyek yang bersangkutan. 1. Gross Proft WIKA posted a total gross proft of Rp645.73 billion in 2009 or up 45.8 percent compared to the previous years Rp442.93 billion. This increase was due to (i) the Companys success in improving efciency especially in the provision of resources and methods of work execution, and (ii) the reduction of cost of sales from Rp6.11 trillion in 2008 to Rp5.97 trillion in 2009. Meanwhile, the KSO projects posted a net proft of Rp22.61 billion in 2009 compared to a loss of Rp3.09 in 2008. All of the above-mentioned posts afected the Companys gross proft in 2009.
Net Sales a. The Company successfully posted a 0.5 percent increase in net sales from Rp6.56 trillion in 2008 to Rp6.59 trillion in 2009. In addition sales at KSO projects also increased by 117.1 percent from Rp273.51 billion in 2008 to Rp593.75 billion in 2009. KSO Proft/Loss b. WIKAs joint-operation (KSO) projects posted a proft Rp22.61 billion in 2009.
2. Operating Expenses and Operating Income WIKAs total operating expenses rose by 3.7 percent to Rp160.78 billion in 2009 compared to Rp155.00 billion in the previous year. The increase in operating expenses was triggered by the 3.9 percent increase in general and administration expenses from Rp152.41 billion in 2008 to Rp158.36 billion in 2009 . Meanwhile, a saving in marketing expenses equal to 6.5 percent occurred resulting in a total Rp2.42 billion in 2009 compared to Rp2.59 billion in the previous year. All this had an efect on operating income that increased by 68.4 percent from Rp287.93 billion in 2008 becoming Rp484.95 billion in 2009.
Cost of Sales a. Cost of Sales in 2009 experienced a decrease of 6.5 percent from Rp2.59 billion in 2008 to Rp2.42 billion in 2009. The decrease was due to the selective and efective management of the Companys participation in project tenders as well as in the allocation of the marketing expenses of won projects to the cost of sales of the project in question. 83 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Beban Umum dan Administrasi b. Beban Umum dan Administrasi pada tahun 2009 meningkat sebesar 3,9 persen menjadi Rp158,36 miliar. Kenaikan ini sebagian besar disebabkan oleh meningkatnya beban personalia sebesar 6,7 persen menjadi Rp119,79 miliar dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp112,26 miliar, antara lain pada Kewajiban Imbalan Pasca Kerja (PSAK 24), kenaikan beban pajak penghasilan. 3. Pendapatan/(Beban) Lain-lain Pada tahun 2009, WIKA membukukan beban lain-lain sebesar Rp136,84 miliar, meningkat sebesar 334,2 persen dibandingkan dengan beban lain-lain sebesar Rp31,52 pada tahun sebelumnya. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh menurunnya laba selisih kurs sebesar Rp25,00 miliar, menurunnya pendapatan bunga deposito sebesar Rp23,33 miliar, menurunnya beban penyisihan piutang sebesar Rp8,9 miliar meningkatnya beban bunga sebesar Rp7,74 miliar, adanya beban penyisihan akibat penyesuaian harga persediaan sebesar Rp45,05 miliar serta beban amortisasi goodwill sebesar Rp2,51 miliar. Pendapatan bunga deposito berjangka dan Jasa Giro a. Pada tahun 2009, pendapatan bunga deposito berjangka dan jasa giro WIKA menurun sebesar 43,4 persen menjadi Rp30,42 miliar. Hal ini disebabkan oleh menurunnya tingkat suku bunga deposito dan jumlah dana yang didepositokan oleh Perseroan. Laba Selisih Kurs Mata Uang Asing Bersih b. Pada saat yang sama, terjadi penurunan sebesar 94,6 persen pada laba selisih kurs mata uang asing bersih di tahun 2009 dibandingkan pada tahun sebelumnya. Jumlah laba selisih kurs mata uang asing bersih menurun dari Rp 26,44 miliar menjadi Rp1,43 miliar. Penurunan ini disebabkan oleh revaluasi piutang dan hutang atas proyek-proyek yang pendanaannya berupa valas, terutama USD dan Yen yang mengalami penurunan nilai tukar terhadap Rupiah sepanjang tahun 2009. Laba Penjualan Aset Tetap c. Laba penjualan aset tetap mengalami penurunan dari Rp4,29 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp (2) juta pada tahun 2009. Beban Bunga dan Denda d. Beban bunga dan denda pada tahun 2009 meningkat sebesar 17,6 persen atau Rp7,74 miliar dari Rp44,02 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp51,76 miliar pada tahun 2009. Peningkatan terjadi terutama pada anak perusahaan yang membutuhkan modal kerja yang relatif besar. General and Administration Expenses b. General and Administration Expenses increased by 3.9 percent in year 2009 to Rp158.36 billion. The increase was mostly due to the increase in personnel expense by 6.7 percent to Rp119.79 billion compared to the previous years Rp112.26 billion, the components of which among other things included the obligation to provide Retirement Beneft (PSAK 24), and the increase in income tax expense.
3. Miscellaneous Income/(Expenses) In the year 2009, WIKA booked miscellaneous expenses of Rp136.84 billion, up 334.2 percent from Rp31.52 billion the previous year. The increase in miscellaneous expenses was mainly caused by the decrease in net proft from forex gain by Rp25.00 billion, the decrease in interest income from time deposit by Rp23.33 billion, the decrease in allowance for bad debts by Rp8.9 of billion, the increase in interest expense by Rp7.74 billion, the allowance for inventory price adjustment of Rp45.05 billion and also the amortization of goodwill expense of Rp2.51 billion. Interest Income from Time Deposit and Current Account a. WIKAs interest income from time deposit and current account decreased by 43.4 percent to Rp30.42 billion in 2009. This was due to shrinking time deposit interest rates and the decrease in total funds deposited by the Company. Net Proft from Forex Gain b. In the same instance, a decrease of 94.6 percent occurred in the net proft from foreign exchange gains of 2009 compared to the year before. The total proft from foreign exchange gains fell from Rp 26.44 billion to Rp1.43 billion. The decrease was due to the revaluation of both the payables and receivables of projects fnanced in foreign-exchange denomination, especially US Dollar and Japanese Yen, both of which declined in their exchange rates against the Rupiah during 2009. Proft from Fix Asset Sales c. Proft from sales of fxed assets fell from Rp4.29 of billion in 2008 to Rp(2) million in 2009.
Interest and Penalty Expenses d. Interest and penalty expenses increased by Rp7.74 billion in 2009, or 17.6 percent from Rp44.02 billion in 2008 to Rp51.76 billion. The increase was mainly due to the subsidiary companies requiring relatively large working capitals.
84 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Analisis dan Pembahasan Manajemen Managements Discussion and Analysis Beban Penyisihan Piutang e. Beban penyisihan piutang Perseroan pada tahun 2009 turun sebesar 17,7 persen atau Rp8,90 miliar dari Rp50,18 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp41,27 miliar pada tahun 2009. Penurunan ini disebabkan oleh beberapa piutang macet dapat diselesaikan dan cair di tahun 2009. Upaya-upaya tersebut akan terus dilanjutkan di tahun-tahun mendatang. Beban Lain-lain Bersih f. Beban lain-lain bersih pada tahun 2009 meningkat 28,9 persen atau sebesar Rp6,31 miliar dari Rp21,78 miliar pada tahun sebelumnya menjadi sebesar Rp28,09 miliar. 4. Bagian Laba (Rugi) Perusahaan Asosiasi Dari laba Perseroan senilai Rp189,22 miliar pada tahun 2009, terdapat kontribusi dari perusahaan asosiasi sebesar Rp69,14 miliar, yang terdiri dari: WIKA Beton, Rp64,49 miliar WIKA Intrade, Rp(20,62) miliar WIKA Realty, Rp17,67 miliar WIKA Gedung, Rp6,89 miliar WIKA Insan Pertiwi, Rp0,77 miliar WIKA Jabar Power, Rp(0,06) miliar 5. Beban Pajak Jumlah beban pajak terdiri dari Pajak Final Jasa Konstruksi, Pajak Kini, dan Pajak Tangguhan. Pada tahun 2009, Pajak Final Jasa Konstruksi diperhitungkan sebesar Rp123,87 miliar, Pajak Kini sebesar Rp37,46 miliar dan Pajak Tangguhan sebesar Rp(19,74) miliar. Secara total beban pajak naik sebesar 73,2 persen dari Rp81,76 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp141,59 miliar pada tahun 2009. Pajak Final Jasa Konstruksi a. Dengan diberlakukannya Pajak Final atas Jasa Konstruksi maka hasil usaha tahun 2009 telah diperhitungkan beban pajak fnal jasa konstruksi sesuai dengan PP. RI Nomor 40 Tahun 2009, sebesar Rp123,87 miliar. Pajak Kini b. Pajak Kini turun sebesar 48,5 persen dari Rp72,73 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp37,46 miliar pada tahun 2009. Penurunan angka Pajak Kini tersebut disebabkan oleh penurunan laba sebelum pajak anak perusahaan. Pajak Tangguhan c. Pajak Tangguhan meningkat sebesar 318,5 persen dari Rp9,03 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp(19,74) miliar pada tahun 2009. Hal ini dikarenakan terdapat peningkatan perbedaan temporer atas Laporan Komersial dan Fiskal di anak perusahaan. Allowance for Bad Debts Expenses e. The Companys allowance for bad debts decreased by Rp8.90 billion or 17.7 percent from Rp50.18 billion in 2008 to Rp41.27 billion in 2009. This decrease was brought about by the settlement of a number of doubtful receivables in 2009. These measures will continue to be taken in the coming years.
Net Miscellaneous Expenses f. Net miscellaneous expenses in 2009 increased by Rp6.31 billion or 28.9 percent from Rp21.78 billion the year before to Rp28.09 billion.
4. Allocation of Proft/(Loss) of Associated Companies Out of the Companys total proft of Rp189.22 billion in 2009, there were contributions by associated companies totalling Rp69.14 billion, which consisted of: WIKA Beton, Rp64.49 billion WIKA Intrade, Rp(20.62) billion WIKA Realty, Rp17.67 billion WIKA Gedung, Rp6.89 billion WIKA Insan Pertiwi, Rp0.77 billion WIKA Jabar Power, Rp(0.06) billion.
5. Tax Total tax expenses consisted of Construction Services Final Tax, Current Tax, and Deferred Tax. In 2009, Construction Services Final Tax was estimated at Rp123.87 billion, Current Tax at Rp37.46 billion and Deferred Tax at Rp(19.74) billion. In total tax expense went up by 73.2 percent from Rp81.76 billion in 2008 to Rp141.59 billion in 2009.
Final Tax on Construction Services a. With the Construction Services Final Tax in efect hence the 2009 results included the calculation of the tax pursuant to RI Government Regulation Number 40 Year 2009, which amounted to Rp123.87 billion.
Current Tax b. Current Tax decreased by 48.5 percent to Rp37.46 billion in 2009 from Rp72.73 billion in the previous year. This was due to the decrease in the profts before tax of subsidiary companies.
Deferred Tax c. Deferred Tax increased by 318.5 percent from Rp9,03 billion in 2008 to Rp(19.74) billion in 2009. This was brought about by the increase in transient diference between the Commercial and Fiscal Reports of the subsidiary companies.
85 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Hak Minoritas atas Laba Anak Perusahaan Jumlah hak minoritas anak perusahaan meningkat sebesar 7,1 persen dari Rp18,62 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp17,30 miliar pada tahun 2009 karena meningkatnya laba anak perusahaan . II. Aset Jumlah aset WIKA pada tahun 2009 mencapai Rp5,70 triliun yang terdiri dari aset lancar sebesar Rp4,96 triliun dan aset tidak lancar yang berjumlah Rp738,08 miliar. Jumlah aset pada tahun 2009 tersebut turun sebesar 1,2 persen dibandingkan dengan jumlah aset pada tahun 2008 sebesar Rp5,77 triliun. Faktor utama yang menyebabkan penurunan jumlah aset Perseroan pada tahun 2009 adalah penurunan tajam di persediaan sebesar 22,6 persen dari Rp1,35 triliun menjadi Rp1,04 triliun, khususnya pada persediaan barang jadi anak perusahaan dan penurunan piutang baik piutang usaha maupun tagihan bruto. Selain itu, nilai investasi pada perusahaan asosiasi juga menunjukkan lonjakan tajam sebesar 516,5 persen dari Rp19,71 miliar tahun 2008 menjadi Rp121,51 miliar pada tahun 2009. Hal ini karena Perseroan melakukan investasi berupa penyertaan saham pada PT Marga Nujyasumo Agung sebesar Rp116,80 miliar atau 20,0 persen dari total saham PT Marga Nujyasumo Agung dan divestasi penyertaan saham pada PT Wijaya Tama Perkasa sebesar Rp15,00 miliar. Aset Lancar 1. Jumlah aset lancar WIKA pada tahun 2009 turun 5,1 persen dari Rp5,23 trilun pada tahun 2008 menjadi Rp4,96 triliun. Penurunan ini dipicu oleh menurunnya jumlah persediaan sebesar 22,6 persen menjadi Rp1,04 triliun dari Rp1,35 triliun di tahun sebelumnya. Selain itu, juga terjadi penurunan pada jumlah piutang usaha dan tagihan bruto pemberi kerja yang masing-masing mengalami penurunan sebesar 16,1 persen dan 8,9 persen. Aset Tidak Lancar 2. Terjadi kenaikan jumlah aset tidak lancar sebesar 36,3 persen dari Rp541,49 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp738,08 miliar pada tahun 2009. Kenaikan yang cukup signifkan adalah investasi pada perusahaan asosiasi yang meningkat 516,5 persen dari Rp19,71 miliar pada tahun sebelumnya menjadi Rp121,51 miliar pada tahun 2009. Selain itu, terjadi juga kenaikan yang signifkan sebesar 206,3 persen dalam nilai tanah yang belum dikembangkan di PT WIKA REALTY pada tahun 2009 menjadi Rp66,12 miliar dari Rp21,59 miliar pada tahun 2008. Minority Interests on Gain of its Subsidiaries Minority interests on gain of subsidiaries increased by 7.1 percent from Rp18.62 billion in 2008 to Rp17.30 billion in 2009 as a result of increased profts by the subsidiaries. II. Assets Total WIKA assets in 2009 reached Rp5.70 trillion comprising current assets valued at Rp4.96 trillion and non-current assets at Rp738.08 billion. Total assets in 2009 shrank 1.2 percent compared to total assets of Rp5.77 trillion in 2008. The primary factor causing the decrease in the Companys total assets in 2009 was the sharp decline in inventory by 22.6 percent from Rp1.35 trillion to Rp1.04 trillion, especially the inventory of fnished goods belonging to the subsidiary companies. In addition, investment value in associated companies also sharply hiked by 516.5 percent from Rp19.71 billion in 2008 becoming Rp121.51 billion in 2009. This was due to the Companys investment in the form of equity shares in PT Marga Nujyasumo Agung valued at Rp116.80 billion or 20.0 percent of PT Marga Nujyasumo Agungs total shares and the divestment of shares in PT Wijaya Tama Perkasa valued at Rp15.00 billion.
Current Assets 1. WIKAs total current assets in 2009 decreased by 5.1 percent to Rp4.96 trillion compared to the previous years currents assets of Rp5.23 trillion. This decrease was triggered by the 22.6 percent decrease in total inventory to Rp1.04 trillion from Rp1.35 trillion the previous year. Additionally, there was also a decrease in trade receivables and gross client invoices, each decreasing by 16.1 percent and 8.9 percent respectively.
Non-current Assets 2. An increase in total non-current assets occurred in 2009 equal to 36.3 percent resulting in a total of Rp738.08 billion up from Rp541.49 billion in the previous year. The relatively signifcant increase occurred in investment in associated companies that went up by 516.5 percent from Rp19.71 billion the previous year to Rp121.51 billion in 2009. Moreover, there was also a signifcant 206.3 percent increase in the value of land yet to developed by PT WIKA REALTY in 2009 to Rp66.12 billion from Rp21.59 billion in 2008.
86 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Analisis dan Pembahasan Manajemen Managements Discussion and Analysis III. Kewajiban dan Ekuitas Jumlah kewajiban dan ekuitas WIKA menurun sebesar 1,2 persen menjadi Rp5,70 triliun pada tahun 2009 dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp5,77 triliun. Jumlah kewajiban WIKA terdiri dari kewajiban lancar dan kewajiban tidak lancar. Pada tahun 2009, jumlah kewajiban lancar Perseroan menurun sebesar 5,1 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp 3,62 triliun menjadi Rp3,44 triliun. Sementara kewajiban tidak lancar Perseroan pada tahun 2009 juga mencatat penurunan 7,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu dari Rp683,44 miliar menjadi Rp629,37 miliar. Hak kepemilikan minoritas dalam anak perusahaan meningkat sebesar 24,2 persen pada tahun 2009 dibandingkan tahun sebelumnya, yakni dari Rp82,76 miliar menjadi Rp102,77 miliar. Sementara jumlah ekuitas Perseroan meningkat 10,7 persen pada tahun 2009 dibandingkan tahun sebelumnya, yakni dari Rp1,38 triliun menjadi Rp1,53 triliun. Kewajiban Lancar 1. Jumlah kewajiban lancar Perseroan menurun sebesar 5,1 persen pada tahun 2009 menjadi Rp3,44 triliun. Penurunan ini terutama disebabkan oleh turunnya pinjaman jangka pendek perusahaan sebesar 74,1 persen dari Rp603,84 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp156,50 miliar di tahun 2009, hutang usaha sebesar 11,0 persen dari Rp1,31 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp1,16 triliun pada tahun 2009. Selain penurunan tersebut terdapat peningkatan beberapa pos kewajiban lancar antara lain hutang pajak meningkat sebesar 94,2 persen dari Rp106,67 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp207,15 miliar pada tahun 2009 yang merupakan konsekuensi dari penerapan PP. RI Nomor. 40 tahun 2009 tentang Pajak Final Jasa Konstruksi. Kenaikan signifkan lainnya terjadi pada jumlah uang muka dari pelanggan yang naik sebesar 62,2 persen dari Rp74,87 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp121,44 miliar pada tahun 2009. Hal ini terjadi karena meningkatnya pesanan produk beton dan real estate di anak perusahaan. Faktor lain yang memicu kenaikan kewajiban lancar adalah meningkatnya jumlah biaya yang masih harus dibayar sebesar 20,4 persen pada tahun 2009 dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp819,28 miliar menjadi Rp986,09 miliar. Kenaikan ini disebabkan oleh meningkatnya aktivitas produksi baik jasa konstruksi maupun di anak perusahaan. Pendapatan yang diterima dimuka meningkat sebesar 16,0 persen dari Rp652,07 miliar di tahun 2008 menjadi Rp756,44 miliar di tahun 2009. Hal ini dikarenakan meningkatnya pesanan produk beton pada anak perusahaan WIKA. III. Liabilities and Equity WIKAs total liabilities and equity decreased by 1.2 percent to Rp5.70 trillion in 2009 compared to the previous years Rp5.77 trillion. WIKAs total liabilities consisted of current liabilities and non-current liabilities. In 2009, the Companys total current liabilities decreased by 5.1 percent to Rp3.44 trillion from the previous years Rp 3.62 trillion. While the Companys non- current liabilities in 2009 also posted a decrease by 8.0 percent compared to the previous year, that is, from Rp683.44 billion to Rp629.37 billion. Minority interests in assets of subsidiaries went up by 24.2 percent in 2009 compared to the previous year, that is, from Rp82.76 billion to Rp102.77 billion. The Companys total equity increased by 10.7 percent in 2009 compared to the previous year, that is, from Rp1.38 trillion to Rp1.53 trillion.
Current Liabilities 1. The Companys total current liabilities decreased by 5.1 percent to Rp3.44 trillion in 2009. The decrease was mainly caused by the decrease in the Companys short-term loans by 74.1 percent from Rp603.84 billion in 2008 to Rp156.50 billion in 2009, and trade receivables by 11.0 percent from Rp1.31 billion in 2008 to Rp1.16 trillion in 2009. Aside from the decreases there were increases in a number of current liabilities posts for example tax payable increased by 94.2 percent from Rp106.67 billion in 2008 to Rp207.15 billion in 2009 which was the consequence of implementing RI Government Regulation Number. 40 year 2009 on Construction Services Final Tax. Other signifcant increases occurred in the total down payments made by clients which increased by 62.2 percent from Rp74.87 billion in 2008 to Rp121.44 billion in 2009. This occurred as a result of increasing orders for the subsidiary companies concrete and real estate products.
Another factor that triggered the increase in current liabilities was the increase in accrued expenses by 20.4 percent in 2009 compared to the previous years Rp819.28 billion becoming Rp986.09 billion. This increase was brought about by the increase in production activities in construction services as well at the subsidiary companies. Advance payments increased by 16.0 percent from Rp652.07 billion in 2008 to Rp756.44 billion in 2009. This was due to the increase in orders for WIKAs subsidiary companys concrete products.
87 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Kewajiban Tidak Lancar 2. Perseroan mencatat penurunan sebesar 7,9 persen dalam jumlah kewajiban tidak lancar pada tahun 2009 dari Rp683,44 miliar pada tahun sebelumnya menjadi Rp629,37 miliar. Penurunan tersebut terutama pada nilai uang muka diterima proyek jangka panjang yaitu sebesar 7,2 persen dari Rp665,26 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp617,37 miliar pada tahun 2009. Penurunan ini disebabkan telah diselesaikannya proyek-proyek konstruksi dan adjustment atas saldo uang muka dalam mata uang asing sebagai akibat menguatnya nilai tukar rupiah. Kewajiban tidak lancar yang mengalami kenaikan adalah Kewajiban Imbalan Pasca Kerja (PSAK 24) sebesar 49,3 persen dari Rp8,03 miliar menjadi Rp12,00 miliar. Jumlah kewajiban imbalan paska kerja meningkat cukup signifkan disebabkan oleh peningkatan jumlah pegawai dan kenaikan pendapatan pegawai. Hak Kepemilikan Minoritas dalam Anak Perusahaan 3. Pada tahun 2009, hak kepemilikan minoritas dalam anak perusahaan WIKA meningkat sebesar 24,2 persen dari Rp82,76 miliar menjadi Rp102,77 miliar. Kenaikan ini disebabkan oleh meningkatnya laba bersih di anak perusahaan WIKA. Ekuitas 4. Jumlah ekuitas WIKA pada tahun 2009 meningkat sebesar 10,7 persen dari Rp1,38 triliun pada tahun sebelumnya menjadi Rp1,53 triliun. Kenaikan ini terjadi terutama karena terjadi peningkatan dalam jumlah laba ditahan sebesar 56,4 persen dari Rp246,89 miliar pada tahun sebelumnya menjadi Rp386,02 miliar dikarenakan meningkatnya nilai laba bersih perusahaan. Kemampuan Membayar Hutang Rasio Hutang terhadap Ekuitas Rasio hutang terhadap ekuitas tahun 2009 tercatat 2,6 kali lebih rendah dari tahun 2008 sebesar 3,1 kali. Hal ini menunjukkan bahwa semakin menguatnya struktur modal perusahaan karena semakin kecilnya pembiayaan yang didanai dari hutang. Rasio Hutang terhadap Total Aset Rasio hutang terhadap total aset tahun 2009 tercatat 71,3 persen, lebih rendah dari tahun 2008 sebesar 74,6 persen. Hal ini menunjukkan bahwa penyelesaian hutang kepada pihak ketiga oleh WIKA pada tahun 2009 lebih baik dari tahun 2008. Non-current Liabilities 2. The Company posted a 7.9 percent decrease in non- current liabilities in 2009 down to Rp629.37 billion from Rp683.44 billion in the previous year.
The decrease was mainly in the total advance payments received for long-term projects, that is, by 7.2 percent from Rp665.26 billion in 2008 to Rp617.37 billion in 2009. This decrease was due to the completion of the construction projects and the adjustment made on the balance of the foreign currency denominated advance payments as a result of the strengthening exchange rate of the rupiah.
The current liabilities that experienced an increase, was the Retirement Benefts Obligation (PSAK 24), up by 49.3 percent from Rp8.03 billion to Rp12.00 billion. Total retirement benefts obligation increased signifcantly as a result of the increasing number of employees and the increase in employee salary. Minority Interests in Assets of Subsidiaries 3. In 2009, minority interests in assets of WIKA subsidiaries went up by 24.2 percent from Rp82.76 billion to Rp102.77 billion. This increase was caused by the increase in the net profts of WIKAs subsidiary companies.
Equity 4. WIKAs total equity in 2009 increased by 10.7 percent from Rp1.38 trillion the previous year to Rp1.53 trillion. The increase occurred mainly due to the increase in retained earnings by 56.4 percent from Rp246.89 billion the year before to Rp386.02 billion as a result of the increase in the Companys net proft.
Solvability Debt to Equity Ratio Debt to Equity Ratio in 2009 was posted at 2.6 times lower than in 2008 at 3.1 times. This refected the Companys strengthening capital structure due to the reduction of loan-funded fnancing. Debt to Total Assets Ratio Debt to Total Assets in 2009 was posted at 71.3 percent, lower than in 2008 at 74.6 percent. This showed that WIKAs settlements of third-party loans in 2009 had improved over 2008. 88 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Analisis dan Pembahasan Manajemen Managements Discussion and Analysis Tingkat Kolektibilitas Piutang Perputaran Piutang Perputaran piutang pada tahun 2009 adalah 48,3 hari lebih baik jika dibandingkan dengan capaian pada tahun 2008 sebesar 57,8 hari. Meningkatnya collection period ini menunjukkan bahwa kinerja WIKA dalam melakukan pencairan piutang usaha telah dilakukan dengan lebih baik sehingga memperkuat modal kerja Perseroan. IV. Rasio-rasio Keuangan Imbalan kepada Pemegang Saham Imbalan kepada pemegang saham pada tahun 2009 adalah sebesar 12,3 persen atau lebih tinggi jika dibandingkan tahun 2008 sebesar 11,3 persen. Kondisi ini menunjukkan bahwa imbalan yang dapat diberikan kepada pemegang saham mengalami peningkatan cukup signifkan bila dibandingkan capaian tahun 2008. Imbalan Investasi Imbalan investasi pada tahun 2009 adalah sebesar 7,2 persen, mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan pencapaian pada tahun 2008 sebesar 5,2 persen. Rasio Kas Rasio kas pada tahun 2009 adalah sebesar 35,2 persen dan mengalami kenaikan bila dibandingkan dengan posisi cash ratio pada tahun 2008 sebesar 29,0 persen. Hal ini disebabkan karena kenaikan posisi kas pada akhir tahun. Dengan kondisi ini menggambarkan bahwa WIKA mempunyai kemampuan yang cukup dalam penyediaan dana tunai untuk membiayai operasi perusahaan. Rasio Lancar Rasio Lancar pada tahun 2009 adalah sebesar 144,4 persen, sama seperti pada tahun 2008 sebesar 144,4 persen. Pencapaian tingkat rasio lancar ini karena penurunan aset lancar pada tahun 2009 sebanding dengan penurunan kewajiban lancar. Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aktiva Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aktiva pada tahun 2009 adalah sebesar 26,9 persen, naik jika dibandingkan pencapaian tahun 2008 sebesar 23,9 persen. Kenaikan ini menunjukkan bahwa modal WIKA masih berpotensi dioptimalkan untuk modal kerja. Collectibility Collection Period Collection Period in 2009 was 48.3 days, an improvement when compared to 2008 which was 57.8 days. The improvement in collection period indicated that WIKAs performance in collecting receivables had improved hence strengthening the Companys working capital. IV. Financial Ratios Return on Equity Return on Equity in 2009 was 12.3 percent or higher in comparison to 2008 at 11.3 percent. The condition indicated that the fnancial return available for shareholders had signifcantly improved over 2008. Return on Investment Return on Investment in 2009 was 7.2 percent, an improvement over the achievement of 2008 at 5.2 percent. Cash Ratio Cash Ratio in 2009 was 35.2 percent and an improvement in comparison to the 29.0 percent cash ratio of 2008. This was due to an improved cash position at year-end. The condition refected WIKAs ability to sufciently provide cash to meet the requirements of its operations. Current Ratio Current Ratio in 2009 was 144.4 percent, the same as 2008. This was due to the fact that the decline in current assets in 2009 was at par with the incline in current liabilities. Total Equity to Total Asset Ratio Total Equity to Total Asset in 2009 was 26.9 percent, up from the 2008 achievement of 23.9 percent. The improvement refected the potentials of WIKAs capital to be optimized as working capital. 89 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. V. Ikatan Material untuk Investasi Barang Modal Selama tahun 2009 tidak ada ikatan material untuk investasi barang modal. VI. Informasi Keuangan yang Telah Dilaporkan yang Mengandung Kejadian yang Sifatnya Luar Biasa dan Jarang Terjadi Pada laporan keuangan per 31 Desember 2009, Perseroan telah menerapkan ketentuan perpajakan sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah RI No.40 tahun 2009 yang telah diundangkan pada tanggal 4 Juni 2009 sebagai revisi (perubahan) atas Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 2008 tentang Pajak Atas Penghasilan dari usaha Jasa Konstruksi yang merupakan pengganti Peraturan Pemerintah RI No. 140 tahun 2000. WIKA sebagai pelaksana usaha jasa konstruksi sesuai Pasal 10B PP RI No. 40 Tahun 2009 tersebut dikenakan tarif 3% fnal untuk kontrak-kontrak yang diperoleh mulai 1 Agustus 2008, terkecuali untuk proyek-proyek yang didanai dari LOAN tidak dikenakan pajak penghasilan Final Jasa Konstruksi. VII. Komponen-Komponen Substansial dari Pendapatan dan Beban Lainnya Komponen substansial dari pendapatan Perseroan adalah jasa konstruksi sebesar Rp3,68 triliun, produk beton Rp1,25 triliun, realty Rp444,49 miliar, manufaktur dan perdagangan sebesar Rp1,15 triliun serta mekanikal elektrikal Rp66,50 miliar. Selama tahun 2009 terdapat transaksi penjualan internal dari anak perusahaan ke Perseroan yaitu: penjualan produk beton dari WIKA Beton sebesar Rp167,33 miliar; penjualan jasa pekerjaan instalasi mekanikalelektrikal oleh WIKA Insan Pertiwi dan jasa properti oleh WIKA Realty sebesar Rp30,79 miliar. Sebaliknya terdapat transaksi penjualan dari Perseroan kepada WIKA Intrade berupa produk tabung gas senilai Rp93,72 miliar. Komponen substansial dari biaya adalah beban pokok penjualan dan beban usaha. Beban pokok penjualan terdiri dari bahan material sebesar Rp3,38 triliun, biaya subkontraktor sebesar Rp1,44 triliun, upah langsung sebesar Rp412,41 miliar, biaya peralatan sebesar Rp194,38 miliar, dan beban umum sebesar Rp537,47 miliar. Beban usaha terdiri dari beban administrasi dan umum sebesar Rp149,54 miliar, beban pengembangan sebesar Rp8,82 miliar dan beban penjualan sebesar Rp2,42 miliar.
V. Material Engagement for Capital Investment There was no material engagement for capital investment in 2009. VI. Disclosure of Financial Information that Contains Events which are Extraordinary and Non-recurring in Nature In its fnancial statements as of 31 December 2009, the Company implemented the taxation provision as determined by RI Government Regulation No.40 / 2009 which was enacted on 4 June 2009 as revision (amendment) to Government Regulation No. 51 / 2008 concerning Income Tax on Income of Construction Services Business which was a replacement of RI Government Regulation No. 140 / 2000. WIKA as a player in the construction business under Article 10B of the RI Government Regulation No. 40 / 2009 was imposed a fnal tax rate of 3% for contracts secured beginning 1 August 2008, with the exception of projects fnanced by LOAN which are not imposed by a Construction Services Final Income Tax. VII. Substantial Components of Incomes and Expenses Substantial components of the Companys income were construction services at Rp3.68 trillion, concrete products at Rp1.25 trillion, realty at Rp444.49 billion, manufacture and trading at Rp1.15 trillion as well as mechanical electrical Rp66.50 billion. During 2009 there were several internal sales transactions between the subsidiaries to the Company, namely: sales of concrete products from WIKA Beton valued at Rp167.33 billion; sales of mechanical-electrical installation services from WIKA Insan Pertiwi and property services from WIKA Realty valued at Rp30.79 billion. Conversely there was a sales transaction from the Company to WIKA Intrade in the form of gas cylinders valued at Rp93.72 billion. The substantial components of cost were cost of sales and operating expenses. Cost of sales consisted of raw materials totalling Rp3.38 trillion, sub-contractor fees totalling Rp1.44 trillion, wages totalling Rp412.41 billion, equipment worth Rp194.38 billion, and general expenses totalling Rp537.47 billion. Operating expenses consisted of general and administration expenses at Rp149.54 billion, development expenses at Rp8.82 billion and marketing expenses at Rp2.42 billion.
90 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Analisis dan Pembahasan Manajemen Managements Discussion and Analysis VIII. Peningkatan/Penurunan yang Material dari Penjualan/Pendapatan Bersih Terkait Penjualan Jasa/ Produk atau Jasa/Produk Baru Perseroan mengalami kenaikan penjualan sebesar 0,5 persen di tahun 2009 dibandingkan dengan pada tahun sebelumnya. Kontribusi terbesar terhadap kenaikan penjualan berasal dari pertumbuhan penjualan Departemen Energi sebesar 124,2 persen. Pada tahun 2009, Departemen Energi mengerjakan proyek-proyek seperti: PLTU dan Jetty Labuan, PLTU Indramayu, PLTU Sulut, PLTU Pelabuhan Ratu, PLTU Kalsel, dan PLTU Tanjung Priuk. Kontribusi pertumbuhan lainnya didapat dari Departemen Wilayah & Luar Negeri yang mengalami kenaikan sebesar 42,3 persen, yang sebagian besar diperoleh dari pelaksanaan pekerjaan proyek di luar negeri. IX. Dampak Perubahan Harga Terhadap Penjualan atau Pendapatan Bersih, Laba Operasi Selama Dua Tahun Di tahun 2009, harga biji besi naik dari US$340 per ton di akhir tahun 2008 menjadi US$500 per ton pada bulan September 2009. Sedangkan harga tertinggi minyak mentah di pasar internasional pada tahun 2009 adalah US$75.72 per barel, lebih rendah dari harga tertinggi di tahun 2008 sebesar US$147.27 per barel. Kenaikan harga biji besi dari negara produsen besi sedikit berpengaruh pada harga besi dalam negeri karena kenaikan harga produksi diimbangi dengan penurunan harga minyak bumi dan krisis fnansial global. Disamping itu Perseroan telah melakukan antisipasi manajemen risiko seperti: Kontrak payung material strategis Cadangan biaya risiko kenaikan harga yang sesuai Perikatan kontrak terhadap vendor secara dini sehingga proyeksi harga pelaksanaan bisa dijamin validitasnya. Hal ini menempatkan posisi WIKA yang tetap unggul kekuatan fnansialnya. X. Fakta Material yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Akuntansi Pada tanggal 5 Februari 2010, Perseroan telah mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT WIKA-NGK Insulator yang dihadiri oleh 100 persen pemegang saham PT WIKA-NGK Insulator dengan keputusan 100 persen menyatakan setuju untuk melaksanakan likuidasi terhadap PT WIKA-NGK Insulator. VIII. Material Increase/Decrease in Sales/Net Income Related to Sales of Services/Products or New Services/Products The Company experienced a material increase in sales of 0.5 percent in 2009 compared to the previous year. The biggest contribution to the increase in sales came from the Department of Utilitys sales growth of 124.2 percent. In 2009, the Department of Utility carried out projects like: the Labuan Gas-fred Power Plant and Jetty, the Indramayu Gas-fred Power Plant, the North Sulawesi Gas-fred Power Plant, the Pelabuhan Ratu Gas-fred Power Plant, The South Kalimantan Gas-fred Power Plant, and the Tanjung Priok Gas-fred Power Plant. Another contribution to growth came from the Regional and Overseas Department that experienced a growth of 42.3 percent, a big part of which came from the completion of overseas projects. IX. Impact of Price Change to Sales or Net Income, Operating Proft for Two Years In 2009, the price of iron ore went up from US$340 per ton at year-end 2008 to US$500 per ton in September 2009. Whereas the highest price for petroleum in the international market in 2009 was US$75.72 per barrel, lower than the highest price in 2008 at US$147.27 per barrel. The increase in price of iron ore from iron ore producing countries had little efect on the price of iron in the country as the increase in production cost was counter-balanced by a decrease in oil price and the global fnancial crisis did not have a signifcant impact on iron/steel raw materials as the Company had anticipated it with the following risk management initiatives: Strategic raw materials umbrella contracts Sufcient reserves to meet the risk of price increases Early contractual binding of vendors so that validity of projected cost of execution is guaranteed This placed WIKA in a position of ever superior fnancial strength. X. Material Fact Subsequent to Accounting Report Date On 5 February 2010, the Company held a PT WIKA-NGK Insulator Extraordinary Meeting of Shareholders that was attended by 100 percent of PT WIKA-NGK Insulator shareholders with the resolution of anonymous decision for the liquidation of PT WIKA-NGK Insulator. 91 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. C. Prospek Usaha WIKA Ekonomi global yang mulai mengalami pemulihan setelah ditempa krisis menyebabkan asumsi pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia mengalami peningkatan menjadi 5 persen pada tahun 2010. Peningkatan pertumbuhan ekonomi ini, diikuti oleh rencana pemerintah untuk memperbaiki infrastruktur di Indonesia untuk meningkatkan daya tarik investasi, memberikan prospek usaha yang cukup menarik bagi industri konstruksi. Sejalan dengan visinya untuk menjadi salah satu perusahaan EPC dan Investasi terpadu terbaik di Asia Tenggara, WIKA akan mengembangkan usahanya tidak hanya sebagai kontraktor, namun juga di bidang EPC, Rancang & Bangun, dan Manajemen Konstruksi. WIKA juga membidik pasar Internasional dan investasi di bidang infrastruktur dan energi dengan mendirikan anak perusahaan, sehingga menjadi lebih fokus, efsien dan feksibel. C. WIKA Business Prospects The global economy which began to experience recovery after being hit by crisis resulted in an upward shift of the economic growth assumption made by the Indonesian government to 5 percent in 2010. This improvement in economic growth, followed by the governments plan to improve infrastructure to attract more investments in Indonesia, has given relatively attractive business prospects for the construction industry. In line with its vision to become one of the best integrated EPC and Investment companies in South-East Asia, WIKA will develop its business not only as contractor, but also in the area of EPC, Design & Develop, and Construction Management. WIKA is also aiming at the international market and investments in the feld of infrastructure and energy by establishing a subsidiary company, so that it can become more focused, fexible and efcient. 180 160 140 120 100 80 60 40 20 0 Jan 2009 Apr 2009 Jul 2009 Oct 2009 Jan 2010 Apr 2010 Jul 2010 Oct 2010 Jan 2011 Apr 2011 Jul 2011 Oct 2011 Harga Minyak Mentah West Texas Intermediate(WTI) West Texas Intermediate (WTI) Crude Oil Price Dollars per Barel Harga Tunai Historis / Historical Spot Price Prakiraan Harga STEO / STEO Price Forecast Harga Berjangka NYMEX / NYMEX Future Price Harga Berjangka NYMEX dengan Interval Keyakinan 95% 95% NYMEX Futures Price Confdence Interval 600 500 Q1 Q2 Q3 Q4 400 300 200 100 0 Harga Billet FOB Base (LME Far East 2009) Billet FOB Base Price (LME Far East 2009) Penjual Tunai Cash Seller Penjual Berjangka 3 Bulan 3 Month Seller Berikut adalah grafk harga biji besi dan minyak mentah di pasar internasional: The following is a graph of iron ore and petroleum prices in the international market: 92 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Analisis dan Pembahasan Manajemen Managements Discussion and Analysis Rencana Investasi Investment Plan Proyek/ Project Nilai Investasi/ Investment Value Saham WIKA/ WIKAs Shares Pendanaan 2010/Funding in 2010 Jenis Investasi/ Type of Investment Ekuitas/ Equity Pinja- man/ Loans Total/ Total I. Proyek yang sudah berjalan On going project Jalan Tol SUMO (MNA)/ SUMO (MNA) Toll Road 3,401 20% 44 - 44 Project Invesment IPP Tampomas (WIKA Jabar Power) 1,057 55% 4 - 4 Sustainability IPP BOT Bali, 50 MW 510 70% 24 320 344 Project Invesment II. Investasi Baru New investment - Land Bank 60 100% 50 - 50 Sustainability Bitumen 305 70% 42 98 140 Sustainability Pabrik Sponge Iron, Billet Sponge Iron Factory, Billet 500 55% 30 54 84 Sustainability Pengolahan/Penyaluran Gas/Minyak Oil & Gas Processing /Distributions 1,200 20% 30 70 100 Project Invesment KP Tambang Batu Bara/ KP Coal Mining 150 100% 50 - 50 Sustainability LPG Terminal 360 70% 20 88 108 Project Invesment Total 294 630 924 Total Mengingat prospek industri infrastruktur dan energi tetap menjanjikan, WIKA memposisikan diri sebagai perusahaan operating holding di bidang jasa konstruksi untuk sektor infrastruktur dan energi. Untuk itu, WIKA akan berinvestasi di beberapa proyek infrastruktur dan energi. Di sektor energi, rencana pemerintah dan PLN untuk memperbanyak proyek pembangkit listrik dengan skema kerjasama Pemerintah-Swasta/Public Private Partnership (PPP) memberi peluang bagi WIKA untuk berinvestasi pada sektor tersebut. Selain itu, proyek distribusi gas alam, eksploitasi tambang batu bara, minyak bumi, dan gas alam terus berkembang, baik untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun ekspor. D. Uraian Aspek Pemasaran Perseroan membuktikan keberhasilan melakukan sinergi kegiatan usahanya melalui kenaikan perolehan kontrak baru dan penjualan dari tahun ke tahun. Hasil ini dapat diraih berkat keberadaan WIKA yang sekarang sebagai perusahaan EPC dan Investasi terintegrasi yang merupakan hasil sinergi antara Perseroan dengan anak perusahaan, dimana Perseroan fokus pada infrastruktur dan energi, sedangkan anak perusahaan bergerak di berbagai bidang yang mendukung bisnis utama WIKA. Keberhasilan proses Considering the still promising prospects of the infrastructure and energy industry, WIKA has positioned itself as an operating holding company in the feld of construction services for the infrastructure and energy sector. For that, WIKA will invest in several infrastructure and energy projects. In the energy sector, the governments and PLNs plan to increase the number of power plant projects under a Public Private Partnership (PPP) scheme has given WIKA the opportunity for investment in the sector. Moreover, natural gas distribution, exploitation of coal mines, petroleum, and the natural gas is still growing, good to fulflling domestic requirement and also export. D. Market Review The Company has proven its success in carrying out a synergy of its business activities through the acquisition of an increasing number of new contracts and sales from year to year. This result could be achieved due to the fact that WIKA as it exists now as an integrated EPC and Investment company is the result of a synergy between the Company and its subsidiaries, wherein the Company is focused on infrastructure and energy, while the subsidiary companies moves in various areas which support of WIKAs main business. The success of the transformation (in Million Rupiah) Dalam Juta Rupiah 93 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. transformasi dari perusahaan konstruksi biasa menjadi sebuah perusahaan EPC dan Investasi yang terintegrasi ditunjukkan dengan kenaikan nilai penjualan bersih yang terus meningkat dari Rp2,60 triliun di tahun 2005 menjadi Rp6,59 triliun di tahun 2009. Pertumbuhan tersebut didukung oleh perolehan omset kontrak baru yang terus meningkat dari Rp3,43 triliun di tahun 2005 menjadi Rp10,25 triliun di tahun 2009. Selain peningkatan nilai penjualan omset tersebut, Perseroan memperoleh hal yang sangat berharga berupa akumulasi pengetahuan dan kompetensi dalam penguasaan teknologi serta perluasan pasar yang signifkan. Untuk pengembangan usaha, Perseroan melakukan suatu inovasi dengan mengembangkan sinergi pemasaran di WIKA Group (kelompok usaha WIKA). Dalam sistem ini disepakati bahwa dalam upaya perolehan proyek, setiap departemen operasi harus dapat bersinergi baik dengan departemen operasi lainnya maupun dengan anak perusahaan. Pada awal tahun 2009, Perseroan melakukan terobosan baru di bidang pemasaran dengan membentuk wilayah- wilayah sebagai pengembangan dan peningkatan peran kantor cabang yang sebelumnya hanya berfungsi sebagai representatif. Hal ini dilakukan agar Perseroan lebih memiliki daya saing untuk memperoleh proyek-proyek di daerah dengan sumber dana APBD maupun CAPEX BUMN/BUMD setempat. Disamping itu, wilayah diharapkan dapat lebih berperan menangkap informasi pasar di daerah untuk seluruh departemen operasi dan anak perusahaan sebagai salah satu wujud implementasi sinergi pemasaran WIKA Group. Persaingan pasar di bidang konstruksi sipil dan bangunan gedung dirasakan semakin berat. Menghadapi situasi seperti ini, WIKA memperluas area pasar dengan lebih fokus di pasar konstruksi utilitas, migas, pembangkit tenaga listrik dan penetrasi di pasar luar negeri, khususnya daerah Afrika Utara. E. Kebijakan Dividen Pada tahun 2009, WIKA telah membagi dividen kepada Pemegang Saham berdasarkan Keputusan RUPS Tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 28 Mei 2009. Dengan mempertimbangan kebutuhan Perseroan untuk terus tumbuh, Pengurus mengusulkan kepada Pemegang Saham untuk menetapkan Dividen Pay Out Ratio (DPR) sebesar 30,0 persen dari laba bersih, yang telah disetujui oleh Pemegang Saham dengan suara 71,3 persen. process from being an ordinary construction company to become an integrated EPC and Investment company was refected by the increase in net sales that continues to increase from Rp2.60 trillion in year 2005 to Rp6.59 trillion in 2009. The growth was supported by the continuously increasing number of new contracts won from Rp3.43 trillion in 2005 to Rp10.25 trillion in 2009. Aside from the improvement in sales, the Company attained something very valuable in the form of a signifcant accumulation of knowledge and competency in technology and market expansion. For business development, the Company introduced an innovation by developing a marketing synergy within the WIKA Group. In this system was agreed that in the acquiring of projects, each operational departments must be able to synergize with other operational departments as well as subsidiary companies. In early 2009, the Company made new breakthrough in the area of marketing by forming regions as a development and improvement of the role of branch ofces previously only functioning as representatives. This was done to increase the Companys competitiveness in winning projects in the provinces that are funded by the Regional Revenue and Expenditure Budget (APBD) and also the CAPEX of local State-/Region- owned Enterprises (BUMN/BUMD). Additionally, an area is expected to play a larger role in capturing market information in the provinces for all the operational departments and subsidiary companies as one form of implementing the marketing synergy of WIKA Group. Market competition in the felds of civil and building constructions is felt progressively tighter. In face of such a situation, WIKA expanded the area of its market by applying more focus on the utilities, oil & gas, power plant construction and the penetration of overseas market, especially North African. E. Dividends Policy In 2009, WIKA distributed dividends to the Shareholders pursuant to the Resolution of the Annual General Meeting of Shareholders held on 28 May 2009. In consideration of the Companys need to continue growing, the Management had proposed to the Shareholders to set a Dividend Payout Ratio (DPR) of 30.0 percent from net proft, which was approved by the Shareholders by a vote of 71.3 percent. 94 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Analisis dan Pembahasan Manajemen Managements Discussion and Analysis Dengan Dividen Pay Out Ratio sebesar 30,0 persen, Dividen Per Share (DPS) yang dibagi pada tahun 2009 adalah sebesar Rp8,03 per lembar saham. F. Realisasi Penggunaan Dana IPO Berdasarkan prospektus pada saat IPO tanggal 29 Oktober 2007, rencana penggunaan dana IPO senilai Rp152,00 miliar digunakan untuk modal kerja proyek, senilai Rp304,00 miliar digunakan untuk modal kerja proyek di luar negeri dan EPC serta senilai Rp303,59 miliar digunakan untuk investasi dan pengembangan proyek infrastruktur. Hingga 31 Desember 2007 realisasi penggunaan dana IPO adalah senilai Rp123,32 miliar untuk modal kerja proyek. Hingga 31 Desember 2008 realisasi penggunaan dana IPO adalah senilai Rp452,43 miliar yaitu senilai Rp152,00 miliar untuk modal kerja proyek, senilai Rp282,43 miliar untuk proyek di luar negeri dan EPC dan senilai Rp18,00 miliar untuk Investasi. Dalam RUPSLB yang dilakukan tanggal 27 Januari 2009, rencana penggunaan dana IPO mengalami perubahan yaitu senilai Rp437,59 miliar digunakan untuk modal kerja proyek dan anak perusahaan, senilai Rp304,00 miliar digunakan untuk modal kerja proyek di luar negeri dan EPC serta senilai Rp18,00 miliar digunakan untuk investasi. Hingga 30 September 2009 seluruh dana IPO telah digunakan 100 persen dari rencana dalam RUPSLB dan telah dilaporkan kepada Bapepam dan LK melalui surat No : KU.02.09/A.DIR.2425/2009 tanggal 12 Oktober 2009. G. Transaksi yang Mengandung Benturan Kepentingan Selama tahun 2009, Perseroan tidak melakukan transaksi yang mengandung benturan kepentingan sebagaimana dimaksud dalam peraturan BAPEPAM-LK No. IX.E.1 tentang Transaksi Afliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu. H. Transaksi Afliasi Perseroan telah menyampaikan Keterbukaan Informasi Transaksi Afliasi dalam lingkungan WIKA Group yang telah mendapatkan penilaian WAJAR dari Yanuar Bay sebagai penilai independen kepada BAPEPAM-LK melalui Surat No. SE.01.01/A.DIR.0764/2009 tanggal 25 Mei 2009. Perseroan juga telah menyampaikan informasi mengenai Transaksi Afliasi tersebut kepada pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tanggal 28 Mei 2009. Informasi tersebut tercantum dalam Laporan Kegiatan Perseroan yang disampaikan oleh Direktur Utama Perseroan. Transaksi Afliasi ini merupakan transaksi With a Dividend Payout Ratio of 30.0 percent, the Dividend Per Share (DPS) distributed in 2009 was Rp8.03 per share. F. Utilization of IPO Proceed Based on the prospectus published at the time of the IPO on 29 October 2007, the planned utilization of IPO fund totalling Rp.152.00 billion was for project working capital, a total of Rp.304.00 billion was used for the working capital of project overseas and EPC projects, and a total of Rp.303.59 billion was used for investments and infrastructure project developments. As of 31 December 2007 the actual use IPO funds totalling Rp.123.32 billion was for project working capital. As of 31 December 2008 actual IPO fund used reached Rp.452.43 billion, namely a total of Rp.152.00 billion for project working capital, Rp.282.43 billion for overseas and EPC projects, and Rp.18.00 billion for investments. In the EGMS held on 27 January 2009, the planned utilization of IPO fund was modifed, a total of Rp.437.59 billion was used for working capital of subsidiaries and projects, Rp.304.00 billion for the working capital of overseas and EPC projects, and Rp.18.00 billion for investments. As of 30 September 2009 all the IPO fund had been 100 percent utilized as planned in the EGMS and was disclosed to the Indonesia Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam-LK) via letter No : KU.02.09/A.DIR.2425/2009 dated 12 October 2009. G. Transactions Containing Conficts of Interest During 2009, the Company had not made transactions containing confict of interest as referred to BAPEPAM-LK Regulation No. IX.E.1 concerning Afliated Transaction and Confict of Interest of Certain Transaction. H. Afliation Transaction The Company had submitted a Disclosure of Information on Afliated Transaction within the WIKA Group and received a FAIR assessment from Yanuar Bay as independent assessor to BAPEPAM-LK via Letter No. SE.01.01/A.DIR.0764/2009 dated 25 May 2009. The Company had also submitted information on the Afliated Transaction to the shareholders during the Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) of 28 May 2009, the information was contained in the Report of Company Activities delivered by President Director. This Afliated Transaction is a recurring transaction that will be made by the Company, the recurring transaction made in accordance with BAPEPAM-LK 95 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. berlanjut yang akan dilakukan oleh Perseroan, transaksi berlanjut dilaksanakan sesuai dengan Peraturan BAPEPAM- LK No. IX.E.1 tanggal 12 Desember 2008. Perseroan dalam hal ini juga melaporkan setiap transaksi-transaksi berlanjut yang dilakukan antara Perseroan dengan Afliasi kepada BAPEPAM-LK dan BEI I. Perundang-undangan yang Berpengaruh Signifkan Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep -412/ BL/2009 tanggal 25 Nopember 2009 Tentang Transaksi Afliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu (Peraturan Bapepam No. IX.E.1). Dengan berlakunya Peraturan Bapepam No. IX.E.1, maka setiap transaksi yang dilakukan antara Perseroan dengan pihak terafliasi dan transaksi yang mengandung benturan kepentingan dapat dilakukan setelah memenuhi persyaratan yang disebutkan dalam Peraturan Bapepam No. IX.E.1 tersebut, dengan ketentuan tidak terdapat dasar pengecualian yang dimaksud dalam Peraturan Bapepam No. IX.E.1. Transaksi dengan pihak terafliasi mempersyaratkan penilaian kewajaran dari Penilai Independen, sedangkan transaksi yang mengandung benturan kepentingan mensyaratkan persetujuan Pemegang Saham Independen dalam Rapat Umum Pemegang Saham, yang mana persetujuan sebagaimana dimaksud harus ditegaskan dalam bentuk akta notaril. Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-413/ BL/2009 tanggal 25 Nopember 2009 Tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama (Peraturan Bapepam No. IX.E.2). Dengan Regulation No. IX.E.1 dated 12 December 2008. The Company in this case also reports every recurring transaction made between the Company and Afliations to BAPEPAM-LK and IDX. I. Laws and Regulations with Signifcant Impact Decision of the Chairman of Bapepam and LK No. Kep - 412/BL/2009 dated 25 November 2009 Regarding Afliated Transaction and Confict of Interest in Certain Transaction (Bapepam Regulation No. IX.E.1). With Bapepam Regulation No. IX.E.1 in efect, hence every transaction made between the Company and afliated parties and transactions containing confict of interest can be made after fulflling the conditions set out in Bapepam Regulation No. IX.E.1, with the provision that there is no basic exemption as referred to Bapepam Regulation No. IX.E.1. Transactions with afliated parties presupposes a fair assessment by an Independent Assessor, while transactions containing confict of interest presupposes the approval of Independent Shareholders in a General Meeting of Shareholders, the referred approval of which must be verifed in the form of a notarial deed. Decision of the Chairman of Bapepam and LK No. Kep-413/BL/2009 dated 25 Nopember 2009 Regarding Material Transactions and Changes of Main Business Activity (Bapepam Regulation No. IX.E.2). With Bapepam 96 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Analisis dan Pembahasan Manajemen Managements Discussion and Analysis Regulation No. IX.E.2 in efect, hence every transaction made by the Company considered to be Material Transactions may be made after fulflling the conditions set out in Bapepam Regulation No. IX.E.2, with the provision that there is no basic exemption as referred to Bapepam Regulation No. IX.E.2. The Company making material transactions with a transaction value of 20 percent up to 50 percent of the Companys equity is not obliged to obtain prior approval of a General Meeting of Shareholders, while material transactions made by the Company with a transaction value of more than 50 percent of the Companys equity, obliges the Company to obtain prior approval of an AGMS in accordance with the procedures and conditions as determined in said Bapepam Regulation No. IX.E.2. J. Accounting Policy During 2009 no material changes were made to the accounting policy. berlakunya Peraturan Bapepam No. IX.E.2, maka setiap transaksi yang dilakukan Perseroan yang termasuk Transaksi Material dapat dilakukan setelah memenuhi persyaratan yang disebutkan dalam Peraturan Bapepam No. IX.E.2, dengan ketentuan tidak terdapat dasar pengecualian yang dimaksud dalam Peraturan Bapepam No. IX.E.2. Perseroan melakukan transaksi material dengan nilai transaksi 20 persen sampai dengan 50 persen dari ekuitas Perseroan tidak diwajibkan untuk memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham terlebih dahulu, sedangkan transaksi material yang dilakukan oleh Perseroan dengan nilai transaksinya lebih dari 50 persen ekuitas Perseroan, maka Perseroan diwajibkan memperoleh persetujuan RUPS terlebih dahulu sesuai dengan prosedur dan persyaratan yang ditetapkan dalam Peraturan Bapepam No. IX.E.2 tersebut. J. Kebijakan Akuntansi Selama tahun 2009 tidak ada perubahan kebijakan akuntansi yang material. 97 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Pipanisasi Balongan-Jakarta II Balongan-Jakarta II Pipeline Installation Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Manajemen Risiko Risk Management Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Komitmen dan Konsistensi penerapan Tata A. Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik merupakan pondasi bagi terbentuknya sistem, struktur, dan kultur perusahaan yang adaptif terhadap perubahan lingkungan bisnis yang semakin kompetitif serta mampu membangun sistem pengendalian internal dan manajemen risiko yang handal. Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik diyakini mampu memperkuat posisi daya saing perusahaan, mengelola sumber daya dan risiko secara lebih efsien dan efektif, meningkatkan corporate value dan kepercayaan investor, serta daya saing perusahaan secara berkesinambungan. Untuk mencapai tujuan di atas, tidak ada lain kecuali komitmen yang tinggi untuk mengimplementasikan prinsip-prinsip GCG pada semua organ dan jenjang organisasi secara terencana, terarah, dan terukur sedemikian rupa sehingga penerapan GCG dapat berlangsung secara konsisten dan sesuai dengan praktik-praktik terbaik penerapan GCG. Commitment and Consistency in applying Good A. Corporate Governance (GCG) The application of Good Corporate Governance is the foundation for the establishment of a system, structure, and corporate culture that are adaptive towards the change in the business environment that is getting more competitive and being able of building an internal control system as well as applying a reliable risk management. The application of Good Corporate Governance is believed to be capable of strengthening the companys competitive position, more efciently and efectively manage resource and risk, increase corporate value and trust among investors, and corporate competitiveness in a sustainable manner.
In a bid to achieve the above goals, there is no other way than strong commitment in implementing Good Corporate Governance principles in all corporate constituents and organizational levels in a planned, administered and measured manner, enabling the GCG application to run consistently and in accordance with the best applicable GCG practices.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance 100 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Manajemen Risiko Risk Management Tanggung Jawab Sosial Corporate Social Responsibility Untuk itu WIKA dengan dukungan seluruh elemen keorganisasian mulai dari RUPS, Dewan Komisaris, Direksi, hingga Karyawan, senantiasa berkomitmen untuk terus membangun sistem, struktur, dan kultur manajemen dan organisasi yang berbasis pada nilai-nilai keterbukaan, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan kesetaraan/ keadilan. Penerapan prinsip-prinsip GCG tercermin pada hal-hal berikut: Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan a. Komisaris dan Direksi Pembentukan Komite-komite yang membantu peran b. pengawasan Dewan Komisaris Keterbukaan informasi secara penuh sesuai dengan c. ketentuan sebagai Perusahaan Publik dan Perusahaan Tercatat Penerapan Manajemen Risiko dan Pengendalian d. Internal That is why in an attempt to achieve these eforts, Wijaya Karya (WIKA) with the support from all elements of the organization of the General Shareholders, Board of Commissioners, management, and employees, is committed to continue to build the system, structure, and management culture and organization that are based on the values of transparency, accountability, responsibility, independency, and equality/ fairness. The implementation of GCG principles in WIKA is refected in following: The execution of duties and responsibilities of the Board of a. Commissioners and Management The establishment of Committees that will help the role of b. supervision of the Board of Commissioners Full transparent information that is appropriate with the c. requirements of a publicly listed company Application of risk management and internal control d. Sosialisasi Good Corporate Governance Good Corporate Governance Sosialization 101 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Sosialisasi GCG secara berkelanjutan e. Assesment penerapan GCG sebagai sarana untuk f. mengetahui kinerja dan peningkatan implementasi GCG Dan berbagai aktivitas lain yang mendukung g. terbentuknya Good Governance. Disentralisasi pengadaan barang dan jasa h. Sentralisasi keuangan i. Sistem rekrutmen SDM j. B. Road Map GCG WIKA WIKA sepenuhnya menyadari bahwa tuntutan dunia usaha dan status Perseroan sebagai perusahaan publik, mengharuskan WIKA menerapkan tata kelola perusahaan yang baik (GCG) dalam proses bisnis dan seluruh aspek pengelolaan perusahaan. Prinsip-prinsip yang terkandung dalam GCG seperti: keterbukaan, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan kesetaraan/keadilan, diyakini mampu menjadi fondasi yang kokoh bagi terbentuknya struktur, sistem, dan kultur perusahaan yang adaptif terhadap perubahan lingkungan bisnis. Dalam rangka penerapan GCG dikenal 3 (tiga) tahapan yang menggambarkan suatu road map pencapaian tata kelola perusahaan yang baik, yaitu Tahap ke-1 Good Corporate Governance (GCG), Tahap ke-2 Good Governed Corporation, dan Tahap ke-3 Good Corporate Citizen. Masing-masing tahapan memiliki karakteristik ukuran dan tingkat pencapaian serta hasil yang diperoleh. Tabel berikut menunjukkan beberapa indikator yang secara spesifk menggambarkan tahapan pencapaian implementasi GCG (sumber: Komite Nasional Kebijakan GCG/KNKG). Sustainable familiarization campaign of GCG e. Assessment of GCG application as a means to know the f. performance and improvement in GCG implementation And other various activities that support the g. establishment of Good Governance. Discentralization of Goods and Services Procurement h. Financial Centralization i. Human Resources Recruitment System j. B. Road Map of WIKA GCG WIKA is fully aware that the business industry and the companys status as a publicly listed frm, requires WIKA to implement sound good corporate governance (GCG) in business practices and all aspects of company management. The principles contained in GCG such as: transparency, accountability, responsibility, independency, and equal fairness, are believed to be capable of serving as the strong foundations for the establishment of a structured, systemized, and adaptable corporate culture addressing the changes in the business environment.
In applying GCG principles, there are three phases, which describe as a road map to reach good corporate governance, namely Phase-1 Good Corporate Governance (GCG), Phase-2 Good Governed Corporation, and Phase-3 Good Corporate Citizen. Each phase has its own characteristics and levels of achievements and results.
The following table depicts several indicators, which specifcally describe the phases achieved in the implementation of GCG (source: National GCG Policy Committee / Komite Nasional Kebijakan GCG/KNKG).
102 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Manajemen Risiko Risk Management Tanggung Jawab Sosial Corporate Social Responsibility Based on the above road map, and in line with the initial public ofering (IPO) of shares in 2007 and listing its shares at the Indonesia Stock Exchange, the company has fully met the requirements contained in the principles of GCG. WIKA has conducted several activities from 2007 until 2009, which among others included:
The establishment of several Committees at the Board of 1. Commissioners, namely: Audit Committee, Nomination and Remuneration Committee, Financial Planning and Risk Business Committee and the GCG Committee. Review Code of Corporate Governance, Code of Conduct, 2. and Board Manual. Making the Confict of Interest document for the Board of 3. Commissioners and Management. GCG familiarization campaign. 4. The Development and Finance Comptroller Agency 5. (BPKP) conducted the GCG assessment, in which the resulting score has reached 86.20 out of the scale of 100. In this assessment, the method used here are: Review, Self Assessment and interview. The Development and Finance Comptroller Agencys Assessment is one of the indicators in pursuing to reach the achievements in applying GCG. The Assessment Results and recommendation which forwarded by the Development and Finance Comptroller Agency serves as one of the references for the company to comply with the various requirements in the GCG road map.
Based on the activities that were developed particularly in 2009, basically the company has fully met all the requirements in Phase-1, and that is Good Corporate Governance. Moving forward, the company will start focusing on various activities on implementing GCG that are directed to pursue to various indicators as Good Governed Corporation (GGC), by increasing the handling of risk business efectively through the application of proper internal control and appropriate risk management. Berdasarkan road map diatas, seiring dengan kegiatan Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) pada tahun 2007 dan mencatat sahamnya di Bursa Efek Indonesia, Perseroan secara terencana memenuhi ketentuan yang terkandung dalam prinsip-prinsip GCG. Berbagai upaya yang telah dilakukan WIKA sejak tahun 2007 hingga tahun 2009, antara lain: Pembentukan beberapa Komite di Dewan Komisaris, 1. yaitu: Komite Audit, Komite Nominasi dan Remunerasi, Komite Perencanaan Keuangan dan Risiko Usaha, serta Komite GCG. Review Code of Corporate Governance, Code of 2. Conduct, dan Board Manual. Pembuatan dokumen Confict of Interest Dewan 3. Komisaris dan Direksi. Sosialisasi GCG. 4. Pelaksanaan asesmen GCG dilakukan oleh BPKP 5. dengan skor 86,20 untuk skala 100. Dalam asesmen ini metode yang digunakan adalah: Review, Self Assesment dan wawancara. Asesmen BPKP ini merupakan salah satu indikator bagi pencapaian dalam penerapan GCG. Hasil Assesment dan rekomendasi yang disampaikan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) merupakan salah satu acuan bagi Perseroan untuk memenuhi (comply) berbagai ketentuan dalam road map GCG. Berdasarkan aktivitas yang dikembangkan pada tahun 2009 khususnya, pada dasarnya Perseroan telah memenuhi semua ketentuan dan regulasi pada tahap ke-1 yaitu Good Corporate Governance. Ke depan, Perseroan mulai memusatkan pada berbagai aktivitas implementasi GCG yang mengarah pada tercapainya berbagai indikator sebagai perusahaan Yang Telah Terkelola Dengan Baik atau Good Governed Corporation (GGC), dengan meningkatkan penanganan risiko bisnis yang efektif melalui penerapan pengendalian intern dan manajemen risiko yang tepat. 103 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) GOOD GOVERNED CORPORATION (GGC) GOOD CORPORATE CITIZEN (GCC) TUJUAN Mematuhi peraturan dan hukum yang berlaku (kewajiban dan sukarela) Untuk membentuk manajemen internal control yang lebih baik terutama dalam menangani risiko bisnis yang efektif melalui manajemen risiko yang tepat Mencapai posisi sebagai perusahaan yang beretika dan bertanggung-jawab, juga dikenal sebagai perusahan yang menjadi warga masyarakat yg baik. AKTIVITAS Menjalankan penilaian GCG untuk 1. mendapatkan status implementasi GCG Merumuskan dan menetapkan 2. pedoman GCG: Pedoman GCG Board Manual Piagam Komite (Komite Audit, Komite GCG) Code of Conducts Asesmen GCG Sosialisasi dan memulai 3. implementasi. Sosialisasi GCG yang Intensif dan 1. ekstensif dan juga penilaian yang berkala Aplikasi prinsip-prinsip GCG ke 2. dalam proses bisnis Membentuk kerangka sistem 3. internal control yang terintegrasi dan program manajement risiko Membentuk program etika dan 4. kepatuhan Membangun budaya perusahaan 1. berdasarkan code of conducts sebagai bagian kehidupan perusahaan sehari-hari. Menjalankan Strategi Perusahan 2. yang bertanggung jawab sosial secara efektif Mengimplementasi Sistem 3. Operasi Perusahaan Hijau. Menyesuaikan semua sistem dan 4. prosedur yang sesuai. Membangun sistem manajemen 5. yang unik INDIKATOR Semua GCG 1. manuals telah selesai Kesadaran GCG meningkat 2. Kepatuhan terhadap peraturan 3. dan hukum yang berlaku telah meningkat Struktur 4. internal control mulai dibentuk. Semua 1. Standard Operating Procedure (SOP) adalah berdasarkan risiko dan prinsip- prinsip yang berlandaskan GCG . Operasi bisnis dikendalikan secara 2. efektif. Budaya penanganan risiko mulai 3. ditimbulkan. Dikenal sebagai perusahaan yang 1. beretika Kontribusi yang nyata dan dapat 2. diukur pada kesejahteraan: Komunitas lokal, Negara, dan dunia. Memberi perhatian dan peduli 3. terhadap lingkungan HASIL Peningkatan dalam kepatuhan dan kendali manajemen yang lebih baik yang menghasilkan peningkatan kinerja. Kinerja perusahaan meningkat dan juga credit rating meningkat Diakui sebagai: Perusahaan Blue chip Tempat yang sangat diinginkan untuk bekerja Menerima banyak penghargaan Sumber Road Map GCG, KNKG 104 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Manajemen Risiko Risk Management Tanggung Jawab Sosial Corporate Social Responsibility GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) GOOD GOVERNED CORPORATION (GGC) GOOD CORPORATE CITIZEN (GCC) OBJECTIVES Comply with prevailing laws and regulations (obligatory and voluntary) To establish a better internal control management primarily in efective handling of business risks through appropriate risks management. To be regarded as an ethical and responsible company, and also a good corporate citizen. ACTIVITIES Undergo GCG review to acquire GCG 1. implementation status Formulate and establish GCG 2. manuals: GCG code Board Manual Committees Charters (Audit Committee, GCG Committee, etc.) Code of Conducts GCG Self-assessment Socialization and begin 3. implementation. Intensive and extensive socialization 1. of GCG and also periodic review Application of the GCG principles in 2. business processes Create an integrated internal 3. control system framework and risk management program Establish an ethics and compliance 4. program Built a corporate culture based on 1. a code of conducts as part of daiy corporate life. Efectively implement a socially 2. responsible Coporate Strategy Implement a Green Corporate 3. Operating System. Adapt all apprpriate systems and 4. procedures. Create a unique management 5. system. INDICATORS All GCG manuals completed 1. Increased awareness of GCG 2. Increased compliance to prevailing 3. laws and regulations Internal control begins to take 4. shape. All Standard Operating Procedures 1. (SOP) are based on risks and principles that are in accordance with GCG . Business operations are efectively 2. controlled. Culture of risk handling begins to be 3. encouraged. Seen as an ethical company. 1. Contributions that are real and 2. measurable in the welfare of the local community, country, and the rest of the world. Attention and concern for the 3. environment. RESULTS Improved compliance and better management control that results in improved performance. Improved company performance and also improved credit rating. Recognised as a: Blue chip company Comfortable place for employees Multiple award winner Source: Road Map GCG, KNKG 105 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Struktur Tata Kelola C. Organ utama GCG di WIKA adalah: Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sebagai forum pengambilan keputusan bagi Pemegang Saham Perseroan Dewan Komisaris sebagai Pengawas Perseroan Direksi sebagai Pengurus Perseroan 1. Rapat Umum Pemegang Saham Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan organ Perseroan yang memiliki sejumlah kewenangan yang tidak didelegasikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi. RUPS merupakan forum pertanggung jawaban bagi Dewan Komisaris dan Direksi terhadap pelaksanaan tugas pengawasan dan pengurusan Perseroan kepada Pemegang Saham. RUPS terdiri atas RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa. Selama tahun 2009, WIKA mengadakan satu (1) kali RUPS Tahunan pada tanggal 28 Mei 2009 dan satu (1) kali RUPS Luar Biasa pada tanggal 27 Januari 2009. Berikut adalah sejumlah keputusan penting yang dihasilkan dalam RUPS Tahunan maupun RUPS Luar Biasa: Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan: Memberikan persetujuan atas Laporan Tahunan Direksi 1. Perseroan mengenai jalannya Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008. Memberikan persetujuan atas Laporan Pelaksanaan 2. Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008. Menyetujui dan menetapkan penggunaan Laba Bersih 3. untuk tahun buku 2008 sebesar Rp 156.034.395.000, dikurangi Laba Bersih Perseroan yang diperoleh dari hasil penjualan aktiva tetap Perseroan sebesar Rp 4.289.126.000, sehingga Laba Bersih Perseroan yang dibagi untuk tahun buku 2008 sebagai berikut: Sebesar Rp 45.523.580.700 atau 30% dari Laba Bersih ditetapkan sebagai dividen tunai untuk tahun buku 2008. Sebesar Rp 3.034.905.380 atau 2% dari Laba Bersih Perseroan dialokasikan untuk Program Kemitraan. Sebesar Rp 1.517.452.690 atau 1% dari Laba Bersih Perseroan dialokasikan untuk Program Bina Lingkungan. Sebesar Rp 30.349.053.800 atau 20% dari Laba Bersih Perseroan ditetapkan sebagai Cadangan Wajib. Sisanya sebesar Rp 71.320.276.430 atau 47% dari Laba Bersih ditambah dengan Laba Bersih yang diperoleh dari hasil penjualan aktiva tetap sebesar Rp 4.289.126.000 ditetapkan sebagai Dana Cadangan Lainnya. Governance Structure C. The key GCG tools at WIKA are: General Shareholders Meeting (RUPS) which functions as the forum of decision making for the companys shareholders Board of Commissioners as the companys supervisors Board of Directors which handles the company tool. 1. General Meeting of Shareholder The General Shareholder Meeting is the corporate tool, which has several authorities that are not delegated to the Board of Commissioners and the Board of Directors. The General Shareholder Meeting is a forum of accountability for the Board of Commissioners and Board of Directors towards the execution of tasks and corporate handling to shareholders. The General Shareholder Meetings consists of Annual General Shareholders Meeting (AGM) and Extraordinary General Shareholder Meeting. In 2009, WIKA held one Annual General Shareholder Meeting on May 28, 2009 and one Extraordinary General Shareholder Meeting on January 27, 2009.
The following are several decisions made at the Annual General Shareholder Meeting and the Extraordinary General Shareholder Meeting:
Annual General Meeting of Shareholders Resolution: Approved the Corporate Management Annual Report on 1. the corporate performance for the fscal year which ended in December 31, 2008. Approved the Executive Report of the Corporate Partnership 2. and Environment Development Program for the fscal year which ended in December 31, 2008. Approved and determined the use of net proft of 2008 fscal 3. year amounting to Rp 156,034,395,000, deducted by the corporate net proft obtained from the fxed corporate sales amounting to Rp 4,289,126,000, making the corporate net proft for the 2008 fscal year to be broken down into the following: Around Rp 45,523,580,700 or 30% of the net proft was determined as the cash dividend for the 2008 fscal year. Around Rp 3,034,905,380 or 2% of the corporate net proft were allocated for partnership programs. Around Rp 1,517,452,690 or 1% of the corporate net proft were allocated for the environment development program. Around Rp 30,349,053,800 or 20% of the corporate net proft was allocated for compulsory reserves. The remaining Rp 71,320,276,430 or 47% of the net proft added by net proft obtained from the fxed sales result of Rp 4,289,126,000 was determined as other reserved funds. 106 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Manajemen Risiko Risk Management Tanggung Jawab Sosial Corporate Social Responsibility Menunjuk Kantor Akuntan Publik (KAP) Pieter Uways 4. & Rekan untuk melakukan audit Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk tahun buku 2009 dan Laporan Tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan untuk tahun buku 2009. Menetapkan tantiem tahun 2008 bagi Anggota Direksi 5. dan Dewan Komisaris, menetapkan gaji Direktur Utama, dan tunjangan bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris. Menyetujui mengukuhkan tindakan korporasi atas 6. program Buyback Tahap II yang telah dilaksanakan sesuai peraturan Bapepam-LK No. XI.B.3. Menyetujui Pelimpahan kewenangan RUPS kepada 7. Dewan Komisaris untuk menyetujui Penambahan Modal Ditempatkan dalam rangka pelaksanaan ESOP/MSOP yang telah disetujui Menteri BUMN. Keputusan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 27 Januari 2009 Program Buyback 1. Mengukuhkan tindakan korporasi atas program buyback yang telah dilaksanakan sesuai Peraturan Bapepam-LK No. XI.B.3, untuk periode mulai tanggal 13 Oktober 2008 sampai dengan 13 Januari 2009 dengan jumlah saham yang telah dibeli kembali sebanyak 143.279.000 lembar dengan biaya sebesar Rp27.693.622.266,00 Menyetujui untuk melanjutkan program buyback dengan dana sebesar-besarnya Rp112.306.377.734,00 Perubahan Penggunaan Sisa Dana Hasil 2. Initial Public Ofering (IPO) Menyetujui penggunaan sisa dana hasil IPO per tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp207.159.021.149,00 sebagai modal kerja Perseroan dan sebesar Rp100.000.000.000,00 sebagai modal kerja anak-anak perusahaan Menyetujui pemberian modal kerja bagi anak- anak perusahaan dapat diberikan dalam bentuk pinjaman pemegang saham (shareholders loan) Memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi untuk melaporkan perubahan termaksud kepada instansi berwenang serta mengumumkan kepada publik. Menyetujui pemberlakuan Peraturan Menteri Negara 3. BUMN Nomor PER-05/MBU/2008 tanggal 3 September 2008 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa BUMN bagi Perseroan. Appointed the Certifed Public Accountant Pieter Uways 4. & Partners to audit the corporate Consolidated Financial Report for the 2009 fscal year and the 2009 Corporate Partnership and Environment Development Program. Determined the 2008 annual bonus (tantiem) for Board of 5. Directors Members and Board of Commissioners, determined the salaries of President Director, and incentives for Board of Directors members and Board of Commissioners. Approved the confrmation of corporate action to run the 6. Buy Back Phase II Program, which has been conducted in accordance to the regulations of The Indonesian Regulatory Authority for the Indonesian Capital Market Regulation No. XI B3 (Bapepam-LK No. XI.B.3.) Approved the delegation of general shareholder meeting 7. to the Board of Commissioners to approve the Additional Capital Relocation in conjunction with employee stock ownership program/management stock ownership programs (ESOP/MSOP) which have been approved by the State Owned Enterprise Minister.
The Extraordinary General Meeting of Shareholders Resolution on January 27, 2009 Buy Back Program 1. Confrmed the corporate action over the buy back program which has been conducted in accordance to the regulations of The Indonesian Regulatory Authority for the Indonesian Capital Market Regulation No. XI B3 (Bapepam-LK No. XI.B.3.), for the period between October 13, 2008 and January 13, 2009 with total shares that haved been bought back amounting to 143,279,000 shares with the cost of Rp 27,693,622,266.00 Approved to continue the buy back program with funds amounting to Rp112,306,377,734.00 Change of the use of the remainder Initial Public Ofering 2. (IPO) Fund Approved the use of the remainder of the IPO as per December 31, 2008 amounting to Rp 207,159,021,149.00 as corporate capital and Rp 100,000,000,000/00 allocated for working capital of subsidiaries Approved the allotment of working capital for subsidiaries could be distributed in the form of shareholders loan Provided the authority of Directors to report of the referred changes to the authoritative institution and announce to the public. Approved the enforcement of the State Owned Enterprise 3. Ministry Regulation No. PER-05/MBU/2008 dated September 3, 2008 about the General Guidance of the Implementation on the Procurement of Goods and Services for the company. 107 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. 2. Board of Commissioners and Board of Directors The Board of Commissioners and Board of Directors are the key pillars of that will determine the progress and growth of the company. The Board of Commissioners and Board of Directors have been granted the authority, tasks and their respective responsibilities as stipulated in the Corporate Statute, and regularly would hold regular coordination through the Meeting of Board of Commissioners and Board of Directors to discuss issues related to performance achievement and other corporate issues which requires fnal decision. In an efort to increase efectiveness of the implementation of the joint meeting of the Board of Commissioners and Board of Directors, the Board of Directors ofcially wrote the issues that needed to be understood by the Board of Commissioners. In 2009, the Board of Commissioners and Board of Directors held the joint meeting of the Board of Commissioners and Board of Directors for as much as 16 times, that were routinely held at the head ofce of PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, WIKA Building 3rd Floor, Jl. DI Panjaitan Kav. 9, East Jakarta.
The following are the important decisions made at the Joint Meeting of the Board of Commissioners and Board of Directors: Arrange the Extraordinary General Meeting of 1. Shareholders on January 27, 2009 Plan of Buy Back Share Program phase II 2. WIKAs plan to become a shareholder in PT MNA 3. Monitor, evaluate and increase supervision over the 4. performance of each projects and subsidiaries Secured Certifed Public Accountant to audit the 2009 5. fscal year Recommended the Determination of the Board of 6. Directors of Subsidiary The establishment of dashboard program in an efort 7. to increase the efectiveness of corporate performance supervision Conducted the 2009 Annual General Shareholders Meeting 8. in conjunction with the endorsement of 2008 Annual Fiscal Report, including the agendas that would be decided in the 2009 Annual General Shareholders Meeting The establishment of subsidiary WIKA Jabar Power 9. Development of Coal Supply Business for Tanjung Jati B 10. Employee stock ownership program/Management stock 11. ownership programs (ESOP/MSOP) Divestment of WIKA share ownership in WIKA-NGK 12. Signed Annual Plan of PT Wijaya Karya (Persero) Tbk for 2010 13. 2. Dewan Komisaris dan Direksi Dewan Komisaris dan Direksi merupakan pilar utama yang akan menentukan kemajuan dan pertumbuhan Perseroan. Dewan Komisaris maupun Direksi telah diberikan kewenangan, tugas dan tanggung jawab masing- masing sebagaimana diatur di dalam Anggaran Dasar Perseroan, serta secara teratur dan berkala melaksanakan koordinasi melalui Rapat Dewan Komisaris dan Direksi untuk membahas hal-hal yang terkait dengan pencapaian kinerja maupun hal lainnya permasalahan Perseroan yang harus dilakukan pengambilan keputusan. Dalam rangka meningkatkan efektivitas pelaksanaan Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi, secara tertulis Direksi menyampaikan permasalahan yang perlu dipahami oleh Dewan Komisaris. Selama tahun 2009, Dewan Komisaris dan Direksi mengadakan Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi sebanyak 16 kali, yang dilaksanakan secara rutin di Kantor Pusat PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, Gedung WIKA lantai 3, Jl. DI Panjaitan Kav. 9, Jakarta Timur. Berikut ini adalah keputusan-keputusan penting yang dihasilkan di dalam Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi tersebut, yaitu : Pelaksanaan RUPSLB pada tanggal 27 Januari 2009 1. Rencana program share buy back tahap II 2. Rencana WIKA sebagai salah satu Pemegang Saham 3. PT MNA Monitoring, evaluasi serta peningkatan pengawasan 4. terhadap kinerja setiap proyek dan anak perusahaan Pengadaan Kantor Akuntan Publik untuk pelaksanaan 5. audit tahun buku 2009 Rekomendasi terhadap Penetapan Direksi Anak 6. Perusahaan Program pembentukan dashboard dalam rangka 7. peningkatan efektivitas pengawasan kinerja Perusahaan Pelaksanaan RUPS Tahunan 2009 dalam rangka 8. Pengesahan Laporan Tahunan Tahun Buku 2008, termasuk agenda-agenda yang akan diputuskan di dalam RUPS Tahunan 2009 Pendirian Anak Perusahaan WIKA Jabar Power 9. Pengembangan Bisnis Suplai Batubara Tanjung Jati B 10. Program MSOP/ESOP 11. Divestasi Kepemilikan Saham WIKA di WIKA-NGK 12. Pengesahan RKAP PT Wijaya Karya (Persero) Tbk tahun 2010 13. 108 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Manajemen Risiko Risk Management Tanggung Jawab Sosial Corporate Social Responsibility Board of Commissioners Scope of Work and Responsibilities of the Board of Commissioners WIKA Statute and the Guidance for the Implementation of Good Corporate Governance of PT Wijaya Karya (Persero) Tbk have determined that the Board of Commissioners is responsible for supervising the corporate management which is run by the management and provide advice to the Board of Directors when necessary for the best interest of the company. The Board of Commissioners is also responsible to ensure that the Board of Directors under any conditions is capable to perform.
The Board of Commissioners have the duty to provide opinions and advices to the Board of Directors when the Plan of Development and Corporate Budget are being proposed, following the development of corporate activities, report immediately to shareholders should taken if there be any decline in corporate performance or any issues that needs attention. In doing their jobs, the authority and responsibilities, the Board of Commissioners at all times adhere to the Corporate Statute and the existing regulations. In addition, when necessary the Board of Commissioners may appoint an independent professional and/or establish a Special Committee fnanced under by the company which is in accordance to the regulation and the existing procedure. The Board of Commissioners does not have the function or authority in managing the company everyday, except on certain situations where all of the members of the Board of Directors were temporarily dismissed for any cause. WIKA Statute and the Guidance for the Implementation of Good Corporate Governance stated several executions of tasks of the Board of Commissioners, among others: The Board of Commissioners has the duties to provide 1. supervision over the corporate management run by the Board of Directors and provide opinions and advices to the Board of Directors for the Plan of Development and Annual Corporate Budget, the execution of Corporate Statute and the decisions made at the General Shareholders Meeting and the existing regulations. The Board of Commissioners conducts their tasks, 2. authority and responsibility in accordance with the Corporate Statute and General Shareholders Meeting decisions. The Board of Commissioners has the duties to run the 3. interests of the Company by paying attention to the interest of Shareholders and be responsible to the General Shareholders Meeting. Dewan Komisaris Ruang Lingkup dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Anggaran Dasar WIKA dan juga buku Panduan Penerapan GCG PT Wijaya Karya (Persero) Tbk telah menetapkan bahwa Dewan Komisaris bertugas untuk mengawasi pengelolaan Perseroan yang dijalankan oleh Direksi serta memberikan nasihat kepada Direksi jika dipandang perlu demi kepentingan Perseroan. Dewan Komisaris juga bertanggung jawab untuk memastikan agar Direksi dalam kondisi apapun memiliki kemampuan menjalankan tugasnya. Dalam menjalankan tugasnya, Dewan Komisaris berkewajiban memberikan pendapat dan saran kepada Direksi pada saat pengajuan Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan, mengikuti perkembangan kegiatan Perseroan, melaporkan dengan segera kepada Pemegang Saham apabila terjadi gejala menurunnya kinerja Perseroan atau hal-hal lain yang dipandang perlu untuk segera mendapat perhatian Pemegang Saham. Dalam pelaksanaan tugas, kewenangan dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris selalu berpegang teguh kepada Anggaran Dasar Perseroan dan juga peraturan perundang-undangan yang berlaku. Disamping itu, apabila diperlukan Dewan Komisaris dapat menggunakan saran profesional yang mandiri dan/atau membentuk Komite Khusus atas biaya Perseroan sesuai dengan peraturan dan prosedur yang berlaku. Dewan Komisaris tidak memiliki fungsi atau wewenang dalam pengelolaan Perusahaan sehari-hari, kecuali dalam situasi tertentu dimana seluruh anggota Direksi diberhentikan sementara karena suatu sebab. Anggaran Dasar WIKA dan juga Buku Panduan Penerapan GCG Perseroan menyebutkan sejumlah pelaksanaan tugas Dewan Komisaris antara lain : Dewan Komisaris bertugas untuk melakukan 1. pengawasan terhadap pengurusan Perseroan yang dilakukan Direksi serta memberi nasihat kepada Direksi terhadap rencana pengembangan Perseroan, rencana kerja dan anggaran tahunan Perseroan, pelaksanaan ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar dan keputusan RUPS dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dewan Komisaris melakukan tugas, wewenang dan 2. tanggung jawab sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam Anggaran dasar Perseroan dan keputusan RUPS. Dewan Komisaris bertugas melaksanakan kepentingan 3. Perseroan dengan memperhatikan kepentingan para Pemegang Saham dan bertanggung jawab kepada RUPS. 109 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. The Board of Commissioners has the duty to examine 4. and study the annual report prepared by the Board of Directors and sign the report (as long as the the Board of Commissioners approves the contents of the annual report). The Board of Commissioners monitors how the company 5. complies towards the existing regulation. The Board of Commissioners evaluates the progress of the 6. implementation of good corporate governance practices.
Supervision and Recommendation of the Board of Commissioners in 2009 In 2009 the Board of Commissioners released several recommendations which are the follow up from the discussions in the Joint Meeting of the Board of Commissioners and Board of Directors in conjunction to the execution of supervision, which included: Recommendation in an efort to increase corporate 1. performance achievement and to increase prudence in corporate management Recommendation on the appointment of a Certifed 2. Public Accountant to audit the 2009 fscal year Recommendation in a bid to delegate authority to the 3. Board of Directors Recommendation of the execution of the project of coal 4. supply procurement for Tanjung Jati B Recommendation in a bid to grant the permit to acquire 5. PT MNA Recommendation to take a bank loan 6. Recommendation to establish subsidiaries 7. Recommendation over the proposal of the subsidiary 8. Board of Directors. Recommendation to the execution of the MSOP/ESOP 9. program Recommendation over the execution of Key Performance 10. Index in conjunction with good corporate governance
Corporate Supervision is conducted by the Board of Commissioners, whose composition consists of 1 (one) President Commissioner, 2 (two) Commissioners, and 2 (two) Independent Commissioners.
In addition to supervision, the Independent Commissioners also plays the role in representing the interest of the minority shareholders. The composition of the number of Independent Commissioners of PT Wijaya Karya (Persero) Tbk is 2: 5 or 40% of the total members of the Board Commissioners have fully met the requirements determined by the Capital Market Supervisory Agency (Bapepam LK) and the Indonesian Stock Exchange regulation as stipulated by Bapepam Regulation No. IX.1.5 and the Indonesian Stock Exchange Regulation No. I-A Kep-305/ BEJ/07-2004, which regulates the minimum composition for Independent Commissioners, namely 30% from the number of members of Board of Commissioners.
Dewan Komisaris bertugas meneliti dan menelaah 4. laporan tahunan yang disiapkan Direksi serta menandatangani laporan tersebut (sepanjang Dewan Komisaris setuju terhadap isi materi laporan tahunan). Dewan Komisaris memantau ketaatan Perseroan 5. terhadap peraturan yang berlaku. Dewan Komisaris melakukan evaluasi terhadap 6. kemajuan penerapan praktik GCG Pengawasan dan Rekomendasi Dewan Komisaris Tahun 2009 Di sepanjang tahun 2009, Dewan Komisaris melakukan sejumlah rekomendasi yang merupakan tindak lanjut dari pembahasan di dalam Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi maupun dalam rangka pelaksanaan tugas pengawasan antara lain: Rekomendasi dalam rangka peningkatan pencapaian 1. kinerja perusahaan dan peningkatan kehati-hatian dalam pengelolaan perusahaan Rekomendasi terhadap penunjukan KAP untuk 2. pelaksanaan audit tahun buku 2009 Rekomendasi dalam rangka pendelegasian 3. kewenangan kepada Direksi Rekomendasi pelaksanaan proyek pengadaan suplai 4. batubara Tanjung Jati B Rekomendasi dalam rangka pemberian izin akuisisi PT 5. MNA Rekomendasi pengambilan kredit perbankan 6. Rekomendasi dalam rangka pendirian anak 7. perusahaan Rekomendasi terhadap usulan Direksi anak perusahaan 8. Rekomendasi terhadap pelaksanaan program MSOP/ 9. ESOP Rekomendasi terhadap pelaksanaan KPI dalam rangka 10. GCG Pengawasan Perseroan dilakukan oleh Dewan Komisaris, yang komposisinya terdiri dari 1 (satu) orang Komisaris Utama, 2 (dua) orang Komisaris, dan 2 (dua) orang Komisaris Independen. Komisaris Independen selain bertugas melakukan pengawasan juga berperan dalam mewakili kepentingan pemegang saham minoritas. Komposisi jumlah Komisaris Independen PT Wijaya Karya (Persero) Tbk yaitu 2 : 5 atau 40% dari jumlah anggota Dewan Komisaris telah memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan maupun peraturan Bursa Efek Indonesia sebagaimana termaktub dalam Peraturan Bapepam Nomor IX.1.5 dan Peraturan Bursa Efek Indonesia Nomor I-A Kep-305/BEJ/07-2004 yang mengatur komposisi minimum Komisaris Independen yaitu 30% dari jumlah anggota Dewan Komisaris. 110 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Manajemen Risiko Risk Management Tanggung Jawab Sosial Corporate Social Responsibility Both ordinary members of Commissioners and Independent Commissioners are obliged to maintain their independence in running the function of corporate supervision. In line with such purpose, it is also imperative that among members of the Board of Commissioners they should not have family ties up to the third level, be it having direct family line or parallel (in-laws) as this part is explained in Article 14 verse 5 of Company Statute. In addition, Chapter 14 verse 16 stipulates that members of the Board of Commissioners are prohibited to hold the following positions: Management member of a state owned enterprise, regional state owned enterprise, private company, Administrators of a political party/ and/or candidates or legislative members. Other titles that are in accordance with the stipulation of legislation; and/or other positions that may create conficts of interests.
2009 Board of Commissioners Meeting According to the Corporate Statute, the Board of Commissioners may arrange meetings based upon request of one or several members of the Board of Commissioners, upon the request of the Board of Directors , or upon the written request from one or several shareholders who at least represent 1/10 (one tenth) of the total shares with voting rights, by mentioning the topics that would be discussed. In addition, the Board of Commissioners also arrange meeting at least once in a month, and in the meeting the Board of Commissioners can invite the Board of Directors .
In 2009, the Board of Commissioners held internal meetings for 23 times, in which 16 of them the Board of Commissioners invited the Board of Directors . The Board of Commissioners held the internal meetings 22 times at the PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Head Ofce, WIKA Building 3rd Floor, Jl. D.I. Panjaitan Kav. 9, Cawang, East Jakarta, and once at the ofce of the Secretary General of the Ministry of Public Works.
Tenure of the Board of Commissioners The Board of Commissioners of PT Wijaya Karya (Persero) Tbk was appointed based on the State Owned Enterprise Minister Decree as stipulated at the General Shareholders Meeting of WIKA, No.: KEP-208/MBU/2007 dated September 21, 2007 and ofcially appointed on October 9, 2007. Baik anggota Komisaris biasa maupun Komisaris Independen wajib menjaga independensinya dalam melaksanakan fungsi pengawasan Perseroan. Sejalan dengan maksud tersebut ditentukan bahwa antara para Dewan Komisaris tidak boleh ada hubungan keluarga sedarah sampai dengan derajat ke-3 (ketiga), baik menurut garis lurus maupun garis ke samping ataupun hubungan semenda (menantu atau ipar) sebagaimana hal tersebut termaktub dalam pasal 14 ayat 5 Anggaran Dasar Perusahaan. Disamping itu pasal 14 ayat 16 mengatur bahwa anggota Dewan Komisaris dilarang memangku jabatan sebagai : Anggota Direksi pada Badan Usaha Milik Negara, badan usaha milik daerah, badan usaha milik swasta Pengurus partai politik dan/atau calon/anggota legislatif Jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan ; dan/atau Jabatan lain yang dapat menimbulkan benturan kepentingan. Rapat Dewan Komisaris Tahun 2009 Menurut Anggaran Dasar Perseroan, Dewan Komisaris dapat mengadakan rapat sewaktu-waktu atas permintaan 1 (satu) atau beberapa anggota Dewan Komisaris, permintaan Direksi, atau atas permintaan tertulis dari 1 (satu) atau beberapa Pemegang Saham yang mewakili sekurang- kurangnya 1/10 (satu persepuluh) dari jumlah saham dengan hak suara, dengan menyebutkan hal-hal yang akan dibicarakan. Selain itu, Dewan Komisaris juga mengadakan rapat paling sedikit setiap bulan sekali, dalam rapat tersebut Dewan Komisaris dapat mengundang Direksi. Selama tahun 2009, Dewan Komisaris mengadakan rapat Dewan Komisaris sebanyak 23 (dua puluh tiga) kali, dimana 16 (enam belas) kali Rapat Dewan Komisaris dengan mengundang Direksi. Sebanyak 22 (dua puluh dua) kali rapat Dewan Komisaris dilakukan di Kantor Pusat PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, Gedung WIKA Lantai 3, Jl. D.I. Panjaitan Kav. 9, Cawang Jakarta Timur, dan 1 (satu) kali dilakukan di Kantor Sekretaris Jenderal Departemen Pekerjaan Umum. Masa Jabatan Dewan Komisaris Dewan Komisaris PT Wijaya Karya (Persero) Tbk diangkat berdasarkan Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara selaku Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) WIKA, Nomor : KEP-208/MBU/2007 tanggal 21 September 2007 dan dilantik pada tanggal 9 Oktober 2007. 111 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Berikut ini adalah catatan kehadiran anggota Dewan Komisaris dalam rapat-rapat di sepanjang tahun 2009 The following is the attendance list of members of the Board of Commissioners in meetings held in 2009 Nama Name Rapat Dewan Komisaris Comissioners Meetings Rapat Dewan Komisaris yang dihadiri Direksi The BOC meeting attented by the BOD members Jumlah Rapat Total Meeting Jumlah Hadir Attendance Jumlah Rapat Total Meeting Jumlah Hadir Attendance A. Dewan Komisaris / Board of Commissioners Agoes Widjanarko 7 7 16 13 Amanah Abdulkadir 7 7 16 13 Dadi Pratjipto 7 7 16 16 Soepomo 7 7 16 16 Pontas Tambunan 7 7 16 15 B. Direksi / Board of Directors Bintang Perbowo 16 16 Ganda Kusuma 16 16 Budi Harto 16 10 Slamet Maryono 16 14 Tonny Warsono 16 16 Remunerasi Dewan Komisaris Tahun 2009 / Remuneration of the Board of Commissioners in 2009 Jumlah remunerasi yang diberikan kepada Dewan Komisaris pada tahun 2009 sesuai dengan Keputusan RUPS Tahunan Tahun 2009 adalah sebagai berikut : The remuneration given to the Board of Commissioners in 2009 pursuant to the Resolution of the 2009 AGMS is as follows (dalam rupiah) (in rupiah) Nama Name Gaji Sallary Tunjangan Incentiv THP Per Bulan Monthly THP THP 2009 Tantiem THR 2009 Total Pendapatan Total Income Agoes Widjanarko 24.000.000 4.000.000 28.000.000 336.000.000 139.605.463 24.000.000 499.605.463 Amanah Abdulkadir 21.600.000 3.600.000 25.200.000 302.400.000 125.644.917 21.600.000 449.644.917 Dadi Pratjipto 21.600.000 3.600.000 25.200.000 302.400.000 125.644.917 21.600.000 449.644.917 Soepomo 21.600.000 3.600.000 25.200.000 302.400.000 125.644.917 21.600.000 449.644.917 Pontas Tambunan 21.600.000 3.600.000 25.200.000 302.400.000 125.644.917 21.600.000 449.644.917 Remunerasi Dewan Komisaris diusulkan oleh Komite Nominasi dan Remunerasi kepada Dewan Komisaris, setelah itu Dewan Komisaris menyampaikan kepada Kementrian Negara BUMN kemudian dibawa ke RUPS, dan ditetapkan oleh RUPS Penetapan Honorarium Dewan Komisaris dilakukan dengan mempertimbangkan faktor pendapatan, aktiva, tingkat infasi, faktor penyesuaian industri serta memperhatikan kondisi dan kemampuan keuangan perusahaan. Sedangkan penetapan tantiem memperhatikan faktor pencapaian target Key Performance Indicator dan Faktor Tingkat Kesehatan, serta faktor- faktor lain yang relevan. Remunerasi Dewan Komisaris terdiri dari gaji bulanan, tunjangan, fasilitas dan tantiem yang besarannya ditentukan dalam RUPS. The remuneration of the Board of Commissioners is proposed by the Nomination and Remuneration Committee of the Company to the Board of Commissioners, which then forwards the proposition to the State Ministry of State-owned Enterprise and subsequently brought to the GMS for a resolution. The Resolution of the Honorariums for the Board of Commissioners takes into account various factors such as revenues, assets, infation rate, peer industries and the fnancial condition and capability of the Company. Whereas the resolution for tantiems takes into the factors of target achievement with respect to Key Performance Indicator and other relevant factors Remuneration for the Board of Commissioners comprises of monthly salaries, benefts, facilities and tantiem, the amounts of which are determined by the GMS. 112 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Manajemen Risiko Risk Management Tanggung Jawab Sosial Corporate Social Responsibility Members of WIKA Board of Commissioners for the October 2007 period until now are as follow: Ir. Agoes Widjanarko MIP President Commissioner Pontas Tambunan SH, MM- Commissioner Soepomo SH, Sp.N, LL.M - Commissioner Dadi Pratjipto SE Independent Commissioner DR. Amanah Abdulkadir MA - Independent Commissioner Enhancement of the Competence and Knowlege of the Board of Commissioners in 2009 In an efort to improve competence and knowledge of the Board of Commissioners, educational programs and trainings were sustainably held including organizing seminars and workshops. The programs also involved cooperation with relevant magazines, tabloids and related corporate activities.
Board of Commissioners Performance The performance of the Board of Commissioners is evaluated annually by the Shareholders in the execution of General Shareholders Meeting. The evaluation of the Board of Commissioners performance is measured based on tasks, authority, and responsibity that are stipulated in the existing legislation and Corporate Statute. The formal evaluation criteria are delivered transparently to the Board of Commissioners since the appointment. The evaluation criteria of the Board of Commissioners by the Shareholders in the General Shareholders Meeting among others include: Compliance to the existing legislation and corporate 1. policy, such as the confict of interests; Commitment in development for the best interest of the 2. Company; Attending the meetings of the Board of Commissioners as 3. well as committees; Contribution in executing special tasks 4. Dewan Komisaris Board of Commissioners Jabatan Struktural Structural Positions Jabatan Penunjang Supporting Positions Asal Instansi Former Institution Agoes Widjanarko Komisaris Utama President Commissioner Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi Head of Nomination and Remuneration Committee Departemen Pekerjaan Umum Department of Public Works Amanah Abdulkadir Komisaris Independen Independent Commissioner Ketua Komite Audit Head of Audit Committee Non Pemerintah Non Government Dadi Pratjipto Komisaris Independen Independent Commissioner Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi Member of Nomination and Remuneration Committee Non Pemerintah Non Government Soepomo Komisaris Commissioner Ketua Komite Good Corporate Governance Head of Good Corporate Governance Committee Departemen Keuangan Department of Finance Pontas Tambunan Komisaris Comissioner Ketua Komite Perencanaan Keuangan dan Risiko Usaha Head of Financial Planning and Risk Management Committee Kementerian Negara BUMN Ministry of State Owned Enterprises Anggota Dewan Komisaris WIKA untuk periode Oktober 2007 hingga sampai dengan sekarang adalah sebagai berikut : Ir. Agoes Widjanarko MIP - Komisaris Utama DR. Amanah Abdulkadir MA - Komisaris Independen Dadi Pratjipto SE - Komisaris Independen Soepomo SH, Sp.N, LL.M-Komisaris Pontas Tambunan SH, MM-Komisaris Peningkatan Kompetensi & Pengetahuan Dewan Komisaris Tahun 2009 Dalam rangka peningkatan kompetensi dan pengetahuan Dewan Komisaris, secara berkelanjutan dilaksanakan program pendidikan dan pelatihan bagi Dewan Komisaris baik melalui pelaksanaan pelatihan, seminar, kursus, lokakarya, dan juga melalui media majalah, tabloid yang relevan dengan kegiatan usaha perusahaan. Kinerja Dewan Komisaris Kinerja Dewan Komisaris dievaluasi setiap tahun oleh Pemegang Saham dalam pelaksanaan RUPS. Evaluasi kinerja Dewan Komisaris ditentukan berdasarkan tugas, wewenang, dan kewajiban yang terdapat dalam peraturan perundang- undangan yang berlaku serta Anggaran Dasar Perseroan. Kriteria evaluasi formal disampaikan secara terbuka kepada Dewan Komisaris sejak pengangkatannya. Kriteria evaluasi terhadap kinerja Dewan Komisaris oleh Pemegang Saham dalam RUPS adalah antara lain : Pemenuhan terhadap peraturan perundang-undangan 1. yang berlaku serta kebijakan Perseroan, misalnya mengenai benturan kepentingan; Komitmen dalam memajukan kepentingan Perseroan; 2. Kehadiran dalam rapat-rapat Dewan Komisaris 3. maupun komite; Kontribusi dalam pelaksanaan tugas-tugas khusus 4. 113 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. 3. Board of Commissioners Committees WIKA Board of Commissioners has formed committees to assist in doing their tasks and obligations. The Committees have the duties in helping the Board of Commissioners to ensure the efectiveness of internal control and the efectiveness in the execution of both the external and internal auditors. The Committees are: Audit Committee Good Corporate Governance (GCG) Committee Nomination and Remuneration Committee Financial Planning and Business Risk Committee The Committees were designed to meet the needs of the Company and the structure of organization, scope of works, function, authority and responsibilities which are stipulated by the Board of Commissioners Decree
3. Komite-Komite Dewan Komisaris Dewan Komisaris WIKA telah membentuk komite-komite untuk membantu pelaksanaan tugas dan kewajibannya. Komite-komite tersebut bertugas membantu Dewan Komisaris dalam memastikan efektiftas sistem pengendalian internal dan efektiftas pelaksanaan tugas auditor eksternal dan internal. Komite-komite tersebut adalah : Komite Audit Komite Good Corporate Governance Komite Nominasi dan Remunerasi Komite Perencanaan Keuangan dan Risiko Usaha Komite-komite tersebut dibentuk sesuai dengan kebutuhan Perseroan serta susunan keanggotaan, ruang lingkup tugas, fungsi, wewenang dan tanggung jawabnya ditetapkan dengan Surat Keputusan Dewan Komisaris. Selama tahun 2009, anggota-anggota Dewan Komisaris mengikuti sejumlah pelatihan, seminar, kursus, lokakarya, sebagai berikut : During 2009, members of the Board of Commissioners attended a number of trainings, seminars, courses, workshops, as in the following: No Nama Pelatihan / Name of Training Tanggal / Date Lokasi / Location Penyelenggara / Organizer 1 Trusted and Valued in Challenging Times 21 - 28 Maret 2009 Brisbane Australia Yayasan Pendidikan Internal Audit (YPIA) 2 Rapat Kerja Komisaris BUMN di lingkungan Kedeputian Bi- dang Usaha Jasa Lainnya dengan tema Menjadikan Dewan Komisaris Lebih Efektif Make The Board More Efective A Working Meeting of State-owned Enterprises Commission- ers within the environment of the Department of the Deputy for Other Services on the theme of Making the Board More Efective. 16 April 2009 / 16 April 2009 Kantor Pusat WIKA / WIKA Head Ofce Kementerian Negara BUMN dan BUMN Karya / State Ministry for State- owned Enterprises and BUMN Karya 3 Menyongsong Full Adoption - International Financial Report- ing Standard (IFRS) di Indonesia : Diskusi mengenai peran dan fungsi oversight Dewan Komisaris dan Komite Audit dalam menjamin kesiapan manajemen dan sharing pengala- man implementasi IFRS Welcoming the Full Adoption - International Financial Report- ing Standards (IFRS) in Indonesia: A Discussion on the Roles and the Oversight Functions of the Board of Commissioners and Audit Committee in ensuring the preparedness of management and sharing experiences on the implementation of IFRS 6 Mei 2009 / 6 May 2009 Hotel Le Meridien - Jakarta Ikatan Komite Audit Indonesia - IKAI / Indone- sian Association of Audit Committees 4 Konferensi Manajemen Ekselen Kinerja Bisnis Stratejik Conference of Strategic Business Performance Excellence Management 18 Juni 2009 / 18 june 2009 Auditorium PT PLN, Jakarta Forum Ekselen BUMN / State-owned Enterprises Excellence Forum 5 Lokakarya Eksekutif Risk Management & Internal Control System Executive Workshop Risk Management & Internal Control System 29 31 Juli 2009 / 29 - 31 July 2009 Bali Kementerian Negara BUMN & Forum Humas BUMN / State Ministry of State-owned Enterprises & BUMN PR Forum 6 Sosialisasi Pengisian Form Laporan Harta Kekayaan Penye- lenggara Negara oleh Komisi Pemberantasan Korupsi Socialisation on the Entry Form on the Report of Personal As- sets of State Ofcials by the Commission of the Eradication of Corruption 16 September 2009 / 16 September 2009 Jakarta KPK & WIKA 114 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Manajemen Risiko Risk Management Tanggung Jawab Sosial Corporate Social Responsibility a. Audit Committee The WIKA Audit Committee was established in 2003 under the decision of the Board of Commissioners of PT WIKA No 09/DK/ PTWK/2003 dated January 23, 2003 and was updated with the Board of Commissioners decision No 71/DK/PTWK/2003 dated July 24, 2003. At that time WIKA was as a state enterprise fully owned by the government. In the same year the Insurance and Risk Business Committee was also established. Two other committees, namely the Good Corporate Governance (GCG) Committee and the Nomination and Remuneration Committee were formed one year after WIKA became a publicly listed company. In 2008 the Insurance and Risk Business Committe change to the Financial Planning and Business Risk Committe. In a bid to know whether the Audit Committee functioned accordingly, it would be better to understand that the companys insight has three corporate tools, namely the General Shareholders Meeting, Board of Commissioners and the Board of Directors. In executing the corporate supervision and control, the Board of Commissioners is assisted by four Committees, namely the Audit Committee, Financial Planning and Business Risk Committee, Good Corporate Governance Committee, and the Nomination and Remuneration Committee. The Audit Committee has the role to encourage the implementation of improvement / compliance to policy, procedure, and practices conducted by the company on all levels, running transparent communication with independent auditors, with the Board of Commissioners and senior fnancial management. While the President Director is assisted by the internal supervision unit (SPI). Included in the function and tasks of the Audit Committee is that together with the internal supervision unit and the certifed public accountant they monitor the risk of fraud and fnancial report risk and propose to the Board of Commissioners the efective eforts to prevent and handle the issues. The Audit Committee collaborates with three other committees in studying other issues that are related to the scope of works of the Board of Commissioners supervision. The job description for the Audit Committee and the mechanism and their relevance to the execution of control and supervision of the company can be found in the Audit Committee Charter. WIKAs Audit Committee Charter was frst established on August 1, 2005. The Charter stipulates comprehensive supervisory task of the Board of Commissioners, with the assumption there has not been any Committee other than the Audit Committee, and therefore, there were the needs to be reviewed because WIKA has become a publicly listed company and it should comply with the regulations relating to State enterprises (BUMN) and limited companies. The Audit Committee Charter should also reviewed because WIKA has also three other Committees that each has taken over part of the tasks of the Audit Committee.
a. Komite Audit Komite Audit WIKA dibentuk pada tahun 2003 berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris PT WIKA No 09/DK/ PTWK/2003 tertanggal 23 Januari 2003 dan diperbaharui dengan keputusan Dewan Komisaris No 71/DK/PTWK/2003 tanggal 24 Juli 2003. Pada waktu itu WIKA merupakan BUMN yang sepenuhnya dimiliki negara. Ditahun yang sama dibentuk pula Komite Asuransi dan Risiko Usaha. Dua (2) komite lainnya yaitu Komite GCG dan Komite Nominasi dan Remunerasi diresmikan setahun setelah WIKA menjadi PT Tbk. Pada tahun 2008 Komite Asuransi dan Risiko Usaha berganti nama menjadi Komite Perencanaan Keuangan dan Risiko Usaha. Untuk mengetahui apakah Komite Audit berfungsi dengan wawasan perusahaan maka sebaliknya dipahami perusahaan memiliki tiga (3) organ perusahaan yaitu RUPS, Dewan Komisaris dan Direksi. Dalam menjalankan pengawasan dan pengendalian perusahaan, Dewan Komisaris dibantu oleh empat (4) Komite yaitu Komite Audit, Komite Perencanaan Keuangan dan Risiko Usaha, Komite Good Corporate Governance, dan Komite Nominasi dan Remunerasi. Komite Audit berperan senantiasa mendorong perbaikan implementasi / kepatuhan pada kebijakan, prosedur, dan praktek-prakteknya yang dilakukan persero pada semua tingkat, menyelenggarakan komunikasi yang terbuka diantara auditor independen, dengan Dewan Direksi dan manajemen fnansial senior. Termasuk dalam fungsi dan tugas Komite Audit adalah bersama Satuan Pengawasan Internal (SPI) dan Kantor Akuntan Publik (KAP) memonitor kemungkinan terjadinya kecurangan dalam pelaporan keuangan serta mengusulkan kepada Dewan Komisaris upaya yang efektif bagi mencegah dan mengatasi permasalahan tersebut. Komite Audit bekerjasama dengan tiga Komite lainnya dalam menelaah masalah yang berkaitan dengan lingkup pengawasan Dewan Komisaris Batasan mengenai apa saja yang dapat dilakukan Komite Audit dan mekanisme serta kaitannya dengan pelaksanaan pengendalian dan pengawasan jalannya perusahaan tercantum didalam Piagam Komite Audit (Audit Committee Charter). Piagam Komite Audit WIKA pertama kali ditetapkan pada 1 Agustus 2005. Piagam itu menjabarkan keseluruhan tugas pengawasan Dewan Komisaris, dengan asumsi belum ada Komite lain selain Komite Audit, karenanya telah diusahakan untuk direvisi ketika WIKA telah menjadi perusahaan terbuka sehingga harus mengikuti peraturan yang berkaitan dengan BUMN dan Perusahaan Terbuka. Piagam Komite Audit juga perlu disempurnakan kembali karena WIKA telah memiliki tiga Komite lainnya yang masing-masing mengambil alih sebagian tugas Komite Audit. 115 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. In the Audit Committee Charter it is stated that together with the Audit Committee members they are responsible for the function of the Audit Committee as the body which assists the Board of Commissioners in the early processing of corporate fnancial report, monitor and evaluate independent auditors, and monitor the efectiveness of internal control. In each activity, the Audit Committee member is expected to maintain their independence.
In addition to routinely accomplish their duties, each Audit Committee has the duties and provide special attention to certain issues in accordance to their expertise and working experience as well as their background education. Several studies that are considered to have bringing in signifcant learning will be summarized into three separate topics and the writing of each topic will be done by members of the Audit Committee whose expertise in accordance with the topic. The members of the Audit Committee as of October 9, 2009, are as follows: DR Amanah Abdulkadir MA, (The Head) Shalahuddin Haikal, MM, LLM Ir. Mukti Wibowo Muhammad Slamet Wibowo, MBA, DEA
To ensure independency of the members of Audit Committee, the members were selected from professionals who are not directly or indirectly related to the company.
In general, the duties and obligations each member of the Audit Committee are as follows: The head, who has a double function as a member of a. Audit Committee is an independent commissioner in PT WIKA Tbk, who is responsible for directing, coordinate and monitor the execution of tasks of each member of the Audit Committee Audit to meet the credentials, function and priorities of the Audit Committee. The head also has the duties to summaries the Audit Committees responses and other written communication that will be delivered to the Board of Commissioners and management. The Companys Legal Advisor and Financial Performance b. has two main duties, namely monitor the companys compliance towards the capital market regulation and other legislations related to the companys operations and evaluating the companys performance ratio. The Project Expert monitors the project performance and c. studies the Early Warning System (EWS) report, which contains information on the development of the project and the execution of procurement and other procedures Dalam Piagam Komite Audit dinyatakan bahwa secara bersama anggota Komite Audit bertanggung jawab atas berfungsinya Komite Audit sebagai badan yang membantu Dewan Komisaris mengawal proses pelaporan keuangan Perusahaan, memonitor dan mengevaluasi independensi auditor independen, dan memonitor efektivitas pengendalian internal. Dalam setiap kegiatannya anggota Komite Audit diharapkan senantiasa menjaga independensinya. Selain menyelesaikan tugasnya secara tim, setiap anggota Komite Audit mengemban kewajiban dan memberikan perhatian khusus pada permasalahan tertentu sesuai dengan keahlian dan pengalaman kerja maupun pendidikan yang dimilikinya. Beberapa penelaahan yang dianggap mendatangkan pembelajaran penting bagi perusahaan akan dirangkum kedalam 3 topik terpisah dan penulisan masing-masing topik dilakukan oleh anggota Komite Audit yang keahliannya paling sesuai dengan topik tersebut. Keanggotaan Komite Audit terhitung tanggal 9 Oktober 2009, adalah sebagai berikut: DR. Amanah Abdulkadir MA, (Ketua) Shalahuddin Haikal, MM, LLM Ir. Mukti Wibowo Muhammad Slamet Wibowo, MBA, DEA Untuk memastikan independensi anggota Komite Audit, anggota Komite Audit dipilih dari personil yang tidak memiliki keterkaitan langsung maupun tidak langsung dengan Perseroan. Secara umum tugas dan kewajiban tiap tiap anggota Komite Audit adalah: Ketua merangkap anggota Komite Audit adalah a. komisaris independen di WIKA yang bertanggung jawab mengarahkan, mengkoordinasi dan memonitor pelaksanaan tugas yang diemban setiap anggota Komite Audit sehingga memenuhi mandat, fungsi dan prioritas Komite Audit. Ketua juga bertugas merangkum tanggapan Komite Audit serta komunikasi tertulis lainnya yang akan disampaikan kepada Dewan Komisaris maupun manajemen. Ahli Hukum Perusahaan dan Kinerja Keuangan, b. mengemban dua tugas utama yaitu memonitor kepatuhan perusahaan terhadap peraturan pasar modal serta peraturan perundangan lainnya yang berkaitan dengan operasi perusahaan dan mengevaluasi ratio kesehatan perusahaan. Manajemen Proyek yang kompeten dalam c. memonitor kelangsungan dan kinerja Proyek dan menelaah laporan Early Warning System (EWS) yang menginformasikan perkembangan proyek dan pelaksanaan pengadaan dan prosedur lainnya agar 116 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Manajemen Risiko Risk Management Tanggung Jawab Sosial Corporate Social Responsibility dapat mengawasi efektivitas pengendalian intern dalam manajemen proyek. Akuntan dan ahli teknologi informasi bertugas d. memastikan kepatuhan dan kelengkapan laporan keuangan konsolidasian dalam menerapkan standar akuntansi dengan KAP, sebagai upaya mengawasi efektivitas pengendalian intern atas pelaporan keuangan, dan memonitor efektivitas teknologi informasi. Mulai tahun 2009, prosedur penerimaan calon anggota Komite Audit dilaksanakan melalui proses interview dan penilaian tertulis serta keharusan untuk mengikuti masa inisiasi. Setelah dinyatakan diterima maka anggota Komite Audit akan mengikuti kegiatan kunjungan dan overview pada beberapa proyek sekaligus bertatap muka dengan beberapa manajemen untuk lebih memahami bisnis yang digeluti WIKA dan mengenal lebih dalam bagian dan cara kerja perusahaan. Selama tahun 2009 susunan keanggotaan Komite Audit mengalami dua kali perubahan karena masa tugas dua anggota Komite Audit sebelumnya telah berakhir dan karena jumlah anggota ditambah dari tiga orang menjadi empat orang untuk memenuhi kebutuhan akan ahli hukum dan kinerja keuangan perusahaan. Dalam dua tahun ini Komite Audit berusaha untuk: Menyelesaikan revisi Piagam Komite audit yang 1. diselaraskan dengan Piagam Komite Lainnya Meningkatkan kompetensi dari anggota Komite Audit 2. dengan mengikuti seminar yang diselenggarakan oleh organisasi profesional seperti IKAI Meningkatkan efektivitas infrastruktur penunjang 3. seperti Sistem informasi dan pengendalian manajemen yang menunjang proses review yang efektif dan berbobot Meningkatkan kerjasama dan koordinasi dengan 4. Komite lainnya dan meningkatkan komunikasi yang tepat waktu dengan SPI demi mencegah terjadinya masalah yang tidak diinginkan baik di proyek maupun operasional so that it can supervise the efectiveness of internal control in the project management. The accountant and information technology experts have d. the duties to ensure the compliance and completeness of the consolidated fnancial report in applying accountancy standard by appointing a certifed public accountant in an efort to supervise the efectiveness of internal control over the fnancial report, and monitor the efectiveness of information technology.
Starting 2009, the recruitment procedure of candidate members of the Audit Committee is conducted through an interview process, writing test and the obligation to participate in the initiation period. After passing the qualifcations, the Audit Committee member will participate in several activities such as project visits and overview its outcome and hold one- on-one interviews with several management that allows he or she to understand the WIKAs businesses and to get familiar on how the company works.
During 2009, the composition of Audit Committee had experience two changes due to the tenure of previous two members of the Audit Committee and also due to the increasing number of the audit members from three person to four person in order to fulfll the needs for legal expertise and the Companys fnancial performance. In the past two years the Audit Committee has made eforts to: Complete the Audit Committee Charter that is being 1. synchronized with the other Committee charters Increase competency of Audit Committee members 2. by having them attend seminars held by professional organizations such as the Indonesian Audit Association (IKAI) Increase the efectiveness of supporting infrastructure 3. such as the information system and management control that supports the efective and weighted review process Increase collaboration and coordination with other 4. Committees and improve on time communication through internal control system (SPI) in a bid to prevent from unexpected issues that may occur in projects and operations Susunan Anggota Komite Audit Composition of Members of the Audit Committee Jabatan Position Periode / Period 9 Oktober 2007 s.d. 30 Desember 2008 9 October 2007 till 30 December 2008 31 Desember 2008 s.d. 8 Oktober 2009 31 December 2008 till 8 October 2009 9 Oktober 2009 s.d. 9 Oktober 2011 9 October 2009 till 9 October 2011 Ketua/ Anggota Head/Member Amanah Abdulkadir Amanah Abdulkadir Amanah Abdulkadir Anggota / Member Rosmala Farid Rosmala Farid Shalahuddin Haikal Anggota / Member Tribudi Santoso Tribudi Santoso Mukti Wibowo Anggota / Member - Shalahuddin Haikal Muhammad Slamet Wibowo 117 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Provide familiarization programs on the duties, role and 5. function of the Audit Committee to all lines in WIKA
The activities conducted by the Audit Committee in 2009 among others include: Making written response to all Corporate Financial 1. Reports Making written response on the manuscript of 2. information transparency which was delivered by WIKA Corporate Secretary or other staf Organizing the meeting between the Certifed Public 3. Accountant whose agenda among others discussed several issues relating to integrity, conformity and accuracy of fnancial report, internal control and the process in appointing the certifed public accountant, audit plan, fndings in audit/review results and others Organizing the frame work of the Certifed Public 4. Accountant and supervise the management in holding the selection process of certifed public accountant and report to the Board of Commissioners on the result of the selection process Conducting a familiarization campaign on the role 5. and duties of Audit Committee in every feld visit. The Familiarization Campaign will be published in late March 2010. Visiting projects with the internal control system (SPI) 6. team: Memberikan sosialisasi mengenai tugas, peran dan 5. fungsi Komite Audit kepada seluruh jajaran WIKA Kegiatan yang telah dilakukan Komite Audit selama tahun 2009 antara lain: Menanggapi secara tertulis semua Laporan Keuangan 1. Perusahaan Menanggapi secara tertulis naskah keterbukaan 2. Informasi yang disampaikan oleh sekertaris Perusahaan atau staf WIKA lainnya Menyelenggarakan pertemuan dengan KAP antara lain 3. untuk membahas berbagai masalah yang berkaitan dengan integritas, kesesuaian dan kecermatan pelaporan keuangan, pengendalian internal, dan proses penunjukan KAP, rencana audit, temuan hasil audit/review dan lain lain Menyusun kerangka kerja KAP dan mengawasi 4. manajemen dalam menyelenggarakan proses menyeleksi KAP dan melaporkan kepada Dewan Komisaris hasil proses seleksi tersebut Melakukan sosialisasi terhadap peran dan tugas 5. Komite Audit di setiap peninjauan lapangan. Bahan Sosialisasi ini akan diterbitkan pada akhir Maret 2010. Meninjau proyek bersama SPI: 6. Proyek yang Dikunjungi Tahun 2009 Visited Projects in 2009 No Bersama SPI dan KAP Pieter Uways & Rekan With SPI and KAP Pieter Uways & Partners Bersama SPI dan KAP HLB Hadori & Rekan With SPI and KAP HLB Hadori &Partners 1 JORR W1 K Jerk Penjaringan Amplas Medan 2 Waduk Jatigede ARC Housing di Ladong NAD 3 PLTU 2 Sulut Amurang USAID Segmen IB+4 NAD 4 Kali Cisadane JORR W 1, Kebun Jeruk-Penjaringan, Jakarta 5 Wahau Adhiwangsa Resident, Surabaya 6 Jembatan Lintas Barat PLTU 2 Amurang, Sulut 7 PLTU Asam-Asam Kalimantan Selatan Jembatan Suramadu, Surabaya 8 Paragon City- Semarang Jalan Tol Surabaya Mojokerto 9 SMAPintar Kab. Kuantan Sengingi, Riau Tanggul Penanggulangan Lumpur Lapindo 10 Bandar Udara Sultan Syarif Kasim, Riau Jalan Tol Bandara Juanda, Surabaya 11 Jalan Sorek Mranti Guntung, Riau Banjir Kanal Timur, Jakarta 12 Liang Anggang Pleihari, Kalimantan Selatan 13 Dam Tembesi, Batam 14 Plaza Balikpapan Trade Center 15 PLTU Indramayu 16 Bandara Kualanamu, Medan 17 Pipanisasi Balongan Jakarta II Indramayu 18 Cement Mill Palimanan 19 Pabrik RFO PFII Petrokimia Gresik 118 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Manajemen Risiko Risk Management Tanggung Jawab Sosial Corporate Social Responsibility The project visits were aimed for: Checking the conformity in the contents of the First Half and Third Quarter reports with the reality. Determining the projects was conducted at random, representing several divisions, regions, condition and performance (Exceed, or Not reaching target), and Phases of the Project (Early Phase, Nearing Completion, Maintenance) and was conducted after the First Half report was accepted until the Third Quarter (August to October) was accepted. Studying in-depth over the issues faced by projects, particularly projects with high risks and still have the opportunity to improve performance, and the decisions are partly made by the project manager. The project visit is conducted on the early part of the year (February to April) or at the end of the year, so that it can still be included in the Plan of Development revision and funds could still be fetched. Extending the need to revise Internal Control System (SPI) 7. Charter and assist in reviewing the Charter draft so that it complies with the updated regulations and can be signed by the President Commissioner and President Director. Organizing the regular meeting with the Internal Control 8. System (SPI) to discuss examination reports and other developments. Preparing the fnal draft of the revised Audit Committee 9. Charter and ask the Board of Commissioners to schedule serious discussions for the preparation of charter of each Committee Making members of the Audit Committee to participate 10. in seminars organized by the Indonesian Association of Audit Committee (IKAI). After the initiation period, the Audit Committee members have the opportunity to participate in various activities to increase their capabilities based on their interests, such as attending seminars and trainings organized by professional organizations such as the Indonesian Association of Audit Committee (IKAI) or other institutions like the State Owned Enterprise Ministry. The following are the seminars/ trainings which they have participated in. Kunjungan proyek bertujuan untuk : Mengecek kesesuaian isi laporan semester I dan Q III dengan kenyataan lapangan. Untuk itu penentuan proyek yang dikunjungi dilakukan secara random, mewakili beberapa divisi, daerah, kondisi dan kinerja (Melampaui, Kurang tercapai), serta Tahapan Proyek (Tahap Baru Mulai, Menjelang Akhir, Pemeliharaan) dan dilakukan setelah laporan semester I diterima hingga laporan Q III diterima (Agustus dan Oktober). Mendalami permasalahan yang dihadapi suatu proyek, khususnya diproyek yang Risikonya terbesar dan masih mungkin diusahakan perbaikan kinerja, serta keputusannya sebagian oleh manajer proyek. Tinjauan ini dilakukan di awal tahun (Februari sampai dengan April) atau diakhir tahun sehingga masih memungkinkan dimasukkan dalam RKAP perbaikan dan dana yang akan diupayakan. Menyampaikan perlunya merevisi Piagam SPI dan 7. membantu memperbaiki draft Piagam tersebut hingga sesuai dengan peraturan yang terbaru dan dapat ditandatangani oleh Komisaris Utama dan Direktur Utama. Menyelenggarakan pertemuan berkala dengan Kepala 8. SPI untuk membahas LHP dan perkembangan lainnya. Mempersiapkan drafT akhir revisi Piagam Komite 9. Audit dan meminta Dewan Komisaris untuk mengagendakan pembahasan yang serius bagi kesiapan menetapkan piagam setiap Komite Mengikut sertakan anggota Komite Audit dalam 10. seminar yang diorganisir oleh IKAI. Setelah masa inisiasi, anggota Komite Audit diberikan kesempatan mengikuti kegiatan meningkatkan kemampuan berdasarkan pilihannya, antara lain berpartisipasi dalam seminar dan training yang diselenggarakan lembaga asosiasi professional seperti IKAI atau lembaga lainnya, misal Menneg BUMN. Berikut adalah seminar/training yang telah diikuti. Kesertaan dalam Seminar/Training Tahun 2009 Participation in Seminars/Trainings in 2009 No Anggota Komite Audit Member of Audit Committee Seminar Training 1 Amanah Abdulkadir Workshop Internal Auditor: Trusted and Valued in Challenging Times, Brisbane, Australia Menyongsong Full Adoption - International Financial Reporting Standard (IFRS) di Indonesia : Diskusi mengenai peran dan fungsi oversight Dewan Komisaris dan Komite Audit dalam menjamin kesiapan manajemen dan sharing pengalaman implementasi IFRS Heralding Full Adoption - International Financial Reporting Standard (IFRS) in Indonesia: Discussion on the oversight roles and functions of the Board of Commissioners and Audit Committee in ensuring the preparedness of Management and experience sharing on IFRS implementation. 2 Tribudi Santoso Lokakarya Manajemen Risiko Workshop Risk Management 119 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Komite Audit / Audit Committee DR. Amanah Abdulkadir, MA Riwayat singkat Amanah Abdukkadir disajikan pada Profl Komisaris di halaman 25. A brief curriculum vitae of Amanah Abdukkadir is presented in the Profle of Commissioners in page 25 Shalahuddin Haikal, MM, LLM Lulusan Magister Hukum Bisnis Korporat, Erasmus Universiteit, Rotterdam Belanda, dengan pengalaman kerja 20 tahun, dilahirkan tanggal 14 April 1964 Holds an LLM degree in Corporate Business Law, Erasmus Universitiet, Rotterdam, the Netherlands, with 20 years of worling experience, born on 14 April 1964 Ir. Mukti Wibowo Lulusan Teknik Sipil UI, Jakarta, dengan pengalaman kerja 35 tahun, dilahirkan pada tanggal 28 April 1948, A Civil Engineering graduate from the University of Indonesia, with 35 years of working experience, born on 28 April 1948 Muhammad Slamet Wibowo, MBA, DEA Mendapat pendidikan Manajemen Sistem Informasi, La Conference Universitaire de Suisse Occidentale, Jeneva, dengan pengalaman kerja 23 tahun, dilahirkan pada tanggal 28 Oktober 1964. Received his education in Information Systems Management from La Conference Universitaire de Suisse Occidentale, Geneva, with 23 years of working experience, born on 28 October 1964. Dari kiri ke kanan/from left to right: Ir. Mukti Wibowo; DR. Amanah Abdulkadir, MA; Shalahuddin Haikal, MM, LLM; Muhammad Slamet Wibowo, MBA, DEA . Tingkat Kehadiran dalam Pertemuan selama Tahun 2009 Level of Attendance in Meetings during 2009 Nama Jabatan Name Position %Kehadiran Pada Rapat / %Attendance in Meetings Internal Komite Audit Internal Audit Committee Kantor Akuntan Publik Public Accountants Satuan Pengawas Internal Internal Oversight Unit GMKU Jumlah Rapat Number of Meetings 8 3 3 1 Amanah Abdulkadir 100% 100% 100% 100% Rosmala Farid 100% 100% 100% 100% Tribudi Santoso 100% 100% 100% 100% Shalahuddin Haikal 100% 100% 100% 100% Mukti Wibowo 100% 100% 100% 100% Muhammad Slamet Wibowo 100% 100% 100% 100% Menyelenggarakan pertemuan dengan manajemen 11. keuangan, direncanakan akan dilakukan secara berkala di tahun selanjutnya Membuat laporan pengamatan terhadap perubahan 12. WIKA ke investment holding, mengenai hubungan dengan SPI dan mengenai Sistem Informasi Akuntansi Menyelenggarakan pertemuan internal Komite Audit. 13. Selain melalui temu muka dan rapat umumnya, komunikasi dengan sesama anggota Komite Audit banyak sekali ditunjang oleh diskusi melalui email. Dalam jangka menengah Komite Audit berusaha mensosialisasikan piagam Komite Audit dengan harapan staf WIKA menjadi lebih paham bahwa mereka sebagai stakeholder yang sekaligus juga pelaku operasional perusahaan memiliki wakil sekaligus pengawas perusahaan untuk kepentingan investasi mereka. Dalam jangka panjang Komite Audit akan mengusahakan pengawasan yang dapat membantu perusahaan menjadi persero yang bertumbuh melalui pembelajaran dengan integritas sebagai dasar identitasnya dan memiliki tradisi menyampaikan informasi perusahaan sesuai identitas tadi. Holding meetings with the fnancial management, 11. scheduled to be held regularly in the following year Writing the results of observation over the change of 12. WIKA to holding company investment, on the relation with the Internal Control System (SPI) and Accountancy Information Holding internal meeting of Audit Committee. In addition 13. to one-on-one and general meetings, communication among fellow members of Audit Committee was frequent and supported by discussions through emails. For their mid-term strategy, the Audit Committee strives to socialize the Audit Committee Charter to ensure that WIKAs employee could have a better perspective on their position as stakeholders as well as the operational staf of the Company are having a representative and supervisor of the Company to monitor their interest.
In the long term the Audit Committee will make eforts to supervision that is capable of helping the company to become a company that grows through learning with integrity as the fundamental identity and having the tradition to deliver corporate information in accordance with the aforementioned identity. 120 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Manajemen Risiko Risk Management Tanggung Jawab Sosial Corporate Social Responsibility b. Komite Good Corporate Governance Dasar Pembentukan 1. Komite Good Corporate Governance (GCG)dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Nomor 19/DK/WIKA/2008 Tanggal 15 April 2008 Perihal Pembentukan Komite Good Corporate Governance (GCG) dengan susunan keanggotaan sebagai berikut : Soepomo, SH, Sp.N, LL.M sebagai Ketua merangkap Anggota. Rosmala, Akt sebagai Anggota. Untuk memastikan independensi anggota GCG, anggota Komite GCG dipilih dari personil yang tidak memiliki keterkaitan langsung maupun tidak langsung dengan Perseroan. Tanggung jawab dan tugas pokok Komite 2. Good Corporate Governance Komite Good Corporate Governance berfungsi membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugasnya dan bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Wijaya Karya Tbk. Komite Good Corporate Governance bekerja secara kolektif dan bersifat mandiri baik dalam pelaksanaan tugas maupun dalam pelaporan. Tugas pokok Komite Good Corporate Governance sebagai berikut : Memastikan ketaatan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk terhadap regulasi yang berlaku dalam setiap pelaksanaan kegiatan Dewan Komisaris, operasional Direksi maupun lainnya. Memastikan adanya suatu Standard Operating Procedure (SOP) yang berlaku dan kepatuhan terhadap SOP yang ditetapkan baik di tingkat jajaran Dewan Komisaris maupun dalam rangka hubungan Dewan Komisaris dengan Direksi. Mengevaluasi penerapan sistem Good Corporate Governance di dalam Perusahaan. Mengevaluasi kode etik Good Corporate Governance baik di internal Dewan Komisaris maupun hubungan Direksi dan Dewan Komisaris, serta hubungan manajemen di tingkat di bawah Direksi berdasarkan usulan yang disampaikan Direksi. Ketua Komite Good Corporate Governance bertindak sebagai pengarah anggota Komite GCG mengenai hal-hal yang merupakan fokus dari tata kelola yang baik bagi Perusahaan. Pelaksanaan tugas sehari-hari dilakukan oleh anggota Komite GCG. b. Good Corporate Governance Committee Foundation for Establishment 1. T he Good Corporate Governance Committee was established based on the decree of the Board of Commissioners of PT Wijaya Karya Tbk No. 19/DK/WIKA/2008 dated April 15, 2008 on the Establishment of Good Corporate Governance (GCG) Committee with the composition as follows: Soepomo, SH, Sp.N, LL.M as Head and Member Rosmala, Akt as Member
To ensure the independency of the members of GCG, the members were selected from professionals who are not directly or indirectly related to the company.
The responsibility and main duties of the Good Corporate 2. Governance Committee are as follow The Good Corporate Governance Committee have the function and direct responsibility to assist the Board of Commissionres of PT Wijaya Karya Tbk. and report directly to the Board of Commissioners of the Company. The Good Corporate Governance Committee works collectively and independent in nature both in executing duties and making report. The main duties of Good Corporate Governance Committee are as follow: To acertain PT Wijaya Karyas (Persero) Tbk compliance towards the exisiting regulation and every execution of the Board of Commissioners, management operations and others. Ensures there is a valid Standard Operating Procedure (SOP) and compliant to SOP that has been determined by both the level of Board of Commissioners and in regards to the relationship between the Board of Commissioners and the Board of Directors. Evaluates the application of the Good Corporate Governance (GCG) system in the Company. Evaluates the code of conduct of the Good Corporate Governance (GCG) both internally in the Board of Commissioners and the relationship between the Board of Commissioners and the Board of Directors, and the management relation at the level below the Board of Directors based on the proposal delivered by the Board of Directors. Head of the Good Corporate Governance Committee acts as the director to members of the GCG Committee on issues that are focusing on the good corporate governance for the Company. Execution of daily duties conducted by members of the GCG Commttee. 121 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Komite GCG mengadakan rapat sekurang-kurangnya 1 (satu) kali setiap bulan. Rincian pokok tugas Komite 3. Good Corporate Governance Memastikan ketaatan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk terhadap regulasi yang berlaku dalam setiap pelaksanaan kegiatan Dewan Komisaris, operasional Direksi maupun lainnya. Memastikan adanya suatu Standard Operating Procedure (SOP) yang berlaku dan kepatuhan terhadap SOP yang ditetapkan baik di tingkat jajaran Dewan Komisaris maupun dalam rangka hubungan Dewan Komisaris dengan Direksi. Mengevaluasi penerapan sistem Good Corporate Governance di dalam Perusahaan. Mengevaluasi kode etik Good Corporate Governance baik di internal Dewan Komisaris maupun hubungan Direksi dan Dewan Komisaris, serta hubungan manajemen di tingkat di bawah Direksi berdasarkan usulan yang disampaikan Direksi. Laporan Kegiatan Komite 4. Good Corporate Governance Selama tahun 2009, Komite Good Corporate Governance telah melakukan beberapa kegiatan sebagai berikut: Pembahasan pendelegasian kewenangan Dewan Komisaris kepada Direksi Pembahasan tentang Pengelolaan Piutang Usaha PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Pembahasan tentang Pendapat Hukum terhadap Dissenting Opinion RUPSLB Tahun 2009 Pembahasan tentang Potensi Timbulnya Risiko akibat Kelemahan dalam Kontrak Kerja Pembahasan tentang Usulan Perbaikan dan Tinjauan Ulang terhadap Kebijakan Sistem Manajemen Human Capital WIKA Pembahasan Program Kerja Komite Good Corporate Governance di dalam RKAP tahun 2010 GCG Committee holds meeting at once in a month. Details of the Good Corporate Governance main dutties 3. Ensures the compliance of PT Wijaya Karya (Persero) Tbk to the existing regulation is valid in each execution of each activities of the Board of Commissioners, Board of Directors operations and others. Ensures there is a valid Standard Operating Procedure (SOP) and compliant to SOP that has been determined by both the level of Board of Commissioners and in regards to the relationship between the Board of Commissioners and the Board of Directors. Evaluates the application of the Good Corporate Governance (GCG) system in the Company. Evaluates the code of conduct of the Good Corporate Governance (GCG) both internally of the Board of Commissioners and its relationship between the Board of Commissioners and the Board of Directors, and the management relation at the level below the Board of Directors based on the proposal delivered by the Board of Directors.
GCG Committee Activity Report In 2009, The GCG 4. Committee activities were as follow: Discussion over the delegation of authority of the Board of Commissioners to the Board of Directors Discussion over the Debt Management of PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Discussion over the Legal Opinion on the Dissenting Opinion of 2009 Extraordinary General Shareholders Meeting Discussion over the Potentiality of Risk Emergence due to Weaknesses in Working Contracts Discussion over the Improvement Proposal and Review on the WIKA Human Capital System Policy Discussion over the GCG Committee Work Program in the 2010 Plan of Development
Komite Good Corporate Governance Good Corporate Governance Commitee Soepomo, SH, Sp.N, LL.M Riwayat singkat Soepomo disajikan pada Profl Komisaris di halaman 26. A brief curriculum vitae of Soepomo is presented in the Profle of Commissioners in page 26. Rosmala, Ak. Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran, Bandung, dengan pengalaman kerja 30 tahun. Dilahirkan pada tanggal 11 Mei 1959. A graduate of the Economics Faculty, Padjadjaran University, Bandung, with 30 years of working experience. Born on 11 May 1959. 122 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Manajemen Risiko Risk Management Tanggung Jawab Sosial Corporate Social Responsibility c. Komite Nominasi dan Remunerasi Dasar Pembentukan 1. Komite Nominasi dan Remunerasi dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Wijaya Karya Tbk Nomor 20/DK/WIKA/2008 Tanggal 15 April 2008 Perihal Pembentukan Komite Nominasi dan Remunerasi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Wijaya Karya Tbk, dengan susunan keanggotaan sebagai berikut : Agoes Widjanarko sebagai Ketua merangkap Anggota Dadi Pratjipto sebagai Anggota Untuk memastikan independensi anggota Nominasi dan Remunerasi, anggota Komite Nominasi dan Remunerasi dipilih dari personil yang tidak memiliki keterkaitan langsung maupun tidak langsung dengan Perseroan. Tanggung jawab dan tugas pokok Komite Nominasi 2. dan Remunerasi Komite Nominasi dan Remunerasi berfungsi membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugasnya dan bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Wijaya Karya Tbk. Komite Nominasi dan Remunerasi bekerja secara kolektif dan bersifat mandiri baik dalam pelaksanaan tugas maupun dalam pelaporan. Tugas pokok Komite Nominasi dan Remunerasi sebagai berikut : Komite Nominasi dan Remunerasi bertugas dalam dua lingkup fungsi yaitu : Lingkup Nominasi bertugas menyusun kriteria seleksi dan prosedur nominasi bagi anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan para eksekutif lainnya di Perusahaan Perseroan (Persero) PT Wijaya Karya Tbk, membuat sistem penilaian dan memberikan rekomendasi tentang jumlah anggota Dewan Komisaris dan Direksi. Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi bertindak sebagai pengarah anggota Komite Nominasi dan Remunerasi mengenai hal-hal yang merupakan fokus dari audit yang akan dilakukan. Pelaksanaan tugas sehari-hari dilakukan oleh anggota Komite Nominasi dan Remunerasi. Rincian tugas Komite Nominasi dan Remunerasi 3. Menyusun, melaksanakan, dan menganalisa kriteria serta prosedur nominasi bagi calon Dewan Komisaris, Direksi, dan para eksekutif lainnya (sampai dengan 1 tingkat dibawah Direksi) Menyusun, melaksanakan, dan menganalisa kriteria serta prosedur pemilihan, pengangkatan, dan pemberhentian anggota Dewan Komisaris dan Direksi c. Nomination and Remuneration Committee
Foundation for Establishment 1. The Nomination and Remuneration Committee was established based on the decree of the Board of Commissioners of PT Wijaya Karya Tbk No. 20/DK/WIKA/2008 dated April 15, 2008 on the Establishment of Nomination and Remuneration Committee of PT Wijaya Karya Tbk, whose membership is as follows: Agoes Widjanarko, as Head and Member Dadi Pratjipto as Member
To ensure the independency of the members of the Nomination and Remuneration Committee, the members were selected from professionals who are not directly or indirectly related to the company
The responsibility and main duties of the Nomination and 2. Remuneration Committee. Nomination and Remuneration Committee have function to assist the Board of Commissioners in their works and direct responsibility to the Board of Commissioners Company of PT Wijaya Karya ( Persero ) Tbk. The Nomination and Remuneration Committee works collectively and independent in nature both in executing their duties and making reports. The main duties of the Nomination and Remuneration Committee are as follow: Nomination area which is responsible for organizing the selection of criteria and nomination procedures for the members of the Board of Commissioners, Board of Directors, and other executives in PT Wijaya Karya Tbk, produce evaluation system and provide recommendation on the number of members of the Board of Commissioners and Board of Directors. The Remuneration area is in charge of organizing the payroll system and incentives to the members of the Board of Commissioners and Management and provide related recommendations. Head of the Nomination and Remuneration Committee acts as the director to the members of the Nomination and Remuneration Committee on issues, which are the focus of auditing which will take. The execution of daily duties conducted by members of the Nomination and Remuneration Committee. Details of the Nomination and Remuneration Committee 3. Organize, execute, and analyze the criteria and nomination procedure for the candidates of the Board of Commissioners, Board of Directors, other executives (until one level below Board of Directors) Organize, execute, and analyze the criteria and selection procedure, appointment, and dismissal of members of the Board of Commissioners and Board of Directors. 123 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Menyusun sistem penilaian kinerja anggota Dewan Komisaris dan Direksi. Menyusun dan mengevaluasi sistem penggajian serta pemberian tunjangan kepada anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta memberikan rekomendasi tentang: Penilaian terhadap sistem tersebut, Opsi yang diberikan antara lain opsi atas saham, Sistem pensiun, Sistem kompensasi serta manfaat lainnya dalam hal pengurangan karyawan. Program Kerja Komite Nominasi dan Remunerasi 4. Memantau pelaksanaan prosedur pemilihan atas usulan para kandidat eksekutif (1 tingkat dibawah Direksi). Memberikan rekomendasi atas usulan para kandidat eksekutif (1 tingkat dibawah Direksi). Memantau sistem penilaian kinerja. Mengevaluasi sistem penggajian serta pemberian tunjangan kepada Dewan Komisaris dan Direksi. Laporan Kegiatan Komite Nominasi dan Remunerasi 5. Selama tahun 2009, Komite Nominasi dan Remunerasi telah melakukan tiga kali pertemuan. Laporan Kegiatan Komite Nominasi dan Remunerasi adalah sebagai berikut : Merekomendasi usulan Komisaris dan Direksi PT Marga Nujyasumo Agung Merekomendasi usulan Direktur Keuangan dan SDM PT Wijaya Karya Realty Merekomendasi usulan Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Usulan remunerasi Komisaris dan Direksi PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Tahun 2009 untuk kinerja usaha Tahun 2008 Merekomendasi usulan Komisaris dan Direksi PT Wijaya Karya Jabar Power Organize the evaluation system of the performances of the Board of Commissioners and Board of Directors. Organize and evaluate the payroll system and incentives to members of the Board of Commissioners and Board of Commissioners and provide recommendations on the following: Evaluation on the system, Options to be ofered, among others stock option Retirement system, Compensation system and other benefts of reducing employees.
Working Program of the Nomination and Remuneration 4. Committee Monitor the execution of selection procedure over the proposal of executive candidates (one level below Board of Directors). Provide recommendation over the executive candidates (one level below Board of Directors). Monitor the evaluation system of performance. Evaluate the payroll system and incentives to Board of Commissioners and Board of Directors.
Nomination and Remuneration Committee Acivity Report 5. In 2009, the Nomination and Remuneration Committee held three meetings. The Nomination and Remuneration Committee Activity Report is as follows: Recommended the proposal of the Commissioners and Board of Directors of PT Marga Nujyasumo Agung Recommended the proposal of the Director of Finance and HRD of PT Wijaya Karya Realty Recommended the proposal of the Corporate Secretary of PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Proposal of remuneration of the 2009 Commissioners and Management of PT Wijaya Karya (Persero) Tbk for the 2008 performance Recommended the proposal of Commissioners and Board of Directors of PT Wijaya Karya Jabar Power
Komite Nominasi dan Remunerasi Nomination and Remuneration Committee Ir. Agoes Widjanarko, MIP Riwayat singkat Agoes Widjanarko disajikan pada Profl Komisaris di halaman 25. A brief curriculum vitae of Agoes Widjanarko is presented in the Profle of Commissioners in page 25. Brigjend TNI (Purn.) Dadi Pratjipto, SE Riwayat singkat Dadi Pratjipto disajikan pada Profl Komisaris di halaman 26. A brief curriculum vitae of Dadi Pratjipto is presented in the Profles of Commissioners in page 26. Dari kiri ke kanan/from left to right: Ir. Agoes Widjanarko, MIP, Brigjend TNI (Purn.) Dadi Pratjipto, SE. 124 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Manajemen Risiko Risk Management Tanggung Jawab Sosial Corporate Social Responsibility d. Komite Perencanaan Keuangan dan Risiko Usaha Dasar Pembentukan 1. Komite Perencanaan Keuangan dan Risiko Usaha dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Nomor 21/DK/WIKA/2008 tanggal 15 April 2008 Perihal Pembentukan Komite Perencanaan Keuangan dan Risiko Usaha. Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Nomor 23/DK/WIKA/2009 tanggal 15 April 2009 Perihal Perpanjangan Tugas Komite Perencanaan Keuangan dan Risiko Usaha dengan keanggotaan sebagai berikut : Pontas Tambunan sebagai Ketua merangkap Anggota. Harry Hidayat sebagai Anggota. Anindita Eka Wibisono sebagai Anggota. Untuk memastikan independensi anggota Perencanaan Keuangan dan Risiko Usaha, anggota Komite Perencanaan Keuangan dan Risiko Usaha dipilih dari personil yang tidak memiliki keterkaitan langsung maupun tidak langsung dengan Perseroan. Tanggung jawab dan tugas pokok Komite 2. Perencanaan Keuangan dan Risiko Usaha Komite Perencanaan Keuangan dan Risiko Usaha berfungsi membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugasnya dan bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Wijaya Karya Tbk. Komite Perencanaan Keuangan dan Risiko Usaha bekerja secara kolektif dan bersifat mandiri baik dalam pelaksanaan tugas maupun dalam pelaporan. Tugas pokok Komite Perencanaan Keuangan dan Risiko Usaha sebagai berikut : Mengenali dan mewaspadai potensi Risiko usaha dan mengusulkan perbaikan perencanaan keuangan untuk mengurangi Risiko tersebut. Ketua Komite Perencanaan Keuangan dan Risiko Usaha bertindak sebagai pengarah anggota Komite Perencanaan Keuangan dan Risiko Usaha mengenai setiap kendala yang dihadapi oleh Direksi dapat segera dibahas oleh Dewan Komisaris sebagai salah satu bentuk implementasi early warning system (EWS). Pelaksanaan tugas sehari-hari dilakukan oleh anggota Komite Perencanaan Keuangan dan Risiko Usaha. Komite Perencanaan Keuangan dan Risiko Usaha mengadakan rapat sekurang-kurangnya 1 (satu) kali setiap bulan. d. Financial Planning and Business Risk Committee
Foundations for Establisihment 1. The Financial Planning and Business Risk Committee was established based on the decree of the Board of Commissioners of PT Wijaya Karya (Persero) Tbk No. 21/DK/WIKA/2008 dated April 15, 2008 on the Establishment of the Financial Planning and Business Risk Committee. Based on the decree of the Board of Commissioners of PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. No. 23/DK/WIKA/2009 dated April 15, 2009 on the extention of duties of the Financial Planning and Business Risk Committee with its composition as follows: Pontas Tambunan, as Chairman and also a member. Harry Hidayat as Member. Anindita Eka Wibisono as Member.
To ensure the independency of the members of the Financial Planning and Business Risk Committee, the members were selected from professionals who are not directly or indirectly related to the company. Responsibility and main duties of the Financial Planning 2. and Business Risk Committee The Financial Planning and Business Risk Committee has the function to assist the Board of Commissioners in executing their duties and is directly responsible to the Board of Commissioners of PT Wijaya Karya Tbk. The Financial Planning and Business Risk Committee works collectively and independent both in executing duties and making reports. The main duties of the Financial Planning and Business Risk Committee are as follow: Identifying and keeping alert over the business risk potentials and propose improvement on fnancial planning in a bid to minimize the risk. Head of the Financial Planning and Business Risk Committee is acting as director to the members of the Financial Planning and Business Risk Committee and on each obstacle faced by the Management so that it can be discussed immediately by the Board of Commissioners as one of the forms of implementation of early warning system. The execution of daily duties is run by the members of the Financial Planning and Business Risk Committee. The Financial Planning and Business Risk Committee at least holds a meeting once each month.
125 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Rincian tugas Komite Perencanaan Keuangan dan 3. Risiko Usaha Melakukan kajian atas usulan Direksi mengenai kebijakan dan sistem manajemen Risiko Perusahaan. Melakukan evaluasi rancangan perencanaan keuangan yang disusun oleh Direksi baik yang tercantum dalam rancangan RKAP maupun evaluasi setiap proyek dan program kegiatan yang diusulkan. Melakukan evaluasi atas kemampuan leverage setiap proyek yang dijalankan dengan peningkatan kinerja saham dan keuangan Perusahaan. Melakukan kajian atas efektiftas struktur organisasi manajemen Komite Perencanaan Keuangan dan Risiko Usaha di Perusahaan. Melakukan evaluasi dan analisis triwulanan atas Risiko yang mungkin akan mempengaruhi analisis proyek yang diajukan Direksi sebagai bentuk pelaksanaan early warning system. Bersama-sama Komite Audit melakukan kajian atas proses identifkasi Risiko dan pelaksanaan manajemen Risiko yang dilakukan oleh manajemen. Program Kerja Komite Perencanaan Keuangan dan 4. Risiko Usaha Evaluasi pencapaian hasil kegiatan usaha yang dilaksanakan oleh Direksi dan disampaikan didalam executive summary realisasi hasil usaha pada pelaksanaan rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi. Evaluasi penerapan prosedur manajemen Risiko dan rencana tindak lanjut perbaikan prosedur manajemen Risiko di lingkungan WIKA yang terintegrasi serta rencana pengembangan dan penyempurnaan early warning system dilingkungan WIKA. Evaluasi rencana pengembangan bisnis dan kegiatan usaha Perusahaan yang meliputi rencana akuisisi, pendirian anak perusahaan, dan rencana pengembangan bisnis baru bagi WIKA. Details of the duties of the Financial Planning and 3. Business Risk Committee Studies over the Managements proposal on the policy and the company risk management system. Evaluates the fnancial planning that was organized by the Board of Directors including both that are mentioned in the Plan of Development and the evaluation of each project and activity program that were proposed. Evaluates the leverage capabilities of each project, which were run with the improving corporate shares and fnancial performance. Studies the efectiveness of the organizational structure of the Financial Planning and Business Risk Committee. Evaluates and analyzes quarterly over the risks that may infuence the project analysis that was proposed by the Board of Directors as a form of execution of early warning system. Together with the Audit Committee will study over the risk identifcation process and the execution of risk management conducted by the Management. Working Program of the Financial Planning and Business 4. Risk Committee Evaluates the achievement of the activity result that was run by the Board of Directors and was delivered in the realization of executive summary at the joint meeting of the Board of Commissioners and Board of Directors. Evaluates the application of risk management procedure and follow up plan for the improvement of risk management procedure at WIKA which is integrated with development plan and improvement of early warning system (EWS) at WIKA. Evaluates business development plan and corporate business activities which cover the plan for acquisition, establishment of subsidiaries, and new business development plan for WIKA. Komite Perencanaan Keuangan dan Risiko Usaha / Financial Planning and Business Risks Committee Pontas Tambunan, SH, MM Riwayat singkat Pontas Tambunan, SH, MM disajikan pada Profl Komisaris pada halaman 27. A brief curriculum vitae of Pontas Tambunan, SH, MM is presented in the Profle of Commissioners in page 27. Harry Hidayat Lulusan Teknik Sipil, Univesitas Parahyangan, dengan pengalaman kerja 10 tahun, dilahirkan pada tanggal 23 Agustus 1959. A Civil Engineering graduate from Parahyangan University, with 10 years of working experience, born on 23 August 1959. Anindita Eka Wibisono, SE Lulusan Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, dengan pengalaman kerja 5 tahun, lahir pada tanggal 4 Januari 1985. A graduate from the Faculty of Economics, University of Indonesia, with 5 years of working experience. Dari kiri ke kanan/from left to right: Anindita Eka Wibisono, SE, Harry Hidayat, Pontas Tambunan, SH, MM. 126 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Manajemen Risiko Risk Management Tanggung Jawab Sosial Corporate Social Responsibility Evaluasi penyusunan RKAP WIKA Tahun 2009. Penyusunan Dashboard EWS berbasis Malcolm Baldridge Criteria for Performance Excellence (MBCfPE). Monitoring implementasi prosedur manajemen Risiko dan evaluasi penerapan prosedur manajemen Risiko melalui kunjungan proyek. Monitoring perbaikan proses pengadaan dilingkungan WIKA. Monitoring proses penyusunan RKAP WIKA Tahun 2010. Monitoring proses penyusunan RJPP WIKA Tahun 2010 - 2014. Monitoring proses pelaksanaan RUPS Tahunan. Laporan Kegiatan Komite Perencanaan Keuangan dan 5. Risiko Usaha Selama tahun 2009, Komite Perencanaan Keuangan dan Risiko Usaha telah melakukan 17 kali pertemuan. Kegiatan Komite Perencanaan Keuangan dan Risiko Usaha adalah sebagai berikut : Program kerja Komite Perencanaan Keuangan dan Risiko Usaha dalam rangka monitoring perbaikan sistem dan prosedur. Kegiatan tahap I penyusunan pelaporan manajemen Risiko berbasiskan MBCfPE selama 6 (enam) bulan dan kegiatan tahap II penyusunan EWS berbasiskan MBCfPE selama 6 (enam) bulan dalam bentuk penyusunan dashboard kinerja WIKA yang akan digunakan sebagai perangkat bagi Dewan Komisaris dan Manajemen untuk mengawasi dan memonitor pencapaian target kinerja yang ditetapkan didalam KPI Korporat atau Kontrak Manajemen. Hal - hal yang telah dilaksanakan oleh Komite Perencanaan Keuangan dan Risiko Usaha pada tahap I yang sesuai dengan tahapan kegiatan dalam diagram risk management process meliputi penetapan konteks, identifkasi Risiko, analisis Risiko, evaluasi Risiko, dan penanganan Risiko dimana dalam pelaksanaan tahap I ini masih ada kendala antara lain kelengkapan SDM yang terkait dalam setiap pelaksanaan rapat seringkali diwakilkan, belum komprehensif, dan belum siap dalam mengikuti perkembangan secara kontinu dan detil, serta hambatan transparansi informasi baik secara lisan maupun tertulis dalam rangka mendukung kelancaran proses pelaksanaan kegiatan. Untuk tahap II, melakukan pengawasan dengan melibatkan Tim dari Manajemen WIKA yang penyusunannya didasarkan pada KPI Korporat atau Kontrak Manajemen sebagai input utama termasuk didalamnya proses cascading KPI atau Kontrak Manajemen sampai dengan tingkat unit kerja dan proyek sebagai turunan dari KPI Korporat atau Kontrak Manajemen. Evaluates the composition of 2009 WIKA Plan of Development. Organizing the Early Warning System Dashboard based on Malcolm Baldridge. Monitoring the implementation of risk management procedure and evaluate the application of risk management procedure through project visits. Monitoring the improvement of procurement process at WIKA. Monitoring the composition process of 2010 WIKA Plan of Development. Monitoring the organization process of 2010 2014 WIKA Corporate Long Term Plan. Monitoring the execution process of the Annual General Shareholders Meeting. Financial Planning and Business Risk Committee Activity 5. Report In 2009, the Financial Planning and Business Risk Committee held meetings for 17 times. The Financial Planning and Business Risk Committee Activities were as follow: Working Program of the Financial Planning and Business Risk Committee in conjunction with monitoring the improved system and procedure. The Phase I Activity included the organization of the report of risk management based on the Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence (MBCfPE) for six months and the Phase II Activity included the organization of early warning system (EWS) based on MBCfPE for six months in the form of the organization of WIKA performance dashboard that will be used as a device for the Board of Commissioners and Management to supervise and monitor the performance target achievement determined in the Corporate key performance indicators (KPI) or Management Contract. The things which the Financial Planning and Business Risk Committee have done in Phase I in accordance with the activity phase in the risk management process diagram covered the determination of context, risk identifcation, risk analysis, risk evaluation, and risk handling in which the execution of Phase I still faced obstacle such the HRD completeness related to every meeting of execution that were often been represented, not yet comprehensive, not yet ready following the progress continuously and in detail, and have obstacle in information transparency both orally and in writing in conjunction to supporting the smooth execution of activities. For Phase II, the activities included supervision by involving the Team from the WIKA Management whose organization is based on the corporate key performance index (KPI) or Management Contracts as main input which include KPI or Management Contracts cascading process until the working unit and project levels as the derivative of the Corporate KPI or Management Contract. 127 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Komite Perencanaan Keuangan dan Risiko Usaha memberikan masukan kepada Dewan Komisaris sebagai bahan evaluasi Dewan Komisaris terhadap kinerja Direksi yang meliputi evaluasi kinerja per direktorat, rencana dan realisasi perolehan serta kinerja proyek, potensi Risiko yang muncul dari setiap hasil kegiatan usaha. Penyusunan RKAP WIKA dengan mempertimbangkan hasil review Komite Perencanaan Keuangan dan Risiko Usaha. Penyusunan RJPP WIKA dengan mempertimbangkan hasil review Komite Perencanaan Keuangan dan Risiko Usaha Evaluasi rencana pendirian Anak perusahaan, rencana akuisisi, dan rencana pengembangan bisnis. Evaluasi Komite Perencanaan Keuangan dan Risiko Usaha atas penerapan prosedur manajemen Risiko yang meliputi evaluasi umum dan evaluasi hasil kunjungan proyek. Proyek yang telah dikunjungi oleh Komite Perencanaan Keuangan dan Risiko Usaha selama tahun 2009, sebagai berikut : No Bersama Tim Departemen Keuangan dan Departemen Pengembangan Sistem & Usaha In Collaboration with the Teams from the Department of Finance and Department of Systems & Business Development 1 Proyek PLTGU Muara Karang Muara Karang Power Plant Project 2 Proyek Paragon City - Semarang Paragon City Project - Semarang 3 Proyek The Adhiwangsa - Surabaya The Adhiwangsa Project - Surabaya 4 Proyek Jalan Tol Surabaya Mojokerto Surabaya Toll-road Project - Mojokerto 5 Proyek Suramadu Bentang Tengah Suramadu Mid Expanse Project 6 Kantor WIKA Wilayah I (Medan) dan proyek-proyek di wilayah Sumut dan sekitarnya WIKA Region 1 Ofce (Medan) and projects in North Sumatra and the surrounding areas The Financial Planning and Business Risk Committee provided input to the Board of Commissioners as the evaluation material of the Board of Commissioners against the performance of the Board of Directors which covered the performance evaluation of each directorate, planning and realization of results and project performance, risk potentials that emerge from each result of business activities. Organizing WIKA Plan of Development by considering the result of the Financial Planning and Business Risk Committee review. Formulation of the long-term business plan of WIKA with consideration of the review results of the Committee on Financial Planning and Risk Management Evaluating the plan for establishing subsidiaries, acquisition plan, and business development plan. Evaluating the Financial Planning and Business Risk Committee by applying risk management procedure which covered the general evaluation and evaluation of the result of the project visit. The projects which have been visited by the Financial Planning and Business Risk Committee in 2009, are as follow:
128 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Manajemen Risiko Risk Management Tanggung Jawab Sosial Corporate Social Responsibility 4. Sekretaris Dewan Komisaris Dalam rangka meningkatan efektivitas dan kelancaran pelaksanaan tugas-tugas Dewan Komisaris, terhitung mulai tahun 2008, Dewan Komisaris mengangkat Sekretaris Dewan Komisaris sesuai dengan Keputusan Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Wijaya Karya Tbk nomor : 22/DK/WIKA/2008 tanggal 7 Mei 2008 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Sekretaris dan Staf Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Wijaya Karya Tbk. Dalam pelaksanaan tugasnya sehari-hari, Sekretaris Dewan Komisaris dibantu oleh 1 (satu) orang Pelaksana Harian Sekretaris Dewan Komisaris, dan 3 (tiga) orang Staf Dewan Komisaris, sehingga susunan organisasi Sekretariat Dewan Komisaris PT Wijaya Karya (Persero) Tbk pada tahun 2009 adalah sebagai berikut : Moh. Winarno, diangkat sebagai Sekretaris Dewan 1. Komisaris. Sjahjar Achmad, diangkat sebagai Pelaksana Harian 2. Sekretaris Dewan Komisaris. Meidy Diamanti, diangkat sebagai Staf Dewan 3. Komisaris. Sutarsih, diangkat sebagai Staf Dewan Komisaris 4. Tugas dari Sekretaris Dewan Komisaris adalah : Menjalankan tugas-tugas administrasi dan 1. kesekretariatan yang berkaitan dengan seluruh kegiatan Dewan Komisaris di dalam menjalankan fungsi dan peranannya selaku Dewan Komisaris. Menghadiri rapat internal Dewan Komisaris maupun 2. rapat koordinasi Dewan Komisaris dengan Direksi, kecuali ditentukan lain oleh Dewan Komisaris bahwa rapat hanya boleh dihadiri oleh Dewan Komisaris dan/ atau Direksi. Bertanggungjawab atas terdistribusinya berbagai 3. informasi yang terkait dengan agenda yang akan dibahas, termasuk pengadministrasian dan pendistribusian risalah rapat Dewan Komisaris. Bersama-sama Sekretaris Perusahaan merencanakan 4. teknis program pengenalan dan pelatihan bagi anggota Komisaris yang baru diangkat. 4. Secretary to The Board of Commissioners In order to increase the efectiveness and quick implementation of the duties of the Board of Commissioners, starting in 2008, the Board of Commissioners appointed the Secretary of the Board of Commissioners pursuant to the Decision of the Board of Commissioners of PT Wijaya Karya Tbk No: 22/ DK/WIKA/2008 of 7 May 2008 on the Termination and Appointment of the Secretary and Staf of the Board of Commissioners of PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. In the daily duties, the Secretary of the Board of Commissioners is assisted by one Daily Caretaker of the Secretary of the Board of Commissioners, and up to three stafs of the Board of Commissioners, such that the composition of the Secretariat of the Board of Commissioners of the Company in 2009 as follows: Moh. Winarno, appointed as Secretary to the Board of 1. Commissioners. Sjahjar Achmad, appointed as Daily Caretaker for the 2. Secretary of the Board of Commissioners. Meidy Diamanti, appointed as Staf of the Board of 3. Commissioners. Sutarsih, appointed as Staf of the Board of 4. Commissioners. Duties of the Secretary of the Board of Commissioners: Undertake the administrative and secretariat duties 1. that are related to all of the activities of the Board of Commissioners in discharging its role and function as the Board of Commssioners. Attend the internal meetings of the Board of 2. Commissioners as well as the coordinative meetings between the Board of Commissioners and Board of Directors, except when determined otherwise by the Board of Commissioners that the meeting should only be attended by the Board of Commissioners and/or Board of Directors. Being responsible for the distribution of information 3. related to the meeting agenda, including the administration and distribution of the minutes of meeting. Together with the Corporate Secretary develop the 4. materials and presentation for training program for newly elected members of the Board of Commissioners. Sekretaris Dewan Komisaris Secretary to the Board of Commissioners Moh. Winarno Lulusan Magister Sains Management, Univesitas Indonesia, dengan pengalaman kerja 4 tahun, dilahirkan pada tanggal 23 Januari 1976. A graduate of Magister Science Management, University of Indonesia, with 4 years of working experience, born on 23 January 1976. 129 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. 5. Direksi Menurut Anggaran Dasar Perseroan, Direksi adalah organ Perusahaan yang bertanggung jawab atas pengurusan Perusahaan. Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab demi sebesar-besar kepentingan Perusahaan, mengelola bisnis dan urusan Perusahaan dengan tetap memperhatikan keseimbangan kepentingan seluruh pihak yang berkepentingan dengan aktivitas Perusahaan. Direksi bertindak secara cermat, berhati- hati dan dengan mempertimbangkan berbagai aspek penting yang relevan dalam pelaksanaan tugasnya. Direksi menggunakan wewenang yang dimiliki untuk kepentingan Perusahaan semata-mata. a. Tugas dan Wewenang Direksi Anggaran Dasar Perseroan menyebutkan bahwa Direksi bertugas menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar Pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian dengan pembatasan-pembatasan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar dan/atau Keputusan RUPS. Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi berwenang untuk: Menetapkan kebijakan pengurusan Perseroan; Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi untuk mewakili Perseroan di dalam dan di luar pengadilan kepada seorang atau beberapa orang anggota Direksi yang khusus ditunjuk untuk itu atau kepada seorang atau beberapa orang pegawai Perseroan baik sendiri- sendiri maupun bersama-sama atau kepada orang lain; Mengatur ketentuan-ketentuan tentang kepegawaian Perseroan termasuk penetapan gaji, pensiun atau jaminan hari tua dan penghasilan lain bagi pegawai Perseroan berdasarkan peraturan perundang- undangan yang berlaku; Mengangkat dan memberhentikan pegawai Perseroan berdasarkan peraturan kepegawaian Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; Melakukan segala tindakan dan perbuatan lainnya mengenai pengurusan maupun pemilikan kekayaan Perseroan, mengikat Perseroan dengan pihak lain dan/atau pihak lain dengan Perseroan, serta mewakili Perseroan di dalam dan di luar pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian, dengan pembatasan- pembatasan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar dan/atau Keputusan RUPS. 5. The Board of Directors According to the Corporate Statute, the Board of Directors is the Corporate body which has full responsibility for handling the Company. The Board of Directors in good faith is obliged and fully responsible for the best interest of the Company, business management and handle the Company by continue to pay attention to the balance of all interested parties with the Companys activities. The Board of Directors conducts meticulously, carefully and by considering the various important aspects that are relevant in executing their duties. The Board of Directors uses its authority merely for the best interest of the Company.
a. Duties and Authority of The Board of Directors The Corporate Statute stipulates that The Board of Directors has the duties in executing all actions relating to the handling of the Company for the best interest of the Company and in accordance with aims and objectives of the Company and representing the Company both internally and externally from the Court on all things and all occurrence with the limitations as regulated in the legislation, Statute and/or the Decision of the General Shareholders Meeting.
In executing its duties, the Board of Directors has the authority: To frm up the Corporate policy; To regulate he transfer of authority of the Board of Directors to represent the Company in and out of the Court to one person or several members of the Board of Directors who were specifcally appointed or were assigned collectively to other people; To regulate the stipulations on Corporate human resources including the determination of payrolls, pension plan or retirement benefts and other income for Corporate employees based on the existing legislation; To appoint and dismiss Corporate employees based on the Corporate human resources regulations and the existing legislation; To conduct any actions and other executions on the management and ownership of the Corporate assets, binding the Company with other parties and/or other parties with the Company, and represent the Company in and out of the Court on any things and occurrences, with the limitations as regulated in the legislation, Statute and/ or the Decision of the General Shareholders Meeting. 130 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Manajemen Risiko Risk Management Tanggung Jawab Sosial Corporate Social Responsibility Dalam melaksanakan tugasnya, anggota Direksi harus mematuhi Anggaran Dasar Peseroan, Panduan Good Corporate Governance, Code of Conduct dan peraturan perundang-undangan serta wajib melaksanakan prinsip- prinsip profesionalisme, efsiensi, transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi serta kewajaran. Tindakan yang dilakukan oleh anggota Direksi di luar yang diputuskan oleh rapat Direksi menjadi tanggung jawab pribadi yang bersangkutan sampai dengan tindakan dimaksud disetujui oleh rapat Direksi. Dalam menjalankan tugasnya, Anggaran Dasar mengkategorikan tindakan Direksi ke dalam beberapa kelompok sesuai dengan persyaratan tertentu, yaitu: Perbuatan yang harus mendapat persetujuan tertulis dari Dewan Komisaris, seperti: melakukan penyertaan modal pada Perseroan lainnya,mendirikan anak perusahaan dan/atau perusahaan patungan, melepaskan penyertaan modal pada Perseroan lain, anak perusahaan dan perusahaan patungan, dan lain lain; Perbuatan yang dapat dilakukan oleh Direksi setelah memberitahukan secara tertulis kepada Dewan Komisaris dan mendapat persetujuan dari RUPS, seperti:mengagunkan aktiva tetap untuk penarikan kredit dan/atau melepaskan aktiva tetap, tidak menagih lagi atas piutang macet yang telah dihapusbukukan, dan melakukan tindakan-tindakan yang termasuk dalam transaksi material bagi Perseroan berdasarkan peraturan perundang-undangan pasar modal. In executing its duties, members of the Management must adhere to the Corporate Statute, Good Corporate Governance Guide, Code of Conduct and legislations and is obliged to execute the principles of professionalism, efciency, transparency, accountability, responsibility, independency and fairness.
The actions conducted by the members of the Board of Directors beyond what had been decided by the Board of Directors meeting has become the private responsibility of the pertinent until the referred action is approved by the Board of Directors meeting.
In executing its duties, the Corporate Statute categorizes the Board of Directors actions into several groups in accordance to certain requirements, namely: Any undertaking must have written approval from the Board of Commissioners, such as: executing paid up capital on other companies, establishing subsidiaries and/or joint ventures, release paid up capital from other companies, subsidiaries and joint ventures and others; The execution that can be conducted by the Board of Directors is after providing written information to the Board of Commissioners and were granted approval from the General Shareholders Meeting, such as collateralizing the fxed asset to draw loans and/or release fxed asset, not to collect non performing receivables that have been amortized, and execute actions that are included in the material transactions for the Company based on the capital market legislation.
Nama Name Jabatan Position Masa Jabatan Dimulai Start of Tenure Masa Jabatan Berakhir End of Tenure Bintang Perbowo Direktur Utama President Director 15 Mei 2008 / 15 May 2008 Pengangkatan melalui RUPSLB 2008 Appointment through EGMS 2008 Penutupan RUPS Tahunan ke-5 set- elah tanggal pengangkatannya The closing of the ffth AGMS following date of appointment Ganda Kusuma Direktur Keuangan Director of Finance 15 Mei 2008 / 15 May 2008 Pengangkatan melalui RUPSLB 2008 Appointment through EGMS 2008 Penutupan RUPS Tahunan ke-5 set- elah tanggal pengangkatannya The closing of the ffth AGMS following date of appointment Budi Harto Direktur Operasi 1 Director of Operation 1 15 Mei 2008 / 15 May 2008 Pengangkatan melalui RUPSLB 2008 Appointment through EGMS 2008 Penutupan RUPS Tahunan ke-5 set- elah tanggal pengangkatannya The closing of the ffth AGMS following date of appointment Slamet Maryono Direktur Operasi 2 Director of Operation 2 15 Mei 2008 / 15 May 2008 Pengangkatan melalui RUPSLB 2008 Appointment through EGMS 2008 Penutupan RUPS Tahunan ke-5 set- elah tanggal pengangkatannya The closing of the ffth AGMS following date of appointment Tonny Warsono Direktur SDM & Pengembangan Director of Human Capital & Business Development 15 Mei 2008 / 15 May 2008 Pengangkatan melalui RUPSLB 2008 Appointment through EGMS 2008 Penutupan RUPS Tahunan ke-5 set- elah tanggal pengangkatannya The closing of the ffth AGMS following date of appointment
131 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Direksi wajib meminta persetujuan RUPS untuk mengalihkan kekayaan Perseroan; atau menjadikan jaminan utang kekayaan Perseroan yang besarnya lebih dari lima puluh (50) persen jumlah kekayaan bersih Perseroan dalam satu (1) transaksi atau lebih, baik yang berkaitan satu sama lain maupun tidak. Untuk menjalankan perbuatan hukum berupa transaksi yang memuat benturan kepentingan antara kepentingan ekonomis pribadi anggota Direksi, Dewan Komisaris atau Pemegang Saham dengan kepentingan ekonomis Perseroan, Direksi memerlukan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham berdasarkan suara setuju terbanyak dari pemegang saham yang tidak mempunyai benturan kepentingan. b. Hak dan Kewajiban Direksi Anggaran Dasar Perseroan juga menetapkan bahwa dalam menjalankan tugas-tugasnya, Direksi berhak untuk menerima gaji dan tunjangan/fasilitas termasuk santunan purna jabatan yang jumlahnya ditentukan oleh RUPS dan wewenang tersebut oleh RUPS dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris. Sedangkan kewajiban utama Direksi meliputi: Mengusahakan dan menjamin terlaksananya usaha dan kegiatan Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan serta kegiatan usahanya; Menyiapkan pada waktunya Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan, dan perubahannya kepada Dewan Komisaris untuk -mendapat persetujuan pada Rapat Dewan Komisaris selambatlambatnya 60 (enampuluh) hari kalender sebelum tahun anggaran dimulai; Membuat Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, Risalah RUPS, dan Risalah Rapat Direksi; Membuat dan menyampaikan Laporan Tahunan sebagai wujud pertanggungjawaban pengurusan Perseroan, serta dokumen keuangan Perseroan sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang tentang Dokumen Perusahaan; Menyusun Laporan Keuangan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan dan menyerahkan kepada Akuntan Publik untuk diaudit; Board of Directors is obliged to ask for approval of the General Shareholders Meeting to transfer the Corporate assets; or make them to become Corporate debt guarantees which is more than ffty (50) percent of the total net asset of the Company in one (1) or more transactions, both that are related to each other or not. In executing the legal actions in the form of transactions containing confict of interests between the private economic interest the members of the Board of Directors, Board of Commissioners or Shareholders with the economic interest of the Company, Board of Directors requires the approval from the General Shareholders Meeting based on the largest votes from the shareholders who do not have confict of interest.
b. Rights and Obligation of the Board of Directors The Corporate Statute also determined that in executing its duties, the Board of Directors has the right to receive income and benefts/facilities including retirement beneft whose amount is determined by the General Shareholders Meeting and can be delegated to the Board of Commissioners.
Meanwhile the main obligation of the Board of Directors covers: Making eforts and guaranteeing the execution of business and Corporate activities in accordance to aims and objectives in the business activities; Preparing the Plan of Works and Corporate Budget, and the amendments to the Board of Commissioners to seek approval at the Board of Commissioners Meeting on the latest 60 (sixty) calendar days before the annual budget starts; Making the List of Shareholders, Special List, General Shareholders Meeting Report, and Management Meeting Report; Make Annual Report as the form of responsibility of corporate handling, and document Corporate fnance as referred in the Law on Corporate Documents; Organize Financial Report based on the Financial Accountancy Standard and submit it to the Certifed Public Accountant for auditing;
132 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Manajemen Risiko Risk Management Tanggung Jawab Sosial Corporate Social Responsibility c. Struktur, Komposisi dan Independensi Direksi Direksi Perseroan beranggotakan lima (5) orang, terdiri atas satu (1) orang Direktur Utama dan empat (4) orang Direktur, yang terdiri dari: Direktur Keuangan Direktur Operasi I Direktur Operasi II Direktur SDM dan Pengembangan Usaha Seluruh anggota Direksi Perseroan tidak memiliki hubungan afliasi dengan Pemegang Saham Pengendali dan bukan merupakan pegawai Perseroan. d. Rapat Direksi Menurut Anggaran Dasar Perseroan, penyelenggaraan Rapat Direksi dapat dilakukan setiap waktu apabila: Dipandang perlu oleh 1 (satu) atau beberapa anggota 1. Direksi; Atas permintaan tertulis dari 1 (satu) atau beberapa 2. anggota Dewan Komisaris; atau Atas permintaan tertulis dari 1 (satu) orang atau lebih 3. pemegang saham yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu persepuluh) atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara. Selama tahun 2009, Direksi mengadakan rapat sebanyak 79 (tujuh puluh sembilan) kali, yang seluruhnya diselenggarakan di Kantor Pusat PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, Gedung WIKA, Jl. D.I. Panjaitan Kav. 9, Jakarta Timur. c. Structure, Composition and Management Independency The Corporate Board of Directors has fve (5) members consisting of one (1) President Director and four (4) Directors, comprising: Operations Director I Operations Director II Director of Finance Human Capital and Business Development Director
All members of the Corporate Board of Directors do not have afliated relations with the Shareholders Controller and are not Corporate employees. d. Board of Directors Meeting According to the Corporate Statute, the execution of the Board of Directors Meeting can be held any time when: it see it necessary by 1 (one) or several members of the 1. Board of Directors; Upon written request from 1 (one) or several members of 2. the Board of Commissioners; or Upon written request from 1 (one) or more shareholders 3. who collectively represent 1/10 (one tenth) or more than the whole shareholders with voting rights.
In 2009, the Board of Directors held meetings for 38 (thirty eight) times, in which all of them were held at the Head Ofce of PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, WIKA Building, Jl. D.I. Panjaitan Kav. 9, East Jakarta. 133 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Nama Name Rapat Direksi / Directors Meeting Jumlah Rapat Number of Meetings Jumlah Hadir Number of Attendance Bintang Perbowo 79 75 Ganda Kusuma 79 79 Budi Harto 79 66 Slamet Maryono 79 76 Tonny Warsono 79 79 e. Rincian Remunerasi Direksi Details of Director Remuneration Nama Name Gaji Salary Tunjangan Beneft Take home pay per bulan Take home pay per month Take home pay 2009 Tantiem Atas Laba Tahun 2008 Tantiem on 2008 Proft THR 2009 Holiday Bonus 2009 Total Pendapatan 2009 Total Income 2009 Bintang Perbowo 60.000.000 18.000.000 78.000.000 936.000.000 218.133.536 60.000.000 1.214.133.536 Ganda Kusuma 54.000.000 16.200.000 70.200.000 842.400.000 196.320.182 54.000.000 1.092.720.182 Budi Harto 54.000.000 16.200.000 70.200.000 842.400.000 196.320.182 54.000.000 1.092.720.182 Slamet Maryono 54.000.000 16.200.000 70.200.000 842.400.000 314.112.291 54.000.000 1.210.512.291 Tonny Warsono 54.000.000 16.200.000 70.200.000 842.400.000 314.112.291 54.000.000 1.210.512.291 Remunerasi anggota Direksi diusulkan oleh Komite Nominasi dan Remunerasi kepada Dewan Komisaris, setelah itu Dewan Komisaris menyampaikan kepada Kementerian Negara BUMN kemudian dibawa ke RUPS, dan ditetapkan oleh RUPS Penetapan gaji Direksi dilakukan dengan mempertimbangkan faktor pendapatan, aktiva, tingkat infasi, faktor penyesuaian industri serta memperhatikan kondisi dan kemampuan keuangan perusahaan. Sedangkan penetapan tantiem memperhatikan faktor pencapaian target Key Performance Indicator dan Faktor Tingkat Kesehatan, serta faktor- faktor lain yang relevan. Remunerasi anggota Direksi terdiri dari gaji bulanan, tunjangan, fasilitas dan tantiem yang besarannya ditentukan dalam RUPS. f. Kegiatan Direksi dalam Pelatihan dan Seminar tahun 2009 Dalam rangka meningkatkan kompetensi anggota Dewan Direksi, maka diperlukan berbagai bentuk pelatihan untuk Dewan Direksi. Sepanjang tahun 2009, Dewan Direksi WIKA telah mengikuti berbagai pelatihan atau seminar yaitu: f. Activities of the Board of Directors in Trainings and Seminars in 2009 In order to enhance the competence of members of the Board of Directors, they are required to undertake various training and refresher programs. Throughout 2009, the Board of Directors of WIKA participated in several courses and seminars, as follows: The remuneration of the Board of Directors is proposed by the Nomination and Remuneration Committee of the Company to the Board of Commissioners, which then forwards the proposition to the State Ministry of State-owned Enterprise and subsequently brought to the GMS for a resolution. The Resolution of the salaries for the Directors takes into account various factors such as revenues, assets, infation rate, peer industries and the fnancial condition and capability of the Company. Whereas the resolution for tantiems takes into account the factors of target achievement with respect to Key Performance Indicator and other relevant factors. Remuneration for the Board of Directors comprises of monthly salaries, benefts, facilities and tantiem, the amounts of which are determined by the GMS. 134 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Manajemen Risiko Risk Management Tanggung Jawab Sosial Corporate Social Responsibility Nama Pelatihan dan Seminar Penyelenggara Bintang Perbowo Seminar & Rapat Kerja BUMN karya 2009 mengenai Krisis 2009, Tantangan dan Harapan, Januari, Jakarta Kementerian BUMN Pembicara: Membangun Daya saing WIKA untuk berkompetisi pada bisnis Konstruksi Internasional, Oktober, Jakarta Asosiasi Kontraktor Indonesia Ganda Kusuma Pembicara: Seminar Startegic Cost Reduction tentang Efective Cash Flow Management, Januari, Jakarta Intipesan Seminar Reformasi Manajemen Keuangan, April, Jakarta Institut Perbanas Pembicara: Finance Controller Management pada seminar dengan tema Cost Control Management, Juni, Jakarta Intipesan Pelatihan Assesment Penerapan GCG pada BUMN, Juli, Bali Kementerian BUMN Workshop Konvergensi IFRS dan dampaknya terhadap industry, Oktober, Jakarta Kementerian BUMN Seminar Global Economic Outlook, Prospek Politik & Ekonomi Indonesia, Desember, Jakarta Bank DBSI Penyegaran Komisaris & Direksi BUMN tentang Pemahaman Sengketa Bisnis & Alternatif penyelesaiannya, Desember, Jakarta. BUMN Executive Club Seminar Indonesia Economic Outlook 2010 oleh Faisal Basri, Desember, Jakarta LP3E Kadin Budi Harto Seminar: Jembatan Sumatera Jawa, Menko EKUIN Seminar: Austria Showcase Railway Technology, Austria Enterprise Europe Network Seminar: Economic & Infrastructure Outloook 2009, Asosiasi Kontraktor Indonesia Slamet Maryono Seminar mengenai Boiler kapasitas 300-1000 MW, Agustus, Moscow - Russia Power Machine Seminar mengenai Steam Turbine kapasitas 300- 1000 MW, Agustus 2009, Saint Petersburg - Russia Power Machine Seminar mengenai Pompa, Maret 2009, New Mexico - USA Wagner Power Systems Workshop Komisaris BUMN, Jakarta Kementrian BUMN Tonny Warsono Pembicara: Diversifkasi usaha bidang industri pada Raker BUMN Karya, Kementerian BUMN, Januari, Jakarta Kementerian BUMN Pembicara: Three-in-one Sertifkasi Sistem Manajemen ISO 9001, OHSAS 18001 dan ISO 14001, Februari, Jakarta Asosiasi Kontraktor Indonesia Seminar Economic & Infrastructure Outlook 2009, Februari, Jakarta Asosiasi Kontraktor Indonesia Seminar Sinergi Indonesia EXIM Bank & BUMN menuju pasar global, Juni, Jakarta BUMN Executive Club Pembicara: Transformasi WIKA menjadi Intergrated Infrastructure Company, Juli, Medan Universitas Sumatera Utara Dialog Implementatif tentang Reformasi Manajemen BUMN Korporasi Swasta & Koperasi, September, Jakarta PPM Manajemen Pembicara: Sharing Transformasi WIKA menjadi Integrated Infrastructure Company, Universitas Bina Nusantara, September, Jakarta Universitas Bina Nusantara Seminar Membangun Daya Saing Industri Konstruksi Nasional, Oktober, Jakarta Asosiasi Kontraktor Indonesia Pembicara: Maximizing your ROI with Efective Deployment Strategy, Desember, Jakarta PPM Manajemen Pembicara: Working in Overseas Market & Experience of Indonesian Contractors, Desember, Jakarta BPKSDM, Departemen Pekerjaan Umum Seminar 2009 Indonesia Human Capital Study, Desember, Jakarta The 1st Indonesia Human Capital Study & Dinamis Consulting 135 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Name Trainings and Seminars Organizers Bintang Perbowo Seminar & Working Meeting BUMN Karya 2009 on The Crisis of 2009, Challenges and Expectations, January, Jakarta Ministry of State-owned Enterprises (BUMN) Speaker: Developing WIKAs competitiveness to compete in International Construction Business, October, Jakarta Indonesian Association of Contractors Ganda Kusuma Speaker: Strategic Cost Reduction Seminar on Efective Cash Flow Management, Januari, Jakarta Intipesan Reformation of Financial Management Seminar, April, Jakarta Institute of National Bank Association (Perbanas) Speaker: Finance Controller Management in a seminar on Cost Control Management, June, Jakarta Intipesan Assessment of GCG Implementation at State-owned Enterprises Training, July, Bali Ministry of BUMN Workshop of the Convergence of IFRS and its impact on the industry, October, Jakarta Ministry of BUMN Global Economic Outlook Seminar, The Prospects of Indonesias Politics and Economy, December, Jakarta Bank DBSI BUMN Commissioners and Directors Refresher Course on Understanding Business Conficts and Alternative Methods of Resolution, December, Jakarta. BUMN Executive Club Seminar Indonesia Economic Outlook 2010 oleh Faisal Basri, Desember, Jakarta Indonesian Chamber of Commerce LP3E Budi Harto Seminar: Sumatera Jawa Bridge, Coordinating Minister for EKUIN Seminar: Austria Showcase Railway Technology, Austria Enterprise Europe Network Seminar: Economic & Infrastructure Outloook 2009, Indonesian Association of Contractors Slamet Maryono Seminar on 300-1000 MW boilers, Agustus, Moscow - Russia Power Machine Seminar on 300-1000 MW Steam Turbines, August 2009, Saint Petersburg - Russia Power Machine Seminar on Pumps, March 2009, New Mexico - USA Wagner Power Systems BUMN Commissioners Workshop, Jakarta State Ministry of BUMN Tonny Warsono Speaker: BUMN Karya Working Meeting on Business Diversifcation in the Industry Sector, Ministry of BUMN, January, Jakarta Ministry of BUMN Speaker: Three-in-one ISO 9001, OHSAS 18001 and ISO 14001 Management Systems Certifcation, February, Jakarta Indonesian Association of Contractors Seminar on Economic & Infrastructure Outlook 2009, Februari, Jakarta Indonesian Association of Contractors Seminar on Indonesia EXIM Bank & BUMN Synergy toward a global market, June, Jakarta BUMN Executive Club Speaker: The Transformation of WIKA into an Intergrated Infrastructure Company, July, Medan University of North Sumatera Implementative Dialogue on the Reformation of Corporate Private & Coooperative BUMN Management, September, Jakarta PPM Manajemen Speaker: Sharing on the Transformaton WIKA into an Integrated Infrastructure Company, Bina Nusantara University, September, Jakarta Bina Nusantara University Seminar on Building the Competitiveness of the National Construction Industry, October, Jakarta Indonesian Association of Contractors Speaker: Maximizing your ROI with Efective Deployment Strategy, December, Jakarta PPM Manajemen Speaker: Working in Overseas Market & Experience of Indonesian Contractors, December, Jakarta BPKSDM, Departement of Public Works Seminar 2009 Indonesia Human Capital Study, December, Jakarta The 1st Indonesia Human Capital Study & Dinamis Consulting 136 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Manajemen Risiko Risk Management Tanggung Jawab Sosial Corporate Social Responsibility 6. Elemen Pendukung Direksi Pengawasan Internal Pengawasan Internal Perusahaan dijalankan oleh Satuan Pengawasan Intern (SPI), organ yang membantu Direktur Utama dalam melakukan fungsi pengendalian internal perusahaan. Sebagai Badan usaha Milik Negara (BUMN), keberadaan SPI di WIKA juga merupakan wujud kepatuhan terhadap Undang-undang Nomor 19 tahun 2003 tentang Badan usaha Milik Negara (BUMN), sejalan dengan PT Wijaya Karya (Persero)Tbk telah menjadi perusahaan publik serta terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) maka pembentukan SPI telah selaras dengan keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. KEP-496/BL/2008 tangal 28 Nopember 2008 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Audit Internal. a. Tugas dan Wewenang SPI SPI melaksanakan fungsi membantu Direktur Utama dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian program kerja pengawasan dan pemeriksaan (audit) internal atas pelaksanaan aktivitas usaha perusahaan dan Sistem Manajemen WIKA yang meliputi bidang-bidang, antara lain keuangan, akuntansi, perpajakan, Human Capital, investasi, pemasaran, pengembangan usaha, anggaran dan evaluasi hasil usaha, produksi, Sistem Manajemen Mutu, Sistem Manajemen Risiko, dan Sistem Manajemen K3 dan Lingkungan. Sebagai satuan organ, SPI memiliki kemandirian dalam melaksanakan tugas dan dalam melaporkan hasil pemeriksaan secara langsung kepada Direktur Utama. Dalam menjalankan tugasnya, SPI memiliki kewenangan menyusun, mengubah dan melaksanakan kebijakan audit internal termasuk antara lain menentukan prosedur dan lingkup pelaksanaan pekerjaan audit. Memiliki akses sepenuhnya atas semua dokumen, pencatatan personil perusahaan dan fsik informasi atas objek pemeriksaan, untuk mendapatkan data dan atau informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan audit. Dan meminta keterangan dan penjelasan kepada seluruh jajaran Manajemen dan Karyawan dalam rangka pemeriksaan. Dalam kondisi tertentu untuk membantu tercapainya tujuan pemeriksaan SPI dapat mengunakan tenaga professional, baik yang berada di dalam maupun dari luar Perseroan. Langkah dan tindakan profesional SPI dalam melakukan tugas pengawasannya dituangkan dalam SPI Charter (Piagam Pengawasan Internal) yang telah disetujui oleh Direktur Utama dan Komisaris Utama. 6. The Supporting Elements Of The Board Of Directors Internal Control Internal control is exercised by the Internal Audit Unit (SPI), the organ that assists the President Director in performing the function of corporate internal control. As a State-owned Enterprise (BUMN), the existence of SPI in WIKA also embodies the compliance to Law Number 19 / 2003 on State-owned Enterprises (BUMN), in line with PT Wijaya Karya (Persero)Tbk having become a public company and is also enlisted in the Indonesia Stock Exchange (IDX) hence the establishment of the SPI is in concord with the decision of the Chairman of Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency No. KEP- 496/BL/2008 dated 28 November 2008 on Establishment and Guidelines for the Formulation of the Internal Audit Charter.
a. Duties and authority of the Internal Audit Unit The SPI performs its function of assisting the President Director in the planning, execution and control of the oversight and internal audit work program for the execution of the Companys business activities and the WIKA Management System covering the areas of fnance, accounting, taxation, Human Capital, investment, marketing, business development, budgeting and evaluation of business results, production, quality management system, risk management system, and environmental management system.
As a Unit the SPI organ has independence in performing its duties and in reporting the result of audit directly to the President Director. In performing its duty, SPI has the authority to formulate, change and execute internal audit policies including among others determining the procedures and scope of work of the audit. With full access to all documents, records of company personnel, physical information on object of audit, to secure data and or information related to execution of an audit. And request information and explanation from all levels of Employees and Management in the process of audit. In certain conditions to assist in achieving the objective of audit the SPI may employ professionals, both from inside as well as outside the Company.
The SPIs professional initiatives and actions in performing its duty of oversight are covered in the SPI Charter (Charter of Internal Control) which has been approved by the President Director and the President Commissioner.
137 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Kepala Satuan Pengawasan Intern Head of Internal Audit Unit Drs. Tatang Setyarsono Riwayat hidup Tatang Setyarsono disajikan pada halaman139 A brief curriculum vitae of Tatang Setyarsono is presented in page 139 Mekanisme dan urutan kerja SPI serta tindak lanjut atas laporan SPI mencakup aktivitas sebagai berikut : Penetapan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan SPI, yang memuat Program Kerja Pemeriksaan Tahunan (PKPT); Penjabaran Program Kerja Pemeriksaan Tahunan ke dalam Program Pokok Pemeriksaan (P3); Pengunaan P3 sebagai acuan Kepala Pemeriksa untuk menyusun Rancangan hasil Pemeriksaan(RHP); Ketua Tim Audit membuat Program Pemeriksaan Terinci (PPT) berdasarkan RHP yang ditetapkan oleh Kepala Pemeriksa; Para auditor wajib mencatat semua langkah dan tahap pemeriksaan dalam Kertas Kerja Pemeriksaaan (KKP); Resume pemeriksaan dituangkan dalam Konfrmasi Hasil Pemeriksaan (KHP) yang disepakati bersama antara auditor dan Auditee; Kepala SPI membuat Laporan Hasil Pemeriksaan kepada Direktur Utama dengan tembusan kepada Komite Audit; Direktur Utama menindaklanjuti hasil pemeriksaan SPI kepada auditee dalam bentuk arahan dan rekomendasi tertulis kepada auditee terkait; Auditee atau unit kerja diperiksa wajib menindaklanjuti temuan-temuan yang dituangkan dalam KHP; Hasil pemeriksaan dinyatakan selesai bila auditee telah selesai melakukan perbaikan, sebagaimana yang dituangkan dalam Laporan Tindak Lanjut Audit (LTLA), dengan disertai bukti-bukti pendukung yang sah dan lengkap oleh Kepala Pemeriksa dan atau Auditor selaku verifkator. b. Organisasi SPI Kepala SPI : Tatang Setyarsono Kepala Pemeriksa I : Sendianto Kepala Pemeriksa II : Sutrisno Pemeriksa : - Mahendra Dwisana, - Tegas Djuni Prasongko, - Ani Wilujeng The mechanism and sequence of SPI work and also the follow- up to the SPI report include the following activities: Defning the SPIs Budget and Working Plan that contains the Annual Audit Work Program (PKPT); The translation of the Annual Audit Work Program into the Principal Audit Program (P3); The use of P3 as reference by the Head Auditor to formulate the Draft Audit Result (RHP); The Head of the Audit Team prepares a Detailed Audit Program (PPT) based on the RHP as determined by the Head Auditor;
All auditors are obliged to write all audit steps and phases in Audit Working Paper (KKP); The audit resume is covered in the Confrmation of Audit Result (KHP) agreed on by the auditor and auditee; The Head of SPI prepares an Audit Result Report to the President Director with a copy sent to the Audit Committee; The PresidentDirector follows-up the result of SPI audit to the auditee in the form of written instructions and recommendations to the related auditees; The auditee or the work unit under audit is obliged to follow-up the fndings covered in the KHP; The result of audit is declared complete when the auditee has made repair, as covered in the Audit Follow-Up Report (LTLA), accompanied with complete and valid supporting evidence by the Head Auditor or Auditor acting as verifer.
b. The Internal Audit Unit Organization Head of Internal Audit Unit : Tatang Setyarsono Lead Auditor I : Sendianto Lead Auditor II : Sutrisno Auditors : - Mahendra Dwisana - Tegas Djuni Prasongko - Ani Wilujeng.
138 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Manajemen Risiko Risk Management Tanggung Jawab Sosial Corporate Social Responsibility Profl Kepala Satuan Pengawasan Intern Drs. Tatang Setyarsono dilahirkan di Solo pada tanggal 2 Januari 1960. Menjabat sebagai Kepala Satuan Pengawas Intern sejak tanggal 1 Januari 2009 sampai sekarang. Meraih gelar Strata1 di bidang Ekonomi Akuntansi dari Universitas Brawijaya, Malang tahun 1985. Sebelumnya, ia pernah menduduki berbagai jabatan diantaranya adalah sebagai Manajer Akuntansi dan Pajak, Manajer Keuangan dan Personalia. c. Laporan Kerja 2009 dan Rekomendasi Dalam melakukan tugas sesuai dengan kewenangannya, maka sejak tahun 2009 pemeriksaan SPI bersinergi dengan GMPSU dalam bentuk Audit Integrasi, dan dari hasil pemantauan, pemeriksaan dan evaluasi terhadap unit kerja selama tahun 2009, secara umum dapat disampaikan temuan pokok dan rekomendasi sebagai berikut : Pencapaian sasaran pada beberapa proyek belum sesuai dengan Rencana Kerja Proyek (RKP) yang disahkan oleh pejabat yang berwenang selanjutnya Direktur Utama merekomendasikan untuk melakukan langkah-langkah efesiensi dan mengoptimalkan metode kerja yang efektif, termasuk melakukan evaluasi proyek. Implementasi Sistem dan Prosedur Akuntansi dan Keuangan belum berjalan dengan baik. Direktur Utama Merekomendasikan kepada Manajemen untuk mengambil langkah Konstruktif membenahi sikap dan perilaku pegawai untuk mantaati ketentuan yang berlaku termasuk pemberian sanksi-sanksi bilamana perlu. Implementasi risiko dan mitigasinya telah di jalankan, namun kualitas tindak lanjut risiko perlu ditingkatkan, terutama Manajemen pada berbagai tingkatan dalam organisasi perusahaan di instruksikan untuk menginventarisasi risiko dan tindak lanjutnya untuk di jadikan bank data yang dapat dipergunakan sebagai referensi pada proyek yang berikutnya. Audit Eksternal Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan Anak Perusahaan tahun 2009 diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Pieter, Uways & Rekan dengan total biaya sebesar Rp 410.000.000,- (empat ratus sepuluh juta Rupiah). Penunjukan Kantor Akuntan Publik Pieter, Uways & Rekan ini telah memperoleh persetujuan dari RUPS pada tanggal 28 Mei 2009. Management Letter atas pelaksanaan audit laporan keuangan Perseroan tahun buku 2009 yang disampaikan Auditor Independen telah menjadi perhatian Direksi Perseroan untuk ditindaklanjuti. Kantor Akuntan Publik Pieter, Uways & Rekan tidak memberikan jasa konsultasi manajemen bagi Perseroan selama tahun laporan. Profle of Head of Internal Audit Unit Born in Solo, on 2 January 1960, Drs. Tatang Setyarsono has held the position of Head of Internal Oversight Unit since 1st January 2009 until the present. He graduated with a Bachelors Degree in Accounting from the Brawijaya University, Malang, in 1985. He has previously held a number of positions including among other s as Accounting and Taxation Manager, and Finance and Personnel Manager. c. Working Report 2009 and Recommendation In performing its duties in line with its authority, since 2009 The SPI Audit has synergized with the GMPSU in the form of an Integrated Audit, and from the result of monitoring, auditing and evaluating of the work unit during 2009, in general the following key fndings and recommendations where presented as follows: Target achievements in some projects are not yet in accordance with the RKP ratifed by authorized ofcials. It is recommended by the President Director to take efciency measures and optimize an efective method of work, including conducting project evaluations. The implementation of Accounting and Financial systems and procedures are not running well yet, and the President Director recommends to the Management to take constructive action to correct the behaviour and attitude of the employees to follow the prevailing regulations including giving sanctions when necessary. The implementation of risk and mitigation has been made, but the quality of the follow-up of risk needs to be improved, and especially the Management at various organizational levels in the company are instructed to take inventory of its risks and follow-ups for the creation of database which can be utilized as reference for future projects.
External Audit The consolidated fnancial statement of the Company and subsidiaries for the year 2009 was audited by Public Accountants Pieter, Uways & Associates at a total cost of equal to Rp 410,000,000.- (four hundred ten million Rupiah). The appointment of Public Accountants Pieter, Uways & Associates has received the approval of the GMS of 28 May 2009. The Management Letter pertaining to the execution of the audit of the Companys fnancial statements for the fscal year 2009 which was given by the Independent Auditor has come to the attention of the Board of Directors of the Company for follow-up. Public Accountants Pieter, Uways & Associates did not provide management consulting services for the Company during the report year.
139 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Sekretaris Perusahaan Pembentukan Sekretaris Perusahaan mengacu kepada peraturan BAPEPAM-LK No. IX.I.4 yang memiliki tugas utama Sekretaris Perusahaan sebagai berikut: Mengikuti perkembangan pasar modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang pasar modal; Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas informasi yang dibutuhkan yang berkaitan dengan kondisi emiten; Memberikan masukan kepada Direksi emiten untuk memenuhi ketentuan di pasar modal; Sebagai penghubung atau contact person antara emiten dengan masyarakat. Selain tugas utama diatas, Sekretaris Perusahaan yang merupakan organ setingkat dibawah Direksi, memiliki tanggung jawab lain yang meliputi hal-hal sebagai berikut: Memastikan kepatuhan dan peningkatan pelaksanaan prinsip-prinsip GCG; Mengelola hubungan dengan investor, pasar modal, para analis, anak perusahaan, dan memantau kinerja saham Perseroan; Melaksanakan fungsi-fungsi legal dan konsultasi hukum; Menata usahakan serta menyimpan dokumen- dokumen Perseroan yang penting, seperti namun tidak terbatas: risalah rapat Dewan Komisaris, risalah rapat Direksi, daftar pemegang saham, dokumen kepemilikan aset Perseroan. Menyelenggarakan kegiatan rapat tingkat manajemen di tingkat perusahaan. Sejak 1 Mei 2009 sampai penyusunan Buku Laporan Tahunan 2009, Sekretaris Perusahaan WIKA dijabat oleh Natal Argawan Pardede, S.E. Corporate Secretary The establishment of a Corporate Secretary refers to BAPEPAM- LK Regulation No. IX.I.4 with principal duties of a Corporate Secretary as follows: Keeping abreast of the capital market especially the regulations prevailing in the feld of capital market Providing services to the public on information required by investors in relation to the condition of the issuer Provide inputs to the Board of Directors of the issuer to comply with regulations in the capital market Acts as a contact person between issuer and the public.
In addition to the principal duties above, the Corporate Secretary which is an organ a level below the Board of Directors, has other responsibilities that include the following: Ascertaining compliance and improvement in the execution of GCG principles Managing relationships with investors, capital market, analysts, subsidiary companies, and monitor the performance of the Companys share Performing legal and legal counsel functions Administer and also keep the Companys important documents, such as but not limited to: minutes of the Board of Commissioners meeting, minutes of the Board of Directors meeting, list of shareholders, the Companys asset ownership documents. Organizing management-level meetings at the corporate level.
Since 1 May 2009 until the publication of this Annual Report 2009, the position of WIKA Corporate Secretary has been held by Natal Argawan Pardede, S.E.
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary Natal Argawan Pardede, SE Riwayat hidup Natal Argawan disajikan pada halaman141 A brief curriculum vitae of Natal Argawan is presented in page 141 140 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Manajemen Risiko Risk Management Tanggung Jawab Sosial Corporate Social Responsibility Profl Sekretaris Perusahaan Natal Argawan Pardede, S.E. dilahirkan di Sungailiat, Bangka pada tanggal 24 Desember 1964. Menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan sejak tanggal 1 Mei 2009 sampai sekarang. Meraih gelar Strata1 di bidang Ekonomi Akuntansi dari Universitas Persada Indonesia YAI, Jakarta tahun 2004. Sebelumnya di WIKA, ia pernah menduduki berbagai jabatan diantaranya adalah sebagai Manajer Akuntansi dan Pajak, Manajer Keuangan dan Personalia. Kegiatan Sekretariat Perusahaan di sepanjang tahun 2009 Sekretaris Perusahaan telah melaksanakan dan merealisasikan berbagai program sesuai tugas dan tangung jawabnya selama tahun 2009 yang tecermin dari sejumlah kegiatan dibawah ini: Good Corporate Governance Melakukan Review Code of Conduct, Code of Corporate Governance dan Board of Manual Melakukan sosialisasi GCG ke seluruh karyawan Perseroan Melaksanakan asesmen GCG Meningkatkan pelaksanaan penerapan GCG Hubungan Masyarakat Memutakhirkan data BUMN On Line & website www. wika.co.id setiap hari Memperoleh penghargaan peringkat 1 untuk Website presence teraktif dalam pengelolaan portal BUMN Menyampaikan informasi ke masyarakat atas keluhan- keluhan masyarakat terkait dengan pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan Hubungan Investor Memfasilitasi pelaksanaan program buyback Melaksanakan Paparan Publik sebanyak 2 kali Melakukan pertemuan dengan para analis (Analyst Meeting) sebanyak 2 kali Melaksanakan pertemuan dengan para Investor sebanyak 3 kali Melaksanakan roadshow lokal sebanyak 2 kali Memfasilitasi pelaksanaan RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa Menyampaikan informasi/data dan laporan yang diperlukan melalui IDX Reporting Profle of the Corporate Secretary Natal Argawan Pardede, S.E. born in Sungailiat, Bangka on 24 December 1964. Has served as Corporate Secretary since 1 May 2009 until today. He holds a Bachelors Degree in Accounting from Persada Indonesia YAI University, Jakarta, in 2004. Previously in WIKA, he has held various positions among others as Accounting and Taxation Manager, Finance and Personnel Manager.
Activities of the Corporate Secretary during 2009 The Corporate Secretary has implemented and realized various programs in accordance with its duties and responsibilities during 2009 which are refected by the following activities:
Good Corporate Governance Reviewed the Code of Conduct, Code of Corporate Governance and Board of Manual Socialized GCG to all the Companys employees Ran an assessment of GCG Improved the execution of GCG implementation.
Public Relations Updated BUMN On Line and www.wika.co.id website data on a daily basis. Won a 1st rank award for most active website presence in managing the BUMN portal. Provides information to the public in response to their complaints on the execution of the Companys operational activities.
Investor Relations Facilitated the execution of buyback programs Held Public Exposes as many as 2 times Held Analyst Meetings as many as 2 times Held meetings with the investors as many as 3 times Organized local roadshows as many as 2 times Convened and organized the Annual GMS and Extraordinary GMS Submitted all required information/data and reports through IDX Reporting.
141 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Hubungan Media Melaksanakan kegiatan konferensi pers sebanyak 5 kali Menyampaikan Siaran Pers sehubungan dengan kegiatan-kegiatan Perseroan sebanyak 40 kali Melakukan kunjungan ke institusi media ( Media Visit) sebanyak 4 kali Memfasilitasi kunjungan Media ke unit usaha Perseroan (Media SiteVisit) sebanyak 1 kali Melaksanakan pertemuan dengan pihak pers ( Media gathering) sebanyak 3 kali Media Relations Held press conferences as many as 5 times Distributed Press Releases referring to the Companys activities as many as 40 times Went on Media Visits as many as 4 times Facilitated Media Site Visits as many as 1 time Held Media Gatherings as many as 3 times
Tabel Siaran Pers di tahun 2009 Table of Press Releases in 2009 No. Siaran Pers Press Releases Tanggal Date 1 WIKA Targetkan Kontrak Dihadapi (Order Book) Tahun 2010 Sebesar Rp20 triliun / WIKA Targets Rp 20 trillion Order Book in 2010 18 Januari 2009 / 18 january 2009 2 WIKA Melanjutkan Program Buyback Tahap II Senilai Rp112 miliar / WIKA Continues Rp 112 billion Phase II Buyback Program 27 Januari 2009 / 27 January 2009 3 WIKA-CHENGDA Melakukan Ground Breaking PLTU Kalimantan Selatan 2x65 MW / WIKA-CHENGDA Holds Groun- breaking at South Kalimantan 2x65 MW Steam-powered Power Plant 26 Februari 2009 / 26 February 2009 4 Laba Usaha WIKA Meningkat Menjadi Sebesar Rp345 miliar Per Triwulanan III 2009 / WIKA Operating Profts Up to Rp 345 billion as of QIII-2009 23 Maret 2009 / 23 march 2009 5 WIKA Dapatkan Kontrak Senilai Rp 2,7 Triliun Per Maret 2009 / WIKA Wins Rp 2.7 Trillon in Contracts as of March 2009 14 April 2009 / 14 April 2009 6 WIKA Mencatatkan Peningkatan Laba Usaha 71 persen Menjadi Rp77,46 miliar / WIKA Posts 71 percent Increase in Operating Profts at Rp 77.46 billion 4 Mei 2009 / 4 may 2009 7 WIKA Kerjakan Proyek PLTGU Tanjung Priok 740 MW Senilai Rp387 miliar / WIKA Commences Rp 387 billion Tanjung Priok 740 MW Steam-powered Power Plant Project 6 Mei 2009 / 6 May 2009 8 WIKA Memperoleh Kontrak Baru Senilai Rp2,71 triliun Hingga Maret 2009 / WIKA Wins Rp 2.71 trillion in New Con- tracts as of March 2009 22 Mei 2009 / 22 May 2009 9 WIKA Bagikan Deviden Sebesar 30 persen / WIKA Distributes 30 percent Dividends 28 Mei 2009 / 28 May 2009 10 WIKA Bersama Konsorsium Kontraktor Indonesia Selesaikan Proyek Mega Infrastruktur Jembatan Suramadu 8 Juni 2009 / 8 June 2009 11 WIKA Raih Kontrak Depot Avtur US$43 juta Dari Pertamina / WIKA Wins US$43 million Pertamna Avtur Depot Contract 25 Juni 2009 / 25 June 2009 12 WIKA Hampir Selesaikan Apartemen Tertinggi di Jawa Tengah / WIKA Nears Completion of Central Javas Tallest Apart- ment 2 Juli 2009 / 2 July 2009 13 WIKA Raih Kontrak Baru Senilai Rp445 miliar di Bulan Juli / WIKA Wins New Rp 445 billion Contract in July 5 Juli 2009 / 5 July 2009 14 Kontrak Baru WIKA Per Juni Capai 60 persen Dari Target 2009 / New WIKA Contracts Reaches 60 percent 2009 Target in June 28 Juli 2009 / 28 July 2009 15 WIKA Selesaikan PLTU Labuan / WIKA Completes Labuan Steam-powered Power Plant 22 Agustus 2009 / 22 August 2009 16 WIKA Catat Laba Bersih Rp 93 Miliar di Semester I 2009 / WIKA Posts Rp 93 Billion Net Profts in First-half of 2009 23 Agustus 2009 / 23 August 2009 17 WIKA Kerjakan Proyek Modifkasi Stasiun Cirebon / WIKA Commences Cirebon Station Modifcation Project 5 September 2009 / 5 September 2009 18 WIKA Garap Kontrak Senilai Rp14,51 triliun / WIKA Works on Rp 14.5 trillion Contract 8 September 2009 / 8 September 2009 19 WIKA Kerjakan Proyek Investasi Pertama Penyediaan PLTD MFO 40-50 MW Rp500 miliar / WIKA Commences First Rp 500 billion MFO 40-50 MW Diesel-powered Power Plant Invetsment Project 8 September 2009 / 8 september 2009 20 WIKA Rampungkan Lebih Cepat Proyek PLTU 2 Banten Labuan 2 X 300 MW / WIKA Completes Banten Labuan 2 x 300 MW Steampowered Power Plant Project Early 20 September 2009 / 20 September 2009 21 WIKA Catat Lonjakan Laba Usaha Sebesar 150 persen / WIKA Posts 150 percent Jump in Operating Profts 2 November 2009 / 2 November 2009 22 WIKA Bukukan Kinerja Tertinggi Tahun 2008 / WIKA Books Highest Ever Growth in 2009 2 November 2009 / 2 November 2009 23 WIKA Optimis Target Laba Bersih Rp175 miliar Tercapai / WIKA Optimistic of Reaching Rp 175 billion Net Profts Target 2 Desember 2009 / 2 December 2009 24 WIKA Telah Menarik Dananya dari Bank Century Per Desember 2008 / WIKA Withdraws Funds from Bank Century in December 2008 3 Desember 2009 / 3 December 2009 25 WIKA Mulai Bangun Fly Over Bandengan PU Himbau Hindari Jalan Bandengan untuk Cegah Kemacetan / WIKA Commences Bandengan Fly Over Public Works Suggests Avoiding Jalan Banengan to Avoid Trafc Jam 22 Desember 2009 / 22 December 2009 142 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Manajemen Risiko Risk Management Tanggung Jawab Sosial Corporate Social Responsibility 7. Etika Perusahaan Kebijakan Perseroan Mengenai Etika Perilaku Integritas dalam Aktivitas Bisnis dan Pekerjaan Perseroan menerapkan standar etika dalam melakukan seluruh aktivitas bisnis berdasarkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance yang termaktub dalam Kebijakan Perusahaan. WIKA menjalankan operasional bisnis dengan lingkup kegiatan usaha utama di bidang jasa konstruksi dan rancang bangun antara lain meliputi : (1) Bidang usaha jasa konstruksi infrastruktur; (2) Bidang usaha jasa konstruksi bangunan gedung; (3) Bidang usaha jasa konstruksi mekanikal dan elektrikal; dan Bidang usaha Jasa Energi. WIKA juga melakukan diversifkasi usaha meliputi bidang industri dan perdagangan, realty, property, dan Industri Beton Pracetak yang dikelola oleh Anak Perusahaan. Seluruh unit kerja di Kantor Pusat, Kantor Wilayah, dan anak perusahaan diwajibkan melakukan sosialisasi Code of Conduct ini untuk mempertahankan kejujuran, integritas dan keadilan dalam seluruh aktivitas bisnis di lingkungan kerja masing-masing. WIKA melarang seluruh jajaran Perseroan yang terdiri atas Dewan Komisaris, Direksi, seluruh unit kerja dari Kantor Pusat, Kantor Wilayah, Kantor cabang, anak perusahaan dan pihak yang terkait melakukan transaksi yang bertentangan dengan hukum dan prinsip-prinsip Good Corporate Governance. WIKA menerapkan fungsi pengawasan menggunakan audit berdasarkan prinsip-prinsip yang benar dan berlaku umum serta senantiasa mengupayakan agar pelanggaran atas norma-norma dan peraturan yang berlaku dapat dikenai sanksi sesuai ketentuan, baik administrasi maupun hukum. Setiap unit kerja berkewajiban untuk senantiasa menindaklanjuti setiap temuan hasil audit yang disampaikan oleh fungsi pengawasan. 7. Company Ethics Company Policy on Code of Conduct The Company implements a standard of ethics in executing all business activities based on the principles Good Corporate Governance which are written in the Company Policy. WIKA runs the operations of a business with a scope of main business activities in the feld of construction and engineering services, including among others: (1) infrastructure construction business and services; (2) building construction business and services; (3) mechanical and electrical construction business and services; and the energy business and services. WIKA is also implementing a diversifcation of business covering the areas of industry and commerce, realty, property, and prefabricated concrete industry that are managed by its subsidiary companies.
All work units at the Head Ofce, Regional Ofce, and the subsidiary companies are obliged to conduct a socialization of this Code of Conduct to maintain honesty, integrity and fairness in all business activities in their respective working environments.
WIKA prohibits all levels of the Company comprising the Board of Commissioners, the Board of Directors, all work units at the Head Ofce, Regional Ofce, Branch Ofce, subsidiary companies, and related parties to enter into transactions that contravene the law and principles of Good Corporate Governance.
WIKA applies the audit function by utilizing audits based on proper and generally accepted principles as well ever striving that all breaches of prevailing norms and regulations be sanctioned according to regulations, whether administratively or legally. Every work unit is obliged to always follow-up each audit fnding submitted by the audit function.
143 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. 8. Sistem Manajemen K3L WIKA Sistem Manajemen K3 dan Lingkungan PT Wijaya Karya (Persero), Tbk. didasarkan pada ketentuan-ketentuan yang didasarkan pada ISO 14001:2004, OHSAS 18001:2007, dan Sistem Manajemen K3 Permenaker No. 5 tahun 1996. Untuk memastikan bahwa sistem manajemen K3 dan lingkungan dapat berjalan dengan baik, maka manajemen puncak membentuk struktur organisasi K3L yaitu Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (P2K3L). Setiap informasi K3L dikomunikasikan dengan baik kepada para karyawan dan pihak-pihak yang berkepentingan, WIKA melakukan kegiatan K3L induction, K3L morning, talk, K3L meeting, toolbox meeting, dan pemasangan papan pengumuman serta rambu-rambu K3L. Agar setiap tahapan kegiatan bisnis WIKA memenuhi ketentuan dan persyaratan K3L maka WIKA melakukan pemeriksaan bahaya, pemantauan lingkungan, monitoring peralatan inspeksi, pengukuran, dan pengujian, dan pemantauan kesehatan pada setiap karyawannya. Pelaksanaan, pemeriksaan, dan pemantauan K3L di lingkungan WIKA dilakukan oleh petugas yang ditunjuk dan senantiasa dimonitor dan direview pimpinan unit kerja serta diukur secara mandiri menggunakan Quality Management System Level (QMSL), Safety Implementation Level dan Environment Management System Level. Petugas di tingkat korporat dan PjPU secara berkala melakukan klinik dan audit untuk memastikan bahwa K3L telah diimplementasikan dengan baik serta selalu mengupayakan continual improvement K3L. Untuk mengendalikan dan meningkatkan kinerja K3L, maka setiap keadaan darurat, insiden, kecelakaan kerja, dan penyimpangan pelaksanaan kegiatan K3L harus dilaporkan kepada manajemen WIKA. 9. Sistem Manajemen Pengamanan WIKA Sistem Manajemen Pengamanan WIKA didasarkan pada Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2007 tentang Sistem Manajemen Pengamanan Organisasi, Perusahaan dan/atau Instansi/ Lembaga Pemerintah. Untuk menetapkan arahan dan prinsip-prinsip kegiatan dalam penerapan sistem manajemen pengamanan, WIKA telah menetapkan kebijakan pengamanan yang tercantum dalam Kebijakan Sistem Manajemen WIKA. Kebijakan ini dikomunikasikan kepada seluruh pegawai dan disediakan untuk pihak terkait. 8. WIKA SHE Management System The Safety, Heath and Environment (SHE) Management System of PT Wijaya Karya (Persero), Tbk. is based on the provisions of ISO 14001:2004, OHSAS 18001:2007, and Ministry of Manpower Regulation No. 5 / 1996 SHE Management System. To ensure that the SHE management system can run smoothly, hence the top management established a SHE body, namely the Work and Workplace Safety and Health Coaching Committee . Every SHE information is well communicated to all employees and interested parties. WIKA holds SHE inductions, SHE morning talks, SHE meetings, toolbox meetings, and put up bulletin boards as well as SHE signage. So that every step of WIKAs business activity meet the terms and conditions of SHE; hence WIKA conducts hazard inspections, environmental monitoring, monitoring of inspection equipments, measurement and testing, and monitoring each employees health. The implementation, inspection, and monitoring of SHE in WIKAs working environment are conducted by ofcers that are appointed and continuously monitored and reviewed by the head of the work unit as well as independently appraised using Quality Management System Level (QMSL), Safety Implementation Level and Environment Management System Level. Ofcers at the corporate level and PjPU periodically conduct clinics and audits to ensure that SHE has been well implemented and also always striving for the continual improvement of SHE.
To control and improve SHE performance, hence every occurrence of emergencies, incidents, work-related accidents, and deviation in the execution of SHE activities must be reported to the WIKA management. 9. WIKA Security Management System The WIKA Security Management System is based on Chief of Police of the Republic of Indonesia Regulation Number 24 / 2007 regarding Security Management Systems of Organizations, Companies and/or Government Institutions.
In determining the direction and principles of activities related to the implementation of security management system, WIKA has formulated a policy on security as mentioned in WIKAs Policy on Management Systems. This policy is communicated to all employees and provided for related parties.
144 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Manajemen Risiko Risk Management Tanggung Jawab Sosial Corporate Social Responsibility Untuk mengelola ancaman terhadap aset WIKA (intangible asset dan tangible asset), maka WIKA melakukan pengelolaan risiko, strategi pengembangan, dan melakukan mitigasi risiko. 10. Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Rasio Gaji/Honorarium Tertinggi dan Terendah Berdasarkan kondisi gaji dan honorarium yang diberikan oleh Perseroan kepada Karyawan, Direksi, dan Dewan Komisaris selama tahun 2009, rasio (gaji/honorarium) tertinggi dan terendah adalah sebagai berikut: Rasio gaji pegawai tertinggi dan terendah : 5,2 x Rasio gaji Direksi tertinggi dan terendah : 1,1 x Rasio gaji Dewan Komisaris tertinggi dan terendah : 1,1 x Rasio gaji Direksi tertinggi dan pegawai tertinggi : 3,7 x To manage threats against WIKA assets (intangible assets and tangible assets), WIKA conducts risk management, development strategy, and conduct risk mitigation. 10. Transparency on Financial and Non-fnancial Conditions Ratio of Highest and Lowest Salary/Honorarium Based on the level of salaries and wages given by the Company to its Employees, Board of Directors, and Board of Commissioners during 2009, the highest and lowest (salary/ wage) ratio is as follows: Ratio of highest and lowest employee salary: 5.2 x Ratio of highest and lowest Director salary: 1.1 x Ratio of highest and lowest Board of Commissioners salary: 1.1 x Ratio of highest Director and highest employee salary: 3.7 x.
Jabatan / Position Gaji / Salary Terhadap Dirut Compared to President Director Terhadap Pegawai Terendah Compared to Lowest Employee Keterangan Description Direktur Utama / President Director 60,000,000 1.00 19.33 President Director Direktur / Director 54,000,000 0.90 17.40 Directors Pegawai Tertinggi /Highest Employee 16,275,600 0.27 5.24 General Managers Pegawai Terendah / Lowest Employee 3,103,200 0.05 1.00 Employee Komposisi Kepemilikan Saham Setelah ESOP dan MSOP per 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut: Composition of Share Ownership After ESOP and MSOP as of 31 December 2009 is as follows: No Uraian Details Jumlah Lembar Number of Shares % 1 Kepemilikan Pemerintah / Government Interests 4,000,000,000 65.0% 2 Publik / Public 1,661,538,600 27.0% 3 ESA : 184,615,400 3.0% - Direksi dan Komisaris / Directors and Commissioners 41,538,465 22.5% - Pegawai / Employees 143,076,935 77.5% 4 ESOP / MSOP 307,692,000 5.0% - Direksi dan Komisaris 69,230,700 22.5% - Pegawai 238,461,300 77.5% Total 6,153,846,000 100.0% 145 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. 11. Penyimpangan Interen Perubahan penggunaan sebagian dana IPO sebagaimana telah memperoleh persertujuan dari Pemegang Saham melalui RUPSLB tanggal 27 Januari 2008 12. Permasalahan Hukum/Litigasi : Permasalahan hukum penting yang dihadapi Perseroan di tahun 2009 adalah Perkara Perdata Nomor: 422/Pdt.G/2009/ PN.Mdn dengan pokok perkara pengajuan gugatan wanprestasi terhadap PT Harapan Putra Sumatera Perkasa (HPSP) atas Perjanjian Pengangkutan Besi Beton antara Perseroan dengan HPSP. Status perkara tersebut telah ditetapkan Putusan oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan dengan putusan gugatan Perseroan Tidak Dapat Diterima (Niet Ontvankelijk verklaard) dan terhadap putusan tersebut Perseroan akan mengajukan upaya hukum banding di Pengadilan Tinggi Medan. 13. Transaksi Benturan Kepentingan Selama tahun 2009, Perseroan tidak mencatat adanya transaksi benturan kepentingan sebagaimana dimaksud dalam peraturan Bapepam-LK Nomor IX.E.1 tentang Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu. 14. Pemberian dana untuk kegiatan sosial dan kegiatan politik Perseroan mempunyai kebijakan untuk tidak memberikan dana untuk kegiatan politik. Perseroan menyalurkan dana untuk kegiatan sosial melalui pelaksanaan program kemitraan dan bina lingkungan (PKBL) yang merupakan wujud tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility). Pelaksanaan tanggung jawab sosial disajikan pada bagian tersendiri dalam laporan ini. 15. Pembentukan Pusat Pengaduan Konsumen Untuk memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen, Perseroan secara rutin melakukan survey kepuasan pelanggan (customer satisfaction survey). Selain itu, Perseroan juga menyediakan sarana pengaduan konsumen yang dapat diakses melalui website www.wika.co.id, telepon maupun faksimili. 16. Keterbukaan Informasi Perusahaan Keterbukaan (transparancy) bagi para pemegang saham dan masyarakat umumnya telah dilakukan dalam bentuk keterbukaan informasi, yang dimuat dalam berbagai media dan dalam kegiatan pengungkapan (disclosure) sesuai dengan peraturan otoritas pasar modal. Hal ini sejalan dengan kebijakan Perseroan untuk menegakkan dan mendorong keterbukaan informasi. 11. Internal Deviation Change in the use of a portion of IPO fund as was approved by the Shareholders through the EGMS of 27 January 2008 12. Legal Issues/Litigation: An important legal issue facing the Company in 2009 was Civil Dispute Number: 422/Pdt.G/2009/PN.Mdn with the case of a lawsuit claiming breach against PT Harapan Putra Sumatra Perkasa (HPSP) for the Transportation of Iron Rods Agreement between the Company and HPSP. The status of the case has been determined by the Decision of the Medan District Court Council of Judges with the ruling that the Companys claim is Inadmissible (Niet Ontvankelijk verklaard) and on that decision the Company will submit an appeal to the Medan High Court.
13. Transactions with Confict of Interest During 2009, the Company did not have any transaction with conficting interests pursuant to Bapepam-LK Regulation Number of IX.E.1 on Confict of Interest in Certain Transaction. 14. Donation for social and political activities The Company has a policy of not giving fund for political activities. The Company channels funds for social activities through the execution of partnership and community building (PKBL) programs that embody corporate social responsibility. The execution of corporate social responsibility is presented in a separate section in this report. 15. The Establishment of Consumer Call Centres To give the best service to consumers, the Company routinely conducts customer satisfaction surveys. In addition, the Company also provides a consumer complaints facility which can be accessed through the www.wika.co.id website, by phone and also facsimile. 16. Transparency of Information on the Company Transparency for all shareholders and the general public has been applied in the form of transparency of information, published in various media and in disclosure activities in accordance with the regulations of the capital market authority. This is in line with the Companys policy to uphold and urge transparency of information.
146 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Manajemen Risiko Risk Management Tanggung Jawab Sosial Corporate Social Responsibility Seluruh kegiatan keterbukaan informasi dilakukan di bawah koordinasi Sekretaris Perusahaan melalui unit Public Relations. Perseroan secara konsisten menyampaikan keterbukaan informasi sesuai dengan peraturan Bapepam LK No. X.K.1 serta telah menyebarkan siaran pers dan mailing list, mempublikasikan majalah internal, menyelenggarakan analyst meeting, pameran, konferensi baik di dalam maupun di luar negeri, serta melakukan paparan publik. Selama 2009, Perseroan telah mempublikasikan siaran pers yang berisi berbagai perkembangan material seperti perolehan kontrak baru di media. Selain itu seluruh publikasi kegiatan Perseroan juga dapat diakses masyarakat luas melalui website resmi WIKA, www.wika.co.id. All transparency of information activities are conducted under the coordination of the Corporate Secretary through its Public Relations unit. The Company has consistently provided transparancy of information inline with Bapepam-LK Regulation No. X.K.1 and has distributed press releases and mailing lists, published internal magazines, held analysts meeting, exhibitions, organized conferences locally as well as overseas, as well as public exposes. During 2009, the Company published press releases containing various material developments such as the winning of a new contract in the media. Moreover all publication on the activities of the Company can also be accessed by the general public through WIKAs ofcial website, www.wika.co.id.
Keterbukaan Informasi Disclosure No Perihal Regarding Frekuensi Penyampaian (jumlah) Frequency of Disemination ( number of times ) 1 Rencana Pembelian Kembali Saham (Buyback) Tahap II WIKA WIKA Planned Share Buyback Phase II 1 2 Laporan Realisasi Mingguan Pembelian Kembali Saham Weekly Report on Actual Share buyback 13 3 Penyertaan Saham PT Marga Nujyasumo Agung Investment in Shares of PT Marga Nujyasumo Agung 1 4 Laporan Keterbukaan Informasi Transaksi Afliasi Perjanjian Kerja Sama antara WIKA dengan WIKA Intrade Disclosure Report on Afliated Transaction Working Agreement between WIKA and WIKA Intrade 1 5 Pemberitahuan Rencana Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Notice of PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Annual General Meeting of Shareholders 1 6 Keterbukaan Informasi Transaksi Afliasi dalam Lingkungan WIKA GROUP Disclosure on Afliated Transactions within the WIKA GROUP Environment 1 7 Laporan Akhir atas Pembelian Kembali Saham (Buyback) Tahap II Final Report on Share Buyback Phase II 1 8 Keterbukaan Informasi Transaksi Afliasi WIKA dengan WIKA Gedung Disclosure on Afliated Transaction between WIKA and WIKA Gedung 10 9 Keterbukaan Informasi Transaksi Afliasi WIKA dengan WIKA Realty Disclosure on Afliated Transaction between WIKA and WIKA Realty 3 10 Pemberitahuan Pendirian Anak Perusahaan PT Wijaya Karya Jabar Power Notice of Establishment of Subsidiary Company PT Wijaya Karya Jabar Power 1 11 Keterbukaan Informasi Transaksi Afliasi WIKA dengan WIKA Insan Pertiwi Disclosure on Afliated Transaction between WIKA and WIKA Insan Pertiwi 1 12 Keterbukaan Informasi Transaksi Afliasi WIKA dengan WIKA Beton Disclosure on Afliated Transaction between WIKA and WIKA Beton 1 13 Perolehan Kontrak Penting oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Major Contracts Won by PT Wijaya Karya (Persero) Tbk 1 14 Rencana Aksi Korporasi terhadap PT WIKA-NGK Insulators Planned Corporate Action on PT WIKA-NGK Insulators 1 15 Likuidasi terhadap PT WIKA-NGK Insulators Liquidation of PT WIKA-NGK Insulators 1 16 Penyampaian Pembentukan Unit Audit Internal di PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Disclosure on the Establishment of an Internal Audit Unit at PT Wijaya Karya (Persero) Tbk 1 Total 39 147 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. 17. Rencana Strategis Sebagai upaya untuk mendukung Strategi Utama yang ditetapkan Perseroan yaitu Pertumbuhan (Growth Strategy), Perseroan menetapkan strategi pengembangan usaha berdasarkan formulasi antara integrasi vertikal dan integrasi horizontal. Strategi Integrasi Vertikal lebih pada upaya perbaikan operasional melalui backward integration yang lebih menekankan pada upaya memperbaiki daya saing dengan memperbaiki supply chain dan forward integration yang lebih menekankan perbaikan daya saing dengan memperkecil kemungkinan terjadinya rework dan keterlambatan delivery. Strategi ini diformulasi dengan strategi integrasi horizontal sebagai upaya memperkuat forward integration terutama dalam memenangkan persaingan dengan para pesaing di industri konstruksi guna mendapatkan kinerja operasional yang maksimal. Perencanaan strategi Perseroan, lebih pada mensinergikan dan mengintegrasikan kompetensi yang dimiliki oleh seluruh anak perusahaan dalam memaksimalkan kemampuan bisnis utama WIKA yang meliputi konstruksi sipil umum, utilitas, energi dan konstruksi bangunan gedung yang saat ini dikelola oleh WIKA Gedung.. Strategi backward integration diperlihatkan dengan hubungan sinergi antara WIKA Beton, WIKA Intrade dan WIKA Insan Pertiwi dalam mendukung bisnis utama WIKA secara terintegrasi. Strategi forward integration diperlihatkan dalam hubungan antara kegiatan bisnis utama WIKA dengan WIKA Realty, WIKA Jabar Power, serta penyertaan WIKA pada proyek jalan tol Surabaya-Mojokerto di PT Marga Nujyasumo Agung dan proyek jalan tol Kunciran Cengkareng di PT Marga Kunciran Cengkareng, dimana WIKA mendapat nilai tambah sebagai kontraktor dan mendukung mempercepat pelaksanaan pembangunan pada proyek-proyek strategis yang meliputi investasi di proyek-proyek Jalan Tol, IPP Power Plant, Oil and Gas, dan Bangunan Gedung. 17. Strategic Plan In an efort to support the Companys Primary Strategy as determined by the Company namely Growth Strategy, the Company specifed a business development strategy based on the formulation between vertical integration and horizontal integration. The Vertical Integration Strategy focuses more on operational improvement eforts through backward integration which emphasizes more on improving competitiveness by improving the supply chain and forward integration which emphasizes more on improving competitiveness by minimizing the possibility of reworks and delays in delivery from occurring. This strategy is formulated with horizontal integration strategy in an efort to strengthen the forward integration especially in winning the competition from competitors in the construction industry in order to achieve maximum operational performance.
The Companys strategy planning is more on synergising and integrating competencies already shown by all its subsidiary companies in maximizing WIKAs main business which includes public civil works, utilities, energy and building construction which is now managed by WIKA Building. The Backward Integration Strategy is demonstrated by the synergetic connection among WIKA Beton, WIKA Intrade and WIKA Insan Pertiwi in supporting the main business of WIKA in an integrated manner. The Forward Integration Strategy is demonstrated in the connection between the activities of WIKAs main business with WIKA Realty, WIKA Jabar Power, as well as WIKAs participation in the Surabaya-Mojokerto toll-road project in PT Marga Nujyasumo Agung and the Kunciran Cengkareng toll-road project in PT Marga Kunciran Cengkareng, where WIKA got the added value as a contractor and supporting the accelerating the execution of development on strategic projects that include investments in toll-road projects, IPP Power Plant, Oil and Gas, and Building Construction.
148 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Manajemen Risiko Risk Management Tanggung Jawab Sosial Corporate Social Responsibility 18. Lain-lain Apabila di tahun 2008 yang lalu kewajiban laporan manajemen risiko disampaikan secara triwulanan dan terbatas hanya pada lingkup Perseroan, maka pada tahun 2009 Perseroan telah dapat menyampaikan laporan manajemen risiko setiap bulan kepada Dewan Komisaris serta mulai menerapkan manajemen risiko pada seluruh anak perusahaan. Sistim informasi manajemen risiko telah dikembangkan dengan pembuatan sistem dash board secara online. Disamping itu, telah dilakukan penyegaran prosedur manajemen risiko kepada manajemen proyek di seluruh wilayah kerja Perseroan. Disamping penerapan manajemen risiko di anak perusahaan, dalam upaya meningkatkan pengendalian kinerja dan implementasi dari sinergi induk dengan anak perusahaan, Perseroan telah menempatkan pejabat- pejabat setingkat General Manager, untuk menempati posisi Komisaris di setiap anak perusahaan. Untuk mengukur kinerja Perseroan, Direksi dan Dewan Komisaris sepakat untuk menetapkan dan menandatangani kontrak manajemen yang terdiri dari 31 Key Performance indicator (KPI) dari 6 parameter sesuai dengan kriteria Malcom Baldridge Criteria for Performance Excellence (MBCfPE) yang diturunkan secara cascading kepada seluruh tingkatan unit kerja Perseroan. Pelaporan KPI telah didesain melalui sistem informasi manajemen yang disebut sebagai WIKA Score Card. 18. Others When in 2008, the obligatory risk management reports were submitted on a quarterly-basis and limited to the scope of the Company, hence in 2009 the Company was able to submit a risk management report each month to the Board of Commissioners as well as begin to implement risk management in all its subsidiary companies. A risk management Information System was developed with the creation of an online dashboard system. Additionally, a refresher session on risk management procedures was held for project managements in all the Companys work areas.
Aside from implementing risk management in subsidiary companies, in an efort to improve the control of performance and the implementation of synergy between holding and subsidiary companies, the Company has placed ofcers of General Manager level, to assume the position of Commissioner in each subsidiary company.
To measure the Companys performance, the Board of Directors and the Board of Commissioners agree to draw up and sign a management contract comprising 31 Key Performance indicator (KPI) from 6 parameters in accordance with the criteria of the Malcom Baldridge Criteria for Performance Excellence (MBCFPE) passed down by cascading to all levels of the Companys work units. A KPI Reporting was designed through a management information system known as WIKA Score Card.
149 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Manajemen Risiko Risk Management WIKA menyadari bahwa jalannya operasional Perseroan tidak terlepas dari berbagai risiko, baik risiko yang berada di bawah kendali maupun risiko yang berada di luar kendali Perseroan. Oleh karena itu WIKA menyadari akan pentingnya pengelolaan risiko Perseroan secara terintegrasi, optimal dan berkesinambungan. WIKA senantiasa melaksanakan pengendalian risiko dan pengelolaan kebijakan Perseroan secara terintegrasi dan berkelanjutan untuk mewujudkan operasional Perseroan yang sehat dan mampu menghasilkan laba yang optimal pada batas toleransi risiko yang ditetapkan. WIKA berkewajiban untuk melakukan identifkasi terhadap kemungkinan munculnya risiko-risiko baik eksternal maupun internal tersebut. Atas dasar identifkasi itu, Perseroan akan melakukan upaya-upaya yang diperlukan untuk meminimalkan terjadinya risiko tersebut, misalnya dengan asuransi yang relevan, ataupun merancang kontrak sedemikian rupa sehingga Perseroan terlindungi secara hukum. WIKA selalu memantau dan mengkaji risiko secara berkala sehingga diharapkan risiko-risiko tersebut dapat dikendalikan sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi nilai Perseroan secara signifkan. Namun demikian, Perseroan juga menyadari adanya risiko yang berada di luar kendali yang tidak dapat dihilangkan sepenuhnya oleh upaya-upaya internal. WIKA understands that the way the Companys operation is run cannot be free of risks, whether risks that are under the control or risks that are beyond the control of the Company. Hence WIKA understands the importance of managing the Company risks in an integrated, optimal and continuous manner.
WIKA constantly executes the Companys risk control and policy management in an integrated and continuous manner to realize a sound and healthy Company operations that are able to yield optimal proft at a specifed risk tolerance range.
WIKA is obliged to identify the possible occuring of risks, whether external or internal. On the basis of the identifcation, the Company will make the necessary eforts to minimize the occurrence of the risk, for example by taking relevant insurance, or drafting contracts in such a manner so that the Company is legally protected.
WIKA constantly monitors and periodically studies risks so it is expected that the risks will become manageable in such a manner that does not signifcantly reduce the value of the Company. Nevertheless, the Company also understands that there are risks that are beyond control which cannot be fully eliminated by internal eforts.
150 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Manajemen Risiko Risk Management Tanggung Jawab Sosial Corporate Social Responsibility WIKA membentuk forum atau tim manajemen risiko yang memberi pertimbangan dalam pengambilan keputusan, dalam rangka menangani pekerjaan baru yang belum pernah dikerjakan oleh Perseroan sebelumnya dan seluruh aktivitas yang dilakukan di seluruh unit kerja. WIKA mempunyai komitmen yang mengungkapkan secara transparan risiko-risiko yang secara signifkan dapat mempengaruhi nilai Perseroan. Dengan demikian pihak-pihak yang berkepentingan dengan WIKA dapat memperhitungkan risiko-risiko yang relevan apabila melakukan transaksi bisnis dengan Perseroan. Pelaksanaan sistem manajemen risiko Perseroan merupakan bagian dari kebijakan sistem manajemen WIKA secara keseluruhan. Acuan kerja sistem manajemen risiko didasarkan pada prosedur sistem manajemen risiko Perseroan No.Dok. WIKA-PEU-PM-07.01, dan telah direvisi pada Amd. 1 Revisi No.05 tanggal 1 Mei 2009. Berdasarkan prosedur diatas dinyatakan: Direksi dan seluruh pegawai Perseroan wajib 1. menerapkan Prosedur Sistem Manajemen Risiko. Dengan berlakunya Prosedur Sistem Manajemen 2. Risiko ini maka seluruh unit kerja harus menyesuaikan seluruh uraian tugas, prosedur dan ketentuan terhadap isi Prosedur Sistem Manajemen Risiko ini. Penjabaran lebih rinci atas Prosedur Sistem Manajemen Risiko ini dapat diatur di dalam dokumen lain yang telah ada atau dengan menerbitkan dokumen baru. WIKA formed a forum or a risk management team that gives an opinion on decision making, as a result of taking on a new task which has never been done previously by the Company and all activities conducted at all the work units.
WIKA holds the commitment to disclose transparently all risks which can signifcantly infuence the value of the Company. Thereby all stakeholders of WIKA can weigh the relevant risks when conducting business transactions with the Company.
The execution of the Companys risk management system represents a part of WIKAs management system policy as a whole. The risk management system work reference is based on the Companys risk management system procedure No. Dok. WIKA-PEU-PM-07.01, and has been revised by Amd. 1 Revision No.05 dated 1 May 2009.
Pursuant to the above procedures it is stated that: The Board of Directors and all employees of the Company 1. are obliged to implement the Risk Management System Procedure. With the Risk Management System Procedure in efect 2. hence all work units have to adapt all details of duties, procedures and regulations to the content of the Risk Management System Procedure. A more detailed explanation of this Risk Management System Procedures can be regulated in another existing document or by publishing a new document. Pelatihan Manajemen Risiko & Sistem Manajemen WIKA (SMW) Risk Management & WIKA Management System (SMW ) Training 151 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Direksi menetapkan penanggung jawab untuk 3. memastikan implementasi manajemen risiko yang sudah dilakukan sesuai dengan prosedur pada setiap tingkatan struktur organisasi Perseroan. Dengan rincian tugas dan tanggung jawab adalah sebagai berikut: Melakukan analisis risiko a. Memberi tanggapan dan perlakuan terhadap b. risiko (termasuk di dalamnya mengendalikan risiko) Melakukan review risiko c. Mengungkapkan risiko secara terbuka maka d. Perseroan perlu menerapkan sistem manajemen risiko (pengelolaan risiko secara sistematis dan terstruktur). Risiko Perusahaan Risiko Perusahaan perlu dikelola secara bertanggung jawab dengan berlandaskan prinsip kehati-hatian untuk menjamin pertumbuhan bisnis yang sehat dan berkelanjutan. Manajemen risiko di unit kerja dimaksudkan agar perusahaan lebih fokus dalam mengelola risiko diseluruh proses bisnis perusahaan. Risiko Perseroan berdasarkan tingkat risiko yang paling mempengaruhi Perseroan di tahun 2009, adalah sebagai berikut: 1. Risiko Makro Risiko makro adalah risiko yang terjadi dikarenakan faktor eksternal WIKA yaitu: Risiko sebagai Country Risk Untuk investor asing, Indonesia masih merupakan negara yang berisiko di bidang fnansial, terutama di perbankan, sehingga penjaminan bank dalam negeri masih harus mendapatkan rekomendasi dari perbankan asing di luar negeri. Upaya mitigasi yang dilakukan pada risiko ini adalah dengan melakukan terobosan melalui kerjasama dengan perbankan asing di dalam negeri sehingga dapat mengurangi biaya rekomendasi (fee recommandation). Risiko Kebijakan Pemerintah Kebijakan pemerintah baik menyangkut ekonomi dan moneter serta kebijakan lainnya, kurang berpihak kepada dunia konstruksi. Hal ini akan berakibat turunnya investasi dan pembangunan yang kemudian berdampak terhadap target kontrak dan penjualan Perseroan, karena tertundanya proyek-proyek yang telah maupun yang akan diperoleh Perseroan. Untuk mengurangi risiko tersebut, Perseroan melakukan kebijakan penundaan investasi, menghindari proyek yang membutuhkan modal kerja besar, efsiensi biaya usaha, serta menjaga cash fow tetap positif. The Board of Directors shall appoint a person-in-charge to 3. ascertain that the implementation of risk management is already achieved in accordance with procedure at every level of the Companys organization structure. With the details of duties and responsibilities as follows: Conducting risk analysis a. Giving response to and course of action on risks b. (including controlling risks) Conducting risk review c. Disclosing risks openly that requires the Company to d. implement risk management system (by systematic and structured risk management). Company Risk Company Risk needs to be managed responsibly based on the principle of prudence to guarantee a healthy and continuous business growth. Risk management at work units is intended to allow the company to focus more on managing risks in the entire company business process. Company Risk based on levels of risk most afecting the Company in 2009, are as follows:
1. Macro Risks Macro Risks are risks occurring due to WIKAs external factors, namely: Country Risk For foreign investors, Indonesia still represents a country with risks in the area of fnance, especially in banking, so that domestic bank guarantees still have to get recommendation from overseas foreign banks.
Eforts on mitigation of this risk are done by making a breakthrough through cooperation with foreign banks in the country so that fee recommendation can be reduced.
Government Policy Risk Governmental Policies whether economic and monetary or other policies are less than friendly to the construction world. This will result in the fall of investments and developments which in turn afects the Companys target number of contracts and sales, because of the delays in projects already and will be obtained by the Company.
To lessen the risk, the Company follows a policy of investment postponement, avoiding projects requiring large working capitals, operating cost efciency, as well as ensuring cash fow remains positive.
152 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Manajemen Risiko Risk Management Tanggung Jawab Sosial Corporate Social Responsibility Risiko Perbedaan Regulasi di Luar Negeri Risiko ini dapat terjadi pada saat Perseroan menjalankan bisnis di luar negeri namun tidak diikuti dengan penguasaan regulasi yang berlaku di negara tersebut, pada akhirnya berdampak pada terhambatnya proses bisnis itu sendiri. Upaya mitigasi yang dilakukan adalah dengan melakukan studi pemahaman dan penguasaan mengenai regulasi suatu negara dimana suatu proyek akan dilaksanakan. Risiko tidak Diterimanya Instrumen Perbankan Nasional oleh Perbankan Luar Negeri, Dimana Bisnis Departemen Dilaksanakan Risiko ini dapat terjadi pada saat instrumen perbankan nasional yang akan digunakan oleh Perseroan ternyata ditolak/tidak diterima oleh lembaga perbankan luar negeri dimana bisnis Perseroan sedang dijalankan, yang berdampak terhadap terhambatnya proses bisnis. Dalam merespon risiko ini perusahaan harus berupaya semaksimal mungkin untuk dapat memenuhi persyaratan yang disyaratkan misalnya dengan memberikan cross collateral yang dikeluarkan oleh Bank Nasional atau Bank Asing yang berada di Indonesia yang memiliki hubungan korespondensi dengan Bank di luar negeri 2. Risiko Mikro Risiko mikro adalah risiko yang disebabkan oleh faktor internal dan yang dipengaruhi oleh Stakeholder WIKA terutama pemberi kerja yaitu: Risiko Pembayaran Risiko pembayaran dapat terjadi pada saat pemberi pekerjaan menunda atau tidak membayar biaya proyek yang mengakibatkan cost of fund meningkat dan piutang menjadi bermasalah baik itu piutang usaha maupun itu piutang retensi yang pada gilirannya akan berdampak negatif terhadap kegiatan usaha Perseroan terutama dalam cash fow perusahaan. Upaya yang dilakukan untuk mengurangi probabilitas terjadinya risiko ini adalah sebagai berikut: Menilai kredibilitas dan kemampuan pendanaan dari pemberi kerja Mengharuskan adanya uang muka proyek dan pelaksanaan pekerjaan dilakukan sesuai dengan termin yang disepakati Melindungi kepentingan Perseroan dengan kontrak yang kuat Melakukan strategi negosiasi yang baik jika terjadi perselisihan dengan pemberi kerja. Diference in Overseas Regulations Risk This Risk can occur when the Company does business overseas but not followed by a command of the regulation in efect in the country, so that in the end resulting in the delay of the business process itself.
Eforts on mitigation are done by running a comprehension and cognition study on the regulations of a country where a project will be executed.
Risk of Non-Acceptance of National Banking Instruments by Overseas Banks, Where the Departments Business is Conducted This Risk can occur when the national banking instrument to be used by the Company is apparently refused/not accepted by the overseas banking institutions where the business of the Company is being run, resulting in the delay in business process. In responding to this risk the company must strive as much as possible to fulfl the required conditions by among others by giving a cross collateral issued by a National Bank or Foreign Bank residing in Indonesia that has a correspondence link with a Bank overseas.
2. Micro Risks Micro Risks are risks caused by internal factors and are infuenced by WIKA Stakeholders especially employers namely: Payment Risk Payment Risk can occur when employers delay or do not pay for project costs resulting in increased cost of fund and receivables to become problematic whether trade receivables or retained receivables which in turn will adversely afect the business activities of the Company especially in the companys cash fow.
Eforts done to lessen the probability of this risk happening are as follows: Assessing the fnancial ability and credibility of employers Obligating the provision of advance payment for projects and projects are carried out according to the stages agreed on Protecting the Companys interests with a strong contract Using good negotiation strategies in the event of dispute with employers.
153 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Risiko Bisnis Proses (Kontrak) Kontrak merupakan panduan bagi Perseroan untuk melaksanakan bisnis prosesnya. Segala hal yang berkaitan dengan kesepakatan antara kedua belah pihak serta dasar dari kesepakatan yang dilakukan baik itu berhubungan dengan perundang-undangan, spesifkasi teknis maupun hal-hal lain harus dituangkan dalam kontrak sehingga kesalahan dalam membuat kontrak merupakan risiko legal yang sangat besar dampaknya bagi Perseroan. Dalam merespon risiko ini perlu dipertimbangkan beberapa langkah yang perlu dilakukan, yaitu : Menyiapkan human capital yang handal di Bagian Administrasi Kontrak untuk melihat seberapa besar probabilitas dan dampak yang akan dihadapi jika risiko legal terjadi Memastikan adanya klausul yang memuat perlindungan kepada Perseroan. Yang dimaksud dengan perlindungan adalah batasan bagi kedua belah pihak yang melakukan perjanjian untuk tidak terkena dampak negatif bila terjadi kejadian yang ekstrim, seperti force majeure Memastikan adanya klausul yang mengatur jika terjadi perselisihan antara kedua belah pihak yang melakukan perjanjian, termasuk didalamnya pemilihan lembaga untuk penyelesaiaan perselisihan tersebut. Risiko Kompetensi Human Capital Kegagalan proyek EPC sebagai akibat dari kegagalan human capital dalam mendesain rancangan dapat dipastikan sebagai sebuah risiko besar karena desain/rancangan merupakan kegiatan awal dari keseluruhan rangkaian pekerjaan proyek EPC yang mempunyai dampak besar pada output yang diharapkan. Dalam merespon risiko ini perlu dilakukan review terhadap human capital yang ada di Perseroan, apakah sudah disesuaikan dengan proses bisnisnya sehingga dalam melaksanakan bisnisnya WIKA sudah didukung oleh human capital yang handal. Risiko dalam Pemilihan Mitra Subkontraktor/ Supplier Mencari dan menentukan mitra subkontraktor dan supplier merupakan risiko yang perlu menjadi perhatian karena keberhasilan suatu proyek tidak akan lepas dari prestasi dari subkontraktor dan pemasok sebab sebagian besar proyek di WIKA tergantung dari prestasi Subkontraktor dan Supplier. Business Process (Contract) Risk A contract serves as a guide for the Company to execute its process business. Everything related to an agreement between both parties as well as the basis of the agreement reached whether related to laws, technical specifcation as well as other matters must be covered in a contract so that mistakes in drawing up a contract represents a legal risk with very signifcant impact for the Company. Responding to this risk requires consideration of a number of measures that need to be taken, namely: Preparing reliable human capital in the Contract Administration Section to study how big is the probability and impact to be faced if a legal risk occurs Ascertaining that there is a clause containing protection for the Company. What is referred to as protection is limitations for both parties entering into the agreement not to be negatively impacted in the event of extreme occurrences, like force majeure Ascertaining that there is a clause regulating in the event of dispute between both parties entering the agreement, including the choice of institution for resolution of the dispute.
Human Capital Competency Risk Failure of an EPC project as a consequence of human capital failure in creating a design is in no doubt a big risk because a design represents an early activity of the entire series of work in an EPC project that has a big impact on the expected output.
Responding to this risk requires a review to be conducted on the human capital available in the Company, whether it is already adapted to the business process so that in conducting its business WIKA is already supported by reliable human capital.
Selection of Subcontractor/Supplier Partner Risk Finding and choosing a subcontractor and supplier partner is a risk which requires attention because the success of a project cannot be separated from the achievement of the subcontractor and supplier, since the majority of projects at WIKA are dependant upon the achievement of Subcontractors and Suppliers.
154 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Manajemen Risiko Risk Management Tanggung Jawab Sosial Corporate Social Responsibility Respon yang dilakukan dalam pemilihan Mitra Joint Operation dan Subkontraktor/Supplier agar risiko kesalahan pemilihan mitra kerja dapat dihindari adalah dengan menggandeng perusahaanperusahaan yang mempunyai spesifkasi khusus yang sangat tidak dikuasai oleh Perseroan sehingga dalam pelaksanaannya dapat saling mengisi atau dengan kata lain transfer knowledge dapat dilakukan, serta dengan subkontraktor perlu suatu pembinaan sehingga dalam menyelesaikan pekerjaan subkontraktor sudah melaksanakannya sesuai dengan standarisasi Perseroan. Risiko Kenaikan Harga Bahan Baku/ Material Risiko ini terjadi karena kenaikan harga bahan baku/material dan upah baik secara regular maupun karena kebijakan Pemerintah di bidang ekonomi dan moneter yang terjadi pada saat pelaksanaan proyek. Dalam merespon kemungkinan terjadinya risiko ini maka tindakan yang dilakukan adalah: Membuat kontrak payung dengan pemasok-pemasok terutama untuk material strategis di jasa konstruksi seperti besi, beton dan lain-lain Melakukan perencanaan dan pengelolaan kebutuhan akan material khususnya bagi material yang pemesanannya meminta jumlah besar Risiko Kelangkaan Bahan Baku / Material Dalam pelaksanaan kegiatan penyelesaiaan proyek, bahan olahan seperti semen dan produk baja bisa saja mengalami kelangkaan/kekurangan penyediaan di beberapa daerah yang dapat mengganggu penyelesaiaan proyek. Disisi lain kelangkaan ini dapat menyebabkan kenaikan harga bahan dan mundurnya waktu pelaksanaan sehingga dapat menyebabkan penurunan laba Perseroan. Untuk merespon risiko ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan: Perencanaan kebutuhan bahan/material yang akurat Melakukan monitoring penuh terhadap supply dan demand material strategis di pasar sebagai dasar pembuatan keputusan Risiko Persaingan Usaha Risiko persaingan usaha terjadi pada beberapa bidang usaha di SBU Sipil Umum & Wilayah. Persaingan usaha tersebut sudah semakin banyak baik itu dari dalam maupun dari luar negeri. Hal ini dikarenakan bidang usaha tersebut merupakan bidang usaha yang umum dilakukan oleh setiap perusahaan jasa konstruksi. The response made in selecting Joint Operation and Subcontractor/Supplier Partners so that the risk of a mistake in selecting work partners can be avoided is by partnering companies that have very special specifcations not mastered by the Company so that in its execution can complement each other or in other words a transfer of knowledge can be done, and also with subcontractors coaching is needed so that in completing work the subcontractors have executed it in accordance with the standards of the Company. Increase of Raw Material Price Risk This risk occurs because of increases in the price of raw material and wages either regular or because of the Governments policy in monetary and economic areas that occurred at the time of project execution. In responding to the possibility of this risk occurring the following measures are taken: Drawing up an umbrella contract with major suppliers especially for strategic materials in the construction services, such as iron, concrete and others Planning and managing raw material requirements especially for raw material which requires ordering in large quantities. Scarcity of Raw Materials Risk In completing a project, processed materials such as cement and steel products may possibly experience scarcity/shortages of supply in several areas which can disrupt the completion of projects. On the other hand this scarcity can cause an increase in raw material prices and a delay in execution time and possibly resulting in a decrease of the Companys proft. To respond to this risk there are several matters that require attention: Accurate planning of raw material requirements Conduct full monitoring of supply and demand for strategic raw material on the market as the basis for decision making. Business Competition Risk Business competition risk occurs in several lines of business in Public & Area Civil SBU. The business competition has grown more and more numerous within as well as outside the country. This is due to the fact that the line of business is a public line of business conducted by every construction services company.
155 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Dalam merespon terjadinya risiko ini maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan: Menciptakan inovasi yang mendukung optimalisasi pekerjaan di bidang konstruksi baik itu dalam hal metode kerja maupun dalam hal substitusi material Melakukan perubahan pola perolehan kontrak yang semula dengan cara tender bebas diganti dengan pola investasi. Risiko Bisnis Baru Perusahaan dalam mempertahankan keberlanjutan proses bisnis dan operasi melakukan strategi dengan melakukan diversifkasi usaha yaitu membuka bisnis baru. Dalam pengembangan bisnis baru perlu di antisipasi risiko yang akan timbul baik itu dari keterbatasan informasi ataupun hal lain yang dapat mempengaruhi sasaran atau tujuan utama pembukaan bisnis baru. Dalam merespon risiko bisnis baru perlu dipertimbangkan beberapa langkah untuk menjaga keberlanjutan bisnis perusahaan: Melakukan feasibility study dengan penekanan pada aspek fnansial, pasar, teknis dalam hal penguasaan teknologi serta pembentukan skema bisnis baru apakah dilakukan dengan joint venture, anak perusahaan atau investasi proyek Melakukan strategi exit plan untuk antisipasi jangka panjang jika ternyata pengoperasian bisnis baru tersebut tidak sesuai dengan tujuan/sasaran perusahaan. Risiko Kurs Risiko ini sangat mungkin terjadi pada proyek-proyek yang bertransaksi dengan menggunakan valuta asing, seperti : mengambil hutang, menerima pembayaran, kontrak dan transaksi dengan mitra kerja asing. Untuk menghindari timbulnya defsit akibat selisih kurs perlu suatu strategi analisa makro atas faktor-faktor pemicu pergerakan kurs valas sehingga dapat diambil acuan untuk mengambil keputusan jual beli mata uang asing. Disamping itu perlu juga untuk mendesain cash fow valas dengan menyesuaikannya dengan kebutuhan material import yang dibeli dalam mata uang asing. In responding to the occurrence of this risk there are several matters that require attention: Creating innovation that supports the optimization of work in the feld of construction whether in the case of work method or in the case of material substitution Implementing a change in the pattern of acquiring contracts from previously by free tender to investment scheme. New Business Risk In maintaining the continuity of business and operational processes the Company adopts a strategy of business diversifcation namely opening new business. In developing new businesses there is a need to anticipate risks arising from either limited information or other matters that can infuence the target or the main objective of opening of a new business.
In responding to new business risk some measures need to be considered to maintain the continuity of the companys business: Conducting feasibility studies with emphasis on the aspects of fnance, market, technical in the case of control of technology and also the creation of a new business scheme whether to proceed as a joint-venture, a subsidiary company or an investment project Pursue an exit plan strategy in anticipation for the long- term if the operation of the new business proves to be incompatible with the objective/target of the company. Currency Risk The occurrence of this risk is highly probable in projects that carry out transactions using foreign currency, such as: taking out loans, accepting payments, contract and transaction with foreign partners. To avoid the incidence of defcit as a result of rate diference a macro analysis strategy is needed on the factors that trigger the movement of foreign exchange rate so that it can serve as a reference when trading foreign exchange. In addition it is also important to design a foreign exchange cash fow to accommodate import material requirements bought in foreign exchange denomination.
156 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Manajemen Risiko Risk Management Tanggung Jawab Sosial Corporate Social Responsibility Risiko dalam Pemilihan Mitra JO Mencari dan menentukan mitra kerjasama dalam transaksi Joint Operation merupakan risiko tersendiri. Dalam kemitraan terdapat satu kesatuan tanggung jawab dalam memenuhi kewajiban kepada owner. Ketidakmampuan mitra dalam memenuhi kewajibannya secara langsung akan berimbas menimbulkan kerugian kepada Perseroan. Oleh karena itu faktor pemilihan mitra akan berpengaruh terhadap risiko perusahaan. Risiko Pengendalian Aktivitas Anak Perusahaan Risiko ini sangat penting untuk dimanajemeni karena anak perusahaan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perusahaan induk dimana dampaknya langsung mempengaruhi kinerja induk baik itu dampak positif maupun negatif. Dalam merespon risiko ini dapat dilakukan dengan adanya sinergi kendali yang dilakukan oleh WIKA induk untuk mengevaluasi kinerja anak perusahaan misalnya dalam manajemen review kinerja yang rutin dilakukan minimal 3 bulan sekali.
Kegiatan yang telah dilakukan pada tahun 2009 berkaitan dengan implementasi manajemen risiko di WIKA adalah: Penyegaran manajemen risiko ke setiap proyek Amandemen prosedur manajemen risiko Boards briefng manajemen risiko untuk jajaran Direksi anak perusahaan Managers briefng untuk jajaran manajemen satu tingkat di bawah Direksi anak perusahaan Sosialisasi prosedur manajemen risiko ke setiap proyek Pembuatan manajemen risiko online dengan Dashboard dan wadah yang sama pada Sistem Informasi Manajemen Hasil Usaha (SIMHU) Sosialisasi Manajemen Risiko online ke setiap Departemen Operasi dan Anak Perusahaan Selection of JO Partner Risk Finding and selecting a partner for a Joint Operation transaction are in themselves risks. In a partnership there is a union of responsibilities in fulflling its obligations to the owner. The inability of a partner to fulfl his obligations directly induces a loss to the Company. Therefore the factor of selecting a partner will have an efect on company risk.
Control of Subsidiary Companys Activity Risk This risk is of vital importance for the management as a subsidiary company constitutes an inseparable part of the parent company wherein the impact of its actvities directly efects the performance of the parent company whether the impact is negative or positive.
This risk can be responded by the synergy in control that WIKA implements to evaluate the performance of its subsidiary companies for example in the management of performance review that is routinely conducted at least once every 3 months.
The activities undertaken in connection with the implementation of management of risk at WIKA are: Risk Management refresher session at every project Amendment of risk management procedure Risk management Boards Briefng for the Director levels at subsidiaries Managers Briefng for the management level one level below the Board of Director of subsidiary companies Socialization of risk management procedure to every project The creation of an online risk management using the same dashboard and organization on the Business Results Management Information System (SIMHU) Socialization of online Risk Management to every Operational Department and subsidiary company.
157 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Sosial Responsibility/CSR) merupakan bagian dari strategi WIKA sebagai warga perusahaan yang baik dalam menjalankan bisnisnya. Hal ini juga merupakan bagian dari rencana jangka panjang Perseroan dalam mencapai perkembangan berkelanjutan (sustainability development). Perseroan memiliki komitmen yang tinggi dalam menjalankan kegiatan CSR. Kesejahteraan masyarakat dimana Perseroan beroperasi merupakan prioritas utama, sehingga kegiatan CSR WIKA tidak pernah berhenti, bahkan terus berkembang sesuai dengan kebutuhan yang ada. Kegiatan CSR WIKA dijalankan dalam bentuk Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL), sesuai dengan Peraturan Menteri BUMN No. PER-05/MBU/2007, tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan, dan sebagaimana telah diatur dalam Pasal 74 Undang-Undang No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Corporate Social Responsibility (CSR) is part of WIKAs strategy, and as good corporate citizen in carrying out its business. It is also a part of a long term plan of the Company to achieve sustainable development. The Company is fully committed to carry out CSR activities. The welfare of the community in which the Company operates becomes the main priority, hence WIKAs CSR activities will never stop, and continue to develop according to existing needs. WIKAs CSR activities were carried out in the form of Partnership and Community Development Program (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan/PKBL). in accord to the Regulation of the Ministry of State Owned Enterprises No. PER-05/MBU/2007, regarding Partnership Program of State Owned Enterprises with Small Businesses and Community Development as was stated in the Article 74 Regulations No. 40 of 2007, regarding Public Listed Companies. Tanggung Jawab Sosial Corporate Social Responsibility Pemberian Bantuan Komputer Computer Donation 158 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Manajemen Risiko Risk Management Tanggung Jawab Sosial Corporate Social Responsibility Kegiatan CSR WIKA Berbagai kegiatan CSR dilakukan sebagai inisiatif dan kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat setempat dimana Perseroan beroperasi. Pada tahun 2009, program- program yang telah dijalankan Perseroan adalah di bidang sosial, religi, pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi. Pada tahun 2009, WIKA Wilayah VII Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat telah melakukan kegiatan-kegiatan CSR bekerja sama dengan Rumah Zakat Indonesia diantaranya adalah: Pemberian Hadiah kepada Anak Yatim & Dhuafa pada Perayaan Hari Raya Idul Fitri Pada bulan September 2009, WIKA telah memberikan kado lebaran kepada kurang lebih sekitar 27 paket anak yatim di Panti Asuhan Untung Tuah dan 3 paket di anak-anak Rumah Zakat Indonesia di Samarinda. Zakat Karyawan Beberapa karyawan WIKA Wilayah VII telah memberikan sebagian zakat penghasilannya kepada para anak-anak yang kurang mampu di Samarinda. WIKAs CSR Activities Several CSR activities were carried out as initiatives and as a concern towards the welfare of the local community in which the Company operates. In 2009, programs that have been undertaken by the Company were in the feld of social, religion, education, health, and economic empowerment. In 2009, WIKA Region VII in East Kalimantan and West Kalimantan had carried out CSR programs in cooperation with Rumah Zakat Indonesia., these include: Providing Gifts to Orphans and Less Fortunate Children during Ied Festivities In September 2009, WIKA provided Ied Celebration Gifts of about 27 packages to the orphans of Untung Tuah Orphanage House and 3 packages to the less fortunate children of Rumah Zakat Indonesia in Samarinda. Employee Alms Several employees of WIKA Region VII provided their Alms out of their earnings for less fortunate children in Samarinda. Perpustakaan Keliling Mobile library Donation Bantuan Pompa Air Tenaga Surya Solar Cell Water Pump Donation 159 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Program Desa Binaan Dalam memberdayakan komunitas setempat di bidang pendidikan, WIKA telah memberikan beasiswa kepada sebagian anak-anak yang cerdas di tingkat SD, SMP dan SLTA, namun keadaan ekonomi keluarganya kurang mampu. Program tersebut telah membantu dalam melanjutkan pendidikan anak-anak tersebut. Pusat Pendidikan Anak Dalam rangka meningkatkan pendidikan anak-anak, WIKA telah menjalankan program Pusat Pendidikan Anak, sebuah pendidikan non-formal yang bertujuan menambah berbagai pengetahuan seperti moral, ilmu pengetahuan, ketrampilan, dan lain sebagainya. Layanan persalinan gratis Di bidang kesehatan, WIKA telah bekerjasama dengan Rumah Zakat Indonesia dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi ibu-ibu hamil, melahirkan, makanan hingga pendirian rumah bersalin gratis.. Penyuluhan kesehatan Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat akan kesehatan, WIKA telah melakukan sosialisasi melalui penyuluhan, kunjungan ke rumah masyarakat dan kegiatan kerja bakti. Senyum Mandiri Untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat di bidang ekonomi, WIKA telah bekerjasama dengan Rumah Zakat Indonesia dengan memberikan pinjaman lunak kepada beberapa kelompok usaha, terdiri dari 10-15 orang, untuk mengembangkan usaha sehingga dapat berpenghasilan dan berdiri sendiri. Kegiatan CSR serupa lainnya juga dijalankan di berbagai wilayah operasi WIKA, sehingga kesejahteraan masyarakat akan terus meningkat. Sejarah PKBL WIKA Program PKBL WIKA berawal dari dibentuknya Unit Pembinaan Pengusaha Ekonomi Lemah dan Koperasi di Lingkungan PT Wijaya Karya (PPEL-K WIKA), pada tanggal 25 Nopember 1991. Sesuai dengan namanya, kegiatan unit tersebut hanya penyaluran pinjaman dana ke Mitra Binaan Ekonomi Lemah dan Koperasi. Dalam pertumbuhannya, PPEL-K bertransformasi menjadi PKBL pada tanggal 4 Nopember 1999. Transformasi tersebut memperluas program-program yang sudah ada dengan memasukkan program Pembinaan Lingkungan. Laporan tanggung jawab sosial WIKA dalam buku laporan ini merupakan ringkasan dari program PKBL yang dijalankan WIKA selama tahun 2009. Village Support Program To empower the local community in the feld of education, WIKA provided scholarships to several bright children of elementary, junior school and high school levels, as they come from unfortunate families. The program was to help continue the education of these children. Kids Learning Center To increase the education level of the children, WIKA has undertaken Kids Learning Center program, a non-formal education aimed to provide additional knowledge such as moral subjects, science, skills, and other subjects. Free baby delivery treatment In the health sector, WIKA had cooperated with Rumah Zakat Indonesia to provide free health treatments for pregnant mothers, baby delivery, food and the development of free clinics. Health training In order to increase awareness of the community on the importance of health issue, WIKA had conducted socializations through trainings, visits to community homes and social works. Mandiri Smile To enhance community empowerment in economic sector, WIKA had cooperated with Rumah Zakat Indonesia to provide soft loans to several business groups of 10-15 people, to develop small businesses to obtain earnings and become fnancially independent. Similar CSR activities were also carried out in other WIKA operations, so that the welfare of the community would continue to develop. A brief history of WIKA PKBL WIKA PKBL began during the formation of a Unit for the Assistance for Small Business and Cooperatives Surrounding WIKA operations (Pembinaan Pengusaha Ekonomi Lemah dan Koperasi di Lingkungan PT Wijaya Karya /PPEL-K WIKA) on 25 November 1991. As the name implies, at that time the unit only provided loans to small business partners and cooperatives. In the course of its growth, PPEL-K WIKA was transformed into PKBL on 4 November 1999. The transformation had expanded the existing programs by providing community development programs. WIKAs social responsibility report in this section were a summary of the PKBL activities carried out by WIKA during 2009. 160 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Manajemen Risiko Risk Management Tanggung Jawab Sosial Corporate Social Responsibility Implementation of PKBL WIKA in 2009 In 2009, The PKBL Unit has undertaken several CSR activities through Partnership and Community Development programs. In the Partnership program, PKBL activities include the lending of credits to small and medium sized enterprises (SME), by implementing a low administration fee of a fat six (6) percent per year, which was accompanied by the assistance for business development in the form of management training or marketing products through trade exhibitions. As in the Community Development program, PKBL provided social support directly to the community surrounding the Company, the projects, factories, industrial estates, regions/branches and the subsidiaries. Supports were provided in the feld of education, health and natural disasters. In 2009, WIKA PKBL has provided funds amounted to Rp20.93 billion, derived from the budget initially allocated early in the year amounted to Rp8.05 billion, or an increase by around 159.90 percent. Realization on the use of funds were as follows: Loans to SMEs as capital for businesses of Rp19.36 billion Partnership grant of Rp204.85 million Community development of Rp1.18 billion PKBL operational cost of Rp182.66 million While available funds in 2009 reached Rp24.20 billion of allocated funds in early of the year amounted to Rp9.59 billion, or an increase of 152.45 percent. Details of the realization of funds available were as follows: Cash and Cash Equivalent in initial period of Rp1.22 billion Funds from BUMN assistance of Rp4.55 billion Repayment of Partnership loans of Rp17.97 billion Administration services of Rp337.46 million Giro services of Rp115.98 million Other services of Rp1.20 million Partnership Program In the Partnership program, the WIKA PKBL Unit has channeled funds of Rp19,73 billion from initially allocated during the early year of R7,26 billion, or an increase around 171.75 percent. Details of the funds materialized were as follows: Partnership Loan of Rp19.36 billion Assistance/Grant of Rp204.85 million Partnership Operations of Rp161.51 million. The WIKA PKBL Partnership Loans in 2009, were carried out in four sectors, these were: Industry sector amounted to Rp100.00 million Trade sector amounted to Rp3.16 billion Services sector amounted to Rp15,34 billion Other sector amounted to Rp763.00 million. Pelaksanaan PKBL WIKA di 2009 Pada tahun 2009, Unit PKBL telah menjalankan berbagai kegiatan CSR melalui Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan. Dalam Program Kemitraan, kegiatan PKBL berupa pinjaman modal usaha bagi para pengusaha kecil dan menengah, dengan menerapkan jasa administrasi yang rendah sebesar 6 persen pertahun (fat) serta dukungan pengembangan usaha melalui berbagai kegiatan pelatihan manajemen dan dukungan pemasaran produk melalui pameran. Sedangkan dalam Program Bina Lingkungan, PKBL memberi bantuan sosial langsung kepada masyarakat di sekitar Perusahaan, Proyek, Pabrik, Kawasan Industri, Wilayah/Cabang dan anak perusahaan. Bantuan yang diberikan adalah dalam bidang pendidikan, kesehatan dan bencana alam. Pada tahun 2009, PKBL WIKA telah mengeluarkan dana sebesar Rp20,93 miliar dari anggaran yang dialokasikan pada awal tahun sebesar Rp8,05 miliar, atau terdapat kenaikan sekitar 159,90 persen. Realisasi penggunaan dana adalah sebagai berikut: Pinjaman modal usaha ukm rp19.36 Miliar Pembinaan kemitraan rp204,85 juta Bina lingkungan rp1,18 miliar Biaya operasional kegiatan PKBL Rp182,66 juta. Sedangkan dana yang tersedia di tahun 2009 sebesar Rp24,20 miliar dari dana dianggarkan di awal tahun sebesar Rp9,59 miliar, atau terdapat kenaikan sebesar 152,45 persen. Realisasi dana tersedia adalah sebagai berikut: Kas dan Setara Kas Awal Periode Rp1,22 miliar. Dana dari BUMN Pembina Rp4,55 miliar Pengembalian Pinjaman Mitra Binaan Rp17,97 miliar Jasa Administrasi Rp337,46 juta Jasa Giro Rp115,98 juta. Jasa Lain-lain Rp1,20 juta. Program Kemitraan Dalam Program Kemitraan, Unit PKBL WIKA telah mengeluarkan dana sebesar Rp19,73 miliar dari yang dianggarkan di awal tahun sebesar Rp7,26 miliar, atau terdapat kenaikan sekitar 171,75 persen. Perincian realisasi pengeluaran dana tersebut adalah sebagai berikut: Pinjaman Kemitraan Rp19,36 miliar Pembinaan/Hibah Rp204,85 juta Operasional Kemitraan Rp161,51 juta. Peminjaman dana dalam Program Kemitraan di tahun 2009, telah dijalankan dalam empat sektor yaitu: Sektor Industri Rp100,00 juta Sektor Perdagangan Rp3,16 miliar Sektor Jasa Rp15,34 miliar sektor lainnya Rp763,00 juta. 161 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Sedangkan dalam kegiatan pengembangan mitra binaan, kegiatan lebih diarahkan pada pembinaan pemasaran produk dengan mengikutsertakan mereka dalam berbagai pameran di Jakarta. Tabel Penyaluran Dana Mitra Binaan per sektor tahun di tahun 2008 dan 2009: While activities in partnership development, were directed to the assistance of product marketing by participating them on several exhibitions in Jakarta. Following is a table on the channeling of funds in the partnership sector in 2008 and 2009: Sektor 2008 2009 Sector Industri 100.000.000 100.000.000 Industrial Perdagangan 2.459.221.518 3.161.684.736 Trade Perikanan 80.000.000 - Fisheries Jasa 2.985.190.644 15.337.268.406 Services Lainnya 300.000.000 763.000.000 Other sectors Total 5.924.412.162 19.361.953.142 Total Bina Lingkungan Dalam mengembangkan kegiatan Bina Lingkungan, Unit PKBL telah mengeluarkan dana sebesar Rp1,20 miliar dari BUMN Pembina yang dianggarkan di awal tahun sebesar Rp725,00 juta, atau terjadi kenaikan sekitar 62,75 persen sedangkan dana Bina Lingkungan dari BUMN Peduli yang dialokasikan sebesar Rp770,53 juta. Realisasi penggunaan dana tahun ini untuk Bantuan Sosial sebesar Rp1,18 miliar, dan untuk Operasional Bina Lingkungan sebesar Rp21,15 juta. Bantuan Sosial Bina Lingkungan PKBL WIKA tahun ini menyalurkan pada enam sektor dan lima wilayah yaitu: Bantuan sosial per sektor adalah: Sektor Bencana Alam Rp527,50 juta Sektor Pendidikan Rp183,74 juta Sektor Kesehatan Rp111,30 juta Sektor Sarana dan Prasarana Umum Rp17,50 juta Sektor Ibadah Rp150,00 juta Sektor Pelestarian Alam Rp189,90 juta. Community Development To develop activities in the Community Development, the PKBL Unit had channelled funds amounted to Rp1.20 billion from BUMN Assistance allocated in the early of the year amounted to Rp725.00 million, or increased by 62.75 percent, while funds allocated on Community Development amounted to Rp770.53 million. Materialization on the use of funds in 2009 were as follows: Social support of Rp1,18 billion, and Operations for Community Development of Rp21.15 million. WIKA PKBL social support on Community Development in 2009 were the channeling of funds in six sectors and fve regions, these include: Natural Disaster sector amounted to Rp527.50 million Education sector amounted to Rp183.74 million Health sector amounted to Rp111.30 million Facilities and Infrastructure sector amounted to Rp17.50 million Religious sector amounted to Rp150.00 million Natural Conservation sector amounted to Rp189.90 million (dalam rupiah) (in rupiah) 162 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Manajemen Risiko Risk Management Tanggung Jawab Sosial Corporate Social Responsibility Sektor 2008 2009 Sector Bencana Alam - 527.500.000 Natural Disaster Pendidikan/Pelatihan 194.311.000 183.743.000 Education/Training Kesehatan 10.000.000 111.300.000 Health Sarana Umum 15.000.000 17.500.000 Public Facility Sarana Ibadah 221.000.000 150.000.000 Religious Facility Pelestarian Alam - 189.900.000 Natural Conservation BUMN Peduli 115.000.000 - BUMN Care Total 555.311.000 1.179.943.000 Total Bantuan per wilayah adalah: DKI Jakarta Rp300,04 juta Jawa Barat Rp319,40 juta. DI Yogyakarta Rp10,00 juta Jawa Timur Rp 25,00 juta Sumatera Rp 451,00 juta Nanggroe Aceh Darussalam Rp 74,50 juta Tabel penyaluran Bina Lingkungan per sektor di tahun 2008 dan 2009: Regional supports were as follows: DKI Jakarta of Rp300.04 million West Java of Rp319.40 million DI Yogyakarta of Rp10.00 million East Java of Rp25.00 million Sumatera of Rp451.00 million Nanggroe Aceh Darussalam of Rp74.50 million The following is a table on fund channels in 2008 and 2009: Akuntabilitas Laporan PKBL Laporan keuangan PKBL diaudit oleh auditor independen. Perseroan menyusun laporan PKBL tersendiri dan disampaikan kepada Menteri Negara BUMN. Pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya. Laporan PKBL tersedia di Sekretaris Perusahaan. Accountability of the PKBLReport The PKBL report had been audited by an independent auditor. The Company had published a separate PKBL report and were submitted to the Minister of State Owned Enterprises, shareholders and other stakeholders. The PKBL report is available at the Corporate Secretary. (dalam rupiah) (in rupiah) 163 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Pernyataan Dewan Komisaris dan Direksi Sesuai dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan bagi Emiten atau Perusahaan Publik, dengan ini kami, Dewan Komisaris dan Direksi PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, menyatakan telah menyetujui dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perseroan tahun 2009. Laporan Tahunan Perseroan tahun 2009 juga memuat Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008. Dewan Komisaris/Board of Commissioners Ir. Agoes Widjanarko, MIP Komisaris Utama/President Commissioner DR. Amanah Abdulkadir, MA Komisaris Independen/Independent Commissioner Brigjend TNI (Purn.) Dadi Pratjipto, SE Komisaris Independen/Independent Commissioner Soepomo, SH, Sp.N, LL.M Komisaris/Commissioner Pontas Tambunan, SH, MM Komisaris/Commissioner Direksi/Board of Directors Bintang Perbowo, SE, MM Direktur Utama/President Director Drs. Ganda Kusuma, MBA Direktur Keuangan/Director of Finance Ir. Budi Harto, MM Direktur Operasi I /Director of Operation I Ir. Slamet Maryono Direktur Operasi II /Director of Operation II Ir. Tonny Warsono, MM Direktur Sumber Daya Manusia dan Pengembangan/ Director of Human Capital and Business Development Statement of the Board of Commissioners and the Board of Directors In accord to the Regulation No.40 of 2007 on Limited Liability Company and Bapepam-LK Regulation No.X.K.6 on responsibility of the Listed Company to deliver annual reports, we, the Board of Commissioners and the Board of Directors of PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, hereby approved of and are fully responsible for the accuracy of the Companys 2009 Annual Report. The Companys 2009 Annual Report contains Consolidated Financial Statement as of the years ended on December 31, 2009 and 2008. 164 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Laporan Keuangan Financial Statement Daftar Isi Table of Contents Laporan Auditor Independen Independent Auditor's Report Laporan Keuangan Konsolidasian The Consolidated Financial Statement Neraca Konsolidasian Consolidated Balance Sheet Laporan Laba Rugi Konsolidasian Consolidated Statement of Income Laporan Perubahan Ekuitas Statement of Changes in Consolidated Konsolidasian Equity Laporan Arus Kas Konsolidasian Consolidated Statement of Cash Flow Informasi Tambahan Suplementary Information Notes to Consolidated Financial Statements 117 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian i 5 6 - 116 ii - iii 1 - 2 3 4 i PIETER, UWAYS & REKAN Register Public Accountants A member Firm of Kingston Sorel International Minister of Finance : KEP-389/KM.6/2003 Pemegang saham, Dewan Komisaris dan Direksi The Stockholders, and the Board of Commissioners and Directors PT. Wijaya Karya (Persero), Tbk. Laporan Auditor Independen / Independent Auditor's Report No. : 006/LA-PUR/GP/KSI/III/10 PT. Wijaya Karya (Persero), Tbk. We have audited the consolidated balance sheets of PT Wijaya Karya (Persero), Tbk and its subsidiaries as of December 31, 2009, and the related consolidated statements of income, changes in stockholders' equity and cash flows for the year then ended. These financial statements are the responsibility of the Company's management. Our responsibility is to express an opinion on these financial statements based on our audits. The consolidated financial statements of PT Wijaya Karya (Persero), Tbk and its subsidiaries as of December 31, 2008 were audited by other independent auditor whose report dated March 4, 2009 expressed an unqualified opinion on those consolidated financial statements. We did t dit th fi i l t t t f b idi i Kami telah mengaudit neraca konsolidasian PT Wijaya Karya (Persero), Tbk dan Anak Perusahaan tanggal 31 Desember 2009, serta laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami. Laporan keuangan konsolidasian PT Wijaya Karya (Persero), Tbk dan Anak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 diaudit oleh auditor independen lain yang laporannya bertanggal 4 Maret 2009 berisi pendapat wajar tanpa pengecualian atas laporan keuangan konsolidasian tersebut Kami tidak mengaudit laporan keuangan anak did not audit the financial statements of subsidiaries as follows: tersebut. Kami tidak mengaudit laporan keuangan anak- anak perusahaan sebagai berikut: 1. PT Wijaya Karya Beton, anak perusahaan yang 78,40% sahamnya dimiliki oleh perusahaan, yang laporan keuangannya menyajikan aset pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar 28% dari aset konsolidasian dan pendapatan 21% dari pendapatan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. 1. PT Wijaya Karya Beton, a 78,40% owned subsidiary, which statements reflect total assets and revenues of 28% and 21% respectively of the consolidated total assets and revenue, as at and for the year ended December 31, 2009. 2. PT Wijaya Karya Intrade, a 78,40% owned subsidiary, which statements reflect total assets and revenues of 18% and 9% respectively of the consolidated total assets and revenue, as at and for the year ended December 31, 2009. 3. PT Wijaya Karya Realty, a 78,40% owned subsidiary, which statements reflect total assets and revenues of 8% and 7% respectively of the consolidated total assets and revenue, as at and for the year ended December 31, 2009. 4. PT Wijaya Karya Insan Pertiwi, a 70,08% owned subsidiary, which statements reflect total assets and revenues of 1% and 1% respectively of the consolidated total assets and revenue, as at and for the year ended December 31, 2009. 2. PT Wijaya Karya Intrade, anak perusahaan yang 78,40% sahamnya dimiliki oleh perusahaan, yang laporan keuangannya menyajikan aset pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar 9% dari aset konsolidasian dan pendapatan 18% dari pendapatan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. 3. PT Wijaya Karya Realty, anak perusahaan yang 78,40% sahamnya dimiliki oleh perusahaan, yang laporan keuangannya menyajikan aset pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar 8% dari aset konsolidasian dan pendapatan 7% dari pendapatan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. 4. PT Wijaya Karya Insan Pertiwi, anak perusahaan yang 70,08% sahamnya dimiliki oleh perusahaan, yang laporan keuangannya menyajikan aset pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar 1% dari aset konsolidasian dan pendapatan 1% dari pendapatan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. ii PIETER, UWAYS & REKAN Register Public Accountants A member Firm of Kingston Sorel International Minister of Finance : KEP-389/KM.6/2003 5. PT Wijaya Karya Bangunan Gedung, anak perusahaan yang 99% sahamnya dimiliki oleh perusahaan, yang laporan keuangannya menyajikan aset pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar 2% dari aset konsolidasian dan pendapatan 1% dari pendapatan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. 5. PT Wijaya Karya Bangunan Gedung, a 99% owned subsidiary, which statements reflect total assets and revenues of 2% and 1% respectively of the consolidated total assets and revenue, as at and for the year ended December 31, 2009. 6. PT Wijaya Karya Jabar Power, anak perusahaan yang 55% sahamnya dimiliki oleh perusahaan, yang laporan keuangannya menyajikan aset pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar 0,16% dari aset konsolidasian. Laporan keuangan tersebut diaudit oleh auditor independen lain dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, yang keseluruhan laporan tersebut telah diserahkan kepada kami, dan pendapat kami, sepanjang berkaitan dengan jumlah- jumlah untuk PT Wijaya Karya Beton, PT Wijaya Karya Intrade, PT Wijaya Karya Realty, PT Wijaya Karya Insan Pertiwi, PT Wijaya Karya Bangunan Gedung, dan PT Wijaya 6. PT Wijaya Karya Jabar Power, a 55% owned subsidiary, which statements reflect total assets and revenues of 0,16% of the consolidated total assets as at December 31, 2009. Those financial statements were audited by other independent auditors whose unqualified opinion have been furnished to us, and in our opinion, insofar it relates to the amounts for PT Wijaya Karya Beton, PT Wijaya Karya Intrade, PT Wijaya Karya Realty, PT Wijaya Karya Insan Pertiwi, PT Wijaya Karya Bangunan Gedung and PT Wijaya Karya Jabar Power is based on Pertiwi, PT Wijaya Karya Bangunan Gedung, dan PT Wijaya Karya Jabar Power didasarkan semata-mata atas laporan- laporan auditor independen lain tersebut. Gedung, and PT Wijaya Karya Jabar Power, is based on solely on the reports of other independent auditors. Menurut pendapat kami, berdasarkan audit kami dan laporan auditor independen lain tersebut, laporan keuangan konsolidasian yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan konsolidasian PT Wijaya Karya (Persero), Tbk dan Anak Perusahaan tanggal 31 Desember 2009 dan hasil usaha serta arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. In our opinion, based on our audits and the reports from other independent auditors, the consolidated financial statements referred to above present fairly, in all material respects, consolidated financial position of PT Wijaya Karya (Persero), Tbk as of December 31, 2009 and the consolidated results of its operations and its cash flows for the year then ended in conformity with generally accepted accounting principles in Indonesia. Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia dan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara yang diterbitkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK- RI). Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. We conducted our audits in accordance with auditing standards established by the Indonesian Institute of Public Accountants and Government Audit Standard issued by Supreme Audit Institution of Republic of Indonesia. Those standards require that we plan and perform the audit to obtain reasonable assurance about whether the financial statements are free of material misstatement. An audit includes examining, on a test basis, evidence supporting the amounts and disclosures in the financial statements. An audit also includes assessing the accounting principles used and significant estimates made by management, as well as evaluating the overall financial statement presentation. We believe that our audits provide a reasonable basis for our opinion. iii PIETER, UWAYS & REKAN Register Public Accountants A member Firm of Kingston Sorel International Minister of Finance : KEP-389/KM.6/2003 Audit kami laksanakan dengan tujuan untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan pokok secara keseluruhan. Informasi tambahan tentang Laporan Keuangan Induk perusahaan terlampir disajikan untuk analisis tambahan terhadap laporan keuangan Konsolidasian dan bukan merupakan bagian laporan keuangan pokok yang diharuskan. Informasi tersebut telah menjadi obyek prosedur audit yang kami terapkan dalam audit atas laporan keuangan Konsolidasian PT Wijaya Karya (Persero), Tbk untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2009, dan menurut pendapat kami, disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, berkaitan dengan laporan keuangan pokok secara keseluruhan. The purpose of our audit is to express an opinion on the consolidated financial statements as a whole. The attached parent company's financial statements are presented for the purpose of additional analysis on the consolidated financial statements and it is not a part of the basic financial statements required by generally accepted accounting principles. Those information has been subjected to the auditing procedures applied in the audit of consilidated fainancial statements of PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., as of December 31, 2009, in our opinion present fairly, in all material respect in relation to the consolidated financial statements as whole. Laporan Kepatuhan Terhadap Peraturan Perundang- undangan dan Pengendalian Intern, kami sampaikan secara terpisah kepada manajemen dengan laporan kami no: 08/LA/PUR/GP/KSI/III/10 tanggal 8 Maret 2010 Compliance Report to Law and Regulation and Internal Control, we submit separately to management with our report no: 08/LA/PUR/GP/KSI/III/10 dated March 8, 2010 Ijin Akuntan Publik Public Accountant License 29 Maret 2010 March 29, 2010 Laporan keuangan terlampir tidak dimaksudkan untuk menyajikan posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas dan arus kas sesuai dengan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di negara dan yurisdiksi selain Indonesia. Standar, prosedur dan praktek untuk mengaudit laporan keuangan tersebut adalah yang berlaku umum dan diterapkan di Indonesia. The accompanying financial statements are not intended to present the finacial position, result of operations, changes in shareholders' equity and cash flows in accordance with accounting principles and practices generally accepted in countries and jurisdictions other than Indonesia. The standards, procedures and practices to audit such financial statements are those generally accepted and applied in Indonesia. 08/LA/PUR/GP/KSI/III/10 tanggal 8 Maret 2010 2010 iv PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES NERACA KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED BALANCE SHEETS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Pembanding untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan Setara Kas Cash and Cash Equivalent Piutang Usaha Trade Receivables Pihak Hubungan Istimewa Related Parties Pihak Ketiga Third Parties Piutang Retensi Retention Receivables Tagihan Bruto Pemberi Kerja Due From Customer Pendapatan Yang Akan Diterima Accrued Income Piutang Lain-Lain Other Receivables Persediaan Inventories Uang Muka Advance Pajak Dibayar Dimuka Prepaid Tax Biaya Dibayar Dimuka Prepaid Expense Jaminan Usaha Business Guarantee Jumlah Aset Lancar Total Current Assets ASET TIDAK LANCAR NON CURRENT ASSETS Aset Pajak Tangguhan Deferred Tax Assets Investasi Pada Perusahaan Asosiasi Investment in Associates Tanah Belum Dikembangkan Land for Development Aset Tetap Fixed Assets Setoran Dana Kerja Sama Operasi Joint Operation Fund Deposits Goodwill Goodwill Aset Lain-Lain Other Assets Jumlah Aset Tidak Lancar Total Non Current Assets ASET ASSETS Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir The accompanying Notes to the Consolidated merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan Financial Statements form an integral part of the secara keseluruhan financial statements 13 (Net of allowance for doubtful accounts of Rp 6,653,241 in 2009) (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 6.653.241 tahun 2009) 12.561.205 2n,17 66.123.559 2y,11 226.343.376 2l,15 121.508.510 203.677.628 19.708.510 21.589.497 335.877.846 2m,16 2k,14 2y,22 2j,12 177.479.831 - 75.983 5.229.930.307 146.172.362 2h,2p,6 1.619.382 4.962.530.398 (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 96.433.563 tahun 2009 dan Rp 75.034.886 tahun 2008) (Net of allowance for doubtful accounts of Rp 96,433,563 in 2009 and Rp 75,034,886 in 2008 ) (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 16.819.532 tahun 2009 dan Rp 16.627.387 tahun 2008) (Net of allowance for doubtful accounts of Rp 16,819,532 in 2009 and Rp 16,627,387 in 2008 ) (setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 209.734.908 tahun 2009 dan sebesar Rp 168.888.168 tahun 2008 ) (Net of accumulated depreciation of Rp 209,734,908 in 2009 and Rp 168,888,168 in 2008 ) 60.224.624 643.983.981 122.631.965 7 404.839.180 76.428.845 234.276.781 8 1.044.472.772 181.772.149 12.495.893 2008 2e,3 2d,f,4 2f,4 668.376.900 2g,5 1.051.432.167 205.518.435 833.583.556 352.172.831 1.210.888.160 Notes 2009 203.693.856 2i,9 10 94.753.932 85.800.618 1.350.022.508 706.972.814 10.048.964 2z,18 52.924.232 5.700.613.602 738.083.204 142.774.616 332.207.429 5.771.423.810 57.002.513 541.493.503 1 2y,19 Catatan / 175 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES NERACA KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED BALANCE SHEETS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Pembanding untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) KEWAJIBAN DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY KEWAJIBAN LANCAR CURRENT LIABILITIES Pinjaman Jangka Pendek Short Term Loans Hutang Usaha Trade Payables Pihak Ketiga Third Parties Pihak Hubungan Istimewa Related Parties Hutang Lain-lain Other Payables Kewajiban Bruto Pemberi Kerja Due to Customer Hutang Pajak Tax Payables Uang Muka Dari Pelanggan Advance From Customers Biaya Yang Masih Harus Dibayar Accrued Expenses Pendapatan Yang Diterima Dimuka Unearned Revenue Hutang Jangka Panjang Jatuh Tempo Long-Term Liabilities of Dalam Satu Tahun Current Maturities Hutang Bank Bank Loan Jumlah Kewajiban Lancar Total Current Liablities KEWAJIBAN TIDAK LANCAR NON CURRENT LIABILITIES Kewajiban Pajak Tangguhan Deferred Tax Liabilities Kewajiban Imbalan Pasca Kerja Employee Benefits Liabilities Uang Muka Proyek Jangka Panjang Advance for Long Term Projects Hutang Jangka Panjang Dikurangi Long Term Liablities - Net of Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun Current Maturity Hutang Bank Bank Loan Jumlah Kewajiban Tidak Lancar Total Non Current Liablities HAK KEPEMILIKAN MINORITAS MINORITY INTEREST EKUITAS EQUITY Modal Saham Share Capital Tambahan Modal Disetor Additional Paid-in Capital Changes in Equity of Subsidiary Company Foreign Exchange Translation of Financial Statement Saldo Laba Retained Earnings Jumlah Ekuitas Total Equity KEWAJIBAN DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir The accompanying Notes to the Consolidated merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan Financial Statements form an integral part of the secara keseluruhan financial statements 102.773.556 106.675.119 Treasury stock presented in par value of 176,686,500 share and 127,448,000 share in 2009 and 2008 - 12.002.917 2v1,27 8.037.914 - 3.435.524.547 - 617.371.349 - 6.426.000 207.151.667 32.894.938 156.503.407 1.285.670.315 386.430 74.868.631 20 26.737.623 18.144.602 2q,24 121.441.112 2d,21 59.515.116 1.103.504.794 21 756.439.593 21.326.789 603.838.743 2008 Catatan / 2009 Notes 819.278.650 2h,2p,6 22 - - 3.718.383 25 652.072.975 2y,23 26 2v1,28 29 23.574.000 3.620.586.590 986.086.634 30 665.257.512 2a,b,23 Authorized Capital 16,000,000,000 shares, par value of Rp 100 (full amount) per share. Issued and paid up capital 5,846,367,500 and 5,846,154,000 in 2009 and 2008. 5.700.613.602 31 683.439.809 629.374.265 386.017.420 246.892.633 584.636.750 2t,32 565.877.973 (17.668.650) 2s,33 (12.744.800) 8.813.220 564.159.304 584.615.400 82.756.205 Perubahan ekuitas pada Perusahaan Anak Selisih kurs penjabaran laporan keuangan Modal Dasar 16.000.000.000 saham, nilai nominal Rp 100 (Rupiah penuh) per saham. Modal ditempatkan dan disetor 5.846.367.500 dan 5.846.154.000 saham tahun 2009 dan 2008. - - 5.771.423.810 1.384.641.206 6.983.190 2 1.532.941.234 Modal Saham yang diperoleh kembali disajikan dengan nilai nominal 176.686.500 saham dan 127.448.000 saham tahun 2009 dan 2008 176 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENT OF INCOME Untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2009 For the year ended December 31, 2009 Dengan Angka Pembanding untuk tahun With Comparative Figures for the year yang berakhir 31 Desember 2008 ended December 31, 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) PENJUALAN BERSIH NET SALES BEBAN POKOK PENJUALAN COST OF SALES Laba Kotor Sebelum Bagian Laba Gross Profit Before Income Proyek KSO Portion of JO Project Laba (Rugi) Proyek KSO Profit (Loss) JO Project Laba Kotor Setelah Bagian Laba Gross Profit After Income Proyek KSO Portion of JO Project BEBAN USAHA OPERATING EXPENSES Beban Penjualan Sales Expenses Beban Umum dan Administrasi General and Administrative Expenses Jumlah Beban Usaha Total Operating Expenses LABA USAHA OPERATING INCOME PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN OTHER INCOME (EXPENSE) Pendapatan Bunga Interest Income Laba (Rugi) Selisih Kurs - bersih Gain (Loss) in Foreign Exchange - Net Laba (Rugi) Penjualan Aktiva Tetap Gain on Disposal of Fixed Assets Beban Bunga dan Denda Interest Expense and Penalty Beban Penyisihan Piutang Allowance Expense for Doubtful Account Beban Penurunan Nilai Persediaan Impairment Expense for Inventory Beban Amortisasi Goodwill Amortization Expense of Goodwill Lain-lain Bersih Others - Net Jumlah Pendapatan (Beban) Lain-Lain Total Other Income (Expense) - Net LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN PROFIT BEFORE INCOME TAX PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK INCOME TAX (EXPENSES) Pajak Kini Current Tax Pajak Final Final Tax Pajak Tangguhan Deferred Tax Jumlah Penghasilan (Beban) Pajak Total Tax Expense LABA BERSIH SEBELUM NET INCOME BEFORE HAK MINORITAS MINORITY INTEREST HAK MINORITAS ATAS LABA MINORITY INTEREST ON GAIN ANAK PERUSAHAAN OF ITS SUBSIDIARIES LABA BERSIH NET INCOME Laba Bersih Per Saham Dasar Net Earning Per Share (Rupiah penuh) (Full amount) Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir The accompanying Notes to the Consolidated merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan Financial Statements form an integral part of the secara keseluruhan financial statements 442.931.521 (9.034.916) 174.653.317 2a,b,23 2a,b,23 (81.761.560) 152.411.483 155.001.293 2.589.810 (3.099.025) Catatan / 2w,38 645.733.410 2w,39 2009 2008 5.967.731.531 2w,36 2w,37 Notes 348.108.993 256.414.877 (37.459.198) (72.726.644) (51.764.196) (123.866.051) 6.113.046.734 6.559.077.280 446.030.546 (50.177.873) 53.743.541 287.930.228 158.361.039 160.782.419 2.421.380 623.125.754 156.034.395 33,37 189.222.076 3 26,75 22.607.657 6.590.857.284 (17.301.869) (141.585.048) 206.523.945 (41.274.146) (28.092.939) (2.000) (136.841.998) (45.046.450) (2.512.241) 2w,40 2a,b,23 19.740.201 (18.618.922) (31.515.351) 26.437.634 4.289.126 (44.024.039) 484.950.991 30.417.205 1.432.768 (21.783.740) 177 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. P T
- 4 178 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOW Untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2009 For the year ended December 31, 2009 Dengan Angka Pembanding untuk tahun With Comparative Figures for the year yang berakhir 31 Desember 2008 ended December 31, 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM OPERASI OPERATING ACTIVITIES Penerimaan Kas dari Pelanggan Received from Customers Pembayaran Kepada Pemasok Payment to Suppliers Pembayaran Kepada Direksi dan Karyawan Payment for Director and Employee Pembayaran Beban Usaha dan Lainnya Payment for Operating Expense and Others Penerimaan Bunga Interest Receipt Pembayaran Bunga Pinjaman Payment of Interest Pembayaran-penerimaan Pajak Payment - Receipt of Income Tax Penghasilan Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan Net Cash Provided by (Used for) untuk) Aktivitas Operasi Operating Activities ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM INVESTASI INVESTING ACTIVITIES Penurunan (Penambahan) Jaminan Usaha Decrease (Increase) Business Guarantee Pembelian Aktiva Tetap Acquisition of Fixed Assets Penempatan Saham Perusahaan Asosiasi Investment in Associated Company Penurunan (Kenaikan)Kerjasama Operasi Decrease (Increase) in Joint Operation Pengeluaran Investasi Lainnya Increase in Other Investing Activities Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan Net Cash Provided by (Used for) untuk) Aktivitas Investasi Investing Activities ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM PENDANAAN FINANCING ACTIVITIES Kenaikan (Penurunan) Pinjaman Bank Increase (Decrease) of Bank Loans Pembelian Kembali Obligasi Payment of Bonds's Buy Back Pembelian Kembali Saham yang beredar Treasury Stock Setoran Modal Paid Up Capital Stock Payment of Dividend Pembayaran Program Kemitraan Payment of small scale business and dan Bina Lingkungan Community Development Pembayaran Dividen Hak Minoritas Payment of Minority Interest Dividend Perubahan Ekuitas pada Perusahaan Anak Changes in Equity of Subsidiary Company Selisih Kurs Penjabaran Foreign Exchange Translation Laporan Keuangan of Financial Statement Kenaikan (Penurunan) dari Aktivitas Increase (Decrease) of Pendanaan Lainnya Other Finance Activities Setoran Modal Paid in capital Bagian Laba Hak Minoritas yang Consolidated of Gain dikonsolidasikan Minority Interest Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan Net Cash Provided by (Used for) untuk) Aktivitas Pendanaan Financing Activities KENAIKAN BERSIH KAS DAN INCREASE OF NET CASH AND SETARA KAS CASH EQUIVALENT SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA BEGINNING BALANCE OF CASH AND AWAL TAHUN CASH EQUIVALENT SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA ENDING BALANCE OF CASH AND AKHIR TAHUN CASH EQUIVALENT Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan The accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan form an integral part of the secara keseluruhan financial statements 1.364.820.703 (5.080.895) 8.813.220 (204.582) 1.051.432.167 159.455.993 1.210.888.160 (313.388.536) - 6.983.190 17.301.869 4.270.788 (79.988.525) (136.495.315) (1.543.399) - (25.413.026) (10.564.051) (45.523.581) (101.800.000) (39.964.347) (209.176.554) 21.350 (477.335.336) (40.455.781) 2009 2008 (5.628.651.223) (6.540.233.238) 6.789.386.493 6.382.186.684 (51.764.196) (44.024.039) (119.789.120) (105.161.538) 30.417.205 53.743.541 (59.401.186) (64.520.070) (4.552.358) (119.869.929) 880.209.448 21.751.811 (123.685.912) 737.187 (672.745) (133.443.664) 457.844.395 (454.503.975) 5 (3.490.786) - (18.000.270) (24.206.605) (34.907.865) Pembayaran Dividen 1.051.432.167 260.985.368 (511.576.901) (6.516.623) - - - - - 179 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) Umum General Pendirian Perusahaan The Company's Establishment The company's article of association has been amended several times, last amended by Act No. 11 dated June 10, 2008 are drawn up before Masjuki, SH., Substitute Imas Fatimah, SH., Notary in Jakarta which has been approved by the Minister of Justice and Human Rights Republic of Indonesia as stated in the Decree of Ministry of Justice and Human Rights Number AHU 40110.AH.01.02 in 2008 dated on July 10, 2008 and has been published in the Republic of Indonesia dated November 24, 2009 No. 94 Supplement No. 27 in 2009. 1. 1. PT Wijaya Karya (Persero), Tbk., ("Perseroan") didirikan berdasarkan Undang-undang No.19 tahun 1960 jo Peraturan Pemerintah No. 64 tahun 1961 tentang Pendirian Perusahaan Negara/PN "Widjaja Karja" tanggal 29 Maret 1961. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 64 ini pula, perusahaan bangunan bekas milik Belanda yang bernama Naamloze Vennootschap Technische Handel Maatschappij en Bouwbedrijf Vis en Co. yang telah dikenakan nasionalisasi, dilebur ke dalam PN Widjaja Karja. PT Wijaya Karya (Persero), Tbk., ("Perseroan") was established based on Law No. 19 of 1960 in conjunction with the Government Regulation No. 64 of 1961 dated March 29, 1961 regarding the establishment of State Company/PN "Widjaja Karja". By the virtue of this Government Regulation No. 64, construction company as formerly held by Dutch namely Naamloze Vennootschap Technische Handel Maatschappij en Bouwbedrijf Vis en Co imposed nationalization was merged into PN Widjaja Karja. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 40 tanggal 22 Juli 1971, PN. Widjaja Karja dinyatakan bubar dan dialihkan bentuknya menjadi Perusahaan Perseroan (PERSERO), sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat 3 Undang-undang No. 9 Tahun 1969 (Lembaran Negara Republik Indonesia No. 40 tahun 1969, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 2904). Selanjutnya Perseroan ini dinamakan "PT Wijaya Karya", berdasarkan Akta Perseroan Terbatas No. 110 tanggal 20 Desember 1972 yang dibuat di hadapan Dian Paramita Tamzil, pada waktu itu pengganti dari Djojo Muljadi, SH., Notaris di Jakarta, jo Akta Perubahan Naskah Pendirian Perseroan Terbatas "PT Wijaya Karya" No. 106, tanggal 17 April 1973 yang dibuat dihadapan Kartini Muljadi, SH., Notaris di Jakarta, keduanya telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Rpublik Indonesia dengan Keputusan No. Y.A.5/165/14 tanggal 8 Mei 1973, didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta dengan No. 1723 dan No. 1724 tanggal 16 Mei 1973, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 76 tanggal 21 September 1973, Tambahan No. 683. Based on Government Regulation No. 40 dated July 22, 1971, PN Widjaja Karja was dissolved and changed into new corporation as Perseroan (Persero), as that mentioned in paragraph 3 of article 2 of the Law No. 9 of 1969 of the Republic of Indonesia (State Gazette of the Republic of Indonesia No. 40 of 1969, Supplement No. 2904). Pursuant to Notary Deed No. 110 dated December 20, 1972 of Dian Paramita Tamzil, replacing Notary of Djojo Muljadi, SH, public notary practicing in Jakarta jo. Notary Deed No. 106 dated April 17, 1973 of Kartini Muljadi, SH., Notary public practicing in Jakarta, the company, henceforth is name "PT Wijaya Karya", both Notary Deeds have been approved by Minister of Justice of the Republic of Indonesia under the Decree No. Y.A.5/165/14 dated May 8, 1973, registered in Jakarta District Court No. 1723 and No. 1724 dated May 16,1973, and promulgated in state gazette of the Republic of Indonesia No. 76 dated September 21, 1973. Supplement to the state gazette No. 683. a. a. Anggaran Dasar Perseroan telah beberapa kali diubah, yang terakhir telah diubah dengan Akta No. 11 tanggal 10 Juni 2008 yang dibuat di hadapan Masjuki, SH., pengganti Imas Fatimah, SH., Notaris di Jakarta yang telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor AHU-40110.AH.01.02 tahun 2008 tanggal 10 Juli 2008 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 24 Nopember 2009 Nomor 94 Tambahan Nomor 27 Tahun 2009. 6 180 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) Umum - Lanjutan General - Continued Bidang Usaha Business Segment Pengurus Perseroan Management of the Company Dewan Komisaris : Komisaris Utama Ir. Agoes Widjanarko,. MIP President Commissioner Komisaris Independen DR. Amanah Abdulkadir, MA Independent Commissioner Komisaris Independen Brigjend TNI (Pur) Dadi Pratjipto, SE. Independent Commissioner Komisaris Pontas Tambunan, SH., MM Commissioner Komisaris Soepomo, SH., SP.N., L.LM Commissioner Kegiatan usaha yang saat ini dilakukan adalah Jasa Konstruksi, Real Estate, Industri Pabrikasi dan Perdagangan. Business activity as currently conducted shall be Construction Service, electrical Mechanical,Real Estate, Manufacturing and Trading Industry. Board of Commissioner : Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara selaku Rapat Umum Pemegang Saham No. KEP-208/MBU/2007 tanggal 21 September 2007 dan Akta Pernyataan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. 149 tanggal 31 Agustus 2007 dibuat dihadapan Imas Fatimah, S.H., Notaris di Jakarta, susunan Komisaris Perseroan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut : Akta tersebut merubah Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham sebelumnya yaitu Akta No. 28 tanggal 13 Agustus 2007 tentang Perseroan menjadi Perusahaan Terbuka yang dibuat di hadapan Imas Fatimah, SH., Notaris di Jakarta juncto Akta Perubahan Anggaran Dasar No. 13 tanggal 11 September 2007 dibuat dihadapan Nila Noordjasmani Soeyasa Besar , S.H, pengganti dari Imas Fatimah, S,H., Notaris di Jakarta yang masing-masing telah disetujui Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan persetujuan No.W7-09068HT.01.04-TH.2007 tanggal 16 Agustus 2007 dan No. W7-10030HT.01.04- TH.2007 tanggal 11 September 2007 dan telah diumumkan dalam Berita Negara tanggal 25 April 2008 Nomor 34 Tambahan 4961 Tahun 2008. The above Deed changed Deed of Declaration of Shareholders Decision No. 28 dated August 13, 2007 regarding the Company became the Public Company made before Imas Fatimah, SH., Notary in Jakarta juncto Deed of Association Changes No. 13 dated September 11, 2007 drawn up before Nila Noordjasmani Soeyasa Besar, SH, substitute of Imas Fatimah, S, H., Notary in Jakarta, which each had been approved by the Minister of Justice and Human Rights Republic of Indonesia with the approval of No.W7-09068HT.01.04 -TH.2007 dated August 16, 2007 and No. W7-10030HT.01.04-TH.2007 on September 11, 2007 and has been announced in the State Gazette dated April 25 2008 No. 34 Supplement 4961 in 2008. Perusahaan beralamat di Jl. D.I Panjaitan kav.9, Jakarta Timur, perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1961. The Company's headquarter is located at Jl. D.I. Panjaitan Kav. 9, East Jakarta. The Company started its activities in commercial manner in 1961. Based on Decree of the State Minister of State-Owned Enterprises of the Republic of Indonesia No. KEP- 208/MBU/2007 dated September 21, 2007 and Deed No. 149 dated August 31, 2007 of Imas Fatimah, S.H., Notary in Jakarta, the composition of the Company's Board of Commissioners as of December 31, 2009 and 2008 is as follows : 1. 1. b. b. c. c. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, maksud dan tujuan Perseroan adalah berusaha dalam bidang jasa konstruksi, pabrikasi, jasa penyewaan, keagenan, investasi, agroindustri, perdagangan, pengelolaan kawasan, layanan jasa peningkatan kemampuan di bidang konstruksi, teknologi informasi dan pengembangan pada khususnya. According to Article 3 of the Articles of Association, the goals and objectives of the Company are particularly in the development of construction industry, manufacturing, rental services, agency, investment, agroindustry, trade, management of area, services on capability improvement in the construction services, developer and information technology. 7 181 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) Umum - Lanjutan General - Continued Dewan Direksi Direktur Utama Bintang Perbowo, SE., MM. President Director Direktur Keuangan Drs. R. Ganda Kusuma, MBA. Director of Finance Direktur Operasi I Ir. Budi Harto, MM. Operational Director I Direktur Operasi II Ir. Slamet Maryono Operational Director II Direktur Sumber Daya Manusia Ir. Tonny Warsono, MM Director of Human Resources dan Pengembangan and Development Komite Audit : Ketua DR. Amanah Abdulkadir, MA Chairman Anggota Shalahuddin Haikal, MM., LLM Member Anggota Ir. Mukti Wibowo Member Anggota M. Slamet Wibowo, SE., MBA Member Ketua DR. Amanah Abdulkadir, MA Chairman Anggota Rosmala, SE., Ak. Member Anggota Ir. Tri Budi Santoso Member Anggota Shalahuddin Haikal, MM., LLM Member Sekretaris Perusahaan : Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No.65/DK/WIKA/2008 tanggal 6 November 2008, susunan Komite Audit tanggal 31 Desember 2008, adalah sebagai berikut : Based on the Letter of Board of Commissioner No.65/DK/WIKA/2008 dated November 6, 2008, the structure of Audit Committee dated December 31, 2008 is as follows: Corporate Secretary Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Direksi No.SK.02.01/A.DIR.00538/2009 tanggal 24 Desember 2009 dan Surat Keputusan Direksi No.SK.02.01/A.DIR.0362/2008 Pejabat Sekretaris Perusahaan per 31 Desember 2009 adalah Natal Argawan, SE., dan Pejabat Sementara Sekretaris perusahaan per 31 Desember 2008 adalah Imam Sudiyono. Based on the Letter of Board of Director No.SK.02.01/A.DIR.00538/2009, dated December 24, 2009 and No. SK.02.01/A.DIR.0362/2008 , Official for the Corporate Secretary as of December 31, 2009 was Natal Argawan, SE., and Temporary Official for the Corporate Secretary as of December 31, 2008 was Imam Sudiyono. Biaya remunerasi Direksi Perusahaan untuk tahun 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 5.263.939.239 (Rupiah penuh) dan Rp 3.852.572.482 (Rupiah penuh). Biaya remunerasi Dewan Komisaris Perusahaan untuk tahun 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 1.973.071.511 (Rupiah penuh) dan Rp 1.523.547.087 (Rupiah penuh). Remuneration cost of Board of Director of the Company for the year 2009 and 2008 shall be respectively Rp 5,263,939,239 (Full amount) and Rp 3,852,572,482 (Full amount). Remuneration cost of Board of Commissioner of the Company for the year 2009 and 2008 shall be respectively Rp 1,973,071,511 (Full amount) and Rp 1,523,547,087 (Full amount) . Board of Director : Berdasarkan Akta No. 59 tanggal 23 Mei 2008 mengenai Pernyataan Keputusan Rapat Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Wijaya Karya Tbk dibuat di hadapan Notaris Imas Fatimah, SH. Notaris di Jakarta, susunan Direksi tanggal 31 Desember 2009 and 2008 sebagai berikut : Based on the Deed No.59 dated May 23 2008 regarding Statement of Meeting Resolution of the Company of PT Wijaya Karya (Persero) Tbk drawn up and passed before Notary Public Imas Fatimah,SH., practicing in Jakarta,the composition of Board of Director as of December 31, 2009 and 2008 is as follows: 1. 1. Audit Committee : Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No.52/DK/PT.WK/2009 tanggal 9 Oktober 2009, susunan Komite Audit tanggal 31 Desember 2009, adalah sebagai berikut : Based on the Letter of Board of Commissioner No.52/DK/PT. WK/2009 dated October 9, 2009, the structure of Audit Committee as of December 31 2009 is as follows: 8 182 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) Umum - Lanjutan General - Continued Perusahaan Anak Subsidiary Company PT Wijaya Karya Beton ("WIKA BETON") PT Wijaya Karya Beton ("WIKA BETON") Upstream 1,596,807,892 1,370,998,105 Jumlah karyawan Perusahaan (organik dan non organik) pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing adalah 1.290 orang dan 1.268 orang (tidak diaudit). The Company has 1.290 and 1.268 employees (organic and non-organic) as of December 31, 2009 and 2008, respectively (unaudited). Perusahaan memiliki secara langsung lebih dari 50% saham anak perusahaan, dengan rincian sebagai berikut: The Company directly owned more than 50% shares on subsidiaries as follows: Seluruh anak perusahaan berdomisili di Indonesia. The entire subsidiaries are domiciled in Indonesia. WIKA BETON merupakan anak perusahaan dari Perseroan. Sebelum menjadi anak perusahaan, sejak tahun 1974 WIKA BETON merupakan bagian dari induk perusahaan yaitu Divisi Produk Beton. Seiring dengan visi dan misi perseroan maka WIKA BETON resmi menjadi anak perusahaan pada tanggal 11 Maret 1997 sesuai dengan Akta Perseroan Terbatas WIKA BETON No.44 tanggal 11 Maret 1997, yang dibuat di hadapan Achmad Bajumi, SH, selaku pengganti dari Imas Fatimah, SH. Notaris di Jakarta. WIKA BETON constitutes subsidiary of the company. Before being subsidiary of the company, since in 1974, WIKA BETON was the part of the company i.e. Division of Concrete Pruduct. Along with the vission and mission of the company, then consequently, WIKA BETON was officially established as subsidiary of the company on the date of March 11, 1997 in accordance with Deed of Limited Company of WIKA BETON No.44 dated March 11, 1997 drawn up and passed before Achmad Bajumi, SH, then as alternate notary public for Imas Fatimah, SH. Notary public practicing in Jakarta. Anggaran Dasar Perseroan yang termuat dalam Akta Pendirian, telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan Akta Perubahan Anggaran Dasar WIKA BETON No.31 tanggal 15 Agustus 2007 ("Akta No. 31") yang dibuat dihadapan Hambit Maseh, S.H., Notaris di Jakarta yang telah memperoleh persetujuan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan persetujuan No. W7-09069 HT.01.04.TH.2007 tanggal 16 Agustus 2007. Alamat kantor pusat WIKA BETON di Jalan D.I Panjaitan Kav. 3-4, Jakarta. Perusahaan dalam menjalankan operasinya mempunyai 6 Wilayah Penjualan ("WP") dan 7 Pabrik Produk Beton ("PPB"), yang berlokasi tersebar di beberapa wilayah Indonesia. Articles of association of the company has been amended several times and most recently by Deed of Amendment to Articles of Association of WIKA BETON Number 31 dated August 15, 2007 (Deed No.31) drawn up and passed before Hambit Maseh, S.H., Notary practicing in Jakarta, so obtained approval from Minister of Justice and Human Right of the Republic of Indonesia Number W7-09069 HT.01.04.TH.2007 dated August 16 2007. Head office of WIKA BETON is located at Jalan D.I. Panjaitan Kav 3-4 Jakarta. The company in implementing the operation has 6 Selling Areas ("WP") and 7 Concrete Producing Plant ("PPB") have spreading location within several Indonesian teritories. PT Wijaya Karya Realty Real Estate 2000 78.40% 456,986,844 421,879,881 2008 PT Wijaya Karya Beton Concrete Industry 1997 Jumlah aktiva (sebelum eliminasi)/ Total assets (before elimination) 2009 PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Construction and Engineering 2008 99% 133,240,523 50,093,001 PT Wijaya Karya Insan Pertiwi Construction, Electrical Mechanical 1984 70.08% 48,828,659 34,603,012 PT Wijaya Karya Intrade Trading 2000 78.40% 522,764,204 - PT Wijaya Karya Jabar Power 650,195,372 8,913,749 Phase of Development 55% Nama perusahaan/ The Company Bidang usaha/ Line of Business Kegiatan Komersial/ Commercial Operations Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership 1. 1. d. d. 78.40% 9 183 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) Umum - Lanjutan General - Continued Ikhtisar Data Keuangan Financial Data Summary PT Wijaya Karya Realty ("WIKA REALTY") PT Wijaya Karya Realty ("WIKA REALTY") 1.29% Modal Dasar/Authorized Capital 4,600,000,000 460,000,000,000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Paid in Capital : Berdasarkan Anggaran Dasar WIKA BETON, kegiatan usaha WIKA BETON bergerak dalam bidang usaha industri beton, jasa konstruksi dan bidang usaha lainnya yang terkait. Based on the Articles of association of WIKA BETON, business activities of WIKA BETON shall engage in the business of providing concrete industry, construction services and such other related business fields. Berdasarkan akta berita acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa WIKA BETON No.15 tanggal 30 April 2007, dibuat di hadapan Hambit Maseh, SH., Notaris di Jakarta, struktur permodalan dan susunan pemegang saham WIKA BETON adalah sebagai berikut : Based on the deed of minutes of General Extraordinary Meeting of Shareholders of WIKA BETON No.15 dated April 30, 2007, drawn up and passed before Hambit Maseh, SH., Public Notary Practicing in Jakarta, the structure of capitalization and the structure of shareholders of WIKA BETON shall be as follows : Pemegang Saham/Shareholders Nilai Nominal/Par Value of Rp.100,- per share Saham/Share Rupiah penuh/Full amount % Total Assets Jumlah Kewajiban 1,337,989,202 1,176,375,961 Total Liabilities Saham dalam Portepel/Portfolio Stock 3,450,000,000 345,000,000,000 Uraian 2009 2008 Description - Koperasi Karya Mitra Satya 233,565,000 23,356,500,000 20.31% Jumlah/Total 1,150,000,000 115,000,000,000 100% - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk 901,600,000 90,160,000,000 78.40% - Yayasan Kesejahteraan Pegawai PT WIKA 14,835,000 1,483,500,000 Jumlah Ekuitas 258,818,690 194,622,144 Equity WIKA REALTY didirikan tanggal 20 Januari 2000 berdasarkan akte Notaris Imas Fatimah, SH., No.17, telah memperoleh persetujuan dari Menteri Negara Penanaman Modal dan Pembinaan BUMN Nomor S- 01/MDU.1-PBUMN/1999, tentang persetujuan Pendirian Anak Perusahaan PT Wijaya Karya (Persero). Akte pendirian tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia No.C-20856 HT 01.01.TH 2000, tanggal 15 September 2000. Maksud dan tujuan WIKA REALTY telah dituangkan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.67 Notaris Imas Fatimah, SH., di mana perusahaan bergerak di bidang usaha Realty dan bidang properti, memulai kegiatan komersialnya pada tanggal 21 Januari 2000. Pada tanggal 21 Juli 2004, dalam rangka peningkatan modal dasar perusahaan dan pemecahan nilai saham. Anggaran dasar perusahaan dirubah dengan akta nomor 4 dari Notaris Imas Fatimah, SH. Perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RI No.C-1689 HT 01.04.TH 2004 tanggal 8 Juli 2004. WIKA REALTY was officially established on the date January 20, 2000 based on Notarial Deed of Imas Fatimah, SH., No.17 so obtained approval from State Minister for Investment and Guidelines of BUMN number S-01/MDU.1-PBUMN/1999 regarding approval for Establishment of Subsidiary Company of PT Wijaya Karya (Persero). Deed of Establishment has been approved by Minister of Justice of the Republic of Indonesia No.C-20856 HT 01.01.TH 2000 dated September 15, 2000. The purpose and objective of WIKA REALTY shall have been entered into Deed of Statement Meeting Resolution No.67 Notary Public of Imas Fatimah, SH., in which the company shall engage in the business of providing Realty and property business field and commence the activities on January 20, 2000. On the date of July 21, 2004, for the purpose of the Company authorized capital increase and share value fraction. Articles of association of the company was amended by deed No 4 from Public Notary, Imas Fatimah, SH. The amended has been approved by Minister of Justice and Human Right of the Republic of Indonesia No.C-1689 HT 01.04.TH 2004 dated July 8, 2004. 1,596,807,892 1,370,998,105 1. 1. Jumlah Aset 10 184 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) Umum - Lanjutan General - Continued Saham/Share Ikhtisar Data Keuangan Financial Data Summary Description Total Assets Total Liabilities Equity PT Wijaya Karya Intrade ("WIKA INTRADE") PT Wijaya Karya Intrade ("WIKA INTRADE") Pemegang Saham / Shareholders Nilai Nominal/Par Value of Rp.100,- per share Rupiah penuh/Full amount % Modal Dasar/Authorized Capital 2,800,000,000 280,000,000,000 - Perubahan terakhir adalah berdasarkan Akta Perubahan Anggaran Dasar PT Wijaya Karya Realty Tbk. No.33 tanggal 15 Agustus 2007 ("Akta No.33") yang dibuat di hadapan Hambit Maseh,SH. Notaris di Jakarta yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RI No.W7- 09022HT.0104.TH 2007 tanggal 21 Agustus 2007. Recent amendment shall be made on the basis of Deed Amendment to Articles of Association of PT Wijaya Karya Realty Tbk. No.33 dated August 15, 2007 ("Deed No.33") drawn up and passed before Hambit Maseh, SH., Notary public practicing in obtained approval from Minister of Justice and Human Right of the Republic of Indonesia No.W7- 09022HT.0104.TH 2007 dated August 21, 2007. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.67 tanggal 15 Agustus 2001 Notaris Imas Fatimah,SH., maksud dan tujuan bidang usaha WIKA REALTY yaitu Realty, Property dan Jasa kecuali jasa di bidang hukum dan pajak. Based on the Deed of Statement of Meeting Resolution No.67 dated August 15, 2001 of Notary of Imas Fatimah,SH., the purpose and objective of WIKA REALTY business field shall be Realty, Property and services, except services in legal and tax field. Berdasarkan akta berita acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa WIKA REALTY No.17 tanggal 30 April 2007, dibuat di hadapan Hambit Maseh, SH., Notaris di Jakarta, struktur permodalan dan susunan pemegang saham WIKA REALTY adalah sebagai berikut : Based on the deed of minutes of General Extraordinary Meeting of Shareholders of WIKA REALTY No.17 dated April 30, 2007, drawn up and passed before Hambit Maseh, SH., Notary Practicing in Jakarta, the structure of capitalization and the structure of shareholders of WIKA REALTY shall be set forth as follows : Jumlah/Total 700,000,000 70,000,000,000 100% Saham dalam Portepel/Portfolio Stock 2,100,000,000 210,000,000,000 - Yayasan Kesejahteraan Pegawai PT WIKA 9,030,000 903,000,000 1.29% - Koperasi Karya Mitra Satya 142,170,000 14,217,000,000 20.31% Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Paid in Capital : - - - - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk 548,800,000 54,880,000,000 78.40% WIKA INTRADE didirikan tanggal 20 Januari 2000 berdasarkan Akta Perseroan Terbatas No.16 dibuat di hadapan Nila Noordjasmani Soeyasa Besar,SH., pengganti dari Imas Fatimah, SH., Notaris di Jakarta, di mana telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia dengan C-19656HT 01.TH 2000 tanggal 4 September 2000 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.10 tanggal 2 Pebruari 2001. Anggaran Dasar WIKA INTRADE telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir mencakup perubahan nilai nominal modal dasar, dengan Akta Notaris Imas Fatimah, SH., No.3 tanggal 2 Juni 2004. WIKA INTRADE was officially established on January 20, 2000 on the basis of Notarial Deed of Limited Liability Company No.16 drawn up and passed before Nila Noordjasmani Soeyasa Besar, SH., then as an alternate notary public Imas Fatimah, SH. Notary Public practicing in Jakarta, in which has obtained appoval from Minister for Laws and Regulations of the Republic of Indonesia No.C-19656 HT 01.TH 2000 dated September 4, 2000 and promulgated in State Gazette of the Republic of Indonesia No.10 dated February 2, 2001. Articles of Association of WIKA INTRADE was amended in several times and most recently by amendment to Par Value of Authorized Shares, under Notarial Deed of Imas Fatimah, SH., No.3 dated June 2, 2004 Jumlah Kewajiban 337,865,808 318,122,335 Jumlah Ekuitas 119,121,037 103,757,546 Uraian 2009 2008 Jumlah Aset 456,986,844 421,879,881 1. 1. 11 185 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) Umum - Lanjutan General - Continued Ikhtisar Data Keuangan Financial Data Summary Description Total Assets Total Liabilities Equity PT Wijaya Karya Insan Pertiwi ("WIKA INSAN PERTIWI") PT Wijaya Karya Insan Pertiwi ("WIKA INSAN PERTIWI") Perihal Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham dan pengesahan dari Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia RI No.C- 16985.HT. 01.04.TH 2004 tanggal 8 Juli 2004, serta telah terdaftar dalam Daftar Perusahaan di Jakarta Timur TDP No. 090415115039 tanggal 26 Juli 2004. Regarding Statement of General Meeting Resolution of Shareholders and Legalization from Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No.C-16985.HT.01.04.TH 2004 dated July 8, 2004, and registered in Registration of the Company in East Jakarta TDP No.090415115039 dated July 26, 2004. WIKA INTRADE bergerak dalam bidang industri dan perdagangan umum baik untuk memenuhi permintaan dalam negeri maupun luar negeri yang meliputi Bisnis Unit Metal, Konversi Energi, Pressing dan Jasa Handling Ekspor dan Impor. WIKA INTRADE shall engage in the business of providing public Industry and Trading both in order to fulfill domestic and foreign requirements including business unit such as Metal, Energy Conversion, Pressing, Exported and Imported Handling Services. - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk 211,680,000 21,168,000,000 78.40% - Yayasan Kesejahteraan Pegawai PT WIKA 3,483,000 348,300,000 1.29% Modal Dasar/Authorized Capital 1,080,000,000 108,000,000,000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Paid in Capital : Berdasarkan akta berita acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa WIKA INTRADE No.19 tanggal 30 April 2007, dibuat di hadapan Hambit Maseh, SH., Notaris di Jakarta, struktur permodalan dan susunan pemegang saham WIKA INTRADE adalah sebagai berikut : Pursuant to deed of minutes of Extraordinary General Meeting of Shareholders of WIKA INTRADE No.19 dated April 30, 2007, drawn up and passed before Hambit Maseh, SH., Notary Practicing in Jakarta, the structure of capitalization and the structure of shareholders of WIKA INTRADE shall be set forth as follows : Pemegang Saham/Shareholders Nilai Nominal/Par Value of Rp.100,- per share Saham/Share Rupiah penuh/Full amount % Jumlah Aset 522,764,204 650,195,372 Jumlah Kewajiban 497,158,726 606,501,617 Saham dalam Portepel/Portfolio Stock 810,000,000 81,000,000,000 Uraian 2009 2008 - Koperasi Karya Mitra Satya 54,837,000 5,483,700,000 20.31% Jumlah/Total 270,000,000 27,000,000,000 100% Struktur permodalan dan komposisi susunan pemegang saham PT Wika Insan Pertiwi : The Structure of capitalization and composition of the structure of shareholders of PT Wika Insan Pertiwi : Jumlah Ekuitas 25,605,477 43,693,755 PT Wika Insan Pertiwi merupakan perseroan swasta nasional yang mengkhususkan di bidang konstruksi mekanikal dan elektrikal, dengan berbagai pengalaman di proyek-proyek Pembangkit Tenaga Diesel, Pembangkit Listrik Panas Bumi dan lainnya. PT Wika Insan Pertiwi shall constitute national private company engaging in special manner in mechanical electrical construction with various experiences in projects of Diesel Powered Electrical Generator, Geothermal Powered Electrical Generator and others. Pada November 2008 PT Wijaya Karya (Persero) Tbk telah mengambil alih 70.08% saham PT Catur Insan Pertiwi dan menjadi PT Wijaya Karya Insan Pertiwi. As of November 2008, PT Wijaya Karya (Persero),Tbk. have taken over 70,08% shares of PT Catur Insan Pertiwi and finally become PT Wijaya Karya Insan Pertiwi. 1. 1. 12 186 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) Umum - Lanjutan General - Continued Ikhtisar Data Keuangan Financial Data Summary Description Total Assets Total Liabilities Equity PT Wijaya Karya Bangunan Gedung ("WIKA GEDUNG") PT Wijaya Karya Bangunan Gedung ("WIKA GEDUNG") Modal Dasar/Authorized Capital 625 625,000,000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Paid in Capital : Pemegang Saham/Shareholders Nilai Nominal/Par Value of Rp.1.000.000,- per share Saham/Share Rupiah penuh/Full amount % Jumlah/Total 625 625,000,000 100% Saham dalam Portepel/Portfolio Stock - - Suprapto 32 32,000,000 5.12% - Ir. Hastjaryo 62 62,000,000 9.92% - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk 438 438,000,000 70.08% - Widjanarko Tantono 93 93,000,000 14.88% PT Wijaya Karya Bangunan Gedung didirikan sesuai Akta No.43 tanggal 24 Oktober 2008 dibuat di hadapan Imas Fatimah, SH. Notaris di Jakarta. Anggaran Dasar telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai surat No. AHU.92223.AH.01.01.TH 2008 tanggal 1 Desember 2008. PT Wijaya Karya Bangunan Gedung was officially established pursuant to Deed No.43 dated October 24, 2008 drawn up and passed before Imas Fatimah, SH. Notary Public practicing in Jakarta, whose Articles of association of the Company has obtained legalization from Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia under the letter No. AHU.92223.AH.01.01. TH 2008 dated December 1, 2008. Maksud dan tujuan dari Perseroan adalah Industri konstruksi dan tehnik, jasa pemborongan dengan pola pembayaran termin maupun turnkey/Bangun Operasi Serah, pengelolaan dan penyewaan gedung/kawasan niaga terpadu, perdagangan dan pemeliharaan peralatan serta material konstruksi, layanan peningkatan kemampuan di bidang jasa konstruksi dan tehnik pada khususnya sesuai dengan prinsip-prinsip perseroan terbatas. The purpose and objective of the company shalll be construction and engineering industry, contracting services under the pattern of termyn and turnkey progress/Build Operate Transfer (BOT), building/ integrated commercial area management and rental, equipment construction material trading and maintenance and capability improvement services in construction and engineering services especially in accordance with the principles of limited company. Struktur permodalan dan komposisi susunan pemegang saham PT. Wijaya Karya Bangunan Gedung adalah sebagai berikut : The Structure of capitalization and composition of the structure of shareholders of PT. Wijaya Karya Bangunan Gedung : Jumlah Kewajiban 32,120,616 17,374,375 Jumlah Ekuitas 16,708,043 17,228,637 Uraian 2009 2008 Jumlah Aset 48,828,659 34,603,012 - Koperasi Karyawan PT Wijaya Karya (Kokar Wika) 500 500,000,000 1% Jumlah/Total 50,000 50,000,000,000 100% Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Paid in Capital : - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk 49,500 49,500,000,000 99% Pemegang Saham/Shareholders Nilai Nominal/Par Value of Rp.1.000.000,- per share Saham/Shares Rupiah penuh/Full amount % Modal Dasar/Authorized Capital 200,000 200,000,000,000 Saham dalam Portepel/Portfolio Stock 150,000 150,000,000,000 1. 1. 13 187 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) Umum - Lanjutan General - Continued Ikhtisar Data Keuangan Financial Data Summary Description Total Assets Total Liabilities Equity PT Wijaya Karya Jabar Power ("WIKA JABAR POWER") PT Wijaya Karya Jabar Power ("WIKA JABAR POWER") Ikhtisar Data Keuangan Financial Data Summary Description Total Assets Total Liabilities Equity Jumlah Ekuitas 57,027,536 50,093,001 PT. Wijaya Karya Jabar Power didirikan sesuai Akta No.2 tanggal 16 Juli 2009 dibuat di hadapan A.Budy Prihastyanti Suryaningsih, SH., di Bandung yang telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.C- 388.HT.03.01.TH 2000. PT. Wijaya Karya Jabar Power was officially established pursuant to Deed No.2 dated July 16, 2009 of A.Budy Prihastyanti Suryaningsih, SH. Notary practicing in Bandung, whose Articles of association of the Company has obtained legalization from Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia under the letter No.C-388.HT.03.01.TH 2000. Maksud dan tujuan dari Perseroan adalah menyelenggarakan usaha pengembangan Panas Bumi sisi hulu (up stream) dan pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di sisi hilir (down stream) dan menyelenggarakan usaha ketenagalistrikan sampai dengan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi dengan memanfaatkan sumber panas bumi yang berada di daerah Gunung Tampomas Kabupaten Sumedang dan Subang Propinsi Jawa Barat. The purpose and objectives of the Company is to conduct efforting up stream geothermal development and the down stream development of Power Geothermal (PLTP) and held until the electricity business by Power Plant by utilizing geothermal heat source earth where is located in the area of Mount Tampomas Sumedang and Subang Province of West Java. Jumlah Aset 133,240,523 50,093,001 Jumlah Kewajiban 76,212,986 - Uraian 2009 2008 - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk 495,000 4,950,000,000 55% - PT Jasa Sarana 360,000 3,600,000,000 40% Modal Dasar/Authorized Capital 3,600,000 36,000,000,000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Paid in Capital : Struktur permodalan dan komposisi susunan pemegang saham PT. Wijaya Karya Jabar Power adalah sebagai berikut : The Structure of capitalization and composition of the structure of shareholders of PT. Wijaya Karya Jabar Power as follows : Pemegang Saham/Shareholders Nilai Nominal/Par Value of Rp.10.000,- per share Saham/Shares Rupiah penuh/Full amount % Jumlah Aset 8,913,749 - Jumlah Kewajiban 27,084 - Saham dalam Portepel/Portfolio Stock 2,700,000 27,000,000,000 Uraian 2009 2008 - Resources Java Tehnik.MI 45,000 450,000,000 5% Jumlah/Total 900,000 9,000,000,000 100% 8,886,665 - 1. 1. Jumlah Ekuitas 14 188 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) Umum - Lanjutan General - Continued Penawaran Umum Saham Perusahaan Public Offering the Company Shares Shares Allocation Program Porsi saham ESA untuk manajemen (pengurus dan pengawas) adalah sebesar 22,5% dengan pembagian sebesar 17,5% untuk manajemen perusahaan induk dan sebesar 5% untuk manajemen anak perusahaan. Adapun porsi saham ESA untuk pegawai sebesar 77,5% dengan pembagian sebesar 62,5% untuk pegawai perusahaan induk dan sebesar 15% untuk pegawai anak perusahaan. The ESA share portion to management (both management and supervisor) shall be 22.5% under distribution of 17.5%, to management of the parent company and 5% to subsidiary company. ESA share portion to the employee shall be 77.5% under the distribution of 62.5% to the employee parent company and 15% to the employee of subsidiary company. Pada tanggal 11 Oktober 2007, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan suratnya No.S-5275/BL/2007 untuk melakukan penawaran perdana kepada masyarakat atas 1.846.154.000 lembar saham seri B baru, dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga penawaran Rp 420 per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta pada tanggal 29 Oktober 2007. On October 11, 2007, the Company has obtained effective statement from the Chairman of Capital Market Supervisory Agency under the letter No.S-5275/BL/2007 to conduct initial public offering for 1,846,154,000 shares of New Serie B, with par value of Rp 100 per share and bid price of Rp 420 per share. Such shares shall be listed in Jakarta Stock Exchange on October 29, 2007. Seluruh saham perusahaan sebanyak 5.846.367.500 saham pada tahun 2009 dan 5.846.154.000 saham pada tahun 2008 telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia All share of the company of 5,846,367,500 shares in 2009 and 5,846,154,000 shares in 2008 have been listed in Indonesian Stock Exchange. e. e. 1. 1. Program Penjatahan Saham (Employee Stock Allocation/ESA) Program ESA adalah penjualan saham Perseroan kepada peserta program ESA, melalui penjatahan pasti pada saat penawaran umum perdana saham dilaksanakan. Jumlah saham dalam program ESA sebanyak-banyaknya 10% dari jumlah saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana Saham, dengan harga diskon sebesar 20% (Dua puluh persen) dari harga Penawaran Umum, yang harus dibayar secara penuh oleh peserta program ESA pada saat melakukan Pemesanan Saham. Saham yang diperoleh dari program ESA diberlakukan Lock Up Period selama 8 bulan sejak pencatatan di BEJ. Adapun beban diskon harga sebesar 20% tersebut akan ditanggung oleh Perseroan. ESA Program shall be individual shares selling offered to the participant of ESA program, through definite allocation at the time of initial public offer implementation. The total amount of shares in ESA program shall be at most of 10% of total shares so offered in Initial Public Offer of Shares, with the discounted price of 20% (Twenty percent) of Public Bid Price so fully payable by participant of ESA program in the course of shares order implementation. The acquired shares from ESA program shall apply Lock Up Period within 8 months as of the date of list in BEJ. The discounted price of 20% shall be duly borne by the company. Dari jumlah saham yang ditawarkan dalam penawaran umum kepada masyarakat tersebut sebesar 10% atau sebanyak 184.615.400 lembar saham biasa seri B dijatahkan secara khusus kepada manajemen dan karyawan perusahaan melalui program penjatahan saham untuk pegawai perusahaan. From the total shares offered in public offering of 10% or 184,615,400 shares of general of serie B shall be allocated in special manner to the management and employee of the company through shares allocation program to the Employee Stock Allocation/ESA. Program ESA diimplementasikan sesuai dengan Peraturan Bapepam No. IX.A.7. ESA Program shall be implemented in accordance with Regulation of Capital Market Supervisory Agency No. IX.A.7. 15 189 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) Umum - Lanjutan General - Continued See note in 31 & 33 Kebijakan Akuntansi Accounting Policy Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian, kecuali laporan arus kas disusun berdasarkan konsep akrual. Dasar pengukuran yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan adalah konsep harga perolehan, kecuali persediaan yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dengan nilai realisasi bersih. The consolidated financial statements, except for the statements of cash flows are prepared using the accrual basis of accounting. The measurement basis used is historical cost, except for inventory which is stated in the lower cost and net realizable value. Laporan arus kas konsolidasian disusun menggunakan metode langsung dan arus kas diklasifikasikan atas dasar aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Consolidated cash flows are prepared based on direct method by classifying cash flow on the basis of operating, investing and financing activities. Mata uang yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah yang merupakan mata uang fungsional perusahaan dan Anak perusahaan The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is Indonesia Rupiah which is the functional currency of the company and Subsidiaries Lihat catatan 31 & 33 2. 2. a. Basis of consolidated financial statements presentation Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Standar Akuntansi Keuangan dan Peraturan Bapepam No.VIII.G.7 tanggal 13 Maret 2000 mengenai Pedoman Penyajian Laporan Keuangan serta Surat Edaran Bapepam Nomor SE- 02/PM/2002 tanggal 27 Desember 2002 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik untuk Industri Konstruksi. The consolidated financial statements have been prepared in accordance with accounting principles generally accepted in Indonesia, namely Statement of Financial Accounting Standard (PSAK), and Regulation of Capital Market Supervisory Board No.VIII.G.7 dated March 13, 2000 regarding Guidelines for Presentation of Financial Statement and Circular Letter of Capital Market Supervisory Board Number SE-02/PM/2002 dated December 27, 2002 regarding Financial Statement Presentation Guidelines for Construction Public Company. Program ESOP/MSOP adalah pemberian Hak Opsi Pembelian Saham kepada peserta Program ESOP/MSOP untuk membeli saham baru yang akan dikeluarkan dari portepel Perseroan sebanyak- banyaknya 5% dari modal ditempatkan dan disetor dalam Perseroan yang berdasarkan Peraturan Bapepam No.IX.D.4 merupakan maksimum saham yang dapat diterbitkan oleh perusahaan publik dalam periode 5 (lima) tahun tanpa memberikan hak lebih dahulu kepada pemegang saham lama (Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu/HMETD). ESOP/MSOP program is the grant for the Right of Share Purchase Option to the Participant of ESOP/MSOP program to purchase new shares so duly issued by portfolio of company of 5% of subscribed and paid up capital in the Company on the basis of Regulation of Capital Market Supervisory Agency No.IX.D.4 constituting maximum share that may be issued by the public company within the period of 5 years without prior right grant to the former shareholders (First Stock Subscription Right/HMETD). Opsi Pembelian Saham untuk Manajemen dan Karyawan Shares Purchase Option for Management and Employees 1. 1. 16 190 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) Kebijakan Akuntansi - Lanjutan Accounting Policy - Continued Prinsip - prinsip Konsolidasi The principles of Consolidation Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing United States of America Dollar European Euro Japanese Yen Singapore Dollar Dinar 2. 2. c. c. Transaction and Balance in Foreign Currency Pembukuan perusahaan dan anak perusahaan dilakukan dalam satuan Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam uang asing dijabarkan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasian dalam tahun yang bersangkutan. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, nilai tukar yang digunakan adalah sebagai berikut : Financial recording of the company and subsidiary company made in Rupiah currency. Transactions denominated in foreign currencies are converted into rupiah at the exchange rate prevailing at the date of transactions. At the balance sheet date, monetary asset and liabilities in foreign currencies are translated into Rupiah currency at the middle rate of Bank Indonesia at the date. Exchange gains and losses arising are recognized in the consolidated statement of income. As of December 31, 2009 and 2008, the exchange rates were used as follows : 2009 2008 Kebijakan akuntansi yang dipakai dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian telah diterapkan secara konsisten oleh Perusahaan Anak, kecuali dinyatakan secara khusus. Accounting policy so required in the presentation of consolidated financial statement has been applied consistently by the Subsidiaries, unless otherwise expressly stated in special manner. Hak minoritas atas laba (rugi) bersih dan ekuitas Anak perusahaan dinyatakan sebesar proporsi pemegang saham minoritas atas laba (rugi) bersih dan ekuitas Anak perusahaan tersebut The Net Minority interest on gain (loss) and equity of subsidiaries are stated at the proportion of ownership of the minority shareholders on gain (loss) and equity of the related subsidiaries. Penyertaan pada Perusahaan Anak seperti dijelaskan pada catatan 1d. Participation in Subsidiary shall be notified in Notes 1d. b. b. Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perseroan dan Perusahaan Anak dengan kepemilikan lebih dari 50%, baik langsung maupun tidak langsung, kecuali anak perusahaan yang pengendaliannya bersifat sementara atau terdapat pembatasan jangka panjang yang mempengaruhi kemampuan Anak perusahaan untuk mengalihkan dananya kepada Perusahaan. Consolidated financial statement shall include the financial statement of the Company and Subsidiaries which are owned more than 50% either directly or indirectly, except for the subsidiary which is intended to be temporarily controlled or operated under long-term restrictions; which significantly effects the ability to transfer funds to the Company. Pengaruh dari seluruh transaksi dan saldo antara Perusahaan Anak di dalam Perusahaan Induk telah dieliminasi dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian. The consequence of all transaction and balance made among the Subsidiaries within the Parent Company have been eliminated in the presentation of consolidated financial statement. Dolar Amerika Serikat 9,400 10,950 Dolar Singapura 6,698.51 7,608 Dinar 133.61 156.24 Euro Eropa 13,509.68 15,432 Yen Jepang 101.68 121,22 17 191 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) Kebijakan Akuntansi - Lanjutan Accounting Policy - Continued Related Parties 1) 1) 2) 2) Associated company; 3) 3) 4) 4) 5) 5) Perusahaan asosiasi. Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksud dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor). Individuals who having both directly or indirectly voting right interest in the reporting company influencing significantly and members of close family from the mentioned individual person (the term of member of close family shall be those who could be expected to have influence or been influenced by individual person in term of transactions made with the reporting company). Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan dan anggota keluarga dekat orang - tersebut, dan Key employee is the person having authority and responsibility to plan, lead and control the activities of reporting company including member of board of commissioners, board of directors and manager of the company and member of family who close with the mentioned persons, and Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung, oleh setiap orang yang diuraikan dalam angka 3) atau 4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan perusahaan- perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor. The company in which substantial interest in voting right held both in direct or indirect manner, by each person so notified in point 3) or 4), or such each person holding significant influence to the aforementioned company. It includes companies having member of board of commissioner, board of director , or main shareholders of the reporting company and the companies holding key management member so similar with the reporting Company. Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7, "Pengungkapan atas pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa". diartikan sebagai berikut : The company has transactions with other parties establishing special relationship. In accordance with Statement of Financial Accounting Standard No.7 "Disclosure in respect of Parties establishing special relationship" stated as follows: Yang dimaksud pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah : The term of parties establishing special relationship shall have the following meaning : Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh,atau berada di bawah pengendalian bersama dengan perusahaan pelapor (termasuk perusahaan holding, anak perusahaan dan sesama anak perusahaan). The Company through one or more agencies shall control or shall be controlled by, or under the mutual control with the reporting company (including holding companies, subsidiaries and fellow subsidiaries) d. d. 2. 2. Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa 18 192 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) Kebijakan Akuntansi - Lanjutan Accounting Policy - Continued 1) 1) 2) 2) 3) 3) 4) 4) Cash and Cash Equivalent Allowance for Doubtful Accounts e. Kas dan Setara Kas e. Kas dan setara kas mencakup kas, bank dan investasi jangka pendek yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang. Kas dan setara kas yang telah ditentukan penggunaannya atau tidak dapat digunakan secara bebas tidak tergolong dalam kas dan setara kas. Cash and cash equivalent include short term cash, bank and investment due within the period of three months or less. Cash and cash equivalent so determined the use or limited to be used may not be classified as cash and cash equivalent. f. Penyisihan Piutang Ragu-Ragu f. Perseroan mengadakan perjanjian dalam rangka usaha perseroan dengan BUMN- BUMN lain maupun anak perusahaan serta lembaga-lembaga pemerintah yang berwenang. The company enters into agreement for the purpose of business made by the company and other State Owned Enterprises and subsidiaries and competent authorized governmental. Mempunyai anggota pengurus yang sama dengan anak perusahaan yaitu direksi perseroan menjadi anggota dewan komisaris anak perusahaan. Company's member of management so similar with the subsidiary i.e. Board of director of the company to be the member of Board of Commissioner of the subsidiary company. Semua transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat bunga atau harga, persyaratan dan kondisi sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian. All transactions made by the parties establishing special relationship, either conducted by or not conducted under interest rate or price, similar requirements and conditions as conducted by the third party shall be disclosed in consolidated financial statement. Sifat hubungan istimewa yang terjadi pada perusahaan adalah sebagai berikut : The characteristic of related parties established by the company shall be as follows: Pemerintah Republik Indonesia yang diwakili oleh menteri negara BUMN merupakan pemegang saham mayoritas perseroan. Oleh karena itu perseroan dan BUMN lain memiliki hubungan affiliasi melalui penyertaan modal pemerintah Republik Indonesia. Government of the Republic of Indonesia represented by State Minister for State Owned Enterprise shall constitute majority shareholders of the company. Therefore, the Company and other State Owned Enterprises shall establish affiliation through the capital participation of the Government of Republic of Indonesia. Perseroan memiliki dana dan memiliki pinjaman dana pada bank-bank pemerintah atau bank-bank yang dimiliki oleh BUMN dengan persyaratan dan tingkat bunga normal sebagaimana berlaku pada pihak ketiga. The company deposits its fund and has funding loan in governmental banks or any banks held by the State Owned Enterprise under the terms of conditions and normal interest rate as applicable to the third party. Perusahaan menerapkan akuntansi BUMN Konstruksi yang ditindaklanjuti dengan SK Direksi No.IN.03.00/A.DIR.0003/2005 tentang pembentukan penyisihan piutang ragu-ragu dengan kriteria sebagai berikut : The company has applied Construction Stated Owned Enterprise accounting as further implemented by Letter of Decision of Board of Director No. IN.03.00/A.DIR.0003/2005 regarding formation of provision for doubtful account under the following criteria : 2. 2. 19 193 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) Kebijakan Akuntansi - Lanjutan Accounting Policy - Continued Retention Receivable Due from Customer Persediaan Inventory >24 - 27 bulan/months 40% >27 - 30 bulan/months 60% >30 - 33 bulan/months 80% >15 - 18 bulan/months 10% >18 - 21 bulan/months 20% >21 - 24 bulan/months 30% Umur piutang/Aging Accounts Prosentase/Percentage >12 - 15 bulan/months 5% Inventory of finished goods, raw material, accessories and work in progress on the basis of the lowest value between acquisition cost and net realization value. The acquisition cost is determined using weighted average method. Merchandise inventory failed to be sold due to the type, shape or model that are not in accordance with the market demand shall be removed to other assets. Such unsold inventory is set aside of 20% of final balance value of related inventory. h. Tagihan Bruto Pemberi Kerja atas Kontrak h. Tagihan bruto pemberi kerja merupakan piutang perusahaan yang berasal dari pekerjaan kontrak konstruksi yang dilakukan namun pekerjaan yang dilakukan masih dalam pelaksanaan. Tagihan bruto disajikan sebesar selisih antara biaya yang terjadi ditambah dengan laba yang diakui dikurangi dengan kerugian yang diakui dan termin. Due from customer constitutes the company receivable sourcing from construction employment contract so duly conducted, but the activities as carried out shall be in the course of implementation. Due from customer shall be served amounting to the difference between the accrued cost so added by admitted profit and decreased by admitted loss and installment. Tagihan bruto diakui sebagai pendapatan sesuai dengan metode persentase penyelesaian yang dinyatakan dalam berita acara penyelesaian pekerjaan yang belum diterbitkan faktur karena perbedaan antara tanggal berita acara progres fisik dengan pengajuan penagihan pada tanggal neraca. Due from customer is recognized as income in accordance with the method of percentage of completion declared in Certification of completion of the works in which the invoice has not been yet issued due to differences between the date physical progress and submission of invoice on the date of balance sheet. >33 - 36 bulan/months 100% g. Piutang Retensi g. Piutang retensi merupakan piutang perusahaan kepada pemberi kerja yang akan dilunasi setelah penyelesaian kontrak atau pemenuhan kondisi tertentu yang ditetapkan dalam kontrak. Piutang retensi dicatat pada saat pemotongan sejumlah persentase tertentu dari setiap tagihan termin untuk ditahan pemberi kerja sampai suatu kondisi setelah penyelesaian kontrak dipenuhi. Retention receivable constitute the company receivable to the employer that shall be fully paid upon the completion of contract or complience with certain condition as stipulated in contract. The retention receivable shall be recorded at the time of set off by several definite percentage of each installment receivable to be retained by the employer until certain condition upon the completion of contract. i. i. Persediaan barang jadi, bahan baku, perlengkapan dan barang dalam proses diakui berdasarkan nilai terendah antara harga perolehan atau nilai realisasi bersih. Harga perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang. Persediaan barang dagangan yang tidak terjual karena tipe, bentuk atau model tidak sesuai dengan kebutuhan pasar, dipindahkan ke aset lain-lain. Persediaan yang tidak terjual disisihkan sebesar 20% dari nilai saldo akhir persediaan yang bersangkutan. 2. 2. 20 194 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) Kebijakan Akuntansi - Lanjutan Accounting Policy - Continued Persediaan Real Estat Real Estate Inventory Biaya dibayar di muka Prepaid expenses Investasi Investment Investasi Jangka Pendek Short-term Investment Persediaan real estat terdiri tanah dan bangunan, bangunan sedang dalam penyelesaian dan tanah sedang dikembangkan dinyatakan sebesar biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Real estate inventory consist of land and building. The building in the process of completion and land is being developed, declared as amount as acquisition cost or net realization value, which one is lowest. Business expenses, production cost, procurement cost, distribution cost shall be borne in proportional manner under the income so admitted per period. Untuk biaya-biaya dibayar di muka sewa dan asuransi diamortisasi selama masa manfaat masing- masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. Prepaid expenses in terms of rental and insurance fee shall be amortized during the benefit period of each cost pursuant to pro rate method. k. k. Biaya pinjaman yang berhubungan dengan kegiatan pengembangan proyek dikapitalisasi ke proyek yang sedang dikembangkan. Loan cost in connection with the project developing activities is capitalized to the project that is being developed. j. j. Biaya dibayar di muka terdiri dari biaya usaha, biaya produksi, biaya pengadaan, biaya pengelolaan, biaya distribusi, biaya sewa dan asuransi. Prepaid expenses consist of business expenses, production cost, procurement cost, management cost, distribution cost, rental and insurance fee. Biaya perolehan tanah sedang dikembangkan meliputi biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan ditambah dengan biaya pengembangan langsung dan tidak langsung pada aset pengembangan real estat ditambah dengan biaya pinjaman. Land acquisition cost is being developed including Land for Development acquisition cost as added by direct and indirect developed cost on real estate developed asset and added by loan cost. Biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan meliputi biaya pra perolehan dan perolehan tanah dan dipindahkan ke tanah yang sedang dikembangkan pada saat pematangan tanah akan dimulai atau dipindahkan ke tanah matang pada saat tanah tersebut siap dibangun. Land acquisition cost not yet developed shall include pre-land acquisition cost and land acquisition and removed to the land that is being developed at the time of improvement on land is begun or removed to the improved land at the time the land is ready to be built Biaya perolehan bangunan sedang dalam penyelesaian meliputi biaya perolehan tanah yang telah selesai dikembangkan ditambah dengan biaya- biaya pembangunan dan biaya pinjaman serta dipindahkan ke aset tanah dan bangunan pada saat dibangun dan siap dijual. Building acquisition cost that is being completed shall include land acquisition cost that has been completed to be developed and added by developed cost and loan cost and removed to the land and building assets during the development and it is ready to be sold. Deposito berjangka yang jatuh tempo kurang dari tiga bulan namun dijaminkan dan deposito berjangka yang jatuh tempo lebih dari tiga bulan disajikan sebagai investasi jangka pendek dan dinyatakan sebesar perolehan. Time deposit due less than three months but pledged and time deposit due more than three months shall be served as short term investment and mentioned amounting to acqusition value. Untuk biaya usaha, biaya produksi, biaya pengadaan, biaya distribusi akan dibebankan secara proporsional dengan pendapatan yang diakui pada setiap periode. 2. 2. 21 195 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) Kebijakan Akuntansi - Lanjutan Accounting Policy - Continued Investasi Pada Perusahaan Asosiasi Investment to Association Company Tanah Belum Dikembangkan Land for Development Aset Tetap Fixed assets 1). Kepemilikan Langsung 1). Direct Acquisition
Prasarana Infrastructure Office building, employee housing, guest house and permanent villa Bangunan semi permanen dan pabrik Semi permanent building and plant Perlengkapan kantor Office equipment Kendaraan bermotor Motor Vehicles Peralatan proyek - Mesin dan peralatan prefab Project equipment- Machines and prefab housing Project equipment is depreciated under sum of the years digit method so duly adjusted, while other fixed asset shall be made under straight line method. Estimasi umur ekonomis aset tetap sesuai Surat Keputusan Direksi No.01.09./A.DIR 0702/95 tanggal 22 Desember 1995, adalah sebagai berikut : Estimated useful life of fixed asset based on Letter of Decision of Board of Director No.01.09/A.DIR 0702/95 dated December 22, 1995 set forth as follows : Tahun / Years Tanah yang belum dikembangkan adalah tanah yang sudah dimiliki tetapi belum mulai dikembangkan dinyatakan berdasarkan nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value) dan akan dipindahkan sebagai akun persediaan pada saat mulai dikembangkan dan dibangunnya prasarana. Land for Development is the land that has been owned, but has not yet developed. It shall be considered on the basis of the lowest value between acquisition value and net realization value and removed as inventory account at the time the infrastructure began to be developed and built. m. m. Aset tetap dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan, kecuali untuk aset tetap tertentu yang digunakan dan diperoleh sebelum tahun 1987, dinilai kembali berdasarkan peraturan pemerintah No.45 tanggal 2 Oktober 1986 dengan kredit ke akun "selisih penilaian kembali aset tetap" dalam bagian ekuitas di neraca. Fixed Assets shall be stated on the basis of acquisition cost after deduction of accumulated depreciation, except in certain fixed asset so required and acquired prior to 1987, revalued under Government Regulation No.45 dated October 2 1986 so credited to the account "Difference of reassesment on fixed asset" in part of equity in balance sheet. Penyertaan jangka panjang pada perusahaan asosiasi dengan kepemilikan kurang dari 20% dinyatakan sebagai biaya perolehan (metode biaya). Penyertaan dengan kepemilikan antara 20%-50% dicatat dengan metode ekuitas. Berdasarkan metode ini,investasi saham pada perusahaan asosiasi disesuaikan dengan jumlah bersih kenaikan atau penurunan laba atau rugi bersih perusahaan asosiasi dan dividen yang diterima sejak tanggal akuisisi. Long-term Investment in shares of stock in associated company with less than 20% ownership is stated at cost (cost method). The investment with the ownership of at least of 20% but not exceeding 50% are recorded by equity method in which investment in shares are recorded at cost adjusted by net amount of increase or decrease of equity in the net earnings or losses of the associated company and dividends received since the date of acquisition. l. l. Peralatan proyek disusutkan berdasarkan metode jumlah angka tahun yang disesuaikan, sedangkan aset tetap yang lainnya berdasarkan metode garis lurus. Bangunan kantor, mess/guest house, rumah tinggal/ villa permanen. 20 10 4 4 2. 2. 22 196 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) Kebijakan Akuntansi - Lanjutan Accounting Policy - Continued housing equipment Peralatan produksi/pabrik - Mesin dan peralatan Project equipment- Machines and pilling plant pabrik tiang beton equipment Mesin dan peralatan pabrik Machines and plant equipment 2). 2). Leases a) a) b) b) c) d) d) Pada awal sewa, nilai kini dari jumlah pembayaran sewa secara substansial mendekati nilai wajar aset sewaan; dan At the initial lease period, present value of total of minimum lease payment in substantial manner shall approach fair value of lease asset, and Sewa mengalihkan kepemilikan aset kepada lesse pada masa sewa. Lease shall transfer the ownership of asset to the lessee at the termination of lease period. Lesse mempunyai opsi untuk membeli aset pada harga yang cukup rendah dibandingkan nilai wajar pada tanggal opsi mulai dapat dilaksanakan, sehingga pada awal sewa dapat dipastikan bahwa opsi memang akan dilaksanakan. Lease shall have option to purchase the asset on sufficient low price rather than fair value as of the date of the commencement of the implementation of the option. Therefore, in the initial lease, it may ensure that the option shall be implemented. Masa sewa adalah untuk sebagian besar umur ekonomis aset meskipun hak milik tidak dialihkan. c) Lease period shall be intended to most economic aging of assets, though, abandonment is not transferred. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan dipindahkan ke aset tetap pada saat selesai dan siap digunakan. Construction in progress stated at cost and removed into fixed asset at the time of the completion and ready to be used. 4 - 8 4 - 8 Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya. Pemugaran dan peningkatan daya guna dalam jumlah besar dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan serta akumulasi penyusutan dan amortisasinya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dilaporkan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan. Maintenance and repairs cost are charged as an expense as incurred in consolidated financial statement. Renewals and improvements which extend the useful lives of the fixed assets are capitalized. When assets are retired or otherwise disposed of, their acquisition cost and the related accumulated depreciation are eliminated from the financial statements, and the resulting gains and losses are recognized in the statements of income. Sewa Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Lease is classified as financing lease, if such lease transfers substantially all risks and benefits related to the ownership of the assets. Lease is classified as operating lease, if such lease does not transfers substantially all risks and benefits related to the ownership of the assets. Klasifikasi sewa sebagai sewa pembiayaan atau sewa operasi didasarkan pada substansi transaksi dan bukan pada bentuk kontraknya. Contoh dari situasi yang secara individual atau gabungan dalam kondisi normal mengarah pada sewa yang diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan adalah : Lease classification as financing lease or operating lease shall be made under the substance of transaction and instead of the form of contract. The example of either individual or collective situation in normal condition refering to the lease which is classified as financing lease shall be as follows : 4 - 8 2. 2. 23 197 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) Kebijakan Akuntansi - Lanjutan Accounting Policy - Continued e) e) a) a) b) b) c) c) Proyek Kerja Sama Joint Operation Aktiva tetap yang tidak di gunakan dalam usaha Unused Assets Pendapatan diakui pada saat laporan pertanggungjawaban proyek disetujui dan dicatat sebesar porsinya. Income is recognized upon the approval and record of project liable statement under the quantity of the portion. Jika lesse dapat membatalkan sewa, maka rugi lessor yang terkait dengan pembatalan ditanggung oleh lesse. If the lessee cancel to lease, then the loss suffered by lessor related to such cancellation shall be duly borne by lessee. Laba atau rugi dari fluktuasi nilai wajar residu disebabkan kepada lesse sebagai contoh, dalam bentuk potongan harga rental dan setara dengan sebagian besar hasil penjualan residu pada akhir sewa );dan Pofit or loss of scrap fair value fluctuation shall be borne to the lessee, for an example, in form of lease discount and equal to the most of scrap selling proceeds at the termination of lease period; and Lesse memiliki kemampuan untuk melanjutkan sewa untuk periode kedua dengan nilai rental yang secara substansial lebih rendah dengan nilai pasar rental. Lessee shall be capable to continue the lease to the second period with lease value in substantial manner that is more than lease market value. Aset sewaan bersifat khusus dan dimana hanya lesse yang dapat menggunakannya tanpa perlu modifikasi secara material. Lease asset shall have special characteristic and in which only lessee who may use it without requiring modification materially. Indikator dari situasi yang secara individual ataupun gabungan dapat juga menunjukkan bahwa sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan : Indication from the individual or collective situation may show that the lease is classified as financing lease so set forth as follows : Perusahaan melakukan perjanjian kerjasama dengan berbagai pihak sebagaimana tersebut pada masing- masing perjanjian, berupa penyerahan dana kepada pengelola dengan kewajiban yang tertuang dalam perjanjian kerjasama menurut porsi yang ditetapkan. Pengelola proyek dibentuk dengan dengan anggota yang berasal dari masing-masing pihak yang melakukan perjanjian. Pengelola proyek ini melaksanakan kegiatan pembangunan proyek yang berasal dari pemberi kerja (owner ) dan bertanggungjawab sepenuhnya terhadap seluruh kegiatan tersebut termasuk laporan pertanggungjawaban keuangan dan proyek kepada masing-masing pihak yang melakukan perjanjian kerja sama. Penyerahan dana kepada pengelola proyek dicatat dan diberlakukan sebagai Setoran Dana Kerja Sama Operasi. The company has cooperation agreement with various parties as contained in respective agreement, in form of fund submission to the management under the obligation entered into in the cooperation agreement pursuant to the determined portion. Project management shall be formed by the member from the respective parties conducting the joint operation agreement. This project management shall implement project developing activities recommended from the owner and shall be held full liable to any and all activities including financial and project liable statement to respective party carrying out the joint operation agreement. Fund submission to the said project management shall be recorded and applied as fund for paid up operational joint operation. o. o. Aktiva tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan usaha dinyatakan sebesar harga perolehan dan tidak disusutkan, disajikan dalam kelompok aktiva lain-lain. Fixed assets that are not required in terms of business activities shall be declared amounting to the acquisition price and not depreciated in other assets classification. 2. 2. n. n. 24 198 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) Kebijakan Akuntansi - Lanjutan Accounting Policy - Continued Kewajiban bruto pemberi kerja Due to customers Uang Muka dari Pelanggan Advance from Costumer Hutang Obligasi dan Biaya Emisi Obligasi Bonds and Deferred Issuance Cost Biaya Emisi Saham Share Issue Cost Saham Beredar yang Diperoleh Kembali Treasury Stock All expenses occurred in connection with the initial bid of the Company shares to the public shall be recorded as set off Additional Paid Up Capital constituting the component of equity in consolidated balance sheet. t. t. r. r. Hutang obligasi disajikan sebesar nilai nominal setelah memperhitungkan amortisasi premium atau diskonto. Bond debt shall be served amounting to the nominal value after calculating the amortization of premium or discount. Biaya emisi obligasi merupakan biaya transaksi yang harus dikurangkan langsung dari hasil emisi dalam rangka menentukan emisi neto obligasi. Selisih antara emisi neto dengan nilai nominal merupakan diskonto atau premium yang harus diamortisasi selama jangka waktu obligasi dengan metode garis lurus. Bonds issue expense shall constitute transaction cost shall be deducted directly by the issue proceeds in order to determine bonds net issue proceed. The diferrence between net issue and nominal value shall constitute discount or premium so duly amortized within the period of bonds under straight line method. Kewajiban bruto pemberi kerja merupakan kewajiban perusahaan yang berasal dari pekerjaan kontrak konstruksi yang dilakukan namun pekerjaan yang dilakukan masih dalam pelaksanaan. Kewajiban bruto disajikan sebesar selisih antara biaya yang terjadi ditambah laba yang diakui dikurangi dengan kerugian yang diakui dan termin. Due to customer shall constitute liability of the company originating from the constructing contracted activities as carried out and being in the implementation process. Due to customer shall be served amounting to the difference between the accrued cost so increased by the admitted profit, then deducted by the admitted loss and installment. q. q. Uang muka dari pelanggan merupakan uang muka yang diterima dari pelanggan atau pemilik proyek. Jumlah tersebut secara proporsional akan dikompensasikan dengan tagihan yang didasarkan atas kemajuan fisik yang telah dicapai. Down payment made by the costumer shall constitute down payment received from the said costumer or the owner of project. Such amount in proportional manner shall be compensated by the invoice on the basis of achieved physical improvement. p. p. Saham beredar yang diperoleh kembali ditarik dari peredaran, dinyatakan sebesar nilai nominal (par value method) dan disajikan sebagai pengurang "Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh" pada neraca konsolidasian. Selisih harga perolehan kembali dengan nilai nominal saham disajikan sebagai pengurang akun "Tambahan Modal Disetor" (Agio Saham). Share supply as reacquired and drawn from the circulation shall be declared amounting to the par value and served as set off "Full subscribed and paid up capital" in consolidated balance sheet. The difference between re price acquisition and share nominal value shall be served as set off for the account "Additional Paid Up Capital" (Premium). 2. 2. s. s. Seluruh beban yang terjadi sehubungan dengan penawaran perdana saham Perusahaan kepada masyarakat dicatat sebagai pengurang Tambahan Modal Disetor (Agio Saham) yang merupakan komponen ekuitas dalam neraca konsolidasian. 25 199 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) Kebijakan Akuntansi - Lanjutan Accounting Policy - Continued Dana Pensiun dan Imbalan Pasca Kerja Pension and Other Benefit Cost Dana Pensiun Pension Fund - - Realization PhDp above the average of its assumed - Perubahan asumsi tingkat kenaikan PhDP - Change the rate of increase PhDP assumption Imbalan Pasca Kerja Compensation of Post Employee Benefits Above conditions have resulted in a surplus condition in the previous year turned into a deficit of Rp 44 billion. Perusahaan tetap mengikutsertakan seluruh karyawan pada program jaminan hari tua melalui PT Jamsostek. The company continues to participate all employee in pension Program through Manpower Social insurance to PT Jamsostek. Perusahaan menghitung kewajiban imbalan pasca kerja dengan metode projected unit credit , sesuai dengan PSAK 24 (Revisi 2004). Biaya jasa kini diakui sebagai beban pada tahun berjalan. Biaya jasa lalu sebagai dampak perubahan asumsi aktuaria bagi karyawan aktif diakui dalam laporan laba rugi selama sisa masa kerja rata-rata karyawan tersebut. Imbalan kerja atas pemutusan hubungan kerja diakui sebagai kewajiban dan beban pada saat terjadi. The company calculates post employment compensation liability under projected unit credit method in accordance with PSAK 24 (Revision 2004). The current service cost shall be admitted as the current year expenses. Cost carry forward as impact of actuary assumption changes to active employee shall be admitted in profit and loss statement within the remaining average services period of the employees. Work compensation in respect of termination of employment relationship shall be admitted as liability and expenses at the time it occurs. Iuran pegawai ditetapkan 5% dari pendapatan tetap pegawai, sedangkan iuran beban perusahaan sebesar 12,3% dari pendapatan tetap pegawai. Employment premium shall determined of 5% of fixed income of the employee, while the company expense premium shall be 12.3% of fixed income of the employee. Sejak tahun 2006 Dana Pensiun telah berada pada posisi Full Funded , sehingga perusahaan hanya memiliki kewajiban untuk pemenuhan iuran saja dan tidak mempunyai kewajiban untuk pemenuhan dana Past Service Liabilities (PSL). As of 2006, Pension Fund has been in Full Funded Position, such that the company is only obliged to only fulfill the premium and is not obliged to fulfill the fund to Past Service Liabilities (PSL). Namun sesuai Laporan Aktuaris PT. Dian Artha Tama atas Laporan Berkala Dana Pensiun PT Wijaya Karya per 31 Desember 2009 atas analisa perubahan surplus (defisit), untuk tahun 2009 telah terjadi kenaikan Kewajiban Aktuaria yang cukup besar terutama disebabkan oleh : But according Actuaries report PT. Dian Artha Tama on Pensions Newsletters PT Wijaya Karya as of December 31, 2009 on the analysis of changes in surplus (deficit), for the year 2009 has been an increase in Actuarial Liability significant mainly due to: u. u Perusahaan menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti yang dikelola oleh Dana Pensiun WIKA untuk pegawai organik yang masa penerimaan sampai dengan tahun 2006, untuk pegawai dengan masa penerimaan 2007 dan seterusnya serta pegawai terampil diikutsertakan pada program pensiun iuran pasti yang pelaksanaannya dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Manulife. The company shall provide definite benefit pension program managed by WIKA Pension Fund to organic employee with the recruitment period of 2007 and subsequently and non-organic employee (skillful employee) shall be participated in definite premium pension program in which the implementation shall be managed by Manulife Financial Institution Pension Fund. 2. 2. Realisasi PhDp rata-rata diatas dari yang diasumsikan Atas kondisi tersebut telah mengakibatkan kondisi surplus di tahun sebelumnya berubah menjadi defisit sebesar Rp 44 milyar. 26 200 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) Kebijakan Akuntansi - Lanjutan Accounting Policy - Continued Uang Muka Proyek Jangka Panjang Advance for Long-Term Projects Pengakuan Pendapatan dan Beban Revenue and Expense Recognition 1). 1). Land and building sales under KPR facilities : a a ) b b ) c c Berdasarkan ketentuan tersebut, pendapatan dari penjualan rumah diakui bila seluruh syarat berikut telah terpenuhi : On the basis of foregoing conditions, income of housing selling shall be recognized if the following conditions have been fulfilled : Penjualan tanah dan bangunan fasilitas KPR: Pengikatan jual beli telah berlaku Agreement of sale and purchase shall be effective Harga jual akan tertagih di mana jumlah pembayaran yang diterima sekurang- kurangnya mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati. Sale price shall be collected in which the amount of received payment shall be at least 20% of sale price as mutually agreed. Pendapatan bidang usaha konstruksi diakui berdasarkan metode persentase penyelesaiaan. Persentase penyelesaian konstruksi ditetapkan berdasarkan kemajuan fisik proyek yang dinyatakan dalam bentuk Berita Acara Opname Proyek (BAOP) yang ditandatangani kedua belah pihak. Terhadap pendapatan usaha konstruksi yang telah diterbitkan fakturnya diakui sebagai piutang usaha, sedangkan yang belum diterbitkan fakturnya diakui sebagai tagihan bruto pemberi kerja. Income of construction business field is recognized on the basis of percentage of completion method. The construction percentage of completion shall be determined under projected physical improvement declared in form Minutes of Project Opname signed both parties. In terms of constructions income which its invoice has been issued shall be recognized as trade receivable, while the invoice not yet issued shall be recognized as due from customer. Pendapatan bidang manufaktur dan perdagangan diakui berdasarkan penyerahan barang kepada pembeli. Pendapatan penyewaan alat-alat berat dihitung berdasarkan masa penggunaannya. Terhadap pendapatan yang telah diterbitkan fakturnya diakui sebagai piutang usaha, sedangkan yang belum diterbitkan fakturnya diperlakukan sebagai pendapatan yang akan diterima. Income of manufacture and trading shall be recognized under goods delivery to purchaser . Income of heavy tools rental services is calculated under the period of use. In terms of issued income, the invoice issued shall be recognized as trade receivable, while the invoice non-issued shall be treaten as invoice that shall be received. Pendapatan bidang usaha perumahan diakui dengan metode akrual penuh (full accrual method ) yaitu setelah penandatanganan akte jual beli untuk penjualan tunai dan setelah akad kredit untuk penjualan melalui Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dari bank. Income of real estate business field shall be recognized under full accrual methods i.e. upon the signing of deed of sale purchase for cash selling and deed of credit for the selling through Housing Ownership Credit (KPR) from the bank. v. v. Uang muka proyek jangka panjang merupakan uang muka yang diterima dari pemberi kerja atau pemilik proyek atas pekerjaan konstruksi yang akan dilakukan yang jangka waktu penyelesaian proyek lebih dari satu tahun. Jumlah tersebut secara proporsional akan dikompensasikan dengan tagihan yang didasarkan atas kemajuan fisik yang telah dicapai. Long-term projected down payment shall consitute down payment as received from the employer or the owner of the project in respect of constructing activities that shall be conducted within the period of more than one year for the completion of the project. Such amount in proportional manner shall be duly compensated under the invoice on the basis of achieved physical improvement. w. w. Tagihan penjual terhadap pembeli pada masa yang akan datang bebas dari subordinasi terhadap hutang lain dari pembeli. Invoice so submitted by the seller to the purchaser in the subsequent periods shall be free from subordination to other loans of the purchaser. 2. 2. 27 201 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) Kebijakan Akuntansi - Lanjutan Accounting Policy - Continued d d 2). 2). 3). 3). a a b b c c d d 4). 4). a a b b c c Harga jual akan tertagih di mana jumlah pembayaran yang diterima sekurang- kurangnya telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati. Sale price shall be collected in which amount of received payment shall reach at least 20% of the sale price as mutually agreed. Tagihan penjual terhadap pembeli pada masa yang akan datang bebas dari subordinasi terhadap hutang lain dari pembeli. Invoice as submitted by the seller to the purchaser in subsequent periods shall be free from the subordination in respect of other loans from the purchaser. Penjual tidak mempunyai kewajiban yang signifikan lagi untuk menyelesaikan pematangan lahan yang dijual, pembangunan fasilitas yang dijanjikan ataupun yang menjadi kewajiban penjual sesuai pengikatan jual beli. The Seller shall not be held significant liable to complete sold improvement on land, facility development so undertaken or as obligation of the seller in accordance with the agreement of sale and purchase. Pengakuan pendapat atas penjualan tanah beserta bangunan tanpa fasilitas KPR bank dilakukan bila pembeli telah membayar minimum 50% dari harga jual dan nilai progres pembangunan telah mencapai minimal 80%. Income recognition in respect of land and building sale without bank KPR facility shall be conducted, if the purchaser has made minimum payment of 50% of sale price and development progress has minimum reached 80%. Penjualan kavling tanah tanpa bangunan. Revenue from sale of land without building. Pengikatan jual beli telah berlaku Agreement of sale and purchase shall be effective Penjual telah mengalihkan kepada pembeli seluruh risiko dan manfaat kepemilikan yang umum yang terdapat pada suatu transaksi penjualan, dan penjual selanjutnya tidak mempunyai kewajiban atau terlibat lagi secara signifikan dengan aset (property ) tersebut. Dalam hal ini setidak-tidaknya bangunan tersebut telah diserahterimakan dan siap dihuni. The seller have transferred to the purchaser all general ownership risks and benefits contained in sale transaction, and the seller hereinafter shall not be held liable to or involve significantly with assets (property). In the manner, such building at least shall have been delivered and accepted and shall be ready to be lived. Penjualan tanah dan bangunan tanpa fasilitas KPR Land and building sales without KPR facilities : Jumlah pendapatan penjualan dan biaya unit bangunan dapat diestimasi dengan andal. The total income of development unit sale and cost may be estimated reliably. Pengakuan pendapatan atas penjualan apartemen diakui dengan metode persentase penyelesaian, apabila seluruh kriteria berikut terpenuhi. Income recognition in respect apartement sale shall be recognized under percentage of completion method, if all this following criteria shall be fulfilled: Proses konstruksi telah melampaui tahap awal, yaitu fondasi bangunan telah selesai dan semua persyaratan untuk memulai pembangunan telah terpenuhi; Construction process shall pass initial phase, such as building foundation shall have been completed and all requirements to begin the development shall have been fulfilled; Jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli. The amount of payment by the purchaser shall reach 20% of the sale price so duly agreed and such amount shall not be returned to the said purchaser; and 2. 2. 28 202 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) Kebijakan Akuntansi - Lanjutan Accounting Policy - Continued Bunga Pinjaman Interest Loans Beban ditangguhkan Deferred Expense a a b b Goodwill Goodwill Revaluasi Revaluation x. x. Bunga atas pinjaman yang digunakan untuk membangun/membuat aset tetap sampai konstruksi selesai, dibebankan sebagai unsur harga perolehan. Bunga atas pinjaman yang digunakan untuk pembiayaan bidang realty dan konstruksi dibebankan ke harga pokok. Bunga untuk pembiayaan bidang usaha industri dan perdagangan dibebankan sebagai beban lain-lain. Interest of loan required to build/make fixed asset until construction finished shall be borne as an element of acquisition cost.Interest of Loan so required to finance realty and construction business field shall be borne in cost of goods sold. Interest for the industrial and commercial business field finance shall be subject to such other expenses. y. y. Apabila semua persyaratan tersebut di atas tidak terpenuhi, semua penerimaan uang yang berasal dari pelanggan dicatat sebagai uang muka dari pelanggan dengan menggunakan metode deposit, sampai semua persyaratan terpenuhi. If the aforementioned terms and conditions fail to be complied with, then consequently all the money receipt from the customer shall be recorded as down payment made by the said customer pursuant to the deposit method until the compliance with the terms and conditions. Beban diakui sesuai dengan manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual method). The expenses shall be recognized in accordance with the benefits in the relevant year (accrual method). Goodwill merupakan selisih lebih yang tidak teridentifikasi antara biaya perolehan dengan nilai wajar aset bersih anak perusahaan pada saat akuisisi. Goodwill diamortisasi selama 5 tahun. Goodwill shall constitute positive increment not identified between acquisition cost and net asset fair value of subsidiaries during the acquisiton. The goodwill shall be amortized within 5 years. aa. aa. Revaluasi aset tetap dilakukan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No.384/KMK.04/1998 tanggal 14 Agustus 1998. Selisih antara nilai revaluasi dan nilai buku (nilai tercatat) aset tetap dibukukan dalam perkiraan modal dengan nama Selisih Penilaian Aset Tetap. Revaluation of fixed assets shall be conducted on the basis of Decree of Minister of Finance No.384/KMK.04/1998 dated August 14, 1998. The difference between revaluation value and book value of fixed assets shall be booked in capital assumption in the name of Difference of Fixed Assets Assestment. Biaya ditangguhkan disajikan di Neraca pada nilai bersihnya, yaitu harga perolehan dikurangi akumulasi amortisasi. Deferred expense shall be served on Balance sheet in the net value, i.e. acquisition price is deducted by amortization accumulated. Pembebanan pada periode berjalan dilakukan dengan metode garis lurus sesuai dengan taksiran masa manfaatnya paling lama 3 tahun. Pembebanan dimulai saat manfaat dari pengeluaran tersebut mulai terjadi. The cost for the current year period shall be imposed under straight line method in accordance with the assumption of benefit period within no later than 3 years. Such charges shall be commenced upon the benefit of accrued outcome. z. z. Yang dapat termasuk dalam beban ditangguhkan diantaranya : Deferred expense shall include the following matters : Pengeluaran untuk pendirian suatu segmen dalam tahap pengembangan. Outcome for the establishment on a segment in developmental phase. Pengurusan legal hak atas tanah. Legal management for land right. 2. 2. 29 203 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) Kebijakan Akuntansi - Lanjutan Accounting Policy - Continued Pajak Penghasilan Income Tax Beban pajak kini untuk anak perusahaan ditentukan berdasarkan penghasilan kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan kewajiban pajak tangguhan untuk anak perusahaan diakui atas konsekuensi pajak pada tahun mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban pada tanggal neraca. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi penghasilan kena pajak pada masa mendatang. Current tax assesment for subsidiaries shall be determined under income after tax within the related period calculated on the basis of the prevailing tax rate. Deferred tax asset and liability for subsidiaries shall be recognized for the consequence of tax in the subsequent years accrued from the difference of recorded amount on asset and liability pursuant to the financial statement under asset and liability tax assesment on the date of balance sheet. The deferred tax assesment shall be recognized to all temporary difference of tax assesment and deferred tax asset shall be recognized of temporary difference that may be deducted an accumulation of fiscal loss, to the extent that it may be possible that it may have benefit to deduct income tax hereafter. Pajak tangguhan untuk anak perusahaan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan pada laporan laba rugi konsolidasi atau ke ekuitas apabila pajak tersebut berhubungan dengan transaksi yang langsung dikreditkan atau dibebankan ke ekuitas. Deferred tax for subsidiaries is calculated under the prevailing tax rate or insubstantial manner shall have been applicable on the date of the balance sheet. The deferred tax shall be borne or credited in consolidated profit loss statement or equity if such tax is in connection with the transaction so credited or borne to the equity in direct manner. Sehubungan dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah RI No.40 Tahun 2009 yang diundangkan pada tanggal 4 Juni 2009 yang merupakan Perubahan (revisi) atas Peraturan Pemerintah RI No.51 Tahun 2008 yang telah diundangkan tanggal 23 Juli 2008 tentang Pajak atas Penghasilan Dari Usaha Jasa Konstruksi sebagai pengganti Peraturan Pemerintah RI No.140 tahun 2000, PT Wijaya Karya (Persero) sebagai pelaksana konstruksi sesuai pasal 10B PP No.40 tahun 2009 dikenakan tarif 3% final untuk kontrak yang diperoleh mulai 1 Agustus 2008. Related to the stipulation of Government Regulation of the Republic of Indonesia No.40 Year 2009 so enacted on June 4, 2009 as revised of No.51 Year 2008 so enacted July 23, 2008 regarding Income Tax of Construction Service Business as the substitute of Government Regulation of the Republic of Indonesia No. 140 Year 2000, PT Wijaya Karya (Persero) as the construction management pursuant to Article 10B Government Regulation No.40 Year 2009 shall be subject to tariff 3% final to the contract so achieved as August 1, 2008. Beban penyusutan aset tetap yang direvaluasi dicatat berdasarkan metode garis lurus dengan tarif penyusutan yang dihitung menurut sisa umur ekonomis aset tersebut. Depreciation expense of fixed assets so revaluated shall be recorded on the basis of straight line method with depreciated rate calculated in accordance with the remaining asset economic aging. Pada saat pencatatan revaluasi, akumulasi penyusutan bangunan dieliminasi ke dalam jumlah bruto dari aset bangunan, sehingga harga perolehan tercatat merupakan nilai wajar dari hasil revaluasi atas bangunan tersebut. During the record of revaluation, accumulated depreciation for the development shall be eliminated in gross amount of development asset, such that the recorded acquisition price shall be fair value of revaluation proceeds for such building. ab. ab. 2. 2. 30 204 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) Kebijakan Akuntansi - Lanjutan Accounting Policy - Continued Laba Bersih Per Saham Net Earning Per Share Segmen Usaha Business Segment Perbedaan nilai tercatat aset atau kewajiban yang berhubungan dengan pajak penghasilan final dengan dasar pengenaan pajaknya, tidak diakui sebagai aset atau kewajiban pajak tangguhan. Beban pajak kini sehubungan dengan penghasilan yang menjadi subjek pajak penghasilan final diakui proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada periode berjalan. Selisih antara penghasilan pajak final yang telah dibayar dengan jumlah yang dibebankan sebagai beban pajak penghasilan pajak final pada perhitungan laba rugi konsolidasi diakui sebagai pajak dibayar di muka atau hutang pajak The difference of asset or liability recorded value in connection with final income tax and basis for tax assesment shall not be recognized as deferred asset or liability. Current tax charges in connection with the income as subject for final income tax shall be recognized proportionally with the amount of income pursuant to the accountant so recognized in the consequtive periods. The difference between final income tax so fully paid by the amount borne as final income tax in terms of calculation on consolidated profit loss shall be recognized as witholding tax or tax payable. Sesuai dengan peraturan perundangan perpajakan, penghasilan yang telah dikenakan PPh final tidak lagi dilaporkan sebagai penghasilan kena pajak, semua beban sehubungan dengan penghasilan yang telah dikenakan PPh final tidak boleh dikurangkan. Di lain pihak, baik pendapatan maupun beban tersebut dipakai dalam perhitungan laba rugi menurut akuntansi. Oleh karena itu tidak terdapat perbedaan temporer sehingga tidak diakui adanya aset atau kewajiban pajak tangguhan, dan terhadap saldo aset pajak tangguhan tahun 2007 telah dibebankan pada tahun berjalan. In accordance with laws and regulations of taxation, income after Final Income Tax shall not be reported as taxable income, all charges in connection with the income income after Final Tax Income shall not be deducted. In addition, both the income and charges shall be required in profit loss calculation pursuant to the accounting. Therefore, there is no temporary difference, such that it shall not be recognized that there is no deferred tax asset or liability , and in respect of the deferred tax asset balance year 2007, it has been borne in the consequitive years. Pada laporan keuangan per 31 Desember 2008, perusahaan belum menerapkan ketentuan perpajakan sebagaimana diatur dalam PP No.51 Tahun 2008 secara keseluruhan, tetapi menghitung Kewajiban perpajakan sesuai PP No.51 Tahun 2008 hanya untuk kontrak yang diperoleh mulai 1 Agustus 2008 (tidak memberlakukan sejak 1 Januari 2008), dengan pertimbangan Perusahaan secara bersama- sama dengan Kontraktor BUMN Karya lainnya dan Asosiasi Kontraktor Indonesia telah mengajukan surat keberatan terhadap pemberlakuan PP No.51 Tahun 2008 yang dikeluarkan tanggal 20 Juli 2008 dan diundangkan pada tanggal 23 Juli 2008, yang berlaku surut sejak 1 Januari 2008. In the financial statements as of December 31, 2008, the company has not implemented the tax provisions as stipulated in Government Regulation No.51 of 2008 as a whole, but calculating tax obligations according to Regulation No.51 of 2008 only to contracts derived from August 1, 2008 (does not apply since January 1, 2008), with consideration of the Company jointly with any other contractor's work and the state- owned Indonesian Contractor's Association has submitted a letter of objection to the application of Regulation No.51 of 2008 which was issued on July 20, 2008 and promulgated on July 23, 2008, with retrospective effect from January 1, 2008. Informasi pelaporan segmen usaha disajikan untuk menunjukkan hasil usaha grup yang berasal dari tiap segmen berdasarkan bidang usaha. Business segment reporting information served in order to show group business proceeds originating from each segment on the basis of the business field. ac. ac. Laba bersih per saham masing-masing dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Net earnings per share of each calculated by dividing net income by the average number of shares that were outstanding weigh the year concerned. ad. ad. 2. 2. 31 205 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) Kas dan Setara Kas Cash and Cash Equivalent Akun ini terdiri dari : This account consists of : Kas Bank Bank Pihak hubungan istimewa : Related parties : Rupiah Rupiahs PT Bank Mandiri (Persero),Tbk. PT Bank Mandiri (Persero),Tbk. PT Bank BNI (Persero), Tbk. PT Bank BNI (Persero), Tbk. PT Bank Jatim PT Bank Jatim PT Bank BTN (Persero), Tbk. PT Bank BTN (Persero), Tbk. PT Bank BPD Sumsel PT Bank BPD Sumsel PT Bank BPD Jabar Banten PT Bank BPD Jabar Banten PT Bank BPD Aceh PT Bank BPD Aceh PT Bank BPD Kaltim PT Bank BPD Kaltim PT Bank BPD Riau PT Bank BPD Riau PT Bank BPD Syariah PT Bank BPD Syariah PT Bank BRI (Persero), Tbk. PT Bank BRI (Persero), Tbk. PT Bank Bukopin, Tbk PT Bank Bukopin, Tbk PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Syariah Mandiri Dolar Amerika Serikat United States Dollar PT Bank Mandiri (Persero),Tbk. PT Bank Mandiri (Persero),Tbk. PT Bank BNI (Persero), Tbk. PT Bank BNI (Persero), Tbk. PT Bank BRI (Persero), Tbk. PT Bank BRI (Persero), Tbk. Euro Eropa European Euro PT Bank Mandiri (Persero),Tbk. PT Bank Mandiri (Persero),Tbk. Yen Jepang Japanese Yen PT Bank Mandiri (Persero),Tbk. PT Bank Mandiri (Persero),Tbk. PT Bank BRI (Persero), Tbk. PT Bank BRI (Persero), Tbk. Pihak ketiga : The third parties : Rupiah Rupiahs PT Bank Mega, Tbk. PT Bank Mega, Tbk. PT Bank NISP, Tbk. PT Bank NISP, Tbk. PT Bank Danamon, Tbk PT Bank Danamon, Tbk PT Bank Permata, Tbk PT Bank Permata, Tbk PT Bank Lippo PT Bank Lippo PT Bank CIMB Niaga, Tbk PT Bank CIMB Niaga, Tbk PT Bank Central Asia, Tbk PT Bank Central Asia, Tbk Bank DBS . Bank DBS HSBC Bank HSBC Bank PT Bank Panin, Tbk PT Bank Panin, Tbk Bank Syariah Mandiri PT Bank Bukopin, Tbk PT Bank Bukopin, Tbk Deutch Bank Deutch Bank Bank Standard chartered Bank Standard chartered PT Bank Int'l Indonesia, Tbk PT Bank Int'l Indonesia, Tbk Bank Mizuho Bank Mizuho 13,860,889 5,842,449 Cash 93,144,470 127,730,243 3. 3. 2009 2008 - 7,205,702 - 16,008,777 1,700 - 4,203 5,143 221,575 71,442 - 2,098,617 18,542,200 6,396,050 1,605 1,605 1,143,448 1,659,140 663,944 772,342 3,647,275 17,921 366,396 - 14,905,400 72,706,597 101,562 119,092 9,225,205 30,075,680 634,089 23,532,661 - 353,540 363,255 724,548 2,708,354 853,106 3,330,073 6,168,411 5,588 5,836 92,981 92,672 - - 84,455,458 1,019,928 7,470,910 1,092,387 28,913 3,276 11,041,297 66,812,807 30,207 32,404 14,309 97,161 50,012 683,531 683,921 348,641 - 465,458 304,450 - - Bank Syariah Mandiri 32 206 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) Kas dan Setara Kas - Lanjutan Cash and Cash Equivalent - Continued Dolar Amerika Serikat United States Dollar PT Bank Mega, Tbk. Citibank Citibank Bank DBS . Bank DBS HSBC Bank HSBC Bank PT Bank Danamon, Tbk PT Bank Danamon, Tbk Standart chatered Bank PT Bank CIMB Niaga, Tbk PT Bank CIMB Niaga, Tbk PT Bank Int'l Indonesia, Tbk PT Bank Int'l Indonesia, Tbk Yen Jepang Japanese Yen Bank DBS HSBC Bank Bank Mizuho Euro Eropa European Euro Bank DBS Bank DBS Dinar Dinar Dolar Singapura Deposito Berjangka Time Deposit Pihak Hubungan Istimewa Related parties Rupiah Rupiahs PT Bank Mandiri (Persero),Tbk. PT Bank Mandiri (Persero),Tbk. PT Bank Mandiri Syariah. PT Bank Mandiri Syariah. PT Bank BNI (persero), Tbk. PT Bank BNI (persero), Tbk. PT Bank BRI (persero), Tbk PT Bank BRI (persero), Tbk PT Bank BTN (persero), Tbk PT Bank BTN (persero), Tbk PT Bank Jabar PT Bank Jabar PT Bank BTPN, Tbk PT Bank BTPN, Tbk PT Bank BRI (Persero) Syariah PT Bank BRI (Persero) Syariah Dolar Amerika Serikat United States Dollar PT Bank Mandiri (Persero),Tbk. PT Bank Mandiri (Persero),Tbk. PT Bank BRI (Persero), Tbk PT Bank BRI (persero), Tbk PT Bank Jawa Barat PT Bank Jawa Barat Pihak ketiga : The Third Parties : Rupiah Rupiahs PT Bank Mega, Tbk. PT Bank Mega, Tbk. PT Bank DBS PT Bank DBS PT Bank Danamon, Tbk PT Bank Danamon, Tbk Bank Panin, Tbk Bank Panin, Tbk PT Bank CIMB Niaga,Tbk PT Bank CIMB Niaga,Tbk Jumlah Total - 815,002 Standart chatered Bank - 258,792 3,484,811 12,170,137 - 631 1,116,494 299,690 15,397 11,190,230 PT Bank Mega, Tbk. - 65,026 1,855,219 7,992,802 Banque exterieure d'Algerie 12,376,732 7,819,088 Banque exterieure d'Algerie 26,408,441 - Bank HSBC 509,826 - Bank Mizuho 3,064 4,901 10,090,336 18,962,648 Bank DBS 76,000,000 782,000 - 2,251,000 15,000,000 - 21,700,000 45,886,183 34,000,000 102,342,481 3,865,000 171,264,645 Singapore Dolar PT Bank Int'l Indonesia, Tbk 5,396 14,994 PT Bank Int'l Indonesia, Tbk 402,637,000 207,477,000 1,210,888,160 1,051,432,167 Seluruh deposito berjangka waktu di bawah 3 bulan. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 seluruh deposito dalam mata uang Rupiah, dengan tingkat suku bunga antara 4,25% s.d. 9,60 % dan deposito mata uang asing, dengan tingkat suku bunga antara 4% s.d. 4,30 % tahun 2009 dan 8,75% s.d. 13,5% tahun 2008. The maturity period of all time deposits are below 3 months. During the year ended December 31, 2009 and 2008, all deposit in Rupiah currency earned interest at annual rate of 4,25% - 9,60% and in foreign currency earned interest of 4% - 4,30% during the year ended December 31, 2009 and 8,75% - 13,5% during the year ended December 31, 2008. - 30,466,126 - 25,447,778 40,914,130 1,540,949 53,043,000 - 35,000,000 27,027,926 - 4,864,230 20,000,000 - 17,934,000 - 167,376,365 - Tidak terdapat kas dan setara kas yang dijadikan jaminan. There are no cash and cash equivalent have been pledged as collateral 3. 3. 33 207 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) PIUTANG USAHA TRADE RECEIVABLES Pihak hubungan istimewa : Related parties : Rupiah Rupiahs Dolar Amerika Serikat United States of America Dollar Akumulasi penyisihan Allowance for doubtful accounts Sub Jumlah Sub Total Pihak ketiga : The third Parties : Rupiah Rupiahs Dolar Amerika Serikat United States of America Dollar Euro Eropa European Euro Yen Jepang Japanese Yen DZD Dinar DZD Dinar Akumulasi penyisihan Allowance for doubtful accounts Sub Jumlah Sub Total Jumlah Total Pihak hubungan istimewa : Related parties : Wika Induk Parent company Produk PT Wika Beton PT Wika Beton Product Produk PT Wika Realty PT Wika Realty Product Produk PT Wika Intrade PT Wika Intrade Product Akumulasi penyisihan Allowance for doubtful accounts Sub Jumlah Sub Total Pihak ketiga : The third Parties : Wika Induk Parent company Produk PT Wika Beton PT Wika Beton Product Produk PT Wika Realty PT Wika Realty Product Produk PT Wika Intrade PT Wika Intrade Product PT Wika Insan Pertiwi PT Wika Insan Pertiwi PT Wika Gedung PT Wika Gedung Akumulasi penyisihan Allowance for doubtful accounts Sub Jumlah Sub Total Jumlah Total 208,323,490 207,624,649 (4,629,634) (2,106,214) 203,693,856 205,518,435 2009 2008 159,765,098 168,380,132 48,558,392 39,244,517 4. 4. Akun ini merupakan piutang usaha dari jasa-jasa konstruksi, penyerahan barang hasil industri dan perdagangan, penyewaan alat-alat berat yang telah diterbitkan fakturnya dan piutang atas usaha realty, dengan rincian sebagai berikut : This account consists of trade receivables from the construction, delivery of industrial production and trading, heavy tools rental services in which the invoice has been issued and receivable for the realty business, as follows: (91,803,929) (72,928,672) 668,376,900 833,583,556 872,070,756 1,039,101,991 - 19,699,111 9,209,398 - 760,180,829 906,512,228 680,392,621 876,653,589 70,578,810 8,835,739 - 1,323,789 208,323,490 207,624,649 (4,629,634) (2,106,214) 203,693,856 205,518,435 2,065,103 47,603,208 105,594,557 68,133,061 98,340,838 88,489,517 2,322,992 3,398,863 Rincian piutang usaha berdasarkan unit kerja adalah sebagai berikut : The detail of trade receivables based on work unit are as follows : 2009 2008 760,180,829 906,512,228 (91,803,929) (72,928,672) 668,376,900 833,583,556 71,118,991 26,511,774 17,621,732 23,643,443 9,620,066 - 400,545,393 570,133,853 160,694,204 182,087,053 100,580,444 104,136,105 872,070,756 1,039,101,991 34 208 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) PIUTANG USAHA - Lanjutan TRADE RECEIVABLES - Continued Saldo awal Beginning balance Penambahan (Pengurangan) Addition (Deduction) Saldo akhir Ending balance Umur piutang Aging schedule s.d. 1 bulan 0 up to 1 months 1 3 1 3 4. 4. 2009 2008 430,942,098 541,687,876 241 111 561 163 505 751 96,433,563 75,034,886 Berdasarkan analisa atas status masing-masing saldo akun piutang usaha pada akhir tahun, manajemen perusahaan berpendapat bahwa jumlah penyisihan piutang ragu-ragu adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang ragu-ragu. Based on the analysis for the status of each trade receivables account balance in the end of the year, the management of the company believes that the allowence for doubtful accounts is adequate to cover any possibility of loss on uncollected doubtful receivable. Rincian piutang usaha berdasarkan umur adalah sebagai berikut : The detail of trade receivables based on aging are as follows : 2009 2008 75,034,886 22,071,310 21,398,677 52,963,576 Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut : The movement in the allowance for doubtful accounts is as follows : > 1 s.d. 3 bulan > 1 up to 3 months > 3 s.d. 6 bulan > 3 up to 6 months > 6 s.d. 12 bulan > 6 up to 12 months > 12 bulan > up to 12 months Jumlah Total Pihak hubungan istimewa : Related parties : PT Pertamina (Persero) PT Pertamina (Persero) PT Istaka Raya PT Istaka Raya PT PLN (Persero) PT PLN (Persero) Pembangunan Perumahan Pembangunan Perumahan PT Adhi Karya (Persero), Tbk PT Adhi Karya (Persero), Tbk PT Waskita Karya PT Waskita Karya PT Rekayasa Industri PT Rekayasa Industri PT Nidya Karya PT Nidya Karya PT Brantas Abipraya PT Brantas Abipraya PT Pertamina Unit V Balikpapan PT Pertamina Unit V Balikpapan PT Hutama Karya PT Hutama Karya Dirjen PU Cipta Karya Jakarta Dirjen PU Cipta Karya Jakarta Cipta Karya - Kabupaten Dairi Cipta Karya - Kabupaten Dairi DPU dan Kimpraswil Kaltim DPU dan Kimpraswil Kaltim PT Petrokimia Gresik PT Petrokimia Gresik Dep. Kim.Pras. Wilayah Riau Dep. Kim.Pras. Wilayah Riau Angkasa Pura I Angkasa Pura I Pemprov Sumatera Selatan Muba Pemprov Sumatera Selatan Muba Dinas PU Pemkab, Bangka Selatan Dinas PU Pemkab, Bangka Selatan Jasa Marga PT Jasa Marga PT PTPN 8 PTPN 8 7,984,380 - 1,096,113 - 3,316,909 - - 1,071,776 15,251,728 - 2,426,354 - - 1,456,072 - 1,285,540 - 1,164,671 - 3,725,931 9,155,205 1,772,534 - 1,716,925 4,431,687 5,298,833 - 4,881,180 35,509,971 9,142,026 - 7,580,765 27,759,048 18,739,359 13,712,483 17,246,886 13,217,050 11,364,158 2009 2008 20,837,647 94,273,980 19,972,988 19,475,175 968,504,319 1,114,118,382 Rincian saldo piutang usaha berdasarkan pelanggan adalah sebagai berikut : The detail of trade receivables balance based on customer are as follows : 86,174,643 99,240,699 60,105,053 48,999,215 150,170,964 260,684,841 241,111,561 163,505,751 35 209 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) PIUTANG USAHA - Lanjutan TRADE RECEIVABLES - Continued Pihak hubungan istimewa - lanjutan : Related parties - continued: Pelanggan Wika Beton Customer of Wika Beton PLTU Sulut PLTU Sulut Proyek Bintumen Bintumen Project Hubungan istimewa lainnya di bawah Other related parties under Rp 1.000.000 Rp 1,000,000 Akumulasi penyisihan Allowance for doubtful accounts Sub Jumlah Sub Total Pihak ketiga : The third parties : PT Jakarta Lingkar Barat PT Jakarta Lingkar Barat PT Sumber Segera Primadaya PT Sumber Segera Primadaya PT UE Assa PT UE Assa PT Bukit Darmo Property PT Bukit Darmo Property PT Marga Nujyasumo Agung PT Marga Nujyasumo Agung Cojaal Cojaal PT Lapindo Brantas PT Lapindo Brantas PLTU Labuan Banten 2 Labuan PLTU Labuan Banten 2 Labuan PT Sahid Sahirman PT Sahid Sahirman PLTU Jetty Labuan PLTU Jetty Labuan 4. 4. 18,406,303 22,393,413 9,086,634 18,958,485 6,209,616 12,118,458 18,521,189 23,348,849 16,721,312 23,220,804 22,927,828 22,927,828 37,271,000 77,013,968 34,241,812 34,241,812 22,251,714 31,167,164 203,693,856 205,518,435 - 142,785,000 19,692,826 7,428,838 208,323,490 207,624,649 (4,629,634) (2,106,214) 4,932,950 - 7,294,274 - 1,731,877 - y y USAID USAID PT Truba Jaya Engineering PT Truba Jaya Engineering Mitsubishi/ PLTGU Muara Karang Mitsubishi/ PLTGU Muara Karang Teluk Naga Teluk Naga Deyon Resources PT Deyon Resources PT PT Alfa Goldland Realty PT Alfa Goldland Realty Gloria Ramayana, PT Gloria Ramayana, PT Pabrik Metanol Brunai Pabrik Metanol Brunai Dinamika Karya Utama, PT Dinamika Karya Utama, PT PLTU Indramayu PLTU Indramayu Traveller Suramadu Traveller Suramadu PT Pelindo III PT Pelindo III PKS Malingping PKS Malingping MHWS MHWS PT Inco, Tbk. PT Inco, Tbk. PT Sunindo Gapura Prima PT Sunindo Gapura Prima Sinar Himalaya PT Sinar Himalaya PT Permata Berlian Realty, PT. Permata Berlian Realty, PT. PKS Adaro PKS Adaro Pabrik Tower Transisi Teluk Naga Tower Transisi Teluk Naga CMEC/ PLTU Labuan Angin I & II CMEC/ PLTU Labuan Angin I & II Pabrik Conveyor Phase 2 Pabrik Conveyor Phase 2 Sukses Karya Perdana. PT. Sukses Karya Perdana. PT. PLTMG Palembang PLTMG Palembang PKS Buana Karya Bhakti PKS Buana Karya Bhakti Centunion 3 Centunion 3 China National Machinery & Equip. China National Machinery & Equip. PT Indocement Tunggal Perkasa PT Indocement Tunggal Perkasa PT GRHA 165 PT GRHA 165 PT Magnium Anugerah Lestari PT Magnium Anugerah Lestari PT Lucky Sakti PT Lucky Sakti PT Excelcomindo Pratama, Tbk PT Excelcomindo Pratama, Tbk - 2,846,106 - 5,878,401 4,542,973 5,127,040 5,867,216 2,970,170 - 1,323,789 - 6,583,208 37,115,859 6,751,325 - 1,766,481 - 1,699,808 - 1,568,070 1,489,467 2,081,849 6,086,158 1,934,451 1,796,826 1,796,826 623,372 2,754,729 - 2,573,925 - 2,088,065 - 3,148,077 1,006,923 3,108,274 - 4,422,545 4,732,698 4,062,375 2,001,001 5,147,272 2,015,680 5,045,049 - 4,676,822 11,327,039 6,571,666 - 5,405,285 5,548,138 5,299,188 - 8,391,895 - 8,214,806 - 7,234,827 - 11,679,815 24,084,658 10,870,369 15,179,588 9,607,564 , , , , 36 210 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) PIUTANG USAHA - Lanjutan TRADE RECEIVABLES - Continued Pihak ketiga - lanjutan: The third parties - continued: PT Sumber Daya Nusaphala PT Sumber Daya Nusaphala PT Mandiri Dipta Cipta PT Mandiri Dipta Cipta PT Bakri Swasakti Utama PT Bakri Swasakti Utama PT Mahkota Inti Citra PT Mahkota Inti Citra Pelanggan PT WiK Insan Pertiwi Customer of PT Wika InsanPertiwi Pelanggan Wika Beton Customer of Wika Beton Pelanggan Wika Realty Customer of Wika Realty Pelanggan Wika Intrade Cusstomer of Wika Intrade Srikaya PT Srikaya PT Citra Margatama PT Citra Margatama PT Indominco. PT Indominco. PT Bakrie Metal Industries. PT Bakrie Metal Industries. PT Mitsubishi (Tanjung Priok) Mitsubishi (Tanjung Priuk) Cakrawala Sakti Kencana. PT Cakrawala Sakti Kencana. PT Yayasan Mandiri Yayasan Mandiri Poso Energy, PT Poso Energy, PT Swakarsa Sinarsentosa PT Swakarsa Sinarsentosa PT Dharma Intisawit Nugraha Dharma Intisawit Nugraha Kaltim Prima Coal. PT Kaltim Prima Coal. PT Pelanggan PT Wika Gedung Customer of PT Wika Gedung PT Poso Energy PT Poso Energy 1,169,373 - 1,500,000 3,902,433 - 9,481,171 - 12,376,781 - 137,590,952 182,087,053 79,315,861 104,136,105 72,365,547 26,511,774 1,493,688 2,548,065 1,111,701 25,882,844 23,643,443 1,892,720 - 4,080,300 - 9,620,066 - 3,057,204 - 3,327,148 - 2,432,793 - 1,020,214 - 28,550,139 - 5,685,207 - 3,327,148 - 4. 4. Waskita UBH JO Waskita UBH JO Pihak ketiga lainnya di bawah Other third parties under Rp 1.000.000 Rp 1,000,000 Akumulasi penyisihan Allowance for doubtful accounts Sub Jumlah Sub Total Jumlah Total 872,070,756 1,039,101,991 Piutang usaha dijaminkan pada bank-bank pemberi pinjaman (lihat catatan 20) Trade receivables have been pledged as collateral for Banks providing loan (see note 20) Proyek Trade Center Mall, Surabaya Trade Center Mall Project, Surabaya 760,180,829 906,512,228 (91,803,929) (72,928,672) 668,376,900 833,583,556 6,832,643 37,836,589 4,053,238 Perusahaan mempunyai piutang usaha sebesar Rp 34.241.811 atas Pembangunan Trade Center Mall yang sementara dihentikan pekerjaannya pada progres pekerjaan 78%, hal ini disebabkan pihak pemberi kerja PT UE ASSA belum dapat menyelesaikan kewajiban pembayaran pada perusahaan. The company has trade receivable of Rp 34,241,811 for the development of Trade Center Mall as for the time being the activities are suspended. The activities progress is 78%. It is due to the employer of PT UE ASSA that fail to complete the payment liability to the company. Perusahaan telah membentuk penyisihan piutang ragu- ragu sebesar 100% atas piutang tersebut untuk menutupi kemungkinan kerugian tidak tertagihnya piutang tersebut. Akumulasi penyisihan piutang masing- masing sebesar Rp 34.241.811 pada tahun 2009 dan sebesar Rp 28.771.345 pada tahun 2008 The Company has established the allowance for doubtful accounts for 100% of these receivables to cover possible losses on uncollectible receivables. Accumulated allowances for this accounts are Rp 34,241,811 and Rp 28,771,345 as of December 31, 2009 and 2008. Pada tanggal 15 Desember 2009 Pengadilan Negeri Surabaya telah memutuskan PT UE ASSA Pailit, dan lebih lanjut pengadilan telah menunjuk Syahrial Ridho. SH.MH sebagai kurator. On December 15, 2009 the District Court of Surabaya has adjuncted PT EU ASSA to be bankrupt and has been further appointed Syahrial Ridho. SH.MH as a curator. 37 211 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) PIUTANG RETENSI RETENTION RECEIVABLES Pihak hubungan istimewa : Related parties : Rupiah Rupiahs Dolar Amerika Serikat United States of America Dollar Sub Jumlah Sub Total Pihak ketiga : Third parties : Rupiah Rupiahs Dolar Amerika Serikat United States of America Dollar DZD Dinar DZD Dinar Yen Jepang Japanese Yen Sub Jumlah Sub Total Penyisihan piutang ragu-ragu Allowance for Doubtful Account Jumlah Total Departemen Sipil Umum Civil Construction Department Departemen Bangunan Gedung Building Construction Department Departemen Utilitas Utility Department Departemen EPC EPC Department Departemen Wilayah dan Luar Negeri Foreign Affairs Department PT Wika Gedung PT Wika Gedung PT Wika Insan Pertiwi PT Wika Insan Pertiwi PT Wika Realty PT Wika Realty Penyisihan piutang ragu-ragu Allowance for Doubtful Account 5. 5. Akun ini merupakan jaminan yang ditahan oleh pemberi kerja dan dipotong dari setiap pembayaran yang diperoleh dan akan cair pada saat serah terima pekerjaan kedua, dengan rincian sebagai berikut : This account shall constitute retained guarantee by the employer and deducted by each acquired payment and shall be reimbursed at the time of delivery and acceptance of the second activities with the following detail specification : 2009 2008 - 6,262,342 325,729,231 293,492,071 (6,653,241) - 307,740,307 284,838,234 12,980,961 2,391,495 5,007,963 - 80,206,457 48,893,067 5,556,734 9,787,692 85,763,191 58,680,759 45,765,252 97,226,577 143,184,651 15,725,438 57,480,525 45,178,669 2009 2008 44,800,464 71,608,612 91,423,315 90,628,009 404,839,180 352,172,831 Rincian piutang retensi per unit kerja adalah sebagai berikut : The detail of retention receivables based on work unit are as follows : (6,653,241) - 404,839,180 352,172,831 Perseroan mempunyai hak tagih penuh dan sampai saat ini tidak mengalami hambatan untuk melakukan pencairannya, dan rata-rata umur piutang retensi kurang dari satu tahun, sehingga manajemen berkeyakinan bahwa terhadap piutang retensi tersebut tidak dilakukan penyisihan, kecuali piutang retensi sebesar Rp 6.653.241 atas Pembangunan Trade Center Mall yang disisihkan 100% pada tahun 2009. The company reserved fully right to collect and until this time the company has no obstacle to collect and the average aging retained receivables within less than one year, such that management believes that there is no need to make provision for doubtful account for such retained receivable, except for retention receivables amounting to Rp 6,653,241 for Development of Trade Center Mall in 2009. 2,676,910 - 2,496,032 - 23,665,273 31,805,525 38 212 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) PIUTANG RETENSI - Lanjutan RETENTION RECEIVABLES - Continued Pihak hubungan istimewa : Related parties : PT Jasa Marga (Persero), Tbk. PT Jasa Marga (Persero), Tbk. PT Pelindo II PT Pelindo II PT Pelindo III PT Pelindo III Bank Indonesia Bank Indonesia PT Petrokimia Gresik (Persero) PT Petrokimia Gresik (Persero) Pemerintah Kabupaten Berau Pemerintah Kabupaten Berau Ditjen. Perhubungan Darat Ditjen. Perhubungan Darat DPU Bina Marga Kab. Medan DPU Bina Marga Kab. Medan PT PLN (Persero) Kal Sel & SulUt PT PLN (Persero) PT Pertamina DOH Jawa Barat PT Pertamina DOH Jawa Barat BPLS Porong BPLS Dep. Kim.Pras. Wilayah Riau Dep. Kim.Pras. Wilayah Riau Pemda DKI Jakarta Pemda DKI Jakarta DPU & Kimpraswil Pemda. Kaltim DPU & Kimpraswil Pemda. Kaltim DPU SNVT SDA Kalimantan III DPU SNVT SDA Kalimantan III DPU & Kimpraswil Tarakan DPU & Kimpraswil Tarakan Pertamina PT (Kualanamu) Pertamina PT (Kualanamu) PTPN 8 PTPN 8 DPU SDA BBWS Ciliwung - Cisadane DPU SDA BBWS Ciliwung - Cisadane Diknas Pemkab. Singingi Diknas Pemkab. Singingi Otorita Pengembangan Daerah Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam Industri Pulau Batam Waskita - Usaha Batang Hari Waskita - Usaha Batang Hari Dinas Bina Marga & Pengairan Dinas Bina Marga & Pengairan Kab.Bengkalis Kab.Bengkalis DPU Cipta Karya Musi Banyu Asin DPU Cipta Karya Musi Banyu Asin DPU Pemprov. Papua DPU Pemprov. Papua Proyek PLTU SulUt Proyek PLTU SulUt Hubungan istimewa lainnya di bawah Other related parties under Rp 1.000.000 Rp 1,000,000 Sub Jumlah Sub Total Pihak ketiga : Third parties : Chengda Chengda China National Machinery & Equipment China National Machinery & Equipment PT Sumber Daya Nusaphala PT Sumber Daya Nusaphala UE ASSA UE ASSA Srikaya. PT. Srikaya. PT. PT Bukit Darmo Property PT Bukit Darmo Property PT Citra Margatama Surabaya PT Citra Margatama Surabaya PT Bakrie Swasakti Utama PT Bakrie Swasakti Utama Catholic Relief Services Catholic Relief Services USAID II USAID II Ciliandra Perkasa Group Ciliandra Perkasa Group PT Magnium Anugerah Lestari PT Magnium Anugerah Lestari PT Marga Nujyasumo Agung PT Marga Nujyasumo Agung PT Mahkota Inti citra PT Mahkota Inti citra Rincian piutang retensi per customer adalah sebagai berikut These following are detail of retention receivable per customer as follows 2009 2008 - 1,532,653 - 2,018,027 20,362,250 5,974,876 14,727,461 11,781,830 6,475,000 3,666,351 - 820,343 - 2,442,898 - 10,326,662 - 2,799,558 226,659 226,659 3,493,589 - 1,474,182 - 2,420,954 - 1,891,617 - 1,192,661 - 1,568,642 - 5,992,881 2,054,154 7,399,730 6,654,266 6,476,932 5,386,532 220,578 - 266,216 - 1,793,749 - 780,039 - 541,989 - 6,206,521 - 1,582,129 - - 10,032,985 1,516,011 4,473,182 - 4,802,433 23,276,229 18,999,585 - 14,020,515 7,805,703 7,798,920 6,653,241 6,653,241 669,412 2,995,951 85,763,191 58,680,760 78,232,948 54,138,029 - 2,858,922 5,033,646 3,628,734 1,579,029 1,768,253 - 4,787,521 26,189,238 21,721,765 - 2,768,550 5. 5. 39 213 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) PIUTANG RETENSI - Lanjutan RETENTION RECEIVABLES - Continued Pihak ketiga - lanjutan: Third parties - continued : PT Dian Anggara Persada PT Dian Anggara Persada Canadian Red Cross Society Canadian Red Cross Society PT Bumi Serpong Damai PT Bumi Serpong Damai PT Sumbergas Sakti Prima PT Sumbergas Sakti Prima PT Graha 165 PT Graha 165 PT Sahid Sahirman PT Sahid Sahirman Cojaal Cojaal PT Lucky Sakti PT Lucky Sakti PT Indocement Tunggal Perkasa PT Indocement Tunggal Perkasa PT Permata Berlian Realty PT Permata Berlian Realty PT Dinamika Karya Utama PT Dinamika Karya Utama Mitsubishi Corporation Mitsubishi Corporation Sumitomo Sumitomo CNEEC CNEEC PT Sinar Himalaya PT Sinar Himalaya PT Buana Karya Bakti PT Buana Karya Bakti PT Panca Surya Agrindo PT Panca Surya Agrindo PT Teknik Umum PT Teknik Umum PT Trubajaya Engineering PT Trubajaya Engineering PT Sumber Alfaria Trijaya PT Sumber Alfaria Trijaya 5. 5. 6,942,241 1,358,796 - 2,463,904 1,268,625 1,254,882 1,306,150 2,612,300 - 203,601 - 188,930 23,902,016 9,577,947 1,492,155 2,262,600 6,572,716 8,584,799 1,159,091 2,386,364 13,366,796 4,249,714 21,386,162 9,166,409 3,078,331 2,883,292 7,417,951 3,052,337 - 1,636,207 - 2,384,335 - 3,980,806 - 1,600,000 3,977,642 7,298,162 - 215,224 PT Adaro Indonesia PT Adaro Indonesia PT Pandega Citra Niaga PT Pandega Citra Niaga PT Sunindo Gapura Prima PT Sunindo Gapura Prima PT Cakrawala Sakti Kencana PT Cakrawala Sakti Kencana PT Deyon Resources PT Deyon Resources Australian Red Cross Society Australian Red Cross Society PT Alfa Goldland Realty PT Alfa Goldland Realty PT Jakarta Lingkar Barat PT Jakarta Lingkar Barat PT Medco Power Indonesia PT Medco Power Indonesia Yayasan Kesehatan Bank Mandiri Yayasan Kesehatan Bank Mandiri Pelanggan Wika Realty Pelanggan Wika Realty PT Gloria Ramayana PT Gloria Ramayana PT Samadita Karya PT Samadita Karya Indominco Indominco Pelanggan Wika Insan Pertiwi Customer of Wika Insan Pertiwi Pelanggan Wika Gedung Customer of Wika Gedung Pihak ketiga lainnya di bawah Other third parties under Rp 1.000.000 Rp 1,000,000 Sub Jumlah Sub Total Penyisihan piutang ragu-ragu Jumlah Total Allowence for Doubtful Account 404,839,180 352,172,831 Proyek Trade Center Mall, Surabaya Trade Center Mall Project, Surabaya Perusahaan mempunyai piutang retensi sebesar Rp 6.653.241 atas Pembangunan Trade Center Mall yang sementara dihentikan pekerjaannya pada progres pekerjaan 78%, hal ini disebabkan pihak pemberi kerja PT UE ASSA belum dapat menyelesaikan kewajiban pembayaran kepada perusahaan. The company has retained receivable of Rp 6,653,240 for the development of Trade Center Mall as for the time being the activities are suspended. The activities progress is 78%. It is due to the project owner of PT UE ASSA that fail to complete the payment liability to the company. 6,141,161 3,928,999 325,729,231 293,492,071 (6,653,241) - 3,354,092 - 2,496,033 - 2,676,910 - 23,665,272 31,545,127 2,782,381 - 3,639,560 - 15,005,950 7,515,000 - 1,186,318 - 1,477,082 5,877,296 4,194,886 - 1,584,946 - 1,199,078 6,865,654 7,097,539 2,330,182 1,191,864 8,738,819 5,590,482 - 1,167,509 40 214 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) PIUTANG RETENSI - Lanjutan RETENTION RECEIVABLES - Continued DUE FROM (TO) CUSTOMERS Biaya konstruksi Construction cost Laba yang diakui Recognized profit Penagihan Proggress billing Tagihan bruto pemberi kerja (bersih) Due from customer (net) Tagihan bruto pemberi kerja Due from customer Kewajiban bruto pemberi kerja Due to customer a . a . Departemen Sipil Umum Civil Construction Department Departemen Bangunan Gedung Building Construction Department Departemen Utilitas Utility Department Departemen EPC EPC Department Departemen Wil. dan Luar Negeri Foreign Affairs Department PT Wika Realty PT Wika Realty PT Wika Gedung PT Wika Building PT Wika Insan Pertiwi PT Wika Insan Pertiwi Estimasi Kerugian Proyek Jumlah Total Tagihan bruto kepada pemberi kerja merupakan piutang perusahaan yang berasal dari pekerjaan jasa konstruksi yang sudah diakui sebagai pendapatan sesuai dengan metode persentase penyelesaian yang dinyatakan dalam Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan yang belum diterbitkan faktur karena perbedaan antara tanggal berita acara prestasi fisik dengan pengajuan penagihan pada tanggal neraca. Rincian tagihan bruto kepada pemberi kerja adalah sebagai berikut : Due from filled to the project owner shall constitute the company receivable from the activities of construction services so recognized as an income in accordance with completion percentage method contained in Minuted Completion of Activities not yet issuing the invoice due to the difference between the minutes of physical performance and collected submission on the date of balance sheet. Detail specification of due from the project owner shall be as follows : 2009 2008 5,333,972,342 5,827,131,229 Perusahaan telah membentuk penyisihan piutang ragu- ragu sebesar 100% atas piutang tersebut untuk menutupi kemungkinan kerugian tidak tertagihnya piutang tersebut. Akumulasi penyisihan piutang retensi sebesar Rp 6.653.240 pada tahun 2009. The Company has established the allowance for doubtful accounts for 100% of these receivables to cover possible losses are uncollectible receivables. Accumulated allowance for retention receivable for Rp 6,653,240 in 2009. Pada tanggal 15 Desember 2009 Pengadilan Negeri Surabaya telah memutuskan PT UE ASSA Pailit, dan saat ini perusahaan terus memantau proses lanjutan pengadilan yang telah menunjuk Syahrial Ridho. SH. MH sebagai kurator. On December 15, 2009 the District Court of Surabaya has adjuncted PT EU ASSA to be bankrupt and has been further appointed Syahrial Ridho. SH.MH as a curator. And the company is in progress of monitoring the court process. TAGIHAN (KEWAJIBAN) BRUTO KEPADA PEMBERI KERJA 6. 6. (18,144,602) (386,430) 625,839,379 706,586,384 Tagihan bruto pemberi kerja Due to customers Estimasi Kerugian Proyek (1,722,369) - 625,839,379 706,586,384 643,983,981 706,972,814 307,416,099 256,454,705 5,641,388,441 6,083,585,934 (5,013,826,693) (5,376,999,549) - 505,642 - (1,722,369) - 21,526,150 36,993,627 29,392,455 46,842,398 50,161,458 55,564,649 154,280,381 215,090,221 2009 2008 250,539,110 207,053,808 106,875,445 145,428,111 Loss Estimation on Project 643,983,981 706,972,814 32,425,708 5. 5. 41 215 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) DUE FROM (TO) CUSTOMERS - Continued b Kewajiban bruto kepada pemberi kerja b Departemen Sipil Umum Civil Construction Department Departemen Wil. dan Luar Negeri Foreign Affairs Department Departemen Utilitas Utility Department Jumlah Total Pihak hubungan istimewa : Related parties : PT Jasa Marga (Persero), Tbk. PT Jasa Marga (Persero), Tbk. PT Pelindo II PT Pelindo II PT Pelindo III PT Pelindo III 2009 2008 - 386,430 805,116 - 6. Due from customers - 9,022,806 2009 2008 5,633,498 - 1,864,014 387,920 - 18,144,602 386,430 Rincian saldo Tagihan bruto pemberi kerja per pelanggan adalah sebagai berikut : Detail specification to due from balance to the project owner shall be as follows : 6. TAGIHAN (KEWAJIBAN) BRUTO KEPADA PEMBERI KERJA - Lanjutan 17,339,486 Ditjen. Perhubungan Darat Ditjen. Perhubungan Darat Universitas Gajah Mada Universitas Gajah Mada Din. Pemkab Kutai Kertanegara Diknas Pemkab Kutai Kertanegara BRR NAD NIAS BRR NAD NIAS Pemda DKI Jakarta Pemda DKI Jakarta PT Angkasa Pura 1 PT Angkasa Pura 1 PT PLN (Persero) PT PLN (Persero) Dep. Kim.Pras. Wilayah Riau Dep. Kim.Pras. Wilayah Riau DPU Bina Marga Kab. Medan DPU Bina Marga Kab. Medan DPU dan Kimpraswil Kaltim DPU dan Kimpraswil Kaltim PT PTPN (Persero) PT Perkebunan Nusantara (Persero) Pabrik Pabrik Pemda Kaltim Pemda Kaltim SNVT, Kalsel SNVT, Kalsel Pelanggan Realty Realty Client Pemerintah RI,SatKer Sementara Government RI, temporary dev.& Pengelolaan Sumb. Air Jratuselu Operation of Oase Jratunseluna PT Pertamina (Balongan) PT Pertamina (Balongan) PT Pertamina (Soekarno Hatta) PT Pertamina (Soekarno Hatta) Pertamina Region I Pertamina Region I PT Angkasa Pura II PT Angkasa Pura II BPLS Lapindo Porong BPLS Lapindo Porong Otorita Batam Otorita Batam Dep PU Tata Ruang Tarakan Dep PU Tata Ruang Tarakan JO Wika - PP - Sacna JO Wika - PP - Sacna Hubungan istimewa lainnya di bawah Other Related Parties under Rp 1.000.000 Rp 1,000,000 Sub Jumlah Sub Total - 38,697,703 9,682,908 9,682,908 - 4,723,126 5,761,649 8,381,288 - 1,105,548 5,496,064 14,182,614 33,418,499 6,807,992 36,413,294 18,024,277 3,930,654 - 13,499,145 57,571,058 16,159,651 2,204,274 - 30,092,531 - 1,467,060 - - 14,063,206 - 6,110,315 1,404,354 - 5,761,649 - 6,452,379 1,706,051 - 151,378 - 11,816,388 5,796,291 15,880,196 - - 16,750,324 - DPU Dirjen SDA BBWS Ciliwung Cisadane - DPU Dirjen SDA BBWS Ciliwung 82,282,298 184,193,826 343,867,591 25,676,107 - - 42 216 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) DUE FROM (TO) CUSTOMERS - Continued Pihak ketiga : Third parties : JFE Civ.EngineerIng&Constr.Corp. JFE Civil Engineering & Constr. Corp. PT Bukit Darmo Property PT Bukit Darmo Property Catholic Relief Services Catholic Relief Services Excelcomindo Excelcomindo PT Marga Nujyasumo Agung PT Marga Nujyasumo Agung PT Lucky Sakti PT Lucky Sakti PT UE ASSA PT UE ASSA Canadian Red Cross Society Canadian Red Cross Society PT Pandega Citra Niaga PT Pandega Citra Niaga Mitsubishi Corporation Mitsubishi Corporation PT Buana Karya Bakti PT Buana Karya Bakti PT Sinar Himalaya PT Sinar Himalaya PT Alfa Goldland Realty PT Alfa Goldland Realty PT Jakarta Lingkar Barat PT Jakarta Lingkar Barat CNEEC CNEEC PT Mahkota Inti citra PT Mahkota Inti citra China Mechanical Electric Corp. China Mechanical Electric Corp. Chengda (Proyek PLTU Cilacap) Chengda (Proyek PLTU Cilacap) PT Sahid Sahirman PT Sahid Sahirman PT Sunindo Gapura Prima PT Sunindo Gapura Prima PT Gloria Ramayana Inter Hotel PT Gloria Ramayana Inter Hotel PT Samadista Karya PT Samadista Karya PT Cakrawala Sakti Kencana PT Cakrawala Sakti Kencana PT Deyon Resources PT Deyon Resources Yayasan Kesehatan Bank Mandiri Yayasan Kesehatan Bank Mandiri Sumitomo Sumitomo Proyek PLTU Kalsel Proyek PLTU Kalsel PT Alam Sutera PT Alam Sutera PT Bumi Nusa Kaltim PT Bumi Nusa Kaltim PT Indocement PT Indocement PT Alfa Goldland Realty PT Alfa Goldland Realty PT Truba Jaya Engineering PT Truba Jaya Engineering PT Medco Power Indonesia PT Medco Power Indonesia Dongfang Yayasan Kesehatan Bank Mandiri Pakodian Group Pakodian Group Pelanggan Wika Realty Pelanggan Wika Realty PT Sukses Karya Perdana PT Sukses Karya Perdana Trubaindo Coal Mining Trubaindo Coal Mining Lippo Karawaci. PT Lippo Karawaci. PT Kaltim Prima Coal Kaltim Prima Coal Masaji Tatanan Container Masaji Tatanan Container Pelanggan Wika Gedung PT Jasa Marga PT Poso Energy PT Poso Energy PT RUHAAK Pala Industry PT RUHAAK Pala Industry Pihak ketiga lainnya di bawah Other the third parties under Rp 1.000.000 Rp 1,000,000 Sub Jumlah Sub Total Jumlah Total - 46,290,122 27,072,854 98,320,919 701,273 47,837,099 10,482,651 - 220,266 3,126,431 7,970,276 1,722,369 25,000 9,521,239 - 13,973,243 - 1,418,251 37,311,281 13,242,861 41,714,847 - 1,537,881 - 4,296,402 40,372,056 54,172,769 - 1,622,768 - 28,462,268 - 5,850,037 - 4,963,567 17,466,307 16,985,210 7,875,752 - 6,849,559 1,374,024 7,152,791 - 9,893,988 3,203,510 1,420,370 - 2,476,810 944,010 6,944,759 3,605,264 7,606,250 6,860,058 31,345,178 32,779,192 3,035,939 - 1,863,769 - - 6,091,662 - 1,599,481 2,465,054 1,480,075 3,677,509 19,266,009 - 2,208,763 11,752,409 11,465,062 - 3,147,800 - 32,425,708 - 1,795,774 - 824,815 - 425,547 - 150,000 2,854,068 300,116,390 522,778,988 643,983,981 706,972,814 2,241,265 29,392,455 - 6. TAGIHAN (KEWAJIBAN) BRUTO KEPADA PEMBERI KERJA - Lanjutan 6. 17,720,451 - 43 217 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) DUE FROM (TO) CUSTOMERS - Continued The company has seeked due process of law to settle the issues and continued holding negotiation in order to settle right and liability respectively. Pada tanggal 15 Desember 2009 Pengadilan Negeri Surabaya telah memutuskan PT UE ASSA Pailit, dan saat ini perusahaan terus memantau proses lanjutan pengadilan yang telah menunjuk Syahrial Ridho. SH.,MH sebagai Kurator. On December 15, 2009 the District Court of Surabaya has adjuncted PT EU ASSA to be bankrupt and has been further appointed Syahrial Ridho. SH.MH as a curator. And the company is in progress of monitoring the court process. Pembangunan Jalur Ganda KA Kroya-Yogyakarta Development of Train Double Track Kroya-Yogyakarta Proyek Trade Center Mall, Surabaya Trade Center Mall Project, Surabaya Perusahaan mempunyai tagihan bruto sebesar Rp 1.722.369 atas Pembangunan Trade Center Mall yang sementara dihentikan pekerjaannya pada progres pekerjaan 78%, hal ini disebabkan pihak pemberi kerja PT UE ASSA belum dapat menyelesaikan kewajiban pembayaran kepada perusahaan. The company has retained account due from customers Rp 1,722,369 for the development of Trade Center Mall as for the time being the activities are suspended. The activities progress is 78%. It is due from the project owner of PT UE ASSA that fail to complete the payment liability to the company. Perusahaan telah membentuk penyisihan tagihan bruto sebesar 100% atas tagihan bruto tersebut. Akumulasi penyisihan tagihan bruto sebesar Rp. 1.722.369 pada tahun 2009. The Company has established the allowance for due from customer accounts for 100%. Accumulated allowance for retention receivable for Rp 1,722,369 in 2009. Seluruh tagihan Eskalasi tersebut telah cair di bulan Desember 2009. Perusahaan mempunyai tagihan bruto kepada pemberi kerja pada proyek Pembangunan Jalur Ganda KA Kroya - Yogyakarta total sebesar Rp. 46.135.142. dan sebesar Rp. 27.548.589 yang merupakan penyesuaian harga terutama dari unsur BBM. The company has retained account due from customers for the development Kroya - Yogyakarta of double track of train railway total Rp 46,135,142 and Rp 27,548,589 which is primarily price adjustment of fuel elements. Sesuai dengan surat No. LAP-815/DI/04/2007 tanggal 23 Oktober 2007 dari BPKP kepada Dirjen Perkeretaapian mengenai laporan hasil evaluasi usulan penyesuaian harga kontrak, dengan rekomendasi secara legal dan substansi kontraktor dapat dipertimbangkan penyesuaian harga kontrak akibat kenaikan BBM dan keterlambatan SPK dengan dibuatkan amandemen kontrak. Pursuant to Letter No. LAP-815/DI/04/2007 dated October 23, 2007 submitted by BPKP to Directorate General of Railways regarding report of evaluation result for Contracted Price Adjustment Proposal and Recommendation in legal and subtance manner, the Contractor may consider the adjustment of price contracted as result of BBM increase and delay of SPK by preparing the amendment of the contract. Pada tanggal 12 Oktober 2009, amandemen atas kontrak terkait dengan price adjustment , telah ditandatangani yaitu amandemen kontrak No 7 atas Kontrak No.SPP- 01/BLN/SL-PI/PLS/I/09 antara PLS dan JFE Civil-Wika JO. On October 12, 2009, amendment of a contract relating to price adjustment, has signed which is a contract amendment No. 7 to Contract between the PLS and No.SPP-01/BLN/SL-PI/PLS/I/09 Civil JFE-Wika JO. The whole bill of escalation has been settled on December 2009. Perusahaan menempuh jalur hukum untuk penyelesaian masalah tersebut dan terus melakukan negosiasi untuk menyelesaikan hak dan kewajiban masing-masing. 6. TAGIHAN (KEWAJIBAN) BRUTO KEPADA PEMBERI KERJA - Lanjutan 6. 44 218 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) PT Wika Beton Customer PT Wika Intrade Customer PT Wika Realty Customer Total Head of Management Other receivable Construction Department: Civil Construction Department Utility Department Building Construction Department Foreign Construction Department EPC Department PT Wika Beton PT Wika Reality PT Wika Intrade PT Wika Insan Pertiwi Total Allowance for doubtful accounts Total Seluruh piutang lain-lain adalah dalam mata uang rupiah 31,340,632 Pelanggan PT Wika Intrade 93,048,516 6,117,384 2009 2008 Pelanggan PT Wika Beton 26,072,147 22,766,608 7. PENDAPATAN YANG AKAN DITERIMA 7. ACCRUED INCOME Pendapatan Akan Diterima merupakan piutang usaha yang belum ditagihkan selain dari aktivitas pelaksanaan proyek, dengan rincian sebagai berikut. Accured income represents unbilled trade receivables from other project construction activites, are as follows: Departemen Sipil Umum 22,487,521 53,241,023 Akun ini terdiri dari: This account consists 2009 2008 Pusat Manajemen 1,524,342 26,010,007 Jumlah 122,631,965 60,224,624 8. PIUTANG LAIN-LAIN 8. OTHER RECEIVABLE Piutang lain-lain Konstruksi 1,848,309 PT Wika Insan Pertiwi 728,367 312,310 PT Wika Beton 434,341 4,076,443 PT Wika Realty 19,414,058 480,477 Departemen Wilayah dan Luar 2,043,841 692,174 Departemen EPC 1,327,918 3,722,391 Departemen Utilitas 1,849,157 4,288,568 Departemen Bangunan 17,894,955 7,756,304 PT Wika Intrade 25,543,877 Other receivables construction divisions are receivable for the company to the subcontractors which have made payments for the purchase of materials project which it is working on and will be accounted with debt payments to subcontractors. Piutang lain-lain PT Wika Realty merupakan piutang perusahaan kepada kontraktor atas pembayaran yang telah dilakukan untuk pembelian material proyek yang sedang dikerjakan yang akan di set off dengan pembayaran hutang kepada kontraktor. Other receivable of PT Wika Reality shall constitute the company's loan conducted to purchase projected material that is being inplemented an set off by debt payment to the contractor. Piutang lain-lain Departemen Sipil Umum sebesar Rp 22.487.520 merupakan piutang atas penggadaan besi proyek JO serta piutang kepada PT Propelat atas proyek Cikubang sebesar Rp 13.700.000 yang telah disisihkan 100% pada tahun 2007. Other receivable of department of civil construction shall be Rp 22,487,520, for the procurement of JO project iron and receivable to the PT Propelat for Cikubang projetc of Rp 13,700,000 deducted of 100% in 2007. Jumlah 76,428,845 85,800,618 Jumlah 93,248,377 102,428,005 Penyisihan piutang ragu- (16,819,532) (16,627,387) Piutang lain-lain divisi-divisi konstruksi merupakan piutang perusahaan kepada subkontraktor atas pembayaran yang telah dilakukan untuk pembelian material proyek yang sedang dikerjakan dan akan diperhitungkan dengan pembayaran hutang kepada subkontraktor. Berdasarkan analisa status masing-masing saldo akun piutang lain-lain pada akhir tahun, manajemen perusahaan berpendapat bahwa jumlah penyisihan piutang ragu-ragu adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang ragu- ragu. Based on analysis of the status of each account balance of other receivables in the end of the year, the management of the company believes that the amount of deduction of non accrual loan shall be sufficient to cover the loss possibility uncollected for allowance of doubtful account. All other receivables are in rupiah currency. Pelanggan PT Wika Realty 3,511,302 45 219 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) PERSEDIAAN INVENTORIES Barang jadi Finished goods Barang dalam proses Work in pocess Produk komponen Component product Barang baku dan bahan penolong Raw material and indirect material Persediaan dalam pengiriman Inventories in transit Suku cadang Spare part Persediaan aktiva real estate Real estate inventories Tanah sedang dikembangkan Land under development Tanah matang Land available for sale Bangunan sedang konstruksi Building under Construction Bangunan jadi Housing inventories Bahan material Material inventories Penurunan nilai persediaan Intrade Impairment of Intrade's inventory Jumlah Total Barang Jadi Finished Goods Produk Beton di gudang Concrete product in warehouse Produk Beton di lapangan Concrete product in field Tabung kompor gas Gas Stove Plastik Pressing/Painting Pressing Plastic /Painting Sparepart Otomotif Otomotif Sparepart Konversi Energi(SWH) Energy Conversion (SWH) Pupuk & Aspal Fertilizer & Asphalt Jumlah bersih Total - - Jumlah bersih Net total Barang Dalam Proses Work in Process (45,046,450) 19,149,603 5,180,009 13,600,343 124,662,835 278,100,142 Akun ini terdiri dari : This account consist of : 2009 2008 756,289,840 837,576,780 9. 9. 11,307,828 The inventory constitued of the finished goods inventory of concrete products (PT Wika Beton), metal products, gas, fertilizers, automotive spare parts and energy conversion (PT Wika Intrade) are detailed as follows: 2009 2008 310,773 844,393 (45,046,450) - 1,044,472,772 1,350,022,508 14,742,318 19,911,698 37,939,075 33,939,243 4,111,768 5,176,177 12,245,927 18,710,466 6,019,429 3,982,792 116,709,419 119,030,871 Persediaan Barang Jadi merupakan persediaan barang jadi produk beton (PT Wika Beton), produk metal, tabung gas, pupuk, sparepart otomotif dan konversi energi (PT Wika Intrade) yang terinci sebagai berikut : 284,219,462 756,289,840 837,576,780 - 11,799,648 5,422,456 3,152,326 5,994,705 3,894,432 66,673,888 122,616,408 553,964,455 411,894,505 12,598,210 - 111,636,125 Persediaan barang dalam proses merupakan persediaan dalam proses produksi atas produk metal, tabung kompor gas, sparepart otomotif dan konversi energi PT Wika Intrade yang terinci sebagai berikut : Inventories of goods in process inventory in a production process for metal products, gas stove, sparepart automotive and energy conversion of PT Wika Intrade detailed as follows: Impairment expense of Intrade's inventory 711,243,390 837,576,780 Nilai bersih yang dapat direalisasikan adalah taksiran harga jual wajar setelah dikurangi taksiran biaya untuk memperoleh dan menjual barang jadi. Net value can be realized is the estimated selling price after deducting the estimated reasonable cost to acquire and sell goods. Beban penurunan nilai persediaan pupuk sebagai akibat dari dari penurunan nilai jual atas persediaan pupuk di PT Wijaya Karya Intrade telah dilakukan berdasarkan analisa umur persediaan dan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan serta harga jual pada saat tanggal Neraca. The impairment of fertilizer stocks decline in value as a result of the decline in trading value of stocks of fertilizer in PT Wijaya Karya Intrade has been conducted on the basis of analysis of inventory age and a review of the state of condition inventories and selling prices at the balance sheet date. Penurunan nilai persediaan intrade. 46 220 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) PERSEDIAAN - Lanjutan INVENTORIES - Continued Sparepart Otomotif Automotive Sparepart Tabung kompor gas Gas Stove Plastik Pressing/Painting Pressing Plastic /Painting Konversi Energi (SWH) Energy Conversion (SWH) Jumlah Total Produk Komponen Component Product Sparepart Otomotif Automotive Sparepart Plastik Pressing/Painting Pressing Plastic /Painting Tabung kompor gas Gas Stove Jumlah Total Bahan baku Penolong Raw Material Suplement Wika Induk Parent Company Wika Beton Wika Beton Wika Intrade Wika Intrade Wika Gedung Wika Gedung Jumlah Total a.Festival Fatmawati b.Tamansari Samarinda c.Tamansari Bukit Mutiara d.Tamansari Majapahit e Tamansari Manglayang Regency f. Tamansari Puri Bali g.Tamansari Metropolitan Manado h.Tamansari Pelabuhan Ratu i. Tamansari Sudirman j. Grand Tamansari Samarinda 2 k.The Hills Semarang Jumlah/Total - - 11,877,593 773,558 1,838,067 2009 2008 1,942,641 5,433,943 8,591,629 13,600,343 Bahan Baku dan Penolong merupakan persediaan bahan baku pada industri beton, metal, produk sparepart otomotif dan konversi energi serta persediaan material besi beton dan semen di proyek-proyek konstruksi. Raw materials suplement is an industrial raw material in concrete, metal, automotive products and spareparts and supplies energy conversion materials and cement concrete iron on construction projects. 2009 2008 1,599,128 941,971 - 12,658,372 3,580,881 - 11,307,828 19,149,603 Persediaan produk komponen merupakan persediaan produk dalam proses (setengah jadi) PT Wika Intrade untuk komponen tabung kompor gas dan sparepart otomotif yang terinci sebagai berikut : Inventories of products is a component stock of the product in the process of (work in process) PT Wika Intrade for component Gas Cylinder (Gas Stove) and automotive spareparts are detailed as follows: 2009 2008 2008 3,780,900 - 124,662,835 278,100,142 Tanah yang sedang dikembangkan terdiri dari/land under development consists of : LT 2009 LT 75,433,803 156,064,889 34,251,114 83,084,200 11,197,018 38,951,053 46,329 11,525,110 45,377 83,791 21,243,880 284,098 34,835 20,557,693 9,865 - - 15,455 5,252,865 11,525 47,673 7,514,059 56,638 7,105,300 5,400,834 4,965,333 13,522,392 24,604,863 15,982,418 18,741,004 15,232,026 13,476,700 21,268 13,656,762 23,568 32,761 921 7,694,199 1,637 14,548 14,190,104 32,813 39,626 14,433,997 - - 304,446 116,709,419 488,417 119,030,871 - 630,885 - - 5,180,009 9. 9. 47 221 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) PERSEDIAAN - Lanjutan INVENTORIES - Continued Tanah matang terdiri dari/Land ready to sale consists of : a.Taman Sari Persada Bogor b. Tamansari Mangly. Regency c.Tamansari Persada Bali d.Tanah Aceh e.Tamansari Bukit Damai f. Tamansari Samarinda g.Tamansari Bukit Mutiara h.Tamansari Majapahit i. Tamansari Pelabuhan Ratu j. Tamansari Metro Politan Manado k.Tamansrai Puri Bali Jumlah/Total Bangunan yang sedang dikonstruksi terdiri dari/Building in under construction are : a. Tamansari Bukit Mutiara b. Tamansari Pelabuhan Ratu c. Tamansari Manglayang Regency d. Tamansari Puri Bali e. Grand Tamansari Samarinda f. Tamansari Metropolitan Manado g. Tamansari Persada Bogor h. Tamansari Majapahit i. Tamansari Sudirman j. Festival Fatmawati k.Grand Tamansari Samarinda 2 l. The Hills Semarang m.The Green Tamansari Surabaya n. Lain-lain Jumlah/Total Material Real Estat terdiri dari: Proyek Sidikarang Sidikalang project Proyek Sudirman Sudirman projerct Proyek Centro City Centro City project Proyek Akper MUBA Akper MUBA project Total LT 2009 LT 2008 3,473 1,064,574 5,105 1,988,103 2,435,914 451,356 1,607,740 365,212 5,217,432 14,062 1,414 680,940 551 6,594,735 416,267 5,381,254 50,017 322,389 298,709 1,607,740 - 1,962 349,127 2,316 12,132 2,492,248 10,761 1,144 451,356 1,729 878 14,742,318 43,524 LT 2009 LT 2008 19,911,698 - - 655 - - 507 4,073,856 1,387,950 2,868,015 7,402 73 10,886 436 3,315 4,846 7,258 9,931,940 6,518 888 495,891 1,479 2,802 2,401,587 4,226 1,646 3,851,289 2,732 1,661,796 4,298 1,827 794,187 2,092 163 1,322 165,486 - 44,741 2009 2008 - 396,294 - 237,871 24,229 37,939,075 28,375 Real Estate raw material are: 660,827 - - 1,143,453 - 1,072 The inventory of consumable goods and non ready consumable goods that are in the process of production for concrete product, metal product and energy conversion product. 136,121 - 612,993 - 13,739,636 3,032,470 2,687,975 4,161,999 1,515,029 661,850 2,607,574 11,780,649 2,029,891 - - - - 33,939,243 Raw material and assistance shall constitute inventory for raw material in concrete, metal and energi construction industry and construction materials in the project. 844,393 - 901,894 1,688 275,017 496 1,332,444 1,902 1,606 1,084 2,594 36,142 11,751 65 9. 9. 310,773 Bahan baku dan penolong merupakan persediaan bahan baku pada industri beton, metal dan konversi energi, serta bahan-bahan material konstruksi proyek. jumlah 310,773 Persediaan barang jadi dan barang dalam proses merupakan persediaan barang jadi dan barang dalam proses produksi atas produk beton, produk metal, dan produk konversi energi. 48 222 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) PERSEDIAAN - Lanjutan INVENTORIES - Continued UANG MUKA ADVANCES Subkontraktor Sub-contractor Pemasok Supplier Uang muka pekerjaan Advance Lain-lain Other Jumlah Total 149,186,509 10,227,953 480,420 19,453 9,735,184 Rincian uang muka adalah sebagai berikut : Details of advances are as follows : 2009 2008 38,207,804 74,874,668 Persediaan tersebut juga dijaminkan ke Bank Niaga dengan nilai penjaminan Rp 5.000.000.000 (Rupiah penuh). The aforementioned inventory is alao guaranteed to Niaga Bank with the coverage value Rp 5,000,000,000 (Full amount). Lihat catatan 20. Please see note 20. 10. 10. 133,316,939 181,772,149 234,276,781 The company shall guarantee the inventory of manufacturing of energy conversion product and automotive component with the insurance coverage value of Rp 6,497,900,000 by the police No.203.204.300.09.0056 to PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) with the effective period coverage of June 20, 2009 until June 20, 2010. Also insurance coverage for Casting Product stock value of Rp 15,571,622,218 (Full amount) by the police No.203.204.300.09.0057 with the effective period coverage of June 20, 2009 until June 20, 2010. The managament belives that the coveraga value shall be sufficient to cover the loss. All inventories shall be owned in the name of the company. Receivable and stock with minimum value of Rp 50 Billions shall be as main mortgage for credit facility of revolving working capital and facility of non cash loan so obtainted by PT Wika Beton in Bank Mandiri pursuant to the Extension of Argeement No. CGB.ONE/SPPK/RD2.060/2007 dated May 9, 2007. Inventory that is in the delivery process shall constitute inventory that have been delivered prior to the date of balance sheet, but it has not yet been in the destination area. Both loan and inventory of minimum Rp 45,000,000,000 (Full amount) as owned by the company shall be guaranteed in Bank Mega in accordance with deed of fiduciary either in the present and hereafter in respect of credit facility so provided to PT Wika Beton. 9. 9. Perseroan mengasuransikan persediaan produk pabrik konversi energi dan produk pabrik komponen automotif Cibinong dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 6.497.900.000 (Rupiah penuh) dengan polis No.203.204.300.09.0056 pada PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) dengan jangka waktu pertanggungan 20 Juni 2009 sd 20 Juni 2010, serta asuransi atas Persediaan Produk Casting Jatiwangi dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 15.571.622.218 (Rupiah penuh) dengan No Polis 203.204.300.09.0057 berlaku sejak 20 Juni 2009 sampai dengan 20 Juni 2010. Manajemen berkeyakinan nilai pertanggungjawaban tersebut cukup untuk menutup kerugian. Seluruh persediaan dimiliki atas nama Perusahaan. Piutang dan persediaan minimal senilai Rp. 50 milyar sebagai agunan utama atas fasilitas kredit modal kerja revolving dan fasilitas non cash loan yang diperoleh PT Wika Beton dari Bank Mandiri sesuai Perpanjangan Perjanjian No.CGB.ONE/SPPK/RD2.060/2007 tanggal 9 Mei 2007. Persediaan dalam pengiriman merupakan persediaan yang telah dikirim sebelum tanggal neraca tetapi belum sampai di tujuan. Piutang dan persediaan minimal senilai Rp 45.000.000.000 (Rupiah penuh) yang dimiliki perusahaan dijaminkan kepada Bank Mega sesuai dengan akta fiducia baik sekarang maupun di kemudian hari atas fasilitas kredit yang diberikan kepada PT Wika Beton. 49 223 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) UANG MUKA - Lanjutan ADVANCES - Continued PAJAK DIBAYAR DI MUKA PREPAID TAXES PPh pasal 21 Income Tax Art 21 PPh pasal 22 Impor Income Tax Art 22 - Import PPh pasal 22 Wajib Bayar Income Tax Art 22 - Waba PPh pasal 23 Income Tax Art 23 PPh pasal 24 Income Tax Art 24 PPh pasal 25 Income Tax Art 25 PPh Final dibayar dimuka Prepaid of Final Tax Pajak Pertambahan Nilai VAT In PPN Impor VAT - Import PPN DN Restitusi VAT Refund PPN K DPL VAT Out DPL Jumlah Total Rincian pajak dibayar di muka adalah sebagai berikut : Details of prepaid taxes are as follows : 2009 2008 1,175,864 22,115,331 Uang muka intern pekerjaan/kegiatan kerja (persekot) merupakan uang muka yang diberikan kepada pelaksana proyek untuk keperluan operasional proyek. Intern down payment to the activities/work activities shall constitute down payment made to management of the project for the purpose of projected operational requirement. Lain-lain pada uang muka tersebut merupakan persekot operasional pegawai dan pemasaran. Other payment constitute down payment for the operational of the employee and marketing. 11. 11. Uang muka kepada subkontraktor merupakan uang muka yang diberikan kepada subkontraktor sehubungan dengan kontrak pelaksanaan pekerjaan proyek, subkontraktor akan mengangsur kepada perusahaan pada saat pembayaran prestasi kerja. Down payment made to subcontractor shall constitute down payment made to subcontractor in connection with the contract for the project activities implementation. The subcontractor shall make the payment in installment to the Company at the time of work performance payment. Uang muka kepada pemasok merupakan uang muka yang diberikan kepada pemasok sehubungan dengan pengadaan bahan baku dan material konstruksi di proyek. Down payment made to supplier shall constitute down payment made to supplier in connection with the procurement of construction raw material and material in the project. 36,530,969 30,084,561 3,783,203 - 2,651,072 - 15,010,917 1,174,728 18,339,250 11,529,615 - - 15,360,817 10,300,539 - 8,719,881 6,055,556 135,466,588 111,722,113 Berdasarkan Surat Perintah Pemeriksaan No : PRIN- 82/WPJ.19/KP.0305/2009 tanggal 29 Mei 2009,KPP BUMN saat ini masih melakukan pemeriksaan atas pengajuan restitusi tersebut. Based on Examination Warrant No: PRIN- 82/WPJ.19/KP.0305/2009 dated May 29, 2009, KPP SOEs is still doing its investigation of the filing of refund. KPP BUMN melakukan pemeriksaan dibidang perpajakan berdasarkan dengan Undang-Undang No. 6 tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007. Tax Service Office for state own company conducts tax inspection according to the Law No. 6 year 1983 on General Provisions and Tax Procedures as amended several times, last by law No. 28 of 2007. 226,343,376 203,677,628 Pada tahun 2009 PT Wijaya Karya (Persero), Tbk telah mengajukan perhitungan restitusi terhadap kelebihan bayar atas pajak tahun 2007 dan 2008. In the year 2009 PT Wijaya Karya (Persero) Tbk has proposed the calculation of refund of the excess taxes in 2007 and 2008. 10. 10. 50 224 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) PAJAK DIBAYAR DI MUKA - Lanjutan PREPAID TAXES - Continued Restitusi pajak tersebut adalah sebagai berikut : Refund of the tax is as follows: PPN Tahun 2007 sebesar Rp 2.670.385.048 (Rupiah penuh). VAT in 2007 was Rp 2,670,385,048 (Full amount). PPN Tahun 2008 sebesar Rp 1.323.835.598 (Rupiah penuh). VAT in 2008 was Rp 1,323,835,598 (Full amount). BIAYA DIBAYAR DI MUKA PREPAID EXPENSES Biaya usaha Operating expenses Biaya produksi Production expenses Biaya pengadaan Procurement expenses Biaya pengelolaan Coordination expenses Biaya distribusi Distribution expenses Biaya sewa dan asuransi Rent and insurance expenses 11. 11. 156,165,413 116,105,091 492,274 7,796,900 2,332,840 8,762,317 586,250 3,097,745 7,310,896 5,890,472 12. 12. Rincian biaya dibayar di muka adalah sebagai berikut : Details of prepaid expenses are as follows : 2009 2008 9,964,792 3,327,985 SPT PPh 29 pajak tahun 2007, sebesar Rp 33.925.115.021 (Rupiah penuh). SPT PPh 29 pajak tahun 2008, sebesar Rp 28.982.113.551 (Rupiah penuh). Annuall of Income tax article 29 in 2007 was Rp 33,925,115,021 (Full amount). Annuall of Income tax article 29 in 2008 was Rp 28,982,113,551 (Full amount). Lain-lain Other Jumlah Total Departemen Bangunan Gedung Building Construction Department Departemen Sipil Umum Civil Construction Department Departemen Wilayah dan Luar Nege Foreign Affairs Department Departemen Utilitas Utility Department Departemen Pusat Central Department PT Wika Beton PT Wika Beton PT Wika Realty PT Wika Realty PT Wika Intrade PT Wika Intrade PT Wika Insan Pertiwi PT Wika Insan Pertiwi Jumlah Total 5,801,035 - 9,964,792 3,327,985 Biaya produksi dibayar di muka merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk keperluan perusahaan dan belum dapat diperhitungkan dengan penjualan karena pada tanggal neraca berita acara kemajuan fisik belum dapat ditandatangani pengawas lapangan dan atau berita acara penyerahan barang belum ditandatangani. Prepaid production expense shall constitute costs expended for the company's requirement and could not be calculated by the sales, because on the balance sheet date minutes of physical improvement could not be signed by the field supervisor and or minutes of goods delivery has not been signed. 491,469 322,012 - 85,597 83,450 - 678,491 - 2009 2008 - 551,963 1,000,680 771,478 Rincian biaya usaha dibayar di muka adalah sebagai berikut : Details of prepaid business expense shall be as follows : 627,366 1,191,852 1,891,468 1,238,167 18,199 358,768 177,479,831 146,172,362 Biaya usaha dibayar di muka per unit kerja atau lokasi, merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan kegiatan usaha perusahaan seperti biaya pengusahaan proyek, tender dan biaya usaha lainnya serta biaya sewa dan asuransi. Prepaid business expenses per working or location unit shall constitute costs expended in connection with the company business activities such as business undertaking cost of the project, tender and others and rental and insurance fee. 51 225 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) BIAYA DIBAYAR DI MUKA - Lanjutan PREPAID EXPENSES - Continued Departemen Sipil Umum Civil Construction Department Departemen Bangunan Gedung Building Construction Department Departemen Utilitas Utility Department Departemen EPC EPC Department PT Wika Beton PT Wika Beton PT Wika Realty PT Wika Realty PT Wika Intrade PT Wika Intrade PT Wika Gedung PT Wika Building PT Wika Insan Pertiwi PT Wika Insan Pertiwi Jumlah Total JAMINAN USAHA BUSINESS GUARANTEE INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI INVESTMENT IN ASSOCIATED COMPANIES - 293,556 - 66,000 52,978 1,551,670 Rincian biaya produksi dibayar di muka adalah : Details of prepaid production expenses are as follows : 2009 2008 918,808 1,208,860 Biaya distribusi dibayar di muka merupakan biaya atas distribusi produk beton dan produk intrade yang ditangguhkan sehubungan dengan perbedaan waktu antara pengakuan penjualan dan saat terjadinya pengiriman produk beton. Prepaid distribution expense shall constitute cost for the distribution of concrete and intrade product with the interval time between recognition of sale and the period of concrete product delivery. 13. 13. Akun ini merupakan jaminan yang diberikan perusahaan dalam rangka memperoleh/pelaksanaan pekerjaan kontrak konstruksi. Jaminan tersebut berupa dana yang disetor kepada bank yang ditunjuk dan akan dicairkan setelah habis masa berlakunya bank garansi, dengan rata- rata berlakunya bank garansi kurang dari satu tahun. This account shall constitute guarantee provided in order to obtain/ implement the construction contract activities. Such guarantee shall be in form fund so paid up to the appointed bank and shall be recorded upon the termination of bank guarantee period, within the average effective period of bank guarantee less than one year. Jumlah 101,330 - - 648,453 2,332,840 8,762,317 618,029 2,587,059 213,839 1,089,211 427,856 1,317,508 Kepemilikan/ (Pengurangan) Penyertaan/ Percentage of Amount of Participation Additional/ Amount of Participation Penyertaan 14. 14. Akun ini merupakan penyertaan saham pada perusahaan asosiasi, sebagai berikut : This account shall constitute share investment in associated company so set forth as follows : TAHUN 2009 Nama perusahaan Persentase Penambahan/ Jumlah 2. PT Wijaya Tama Perkasa 40,00% 15,000,000 (15,000,000) - 1. PT WIKA - NGK Insulator 18,70% 1,708,240 - 1,708,240 Ownership Awalperiode (Deduction) Akhir Periode/ (%) Beginning balance Ending Balance 3. PT Marga Kunciran 10,00% 3,000,270 - 3,000,270 19,708,510 101,800,000 121,508,510 4. PT Marga Nujyasumo 20,00% - 116,800,000 116,800,000 12. 12. 52 226 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI - Lanjutan INVESTMENT IN ASSOCIATED COMPANIES - Continued PT WIKA - NGK Insulator PT WIKA - NGK Insulator Ownership Awalperiode (Deduction) Akhir Periode/ Beginning balance Ending Balance (Pengurangan) Penyertaan/ Percentage of Amount of Participation Addition/ Amount of Participation TAHUN 2008 Nama perusahaan Persentase 3,000,270 2. PT Wijaya Tama Perkasa 40,00% - 15,000,000 15,000,000 1. PT WIKA - NGK Insulator 18,70% 1,708,240 - 1,708,240 Penambahan/ Jumlah Kepemilikan/ Jumlah Penyertaan 3. PT Marga Kunciran 10,00% - 3,000,270 Anggaran Dasar WIKA NGK telah beberapa kali mengalami perubahan yang perubahan terakhirnya, antara lain sehubungan dengan perubahan seluruh Anggarann Dasar WIKA NGK, adalah sebagaimana yang termaksud dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.3 tanggal 25 Pebruari 2000, dibuat di hadapan Sarina Sihombing, SH., Notaris di Kabupaten Daerah Tingkat II Tangerang berkedudukan di Ciputat. Articles of Association of WIKA NGK has been amended several times and most recently in connection with the amendment to all Articles of Association of WIKA NGK as embodied in Deed of Statement of Meeting Resulution No.3 dated February 25, 2000, drawn up and passed before Sarina Sihombing, Sihombing, Notary Public practicting in Regency as the second level regions Tangerang having its domicile in Ciputat. Maksud dan tujuan usaha WIKA NGK adalah sebagaimana tercantum dalam Anggaran Dasar adalah melaksanakan kegiatan usaha membuat dan merakit high tension porcelain insulators dan produk-produk lainnya yang berhubungan serta memasarkan dan menjual seluruh hasil produknya di wilayah indonesia dan maupun luar indonesia. Purpose and objektive of WIKA NGK business as contained in Article of Assocation shall be to implement business activities in producing and assembling "high tension porcelain inslator" and other relevant products and marketing and selling all production proceeds thorough Indonesia and out of Indonesia teritory. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.3 tanggal 25 Pebruari 2000, dibuat di hadapan Sarina Sihombing, SH., Notaris di Kabupaten Daerah Tingkat II Tangerang, berkedudukan di Ciputat, struktur permodalan dan komposisi susunan pemegang saham WIKA NGK adalah sebagai berikut : Based on the Deed of Statement of Meeting Resolution No.3 dated February 25, 2000, drawn up and passed before Sarina Shombing, SH., Notary Public practicing in Regency as second level regionis Tangerang having its domicile in Ciputat, the stucture of capitalization and composition of structure of Shareholders of WIKA NGK shall be as follow: 1,708,240 18,000,270 19,708,510 Perusahaan memiliki 1.708 saham yang merupakan 18,70% hak kepemilikan. WIKA NGK Insulator bergerak dalam bidang insulator. The company has 1,708 shares constituting 18.70% of the ownership right. WIKA NGK Insulator engages in the business of providing insulation field. WIKA NGK didirikan pada tanggal 23 Juli 1987 berdasarkan Akta Perseroan Terbatas No.76 dibuat di hadapan Kartini Muljadi, SH. Notaris di Jakarta sebagaimana diubah dengan Akta Perubahan Akta Pendirian No.5 tanggal 3 Juni 1988, dibuat di hadapan Inge Hendarmin, SH., pengganti dari Kartini Muljadi, SH., Notaris di Jakarta, yang keduanya telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.C2-5652-HT.01.01.TH '88 tanggal 2 Juli 1988, serta telah diumumkan dalam Tambahan No.816, Berita Negara Republik Indonesia No.65 tanggal 12 Agustus 1988. WIKA NGK shall be established and organized on July 23, 1987 under deed of limited liablity company No. 76 drawn up and passed before Kartini Muljadi SH, Notary public practicing in Jakarta as amendmend by deed of amendmend to deed of establishment No. 5 dated June 3, 1988 drawn up and passed before Inge Hendarmin, SH., as an alternate notary public for Kartini Muljadi, SH, Notary public practicing in Jakarta, both have obtained legalization from Minister of Jutice of the Republic of Indonesia by the viture of decree of No. C2-5652- HT.01.01.TH '88 dated July 2, 1988, and promuglated in suplement No. 861 dated August 12,1988. 14. 14. 53 227 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI - Lanjutan INVESTMENT IN ASSOCIATED COMPANIES - Continued PT Wijaya Tama Perkasa PT Wijaya Tama Perkasa Rupiah (Nilai penuh/full amount) Modal Dasar/Authorized Capital Pemegang Saham/Shareholders Nominal Rp 1.630.000/ US$ 1.000 per saham/ shares Saham/Shares Rupiah/ USD % 5,620 Rp 9,160,600,000 - PT Wijaya Karya (Persero) 1,048 Rp 1,708,240,000 18.65% USD 1,048 USD 5,620 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Paid in Capital : - Sumitomo Corporation 1,524 Rp 2,484,120,000 27.12% USD 1,524 - NGK Insulator Ltd. 3,048 Rp 4,968,240,000 54.23% USD 3,048 PT Wijaya Tama Perkasa didirikan pada tanggal 1 April 2008 berdasarkan Akta Perseroan Terbatas No.04 dibuat di hadapan Imas Fatimah, SH. Notaris di Jakarta. PT Wijaya Tama Perkasa shall be duly organized and established on April 1, 2008 under Deed of Limited Liability Company No.04 drawn up and passed before Imas Fatimah,SH. Notariy Public practicing in Jakarta. Maksud dan tujuan usaha PT Wijaya Tama Perkasa adalah sebagaimana tercantum dalam Anggaran Dasar adalah melaksanakan kegiatan usaha di bidang penyelenggaraan pembangunan jalan tol, pembangunan prasarana dan sarana dasar (infrastruktur), fasilitas penunjang jalan, pengembangan lahan-lahan/kawasan sekitar jalan tol, melakukan usaha perdagangan umum termasuk antar pulau, impor, ekspor, distributor dan pemasok. Purpose and Objective of PT Wijaya Tama Perkasa as contained in Articles of Assocation shall be to implement businss activities in toll road development, road supporting facility, land/area surrounding toll road developement, public trading business including inter island, importing, exporting, distributor and supplier. Berdasarkan Akta tersebut, struktur permodalan dan komposisi susunan pemegang saham PT Wijaya Tama Perkasa adalah sebagai berikut : Pursuant to the aforementioned Deed, the structure of capitalization and composition of structure of shareholders of PT Wijaya Tama Perkasa shall be as follows : Saham dalam Portepel/Portfolio Stock - - Perusahaan memiliki 15.000 lembar saham yang merupakan 40% hak kepemilikan. PT Wijaya Tama Perkasa bergerak dalam bidang penyelenggaraan dan pengelolaan fasilitas jalan tol. The company has 15,000 shares constituting 40% of the ownership right. PT Wijaya Tama Perkasa engaging in the business of providing of toll road facility development and management implementation. Jumlah/Total 5,620 Rp 9,160,600,000 100% - USD 5,620 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Paid in Capital : - PT Wijaya Karya (Persero)Tbk, 15,000 Rp Pemegang Saham/Shareholders Nilai nominal Rp.1.000.000,- Per saham Saham/Shares Modal Dasar/Authorized Capital 150,000 Rp 150,000,000,000 15,000,000,000 15,000,000,000 7,500,000,000 40% 40% 20% % Jumlah/Total 37,500 Rp Saham dalam Portepel/Portfolio Stock 112,500 Rp 37,500,000,000 112,500,000,000 100% - PT Margatama Perkasa 15,000 Rp - PT Kartika Marga Sakti 7,500 Rp As the change in policy of freeways Surabaya Mojokerto management, the company has divested on authorized capital in 2009 at PT Wijaya Tama Perkasa as of Rp 15,000,000,000 (Full amount). 14. 14. Dengan telah berubahnya kebijakan pengelolaan Jalan Tol Surabaya Mojokerto, perusahaan telah menarik kembali nilai pernyertaan tahun 2009 sebesar Rp 15.000.000.000 (Rupiah penuh) di PT Wijaya Tama Perkasa. 54 228 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI - Lanjutan INVESTMENT IN ASSOCIATED COMPANIES - Continued PT Marga Kunciran Cengkareng PT Marga Kunciran Cengkareng Rupiah (Nilai penuh/full amount) - PT Jasa Marga - CMS - PT Wijaya Karya (Persero)Tbk, - PT Nindya Karya - PT Istaka Karya PT. MARGA NUJYASUMO AGUNG 1,500,135,000 Rp 164,850 1,500,135,000 Rp 164,850 The Company has 120,000,000 shares or 28.24% ownership of PT Marga Agung Nujyasumo that specializes in planning, organizing construction of roads, bridges and complement of freeways and the management of freeways facilities. Struktur permodalan dan komposisi susunan pemegang saham PT Marga Nujyasumo Agung adalah sebagai berikut : The structure of capitalization and composition of structure of shareholders of PT Marga Nujyasumo Agung shall be as follows : Jumlah/Total 3,297,000 Rp 30,002,700,000 Saham dalam Portepel/Portfolio Stock 5% 5% 100% Perusahaan memiliki 120.000.000 lembar saham yang merupakan 28.24% hak kepemilikan, PT Marga Nujyasumo Agung yang bergerak dalam bidang perencanaan, penyelenggaraan pembangunan jalan, jembatan bangunan pelengkap dan fasilitas jalan tol serta pengelolaan jalan dan fasilitas tol. Perusahaan memiliki 329.700 lembar saham yang merupakan 10% hak kepemilikan. PT Marga Kunciran Cengkareng bergerak dalam bidang penyelenggaraan dan pengelolaan fasilitas jalan tol. The company has 329,700 shares constituting 10% of the ownership right. PT Marga Kunciran Cengkareng engaging in the business of providing of toll road facility development and management implementation. Maksud dan tujuan usaha PT Marga Kunciran Cengkareng adalah sebagaimana tercantum dalam Anggaran Dasar adalah melaksanakan kegiatan usaha di bidang penyelenggaraan pembangunan jalan tol, pembangunan prasarana dan sarana dasar (infrastruktur), fasilitas penunjang jalan, pengembangan lahan-lahan/kawasan sekitar jalan tol, melakukan usaha perdagangan umum termasuk antar pulau, impor, ekspor, distributor dan pemasok. Purpose and objective of PT Marga Kunciran Cengkareng as contained in Articles of Assocation shall be to implement businss activities in toll road development, road supporting facility, land/area surrounding toll road developement, public trading business including inter island, importing, exporting, distributor and supplier. Berdasarkan akta Perjanjian Usaha Patungan No: 03 tanggal 20 Februari 2008 dan Akte pendirian perusahaan PT Marga Kunciran Cengkareng (PT MKC) Nomor: 07 tanggal 14 Mei 2008, keduanya dibuat dihadapan Suzy Anggraini Muharam, SH. Notaris di Jakarta. Para pihak sepakat untuk memenuhi modal di tempatkan dan disetor sebesar: Based on the Deed of Joint Venture Agreement No: 03 dated February 20, 2008 and the Deed of Establishment of Company of PT Marga Kunciran Cengkareng (PT MKC) number; 07 dated May 14, 2008, both made at notary Suzy Anggraini Moharram, SH. Notary in Jakarta. The parties agreed to be placed and paid the capital as follows: % 1,978,200 Rp 18,001,620,000 329,700 Rp 3,000,270,000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Paid in Capital : 659,400 Rp 6,000,540,000 Pemegang Saham/Shareholders Nilai nominal Rp.9.100,- Per saham Saham/Shares Modal Dasar/Authorized Capital 3,297,000 Rp 30,002,700,000 20% 60% 10% 14. 14. 55 229 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI - Lanjutan INVESTMENT IN ASSOCIATED COMPANIES - Continued Rupiah (Nilai penuh/full amount) TANAH BELUM DIKEMBANGKAN LAND FOR DEVELOPMENT a . Tamansari Pelabuhan Ratu b . Tamansari Puri Bali c . Grand Tamansari Samarinda Sebatik d Tamansari Manglayang Regency ASET TETAP FIXED ASSET Nilai Tercatat Carrying Value Kepemilikan langsung Direct Acquisition Hak atas tanah Landrights Bangunan Buildings Prasarna Infrastructures Perl. kantor Office equipment Peralatan pabrik dan Project & Plant proyek equipment Kendaraan Vehicles Aset tetap dalam Construction penyelesaian in progress Sewa Guna Usaha Leasing Peralatan pabrik Project equipment Jumlah Total Rp 600,000,000,000 Saham dalam Portepel/Portfolio Stock - - 1,818,448 - - 38,030 11,081,873 38,427 11,081,873 600,000 44,025,109 - - 327,666,667 Rp 327,666,667,000 - PT Wijaya Karya (Persero)Tbk, 120,000,000 Rp 120,000,000,000 % 918,823 66,123,559 Pemegang Saham/Shareholders Nilai nominal Rp.1.000,- Per saham Saham/Shares Modal Dasar/Authorized Capital 600,000,000 Rp 600,000,000,000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Paid in Capital : - PT Moeladi 152,333,333 LT Jumlah/Total LT Jumlah/Total 245,921 9,198,129 259,605 10,507,624 Jumlah/Total 600,000,000 152,333,333,000 - PT Jasa Marga Rp 15. 15. Tanah yang belum dikembangkan terdiri dari : Land for development consist of : 2009 2008 25.39% 20% 54.61% 100% 16. 16. Rincian aset tetap adalah sebagai berikut : Fixed assets consist of : 2009 Saldo Awal/ Penambahan/ Pengurangan / Saldo akhir / 34,872 298,032 21,589,497 88,469,101 11,661,187 - 100,130,288 21,941,816 2,238,078 - 24,179,894 1 January, 2009 Reclassifications Reclassifications 31 December, 2009 116,615,795 419,788 150,000 116,885,583 Beginning Balance Additions Deductions Ending Balance 1 Januari/ Reklasifikasi / Reklasifikasi / 31 Desember/ - 2,000,000 - 2,000,000 504,766,014 45,024,933 7,848,610 541,942,337 3,173,904 - 3,173,904 9,597,076 3,694,315 7,693,055 5,598,336 13,341,259 797,184 - 14,138,443 - 251,627,063 24,214,381 5,555 275,835,889 14. 14. 56 230 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) ASET TETAP - Lanjutan FIXED ASSET - Continued Akumulasi Penyusutan Accumulated depreciation Kepemilikan langsung Direct Acquisition Bangunan Buildings Prasarna Infrastructures Perl. kantor Office equipment Peralatan pabrik dan Project & Plant proyek equipment Kendaraan Vehicles Sewa Guna Usaha Leasing Peralatan pabrik Project equipment Jumlah Total Nilai Buku Net Book Value Nilai Tercatat Carrying Value Kepemilikan langsung Direct Acquisition Hak atas tanah Landrights Bangunan Buildings Prasarna Infrastructures Perlngkapan kantor Office equipment Peralatan pabrik dan Project & Plant proyek equipment Kendaraan Vehicles Aset tetap dalam Construction penyelesaian in progress Jumlah Total Akumulasi Penyusutan Accumulated depreciation Kepemilikan langsung Direct Acquisition Bangunan Buildings Prasarna Infrastructures Perlngkapan kantor Office equipment Peralatan pabrik dan Project & Plant proyek equipment Kendaraan Vehicles Jumlah Total Nilai Buku Net Book Value 10,824,083 1,274,623 70,131 12,028,575 122,150,120 34,238,492 3,228,856 153,159,756 28,377,192 5,555,533 - 33,932,725 5,343,677 2,322,594 1,006 7,665,265 2008 Saldo Awal/ Penambahan/ Pengurangan / Saldo akhir / 168,888,168 44,146,733 3,299,993 209,734,908 335,877,846 332,207,429 2,193,096 245,298 - 2,438,394 - 510,193 - 510,193 44,145,282 44,323,819 - 88,469,101 7,412,508 14,529,308 - 21,941,816 1 January, 2008 Reclassifications Reclassifications 31 December, 2008 114,592,031 2,023,764 - 116,615,795 Beginning Balance Additions Deductions Ending Balance 1 Januari/ Reklasifikasi / Reklasifikasi / 31 Desember/ 376,790,976 139,465,044 11,490,005 504,766,014 22,105,270 6,271,922 - 28,377,192 3,050,499 123,405 - 3,173,904 21,087,081 - 11,490,005 9,597,076 10,895,517 2,445,742 13,341,259 175,608,057 76,019,006 - 251,627,063 131,290,003 37,598,165 - 168,888,168 245,500,972 335,877,846 95,454,243 26,695,877 - 122,150,120 581,223 1,611,873 - 2,193,096 4,312,252 1,031,425 - 5,343,677 8,837,016 1,987,067 - 10,824,083 Beban penyusutan untuk tahun 2009 dan 2008 masing- masing sebesar Rp 44.146.733 dan Rp 37.598.165 . Depreciation expenses in 2009 and 2008 respectively is Rp 44,146,733 and Rp 37,598,165. Seluruh aset tetap dimiliki oleh perusahaan All fixed assets are owned by the company 16. 16. 57 231 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) ASET TETAP - Lanjutan FIXED ASSET - Continued PT Asuransi Himalaya Pelindung PT Asuransi Himalaya Pelindung PT Asuransi Jasa Raharja Putera PT Asuransi Jasa Raharja Putera PT Asuransi Jasa Indonesia PT Asuransi Jasa Indonesia PST.0102/2009-00199 26/08/09 - 26/08/10 642,026 PST.0102/2009-00199 26/08/09 - 26/08/10 4,835,140 2009 Penanggung/ Nomor Polis Jangka Waktu/ Nilai Pertanggungan/ Insurance Company Policy Number Terms Insurance Coverage Aset tetap perusahaan, kecuali tanah, telah diasuransikan dengan Polis Standar Kebakaran Indonesia dengan nilai pertanggungan sebagai berikut : The fixed asset of the company, except landrights, are covered by Indonesian Fire Standard Policy under the following insurance coverage : 94,373,637 2008 Penanggung/ Nomor Polis Jangka Waktu/ Nilai Pertanggungan/ 203.204.300.09.0056 20/06/09 - 20/06/10 11,560,581 203.204.300.09.0057 20/06/09 - 20/06/10 48,001,190 02.00.12.09.00416/09 10/09/09 - 10/09/10 270,000 02.00.12.09.00417/09 10/09/09 - 10/09/10 29,064,700 PT Asuransi Umum Mega IP.01.01.08.002638 20/10/08 - 20/10/09 675,600 PT Asuransi Himalaya Pelindung PST.0102/2007 - 00132 26/08/08 - 26/08/09 642,026 PT Asuransi Jasa Indonesia 209.482.200.08.001 Insurance Company Policy Number Terms Insurance Coverage PT Asuransi Umum Mega IP.01.01.08.002637 20/10/08 - 20/10/09 2,469,100 PT Asuransi Jasa Raharja Putera 02.00.13.07.00421/09 10/09/08 - 10/09/09 29,064,700 PT Asuransi Jasa Raharja Putera 02.00.13.07.00422/09 10/09/08 - 10/09/09 29,064,700 Aktiva tetap berupa tanah yang berlokasi di Boyolali dijaminkan atas fasilitas kredit modal kerja PT Wika Beton pada Bank Niaga (lihat catatan 20). 14/01/08 - 14/01/09 9,538,700 PT Asuransi Jasa Indonesia 203.204.300.08.063 20/06/08 - 20/06/09 18,058,481 26/08/08 - 26/08/09 4,835,140 PT Asuransi Jasa Indonesia 203.204.300.07.0081 12/06/08 - 12/06/09 12,904,180 Fixed asset in form of land located in Boyolali shall be warranted PT Wika Beton for credit facility of working capital in Bank Niaga (please see note 20). Aktiva tetap berupa tanah (17 Sertifikat HGB) dijaminkan oleh PT WIKA Realty atas fasilitas kredit modal kerja pada Bank BTN (lihat catatan 20). Fixed asset in from of land (17 certivicates of Building Premint) shall be warranted by PT Wika Reality for credit facility in Bank BTN (please see note 20). 107,252,627 Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan atas aset tetap yang diasuransikan adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang terjadi. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses arising from such risk. Aktiva tetap berupa tanah yang berlokasi di Deli Serdang dan Lampung Selatan dijaminkan atas fasilitas kredit modal kerja PT WIKA Beton pada Bank Mega (lihat catatan 20). Fixed asset in form of land located in Deli Serdang and South Lampung shall be warranted by PT Wika Beton for credit facility of working capital in Bank Mega (please see note 20). Aktiva tetap berupa tanah yang berlokasi di Cipinang, Karangrejo dan Kembang Kuning dijaminkan atas fasilitas kredit modal kerja PT Wika Beton pada Bank Mandiri (lihat catatan 20). Fixed asset in form of land located in Cipinang, Karang Rejo and Kembang Kuning shall be warranted PT Wika Beton for credit facility of working capital in Bank Mandiri (please see note 20). PT Asuransi Himalaya Pelindung PST.0102/2007 - 00132 16. 16. 58 232 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) ASET TETAP - Lanjutan FIXED ASSET - Continued Cost Calculation Approach (Cost Approach) Aktiva tetap berupa peralatan dan mesin senilai Rp 5.000.000.000 (Rupiah penuh) dijaminkan oleh PT Wika Beton pada Bank Niaga (lihat catatan 20). Fixed asset in form of equipment and machine amounting to Rp 5,000,000,000 (Full amount) shall be warranted PT Wika Beton in Bank Niaga (please see note 20). PT Wika Intrade melakukan revaluasi atas kelompok asset bangunan sesuai dengan PSAK 16 (revisi tahun 2007) pada tanggal 10 Desember 2009 atas dasar Certificate Of Appraisal dengan nomor 086.1/IAI- 1/LP/XII/2009 yang dikeluarkan oleh Kantor Jasa Penilai Publik Iskandar Asmawi Imam dan Rekan. PT Wika Intrade revaluated its asset of building in accordance with PSAK 16 (revised in 2007) on December 10, 2009. Base on a Certificate of Appraisal No. 086.1/IAI-1/LP/XII/2009 issued by the Office of Public Appraisal Services Iskandar Asmawi Imam and Partners. Dalam melakukan penilaian, KJPP Iskandar Asmawi Imam & Rekan menggunakan metode: In conducting the revaluation, KJPP Iskandar Asmawi Imam & Partner using the method: Comparison Market Data Approach (Market Data Approach) Pendekatan ini mempertimbangkan jumlah biaya yang harus dikeluarkan untuk memproduksi properti pengganti baru berdasarkan harga pasar yang berlaku saat ini untuk bahan-bahan, tenaga kerja, biaya pemborong, keuntungan dan pembayaran lainnya, tetapi tidak memperhitungkan adanya kerja lembur, bonus bagi tenaga kerja serta premi untuk bahan-bahan, kemudian dikurangi dengan penyusutan yang dihitung berdasarkan kondisi yang terlihat (observed condition ) yang digambarkan oleh persepsi pasar atas kemunduran kondisi dari properti tersebut disamping mengadakan penyelidikan terhadap manfaat yang ada sekarang, bila dibandingkan dengan unit baru sejenis yang menyangkut kapasitas dan kegunaan properti yang bersangkutan. Aktiva tetap berupa peralatan berat pada peralatan proyek senilai Rp 9.538.000.000 (Rupiah penuh) dijaminkan pada Bank Mandiri (lihat catatan 20). Fixed asset in form of heavy equipment on project amounting to Rp 9,538,000,000 (Full amount) shall be warranted in Bank Mandiri (please see note 20). This approach considers the cost to produce a new replacement property based on prevailing market prices current for materials, labor, contractor costs, benefits and other payments, but does not take into account any overtime, bonuses for labor and the premium for materials, then reduced with depreciation calculated based on the visible conditions (observed condition) which describes the decline of the market's perception of the condition of the property in addition to an investigation of existing benefits, when compared with similar new units concerning the capacity and utility property concerned. Asumsi yang digunakan dalam penilaian properti adalah sebagai berikut: Assumptions is used in the revaluation of property are as follows: 1. Dengan pendekatan ini, diperhatikan penjualan- penjualan yang terjadi bila ada, pencatatan- pencatatan, wawancara-wawancara dengan orang- orang atau pejabat-pejabat dan pemilik-pemilik properti sejenis lainnya yang mengetahui dengan benar mengenai nilai-nilai properti sejenis, serta penawaran-penawaran sebanding. Data tersebut kemudian dianalisa dan dilakukan perbandingan terhadap perbedaan-perbedaan antara properti yang sebanding, kemudian diadakan penyesuaian. With this approach, noted that sales happen when there is, the recording-recording, interviews with the people or officials and the owners of other similar property right to know about the values of similar properties, and offers comparable. The data is then analyzed and made comparison of the differences between the comparable properties, and then held adjustments. 2. Pendekatan Kalkulasi Biaya (Cost Approach ) 2. 16. 16. 1. Pendekatan Perbandingan Data Pasar (Market Data Approach ) 59 233 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) ASET TETAP - Lanjutan FIXED ASSET - Continued SETORAN DANA KERJA SAMA OPERASI OPERATION COOPERATION FUND DEPOSIT JO WIKA-IKPT-Adhi Karya (TPPI) JO WIKA-IKPT-Adhi Karya (TPPI) JO WIKA-Waskita (Cikapayang) JO WIKA-Waskita (Cikapayang) JO WIKA-Mirai (Amandit) JO WIKA-Mirai (Amandit) 2. Dalam melakukan penilaian, telah dilaksanakan inspeksi untuk keperluan penilaian, kecuali dinyatakan lain dalam laporan dan tanggal penilaian (cut of date) ditetapkan pada tanggal terakhir inspeksi. Tanggal penilaian adalah tanggal dimana perkiraan nilai tersebut berlaku dan kami menganggap bahwa sejak tanggal dimulai hingga akhir inspeksi tidak ada kejadian atau peristiwa luar biasa yang mempengaruhi nilai. 2. In conducting assessments, inspections have been carried out for assessment purposes, unless otherwise stated in the report and the date of assessment (the cut of date) set at the last date of inspection. Assessment date is the date on which the value estimate applies, and we assume that the starting date until the end of the inspection there was no incident or extraordinary events that affect the value. 3. Penilaian ini berlaku terbatas pada tanggal penilaian dan pendapat mengenai kondisi penggunaan dan hunian didasarkan hasil pengamatan pada tanggal inspeksi. 3. This assessment applies is limited to the date of assessment and opinion on the use and occupancy conditions based on observations of the inspection. 1. Semua informasi yang diberikan oleh sumber laporan dapat dipertanggung jawabkan. Bila ternyata anggapan tersebut tidak sesuai dengan hal sesungguhnya, maka diluar tanggung jawab Penilai. 1. All information provided by the source of reliable reports. If these assumptions were inconsistent with the real thing, it is beyond the responsibility of Appraisers. Nilai buku properti yang di nilai per 30 Nopember 2009 adalah sebesar Rp 12.397.268.209 (Rupiah penuh) yang terdiri atas tanah sebesar Rp 3.919.371.120 (Rupiah penuh) dan bangunan sebesar Rp 8.477.897.089 (Rupiah penuh). Net book value of the property value as of November 30, 2009 was Rp 12,397,268,209 (Full amount) which are land of Rp 3,919,371,120 (Full amount) and buildings of Rp 8,477,897,089 (Full amount). PT Wika Intrade telah mencadangkan Pajak Penghasilan atas selisih revaluasi sebesar 10% dari surplus revaluasi yaitu sebesar Rp 1.249.039.179 (Rupiah penuh). PT Wika Intrade has reserved the income tax on revaluation difference of 10% of the revaluation surplus is Rp 1,249,039,179 (Full amount). 17. 17. 4. Penilai beranggapan bahwa bagian-bagian properti yang tidak diinspeksi tidak memiliki kerusakaan yang berarti dan tidak menyebabkan perubahan nilai. 4. Appraiser assume that the parts are not inspected the property has no significant damage and did not cause changes in value. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan pokok yang lazim digunakan dalam penilaian serta memperhatikan semua keterangan, nilai wajar dari properti yang dinilai adalah sebesar Rp 24.887.660.000 (Rupiah penuh). Based on basic considerations commonly used in the assessment and with regard to all the information, the fair value of the property is valued at Rp 24,887,660,000 (Full amount). - 3,846,246 8,960,098 22,697,111 Akun ini merupakan setoran dana kerjasama operasi dengan pihak lain, dengan rincian sebagai berikut : This account shall constitute Joint operation fund deposit made with such other parties under the following detail specification : 2009 2008 48,972,543 24,510,720 16. 16. 60 234 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) SETORAN DANA KERJA SAMA OPERASI - Lanjutan OPERATION COOPERATION FUND DEPOSIT - Continued JO WIKA-Pelita (Cut Nyak Dien) JO WIKA-Pelita (Cut Nyak Dien) JO WIKA-Adhi Karya (Btng Tongar) JO WIKA-Adhi Karya (Batang Tongar) JO WIKA-Hutama-Waskita- Adhi Karya (Suromadu BT Tengah) JO WIKA-BK (Bawakaraeng Thp 2) JO WIKA-BK (Bawakaraeng Tahap 2) JO WIKA (SuramaduCauseway-Sby) JO WIKA (Suramadu Causeway sisi Sby) JO WIKA-Pelita (Ulee-Lheu) JO WIKA-Pelita (Ulee-Lheu) JO WIKA-DGI (Kanjiro) JO WIKA-DGI (Kanjiro) JO WIKA (Sungai Ular) JO WIKA (Sungai Ular) JO WIKA-PP-Hutama (Jati Gede) JO WIKA-PP-Hutama (Jati Gede) JO WIKA-Himpun Karya(S.Kayan) JO WIKA-Himpun Karya (Sungai Kayan) JO WIKA-Bumi Intan (Sarmi) JO WIKA-Bumi Intan (Sarmi) JO WIKA-Hazama (Sabodam Bawakaraeng) JO WIKA (Liang Anggang Pelaihari) JO WIKA (Liang Anggang Pelaihari) JO WIKA-Brantas-Mahir(JLB Sulsel) JO WIKA-Brantas-Mahir (JLB Sulsel) JO WIKA-PP (FO Cengkareng) JO WIKA-PP (FO Cengkareng) JO WIKA-PP BngawanSolo JaTeng JO WIKA-PP Bengawan Solo JaTeng JO WIKA-Shimitzu, Sabo Dam Merapi - JO WIKA-Shimitzu, Sabo Dam Merapi - Jawa Tengah Jawa Tengah JO WIKA-Shimitzu, Jatibarang JO WIKA-Shimitzu, Jatibarang JO WIKA-PP GOR Pekanbaru JO WIKA-PP GOR Pekanbaru JO WIKA-Pelita JN 46 Tapak Tuan JO WIKA-Pelita JN 46 Tapak Tuan Air Limbah Denpasar Air Limbah Denpasar JO WIKA-Pang. Lada-Pang. Bun JO WIKA-Pangkalan Lada-Pangkal Bun JO WIKA-Nindyakarya, Cikro Girder JO WIKA-Nindyakarya, Cikro Girder JO WIKA-Tectona-Inti,Jmbtan Timur JO WIKA-Tectona-Inti, Jembatan Timur JO WIKA-Adhikarya Tuban Aromatic JO WIKA-Adhikarya Tuban Aromatic JO WIKA-Raden Panji Suprapto JO WIKA-Raden Panji Suprapto Setoran KSO lainnya di bawah Others JO Deposit fund under Rp.1 Milyar Rp 1 Billion Jumlah Total GOODWILL GOODWILL Nilai perolehan/ cost = Didistribusikan/ Distributed : Setoran modal/ Paid in capital : = Saldo laba/ Retained Earnings : = Jumlah/Total Goodwill Amortisasi goodwill/Goodwill amortization Nilai bersih goodwill/Net book goodwill 17. 17. - 4,983,238 JO WIKA-Hutama-Waskita-Adhi Karya (Suromadu BT Tengah) 31,989,442 29,222,836 5,391,615 149,002 - 702,871 3,627,232 1,418,436 JO WIKA - Hazama (Sabodam Bawakaraeng) - 2,952,611 - 1,098,532 2,629,283 1,875,292 (19,587,903) 6,140,458 1,630,244 3,658,473 5,380,029 - (100) - 1,375,603 (4,046,747) - 3,790,533 - (5,000,000) - 2,062,853 - 7,478,133 - 1,375,729 - 13,080,417 7,864,434 5,139,882 1,086,966 (1,539,295) - Setoran Dana Kerjasama terdiri dari setoran modal dan bagian laba (rugi) JO yang diakui. Joint Operation fund deposit consists of capital deposit and profit (loss) allocation of JO as recognized. 18. 18. 4,251,538 - 2,552,996 3,547,766 142,774,616 94,753,932 2,188,350 - 1,680,831 - (1,609,748) - 10,048,964 11,981,009 70.08% 8,396,291 8,834,291 12,561,205 2,512,241 Akun ini merupakan goodwill yang berasal dari akuisisi PT Wijaya Karya Insan Pertiwi, yang dibeli di atas nilai buku, dengan perhitungan sebagai berikut : This account of constitute goodwill from acquisition of PT Wijaya Insan Pertiwi, which is acquired over book value, with calculation as follows : 21,395,497 625,000 70.08% 438,000 61 235 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) ASET LAIN-LAIN OTHER ASSETS Keanggotaan Golf Club Golf Club membership Aset tetap yang tidak digunakan Non operational assets Persediaan Slow Moving Slow moving inventories Aset Eks Proyek Aceh Equipment ex project Properti Klub : Club Property Taman Sari Persada Raya Taman Sari Persada Raya Taman Sari Persada Kemala Taman Sari Persada Kemala Taman Sari Persada Bogor Taman Sari Persada Bogor Taman Sari Persada Bali Taman Sari Persada Bali Taman Sari Bukit Bandung Taman Sari Bukit Bandung Aset Eks Bisnis Unit Metal dan Dies Assets ex Business Unit Metal & Dies Aset Eks Proyek Pasopati DSUI Assets ex project of DSUI Beban ditangguhkan Deferred charges Lain-lain Others Jumlah Total 19. 19. Rincian aset lain-lain adalah sebagai berikut : Details other assets consist of : 2009 2008 5,132,748 7,496,876 2,235,431 3,353,143 1,763,018 1,784,370 16,913,325 16,929,011 3,438,000 3,438,000 712,293 3,002,018 14,897,308 14,941,755 3,077,884 3,092,796 708,280 708,280 12 12 2,019,523 146,880 Aset lain-lain Property Club Tamansari merupakan fasilitas milik PT Wijaya Karya (Persero) Tbk yang ada pada masing-masing kawasan Tamansari yang pengelolaannya diserahkan kepada PT Wika Realty. Other Assets Tamansari Club Property is a facility owned by PT Wijaya Karya (Persero) Tbk available in each area of management Tamansari submitted to PT Wika Realty. Berdasarkan hasil apraisal dari Kantor Jasa Penilai Publik Iskandar Asmawi Imam & Rekan Registered Public Appraisers No. 2.08.0029 SK. Menkeu No.262/KM.1/2008, nilai ekonomis dari sebagian properti tersebut terinci sebagai berikut : Based on the results of valuation of Public Appraiser Services Office of Iskandar Asmawi Imam & Partner. Registered No. Appraisers. 2.08.0029 SK. Finance No.262/KM.1/2008, the economic value of the property are detailed in part as follows: Properti Klub Tamansari Persada Raya (LT 15.860 m2) sesuai Certificate of Appraisal No.072.1/IAI-1/LP/XI/2009 tanggal 13 November 2009, nilai ekonomis = Rp 22.062.200.000 (Rupiah penuh). Property Club Raya Tamansari Persada (LT 15,860 m2) according to the Certificate of Appraisal No.072.1/IAI- 1/LP/XI/2009 November 13, 2009, the economic value = Rp 22,062,200,000 (Full amount). Keanggotaan golf club merupakan biaya perolehan hak pakai keanggotaan klub golf, dengan tujuan sebagai sarana pemasaran. Terhadap biaya perolehan Keanggotaan golf club ini tidak diamortisasi karena masa berlaku keanggotaannya tidak dibatasi, dan dapat dipindahtangankan. The membership of golf club shall constitute right to use for the membership of golf club, intended to be as means for marketing. Acquisition cost of golf club membership shall not be amortized due to indefinite period and it may be transferred. Aset tetap yang tidak digunakan, merupakan aset tetap ex Divisi Mould dan Polymer (DMP). Fixed asset that is not used shall constitute former fixed asset owned by Mould and Polymer Division (DMP). Aset tetap lain-lain Property Club Tamansari merupakan fasilitas milik PT Wijaya Karya (Persero) Tbk yang ada pada masing-masing kawasan Tamansari, yang pengelolaannya kepada PT Wika Realty. Other assets i.e. Tamansari Club Property shall constitute facility owned by PT Wijaya Karya (Persero) Tbk so available in each Tamansari area in which management is conducted by PT Wika Realty, 1,748,546 1,926,275 277,865 183,097 52,924,232 57,002,513 62 236 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) ASET LAIN-LAIN - Lanjutan OTHER ASSETS - Continued PINJAMAN JANGKA PENDEK SHORT-TERM LOAN Pokok Pinjaman Principle Pihak hubungan istimewa : Related parties : PT BRI (Persero) Tbk PT BRI (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Rincian pinjaman jangka pendek adalah sebagai berikut Details of short-term loans are as follows : 2009 2008 - 46,513,501 62 549 836 331 348 955 Properti Klub Tamansari Pesona Bali Tangerang Banten (LT 37.575 m2) sesuai Certificate of Appraisal No.072.2/IAI-1/LP/XI/2009 tanggal 13 November 2009, nilai ekonomis = Rp 37.816.900.000 (Rupiah Penuh). Property Club of Tamansari Pesona Bali Tangerang Banten (LT 37,575 m2) according to the Certificate of Appraisal No.072.2/IAI-1/LP/XI/2009 November 13, 2009, the economic value = Rp 37,816,900,000 (Full amount). Properti Klub Tamansari Persada Bogor (LT 3.845 m2) sesuai Certificate of Appraisal No.072.3/IAI-1/LP/XI/2009 tanggal 13 November 2009, nilai ekonomis = Rp 8.251.100.000 (Rupiah penuh). Property Club Bogor Tamansari Persada (LT 3845 m2) according to the Certificate of Appraisal No.072.3/IAI- 1/LP/XI/2009 November 13, 2009, the economic value = Rp 8,251,100,000 (Full amount). 20. 20. 19. 19. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT BNI (Persero) Tbk PT BNI (Persero) Tbk Sub Jumlah Sub Total Pihak ketiga : Third parties : PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Danamon Tbk PT Danamon Tbk PT Panin Indonesia Tbk PT Bank Panin IndonesiaTbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Central Asia bk Lembaga keuangan non bank Non-bank financial institutions PT Kekancan Mukti PT Kekancan Mukti PT Daksa Kalimantan Putra PT Daksa Kalimantan Putra PT Graha Blessing Family PT Graha Blessing Family Sub Jumlah Sub Total Jumlah Total PT WIJAYA KARYA (Persero), Tbk. PT WIJAYA KARYA (Persero), Tbk. PT Bank Mega Tbk. PT Bank Mega Tbk. 41,344,859 29,322,443 - 98,170,940 - 59,300,000 5,000,000 612,478 19,183,957 156,503,407 603,838,743 a. 2,000,000 - 29,845,900 - 83,726,194 210,977,340 Perjanjian kredit dengan Bank Mega ini mengacu pada surat pemberitahuan persetujuan perubahan kondisi fasilitas kredit dari Bank Mega No. 282/CRB2/09 tanggal 18 Juni 2009 atas Akta Perubahan X No.07 tanggal 4 Mei 2007 dengan komposisi fasilitas pinjaman Rekening Koran sebesar Rp 5.000.000.000 (Rupiah penuh), Bank Garansi Line sebesar Rp 500.000.000.000 (Rupiah penuh). Atas pinjaman Rekening Koran dan Kredit Modal Kerja Tanpa Schedule dikenakan bunga floating rate sebesar 13% per tahun. Based on the approval notification letter of credit facility conditions change from the Bank Mega No. 282/CRB2/ 09 dated June 18, 2009 Changes to the Deed No.07 dated X May 4, 2007 with the composition of the Current Account loan facility amounting to Rp 5,000,000,000 (Full amount), Bank Guarantee Line Rp 500,000,000,000 (Full amount). Current Account on the loan and Working Capital Loan Without Schedule subject to floating interest rate of 13% per year. 7,069,666 2,853,291 - - 10,227,377 14,998,947 72,777,213 392,861,403 a. 62,549,836 331,348,955 63 237 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) PINJAMAN JANGKA PENDEK - Lanjutan SHORT-TERM LOAN - Continued a . a. b . b. c . c. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 1 . 1. 2 . 2. 3 3. This loan shall be guaranteed by trade receivable of Rp 60,000,000,000 (Full amount) and land right located in Bekasi, Bandung, Surabaya and land right in the name of the subsidiary company, PT Wijaya Karya Beton located in Deli Serdang and South Lampung with the following detail specification: Sertifikat atas tanah HGB N0. 21/Kel.Gayungan Surabaya, yang tercatat atas nama Perseroan. Certificate of Land for Building Right No.21/Kel. Gayungan Surabaya as recorded in the name of the Company. Sertifikat atas tanah HGB N0.0410/Kelapa Dua Wetan Jakarta Timur, yang tercatat atas nama Perseroan. Certificate of Land for Building Right No.0410.Kelapa Dua Wetan Ciracas East Jakarta as recorded in the name of the Company. Fasilitas Bank Garansi hanya untuk tambahan modal kerja atas pekerjaan yang diterima dan digunakan untuk memenuhi syarat dalam setiap pekerjaan yang didapat. Total fasilitas bank dari Bank Mega Rp 505.000.000.000 (Rupiah penuh). Masa berlaku perjanjian sampai dengan 5 Juli 2010. Bank Guarantee Facility for additional working capital for the work accepted and used to meet the requirements of each job obtained. Total bank facilities from the Bank Mega Rp 505,000,000,000 (Full amount). Period of validity of the agreement until July 5, 2010. Akta Perjanjian Pemberian Fasilitas Non Cash Loan No. KP-CRO/015/PNCL/2008 yang telah mengalami addendum sebanyak I kali terakhir dengan No.TOP.CRO/CLA.155/ADD/2009 tanggal 3 Juni 2009 dengan batas Non Cash Loan sebesar Rp 1.500.000.000.000 (Rupiah penuh). Deed of agreement for the grant of Non Cash Loan Facility No. KP-CRO/015/PNCL/2008 has been added in I (One) times is most recently by No.TOP.CRO/CLA.155/ADD/2009 dated June 3, 2009 with limit Non Cash Loan of Rp 1,500,000,000,000 (Full amount). Sertifikat atas tanah HGB N0. 1414/Cipinang Cempedak Jakarta Timur, yang tercatat atas nama Perseroan. Certificate of Land for Building Right No.1414/Cipinang Cempedak East Jakarta as recorded in the name of the Company. Akta Perjanjian Kredit Modal Kerja (Transaksional) No. KP-COD/026/PK.KMK/2005 No.32 tanggal 22 September 2005 telah mengalami addendum sebanyak 6 kali terakhir dengan No. TOP.CRO/CLA.156/ADD/2009 tanggal 3 Juni 2009 dengan limit kredit tetap sebesar Rp 250.000.000.000 (Rupiah penuh). Deed of agreement of Working Capital Credit (Transactional) No.KP-COD/026/PK.KMK/2005 No.32 dated September 22, 2005 has been added in 6 (Six) times as most recently by No. TOP.CRO/CLA.156/ADD/2009 dated June 3, 2009 with fixed credit limit of Rp 250,000,000,000 (Full amount). KMK Revolving No. KR-CRU/009/PK.KMK/2001 No.22 tanggal 11 Mei 2001 telah mengalami addendum sebanyak 10 dalam addendum X atas KMK Revolving No. KR-CRU/009/PK.KMK/2001 tertuang dalam Surat No. TOP.CRO/CLA.153/ADD/2009 tanggal 3 Juni 2009 dengan limit kredit sebesar Rp 60.000.000.000 (Rupiah penuh). KMK revolving No. KR-CRU/009/PK.KMK/2001 No.22 dated May 11, 2001 has been added in 10 (Ten) times in addendum X dor KMK revolving No.KR- CRU/009/PK.KMK/2001 entered into in letter No.TOP.CRO/CLA.153/ADD/2009 dated June 3, 2009 with credit limit of Rp 60,000,000,000 (Full amount). b. b. Pinjaman ini dijamin dengan Piutang Usaha senilai Rp 60.000.000.000 (Rupiah penuh) dan hak atas tanah yang berlokasi di Bekasi, Bandung, Surabaya, dan hak atas tanah atas nama anak Perusahaan, PT Wijaya Karya Beton, yang berlokasi di Deli Serdang dan Lampung Selatan, dengan rincian sebagai berikut: 20. 20. 64 238 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) PINJAMAN JANGKA PENDEK - Lanjutan SHORT-TERM LOAN - Continued Syarat dan ketentuan sebagai berikut : The terms and conditions shall be set forth as follows : - - - - - - - - - - Main Collateral - - - - - - Agunan Tambahan Additional Collateral - - - - - - - - The debtor shall be obliged to pay interest to Bank of 13% per annum and shall be effectively paid on the 23rd of each the month. Memperpanjang fasilitas NCL selama 1 tahun dan memberikan tambahan fasilitas NCL sebesar Rp 1.500.000.000.000 (Rupiah penuh). 20. All inventory/good stock owned by the Debtor of Rp 53,338,382,399 (Full amount) pursuant to Deed of fiduciary securlty No.W7-312.AH.05.02.TH.2009/P dated March 13, 2009. Certificate of land Right No.0444/ Ciracas-Kelapa Dua Wetan registered in the name of the company. Omset kontrak proyek milik debitur sebagaimana ternyata dalam suatu daftar terdiri dengan nilai objek dan penjaminan sebesar Rp 1.853.702.353.697 (Rupiah penuh) yang tertuang dalam akta Cessie atau omset kontrak proyek sebagai jaminan dengan akta No.16 tanggal 27 Nopember 2006. The turnover of project contract hold by the debtor as transpired in separate list with object and loan value of Rp 1,853,702,353,697 (Full amount) as entered into in Deed of Cessie for the Turnover of project contract as security under Deed No.61 dated December 27, 2006. 2. Certificate of land Right No.3903/ Jakasampurna - Bekasi, as registered in the name of the company. Sertifikat atas tanah HGB No. 0444/ Ciracas Kelapa Dua Wetan yang tercatat atas nama perseroan. To extend NCL facility within 1 year of Rp 1,500,000,000,000 (Full amount). Mengubah ketentuan tentang Agunan dengan rincian sebagai berikut : To change terms and conditions with regard to mortgage under the following detail specification : Fasilitas yang tertuang dalam perpanjangan ini adalah KMK Revolving sebesar Rp 60.000.000.000 (Rupiah penuh). Facility as entered into in this extension shall be Rp 60,000,000,000 (Full amount). Perpanjangan jangka waktu Fasilitas KMK LAMA selama 1 tahun terhitung sejak tanggal 11 Mei 2009 sampai dengan 10 Mei 2010. Extension of period for KMK LAMA FACILITY shall be within 1 (one) years as of May 11, 2009 until May 10, 2010. Seluruh persediaan / stock barang milik debitur dengan nilai Rp. 53.338.382.399 (Rupiah penuh) sesuai akta jaminan fidusa No. W7- 312.AH.05.02.TH.2009/P tanggal 31 Maret 2009. Receivable/bill on the basis of projected contract hold be the Debtor amounting to Rp 1,230,290,962,612 (Full amount) pursuant to fiduciary security No.W7- 313.AH05.02.TH.2007/P dated March 13, 2009. Sertifikat atas tanah HGB No.205/ Karangrejo, yang tercatat atas nama perseroan. Debitur wajib membayar bunga kepada Bank sebesar 13% per tahun dan wajib dibayar efektif pada tanggal 23 setiap bulannya. Certificate of land Right No.205/ Karangrejo registered in the name of the company. 20. 2. Sertifikat atas tanah HGB No.1174/ Cipinang cempedak, yang tercatat atas nama perseroan. Certificate of land Right No.1174/ Cipinang Cempedak registered in the name of the company. 1. Agunan Utama 1. Piutang/atau tagihan berdasarkan proyek yang dimiliki debitur dengan nilai Rp 1.230.290.962.612 (Rupiah penuh) sesuai akta jaminan fidusia No. W7-313.AH05.02.TH.2007/P tanggal 13 Maret 2009. Sertifikat atas tanah HGB No.3903/ Jakasampurna - Bekasi, yang tercatat atas nama perseroan. 65 239 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) PINJAMAN JANGKA PENDEK - Lanjutan SHORT-TERM LOAN - Continued - - - - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 1 . 1 2 . 2 3 . 3 4 . 4 Muara Karang Gas Power Plant 1 Muara Karang Gas Power Plant 2 3 4 Tingkat suku bunga per tahun adalah sebesar 13%. Annual Interest Rate shall be 13% (subject to review) Tambahan Kredit Modal Kerja ini digunakan khusus untuk proyek proyek sebagai berikut : Additional Working Capital Loan are used exclusively for the projects as follows: Infrastruktur penanganan luapan lumpur lapindo paket 3 dari pejabat pembuat komitmen penanganan luapan lumpur di Surabaya Infrastructure lapindo mudflow handling package from the government officials who made 3 commitment mudflow handling in Surabaya Fasilitas Kredit Modal Konstruksi Plafond Pseudo R/K dengan Max. Co menurun sesuai dengan penyelesaian proyek dengan limit fasilitas kredit sebesar Rp 100.000.000.000 (Rupiah penuh). Plafond Construction Working Capital Credit Facility of Pseudo R/K with Max.Co decreasing accordance with the complation of the project with the limit credit facility of Rp 100,000,000,000 (Full amount). Fasilitas Bank Garansi sebesar Rp 1.500.000.000.000 (Rupiah penuh) yang akan di gunakan sebagai tambahan modal kerja proyek-proyek yang di tangani PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Facility of Bank Garansi shall be Rp 1,500,000,000,000 (Full amount) that shall be required asd additional working capital for the project as signed by PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Jangka waktu fasilitas kredit berlaku terhitung sampai dengan 30 November 2010. The Period of credit facility shall be effective until November 30, 2010. Sertifikat atas tanah HGB No.0436/ Ciracas Kelapa Dua Wetan yang tercatat atas nama perseroan. Certificate of land Right No.0436/ Ciracas-Kelapa Dua Wetan as registered in the name of the company. Seluruh peralatan alat berat yang terdiri dari 1 (satu) unit launcher beam,1 (satu) unit slip form paver dan 2 (dua) unit tower crane, dengan nilai sebesar Rp 9.538.000.000 (Rupiah penuh) yang telah diikat dengan akta jaminan fidusia No.45 tanggal 15 Februari 2008. All engineering equipments such as 1 (one) unit of launcher beam,1 (one) unit of slip form paver, 1 (one) unit of tower crane, of Rp 9,538,000,000 (Full amount ) as lawfully bound by Deed of fiduciary security No.45 dated February 15, 2008. Perusahaan telah mendapat persetujuan perpanjangan perjanjian Kredit dengan PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) nomor R.II.14-ADK/DKR/01/2009 yang dituangkan dalam Akta No.54 tanggal 27 Februari 2009. Pihak bank telah menyetujui fasilitas Kredit Modal Kerja Konstruksi Plafond PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. sebagai berikut: The Company has obtained approval for the extension of agreement of Credit with PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) number R.II.14-ADK/DKR/01/2009 as entered into in Deed No.54 dated February 27, 2009. The creditor has agreed on approval letter of Plafond Construction Working Capital Credit Facility of PT Wijaya Karya (Persero) Tbk as follows : 1 2 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 2 Banten Labuan untuk Civil Work dari PT. PLN (Persero) Steam Power Plant (Power Plant) of 2 Labuan Banten for Civil Work from PT PLN (Persero). Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 2 Banten Labuan untuk Jetty & Marine Work dari PT. PLN (Persero) Steam Power Plant (Power Plant) of 2 Labuan Banten for Jetty and Marine Work from PT PLN (Persero). 3 4 c. c. 20. 20. 66 240 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) PINJAMAN JANGKA PENDEK - Lanjutan SHORT-TERM LOAN - Continued - - - - - - - - - - - - PT Bank Danamon Tbk. PT Bank Danamon Tbk. - - Perusahaan telah mengadakan perjanjian kredit dengan PT Bank Danamon Indonesia Tbk. Sebagai mana terulang dalam akta perjanjian kredit No. 14 tanggal 8 Mei 2007 yang telah diubah dan diperpanjang masa berlakunya oleh pihak danamon sepakat dan setuju untuk memberikan fasilitas kredit berupa fasillitas kredit berjangka (KB) dan fasilitas kredit rekening koran (KRK) sebesar Rp 50.000.000.000 (Rupiah penuh) dengan ketentuan sebagai berikut : The Company shall have enter into agreement of credit with PT Bank Danamon Indonesia Tbk, as transpired in deed of credit agreement No.14 dated May 8, 2007 that has been change of the period by the Bank Danamon shall agree and covenant to provide Credit Facility of Account Statement of Rp 50,000,000,000 (Full amount) under the following terms and conditions : Fasilitas I berupa fasilitas Kredit Koran (Overdraft) bersifat Revolving (uncommitted) sampai jumlah pokok setinggi-tingginya sebesar Rp 50.000.000.000 (Rupiah penuh) dengan tingkat suku bunga sebesar Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 1 bulan ditambah Margin. Margin saat ini 3% (tiga persen) per tahun. 1st Facility in form of Credit Facility of Account Statement (Overdraft) shall be revolving (uncommitted) until at the highest principal amount of Rp 50,000,000,000 (Full amount) with the interest rate of Certificate of Bank Indonesia of 1 month increased by Margin. The current margin shall be 3% (three percent) per annum. Piutang atas pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 2 Banten Labuan untuk Civil Work dari PT.PLN (Persero) dengan nilai kontrak sebesar Rp 398.200.000.000 (Rupiah penuh). Receivables for Steam Power plant (power plant) to Labuan Banten 2 Civil Work from PT PLN (Persero) with a contract value of Rp 398,200,000,000 (Full amount). Piutang atas pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 2 Banten Labuan untuk Jetty dan Marine Work dari PT.PLN (Persero) dengan nilai kontrak sebesar Rp 403,771,000,000 (Rupiah penuh). Receivables for Steam Power plant (power plant) for 2 Banten Labuan Jetty and Marine Work from PT PLN (Persero) with a contract value of Rp 403,771,000,000 (Full amount). Piutang piutang usaha dan omset kontrak proyek, baik yang telah dan atau akan dimiliki oleh debitur senilai Rp 300.000.000.000 (Rupiah penuh) All receivables and revenue contracts project, and whether they have been or will be owned by the debtor valued at Rp 300,000,000,000 (Full amount) Sebidang tanah dan bangunan dengan SHGB NO.4/Kembang Kuning atas nama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dengan luas tanah 124.417 m2 dan luas bangunan 29.082 m2 terletak di propinsi Jawa Barat, Kota Bogor. Land and building parcel by SHGB No.4/Kembang Kuning in the name of PT Wijaya Karya (Persero) Tbk covering with land area of 124,417 m2 and 29,082 m2 building was located in Bogor city, Province of West Java. Piutang proyek atas pembangunan Muara Karang Gas Power Plant sebesar Rp 245.304.000.000 (Rupiah penuh). Receivables on construction projects Muara Karang Gas Power Plant is Rp 245,304,000,000 (Full amount). Piutang atas infrastruktur penanganan luapan lumpur lapindo paket 3 dari pejabat pembuat komitmen penanganan luapan lumpur di Surabaya dengan nilai kontrak sebesar Rp 362.221.000.000 (Rupiah penuh) Receivables of mudflow handling infrastructure lapindo 3 package commitment from government officials who made the handling of mudflow in Surabaya with a contract value of Rp 362,221,000,000 (Full amount) Fasilitas Pinjaman ini dijamin dengan : This loan facility shall be guaranted by : 20. 20. d. d. 67 241 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) PINJAMAN JANGKA PENDEK - Lanjutan SHORT-TERM LOAN - Continued - - - - iv. Bank garansi jumlah Rp 400.000.000.000 (Rupiah penuh) Guarantee Tenor maximum 180 (Seratus delapan puluh) hari untuk Bid Bond, Retention Bond, dan Costum Bond Guarantee Tenor maximum 12 (Dua belas) bulan untuk Performance Bond, Payment Bond, dan Counter Guarantee. iv. Bank guarantee shall amount up to Rp 400,000,000,000 (Full amount) within maximum tenor Guarantee of 180 (One hundred eighty) days to bid Bond, Retension bond and costum Bond guarantee within maximum tenor of 12 (twelve) months for the performance purpose of bond, payment Bond and Counter guarantee. v. Stand By Letter of Credit (SBLC) jumlah Rp 400.000.000.000 (Rupiah penuh) Guarante Tenor maximum 180 (Seratus delapan puluh) hari untuk Bid Bond, Retention Bond, Costum Bond Guarantee Tenor maximum 12 (Dua belas) bulan untuk Performance Bond, Paymend Bond dan Counter Guarantee. v. Stand By Letter of Credit (SBLC) shall amount up to Rp 400,000,000,000 (Full amount) maximum tenor Guarantee of 180 (One hundred eighty) days for bid bond, Retension bond and costum Bond guarantee within maximum tenor of 12 (twelve) months for the performance purpose of bond, payment Bond and Counter guarantee. ii. Usance Letter of Credit (L/C) Impor dan/atau usance Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) jumlah Rp 400.000.000.000.(Rupiah penuh) L/C validity maksimum 180 (Seratus delapan puluh) hari dengan tujuan untuk keperluan bahan baku impor, peralatan dan mesin. ii. Usance Letter of Credit (L/C) import and/or Usance Documented of Letter of Credit Domestic of Rp 400,000,000,000 (Full amount) L/C Maximum Validity of 180 (One hundred eighty) days intended to fulfill the requirement of imported raw material, equipment and machines. iii. L/C Impor dan/atau Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) jumlah Rp 300.000.000.000 (Rupiah penuh) L/C Validity maksimum 180 (Seratus delapan puluh) hari dengan tujuan untuk keperluan bahan baku impor, peralatan dan mesin. iii. L/C Import and/or Documented of Letter of Credit Domestic of Rp 300,000,000,000 (Full amount) L/C maximum validity of 180 (One hundred eighty) days intended to fulfill the requirement of imported raw material, equipment and machines. Fasilitas II berupa Kredit Revolving yang di berikan Bank adalah Fasilita Uncommitted Omnibus Trade Finance sampai jumlah pokok setinggi-tingginya Rp 400.000.000.000 (Rupiah penuh) ekuivalen dalam mata uang Dollar Amerika Serikat (US$) dan/alat mata uang lain yang tersedia di Bank, yang di pergunakan dalam bentuk : 2nd Facility in form Revolving credit facility as provided by the bank shall be uncommited Omnibus trade finance Facility until at the highest principal amount of Rp 400,000,000,000 (Full amount) as equivalent with the Currency of United States (US$) and/or such other currency available in bank and may be required again in from of : i. Sight Letter of Credit (L/C)Impor dan/atau Sight Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) dengan jumlah Rp 400.000.000.000 (rupiah penuh) L/C Validity maxsimum 180 (Seratus delapan puluh) hari untuk keperluan bahan baku impor, peralatan dan mesin. i. Sight Letter of Credit (L/C) Import and/or Sight Documented of Letter of Credit Domestic of Rp 400,000,000,000 (Full amount) of L/C of maximum Validity of 180 (One hundred eighty) days for the purpose of imported raw material, equipment and machines. Jangka waktu fasilitas kredit berlaku terhitung sampai dengan 30 November 2010. The Period of credit facility shall be effective until November 30, 2010. 20. 20. 68 242 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) PINJAMAN JANGKA PENDEK - Lanjutan SHORT-TERM LOAN - Continued PT Bank Panin Tbk. PT Bank Panin Tbk. - - - - - - Jangka waktu pinjaman adalah 1 bulan, 3 bulan atau 6 bulan untuk setiap penarikan pinjaman dengan ketentuan tanggal jatuh tempo setiap pinjaman tidak boleh melebihi tanggal jatuh tempo fasilitas kredit yang digunakan oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Perusahaan telah mengadakan perjanjian kredit dengan PT. Bank Panin,Tbk, sebagai mana tertuang dalam akta per janjian kredit No.17 tanggal 15 Juni 2009 dan pihak Bank Panin sepakat dan setuju untuk memberikan fasilitas kredit berupa fasilitas money market sejumlah maksimal Rp 70.000.000.000. (Rupiah penuh). The company shali have entered intro credit agreement made with PT Bank Panin, Tbk as transpired in Deed of Credit agreement No 17 dated June 15, 2009 and conversely Bank Panin to provide credit facility in from of money market facility at maximum amount of Rp 70,000,000,000. (Full amount). Tujuan kredit akan di gunakan sebagai modal kerja umum. The purpose of credit shall be required for the general working capital. e. e. 20. 20. Sedangkan bilamana perusahaan tidak atau lalai membayar lunas jumlah pokok yang terhutang, bunga atau lain-lain wajib di bayar sesuai dengan perjanjian maka tanpa mengurangi kewajiban debitur untuk tetap membayar jumlah uang yang telah wajib dibayarnya, perusahaan wajib membayar bunga denda atas jumlah uang yang tidak atau lalai dibayar tersebut sebesar 3% pertahun atas bunga yang berlaku saat itu. Bunga denda dihitung secara harian mulai dari hari dan tanggal jatuh tempo jumlah uang yang wajib dibayar. Selain hal-hal diatas perusahaan juga wajib membayar provisi, biaya administrasi dan biaya lain-lain yang di keluarkan Bank kepada pihak ketiga. Untuk jangka waktu pinjaman selama 1 bulan sebesar suku bunga SBI berjangka satu bulan ditambah 3,5% pertahun. Untuk jangka waktu pinjaman selama 3 bulan sebesar tingkat suku bunga SBI berjangka waktu 1 bulan ditambah 4% pertahun. Untuk jangka waktu pinjaman selama 6 bulan sebesar tingkat suku bunga SBI berjangka waktu 1 bulan ditambah 4,5% per tahun. Jangka waktu fasilitas kredit adalah 1 tahun terhitung sejak penandatanganan perjanjian yaitu sejak tanggal 15 Juni 2009 sampai dengan 16 Juni 2010. While, if the company fails or neglects to make full payment for such outstanding principal, payable interest or orther in accordance with the agreement, then without being prejudiced the debtor's liability to continue to pay such amount of payable money, the company shall be obliged to pay penalty interest for the amount of money that fails or neglects to pay of 3% per annum above the interest so applicable at the time. Penalty interest shall be calculated daily as of the day and due date of amount of payable money. In addition to the aformentioned premises, the company hereto shall be obliged to pay the provision, administration cost and such other costs as expended be bank to the third party. For the loan period of 1 month, it shall be the interest rate of SBI with the period 1 month added by 3.5% per annum. For the loan period of 6 month, it shall be the interst rate of SBI with the period 1 month added by 4.5% per annum. The periond credit of facility shall be effective within 1 year upon the signing of the agrement i.e as for June 15, 2009 until June 16, 2010. The effective period of loan shall be 1 month, 3 months or 6 months for each loan withdhrawal provided that the payment due date of each ioan shall not exceed the due date of credit facility as required by PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Atas tiap jumlah uang yang tertuang atau sisanya yang belum dibayar lunas atas pemberian fasilitas kredit, perusahaan wajib membayar bunga kepada bank sebesar : In respect of each amount of payable outstanding money for the provision of credit facility, then the company shall be obliged to pay interest to bank at the sum of : For the loan period of 3 month, it shall be the interst rate of SBI with the period 1 month added by 4% per annum. 69 243 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) PINJAMAN JANGKA PENDEK - Lanjutan SHORT-TERM LOAN - Continued Proyek PLTA dengan pemberi kerja PT Poso Energy 1 Project PLTA whom owned PT Poso Energy 2 PT Bank DBS Indonesia f. PT Bank DBS Indonesia a a b b c c Documented of Letter of Credit Domestic with the maximum rate of Rp 62,500,000,000 (Full amount) or in such other currencies or approved by BI as equal with the aforementioned rate. Letter of Credit dengan nilai maksimum Rp 62.500.000.000. (Rupiah penuh) atau dalam mata uang lain yang disetujui oleh BI yang setara dengan nilai tersebut. Letter of Credit with maximum rate of Rp 62,500,000,000 (Full amount) or under such other currencies or approved by BI as equal with the aforementioned rate. Pinjaman pada PT Bank DBS Indonesia merupakan pinjaman Fasilitas Modal Kerja (Revolving) dengan tingkat bunga sesuai tarif SBI +2,5% per tahun tertuang dalam Perubahan Perjanjian Fasilitas Perbankan No.175/PFP- DBSI/VIII/2008 dengan Fasilitas Perbankan maximum senilai Rp 370.000.000.000 (Rupiah penuh). Dan surat perjanjian DBS No. 29/CB/OUL/2009 tanggal 23 Februari 2009. Loan to PT Bank DBS Indonesia shall constitute loan of Working Capital Facility (Revolving) with the interest rate on the basis of SBI rate +2,5% per annum as entered into amendment to banking facility agreement No.175/PFP- DBSI/VIII/2008 dated July 7, 2008 with the maximum banking facility of Rp 370,000,000,000 (Full amount). And amendment to banking facility agreement No. 29/CB/OUL/2009 dated Februari 23, 2009. Fasilitas yang disediakan berupa: The provided Facility shall be as folows: Kredit modal kerja dengan nilai maksimum Rp 15.000.000.000. (Rupiah penuh) Working capital credit with maximum rate of Rp 15,000,000,000. (Full amount). Proyek dengan pemberi kerja Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Sumber Daya Air Balai Besar wilayah Sungai Bengawan Solo. Project whom owned Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Sumber Daya Air Balai Besar wilayah Sungai Bengawan Solo. Apabila hasil penjualan dari objek jaminan fidusia tidak mencukupi untuk melunasi semua apa yang wajib dibayar oleh perusahaan kepada Bank, maka perusahaan tetap terkait membayar lunas sisa uang yang masih harus dibayar berdasarkan perjanjian kredit. If the sale proceeds of the object of fiduciary security is insuficent to full pay all outstanding matters so duly made by the company to bank, then the company shall continue to be bound to make full payment for the remaining amuont of outstanding money on the basis of credit agreement. Pembebanan jaminan fidusia ini akan berakhir dengan sendirinya pada saat perusahaan telah membayar semua kewajibannya kepada Bank Panin, Tbk. The cost of this fiduciary security shall be terminated automatically upon the full payment made by the company for all their liabilities to PT Bank Panin, Tbk. 2 f. 20. 20. Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri nilai maksimum Rp 62.500.000.000 (Rupiah penuh) atau dalam mata uang lain yang disetujui oleh BI yang setara dengan nilai tersebut. Untuk menjamin pembayaran yang lunas, penuh dan sebagai mana mestinya setiap jumlah uang yang terhutang maka perusahaan telah bersedia melakukan perjanjian jaminan piutang kepada kreditur yang diatur dalam akta perjanjian fidusia No.18 tanggal 15 Juni 2009. Perusahaan telah mengadakan perubahan perjanjian jaminan fidusia dengan PT Bank PANIN Tbk sebagaimana tertuang dalam Akta Perjanjian Kredit No.18 tanggal 15 Juni 2009, pasal 5.9 B tanggal 16 Desember 2009 yaitu piutang usaha yang dijaminkan sebagai anggunan. Anggunan di atas adalah sebagai berikut : 1 To warrant the payment made full payment, full and accordingly in respect of each outstanding money, the company shall undertake to either into agreement of loan guarantee to the creditor as regulated in Deed of fiduciary agreement No.18 dated June 15, 2009. The company shall have entered into agreement of fiduciary security with PT Bank Panin Tbk, as transpired in deed of credit agreement No. 18 dated June 15, 2009 article 5.9 B which such as the trade receivable is as collateral guaranteed . The collateral above is as follows: 70 244 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) PINJAMAN JANGKA PENDEK - Lanjutan SHORT-TERM LOAN - Continued d . d . e . e . PT WIKA BETON PT WIKA BETON PT Bank Mega Tbk. PT Bank Mega Tbk. - - - Bank Garansi dengan nilai maksimum Rp 175.000.000.000 (Rupiah penuh) atau dalam mata uang lain yang disetujui oleh BI yang setara dengan nilai tersebut. Bank Guarantee with maximum rate of Rp 175,000,000,000 (Full amount) or under such other currencies or approved by BI as equal with the aforementioned rate. Tanah seluas 33,615 M2 yang terletak di Kabupaten Lampung Selatan, Kecamatan Natar,Desa BumiAgung, Lampung, tercatat atas nama PT Wijaya Karya Beton dengan HGB No.8/Bumi Agung. Land covering an area of 33,615 M2 located in South of Lampung, Sub district, Natar discrit, Bumi Agung Village, shall be registered in the name of PT Wijaya Karya Beton by building right No.8/Bumi Agung. Mesin-mesin pabrik, terletak di Medan,Lampung dan Makasar. Factory machines which are located in Medan,Lampung and Makasar. Fasilitas kredit berupa PRK sebesar Rp 5.000.000.000 (Rupiah penuh) digunakan hanya untuk tambahan dana operasional perusahaan, berupa Fasilitas KMK dengan nilai kesanggupan Rp 5.000.000.000 (Rupiah penuh) digunakan hanya untuk tambahan modal kerja atas pekerjaan yang diterima perusahaan, dengan jumlah penarikan sebesar 70% dari nilai kontrak. Fasilitas Bank Garansi sampai dengan Rp 25.000.000.000 (Rupiah penuh) digunakan hanya untuk tender, uang muka pelaksanaan dan pemeliharaan. Credit facility in form of Acoount Statement loan facility of Rp 5,000,000,000 (Full amount) shall be required to add the company operational fund, in from of working capital credit facility with the undertaking rate of Rp 5,000,000,000 (Full amount). as required to only add working capital for the activities received by the company with the total withdrawal of 70% of contracted value. facility of Bank Guarantee reaching up to Rp 25,000,000,000 (Full amount) shall be required for the purpose of tender, down payment of the implementation and maintenance. Pinjaman ini dijamin dengan hak atas tanah rincian sebagai berikut : This loan shall be warranted by land right set forth as folows: Tanah seluas 18.570 M2 yang terletak dikabupaten Deli serdang. Kecamatan Sunggal desa Dei Semayang tercatat atas nama PT Wjaya Karya Beton dengan HGB No.101/Dei Semayang. Land covering an area of 18,570 M2 located Deli Serdang sub district,Sunggal district Dei Semayang Village, shall be registered in the name of PT Wijaya Karya Beton by building right No.101/Dei Semayang. Stand By Letter of Credit Facility (SBLC) dengan nilai maksimum Rp 25.000.000.000 (Rupiah penuh) atau dalam mata uang lain yang disetujui oleh BI yang setara dengan nilai tersebut. Stand By Letter of Credit Facility (SBLC) with maximum rate of Rp 25,000,000,000 (Full amount) or under such other currencies or approved by BI as equal with the aforementioned rate. Fasilitas berlaku sampai dengan 7 Juli 2010 dan dijamin dengan omzet kontrak minimal senilai 125% dari total kredit tertarik (CL&NCL). The facility shall be effective until July 7, 2010 and shall be guaranteed with the minimum turnover contract of 125% of total withdrawn credit (CL&NCL). PT Wijaya Karya Beton memiliki fasilitas kredit Rekening Koran (PRK), Fasilitas Kredit Modal Kerja dan Fasilitas Bank Garansi dari Bank Mega sesuai dengan perjanjian kredit tanggal 6 Desember 2000 No.23, yang telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir sesuai perubahan XIV perpanjangan kredit No.10 tanggal 4 Desember 2009, dengan jangka waktu 6 Desember 2009 sampai dengan 6 Desember 2010, dengan tingkat bunga 17%. PT Wijaya Karya Beton has Account Statement of credit facility (PRK),working capital credit facility and bank guarantee facility from Bank Mega in accordance with credit agreement dated December 6, 2000 No,23 amended severel times and most recently by amendment XIV of credit extension No.10 dated December 4, 2009 within the period of December 6, 2009 until December 6, 2010 with the interest rate of 17%. 20. 20. a. a. 71 245 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) PINJAMAN JANGKA PENDEK - Lanjutan SHORT-TERM LOAN - Continued - PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. I I Revolving Working Capital Credit Facility 1 Batas Kredit : Rp 15.000.000.000 (Rupiah penuh) 1 Credit Limited : Rp 15,000,000,000 (Full amount) 5 Jangka Waktu : 8 Juni 2009 s.d 10 May 2010 5.Period : June 8, 2009 until May 10, 2010 :1% p.a of limit credit 8 Denda : 2% pertahun diatas tingkat suku bunga kredit, bila terlambat pembayaran 9.Collateral 1 ) 1 ) Piutang dan/atau persediaan yang dimiliki perusahaan baik sekarang maupun di kemudian hari minimal senilai Rp 45.000.000.000 (Rupiah penuh). Receivable and/or inventory owned by the company both in the present and hereafter shall be minimum Rp 45,000,000,000 (Full amount). 4 Tujuan 4 The Use Purpose: Tambahan modal Kerja dalam rangka membiayai produksi berbagai beton pra cetak. Additional Working Capital shall be in order to financing production on various working on process of the concrete. 2 Jenis Kredit : KMK 2 Type of credit : KMK 3 Sifat Kredit : Revolving 3 Characteristic of Credit : Revolving PT Wika Beton memperoleh Fasilitas Kredit Non Cash Loan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Perjanjian Kredit Modal Kerja (Fixed Loan) nomor KP-CRO/017/PK- KMK/2009 tanggal 8 Juni 2009. Kemudian Pemberian Fasilitas Bank Garansi nomor KP-CRO/002/PGB/2009 tanggal 8 Juni 2009 serta perjanjian Kredit untuk Jasa Pelayanan Transaksi Treasury nomor KP- CRO/015/PFL/2009 tanggal 8 Juni 2009 yang kesemuanya dibuat dihadapan Notaris Sri Ismiyati, SH. Notaris Jakarta serta tambahan limit Fasilitas Non Cash Loan (L/C,SKBDN dan Bank Garansi) dari PT Bank Mandiri ke PT Wika Beton No.CBG.CB2/SPPK/D04.003/2009 tanggal 7 Mei 2009 perihal surat penawaran pemberian kredit (SPPK) untuk perpanjangan jangka waktu KMK Revolving, Penawaran KMK Fixed Loan, Perpanjangan Jangka Waktu serta tambahan limit fasilitas NCL (Bank Garansi) dan persetujuan Plafond Forex. PT Wika Beton obtain Non-Loan Credit Facility loan from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Working Capital Loan Agreement (Fixed Loan) KP-CRO/017/PK-KMK/2009 number dated June 8, 2009. Then Granting Bank Guarantee Facility KP-CRO/002/PGB/2009 number dated June 8, 2009, and agreements for Credit Transaction Services Treasury KP-CRO/015/PFL/2009 number dated June 8, 2009 which are all made before Notary Sri Ismiyati, SH . Notary Jakarta as well as additional Non-Cash limit loan facility (L / C, Domestic L/C and Bank Guarantee) from PT Bank Mandiri to PT Wika Beton No. CBG.CB2/SPPK/D04.003/2009 dated May 7, 2009 regarding the letter of credit supply ( FIES) for extension of time Revolving KMK, Bid KMK Fixed Loan, Term Extension and the additional limits NCL facilities (Bank Guarantee) and the approval Forex Limited. Ketentuan yang tertuang adalah sebagai berikut: The Terms and conditions as entered into in shall be as follows : Fasilitas Kredit Modal Kerja Revolving 8.Penalty 9 Agunan Agunan Utama Main Collateral 6 Suku Bunga 6.Interest rate 13.00% p.a dibayar efektif dan berubah sesuai dengan ketentuan Bank Mandiri dan di bebankan setiap tanggal 23. 13.00% p.a shall be effectively paid and charged unther the terms and condition of bank mandiri and shall be borne on each date of 23rd. 7 Provisi : 1% p.a dari limit kredit 7.Provision :2% per annum above interest rate of credit, if they fail to make the payment in punctual time. :Receivable and stock with minimum rate of Rp 72.4 Billions. :Piutang dan persediaan dengan nilai minimal Rp 72,4 Milyar. b. b. 20. 20. 72 246 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) PINJAMAN JANGKA PENDEK - Lanjutan SHORT-TERM LOAN - Continued 2 ) 2 ) a ) a ) b ) b . Fasilitas Non Cash Loan II Non Cash Loan Facilities Batas Kredit : Rp 65.000.000.000 (Rupiah penuh) Credit Limited : Rp 65,000,000,000 (Full amount) Jenis Kredit : Non Cash Loan Type of credit : Non Cash Loan Sifat Kredit : Revolving Characteristic : Revolving Tujuan Pengunaan 1 ) 1 ) 2 ) 2 ) : 11 Mei 2009 s/d 10 Mei 2010 Period : May 11 2009 until May 10, 2010 Provisi : 1% p.a,kecuali jaminan tender 0,75 % Provision Batas Kredit : Rp 35.000.000.000 (Rupiah penuh) Credit Limited : Rp 35,000,000,000 (Full amount) Jenis Kredit : KMK Fixed Loan Type of credit : KMK Fixed Loan Sifat Kredit : Characteristic : Tujuan Pengunaan 1 ) 1 ) : 8 Juni 2009 s/d 10 Mei 2010 Period : June 8 2009 until May 10, 2010 Provisi : 1% p.a,kecuali jaminan tender 0,75 % Provision Agunan Additional Collateral The purpose loan facility Penerbitan Garansi bank a.I. Jaminan Penawaran, Jaminan Pelaksanaan, Jaminan uang muka, Jaminan Pemeliharaan, Jaminan Pembayaran dan Counter guarantee, maksimum sebesar Rp 15 Milyar. The issuance of bank garansi a.l offering bound,performance bound, down payment bound, maintenance bound, payment and counter guarantee shall be maximum Rp 15 Billions. Revolving, Standby Loan, Committed and advised 3 (Tiga) bidang tanah berikut bangunan-bangunan dan atau segala sesuatu yang telah atau dikemudian hari akan didirikan diatasnya, luas tanah 65.103 m2 terletak di Jl. Raya Kejapanan-Majosari, Pasuruan Jawa Timur, SHGB no. 14,25 dan 408 atas nama Wika Beton, telah diikat dan dipasang hak tanggungan senilai Rp 25 Milyar. 3 (Three) lands area including buildings and or any and all matters that have or hereafter shall be errected on it. Land area of 65,103 m2 located at Jl. Raya Kejapanan-Majosari, Pasuruan East Java, SHGB No 14,25 and 408 in the name of Wika Beton shall have been bound and security interest shall be mortgaged of Rp 25 Billions. Tanah dan bangunan, mesin dan peralatan pabrik senilai Rp 101,250 Milyar. Lokasi jalur 8. Jl. Raya Narogong Km.26 Cileungsi.Bogor, di pasang hak tanggungan dan diikat secara Fiducia sebesar nilai pasar. Land and buildings, machinery and factory equipment as of Rp 101.250 Billions. Location at line of 8. Jl. Raya Narogong Km.26 Cileungsi.Bogor, installed of dependents and tied to the rights Fiducia as a market value. 3 4 1 2 1 5 4 3 2 1 : 1% p.a, unless tender guarantee as of 0.75 % The purpose loan facility Tambahan modal Kerja dalam rangka membiayai produksi berbagai beton pra cetak Additional Working Capital shall be in order to financing production on various work on process of the concrete. Pembukaan Letter of Credit (L/C) dan atau SKBDN, yang bersifat sight, Usance, atau (UPAS) dengan tenor maksimum 180 hari, maksimum Rp 5 milyar. The opening of Letter of Credit (L/C) and or Documented of Letter of Credit Domestic with the characterisitc of sight ,Usance or (UPAS) with maximum tenor of 180 days, maximum amount of Rp 5 Billions. Jangka waktu : 1% p.a, unless tender guarantee as of 0.75 % KMK Fixed Loan KMK Fixed Loan 5 6 5 6 1 2 3 4 5 6 Revolving, Standby Loan, Committed dan advised Jangka waktu 2 3 III 6 4 II III 20. 20. 73 247 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) PINJAMAN JANGKA PENDEK - Lanjutan SHORT-TERM LOAN - Continued PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk 1 2 Perusahaan telah mengadakan perjanjian kredit dengan Bank Niaga sesuai dengan perjanjian kredit No.266/CBG/JKT/05 dan No. 267/CBG/JKT/05 tanggal 12 September 2005 yang dibuat dibawah tangan. Sebagaimana diubah dengan perubahan terhadap Perjanjian Kredit Nomor 593/AMD/CBG/JKT/09 tertanggal 28 Oktober 2009 (Selanjutnya berikut perpanjangan, perubahan dan penambahanya disebut ''Perjanjian Kredit", dengan Perubahan Terhadap Perjanjian Kredit Nomor: 392/AMD/CBG/JKT/06, berdasarkan nama bank yang telah memberikan fasilitas kredit Pinjaman Tetap sebesar Rp 12.000.000.000 (Dua belas milyar rupiah) kepada perseroan (Selanjutnya disebut 'Fasilitas Kredit') yang dibuat dan ditandatangani tanggal 6 November 2006. The Company shall have entered into credit agreement with Bank Niaga in accordance with credit Agreement No. 266/CBG/JKT/05 and No. 267/CBG/JKT/05 dated September, 12, 2005 made subrosa as amended by Amendment to credit Agreement Number 593/AMD/CBG/JKT/09 dated October 28, 2009 (hereinafter extension,amendment and additional shall be referred to as "Credit Agreement" by the amendment to Credit Agreement Number 392/AMD/CBG/JKT/06 on the basis of bank which has provided Fixed Loan credit facility of Rp 12,000,000,000 (Twelve billion rupiah) to the company (hereinafter shall be referred to as "Credit Facility" as made and signed on November 6, 2006. Berdasarkan perjanjian kredit tersebut, Bank Niaga memberikan fasilitas kredit berupa: On the basis of such credit agreement, Bank Niaga hereto shall provide credit facility in form of : 2 1 Jangka waktu pinjaman adalah 11 September 2009 sampai dengan 11 September 2010. Loan period shall be September 11,2009 until September 11, 2010. Berdasarkan Perubahan terhadap perjanjian untuk panjar melalui Rekening Koran Nomor: 525/AMD/CBG/JKT/09, Bank setuju untuk memperpanjang jangka waktu fasilitas PRK yang jatuh tempo pada tanggal 11 September 2009, diperpanjang jangka waktunya sampai dengan tanggal 11 September 2010. Pursuant to the amendment to agreement for down payment through account statement Number 525/AMD/CBG/JKT/09, Bank shall agree to extend the period for PRK Facility due on the date of September 11, 2010. Fasilitas Rekening dengan jumlah sebesar Rp 3.000.000.000 (Rupiah penuh), dengan tingkat suku bunga pinjaman sebesar 13,25% per tahun. Statement facility with the amount of Rp 3,000,000,000 (Full amount) with loan interest rate of 13.25% per annum. Penggunaan fasilitas kredit adalah untuk membiayai kegiatan oprasional usaha (modal kerja) PT. Wika Beton The use of credit facility shall be intended to finance business operational activities (working capital) of PT Wika Beton. Pinjaman Tetap dengan jumlah sebesar Rp 12.000.000.000 (Rupiah penuh), tingkat suku bunga pinjaman 13,25% per tahun Fixed Loan with the amount of Rp 12,000,000,000 (Full amount) and loan interest rate of 13.25% per annum. Penggunaan fasilitas credit adalah untuk membiayai modal kerja PT. Wika Beton The use of credit facility shall be intended to finance business operational activities (working capital) of PT Wika Beton. Jangka waktu pinjaman adalah 11 September 2009 sampai dengan 11 September 2010. Dengan ketentuan- ketentuan lain dalam perjanjian kredit tidak diubah dan dengan demikian tetap berlaku dan mempunyai kekuatan hukum yang mengikat antara Bank dan Peminjam. The period of Loan shall be effective as of September 11, 2009 until September 11, 2010. Provided that credit agreement shall not be amended and therefore shall remain effective and has legal force and effect binding between Bank and Debtor. c. c. 20. 20. 74 248 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) PINJAMAN JANGKA PENDEK - Lanjutan SHORT-TERM LOAN - Continued a a b b c c d d PT Bank Mandiri Syariah PT Bank Mandiri Syariah PT WIKA REALTY PT WIKA REALTY PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Sehubungan dengan fasilitas tersebut perusahaan memberikan jaminan kepada Bank Niaga berupa : In connection wiyh the aforementioned facilities, the company hereto shall provide guarantee to Bank Niaga in form of : Hak tanggungan atas tanah dana bangunan dengan SHGB No. 101,160 dan 99 terletak di Mojosongo, Boyolali, jawa tengah atas nama peminjam dengan nilai hak tanggungan minimal sebesar Rp 6.262.000.000 (Rupiah penuh). Security interest for land and building with SGNB No. 101.160 and 99 located in Mojosongo,Boyolali,Cetral Java in the name of the Debtor with minimum security of Rp 6,262,000,000 (Full amount). PT Wika Realty mendapatkan Kredit Modal Kerja dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dengan Perjanjian Kredit Modal Kerja No. JMM/2/926/R pada tanggal 20 Oktober 2009. PT Wika Realty obtains Working Capital Credit from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk under Agreement of Working Capital Credit No. JMM/2/926/R on dated tanggal October 20, 2009. PT Wika Beton memperoleh fasilitas kredit pembiayaan untuk Supplier/Sukontraktor dari PT Waskita Karya (Persero) atas nama PT Wijaya Karya Beton sesuai dengan Perjanjian Kerjasama antara PT Waskita Karya (Persero) dengan PT Bank Syariah Mandiri tentang fasilitas Pembiayaan Modal Kerja kepada PT Waskita Karya No.10 tanggal 18 Februari 2009 dibuat dihadapan Notaris Badarusyamsi, SH., notaris Jakarta dengan plafond pembiayaan sebesar Rp 50.000.000.000 (Rupiah penuh) dan SP3 kepada supplier no.9, 10, 11 tanggal 16 Februari 2009. PT Wika Beton obtains finance facility to supplier/subcontractor of PT Waskita Karya (Persero) in the name of PT Wijaya Karya Beton in accordance with Cooperation Agreement made between PT Waskita Karya (Persero) and PT Bank Syariah Mandiri regarding provision of Working Capital Finance to PT Waskita Karya (Persero) No. 10 dated February 18 2009 drawn up and passed before Notary Public Badarusyamsi, SH. Notary in Jakarta with limited financial as of Rp 50,000,000,000 (Full amount) and SP3 to supplier no.9, 10, 11 dated February 16, 2009. Berdasarkan surat sanggup (Aksep/Promes) No 11/1472/180/Promes, PT Wijaya Karya Beton berjanji tanpa syarat untuk membayar kepada PT Bank Syariah Mandiri sejumlah uang Rp 1.812.986.214 (Rupiah penuh) dan akan berakhir pada tanggal 6 February 2010 dan surat sanggup (Aksep/Promes No.11/1329/180/Promes dengan nominal sebesar Rp 433.347.696 (Rupiah penuh) dan akan berakhir tanggal 12 Januari 2010. Based on the promissory notes (draft / promissory note) No 11/1472/180/Promes, PT Wijaya Karya Beton unconditional promise to pay to PT Bank Syariah Mandiri as of Rp 1,812,986,214 (Full amount) and will end on February 6, 2010 and promissory notes (draft / promissory note with a nominal No.11/1329/180/Promes for Rp 433,347,696 (Full amount) and will end on January 12, 2010. Fidusia atas persediaan milik peminjam dengan nilai penjaminan sebesar Rp 5.000.000.000 (Rupiah penuh). Fiducia for the inventory owned by the debtor as of Rp 5,000,000,000 (Full amount). Fidusia atas tagihan peminjam kepada pihak ketiga dengan nilai penjaminan sebesar Rp 5.000.000.000 (Rupiah penuh). Fiducia for Debtor's bill to the third party with the underwriting rate of Rp 5,000,000,000 (Full amount). Fidusia atas mesin-mesin dan peralatan milik peminjam dengan nilai penjaminan sebesar Rp 5.000.000.000 (Rupiah penuh). Fiducia for machines and equipments owned by the Debtor as of Rp 5,000,000,000 (Full amount). d. d. a. a. 20. 20. 75 249 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) PINJAMAN JANGKA PENDEK - Lanjutan SHORT-TERM LOAN - Continued I I Plafond Working Capital Credit Rp 7.500.000.000 (Rupiah penuh) Rp 7,500,000,000 (Full amount) : : Kredit Modal Kerja Line Line Working Capital Credit Maksimum Maximum Rp 5.000.000.000 (Rupiah penuh) Rp 5,000,000,000 (Full amount) Keperluan : Requirement : Period : Bentuk /Sifat : Type/Nature : Transaksional bersifat clean up system The nature of transaction shall be clean up system. Suku Bunga Interest rate : Bank Garansi Bank Guarantee Maksimum : Maximum : Rp 5.000.000.000 (Rupiah penuh) Rp 5,000,000,000 (Full amount) II. Plafon Plafond Keperluan Requirement Sesuai denga surat permohonan fasilltas kredit tanggal 26 Mei 2008, telah disetujui kredit modal kerja dengan rincian sebagai berikut : In accordance with approval letter for credit facilities dated May 26, 2008, Working capital was approved set forth as folows: Kredit Modal Kerja 13,75 p.a atau sesuai ketentuan yang berlaku pada tanggal penandatanganan PK dan review setiap bulan sekali untuk disesuaikan dengan tarif yang berlaku pada saat itu. 13.75% p.a or pursuant to the prevailing provision on the date of signing of the credit and monthly review in order to be adjusted by the prevailing rate at that time. Tambahan modal kerja usaha property, konstruksi dan building manajemen (tidak termasuk pembelian dan pengolahan tanah) dengan target penjualan tahun 2008 sebesar Rp 306,508 Juta. Additional working capital for property business, construction and building management (excluding land purchase and management) with the sale target in 2008 of Rp 306.508 Million. Jangka waktu : II. Bentuk sifat :R/C terbatas Type/Nature : Limited R/C Suku bunga Interest Rate Tambahan modal kerja usaha property, konstruksi dan building manajemen (tidak termasuk pembelian dan pengolahan tanah) dengan target penjualan tahun 2008 sebesar Rp 306,508 Juta Additional property business working capital, construction and building management (excluding land purchase and management) with sale target in 2008 of Rp 306.508 Million. Jangka Waktu Period Sejak penandatanganan PK, jatuh tempo fasilitas tanggal 24 September 2009 sampai dengan 23 September 2010. Upon signing of the credit, due date of facility on September 24, 2009 until September 23, 2010. Sejak tanggal penandatanganan kredit, jatuh tempo fasilitas tanggal 24 September 2009 sampai dengan 23 September 2010. Upon signing of the credit, due date of facility on the date of September 24, 2009 until September 23, 2010. 13,75% p.a. yang akan ditinjau kembali setiap bulan untuk disesuaikan dengan tarif bunga yang berlaku di Bank BNI pada saat itu. 13.75% pa. that shall be reviewed monthly to be adjusted with interest rate so applicable in Bank BNI at that time. III III. 20. 20. 76 250 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) PINJAMAN JANGKA PENDEK - Lanjutan SHORT-TERM LOAN - Continued Keperluan Requirement Jangka Waktu Period IV. Surat Kredit Bank Dalam Negeri IV. Surat Kredit Bank Dalam Negeri Documented of Letter of Credit Domestic Maksimum : Maximum : Rp 2.500.000.000 (Rupiah penuh) Rp 2,500,000,000 (Full amount) Keperluan Requirement Jangka Waktu Period Collateral : 1 1 a a b b c . c Jaminan Tanah kosong di jalan RS. Fatmawati, kel. Cilandak Barat, Jakarta Selatan. Terdiri dari 3 sertifikat : Emptied land at jalan RS. Fatmawati, Kel. Cilandak Barat, South Jakarta. Consists of 3 certificate: SHGB No. 1877 an. PT Wijaya Karya Realty, jangka waktu tanggal 25 Oktober 2005 sd 29 Mei 2036. Surat Ukur No. 06695/2004 tanggal 28 Desember 2004 seluas 2.300 m2. Diikat dengan hak tanggungan senilai Rp 7.744.400.000 (Rupiah penuh). SHGB No. 1877 an. PT Wijaya Karya Realty, with the effective period of October 25, 2005 until May 29, 2036. Certificate of Survey No. 06695/2004 dated December 28, 2004 covering an area of 2,300 M2 bound by Security Interest of Rp 7,744,400,000 (Full Amount). SHGB No. 1873 an. PT Wijaya Karya Realty, jangka waktu tanggal 25 Oktober 2005 sd 31 Mei 2036. Surat Ukur No. 06696/2004 tanggal 28 Desember 2004 seluas 2.170 m2. Diikat dengan hak tanggungan senilai Rp 6.318.000.000 (Rupiah penuh). SHGB No. 1873 an. PT Wijaya Karya Realty, with the effective period of October 25, 2005 until May 31, 2036. Certificate of Survey No. 06696/2004 dated December 28, 2004 covering an area of 2,170 m2 bound by Security Interest of Rp 6,318,000,000 (Full amount). Disesuaikan dengan fasilitas kredit berjalan sejak tanggal penandatanganan PPGB, tanggal 24 September 2009 sampai dengan 23 September 2010. It shall be adjusted with current credit facility as of the date of the PPGB signing, on September 24, 2009 until September 23, 2010. Pembelian barang untuk proyek pemerintah dan swasta. Goods purchase for government and non-government projects. Sejak penandatanganan PK, jatuh tempo fasilitas yaitu tanggal 24 September 2009 sampai dengan 23 September 2010. Upon signing of the credit, due date of facility from September 24, 2009 until September 23, 2010. Untuk menjamin tender,pelaksanaan pekerjaan, dan penerimaan uang muka serta pembelian barang atas proyek pemerintah dan swasta. To warrant the tender, work performance and down payment receipt and goods purchase for governmental and private project. SHGB No. 1876 an. PT Wijaya Karya Realty, jangka waktu tanggal 25 Oktober 2005 sd 31 Mei 2036. Surat Ukur No. 06694/2004 tanggal 28 Desember 2004 seluas 2.810 m2. Diikat dengan hak tanggungan senilai Rp 8.238.000.000 (Rupiah penuh). SHGB No. 1876 an. PT Wijaya Karya Realty, with the effective period of October 25, 2005 until May 31, 2036. Certificate of Survey No. 06694/2004 dated December 28, 2004 covering an area of 2,810 m2 bound by Security Interest of Rp 8,238,000,000 (Full amount). 20. 20. 77 251 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) PINJAMAN JANGKA PENDEK - Lanjutan SHORT-TERM LOAN - Continued PT Bank CIMB Niaga Tbk - - Penggunaan Dana : - The use of loan: Bidang Konstruksi : Constructions Bidang Realty Realty Fasilitas Letter of Credit Letter of Credit (LC) Facility Besarnya penarikan pinjaman adalah 80% dari nilai progress proyek atau 80% dari nilai tagihan dari pemberi kerja, mana yang lebih rendah. The amount of loan to be drawn will be 80% of project progress or 80% of the amount of invoice. Digunakan untuk Modal Kerja pembangunan perumahan dan sarana/prasarana diluar pematangan lahan. To be used for working capital to finance residence projects and infrastructures. Besarnya penarikan pinjaman adalah 80% dari nilai Rencana Anggaran Biaya Perumahan The amount of loan to be drawn will be 80% of Planning of Cost Budget for Residence projects PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Wika Realty memperoleh pinjaman dari Bank Niaga berupa fasilitas kredit Pinjaman Transaksi Khusus sesuai Perjanjian Kredit No. 350/AMD/CBG/JKT/08 yang telah diperpanjang dengan perjanjian No 475/AMD/CBG/JKT/09 tanggal 7 Desember 2009 dengan ketentuan sebagai berikut : PT Wika Realty acquired loan from Niaga bank i.e. special transaction loan facility according to Loan Agreement No. 350/AMD/CBG/JKT/08 which has been extended with Agreement No. 475/AMD/CBG/JKT/09 dated December 7, 2009 with provisions as follows: Pinjaman Transaksi Khusus (PTK) sebesar Rp 34.000.000.000 (Rupiah penuh) - Special Transaction Loan amounting Rp 34,000,000,000 (Full amount) Digunakan untuk Modal Kerja proyek-proyek WR dan refinancing existing proyek-proyek yang dibiayai sendiri. To be used for Working Capital to finance Wika Realtys projects and refinance self financings projects. Tanah, bangunan dan kolam renang (Sport Club) di Komplek Tamansari Bukit Mutiara Blok D1 No.1, Kel. Gunung Bahagia, Kec. Balikpapan Utara, Balikpapan, Kalimantan Timur. SHGB No. 1122 an. PT Wijaya Karya Realty. Surat Ukur No. 89/Gunung Samarinda/2001. Imb No. 280/DPKP/BU/GS tanggal 17 Juni 2002. Akan diikat hak tanggungan Rp 3.390.000.000 (Rupiah penuh). 2 Land, buildings and swimming pool (sport club) at Komplek Tamansari Bukit Mutiara Blok D1 No.1, Kel. Gunung Bahagia, Kec. North of Balikpapan, Kota Balikpapan, East of Kalimantan. SHGB No. 1122 an. PT Wijaya Karya Realty. Certificate of Survey No. 89/Gunung Samarinda/2001. Imb No. 280/DPKP/BU/GS dated June 17, 2002. bound by security interest of Rp 3,390,000,000 (Full amount). Jaminan piutang (fiducia) senilai Rp 70.000.000.000 (Rupiah penuh). 3 Account receivable (fiduciary) of Rp 70,000,000,000 (Full amount). 2 3 1. 2. 1. 2. Fasilitas berupa Letter of Credit atas unjuk (Sight LC) dan atau berjangka (Usance LC) dan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) dengan nilai tidak melebihi Rp 20.000.000.000 (Rupiah penuh). LC Facility shall be in the form of Sight LC or Usance LC or Documented of Letter of Credit Domestic whose amount not exceeding Rp 20,000,000,000 (Full amount) b. b. 20. 20. 78 252 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) PINJAMAN JANGKA PENDEK - Lanjutan SHORT-TERM LOAN - Continued Suku Bunga Interest rate : This Loan Facility is pledged by: a. b. c. ` d PT WIKA INTRADE PT WIKA INTRADE PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Fasilitas Kredit Investasi : Rp 30.000.000.000 (Rupiah penuh). : Rp 30,000,000,000 (Full amount) : : : : July 16, 2008 : : : : : : Collateral : - - - - Fasilitas Kredit Modal Kerja Transaktional : Rp 50.000.000.000 (Rupiah penuh) Credit Limit : Rp 50,000,000,000 (Full amount) : No of Agreement : CBG.ONE/SPPK.RD2.087/2008 13,25% p.a. yang akan ditinjau kembali seiap bulan untuk di sesuaikan dengan tarif bunga yang berlaku di Bank Niaga pada saat itu. 13.25% pa. that shall be reviewed again monthly to be adjusted with interest rate so applicable in Niaga Bank at that time. No Perjanjian CBG.ONE/SPPK.RD2.087/2008 No of Agreement CBG.ONE/SPPK.RD2.087/2008 Tanggal 16 Juli 2008 Date Investment Credit Facility Batas Kredit Credit Limit APHT senilai Rp 23.690.000.000 (Rupiah penuh) atas HGB No. 754 an perusahaan.di Desa Gunung Samarinda, Balikpapan Utara Kalimantan Timur. c. APHT amounting Rp 23,690,000,000 (Full amount) on HGB No. 754 on behalf of PT Wika Realty located at Gunung Samarinda, Balikpapan Utara, Kalimantan Timur. d. Fiduciary on Debtors account amounting Rp 1,000,000,000 (Full amount) Fidusia atas Rekening Peminjam senilai Rp 1.000.000.000 (Rupiah penuh). Fasilitas pinjaman Bank CIMB Niaga Tbk ini dijaminkan dengan : APHT senilai Rp 517.150.000 (Rupiah penuh) atas HGB No,29, 032, 033, 037, 038, 047 dan 048 an perusahaan.di Curug, Sawangan, Depok Jawa Barat. a. APHT amounting Rp 517,150,000 (Full amount) on HGB No. 29, 032, 033, 037, 038, 047 and 048 on behalf of PT Wika Realty located at Curug, Sawangan, Depok, Jawa Barat. APHT senilai Rp 23.238.000.000 (Rupiah penuh) atas HGB No, 21, 025, 028, 035, 039, 046, 059, 060, 063 dan 065 an perusahaan.di Curug, Sawangan, Depok Jawa Barat. b. APHT amounting Rp 23,238,000,000 (Full amount) on HGB No. 21, 025, 028, 035, 039, 046, 059, 060, 063 and 065 on behalf of PT Wika Realty located at Curug, Sawangan, Depok, Jawa Barat. a. a. Nomor CBG.ONE/SPPK.RD2.087/2008 Mesin dan peralatan produksi tabung gas yang sudah dimiliki dan yang akan dibeli dengan pembiayaan Bank serta piutang usaha dan persediaan tabung kompor gas 3 kg. Machine and equipment for gas stove production owned by and shall be purchased by Bank Financing and Trade Receivables and procurement of 3 kg gas stove. Cross default dan cross collateral dengan fasilitas Kredit Modal kerja. Cross default and cross collateral with Working Capital Credit Facility. Transactional Working Capital Credit Batas Kredit Angsuran Installment Angsuran pokok dilakukan setiap tanggal 23 pada setiap triwulan. Principal Installment shall be conducted every on date of 23 of each quarter. Jaminan Jangka waktu Sejak penandatanganan Perjanjian Kredit s.d 23 Maret 2010 Effective Period Upon signing of the credit, due date of facility until March 23, 2010. Suku Bunga 11 % p.a Interest Rate 11 % p.a 20. 20. 79 253 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) PINJAMAN JANGKA PENDEK - Lanjutan SHORT-TERM LOAN - Continued : : August 04, 2008 : : : : : : - - - - PT Bank CIMB Niaga Tbk Batas Kredit : Rp 125.000.000.000 (Rupiah penuh) Credit Limit : Rp 125,000,000,000 (Full amount) No Perjanjian : 673/AMD/CBG/JKT/09 No of Agreement : 673/AMD/CBG/JKT/09 Jangka Waktu : 13 Desember 2009 s.d 13 Maret 2010 Effective Period : Perjanjian Pinjaman Tetap (PT) Sublimit Fasilitas Bank Garansi Batas Kredit : Rp 25.000.000.000 (Rupiah penuh) Credit Limit : Rp 25,000,000,000 (Full amount) No Perjanjian : 673/AMD/CBG/JKT/09 No of Agreement : 673/AMD/CBG/JKT/09 Jangka Waktu : 13 Desember 2009 s.d 13 Maret 2010 Effective Period : Perjanjian Trust Receipt (TR) Sublimit Fasilitas Bank Garansi Batas Kredit : Rp 25.000.000.000 (Rupiah penuh) Credit Limit : Rp 25,000,000,000 (Full amount) No Perjanjian : 673/AMD/CBG/JKT/09 No of Agreement : 673/AMD/CBG/JKT/09 Jangka Waktu : 13 Desember 2009 s.d 13 Maret 2010 Effective Period : Perjanjian Untuk Panjar Melalui Rekening Koran Batas Kredit : Rp 5.000.000.000 (Rupiah penuh) Credit Limit : 12.5% p.a Rp 5,000,000,000 (Full amount) No Perjanjian : 675/AMD/CBG/JKT/09 No of Agreement : 675/AMD/CBG/JKT/09 Bunga : 12.5% p.a Interest : 12.5% p.a Jangka Waktu : 13 Desember 2009 s.d 13 Maret 2010 Effective Period : 12.5% p.a Perjanjian Pinjaman Transaksi Khusus (PTK) Agreement of Special Transaction Loan Batas Kredit : Rp 75.000.000.000 (Rupiah penuh) Credit Limit : 12.5% p.a Rp 75,000,000,000 (Full amount) No Perjanjian : 675/AMD/CBG/JKT/09 No of Agreement : 675/AMD/CBG/JKT/09 Bunga : 12.5% p.a Interest : 12.5% p.a Jangka Waktu : 13 Desember 2009 s.d 13 Maret 2010 Effective Period : 12.5% p.a Tanggal 04 Agustus 2008 Date Jaminan Collateral : Mesin dan peralatan produksi tabung gas yang sudah dimiliki dan yang akan dibeli dengan pembiayaan Bank serta piutang usaha dan persediaan tabung gas 3 kg. Machine and equipment for gas stove production owned by and shall be purchased by Bank Financing and Trade Receivables and procurement of 3 kg gas scuba. Cross default dan cross collateral dengan fasilitas Kredit Investasi. Cross default and cross collateral with Investment credit facilities. Jangka waktu Berlaku maksimal s.d tanggal 28 Februari 2010 Effective Period It shall be effective within maximum period of February 28 2010. Suku Bunga 13 % p.a Interest rate 13 % p.a Agreement of Fixed Loan of Sublimit Bank Guarantee Facilities December 13, 2009 until March 13, 2010 Agreement of Trust Receipt of Sublimit Bank Guarantee Facilities December 13, 2009 until March 13, 2010 Agreement of the Down Payment through Bank Statement December 13, 2009 until March 13, 2010 December 13, 2009 until March 13, 2010 PT Bank CIMB Niaga Tbk Perjanjian Penerbitan Bank Garansi Interchangeable CC Lines (Sight/Usance/UPAS/SKBDN) Agreement of Bank Guarantee Issuance of Interchangeable CC Lines. b. b. December 13, 2009 until March 13, 2010 20. 20. 80 254 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) PINJAMAN JANGKA PENDEK - Lanjutan SHORT-TERM LOAN - Continued Perjanjian tersebut dijamin dengan : Collateral : - - - - - - - - PT Bank Danamon Tbk PT Bank Danamon Tbk Fasilitas Uncommited Omnibus Trade Finance 1. Facility of Uncommitted Omnibus Trade Finance Batas Kredit : Rp 100.000.000.000 (Rupiah penuh) Credit Limit : 12.5% p.a Rp 100,000,000,000 (Full amount) No Perjanjian : 31 No of Agreement : 31 Jangka Waktu : Effective Period : 12.5% p.a Jaminan : : - 2. Batas Kredit : Credit Limit : No Perjanjian : 32 No of Agreement : 32 Jangka Waktu : 15 Mei 2008 s.d 15 Mei 2009 Effective Period Jaminan : - - PT WIKA INSAN PERTIWI PT WIKA INSAN PERTIWI PT Bank Central Asia , Tbk PT Bank Central Asia , Tbk Hak Tanggungan atas tanah dan bangunan pabrik Jatiwangi, terletak di Desa Brujul Kulon, Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Propinsi Jawa Barat, seluas 30.994 M2, sesuai dengan sertifikat Hak Guna Bangunan No.00011 atas nama PT Wijaya Karya Intrade senilai Rp 12.000.000.000 (Rupiah penuh). Security interest for land and building of Jatiwangi plant located at Desa Brujul Kulon, Kabupaten Majalengaka, Propinsi Jawa Barat, of 30.994 M2, in accordance with certificate of Building Right No.00011 in the name of PT Wijaya Karya (Persero) of Rp 12,000,000,000 (Full amount). Persediaan Automotive Part, Energy Conversion dan General Trading senilai Rp 34.000.000.000 (Rupiah penuh). Inventory automotive part, energy conversion and general trading as of Rp 34,000,000,000 (Full amount). 20. 20. Production Machine of Rp 34,660,780,407 (Full amount). Trade Receivable of Rp 75,000,000,000 (Full amount). Piutang Usaha senilai Rp 75.000.000.000 (Rupiah penuh). Mesin Produksi senilai Rp 34.660.780.407 (Rupiah penuh). May 15, 2008 until May 15, 2009 and has been extended until October 22, 2009 15 Mei 2008 s.d 15 Mei 2009 dan telah diperpanjang sd 22 Oktober 2009 Collateral : Jaminan Fidusia Piutang, sesuai dengan Akta Jaminan Fidusia Nomor 32, tanggal 15 Mei 2008. Guarantee of Fiduciary Receivables, in accordance with Deed of Fiduciary Security Number 32 dated May 15, 2008. Collateral : Jaminan Fidusia Piutang, Sesuai dengan Akta Jaminan Fidusia Nomor 32, tanggal 15 Mei 2008. Guarantee of Fiduciary Receivable in accordance with Deed of Fiduciary Security Number 32 dated May15, 2008. Fasilitas transaksi Valuta Asing dengan Pre Settlement Exposure Foreign Exchange (PSE-FX) Settlement Risk (SR) Facility of Foreign Exchange Transaction with Presettlment Exposure Foreign Exchange (PSE- FX)/Settlement Risk (SR) USD 100,000 dan/jumlah maksimum SR tidak lebih dari USD 1,000,000 USD.100.000, and/or maximum SR amount shall not exceed USD, 1,000,000 : 15 May 2008 s.d 15 May 2009 1. 2. Berdasarkan Perjanjian Kredit tanggal 20 April 2002 Nomor 005-0156-2006-000. yang telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Perubahan Perjanjian Kredit tanggal 18 April 2009 Nomor 005-0156-2006-000 dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut: Based on the Credit Agreement dated April 20, 2002 Number 005-0156-2006-000. which amended several times, most recently by Changes Credit Agreement dated April 18, 2009 Number 005-0156-2006-000 with the terms and conditions as follows: c. c. 81 255 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) PINJAMAN JANGKA PENDEK - Lanjutan SHORT-TERM LOAN - Continued Fasilitas Kredit : Time Loan Revolving (T/L Rev) Credit Facilites : Time Loan Revolving (T/L Rev) Plafon : Rp 5.000.000.000 (Rupiah penuh) Plafond : Rp 5,000,000,000 (Full amount) Jangka Waktu : 1 (satu) tahun Effective Period : 1 (One) p.a Suku Bunga : 16% per tahun Interest Rate : 16% p.a Provisi : 1% per tahun Provision : 1% p.a Denda : 0,5% per bulan Penalty : 0.5% per a month Jaminan : Collateral : : HUTANG USAHA ACCOUNT PAYABLES Sub Kontraktor Sub Contractor Pemasok Supplier Mandor Supervisor Lain-lain Others Jumlah Total s.d 1 bulan up to 1 bulan 1 s.d 3 bulan 1 up to 3 bulan 4 s.d 6 bulan 4 up to 6 bulan 7 s.d 12 bulan 7 up to 12 bulan > 12 bulan > 12 bulan Jumlah Total Pihak hubungan istimewa Related Parties Pihak ketiga The Third Parties Jumlah Total 20. 20. Tanah dan bangunan No. 23/Kembang Kuning, Bogor atas nama PT Catur Insan Pertiwi Tanah dan bangunan No. 350/Manggarai Selatan, Jakarta Selatan, atas nama Widjanarko Tantono. Tanah dan bangunan No. 83/Manggarai Selatan, Jakarta Selatan, atas nama Widjanarko Tantono. Land and building No. 23/Kembang Kuning, Bogor in the name of PT Catur Insan Pertiwi Land and building No. 350/South of Manggarai, South of Jakarta, in the name of Widjanarko Tantono. Land and building No. 83/South of Manggarai, South of Jakarta, in the name of Widjanarko Tantono. 1,306,997,104 Rincian hutang usaha berdasarkan umur adalah sebagai berikut: The details of trade payable based on aging are as follows: 369,537,485 313,277,667 19,047,448 12,888,442 402,294,087 475,221,751 Akun ini terdiri dari : This account consists of : 2009 2008 372,140,890 505,609,244 1,306,997,104 Rincian saldo hutang usaha kepada pihak ketiga dan hubungan istimewa sebagai berikut : The details of trade payables balance to third parties and related parties are as follows: 2009 2008 164,219,110 187,646,753 86,657,569 71,244,108 53,082,990 60,283,110 2009 2008 479,092,938 526,952,493 379,967,303 460,870,640 59,515,116 21,326,789 1,103,504,794 1,285,670,315 1,163,019,910 1,306,997,104 1,163,019,910 1,163,019,910 21. 21. 82 256 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) HUTANG USAHA - Lanjutan ACCOUNT PAYABLES - Continued Pihak hubungan istimewa Related Parties Pemerintah RI/Bappenas Government RI/Bappenas Krakatau Steel Krakatau Steel Perum Tirta Jasa . PT Perum Tirta Jasa . PT PTPN 3 PTPN 3 Sub Jumlah Sub Total Pihak Ketiga The Third Parties PT Holcim PT Holcim PT Farika Duta Agung PT Farika Duta Agung PT Adhimix PT Adhimix PT Kemilau PT Kemilau PT Wilmar Tading PT Wilmar Tading PT Sinoma China PT Sinoma China Kemilau PT Kemilau PT Focon Ready Mix PT Focon Ready Mix PT Horas PT Horas PT Multi Structure PT Multi Structure PT Lampiri Djaya PT Lampiri Djaya PT Cakrawala. PT Cakrawala. PT Interworld Steel Interworld Steel Berkat Jaya Niaga Tama Berkat Jaya Niaga Tama Jaya Ready mix Jaya Ready mix Pihak Ketiga - lanjutan The Third Parties - continued Supra Teratai Metal. PT Supra Teratai Metal. PT System Precision. PT System Precision. PT South East Coal Energy. PT South East Coal Energy. PT Pramac (Asia) PTE. Ltd Pramac (Asia) PTE. Ltd Waybee Engineering Waybee Engineering Fira Perdana Utama. PT Fira Perdana Utama. PT Ihtiar Bayar Utama. PT Ihtiar Bayar Utama. PT Karya Murni Perkasa. PT Karya Murni Perkasa. PT Varia Usaha Beton. PT Varia Usaha Beton. PT Swadaya Multi Persada. PT Swadaya Multi Persada. PT Pramandana Dina Lestari. PT Pramandana Dina Lestari. PT Kopegtel D Kopegtel D Swadaya Graha. PT Swadaya Graha. PT Technip Technip Puteranusa Antaria. PT Puteranusa Antaria. PT Sinar Indah Perkasa. PT Sinar Indah Perkasa. PT Sumiden Serasi. PT Sumiden Serasi. PT Prasaka NAD Prasaka NAD Synohidro Corp Synohidro Corp Tandala B Tandala B Delta Mas Malang Delta Mas Malang Sub Jumlah Sub Total jumlah total - 2,090,192 - 2,206,702 - 2009 2008 - 21,326,789 - 5,746,653 - 45,885,000 - 6,307,758 22,025,696 5,469,587 - 6,307,758 - 189,050,000 59,515,116 21,326,789 7,960,326 - 12,202,651 21,556,504 - 15,148,967 - 12,008,787 - - 8,899,120 9,150,952 2,875,511 112,138,100 7,541,055 5,021,323 - 28,241,681 9,429,491 9,554,714 - 11,799,422 - 5,248,144 - 6,904,663 - 7,073,275 - 5,859,256 - 7,553,226 - 11,121,411 - 6,180,831 - 8,991,165 - 7,581,980 - 8,169,625 - 6,333,014 - 7,260,747 - 5,070,201 - 5,348,230 - 7,411,848 - 11,111,201 - 7,642,896 - 5,460,512 1,103,504,794 1,285,670,315 1,163,019,910 1,306,997,104 Hutang usaha anak perusahaan dan hutang usaha Dibawah Rp.5.000.000 - Subsidiary payables Under Rp 5,000,000 - 876,321,115 828,210,711 21. 21. 55,218,222 83 257 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) HUTANG USAHA - Lanjutan ACCOUNT PAYABLES - Continued HUTANG LAIN LAIN OTHER PAYABLES Koperasi karyawan-Wika Pengurusan akta jual beli, HGB, BPHTB, Realty Buy back Others HUTANG PAJAK TAX PAYABLE Akun ini terdiri dari Hutang Pajak Pajak Penghasilan Income Tax Pasal 21 Article 21 Pasal 23 Wapu Article 23 of wapu Pasal 29 Article 29 Pasal 22 SPM Nihil Article 22 SPM Nihil Final Jasa Konstruksi Final for Construction Services Pajak Pertambahan Nilai Value Added Tax Jumlah Beban Pajak Penghasilan Income Tax Assessment Beban Pajak Kini Current Tax Beban PPh Final Jasa Konsruksi Final Tax of Construction Service Pendapatan (Beban) Pajak Tangguhan Income (Expenses) Deferred Tax Jumlah Loan from government (PT Krakatau Steel (Persero)) naturity in one year from balanced date. Agreement trade with PT Krakatau Steel (Persero) included raw material for production. Hutang pihak hubungan istimewa adalah hutang pada Pemerintah RI (PT Tirta Jasa (Persero)) yang jatuh tempo pada satu tahun sejak tanggal neraca, perjanjian dengan PT Tirta Jasa (Persero) meliputi penjualan jasa pencabutan tiang pancang. Loan from government (PT Tirta Jasa (Persero)) naturity in one year from balanced date. Agreement trade with PT Tirta Jasa (Persero) included service. Hutang pihak hubungan istimewa adalah hutang pada Pemerintah RI (Bappenas) yang jatuh tempo pada satu tahun sejak tanggal neraca, perjanjian dengan Bappenas meliputi penjualan aspal dan alumunium alloy ingot. Loan from government (Bappenas) naturity in one year from balanced date. Agreement trade with Bappenas included asphalt and allumunium alloy ingot. Hutang pihak hubungan istimewa adalah hutang pada Pemerintah RI (PT Krakatau Steel (Persero)) yang jatuh tempo pada satu tahun sejak tanggal neraca, perjanjian dengan PT Krakatau Steel (Persero) meliputi penjualan bahan baku produksi. Pengurusan Akta Jual Beli, HGB, BPHTB Realty 19,164,114 22,385,080 Pembelian kembali saham - 4,464,103 Iuran dan potongan pegawai lainya 1,330,933 556,921 Contributions and other deduction from wages Koperasi karyawan-Wika 2,938,695 455,752 22. 22. Akun ini terdiri dari This account consits of 2009 2008 Tax payable 3,911,060 2,444,400 23,809,851 13,554,220 Total 23. 23. This account consits of 2009 2008 Lain-lain 3,303,881 5,033,082 jumlah 26,737,623 32,894,938 Total 2009 2008 (37,459,198) (72,726,644) 44,548,577 - 51,399,444 16,494,674 207,151,667 106,675,119 83,347,298 74,181,825 135,437 - Total (123,866,051) - 19,740,201 (9,034,916) (141,585,048) (81,761,560) 21. 21. 84 258 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) HUTANG PAJAK - Lanjutan TAX PAYABLE - Continued Beban Pajak Kini Income before tax based on consolidated income statement Dikurangi : Less: Laba sebelum pajak penghasilan anak Income before tax of subsidiaries: perusahaan PT Wika Beton PT Wika Beton PT Wika Realty PT Wika Realty PT Wika Intrade PT Wika Intrade PT Wika Insan Pertiwi PT Wika Insan Pertiwi PT Wika Gedung PT Wika Gedung Laba sebelum pajak penghasilan PT Gain Before Tax of Income Wijaya Karya (Persero) Tbk PT Wijaya Karya (Company) Tbk Koreksi Positif : Additional: Difference between accounting - depreciation and tax Beban penyisihan piutang ragu-ragu Allowance for bad debts - Kenikmatan, sumbangan & representasi Benefit, donation & representations Penyisihan Imbalan Pasca Kerja Allowance for post benefit - employment Tax fine Penurunan persediaan Impairment of inventory Expenses of Income tax -year (2006) Beban atas pendapatan yang telah Expenses of Income di kenakan PPh Final tax-final Koreksi Negatif : Deduction : Selisih penyusutan menurut akuntansi Depreciation in accountancy dan fiskal and fiscal Pend. bunga deposito & jasa giro Interest revenue Penurunan persediaan Impairment of inventory Penyisihan Imbalan Pasca Kerja Allowance of Employment benefits Angsuran pokok leasing Leasing Installment Pend. telah dikenakan PPh Final Taxabale Income (final) Penghasilan Kena Pajak Taxable Income Pajak penghasilan Induk perusahaan Kredit pajak Tax Creditable PPh Pasal 22 import PPh Pasal 22 import PPh Pasal 22 waba PPh Pasal 22 PPh Pasal 23 PPh Pasal 23 PPh Pasal 25 PPh Pasal 25 (7,680,797) Laba sebelum taksiran pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasian. 348,012,218 256,414,877 (110,268,250) (73,432,693) (40,356,878) (29,035,093) Current tax Rekonsiliasi antara laba komersial sebelum taksiran pajak penghasilan menurut laporan rugi laba dengan taksiran penghasilan kena pajak adalah sebagai berikut: Reconciliation of commercial net income before tax in according to income statement and the estimated taxable income are as follows: 2009 2008 (36,106,323) 40,378,240 743,475 4,347,275 5,307,095 2,355,699 Selisih penyusutan menurut akuntansi dan Pajak 35,669,971 - (200,317,931) (116,320,528) (3,825,164) (6,078,944) (9,761,316) (93,001) 13,904,864 (565,592) - 51,211,842 28,437 - - 42,118,167 102,824,957 98,515,593 Sanksi administrasi atas pemeriksaan pajak 2,153,102 - 45,046,450 - Beban pajak hasil pemeriksaan PPh badan 2006 - 9,316,212 29,088,265 1,151,956 - 13,996,524 - 1,117,998 - 17,342,050 44,225,751 50,128,030 94,872,001 133,071,978 (112,676,936) 2,758,372 - 910,905 - 823,286 - 17,089,764 - 23. 23. 85 259 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) HUTANG PAJAK - Lanjutan TAX PAYABLE - Continued 10% x 50.000 10% x 15% x 50.000 15% x tahun 2008 Beban Pajak Kini Induk Perusahaan Current tax for parent company PPh Pajak Loan Tax of Loan Beban Pajak Kini Anak Perusahaan Current Tax for subsidiaries PT Wika Beton PT Wika Beton PT Wika Realty PT Wika Realty PT Wika Intrade PT Wika Intrade PT Wika Insan Pertiwi PT Wika Insan Pertiwi Beban pajak kini Current Tax Pajak Penghasilan Final Jasa Konstruksi Final tax of construction service - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk - PT Wijaya Karya Realty - PT Wijaya Karya Realty - PT Wijaya Karya Gedung - PT Wijaya Karya Gedung - PT Wijaya Karya Insan Pertiwi - PT Wijaya Karya Insan Pertiwi Jumlah Total Pendapatan (Beban) Pajak Tangguhan : Deferred Taxes income (expences) Pengaruh Perbedaan Temporer Temporary deferred Penyusutan dan Amortisasi Depreciation and amortisation Komersial di atas Penyusutan Fiskal Depreciation Commercial on Fiscal Penurunan persediaan Impairment of inventory Employee Benefit Employee Benefit Post-Work Compensation Liability realized Beban Penyisihan Piutang Allowance for bad debt Aktiva (kewajiban) pajak tangguhan Asset (liabilities) deferred tax Akhir tahun at ending peiod 143,637,941 43,103,882 - 5,575,689 - 37,528,193 7,500 30% x 143,637,941 - 43,091,382 - 30% x 2008 50,000 50,000 - 5,000 - Final income tax scale Construction Services has been calculated to the company's revenue Construction Service detail as follows: 2009 2008 100,039,001 - 35,198,452 37,459,198 72,726,645 Sehubungan dengan telah ditetapkannya Peraturan Pemerintah RI No 40 Tahun 2009 yang telah diundangkan pada tanggal 4 Juni 2009 sebagai revisi (perubahan) atas Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 2008 tanggal 20 Juli 2008 yang diundangkan pada tanggal 23 Juli 2008 tentang Pajak Atas Penghasilan Dari usaha Jasa Konstruksi sebagai pengganti Peraturan Pemerintah RI No. 140 tahun 2000, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk sebagai pelaksana konstruksi sesuai Pasal 10B PP No. 40 Tahun 2009 dikenakan tarif 3% final untuk kontrak yang diperoleh mulai 1 Agustus 2008. Terkecuali untuk proyek-proyek yang didanai dari dana LOAN tidak dikenakan Pajak Penghasilan Final Jasa Konstruksi. The stipulation in connection with Government Regulation No. 40 Year 2009 which was promulgated on June 4, 2009 as revised (changes) of Government Regulation no. 51 In 2008 dated July 20, 2008 promulgated on July 23, 2008 on the Tax on Income From Construction Services business as a substitute for Government Regulation No. RI. 140 in 2000, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk as the executor of the construction according to Article 10B PP No. 40 Year 2009 rates apply to 3% final contract obtained starting August 1, 2008. Except for the projects financed from funds not subject LOAN Final Income Tax Services Construction. 37,459,198 - 1,301,877 33,369,595 18,880,939 199,044 11,084,923 3,890,559 3,930,713 Besaran Pajak Penghasilan Final Jasa Konstruksi yang telah diperhitungkan terhadap pendapatan Jasa Kontruksi perusahaan terinci sebagai berikut : - 123,866,051 - - - - - - 17,613,837 - 2,794,231 - 3,418,983 - - 23. 23. Kewajiban Imbalan Pasca Kerja yang direalisasikan 86 260 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) HUTANG PAJAK - Lanjutan TAX PAYABLE - Continued Aktiva (kewajiban) pajak tangguhan Asset (liabilities) deferred tax Awal tahun at beginning peiod Pendapatan (Beban) Pajak Tangguhan: Income (expense) deferred tax parent Induk perusahaan company Pendapatan (Beban) Pajak Tangguhan: Income (expense) deferred tax parent Anak perusahaan Subsidiaries . PT Wika Beton PT Wika Beton . PT Wika Realty PT Wika Realty . PT Wika Intrade PT Wika Intrade . PT Wika Insan Pertiwi PT Wika Insan Pertiwi Pend. (Beban) Pajak Tangguhan Income and (loss) deferred tax konsolidasian Consolidated Aktiva dan (Kewajiban) Deferred Tax Pajak Tangguhan Assets and (Liabilities) Aktiva Pajak Tangguhan Deferred Tax Assets - PT Wika Beton PT Wika Beton - PT Wika Realty PT Wika Realty - PT Wika Intrade PT Wika Intrade Jumlah Aktiva Pajak Tangguhan Total Deferred Tax Asstes Kewajiban Pajak Tangguhan Deferred Tax Liabilities - PT Wika Intrade PT Wika Intrade - PT Wika Beton PT Wika Beton - PT Wika Insan Pertiwi PT Wika Insan Pertiwi Jumlah Aktiva (Kewajiban) Total Deferred Tax Asstes Pajak Tangguhan Liabilities UANG MUKA DARI PELANGGAN Akun ini terdiri dari : This account consists of : PT Wika Beton PT Wika Beton PT Wika Realty PT Wika Realty PT Wika Intrade PT Wika Intrade PT Wika Insan Pertiwi PT Wika Insan Pertiwi Jumlah BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR ACCRUED EXPENSES Akun ini terdiri dari : This account consists of : Produksi Production Usaha Business Pengadaan Procurement Pengelolaan Management Biaya distribusi Distribution Cost Pemeliharaan Maintenance Lain-lain Other Jumlah 465,638 691,145 (154,441) 5,361,899 (2,940,302) (5,870) 2,548,794 - (8,954,605) - - 8,954,605 13,693,027 23. 3,666,528 10,689,856 - 12,495,893 3,666,528 1,671,304 - 19,740,201 9,034,916 134,733 2008 101,050,520 38,878,042 15,241,531 33,141,467 12,495,893 (3,718,383) 24. 24. ADVANCE RECEIVED FROM - (3,690,595) - (691,146) - - (3,003,170) 2009 655,202,468 126,054,285 104,808,006 12,483,598 15,636,121 Total 25. 25. 2009 2008 1,825,056 216,184 3,324,004 2,632,938 121,441,112 74,868,631 733,219,472 8,577,816 14,453,688 986,086,634 819,278,650 Total 2,362,392 2,056,236 94,318,936 26,279,478 9,070,135 842,653 23. 87 261 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR - Lanjutan ACCRUED EXPENSES - Continued PENDAPATAN YANG DITERIMA DIMUKA UNEARNED REVENUE Akun ini terdiri dari : This account consists of : Sewa diterima dimuka Rent of Advance PT Wika Beton PT Wika Beton PT Wika Intrade PT Wika Intrade PT Wika Realty PT Wika Realty Jumlah KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA POST EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIES Mortalitas Mortality Tingkat Cacat/tahun Disable rate/annum Tingkat Pengunduran Diri/tahun Pension rate/annum - Umur 18 - 44 Age 18 - 44 - - Umur 18 - 44 Age 45 - 54 - Tingkat Kenaikan Gaji/tahun Salary increase rate/annum Bunga Teknis/tahun Metode Method a Beban Imbalan Pasca Kerja a Post benefit employee expenses Induk Perusahaan Parent company - Biaya jasa kini - staff (organik) Current service cost (staff) - - Biaya jasa kini - non staff (terampil) Current service cost - non staff - Biaya jasa kini Perusahaan Current service cost - Biaya Bunga - - Biaya Aktuaria - - Koreksi Aktuaria - Sub Jumlah 2008 1,002,302 207,684 747,514,065 648,489,374 Biaya produksi yang masih harus dibayar merupakan kewajiban yang balum ditagihkan oleh pihak ketiga maupun tenaga kerja proyek sehubungan dengan pengeluaran-pengeluaran untuk proyek di lapangan. Accrued production expenses represents amount outstanding from project expenditures that should be paid to third parties or project temporary workers. Biaya usaha yang masih harus dibayar merupakan kewajiban yang belum ditagihkan oleh pihak ketiga sehubungan dengan aktivitas umum dan administrasi perusahaan. Operating Expenses which still have to be paid represent obligation which not yet been billed from third party referring to public activity and company administration. 26. 26. 2009 25. 25. Using primary assumption to benefit expenses are as follows: 2009 2008 CSO - 1980 0,01% 0,01% Total 27. 27. Perusahaan telah menghitung kewajiban sehubungan dengan undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. The company have been calculating their obligation in connection with Labor Law No. 13/2003. Penilaian aktuaria atas imbalan pasca kerja pensiun tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, dilakukan oleh perusahaan konsultan aktuaria PT Dian Artha Tama, dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Appraisal actuarist of employment benefit at December 31 2009 and 2008 calculated by actuary PT Dian Artha Tama, using Projected Unit Credit Method. 6,839,627 2,434,340 1,083,599 941,577 756,439,593 652,072,975 Asumsi-asumsi yang digunakan dalam perhitungan di atas adalah sebagai berikut : 246,450 2,537,800 1,608,842 2,455,450 2,157,288 12% 10,50% Projected Unit Credit 2009 2008 2,189,133 1,362,392 1% 1% 0,05% 0,5% 5% 7% 348,667 4,630,764 2,355,699 Sub total Interest Cost (989,033) (1,567,281) Assets actuaria 626,548 156,850 88 262 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA - Lanjutan POST EMPLOYMENT BENEFIT LIABILITIES - Continued Anak Perusahaan Subsidiaries - PT Wika Beton PT Wika Beton - - PT Wika Realty PT Wika Realty - - PT Wika Intrade PT Wika Intrade - - PT Wika Insan Pertiwi PT Wika Insan Pertiwi - Sub Jumlah Jumlah b Jumlah kewajiban yang diakui di b Balance sheet recognized of liabilities Neraca amount Induk Perusahaan Parent company - Nilai sekarang kewajiban imbalan Present value post benefit employee - pasca kerja liabilities - Nilai wajar aktiva kewajiban imbalan pasca kerja Fair Value post benefit - Status Pendanaan Funded status - Koreksi aktuaria yang belum diakui Unrecognized of actuarial gain (loss) - Sub Jumlah Sub total Anak Perusahaan Subsidiaries - PT Wika Beton PT Wika Beton - - PT Wika Realty PT Wika Realty - - PT Wika Intrade PT Wika Intrade - - PT Wika Insan Pertiwi PT Wika Insan Pertiwi - Sub Jumlah Sub total Jumlah c Perubahan kewajiban yang dicatat c Changes in liabilities that recorded di neraca in balance sheet Induk Perusahaan Parent company - Kew. Imbalan pasca kerja awal Balance post benefit employment - tahun liabilities - Pemb. Imbalan Pasca kerja - - Pend. (beban) Imbalan Pasca Revenue (cost) of post benefit - Kerja employment Sub jumlah - PT Wika Beton PT Wika Beton - - PT Wika Realty PT Wika Realty - - PT Wika Intrade PT Wika Intrade - - PT Wika Insan Pertiwi PT Wika Insan Pertiwi - UANG MUKA PROYEK JANGKA PANJANG ADVANCE FOR LONG TERM PROJECTS Akun ini terdiri dari : This account consists of : Rupiah Dollar Amerika Serikat Jumlah 549,488 636,865 2,303,819 3,354,218 5,264,225 1,261,027 1,834,225 632,357 576,693 823,969 (11,702,727) 4,630,764 2,961,441 35,839,654 24,554,499 (13,677,752) (9,890,331) 22,161,902 14,664,168 Sub total 7,984,982 7,619,924 Total 2009 2008 (17,531,138) 8,037,914 Total 2,961,441 805,850 (2,961,441) (200,107) Payment of post benefit 743,921 463,727 2,363,567 2,303,819 6,828,377 5,076,473 3,088,532 1,827,505 632,357 481,422 11,459,141 463,727 2,363,567 2,303,819 Sub Jumlah 7,372,153 5,076,473 Anak Perusahaan Subsidiaries 3,088,532 1,827,505 632,357 481,422 4,630,764 2,355,698 4,630,764 2,961,441 Sub total Rupiah 117,856,869 - US Dollar 617,371,349 665,257,512 Total 28. 28. 2009 2008 499,514,480 665,257,512 Sub total Jumlah 12,002,917 8,037,914 Total 27. 27. 1,287,696 89 263 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) UANG MUKA PROYEK JANGKA PANJANG - Lanjutan ADVANCE FOR LONG TERM PROJECTS - Continued Rincian uang muka berdasarkan unit kerja adalah sebagai The advance details per unit are berikut: as follows : Departemen Sipil Umum Department of General Civil Departemen Bangunan Gedung Department of Building Construction Departemen Utilitas Departemen Utilitas Departemen EPC Departemen EPC Dep. Wilayah dan Luar Negeri Department of Regional and Foreign PT Wika Gedung Jumlah Total Rincian uang muka berdasarkan proyek adalah sebagai The advance details per project are berikut: as follows : Pembangunan Jalan Tol Surabaya - Mojokerto Jatim Surabaya - Mojokerto Jawa Timur Proyek Sorek Meranti Sumbar Sorek Meranti Project, West Sumatera Pemb.Balantang Port Balantang Port Pemb.PLTU Lab. Angin Sumut PLTU Labuhan Angin, North Sumatera Pemb.Pab. Tower Meterindo Jakarta Tower Meterindo, Jakarta Pemb.Mall Lucky Square Bandung Mall Lucky Square, Bandung Pemb.Bendung Bendali lll Bendung Bendali lll Pemb.Rev. Pant. Amal Tarakan Revetment Amal Tarakan Beach. Pemb.Saluran Air Panti Rao Sumbar Saluran Air Panti Rao, West Sumatera Pemb.Methanol Brunei Jakarta Plant Methanol Brunei, Jakarta Pab. Kons. Baja Teluk Naga Jakarta Konstruksi Baja teluk Naga Jakarta PLN Pikitring PLN Pikitring Pemb.PLTU Pel. Ratu Jawa Barat PLTU Pelabuhan Ratu,west java Pemb.Alfa. Cikarang Jawa Barat Alfamart Cikarang west java Pipanisasi Pertamina Balongan Jabar Piping Pertamina Balongan west java Pemb.Per. Calang Aceh (CRC) Housing Calang Aceh (CRC) Pemb.Apart. Belleza ME Jakarta Apartment Belleza ME Jakarta Menara Nusa Finishing Menara Nusa Finishing Pemb.Masjid Polres Jakarta Utara North Jakarta Police Office Mosque PCC Grinding Indo. Palimanan PCC Grinding Indocement Palimanan Pemb.Indocement Hambalang Indocement Hambalang Pemb.Pabrik Kelapa Sawit Lebak Plant Kelapa Sawit Lebak Banten Malimping Jabar Malimping Jabar Pemb.Apart. Adhiwangsa Surabaya Apartment Adhiwangsa Surabaya Pemb.Mall Paragon Solo Mall Paragon Solo Pemb.Apartemen Cervino Jakarta Apartment Cervino Jakarta Pemb.Apartement Trilium Apartment Trilium Pemb.Hotel Meritus Surabaya Meritus Inn Surabaya Pemb.Gedung Astra Jakarta Gedung Astra Jakarta Pemb.Mall Paragon Semarang Mall Paragon Semarang Pemb. BSD Entertainment Centre BSD Entertainment Centre Apart. MT Haryono Square Jakarta Apartment MT Haryono Square Pemb. RSIA YPK Mandiri Jakarta RSIA YPK Mandiri jakarta Rehab. Bandara Polonia Medan Rehabilitasi Bandara Polonia Medan Rehabilitasi bandara Adi Sumarmo Rehabilitasi Bandara Adi Sumarmo East West Motorway Algeria East West Motorway Algeria Production of Concrete Pipe Algeria Production of Concrete Pipe Algeria Pemb. PLTU Jetty Labuan PLTU Jetty Labuan Pemb. PLTU Labuan Banten PLTU Labuan Banten Pemb. PLTU Sulawesi Utara PLTU Sulawesi Utara 24,503,848 - 617,371,349 665,257,512 2009 2008 282,359,845 98,765,537 62,084,274 121,880,895 94,772,989 168,844,550 53,184,393 128,589,212 100,466,000 147,177,318 - 3,426,037 - 1,300,779 1,549,531 1,549,531 - 347,761 - 876,893 - 240,309 Toll Way 60,000,000 60,000,000 - 968,713 - 35,370 - 190 - 9,037,572 - 4,579,136 18,457,760 24,041,204 - 645,653 - 906,342 - 883,247 - 708,265 - 1,050,193 1,096,039 6,492,906 1,461,150 18,365,333 10,000,000 16,477,273 - 6,434,084 17,975,161 38,773,139 - 6,126,727 - - 5,940,845 - 71,418 - 8,031,689 - 828,240 1,215,577 17,398,576 3,816,637 15,024,707 29,986,972 77,305,646 - 25,054,149 - 4,477,273 - 35,977,574 2,241,377 7,373,645 2,799,928 2,085,602 3,021,832 20,559,926 - 2,408,108 14,975,666 39,017,302 28. 28. 90 264 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) UANG MUKA PROYEK JANGKA PANJANG - Lanjutan ADVANCE FOR LONG TERM PROJECTS - Continued Pemb. RFO II Gersik RFO II Gersik Pemb. Cement Mill Palimanan Cement Mill Palimanan Pemb. GPPP Switchyards GPPP Switchyards Pemb. PLTU Kalimantan Selatan PLTU Kalimantan Selatan Gardu Induk Muara Karang Jakarta Gardu Induk Muara Karang Jakarta PKS PT Buana Karya (Kalsel) PKS PT Buana Karya (Kalsel) Pengendalian Banjir Kanal Timur Pengendali Banjir Kanal Timur Pemb. Mall Balikpapan Kalimantan Mall Balikpapan Kalimantan Proyek. Amplas FO Sumatra Utara Amplas FO Sumatra Utara Normalisaasi Kali Cisadane Hilir Normalisaasi Kali Cisadane Hilir Proyek Dermaga Sampit Kalimantan Dermaga Sampit Kalimantan Proyek Kelinjau Kelinjau Proyek Ware House Soho jakarta Whare HouseSoho jakarta PLTU Indramayu Jawa Barat PLTU indramayu. Jawa Barat Dermaga Calang Dermaga Calang Proyek Berau Berau Proyek jalan layang OLC KPC Fly Over OLC KPC Jalan Alam Sutera Tanggerang Jalan Alam Sutera Tanggerang Proyek Collection Road Wahau Collection Road Wahau Tower Excelcomindo Tower Excelcomindo Proyek Perumahan Lamno NAD Residence of Lamno NAD Pemb. Jalan & Infrastruktur Nabire Road & Infrastructure Nabire Pemb. Jalur Ganda Serpong Maja Jalur Ganda Serpong Maja Pemb. DAM Trembesi Batam DAM Trembesi Batam Reklamasi Pantai Kubu Reclamation Kubu beach Civil Work of Alabio Irrigation Civil Work of Alabio Irrigation Proyek PLTU Tanjung Priok PLTU Tanjung Priok Proyek PLTU Nagan Raya NAD PLTU Nagan Raya NAD Proyek PLTU SulUt Proyek PLTU SulUt Proyek PLTU Pelabuhan Ratu Proyek PLTU Pelabuhan Ratu Pemb SMA Pintar Riau SMA Pintar Riau Pemb Sport Center Kuansing Riau Sport Center Kuansing Riau Pemb Bandara Kualanamu Bandara Kualanamu Pantai Amal Tarakan Pantai Amal Tarakan Pemb. Jalan Akses Cemara Akses Cemara Pemb. Bendungan Poso Dam. Poso DPPU Kualanamu DPPU Kualanamu Pemb Indocement P3 & P4 Pemb Indocement P3 & P4 Proyek proyek PT Wika Gedung The projects of PT Wika Gedung Proyek proyek PT Wika Insan Pertiwi The projects of PT Wika Insan Pertiwi Lain-lain dibawah Rp 1.000.000 Lain-lain dibawah Rp 1,000,000 Jumlah 49,787,180 16,483,562 18,398,998 48,149,657 - 167,536 - 906,307 - 10,200,000 - 17,813,342 - 14,941,965 - 12,047,271 - 2,414,400 2,790,965 9,003,175 - 1,584,421 - 3,484,689 - 5,900,278 16,850,898 26,303,636 6,692,451 11,054,051 - 423,822 15,392,596 - 7,849,353 - 2,537,062 - 3,077,886 - 5,198,787 - - 35,757 - - - 3,143,173 - 1,179,113 2,862,376 15,200,000 7,217,442 - 43,896,462 - 1,292,501 - - - 4,852,837 - 170,721,140 - 2,150,202 - 6,659,434 - 24,503,848 - 3,316,318 - 35,958,491 - 1,622,911 - 4,931,008 - Konsekuensi apabila pekerjaan konstruksi tidak dapat diselesaikan tepat waktu adalah denda keterlambatan (yang umumnya sebesar 0,1% dari nilai awal kontrak perhari keterlambatan) sampai maximal 5% dari nilai kontrak awal. Consequences if the construction activites fail to be completed inpunctual time, the consequent shall be penalty for the the delay (it shall be generaly 0,1% of initial contracted value per delay day until maximum of 5% of intial contracted value. 10,212,572 - 617,371,349 665,257,512 Total 28. 28. 91 265 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) KEWAJIBAN JANGKA PANJANG LONG TERM LIABILITY PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero),Tbk. Dikurangi:Bagian jatuh tempo Deduction: part of due within dalam waktu satu tahun the period of one year Bagian jangka panjang Long term part HAK MINORITAS MINORITY INTEREST Rincian hak minoritas pada perusahaan anak : The minority interest in subsidiares as follow: PT Wijaya Karya Beton PT Wijaya Karya Beton PT Wijaya Karya Intrade PT Wijaya Karya Intrade PT Wijaya Karya Realty PT Wijaya Karya Realty PT Wijaya Karya Insan Pertiwi PT Wijaya Karya Insan Pertiwi PT Wijaya Karya Building PT Wijaya Karya Building PT Wijaya Karya Jabar Power PT Wijaya Karya Jabar Power Jumlah MODAL SAHAM CAPITAL STOCK 2009 2008 - 30,000,000 29. 29. 2009 2008 61,663,248 38,494,682 5,603,682 23,779,376 30. 30. Akun ini merupakan kewajiban pada pemegang saham minoritas atas kekayaan pada anak perusahaan, yang di perhitungkan berdasakan persentase modal yang disetor. This account is an obligation to the minority shareholders on asset of the subsidiaries, which calculated based on the percentage of paid-up capital. Sehubungan dengan dilaksanakannya program MESOP (Management Employee Stock Option Program) yaitu opsi kepemilikan saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk di perusahaan anak oleh manajemen dan pegawai PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, maka persentase minoritas mengalami kenaikan sebesar rata-rata 21,6%. Related to conducting MESOP program (Management Employee Stock Opiton Program) which is option of stock ownership of PT Wijaya Karya (Persero) Tbk at subsidiary company by management and employes of PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, percentage minority of interested increased becomes 21.6% in averages. - 23,574,000 - 6,426,000 PT Wijaya Karya Intrade memperoleh fasilitas kredit investasi dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.sesuai Akte Perjanjian Kredit antara PT Wijaya Karya Intrade dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. No: CGB.ONE/SPPK.RD2.087/2008 tanggal 16 Juli 2008, dengan jangka waktu sejak penandatanganan Perjanjian Kredit sampai dengan 23 Maret 2010, tingkat suku bunga 11% p.a. Angsuran pokok dilakukan setiap tanggal 23 pada setiap triwulan. Jaminan cross default dan cross collateral dengan fasilitas Kredit Modal Kerja (lihat catatan 20). PT Wijaya Karya Intrade obtains investment credit facility from PT Bank Mandiri (Persero), Tbk, pursuant to Deed of credit Agreement made between PT Wijaya Karya intrade and PT Bank Mandiri Tbk, No: CGB.ONE/SPPK.RD2.087/2008 dated July 16 2008 within the period upon the signing of credit Agreement until March 23 2010,with the interest of 11% p.a principal installment shal be made on every the 23d day of each quarter,cross default and cross collateral security with working capital credt facility (please see note 20). 31. 31. Susunan pemegang saham pada tanggal 31 Desember 2009 berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT Datindo Entrikom, biro administrasi efek.sesuai surat No.DE/XII/09-4498 tanggal 14 Desember 2009, No.DE/XII/09-4504 tanggal 15 Desember 2009, No.DE/XII/09-4520 tanggal 17 Desember 2009 adalah sebagai berikut: The structure of shareholders dated December 31 2009 under the notes made by PT Datindo Entrikom, stock administration bureau, pursuant to letter No.DE/XII/09-4498 tanggal December 14, 2009, No.DE/XII/09-4504 tanggal December 15, 2009, No.DE/XII/09-4520 tanggal December 17, 2009 as follows : 3,998,999 - 102,773,556 82,756,205 Total 25,730,144 14,827,339 5,207,211 5,154,808 570,272 500,000 92 266 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) MODAL SAHAM - Lanjutan CAPITAL STOCK - Continued Saham Preferen (Seri A Dwiwarna) Pemerintah Republik Indonesia Saham Biaya (Seri B) Pemerintah Republik Indonesia Komisaris / Commisioner : Ir. Agoes Widjanarko.MIP ( Kom. Utama/ Pres. Commisioner ) Pontas Tambunan, SH. MM. (Komisaris / Commisioner) Soepomo ,SH,SP.N, L.LM ( Komisaris / Commisioner ) Direksi / Director R.Ganda Kusuma (Direktur Keuangan/ Financial Director ) Budi Harto ( Direktur Operasi I / Operational Director I ) Slamet Maryono (Direktur Operasi II / Operationa l Director II ) Tonny Warsono (Direktur SDM dan Pengembangan/ Director of Human Resources and Development) Karyawan melalui ESA/Employee via ESA Karyawan melalui ESOP/MSOP /Employee via ESOP/MSOP Masyarakat/Public Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Total Paid In Capital 123,500 Shares Implementation option ESOP / MSOP stage I 15,000 Shares Implementation option ESOP / MSOP stage II Jumlah saham Nilai nominal/Par Value % (Total stock) Rupiah penuh/Full In Rupiah 912,000 91,200,000 0.02% 793,000 79,300,000 0.01% 1,013,500 101,350,000 0.02% 1,865,000 186,500,000 0.03% 1 100 0.00% 3,999,999,999 399,999,999,900 68.42% 213,500 21,350,000 0.00% 1,647,413,000 164,741,300,000 28.18% 4,742,000 474,200,000 0.08% 183,769,500 18,376,950,000 3.14% 904,000 90,400,000 0.02% 4,742,000 474,200,000 0.08% Berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT Datindo Entrikom, biro administrasi efek.sesuai surat No.DE/XII/09-4520 tanggal 17 Desember 2009 adalah sebagai berikut: Based on notes made by PT Datindo Entrikom, stock administration bureau , pursuant to letter No.DE/XII/09-4520 letter dated December 14, 2009 are as follows: Pelaksanaan opsi ESOP/MSOP tahap I 123.500 Lembar saham Pelaksanaan opsi ESOP/MSOP tahap II 15.000 lembar saham Agio dari realisasi eksekusi oleh karyawan perusahaan atas opsi saham untuk ESOP/MSOP tahap I dan II adalah sebesar Rp 47.554.990 (agio opsi tahap 1 = Rp 20.046.600 dan agio opsi tahap 2 = Rp 27.508.390) Premium share of the realization of the execution by the company's employees stock options for the ESOP / MSOP stage I and II is Rp 47,554,990 (premium option stage 1 = Rp 20,046,600 and premium option stage 2 = Rp 27,508,390) Pelaksanaan opsi ESOP/MSOP tahap II 60.000 lembar saham 60,000 Shares Implementation option ESOP / MSOP stage II Berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT Datindo Entrikom, biro administrasi efek.sesuai surat No.DE/XII/09-4504 tanggal 15 Desember 2009 adalah sebagai berikut: Based on notes made by PT Datindo Entrikom, stock administration bureau , pursuant to letter No.DE/XII/09-4504 letter dated December 14, 2009 are as follows: Pelaksanaan opsi ESOP/MSOP tahap II 15.000 Lembar saham 15,000 Shares Implementation option ESOP / MSOP stage II 5,846,367,500 584,636,750,000 100% Penambahan saham baru PT Wijaya Karya (Persero) Tbk terhadap hasil pelaksanaan opsi ESOP/MSOP adalah sebesar 213.500 lembar saham. Addition of new shares of PT Wijaya Karya (Persero) Tbk for the implementation of the option ESOP / MSOP is 213,500 shares. Berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT Datindo Entrikom, biro administrasi efek.sesuai surat No.DE/XII/09-4498 tanggal 14 Desember 2009 adalah sebagai berikut: Based on notes made by PT Datindo Entrikom, stock administration bureau , pursuant to letter No.DE/XII/09-4498 letter dated December 14, 2009 are as follows: Susunan pemegang saham pada tanggal 31 Desember 2008 berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT Datindo Entrikom, biro administrasi efek.sesuai surat No.DE/I/09- 0055 tanggal 8 Januari 2009, adalah sebagai berikut: The structure of shareholders dated December 31 2008 under the notes made by PT Datindo Entrikom, stock administration bureau, pursuant to letter No.DE/I/09-0055 dated January 8, 2009 as follows : 31. 31. 93 267 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) MODAL SAHAM - Lanjutan CAPITAL STOCK - Continued Saham Preferen (Seri A Dwiwarna) Pemerintah Republik Indonesia Saham Biaya (Seri B) Pemerintah Republik Indonesia Komisaris/Commisioner : Ir. Agoes Widjanarko.MIP(Komisaris Utama/Pres. Commisioner ) Pontas Tambunan, SH. MM. (Komisaris/Commisioner Soepomo ,SH,SP.N, L.LM (Komisaris/Commisioner Direksi/Director R.Ganda Kusuma (Direktur Keuangan/Financial Director ) Budi Harto (Direktur Operasi I/Operational Director I ) Slamet Maryono (Direktur Operasi II/Operational Director II ) Tonny Warsono (Direktur SDM dan Pengembangan/ Director of Human Resources and Development) Karyawan melalui ESA /Employee via ESA Masyarakat/Public Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Total Paid In Capital 1 1 1,013,500 101,350,000 0.02% 1,865,000 186,500,000 0.03% 1 100 0.00% 3,999,999,999 399,999,999,900 68.42% Jumlah saham Nilai nominal/Par Value % (Total stock) Rupiah penuh/Full In Rupiah 4,742,000 474,200,000 0.08% 183,769,500 18,376,950,000 3.14% 904,000 90,400,000 0.02% 4,742,000 474,200,000 0.08% 912,000 91,200,000 0.02% 793,000 79,300,000 0.01% Kapitalisasi selisih (keuntungan) penilaian Kembali Aktiva Tetap sebesar Rp 87.635.040.495 (Rupiah penuh) ; Capitalization of the discrepancy (gain) in the ReevaluatIon of the Fixed Assets of Rp 87,635,040,495 (Full amount) ; Berdasarkan akta perubahan anggaran dasar nomor 6 tanggal 1 Juni 2001 oleh Nila Noordjasmani Soeyasa Besar,SH. Notaris dari pengganti Imas Fatimah,S.H. yang telah disetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perseroan dari Rp 68.000.000.000 (Rupiah penuh) yang terbagi atas 68.000 saham menjadi Rp 69.523.000.000 (Rupiah penuh) terbagi atas 69.523 saham. Penambahan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp 1.523.000.000 (Rupiah penuh) berasal dari tambahan penyertaan modal pemerintah nomor 85 Tahun 2000 tanggal 28 September 2000. Based on the deed of amandment to Articles of Association from deed No. 6 of Nila Noordjasmani Soeyasa Besar, SH. The successor of Notary Imas Fatimah, S.H, dated June 1, 2001, has been agreed for the addition of the issued and fully-paid capital (paid-in capital) of the company from Rp 68,000,000,000 (Full amount) represented by 68,000 shares becoming Rp 69,523,000,000 (Full amount) comprised of 69,523 shares. The addition of paid-in capital amounting to Rp 1,523,000,000 (Full amount) was generated from the Additional paid-in capital based on Government Regulations No.85 dated September 28, 2000. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 14 Juni 2007 telah disetujui dan disahkan perubahan nilai nominal saham Perusahaan dari Rp 1.000.000 (Rupiah penuh) setiap saham menjadi Rp 100 (Rupiah penuh) seiap saham,Peningkatan Modal Dasar Perusahaan dari Rp 260.000.000.000 (Rupiah penuh) menjadi Rp 1.600.000.000.000 (Rupiah penuh). Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor dalam Perusahaan yang dilakukan oleh Negara Republik Indosesia, yaitu dari Rp 69.523.000.000 (Rupiah penuh) yang terbagi atas 69.523 saham menjadi sebesar Rp 400.000.000.000 (Rupiah penuh) yang terbagi atas 4.000.000.000 saham,terdiri dari saham seri A Dwiwarna 1 saham dan saham seri B 3.999.999.999 saham. Under the resolutions of the Extraordinary General Meeting of Shareholders of June 14, 2007, the change in the nominal value of the shares of the company was agreed on and validated from Rp 1,000,000 (Full amount) for each share to Rp 100 (Full amount) for each; likewise,the incresase in the authorized capital of the company from Rp 260,000,000,000 (Full amount) to Rp 1,600,000,000,000 (Full amount). Likewise,the increase in the Paid-in and paid-upcapital in the company made by the state of the Republic of Indonesia, from by Rp 69,523,000,000 (Full amount) divided into 69,523. Became to Rp 400,000,000,000 (Full amount) , divided to 4,000,000,000 shares,consist of series A Dwiwarna 1 share and series B 3,999,999,999 shares. Peningkatan Modal ditempatkan dan disetor dalam perseroan sebesar Rp 330.477.000.000 (Rupiah penuh) berasal dari: The increase in the paid-in and paid-up capital in the company of Rp 330,477,000,000 (Full amount) came from : 1,647,413,000 164,741,300,000 28.18% 5,846,154,000 584,615,400,000 100% 31. 31. 94 268 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) MODAL SAHAM - Lanjutan CAPITAL STOCK - Continued 2 2 3 3 4 4 Capitalization of the positive discrepancy in the equity of the subsidiaries of Rp 19,264,853,100 (Full amount) ; Capitalization of the company's profit balance up to December 31, 2006 of Rp 223,594,543,514 (Full amount) ; Addition to the paid-up capital of Rp 562,891 (Full amount); as a result of the discrepancy assets as a result of the remaining liquidition proceeds of PT Kertas Gowa ; The company has conducted to reevaluation of fixed asset as approved by the state Minister for the supervision of state Owned Enterprise by the letter No. S-315/M-PBUMN/2000 dated June 28, 2000 and on the basis of Minister of Finance No.384/KMK.04/98 dated August 14, 1998. On the basis of Resolution of Extraordinary General Meeting of shareholders dated June 14, 2007, Capitalization of the discrepancy (gain) of reevaluation of fixed asset of Rp 87,635,040,495 (Full amount), shall be capitalized as capital Kapitalisasi selisih positif ekuitas anak perusahaan sebesar Rp.19.264.853.100 (Rupiah penuh) ; Kapitalisasi saldo laba perseroan sampai dengan 31 Desember 2006 sebesar Rp. 223.594.543.514 (Rupiah penuh) ; Tambahan modal disetor sebesar Rp 562.891 (Rupiah penuh) ;sebagai akibat selisih kekayaan sisa hasil likuidasi PT Kertas Gowa; Perusahaan melakukan penilain kembali atas aktiva tetapnya yang telah disetujui Menteri Negara Pendayagunaan BUMN dengan surat No. S-315/M- PBUMN/2000 tanggal 28 Juni 2000 dan berdasarkan ketentuan Menteri Keuangan No.384/KMK.04/98 tanggal 14 Agustus 1998. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 14 Juni 2007, Kapitalisasi selisih(keuntungan) penilaian Kembali Aktiva Tetap sebesar Rp 87.635.040.495 (Rupiah penuh), 31. 31. MODAL SAHAM YANG DIPEROLEH KEMBALI TREASURY STOCK , , , ( ), p p deposit. Pada tahun 2004 PT Wika Beton telah mengalami perubahan komposisi modal dimana modal disetor meningkat dari Rp 44.500.000.000 (Rupiah penuh). Menjadi Rp 80.000.000.000 (Rupiah penuh) yang berasal dari kapitalisasi laba ditahan dan revaluasi aktiva tetap.Perubahan ekuitas anak perusahaan tersebut mengakibatkan nilai investasi bersih perusahaan meningkat sebesar Rp 19.246.853.100 (Rupiah penuh). Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 14 Juni 2007, kapitalisasi selisih positif ekuitas anak perusahaan sebesar Rp 19.246.853.100 (Rupiah penuh), dikapitalisasi sebagai setoran modal. 32. 32. dikapitalisasi sebagai setoran modal. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Pasal 37 ("UU No.40 Tahun 2007) dan lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor :KEP-401/BL/2008 Peraturan XI.B.3 : Pembelian Kembali Saham Emiten atau Perusahan Publik Dalam Kondisi Pasar yang berpontesi Kritis, Perusahaan memutuskan untuk melaksanakan Program Pembelian Kembali Saham (Buyback). In 2004, PT Wika Beton changed the composition of capital in which the paid up capital increases from Rp 44,500,000,000 (Full amount) to be Rp 80,000,000,000 (Full amount) sourcing from retained profit capitalization and revaluation of fixed asset. The changes of subsidiaries equity shall result in the net investment value of the company increase up to Rp 19,246,853,100 (Full amount). Pursuant to resolution of Extraordinary General Meeting of Shareholders dated June 14, 2007, Capitalization of the positive discrepancy of the subsidiaries' equity of Rp 19,246,853,100 (Full amount) shall be capitalized as capital deposit. Pursuant to Law Number 40 Year 2007 regarding Limited Liability Company in Article 37 and 38 ("Law No.40 Year 2007) and Attachment of Decree of Chairman of Supervisory agency for capital market and financial institution Number KEP-401/BL/2008 of Regulation XI.B.3:Emiten Sock Repurchasor Public Company.In critical potencial market condition, the company hereto shall decide to implement Stock Buyback Program. 95 269 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) MODAL SAHAM YANG DIPEROLEH KEMBALI - Lanjutan TREASURY STOCK - Continued - Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh - Full Subrscribed and Paid Up Capital - Tambahan Modal Disetor-Agio Saham - Additional Paid Up Capital-Premium Saham-saham yang diperoleh kembali tersebut dicatat dengan menggunakan metode nilai nominal (par value method) dan disajikan sebagai pengurang akun-akun sebagai berikut: Period of Reacqusition of Shares be scheduled on October 13, 2008 until January 13, 2009 by the plan of total share Reacquisition of 143,279,000 shares. Realization of Share Reacqusition until within the period of December 31, 2008 shall be 12,744,800 shares with the total acqusition price of Rp 24,206,606. Reacquired shares shall be recorded using par value method and preserved as the deducation of acounts set forth as follows: Jumlah Total Berdasarkan akte RUPS No.26 tanggal 28 Mei 2009,periode perolehan kembali saham tahap II telah dijadwalkan tanggal 23 Februari 2009 sampai dengan 22 Mei 2009 dengan rencana Perolehan Kembali 32. 32. Periode Perolehan Kembali Saham dijadwalkan tanggal 13 Oktober 2008 sampai dengan 13 Januari 2009 dengan rencana Perolehan Kembali Saham total sebanyak 143,279,000 lembar saham. Realisasi Perolehan Kembali Saham sampai dengan periode 31 Desember 2008 adalah sebanyak 12,744,800 lembar saham dengan harga perolehan sebesar Rp 24,206,606. 12,744,800 11,461,806 24,206,606 Based on Extraordinary General Meeting of Shareholders deed No.26 dated May 28, 2009,Period of Reacqusition of Shares at phase II has been scheduled on Februari 23, 2009 until May 22 2009 by the plan of total share Reacquisition of - Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh - Full Subrscribed and Paid Up Capital - Tambahan Modal Disetor-Agio Saham - Additional Paid Up Capital-Premium TAMBAHAN MODAL SETOR 33. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL Akun ini terdiri dari : This account shall be as follows: Selisih kekayaan sisa hasil likuidasi PT Kertas Gowa Assets from take over PT Kertas Gowa Kapitalisasi ke Modal Disetor Capitalization to paid capital Agio dari penawaran umum saham : Premium from initial public offering Opsi Saham (ESOP/MSOP) Tahap 1 1st Stage of ESOP/MSOP Opsi Saham (ESOP/MSOP) Tahap 2 2nd Stage of ESOP/MSOP Agio opsi ESOP/MSOP Tahap 1 & 2 Premium from ESOP/MSOP stage 1&2 Biaya Emisi saham Share in issuance cost Discount of Buyback Expense 590,769,280 (563) 590,769,280 563 Saham-saham yang diperoleh kembali tersebut dicatat dengan menggunakan metode nilai nominal (par value method) dan disajikan sebagai pengurang akun-akun sebagai berikut : Jumlah Total Reacquired shares shall be recorded using par value method and preserved as the deducation of acounts set forth as follows: 17,668,650 17,378,811 35,047,461 - - 47,555 (15,797,710) (17,378,811) Disagio atas Saham yang diperoleh kembali 22 Mei 2009 dengan rencana Perolehan Kembali Saham total sebanyak 33.407.500 lembar saham. Realisasi Perolehan Kembali Saham sampai dengan periode 31 Desember 2009 adalah sebanyak 33.407.500 lembar saham dengan harga perolehan sebesar Rp 7.277.630.095. 33. 564,159,304 (11,461,806) until May 22, 2009 by the plan of total share Reacquisition of 33,407,500 shares. Realization of Share Reacqusition until within the period of December 31, 2009 shall be 33,407,500 shares with the total acqusition price of Rp 7,277,630,095. 2,368,209 - - (15,797,710) 565,877,973 5,859,391 659,599 96 270 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) TAMBAHAN MODAL SETOR - Lanjutan ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL - Continued ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL FROM STOCK OPTION (ESOP / MSOP) Saham yang didistribusikan akan diambil dari saham dalam portepel, dan bukan merupakan saham yang telah diterbitkan atau dibeli kembali oleh perusahaan. Shares are distributed will be taken from stocks in the portfolio, and not a stock that has been issued or bought back by the company. TAMBAHAN MODAL DISETOR YANG BERASAL DARI OPSI SAHAM (ESOP/MSOP) Beban kompensasi ditentukan berdasarkan nilai wajar pada tanggal pemberian opsi, Nilai wajar setiap opsi yang diberikan ditentukan dengan menggunakan metode penentuan harga opsi "Black Scholes" dengan asumsi sebagai berikut : The burden of compensation is determined based on fair value at the date of granting options, fair value of each option granted is determined using option pricing methods "Black Scholes" with the following assumptions: Agio Saham Bersih dari IPO (15,206,941) Net Premium Opsi Pembelian Saham untuk Manajemen dan Karyawan (ESOP/MSOP) Shares Purchase Optional Plan for Management and Employees Pelaksanaan ESOP/MSOP PT Wijaya Karya (Persero) Tbk mengacu pada Surat Perusahaan ke Bursa Efek Indonesia No.PU.01.09/A.DIR.0421/2008 tanggal 7 Mei 2008 tentang Laporan Rencana Pelaksanaan ESOP/MSOP PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Implementation of the ESOP / MSOP PT Wijaya Karya (Persero) Tbk refers to the Letter to the Indonesia Stock Exchange No.PU.01.09/A.DIR.0421/2008 dated May 7, 2008 on the Implementation Plan Report ESOP / MSOP PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Jumlah Agio saham 590,769 Total Premium Biaya Emisi IPO (15,797,711) Share in issuance cost Option Rights First and Second Stage can be used to purchase new Series B shares of the Company after a waiting period (Vesting Period) for 1 (one) year after the date of distribution of the First Stage Right Option. The options granted rights can be used to purchase shares of the Company on the implementation period has been set as of the date October 29, 2007 and will end on 30 trading days starting May 13, 2013 for Stage One to Stage Two and the implementation as of the date set October 29, 2008 and will end on 30 trading days from the date of May 14, 2014. Premium from initial public offering was the different par value with received initial public offering, shall be as follows : Jumlah Saham yang dikeluarkan 1,846,154 Stocks amount distributed Agio per saham 320 Premium Program Implementation ESOP / MSOP implemented with Option Rights issue in 2 stages with the following details: Jumlah Hak Opsi yang diterbitkan adalah masing-masing sebanyak 153.846.000 lembar saham seri B setiap tahap dengan harga pelaksanaan ESOP/MSOP per saham Rp 322,74. The Stock Option Issued of the amount was 153,846,000 for each share the serie of B with every single step of conducted ESOP MSOP of Rp 322.74 per share. Hak Opsi Tahap Pertama dan Kedua dapat digunakan untuk membeli saham Seri B baru Perseroan setelah melewati masa tunggu (Vesting Period ) selama 1 (satu) tahun, setelah tanggal pendistribusian Hak Opsi Tahap Pertama. Hak Opsi yang diberikan dapat digunakan untuk membeli saham Perseroan pada Periode Pelaksanaan yang telah ditetapkan terhitung sejak tanggal 29 Oktober 2007 dan akan berakhir pada 30 hari bursa dimulai sejak 13 Mei 2013 untuk Tahap Pertama sedangkan untuk Tahap Kedua pelaksanaan ditetapkan terhitung sejak tanggal 29 Oktober 2008 dan akan berakhir pada 30 hari bursa sejak tanggal 14 Mei 2014. 33. 33. Pelaksanaan Program ESOP/MSOP dilaksanakan dengan menerbitkan Hak Opsi dalam 2 tahap dengan rincian sebagai berikut : Agio dari hasil penawaran umum saham merupakan selisih nilai nominal saham dengan penerimaan hasil penawaran umum saham perusahaan melalui IPO terinci sebagai berikut : 97 PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) TAMBAHAN MODAL SETOR - Lanjutan ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL - Continued Prakiraan Dividen Ketidakstabilan harga yang diharapkan Suku Bunga bebas resiko yang diharapkan Periode Opsi yang diharapkan Saldo Opsi Awal Tahun Penambahan Opsi tahun ini Opsi yang dieksekusi tahun ini ` Saldo Opsi Awal Tahun Penambahan Opsi tahun ini Opsi yang dieksekusi tahun ini PEMBAGIAN LABA APPROPRIATION OF RETAINED EARNING Dividen Dividend Program Kemitraan Funding for small scale business Bina Lingkungan Environmental Conservation Cadangan bertujuan Objective Reserves Cadangan lainnya Other reserves Total LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM DASAR BASIC EARNINGS (LOSS) PER SHARE 9.09% 11.49% Expected risk - free interest rate 5 tahun 5 tahun Expected lives 16.00% 13.01% Estimated of Dividend 53.62% 52.30% Expected Volatility Pemberian Tahap I Pemberian Tahap II Opsi yang dapat dieksekusi pada akhir tahun 5,830,344 619,741 Stock options shall be executed at the end of the year 2008 ESOP/MSOP I ESOP/MSOP II 3,491,182 659,599 Additional of stock option in this (29,047) (39,858) Executed options in this year Ringkasan dari program dan mutasinya sepanjang tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut : Summary of the program and mutations throughout the year ended December 31, 2009 and 2008 are as follows: 2009 ESOP/MSOP I ESOP/MSOP II 2,368,209 - Beginning balance of stock option 34. 34. Pembagian laba induk dan anak perusahaan dan penggunaan saldo laba berdasarkan keputusan rapat umum pemegang saham (RUPS) telah diputuskan pembagian laba dan penggunaan saldo laba sebagai berikut: Appropriation of retained earning for the year 2008 of the Company was arranged by Decree oa Annual General Meeting of Stockholders, for the year 2009 and 2008 are as follows: 2009 2008 - - Executed options in this year Opsi yang dapat dieksekusi pada akhir tahun 2,368,209 - Stock options shall be executed at the end of the year - - Beginning balance of stock option 2,368,209 - Additional of stock option in this Jumlah 156,034,394 129,138,907 35. 35 Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Basic earning per share be calculated by dividing net profit by the average weighted general share amount circulated in the relevant year. 1,517,453 1,163,595 30,349,054 11,635,955 75,609,402 79,104,301 45,523,580 34,907,865 3,034,905 2,327,191 33. 33. 98 271 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) TAMBAHAN MODAL SETOR - Lanjutan ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL - Continued Prakiraan Dividen Ketidakstabilan harga yang diharapkan Suku Bunga bebas resiko yang diharapkan Periode Opsi yang diharapkan Saldo Opsi Awal Tahun Penambahan Opsi tahun ini Opsi yang dieksekusi tahun ini ` Saldo Opsi Awal Tahun Penambahan Opsi tahun ini Opsi yang dieksekusi tahun ini PEMBAGIAN LABA APPROPRIATION OF RETAINED EARNING Dividen Dividend Program Kemitraan Funding for small scale business Bina Lingkungan Environmental Conservation Cadangan bertujuan Objective Reserves Cadangan lainnya Other reserves Total LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM DASAR BASIC EARNINGS (LOSS) PER SHARE 9.09% 11.49% Expected risk - free interest rate 5 tahun 5 tahun Expected lives 16.00% 13.01% Estimated of Dividend 53.62% 52.30% Expected Volatility Pemberian Tahap I Pemberian Tahap II Opsi yang dapat dieksekusi pada akhir tahun 5,830,344 619,741 Stock options shall be executed at the end of the year 2008 ESOP/MSOP I ESOP/MSOP II 3,491,182 659,599 Additional of stock option in this (29,047) (39,858) Executed options in this year Ringkasan dari program dan mutasinya sepanjang tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut : Summary of the program and mutations throughout the year ended December 31, 2009 and 2008 are as follows: 2009 ESOP/MSOP I ESOP/MSOP II 2,368,209 - Beginning balance of stock option 34. 34. Pembagian laba induk dan anak perusahaan dan penggunaan saldo laba berdasarkan keputusan rapat umum pemegang saham (RUPS) telah diputuskan pembagian laba dan penggunaan saldo laba sebagai berikut: Appropriation of retained earning for the year 2008 of the Company was arranged by Decree oa Annual General Meeting of Stockholders, for the year 2009 and 2008 are as follows: 2009 2008 - - Executed options in this year Opsi yang dapat dieksekusi pada akhir tahun 2,368,209 - Stock options shall be executed at the end of the year - - Beginning balance of stock option 2,368,209 - Additional of stock option in this Jumlah 156,034,394 129,138,907 35. 35 Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Basic earning per share be calculated by dividing net profit by the average weighted general share amount circulated in the relevant year. 1,517,453 1,163,595 30,349,054 11,635,955 75,609,402 79,104,301 45,523,580 34,907,865 3,034,905 2,327,191 33. 33. 98 272 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM DASAR - Lanjutan BASIC EARNINGS (LOSS) PER SHARE - Continued Laba (rugi) bersih perhitungan laba (rugi) Net income (loss) for per saham dasar Putation of basic earning (loss) per share Jumlah rata-rata tertimbang saham untuk Weighted average share for- perhitungan laba (rugi) bersih per Computation of basic earning (loss) saham dasar per share Laba bersih per saham dasar Net Earning (loss) per share (Rupiah penuh) (Full amount) PENJUALAN BERSIH NET SALES Akun ini terdiri dari: This account shall be as follows: Jasa Konstruksi Construction service Produk Beton Concrete Product Produk Realty Realty Product Manufaktur dan Perdagangan Manufacturing and trading Mekanikal Elektrikal Electrical Mechanical 35. 35. 2009 2008 3,676,264,030 4,310,239,683 1,248,851,348 904,201,257 5,669,681,000 5,832,447,019 33.37 26.75 36. 36. 2009 2008 189,222,076 156,034,395 6,590,837,285 6,562,204,984 444,480,262 343,882,510 1,154,740,021 941,228,509 66,501,624 62,653,025 Dikurangi potongan penjualan Less discount on sales Jumlah Total No Contract with net value exceeds 10% of net sales. BEBAN POKOK PENJUALAN COST OF SALES Akun ini terdiri dari: This account shall be as follows: Jasa Konstruksi Construction Services Produk Beton Concrete Product Realty Realty Manufaktur dan Perdagangan Manufacture and trading Mekanikal Elektrikal Electrical Mechanical Jumlah Total LABA (RUGI) PROYEK KERJASAMA OPERASI PROFIT (LOSS) JO PROJECT Sebesar Rp 1.919.217.719 atau 52% dan Rp 1.275.364.000 atau 30% dari pendapatan usaha bersih konstruksi merupakan pendapatan dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa, masing-masing untuk tahun 2009 dan 2008. As amount Rp 1,919,217,719 or 52% and Rp 1,275,364,000 or 30 % of net construction business income shal constitute income of the affiliated parties respectively in 2009 and 2008. Tidak ada kontrak dengan nilai bersih melebihi 10% dari penjualan bersih. 37. 37. - (3,127,704) 6,590,837,285 6,559,077,280 5,967,731,531 6,113,046,734 38. 38. Profit (loss) from Joint Operation project represent profit (loss) from projects with joint operation schema. These projects included general civil such as Roads Development, Bridges, and Dam and Mechanial work inform of piping. 366,819,264 297,855,052 1,008,100,594 889,151,560 54,090,876 51,385,998 2009 2008 3,435,607,747 4,070,506,361 1,103,113,049 804,147,763 Laba proyek kerjasama (Joint Operation) merupakan laba atas proyek-proyek yang dilaksanakan dengan pola kerjasama (Joint Operation) meliputi proyek-proyek Sipil Umum berupa, Jembatan, Pengendalian banjir, Bendungan serta Proyek Mekanikal berupa Pemipaan. 99 273 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) LABA (RUGI) PROYEK KERJASAMA OPERASI - Lanjutan PROFIT (LOSS) JO PROJECT - Continued In 2009 and 2008 joint operation of projects are as follows: JO Proyek Suramadu Causeway JO Suramadu Causeway Project sisi Surabaya Surabaya JO Proyek Amandit JO Amandit Project JO Proyek Sendiman Bawakaraeng JO Sendiman Bawakaraeng Project JO Proyek Suromadu BT Tengah JO Suromadu Central of BT Project JO Proyek Jl.46 Tapaktuan Aceh Selatan JO Jl.46 Tapaktuan South of Aceh JO Proyek Jembatan Lintas Barat JO Access West Bridge Project JO Proyek Mamak Kakian JO Mamak Kakian Project JO Proyek Sabodam Bawakaraeng II JO Sabodam Bawakaraeng Project JO Proyek Sarmi JO Sarmi Project JO Proyek Sungai ular JO Snake River Project JO Proyek TPPI JO TPPI Project JO Proyek Pasupati JO Pasupati Project JO Proyek Sabo JO Sabo Project JO Proyek WTP Tahap II JO WTP phase II Project JO Proyek FO Cengkareng JO FO Cengkareng Project JO Proyek Jati Gede JO Jati Gede Project JO Proyek Batang Tongar JO Batang Tongar Project JO Proyek Sungai Kayan - Bulungan JO Kayan - Bulungan River Project JO Proyek Liang Anggang-Pelaihari JO Liang Anggang-Pelaihari Project JO Proyek Pangkalan Lada JO Pangkalan Lada Project JO Proyek Cirebon Kroya Girder JO Cirebon Kroya Girder Project JO Proyek MERR II-C JO MERR II-C Project JO Proyek Jembatan Kakap JO Kakap Bridge Project JO Proyek Sabo & Tanggul Merapi JO Sabo & Tanggul Merapi Project JO Proyek Banjir Bengawan Solo JO Banjir Bengawan Solo Project JO Proyek GOR Pekanbaru JO GOR Pekanbaru Project JO WIKA-Adhikarya Tuban Aromatic JO Wika- Adhikarya Tuban Aromatic JO-Other Projects under Rp 1,000,000. Jumlah BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI GENERAL AND ADMINISTRATION Akun ini terdiri dari: This account shall be as follows: Personalia Personnel Fasilitas Kantor Office of Facility Penelitian dan Pengembangan Research and Development Informatika Informatics Keuangan Finance Jumlah Jumlah 38. 38 (2,072,366) (2,587,910) 1,868,995 3,422,611 - 1,067,538 (8,523,095) (6,165,438) - - (13,384,970) Untuk tahun 2009 dan 2008, proyek kerjasama tersebut berasal dari proyek-proyek sebagai berikut; 2009 2008 - - - 6,902,425 4,286,425 - 4,641,010 - 6,897,834 - (3,998,750) (1,869,029) (3,350,341) - 1,339,657 - (2,387,151) 2,795,209 4,065,130 2,272,131 2,698,349 2,406,738 8,822,582 7,045,225 4,528,934 3,886,299 1,336,564 2,029,931 - (1,609,748) - JO Proyek Lainnya dibawah Rp 1.000.000,- 3,287,980 2,041,670 1,754,225 - 2,013,498 - 1,404,577 - (8,373,653) 1,592,530 - 3,443,413 2,607,022 158,361,039 152,411,483 22,607,657 (3,099,025) - - 3,774,039 - Total 39. 39 2009 2008 119,789,120 112,264,963 23,883,838 27,185,065 - 5,354,137 - 1,893,940 100 274 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) PENDAPATAN (BEBAN) LAIN LAIN OTHER INCOME (EXPENSE) Interest Income and deposit Laba (Rugi) Selisih Kurs Gain (Loss) in Foreign Exchange - Net Laba (Rugi) Penjualan Aset Gain on Disposal of Fixed Assets Beban Bunga Interest Expense and Penalty Beban Penyisihan Piutang Allowance for Doubtful Account Impairment expense for inventory Beban Amortisasi Goodwill Amortize of goodwill Lain-lain bersih Others - Net Pendapatan (Beban) Lain-lain Other Income (Expense) - Net Pendapatan bunga deposito dan jasa giro Interest Income and deposit Laba (rugi) selisih kurs Gain (Loss) in Foreign Exchange Laba (rugi) kurs dengan perincian sebagai berikut : Gain (Loss) in Foreign Exchange, mentioned as follows : Induk Perusahaaan Parent company PT Wika Beton PT Wika Beton PT Wika Realty PT Wika Realty PT Wika Intrade PT Wika Intrade PT Wika Insan Pertiwi PT Wika Insan Pertiwi Beban bunga Interest Expense and Penalty Induk Perusahaaan Parent company PT Wika Beton PT Wika Beton PT Wika Realty PT Wika Realty PT Wika Intrade PT Wika Intrade PT Wika Insan Pertiwi PT Wika Insan Pertiwi PT Wika Gedung PT Wika Gedung 2009 1,432,768 (2,000) (51,764,196) (41,274,146) (136,841,998) Pendapatan bunga Deposito/Jasa Giro Beban Penurunan Harga Persediaan 2008 (31,515,351) 53,743,541 (45,046,450) (2,512,241) 40. 40 5,730,422 (158,189) (743,546) (3,299,135) 30,417,205 (96,785) 1,432,768 2008 47,599,887 859,908 - (22,494,803) 472,642 26,437,634 26,437,634 4,289,126 (44,024,039) (50,177,873) - - (28,092,939) (21,783,741) Pendapatan bunga deposito dan Jasa Giro sebesar Rp 30.417.205 dan sebesar Rp 53.743.541 tahun 2009 dan 2008 merupakan pendapatan bunga atas deposito berjangka perusahaan dan bunga bank atas saldo rekening giro perusahaan. Pendapatan bunga tersebut telah memperhitungkan PPh final atas bunga. Laba selisih kurs sebesar Rp 1.432.768 dan sebesar Rp 26.437.634 tahun 2009 dan 2008 merupakan laba atas penyesuaian saldo-saldo neraca perusahaaan, seperti kas setara kas, piutang, hutang dan uang muka diterima dengan kurs per 31 Desember 2009 dan 2008. 2009 Interest Income and deposits of Rp 30,417,205 and Rp 53,743,541 in 2009 and 2008 is interest income on corporate deposits and bank interest on corporate bank statement balances. Interest income has been taking into account the final income tax on interest. Gain (Loss) in Foreign Exchange of Rp 1,432,768 and Rp 26,437,634 in 2009 and 2008 are adjusted return on the balance sheet balances firms, such as cash equivalents, receivables, payables and advances received by the exchange rate as of December 31, 2009 and 2008. Beban bunga sebesar Rp 57.534.974 dan sebesar Rp 44.024.039 tahun 2009 dan 2008 merupakan bunga atas fasilitas kredit modal kerja yang dipergunakan oleh perusahaan. Dengan rincian sebagai berikut : 2009 2008 387,041 (15,334,743) (7,362,158) (9,132,130) (12,817,245) (6,888,626) (36,787,183) (12,205,671) (955,428) (462,868) (51,764,196) (44,024,039) 5,770,777 - Interest Expense and Penalty to Rp 57,534,974 and Rp 44,024,039 in 2009 and 2008 is interest on the credit facility for working capital used by the company. With details as follows: 101 275 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) PENDAPATAN (BEBAN) LAIN LAIN - Lanjutan OTHER INCOME (EXPENSE) - Continued Beban penyisihan piutang Allowance for Doubtful Account Allowance expense for doubtful account shall as follows : Induk Perusahaaan Parent company PT Wika Beton PT Wika Beton PT Wika Realty PT Wika Realty PT Wika Intrade PT Wika Intrade Beban penurunan nilai persediaan Impairment expense for inventory Beban amortisasi goodwill Amortize of goodwill Lain lain bersih Others - Net Beban lain-lain bersih dengan rincian sebagai berikut : Other expenses net with details as follows: Induk Perusahaaan Parent company PT Wika Beton PT Wika Beton PT Wika Realty PT Wika Realty PT Wika Intrade PT Wika Intrade PT Wika Insan Pertiwi PT Wika Insan Pertiwi PT Wika Gedung PT Wika Gedung PERJANJIAN KERJASAMA JOINT OPERATION AGREEMENT 41. 41. (9,880,998) (8,622,489) Allowance for doubtful account for receivables was the burden of receivables balances that have been aged more than 1 (one) year and indicated liquidation not in accordance with the provisions stipulated in the contract that has been agreed. Impairment expense for inventory of Rp 45,046,450 in 2009 is the load due to stock price declined to fertilizer PT Wika Intrade stock book price comparison. Goodwill amortization charges to Rp 2,512,241 in 2009 was a burden on the difference between the purchase price of shares of PT Wika Insan Pertiwi time of acquisition, the maximum loading is over 5 years. Beban penyisihan piutang merupakan beban atas saldo- saldo piutang yang telah berumur lebih dari 1 (satu) tahun dan terindikasi pencairannya tidak sesuai dengan ketentuan yang tertuang dalam kontrak yang telah disepakati. Beban penyisihan piutang ragu-ragu dengan rincian sebagai berikut : 2009 2008 43,782 (253,577) (41,274,146) (50,177,873) Beban penurunan nilai persediaan sebesar Rp 45.046.450 tahun 2009 adalah beban akibat menurunannya harga jual persediaan pupuk PT Wika Intrade dibandingkan harga buku persediaan. Beban amortisasi goodwill sebesar Rp 2.512.241 tahun 2009 adalah beban atas selisih harga beli saham PT Wika Insan Pertiwi saat akuisisi, pembebanan dilakukan maksimal selama 5 tahun. (17,532,066) (40,378,240) (13,904,864) (923,567) (691,212) (52,694) (167) - Perusahaan melakukan perjanjian kerja sama dengan berbagai pihak sebagaimana tersebut pada masing- masing perjanjian, berupa penyerahan dana kepada Pengelolaan sesuai kewajiban yang tertuang dalam perjanjian kerja sama menurut porsi yang ditetapkan.Pengelola proyek dibentuk dengan anggota yang berasal dari masing-masing pihak yang melakukan perjanjian kerja sama. The Company engaged in joint operations agreement with other parties, as specified in each agreement in the form of providing funds to Management in charge of the project based on the obligations set forth in the cooperative agreement according to the specified portion agreed percentage. Management in charge of the project was formed made up of the members of each party to the cooperative agreement. (21,783,741) 2009 2008 (31,582,768) (29,236,797) 2,778,287 (832,374) (1,518,043) 6,584,609 2,920,797 1,753,683 (28,092,939) 40. 40 102 276 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) PERJANJIAN KERJASAMA - Lanjutan JOINT OPERATION AGREEMENT - Continued Perjanjian kerjasama antara lain,sebagai berikut: The joint operation agreement are follows: Pengerjaan Pasteur-Cikapayang-Surapati Elevated Road And Bridge Project./ Pasteur-Cikapayang-Surapati Elevated Road And Bridge Project. PT Wijaya Karya (Persero) : PT Waskita Pekerjaan jalan dan jembatan,Sumatera East Coast Highway Proyek-CA.01/ Sumatera East Coast Highway Project-Ca.01 Road nd Bridge Project PT Wijaya Karya (Persero) : PT Hutama Karya PT Wijaya Karya (Persero): PT LKD Sub Proyek Batang Tongar Irigation/Batang Tongar Irrigation Sub-Project. PT Wijaya Karya (Persero) : PT Adhi Karya, Tbk. PT Wijaya Karya (Persero) :PT Hutama Karya: PT Agrabudhi Tuban,Aromatic/Aromatic of Tuban PT Wijaya Karya (Persero) : PT Adhi Karya. Tbk. Proyek Bendung Jati Gede/Bendung Jati Gede Project PT Wijaya Karya (Persero) Tbk -PT Waskita - HK - PP Proyek Eastern Indonesia Region transport: Paket pemb.Jembatan S Karejae CS-IBRD.17/ Eastern Indonesa Region teansport project:of bridge S Karejae CS-IBRD.17 PT Wijaya Karya (Persero) : PT Nindya Karya Proyek TPPI Tuban Aromatic TPPI.1/TPPI Tuban Aromatic of project TTPI.1 PT Wijaya Karya (Persero) PT IKPT: PT Adhi Karya, Tbk. PT Wijaya Karya (Persero) : PT IKPT : PT Adhi Karya, Tbk. Wika PP Scana JO Panti Rao/Wika PP Scana JO Panti Rao PT Wijaya Karya (Persero) : PT Pembangunan Perumahan : PT Sacna Wika Mirai, Proyek Amandit/ Wika Mirai ,Amandit of Project PT Wijaya Karya (Persero) : PT Nindya Karya 1 50%:50% Selesai/Finished 2 51%;49% No Nama Project / Name of Project Porsi Bagi Hasil/ Portion of share (%) Status / Status Selesai/Finished 9 35%:30%;35% Selesai/Finished 7 25%:25%:25%:25% Berjalan/In Progress 8 49%:51% Selesai/Finished 5 Proyek Jembatan Suromadu Sisi Surabaya/Suromadu Surabaya Side,Bridge Project 33,33%:33,33%;33,33% Selesai/Finished 6 50%;50% Selesai/Finished 3 Pekerjaan Jembatan Ogan-Tanjung Raya/Ogan Tanjung Raya Road and Bridge Project. 75%:25% Selesai/Finished 4 55%:45% Selesai/Finished 12 51%:49% Berjalan/In Progress 10 Proyek TPPI Tuban Aromatic TPPI.2/TPPI Tuban Aromatic of Project TPPI.2 35%;30%;35% Selesai/Finished 11 15%:42%:43% Berjalan/In Progress Management in charge of the project constructed the project granted by the Employer (owner) and was fully responsible to complete all project activities, including preparing financial statement for each part to the cooperative agreement. Pengelola proyek yang berasal dari Pemberi Kerja (Owner) dan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap seluruh kegiatan tersebut termasuk laporan pertanggungjawaban keuangan dan proyek kepada masing-masing pihak yang melakukan perjanjian kerja sama. 41. 41. 103 PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) Perjanjian kerjasama antara lain- lanjutan : The joint operation agreement - continued PT Wijaya Karya (Persero) : PT Sacna Proyek Kanjiro/ Kanjiro Project PT Wijaya Karya (Persero) PT Nindya Karya Proyek Bawakaraeng/ Bawakaraeng Project PT Wika Karya (Perero) : PT BK Proyek Cut Nyak Dien/Cut Nyak Dien Project PT Wijaya Karya (Persero : PT PELITA Proyek Suramadu ll/Suramadu ll Project PT Wijaya Karya (Persero) : PT Agrabudi : PT Hutama Proyek Sungai Ular/Sungai Ular Project PT Wijaya Karya (Persero) : PT Adhi Karya, Tbk. Proyek Suromadu BT Tengah/Suromadu BT Tengah Project PT Wijaya Karya Tbk : PT Hutama Karya : PT Adhi Karya, Tbk. Proyek Tanjung Api-api/Tanjung Api-Api Project PT Wijaya Karya (Persero) : CIA Proyek Cokroyosan/Cokroyosan Project PT Wijaya Karya (Persero) : PT Pembangunan Perumahan Proyek Ulee Lheu/Ulee Lheu Project PT Wijaya Karya (Persero) : PT Pelita JO WIKA-Karka (Proyek Brau)/JO WIKA-Karka (Brau Project) PT Wijaya Karya (Persero) : PT Karka 51% : 49% JO WIKA-Hazama (Proyek Sabo)/JO WIKA-Hazama (Sabo Project) PT Wijaya Karya (Persero) : PT Hazama Proyek Sungai Kayang Bulungan/Sungai Kayang Bulungan Project PT Wijaya Karya (Persero) Tbk - Himpun Karya Proyek Jln. Nintombong - Sarmi/Jln Nintombong - Sarmi Project PT Wijaya Karya (Persero) Tbk - Bumi Intan Perkasa PT Wijaya Karya (Persero) Tbk - Hazama Proyek Pati - Rembang/Pati - Rembang Project PT Wijaya Karya (Persero) Tbk - Adhikarya - DGI Proyek Liang Anggang Pelairi/Liang Anggang Pelairi Project PT Wijaya Karya (Persero) Tbk - Raden Panji Suprapto Proyek Pangkalan Bun/Pangkalan Bun Project PT Wijaya Karya (Persero) Tbk - Jaya Konstruksi 60% - 40% 13 Wika Scana, Proyek Bendung Mamak/Wika Scana: Bendung Mamak Project 98%:2% Berjalan/In Progress No Nama Project / Name of Project Porsi Bagi Hasil/ Portion of share (%) Status / Status 18 32,75% : 67,25% Berjalan/In Progress 19 25%:25%:25%:25% Berjalan/In Progress 16 60% : 40% Selesai/Finished 17 33,33%:33,33%;33,33% Berjalan/In Progress 14 51%:49% Selesai/Finished 15 75%:25% Selesai/Finished 35% : 65% Berjalan/In Progress 25 55% - 45% Berjalan/In Progress 22 65% : 35% Selesai/Finished 23 Berjalan/In progress 24 20 20% : 80% Selesai/Finished 21 50% : 50% Selesai/Finished 30 Berjalan/In Progress 28 33% - 40% - 27% Berjalan/In Progress 29 60% - 40% Berjalan/In Progress 26 60% - 40% Berjalan/In Progress 27 Proyek Bendungan Sabo - Bawakaraeng/Bendungan Sabo - bawakaraeng Project 35% - 65% Berjalan/In Progress 104 277 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) Perjanjian kerjasama antara lain- lanjutan : The joint operation agreement - continued PT Wijaya Karya (Persero) : PT Sacna Proyek Kanjiro/ Kanjiro Project PT Wijaya Karya (Persero) PT Nindya Karya Proyek Bawakaraeng/ Bawakaraeng Project PT Wika Karya (Perero) : PT BK Proyek Cut Nyak Dien/Cut Nyak Dien Project PT Wijaya Karya (Persero : PT PELITA Proyek Suramadu ll/Suramadu ll Project PT Wijaya Karya (Persero) : PT Agrabudi : PT Hutama Proyek Sungai Ular/Sungai Ular Project PT Wijaya Karya (Persero) : PT Adhi Karya, Tbk. Proyek Suromadu BT Tengah/Suromadu BT Tengah Project PT Wijaya Karya Tbk : PT Hutama Karya : PT Adhi Karya, Tbk. Proyek Tanjung Api-api/Tanjung Api-Api Project PT Wijaya Karya (Persero) : CIA Proyek Cokroyosan/Cokroyosan Project PT Wijaya Karya (Persero) : PT Pembangunan Perumahan Proyek Ulee Lheu/Ulee Lheu Project PT Wijaya Karya (Persero) : PT Pelita JO WIKA-Karka (Proyek Brau)/JO WIKA-Karka (Brau Project) PT Wijaya Karya (Persero) : PT Karka 51% : 49% JO WIKA-Hazama (Proyek Sabo)/JO WIKA-Hazama (Sabo Project) PT Wijaya Karya (Persero) : PT Hazama Proyek Sungai Kayang Bulungan/Sungai Kayang Bulungan Project PT Wijaya Karya (Persero) Tbk - Himpun Karya Proyek Jln. Nintombong - Sarmi/Jln Nintombong - Sarmi Project PT Wijaya Karya (Persero) Tbk - Bumi Intan Perkasa PT Wijaya Karya (Persero) Tbk - Hazama Proyek Pati - Rembang/Pati - Rembang Project PT Wijaya Karya (Persero) Tbk - Adhikarya - DGI Proyek Liang Anggang Pelairi/Liang Anggang Pelairi Project PT Wijaya Karya (Persero) Tbk - Raden Panji Suprapto Proyek Pangkalan Bun/Pangkalan Bun Project PT Wijaya Karya (Persero) Tbk - Jaya Konstruksi 60% - 40% 13 Wika Scana, Proyek Bendung Mamak/Wika Scana: Bendung Mamak Project 98%:2% Berjalan/In Progress No Nama Project / Name of Project Porsi Bagi Hasil/ Portion of share (%) Status / Status 18 32,75% : 67,25% Berjalan/In Progress 19 25%:25%:25%:25% Berjalan/In Progress 16 60% : 40% Selesai/Finished 17 33,33%:33,33%;33,33% Berjalan/In Progress 14 51%:49% Selesai/Finished 15 75%:25% Selesai/Finished 35% : 65% Berjalan/In Progress 25 55% - 45% Berjalan/In Progress 22 65% : 35% Selesai/Finished 23 Berjalan/In progress 24 20 20% : 80% Selesai/Finished 21 50% : 50% Selesai/Finished 30 Berjalan/In Progress 28 33% - 40% - 27% Berjalan/In Progress 29 60% - 40% Berjalan/In Progress 26 60% - 40% Berjalan/In Progress 27 Proyek Bendungan Sabo - Bawakaraeng/Bendungan Sabo - bawakaraeng Project 35% - 65% Berjalan/In Progress 104 278 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) Perjanjian kerjasama antara lain- lanjutan : The joint operation agreement - continued Proyek Cikro Girder/Cikro Girder Project PT Wijaya Karya (Persero) Tbk - Nindya Karya 55% - 45% Proyek jembatan Lintas Barat Sulsel/Lintas Barat Sulsel Bridge Project PT Wijaya Karya (Persero) Tbk - Brantas - Mahir Proyek Bosem Morokembangan/Bosem Morokembangan Project PT Wijaya Karya (Persero) Tbk - Adhikarya Proyek Fly Over Cengkareng/Fly Over Cengkareng Project PT Wijaya Karya (Persero) Tbk - PP Proyek Jalan Merve Surabaya/Proyek Jalan Merve Surabaya Project PT Wijaya Karya (Persero) Tbk - PP - Kartikabhakti AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING ASET ASSET Kas dan Setara Kas Cash and Equivalent US Dollar US Dollar Yen Jepang Japanese yen Euro Eropa European Uero Dinar Dinar SGD SGD Piutang Usaha Account Receivable US Dollar US Dollar Yen Jepang Japanese yen Euro Eropa European Uero Dinar Dinar SGD SGD Piutang Retensi Retention Receivable US Dollar US Dollar Yen Jepang Japanese yen Euro Eropa European Uero Dinar Dinar Tagihan bruto Due custemur US Dollar US Dollar Yen Jepang Japanese yen Euro Eropa European Uero Dinar Dinar SGD SGD No Nama Project / Name of Project Porsi Bagi Hasil/ Portion of share (%) Status / Status 31 Berjalan/In Progress 32 42,5% - 32,5% - 25% Berjalan/In Progress Pada tahun 2009 dan 2008 Perusahaan dan Anak Perusahaan mempunyai aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing sebagai berikut : As at 2009 and 2008, the company and subsidiary have asset and liabilities denominated in foreign currencies as follow: 2009 2008 Mata uang Ekuivalen Mata uang Ekuivalen 35 33% - 34 - 33 % Berjalan/In Progress 42. 42. ASSET AND LIABILITIES DENOMINATION IN FOREIGN 33 49% - 51% Berjalan/In Progress 34 49% - 51% Berjalan/In Progress 186.47 2,519,163 567,98 8,765,144 92,633.28 12,377,103 50160,07 7,837,009 28,426 267,205,299 11662,63 127,705,778 403,444.87 41,022,274 156431,68 18,962,648 Asing Rupiah Asing Rupiah Foreign Currency Equivalent Rupiah Foreign Currency Equivalent Rupiah - - 85,78 1,323,789 68,927 9,209,673 - - 12,674 119,137,202 4,390.89 48,080,256 - - 162,507.11 19,699,111 0.81 5,396 1,97 14,994 37,480.83 5,007,963 - - - - 51,660.96 6,262,342 - - - - - - - - 1,972 18,537,695 1,112.25 12,179,187 - - - - - - - - - - - - 2,188 20,565,454 - - - - - - 105 279 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) Uang Muka Dibayarkan Advance Payment US Dollar US Dollar Yen Jepang Yen Jepang Euro Eropa Euro Eropa Dinar Dinar SGD SGD Jumlah Aset Valas Total Assets US Dollar US Dollar Yen Jepang Yen Jepang Euro Eropa Euro Eropa Dinar Dinar SGD SGD KEWAJIBAN LIABILITIES Uang Muka Proyek Advance for Jangka Panjang Long Term Projects US Dollar US Dollar Yen Jepang Yen Jepang Euro Eropa Euro Eropa Dinar Dinar SGD SGD Hutang Usaha Account Payable US Dollar US Dollar Yen Jepang Yen Jepang Euro Eropa Euro Eropa Dinar Dinar SGD SGD Jumlah Kewajiban Valas Foreign Currencies US Dollar US Dollar Yen Jepang Japanese Yen Euro Eropa European UERO Dinar Dinar SGD SGD Asset (Kewajiban) Asset (Liabilities) Valas Bersih Foreigen Currencies-net US Dollar US Dollar Yen Jepang Japanese Yen Euro Eropa European UERO Dinar Dinar SGD SGD INFORMASI SEGMEN SEGMENT INFORMATION a. 28,534 268,220,519 - - 73,794 693,666,169 17,165.77 187,965,222 403,444.87 41,022,274 370,599.75 44,924,101 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 0.81 5,396 1.97 14,994 12,538 117,856,869 - - 186 2,519,163 653.77 10,088,933 199,041.56 26,594,739 50,160.07 7,837,009 - - - - - - 4,376 41,136,267 8,056,731 60,061,063 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 16,914 158,993,136 8,056,731 60,061,063 - - - - 332,187 2,527,277 199,041.56 26,594,739 50,160.07 7,867,009 0.81 5,396 1.97 149,940 403,444.87 41,022,274 38,413 42,396,825 186 2,519,163 - - 332,187 2,527,277 56,880 534,673,033 (8,039,565) 127,904,159 43. 43. Informasi mengenai segmen industri Perseroan dan anak perusahaan sebagai berikut: Detail of the Company's and subsidiaries' industry segment are as follows: a. 42. 42. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING - Lanjutan ASSET AND LIABILITIES DENOMINATION IN FOREIGN CURRENCIES - Continued 106 280 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) INFORMASI SEGMEN - Lanjutan SEGMENT INFORMATION - Continued (Dalam Jutaan Rupiah) (In Million Rupiah) Konsolidasi/ Consolidated Pendapatan Bersih Net revenue Beban Kon. & Usaha Opert & Contruction Exp. Laba (Rugi) KSO Gain (Loss) KSO Project Total Laba Usaha Total Operating Income Pendapatan (Beban) Lain-lain Other Income (Expense) Laba sebelum Pajak Profit Before Income Tax Beban Pajak Tax Expense Tahun Berjalan Current year Pajak Final Final tax Pajak Tangguhan Diferred Tax Laba (Rugi) sebelum Gain (Loss) before Hak Minoritas Minority Interest Hak Minoritas Anak Minority Interest-Net Perusahaan Laba Bersh Net Income Informasi Lainya Others Information Aktiv Segmen Segment Asset Investasi pada Invesments In Perusahaan Asosiasi Associated Companies Jumlah Aktiva Total Asset Kewajiban Segmen Segments Liabilites (Dalam Jutaan Rupiah) (In Million Rupiahs) 2008 Mekanikal/ Konsolidasi/ Mechanical Consolidated Pendapatan Bersih Net revenue Beban Kont. & Usaha Oper. & Contruction Exp. Laba (Rugi) Proy. KSO Gain (Loss) KSO Project Total Laba Usaha Total Operating Incom Pendapatan (Beban) Lain-lain Other Income (Expense) Laba sebelum Pajak Profit Before Income Tax Beban Pajak Tax Expense Tahun Berjalan Current year Pajak Tanggungan Diferred Tax Laba sebelum Hak Gain (Loss) before Minoritas Minority Interest (3,099) 287,930 (31,516) 256,415 (72,727) (9,034) 174,653 Construction Industrial Real Estate Trading Mechanical Elimination Konstruksi Industri / Real Estate/ Perdagangan/ Mekanikal/ Eliminasi/ 2009 22,608 123,757 65,316 45,326 5,462 - 484,951 - - - - - 6,590,856 (3,547,524) (1,292,426) (388,189) (1,109,414) (82,810) 291,849 (6,128,514) 1,416,182 453,505 1,154,740 88,272 (291,849) 3,770,006 22,608 245,090 (33,370) (199) (3,891) - (37,459) (136,842) 298,909 110,268 40,356 (36,107) 3,825 (69,143) 348,109 53,819 (13,488) (24,960) (81,433) (1,637) (69,143) 19,740 196,075 82,261 22,538 (26,304) 1,097 (69,143) 206,524 (102,834) (17,613) (3,419) (123,866) - 5,362 (6) 13,693 691 - 17,302 196,056 64,492 17,670 (20,623) 769 (69,143) 189,222 18.67 17,768 4,868 (5,682) 328 - (6,268,047) 6,559,077 4,311,333 1,021,730 350,157 940,806 62,653 (127,601) 5,580,939 460,878 - - - - (339,370) 121,509 3,266,598 1,563,582 370,636 354,426 48,463 (22,766) Real Estate/ Perdagangan/ Eliminasi/ 5,702,448 2,272,332 1,285,881 251,650 327,940 22,173 93,451 4,066,524 3,727,476 1,563,582 370,636 354,426 48,463 (362,136) (8,955) (2,940) 2,549 466 (154) - (37,528) (18,881) (11,085) (3,931) (1,302) - 202,610 73,434 29,035 11,146 6,079 (65,888) (4,185,143) (944,064) (312,814) (897,042) (56,585) 156,127 51,611 20,499 7,681 4,623 (65,888) 79,519 (4,232) (8,308) (32,618) 11 (65,888) 123,091 77,666 37,343 43,764 6,068 - 127,601 (3,099) - - - - - Construction Industrial Real Estate Trading Elimination Konstruksi Industri / 43. 43. 107 PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) INFORMASI SEGMEN - Lanjutan SEGMENT INFORMATION - Continued Hak Minoritas Anak Minority Interest-Net Perusahaan Laba Bersh Net Income Informasi Lainya Others Information Aktiva Segmen Segment Asset Investasi pada Investment In Perusahaan Asosiasi Associated Companies Jumlah Aktiva Total Asset Kewajiban Segmen Segments Liabilites b . (Dalam Jutaan Rupiah) (In Milion Rupiahs) Konsolidasi/ Consolidated Tahun 2009 In 2009 Pendapatan bersih Net Income Laba kotor Gross profit Aset Asset Tahun 2008 In 2008 Pendapatan bersih Net Income Laba kotor Gross profit Aset Asset SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA RELATED PARTY TRANSACTION Sifat Hubungan Istimewa The Nature of Related Party The Nature of Related Party are as follows: a b c (18,618) 156,035 5,751,715 19,708 5,771,423 4,304,026 (1,659) (1,383) - Luar Negeri Eliminasi/ 2,602,128 1,176,376 318,122 606,502 17,374 (416,476) 4,036,862 1,370,998 421,880 650,195 34,603 (743,115) 650,195 34,603 (441,103) 156,127 40,463 16,071 6,022 3,240 (65,888) - (11,148) (4,428) 321,720 - - - - (302,012) 3,715,142 1,370,998 421,880 442,932 488,569 114,711 41,580 - 644,860 3,451,840 1,080,189 47,972 - 4,580,001 Jawa/ Java Out of Java Abroad Elimination 4,761,953 1,757,190 363,563 291,849 6,590,857 Informasi mengenai segmen geografis Perseroan dan anak perusahaan sebagai berikut: Detail of the Company's and subsidiaries' geographic segment are as follows: Luar Jawa Sifat hubungan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: Pemerintah RI diwakili oleh Menteri BUMN merupakan pemegang perusahaan dan BUMN lain memiliki hubungan afiliasi melalui penyertaan modal pemerintah RI. Government of RI represented by Minister of BUMN is the shareohlder of the Company and other BUMNs having affiliated realitions thorugh capital participation of Goverment of Republic of Indonesia. Perusahaan yang menempatkan dana dan memiliki pinjaman dana pada bank-bank yang dimiliki oleh pemerintah atau dari bank-bank yang dimiliki oleh BUMN dengan persyaratan dan tingkat bunga normal sebagaimana yang berlaku untuk nasabah pihak ketiga. The Company that puts its fund and has loan of fund at Government's banks or BUMN-held Bank under the prevailing conditions and applicable normal interest rate for third party customers. Perusahaan yang mengadakan perjanjian dalam rangka usaha, dengan BUMN-BUMN lain merupakan anak perusahaan BUMN serta badan-badan lembaga-lembaga pemerintah yang berwenang. The Company that enters into business agreement with other BUMNs or BUMN'S subsidiary or other autorized government's agencies 6,514,085 388 66 (743,115) 5,771,424 44. (9,278) 44. 4,454,183 2,076,077 156,418 (127,601) 43. 43. 6,559,077 288,624 137,757 2,583 b. c a b 108 281 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) INFORMASI SEGMEN - Lanjutan SEGMENT INFORMATION - Continued Hak Minoritas Anak Minority Interest-Net Perusahaan Laba Bersh Net Income Informasi Lainya Others Information Aktiva Segmen Segment Asset Investasi pada Investment In Perusahaan Asosiasi Associated Companies Jumlah Aktiva Total Asset Kewajiban Segmen Segments Liabilites b . (Dalam Jutaan Rupiah) (In Milion Rupiahs) Konsolidasi/ Consolidated Tahun 2009 In 2009 Pendapatan bersih Net Income Laba kotor Gross profit Aset Asset Tahun 2008 In 2008 Pendapatan bersih Net Income Laba kotor Gross profit Aset Asset SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA RELATED PARTY TRANSACTION Sifat Hubungan Istimewa The Nature of Related Party The Nature of Related Party are as follows: a b c (18,618) 156,035 5,751,715 19,708 5,771,423 4,304,026 (1,659) (1,383) - Luar Negeri Eliminasi/ 2,602,128 1,176,376 318,122 606,502 17,374 (416,476) 4,036,862 1,370,998 421,880 650,195 34,603 (743,115) 650,195 34,603 (441,103) 156,127 40,463 16,071 6,022 3,240 (65,888) - (11,148) (4,428) 321,720 - - - - (302,012) 3,715,142 1,370,998 421,880 442,932 488,569 114,711 41,580 - 644,860 3,451,840 1,080,189 47,972 - 4,580,001 Jawa/ Java Out of Java Abroad Elimination 4,761,953 1,757,190 363,563 291,849 6,590,857 Informasi mengenai segmen geografis Perseroan dan anak perusahaan sebagai berikut: Detail of the Company's and subsidiaries' geographic segment are as follows: Luar Jawa Sifat hubungan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: Pemerintah RI diwakili oleh Menteri BUMN merupakan pemegang perusahaan dan BUMN lain memiliki hubungan afiliasi melalui penyertaan modal pemerintah RI. Government of RI represented by Minister of BUMN is the shareohlder of the Company and other BUMNs having affiliated realitions thorugh capital participation of Goverment of Republic of Indonesia. Perusahaan yang menempatkan dana dan memiliki pinjaman dana pada bank-bank yang dimiliki oleh pemerintah atau dari bank-bank yang dimiliki oleh BUMN dengan persyaratan dan tingkat bunga normal sebagaimana yang berlaku untuk nasabah pihak ketiga. The Company that puts its fund and has loan of fund at Government's banks or BUMN-held Bank under the prevailing conditions and applicable normal interest rate for third party customers. Perusahaan yang mengadakan perjanjian dalam rangka usaha, dengan BUMN-BUMN lain merupakan anak perusahaan BUMN serta badan-badan lembaga-lembaga pemerintah yang berwenang. The Company that enters into business agreement with other BUMNs or BUMN'S subsidiary or other autorized government's agencies 6,514,085 388 66 (743,115) 5,771,424 44. (9,278) 44. 4,454,183 2,076,077 156,418 (127,601) 43. 43. 6,559,077 288,624 137,757 2,583 b. c a b 108 282 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) RELATED PARTY TRANSACTION - Continued d Pihak hubungan istimewa/Related Parties Sifat hubungan istimewa/ The nature of relationship Transaksi/Transaction PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Rekening koran, pinjaman dana/account, loan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Rekening koran, pinjaman dana/account, loan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Rekening koran, pinjaman dana/account, loan PT Bank Syariah Mandiri Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Rekening koran, pinjaman dana/account, loan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Rekening koran / account PT Bank Jatim Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Rekening koran / account PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Rekening koran / account PT Bank BPD Sumsel Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Rekening koran / account PT Bank BPD Jabar Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Rekening koran / account PT Bank BPD Aceh Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Rekening koran / account PT Bank BPD Kaltim Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Rekening koran / account PT Bank BRI (Persero), Tbk Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Rekening koran / account PT Bank Bukopin, Tbk Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Rekening koran / account Sekertaris Negara Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction Services Pemprov.DKI Jakarta Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction Services PT Hutama Karya Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction Services PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction Services PT Adhi Karya (Persero) Tbk Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction Services PT Pembangunan Perumahan Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction Services PT Waskita Karya Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction Services Dinas Perhubungan DKI Jakarta Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction Services PT .Pertamina Unit V Balikpapan Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction Services PT Istaka Karya Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction Services Departemen Kimpraswil Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction Services PT Pertamina DOH Jawa barat Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction Services BPKP Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction Services Pemprov. Sumatra Selatan Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction Services Pemkab Singkil (NAD) Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction Services PT Jasa Marga (Persero), Tbk Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction Services Pemprov. Riau Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction Services Departemen Perhubungan Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction Services Bank Indonesia Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction Services Pemda Kaltim Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction Services Pemda Riau Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction Services PT Petrokimia Gresik (Persero) Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction Services Pemkab Berau Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction Services Direktorat Jenderal Sumber Air Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction Services Dinas Bina Marga Kab Kutai Timur Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction Services Pelindo II Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction Services Pelindo III Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction Services Dit Jen Perhubungan Darat Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction Services Gadjah Mada University Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction Services Mempunyai anggota yang pengurus yang sama dengan Perusahaan Anak,yaitu Direksi Perusahaan menjadi Komisaris pada perusahaan anak. Having member of managements that is equal to the subsidiary, namely: the Board of Directors of the Company shall be the Commissioner of the subsidiary. Ikhtisar pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan perusahaan Anak, yaitu Direksi perusahaan menjadi Komisaris pada perusahaan Anak. The summary of parties having the special relations with the Company is as follows: d 44. 44. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA - Lanjutan 109 PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) RELATED PARTY TRANSACTION - Continued Dep. Pek Umum Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction Services Pemprov Sumatera Barat Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction Services PU Prop Kaltim Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction Services Pemkab . Muba Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction Services Dephub. BRR Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction Services Pemprov Kaltim Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction Services Pemda Riau Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction Services Pemda Jogyakarta Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction Services Pemkab Sinkil (Aceh) Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction Services Pemkab Dairi (Aceh) Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction Services BPD Jawa Barat Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction Services Dept PU Dirjen Cipta Karya Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction Services Satuan Kerja Sementara Pengelolaan Sumber Air Jratunseluna Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction Services PT Angkasa Pura (Persero) Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction Services Transaction with the parties having the special relation KAS DAN SETARA KAS/CASH AND CASH EQUIVALENT % Terhadap Total Aset % To Total Assets Bank-Rupiah PT. Bank Mandiri (Persero),Tbk. PT. Bank BNI (Persero), Tbk. PT. Bank Jatim PT. Bank BTN (Persero), Tbk. PT. Bank BPD Sumsel PT. Bank BPD Jabar Banten PT. Bank BPD Aceh PT. Bank BPD Kaltim PT. Bank BPD Riau PT. Bank BPD Syariah PT. Bank BRI (Persero), Tbk. PT. Bank Bukopin, Tbk PT. Bank Syariah Mandiri US DOLAR PT. Bank Mandiri (Persero),Tbk. PT. Bank BNI (Persero), Tbk. PT. Bank BRI (Persero), Tbk. Euro Eropa PT. Bank Mandiri (Persero),Tbk. Yen Jepang PT. Bank Mandiri (Persero),Tbk. PT. Bank BRI (Persero), Tbk. Deposito Berjangka/Time Deposit Rupiah PT. Bank Mandiri (Persero),Tbk. PT. Bank Mandiri Syariah. PT. Bank BNI (persero) Tbk. PT. Bank BRI (persero) PT. Bank BTN (persero) 2009 2008 2009 2008 4,203 5,143 0.00% 0.00% 221,575 71,442 0.00% 0.00% 1,605 1,605 0.00% 0.00% 1,143,448 1,659,140 0.02% 0.03% 93,144,470 127,730,243 1.63% 2.21% 18,542,200 6,396,050 0.33% 0.11% 634,089 724,548 0.01% 0.01% - 353,540 - 0.01% - 16,008,777 - 0.28% 1,700 23,532,661 0.00% 0.41% - 2,098,617 - 0.04% - 7,205,702 - 0.12% 9,225,205 30,075,680 0.16% - - - - - 14,905,400 72,706,597 0.26% - 101,562 119,092 0.00% - 363,255 - 0.01% - - - - - 402,637,000 207,477,000 7.06% 3,647,275 - 0.06% - 366,396 - 0.01% - 663,944 - 0.01% - - - - - 3,865,000 171,264,645 0.07% 2.97% 76,000,000 782,000 1.33% 0.01% 3.59% 21,700,000 45,886,183 0.38% 0.80% 34,000,000 102,342,481 0.60% 1.77% 44. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA - Lanjutan 44. 110 283 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) RELATED PARTY TRANSACTION - Continued Dep. Pek Umum Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction Services Pemprov Sumatera Barat Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction Services PU Prop Kaltim Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction Services Pemkab . Muba Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction Services Dephub. BRR Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction Services Pemprov Kaltim Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction Services Pemda Riau Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction Services Pemda Jogyakarta Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction Services Pemkab Sinkil (Aceh) Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction Services Pemkab Dairi (Aceh) Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction Services BPD Jawa Barat Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction Services Dept PU Dirjen Cipta Karya Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction Services Satuan Kerja Sementara Pengelolaan Sumber Air Jratunseluna Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction Services PT Angkasa Pura (Persero) Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction Services Transaction with the parties having the special relation KAS DAN SETARA KAS/CASH AND CASH EQUIVALENT % Terhadap Total Aset % To Total Assets Bank-Rupiah PT. Bank Mandiri (Persero),Tbk. PT. Bank BNI (Persero), Tbk. PT. Bank Jatim PT. Bank BTN (Persero), Tbk. PT. Bank BPD Sumsel PT. Bank BPD Jabar Banten PT. Bank BPD Aceh PT. Bank BPD Kaltim PT. Bank BPD Riau PT. Bank BPD Syariah PT. Bank BRI (Persero), Tbk. PT. Bank Bukopin, Tbk PT. Bank Syariah Mandiri US DOLAR PT. Bank Mandiri (Persero),Tbk. PT. Bank BNI (Persero), Tbk. PT. Bank BRI (Persero), Tbk. Euro Eropa PT. Bank Mandiri (Persero),Tbk. Yen Jepang PT. Bank Mandiri (Persero),Tbk. PT. Bank BRI (Persero), Tbk. Deposito Berjangka/Time Deposit Rupiah PT. Bank Mandiri (Persero),Tbk. PT. Bank Mandiri Syariah. PT. Bank BNI (persero) Tbk. PT. Bank BRI (persero) PT. Bank BTN (persero) 2009 2008 2009 2008 4,203 5,143 0.00% 0.00% 221,575 71,442 0.00% 0.00% 1,605 1,605 0.00% 0.00% 1,143,448 1,659,140 0.02% 0.03% 93,144,470 127,730,243 1.63% 2.21% 18,542,200 6,396,050 0.33% 0.11% 634,089 724,548 0.01% 0.01% - 353,540 - 0.01% - 16,008,777 - 0.28% 1,700 23,532,661 0.00% 0.41% - 2,098,617 - 0.04% - 7,205,702 - 0.12% 9,225,205 30,075,680 0.16% - - - - - 14,905,400 72,706,597 0.26% - 101,562 119,092 0.00% - 363,255 - 0.01% - - - - - 402,637,000 207,477,000 7.06% 3,647,275 - 0.06% - 366,396 - 0.01% - 663,944 - 0.01% - - - - - 3,865,000 171,264,645 0.07% 2.97% 76,000,000 782,000 1.33% 0.01% 3.59% 21,700,000 45,886,183 0.38% 0.80% 34,000,000 102,342,481 0.60% 1.77% 44. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA - Lanjutan 44. 110 284 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) RELATED PARTY TRANSACTION - Continued PT. Bank Jabar PT. Bank BTPN PT. Bank BRI (Persero) Syariah US DOLAR PT. Bank Mandiri (Persero),Tbk. PT. Bank BRI (Persero) PT. Bank Jawa Barat PIUTANG USAHA/ACCOUNT RECEIVABLES % Terhadap Total Aset % To Total Assets PT Pertamina (Persero) PT Istaka Raya PT PLN (Persero) Pembangunan Perumahan PT Adhi Karya (Persero), Tbk PT Waskita Karya PT Rekayasa Industri PT Nidya Karya PT Brantas Abipraya PT Pertamina Unit V Balikpapan PT Hutama Karya Dirjen PU Cipta Karya Jakarta Cipta Karya - Kabupaten Dairi DPU dan Kimpraswil Kaltim PT Petrokimia Gresik Dep. Kim.Pras. Wilayah Riau Angkasa Pura I Pemprov Sumatera Selatan Muba Dinas PU Pemkab, Bangka Selatan Jasa Marga PT PTPN 8 Pelanggan Wika Beton PLTU Sulut Proyek Bintumen Hubungan istimewa lainnya di bawah Rp 1.000.000,- Total PIUTANG RETENSI / RETENTION RECEIVABLES % Terhadap Total Aset % To Total Assets PT Jasa Marga (Persero), Tbk. PT Pelindo II PT Pelindo III Bank Indonesia PT Petrokimia Gresik (Persero) - 2,251,000 - 0.04% 15,000,000 - 0.26% - 53,043,000 - 0.93% - 954,521,693 818,692,146 16.74% 12.40% 17,934,000 - 0.31% - 167,376,365 - 2.94% - 20,000,000 - 0.35% - 13,712,483 17,246,886 0.24% 0.30% 13,217,050 11,364,158 0.23% 0.20% 19,972,988 19,475,175 0.35% 0.34% 27,759,048 18,739,359 0.49% 0.32% 2009 2008 20,837,647 94,273,980 0.37% 1.63% - 3,725,931 - 0.06% 9,155,205 1,772,534 0.16% 0.03% 4,431,687 5,298,833 0.08% 0.09% - 4,881,180 - 0.08% 35,509,971 9,142,026 0.62% 0.16% - 7,580,765 - 0.13% - 1,071,776 - 0.02% 15,251,728 - 0.27% - - 1,285,540 - 0.02% - 1,164,671 - 0.02% - 1,716,925 - 0.03% - 1,456,072 - 0.03% 1,096,113 - 0.02% - 3,316,909 - 0.06% - 7,984,380 - 0.14% - 2,426,354 - 0.04% - 19,692,826 7,428,838 0.35% - 208,323,490 207,624,649 3.65% 3.46% 1,731,877 - 0.03% - 4,932,950 - 0.09% - 7,294,274 - 0.13% - 226,659 226,659 0.00% 0.18% 6,475,000 3,666,351 0.11% 0.05% - 10,326,662 - 0.00% - 2,799,558 - 0.00% 2009 2008 - 1,532,653 - 0.03% 44. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA - Lanjutan 44. 111 PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) RELATED PARTY TRANSACTION - Continued Pemerintah Kabupaten Berau Ditjen. Perhubungan Darat DPU Bina Marga Kab. Medan PT PLN (Persero) Kal Sel & SulUt PT Pertamina DOH Jawa Barat BPLS Porong Dep. Kim.Pras. Wilayah Riau Pemda DKI Jakarta DPU & Kimpraswil Pemda. Kaltim DPU SNVT SDA Kalimantan III DPU & Kimpraswil Tarakan Pertamina PT (Kualanamu) PTPN 8 DPU SDA BBWS Ciliwung - Cisadane Diknas Pemkab. Singingi Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam Waskita - Usaha Batang Hari Dinas Bina Marga & Pengairan Kab.Bengkalis DPU Cipta Karya Musi Banyu Asin DPU Pemprov. Papua Proyek PLTU SulUt Hubungan istimewa lainnya di bawah Rp 1.000.000,- Total TAGIHAN BRUTO PEMBERI KERJA/DUE TO (FROM) CUSTOMER % Terhadap Total Aset % To Total Assets PT Jasa Marga (Persero), Tbk. PT Pelindo II PT Pelindo III Ditjen. Perhubungan Darat Universitas Gajah Mada Pemda DKI Jakarta PT Angkasa Pura 1 PT PLN (Persero) Dikpora Kab.Kuantan Sengingi Dep. Kim.Pras. Wilayah Riau DPU Bina Marga Kab. Medan DPU dan Kimpraswil Kaltim PT Perkebunan Nusantara (Persero) Pabrik Pemda Kaltim SNVT, Kalsel Pelanggan Realty Pemerintah RI, Satuan Kerja Sementara Pengelolaan Sumber Air Jratuseluna 14,727,461 11,781,830 0.26% 0.03% - 2,018,027 - 0.01% 20,362,250 5,974,876 0.36% 0.04% - 820,343 - 0.00% - 2,442,898 - 0.06% 1,192,661 - 0.02% 0.09% 1,568,642 - 0.03% - 6,476,932 5,386,532 0.11% 0.04% 1,891,617 - 0.03% 0.12% 0.11% 0.10% 7,399,730 6,654,266 0.13% 0.20% 5,992,881 2,054,154 - - 0.00% - 1,582,129 - 0.03% - 2,420,954 - 0.04% - 6,206,521 - 0.11% - 3,493,589 - 0.06% - 1,474,182 - 0.03% - 266,216 - 0.00% - 1,793,749 - 0.03% - 541,989 - 0.01% - 220,578 - 0.00% - 780,039 - 0.01% - - - 0.00% - 5,633,498 - 0.10% 0.00% 1,864,014 387,920 0.03% 0.01% 85,763,191 58,680,760 0.02 1.00% 2009 2008 2009 2008 - - - - 669,412 2,995,951 0.01% 0.05% 0.10% 0.02% 33,418,499 6,807,992 0.59% 0.12% 9,682,908 9,682,908 0.17% 0.17% 57,571,058 16,159,651 1.01% 0.28% - 9,022,806 - 0.16% - 46,290,122 - 0.80% - 0.02% - 1,404,354 - 0.02% - 4,723,126 - 0.08% 5,761,649 8,381,288 0.10% 0.15% 14,182,615 - 0.25% 36,413,294 18,024,277 0.64% 0.31% - - - 14,063,206 - 0.24% - - - 0.00% - 5,761,649 - 0.10% - - - 0.00% 44. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA - Lanjutan 44. - - - 1,105,548 5,496,064 1,420,370 112 285 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) RELATED PARTY TRANSACTION - Continued Pemerintah Kabupaten Berau Ditjen. Perhubungan Darat DPU Bina Marga Kab. Medan PT PLN (Persero) Kal Sel & SulUt PT Pertamina DOH Jawa Barat BPLS Porong Dep. Kim.Pras. Wilayah Riau Pemda DKI Jakarta DPU & Kimpraswil Pemda. Kaltim DPU SNVT SDA Kalimantan III DPU & Kimpraswil Tarakan Pertamina PT (Kualanamu) PTPN 8 DPU SDA BBWS Ciliwung - Cisadane Diknas Pemkab. Singingi Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam Waskita - Usaha Batang Hari Dinas Bina Marga & Pengairan Kab.Bengkalis DPU Cipta Karya Musi Banyu Asin DPU Pemprov. Papua Proyek PLTU SulUt Hubungan istimewa lainnya di bawah Rp 1.000.000,- Total TAGIHAN BRUTO PEMBERI KERJA/DUE TO (FROM) CUSTOMER % Terhadap Total Aset % To Total Assets PT Jasa Marga (Persero), Tbk. PT Pelindo II PT Pelindo III Ditjen. Perhubungan Darat Universitas Gajah Mada Pemda DKI Jakarta PT Angkasa Pura 1 PT PLN (Persero) Dikpora Kab.Kuantan Sengingi Dep. Kim.Pras. Wilayah Riau DPU Bina Marga Kab. Medan DPU dan Kimpraswil Kaltim PT Perkebunan Nusantara (Persero) Pabrik Pemda Kaltim SNVT, Kalsel Pelanggan Realty Pemerintah RI, Satuan Kerja Sementara Pengelolaan Sumber Air Jratuseluna 14,727,461 11,781,830 0.26% 0.03% - 2,018,027 - 0.01% 20,362,250 5,974,876 0.36% 0.04% - 820,343 - 0.00% - 2,442,898 - 0.06% 1,192,661 - 0.02% 0.09% 1,568,642 - 0.03% - 6,476,932 5,386,532 0.11% 0.04% 1,891,617 - 0.03% 0.12% 0.11% 0.10% 7,399,730 6,654,266 0.13% 0.20% 5,992,881 2,054,154 - - 0.00% - 1,582,129 - 0.03% - 2,420,954 - 0.04% - 6,206,521 - 0.11% - 3,493,589 - 0.06% - 1,474,182 - 0.03% - 266,216 - 0.00% - 1,793,749 - 0.03% - 541,989 - 0.01% - 220,578 - 0.00% - 780,039 - 0.01% - - - 0.00% - 5,633,498 - 0.10% 0.00% 1,864,014 387,920 0.03% 0.01% 85,763,191 58,680,760 0.02 1.00% 2009 2008 2009 2008 - - - - 669,412 2,995,951 0.01% 0.05% 0.10% 0.02% 33,418,499 6,807,992 0.59% 0.12% 9,682,908 9,682,908 0.17% 0.17% 57,571,058 16,159,651 1.01% 0.28% - 9,022,806 - 0.16% - 46,290,122 - 0.80% - 0.02% - 1,404,354 - 0.02% - 4,723,126 - 0.08% 5,761,649 8,381,288 0.10% 0.15% 14,182,615 - 0.25% 36,413,294 18,024,277 0.64% 0.31% - - - 14,063,206 - 0.24% - - - 0.00% - 5,761,649 - 0.10% - - - 0.00% 44. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA - Lanjutan 44. - - - 1,105,548 5,496,064 1,420,370 112 286 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) RELATED PARTY TRANSACTION - Continued PT Pertamina (Balongan) PT Pertamina (Soekarno Hatta) Pertamina Region I PT Angkasa Pura II BPLS Lapindo Porong Otorita Batam Jasa Marga. PT Dep PU Tata Ruang Tarakan JO Wika - PP - Sacna Rp 1.000.000.,- Sub Jumlah PINJAMAN JANGKA PENDEK/SHORT-TERM LOAN % Terhadap Total Kewajiban % To Total Liabilities PT BRI (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) PT BNI (Persero) Tbk PERIKATAN DAN KONTINJENSI COMMITMENT AND CONTINGENCY Kontrak Konstruksi Construction Contract Nama Proyak/ Nilai Kontrak Pemberi Kerja/ Name of Projects Contract Value Owner Mulai/Started 1 PLTU Indramayu PLN 2 PLTU Pelabuhan Ratu PLN 3 PLTU Labuan PLN 4 Jetty Labuan PLN 5 PLTGU Tanjung Priok MHI & US$ 23.353.338 6 PLTGU Muara Karang MHI & US$ 10.694.452 7 PLTU Sulut PLN 8 Aceh Road/Bridge Reconstruction and USAID Rehabilitation Project (USID) 9 Construction of Three (3) Storey Women Catholic Relief Services (CRS) and Children Hospital Building 2,204,274 - 0.04% - - - 82,282,298 - 1.44% - 16,750,324 - 0.29% - 25,676,107 - 0.45% - 30,092,531 - 0.53% - 1,467,060 - 0.03% - 6.03% 2.83% 1,706,051 - 0.03% - 151,378 - 0.00% - 15,880,196 - 0.28% - - - - - Period of Time Selesai/Ended - 392,861,403 - 9.13% Tidak ada perbedaan kebijakan harga dan syarat transaksi antara pihak hubungan istimewa sama dan pihak ketiga. There is no differences on policy between the price and transaction conditions amongs the parties having the special relations and third party. - 331,348,955 - 7.70% - 14,998,947 - 0.35% 2009 2008 2009 2008 - 46,513,501 - 1.08% 9-Feb-09 17-Oct-11 144,773,151 15-Sep-07 30-Jan-09 398,199,400 26-Jun-07 25-Nov-10 403,771,398 29-Sep-07 29-Sep-09 154,130,317 12-Jun-07 28-Nov-09 254,000,000 2-Apr-08 2-Apr-10 29,091,000 6-Oct-08 20-May-09 358,243,183 30-Oct-07 30-Dec-09 732,642,000 22-Aug-05 30-Jun-09 Jangka Waktu/ 11,816,388 5,796,291 0.21% 0.10% 343,867,591 163,214,123 212,784,168 45. 45. Perseroan telah mengikat kontrak konstruksi dengan berbagai pihak, kontrak ini mengikat kedua belah pihak untuk memenuhi kewajibannya dalam jangka waktu kontrak. Perusahaan memiliki komitmen untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi dengan nilai kontrak diantaranya sebagai berikut : The Company has entered into a construction contract with other parties, this contract shall bind the parties to fulfill their obligations during the term of contract.The company is committed to perform construction work based on the contract value, amongs other things is: 44. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA - Lanjutan 44. No. DPU Dirjen SDA BBWS Ciliwung Cisadane - - 113 PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) PERIKATAN DAN KONTINJENSI - Lanjutan COMMITMENT AND CONTINGENCY - Lanjutan Nama Proyak/ Nilai Kontrak Pemberi Kerja/ Name of Projects Contract Value Owner Mulai/Started 10 East west Motoroway Project- Algeria COJAAL 11 Production of Concrete Pipe for COJAAL. Consortium Japonais pour L'Auto Constantine Algier 12 Amandit Irrigation-JO, Kalsel Dept.PU, Dirjend SDA 13 Bandung Pengadilan III-Lanjutan DPU SDA Kaltim 14 Fly Over - PT.KPC PT.KPC 15 Jalan Pati - Rembang A-JO DPU-Bina Marga , Jateng 16 Jalan Ganda Cirebon-Kroya-JO Departemen Perhubungan 17 Lanjutan Pembangunan Revetment Pantai DPU-Tarakan Amal-Tarakan 18 Pembangunan Jalan MERR II-C DPU Bina Marga, Surabaya dan Jl.A Yani-JO 19 Pembangunan Jalan Nimbotong-Sarami-JO DPU Bina Marga, Jayapura 20 Pembangunan Jalan Pangkalan Lada- DPU Bina Marga, Kalteng Jl.A.Yani-JO 21 Pembangunan Jembatan Kalinjau DPU Subdin Bina Marga 22 Pembangunan Jembatan Lintas Barat-JO DPU Bina Marga-Sulsel 23 Pemeliharaan Jalan Liang Anggang- DPU Bina Marga-Kalteng Pleihari-JO 24 Penurapan S. Kayan-Bangunan-Jo DPU-Kab Bangunan 25 Sabo Dam Bawakaraeng 7.4,7,5-JO DPU-Ditjen SDA, Sulsel 26 Supply and Install Concrete Spun Pile- PT, INCO PT. INCO 27 Pekerjaan Jalan Collection Road PT Swakarsa Sinar Sentosa Muara Wahau 28 Normalisasi Kali Cisadane Hilir DPU Dirjen SDA, BBWS CILCIS 29 DAM Tembesi Thp I (PILTO DYKE) Batam Otorita Pengembangan Daerah In 30 Pemb. Jembatan Simpang Susun (Tahap I) PT. Alfa Goldlan Realty 31 Pekerjaan Jalan Beton (Alam Sutera) PT Alam Realty Tbk Proyek JO: 32 Pembangunan Fly Over Cengkareng PU Binamarga (PP-WIKA 51%-49%) 33 Pemb. Jembatan Kakap CS Surabaya (WIKA-TECTONIA-INTI:40%-30%-30%) 34 Pek. Lanjutan tahap II PSAB Kota Tj. Redeb Pemda Berau Kaltim (WIKA KARKA ARGANUSA) 35 RFO II PT Petro Kimia Gersik 36 Pipanisasi Balongan Pertamina & US$ 25.737.465 Pertamina 37 PKS Malimping PT PN 8 & US$ 7.400 PT PN 8 38 PLTU Sulut & US$ 4.352.744 EPC 39 PKS Adaro PT Adaro 40 P9-P10 PCC Grinding-Palimanan PT Indocement 41 P9/P10B Cement Mill PT Indocement 42 Teluk Naga PT Bukaka Teknik 43 The Belleza Plumbing PT. Sumberdaya Nusaphala 44 Lucky Square PT. Lucky Sakti 45 The Adhiwangsa PT. Adhibaladika /PT Bukit Darmo Selesai/Ended 453,419,360 1-Jul-07 1-Oct-09 Jangka Waktu/ Period of Time 1-May-08 28-Nov-09 35,003,000 12-May-08 4-Oct-09 22,622,000 13-Jun-08 5-Sep-09 18,489,000 1-Jan-08 8-Jan-09 47,417,000 1-Aug-08 1-May-09 126,508,000 26-Aug-05 25-Feb-09 35,626,000 26-Nov-07 24-Nov-09 43,182,000 23-Jan-08 30-Dec-09 62,819,000 1-May-08 26-Dec-08 43,621,000 23-May-08 6-Feb-10 7,230,000 1-Nov-08 23-Jun-09 27,400,000 29-Aug-08 31-Dec-09 9-Sep-08 8-Aug-09 122,479,320 3-Dec-08 30-May-09 16,422,000 1-May-08 9-Oct-09 12,526,000 12-Nov-08 29-Oct-09 42,126,000 13-May--8 3-Jan-09 32,597,000 1-Mar--08 6-Mar-09 15-Dec-08 29-Dec-11 62,099,333 26-Dec-08 25-Dec-10 3,265,824 19-Dec-08 18-Apr-09 53,356,100 12-Aug-08 15-Jan-11 224,050,039 23-Dec-08 26-Dec-09 10,017,375 19-Dec-08 18-Apr-09 1-Aug-2008 1-Mar-2009 41,952,000 1-Jul-2000 28-Feb-2009 57,000,000 2-Apr-2008 30-Nov-2009 7-Jan-08 31-Mar-09 29,483,636 1-Aug-2008 31-Jul-09 3-Jul-08 2-Jul-09 129,500,000 15-Sep-2008 15-Sep-2009 57,615,322 5-Dec-2007 4-Aug-2009 525,000,000 9-Mar-07 7-Feb-09 23,053,734 22-Nov-2005 22-Jul-06 61,404,830 28-Dec-06 6-Jun-07 51,000,000 23-Sep-08 28-Aug-09 25,644,144 18-Dec-08 31-Mar-09 No. 45. 45. 58,225,985 529,954,544 28,009,000 114 287 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) PERIKATAN DAN KONTINJENSI - Lanjutan COMMITMENT AND CONTINGENCY - Lanjutan Nama Proyak/ Nilai Kontrak Pemberi Kerja/ Name of Projects Contract Value Owner Mulai/Started 10 East west Motoroway Project- Algeria COJAAL 11 Production of Concrete Pipe for COJAAL. Consortium Japonais pour L'Auto Constantine Algier 12 Amandit Irrigation-JO, Kalsel Dept.PU, Dirjend SDA 13 Bandung Pengadilan III-Lanjutan DPU SDA Kaltim 14 Fly Over - PT.KPC PT.KPC 15 Jalan Pati - Rembang A-JO DPU-Bina Marga , Jateng 16 Jalan Ganda Cirebon-Kroya-JO Departemen Perhubungan 17 Lanjutan Pembangunan Revetment Pantai DPU-Tarakan Amal-Tarakan 18 Pembangunan Jalan MERR II-C DPU Bina Marga, Surabaya dan Jl.A Yani-JO 19 Pembangunan Jalan Nimbotong-Sarami-JO DPU Bina Marga, Jayapura 20 Pembangunan Jalan Pangkalan Lada- DPU Bina Marga, Kalteng Jl.A.Yani-JO 21 Pembangunan Jembatan Kalinjau DPU Subdin Bina Marga 22 Pembangunan Jembatan Lintas Barat-JO DPU Bina Marga-Sulsel 23 Pemeliharaan Jalan Liang Anggang- DPU Bina Marga-Kalteng Pleihari-JO 24 Penurapan S. Kayan-Bangunan-Jo DPU-Kab Bangunan 25 Sabo Dam Bawakaraeng 7.4,7,5-JO DPU-Ditjen SDA, Sulsel 26 Supply and Install Concrete Spun Pile- PT, INCO PT. INCO 27 Pekerjaan Jalan Collection Road PT Swakarsa Sinar Sentosa Muara Wahau 28 Normalisasi Kali Cisadane Hilir DPU Dirjen SDA, BBWS CILCIS 29 DAM Tembesi Thp I (PILTO DYKE) Batam Otorita Pengembangan Daerah In 30 Pemb. Jembatan Simpang Susun (Tahap I) PT. Alfa Goldlan Realty 31 Pekerjaan Jalan Beton (Alam Sutera) PT Alam Realty Tbk Proyek JO: 32 Pembangunan Fly Over Cengkareng PU Binamarga (PP-WIKA 51%-49%) 33 Pemb. Jembatan Kakap CS Surabaya (WIKA-TECTONIA-INTI:40%-30%-30%) 34 Pek. Lanjutan tahap II PSAB Kota Tj. Redeb Pemda Berau Kaltim (WIKA KARKA ARGANUSA) 35 RFO II PT Petro Kimia Gersik 36 Pipanisasi Balongan Pertamina & US$ 25.737.465 Pertamina 37 PKS Malimping PT PN 8 & US$ 7.400 PT PN 8 38 PLTU Sulut & US$ 4.352.744 EPC 39 PKS Adaro PT Adaro 40 P9-P10 PCC Grinding-Palimanan PT Indocement 41 P9/P10B Cement Mill PT Indocement 42 Teluk Naga PT Bukaka Teknik 43 The Belleza Plumbing PT. Sumberdaya Nusaphala 44 Lucky Square PT. Lucky Sakti 45 The Adhiwangsa PT. Adhibaladika /PT Bukit Darmo Selesai/Ended 453,419,360 1-Jul-07 1-Oct-09 Jangka Waktu/ Period of Time 1-May-08 28-Nov-09 35,003,000 12-May-08 4-Oct-09 22,622,000 13-Jun-08 5-Sep-09 18,489,000 1-Jan-08 8-Jan-09 47,417,000 1-Aug-08 1-May-09 126,508,000 26-Aug-05 25-Feb-09 35,626,000 26-Nov-07 24-Nov-09 43,182,000 23-Jan-08 30-Dec-09 62,819,000 1-May-08 26-Dec-08 43,621,000 23-May-08 6-Feb-10 7,230,000 1-Nov-08 23-Jun-09 27,400,000 29-Aug-08 31-Dec-09 9-Sep-08 8-Aug-09 122,479,320 3-Dec-08 30-May-09 16,422,000 1-May-08 9-Oct-09 12,526,000 12-Nov-08 29-Oct-09 42,126,000 13-May--8 3-Jan-09 32,597,000 1-Mar--08 6-Mar-09 15-Dec-08 29-Dec-11 62,099,333 26-Dec-08 25-Dec-10 3,265,824 19-Dec-08 18-Apr-09 53,356,100 12-Aug-08 15-Jan-11 224,050,039 23-Dec-08 26-Dec-09 10,017,375 19-Dec-08 18-Apr-09 1-Aug-2008 1-Mar-2009 41,952,000 1-Jul-2000 28-Feb-2009 57,000,000 2-Apr-2008 30-Nov-2009 7-Jan-08 31-Mar-09 29,483,636 1-Aug-2008 31-Jul-09 3-Jul-08 2-Jul-09 129,500,000 15-Sep-2008 15-Sep-2009 57,615,322 5-Dec-2007 4-Aug-2009 525,000,000 9-Mar-07 7-Feb-09 23,053,734 22-Nov-2005 22-Jul-06 61,404,830 28-Dec-06 6-Jun-07 51,000,000 23-Sep-08 28-Aug-09 25,644,144 18-Dec-08 31-Mar-09 No. 45. 45. 58,225,985 529,954,544 28,009,000 114 288 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) PERIKATAN DAN KONTINJENSI - Lanjutan COMMITMENT AND CONTINGENCY - Lanjutan Nama Proyak/ Nilai Kontrak Pemberi Kerja/ Name of Projects Contract Value Owner Mulai/Started 46 SOHO Pulo Gadung PT. Sinar Himalaya 47 Paragon City Semarang PT. Cakrawala Sakti kencana 48 BSD Entertainment Center PT. Deyon Resources 49 Bandara Adhi Sumarmo PT. Angkasa Pura I 50 Solo Paragon-Solo PT. Sunindo Gapura Prima 51 Apartement Cervino PT. Pakkodian - - 52 Gedung Astra PT. Samadistiua Karya 53 MT Haryono Square PT. Sukses Karya Perdana 54 LJ Meritus PT. Gloria Ramayana Interhotek 55 SMAN3 Tenggarong Lanjutan 56 Trilium PT. Pemuda Central Investindo 57 RSIA Mandiri Yayasan Kesehatan Bank Mandiri 58 CBD Serpong Arsitek PT. Dinamika Karya Utama 59 SMA Pintar Kuantan Sengingi PT. Dinamika Karya Utama 60 Sport Centre Kuantan Sengingi PT. Dinamika Karya Utama 61 Bandara Sultan Syarief Kasim II PT. Angkasa Pura II 62 Mitsubishi Corporation 63 PLTU Nagan Raya NAD (2x110 MW) Sinohydro Corporation Limited 64 DPPU Kualanamu Medan Sumatra Utara 65 PLN 66 PLN 67 PT. Indominco Mandiri 68 Penggantian Fasilitas DPPU Soekarno Hatta Pertamina 69 Konstruksi Sabo Dam & Tanggul Gunung DEP PU 70 Pengendalian Banjir Benganwan Solo DEP PU 71 Pembangunan Jalan TOL Sumo PT. Marga Nujyasumo Agung 72 Waduk Serbaguna Jatibarang DEP PU 73 Normalisasi Kaligarang & Banjir DEP PU 74 Lippo Kawaraci FO PT. Lippo Karawaci Tbk 75 Bandengan FO DEP PU 76 Jabung Ring Dyke Package J2 (2) DEP PU 77 Rek Rigid Alam Sutera (THP II) PT. Alam Sutera Realty Tbk 78 Pek Jembatan Simpang Susun Alam PT. Alam Sutera Realty Tbk PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA SUBSEQUENT EVENTS Selesai/Ended 29,843,309 7-Jan-08 7-Nov-08 Jangka Waktu/ Period of Time 14-Jul-08 24-Jun-09 44,860,909 Oct-08 Oct-09 52,527,273 15-Apr-08 11-Nov-08 46,022,727 21-May-08 14-Mar-09 158,181,818 3-Apr-08 28-Jan-09 108,000,000 7-Apr-08 2-Jan-09 160,375,000 75,000,000 11-Aug-08 7-Jun-09 65,890,909 8-Dec-08 4-Oct--10 64,340,835 31-Jul-08 30-Nov-10 22,386,364 9-Oct-08 4-Oct--09 62,954,545 19-Jul-08 20-Sep-09 39,969,649 16-Jul-08 16-Dec-08 25,272,727 12-Aug-09 5-Dec-10 PLTU 2 Sulawesi Utara ( 2 x 25 ) MW Power Project 358,243,183 30-Oct-07 30-Dec-09 & USD 32.129.500 Tanjung Priok Gas Fired Power Plant Extention Project 199,768,713 11 Feb-09 29-Oct-11 & USD 21.253.759 13,875,907 28-Oct-09 30-Apr-10 118,590,909 8-Dec-08 3-Nov-10 165,500,000 12-Aug-09 5-Dec-10 25,460,180 PT Pertamina 29-May-09 3-Jun-10 1,408,468,529 1-Jun-09 22-May-11 308,656 12-Aug-09 12-Aug-12 60,548,876 6-May-09 12-Aug-12 PLTU Kalimantan Selatan 2 x 65 MW CFSPP Project 323,009,447 20-Aug-08 20-Oct-10 Workshop, Crushing and Skyline Conveyor System of East Block - Indominco 71,972,000 27-Feb-09 1-Feb-10 77,303,081 5-Mar-09 4-Jul-09 92,840,961 17-Dec-09 4-Jun-12 3,156,702 5-Mar-09 4-Jul-09 22,000,000 1-Oct-09 27-Feb-10 86,685,607 2-Dec-09 5-Nov-11 184,785,207 15-Oct-09 13-Dec-13 95,329,040 15-Oct-09 14-Oct-12 46. 46. Pada tanggal 5 Februari 2010 telah diadakan RUPSLB WIKA NGK, yang dihadiri oleh 100% pemegang saham WIKA-NGK. Perseroan berencana melakukan divestasi saham pada WIKA-NGK. Sehubungan dengan hal tersebut, pemegang saham WIKA-NGK telah menyatakan setuju untuk melaksanakan likuidasi dengan keputusan 100% terhadap WIKA-NGK. On February 5, 2010 has been held WIKA NGK EGM, which was attended by 100% shareholder WIKA-NGK. The Company plans to divest its shares in WIKA-NGK. Accordingly, the shareholders WIKA-NGK has agreed to carry out the liquidation by the decision 100% of WIKA-NGK. 13,156,701 45. No. 45. 115 PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA - Lanjutan SUBSEQUENT EVENTS - Continued PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN FINANCIAL STATEMENT COMPLETION 46. 46. Pelaksanaan divestasi adalah 100% atau 1048 lembar saham dengan nilai nominal sebesar Rp 1.708.240.000 (Rupiah penuh). Implementation of the divestment is 100% or 1048 shares with a nominal value of Rp 1,708,240,000 (Full amount). 47. 47. Manajemen perusahaan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap penyajian laporan keuangan dan catatan atas laporan keuangan yang yang diselesaikan pada tanggal 29 Maret 2010. The Financial Statement are the responsibility of the Company's Management included noted to financial statements which were completed on March 29, 2010. 116 289 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 Desember 2009 December 31, 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA - Lanjutan SUBSEQUENT EVENTS - Continued PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN FINANCIAL STATEMENT COMPLETION 46. 46. Pelaksanaan divestasi adalah 100% atau 1048 lembar saham dengan nilai nominal sebesar Rp 1.708.240.000 (Rupiah penuh). Implementation of the divestment is 100% or 1048 shares with a nominal value of Rp 1,708,240,000 (Full amount). 47. 47. Manajemen perusahaan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap penyajian laporan keuangan dan catatan atas laporan keuangan yang yang diselesaikan pada tanggal 29 Maret 2010. The Financial Statement are the responsibility of the Company's Management included noted to financial statements which were completed on March 29, 2010. 116 290 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. INFORMASI TAMBAHAN / SUPLEMENTARY INFORMATION PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. INDUK PERUSAHAAN PARENT COMPANY NERACA BALANCE SHEETS 31 Desember 2009 December 31 2009 Dengan Angka Pembandng untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSET S Kas dan Setara Kas Cash and Cash Equivalent Piutang Usaha -bersih Trade Receivables-net Piutang Retensi Retention Receivables Tagihan Bruto Pemberi Kerja Due Customer Piutang Lain-lain bersih Other Receivables-net Persediaan Inventories Uang Muka Advance Pajak Dibayar dimuka Prepaid Tax Biaya Dibayar Dimuka Prepaid Expance Jamina Usaha Business Guarantee Jumlah Aset Lancar Total Current Assets ASET TIDAK LANCAR NON CURRENT ASSETS Aset Pajak Tangguhan Deferred Tax Asset Investasi Pada Perusahaan Assosiasi Investment in Associates Aset Tetap Bersih Fixed Asset-net Setoran Dana Kerja Sama Operasi Joint Operation Fund Deposits Aset Lain-lain Other Assets Jumlah Aset Tidak Lancar Total Non Current Assets JUMLAH ASET TOTAL ASSETS 45,670,163 49,175,660 760,038,473 565,145,281 3,723,520,837 3,986,769,327 99,495,512 142,774,616 94,753,932 - 5,000 2,963,482,364 3,421,624,046 - - 712,079,506 899,312,671 480,877,149 585,757,513 376,000,966 320,367,305 2009 2008 171,015,649 219,459,272 213,473,357 151,876,658 4,278,373 11,991,633 581,660,175 660,130,416 336,262,889 392,068,474 87,834,301 180,655,104 469,828,795 321,720,177 101,764,898 117 291 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. INDUK PERUSAHAAN PARENT COMPANY NERACA BALANCE SHEETS 31 Desember 2009 December 31 2009 Dengan Angka Pembandng untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSET S Kas dan Setara Kas Cash and Cash Equivalent Piutang Usaha -bersih Trade Receivables-net Piutang Retensi Retention Receivables Tagihan Bruto Pemberi Kerja Due Customer Piutang Lain-lain bersih Other Receivables-net Persediaan Inventories Uang Muka Advance Pajak Dibayar dimuka Prepaid Tax Biaya Dibayar Dimuka Prepaid Expance Jamina Usaha Business Guarantee Jumlah Aset Lancar Total Current Assets ASET TIDAK LANCAR NON CURRENT ASSETS Aset Pajak Tangguhan Deferred Tax Asset Investasi Pada Perusahaan Assosiasi Investment in Associates Aset Tetap Bersih Fixed Asset-net Setoran Dana Kerja Sama Operasi Joint Operation Fund Deposits Aset Lain-lain Other Assets Jumlah Aset Tidak Lancar Total Non Current Assets JUMLAH ASET TOTAL ASSETS 45,670,163 49,175,660 760,038,473 565,145,281 3,723,520,837 3,986,769,327 99,495,512 142,774,616 94,753,932 - 5,000 2,963,482,364 3,421,624,046 - - 712,079,506 899,312,671 480,877,149 585,757,513 376,000,966 320,367,305 2009 2008 171,015,649 219,459,272 213,473,357 151,876,658 4,278,373 11,991,633 581,660,175 660,130,416 336,262,889 392,068,474 87,834,301 180,655,104 469,828,795 321,720,177 101,764,898 117 292 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. INDUK PERUSAHAAN PARENT COMPANY NERACA BALANCE SHEETS 31 Desember 2009 Dengan Angka Pembandng untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) KEWAJIBAN DAN EKUITAS LIABILITIEAS AND EQUITY KEWAJIBAN LANCAR CURRENT LIABILITIES Pinjaman Jangka Pendek Short Term Loans Hutang Usaha Trade Payables Hutang Lain-lain Other Payables Kewajiban Bruto Pemberi Kerja Due to Customer Hutang Pajak Tax Payables Uang Muka Dari Pelanggan Advance From Customer Biaya Yang Masih Harus Dibayar Accrued Expences Pendapatan Yang Diterima Dimuka Unearned Revenue Jumlah Kewajiban Lancar Total Non Current Liabilities KEWAJIBAN TIDAK LANCAR NON CURRENT LIABILITIES Kewajiban Imbalan Pasca Kerja Post Employment Benefits Liability Uang Muka Proyek Jangka Panjang Advance for Long Term Project Jumlah Tidak Tidak Lancar Total Non Current Assets EKUITAS EQUITY Modal Saham Shares Capital 592,867,501 665,257,512 597,498,265 668,218,953 Modal Dasar 16.000.000.000 saham nilai nominal Rp.100 (Rupiah penuh) per 1,002,302 6,418,220 1,593,081,340 1,933,909,168 4,630,764 2,961,441 121,023,166 66,258,228 - - 644,137,535 576,946,357 803,133,152 761,554,432 5,640,584 58,581,820 18,144,602 386,430 December 31 2009 2009 2008 - 463,763,681 Tambahan Modal Disetor Additional Paid-in Capital Perubahan ekuitas pada Perusahaan Anak Changes in equity of subsidiary company Selisih kurs penjabaran laporan keuangan Foreign exc. translation of financial. statements Saldo Laba Retained Earning Jumlah Ekuitas Total Equity JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS TOTAL LIABILITIES AND EQUITY 386,017,418 246,892,633 1,532,941,232 1,384,641,206 3,723,520,837 3,986,769,327 118 564,159,304 565,877,973 8,813,220 6,983,190 - 584,636,750 584,615,400 Modal saham yang diperoleh kembali disajikan dengan nilai nominal 176.686.500 saham dan 127.448.000 saham tahun 2009 dan 2008 (17,668,650) (12,744,800) - p ( p p ) p saham., Modal ditempatkan dan disetor 5.846.367.500 dan 5.846.154.000 saham tahun 2009 dan 2008. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. INDUK PERUSAHAAN PARENT COMPANY LAPORAN LABA RUGI STATEMENT OF INCOME Untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2009 For the year ended December 31, 2009 Dengan Angka Pembanding untuk tahun With Comparative Figures for the year yang berakhir 31 Desember 2008 ended December 31, 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) PENJUALAN BERSIH NET SAES BEBAN POKOK PENJUALAN COST OF SALES Laba Kotor Sebelum Bagian Laba (Rugi) Gross Profit Before Income Portion Proyek KSO From JO Project Laba (Rugi) Proyek KSO Profit (Loss) Project Laba kotor Setelah Bagian Laba (Rugi) Gross Profit After Income Portion Proyek KSO From JO Project BEBAN USAHA OPERATING EXPENSES Beban Penjualan Sales Expenses Beban Umum dan Administrasi General and Administrative Expenses Jumlah Beban Usaha Total Operating Expenses LABA USAHA OPERATING INCOME PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN OTHER INCOME (EXPENSES) Pendapatan Bunga Interest Income Laba (Rugi) selisih kurs-bersih Gain (Loss) in Foreign Exchange-Net Laba Penjualan aktifa tetap Gain on Disposal of Fixed Assets Beban Bunga dan denda Interest Expenses and Pinalty Beban penyisihan Piutang Allowance for Doubtful Account 2009 2008 3,676,865,300 4,311,332,558 3,350,112,460 4,071,600,239 349,360,497 236,633,294 1,050,735 853,242 107,227,080 112,689,056 326,752,840 239,732,319 22,607,657 (3,099,025) 5,730,422 47,599,887 (2,000) (323,663) 387,041 (15,334,743) 108,277,815 113,542,298 241,082,682 123,090,996 24,546,344 51,211,842 (17,532,066) (40,378,240) Beban Amortisasi Goodwill Amortization Expense of Goodwill Lain-lain Bersih Other-Net Jumlah pendapatan (Beban) Lain-lain Total Other Income (Expense)-Net BAGIAN LABA(RUGI) PERUSAHAAN PROFIT (LOSS) SUBSIDIARIES - ANAK DAN ASSOSIASI AND ASSOCIATION COMPANY LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN PROFIT BEFORE INCOME TAX PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK INCOME TAX (EXPENSE) Pajak kini Current Tax PPh Final Jasa Konstruksi Final Tax Pajak Tangguhan Deferred Tax Jumlah Penghasilan (Beban)Pajak Total Tax Expenses LABA BERSIH NET INCOME Laba Bersih Per Saham Dasar Basic Earning Per Share (Rupiah Penuh) (Full amount) (20,965,266) 13,538,288 69,143,661 65,887,919 (2,512,241) (31,582,767) (29,236,795) - - (8,954,606) (100,039,001) (46,482,799) 189,222,076 156,034,395 289,261,077 202,517,203 - (37,528,193) (100,039,001) - 33.37 26.75 119 293 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. INDUK PERUSAHAAN PARENT COMPANY LAPORAN LABA RUGI STATEMENT OF INCOME Untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2009 For the year ended December 31, 2009 Dengan Angka Pembanding untuk tahun With Comparative Figures for the year yang berakhir 31 Desember 2008 ended December 31, 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) PENJUALAN BERSIH NET SAES BEBAN POKOK PENJUALAN COST OF SALES Laba Kotor Sebelum Bagian Laba (Rugi) Gross Profit Before Income Portion Proyek KSO From JO Project Laba (Rugi) Proyek KSO Profit (Loss) Project Laba kotor Setelah Bagian Laba (Rugi) Gross Profit After Income Portion Proyek KSO From JO Project BEBAN USAHA OPERATING EXPENSES Beban Penjualan Sales Expenses Beban Umum dan Administrasi General and Administrative Expenses Jumlah Beban Usaha Total Operating Expenses LABA USAHA OPERATING INCOME PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN OTHER INCOME (EXPENSES) Pendapatan Bunga Interest Income Laba (Rugi) selisih kurs-bersih Gain (Loss) in Foreign Exchange-Net Laba Penjualan aktifa tetap Gain on Disposal of Fixed Assets Beban Bunga dan denda Interest Expenses and Pinalty Beban penyisihan Piutang Allowance for Doubtful Account 2009 2008 3,676,865,300 4,311,332,558 3,350,112,460 4,071,600,239 349,360,497 236,633,294 1,050,735 853,242 107,227,080 112,689,056 326,752,840 239,732,319 22,607,657 (3,099,025) 5,730,422 47,599,887 (2,000) (323,663) 387,041 (15,334,743) 108,277,815 113,542,298 241,082,682 123,090,996 24,546,344 51,211,842 (17,532,066) (40,378,240) Beban Amortisasi Goodwill Amortization Expense of Goodwill Lain-lain Bersih Other-Net Jumlah pendapatan (Beban) Lain-lain Total Other Income (Expense)-Net BAGIAN LABA(RUGI) PERUSAHAAN PROFIT (LOSS) SUBSIDIARIES - ANAK DAN ASSOSIASI AND ASSOCIATION COMPANY LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN PROFIT BEFORE INCOME TAX PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK INCOME TAX (EXPENSE) Pajak kini Current Tax PPh Final Jasa Konstruksi Final Tax Pajak Tangguhan Deferred Tax Jumlah Penghasilan (Beban)Pajak Total Tax Expenses LABA BERSIH NET INCOME Laba Bersih Per Saham Dasar Basic Earning Per Share (Rupiah Penuh) (Full amount) (20,965,266) 13,538,288 69,143,661 65,887,919 (2,512,241) (31,582,767) (29,236,795) - - (8,954,606) (100,039,001) (46,482,799) 189,222,076 156,034,395 289,261,077 202,517,203 - (37,528,193) (100,039,001) - 33.37 26.75 119 294 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. A d d i t i o n a l
i n f o r m a t i o n P T
W I J A Y A
K A R Y A
( P E R S E R O ) , T b k .
( P A R E N T
C O M P A N Y ) U n t u k
t a h u n
y a n g
b e r a k h i r
t a n g g a l
3 1
D e s e m b e r
2 0 0 9 F o r
t h e
y e a r
e n d e d
D e c e m b e r
3 1 ,
2 0 0 9 D e n g a n
A n g k a
P e m b a n d i n g
u n t u k
t a h u n
y a n g
b e r a k h i r
3 1
D e s e m b e r
2 0 0 8 W i t h
C o m p a r a t i v e
F i g u r e s
f o r
t h e
y e a r
e n d e d
D e c e m b e r
3 1 ,
2 0 0 8 ( D i n y a t a k a n
d a l a m
r i b u a n
R u p i a h ,
k e c u a l i
d i n y a t a k a n
l a i n ) ( E x p r e s s e d
i n
t h o u s a n d
R u p i a h s ,
u n l e s s
o t h e r w i s e
s t a t e d ) J u m l a h / B e l u l m
d i t e n t u k a n
p e n g g u n a n y a
/ P a i d - i n
c a p i t a l T r e a s u r y
s t o c k U n a p p r o p r i a t e d T o t a l O t h e r s
r e s e r v e G e n e r a l
r e s e r v e S A L D O
P E R
1
J A N U A R Y
2 0 0 8 5 8 4 , 6 1 5 , 4 0 0
5 7 7 , 3 3 9 , 7 7 9
1 2 9 , 2 5 6 , 8 8 9
1 , 2 9 1 , 2 1 2 , 0 6 8
B A L A N C E
A S
O F
J A N
1 ,
2 0 0 8 P e m b e l i a n
s a h a m
k e m b a l i - ( 1 2 , 7 4 4 , 8 0 0 )
( 1 1 , 4 6 1 , 8 0 6 )
- - - ( 2 4 , 2 0 6 , 6 0 6 )
T r e a s u r y
s t o c k D e v i d e n - - - - - ( 3 4 , 9 0 7 , 8 6 5 )
( 3 4 , 9 0 7 , 8 6 5 )
D i v i d e n d B i n a
l i n g k u n g a n -
-
- - - ( 1 , 1 6 3 , 5 9 5 )
( 1 , 1 6 3 , 5 9 5 )
E n v i r o n m e n t a l
C o n s e r v a t i f e P r o g r a m
k e m i t r a a n - - - - ( 2 , 3 2 7 , 1 9 1 )
( 2 , 3 2 7 , 1 9 1 )
F u n d i n g
f o r
s m a l l
s c a l e
b u s i n e s s D a n a
c a d a n g a n
b e r t u j u a n 1 1 , 6 3 5 , 9 5 5
( 1 1 , 6 3 5 , 9 5 5 )
-
A p p r o p r i a t i o n
o f
G e n e r a l
R e s e r v e C a d a n g a n
l a i n n y a 7 9 , 1 0 4 , 3 0 1
( 7 9 , 1 0 4 , 3 0 1 )
- O t h e r
R e s e r v e 5 8 4 , 6 1 5 , 4 0 0
( 1 2 , 7 4 4 , 8 0 0 )
5 6 5 , 8 7 7 , 9 7 3
-
-
7 9 , 1 0 4 , 3 0 1
1 1 , 6 3 5 , 9 5 5
1 1 7 , 9 8 2
1 , 2 2 8 , 6 0 6 , 8 1 1
L a b a
b e r s i h - - - - - 1 5 6 , 0 3 4 , 3 9 5
1 5 6 , 0 3 4 , 3 9 5
N e t
I n c o m e S A L D O
P E R
3 1
D E S E M B E R
2 0 0 8 5 8 4 , 6 1 5 , 4 0 0
( 1 2 , 7 4 4 , 8 0 0 )
5 6 5 , 8 7 7 , 9 7 3
-
-
7 9 , 1 0 4 , 3 0 1
1 1 , 6 3 5 , 9 5 5
1 5 6 , 1 5 2 , 3 7 7
1 , 3 8 4 , 6 4 1 , 2 0 6
B A L A N C E
A S
O F
D E C .
3 1 ,
2 0 0 8 E k s e k u s i
O p s i
S a h a m 2 1 , 3 5 0
- - ( 2 1 , 3 5 0 )
-
S t o c k
O p t i o n
E x e c u t i o n S a h a m
d i p e r o l e h
k e m b a l i ( 4 , 9 2 3 , 8 5 0 )
( 4 , 9 2 3 , 8 5 0 )
T r e a s u r y
S t o c k K o m p e n s a s i
B e r b a s i s
S a h a m 3 , 9 2 1 , 5 2 9
3 , 9 2 1 , 5 2 9
S t o c k
B a s e d
C o m p e n s a t i o n D i s a g i o
s a h a m
d i p e r o l e h
k e m b a l i ( 5 , 6 4 0 , 1 9 9 )
( 5 , 6 4 0 , 1 9 9 )
D i s a g i o
o f
t r e a s u r y P e r u b a h a n
e k u i t a s
a n a k
p e r u s a h a a n 8 , 8 1 3 , 2 2 0
8 , 8 1 3 , 2 2 0
C h a n g e s
i n
E q u i t y
o f
S u b s i d i r i e s S e l i s i h
k u r s
p e n j a b a r a n
l a p o r a n
k e u a n g a n 6 , 9 8 3 , 1 9 0
6 , 9 8 3 , 1 9 0
F o r e i g n
e x c h a n g e
t r a n s l a t i o n D i v i d e n ( 4 5 , 5 2 3 , 5 8 1 )
( 4 5 , 5 2 3 , 5 8 1 )
D i v i d e n d B i n a
L i n g k u n g a n ( 1 , 5 1 7 , 4 5 3 )
( 1 , 5 1 7 , 4 5 3 )
E n v i r o m e n t a l
C o n s e r v a t i o n P r g r a m
K e m i t r a a n ( 3 , 0 3 4 , 9 0 5 )
( 3 , 0 3 4 , 9 0 5 )
F u n d i n g
f o r
S m a l l - S c a l e
B u s i n e s s D a n a
C a d a n g a n
B e r t u j u a n 3 0 , 3 4 9 , 0 5 4
( 3 0 , 3 4 9 , 0 5 4 )
-
A p p r o p r i a t i o n
o f
G e n e r a l
R e s e r v e s C a d a n g a n
l a i n n y a 7 5 , 6 0 9 , 4 0 2
( 7 5 , 6 0 9 , 4 0 2 )
-
O t h e r s
R e s e r v e s 5 8 4 , 6 3 6 , 7 5 0
( 1 7 , 6 6 8 , 6 5 0 )
5 6 4 , 1 5 9 , 3 0 4
6 , 9 8 3 , 1 9 0
8 , 8 1 3 , 2 2 0
( 2 1 , 3 5 0 )
1 5 4 , 7 1 3 , 7 0 3
4 1 , 9 8 5 , 0 0 9
1 1 7 , 9 8 2
1 , 3 4 3 , 7 1 9 , 1 5 8
L a b a
b e r s i h - - - - - 1 8 9 , 2 2 2 , 0 7 6
1 8 9 , 2 2 2 , 0 7 6
N e t
I n c o m e S A L D O
P E R
3 1
D E S E M B E R
2 0 0 9 5 8 4 , 6 3 6 , 7 5 0
( 1 7 , 6 6 8 , 6 5 0 )
5 6 4 , 1 5 9 , 3 0 4
6 , 9 8 3 , 1 9 0
8 , 8 1 3 , 2 2 0
( 2 1 , 3 5 0 )
1 5 4 , 7 1 3 , 7 0 3
4 1 , 9 8 5 , 0 0 9
1 8 9 , 3 4 0 , 0 5 8
1 , 5 3 2 , 9 4 1 , 2 3 4
B A L A N C E
A S
O F
D E C .
3 1 ,
2 0 0 9 D i t e n t u k a n
p e n g g u n a n n y a
/
A p p r o p r i a t e d S T A T E M E N T
O F
C H A N G E S
I N
E Q U I T I E S S a l d o
l a b a / R e t a i n e d
E a r n i n g C a d a n g a n
l a i n n y a
/ O p s i
s a h a m S t o c k
o p t i o n I n f o r m a s i
t a m b a h a n P T
W I J A Y A
K A R Y A
( P E R S E R O ) , T b k
. ( I N D U K
P E R U S A H A A N ) L A P O R A N
P E R U B A H A N
E K U I T A S S e l i s i h
k u r s
p e n j a b a r a n
l a p o r a n
M o d a l
s a h a m
d i p e r o l e h
k e m b a l i
/ T a m b a h a n
m o d a l
d i s e t o r
/ M o d a l
d i s e t o r
/ 1 2 0 A d d i t i o n a l
p a i d - i n
C a p i t a l F o r e i g n
e x c h a n g e
t r a n s l a t i o n
o f
f i n a n c i a l
P e r u b a h a n
e k u i t a s
p a d a
a n a k
C h a n g e s
i n
e q u i t y
o f
S u b s i d i a r y
C o m p a n y C a d a n g a n
b e r t u j u a n PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. INDUK PERUSAHAAN PARENT COMPANY LAPORAN ARUS KAS STATEMENT OF CASHFLOW Untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2009 For the year ended December 31, 2009 Dengan Angka Pembanding untuk tahun With Comparative Figures for the year yang berakhir 31 Desember 2008 ended December 31, 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) URAIAN DESCRIPTION ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM OPERASI OPERATING ACTIVITIES Penerimaan kas dari pelanggan Received from Customer Pembayaran kepada pemasok Payment to Supliers Pembayaran beban usaha Pyment for Operating Expense Pyment for Dierctor and Enploye Penerimaan Bunga Interest Received Pembayaran bunga pinjaman Payment of Interest Pembayaran Pajak Penghasilan Payment -received of Income Tax Kas Bersih Diperoleh Dari (Digunakan Net Cash Provided by (Used For) untuk) aktivitas Operasi Operating Activities ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM INVESTASI INVESTING ACTIVITIES Penurunan (Penambahan) jaminan usaha Decrease (Increase0 Business Guarante Pembelian aktifa tetap Acquisition of Fixed Assets Investasi Pada Perusahaan Assosiasi Profit of subsidiaries company Bagian Laba Anak Perusahaan Invesment of Association Company Penurunan (Kenaikan) Kerjasama Operasi Increase in Other Investing Activitoes Pengeluaran Investasi lainnya Net Cash Provided by (Used For) Kas Besih Diperoleh Dari (Digunakan Investing Activities untuk) aktivitas Investasi (103,138,874) (53,713,819) 69,143,661 (142,706,743) (25,413,028) 28,299,977 3,505,496 - 5,000 545,000 (2,271,386) (5,739,972) (148,108,618) 65,887,919 387,041 (15,334,743) (106,870,761) (66,763,731) 420,591,438 (146,148,633) Pembayaran kepada Direksi dan Karyawan (53,434,579) (77,230,480) 24,546,344 51,211,842 3,788,538,429 3,975,081,127 (3,145,306,115) (87,268,921) (63,393,031) 2009 2008 (3,949,719,617) ) ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM PENDANAAN FINANCING ACTIVITIES Kenaikan (Penurunan) pinjaman bank Increase (Decrease) of Bank Loans Pembelian kembali obligasi Payment of Buy Back Bonds Pembelian kembali Saham yang beredar Treasury Stock Payment of Divided, Tantiem, jasa produksi dan PKBL Service Product and PUKK Increase of trade receivble-related parties Kenaikan (Penurunan) Aktivitas Increase (Decrease) of pendanaan lainnya Other Finance Activities Perubahan ekuitas pada perusahaan anak Changes in Equity of Subsidiary Company Kas Bersih Diperoleh Dari (Diguna Net Cash Provided by (Used For) kan untuk) Aktivitas pendanaan Financing Activities KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH INCREASE (DECREASE) OF NET CASH KAS DAN SETARA KAS CASH EQUIVALENT SALDO KAS DAN SETARA KAS BEGINNING BALANCE OF CASH AND AWAL TAHUN CASH EQUIVALENT SALDO KAS DAN SETARA KAS ENDING BALANCE OF AND AKHIR TAHUN EQUIVALENT 899,312,671 1,180,798,894 712,079,506 899,312,671 (187,233,165) (281,486,223) (49,735,268) - 8,813,220 (504,685,729) (81,623,771) - (38,398,651) Kenaikan Piutang pihak hubungan istimewa - (224,590,021) - - (24,206,606) Pembayaran dividen, tantiem, - (463,763,681) 339,015,171 - (133,443,664) 121 295 2009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. INDUK PERUSAHAAN PARENT COMPANY LAPORAN ARUS KAS STATEMENT OF CASHFLOW Untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2009 For the year ended December 31, 2009 Dengan Angka Pembanding untuk tahun With Comparative Figures for the year yang berakhir 31 Desember 2008 ended December 31, 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated) URAIAN DESCRIPTION ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM OPERASI OPERATING ACTIVITIES Penerimaan kas dari pelanggan Received from Customer Pembayaran kepada pemasok Payment to Supliers Pembayaran beban usaha Pyment for Operating Expense Pyment for Dierctor and Enploye Penerimaan Bunga Interest Received Pembayaran bunga pinjaman Payment of Interest Pembayaran Pajak Penghasilan Payment -received of Income Tax Kas Bersih Diperoleh Dari (Digunakan Net Cash Provided by (Used For) untuk) aktivitas Operasi Operating Activities ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM INVESTASI INVESTING ACTIVITIES Penurunan (Penambahan) jaminan usaha Decrease (Increase0 Business Guarante Pembelian aktifa tetap Acquisition of Fixed Assets Investasi Pada Perusahaan Assosiasi Profit of subsidiaries company Bagian Laba Anak Perusahaan Invesment of Association Company Penurunan (Kenaikan) Kerjasama Operasi Increase in Other Investing Activitoes Pengeluaran Investasi lainnya Net Cash Provided by (Used For) Kas Besih Diperoleh Dari (Digunakan Investing Activities untuk) aktivitas Investasi (103,138,874) (53,713,819) 69,143,661 (142,706,743) (25,413,028) 28,299,977 3,505,496 - 5,000 545,000 (2,271,386) (5,739,972) (148,108,618) 65,887,919 387,041 (15,334,743) (106,870,761) (66,763,731) 420,591,438 (146,148,633) Pembayaran kepada Direksi dan Karyawan (53,434,579) (77,230,480) 24,546,344 51,211,842 3,788,538,429 3,975,081,127 (3,145,306,115) (87,268,921) (63,393,031) 2009 2008 (3,949,719,617) ) ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM PENDANAAN FINANCING ACTIVITIES Kenaikan (Penurunan) pinjaman bank Increase (Decrease) of Bank Loans Pembelian kembali obligasi Payment of Buy Back Bonds Pembelian kembali Saham yang beredar Treasury Stock Payment of Divided, Tantiem, jasa produksi dan PKBL Service Product and PUKK Increase of trade receivble-related parties Kenaikan (Penurunan) Aktivitas Increase (Decrease) of pendanaan lainnya Other Finance Activities Perubahan ekuitas pada perusahaan anak Changes in Equity of Subsidiary Company Kas Bersih Diperoleh Dari (Diguna Net Cash Provided by (Used For) kan untuk) Aktivitas pendanaan Financing Activities KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH INCREASE (DECREASE) OF NET CASH KAS DAN SETARA KAS CASH EQUIVALENT SALDO KAS DAN SETARA KAS BEGINNING BALANCE OF CASH AND AWAL TAHUN CASH EQUIVALENT SALDO KAS DAN SETARA KAS ENDING BALANCE OF AND AKHIR TAHUN EQUIVALENT 899,312,671 1,180,798,894 712,079,506 899,312,671 (187,233,165) (281,486,223) (49,735,268) - 8,813,220 (504,685,729) (81,623,771) - (38,398,651) Kenaikan Piutang pihak hubungan istimewa - (224,590,021) - - (24,206,606) Pembayaran dividen, tantiem, - (463,763,681) 339,015,171 - (133,443,664) 121 296 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally left blank Daftar Isi Contents Visi & Misi 2 Vision & Mission Ikhtisar Keuangan 10 Financial Highlights Penghargaan dan Sertifkasi 15 Awards and Certifcation Peristiwa Penting 16 Signifcant Events Laporan Dewan Komisaris 20 The Board of Commissioners Report Laporan Direksi 28 The Board of Directors Report Profl Perusahaan 42 Company Profle Analisis dan Pembahasan Manajemen 76 Managements Discussion and Analysis Tata Kelola Perusahaan 100 Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 158 Corporate Social Responsibility Pernyataan Dewan Komisaris dan Direksi 164 Statement of the Board of Commissioners and the Board of Directors Laporan Keuangan 165 Financial Statement Mengayunkan Langkah Emas Di penghujung tahun 2009, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA/ Perseroan) semakin memantapkan posisinya sebagai salah satu perusahaan terkemuka di bidang enjiniring, pengadaan dan konstruksi di Indonesia dan di Asia Tenggara, dengan membukukan hasil usaha memuaskan di tahun 2009, setahun menjelang usia emas yang ke 50 tahun, pada tahun 2010. Upaya untuk mencapai kinerja excellent dilakukan oleh seluruh jajaran WIKA secara terintegrasi dan sinergis, baik antar unit kerja maupun antara Perusahaan Induk dengan Anak Perusahaan. Segenap upaya ini didasari oleh keyakinan dan semakin terwujudnya nilai-nilai Perseroan ke dalam perilaku segenap insan WIKA, serta berperannya para pimpinan Perseroan sebagai panutan atau role model. Dari tujuh nilai-nilai Perusahaan, yaitu CIBERTI (Commitment, Integrity, Balance, Excellence, Relationship, Teamwork dan Innovation) dapat disarikan ke dalam 2 nilai yang terus menerus didorong untuk menjadi motor penggerak pertumbuhan perusahaan yang sehat dan berkelanjutan, yaitu : Integritas dan Inovasi. Integritas dikawal melalui implementasi Good Corporate Governance (GCG), sementara Inovasi terus ditumbuhkan dan digalakkan melalui pengelolaan Knowledge Management. A Golden Step At the close of 2009, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA/ the Company) solidifed its position as one of the premier engineering, procurement and construction companies in Indonesia and in South East Asia, by achieving signifcant results of operations for fnancial year 2009, a year prior to its golden 50 years of age in 2010. Eforts to excell in performance are carried out by the rank- and-fle of WIKA through integration and synergy, whether among working units or between the holding company and its subsidiaries. All of these eforts are grounded upon the core beliefs and values of the Company, inherent within each and every WIKA individual, and manifested in the leadeship of the Company as role models. From the seven core values of the Company, CIBERTI, which stands for Commitment, Integrity, Balance, Excellence, Relationship, Teamwork and Innovation - two overriding values sum up the main engine that propel the sound and sustainable growth of the Company, namely: Integrity and Innovation. Integrity is ushered in through Good Corporate Governance (GCG), whereas Innovation is nurtured and grown continuously through Knowledge Management.
Mengayunkan Langkah Emas Menjadi Yang Terbaik Dalam Era Infrastruktur Taking the golden step to be the best in the infrastructure era Laporan Tahunan Annual Report PT Wijaya Karya (Persero) Tbk PT WIJAYA KARYA (Persero) Tbk Head Offce Jl. DI Panjaitan Kav. 9 Jakarta 13340, Indonesia Telephone 62-21 819 2808 62-21 850 8640 62-21 850 8650 Facsimile 62-21 819 1235 E-mail adwijaya@wika.co.id Website www.wika.co.id P T
Pendekatan sederhana untuk SEO: Bagaimana memahami dasar-dasar optimasi mesin pencari dengan cara yang sederhana dan praktis melalui jalur penemuan non-spesialis untuk semua orang