Anda di halaman 1dari 3

SEMUA TENTANG JAMUR TAHI SAPI (JAMUR TLETHONG)/(MAGIC

MUSHROOM)
Jamur ini bukanlah jenis jamur yang
biasa kita makan, melainkan jamur
yang dapat menimbulkan halusinasi.
Sebagian besar jamur halusinogenik
tergolong dalam genus Psilocybin.
Berdasarkan etimologi, psilocybin
berasal dari bahasa Yunani, psilo yang
artinya botak, dan cybe yang artinya
kepala. Penamaan ini dibuat karena
beragam varietas mushroom yang
tergolong dalam genus psilocybe
memiliki satu kesamaan pada bentuk
kepalanya.
Sejarah. Dahulu kala, jamur ini digunakan sebagai sumber inspirasi kesenian batu
pada zaman prasejarah di Afrika Utara. Beberapa lukisan batu mesolitik telah
diidentifikasi oleh Giorgio Samorini sebagai perwujudan ketuhanan atau ritual
(shaman) dari penggunaan mushroom tersebut. Spesies halusinogenik dari
psilocybin mushroom juga telah lama digunakan oleh penduduk asli Mesoamerika
dalam pertemuan agama, ritual ketuhanan, dan penyembuhan dari masa preColumbia hingga saat ini.
Saat ini, mushroom sering disalahgunakan, khususnya oleh para remaja dengan
tujuan non-medis agar dapat mengubah suasana hati (mood), mengubah persepsi
diri dan atau dunia sekeliling, memperoleh sensasi dan pengalaman baru dan
romantis serta untuk meningkatkan kemampuan fungsi spesifik di bidang sosial
dan seksual.
JAMUR biasanya bisa dimakan atau layak konsumsi meski ada juga yang beracun.
Nah kalo jamur yang satu ini layak komsumsi atau beracun yah? Buat yang suka
bepergian ke pantai, pasti ngeh deh dengan jamur satu ini.
Magic mushroom dapat tumbuh di dalam iklim mana pun, di pegunungan maupun
di pinggir pantai. Tempatnya tumbuh mungkin akan sangat menjijikkan bagi
sebagian besar orang, di kotoran sapi atau di kotoran banteng. Akan tetapi,
tempatnya tumbuh itu tidak membuat jamur tersebut kehilangan penggemar.
Penggemar magic mushroom biasanya akan menunjuk Pantai Pangandaran sebagai
tempat jamur ajaib terbaik karena di sana ada banteng liar. Kabarnya, jamur yang
tumbuh di kotoran banteng memiliki efek yang lebih dahsyat dibandingkan dengan
jamur yang tumbuh di kotoran sapi peternakan.
Jamur itu digunakan dengan cara dimasak terlebih dahulu atau dijadikan jus. Para
penggemar magic mushroom biasanya lebih menyukai mencampur jamur itu
dengan telur, lalu dimasak menjadi omelet atau dadar telur.
Sebagian lagi lebih suka mencampurnya ke dalam mi instan atau dibuat menjadi

jus. Akan tetapi, ada yang lebih ekstrem yaitu memakan jamur itu mentah-mentah
sesaat setelah dipetik dari kotoran sapi.
Sesaat setelah memakan jamur itu, orang akan mulai berhalusinasi, mengalami
euforia (senang yang berlebihan), atau sebaliknya mengalami kesedihan yang
berlebihan. Indra perasa, terutama kulit dan lidah akan menjadi lebih sensitif. Saat
dalam pengaruh jamur, penggunanya menjadi lebih individual atau asyik dengan
dunianya sendiri.
Keseluruhan efek jamur itu akan terasa selama empat sampai delapan jam. Walau
berhalusinasi, penggunanya masih sadar. Yang menjadi persoalan, dia akan sulit
mengontrol pikiran dan imajinasinya. Setelah efek jamur habis, penggunanya akan
merasa sangat lelah.
Di Indonesia, informasi mengenai dampak yang bisa ditimbulkan oleh magic
mushroom bagi kesehatan masih sangat minim. Walaupun sebenarnya Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB) melalui International Narcotics Control Board (INCB) sudah
mengeluarkan kajian tentang magic mushroom itu.
Menurut kajian INCB, magic mushroom tidak termasuk di dalam benda atau bahan
narkotik yang berada di bawah kontrol Konvensi Obat Psikotropika tahun 1971.
Konvensi PBB itu telah diratifikasi oleh banyak negara untuk dijadikan dasar hukum
dalam penindakan terhadap penjual narkotik.
Disebutkan, efek yang terasa oleh pengguna sama dengan efek jika menggunakan
obat psikotropika seperti LSD karena memiliki kandungan kimia yang sama, yaitu
psilocin dan psilocybin. Akan tetapi, kandungan kimia di dalam tubuh akan cepat
hilang dan hanya akan terdeteksi dalam kurun waktu tiga hari hingga seminggu.
Karena dampaknya yang dianggap rendah, magic mushroom dinyatakan legal di
Eropa. Namun demikian, Inggris dan Amerika Serikat menyatakan magic mushroom
sebagai benda ilegal jika telah diolah menjadi barang lain.
Di Indonesia, Badan Narkotika Nasional (BNN) memiliki pendapat yang berlainan
dengan pendapat INCB maupun komisi kesehatan Uni Eropa. Berbeda dengan INCB
yang menggolongkan magic mushroom ke dalam benda atau bahan psikotropika, di
Indonesia, magic mushroom digolongkan ke dalam zat adiktif.
Perbedaan ini menjadi sangat krusial karena penggolongan benda berbahaya pada
dasarnya disesuaikan dengan efek yang ditimbulkannya. BNN mengelompokkan
magic mushroom bersama dengan alkohol, rokok, dan obat-obatan yang
menyebabkan kecanduan. Dengan kata lain, jamur itu dipandang sebagai barang
yang bisa membuat kecanduan. Padahal, berdasarkan kajian INCB, magic
mushroom nyaris tidak mungkin menyebabkan kecanduan.
Duh jadi bingung nih, jadinya legal atau illegal yah? Daripada bingung mending
hindarin aja deh, lagian tetep ada kok ada efek psikotropikanya. Pastinya enggak
baik buat tubuh .
Efek sampingnya

Lembaga Nasional Kesehatan dan Keselamatan Kerja, cabang dari Pusat Kendali
Penyakit (CDC), menilai bahwa psilocybin kurang beracun dibanding aspirin dan
kafein. Psilocybin juga tidak mengakibatkan ketagihan karena bukan termasuk
golongan psychoactive, melainkan psychedelic. Efek intoksikasi dari mushroom
yang mengandung psilocybin berlangsung antara dua sampai tujuh jam tergantung
dari dosis pemakaian, metode penggunaan, dan metabolisme perorangan.
Umumnya, onset dari magic mushroom di dalam tubuh berkisar antara 10-40 menit
ketika dikunyah dan dibiarkan di mulut hingga larut, dan berkisar antara 20-60
menit ketika ditelan dalam keadaan lambung kosong. Sedangkan tubuh akan
kembali normal setelah 6-8 jam.
Beberapa efek yang khas dari magic mushroom:
1. Distorsi visual, seolah-olah dinding bernafas dan terjadi pergerakan pada pola
yang tenang (khususnya pola garis-garis, kompleks, dan geometris).
Pepohonan dan alam raya terlihat seperti mengeluarkan kobaran api atau
pusaran air.
2. Senyum dan tawa yang tidak bisa dikontrol
3. Terurainya objek yang jauh menjadi garis pembentuknya
4. Sensitivitas yang meningkat saat menyentuh (khususnya menyentuh benda
dengan tekstur yang menarik perhatian dan memiliki politur atau lapisan
penutup)
5. Sensitivitas yang meningkat untuk mengecap, merasakan tekstur dan
temperatur yang ada di dalam mulut
6. Pendengaran menjadi lebih sensitif (mendengarkan musik seperti baru
pertama kali mendengarnya)
7. Halusinasi pendengaran (seolah mendengar suara dengan pitch yang tinggi
pada latar belakang, suara logam yang bergema seperti berada dalam
terowongan metalik, atau suara patahan)
8. Perasaan cahaya terang di sekitar yang ekstrim
9. Tampak visualisasi saat mata tertutup
10.Perasaan seperti ditekan gaya kinetik yang sangat kuat
11.Berbicara yang tak tentu arah, kesulitan dalam fokus untuk menjelaskan
suatu hal
Lebih gampangnya, dapat dikatakan bahwa penggunaan mushroom memiliki
beberapa efek yang cenderung bersifat positif yakni pemikiran yang dalam, kreatif
dan filosofis; ide mudah mengalir; hal-hal atau tugas yang membosankan menjadi
lebih menyenangkan dan lucu; perasaan mendapat ilham; pengalaman spiritual
yang mengubah hidup; dan keingintahuan yang mendalam.
Mengenai distorsi, selain distorsi ruang, pengguna magic mushroom juga akan
mengalami perubahan persepsi terhadap waktu. Waktu terasa berlalu dengan
sangat lambat, menit terasa seperti jam. Sehingga gangguan pada pengguna
mushroom meliputi area empat dimensi, panjang kali lebar kali tinggi kali waktu,
atau lebih sederhananya dimensi ruang dan waktu.

Anda mungkin juga menyukai