Anda di halaman 1dari 12

Skenario

Dr. Anton adalah seorang dokter umum yang bertugas sebagai kepala sebuah
puskesmas di kabupaten muaro jambi. Selain bertugas di puskesmas dr. Anton membuka
praktik pribadi yang memberikan pelayanan kesehatan primer. Semalam 5 orang pasien
mengunjungi tempat praktik pribadinya dengan keluhan muntah-muntah dan kepala pusing.
Beberapa diantaranya mengalami diare.
Keesokan hari 10 pasien dengan gejala serupa mengunjungi puskesmas tempat dr.
Anton bertugas. Hari berikutnya terdapat 12 orang pasien lagi dengan gejala yang sama
mengunjungi puskesmas. Dari anamnesis diperoleh keterangan bahwa 24 dari 27 orang
tersebut sehari sebelumnya mengunjungi acara hajatan keluarga dan mengkonsumsi makanan
yang dihidangkan disana. Data surveilans epidemiologi kesehatan

masyarakat setahun

terakhir di puskesmas dan Dinas kesehatan kabupaten menunjukkan setiap blan terjadi hanya
sekitar 5 kasus seperti itu di kecamatan tersebut. Dr. Anton curiga kemungkinan telah terjadi
KLB/wabah keracunan yang menyebabkan gangguan gastroenteritis. Untuk itu dr. Anton
mempelajari riwayat alamiah penyakit-penyakit infeksi serta ukuran dan indikator kesehatan
masyarakat. Dr. Anton juga mempersiapkan kemungkinan melakukan investigasi KLB/wabah
dan melakukan studi epidemiologi analitik kemudian mengolah data yang didapat
menggunakan biostatistik deskriptif dan inferensial. Bagaimana menurut pendapat anda
tentang tindakan-tindakan yang telah dilakukan dr. Anton dalam kapasitasnya sebagai kepala
puskesmas dalam menghadapi kecurigaan KLB/wabah pada wilayah kerja puskesmasnya?

Klarifikasi istilah
1. Pelayanan kesehatan primer : pelayanan kesehatan yang paling depan, yang pertama
kali diperlukan masyarakat pada saat mengalami gangguan kesehatan/kecelakaan
2. Wabah : kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dimasyarakat yang jumlah
penderitanya secara nyata meningkat melebihi keadaan lazimnya pada wajty dan
daerah tertentu
3. Surveilans : epidemiologi kesehatan masyarakat) pengumpulan, analisis dan analisis
data secara terus-menerus dan sistematis yang kemudian disebarluaskan kepada
pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam pencegahan penyakit dan masalah
kesehatan yang lainnya
4. Pengolahan data deskriptif
5. Deskriptif : menggambarkan berbagai karakteristik data
6. Inferensial : pengolahan data dengan melakukan perkiraan, peramalan, dan
pengambilan keputusan

7. KLB : timbulnya angka kejadian, kesakitan, kematian yang bermakna secara


epidemiologi pada suatu daerah dan waktu tertentu
8. Riwayat alamiah penyakit : perkembangan suatu penyakit tanpa adanya campur
tangan medis atau bentuk interfensi lainnya sehingga suatu penyakit berlangsung
secara natural

Analisis masalah
1. Jelaskan mengenai upaya pelayanan kesehatan primer?
Upaya promotif : meningkatkan kesehatan kearah yang lebih baik
KLB
Upaya preventif: mencegah agar masyarakat tidak jatuh sakit dan terhindar dari
penyakit
2. Manfaat dan tujuan dari surveilans epidemiologi?
Manfaat :
Memperkirakan kuantitas masalah
Menggambarkan riwayat alamiah penyakit
Mendeteksi wabah/KLB
Menggambarkan distribusi masalah kesehatan
Memfasilitasi penelitian dan epidemiologis dan laboratoris
Membuktikan hipotesis
Menilai kegiatan pencegahan dan penanggulangan
Memonitor perubahan agen infeksius
Memonitor upaya isolasi
Mendeteksi perubahan kegiatan
Merencanakan kegiatan
Tujuan :
- Mengetahui perubahan epidemiologi suatu penyakit
- Identifikasi populasi resiko tinggi
- Memprediksi dan mencegah terjadinya KLB
- Penyelidikan epidemiolgi setiap KLB
3. Apa saja langkah-langkah dari surveilans epidemiologi?

4. Ciri khas surveilans epidemiologi?


- Pengumpulan data epidemiologi
Dalam penyampaian data perlu diperhatikan beberapa sumber asal data (sumber
data) yang meliputi :
a. Data berobat jalan
b. Hasil penyelidikan atau kegiatan lapangan
c. Hasil pemeriksaan laboratorium
d. Data cakupan program
Untuk penyampaian data dari sumber data setelah diperoleh, diperlukan form
yang telah dibakukan dan yang tidak kalah pentingnya berupa kelengkapan dan
-

ketepatan penyampaian.
Kompilasi data (menggabungkan data menjadi bentuk lain), analisa data dan
interpretasi data
Untuk mengkompilasi data, maka data yang telah terkumpul kita pilah sesuai
dengan variabel atau informasi yang kita perlukan selanjutnya ditabulasi pada
format tabel yang disiapkan. Analisis dan interpretasi data dapat ditampilkan

dalam bentuk penyajian data seperti tabel, grafik, chart dan peta.
Menyebarluaskan hasil interpretasi dan analisa data tersebut (berupa informasi
berdasarkan fakta) kepada yang memerlukan untuk diambil tindakan yang perlu

diambil.
5. Hambatan dalam melakukan surveilans epidemiologi?
- Data tidak valid
- Kurangnya dana
- Lokasi atau geografi atau topografi yang sulit dijangkau
- Peralatan kurang lengkap
- Sarana dan prasarana tidak memadai
- Masyarakat kurang kooperatif, dll
6. Landasan hukum surveilans epidemiologi?
1. Undang-Undang No. 4 tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular.
2. UU Kesehatan No. 36 tahun 2009
3. Peraturan Pemerintah No. 40 tahun 1991 tentang Penanggulangan Penyakit
Menular.
4. Peraturan Menteri Kesehatan No. 560 tahun 1989 tentang Jenis Penyakit yang
dapat menimbulkan wabah, tatacara penyampaian laporannya dan tacara
penanggulangan seperlunya.
5. Surat Keputusan Menteri Kesehatan No. 242 tahun 2003 tentang Penetapan
Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) sebagai penyakit yang dapat
menimbulkan wabah dan pedoman penanggulangannya.
6. Surat Keputusan Menteri Kesehatan No. 1116 tahun 2003 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Surveilans Epidemilogi Kesehatan. (mewajibkan setiap instansi

kesehatan pemerintah dan swasta untuk melaksanankan kegiatan surveilans


epidemiologi).
7. Surat Keputusan Menteri Kesehatan No. 1479 tahun 2003 tentang Surveilans
Terpadu Penyakit.
8. Peraturan Menteri Kesehatan tentang Sistem Kewaspadan Dini KLB No. 949
tahun 2004.
7. Komponen surveilans epidemiologi?
Menurut WHO :
a. Struktur seurveilans
b. Mutu surveilans
c. Fungsi pokok surveilans
d. Fungsi pendukung surveilans
8. Sumber data surveilans epidemiologi?
- Laporan vital statistic (kematian, kelahiran)
- Laporan penyakit (sarkes, community)
- Laporan KLB (laporan W1,W2)
- Laporan pemeriksaan laboratorium
- Laporan penyelidikan kasus
- Laporan penyelidikan KLB
- Laporan penyelidikan vector dan reservoir
- Laporan penggunaan obat, serum, vaksin
- Laporan kependudukan dan lingkungan
9. Ruang lingkup dan Sasaran surveiloans epidemiologi?
SK Menkes No. 1479/Menkes/SK/X/2003 tentang pedoman penyelenggaraan
surveilans penyakit menular dan tidak terpadu
Surveilans Epidemiologi penyakit menular
Surveilans Epidemiologi penyakit tidak menular
Surveilans Epidemiologi Kesehatan Lingkungan dan Perilaku
Surveilans Epidemiologi Masalah kesehatan
Surveilans Epidemiologi Kesehatan Matra
10. Apa saja kriteria KLB?
1. Timbulnya suatu penyakit menular yang sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal
pada suatu daerah.
2. Peningkatan kejadian kesakitan terus-menerus selama 3 (tiga) kurun waktu dalam
jam, hari atau minggu berturut-turut menurut jenis penyakitnya
3. Peningkatan kejadian kesakitan dua kali atau lebih dibandingkan dengan periode
sebelumnya dalam kurun waktu jam, hari, atau minggu menurut jenis penyakitnya

4. Jumlah penderita baru dalam periode waktu 1 (satu) bulan menunjukkan kenaikan
dua kali atau lebih dibandingkan dengan angka rata-rata jumlah per bulan dalam
tahun sebelumnya
5. Rata-rata jumlah kejadian kesakitan per bulan selama 1 (satu) tahun menunjukkan
kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan dengan rata-rata jumlah kejadian
kesakitan per bulan pada tahun sebelumnya
6. Angka kematian kasus suatu penyakit (Case Fatality Rate) dalam 1 (satu) kurun
waktu tertentu menunjukkan kenaikan 50% (lima puluh persen) atau lebih
dibandingkan dengan angka kematian kasus suatu penyakit periode sebelumnya
dalam kurun waktu yang sama
7. Angka proporsi penyakit (Proportional Rate) penderita baru pada satu periode
menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibanding satu periode sebelumnya
dalam kurun waktu yang sama.
11. Apa saja langkah-langkah penyelidikan KLB?
1. Persiapan investigasi di lapangan
2. Memastikan adanya KLB
3. Memastikan diagnosis
4. Membuat definisi kampus
5. Epidemiologi deskriptif (waktu,tempat,orang)
6. Membuat hipotesis
7. Menilai hipotesis
8. Memperbaiki hipotesis dan mengadakan penelitian tambahan
9. Melaksanakan pengendalian dan pencegahan
10. Menyampaikan hasil penyelidikan
12. Apa manfaat dan tujuan dari penyelidikan KLB?
Tujuan penyelidikan KLB terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus.
Tujuan umum :
Terselenggaranya kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap kemungkinan
terjadinya KLB.
Tujuan khusus :
Untuk mengidentifikasi adanya ancaman KLB
Terselenggaranya kewaspadaan dari KLB
Terselenggaranya kesiagaan menghadapi kemungkinan KLB
Untuk mendeteksi secara dini adanya kondisi rentan KLB
Untuk mendeteksi secara dini adanya KLB
Terselenggara penyelidikan dugaan KLB.6
Untuk mengetahui populasi resiko tinggi
Untuk merencanakan tindakan / penanggulangan selanjutnya
Untuk merencanakan tindakan pencegahan.
Manfaat :

Dapat mengurangi angka kejadian KLB

Dapat mencegah penyebarluasan KLB


Dapat menjadi masukan pelatihan KLB
Dapat mengetahui penyebaran KLB di tempat- tempat lain.
Agar dapat diputuskan suatu tindakan oleh pembuatan kebijakan (pemerintah)
13. Apa saja hambatan yang ditemui dalam melakukan penyelidikan KLB?
- Data yang didapat kurang akurat (valid)
- Dana untuk penyelidikan tidak mencukupi
- Masyarakat kurang kooperatif dalam memberikan informasi
- Kurang pengetahuan masyarakat tentang penyakit yang tergolong KLB
14. Apa saja kriteria wabah akibat keracunan makanan?
Ditemukan 2 atau lebih penderita penyakit yang sama
Biasa berupa pada gangguan gastrointestinal
Makanan sebagai sumber penularan
15. Fungsi dan manfaat riwayat alamiah penyakit?
- Untuk diagnostik Masa inkubasi dipakai sebagai pedoman penentu jenis penyakit
- Untuk pencegahanMengetahui kuman pathogen dan rantai perjalanan penyakit
- U ntuk terapiintervensi terapi
16. Apa saja fase riwayat alamiah penyakit?
1. Fase Rentan
Fase rentan adalah tahap berlangsungnya proses etiologi,dimana faktor
penyebab utama unuk pertama kalinya bertemu dengan penjamu. Faktor
penyebab utama yang disini adalah faktor resiko. Faktor resiko adalah faktor
yang kehadirannya meningkatkan probabilitas kejadian penyakit sebelum fase
ireversibilitas. Suatu faktor yang mempunyai hubungan kausal dapat dikatakan
faktor resiko, meski hubungan itu tidak langsung atau belum diketahui
mekanismenya.
2. Fase Subklinis
Fase subklinis disebut juga fase presimptomatis, adalah tahap berlangsungnya
proses perubahan patologis yang diakhiri dengan keadaan ireversibel yaitu
manifestasi penyakit tak dapat dihindarkan.
3. Fase Klinis
Fase klinis merupakan tahap dimana perubahan patologis pada organ telah
cukup banyak, sehingga tanda dan gejala penyakit mulai dapat dideteksi.
Disini telah terjadi manifestasi klinis penyakit.
4. Fase Terminal
Fase terminal merupakan tahap dimana mulai terlihat akibat dari penyakit :
sembuh dengan terapi, kambuh, perubahan berat ringannya penyakit, cacat
atau kematian.

17. Melalui apa saja penularan pada riwayat alamiah penyakit?


- Melalui konjungtiva, yang biasanya hanya dijumpai pada beberapa penyakit mata
-

tertentu
Melalui saluran nafas (hidung & tenggorokan): melalui droplet sewaktu reservoir/

penderita bicara, bersin, atau batuk atau melalui udara pernapasan


Melalui saluran pencernaan : baik bersama ludah, muntah maupun bersama tinja
Melalui saluran urogenitalia : biasanya bersama-sama dengan urine atau zat lain yang

keluar melalui saluran tersebut


- Melalui luka pada kulit ataupun mukosa
Secara mekanik : seperti suntikan atau gigitan pada beberapa penyakit tertentu
18. Jelaskan ukuran yang menunjukkan kemampuan agen penyakit untuk mempengaruhi
riwayat alamiah penyakit?
19. Kegunaan biostatistik?
Kegunaan statistik

Mengetahui adanya masalah

Perencanaan program

Evaluasi program

Research/study
20. Pembagian statistika?
Statistik Deskriptif :

Bagaimana data dikumpulkan dan disajikan.

Mendeskripsikan keadaan yang ditemukan pada obyek yang dihadapi .


Statistik Inferensi :

Bagaimana menganalisi data dan menginterpretasikan hasil analisis tersebut .

Menginferensi/mengeneralisasi hasil sampel terhadap populasi.


21. Tahap-tahap pengolahan data statistika?
1. Pengumpulan data.
2. Pengolahan data.
3. Penyajian data.
4. Analisis/ interpretasi data.
22. Apa saja tindakan-tindakan yang harus dilakukan dr. Anton dalam kapasitasnya
sebagai kepala puskesmas dalam menghadapi kecurigaan KLB/wabah pada wilayah
kerja puskesmasnya?
Setelah menerima laporan dari masyarakat di puskesmasnya, dr. Anton sebaiknya
segera

melakukan

penyelidikan

KLB

dengan

mengikuti

langkah-langkah

penyelidikan KLB :
1) Persiapan investigasi di lapangan
2) Memastikan diagnosis dan adanya KLB
3) Mendefinisikan kasus
4) Menemukan kasus
5) Epidemiologi deskriptif (waktu,tempat,orang)
6) Membuat hipotesis
7) Menilai hipotesis
8) Memperbaiki hipotesis dan mengadakan penelitian tambahan
9) Melaksanakan pengendalian dan pencegahan
10) Menyampaikan hasil penyelidikan
Kemudian membuat laporan tiap minggunya disampaikan kepada kepala dinas
kesehatan kabupaten sambil melakukan penanggulangan terhadap KLB didaerahnya
dan pencegahan agar tidak meluas ke daerah lain dengan menginformasikan kepada
kepala puskesmas yang bersebelahan dengan wilayah kerja puskesmas yang dipimpin
dr. Anton.

KERANGKA KONSEP

dr. Anton
Surveilance
Epidemiologi
- Manfaat dan
tujuan
- Langkah
- Ciri khas
- Hambatan
- Landasan
hukum
- Komponen
Statistika
- Pembagian
- Tahap
Pegelolaan
Biostatistika

Epidemiologi
Penyakit di Wilayah
kerja Puskesmas
Muaro Jambi

Pelayanan
Kesehatan Primer

Riwayat Alamia
Penyakit
- Fungsi &
Manfaat
- Fase
- Penularan

KLB
- Kriteria
- Langkah
- Manfaat
penyelidikan
- Tujuan
penyelidikan
- Hambatan
penyelidikan

Daftar Pustaka
1. Pelayanan

Kesehatan,

diunduh

pada

Juli

2014

pukul

18:46

melalui

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3747/1/fkm-juanita5.pdf
2. Asrul, Azwar, Pengantar Epidemiologi, Jakarta : Binarupa, 2001
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1116/Menkes/SK/VIII/2003
tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi Kesehatan.
4. Mukti, Bisma. Surveilans. Diunduh pada 2 Juli 2014 pukul 18:12 melalui
http://fk.uns.ac.id/static/materi/Surveilans_-_Prof_Bhisma_Murti.pdf
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1501/MENKES/PER/10/2010
Tentang Jenis Penyakit Menular Tertentu yang Dapat Menimbulkan Wabah dan
Upaya Penanggulangan.
6. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Buku
Pedoman Penyelidikan Dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa Penyakit Menular
Dan Keracunan Pangan (Pedoman Epidemiologi Penyakit) Edisi Revisi Tahun 2011,
Katalog Terbitan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2011.
7. Ten Steps In Outbreaks Investigation, diunduh pada 6 Juli 2013 pukul 19:21 melalui
http://health.state.ga.us/pdfs/epi/notifiable/outbreaks/Ten%20Steps%20in
%20Outbreak%20Investigation.pdf
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 949/MENKES/SK/VIII/2004
Tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Biasa
(KLB)
9. Centers for Disease Control and Prevention (CDC), Principles of Epidemiology in
Public Health Practice, Third Edition, An Introduction to Applied Epidemiology and
Biostatistics, U.S. Department Of Health And Human Services, Updated May 2012.
10. Budiarto, Eko, Dewi Anggraeni, Pengantar Epidemiologi, Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC, 2003.
11. Mukti, Bisma. Riwayat Alamiah Penyakit. Diunduh pada 2 Juli 2014 pukul 19:47
http://fk.uns.ac.id/static/materi/Riwayat_Alamiah_Penyakit__Prof_Bhisma_Murti.pdf
12. Timmreck, Thomas C, Epidemiologi : Suatu Pengantar, alih bahasa Munaya Fauziah,
et al., Jakarta: EGC, 2004.

LAPORAN TUTORIAL KELOMPOK 2


KEDOKTERAN KOMUNITAS
BLOK XVIII

Yosie Yulanda Putra

G1A110025

Indri Lydia

G1A110027

Muhammad Subli

G1A110046

Ayu Indira

G1A110055

Ranty Femilya Utami

G1A111025

Putri Kurniawati

G1A111026

Virgiawan Yudha Karsa

G1A111027

Karolin Anggelina

G1A111028

Novita Suryana

G1A111056

Oka Kurniawan

G1A111057

Andri Meika

G1A111058

Dian Friska Panjaitan

G1A111063

Tutor: dr. Frizky Arlind

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS JAMBI
T.A 2014/2015

Anda mungkin juga menyukai