PEKERJAAN PENGAWASAN
PEMBANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL)
RS. JIWA Dr. SOEHARTO HEERDJAN JAKARTA
I.
PENDAHULUAN
A. U M U M
1.
2.
3.
4.
2.
C. LATAR BELAKANG
1.
2.
D. LINGKUP KEGIATAN
1. Lingkup Kegiatan adalah Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
2. Lingkup pekerjaan adalah Pengawasan Pekerjaan Arsitektur, Pengawasan
Pekerjaan
Struktur,
Pengawasan
Pekerjaan
Mekanikal/
Elektrikal
Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
II. KEGIATAN PENGAWASAN
A.
B.
2.
3.
4.
5.
6.
8.
9.
2.
3.
IV. BIAYA
A. BIAYA PENGAWASAN
1.B esarnya biaya pekerjaan pengawasan mengikuti pedoma n dalam
Peratuaran Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 45/PRT/M/2007 tanggal 27
Desember 2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung
Negara yaitu :
a.
b.
c.
d.
3.
B. SUMBER DANA
Sumber dana dari keseluruhan pekerjaan pengawasan
dibebankan dalam Dana APBN yang tercantum dalam DIPA
Nomor : 0750/024-04.2.16/11/2011 Tanggal 20 Desember 2010
dengan Mata Anggaran Kegiatan 533111.
Keluaran
yang
dihasilkan
oleh
Konsultan
Pengawas
berdasarkan Kerangka Acuan Kerja ini adalah lebih lanjut akan
diatur dalam Surat Perjanjian, yang minimal meliputi :
a. Buku harian, yang memuat semua kejadian, perintah / petunjuk
yang penting dari Pemberi Tugas, Kontraktor Pelaksana, dan
Konsultan Pengawas.
b. Laporan harian, berisi keterangan tentang :
1.
2.
3.
4.
5.
Tenaga Kerja,
Bahan-bahan yang datang, diterima atau ditolak,
A l a t -a l a t ,
Pekerjaan-pekerjaan yang diselenggarakan,
Waktu pelaksanaan pekerjaan.
VI. KRITERIA
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Konsultan Pengawas pada
Kerangka Acuan Kerja ini harus memperhatikan persyaratan-persyaratan
sebagai berikut :
A.
B.
PERSYARATAN OBYEKTIF
Pelaksanaan pekerjaan pengawasan teknis konstruksi yang
obyektif untuk kelancaran pelaksanaan, baik yang menyangkut
macam, kualitas, dan kuantitas dari setiap bagian pekerjaan sesuai
standar hasil kerja pengawasan yang berlaku.
C.
PERSYARATAN FUNGSIONAL
Pekerjaan pengawasan konstruksi fisik harus dilaksanak an
dengan profesionalisme yang tinggi sebagai Konsultan Pengawas
yang secara fungsional dapat mendorong peningkatan kinerja kegiatan.
D.
PERSYARATAN PROSEDURAL
Penyelesaian
administrasi
sehubungan
dengan
pekerjaan
dilapangan harus dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan peraturan
yang berlaku.
E.
2.
UMUM
3. Konsultasi
a. Melakukan konsultasi kepada Pemberi Tugas untuk membahas segala
masalah dan persoalan yang timbul selama masa pembangunan.
b. Mengadakan rapat lapangan secara berkala sedikitnya dua kali dalam
sebulan, dengan Pemberi Tugas, Perencana dan Pemborong dengan
tujuan untuk membicarakan masalah dan persoalan yang timbul dalam
KAK Konsultan Pengawas Pembangunan IPAL
4. Laporan
a.
b.
c.
d.
5. Dokumen
a.
b.
c.
VIII. MASUKAN
A. INFORMASI.
1.
2.
3.
Bar Chart dan S-Curve dan Net Work Planning dari pekerjaan yang dbuat
oleh Pemborong ( setelah disetujui ).
c.
d.
e.
Informasi lainnya.
B. TENAGA
Untuk melaksanakan tugasnya, Konsultan Pengawas harus menyediakan tenaga
yang memenuhi kebutuhan proyek, baik ditinjau dari lingkup (besar) Pekerjaan
maupun tingkat kekomplekan pekerjaan.
Tenaga-tenaga ahli yang dibutuhkan dalam kegiatan pengawasan ini minimal
terdiri dari : (kualifikasi masing-masing tenaga ahli disesuaikan berdasarkan
kebutuhan / kompleksitas pekerjaan.
Tenaga Ahli yang dibutuhkan untuk masing-masing kegiatan pengawasan
sekurang-kurangnya terdiri dari :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
2.
3.
X. PENUTUP
A. Setelah Kerangka Acuan Kerja ini diterima, konsultan hendaknya memeriksa
semua bahan masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain yang
dibutuhkan.
B. Berdasarkan bahan-bahan tersebut, maka selanjutnya konsultan agar segera
menyusun program kerja untuk dibahas dengan Pemberi Tugas.
Dibuat
Tanggal
di
:
Jakarta
:Maret 2011
KAK Konsultan Pengawas Renovasi Gedung Perawat an NAPZA (Bangsal Puri Nurani)
10