Anda di halaman 1dari 10

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )

PEKERJAAN PENGAWASAN
PEMBANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL)
RS. JIWA Dr. SOEHARTO HEERDJAN JAKARTA

I.

PENDAHULUAN
A. U M U M
1.

Setiap pelaksanaan konstruksi fisik bangunan gedung negara yang dilakukan


oleh kontraktor pelaksana harus mendapat pengawasan secara teknis
dilapangan, agar rencana teknis yang telah disiapkan dan dipergunakan
sebagai dasar pelaksanaan kontruksi dapat berlangsung operasional efektif.

2.

Pelaksanaan pengawasan lapangan harus dilakukan oleh pemberi jasa


pengawasan yang kompeten, dan dilakukan secara penuh dengan
menempatkan tenaga-tenaga ahli pengawasan di lapangan sesuai kebutuhan
dan kompleksitas pekerjaan.

3.

Konsultan pengawas bertujuan secara umum mengawasi pekerjaan


konstruksi, dari segi biaya, mutu, dan waktu kegiatan pelaksanaan.

4.

Kinerja pengawasan lapangan sangat ditentukan oleh kualitas dan intensitas


pengawasan, serta yang secara menyeluruh dapat melakukan kegiatannya
berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang telah disepakati.

B. MAKSUD DAN TUJUAN


1.

Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi Konsultan


Pengawas yang memuat masukan, azas, kriteria, proses dan keluaran yang
harus dipenuhi dan diperhatikan serta diinterprestasikan kedalam
pelaksanaan tugas pengawasan.

2.

Dengan penugasan ini diharapkan Konsultan pengawas dapat melaksanakan


tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang
memenuhi sesuai KAK ini.

KAK Konsultan Pengawas Pembangunan IPAL

C. LATAR BELAKANG
1.

Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah merupakan bagian dari lingkup


Kegiatan RS. Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta

2.

Pemegang Mata Anggaran adalah Pemerintah RI yang dalam hal ini


RS. Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta.

D. LINGKUP KEGIATAN
1. Lingkup Kegiatan adalah Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
2. Lingkup pekerjaan adalah Pengawasan Pekerjaan Arsitektur, Pengawasan
Pekerjaan
Struktur,
Pengawasan
Pekerjaan
Mekanikal/
Elektrikal
Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
II. KEGIATAN PENGAWASAN
A.

Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Pengawas adalah


berpedoman pada ketentuan yang berlaku, khususnya Teknis Bangunan Bangunan
Gedung Negara, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No : 45/PRT/M/2007 tanggal
27 Desember 2007.

B.

Lingkup Kegiatan tersebut antara lain adalah :


1.

Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi yang


akan dijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan di lapangan.

2.

Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metode pelaksanaan, serta


mengawasi ketepatan waktu, dan biaya pekerjaan konstruksi.

3.

Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas,


dan laju pencapaian volume / realisasi fisik.

4.

Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memecahkan persoalan


yang terjadi selama pelaksanaan konstruksi.

5.

Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat laporan


Mingguan dan laporan Bulanan pekerjaan pengawasan, dengan masukkan
hasil rapat-rapat lapangan, Laporan harian, Mingguan dan Bulanan pekerjaan
konstruksi yang dibuat oleh Pemborong.

6.

Menyusun Berita Acara Kemajuan Pekerjaan Pemeliharaan pekerjaan, serah


Terima pertama dan Kedua pekerjaan Konstruksi.

7. Meneliti gambar-gambar pelaksanaan (Shop Drawings) yang diajukan oleh


Pemborong.

KAK Konsultan Pengawas Pembangunan IPAL

8.

Meneliti gambar-gambar yang telah sesuai dengan pelaksanaan ( As-Built


Drawings ) sebelum Serah Terima Pertama.

9.

Menyusun daftar cacat / kekurangan sebelum Serah Terima Pertama,


mengawasi perbaikannya pada masa pemeliharaan, dan Laporan Akhir
Pekerjaan Pengawasan.
10. Bersama Konsultan perencana menyusun petunjuk pemeliharaan dan
penggunaan bangunan gedung.

III. TANGGUNG JAWAB PENGAWAS


A. Konsultan Pengawas bertanggung jawab secara profesional atas jasa pengawasan
yang dilakukan sesuai dengan ketentuan dan kode tata laku profesi yang berlaku.
B. Secara umum tanggung jawab konsultan adalah minimal sebagai berikut :
1.

Kesesuaian pelaksanaan konstruksi dengan dokumen pelelangan /


pelaksanaan yang dijadikan pedoman, serta peraturan, standar dan pedoman
teknis yang berlaku.

2.

Kinerja pengawasan telah memenuhi standar hasil pengawasan yang berlaku.

3.

Hasil evaluasi pengawasan dan dampak yang ditimbulkan.

C. Penanggung jawab profesional pengawasan adalah tidak hanya konsultan sebagai


suatu perusahaan tetapi juga bagi para tenaga ahli profesional pengawasan yang
terlibat.

IV. BIAYA
A. BIAYA PENGAWASAN
1.B esarnya biaya pekerjaan pengawasan mengikuti pedoma n dalam
Peratuaran Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 45/PRT/M/2007 tanggal 27
Desember 2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung
Negara yaitu :
a.

Untuk pekerjaan standar berlaku maksimum sesuai yang tercantum


dalam tabel B2, tabel E2

b.

Bila terdapat pekerjaan non standar, maka dihitung secara orang-bulan


dan biaya langsung yang dapat diganti, sesuai dengan ketentuan billing
rate yang berlaku.

c.

Pengaturan komponen pembiayaan pada butir a dan b diatas adalah


dipisahkan antara bangunan standar dan non standar dan harus terbaca
dalam suatu rekapitulasi akhir yang menyebut angka dan huruf.

d.

Besarnya biaya Konsultan Pengawas merupakan biaya tetap dan pasti.

KAK Konsultan Pengawas Pembangunan IPAL

e. Ketentuan pembiayaan lebih lanjut mengikuti Surat Perjanjian


Pekerjaan Pengawasan yang dibuat oleh Pemberi Tugas dan
Konsultan pengawas.
2.

Biaya pekerjaan pengawasan dan tata cara pembayaran


diatur secara kontruktual, meliputi komponen sebagai berikut :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

3.

Honorarium tenaga ahli dan tenaga penunjang,


Materi dan penggandaan laporan,
Pembelian dan atau sewa peralatan,
Sewa Kendaraan
Biaya rapat-rapat,
Biaya Komunikasi
Pajak.

Pembayaran biaya Konsultan Pengawas adalah berdasarkan


prestasikemajuan pekerjaan pengawasan.

B. SUMBER DANA
Sumber dana dari keseluruhan pekerjaan pengawasan
dibebankan dalam Dana APBN yang tercantum dalam DIPA
Nomor : 0750/024-04.2.16/11/2011 Tanggal 20 Desember 2010
dengan Mata Anggaran Kegiatan 533111.
Keluaran
yang
dihasilkan
oleh
Konsultan
Pengawas
berdasarkan Kerangka Acuan Kerja ini adalah lebih lanjut akan
diatur dalam Surat Perjanjian, yang minimal meliputi :
a. Buku harian, yang memuat semua kejadian, perintah / petunjuk
yang penting dari Pemberi Tugas, Kontraktor Pelaksana, dan
Konsultan Pengawas.
b. Laporan harian, berisi keterangan tentang :
1.
2.
3.
4.
5.

Tenaga Kerja,
Bahan-bahan yang datang, diterima atau ditolak,
A l a t -a l a t ,
Pekerjaan-pekerjaan yang diselenggarakan,
Waktu pelaksanaan pekerjaan.

c. Laporan mingguan dan bulanan sebagai resume laporan harian.


d. Berita Acara Kemajuan Pekerjaan untuk angsuran pembayaran.
e. Surat Perintah Perubahan pekerjaan dan Berita Acara
Pemeriksaan Pekerjaan Tambah Kurang
f. Gambar-gambar sesuai
dengan
pelaksanaan (as-built
drawings) dan manual
g. Peralatan-peralatan yang dibuat oleh Kontraktor Pelaksana.
h. Laporan Rapat di lapangan ( site meeting ).
i. Gambar rincian pelaksanaan (shop drawings) dan Time Schedule
yang dibuat oleh Kontraktor Pelaksana.
j. Laporan Akhir Pekerjaan Pelaksanaan.

KAK Konsultan Pengawas Pembangunan IPAL

VI. KRITERIA
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Konsultan Pengawas pada
Kerangka Acuan Kerja ini harus memperhatikan persyaratan-persyaratan
sebagai berikut :
A.

PERSYARATAN UMUM PEKERJAAN


Setiap bagian dari pekerjaan pengawasan harus dilaksanakan secara
benar dan tuntas sampai dengan memberi hasil yang telah ditetapkan
dan diterima dengan baik oleh Pemberi Tugas.

B.

PERSYARATAN OBYEKTIF
Pelaksanaan pekerjaan pengawasan teknis konstruksi yang
obyektif untuk kelancaran pelaksanaan, baik yang menyangkut
macam, kualitas, dan kuantitas dari setiap bagian pekerjaan sesuai
standar hasil kerja pengawasan yang berlaku.

C.

PERSYARATAN FUNGSIONAL
Pekerjaan pengawasan konstruksi fisik harus dilaksanak an
dengan profesionalisme yang tinggi sebagai Konsultan Pengawas
yang secara fungsional dapat mendorong peningkatan kinerja kegiatan.

D.

PERSYARATAN PROSEDURAL
Penyelesaian
administrasi
sehubungan
dengan
pekerjaan
dilapangan harus dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan peraturan
yang berlaku.

E.

PERSYARATAN TEKNIS LAINNYA.


Selain kriteria umum diatas, untuk pekerjaan pengawasan berlaku pula
ketentuanketentuan seperti standar, pedoman, dan peraturan yang
berlaku, antara lain :
1.

Ketentuan yang diberlakukan untuk pekerjaan yang bersangkutan,


yaitu Surat Perjanjian Pekerjaan Pelaksanaan beserta
kelengkapannya, dan ketentuanketentuan sebagai dasar
perjanjiannya.

2.

Yang termuat dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum


Nomor : 45/PRT/M/2007 tanggal 27 Desember 2007 tentang,
Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara.

KAK Konsultan Pengawas Pembangunan IPAL

VII. PROSES PEKERJAAN PENGAWASAN


A.

UMUM

Konsultan Pengawas dalam menjalankan tugasnya diperlukan pula oleh


Pengelola Kegiatan agar fungsi dan tanggung jawab Konsultan Pengawas
dapat terlaksana dengan baik, dan menghasilkan keluaran sebagaimana
yang diharapkan oleh Pemberi Tugas.
Konsultan Pengawas harus membuat uraian kegiatan secara terinci yang
sesuai dengan setiap bagian pekerjaan pengawasan pelaksanaan yang
dihadapi dilapangan yang secara garis besar adalah sebagai berikut :
1. Pekerjaan Persiapan
a. Menyusun program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi pekerjaan
pengawasan.
b. Memeriksa Time Schedule / Bar Chart, S-Curve, dan Net Work Planning
yang diajukan oleh Kontraktor Pelaksana untuk selanjutnya diteruskan
kepada Pengelola Kegiatan untuk mendapat persetujuan.
2. Pekerjaan Teknis Pengawasan Lapangan
a. Melaksanakan pekerjaan pengawasan secara umum, pengawasan
lapangan, koordinasi dan inspeksi kegiatan kegiatan pembangunan agar
pelaksanaan teknis yang dilakukan dapat secara terus menerus sampai
dengan pekerjaan diserahkan untuk kedua kalinya.
b. Mengawasi kebenaran ukuran, kualitas dan kuantitas dari bahan atau
komponen bangunan, peralatan dan perlengkapan selama pekerjaan
pelaksanaan dilapangan atau ditempat kerja lainnya.
c. Mengawasi kemajuan pelaksanaan dan mengambil tindakan yang tepat
dan cepat, agar batas waktu pelaksanaan minimal sesuai dengan jadwal
yang ditetapkan.
d. Memberikan masukan pendapat teknis tentang penambahan atau
pengurangan pekerjaan yang dapat mempengaruhi biaya dan waktu
pekerjaan serta berpengaruh pada ketentuan kontrak, untuk
mendapatkan persetujuan dari Pemberi Tugas.
e. Memberi petunjuk, perintah sejauh tidak mengenai pengurangan dan
penambahan biaya dan waktu pekerjaan serta tidak menyimpang dari
kontrak, dapat langsung disampaikan kepada Pemborong, dengan
pemberitahuan tertulis kapada Pemberi Tugas.
f.

Memberi bantuan dan petunjuk kepada Pemborong dalam


mengusahakan perijinan
sehubungan
dengan
pelaksanaan
pembangunan.

3. Konsultasi
a. Melakukan konsultasi kepada Pemberi Tugas untuk membahas segala
masalah dan persoalan yang timbul selama masa pembangunan.
b. Mengadakan rapat lapangan secara berkala sedikitnya dua kali dalam
sebulan, dengan Pemberi Tugas, Perencana dan Pemborong dengan
tujuan untuk membicarakan masalah dan persoalan yang timbul dalam
KAK Konsultan Pengawas Pembangunan IPAL

pelaksanaan, kemudian membuat risalah dan mengirimkan kepada


semua pihak yang bersangkutan, serta sudah diterima paling lambat 1
minggu kemudian
Mengadakan rapat diluar jadwal rutin tersebut apabila dianggap
mendesak.

4. Laporan
a.

Memberi laporan dan pendapat teknis administrasi dan teknis teknologis


kepada Pemberi Tugas, mengenai volume, Prosentase dan nilai bobot
bagian - bagian pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh pemborong.

b.

Melaporkan kemajuan pekerjaan yang nyata dilaksanakan, dan


dibandingkan dengan jadwal yang telah disetujui.

c.

Melaporkan bahan-bahan bangunan yang dipakai, jumlah tenaga kerja


dan alat yang digunakan.

d.

Memeriksa gambar-gambar kerja tambahan yang dibuat oleh Pemborong


terutama yang mengakibatkan tambah atau berkurangnya pekerjaan, dan
juga perhitungan serta gambar konstruksi yang dibuat oleh Pemborong
(Shop Drawings).

5. Dokumen
a.

Menerima dan menyiapkan Berita Acara sehubungan dengan


penyelesaian pekerjaan di lapangan, serta untuk keperluan pembayaran
angsuran.

b.

Memeriksa dan menyiapkan daftar volume dan nilai pekerjaan dilapangan


serta penambahan atau pengurangan pekerjaan guna keperluan
pembayaran.

c.

Mempersiapkan formulir, laporan harian, mingguan dan bulanan, Berita


Acara kemajuan pekerjaan, penyerahan pertama dan kedua serta
formulir - formulir lainnya yang diperlukan untuk kebutuhan dokumen
pembangunan.

VIII. MASUKAN
A. INFORMASI.
1.

Untuk melaksanakan tugasnya, Konsultan Pengawas harus mencari sendiri


informasi yang dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh Pemberi
Tugas termasuk melalui Kerangka Acuan Kerja ini.

2.

Konsultan Pengawas harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan


dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Pemberi Tugas maupun
yang dicari sendiri. Kesalahan pengawasan/kelalaian pekerjaan sebagai
akibat dari kesalahan informasi menjadi tanggung jawab sepenuhnya dari
Konsultan Pengawas.

KAK Konsultan Pengawas IPAL

3.

Informasi pengawasan antara lain :


a. Dokumen pelaksanaan yaitu :
i. Gambar-gambar pelaksanaan,
ii. Rencana kerja dan syarat-syarat,
iii. Berita Acara Aanwijzing sampai dengan penunjukan Pemborong,
iv. Dokumen Kontrak Pelaksanaan/Pemborongan.
b.

Bar Chart dan S-Curve dan Net Work Planning dari pekerjaan yang dbuat
oleh Pemborong ( setelah disetujui ).

c.

Kerangka Acuan Kerja ( KAK) Pengawasan.

d.

Peraturan-peraturan, standar dan pedoman yang berlaku untuk


pekerjaan pengawasan teknis konstruksi, termasuk petunjuk teknis simak
pengawasan mutu pekerjaan, dll.

e.

Informasi lainnya.

B. TENAGA
Untuk melaksanakan tugasnya, Konsultan Pengawas harus menyediakan tenaga
yang memenuhi kebutuhan proyek, baik ditinjau dari lingkup (besar) Pekerjaan
maupun tingkat kekomplekan pekerjaan.
Tenaga-tenaga ahli yang dibutuhkan dalam kegiatan pengawasan ini minimal
terdiri dari : (kualifikasi masing-masing tenaga ahli disesuaikan berdasarkan
kebutuhan / kompleksitas pekerjaan.
Tenaga Ahli yang dibutuhkan untuk masing-masing kegiatan pengawasan
sekurang-kurangnya terdiri dari :
1.

Koordinator Pengawas (S1 Tehnik Lingkungan) : 1 orang pengalaman


professional min 5 th

2.

Tenaga Ahli Penyehatan Lingkungan (S1 Tehnik Penyehatan Lingkungan) : 1


orang pengalaman professional min 3 th

3.
4.
5.
6.

Tenaga Ahli Sipil (S1 Sipil) : 1 orang pengalaman professional min 3 th


Tenaga Ahli M/E
(S1 M/E) : 1 orang pengalaman professional min. 3 th
Tenaga Ahli Arsitektur (SI Ars) : 1 orang pengalaman professional min. 3 th
Tenaga Pendukung / Administrasi dan keuangan (SMA/SMEA) : 1 orang
pengalaman professional min. 3 th

IX. PROGRAM KERJA


A. Sebelum melaksanakan tugasnya Konsultan Pengawas harus segera menyusun :
1.

Program kerja termasuk jadwal kegiatan secara detail.

2.

Alokasi tenaga ahli yang lengkap ( disiplin dan jumlahnya ).


Tenaga-tenaga yang diusulkan oleh konsultan Pengawas harus mendapatkan
persetujuan dari Pemberi Tugas.

3.

Konsep penanganan pekerjaan pengawasan.

KAK Konsultan Pengawas IPAL

B . Program kerja secara keseluruhan harus mendapatkan persetujuan dari Pemberi


Tugas.

X. PENUTUP
A. Setelah Kerangka Acuan Kerja ini diterima, konsultan hendaknya memeriksa
semua bahan masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain yang
dibutuhkan.
B. Berdasarkan bahan-bahan tersebut, maka selanjutnya konsultan agar segera
menyusun program kerja untuk dibahas dengan Pemberi Tugas.

Dibuat
Tanggal

di

:
Jakarta
:Maret 2011

Pejabat Pembuat Komitmen

Hildah Afiati, S.Gz.


NIP. 1983092902005012001

KAK Konsultan Pengawas IPAL

KAK Konsultan Pengawas Renovasi Gedung Perawat an NAPZA (Bangsal Puri Nurani)

10

Anda mungkin juga menyukai