Soal Korelasi
Soal Korelasi
Contoh soal 1
1. Ingin diketahui seberapa kuat hubungan antara besarnya pendapatan seseorang dengan
pengeluaran (konsumsi) per bulan. Data dari 6 orang yang diwawancarai diperoleh data
sebagai berikut:
X (pendapatan)
(ribuan)
Y (konsumsi)
(ribuan)
Untuk menghitung koefisien korelasi maka disusun tabel bantu sebagai berikut:
Tabel . Tabel Bantu Analisis Korelasi Product Moment
n
1
2
3
4
5
6
X
800
900
700
600
700
800
4.500
Y
300
300
200
100
200
200
1.300
X2
640.000
810.000
490.000
360.000
490.000
640.000
3.430.000
Y2
90.000
90.000
40.000
10.000
40.000
40.000
310.000
= 4.500
= 1.300
X2
= 3.430.000
Y2
= 310.000
XY = 1.010.000
n=6
XY
240.000
270.000
140.000
60.000
140.000
160.000
1.010.000
Untuk menghitung koefisien korelasi, maka nilai-nilai tersebut dimasukkan dalam rumus
koefisien korelasi sebagai berikut.
r
6 (1.010.000) - (4.500)(1.300)
6 . (3.430.000) ( 4.500) 2
6 . (310.000) (1.300) 2
6.060.000 5.850.000
20.580.000 20.250.000 1.860.000 1.690.000
210.000
330.000 170.000
210.000
574,4563 x 412,3106
210.000
236.854,4
= 0,886621
Jadi diperoleh nilai koefisien korelasi ( r ) sebesar 0,886621 karena nilainya positif dan
mendekati 1 berarti hubungan konsumsi dan pendapatan kuat dan searah (positif), artinya
peningkatan pendapatan seseorang akan diikuti dengan peningkatan pengeluaran (konsumsi).
Uji Hipotesis Hubungan (Uji Signifikan)
Pengujian hipotesis hubungan digunakan uji statistik yang disebut Uji t (t-student).
Parameter yang diuji yaitu korelasi dinotasikan dengan (lihat bab Estimasi Parameter). Uji
hipotesis hubungan pada dasarnya adalah menguji signifikansi koefisien korelasi, apakah
besar kecilnya hubungan yang diperoleh itu kebetulan saja atau memang ada hubungan yang
sesungguhnya.
Rumus Uji t untuk uji hubungan adalah:
t
r2 n 2
1- r2
Selain menggunakan Uji t, pengujian hipotesis hubungan dapat menggunakan kriteria nilai
korelasi tabel (rtabel) yaitu dengan cara membandingkan nilai koefisien korelasi (rhitung) dengan
nilai rtabel.
Jika rhitung > rtabel maka hubungan antar variabel signifikan
Jika rhitung rtabel maka hubungan antar variabel tidak signifikan
Contoh soal 2
2. Misalkan menggunakan data sebelumnya yaitu hubungan antara pendapatan dan
konsumsi. Diajukan hipotesis yang menyatakan ada hubungan yang signifikan antara
pendapatan dengan konsumsi.
Penyelesaian:
1. Rumusan hipotesis:
Ho : = 0
Ha : 0
Taraf = 0,05 selanjutnya dapat dicari nilai ttabel pada = 0,05 (uji 2 pihak /2 = 0,025)
derajat bebas = n 2 = 6 2 = 5 yaitu sebesar 2,776451
Kriteria pengujian:
Ho ditolak jika thitung > ttabel atau probabilitas < 0,05
Ho diterima jika thitung ttabel atau probabilitas 0,05
Uji statistik (Uji t)
Menghitung nilai t dengan rumus: t =
r2 n 2
1- r2
=
=
=
(0,886621) 2 6 2
1 - (0,886621) 2
0,786096 x 2
1 0,786096
1,572193
0,213904
1,572193
0,462497
= 3,39936
Jadi diperoleh nilai thitung sebesar 3,39936.
Kesimpulan
Karena thitung (3,39936) > ttabel (2,776451) maka Ho ditolak, artinya hubungan kedua
variabel signifikan, atau pendapatan memiliki hubungan yang signifikan dengan
konsumsi. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan ada hubungan yang signifikan
antara konsumsi dengan pendapatan diterima.
Pengujian koefisien korelasi dapat juga dilakukan dengan cara membandingkan
nilai koefisien korelasi dengan nilai korelasi tabel atau r tabel, sehingga perlu dicari nilai
rtabel pada taraf = 0,05 dan n = 6 yaitu diperoleh rtabel = 0,811 (lihat tabel r). Karena nilai
rhitung (0,886621) > rtabel (0,811) maka Ho ditolak, artinya pendapatan memiliki hubungan
signifikan dengan konsumsi.
Contoh soal 3
2. Menggunakan data pada contoh korelasi Product Moment dengan menambah variabel jumlah
anak, sehingga akan dihitung hubungan antara pendapatan (X1) dan jumlah anak (X2) dengan
konsumsi (Y), dengan data sebagai berikut:.
n
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
X1 (ribuan)
800
900
700
600
700
800
900
1000
900
1100
X2
3
3
2
1
1
1
1
3
3
3
Y (ribuan)
300
300
200
100
200
200
250
300
300
350
Untuk mencari nilai koefisien korelasi berganda perlu disusun tabel bantu sebagai
berikut:
X1
X2
X12
X12
Y2
X1Y
X2Y
X1X2
800
300
640000
90000
240000
900
2400
900
300
810000
90000
270000
900
2700
700
200
490000
40000
140000
400
1400
600
100
360000
10000
60000
100
600
700
200
490000
40000
140000
200
700
800
200
640000
40000
160000
200
800
900
250
810000
62500
225000
250
900
1000
300
1000000
90000
300000
900
3000
900
300
810000
90000
270000
900
2700
10
1100
350
1210000
122500
385000
1050
3300
8400
21
2500
7260000
53
675000
2190000
5800
18500
Untuk menghitung koefisien korelasi berganda, maka terlebih dahulu dihitung koefisien
korelasi antar variabel.
10 (2.190.000) - (8.400)(2.500)
rx1y =
rx2y =
rx1x2 =
= 0,891
= 0,824
= 0,638
Selanjutnya dari nilai koefisien korelasi antar variabel dapat dihitung koefisien korelasi
berganda:
2
Rx1x2y =
1 rx1x 2
0,536
0,593
= 0,951
Hasil perhitungan diperoleh koefisien korelasi berganda ( R ) sebesar 0,951 karena
nilainya mendekati 1 berarti terdapat hubungan yang sangat kuat antara pendapatan dan
jumlah anak dengan konsumsi.
Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi merupakan ukuran kesesuaian (goodnes of fit) garis regresi
linier berganda terhadap suatu data (dibahas pada bab selanjutnya), atau dapat digunakan
untuk mengukur besarnya kontribusi variabel bebas (X) terhadap variasi perubahan
variabel terikat (Y). Nilai koefisien determinasi terletak antara 0 R2 1, dan biasanya
dinyatakan dalam persentase. Nilai R2 semakin mendekati 1 menunjukkan semakin besar
kontribusi variabel bebas (X) terhadap variasi perubahan variabel terikat (Y). Misalnya
mengambil contoh sebelumnya dimana diperoleh nilai R = 0,951 maka R 2 = 0,9512 =
0,90440 artinya seluruh variabel bebas yaitu pendapatan dan jumlah anak memberikan
kontribusi sebesar 90,44% terhadap variasi konsumsi. Sisanya sebesar 9,56% merupakan
kontribusi variabel lain.
Uji Signifikan Koefisien Korelasi Berganda (Uji Hipotesis)
Pengujian signifikansi koefisien korelasi ganda dilakukan dengan Uji F (Anova)
yang rumusnya sebagai berikut:
F =
R 2 /( k )
(1 R 2 ) /( n k 1)
Keterangan:
R2 = Koefisien determinasi
k
= Jumlah kasus
Contoh soal 4
3. Misalkan pada contoh sebelumnya diajukan hipotesis yang menyatakan ada hubungan yang
signifikan antara pendapatan dan jumlah anak dengan konsumsi.
Penyelesaian:
a. Rumusan hipotesis:
Ho : = 0 Tidak ada hubungan yang signifikan antara pendapatan dan jumlah dengan
konsumsi
Ha : 0 Ada hubungan yang signifikan antara pendapatan dan jumlah anak dengan
konsumsi
b. Taraf = 0,05 selanjutnya dapat dicari nilai Ftabel pada = 0,05 derajat bebas = n k 1 = 10 2 - 1 = 7, diperoleh Ftabel = 4,74.
c. Kriteria pengujian:
Ho ditolak jika Fhitung > Ftabel atau probabilitas < 0,05
Ho diterima jika Fhitung Ftabel atau probabilitas 0,05
d. Uji statistik (Uji F)
F
R 2 /( k )
=
(1 R 2 ) /( n k 1)
0,9512 / 2
(1 0,9512 ) /(10 2 1)
0,90440 / 2
= 0,095599 / 7
0,45221
= 0,01365
= 33,1113
e. Kesimpulan
Nilai Fhitung sebesar 33,1113 dibandingkan dengan nilai Ftabel. Karena Fhitung (33,1113) >
ttabel (4,74) maka Ho ditolak, artinya ada hubungan yang signifikan antara pendapatan
dan jumlah dengan konsumsi.
Contoh soal 4
4. Seorang mahasiswa melakukan survai untuk meneliti apakah ada korelasi antara nilai
statistik
dengan
mahasiswa yang telah menempuh mata kuliah statistik dan ekonometrik. (Sumber: Suliyanto
Undip)
Pemecahan
A. Judul Hubungan antara kemampuan mahasiwa dalam memahami ilmu statistika dan
ilmu ekonometrika.
B. Pertanyaan Penelitian
Apakah terdapat korelasi positif antara kemampuan mahasiswa dalam memahami
ilmu statistika dan ilmu ekonometrika ?
C. Hipotesis
Terdapat korelasi positif kemampuan mahasiwa dalam memahami ilmu staistika
dan ilmu ekonometrika
D. Kriteria pengujian
Ho
Hasil perhitungan:
xy 1
xy 1
6 d i2
n(n 2 1)
6 x7
0,96
10(100 1)
xy n 2
(1 r 2 )
0,96 10 2
9,697
(1 0,92)
Kesimpulan
Contoh soal 5
5.Hasil penelitian tentang hubungan antara biaya iklan dengan volume penjualanan pada suatu
perusahaan tersaji dalan table berikut. Tentukan koefisien korelasinya? dalam Rp 1000,-.
(Sumber:shohibul Munir Un. Mercu Buana)
Volume Penjualan
(X)
1
5
(Y)
2
40
X2
3
25
Y2
4
1600
XY
5
200
50
49
2.500
350
10
60
100
3.600
600
12
65
144
4.225
780
15
70
225
4.900
1.050
20
80
400
6.400
1.600
25
92
625
8.464
2.300
30
100
900
10.000
3.000
X = 124
Y = 557
2.468
41.689
9.880
N=8
r
r
8 2..468 124
8 41.689 557
9.972
0,989
4368 x 23.263