Anda di halaman 1dari 6

DRAFT KERANGKA ACUAN KERJA

Lembaga

: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta


Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan
Unit Organisasi :
Program
:
Kegiatan
: Dukungan Kelembagaan Pemerintah dan Sektor
Swasta untuk
Co-Working Social Enterprise +
(An Integrated Social Enterprise Ecosystem Supporting
Hub)
No DPA
:
URAIAN PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Jumlah penduduk miskin di DKI Jakarta pada bulan Maret 2015 sebesar
398,92ribu orang (3,93 persen). Selain itu, terdapat berbagai masalah
sosial di jakarta yang mengancam ketahanan masyarakat atau
keamanan manusia (human security) dikarenakan arus urbanisasi,
terobosan teknologi dan tantangan globalisasi sehingga terjadi
peningkatan secara sporadis yaitu kemiskinan, penggangguran,
permasalahan PMKS, perdagangan manusia, kekerasan rumah tangga,
Kesenjangan sosial, terrorisme, krisis identitas budaya, moralitas,
tawuran, Konflik SARA, Narkoba, serta peningkatan kebutuhan
pengelolaan
dan
kebijaksanaan
bagi
kelompok
masyarakat
berkebutuhan khusus (Difable). Memperhatikan hal tersebut
dibutuhkan solusi atas permasalahan non-tradisional diatas dengan
metode pendekatan terpadu dan non-konvensional.
Kewirausahaan sosial diperhatikan sebagai salah satu bentuk solusi
atas masalah kekurang-berlanjutan (sustainability) berbagai lembaga
masyarakat baik milik pemerintah maupun lembaga masyarakat non
pemerintah dalam mendukung misi nya untuk mengatasi urgensitas
berbagai masalah-masalah sosial. Melalui konsep business dan
aktivitas komersil yang sadar akan tanggung jawab langsung kegiatan
dan aktivitas bisnis dengan masalah lingkungan dan sosial (socially
and environmentally conscious business), maka konsep kewirausahaan
sosial berkembang pesat dan mulai diadopsi berbagai LSM / NGO,
Yayasan, dan perusahaan serta lembaga non-pemerintah diberbagai
belahan dunia untuk mengurangi beban pemerintah. Bebagai cowroking dan inkubator kewirausahaan sosial berkembang dan menjadi
sarana ruang perkembangan para wirauasha sosial.

Indonesia hanya memiliki kurang lebih 450.000 wirausaha atau 0.18%


(sumber IFC-World Bank) dari total populasi yang masih sangat jauh di
bawah angka ideal untuk mempersiapkan diri mengantisipasi MEA
(Masyarakat Ekonomi ASEAN) bahkan menurut BPS (Badan Pusat
Statistik), teridentifikasi trend penurunan minat wirausaha pemuda di
Jakarta.
Kemudian memperhatikan trend perkembangan kewirausahaan sosial
yang digali dari Buku karya Dewi Meisari dkk, dengan judul Berani
jadi wirausaha sosial yang dicetak oleh DBS Foundation
(Development Bank Singapore Foundation) dan diluncurkan oleh Pusat
UKMC Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia), dan upaya
Dinas Olahraga dan Pemuda Pemprov DKI Jakarta untuk menyambut
inisiatif SEM Social Cooperatives sebuah LSM dari Seoul Metropolitan
Government, Korea Selatan untuk memberdayakan wirausaha sosial
muda di Kota Jakarta, selain itu adanya studi-studi kasus mengenai
dukungan ekosistem kewirausahaan sosial (social entrepreneurship
ecosystem support) oleh pemerintah dan sektor swasta di negaranegara lain seperti di Inggris, Tiongkok, India, Mesir, Korea Selatan,
Singapura, dan Thailand. Serta hasil penelitian studi empiris pada
periode tahun 2013-2015 berbentuk master thesis pegawai tugas
belajar atas nama Luqman Abdurrahman dengan judul Social
Enterprise Role on Human Security Through Social Capital Building
ASEAN Social Enterprises Case Studies.
Oleh karenanya dengan sangat mendesak diperlukan adanya
dukungan berbagai pihak utamanya sektor swasta maupun
pemerintah untuk fokus mendukung pengembangan eko-sistem
(Lingkungan) pendukung perkembangan kewirausahaan sosial. Salah
satu usulan adalah pembentukan Lembaga Terpadu pengembangan
ekosistem Kewirausahaan Sosial yang memiliki mekanisme
pengelolaan sebagai Badan Layanan Umum Daerah yang dapat
dikembangkan dimulai di Kota Jakarta Selatan mengingat berbagai
lingkungan pendukung kewirausahaan sosial yang berada didalam
maupun disekitar lingkungan wilayah Kota Jakarta Selatan yang sangat
mendukung, yaitu seperti keberadaan Gepi Ciputrapreneur, British
Council, INOTEK, Unltd Indonesia, Universitas Indonesia, MarkPlus inc,
Angin, dan sebagainya.
2. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari kegiatan ini adalah merencanakan suatu
bentuk dukungan kelembagaan pemerintah dan sektor swasta bagi
pembentukan kelompok kerja (working group) yang dapat berfokus
dalam pengembangan dukungan ekosistem bagi kewirausahaan sosial,

pembentukan forum CSR dan fasilitasi ruang semi-publik (semi-public


space) oleh pemerintah yang akan dikelola oleh kelompok kerja yang
terdiri dari gabungan ASN dan Non-ASN yang diberikan keleluasaan
pengembangan kreativitas, dan akan diberi nama co-working social
enterprise+
(Lembaga
Terpadu
pengembangan
ekosistem
Kewirausahaan Sosial)

3. Sasaran
Tersusunnya suatu kelompok kerja, pembentukan forum CSR fasilitas
ruang semi-publik dan bentuk kegiatan (grand design) dalam rangka
dukungan Kelembagaan Pemerintah dan Sektor Swasta untuk coworking social enterprise+ (Lembaga Terpadu pengembangan
ekosistem Kewirausahaan Sosial)
4. Lokasi Kegiatan
Lokasi Kegiatan dan ruang semi-publik akan dilaksanakan di wilayah
adminsitratif Kota Jakarta Selatan. Tempat spesifik yang akan
dipergunakan di Gedung Teknis di Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan.
5. Sumber Pendanaan
Kegiatan ini akan dibiayai dari sumber pendanaan, hibah, atau
pembiayaan apapun yang sifatnya tidak mengikat
6. Nama dan Organisasi Pejabat Pembuat Komitmen
Nama Pejabat Pembuat Komitmen: Proyek/Satuan Kerja: 7. Data Dasar
a. Survey
data
sekunder
untuk
mengetahui
kondisi
dunia
kewirausahaan khususnya di Jakarta Selatan dan prospek
pengembangan sistem kewirausahaan sosial yang mendapat
dukungan kelembagaan Pemerintah dan Sektor Swasta untuk CoWorking Social Enterprise (An Integrated Social Enterprise
Ecosystem Supporting Hub)
b. Survey lapangan untuk melihat lokasi yang direncanakan sebagai
pusat untuk Co-Working Social Enterprise (An Integrated Social
Enterprise Ecosystem Supporting Hub)
c. Rencana Anggaran Biaya
8. Standar Teknis
9. Studi-Studi Terdahulu

Studi terdahulu yang dilakukan adalah Buku karya Dewi Meisari dkk,
dengan judul Berani jadi wirausaha sosial yang dicetak oleh DBS
Foundation (Development Bank Singapore Foundation) bekerjasama
dengan UKMC FEB Universitas Indonesia) , dan studi studi kasus
tentang dukungan ekosistem kewirausahaan sosial (social
entrepreneurship ecosystem support) oleh pemerintah dan sektor
swasta di negara-negara lain seperti di Inggris, Tiongkok, India,
Mesir, Korea Selatan, Singapura, dan Thailand. Serta studi empiris
terbaru berbentuk master thesis atas nama Luqman Abdurrahman
dengan judul Social enterprise role on human security through
social capital building Asean Social Enterprises Case Studies
tahun 2015.
10. Lingkup Kegiatan
Ruang lingkup kegiatan ini meliputi:
a. Mendesain co-working space sebagai hub pendukung ekosistem
kewirausahaan sosial
b. Membentuk kelompok kerja (working group) dan membangun
unit kolaborasi yang akan terlibat utamanya pihak pemerintah,
lembaga masyarakat, dan swasta dalam hal perencanaan aset,
fasilitas untuk kegiatan operasional, manajemen, administrasi,
dan keuangan, serta pengembangan usaha sosial.
c. Merancang pusat pelatihan dan pengembangan kewirausahaan
sosial (social enterprise training and development centre) yang
akan berfokus pada riset-riset terbaik terkait basis data tentang
pihak-pihak yang akan terlibat, pemetaan masyarakat,
identifikasi potensi dan masalah, analisis pengembangan
kewirausahaan sosial, social entrepreneurship outlook/overview,
dan coffeetable book for promoting social entrepreneurship
11. Keluaran
Keluaran yang akan dihasilkan adalah suatu kelompok kerja yang
mampu membentuk rencana kegiatan (grand design) dalam rangka
penyaluran dukungan Kelembagaan Pemerintah dan Sektor Swasta
untuk pengembangan Green Co-Working Social Enterprise+
12. Peralatan Material dan Personil dari Penyedia Jasa
Konsultansi
Dalam penyusunan rencana kegiatan dalam rangka dukungan
Kelembagaan Pemerintah dan Sektor Swasta untuk Co-Working Social
Enterprise+ (An Integrated Social Enterprise Ecosystem Supporting
Hub(proposal terlampir)
a.
13. Lingkup Kewenangan Penyedia Jasa

14. Jadwal Tahapan Pelaksanaan Kegiatan


Jadwal tahapan pelaksanaan untuk kegiatan ini dapat dilihat dalam
tabel dibawah ini:
Proposal terlampir

Anda mungkin juga menyukai