Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah

Rinitis alergi merupakan penyakit alergi yang banyak di jumpai, tidak fatal,
tetapi gejalanya dapat menurunkan konsentrasi, produksifitas kerja dan kelelahan
yang dirasakan oleh penderita (Sudrajat, 2006). Rinitis alergi mempengaruhi sekitar
25% populasi umum di seluruh dunia khususnya pada remaja dan anak-anak
(Alrasyid, 2008). Prevalensi rinitis alergi berbeda di setiap negara di Eropa sekitar 1015%, di Jepang sekitar 10% dan Thailand 20% (Madiadipoera, 2009). Di Amerika
Serikat 39 juta orang terkena rinitis alergi, namun hanya 12,3% (4,8 juta) yang
mendapat pengobatan. Angka absen kerja 811.000 hari dan absen sekolah 824.000
hari (Widi,2009). Prevalensi rinitis alergi di Indonesia mencapai 1,5-12,4% dan
cenderung mengalami peningkatan setiap tahunya,prevalensi di indonesia sendiri
belum pernah dilaporkan secara keseluruhan, akan tetapi di beberapa kota adalah
sebagai berikut : di Semarang pada murid SLTP usia 13-14 tahun didapatkan sebesar
18,6% (Suprihati, 2009), di jakarta sebesr 10-20% dan di bandung penduduk usia
lebih dari 10 tahun yang mempunyai gejala rinitis alergi sebnyak 9,8% (Sudrajat,
2006).
Penelitian dilakukan oleh bosquet (2004) didapatkan bahwa terjadi penurunan
kualitas hidup penderita rinitis alergi. Fungsi fisik dari 100 menjadi 84, fungsi sosial
menjadi 70, peran ( fisik ) menjadi 59, peran ( sosial ) menjadi 57, kejiwaan menjadi
73, lelah menjadi 64, nyeri menjadi 55, persepsi umum manjadi 62. Rinitis berdampak
paa penurunan kualitas hidup penderitanya, penurunan produktifitas kerja , prestasi
sekolah, aktifitas sosial dan dapat menyebabkan gangguan psikologis seperti depresi.

Penatalaksanaan rinitis alergi sampai saat ini meliputi pencegahan dengan


menghindari kontak alergen, terapi medikamentosa, dan imunoterapi. Masing-Maing
dari pengobatan tersebut memiliki keterbatasan. Cara sederhana untuk pencegahan
rinitis alergi adalah menghindri kontak dengan alergen tetapi dalam prakteknya sangat
sulit dilakukan. Terapi medikamentosa dengan antihistamin sebagai terapi
simptomatis maupun kortikosteroid sebagai antiinflamasi hanya menghilangkan
gejala, pemakaiannya pun relatif lama dapat menimbulkan masalah dalam hal efek
samping obat maupun dalam hal biaya (Sudrajat, 2006).
Dengan kemajuan teknologi terus dikembangkan terapi pada penyakit rhinitis
alergi salah satunya dengan memberikan vitamin D pada pasien rinitis alergi. Beberapa
aspek kekebalan bawaan dipengaruhi oleh vitamin D. Vitamin D menginduksi autophagy
pada makrofag manusia sehingga membantu dalam pertahanan terhadap infeksi
oportuistik. Endogen peptida antimikroba pada sel epitel yang ada di kulit dan paru-paru
disebabkan oleh vitamin D, sehingga memperkuat hambatan bawaan terhadap alergen
lingkungan (Modh et al,2014).
Penelitian sebelumnya menggunakan suplementasi vitamin D, pada pasien rinitis
alergi kadar serum vitamin D menurun dibandingkan dengan orang normal, dengan
pemberian vitamin D maka terjadi peningkatan serum vitamun D dan menimbulkan
perbaikan klinis yang signifikan (Modh et al,2014), namun dalam penelitan tersebut
belum menilai tentang pengaruh pemberin vitamun D terhadap kualitas hidup penderita
rinitis alergi. Maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengaruh
pemberian vitamin D terhadap kualitas hidup pad penderita rinitis alergi sedang-berat.
Rumusan Masalah

Sebagaimana telah dijelaskan diatas, maka dapat disusun rumusan masalah sebagai
berikut : Apakah pemberian vitamin D berpengaruh terhadap kualitas hidup penderita rinitis
alergi ?

Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Menggambarkan pengaruh pemberian vitamin D terhadap kualitas hidup pasien
rhinitis alergi
Tujuan Khusus
Mengetahui aspek kualitas hidup yang berpengaruh terhadap penderita rinitis alergi
sebelum pemberian vitamin D
Mengetahui aspek kualitas hidup yang berpengatuh terhadap penderita rinitis alergi
sesudah pemberian vitamin D
Mengetahui perbedaan kualitas hidup penderita rinitis alergi antara perlakuan dan
kontrol
Manfaat Penelitian
Manfaat Teoritis
Sebagai acuan untuk penelitian lebih lanjut tentang pemberian vitamin D terhadap kualitas
hidup pada penderita rinitis alergi
Manfaat Praktis
Sebagai pertimbangan metode pengobatan pada penderita rinitis alergi.

Anda mungkin juga menyukai