Anda di halaman 1dari 15

NURMALITA CAESARLIA

1. Apa tujuan KB?


Suatu program pemerintah yang bertujuan untuk mengendalikan jumlah
penduduk melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran,
peningkatan kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan keluarga kecil,
sejahtera, bahagia, dan berkualitas.
suatu tindakan yang membantu individu atau pasangan suami isteri untuk
- mengatur interval di antara kehamilan
- menentukan jumlah anak dalam keluarga
- mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan
- menghindari kelahiran yang tidak diinginkan
- mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami isteri
(KB dan kontrasepsi, dr.Hanafi Hartanto)
2. Apa Macam2 alat kontrasepsi, indikasi dan efek samping serta
mekannisme?

NURMALITA CAESARLIA

Metode Amenore Laktasi (MAL)


- Kontrasepsi yang mengandalkan pemberian air susu ibu (Asi)
- MAL sebgai kontrasepsi bila :
a. Menyusui secara penuh (full breast feeding)
b. Belum haid
c. Umur bayi <6 bulan
- Efektif sampai 6 bulan
- Harus dilanjutkan dengan pemakaian metode kontrasepsi
lainnya
- Cra kerja (penundaan/penekanan ovulasi)
- Keberhasilan 98% pada enam buln pasca persalinan
- Keuntungan
Untuk bayi
a. Mendapat kekebalan pasif (mendapatkan antibodi
perlindungan lewat asi)
b. Sumber asupan gizi yang terbaik dan sempurna untuk
tumbuh kembang bayi
c. Terhinar dari keterpaparan terhadap kontaminasi dari
air, susu lain atau forula, atau alat minum yang di pakai.
Untuk ibu

NURMALITA CAESARLIA

a. Mengurangi perdarahan paskaperalinan


b. Mengurangi resiko anemia
c. Meningkatkan hubungan psikologig ibu dan bayi
- Yang seharusnya tidak pakai MAL
a. Perempuan yang sudah mendapat haid setelah bersalin
b. Perempuan yg tidk menyusui scr eksklusif
c. Perempuan yang bayinya sudah berumur lebih dari usia
6 bulan
d. Perempuan bekerja dan terpisah dari bayi leih lama
dari 6 jam.
Keluarga Berencna Alamiah (KBA)
- cara :
a. metode lendir serviks
b. sistem kalender
c. metode suhu basal
- mekanisme kerja : untuk kontrasepsi senggama dihindari pada
masa subur yaitu pada fase siklus menstruasi dimana
kemungkinan terjadi konsepsi/kehamilan.
- Keuntungan
a. Dapat digunakan untuk menghindari atau mencapai
kehamilan.
b. Tidak ada resiko kesehatan yang berhubungn dengan
kontrasepsi
c. Tidak ada efek samping sistemik
d. Murah atau tanpa biaya

Senggama Terputus
Senggama terputus adalah cara mencegah kehamilan dengan menarik penis
dari vagina sebelum terjadi ejakulasi. Cara ini merupakan cara kontrasepsi
yang tertua dikenal manusia, dan mungkin masih merupakan cara yang paling
banyak dilakukan sampai sekarang. Keuntungannya adalah cara ini tidak
membutuhkan biaya dan persiapan. Kekurangannya adalah memerlukan
pengendalian diri yang besar dari laki-laki, dan banyak laki-laki yang tidak bisa
mengontrol emosionalnya. Kegagalan dengan cara ini dapat disebabkan oleh:
A. Adanya pengeluaran air mani sebelum ejakulasi yang dapat mengandung
sperma, apalagi pada koitus yang berulang.
B. Terlambatnya pengeluaran penis dari vagina
C. Pengeluaran semen dekat pada vulva dapat menyebabkan kehamilan,
misalnya karena adanya hebungan antara vulva dan kanalis servikalis uteri
oleh benang lendir serviks uteri yang pada masa ovulasi mempunyai
spinnbarkeit yang tinggi.

NURMALITA CAESARLIA

B. Pembilasan Pasca Senggama


Pembilasan pascasenggama dilakukan oleh perempuan dengan cara membilas
vagina dengan air biasa dengan atau tanpa larutan obat (cuka atau obat
lainnya) segera setelah berhubungan seks. Maksudnya untuk mengeluarkan
sperma secara mekanik dari vagina. Penambahan cuka disini ialah untuk
memperoleh efek spermisida seta menjaga asiditas vagina. Secara alami
perempuan juga bisa mencegah kehamilan dengan cara memperpanjang masa
menyusui.
C. Pantang berkala/sistem kalender
Pantang berkala yang juga diistilahkan dengan sistem kalender mula-mula
diperkenalkan oleh Kyusaku Ogino dari Jepang dan Hermann Knaus dari
Jerman sekitar tahun 1931. Karena itu cara ini juga sering disebut dengan
cara Ogino-Knaus. Dasar pemikirannya adalah perempuan hanya dapat hamil
selama beberapa hari saja dalam tiap daur haidnya. Masa tersebut disebut
masa subur atau fase ovulasi itu dan terjadi sekitar 14 hari (toleransinya
sekitar 2 hari) sebelum hari pertama haid yang akan datang.
Kendalanya adalah sulit bagi perempuan untuk menentukan masa suburnya,
terutama bagi mereka yang masa haidnya tidak teratur. Banyak yang
mengatakan cara ini adalah yang paling aman dan tidak mempunyai efek
samping.

NURMALITA CAESARLIA

D. Kondom
Penggunaan kondom sudah dimulai sejak zaman Mesir kuno. Pada 1553,
Gabrielle Fallopi melukiskan tentang penggunaan kantong sutera diolesi
dengan minyak yang dipasang menyelubungi penis sebelum berhubungan seks
dengan tujuan mencegah laki-laki dari penyakit kelamin.
Penggunaan:
Kondom sebagai alat kontrasepsi baru dimulai pada abad ke-18 di Inggris.
Pada mulanya kondom ini dibuat dari usus biri-biri dan dalam
perkembangannya pada 1844, Goodyear berhasil membuat kondom dari karet.
Kondom yang umumnya dipakai sekarang ini terbuat dari karet dan tersedia
dengan ukuran dan warna yang beragam. Efektivitas kondom ini bergantung
pada mutu dan ketelitian dalam penggunaannya.
Keuntungan:
a. Bila digunakan secara tepat maka kondom dapat digunakan untuk
mencegah kehamilan dan penularan penyakit menular seksual (PMS).

NURMALITA CAESARLIA

b. Kondom tidak mempengaruhi kesuburan jika digunakan dalam jangka


panjang
c. Kondom mudah didapat dan tersedia dengan harga yang terjangkau
Kekurangan:
a. Karena sangat tipis maka kondom mudah robek bila tidak digunakan
atau disimpan sesuai aturan
b. Beberapa pria tidak dapat mempertahankan ereksinya saat
menggunakan kondom.
c. Setelah terjadi ejakulasi, pria harus menarik penisnya dari vagina, bila
tidak, dapat terjadi resiko kehamilan atau penularan penyakit menular
seksual.
Kondom yang terbuat dari latex dapat menimbulkan alergi bagi beberapa
orang.
E. Pessarium (Diafragma Vaginal dan Cervical Cap)
Pessarium merupakan kondom pada perempuan. Secara umum pessarium ini
terbagi dua golongan, yakni diafragma vaginal dan cervical cap. Diafragma
vaginal ini merupakan alat kontrasepsi yang terdiri dari kantong karet yang
berbentuk mangkuk dengan per elastis pada pinggirnya. Pinggir diafragma
mudah dibengkokkan dan disisipkan di bagian atas vagina untuk mencegah
sperma masuk ke saluran reproduksi bagian atas. Supaya efektif hendaknya
dipakai jelly atau krim kontrasepsi untuk pembunuh sperma.
Diafragma ini harus tinggal dalam vagina selama 6 jam setelah melakukan
hubungan seksual. Alat kontrasepsi yang satu ini paling cocok dipakai oleh
perempuan dengan dasar panggul yang tidak longgar dan dengan tonus dinding
vagina yang baik. Namun untuk penggunannya perlu diperiksa dahulu ukuran
difragma yang sesuai.

F. Spermatisida

NURMALITA CAESARLIA

Spermatisida yang dipakai untuk kontrasepsi terdiri atas dua komponen yaitu
zat kimiawi yang mampu mematikan spermatozoa; dan vechikulum yang dipakai
untuk membuat tablet, krim, atau jelly. Spermatisid berguna untuk
mematikan sperma sebelum melewati serviks. Cara kerjanya dengan merusak
membran sel sperma dan menurunkan mobilitas sperma serta kemampuan
sperma di dalam membuahi ovum. Spermatisida terdiri dari bermacam bentuk
seperti suppositorum, jelly atau krim, tablet busa dan tisu KB. Penggunanya
masih sangat sedikit.
Kini di pasaran terdapat banyak obat-obat spermatisida, antara lain dalam
bentuk:
a) Suppositorium: Lorofin suppositoria, Rendel pessaries. Suppositorium
dimasukkan sejauh mungkin kedalam vagina sebelum koitus. Obat ini baru
mulai aktif setelah 5 menit. Lama kerjanya kurang lebih 20 menit sampai 1
jam.
b) Jelly atau crme : 1) Perseptin vaginal jelly, Orthogynol vaginal jelly, 2)
Delfen vaginal crme. Jelly lebih encer daripada creme. Obat ini
disemprotkan kedalam vagina dengan menggunakan suatu alat. Lama
kerjanya kurang lebih 20 menit sampai 1 jam.
c) Tablet busa: Sampoon, volpar, Syn-A-Gen. Sebelum digunakan, tablet
terlebih dahulu dicelupkan kedalam air, kemudian dimasukkan kedalam
vagina sejauh mungkin. Lama kerjanya 30 sampai 60 menit.
d) C-Film, yang merupakan benda yang tipis, dapat dilipat, dan larut dalam
air. Dalam vagina obat ini merupakan gel dengan tingkat dispersi yang
tinggi dan menyebar pada porsio uteri dan vagina. Obat mulai efektif
setelah 30 menit.
G. Pil
Ada tiga macam pil kontrasepsi yaitu: mini pil, pil kombinasi, dan pil
pascasenggama. Selain mencegah terjadinya ovulasi, pil juga mempunyai efek
lain terhadap traktus genitalis. Efeknya berupa perubahan-perubahan pada
lendir serviks, sehingga menjadi kurang banyak dan kental. Dengan demikian
sperma tidak bisa memasuki rongga rahim. Yang umum dipakai adalah pil
kombinasi antara estrogen dan progesteron. Pil terbuat dari hormon sintetik.
Walau macamnya banyak tersedia dipasaran dan tingkat efektivitasnya sangat
tinggi, tidak semua perempuan dapat menggunakan pil kombinasi untuk
kontrasepsi. Keadaan yang tidak diperbolehkan menggunakan pil KB adalah:
1. Perempuan yang mempunyai tumor yang dipengaruhi oleh estrogen
2. Perempuan yang menderita penyakit hati yang aktif, baik akut maupun
menahun
3. Perempuan yang pernah menderita trombophlebitis, tromboemboli, dan
kelainan cerebro-vaskuler
4 Perempuan yang mempunyai penyakit diabetes melitus

NURMALITA CAESARLIA

5. Perempuan yang mengalami depresi, migren, mioma uteri, hipertensi,


oligomenorea. (Khusus untuk kondisi ini bersifat relatif dan pemberian pil
kombinasi bagi perempuan yang mengalami kelainan-kelainan ini harus di
diawasi secara teratur, sedikitnya sekali dalam tiga bulan).
Keuntungan :
Mengurangi resiko terkena kanker rahim dan kanker endometrium.
Mengurangi darah menstruasi dan kram saat menstruasi.
Dapat mengontrol waktu untuk terjadinya menstruasi.
Untuk pil tertentu dapat mengurangi timbulnya jerawat ataupun hirsutism
(rambut tumbuh menyerupai pria).
Kekurangan :
Tidak melindungi terhadap penyakit menular seksual.
Harus rutin diminum setiap hari.
Saat pertama pemakaian dapat timbul pusing dan spotting.
Efek samping yang mungkin dirasakan adalah sakit kepala, depresi, letih,
perubahan mood dan menurunnya nafsu seksual
Kekurangan Untuk pil kb tertentu harganya bisa mahal dan memerlukan
resep dokter untuk pembeliannya.
H. Suntikan
Saat ini terdapat dua macam kontrasepsi suntikan. Pertama, golongan
progestin seperti depoprovera, depogeston, depoprogestin, dan noristerat.
Kedua, golongan progestin dengan campuran estrogen propionat, seperti
cycloprovera. Obat ini bekerja dengan jalan menekan pembentukan hormon
dari otak sehingga mencegah terjadinya ovulasi. Obat suntikan ini sangat
cocok diberikan pada ibu-ibu yang sedang menyusui karena cara kerjanya
tidak mengganggu laktasi.
Keuntungan:
Dapat digunakan oleh ibu yang menyusui.
Tidak perlu dikonsumsi setiap hari atau dipakai sebelum melakukan hubungan
seksual.
Darah menstruasi menjadi lebih sedikit dan membantu mengatasi kram saat
menstruasi.
Kekurangan :
Dapat mempengaruhi siklus mentruasi.
Kekurangan suntik kontrasepsi /kb suntik dapat menyebabkan kenaikan
berat badan pada beberapa wanita.
Tidak melindungi terhadap penyakit menular seksual.
Harus mengunjungi dokter/klinik setiap 3 bulan sekali untuk mendapatkan
suntikan berikutnya.
I. Susuk/implan

NURMALITA CAESARLIA

Ada dua macam susuk yang biasa dipergunakan untuk kontrasepsi, yaitu
norplan dan implanon. Norplan merupakan metoda kontrasepsi berjarak 5
tahun yang terdiri atas 6 kapsul silastik silikon berisi masing-masing 36 mg
levonorgestrel dan disisipkan dibawah kulit. Implanon hanya berjarak 3 tahun
dan berbentuk batang putih lentur dengan panjang 40 mm dan diameter 2mm
dalam suatu jarum yang terpasang pada inserter khusus.
Mekanisme kerja
1. Mengentalkan lendir serviks uteri sehingga menyulitkan penetrasi sperma.
2. Menimbulkan perubahan-perubahan pada endometrium sehingga tidak
cocok untuk implantasi zygote.
3. Pada sebagian kasus dapat pula menghalangi terjadinya ovulasi.
Keuntungan :
Dapat mencegah terjadinya kehamilan dalam jangka waktu 3 tahun.
Sama seperti suntik, dapat digunakan oleh wanita yang menyusui.
Tidak perlu dikonsumsi setiap hari atau dipakai sebelum melakukan hubungan
seksual.
Kekurangan :
Sama seperti kekurangan kontrasepsi suntik, Implan/Susuk dapat
mempengaruhi siklus mentruasi.
Tidak melindungi terhadap penyakit menular seksual.
Dapat menyebabkan kenaikan berat badan pada beberapa wanita.
J. IUD (Intra Uterine Device) atau Alat Kontrasepsi Dalam Rahim
(AKDR)
Sekarang ini di pasaran terdapat berpuluh-puluh jenis IUD. Dari bahan
bakunya IUD yang beredar terdiri dari tiga tipe. Ada yang terbuat dari
plastik, mengandung tembaga, dan ada yang mengandung hormon steroid. Dari
segi bentuknya, IUD terbagi ke dalam bentuk yang terbuka dan tertutup
seperti cincin. Yang banyak dipergunakan dalam program KB masional adalah
IUD jenis Lippes loop.
Dibandingkan dengan alat dan obat kontrasepsi yang lain, IUD mempunyai
keunggulan karena hanya memerlukan satu kali pemasangan, tidak
menimbulkan efek sistemik, ekonomis dan cocok untuk penggunaan secara
masal, efektivitasnya cukup tinggi, dan mudah dilepas jika menginginkan anak
(reversibel). Namun demikian, IUD bisa menimbulkan efek samping seperti
pendarahan, rasa nyeri, kejang perut, dan gangguan atau ketidaknyamanan
pada suami. Bahkan bisa menimbulkan infeksi pelvik dan endometritis.
Keuntungan :
Merupakan metode kontrasepsi yang sangat efektif.
Bagi wanita yang tidak tahan terhadap hormon dapat menggunakan IUD
dengan lilitan tembaga.
IUS dapat membuat menstruasi menjadi lebih sedikit.

NURMALITA CAESARLIA

Kekurangan :
Pada 4 bulan pertama pemakaian dapat terjadi resiko infeksi.
Kekurangan IUD/IUS alatnya dapat keluar tanpa disadari.
Tembaga pada IUD dapat meningkatkan darah menstruasi dan kram
menstruasi.
Walaupun jarang terjadi, IUD/IUS dapat menancap ke dalam rahim.
K. Sterilisasi (tubektomi dan vasektomi)
Dalam prakteknya, sterilisasi dibedakan menjadi dua, yakni vasektomi dan
tubektomi. Tubektomi merupakan upaya sterilisasi yang dilakukan terhadap
perempuan dengan jalan menutup atau memotong indung telur dengan cara
tertentu sehingga yang bersangkutan tidak dapat hamil lagi. Vasektomi adalah
tindakan pengikatan atau pemotongan pada saluran sperma (vas deferens)
yang mengakibatkan seorang laki-laki tidak bisa menghamili lawan jenisnya.
Keunggulan sterlisasi ini diantaranya adalah efektivitasnya hampir 100
persen, tidak mempengaruhi libido seks, dan kegagalan dari pihak pasien
hampir tidak ada.
3. Apa saja faktor2 yg mempengaruhi pemilihan kontrasepsi?
4. Apa hubungan penderita mempunyai riwayat chlamidiasis, hepatitis kronis
dan DM dg keluhan di skenario?
Hipertensi:
Perempuan memiliki hormon estrogen dan progesteronfungsinya mencegah
kekentalan darah serta menjaga dinding pembuluh darah agar tetap baik.
Alat kontrasepsi hormonalketidakseimbangan pada hormon estrogen dan
progesteron dalam tubuhmempermudah retensi ion natrium dan sekresi air
akibar kenaikan renin plasma dan pembentukan angiotensinmempengaruhi
tingkat tekanan darah dan kondisi pembuluh darahhipertensi (Yayasan
Harapan Kita, 2008; Max Josep Herman, 2008).
DM:
Progesteonmengurangi
afinitas
insulin
terhadap
glukosa
dalam
darahhiperglikemia.
Perokok:
Rokokmengandung nikotinmerangsang kinerja saraf simpatispada
pembuluh darahhipertensi.
Hepatitis kronis:
Senyawa DES akan mengalami metabolisme di hepar yang merupakan tempat
detoksifikasi. Jalur yang pertama yakni konversi dari ortho-hidroksilasi
menjadi metabolit catechol. Metabolit utama DES pada beberapa spesies
(tikus, mencit, primata, dan hamster) adalah dienoestrol dan Whidroksidienoestrol yang terbentuk karena katalisis peroksidase (oksidasi)
DES menjadi quinon intermediet. Perubahan quinon menjadi semiquinon akan

NURMALITA CAESARLIA

menghasilkan superoksida yang dapat menyebabkan kerusakan DNA yang


berujung pada kerusakan sel (Hudson et al. 2001).
Prawirohardjo, Sarwono. 2011. Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo
5. Mengapa pasien mengeluhkan tidak menstruasi selama menggunakan suntik
tiap 3 bulan?
Siklus haid:
Penekanan produksi progesteron dan estrogen alami oleh progesteron dan
estrogen sintetiksiklus haid tidak teratur.
6. Apa hubungan tekanan darah pasien A yg meningkat dengan alat
kontrasepsi?
7. Apa kaitan riwayat fibroadenoma mammae dg kasus di skenario?
Riwayat fibroadenoma:
Kanker payudaradipicu oleh kadar estrogen yang tinggi.
8. Apa hubungan riwayat ibu menyusui dan usia 25 tahun dengan pemilihan
alat kontrasepsi?
Metode Amenore Laktasi (MAL)
- Kontrasepsi yang mengandalkan pemberian air susu ibu (Asi)
- MAL sebgai kontrasepsi bila :
d. Menyusui secara penuh (full breast feeding)
e. Belum haid
f. Umur bayi <6 bulan
- Efektif sampai 6 bulan
- Harus dilanjutkan dengan pemakaian metode kontrasepsi
lainnya
- Cra kerja (penundaan/penekanan ovulasi)
- Keberhasilan 98% pada enam buln pasca persalinan
- Keuntungan
Untuk bayi
d. Mendapat kekebalan pasif (mendapatkan antibodi
perlindungan lewat asi)
e. Sumber asupan gizi yang terbaik dan sempurna untuk
tumbuh kembang bayi
f. Terhinar dari keterpaparan terhadap kontaminasi dari
air, susu lain atau forula, atau alat minum yang di pakai.
Untuk ibu
d. Mengurangi perdarahan paskaperalinan
e. Mengurangi resiko anemia
f. Meningkatkan hubungan psikologig ibu dan bayi

NURMALITA CAESARLIA

Yang seharusnya tidak pakai MAL


e. Perempuan yang sudah mendapat haid setelah bersalin
f. Perempuan yg tidk menyusui scr eksklusif
g. Perempuan yang bayinya sudah berumur lebih dari usia
6 bulan
h. Perempuan bekerja dan terpisah dari bayi leih lama
dari 6 jam.
Suntikan setiap 3 bulan (depo provera)
Mekanisme kerja :
a. Obat ini melindungi terjadinya ovulasi dengan jalan menekan
pembentukan GNRH dari hipotalamus
b. Lendir serviks bertambah kental, sehingga menghambat
penetrasi sperma melalui serviks uteri
c. Implantasi ovum dalam endometrium dihalangi
d. Mempengaruhi transpor ovum di tuba.
-

Keuntungan :efektivitasnya tinggi, pemakaianya sederhana, cocok


untuk ibu yang menyusui anak dan ibu yang baru melahirkan.

IUD
Mekanisme kerja :
IUD dlm kavum uteri menimbulkan reaksi peradangan
endometrium yang disertai dengan sebukan leukosit yang dapat
menghancurkan blastokista atau sperma. Pada pemeriksaan cairan
uterus pada pemakai IUD seringkali dijumpai sel-sel makrofag yang
mengandung spermatozoa.
Kar dan kawan-kawan menemukan sifat-sifat dan isi cairan uterus
yg mengalami perubahan2 pada pemakai IUD, yang menyebbkan
blastokista tidak dapat hidup dalam uterus, walaupun sblmnya
terjadi nidasi.
Penelitian lain menemukan sering adanya kontraksi uterus pada
pemakai IUD, yg dapat menghalami nidasi, diduga ini disebabkan olh
meningkatnya kadar prostaglandin dlm uterus pada perempuan tsb.
Pada IUD bioaktif selain menimbulkan peradangan spt pada IUD
biasa, juga oleh ionisasi, ion logam atau bahan lain yang terdapat pd
IUD mempunyai pengaruh terhadap sperma. Menurut penelitian ion
logam yg paling efektif adalah ion logam tembaga.
Keuntungan: tidak ada efek samping hormonal dengan Cu AKDR,
tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI, dapat dipasang
sesudah melahirkan atau abortus, tidak ada interaksi dg obatobatan, membantu mencegah KET.

NURMALITA CAESARLIA

Kerugian :
Perubahan siklus haid(umumnya 3 bulan pertama dan akan
berkurang 3 bln setelahnya), haid lebih lama dan banyak, saat haid
lebih sakit, spottting antar menstruasi, sakit dan kejang selama 35 hari seetelah pemasangan, tdak mencegah IMS.
9. Apa saja yg disampaikan dokter dalam konseling kontrasepsi?
SATU TUJU
SA : beri salam kepada klien scr terbuka dan sopan. Berikan
perhatian penuh pada mereka dan bicara di tempat yang nyaman
serta terjamin privasinya. Yakinkan klien untuk membangun rasa
percaya diri. Tanyakan kpd klien apa yg perlu dibantu serta
jelaskan pelayanan apa yang dapat diperoleh.
T : Tanyakan pd klien info tentang dirinya. Bantu pasien untuk
berbicara ttg pengalaman KB dan kesehatan Reproduksi, tujuan,
kepentingan, harapan, serta keadaan kesehatan dan kehidupan
keluarganya. Tanyakan kontrasepsi yang diinginkan olh klien.
Perhatikan apa yg disampaikan klien sesuai kata2, gear isyarat dan
caranya.
U : uraikan kpd klien mengenai pilihanya dan beri tahu apa pilihan
kontrasepsi yg paling mungkin. Bantula klien pd jenis kontrasepsi yg
diinginkan, serta jelaskan pula jenis2 kontrasepsi lain yg ada,
jelaskan juga alternatif kontrasepsi lain yg mungkin diingini pasien.
TU : BanTUlah klien menentukan pilihanya.
J : jelaskan secara lengkap bagaimana menggunakann kontrasepsi
pilihanya. Jika pasien sudah memilih bila perlu perlihatkan alat
kontrasepsinya, jelaskan cara penggunaanya.
U : perlunya dilakukan kunjungan Ulang. Bicarakan dan buatlah
perjanjian kpn klien akan kembali untuk melakukan pemeriksaan
lanjutan atau permintaan kontrasepsi jika dibutuhkan. Perlu jug
mengingatkan klien untuk kembali apabila terjadi suatu masalah.
Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi
10. Apa hubungan penggunaan griseofulvin dg pemilihan alat kontrasepsi?
Penggunaan antibiotik dapan mempengaruhi beberapa alat
kontrasepsi, efektivitas pada kontrasepsi tersebutu menjadi berkurang.
Sehingga untuk pasien yang minum antibiotik sebaiknya memilih alat
kontrasepsi yang tidak berpengaruh dg antibiotik.
11. Mengapa berat badan pasien B meningkat ketika menggunakan kontrasepsi
suntik?
12. Apa alat kontrasepsi yg harus digunakan pada pasien A dan B? Mengapa ?

NURMALITA CAESARLIA

Pasien B
IUD
Mekanisme kerja :
IUD dlm kavum uteri menimbulkan reaksi peradangan
endometrium yang disertai dengan sebukan leukosit yang dapat
menghancurkan blastokista atau sperma. Pada pemeriksaan cairan
uterus pada pemakai IUD seringkali dijumpai sel-sel makrofag yang
mengandung spermatozoa.
Kar dan kawan-kawan menemukan sifat-sifat dan isi cairan uterus
yg mengalami perubahan2 pada pemakai IUD, yang menyebbkan
blastokista tidak dapat hidup dalam uterus, walaupun sblmnya
terjadi nidasi.
Penelitian lain menemukan sering adanya kontraksi uterus pada
pemakai IUD, yg dapat menghalami nidasi, diduga ini disebabkan olh
meningkatnya kadar prostaglandin dlm uterus pada perempuan tsb.
Pada IUD bioaktif selain menimbulkan peradangan spt pada IUD
biasa, juga oleh ionisasi, ion logam atau bahan lain yang terdapat pd
IUD mempunyai pengaruh terhadap sperma. Menurut penelitian ion
logam yg paling efektif adalah ion logam tembaga.
Keuntungan: tidak ada efek samping hormonal dengan Cu AKDR,
tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI, dapat dipasang
sesudah melahirkan atau abortus, tidak ada interaksi dg obatobatan, membantu mencegah KET.
Kerugian :
Perubahan siklus haid(umumnya 3 bulan pertama dan akan
berkurang 3 bln setelahnya), haid lebih lama dan banyak, saat haid
lebih sakit, spottting antar menstruasi, sakit dan kejang selama 35 hari seetelah pemasangan, tdak mencegah IMS.
Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi
13. Apa beda antara kontrasepsi hormonal kombinasi dg progesteron saja?
Pada kontrasepsi hormonal kombinasi dapat mengandung komponen
estrogen dan komponen progesteron.
Umumnya dapat dikatakan bahwa komponen estrogen dalam pil menekan
sekresi FSH menghalangi maturasi folikel dalam ovarium. Karena pengaruh
estrogen dari ovarium terhadap hipofisis tidak ada, maka tidak terdapat
pengeluaran LH. Pada pertengahan siklus haid kadar FSH rendah dan tidak
terjadi peningkatan kadar LH, sehingga menyebabkan ovulasi terganggu.
Estrogen dalam dosis tinggi dapat pula mempercepat perjalanan ovum yang

NURMALITA CAESARLIA

akan meyulitkan terjadinya implantasi dalam endometrium dari ovum yang


sudah dibuahi.
Komponen progesteron dalam pil kombinasi memperkuat khasiat estrogen
untuk mencegah ovulasi. Proesteron sendiri dalm dosis tinggi dapat
menghambat ovulasi, tetapi tidk dalam dosis rendah. Progesteron
mempunyai khasiat sebagai berikut :
Lendir
serviks
uteri
menjadi
lebih
kentl,
sehingga
menghalangipenetrasi sperma untuk masuk dalam uterus.
Kapasitasi sperma yang perlu untuk memasuki ovum terganggu
Beberapa progestagen tertentu , seperti noretinodrel , mempunyi
efek antiestrogenik terhadap endometrium, sehingg menyulitkan
iplantasi ovum yang telh di buahi.
Ilmu kandungan edii ketiga, sarwono prawiroharjo
14. Apa saja obat yg mempengaruhi kerja kontrasepsi?
Obat anti epilepsi (fenitoin dan barbiturat) aman pakai suntik
progestin
Rifampisin pada pasien yg menderita TB aman pakai suntik
progestin.
Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi

Anda mungkin juga menyukai