Anda di halaman 1dari 16

1. Why the patient had red eyes since 3 days ago?

Mata Merah dengan :

visus normal :
a. sekret: conjungtivitis(viral, bakteri, alergi, jamur, trachoma),
dry eyes, xeroftalmia
b. non sekret: perdarahan subkonjungtiva, episkleritis, skleritis,
pterigium, pseudopterigium, pingekula

visus turun: keratitis(viral, bakteri, alergi, jamur), ulcus kornea


(bakteri, jamur), uveitis anterior (iridosiklitis), glaukoma sudut
tertutup (akut), endoftalmitis, panoftalmitis

2. Why eyes produce discharge?


Adanya agens perusak, menyebabkan cedera pada epitel konjungtiva
yang diikuti edema epitel, kematian sel dan eksfoliasi, hipertrof
epitel atau granuloma. Mungkin pula terdapat edema pada stroma
konjungtiva (kemosis) dan hipertrofi lapis limfoid stroma (pembentukan
folikel). Sel sel radang bermigrasi dari stroma konjungtiva melalui epitel
ke permukaan. Sel sel ini kemudian bergabung dengan fbrin dan
mukus dari sel goblet, membentuk eksudat konjungtiva yang
menyebabkan perlengketan tepian palpebra saat bangun tidur.
OFTALMOLOGI UMUM JILID 1 EDISI 11, DANIEL VAUGHAN, WIDYA
MEDIKA
3. What kind of eyes discharge?
Sekret merupakan produk kelenjar, yang pada onjungtiva bulbi
dikeluarkan oleh sel goblet. Sekret onjungtiva bulbi pada konjungtivitis
dapat bersifat :
a. Air, disebabkan infeksi virus atau alergi
b. Purulen, oleh bakteri atau klamidia
c. Hiperpurulen, disebabkan oleh gonokok atau meningokok
d. Mukoid, oleh alergi atau vernal
e. Serous , aleh adenovirus
4. Why the eyelids looked sticky and difficult to open?
5. How is the mechanism of conjunctival injection?

INJEKSI
Etiologi : akibat pengaruh mekanis, alergi, atau injeksi pada jaringan
konjungtiva

Adanya peradangan pada konjungtiva ini menyebabkan dilatasi pembuluhpembuluh konjungtiva posterior, menyebabkan hiperemi yang tampak
paling nyata pada forniks dan mengurang ke arah limbus. Pada hiperemia
konjungtiva ini biasanya didapatkan pembengkakan dan hipertrofi papila
yang sering disertai sensasi benda asing dan sensasi tergores, panas, atau
gatal. Sensasi ini merangsang sekresi air mata. Transudasi ringan juga
timbul dari pembuluh darah yang hiperemia dan menambah jumlah air
mata. Jika klien mengeluh sakit pada iris atau badan silier berarti kornea
terkena.
OFTALMOLOGI UMUM JILID 1 EDISI 11, DANIEL VAUGHAN, WIDYA MEDIKA
Injeksi Konjungtiva
Melebarnya pembuluh darah arteri konjungtiva posterior atau injeksi konjungtiva
ini dapat terjadi akibat pengaruh mekanis, alergi, ataupun infeksi pada jaringan
konjungtiva. Injeksi konjungtival mempunyai sifat :
1. Mudah

digerakkan

dari

dasarnya.

Hal

ini

disebabkan

arteri

konjungtiva posterior melekat secara longgar pada konjungtiva


bulbi yang mudah lepas dari dasarnya sclera.
2. Pada radang konjungtiva pembuluh darah ini terutama didapatkan
di daerah forniks.
3. Ukuran pembuluh darah makin besar ke bagian perifer, karena
asalnya dari bagian perifer.
4. Berwarna pembuluh darah merah segar.
5. Dengan tetes adrenalin 1:1000 injeksi akan lenyap sementara.
Gatal
6. Fotofobia tidak ada
7. Pupil ukuran normal dengan reaksi normal

Injeksi pericorneal
Melebarnya pembuluh darah perikornea (a. siliar anterior) atau
injeksi siliar atau injeksi perikornea terjadi akibat radang kornea,
tukak kornea, benda asing pada kornea, radang jaringan uvea,
glaucoma,

endofthalmitis

taupun

panoftalmitis.

Injeksi

siliar

mempunyai sifat :
1. Berwarna lebih ungu dibanding dengan pelebaran pembuuh darah
konjungtiva.
2. Pembuluh darah tidak tampak.
3. Tidak ikut serta dengan pergerakan konjungtiva bila digerakkan,
karena menempel erat dengan jaringan perikornea.
4. Ukuran sangat halus terletak di sekitar kornea, paling padat sekitar
kornea, dan berkurang kearah forniks.
5. Pembuluh darah perikornea tidak menciut bila diberi epinefrin atau
adrenalin 1:1000
6. Hanya lakrimasi
7. Fotofobia
8. Sakit tekan yang dalam sekitar kornea
9. Pupil ireguler kecil (iritis) dan lebar (glaucoma)

Injeksi episklera
1. Melebarnya arteri siliaris longusyg memeperdarahi intraokular.
2. Arah aliran ke sentral, warna merah gelap, tidak ikut bergerak.

6. What are the classifcation of red eyes?

Mata Merah dengan :

visus normal :

a. sekret: conjungtivitis(viral, bakteri, alergi, jamur, trachoma), dry


eyes, xeroftalmia
a. dry eye
keratokonjungtivitis sika adalah suatu keadaan keringnya
permukaan kornea dan konjungtiva yang diakibatkan
berkurangnya fungsi air mata.
Mata yg kering akan memberikan keluhan seperti
mengeluh gatal, mata sepeti berpasir, silau dan
pengelihatan kabur. Mta akan memberikan gejala sekresi
mukus yang berlebihan, sukar menggerakan bola mata,
mata tampak kering danterdapat erosi kornea. Konjungtiva
bulbi hiperemik menebal, edema dan kusam.
b. non sekret: perdarahan subkonjungtiva, episkleritis, skleritis,
pterigium, pseudopterigium, pingekula
a. pterigium merupakan suatu pertumbuhan fibrovaskuler
konjungtiva yang bersifat degenaratif dan invasif. Pterigium
mudah meradang dan bila iritasi, akan berwarna merah dan
dapat megenai dua mata. Pertumbuhan pterigium ini
biasanya terletak pada celah kelopak bagian nasal ataupun

di temporal konjungtiva yang meluas kekornea berbentuk


segitiga dengan puncak di bagian sentral atu didaerah
kornea.
b. Hemato subkonjungtiva
Hemato subkonjungtiva dapat terjadi pada keadaan dimana
pembuluh darah rapuh (umur, hipertensi, arterioslerosis,
konjungtivitis hemoragik, dan batuk rejan). Selain itu juga
bisa disebabkan karena trauma langsung maupun tidak
langsung, yang kadang menutupi perforasi jarigan bola
mata yang terjadi.

visus turun: keratitis(viral, bakteri, alergi, jamur), ulcus kornea


(bakteri, jamur), uveitis anterior (iridosiklitis), glaukoma sudut
tertutup (akut), endoftalmitis, panoftalmitis

7. How is the prosses of chemosis?


8. Why the doctor do a microbiology test? And found diplococcus
gram negative?
9. Why the patient has severe spasm?
10.
Why the patient has papils at superior and inferior tarsal
conjuctiva?
Karena ada reaksi konjungtiva nonspesifik yang terjadi karena konjungtiva
terikat pada tarsus atau limbus di bawahnya oleh serabut-serabut halus.
Ketika berkas pembuluh yang membentuk substansi papila (bersama
unsur sel dan eksudat) mencapai membran basal epitel, pembuluh inib
bercabang2 diatas papila mirip jeruji payung. Eksudat radang mengumpul
diantara serabut-serabut dan membentuk tonjlan tonjolan konjungtiva.
Bila papilnya kecil, tampilan konjungtiva umumnya licin, seperti bludru.
Konjungtiva dengan papila merah mengesankan penyakit bakteri atau
klamidia (misal konjungtiva tarsal merah mirip bludru adalah khas pada
trakoma akut).
11.
What are the flora normal in the eyes?
12.
What kind of examination and therapy for the scenario?
13.
Is there any effect of the red eyes to visus?
14.
DD?
Konjungtivitis (bakteri, virus, alergi, jamur, neonatal, parasit, zat
kimia, autoimun)
Visus turun

KONJUNGTIVITIS : MATA MERAH VISUS NORMAL


Etiologi
1 Agen infeksi : virus, bakteri, jamur

2 Imunologi (alergik)
3 Autoimun
4 Iritatif : zat kimia
5 Berhubungan dengan penyakit sistemik
6 Idiopatik

Patofsiologi
Bila konjungtiva terpapar agen infeksi => melakukan perlawanan dengan:

Film air mata => unsur berairnya mengencerkan materi infeksi

Air mata => mengandung substansi antimikroba, termasuk lisozim


dan antibodi (IgG dan IgA).

Mukus => menangkap debris

Pompa palpebra => hanyutkan air mata ke duktus air mata.

Agen perusak => akibatkan kerusakan epitel konjungtiva, serta dapat


pula membuat edema epitel, kematian sel dan eksfoliasi, hipertropi epitel,
atau granuloma. Selain itu, edema dapat juga terjadi pada stroma
konjungtiva (kemosis = edema konjungtiva) dan hipertropi lapis limfoid
stroma (pembentukan folikel).
Sel radang (neutrofil, eosinofil, basofil, limfosit, dan sel plasma) bermigrasi
dari stroma konjungtiva melalui epitel permukaan. Selanjutnya, sel-sel
tersebut bergabung dengan fibrin dan mukus sel goblet membentuk
eksudat konjungtiva yang mengakibatkan perlengketan tepian palpebra
(terutama pagi hari).
Pada konjungtivitis alergik, eosinofil dan basofil sering ditemukan dalam
biopsi konjungtiva

CHEMOSIS
Adanya agens perusak, menyebabkan cedera pada epitel konjungtiva
yang diikuti edema epitel, kematian sel dan eksfoliasi, hipertrof
epitel atau granuloma. Mungkin pula terdapat edema pada stroma
konjungtiva (kemosis) dan hipertrofi lapis limfoid stroma (pembentukan
folikel). Sel-sel radang bermigrasi dari stroma konjungtiva melalui epitel
ke permukaan. Sel-sel ini kemudian bergabung dengan fbrin dan mukus

dari sel goblet, membentuk eksudat konjungtiva yang menyebabkan


perlengketan tepian palpebra saat bangun tidur.
OFTALMOLOGI UMUM JILID 1 EDISI 11, DANIEL VAUGHAN, WIDYA MEDIKA

PAPIL
Etiologi : akibat pengaruh mekanis, alergi, atau injeksi pada jaringan
konjungtiva
Adanya peradangan pada konjungtiva ini menyebabkan dilatasi pembuluhpembuluh konjungtiva posterior, menyebabkan hiperemi yang tampak
paling nyata pada forniks dan mengurang ke arah limbus. Pada hiperemia
konjungtiva ini biasanya didapatkan pembengkakan dan

hipertrof

papila yang sering disertai sensasi benda asing dan sensasi tergores,
panas, atau gatal. Sensasi ini merangsang sekresi air mata. Transudasi
ringan juga timbul dari pembuluh darah yang hiperemia dan menambah
jumlah air mata. Jika klien mengeluh sakit pada iris atau badan silier
berarti kornea terkena.
OFTALMOLOGI UMUM JILID 1 EDISI 11, DANIEL VAUGHAN, WIDYA MEDIKA

PERLENGKETAN
Adanya agens perusak, menyebabkan cedera pada epitel konjungtiva
yang diikuti edema epitel, kematian sel dan eksfoliasi, hipertrof
epitel atau granuloma. Mungkin pula terdapat edema pada stroma
konjungtiva (kemosis) dan hipertrofi lapis limfoid stroma (pembentukan
folikel). Sel sel radang bermigrasi dari stroma konjungtiva melalui epitel
ke permukaan. Sel sel ini kemudian bergabung dengan fbrin dan
mukus dari sel goblet, membentuk eksudat konjungtiva yang
menyebabkan perlengketan tepian palpebra saat bangun tidur.
OFTALMOLOGI UMUM JILID 1 EDISI 11, DANIEL VAUGHAN, WIDYA MEDIKA

INJEKSI
Etiologi : akibat pengaruh mekanis, alergi, atau injeksi pada jaringan
konjungtiva
Adanya peradangan pada konjungtiva ini menyebabkan dilatasi pembuluhpembuluh konjungtiva posterior, menyebabkan hiperemi yang tampak
paling nyata pada forniks dan mengurang ke arah limbus. Pada hiperemia

konjungtiva ini biasanya didapatkan pembengkakan dan hipertrofi papila


yang sering disertai sensasi benda asing dan sensasi tergores, panas, atau
gatal. Sensasi ini merangsang sekresi air mata. Transudasi ringan juga
timbul dari pembuluh darah yang hiperemia dan menambah jumlah air
mata. Jika klien mengeluh sakit pada iris atau badan silier berarti kornea
terkena.
OFTALMOLOGI UMUM JILID 1 EDISI 11, DANIEL VAUGHAN, WIDYA MEDIKA
Injeksi Konjungtiva
Melebarnya pembuluh darah arteri konjungtiva posterior atau injeksi konjungtiva
ini dapat terjadi akibat pengaruh mekanis, alergi, ataupun infeksi pada jaringan
konjungtiva. Injeksi konjungtival mempunyai sifat :
1

Mudah

digerakkan

dari

dasarnya.

Hal

ini

disebabkan

arteri

konjungtiva posterior melekat secara longgar pada konjungtiva


bulbi yang mudah lepas dari dasarnya sclera.
2

Pada radang konjungtiva pembuluh darah ini terutama didapatkan


di daerah forniks.

Ukuran pembuluh darah makin besar ke bagian perifer, karena


asalnya dari bagian perifer atau arteri siliar anterior.

Berwarna pembuluh darah merah segar.

Dengan tetes adrenalin 1:1000 injeksi akan lenyap sementara.


Gatal

Fotofobia tidak ada

Pupil ukuran normal dengan reaksi normal

Anda mungkin juga menyukai