ANSHOR
11:46:00 / BY QOSIM IBN 'ALY / IN AL-KISAH , ROSUL , SAHABAT NABI / W ITH NO COMMENTS /
Madinah yang saat itu bernama Yatsrib merupakan fase baru dalam
hidup Nabi Muhammad. Di sini dimulainya suatu fase politik yang telah
diperlihatkan oleh Muhammad dengan segala kecakapan, kemampuan dan
pengalamannya, yang akan membuat orang jadi termangu, lalu menundukkan
kepala sebagai tanda hormat dan rasa kagum.
Tujuannya yang pokok akan mencapai Yathrib - tanah airnya yang baru - ialah
meletakkan dasar kesatuan politik dan organisasi, yang sebelum itu di seluruh
wilayah Hijaz belum dikenal; sungguhpun jauh sebelumnya di Yaman memang
sudah pernah ada.
Sekarang Nabi Muhammad bermusyawarah dengan kedua wazirnya Abu
Bakr dan Umar - demikianlah mereka dinamakan. Dengan sendirinya yang
menjadi pokok pikirannya yang mula-mula ialah menyusun barisan kaum
Muslimin serta mempererat persatuan mereka, guna menghilangkan segala
bayangan yang akan membangkitkan api permusuhan lama di kalangan
mereka itu.
Strategi Nabi mempersaudarakan Muhajirin dan Anshar untuk
mengikat setiap pengikut Islam yang terdiri dari berbagai macam suku dan
kabilah ke dalam suatu ikatan masyarakat yang kuat, senasib, seperjuangan
dengan semangat persaudaraan Islam.
Rasulullah SAW mempersaudarakan Abu Bakar dengan Kharijah Ibnu Zuhair
Jafar, Abi Thalib dengan Muaz bin Jabal, Umar bin Khatab dengan Ibnu bin
Malik dan Ali bin Abi Thalib dipilih untuk menjadi saudara beliau sendiri.
Abdur Rahman bin Auf (kaum muhajirin) dipersadarakan dengan Saad bin Rabi
(kaum Anshar). Dengan persaudaraan tidak ada perbedaan seperti nasab, warna
kulit, asal daerah ataupun kebangsaannya.
Dengan persaudaraan itu maka perjuangan kaum anshar sangat besar terhadap
pertolongan kaum muhajirin dan perkembangan islam yang berkelanjutan.
Setelah terbentuk persaudaraan antara muhajirin dan anshar, maka kerjasama
dan tanggung jawab dipikul bersama-sama.
Kaum anshar merupakan kaum yang menolong kaum muhajirin yang berdomisili
di Madinah. Kaum Muhajirin sewaktu hijrah ke Madinah tidak membawa bekal
yang cukup, apalagi memiliki rumah. Dengan pertolongan kaum Anshar, kaum
Muhajirin dapat hidup dengan layak.
Kaum anshar sangat menghargai dan menghormati kaum muajirin. Kaum
muhajirin yang datang dan menumpang ke keluarga anshar diterima dengan baik
dan malah diberi sebagian hartanya, kaum muhajirin pun sangat menghargai
keikhlasan kaum anshar.
Sikap suka menolong merupakan ajaran yang harus kita teladani dan
dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan tolong menolong dapat
terbina persatuan dan persaudaraan sesama kita. Fanatisme kesukuan,
perbedaan ras, rasa kedaerahan dan lain sebagainya dapat
dihindarinya. Pengorbanan kaum Anshr yang mengagumkan ini diabadikan di
dalam Al-Qur`n, surat al-Hasyr/59 ayat 9 :
Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman
(Anshr) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang
yang berhijrah kepada mereka. Dan mereka tiada menaruh keinginan dalam hati
mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (orang Muhajirin); dan
mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri.
Sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu).
Kisah Pengorbanan Kaum Anshor
Ada seseorang yang mendatangi Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam (dalam
keadaan lapar), lalu beliau mengirim utusan ke para istri beliau. Para istri