Anda di halaman 1dari 31

PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN RANDU (Ceiba pentandra L.

)
SEBAGAI DETERGEN CAIR RAMAH LINGKUNGAN

Disusun oleh :
Putri Utami (1314.10.024)
Arief Rahmat Santoso (1314.10.004)

SMA PLUS PERMATA INSANI ISLAMIC SCHOOL


PERUM VILLA PERMATA BLOK G1
PASARKEMIS-TANGERANG-BANTEN
2014

PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN RANDU (Ceiba pentandra L..)


SEBAGAI DETERGEN CAIR RAMAH LINGKUNGAN

Disusun oleh :
Putri Utami (1314.10.024)
Arief Rahmat Santoso (1314.10.004)

SMA PLUS PERMATA INSANI ISLAMIC SCHOOL


PERUM VILLA PERMATA BLOK G1
PASARKEMIS-TANGERANG-BANTEN
2014

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan karya ilmiah kami yang berjudul PEMANFAATAN
EKSTRAK DAUN RANDU (Ceiba pentandra L.) SEBAGAI DETERGEN CAIR RAMAH
LINGKUNGAN. Dalam menyelesaikan karya Ilmiah ini, tentunya berkat dorongan dan
bantuan dari beberapa pihak, oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Masvian S.Pd, selaku kepala SMA PLUS Permata Insani Islamic School,
yang telah memberikan kepercayaan kepada kami untuk membuat karya ilmiah ini.
2. Prof. Dr. Wahyudin Latunreng (Rektor STIAMIK Jakarta), selaku Dosen
Pembimbing karya ilmiah kami.
3. Bapak Jun Junaedi S.Pd, selaku Guru pembimbing karya ilmiah SMA PLUS
Permata Insani Islamic School.
4. Ibu Estining Nurwidyani S.P, selaku Guru pembimbing karya ilmiah SMA PLUS
Permata Insani Islamic School, sekaligus Penanggung Jawab karya ilmiah SMA
PLUS Permata Insani Islamic School.
5. Orang tua yang telah mendoakan kami dalam pembuatan dan peyelesaian karya
ilmiah ini.
6. Teman teman yang telah mendukung kami dalam pembuatan dan penyelesaian
karya ilmiah ini.
7. Pihak yang telah mendukung dan membantu dalam penyelesaian karya ilmiah ini,
yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu.
Kami berusaha mmenyusun karya ilmiah ini dengan sebaik mungkin sehingga dapat
dijadikan contoh bagi masyarakat luas. Dan kami selalu menerima kritik dan saran yang dapat
membangun karya ilmiah ini menjadi lebih baik ke depannya.

Tangerang, 24 Agustus 2014

Putri Utami

LAPORAN PENELITIAN
PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN RANDU (Ceiba pentandra L.)
SEBAGAI DETERGEN CAIR RAMAH LINGKUNGAN

Kelompok Bidang Penelitian : Sains Terapan


Bidang Ilmu
Nama Lengkap
NIS
Kelas
Nama Lengkap
NIS
Kelas
Nama Lengkap
NIP
Bidang Studi yang Diampu
Nama Instansi
Alamat
Core Business Instansi

: Pertanian
Ketua Tim Peneliti
: Putri Utami
: 1314.10.024
: XI
: Arief Rahmat Santoso
: 1314.10.004
: XI
Pembimbing
: Estining Nurwidyani, S.P
: : Biologi
Instansi lain yang terlibat
: : : -

SMA PLUS PERMATA INSANI ISLAMIC SCHOOL


Perum Villa Permata Blok G1 Sindangsari Ps. Kemis, Tangerang
Banten

LEMBAR PENGESAHAN
4

1. Judul Makalah

: Pemanfaatan Ekstrak Daun Randu Sebagai Detergen

Cair Ramah Lingkungan


2. Kelompok Bidang Penelitian : Sains Terapan
3. Bidang Ilmu
: Pertanian
4. Ketua Tim Penelitian
:
Nama Lengkap
: Putri Utami
NIS
: 1314.10.024
Kelas
: XI MIA
e-mail
:Asal Sekolah
: SMA Plus Permata Insani Islamic School
Alamat Sekolah
: Perum Villa Permata BLOK G1 Ps. Kemis
Tangerang, Banten

Nama Lengkap
NIP
Bidang Studi yang diampu

Pembimbing
: Estining Nurwidyani, S.P
:
: Biologi
Tangerang, 24 Agustus 2014
Pembimbing Penelitian

Kepala Sekolah

Masvian S. Pd

Estining Nurwidyani, S.P

PERNYATAAN ORISINALITAS

Yang bertanda tangan dibawah ini,


Nama Lengkap

: Putri Utami

NIS

: 1314.10.024

Kelas

: XI
5

Sekolah

: SMA Plus Permata Insani Islamic School

Alamat Sekolah

: Perum Villa Permata BLOK G1 Ps. Kemis Tangerang, Banten

Telepon/faks Sekolah : 081946921969


Alamat Rumah

: Perum Villa Permaya BLOK E2 No.07 Ps. Kemis Tangerang Banten

Telpon / HP

: 081288043872

Menyatakan bahwa makalah ini yang berjudul Pemanfaatan Ekstrak Daun Randu (Ceiba
Pentandra L.) Sebagai Detergen Cair Ramah Lingkungan adalah :
1. Sepenuhnya ditulis oleh peneliti yang beranggotakan 1 orang dengan rincian sebagai
berikut :
Nama Lengkap
NIS
Kelas

:
:
:

Anggota Peneliti
Arief Rahmat Santoso
1314.10.004
XI

2. Dikerjakan dibawah bimbingan :


Nama Lengkap
NIP
Bidang Studi Yang Mampu
Nama Lengkap
NIP
Bidang Studi Yang Mampu

:
:
:

Pembimbing 1
Jun Jun Junaedi S,Pd

Kimia
Pembimbing II
:
Estining Nur Widyani S,P
:
:
Biologi

3. Asli merupakan karya peneliti, tanpa ada unsur plagiarisme baik dalam aspek
substansi maupun penulisan.
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenar benarnya. Bila dikemudian
hari ditemukan kekeliruan, maka kami bersedia menanggung semua resiko atas
perbuatan yang kami lakukan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Tangerang, 24 Agustus 2014
Yang membuat pernyataan
6

Pembimbing Penelitian
penelitian,

Ketua tim

Estining Nurwidyani, S.P

Putri Utami
NIS : 1314.10.024
Kepala Sekolah

Masvian, S.Pd

ABSTRAKSI
Kami siswa kelas XI (Sebelas) SMA PLUS Permata Insani Islamic School yang
bernama Putri Utami dan Arief Rahmat Santoso, telah membuat dan menyelesaikan sebuah
karya ilmiah Bidang Penelitian Biologi yang dapat bermanfaat bagi masyarakat umumnya dan
bagi penulis khususnya. Karya ilmiah ini berjudul PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN
RANDU (Ceiba pentandra L.) SEBAGAI DETERGEN CAIR RAMAH LINGKUNGAN.
Adapun tujuan dari penelitian yang kami lakukan ini adalah untuk dapat mengetahui
cara alternatif yang dapat kita gunakan sebagai deterjen alami yang ramah lingkungan dengan
menggunakan hasil alam yang melimpah yaitu memanfaatkan ekstrak daun randu (Ceiba
7

pentandra L.) sehinga dapat mengurangi terjadinya pencemaran lingkungan akibat detergen
kimia.
Dalam penelitian karya ilmiah kali ini, kami menggunakan metode pengembangan
(innovation research) dan metode kuantitatif, yang menggunakan model model matematis,
teori teori dan hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam.
Dalam proses membersihkan kain yang kotor dengan menggunakan detergen alami
dari ekstrak daun randu (Ceiba pentandra L.) dapat dilakukan dengan cara menuangkan
cairan ekstrak daun randu, lalu kain dikucek sampai bersih dan kita bisa langsung melihat
hasilnya. Dari hasil penelitian yang kami lakukan, Daun randu ternyata dapat membersihkan
kain yang kotor karena di dalam daun randu itu mengandung zat saponin sebagai zat yang
mampu membersihkan kain yang kotor tersebut.

ABSTRACT
We are the students of 11th grader from SMA PLUS Permata Insani Islamic School,
those are Putri Utami and Arief Rahmat Santoso, we have already made and finished scientific
work in biology. Which can help the society and especially for the researcher. The tittle of our
project is PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN RANDU (Ceiba pentandra L.) SEBAGAI
DETERGEN CAIR RAMAH LINGKUNGAN.
The purpose of this project that we have done is for knowing an alternative which
really usefull for natural detergent that are environmentally friendly by using abundant natural
8

results that using leaf extract cottonwood (Ceiba pentandra L.) so it can reduce the
environmental pollution due to chemical detergent.
Scientific research work in this time, we use the innovation research and quantitative
methods, that use mathematical models, theories and hypotheses pertaining to natural
phenomena.
In the process of cleaning the dirty cloth using natural detergent extract of the leaves
of the cottonwoods. Can be done by pouring the liquid extract of leaves of cottonwood, and
than clean the cloth and we can immediately see the results. From the research that we have
done, it can clean the dirty cloth because, it contains saponin as a subtance that is able to clean
up the dirty cloth.

DAFTAR ISI
COVER JUDUL
HALAMAN JUDUL............................................................................................ii
Kata pengantar.......................................................................................................iii
Lampiran................................................................................................................iv
Halaman Pengesahan.............................................................................................v
9

Surat Pernyataan Orisinalitas................................................................................vi


Abstraksi..............................................................................................................viii
Abstract.................................................................................................................ix
Daftar Isi................................................................................................................x
Daftar Tabel.........................................................................................................xii
Daftar Grafik......................................................................................................xiii
BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................1
`

A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Gagasan kreatif....................................................................................2
C. Rumusan masalah................................................................................2
D. Tujuan penelitian.................................................................................2
E. Manfaat penelitian................................................................................3
F. Hipotesis...............................................................................................3
G. Pembatasan masalah.............................................................................3

BAB II LANDASAN TEORITIS........................................................................4


A.
B.
C.
D.
E.

Pohon randu........................................................................................4
Kandungan zat kimia pada daun randu...............................................4
Saponin...............................................................................................5
Dampak dari penggunaan detergen kimia...........................................5
Uji Saponin..........................................................................................6

BAB III METODOLOGI PENELITIAN............................................................9


A.
B.
C.
D.
E.
F.

Metode penelitian.................................................................................7
Alat dan Bahan.....................................................................................7
Prosedur penelitian...............................................................................7
Waktu dan tempat penelitian................................................................8
Langkah langkah Penelitian..............................................................8
Variabel penelitian...............................................................................9
10

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..................................10


A.
B.
C.
D.

Hasil penelitian..................................................................................10
Analisa data dan pembahasan...........................................................11
Skema pembuatan ekstrak daun randu.............................................13
Perbandingan detergen alami dengan detergen kimia......................14

BAB V PENUTUP...............................................................................................15
A. Kesimpulan........................................................................................15
B. Saran..................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................16
LAMPIRAN........................................................................................................17

Daftar Tabel
Halaman
Tabel 4.1....................................................................................................................12
Tabel 4.2....................................................................................................................16

11

Daftar Grafik
Halaman
Grafik 4.1 bau yang ditinggalkan...............................................................................12
Grafik 4.2 kebersihan.................................................................................................12

12

13

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu penyumbang polusi air adalah zat aktif surfaktan Alkil Benzena
Sulfonat (ABS) dan Linear Alkil Sulfonat (LAS) pada produk detergen. Selain
mencemari air, kandungan ABS dan LAS juga memiliki dampak negatif bagi
kesehatan dan menyebabkan iritasi kulit. Ironisnya, kebutuhan penggunaan detergen
terus meningkat seiring pertumbuhan penduduk.
Bukan menjadi rahasia umum lagi bahwa salah satu penyebab terjadinya
pencemaran air adalah penggunaan detergen kimia atau detergen komersial yang
marak digunakan oleh masyarakat Indonesia.
Penulis berkeinginan untuk mencari solusi bagi masyarakat yang ingin
menggunakan detergen alami yang ramah lingkungan serta meminimalisir efek
pencemaran air. Randu merupakan salah satu jenis tumbuhan yang ketersediannya
cukup melimpah di Indonesia tetapi masih minim pemanfataannya. Manfaat dari daun
randu salah satunya sebagai bahan untuk detergen alami. Banyak manfaat yang
tersimpan dibalik tanaman ini. Mulai dari akar, batang, biji buah hingga daunnya.
Salah satu kandungan yang dimiliki daun randu yaitu kandungan saponin yang
mampu bertindak sebagai detergen alami. Saponin adalah jenis glikosida yang dapat
membentuk buih dalam air serta dapat mengangkat kotoran dan menurunkan tegangan
air.
Maka dari itu penulis mencoba mencari alternatif baru berupa bahan alamiah
dalam penggunaan bahan detergen alami yang mampu meminimalisir pencemaran air.
Cara ini sangat sederhana serta ramah lingkungan. Melihat kenyataan ini penulis
tertarik untuk menuangkannya dalam judul: PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN
RANDU (Ceiba pentandra L.) SEBAGAI DETERGEN CAIR

RAMAH

LINGKUNGAN.

B. Gagasan Kreatif
Di kabupaten Tangerang, khususnya dilingkungan sekolah kami banyak
dijumpai pohon randu. Banyak masyarakat yang belum mengetahui manfaat dari daun
1

randu, mereka hanya memanfaatkan pohon randu untuk diambil randunya sebagai
keperluan rumah tangga. Dari latar belakang inilah, maka muncul gagasan kreatif yang
berhubungan dengan PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN RANDU (Ceiba
pentandra L.) SEBAGAI DETERGEN CAIR RAMAH LINGKUNGAN :
1. Memperkenalkan kepada masyarakat bahwa terdapat manfaat lain pada
daun randu.
2. Daun randu dapat digunakan sebagai detergen alami
3. Penggunaan daun randu sebagai detergen alami dapat meminimalisir
pencemaran air.
C. Rumusan Masalah
Dengan melihat latar belakang tersebut di atas, penulis dapat merumuskan
masalah sebagai berikut :
1. Kandungan apakah di dalam daun randu yang dapat digunakan sebagai
detergen alami?
2. Bagaimana cara membuat detergen alami menggunakan daun randu dengan
cara sederhana?
3. Apa dampak pembuatdan detergen alami terhadap lingkungan
D. Tujuan Penelitian
Dengan melihat

latar

belakang

diatas,

penulis

mempunyai

tujuan

sebagaiberikut :
1. Untuk mengetahui kandungan yang terdapat dalam daun randu sehingga
dapat digunakan sebagai detergen alami
2. Untuk mengetahui cara sederhana pembuatan detergen alami menggunakan
daun randu.
3. Untuk mengetahui

dampak

penggunaan

detergen

alami

terhadap

lingkungan.

E. Manfaat penelitian
a. Bagi penulis :
Penulis dapat mengetahui kandungan serta manfaat dari daun randu.
Mengembangkan rasa ingin tahu sehingga dapat menemukan sendiri

hal-hal baru dalam proses penelitian karya ilmiah ini.


Menambah wawasan kepada penulis mengenai pohon randu terutama

bagian daun randu.


b. Bagi masyarakat :
Agar masyarakat dapat menggunakan detergen alami yang ramah
lingkungan.
2

Dapat memberi pengetahuan kepada masyarakat tentang pemanfaat

daun randu.
Dapat memperoleh pengetahuan bahwasannya tidak ada satupun

ciptaan Allah yang diciptakan dengan sia-sia.


c. Bagi pemerintah :
Membantu program penghijauan / Go Green yang dibuat oleh

pemerintah
Membantu pemerintah dalam mengurangi dampak pencemaran
detergen kimia terhadap lingkungan

F. Hipotesis
Daun randu sebagai bahan detergen alami

G. Pembatasan Masalah
1. Daun randu yang digunakan yaitu jenis randu yang tersedia dilingkungan
Pasar Kemis.
2. Hanya terfokus dalam pembersihan tidak termasuk pewanginya.
3. Tidak bisa sebersih pemutih kimia.
4. Tidak menguji berapa persen kandungan saponin pada daun randu.

BAB II
LANDASAN TEORITIS
A. Pohon Randu
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Subdivisi
: Spermatophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Ordo
: Malvales
Famili
: Malvaceae
Genus
: Ceiba
Spesies
: Ceiba pentandra L.
Randu atau randu (Ceiba pentandra L.) merupakan pohon tropis yang banyak
ditanam di Asia. Randu merupakan pohon yang menggugurkan bunga dengan tinggi
pohon 8-30 m dan dapat memiliki batang pohon yang cukup besar hingga mencapai
3

diameter 3 m. Pada batangnya terdapat duri-duri tempel besar yang berbentuk kerucut.
Daunnya bertangkai panjang dan berbilang 5-9. Bunga terkumpul di ketiak daun yang
sudah rontok. Kelopak berbentuk lonceng, berlekuk pendek dengan tinggi 1-2 cm.
Daun mahkota bulat telur terbalik dan memanjang dengan panjang 2,5-4 cm. Benang
sari jumlahnya 5, bersatu menjadi bentuk tabung pendek, serta memiliki kepala sari
berbelok-belok. Bakal buah beruang 5 dengan bakal biji yang cukup banyak.
Pohon randu memiliki buah yang bentuknya memanjang dengan panjang 7,515 cm, menggantung, berkulit keras dan berwarna hijau jika masih muda serta
berwarna coklat jika telah tua. Dalam buahnya terdapat biji yang dikelilingi bulu-bulu
halus. Bentuk bijinya bulat, kecil-kecil, dan berwarna hitam (Setiadi, 1983).
B. Kandungan Zat Kimia Pada Daun Randu
Kandungan kimia pada daun randu (Ceiba pentandra L.) terdiri dari polifenol
yang berfungsi memberi warna pada daun dari suatu tumbuhan , saponin, damar yang
pahit, hidrat arang, flavonoid yang berfungsi untuk melindungi struktur sel tumbuhan.

C. Saponin
Saponin merupakan senyawa dalam bentuk glikosida yang tersebar luas pada
tumbuhan tingkat tinggi. Saponin membentuk larutan koloidal dalam air dan
membentuk busa yang mantap jika dikocok dan tidak hilang dengan penambahan
asam (Harbrone,1996). Saponin merupakan golongan senyawa alam yang rumit, yang
mempunyai massa dan molekul besar, dengan kegunaan luas (Burger et.al,1998)
Saponin diberi nama demikian karena sifatnya menyerupai sabun Sapo berarti
sabun. Saponin adalah senyawa aktif permukaan yang kuat dan menimbulkan busa
bila dikocok dengan air. Beberapa saponin bekerja sebagai antimikroba. Dikenal juga
jenis saponin yaitu glikosida triterpenoid dan glikosida struktur steroid tertentu yang
mempunyai rantai spirotekal. Kedua saponin ini larut dalam air dan etanol, tetapi tidak
larut dalam eter. Aglikonya disebut sapogenin, diperoleh dengan hidrolisis dalam
suasana

asam

atau

hidrolisis

memakai

enzim(Robinson,1995).

Di kehidupan sehari-hari kita sering melihat peristiwa buih yang disebabkan


karena kita mengkocok suatu tanaman ke dalam air. Secara fisika buih ini timbul
karena adanya penurunan tegangan permukaan pada cairan (air). Penurunan tegangan
permukaan disebabkan karena adanya senyawa sabun (bahasa latin = sapo) yang dapat
mengkacaukan iktan hidrogen pada air. Senyawa sabun ini biasanya memiliki dua
4

bagian yang tidak sama sifat kepolaranya. Dalam tumbuhan tertentu mengandung
senyawa sabun yang biasa disebut saponin. Saponin berbeda struktur dengan senywa
sabun yang ada. Saponin merupakan jenis glikosida. Glikosida adalah senyawa yang
terdiri daro glikon (Glukosa, fruktosa,dll) dan aglikon (senyawa bahan alam lainnya).
Saponin umumnya berasa pahit dan dapat membentuk buih saat dikocok dengan air.
D. Dampak Dari Penggunaan Detergen Kimia
Detergen adalah pembersih sintetis campuran berbagai bahan, yang digunakan
untuk membantu pembersihan dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi.
Yaitu senyawa kimia bernama alkyl benzene sulfonat (ABS) yang direaksikan dengan
natrium hidroksida (NaOH). Tanpa mengurangi makna manfaat Detergen dalam
memenuhi kebutuhan sehari-hari Dua bahan terpenting dari pembentuk Detergen
yakni surfaktan dan builders, diidentifikasi mempunyai pengaruh langsung dan tidak
langsung terhadap manusia dan lingkungannya.
Detergen yang mengandung ABS (alkyl benzene sulphonate) yang merupakan
Detergen tergolong keras. Detergen tersebut sukar dirusak oleh mikroorganisme
(nonbiodegradable)

sehingga

dapat

menimbulkan

pencemaran

lingkungan

(Rubiatadji, 1993). Lingkungan perairan yang tercemar limbah Detergen kategori


keras ini dalam konsentrasi tinggi akan mengancam dan membahayakan kehidupan
biota air dan manusia yang mengkonsumsi biota tersebut.Selain merusak lingkungan
alam, efek buruk Detergen yang dirasakan tentu tak lepas dari para konsumennya.
Dampaknya juga dapat mengakibatkan gangguan pada lingkungan kesehatan manusia.
Detergen sangat berbahaya bagi lingkungan karena dari beberapa kajian
menyebutkan bahwa Detergen memiliki kemampuan untuk melarutkan bahan bersifat
karsinogen, misalnya 3,4 Benzonpyrene, selain gangguan terhadap masalah kesehatan,
kandungan detergen dalam air minum akan menimbulkan bau dan rasa tidak enak.
Sedangkan tinja merupakan jenis vektor pembawa berbagai macam penyakit bagi
manusia. Bagian yang paling berbahaya dari limbah domestik adalah mikroorganisme
patogen yang terkandung dalam tinja, karena dapat menularkan beragam penyakit bila
masuk tubuh manusia.
E. Cara Uji Saponin
Untuk mengidentifikasi saponin dalam tumbuhan dapat dilakukan dengan
merajang halus sampel (daun randu) kering, lalu dimasukkan dalam tabung reaksi dan
5

ditambahkan aquades. Kemudian didihkan selama 2-3 menit. Setelah dingin,


ekstraknya kocok kuat-kuat. Uji positif ditandai dengan adanya busa yang stabil
selama 5 menit.

BAB III
METODOLOGI

A. Metode Penelitian
Dalam penelitian kami kali ini, kami menggunakan metode penelitian
pengembangan (innovation research) dan metode kuantitatif.
B. Alat dan Bahan
Berikut adalah bahan-bahan dan alat yang kami gunakan pada penelitian ini :
1. Alat
a. Gelas Ukur
b. Kain kotor
c. Gayung
2. Bahan
a. Daun Randu
b. Air bersih
C. Prosedur penelitian
Berikut ini adalah prosedur penelitian yang kami lakukan pada penelitian kali
ini :
1.
2.
3.
4.

Sediakan alat dan bahan


Cuci daun randu yang telah disiapkan
Masukan daun randu sesuai variasi kontrolnya
Remas-remas daun randu hingga mengeluarkan lendir yang mengandung

saponin.
5. Endapkan ekstrak daun randu selama 30 menit.
6. Ambil klorofil yang terangkat, setelah proses ke-5
7. Ekstrak daun randu sudah siap digunakan sebagai deterjen alami

D. Waktu dan tempat penelitian


Tabel 1. Jadwal Penelitian
N

Kegiatan

Waktu

Tempat

o
1.

Menyiapkan alat dan

Sabtu, 23 Juli 2014

Di kebun,

2.

bahan
Pembuatan ekstrak

Minggu, 24 Juli 2014

sekolah
Di gedung

3.

daun randu
Melakukan tindak

Senin-rabu, 25-27

sekolah
Dirumah

4.

observasi
Menyusun makalah

Juli 2014
Kamis, 28 Juli 2014-

peneliti
Disekolah

24 Agustus 2014

E. Langkah Langkah Penelitian


Perumusan Masalah

Studi Pustaka

Pembuatan Sampel

Pengujian Sampel

Hasil Penelitian

Selesai
7

F. Variabel Penelitian
Variasi Perlakuan
1.
2.
3.
4.
5.

Kontrol
Variasi
Variasi
Variasi
Variasi

(Daun Randu 3 tangkai : 20 ml air =0)


(Daun Randu 3 tangkai : 40 ml air = 1)
(Daun Randu 3 tangkai : 60 ml air = 3)
(Daun Randu 3 tangkai : 80 ml air = 5)
(Daun Randu 3 tangkai : 100 ml air = 7)

Variabel tetap : jumlah daun randu


Variabel tergayut : uji tingkat kebersihan dan bau yang ditinggalkan

BAB IV
PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Tabel 4.1 Hasil berbagai variasi perlakuan terhadap tingkat kebersihan kain dan bau
yang ditinggalkan pada kain kotor

No.
1.
2.
3.
4.
5.

Variasi

Kebersihan

Daun Randu 3 tangkai : 20


ml air
Daun Randu 3 tangkai : 40
ml air
Daun Randu 3 tangkai : 60
ml air
Daun Randu 3 tangkai : 80
ml air
Daun Randu 3 tangkai : 100
ml air

++

Bau Yang
Ditinggalkan
++++

+++

+++

++++

++++

Grafik Hasil berbagai variasi perlakuan terhadap tingkat kebersihan kain dan bau
yang ditinggalkan pada kain kotor

kebersihan

Bau Yang Ditinggalkan


20 ml

20 ml

40 ml

40 ml

60 ml

60 ml

80 ml

80 ml

100 ml

100 ml

Grafik 4.1 Bau Yang Ditinggalkan

Grafik 4.2 Kebersihan

B. Analisa data dan pembahasan


Sebelum dilakukan variasi perlakuan terhadap tingkat kebersihan kain dan bau
yang ditinggalkan pada kain kotor dilakukan uji saponin pada daun randu. Dari uji
saponin tersebut menunjukan memang didaun randu terdapat kandungan saponin
meskipun tidak diukur kadarnya.
a. Variasi 1
Pada variasi ini dibuktikan bahwa kepekatan yang dihasilkan sangatlah
pekat, dikarenakan perbandingan antara air dan daun randu tersebut kurang
cocok sehingga warna klorofil dari daun randu tersebut terlarut lebih banyak ke
air tersebut dan pada saat melakukan observasi ke media kain putih yang telah
kotor kebersihan yang di hasilkanpun agak bersih seperti yang ditunjukan pada
tabel 4.1 ditandai dengan tanda (+) sebanyak 2, serta warna yang
dihasilkanpun pada variasi ini berwarna coklat tua. Pada variasi ini keakuratan
dalam proses pembersihan kurang menunjukan hasil yang memuaskan pada
bagian faktor kebersihan pada saat proses pencucian dengan menggunakan
detergen alami.
b. Variasi 2
Pada variasi ini dibuktikan bahwa kepekatan yang dihasilkan adalah
pekat. pada saat melakukan observasi dengan media kain putih yang telah
kotor, hasilnya bersih seperti yang ditunjukan pada tabel 4.1 yang ditandai
dengan tanda (+) sebanyak 3 kali. Warna yang dihasilkan dari variasi ini adalah
coklat. Pada variasi ini keakuratan dalam proses pembersihan menunjukan
hasil yang cukup memuaskan.
c. Variasi 3
Pada variasi ini dibuktikan bahwa kepekatan yang dihasilkan adalah
agak pekat. pada saat melakukan observasi dengan media kain putih yang telah
kotor, hasilnya sangat bersih seperti yang ditunjukan pada tabel 4.1 yang
ditandai dengan tanda (+) sebanyak 4 kali. Warna yang dihasilkan dari variasi
ini adalah coklat bening. Pada variasi ini keakuratan dalam pembersihan
menunjukan hasil yang sangat memuaskan.
d. Variasi 4
10

Pada variasi ini dibuktikan bahwa kepekatan yang dihasilkan kurang


pekat. pada saat melakukan observasi dengan media kain putih yang telah
kotor, hasilnya sangat bersih, seperti yang telah ditunjukan pada tabel 4.1 yang
ditandai dengan tanda (+) sebanyak 4 kali. Warna yang dihasilkan dari dari
variasi ini adalah coklat bening. Pada variasi ini keakuratan dalam
pembersihan menunjukan hasil yang sangat memuaskan.
e. Variasi 5
Pada variasi ini dibuktikan bahwa kepekatan yang dihasilkan tidak
pekat. pada saat melakukan observasi dengan media kain putih yang telah
kotor, hasilnya kurang bersih seperti yang ditunjukan pada tabel 4.1 yang
ditandai denngan tanda (+) sebanyak 1 buah yang menandakan bahwa hasil
pencucian kurang bersih, dan warna yang dihasilkan dari variasi ini adalah
agak coklat (mendekati bening) . pada variasi ini keakuratan dalam
pembersihan menunjukan hasil yang tidak memuaskan.

C. Skema Pembuatan Ekstrak Daun Randu


11

MENYIAPKAN ALAT DAN


BAHAN :
1.
2.
3.
4.
5.

daun randu
air bersih
gayung
gelas kimia
kain kotor

1. Memasukan air kedalam

gayung secukupnya

2. Memasukan daun randu kedalam air lalu


remas-remas
hingga
lendir
yang
terkandung di daun keluar

Menuangkan ekstrak daun


randu ke kain kotor
3.

5. Menunggu beberapa saat hingga


kain tersebut kering lalu lihatlat
hasilnya

4. mengucek bagian yang terkena


kotor hingga kotoran menghilang

D. Perbandingan Detergen Alami Dengan Detergen Kimia.


Tabel 4.2 perbandingan antara detegen alami dan detergen kimia
No
.

faktor

Deterjen alami
12

Deterjen kimia

1.

Mencemari lingkungan

Tidak

Iya

2.

Hemat biaya

iya

Tidak

3.

Iritasi kulit

Tidak

Iya

4.

Wangi

Tidak Wangi

Wangi

Ramah lingkungan
Kebersihan

Iya
Bersih

Tidak
Bersih

5.
6.

Dari uraian diatas dapat dibuktikan bahwa kandungan saponin pada daun randu dapat
membersihkan kotoran mirip dengan detergen kimia serta didalam produk ini terdapat
kelebihan dan kekurangannya yaitu :
E. Kelemahan Dan Kelebihan
a. Kelemahan
Tidak berbau wangi dikarenakan tidak menggunakan bahan lain selain

daun randu
Kebersihan yang dihasilkan tidak seperti pemutih dikarenakan

penelitian ini masih didalam tahap awal


Butuh proses saat mengambil daun randu (memanjat pohon atau
mengambil dengan galah)

b. Kelebihan
Cara membuatnya sangatlah sederhana
Tidak menyebabkan terjadinya kutu air setelah melakukan pencucian

berkali kali
Tidak butuh waktu yang lama saat proses pencucian seperti detergen

kimia lainnya
Tidak membutuhkan biaya yang mahal
Tidak menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan

BAB V
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
1. Kandungan kimia pada daun randu (Ceiba pentandra L.) terdiri dari polifenol,
saponin, damar yang pahit, hidrat arang, flavonoid dan minyak dalam bijinya.
Saponin adalah senyawa aktif permukaan yang kuat dan menimbulkan busa bila
13

dikocok dengan air. Senyawa saponin inilah yang dapat digunakan sebagai
deterjen alami
2. Cara membuat deterjen alami dengan menggunakan daun randu sangatlah
sederhana. Sebagai berikut :
Cuci daun randu yang telah disiapkan
Masukan daun randu sesuai variasi kontrolnya
Remas-remas daun randu hingga mengeluarkan lendir yang mengandung

saponin.
Endapkan ekstrak daun randu selama 30 menit.
Ambil klorofil yang terangkat, setelah proses ke-5
Ekstrak daun randu sudah siap digunakan sebagai deterjen alami

3. Dampak yang diberikan oleh deterjen alami ini sangatlah membantu pemerintah
dan masyarakat dalam mengurangi pencemaran air, dikarenakan sama sekali
tidak menggunakan bahan kimia yang berbahaya. Daun yang digunakan dapat
diuraikan oleh mikroorganisme serta tidak menyebabkan iritasi pada kulit.

B. Saran
1. Hendaklah kita menggunakan bahan dari alam sehingga dapat mendukung
program pemerintah yaitu penghijauan / Go Green.
2. Lebih banyak memilah bahan kimia yang digunakan dalam rumah tangga dan
pertimbangkan baik buruknya bagi lingkungan.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :


Rineka Cipta
Majalah Nirmala, Hidup sehat alami. NOVEMBER 2009
Referensi Sains Dalam Kehidupan Manusia 4
Permana Sari dan Rubini Bibin. 2007. Kimia Dalam Kehidupan Kita Jakarta : Ipa
Abong
Taufik Agus dan Purawisastra Suryana. 2005. Kimia. Jakarta : Widya Utama
Sulistyono, Agung. Dkk. 2007. Inspirasi Sains Biologi Pelajaran IPA Terpadu Untuk
SMP. Jakarta : Ganeca Exact
Rifai, Ahmad. Dkk. 2005. Belajar Efektif Biologi. Jakarta : Intermedia
14

15

LAMPIRAN

B. SIAPKAN GELAS KIMIA

A. SIAPKAN DAUN RANDU


C. SIAPKAN GAYUNG

D. SIAPKAN AIR
SEBANYAK 20mL,
40mL, 60mL, 80mL,
100mL
16

E. SIAPKAN KAIN
KOTOR

TUANGKAN CAIRAN
EKSTRAK DAUN RANDU
(20mL, 40mL, 60mL, 80mL,
100mL) KEDALAM GELAS
KIMIA

TUANGKAN AIR (20mL, 40mL,


60mL, 80mL, 100mL)
KEDALAM GAYUNG DAN
REMAS DAUN RANDU
DIDALAM AIR

BASAHI KAIN KOTOR DENGAN AIR


BERSIH

KUCEK KAIN KOTOR YANG


SUDAH DI BERI EKSTRAK
TUANGKAN CAIRAN EKSTRAK DAUN
RANDU TIAP TIAP PERCOBAANDAUN RANDU SAMPAI
BERSIH
(20mL, 40mL, 60mL, 80mL, 100mL) PADA
MASING MASING KAIN UJI COBA

17

BILAS KAIN YANG


SUDAH DIKUCEK DAN
KERINGKAN

HASIL PENCUCIAN
DENGAN
MENGGUNAKAN
DETERJEN

18

Anda mungkin juga menyukai