Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat guna memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Dalam Ilmu Tarbiyah
Oleh :
Skripsi
Oleh
1439 H/2018 M
ABSTRAK
Oleh :
Rayendra Fri Anggara
PERSETUJUAN
MENYETUJUI
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Biologi
PENGESAHAN
TIM MUNAQOSYAH
Mengetahui
Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Dalam menyusun skripsi ini penulis tidak dapat bekerja dengan sendirinya
1. Kedua orang tuaku yang luar biasa ayahanda Suparno dan ibunda Suparmi,
serta doa yang selalu terucap untuk kebaikanku. Kasih sayangnya yang
2. Kakakku Dewi itasari, SE dan Adikku Jesicca Zulfa Olivia yang selalu
telah mendukungku dengan kasih sayang yang tulus dan ikhlas serta
pendidikan ini.
4. Para Dosen Pembimbing Bapak Drs. H. Yahya AD., M.Pd dan Ibu Aulia
pemikiran, sifat dan karakter yang membuat penulis paham akan arti
Lampung tahun 2014 terkhusus kelas G ( Yopi Yuansa, Rima Ariati, Umi
Rohmawiyah, Ummu Hanni, Ita Dwi, Riska Hidayati, Meirina, Ranti, Rati,
Ratih, Resya, Riska Puspita, Ririn, Septi, Wiwin, Tri Utami, Tika,
Sulaiman, Sri Rizki, Tari, Susi, Widad, Vika, Yulmi, Yeni, Rukanah,
Rossy, Irma, Wulan, Rina, Bella ). Terima kasih telah berjuang bersama
dan terima kasih atas dukungan dan semangat yang diberikan dalam
Skripsi ini ditulis oleh seorang putra bersuku jawa yang tinggal di Dusun
anak kedua dari Bapak Suparno dan Ibu Suparmi. Penulis adalah Kakak bagi
seorang adik wanita dengan nama Jesicca Zulfa Olivia, dan Adik dari Kakak
Penulis terlahir pada tanggal 26 di bulan November tahun 1996, dan diberi
nama Rayendra Fri Anggara. Pendidikan penulis diawali dari Sekolah Dasar
Sekolah Menengah Pertama Swasta milik perusahaan PT. Huma Indah Mekar di
daerah Penumangan Baru Kabupaten Tulang Bawang Barat tepatnya di SMP Bina
Tulang Bawang dan lulus pada tahun 2014. Pada tahun yang sama penulis
Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung, melalui jalur undangan
atau yang akrab disebut jalur SPAN-PTKIN dengan Nomor Pokok Mahasiswa
semoga selalu terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan
sahabatnya. Amin.
Adapun tujuan dari penulisan skripsi ini dalam rangka memenuhi dan
penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak
baik moril maupun spritual, untuk itu juga kesempatan ini penulis ingin
1. Bapak Prof. Dr. H. Moh. Mukri, M.Ag selaku Rektor UIN Raden Intan
Lampung.
2. Bapak Prof. Dr. H. Chairul Anwar, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah
3. Bapak Drs. H. Yahya AD., M.Pd selaku pembimbing I yang telah dengan
5. Bapak Dr. Bambang Sri Anggoro, M.Pd selaku ketua jurusan Pendidikan
Biologi dan Ibu Dwijo Asih Saputri, M.Si sebagai sekrtaris jurusan
Pendidikan Biologi serta segenap staf dan dosen jurusan yang telah
6. Ibu dan Bapak Dosen Fakultas Tarbiyah UIN Raden Intan Lampung yang
tarbiyah.
8. Kepala sekolah, guru dan para staf, yang telah memperkenankan peneliti
keluraga penulis, Ibu, Bapak, Kakak serta Adik yang tiada henti
berhenti untuk memberikan cinta kasih dan sayang serta motivasi yang
UIN Raden Intan Lampung angkatan tahun 2014 khususnya kelas G, saya
pendidikan ini.
11. Almamater tercinta UIN Raden Intan Lampung yang telah memberikan
12. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah
dalam menguasai ilmu dan teori penelitian untuk itu kepada segenap pembaca
kiranya dapat memberikan masukan dan saran, sehingga skripsi ini akan lebih
baik dan sempurna. Dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi semuanya. Amin.
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 11
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 12
D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 12
1. Sekolah ............................................................................................. 12
2. Tenaga pendidik ............................................................................... 12
3. Penulis/Mahasiswa calon guru ......................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Kisi-Kisi Angket
2. Kisi-Kisi Observasi
3. Kisi-Kisi Wawancara
4. Instrumen Angket
5. Instrumen Observasi
6. Instrumen Wawancara
7. Validasi Instrumen Angket
8. Validasi Pedoman Wawancara dan Observasi
9. Catatan Lapangan Hasil Angket Informan 1
10. Catatan Lapangan Hasil Angket Informan 2
11. Catatan Lapangan Hasil Observasi Informan 1
12. Catatan Lapangan Hasil Observasi Informan 2
13. Catatan Lapangan Hasil Wawancara Informan 1
14. Catatan Lapangan Hasil Wawancara Informan 2
15. Dokumentasi Penelitian
16. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Informan 1
17. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Informan 1
BAB I
PENDAHULUAN
secara individu, oleh karena itu harus dilaksanakan secara bersama-sama untuk
1
Aulia Novitasari, Alinis Ilyas, dan Siti Nurul Amanah, Pengaruh Model Pembelajaran
Inkuiri Terbimbing Terhadap Keterampilan Proses Sains Peserta Didik Pada Materi Fotosintesis
Kelas XII Ipa di SMA Yadika Bandar Lampung, (Biosfer: Jurnal Tadris Pendidikan Biologi Vol. 8
No. 1,2017), h. 91
2
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, CV. Penerbit J-Art, 2004 ( Q.S
Al-Alaq:1-5 )
yang mampu membimbing peserta didik meningkatkan kinerjanya disekolah, agar
bermanfaat.3 Orientasi pada mutu yang tinggi ini merupakan ajaran yang sangat
َ َ ۡ َخيٛ ٌس ۡٔ ۡٱىَّ ِۡرٝ ٖء ۡقَ ِدٜ ۡ ُم ِّو ۡ َشَٰٚ َل ۡ َٕٗ ُ َ٘ ۡ َعي
َََٰۡ٘ ۡحٞق ۡٱى ََ٘دَۡ ۡ َۡٗٱى َح ُۡ َ ِد ِٓ ۡٱى َُيِٞ ۡثٛك ۡٱىَّ ِر
َۡ رَ َٰجَ َس
ٕۡۡ ُۡزۡٱى َغفُ٘ ُۡزٕٝۡٗ ُ َ٘ۡٱى َع ِز َ ُّ ُنٌۡأَح َض ُِۡ َع ََ اٗلََٝجيُ َ٘ ُمٌۡأِٞى
bangsa, maka perlu adanya peningkatan dalam segala aspek tidak hanya guru
sebagai pendidik, tetapi juga sarana dan prasarana dalam menunjang kinerja
3
Marselus R. Payong, Sertifikasi Profesi Guru Konsep Dasar, Problematika, dan
Implementasinya (Jakarta: PT Indeks,2011),h.113
4
Abuddin Nata, Pendidikan Dalam Perspektif Al-Qur’an, (Jakarta: PT Kharisma Putra
Utama,2016),h.275
5
Marselus R. Payong, Op.Cit
pesan yang terdapat dalam dasar negara untuk membangun watak serta karakter
kehidupan yang berkualitas pula, yang dapat membentuk suatu kreativitas serta
dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia jika tiga syarat utama dalam
seorang guru merupakan salah satu unsur dalam mencapai tujuan pendidikan.
Dalam Q.S Al-An’am : 135 Allah SWT berfirman yang sejalan dengan ungkapan
diatas,
sebagai khalifah dimuka bumi ini, seperti yang disiratkan dalam Q.s Al-
Baqarah:30 ,
6
E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional (Bandung:PT. Remaja Rosdakarya,2005), h.3
7
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, CV. Penerbit J-Art, 2004 ( Q.S
Al-An’an:135 )
ٞۖ َٰٓ
َٖۡبُٞف ِض ُد ۡ ِفٍَِٝۡ َٖۡبٞفَ اخ ۡقَبىُ َٰٓ٘ ْاۡأَرَج َع ُو ۡ ِفٞض ۡ َخ ِي ِۡ ۡٱۡلَزٜۡ َجب ِعو ۡ ِفِّّٜل ۡىِي ََ َٰيَئِ َن ِخ ۡ ِإ
َ ُّبه ۡ َزث َ ََٗ ِإذۡ ۡق
ُٖۡٓۡ٘ َ ٍَ ٌُۡ َۡأَعيَٰٜٓ ِّّبهِۡۡإ
َ َُ َبَۡلۡرَعي َ َلۡق َ ٞۖ َكۡ َُّٗقَ ِّدسُ ۡى ِ لۡٱى ِّد ٍَبَٰٓ َۡءۡ ََّٗح ُُِّۡ َضجِّح
َ ُۡث َحَ ِد ُ َِضفَٝٗ
diberikan pendidikan. Ketentuan ini dapat dipahami dari ayat 31 surah al-Baqarah
sebagai lanjutan dari ayat diatas. Ayat tersebut artinya : “Dan Dia mengajarkan
bukan ahlinya maka pekerjaan tersebut akan mengalami kehancuran, begitu juga
profesinya maka tujuan yang diharapkanpun tidak akan tercapai. Maka dari itu
8
Abuddin Nata, Op.Cit. h.151-152
suatu perbuatan dapat dirasakan manfaatnya secara memuaskan. Ajaran ini dapat
ۡ٤ٗۡٗلٞۡ َص ِج اَٰٙ ۡ َشب ِميَ ِز ِۡٔۦۡفَ َسثُّ ُنٌۡأَعيَ ٌُۡثِ ََُِٕۡ َ٘ۡإَٔ َدَٰٚ ََع ََوُۡ َعيٝۡ ّقُوۡۡ ُمو
berperan serta secara aktif serta harus mampu menjadi tenaga professional sesuai
dengan baik.
Komponen lain tidak akan memberikan arti apabila esensi pembelajaran yang
terletak pada interaksi guru dengan peserta didik tidak berkualitas, komponen
sekolah, sehingga bisa dikatakan bahwa tanpa adanya perubahan dan peningkatan
kualitas guru di sekolah tidak akan ada perubahan atau peningkatan kualitas
guru yang berkompeten dan bukan merupakan pekerjaan yang mudah agar setiap
guru dapat memiliki kompetensi yang harus dicerminkan dalam sikap, pola dan
tindakan sehari-hari.
9
Abuddin Nata, Op.Cit. h.276
Guru merupakan suatu ujung tombak dalam pelaksanaan pendidikan dan
merupakan pihak yang paling berpengaruh dalam proses belajar mengajar. Saat
proses pembelajaran di kelas seorang tenaga pendidik harus menguasai dua hal
yaitu pemahaman materi dan strategi pembelajaran. Guru sebagai hal yang
Keberhasilan suatu pendidikan dan proses pengajaran di sekolah, dapat dilihat dari
seberapa jauh keefektifanya dalam merubah prilaku peserta didik menuju ke arah
didik, maka guru memiliki tugas dan tanggung jawab untuk memberikan
evaluasi kepada peserta didik, pada setiap jenjang pendidikan11. Tenaga pendidik
didik, terlebih pada abad 21 ini, dimana perkembangan teknologi, informasi dan
abad 21, maka keterampilan teknologi perlu untuk dapat dikuasai agar supaya
Teknologi diawali dari fungsi manusia sebagai mahluk pembelajar yang mampu
kepada manusia supaya dapat digunakan untuk melihat tanda-tanda kekuasaan dan
10
Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Bandung:Rosdakarya,2017), h.4
11
Undang-Undang Republik Indonesia Nomer 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,
Pasal 1 ayat (1)
12
Yusuf, M., dan Ruslan, “Pengaruh Kompetensi Profesional Guru Biologi yang telah
Tersetifikasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Di SMA Sekota Ternate”, Jurnal Bioedukasi, Vol. 3
No. 2 (2014), h. 306-312.
kebesaran yang telah Allah ciptakan dimuka bumi. Berkenaan dengan hal
setiap siswa harus bisa menggunakan teknologi secara efektif sebagai upaya
kontribusi dalam perkembangan teknologi di abad ke 21, selain daripada itu siswa
membuat alat media yang kreatif dan efektif, dan mampu dalam komunikasi, serta
dan efektif.
13
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, CV. Penerbit J-Art, 2004 ( Q.S
Ali-Imran : 190-191 )
14
Friedman, A., Bolick, C., Berson, M., & Porfeli, E. National educational technology
standards and technology belifes and practices of social studies faculty : Results from a seven-year
longitudinal study. Contemporary Issues in Technology and Teacher Education, Vol. 9 No. 4 (new
york, 2009) h. 476-487.
Profesioanalisme guru di era globalisasi sekarang ini adalah suatu hal yang
sangat penting. Guru dituntut untuk bisa menjadi sosok profesional, dengan
perannya sebagai tenaga pendidik dan merupakan salah satu faktor terwujudnya
tujuan pendidikan nasional, wajib memiliki kompetensi, sehat jasmani dan rohani,
kualifikasi akademik serta sertifikat pendidik. Empat kompetensi dasar yang harus
Guru yang memiliki kinerja tinggi supaya memperoleh hasil kerja yang
kompetensinya.
faktor baik yang berasal dari diri siswa, maupun yang berasal dari luar. Guru
materi dan konsep aja, melainkan harus menguasai bagaimana cara mengajarkan
dan strategi pembelajaran dapat tersampaikan ke peserta didik dengan baik. Dua
hal tersebut antara materi (content) dan cara mengajarkan (pedagogi) yang saling
15
Undang-Undang Republik Indonesia Tentang Guru dan Dosen (2005). Jakarta :
Depdiknas
berkesinambungan dan tidak dapat dipisahkan. Pentingnya kesinambunga antara
materi dan pedagogic maka muncul sebuah pemahaman baru yang memadukan
peningkatan kebutuhan siswa dan berjalannya waktu, sekarang guru tidak hanya
juga, harus bisa menyampaikan materi pelajaran dengan teknologi lebih dari
teknologi dengan tujuan untuk menciptakan proses pembelajaran yang efektif dan
efisien.
16
Koehler, M. J., & Mishra, P. What is technological pedagogical content knowledge?
Contemporary Issues in Technology and Teacher Education, 9(1)(2009),h.64, mengutip Shulman,
L., S., ”Those Who Understand, Knowledge Growth in Teaching”, Educational Researcher, Vol.
15 No. 2 (1986) h.9.
17
Ibid,h. 5
Penguasaan dan pengintegrasian pengetahuan teknologi, pedagogik dan
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Guru harus peka dalam
proses pembelajaran berjalan lebih efektif dan efisien sehingga dapat tercapai
tujuan pendidikan yang diharapkan yaitu menciptakan sumber daya manusia yang
unggul yang membedakan manusia dengan mahluk ciptaan Allah SWT yang
dan konten sebagaimana dijelaskan dalam kerangka TPCK. Dari hasil evaluasi ini
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
bagi :
1. Sekolah
2. Tenaga Pendidik
Bagi penulis dan mahasiswa calon guru penelitian ini dapat menjadi
A. Kajian Teori
bantu mengajar bagi guru, alat bantu belajar bagi siswa, serta alat bantu
interaksi antara guru dengan siswa. Berbagai fungsi lain sebagai gudang
18
Herman dwi surjono, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam
peningkatan kualitas pembelajaran, Makalah, disajikan dalam seminar mgmp terpadu SMP/MTs
Kota Magelang (2010).
siswa dapat lebih aktif belajar melalui aneka sumber (student centered).19
pemanfaatan TIK dalam pembelajaran yang terjadi saat ini antara lain
19
ibid
20
Sudirman Siahaan, Pemanfaatan Teknologi Dan Komunikasi Dalam Pembelajaran
(Jakarta: Pustekkomdiknas,2010)
Dengan memanfaatkan TIK dalam pembelajaran guru menjadi lebih
optimal.
21
Mishra. P dan Koehler J.M. “Introducing Technological Pedagogical Content
Knowledge” Annual Meeting of the American Educational Research Association (New York
City,2008), h.14
22
Harris, J., Mishra. P dan Koehler. M. “Teacher's TechnologicalPedagogical Content
Knowledge and Learning Acyivities Types: CurriculumbasedTechnology Integration Reframed”,
Journal of Research on Technology in Education,Vol 4 No 4, (2009) h. 393-416.
pembelajaran. Konsep TPCK muncul dalam teknologi pembelajaran
penguasaan TIK sebagai prasyarat bagi guru. Disamping itu, TPCK juga
pembelajaran bagi guru. Lebih jauh, harapan besar untuk menjadi guru
pembelajaran aktif yang terfokus pada peserta belajar. Hal ini dapat juga
23
Ibid, h. 66
pendekatan pedagogi yang berinteraksi satu sama lain untuk menghasilkan
saling beririsan antara materi (C). pedagogi (P) dan teknologi (T) yang
(TK).
Knowledge (TPCK)
ketrampilan.25
25
Koehler, M. J., Mishra, P., Bouck, E. C., De Schrvyer, M., Kereluik, K., & Shin, S. B.
“Deep-play: Developing TPACK for 21st century teachers”, International Journal for Learning
Technology ,Vol. 6 No. 2 (2011) h. 149.
yang dipelajari. Lebih jauh, penguasan teknologi inilah merupakan
terjadinya irisan antara pedagogi (P) dan materi pelajaran (C). PCK
(P) dan (C) yang secara rigkas menyangkut bagaimana (P) dapat
pendidikan.27
26
Jordan, K., “Beginning Teacher Knowledge: Result from Self-Assessed TPACK
Survey”, Australian Educational Computing, Vol. 26 No. 1(2011) h. 16-26.
27
Mishra, P. dan M. J. Koehler,“Technological Pedagogical Content Knowledge: A
Framework for Teacher Knowledge”, Teachers College Record. Vol. 6 No.108 (2006) h. 1021.
Misalnya, orang yang ahli dibidang TIK diposisikan sebagai orang
yang hanya dalam bidang TIK. Padahal, ahli TIK sangat dibutuhkan
pelajaran.28
peran TIK dapat diartikan sebagai sumber belajar. Untuk itu, para
28
Ibid, h. 1028.
animasi virtual mesin CNC dapat rnembantu pemahaman
29
Schmidt, D. A., E. Baran, A. D. Thompson, P. Mishra, M. J. Koehler, dan T. S. Shin.
“Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK): The Development and Validation of
an Assessment Instrument for Preservice Teachers”, Journal of Research on Technology in
Education, Vol. 42 No. 2 (2009) h. 125.
materi dan pedagogi yang dapat mensupport guru dalam pembelajaran
pembelajaran.30
B. Kisi-Kisi
Dalam penelitian ini akan memuat istilah-istilah yang akan dijelaskan guna
kelas.
30
Ibid, Schmidt, D. A. et.al
belajar mengajar di kelas yang bertujuan mempermudah dalam
agar pembelajaran dapat berjalan efisien dan efektif serta siswa lebih
yang tepat.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Bandar Lampung.
B. Subjek Penelitian
dalam penelitian ini yaitu guru biologi SMAN 5 Bandar Lampung dan SMAN 14
Bandar Lampung. Informan merupakan perwakilan dari akreditasi yang ada pada
C. Teknik Sampling
yang peneliti pilih yaitu berdasarkan akreditasi sekolah. Sekolah yang dijadikan
penelitian mewakili setiap akreditasi yang ada. Setiap sekolah dipilih satu guru
yang dipilih merupakan guru tetap pada sekolah yang menjadi lokasi penelitian,
merupakan guru mata pelajaran biologi di sekolah tersebut dan mau menjadi
sebagai berikut :
A A
BC BC
DEF
Keterangan :
D. Lokasi Penelitian
akreditasi B, sehingga cukup mewakili setiap akreditasi sekolah SMAN yang ada
di Bandar Lampung.
E. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian di dapatkan dari alat pengumpul data yang
yang mengetahui secara jelas dan rinci mengenai masalah penelitian yang akan
dikaji. Informan adalah orang yang dapat memberikan informasi tentang situasi
(TPCK) guru biologi di Bandar Lampung. Butir pertanyaan dalam angket dibagi
content knowledge.
pada kolom jawaban yang sesuai. Jawaban dalam angket mencakup 4 kategori
yaitu tidak pernah, kadang-kadang, sering dan selalu dengan kategori nilai yang
berbeda pada masing-masing jawaban. Nilai 1 untuk jawaban tidak pernah, nilai 2
untuk jawaban kadang-kadang, nilai 3 untuk jawaban sering dan nilai 4 untuk
diperoleh dari hasil perkalian dari skor tertinggi dengan banyaknya informan,
yang dalam penelitian ini nilai tertinggi yaitu 4 dan jumlah informan sebanyak 2
informan.
31
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011),
h.132
Observasi yaitu kegiatan memusatkan perhatian kepada suatu objek
penelitian dengan menggunakan alat indra, yang menjadi pusat perhatian untuk di
observasi atau diamati dalam penelitian ini yaitu keterampilan mengajar guru
dan mencatat serta mengamati hal-hal yang terjadi sesuai dengan lembar observasi
dengan memberikan tanda centang pada jawaban yang tepat. Jawaban pada
lembar observasi terdapat dua pilihan jawaban yaitu iya atau tidak, sehingga
lembar observasi dan memberikan tanda centang pada jawaban iya jika informan
melakukan hal yang terdapat pada poin yang ada pada lembar observasi dan
memberi tanda centang pada jawaban tidak jika informan tidak melakukan hal
yang terdapat pada poin yang terdapat pada lembar observasi. Hasil observasi
digunakan untuk mevalidkan pernyataan informan dalam angket yang telah diisi
sebelumnya.
juga terdapat data yang tidak diperoleh secara langsung dari informan, data
cara menggunakan dan mempelajari literatur yang ada untuk mendapatkan konsep
penelitian yang berupa bahan mentah untuk selanjutnya dapat diproses lebih lanjut
berbagai cara yang disesuaikan dengan informasi yang diinginkan, antara lain
dengan cara :
1. Kuesioner
mengumpulkan data dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan angket untuk
32
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif,dan R&D.
(Bandung: Alfabeta, 2013), h.199
memilih jawaban yang telah disediakan dengan membubuhkan tanda check-list
pada kolom yang telah disediakan dalam lembar angket penelitian. Angket berisi
linkert.
Jawaban Skor
Tidak Pernah 1
Kadang-Kadang 2
Sering 3
Selalu 4
Kriteria presentase digambarakan dalam tabel 2 dibawah ini :
sebagai berikut :
P = F x100%
N
Keterangan :
P = Persentase
F = Frekuensi
N = Populasi
Jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini yaitu angket tertutup
dimana informan hanya memilih jawaban pada pilihan yang disediakan dengan
2. Observasi
pengamatan secara langsung terhadap objek yang akan diteliti dengantujuan untuk
3. Wawancara
4. Dokumentasi
hidup tetapi benda mati. Dengan menggunakan teknik dokumentasi ini peneliti
33
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian. (Jakarta: PT Asdi Mahasatya,2010),h. 231
penelitian yang akan dilakukan. Apabila terdapat/muncul variabel yang dicari,
maka peneliti tinggal membubuhkan tanda chek di tempat yang sesuai. Untuk
mencatat hal-hal yang bersifat bebas atau belum ditentukan dalam daftar variabel
Uji keabsahan data digunakan untuk memastikan bahwa data yang didapat
selama penelitian benar-benar sesuai dengan tujuan dan maksud penelitian, untuk
adalah suatu pendekatan dalam penelitian dengan memakai lebih dari satu strategi
berikut :
berikut :
observasi
34
Ibid, h. 237
35
Wirawan, Evaluasi: Teori, Model, Standar Aplikasi, dan Profesi (Jakarta: Rajawali
Press,2012),h.156
2. Triangulasi dengan metode
observasi.
H. Analisis Data
berikut :
ditulis secara rinci dan sistematis. Data yang didapat perlu untuk direduksi
dengan menitik beratkan pada data yang penting, mencari hal-hal utama
dalam penelitian, meringkas, serta dicari tema serta polanya agar dapat
dengan mudah untuk ditarik sebuah kesimpulan.36 Proses mereduksi ini
kedalam bentuk table, grafik, phie, phie chart, pictogram dan sejenisnya 37.
3. Verifikasi (verifikation)
I. Tahap-Tahap Penelitian
36
Sugiyono. Op.Cit, h.247
37
Sugiyono. Op.Cit, hal. 249.
1. Invention (tahap pra lapangan)
akreditasi A dan B.
maka perlu untuk mendapatkan ijin untuk melakukan dan mencari data
disediakan secara tertulis ataupun tanpa alat yang hanya merupakan angan-
38
Lexy J. Moleong, Op.Cit, h.127-133
39
Joko Subagyo, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta,
2015),h.37
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
(CK) guru biologi SMA Negeri di Kota Bandar Lampung yang disajikan
Presentase
No Item Pernyataan Kriteria
(%)
Saya dapat memahami konsep,
1 hokum, dan teori biologi serta dapat 100 Sangat Baik
menerapkannya secara fleksibel.
Saya mengikuti perkembangan terkait
2 62,5 Cukup
ilmu biologi
Saya merancang dan melaksanakan
3 eksperimen biologi untuk keperluan 75 Baik
pembelajaran dan penelitian.
Saya menggunakan sumber terbaru
(seperti buku, jurnal) untuk
4 75 Baik
menambah khazanah ilmu biologi
yang saya miliki
Saya mengikuti seminar atau kegiatan
5 yang berkaitan dengan bidang ilmu 75 Baik
biologi.
Total 77,50 Baik
terdapat item yang terkategorikan dalam kriteria cukup yaitu pada item
pernyataan mengikuti perkembangan terkait ilmu biologi dengan
persentase 62,5 %, jika dilihat dari keseluruhan item, maka item tersebut
sangat baik.
Presentase
No Item Pernyataan Kriteria
(%)
Saya melakukan penilaian terhadap
1 75 Baik
performa siswa dikelas
Saya menggunakan metode dan teknik
2 penilaian yang bervariasi untuk 87,5 Sangat Baik
menilai siswa
Saya menerapkan strategi
3 pembelajaran yang bervariasi dalam 87,5 Sangat Baik
proses KBM
Saya dapat menyadari kemungkinan
4 miskonsepsi dan kesulitan belajar 75 Baik
siswa
5 Saya mampu mengelola dan 87,5 Sangat Baik
menguasai kelas dengan baik
Saya dapat melakukan tindakan
6 reflektif untuk peningkatan kualitas 75 Baik
pembelajaran
Total 81,25 Baik
3 item dengan kriteria sangat baik yaitu pada item menggunakan metode
87,5 %. Dan kategori baik ada pada item melakukan penilaian terhadap
Presentase
No Item Pernyataan Kriteria
(%)
Saya dapat memilih pendekatan dan
1 strategi pembelajaran yang sesuai 75 Baik
dengan materi biologi yang ada.
Saya mempersiapkan RPP sendiri Sangat
2 100
Baik
Saya mampu membuat materi biologi Kurang
3 50
yang sulit menjadi mudah dipahami oleh Baik
siswa
Saya membuat sendiri soal-soal untuk
Sangat
4 mengukur pemahaman siswa mengenai 100
Baik
materi yang diajarkan
Total 81,25 Baik
sangat baik yaitu pada item mempersiapkan RPP sendiri dan membuat
yang diajarkan. Sedangkan item dengan kriteria baik terdapat pada item
item dengan kriteria kurang baik yaitu mampu membuat materi biologi
yang sulit menjadi mudah dipahami oleh siswa dengan persentase sebesar
50 %.
Presentase
No Item Pernyataan Kriteria
(%)
Saya mengetahui cara mengatasi Kurang
1 50
masalah teknis pada komputer Baik
Saya mudah untuk belajar menggunakan
2 62,5 Cukup
teknologi
3 Saya mengikuti perkembangan teknologi 62,5 Cukup
terbaru
Saya memahami komponen dasar dari
4 62,5 Cukup
komputer
Saya dapat menggunakan program Sangat
5 87,5
pengolah kata Baik
Saya dapat menggunakan program
6 75 Baik
pengolah angka
Saya dapat menggunakan program Sangat
7 100
pengolah presentasi Baik
Saya dapat menggunakan printer, Sangat
8 100
scanner,projector dan camera Baik
Saya menyimpan data pada media
Sangat
9 digital 100
Baik
Saya menggunakan internet sebagai
10 75 Baik
media komunikasi
Total 77,50 Baik
Guru Biologi SMAN di Bandar Lampung sudah sangat baik dalam hal
baik. Dan terkategorikan dalam kriteria cukup untuk item mudah untuk
terdapat kriteria yang kurang baik dalam item cara mengatasi masalah
Presentase
No Item Pernyataan Kriteria
(%)
Saya menggunakan teknologi untuk
Sangat
1 membantu memahami konsep,hukum 87,5
Baik
dan teori biologi
Saya mengetahui aplikasi-aplikasi
2 komputer yang berkaitan dengan 75 Baik
teknologi
Saya mengembangkan aktivitas dan
Kurang
3 tugas siswa yang melibatkan 50
Baik
penggunaan teknologi
Total 70,83 Baik
50 %.
Presentase
No Item Pernyataan Kriteria
(%)
Saya menggunakan aplikasi komputer Sangat
1 87,5
dalam pembelajaran Baik
Saya memilih teknologi yang sesuai
Sangat
2 dengan pendekatan dan strategi 87,5
Baik
pembelajaran di kelas
Saya menggunakan fasilitas internet
3 (seperti sosial media,blog) untuk 75 Baik
berkomunikasi dengan siswa
Total 83,33 Baik
dalam pembelajaran, sama hal nya dengan memilih teknologi yang sesuai
SMAN di Bandar Lampung juga telah mampu dengan sangat baik dalam
Guru Biologi SMA Negeri di Kota Bandar Lampung dapat dilihat pada
Presentase
No Item Pernyataan Kriteria
(%)
Saya memilih strategi pembelajaran dan
teknologi yang sesuai dengan materi
1 75 Baik
biologi yang disampaikan pada kegiatan
pembelajaran di kelas
Saya memadukan pengetahuan biologi,
pengetahuan pedagogik. Dan
pengetahuan teknologi yang dimiliki
2 75 Baik
untuk mewujudkan pembelajaran yang
efektif
B. Pembahasan
ini sangat penting dimiliki oleh setiap tenaga pendidik, oleh karena itu
setiap tenaga pendidik harus menguasai bahan ajar secara luas dan cukup
proses belajar mengajar dikelas tidak terkesan kaku dan monoton. Proses
belajar mengajar yang kaku dan monoton menciptakan kondisi kelas yang
biologi SMA Negeri di Kota Bandar Lampung berada pada keriteria baik
dengan jumlah presentase yaitu 77,50%. Hal ini menunjukan bahwa guru
berdasarkan angket yang diisi oleh informan yaitu 100% atau dalam
biologi yang dimiliki, pada item ini intensitas pelaksanaan pada tingkat
oleh Kemendikbud.
2. Pedagogical Knowledge (PK)
tindakan reflektif.
kriteria sangat baik berdasarkan angket yang diisi oleh informan dengan
dokumen yaitu RPP yang dibuat oleh informan, maka dapat diketahui
pembelajaran dari guru kepada peserta didik, maka peserta didik diberikan
dengan memberikan soal berupa uraian maupun pilihan ganda. Tes lisan
tugas rumah kepada peserta didik dengan cara menjawab pertanyaan yang
terdapat pada buku peserta didik, meminta tanda tangan orang tua sebagai
mendapatkan penilaian.
terdapat pada kriteria sangat baik. Hal ini menunjukan bahwa informan
kategori sangat baik. Hal ini menunjukan bahwa Guru Biologi SMA
tugas.
bahwa Guru Biologi SMA Negeri di Kota Bandar Lampung sudah baik
SMA Negeri di Kota Bandar Lampung berada pada kriteria baik dengan
kedalam kategori baik. Hal ini menunjukan bahwa informan telah mampu
dengan baik dalam memilih pendekatan dan strategi yang tepat untuk
lebih mudah dipahami peserta didik dan sebagai pengetahuan awal peserta
40
Mishra, P. dan M. J. Koehler,“Technological Pedagogical Content Knowledge: A
Framework for Teacher Knowledge”, Teachers College Record. Vol. 6 No.108 (2006) h. 1021.
Kriteria kurang baik terdapat pada item mampu membuat materi
biologi yang sulit menjadi mudah dipahami oleh siswa. Hal ini perlu
efektif.
skor TK Guru Biologi SMA Negeri di Kota Bandar Lampung berada pada
olehnya.
kata dan presentasi yang sangat diperlukan dalam proses belajar mengajar
konten tertentu.
41
Koehler, M.J., P. Misra, K. Kerelunik, T. S. Shin, dan C. R. Graham, The
Technological Pedagogical Content Knowledge Framework. In J.M. Spector et al (Eds), Handbook
of Research on Educational Communications and Technology. (Sprnger Science. New York,2014)
h. 101
Kota Bandar Lampung berada pada kriteria baik dengan tingkat
kemudian diisi oleh peserta didik dan dipresentasikan didepan kelas hasil
dari diskusi kelompok peserta didik dan kemudian ditanggapi oleh peserta
berkaitan dengan teknologi sudah terkategorikan baik. Hal ini terlihat dari
yang menjadi salah satu dari aplikasi komputer yang berkaitan dengan
dan teori biologi dalam proses pembelajaran dikelas. Seperti halnya dalam
bahwasanya rata-rata skor TPK Guru Biologi SMA Negeri di Kota Bandar
oleh informan.
suatu paket yang utuh. Guru harus memiliki pemahaman yang intuitif
42
Schmidt, D. A., E. Baran, A. D. Thompson, P. Mishra, M. J. Koehler, dan T. S. Shin.
“Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK): The Development and Validation of
an Assessment Instrument for Preservice Teachers”, Journal of Research on Technology in
Education, Vol. 42 No. 2 (2009) h. 125.
terhadap interaksi kompleks antara 3 komponen dasar pengetahuan, yaitu
68,75 %. Hal ini berarti Guru Biologi SMA Negeri di Kota Bandar
43
Schmidt, D. A., E. Baran, A. D. Thompson, P. Mishra, M. J. Koehler, dan T. S. Shin.
“Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK): The Development and Validation of
an Assessment Instrument for Preservice Teachers”, Journal of Research on Technology in
Education, Vol. 42 No. 2 (2009) h. 135.
Meskipun terdapat item yang berada pada kriteria cukup gambaran
Bandar Lampung dapat dilihat dari gambar yang disajikan dibawah ini.
C. Refleksi
Secara umum, kemampuan guru Biologi SMA Negeri yang ada di Kota
Content Knowledge (TPCK) berada pada kriteria baik. Dari sisi latar belakang
pendidikan, guru Biologi SMA Negeri yang ada di Kota Bandar Lampung
sebagian besar sudah memenuhi kuaifikasi akademik minimal S-1 dan juga tidak
ada yang berasal dari bidang pendidikan diluar mata pelajaran yang diampunya,
tingkat penguasaan yang sama. Hal ini sejalan dengan kualifikasi pendidikan yang
pendidikan yang dimiliki oleh informan 1 yaitu Strata 2 (S2). Hal ini dapat dilihat
4
3.5
3
2.5
2 Informan 1
1.5 Informan 2
1
0.5
0
CK PK PCK TK TCK TPK TPCK
Dengan demikian dapat diketahui bahwa peran tenaga pendidik sangat
Indonesia dimulai dari perbaikan kualitas tenaga pengajar yang diiringi dengan
bahwa materi ajar yang diberikan pada masing-masing informan berbeda. Materi
pelajaran pada informan 1 yaitu materi tentang pembelahan sel pada kelas XII
sedangkan informan 2 materi tentang sistem pencernaan pada kelas XI. Sesuai
video pembelajaran.
yang tepat digunakan untuk mengajarkan materi pembelahan sel pada kelas XII,
hal ini dikarenakan pembelahan sel tidak bisa dilihat secara kasat mata sehingga
membutuhkan alat bantu, dan video pembelajaran merupakan strategi yang efektif
jumlah kalori yang dibutuhkan dalam sehari pada masing-masing peserta didik.
Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan didapatkan beberapa
peserta didik yang menggunakan smartphone miliknya bukan hanya untuk sarana
penunjang dalam memecahkan masalah pada lembar diskusi siswa yang diberikan
teknologi yang kurang tepat sehingga peserta didik terganggu fokus dan
konsentrasi belajarnya, mengingat jumlah peserta didik yang cukup banyak dalam
Dalam kasus ini informan telah melakukan tindakan untuk mengurangi hal
lebih mudah dalam mengamati setiap aktifitas peserta didik. Terganggunya fokus
dan konsentrasi belajar peserta didik dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang
penulis amati dalam penelitian yaitu pemilihan kelompok yang tidak homogen
sehingga tidak terjalin komunikasi diskusi yang baik antar kelompok yang
mengandalkan satu dengan yang lain dalam satu kelompok, selain itu pemilihan
variasi strategi pembelajaran juga berpengaruh pada fokus dan konsentrasi peserta
didik, jika guru hanya menggunakan satu strategi belajar dan diulang kembali
pengajar yang memiliki peran sangat penting bagi pendidikan sudah seharusnya
mengetahui banyak strategi dan metode dalam pembelajaran, sehingga
14
Jumlah responden
12
10
8
6
4
2
0
skor 1 skor 2 skor 3 skor 4
butir soal 1 10 8
butir soal 2 7 11
butir soal 3 2 6 7 3
butir soal 4 6 8 2 2
butir soal 5 1 2 11 4
butir soal 6a 4 9 5
butir soal 6b 3 13 2
butir soal 6c 1 10 7
butir soal 7 1 1 11 5
butir soal 8 1 10 7
butir soal 9 3 5 10
butir soal 10 3 12 2 1
butir soal 11 4 11 3
butir soal 12 2 9 7
Gambar 5. Grafik Penilaian Peserta Didik terhadap Proses Kegiatan Belajar
Mengajar pada Informan 2
14
12
Jumlah responden
10
0
Skor 1 Skor 2 Skor 3 Skor 4
Butir Soal 1 2 4 12
Butir Soal 2 2 11 5
Butir Soal 3 2 6 10
Butir Soal 4 9 6 3
Butir Soal 5 5 7 6
Butir Soal 6a 3 8 7
Butir Soal 6b 1 3 9 5
Butir Soal 6c 2 6 10
Butir Soal 7 6 5 7
Butir Soal 8 2 10 5 1
Butir Soal 9 1 7 10
Butir Soal 10 3 12 3
Butir Soal 11 2 9 7
Butir Soal 12 4 10 4
BAB V
KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
pendidikan di sekolahnya.
C. Penutup
mana atas ijin dan pertolongan-Nya skripsi ini dapat terselesaikan dan dengan
Ucapan terima kasih penulis sampaikan atas bantuan yang sangat berarti
bagi penelitian ini kepada pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu, semoga yang diberikan menjadikan ladang pahala di sisi Allah SWT.
Banyaknya kesalahan serta kekeliruan dalam skripsi ini baik dari segi isi maupun
penulisan merupakan suatu keterbatasan penulis, oleh karenanya kritik serta saran
yang bersifat membangun sangat diperlukan agar menjadi perbaikan untuk penulis
selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Aulia Novitasari, Alinis Ilyas, dan Siti Nurul Amanah, Pengaruh Model
Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Keterampilan Proses Sains
Peserta Didik Pada Materi Fotosintesis Kelas XII Ipa di SMA Yadika
Bandar Lampung, (Biosfer: Jurnal Tadris Pendidikan Biologi Vol. 8 No.
1,2017
Departemen Agama RI. Al-Qur’an dan Terjemahannya. CV. Penerbit J-Art, 2004
( Q.S Al-Alaq:1-5 )
_______. Al-Qur’an dan Terjemahannya. CV. Penerbit J-Art, 2004 ( Q.S Al-
An’an:135 )
_______. Al-Qur’an dan Terjemahannya. CV. Penerbit J-Art, 2004 ( Q.S Ali-
Imran : 190-191 )
Friedman, A., Bolick, C., Berson, M., & Porfeli, E. National educational
technology standards and technology belifes and practices of social
studies faculty : Results from a seven-year longitudinal study.
Contemporary Issues in Technology and Teacher Education, Vol. 9 No.
4. new york, 2009
Joko Subagyo. Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Rineka
Cipta, 2015
2011
Yusuf, M., dan Ruslan, “Pengaruh Kompetensi Profesional Guru Biologi yang
telah Tersetifikasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Di SMA Sekota
Ternate”, Jurnal Bioedukasi, Vol. 3 No. 2. 2014