Anda di halaman 1dari 5

MILLENIUM DEVELOPMENT GOALs

> 80%
20-79%
< 20%

STANDAR, MAKSUD DAN TUJUAN , ELEMEN PENILAIAN

Terpenuhi
Terpenuhi sebagian
Tidak terpenuhi

Sasaran SMDGs.I.
Rumah sakit melaksanakan program PONEK (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif) untuk menurunkan angka kematian bayi dan
meningkatkan kesehatan ibu.
Maksud dan Tujuan SMDG.I.
Rumah sakit dalam melaksanakan program PONEK sesuai dengan pedoman PONEK yang berlaku, dengan langkah-langkah pelaksanaan sebagai
berikut :
a. Melaksanakan dan menerapkan standar pelayanan perlindungan ibu dan bayi secara terpadu dan paripurna.
b. Mengembangkan kebijakan dan SPO sesuai dengan standar
c. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi termasuk kepedulian terhadap ibu dan bayi.
d. Meningkatkan kesiapan rumah sakit dalam melaksanakan fungsi pelayanan obstetrik dan neonatus termasuk pelayanan kegawat daruratan
(PONEK 24 Jam)
e. Meningkatkan fungsi rumah sakit sebagai model dan pembina teknis dalam pelaksanaan IMD dan pemberian ASI Eksklusif
f. Meningkatkan fungsi rumah sakit sebagai pusat rujukan pelayanan kesehatan ibu dan bayi bagi sarana pelayanan kesehatan lainnya.
g. Meningkatkan fungsi Rumah Sakit dalam Perawatan Metode Kangguru (PMK) pada BBLR.
h. Melaksanakan sistem monitoring dan evaluasi pelaksanaan program RSSIB 10 langkah menyusui dan peningkatan kesehatan ibu
Elemen Penilaian SMDG.I.
1.

Pimpinan RS berpartisipasi dalam


menyusun program PONEK

2.

Pimpinan RS berpartisipasi dalam


menetapkan keseluruhan
proses/mekanisme dalam program
PONEK termasuk pelaporannya

3.

Adanya kebijakan rumah sakit dan


dukungan penuh manajemen dalam
pelayanan PONEK

4.

Terbentuk dan berfungsinya Tim


PONEK Rumah Sakit

Telusur
Sasaran
Pimpinan RS
Ketua dan anggota Tim
PONEK
Kepala unit kerja dan
pelaksana PONEK
(tenaga medis,
keperawatan, farmasi,
gizi dsb.)

Materi
Proses penyusunan rencana
rumah sakit untuk
melaksanakan PONEK
Lingkup PONEK yang
dilaksanakan, strategi
pelaksanaan, mekanisme
monitoring dan evaluasi, serta
sistem pelaporannya
Penyusunan regulasi, penyediaan
fasilitas dan dukungan
pembiayaan dalam RKA serta
realisasinya
Pembentukan Tim/Panitia PONEK,
pengorganisasian, pedoman
kerja, program kerja, monitoring

Skor

DOKUMEN

0 SK Direktur Rumah
5
tentangPembentukan Tim
10
PONEK
Kebijakan/ Pedoman/ Panduan
tentang :
0
a. Pelayanan Kesehatan
5
Maternal dan Neonatus
10
b. Penyelenggaraan PONEK
24 jam di Rumah Sakit
c.
Rawat Gabung Ibu dan
0
Bayi
5
d. Inisiasi Menyusui Dini dan
10
ASI Eksklusif
e. Perawatan Metode
Kangguru pada BBLR
0
f.
Rumah Sakit Sayang Ibu
5
Bayi
10

dan evaluasi pelaksanaannya


5.
6.

Terlaksananya pelatihan untuk


meningkatkan kemampuan teknis
Tim PONEK sesuai standar
Terlaksananya fungsi rujukan PONEK
pada rumah sakit sesuai dengan
kebijakan yang berlaku.

Pelaksanaan pelatihan untuk


meningkatkan PONEK
Pelaksanaan rujukan

g. Pelaksanaan Rujukan
0
5
10
0
5
10

Program :
Rencana Strategi
Rencana Kerja & Anggaran
Program Unit Kerja terkait
Pelatihan Tim PONEK

Dokumen implementasi :
a. Laporan kegiatan
b. Sertifikasi pelatihan PONEK
c.MoU Rujukan dengan RS
Rujukan
d. Notulen rapat

Sasaran SMDGs.II.
Rumah sakit melaksanakan penanggulangan HIV/AIDS sesuai dengan pedoman rujukan ODHA
Maksud dan Tujuan SMDGs.II.
Rumah sakit dalam melaksanakan penanggulangan HIV/AIDS sesuai dengan standar pelayanan bagi rujukan ODHA dan satelitnya dengan langkahlangkah pelaksanaan sebagai berikut :
a.
Meningkatkan fungsi pelayanan VCT (Voluntary Counseling and Testing);
b.
Meningkatkan fungsi pelayanan ART (Antiretroviral Therapy);
c.
Meningkatkan fungsi pelayanan PMTCT (Prevention Mother to Child Transmision);
d.
Meningkatkan fungsi pelayanan Infeksi Oportunistik (IO);
e.
Meningkatkan fungsi pelayanan pada ODHA dengan faktor risiko IDU; dan
f.
Meningkatkan fungsi pelayanan penunjang, yang meliputi: pelayanan gizi, laboratorium, dan radiologi, pencatatan dan pelaporan.
Telusur

Skor

Elemen Penilaian SMDGs.II.


Sasaran
1.

2.

3.
4.

Pimpinan RS
Ketua dan anggota Tim
HIV/AIDS
Kepala unit kerja dan
pelaksana pelayanan
Pimpinan RS berpartisipasi dalam
HIV/AIDS (tenaga
menetapkan keseluruhan
medis, keperawatan
proses/mekanisme dalam pelayanan
dsb.)
penanggulangan HIV/AIDS termasuk
pelaporannya
Pimpinan RS berpartisipasi dalam
menyusun rencana pelayanan
penanggulangan HIV/AIDS

Adanya kebijakan Rumah Sakit dan


dukungan penuh manajemen dalam
pelayanan penanggulangan
HIV/AIDS
Terbentuk dan berfungsinya Tim
HIV/AIDS Rumah Sakit

DOKUMEN

Materi
Rencana rumah sakit untuk
melaksanakan pelayanan
HIV/AIDS
Lingkup pelayanan HIV/AIDS yang
dilaksanakan, strategi
pelaksanaan, mekanisme
monitoring dan evaluasi, serta
sistem pelaporannya
Penyusunan regulasi, penyediaan
fasilitas dan dukungan
pembiayaan dalam RKA serta
realisasinya
Pembentukan Tim/Panitia
pelayanan HIV/AIDS,
pengorganisasian, operasional,
program kerja, monitoring dan
evaluasi pelaksanaannya

0 SK Direktur Rumah
5
tentangPembentukan Tim
10
HIV/AIDS
Kebijakan/ Pedoman/ Panduan
tentang :
0
a. Pelayanan VCT, ART,
5
PMTCT, IO, ODHA dengan
10
faktor risiko IDU dan
penunjang di Rumah Sakit
b. Pelaksanaan Rujukan
0
Program :
5
10 Rencana Strategi
Rencana Kerja & Anggaran
Pelatihan Tim HIV AIDS
0 Pelatihan HIV AIDS pada unit
kerja terkait
5
10
Dokumen implementasi :
a. Laporan kegiatan

5.
6.

7.

Pelaksanaan pelatihan untuk


meningkatkan pelayanan
HIV/AIDS
Pelaksanaan rujukan

Terlaksananya pelatihan untuk


meningkatkan kemampuan teknis
Tim HIV/AIDS sesuai standar
Terlaksananya fungsi rujukan
HIV/AIDS pada rumah sakit sesuai
dengan kebijakan yang berlaku
Terlaksananya pelayanan VCT, ART,
PMTCT, IO, ODHA dgn faktor risiko
IDU, penunjang sesuai dengan
kebijakan

Pelaksanaan pelayanan VCT, ART,


PMTCT, IO, ODHA dgn faktor
risiko IDU, penunjang sesuai
dengan kebijakan

0
5
10
0
5
10

b. Sertifikasi pelatihan HIV


AIDS
c. MoU Rujukan dengan RS
Rujukan

0
5
10

Sasaran SMDGs.III.
Rumah sakit melaksanakan penanggulangan TB sesuai dengan pedoman strategi DOTS.
Maksud dan Tujuan SMDGs.III.
Pada tahun 1993, WHO telah menyatakan bahwa TB merupakan keadaan darurat dan pada tahun 1995 merekomendasikan strategi DOTS sebagai
salah satu langkah yang paling efektif dan efisien dalam penanggulangan TB.
Intervensi dengan strategi DOTS kedalam pelayanan kesehatan dasar (Puskesmas) telah dilakukan sejak tahun 1995. DOTS atau Directly Observe
Therapy of Shortcourse merupakan pengamatan jangka pendek pelayanan secara langsung pada penderita TB. Pelaksanaan DOTS di rumah sakit
mempunyai daya ungkit dalam penemuan kasus (care detection rate, CDR), angka keberhasilan pengobatan (cure rate), dan angka keberhasilan
rujukan (success referal rate).
TB DOTS merupakan salah satu indikator mutu penerapan standar pelayanan rumah sakit (SPRS). Untuk melaksanakan program penanggulangan
TB diperlukan Pedoman Manajerial dalam program penanggulangan TB di rumah sakit dengan strategi DOTS.
Elemen Penilaian SMDGs.III.
1.

2.

3.

Telusur
Sasaran

Materi

Pimpinan RS berpartisipasi dalam


Pimpinan RS
menyusun rencana pelayanan DOTS Ketua dan anggota Tim
TB
DOTS TB

Kepala
unit kerja dan
Pimpinan RS berpartisipasi dalam
pelaksana
pelayanan
menetapkan keseluruhan
DOTS
TB
(tenaga
proses/mekanisme dalam program
medis, keperawatan,
pelayanan DOTS TB termasuk
farmasi dsb.)
pelaporannya

Rencana rumah sakit untuk


melaksanakan pelayanan DOTS
TB
Lingkup pelayanan DOTS TB yang
dilaksanakan, strategi
pelaksanaan, mekanisme
monitoring dan evaluasi, serta
sistem pelaporannya

Adanya kebijakan rumah sakit dan


dukungan penuh manajemen dalam
pelayanan DOTS TB sesuai dengan
standar

Penyusunan regulasi, penyediaan


fasilitas dan dukungan
pembiayaan dalam RKA serta
realisasinya

Skor

DOKUMEN

0
Acuan:
5
10 SK Direktur Rumah Sakit
tentangPembentukan Tim
DOTS TB
0 Kebijakan/ Pedoman/ Panduan
5
tentang :
10
a. Pelayanan TB dengan
Strategi DOTS
b.
Pelaksanaan Rujukan
0
5
Program :
10
Rencana Strategi
Rencana Kerja & Anggaran

4.

5.
6.

Terbentuk dan berfungsinya Tim


DOTS TB Rumah Sakit
Terlaksananya pelatihan untuk
meningkatkan kemampuan teknis
Tim DOTS TB sesuai standar
Terlaksananya fungsi rujukan TB
DOTS pada rumah sakit sesuai
dengan kebijakan yang berlaku

Pembentukan Tim/Panitia
pelayanan DOTS TB,
pengorgnisasian, operasional,
program kerja, monitoring dan
evaluasi pelaksanaannya
Pelaksanaan pelatihan untuk
meningkatkan pelayanan DOTS
TB
Pelaksanaan rujukan

0 Pelatihan Tim DOTS


5
10
Dokumen implementasi :
a. Laporan kegiatan
b. Sertifikasi pelatihan DOTS
c. MoU Rujukan dengan RS
0
Rujukan
5
10
0
5
10

Anda mungkin juga menyukai