MENGGUNAKAN MATLAB
(Ordo 5 x 5)
Setiama Fajar Rifai (1303121038)
Program Studi DIII Teknik Elektro Industri, Departemen Teknik Elektro
Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
setiamafajar@gmail.com
Abstrak
Pada zaman yang telah maju seperti saat ini,
hampir semua proses atau kegiatan manusia
dibantu dengan proses pengontrolan. Banyak
jenis kontrol yang telah ada, salah satunya
adalah fuzzy logic control. Fuzzy ini memiliki
perbedaan dengan kontrol jenis lain, yaitu
kontroler fuzzy bekerja pada nilai samar
(diantara). Pada fuzzy, terdapat elemen penting,
yaitu membership function (fungsi keanggotaan).
Dengan
menggunakan
simulasi
Matlab,
dilakukan pengamatan pada membership
function dengan ordo 5x5.
Pengamatan
dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari
variasi perubahan rule base dari membership
function
tersebut.
Secara
umum
yang
terpengaruh ialah Maksimum over shoot, time
rise, time steady, dan setling time. Jadi.
(1)
Pendahuluan
Fuzzy Logic pertama kali diperkenalkan oleh
Prof. Lotfi Zadeh dari Universitas California di
Berkeley pada 1965. Fuzzy logic dipresentasikan
bukan sebagai suatu metodologi control, tetapi
sebagai suatu cara pemrosesan data dengan
memperkenalkan
penggunaan
partial
set
membership dibanding crisp set membership atau
non-membership. Secara umum fuzzy dapat
dikatakan sebagai nilai samar (diantara) atau
pengaturan yang dilakukan tidak memiliki nilai
yang pasti. Contoh sederhana dari nilai yang
samar yaitu suhu udara, ada suhu dingin, sejuk
hangat, dan panas. Dan setiap suorang memiliki
standar yang berbeda-beda dari dari suhu tersebut.
Jika dilihat warna dari suhu panas dan dingi
berbeda-beda. Dan jika dilihat diantara panas dan
dingin terdapat warna-warna lain. Warna-warna
b. Fungsi Trapesium
Sama seperti dengan segitiga, namun memiliki
puncak lebih dari satu.
c. Fungsi gauss
Jika
segitiga
merupakan fungsi
garis lurus/linier,
namun fungsi gauss
ini ialah fungsi
lengkung. Seperti
(2)
terlihat
pada
gambar
di
bawah
ini.
(3)
N2
N1
P1
N2
N2
N2
N2
N2
N2
N2
N2
N2
N2
N2
N2
N2
N2
N2
N2
N2
N2
N2
N2
Time Steady
6,3
% MOV
17,2 %
Setling point
N2
N2
N2
N1
N1
N2
N2
N2
N1
N1
N2
N2
N2
N1
N1
N2
N2
N1
N1
N1
N2
N2
N1
N1
N1
0,122
Dari kedua data tersebut, terlihat jelas pengaruh
dari komposisi penyusun outputnya. Saat output
di beri N2 secara keseluruhan, gelombang output
berada di bawah nilai 0 (domain negatif), dan saat
komposisi output diberi unsur N1, gelombang
output mengalami perubahan pada MOV dan
setling poinnya. Setling poin dari gelombang
kedua setengah dari setling poin gelombang
pertama. Itu disebabkan, komposisi dari N2
setengah (50%). Sehingga setling poin akan
semakin naik jika N2 semakin dikurangi/sedikit.
Namun perubahan N2 ini kurang mempengaruhi
perubahan dari setling time dan time rise, terbukti
perubahan dari kedua waktu tersebut tidak terlalu
terlihat.