KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan yang maha esa. Atas
kehendaknya, saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan Judul Makalah
Anatomi Sistem Sirkulasi (Cardiovasculer).
Dengan selesainya makalah ini penuis mengucapkan banyak terimakasih
kepada guru pembimbing yang telah banyak memberi bantuan kepada penulis
demi terselesainya makalah ini dengan baik.
Selanjutnya penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak
mengalami kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis
berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi khususnya dan bagi pembaca
umumnya.
Muara Bungo,
Februari 2016
Penulis
ii
DAFTAR ISI
ii
iii
21
28
32
A. Kesimpulan ............................................................................
32
B. Saran ......................................................................................
33
34
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Agar dapat beraktivitas, manusia memerlukan O2 sebagai sumber bahan
bakar penghasil energi yang diangkut melalui sistem peredaran darah. Sistem
peredaran darah manusia disebut Sistem Kardiovaskuler (Yunani, kardia: jantung;
vasculum: pembuluh). Sistem ini berguna untuk mengangkut zat makanan dan
oksigen ke seluruh tubuh. Mengangkut sisa metabolisme dari jaringan ke organ
ekresi, dan mengedarkan hormon serta kelenjar endokrim kebagian-bagian tubuh
tertentu. Karena darah mengalir melalui saluran atau pembuluh, maka sistem
peredaran manusia bersifat tertutup. Sistem kardiovaskuler terdiri atas jantung,
pembuluh darah dan darah. Namun banyak sekali ganguan yang dapat terjadi pada
sistem peredaran darah contohnya Leukimia.
B. Rumusan Masalah
a. Apa itu sistem sirkulasi ?
b. Apa struktur dan fungsi dari sistem sirkulasi pada manusia ?
c. Apa saja kelainan yang mungkin terjadi pada sistem sirkluasi ?
C. Tujuan Pembuatan
a. Untuk mengetahui struktur dan fungsi dari sistem sirkluas.
b. Untuk mengetahui bagian bagian darah.
c. Untuk mengetahui kelainan kelainan yang mungkin terjadi pada sistem
peredara darah manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
Gambar : Hati
2. Darah
Darah adalah suatu jaringan tubuh yang berada pada pembuluh darah.
Bagian cairan darah, theplasma, adalah cairan kekuning-kuningan terutama terdiri
dari air. Semua nutrisi penting, hormon, dan protein pembekuan serta produk
limbah diangkut dalam plasma. Sel darah merah dan sel darah putih juga
ditangguhkan dalam plasma. Plasma dari mana protein pembekuan telah dihapus
adalah serum.
Fungsi Darah :
1) Membawa nutrien dari saluran pencernaan ke seluruh jaringan tubuh.
2) Membawa O2 dari paru paru ke jaringan.
3) Membawa CO2 dari jaringan ke paru paru.
4) Membawa produk buangan dari berbagai jaringan ke ginjal untuk di
ekskresikan.
5) Membawa hormon dari kelenjar endoktrin ke organ dalam tubuh
6) Mengendalikan suhu tubuh.
7) Mempertahankan keseimbangan air.
8) Mengandung faktor penting untuk pertahanan tubuh terhadap penyakit.
yang diawetkan untuk digunakan kembali dalam hati. Sisa dari hemoglobin
diubah menjadi bilirubin. Ini amber substansi adalah pigmen utama dalam
empedu manusia, yang diproduksi di hati.
Sel darah merah umumnya memiliki kekebalan-merangsang polisakarida
yang disebut antigen pada permukaan sel mereka. Individu yang memiliki antigen
A memiliki golongan darah A (serta antibodi anti B), individu yang memiliki
antigen B memiliki golongan darah B (serta anti A antibodi), individu yang
memiliki antigen A dan B memiliki golongan darah AB (namun tidak ada anti A
atau anti B antibodi), dan individu tidak memiliki antigen memiliki golongan
darah O (serta anti A dan antibodi anti B).
5. Trombosit
Trombosit adalah fragmen darah berbentuk cakram kecil yang diproduksi
dalam sumsum tulang. Mereka tidak memiliki inti dan jauh lebih kecil dari
eritrosit. Juga dikenal teknis asthrombocytes, mereka berfungsi sebagai bahan
awal untuk pembekuan darah. Trombosit mematuhi merusak dinding pembuluh
darah, dan tromboplastin dibebaskan dari jaringan yang terluka. Tromboplastin,
pada gilirannya, mengaktifkan faktor pembekuan lainnya dalam darah. Seiring
dengan ion kalsium dan faktor lainnya, tromboplastin mengubah protrombin
protein darah ke trombin. Trombin kemudian mengkatalisis konversi yang
fibrinogen protein darah ke protein yang disebut fibrin, yang membentuk mesh
tambal sulam di lokasi cedera. Seperti sel-sel darah yang terjebak dalam jaring,
sebuah bentuk bekuan darah.
6. Sistem Limfatik
Sistem limfatik merupakan perpanjangan dari sistem peredaran darah terdiri
dari cairan yang dikenal sebagai getah bening, kapiler disebut pembuluh limfatik,
dan struktur yang disebut nodes.Lymph getah bening merupakan cairan berair
yang berasal dari plasma yang telah merembes keluar dari sistem kapiler darah
dan bercampur dengan sel. Daripada kembali ke jantung melalui pembuluh darah
darah, getah bening ini memasuki serangkaian pembuluh limfatik satu arah yang
mengembalikan cairan ke sistem peredaran darah. Sepanjang jalan, saluran
melewati ratusan kecil, badan capsulelike disebut kelenjar getah bening. Terletak
di leher, ketiak, dan selangkangan, kelenjar getah bening mengandung sel-sel
yang menyaring getah bening dan phagocytize partikel asing.
Limpa terdiri terutama dari jaringan kelenjar getah bening. Berbohong dekat
dengan perut, limpa juga merupakan situs di mana sel-sel darah merah yang
hancur. Limpa berfungsi sebagai cadangan suplai darah bagi tubuh.
Kelenjar getah bening juga merupakan situs utama dari sel darah putih yang
disebut lymphocytes. Tubuh memiliki dua jenis limfosit : limfosit B dan T
limfosit. Kedua sel ini dapat dirangsang oleh mikroorganisme atau lainnya
calledantigens benda asing dalam darah. Antigen dijemput oleh fagosit dan getah
bening dan dikirim ke kelenjar getah bening. Di sini, limfosit dirangsang melalui
proses yang disebut respon theimmune.
Antigen tertentu, terutama orang-orang dari jamur dan protozoa,
merangsang T limfosit. Setelah stimulasi, limfosit ini meninggalkan kelenjar
getah bening, memasuki sirkulasi, dan lanjutkan ke situs di mana antigen
mikroorganisme yang terdeteksi. T limfosit berinteraksi dengan sel
mikroorganisme ke sel dan menghancurkan mereka. Proses ini disebut imunitas
diperantarai sel.
Limfosit dirangsang terutama oleh bakteri, virus, dan bahan terlarut. Pada
stimulasi, B limfosit kembali ke besar sel yang memproduksi antibodi yang
disebut sel plasma. Plasma protein sel-sel mensintesis disebut antibodi, yang
dilepaskan ke dalam sirkulasi. Antibodi mengalir ke situs antigen dan
menghancurkan mikroorganisme dengan reaksi kimia dengan mereka dengan cara
yang sangat spesifik. Reaksi mendorong fagositosis, menetralkan racun banyak
mikroba, menghilangkan kemampuan mikroorganisme untuk bergerak, dan
menyebabkan mereka untuk mengikat bersama-sama dalam massa yang besar.
Proses ini disebut imunitas antibodi dimediasi. Setelah mikroorganisme telah
dihapus, antibodi tetap dalam aliran darah dan memberikan perlindungan seumur
hidup untuk tubuh. Dengan demikian, tubuh menjadi kebal terhadap
mikroorganisme penyakit tertentu.
Mekanisme sistem peredaran limfa pada tubuh manusia :
Peredaran limfa merupakan peredaran yang terbuka. Peredaran ini dimulai
dari jaringan tubuh dalam bentuk cairan jaringan. Cairan jaringan ini selanjutnya
akan masuk ke dalam kapiler limfa. Kemudian kapiler limfa akan bergabung
dengan kapiler limfa yang membentuk pembuluh limfa yang lebih besar dan
akhirnya bergabung menjadi pembuluh limfa besar yaitu pembuluh limfa kanan
dan kiri. Kurang lebih 100 mil cairan limfa akan dialirkan oleh pembuluh limfa
menuju vena dan dikembalikan ke dalam darah.
Fungsi sistem limfa yaitu:
Mengangkut limfosit.
oksigen.
Manusia memiliki sistem peredaran darah tertutup yang berarti darah mengalir
dalam pembuluh darah dan disirkulasikan oleh jantung. Darah dipompa oleh
jantung menuju paru-paru untuk melepaskan sisa metabolisme berupa karbon
dioksida dan menyerap oksigen melalui pembuluh arteri pulmonalis, lalu dibawa
kembali ke jantung melalui vena pulmonalis. Setelah itu darah dikirimkan ke
seluruh tubuh oleh saluran pembuluh darah aorta. Darah membawa oksigen ke
seluruh tubuh melalui saluran halus darah yang disebut pembuluh kapiler. Darah
kemudian
kembali
ke jantung melalui
pembuluh
darah vena
cava
Susunan Darah.
: 91,0%
0.9%
(natrium
klorida, natrium
kalium
dan
zat
besi,nitrogen, dll)
4. Garam
2. Sel Sel Darah
1. Sel Darah Merah (Eritrosit)
Eritrosit normal bernbentuk cakram bikonkaf berdiameter kira-kira 8m,
dan tidak memilik nukleus. Bentuk eritrosit sebenarnya dapat berubah-ubah ketika
sel-sel tersebut dapat beredar melalui kapiler-kapiler. Eritrasit dapat dianggap
kantung yang dapat berubah menjadi berbagai jenis bentuk. Pria dewasa normal
memiliki 5,4 juta sel darah merah per mikroliter (L) darah. Wanita normal
memiliki 4,8 juta sel darah merah mikroliter darah (1 L = 1mm3; 1 tetes darah
kira-kira 50 mm3). Jumlah sel darah merah ini bervariasi pada perbedaan jenis
kelamin dan umur.
Setiap butir eritrosit mengandung hemoglobin. Hemoglobin adalah protein
pigmen yang member warna merah pada darah.
10
tetapi diduga selama beberapa minggu atau bulan, limsofit umumnya bertahun
selama 100-300 hari. Bahan-bahan yang di perlukan untuk membentuk leukosit
adalah vitamin dan asam amino seperti hal nya sel-sel lainnya.
Leukosit keluar dari pembuluh kapiler apabila ditemukan antigen. Proses
keluarnya leukosit disebut dengan diapedesis. Leukosit yang berperan melawan
penyakit yang masuk kedalam tubuh disebut antibodi. Leukosit memiliki sebuah
nukleus yang tidak berwarna (bening), dan menunjukkan gerakan amuboid.
Leukosit dibagi 2, yaitu : leukosit granulosit ( plasmanya bergranuler) sedangkan
agranulosit (plasmanya tidak bergranuler). Leukosit granulosit dikelompokan
menjadi tiga jenis yaitu neutrofil, basofil, dan eosinofil. Leukosit agranulosit
dikelompokan menjadi dua jenis, yaitu monosit dan limfosit.
Neutrofil memiliki nikleus yang terdiri dari dua sampai lima lobus (ruang).
Sel-sel ini berukuran sekitar 8 m dalam keadaan segar. Neutrofil bersifat fogosit
dengan cara masuk ke jaringan yang terinfeksi. Saat mendekati suatu pertikel
untuk difagositosis, sel-sel neutrofil mula-mula melekat pada reseptor yang
terdapat pada partikel, kemudian membuat ruangan tertutup yang berisi partikelpartikel yang sudah di fagositosis. Setelah itu ruangan itua akan melekuk kedalam
rongga sitoplasma dan akan melepaskan diri dengan bagian luar membrane sel
membentuk gelembung faguositik yang mengapung dengan bebas. Sebuah sel
neotropil dapat memfagositosis 5-20 bakteri sebelum sel neutrofil menjadi inaktif
dan mati. Neutrofil hanyak aktif sekitar 6-20 jam.
Basofil memiliki nucleus brbentuk S bersifat faguosit basofil melepaskan
heparin kedalam darah. Heparin adalah mukopolisakarida yang banyak terdapat
didalam hati dan paru-paru. Heparin dapat mencegah pembekuan darah. Basofil
juga melepaskan histamin. Histamin adalah suatu senyawa yang dibebaskan
sebagai reaksi terhadap antigen yang sesuai.
Eosinofil berbentuk hamper seperti bola, merukuran sekitar 9m dalam
keadaan segar. Eosinofil memiliki nucleus yang terdiri dari dua lobus yang
bersifat fagosit dengan daya fagositosis yang lemah. Eosinofil memiliki
kecenderungan berkumpul dalam jaringan yang mengalami reaksi alergi dan dapat
11
jaringan
monosit
membesar
dan
bersifat
fagosit
dan
12
3. Plasma Darah
Plasma darah adalah komponen darah berbentuk cairan berwarna kuning
yang menjadi medium sel-sel darah, dimana sel darah ditutup, yang berbentuk
butiran-butiran darah. Di dalamnya terkandung benang-benang fibrin/fibrinogen
yang berguna untuk menutup luka yang terbuka.
Plasma darah merupakan komponen terbesar dalam darah, dimana besar
volume nya 55% dari volume darah yang terdiri dari 90% berupa air dan 10%
berupa larutan protein, glukosa, faktor koagulasi, ion mineral, hormon dan karbon
dioksida. Karena dinding kapiler permiabel bagi air dan elektrolit maka plasma
darah selalu ada dalam pertukaran zat dengan cairan interstisial. Dalam waktu 1
menit sekitar 70% cairan plasma bertukaran dengan cairan interstisial.
Fungsi plasma darah adalah mengangkut sari makanan ke sel-sel serta
membawa sisa pembakaran dari sel ke tempat pembuangan serta menghasilkan zat
kekebalan tubuh terhadap penyakit atau zat antibodi.
Isi Kandungan Plasma Darah Manusia :
1.
2.
3. Enzim
13
4. Antibodi
5.
Hormon
6. Urea
7.
Asam urat
8. Sari makanan dan mineral seperti glukosa, gliserin, asam lemak, asam
amino, kolesterol, dan sebagainya.
Plasma darah dapat dipisahkan di dalam sebuah tuba berisi darah segar yang
telah dibubuhi zat anti-koagulan yang kemudian diputar sentrifugal sampai sel
darah merah jatuh ke dasar tuba, sel darah putih akan berada di atasnya dan
membentuk lapisan buffy coat, plasma darah berada di atas lapisan tersebut
dengan kepadatan sekitar 1025 kg/m3.
Serum darah adalah plasma tanpa fibrinogen, sel dan faktor koagulasi
lainnya. Fibrinogen menempati 4% alokasi protein dalam plasma dan merupakan
faktor penting dalam proses pembekuan darah.
Protein plasma juga mempunyai peran yang penting dalam pengaturan
distribusi air antara plasma dan ruang interstisial, karena sebagai protein ia tidak
dapat melewati dinding kapiler. Dengan demikian, tekanan osmotik koloidnya
akan menahan air dalam sirkulasi darah. Peran yang terbesar dilakukan albumin
(80%). Albumin juga mempunyai arti yang besar untuk ikatan protein obat.
Tekanan osmosis plasma yaitu 7,3 atm dan dijaga dengan pengaturan
osmosis yang berfungsi dengan baik. Pada tekanan ini, yang berperan sampai 96%
elektrolit anorganik. Perbandingan ion yang satu terhadap ion yang lain dan pH
plasma juga dijaga hampir tetap oleh proses pengaturan khusus. Kation dengan
konsentrasi plasma tertinggi adalah natrium sedangkan anion plasma yang secara
kuantitatif paling berarti adalah klorida.
14
4. Golongan Darah
Golongan darah adalah pengklasifikasian darah dari suatu individu
berdasarkan
ada
atau
tidak
adanya
permukaan
membran sel darah merah. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan
jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah tersebut.
Dua
jenis
penggolongan
darah
yang
paling
penting
adalah
penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh). Di dunia ini sebenarnya dikenal
sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang
dijumpai.
Transfusi
darah dari
golongan
yang
tidak
kompatibel
dapat
darah
manusia
ditentukan
berdasarkan
jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam darahnya, sebagai berikut:
Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen
A di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen
B dalam serumdarahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah A-negatif
hanya dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah A-negatif atau
O-negatif.
15
Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi
memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan
golongan darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan
golongan darah ABO apapun dan disebut donor universal. Namun, orang
dengan golongan darah O-negatif hanya dapat menerima darah dari sesama Onegatif.
Secara umum, golongan darah O adalah yang paling umum dijumpai di
16
AB
100%
Orang Vietnam
45.0%
21.4%
29.1%
4.5%
44.4%
55.6%
Orang Jerman
42.8%
41.9%
11.0%
4.2%
Suku Bengalis
22.0%
24.0%
38.2%
15.7%
Suku Saami
18.2%
54.6%
4.8%
12.4%
b) Pewarisan
Tabel : Pewarisan Golongan Darah
Ayah
Ibu
O
AB
O, A
O, B
A, B
O, A
O, A
O, A, B, AB
A, B, AB
O, B
O, A, B, AB
O, B
A, B, AB
AB
A, B
A, B, AB
A, B, AB
A, B, AB
c) Rhesus
Jenis penggolongan darah lain yang cukup dikenal adalah dengan
memanfaatkan faktor Rhesus atau faktor Rh. Nama ini diperoleh dari
monyet
jenis
Rhesus
yang
diketahui
memiliki
faktor
ini
pada
tahun 1940 oleh Karl Landsteiner. Seseorang yang tidak memiliki faktor Rh
17
produksi
antibodi
terhadap
antigen
Rh(D)
yang
darah Donor
O
O+
O
O+
A
A+
B
B+
18
A+
B+
AB AB+
AB
AB+
AB
O
A
B
AB
P, Yt
atau Cartwright,
XG, Scianna,
Dombrock,
5. Pembekuan Darah
Proses pembekuan darah atau penggumpalan darah merupakan proses yang
kompleks untuk mencegah tubuh kehilangan banyak darah ketika terjadi luka.
Proses tersebut meliputi pengetatan pada dinding pembuluh darah yang terluka,
pelepasan zat untuk menarik keping-keping darah ke daerah luka, dan
19
20
1. Jantung
Jantung terletak di pusat rongga dada dan terdiri dari tiga lapisan,
yaitu :
Miokardium merupakan lapisan otot jantung yang tersususn dari berkasberkas otot.
21
Tiap bagian jantung yang terpisah ini merupakan dua ruang pompa
yang data berdenyut, yaitu atrium dan ventrikel.
Atrium Kanan
Atrium Kiri
Ventrikel Kanan
Ventrikel Kiri
Ventrikel kiri mempunyai miokardium yang paling tebal karena harus
memompa darah ke seluruh tubuh, sedangkan atrium lebih tipis dari ventrikel
karena bekerja lebih ringan dari ventrikel.
Jantung
manusia
pada
saat
masih
janin
memiliki
lubang
yang
disebut foramen ovale. Lubang ini terletak antara atrium kiri dan atrium kanan.
Jantung juga memiliki katup yang berfungsi agar darah tidak mengalir
kearah sebaliknya.
Katup Trikuspidalis
kanan, Katup ini
kanan tidak masuk kembali ke atrium kanan, Terdiri dari 3 daun katup.
Katup Bikuspidalis
Katup ini berfungsi untuk mencegah agar darah dalam ventrikel kiri tidak
22
mengalir kembali ke atrium kiri, katup ini sering disebut juga katup mitral,
terdiri dari 2 daun katup.
Katup Aorta
Katup Pulmonalis
Aorta
Arteri Pulmonalis
ventrikel kanan, bercabang menjadi 2 masing- masing menuju ke paruparu kanan dan kiri.
Vena pulmonalis
bawah jantung ke atrium kanan, vena cava inferior termasuk vena yang
berukuran besar
Vena Cava Superior : Membawa darah yang berasal dari bagian tubuh
diatas jantung ke atrium kanan, vena cava superior termasuk vena yang
berukuran besar.
Sinus Coronarius
23
2. Anatomi Jantung
24
mengempis
Tekanan
dan
darah
darah
dipompa
dapat
keluar
diukur
dari
dengan
25
4. Pembuluh Darah
Berdasarkan fungsinya pembuluh darah dibedakan menjadi arteri, vena dan
kapiler.
umumnya
arteri megalirkan
darah
yang
kaya
akan
26
3. Lapisan
dalam
umumnya
vena
membawa
darah
yang kaya
akan
Pembuluh Kapiler
1. Merupakan pembuluh darah kecil dengan diameter 5-20m.
2. Menghubungkan arteriol dan venula
3. Dinding kapiler sangat tipis, tidak mempunyai otot halus dan jaringan ikat,
serta hanya tersusun oleh selapis endothelium.
Di kapiler terjadi pertukaran oksigen dari darah dengan karbondioksida dari
jaringan, selain itu kapiler berfungsi untuk pertukaran cairan, makanan, hormon
dan bahan lainnya diantara plasma darah dan cairan jaringan.
27
Arteri
Vena
Dinding
Klep
Aliran Darah
Meninggalkan jantung
Kandungan Gas
Letak
Menuju jantung
karbondioksida,
Tekanan
dekat
ke
dan
oksigen
diikat,
lalu
darah
mengalir
melalui vena
28
disebut peredaran darah kecil. Dari atrium kiri darah masuk ke ventrikel kiri,
dan siklus yang sama terulang.
Perlu diperhatikan bahwa kontraksi atrium kanan dan kiri berlangsung bersamaan.
Demikian pula kontraksi ventrikel kanan dan kiri juga bersamaan. Jadi aliran
darah pada peredaran darah besar dan kecil berlangsung serentak, dan bukannya
bergantian.
Saat ventrikel berkontraksi timbul tekanan yang disebut tekanan sistole.
Saat ventrikel berelaksasi masih ada tekanan yang disebut tekanan diastole.
Umumnya pada orang muda yang sehat besarnya tekanan sistole dan diastole
adalah 120/80 mmHg. Tekanan darah ini akan semakin tinggi sejalan dengan
pertambahan usia.
Sebenarnya masalah tekanan sistole dan diastole ini juga terjadi pada saat
kontraksi atrium. Jadi ada sistole atrium dan diastole atrium. Tapi di dunia medis
konteks tekanan sistole dan diastole tampaknya lebih mengacu pada kontraksi
ventrikel.
29
30
Anemia atau biasa disebut penyakit kurang darah yaitu rendahnya kadar
hemoglobin dalam darah atau berkurangnya jumlah eritrosit dalam darah
31
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem sirkulasi ( kardiovaskuler) pada manusia terdiri atas jantung(sebagai
alat peredaran darah), pembuluh darah dan darah. Jantung merupakan alat
pemompa darah yang terdiri dari dua pompa yang terpisah yaitu jantung kanan
yang memompa darah menuju paru-paru dan jantung kiri yang memompakan
darah menuju arteri, vena dan kapiler. Dan terletak di pusat rongga dada.
Pembuluh Darah terdiri dari pembuluh nadi (arteri), pembuluh balik (vena)
dan kapiler. Arteri merupakan pembuluh darah yang mengalirkan darah dari
jantung ke jaringan. Berfungsi membawa darah dari jantung dan umumnya
banyak mengandung oksigen. Vena berfungsi sebagai pembuluh yang membawa
darah kembali ke jantung yang umumnya mengandung karbondioksida. Kapiler
merupakan pembuluh darah kecil dengan diameter 5-20 m, berfungsi untuk
pertukaran cairan makanan, hormon, dan bahan lainnya.
Darah merupakan unit fungsional seluler pada manusia yang berperan untuk
membantu proses fisiologis. Dikelompokan menjadi eritrosit (sel darah merah),
leukosit (sel darah putih) dan Trombosit (Sel darah pembeku / keeping darah).
Golongan darah dikelompokan menjadi golongan darah A, golongan darah B,
golongan darah AB, golongan darah O, golongan darah AB merupakan resipien
universal (dapat menerima semua jenis golongan darah), golongan darah O
merupakan donor universal (dapat diterima semua jenis golongan darah). Ada
dua macam peredaran darah dalam tubuh manusia yaitu Peredaran darah kecil,
adalah peredaran darah dibilik vertikel kanan jantung menuju paru-paru melewati
arteri pulmonalis dan kembali ke serambi kiri jantung melewati vena
pulmonalis.dan peredaran darah besar adalah peredaran darah dari bilik (vertikel)
ke seluruh jaringan tubuh ke jantung ke seluruh tubuh melalui aorta dan akhirnya
kembali ke serambi kanan jantung melalui vena kava.
32
B. Saran
Dari pemaparan diatas, penulis memberikan saran agar dalam ilmu
kesehatan maupun ilmu alam lainnya penting sekali memahai anatomi sistem
kardiovaskuler secara tepat agar terhindar dari kelalaian baik itu dirumah sakit
maupun di alam yang berkaitan dengan perubahan fungsi tubuh akibat
kurangnya aktifitas positif untuk memberikan kesehatan terhadap jantung
sebagai pusat kehidupan.
33
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/55255412/Anatomi-FisiologiSistemKardiovaskular/
07/04/20120_11.00
Syaifuddin,H.2002. Anatomi fisiologi berbasis kompetensi untuk keperawatan dan
kebidanan.Jakarta:Penerbi EKG
Syaifuddin,Haji.2006. Anatomi fisiologis mahasiswa keperawatan. Jakarta
Penerbit:EKG
Syaifuddin. 2009. Fisiologi tubuh manusia untuk mahasiswa keperawatan.
Jakarta
Penerbit: Salemba Medika.
Muttaqin,Arif.2009. Asuhan keperawatan klien dengan gangguan sistem
kardiovaskuler. . Jakarta. Penerbit: Salemba Medika
34