Anda di halaman 1dari 4

Infeksi Saluran Kemih

Diagnosis
Diagnosis infeksi saluran kemih ditegakkan dari kultur kuantitatif dari
specimen urin pasien. Namun, sebelum sampai kesana, perlu dilakukan anamnesis
dan pemeriksaan fisik juga. Untuk pemeriksaan penunjang terdapat beberapa
pemeriksaan yang direkomendasikan untuk menegakkan diagnosis sesuai indikasi.
A. Anamnesis
Sesuai dengan manifestasi klinis penyakit infeksi saluran kemih yang
telah diajabarkan sebelumnya pada poin manifestasi klinis.
B. Pemeriksaan Fisik
-

Nyeri costovertebral
Nyeri abdomen
Nyeri di bagian suprapubik
Palpable bladder
Frekuensi, pancaran BAK yang lemah, atau urgensi.

C. Pemeriksaan Penunjang
1. Tehnik pemgambilan urin (urine collection)
Midstream clean-catch merupakan tehnik pengambilan specimen
dimana specimen urin yang diambil merupakan urin setelah pancaran pertama
dan sebelum pancaran habis saat buang air kecil. Metode ini dapat dilakukan
pada anak yang sudah memiliki kontrok BAK yang baik. Namun pada infan
dan anak-anak yang belum bisa mengontrol BAK sendiri, baik tehnik aspirasi
suprapubik maupun kateterisasi urethra dapat dilakukan. Aspirasi
suprapubik juga biasanya dilakukan pada anak laki-laki yang belum di
sirkumsisi yang memiliki kulit tebal di bagian preputiumnya, dan pada anak
baik laki-laki maupun perempuan yang terjadi iritasi pada saluran kemihnya
sehingga nyeri berlebih saat harus BAK.
Fisher, Donna J., et. al. 2013. Pediatri Urinary Tract Infection.
Emedicine.medscape.com/article/969643-overview

2. Urinanalisis
Walaupun standar diagnosis yang paling baik merupakan hasil kultur
positif dari specimen urin yang diperoleh dari hasil suprapubik, namun kultur

memerlukan waktu kira-kira 48 jam. Sehingga beberapa tes berikut dapat


dilakukan untuk membantu penegakkan diagnosis, yaitu :
- Mikroskopis fase kontras atau bright field dari sedimen urin yang telah
disentrifugasi
- Pewarnaan gram pada sedimen urin baik yang disentrifugasi maupun tidak
- Test esterase nitrit dan leukosit
Dimana jika hasil positif pada nitrit dan leukosit biasanya terbukti pasien
terkena infeksi saluran kemih. Namun jika hanya leukosit yang positif,
maka hasil tidak spesifik (pyuria).
Kliegman et. al. 2011. Nelson Textbook of Pediatrics 19th Ed. Elsevier Saunders : Philadelphia.

3. Kultur Urin
Berikut merupakan metode dan apa yang dapat ditemukan untuk
membantu penegakkan diagnosis infeksi saluran kemih.
- Aspirasi suprapubik, jika terjadi ISK, bakteri biasanya berproliferasi di vesica
urinaria dengan pertumbuhan organism apapun kecuali 2000-3000 CFU/mL
negative-koagulase Staphylococcus.
- Kateterisasi pada perempuan atau midstream pada laki-laki, biasanya terdapat
>50.000 CFU/mL pathogen tunggal sistem urinarius; namun bagaimanapun
ISK bisa saja terjadi dengan 10.000-50.000 CFU/mL pathogen tunggal.
- Midstream pada perempuan atau pada laki-laki yang belum sirkumsisi, ISK
diindikasikan ketika terdapat >100.000 CFU/mL pathogen tunggal sistem
urinarius pada pasien dengan gejala. Pyuria biasanya juga terjadi. ISK bisa
juga ada dengan 10.000-50.000 CFU/ml bacteria tunggal.
- Metode apapun pada baik perempuan maupun laki-laki, jika pasien tidak
disertai gejala, pertumbuhan bakteri biasanya >100.000 CFU/mL dari
organism yang sama pada hari yang berbeda. Jika tidak terdapat pyuria, hasil
ini mungkin mengindikasikan lebih kepada kolonisasi daripada infeksi.
Quigley, R. Diagnosis of Urinary Tract Infections in Children. Curr Opin Pediatr. Apr 2009;21(2):1948. [Medline].

4. USG
Pelaksanaan USG traktus urinarius disarankan untuk rutin dilakukan
pada anak diantara usia 2-24 bulan yang sudah pernah terkena ISK. Namun
untuk rekomendasi, anak di usia tersebut yang telah didiagnosa ISK perlu
dilakukan USG pada ginjal dan kandung kemihnya. Selain kriteria tersebut,
anak dengan ISK lainnya yang tidak merespon pengobatan dengan baik,

memiliki masa abdomen dan urgensi yang abnormal, et kausa sebelumnya


selain dari infeksi E.coli, dan anak yang kambuh lagi penyakitnya setelah
dinyatakan sembuh, perlu dilakukan USG.
5. VCUG

VCUG (Voiding Cystourethrography) disarankan untuk dilakukan


jika USG ginjal dan kandung kemih menunjukkan adanya hidronephrosis,
jaringan parut, atau penemuan lain yang mensugestikan baik level tinggi
vesicourethral reflux atau obstruktif uropati. Juga bisa dilakukan jika ISK
kambuh dan USG ginjal serta kandung kemih tidak mendapatkan hasil apapun.
Berikut kriteria pasien anak yang sebaiknya direkomendasikan untuk
VCUG setelah paparan ISK yang pertama :
Pasien yang tidak merespon pengobatan setelah 48-72 jam.
Terdapat pola BAK yang abnormal.
Infan maupun anak yang ISK nya tidak memperoleh follow-up yang baik.
Pasien dengan massa abdomen abnormal
Infan maupun anak dengan kambuhnya ISK yang telah dinyatakan sembuh.

[Guideline] Subcommittee on Urinary Tract Infection; Steering Committee on Quality Improvement


and Management. Urinary Tract Infection: Clinical Practice Guideline for the Diagnosis and
Management of the Initial UTI in Febrile Infants dan Children 2 to 24 Months. Pediatrics. Aug 28
2011;[Medline].

Glomerulonefritis Akut
Prognosis
Sebagian besar kasus epidemik berakhir dengan kesembuhan total, namun
tingkat mortalitas meningkat pada grup tertentu, yaitu lansia dan anak-anak sekitar 07%. Untuk kasus sporadic seringkali berkembang menjadi bentuk kronik.
Perkembangan ini muncul sebanyak 30% pada pasien dewasa dan 10% pasien anak.
GN merupakan kausa yang cukup umum untuk gagal ginjal (25%).

Pada kasus PSGN, prognosis baik. Lebih dari 98% tidak disertai gejala setelah
lima tahun, dengan hanya progresif menjadi gagal ginjal yang dilaporkan 1-3%. Pada
seminggu onset, sebagian besar pasien mulai merasakan retensi cairan dan hipertensi
tiba-tiba. Kadar C3 bisa kembali normal dalam 8 minggu setelah tanda-tanda awal
PSGN. Proteinuria bisa bertahan hingga 6 bulan, dan hematuria bisa saja hingga lebih
dari 1 tahun setelah onset nefritis. Kemudian, semua abnormalitas urinarius akan
hilang dan fungsi ginjal akan kembali normal.
Prognosis untuk kasus nonstreptococcus bergantung pada agen bersangkutan,
yang harus diidentifikasi lebih lanjut. Pada umumnya prognosis memburuk pada
pasien dengan proteinuria berat, hipertensi parah, dan peningkatan signifikan pada
kadar kreatinin.
Parmar, M.S. et. al. 2013. Acute Glomerulonephritis.
Emedicine.medscape.com/article/239278-overview.

Studi kasus
Pada kasus, anak laki-laki tersebut mengalami BAK yang sedikit-sedikit dan sering.
Keadaan urgensi dan frekuensi pada kasus ISK biasanya dikarenakan adanya
kolonisasi bakteri yang menetap di vesica urinaria dan secara tidak langsung
mengambil dan mengurangi ruang tampung untuk urin. Volume yang relatif lebih
sedikit dari normal akhirnya sudah bisa menimbulkan reflex miksi (urgensi) dan tentu
saja rasa penuh palsu yang dirasakan pasien membuatnya berkemih lebih awal dan
volume yang dikeluarkan pun sedikit.

Anda mungkin juga menyukai