4.2.
Analisis Univariat
4.2.1. Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin
Pasien berjenis kelamin laki-laki yang menderita stroke perdarahan
intraserebral non diabetik pada penelitian ini sebanyak 46 orang (46,9%),
dan 52 orang (53,1%) berjenis kelamin perempuan, dari total 98 pasien
yang memenuhi kriteria inklusi. Secara lengkap distribusi subjek
penelitian berdasarkan jenis kelamin terdapat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1. Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin
No
1
Jenis Kelamin
Laki-laki
Frekuensi
46
%
46,9
52
98
53,1
100,0
Perempuan
Jumlah
Sumber : Data Sekunder 2014
31
32
Frekuensi
2
%
2,0
34-42
11
11,2
43-51
26
26,5
52-60
23
23,5
61-69
19
19,4
70-78
12
12,2
79-87
2,0
3
98
3,1
100,0
88-96
Jumlah
Sumber : Data Sekunder 2014
Status
Meninggal
Hidup
Jumlah
Sumber : Data Sekunder 2014
4.3.
Frekuensi
44
%
44,9
54
98
53,1
100,0
Analisis Pengaruh Kadar Gula Darah Saat Masuk Rumah Sakit Terhadap
Kejadian Mortalitas Pasien Stroke Perdarahan Intraserebral Non Diabetik
Hasil penelitian yang diperoleh disusun dalam table 2x2 untuk
menganalisis ada atau tidaknya pengaruh antara kadar gula darah saat masuk
rumah sakit dengan kejadian mortalitas pada pasien stroke perdarahan
intraserebral non diabetik. Kemudian dilakukanlah uji hipotesis chi-square dan
33
150 mg/dL
<150 mg/dL
n
40
4
%
81,6
8,2
n
9
45
%
18,4
91,8
Total
44
44,9
54
55,1
RR
(IK 95%)
<0,001
10,00
(3,87 25,81)
Darah
kemungkinan
10
kali
untuk
mengalami
mortalitas
dibandingkan dengan pasien yang kadar gula darah saat masuk rumah sakitnya <
150 mg/dL. Nilai RR sebesar 10,00 dapat juga diinterpretasikan bahwa
probabilitas pasien dengan kadar gula darah saat masuk rumah sakit 150 mg/dL
untuk mengalami mortalitas adalah sebesar 58,8%.
34
4.4. Pembahasan
4.4.1. Distribusi Pasien Stroke Perdarahan Intraserebral Non Diabetik
Berdasarkan Jenis Kelamin
Pada penelitian ini, ditemukan pasien berjenis kelamin, pria
sebanyak 46 orang (46,9%) dan wanita sebanyak 52 orang (53,1%). Hasil
tidak menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara kedua jenis
kelamin. Walaupun penelitian lainnya tidak menunjukkan persentase
serupa, namun hanya terdapat selisih yang kecil antara insiden pada lakilaki dan perempuan. Pada penelitian Bejot et al (2011) persentasi insiden
pada perempuan sebesar 52,5%.,35 Sedangkan pada penelitian Lee et al
(2010) didapatkan persentase laki-laki sebanyak 54,3%. 37 Disimpulkan
pada kedua penelitian tersebut bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan
insiden pada kedua jenis kelamin untuk menderita stroke perdarahan
intraserebral. Hal ini kurang sejalan dengan beberapa penelitian lain
seperti yang dikatakan Hu et al (2013) bahwa perbandingan insiden stroke
perdarahan intraserebral laki-laki dan perempuan adalah sebesar 2:1,
dikarenakan laki-laki cenderung memiliki aktivitas fisik yang lebih berat
serta gaya hidup tidak sehat seperti minum-minuman beralkohol dan
merokok.38 Variasi ini dikarenakan penelitian ini bukan merupakan
penelitian epidemiologi yang memasukkan seluruh pasien stroke
perdarahan
intraserebral,
sehingga
terdapat
kriteria
yang
harus
penyebab
yang
35
memaparkan
bahwa
walaupun
insiden
stroke
perdarahan
intraserebral jauh lebih rendah dari stroke iskemik, namun angka kejadian
mortalitas dapat mencapai hingga 44% dalam pemantauan 30 hari
36
37
38
pengukuran yang ada pada laporan pembacaan CT scan kepala hanya berupa
diameter perdarahan.