Anda di halaman 1dari 22

TONSILITIS

Nada Yuliandha ( I 111 11 040)

PENDAHULUAN
1.
2.
3.

4.

5.
6.

Tonsilitis adalah peradangan tonsil palatina


Etiologi : infeksi virus atau bakteri
Gejala : tonsil membengkak, nyeri
tenggorokan, kesulitan menelan, dan
pembesaran KGB
Komplikasi strep throat : scarlet fever,
demam rheumatik dan GN akut.
Menyerang anak usia 5-15 tahun
Di Indonesia tonsilitis menempati urutan
kedua setelah faringitis, persentase : 3,8%.

TINJAUAN PUSTAKA
TONSIL (anatomi, arteri, vena, sistem limfa)
TONSILITIS
1. Definisi
2. Epidemiologi
3. Klasifikasi
4. Etiologi & Patofisiologi
5. Manifestasi Klinis
6. Pemeriksaan & Diagnosis
7. Tatalaksana
8. Komplikasi

ANATOMI
Tonsil Secara Umum
Tonsil berkembang pada awal bulan
ketiga fetus.
Usia 5-6 tahun, tonsil membesar cepat
dan mencapai ukuran maksimum saat
pubertas (20-25mm)
Anterior tonsil : muskulus palatoglossus
Posterior : muskulus palatopharyngeus

ANATOMI
Tonsil Secara Umum
Gambaran anatomis
regional secara langsung

Lukisan anatomi tonsil


secara umum

ANATOMI
Vaskularisasi, Persarafan, Limfa

Arteri yang
menyuplai
tonsil :
Arteri tonsillaris
Arteri
ascending
pharyngeal
Cabang
tonsillaris dari
arteri fasialis
Cabang dorsal
lingual dari
arteri lingualis
Cabang-cabang
palatina
ascending dari
arteri fasialis

Fisher, Donna J., et. al. 2013. Pediatri Urinary Tract Infection.
Emedicine.medscape.com/article/969643-overview

ANATOMI
Vaskularisasi, Persarafan, Limfa

aliran vena
keluar melalui
pleksus
peritonsillaris.
vena
lingualis dan
pharyngeal
vena jugularis
interna
Persarafan
diinervasi via
cabang
tonsillaris dari
nervus
maksillaris dan
nervus
glosopharynge
al.

Suplai limfatik,
tonsil tidak
mempunyai
limfatik
aferen.
Limfatik eferen
langsung
mengarah ke
nodus
jugulodigastric
dan nodus
upper deep
cervical serta
secara tidak
langsung
melalui nodus
limfatikus
retropharynge
al.

Fisher, Donna J., et. al. 2013. Pediatri Urinary Tract Infection.
Emedicine.medscape.com/article/969643-overview

TONSILITIS
Epidemiologi & Klasifikasi
Tonsilitis adalah peradangan tonsil
palatina (tonsil faucial)
Tonsillitis oleh Streptococcus biasanya
menyerang anak berumur 5-15 tahun
Tonsillitis viral menyerang anak berusia
lebih muda
Klasifikasi tonsillitis dibagi atas keadaan
akut dan kronik

TONSILITIS
Etiologi & Patofisiologi
Virus : HSV, EBV, CMV, Adenovirus,
Measles
Bakteri : terutama grup A Streptococcus
beta hemolitikus (GAS)
Bakteri adhesi pada reseptor adhesi di
lapisan epitel jaringan tonsil memicu
reaksi radang pengeluaran PMN
detritus (kumpulan leukosit, bakteri yang
mati, dan epitel yang terlepas) yang
tampak sebagai bercak kuning pada tonsil
yang terinfeksi

TONSILITIS
Etiologi & Patofisiologi

Faktor predisposisi tonsilitis kronik :


rangsang menahun rokok, makanan, higiene
mulut, cuaca, kelelahan fisik, pengobatan
yang tidak adekuat
Proses radang berulang kerusakan epitel
mukosa + terkikisnya jaringan limfoid
Pada proses penyembuhan, jaringan limfoid
digantikan jaringan parut yang mengalami
pengerutan kriptus melebar Proses
berjalan terus menembus kapsul tonsil
perlekatan dengan jaringan di sekitar fossa
tonsillaris.

TONSILITIS
Manifestasi Klinis

Nyeri tenggorokan
Kesulitan menelan
Demam
Nyeri persendian
Penurunan nafsu
makan
Otalgia (nyeri alih)
Tonsil bengkak &
hiperemis
Kaku leher
Sakit perut (anak kecil)

Tonsil bengkak,
hiperemis
Bercak putih/kuning
pada tonsil
Pembesaran KGB di
leher, terasa nyeri
Nafas berbau

TONSILITIS
Pemeriksaan & Diagnosis

Ada tidaknya massa sekitar kavitas oral


Posisi uvula
Warna & ukuran tonsil
Pembesaran KGB di leher

Derajat Pembesaran Tonsil


T0 : seluruhnya di dalam fossa tonsillaris ; T1 :
membesar <25% ; T2 : membesar <50% ; T3 :
membesar <75% ; T4 : membesar hingga 75% atau
lebih

TONSILITIS
Pemeriksaan & Diagnosis

TONSILITIS
Diagnosis & Tatalaksana

TONSILITIS
Tatalaksana

Istirahat, minum, antiviral (bila perlu)


Simptomatik : analgesik, antipiretik :
paracetamol
Antibiotik lini I : penicilin atau amoxicilin
Rekuren bakterial : sefalosporin,
clindamycin
Tonsilektomi (sesuai indikasi)

TONSILEKTOMI
Indikasi Absolut
1. Pembesaran dan hipertrofi tonsil yang :
menyebabkan sumbatan jalan napas,
gangguan menelan, gangguan tidur, dan kor
pulmonal
2. Rinitis dan sinusitis kronis, peritonsilitis, dan
abses peritonsilar yang tidak respon dengan
pengobatan
3. Hipertrofi tonsil yang menimbulkan
maloklusi gigi dan gangguan pertumbuhan
orofasial
4. Hipertrofi tonsil dicurigai keganasan.

TONSILEKTOMI
Indikasi Relatif
1. Serangan tonsillitis lebih dari 3 kali per
tahun walau mendapatkan terapi
adekuat
2. Napas berbau yang tidak hilang dengan
pengobatan
3. Tonsillitis kronik maupun rekuren dengan
bakteri yang resisten antibiotik beta
laktam
4. Otitis media efusa / otitis media
supuratif.

TONSILEKTOMI
Teknik Tonsilektomi
Guillotine
Diseksi
Elektrokauter
Radiofrekuensi
Skapel Harmonik
Coblation
Intracapsular partial tonsillectomy
LTA

TONSILEKTOMI
Pasca operasi dan follow up
Kontrol rasa nyeri
Hidrasi & diet yang cukup
Antibiotik
Hindari rokok & aktivitas berat
Peringatkan tentang intensitas nyeri
selanjutnya

Waktu ideal follow-up : saat peningkatan


intensitas nyeri dan 4-6 minggu setelah
operasi

Kontraindikasi Tonsilektomi

Riwayat
gangguan
perdarahan
Anemia
Anestesi buruk
atau penyakit
tak terkontrol
Infeksi akut

Komplikasi Tonsilitis
OMA
Abses peritonsil,
parafaring
Bronkitis
Demam reumatik akut,
GN akut
Miokarditis, artritis
Septikemia (sindrom
Lemierre)

KESIMPULAN
1.
2.

3.

4.
5.

Tonsilitis adalah peradangan tonsil palatina


Menyerang anak-anak. Gejala berupa nyeri
tenggorok dan menelan, demam, lesu, nyeri
sendi, tidak nafsu makan, hingga otalgia
Diagnosis ditegakkan berdasarkan
manifestasi klinis dan pemeriksaan fisik
Tatalaksana bergantung keadaan tonsilitis
Terapi dapat berupa simptomatik, antiviral,
antibiotik, hingga tonsilektomi

Anda mungkin juga menyukai