PENDAHULUAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
TINJAUAN PUSTAKA
TONSIL (anatomi, arteri, vena, sistem limfa)
TONSILITIS
1. Definisi
2. Epidemiologi
3. Klasifikasi
4. Etiologi & Patofisiologi
5. Manifestasi Klinis
6. Pemeriksaan & Diagnosis
7. Tatalaksana
8. Komplikasi
ANATOMI
Tonsil Secara Umum
Tonsil berkembang pada awal bulan
ketiga fetus.
Usia 5-6 tahun, tonsil membesar cepat
dan mencapai ukuran maksimum saat
pubertas (20-25mm)
Anterior tonsil : muskulus palatoglossus
Posterior : muskulus palatopharyngeus
ANATOMI
Tonsil Secara Umum
Gambaran anatomis
regional secara langsung
ANATOMI
Vaskularisasi, Persarafan, Limfa
Arteri yang
menyuplai
tonsil :
Arteri tonsillaris
Arteri
ascending
pharyngeal
Cabang
tonsillaris dari
arteri fasialis
Cabang dorsal
lingual dari
arteri lingualis
Cabang-cabang
palatina
ascending dari
arteri fasialis
Fisher, Donna J., et. al. 2013. Pediatri Urinary Tract Infection.
Emedicine.medscape.com/article/969643-overview
ANATOMI
Vaskularisasi, Persarafan, Limfa
aliran vena
keluar melalui
pleksus
peritonsillaris.
vena
lingualis dan
pharyngeal
vena jugularis
interna
Persarafan
diinervasi via
cabang
tonsillaris dari
nervus
maksillaris dan
nervus
glosopharynge
al.
Suplai limfatik,
tonsil tidak
mempunyai
limfatik
aferen.
Limfatik eferen
langsung
mengarah ke
nodus
jugulodigastric
dan nodus
upper deep
cervical serta
secara tidak
langsung
melalui nodus
limfatikus
retropharynge
al.
Fisher, Donna J., et. al. 2013. Pediatri Urinary Tract Infection.
Emedicine.medscape.com/article/969643-overview
TONSILITIS
Epidemiologi & Klasifikasi
Tonsilitis adalah peradangan tonsil
palatina (tonsil faucial)
Tonsillitis oleh Streptococcus biasanya
menyerang anak berumur 5-15 tahun
Tonsillitis viral menyerang anak berusia
lebih muda
Klasifikasi tonsillitis dibagi atas keadaan
akut dan kronik
TONSILITIS
Etiologi & Patofisiologi
Virus : HSV, EBV, CMV, Adenovirus,
Measles
Bakteri : terutama grup A Streptococcus
beta hemolitikus (GAS)
Bakteri adhesi pada reseptor adhesi di
lapisan epitel jaringan tonsil memicu
reaksi radang pengeluaran PMN
detritus (kumpulan leukosit, bakteri yang
mati, dan epitel yang terlepas) yang
tampak sebagai bercak kuning pada tonsil
yang terinfeksi
TONSILITIS
Etiologi & Patofisiologi
TONSILITIS
Manifestasi Klinis
Nyeri tenggorokan
Kesulitan menelan
Demam
Nyeri persendian
Penurunan nafsu
makan
Otalgia (nyeri alih)
Tonsil bengkak &
hiperemis
Kaku leher
Sakit perut (anak kecil)
Tonsil bengkak,
hiperemis
Bercak putih/kuning
pada tonsil
Pembesaran KGB di
leher, terasa nyeri
Nafas berbau
TONSILITIS
Pemeriksaan & Diagnosis
TONSILITIS
Pemeriksaan & Diagnosis
TONSILITIS
Diagnosis & Tatalaksana
TONSILITIS
Tatalaksana
TONSILEKTOMI
Indikasi Absolut
1. Pembesaran dan hipertrofi tonsil yang :
menyebabkan sumbatan jalan napas,
gangguan menelan, gangguan tidur, dan kor
pulmonal
2. Rinitis dan sinusitis kronis, peritonsilitis, dan
abses peritonsilar yang tidak respon dengan
pengobatan
3. Hipertrofi tonsil yang menimbulkan
maloklusi gigi dan gangguan pertumbuhan
orofasial
4. Hipertrofi tonsil dicurigai keganasan.
TONSILEKTOMI
Indikasi Relatif
1. Serangan tonsillitis lebih dari 3 kali per
tahun walau mendapatkan terapi
adekuat
2. Napas berbau yang tidak hilang dengan
pengobatan
3. Tonsillitis kronik maupun rekuren dengan
bakteri yang resisten antibiotik beta
laktam
4. Otitis media efusa / otitis media
supuratif.
TONSILEKTOMI
Teknik Tonsilektomi
Guillotine
Diseksi
Elektrokauter
Radiofrekuensi
Skapel Harmonik
Coblation
Intracapsular partial tonsillectomy
LTA
TONSILEKTOMI
Pasca operasi dan follow up
Kontrol rasa nyeri
Hidrasi & diet yang cukup
Antibiotik
Hindari rokok & aktivitas berat
Peringatkan tentang intensitas nyeri
selanjutnya
Kontraindikasi Tonsilektomi
Riwayat
gangguan
perdarahan
Anemia
Anestesi buruk
atau penyakit
tak terkontrol
Infeksi akut
Komplikasi Tonsilitis
OMA
Abses peritonsil,
parafaring
Bronkitis
Demam reumatik akut,
GN akut
Miokarditis, artritis
Septikemia (sindrom
Lemierre)
KESIMPULAN
1.
2.
3.
4.
5.