Anda di halaman 1dari 3

2.

Sifat Fungsi Determinan


Pada bagian ini akan dibahas tentang sifat dari fungsi determinan, dari sifat fungsi determinan
tersebut diharapkan wawasan mengenai hubungan antara matriks persegi dan determinannya.
salah satunya adalah ada tidak suatu invers matriks persegi dengan menguji determinannya.
Perhatikan teorema dibawah ini
TEOREMA 2.3.1 Misal A, B dan C adalah matriks persegi berukuran n x n yang berbeda di
salah satu barisnya, misal di baris ke-r yang berbeda. Pada baris ke-r matriks C merupakan
penjumlahan dari matriks A dan B, maka
det(C) = det(A) + det(B)
Begitu juga pada kolomnya
CONTOH 2.3.1 Perhatikan matriks-matriks

perhatikan, hanya pada baris ketiga saja yang berbeda. Dengan menggunakan Teorema 2.3.1,
maka

Contoh diatas adalah penjumlahan dari suatu determinan dengan syarat tertentu, sekarang,
bagaimana dengan perkalian.
Perhatikan lemma dibawah ini
LEMMA 2.3.2 Jika matriks persegi A dan matriks dasar E dengan ukuran yang sama,maka
berlaku
det(EB) = det(E)det(B)

Bukti:
Telah dipelajari pada modul sebelumnya, bahwa matriks dasar E, jika dikalikan dengan suatu
matriks, maka seolah matriks tersebut dilakukan dengan OBE yang sama, jadi
~
B OBE B = EB
dalam hal ini ada beberapa kasus, yang pertama, jika OBEnya adalah mengalikan salah satu
baris dengan k, maka
det(EB) = det(E)det(B) = kdet(B)
sedangkan kasus yang lain, menukarkan baris atau menambah pada baris yang lain akan
menghasilkan seperti kasus pertama.

Perhatikan teorema dibawah ini


TEOREMA 2.3.3 Suatu matriks persegi A mempunyai invers jika dan jika det(A)

Bukti:
Dengan memperhatikan, bahwa suatu matriks persegi jika dilakukan OBE, maka ada dua
kemungkinan yaitu mengandung baris yang nol semua atau matriks identitas. Jika matriks
elementer dikalikan dengan suatu matriks persegi hasil sama dengan matriks tersebut
dilakukan satu OBE. Dan suatu matriks jika mengandung baris atau kolom yang nol semua,
maka determinan matriks tersebut adalah nol. Jadi yang mempunyai invers pasti nilai
determinannya tidak nol.

Perhatikan teorema dibawah yang mendukung Lemma 2.3.2, yaitu


TEOREMA 2.3.4 Jika A dan B dua matriks persegi berukuran sama, maka
det(AB) = det(A)det(B)
Bukti: Dengan mengasumsikan salah satu matriks tersebut sebagai perkalian dari matriks
elementer, misal matriks A, yaitu
A = E1E2E3 ..Er
sedangkan dengan menggunakan Lemma 2.3.2, menjadi
AB = E1E2E3 ..ErB
maka
det(AB) = det(E1)det(E2)det(E3) det(Er)det(B)
jadi
det(AB) = det(A)det(B)
CONTOH 2.3.3 Pandang matriks dibawah ini

dengan menghitung, maka


det(A) = -1; det(B) = -7; maka det(AB) = 7
sesuai dengan Teorema 2.3.4
Dari beberapa teorema diatas, jika dihubungkan akan menghasilkan teorema berikut
TEOREMA 2.3.5 Jika matriks persegi A mempunyai invers, maka

Bukti:
Karena

A = I, maka det( A

A) = det(I), sedangkan menurut Teorema 2.3.4, maka

det( A1 )det(A) = det(I) = 1 dan det(A)

0, sehingga teorema tersebut terbukti.

Anda mungkin juga menyukai