Anda di halaman 1dari 44

CURRICULUM VITAE

Name

: Gortap Sitohang Ns. SKep

E-mail Address

: gortap _sitohang@yahoo.com

SEMINARS-WORKSHOPS-COURSES-TRAININGS
2008

Edvance Courses Infection Prevention Control

2007

Basic Courses Infection Prevention Control

2010

Bacic Courses Infection Prevention Control In Hongkong

WORK AND COMMITTEE EXPERIENCES


1996 -2001 : Nurse Associate at ward Departement Surgery
2001-2007 : Primary Nurse at ward Departement Surgery
2007- 2013 : Infection Prevention Control Nurse ( IPCN )
committee secretary PPIRS

KEWASPADAAN ISOLASI
DALAM UPAYA
PENGENDALIAN INFEKSI
DI RUMAH SAKIT

POKOK BAHASAN

Pendahuluan
Pengertian
Tujuan
Kewaspadaan Isolasi :
kewaspadan standar dan
kewaspadaan transmisi

TUJUAN
Supaya peserta mengerti dan mampu
menerapkan kewaspadaan isolasi setiap
saat terhadap pasien di RS
Melindungi pasien.
Melindungi nakes, pengunjung, dan yang
ada disekitar sarana kes.
Cost-effective :mengurangi hari dan biaya
perawatan.
Penggunaan Antibiotik yang rasional

Rekomendasi dikategorikan sebagai berikut :

Kategori I A

Kategori I B

Sangat direkomendasikan untuk seluruh rumah sakit, telah didukung


penelitian dan studi epidemiologi.
Sangat direkomendasikan untuk seluruh rumah sakit dan telah ditinjau
efektif oleh para ahli di lapangan.
Dan berdasar kesepakatan HICPAC (Hospital Infection Control
Advisory Committee) sesuai dengan bukti rasional walaupun mungkin
belum dilaksanakan suatu studi scientifik.

Kategori II :

Dianjurkan untuk dilaksanakan di rumah sakit. Anjuran didukung studi


klinis dan epidemiologik, teori rasional yang kuat, studi dilaksanakan di
beberapa rumah sakit.

Tidak direkomendasi :

Masalah yang belum ada penyelesaiannnya.


Belum ada bukti ilmiah yang memadai atau belum ada kesepakatan
mengenai efikasinya.

Healthcare Associated Infections


(HAIs)/(HCAI)

Hospital Acquired Infection (HAI)


(Infeksi Rumah Sakit)
Infeksi Nosokomial

Healthcare Associated Infections


(HAIs/HCAI)

Infeksi yang terjadi selama proses


perawatan di rumah sakit atau di fasilitas
kesehatan lain, dimana pasien tidak ada
infeksi atau tidak dalam masa inkubasi,
termasuk infeksi didapat di rumah sakit
tapi muncul setelah pulang juga infeksi pada
petugas kesehatan yang terjadi di pelayanan
kesehatan, setelah perawatan 2x24 jam

PENDAHULUAN
Rumah Sakit pemberi jasa
Pelayanan Kesehatan

RUANG PERAWATAN
UMUM MAUPUN
INTENSIF

Berbagai macam penyakit, petugas,


pelalatan ,pengunjung & lingkungan

Kewaspadaan Isolasi merupakan bagian dari program PPI


Bertujuan untuk memutus mata rantai infeksi

Pencegahan :
Penerapan Kewaspadaan Isolasi
Kewaspadaan Isolasi adalah upaya untuk mencegah
dan mengendalikan penyebaran infeksi di RS
Kewaspadaan Isolasi terdiri dari 2 komponen :
Kewaspadaan Standar
Kewaspadaan Berdasar Transmisi
Yang dimaksud dengan Kewaspadaan Isolasi bukan tata
cara isolasi pasien
10

Kewaspadaan Standart
Ditujukan kepada semua pasien tanpa
Mempertimbangkan infeksi atau non infeksi harus diterapkan
standard precaution meliputi :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Kebersihan tangan,
Penggunaan APD Peralatan perawatan pasien,
Pengendalian lingkungan ,
Penanganan limbah,
Penanganan linen,
Kesehatan karyawan
Penempatan pasien
Hygiene respirasi/Etika batuk
Praktek menyuntik yang aman
Praktek pencegahan untuk prosedur lumbal punksi
11

Kewaspadaan Berdasarkan transmisi :


Kewaspadaan transmisi :
ditujukan pada pasien yang infeksi atau diduga
infeksi meliputi :

1. Contact Precaution
2. Airborne Precaution
3. Droplet Precaution
12

KEBERSIHAN TANGAN
BUKAN KONSEP BARU !

1. Sangat penting
2. Murah dan sederhana
3. Pilar utama dalam PPI

Sarana cuci tangan

How many hand hygiene opportunities are there in


the hospital each day ??

Perawat
Dokter
Pekarya/POS
Mahasiswa
Pekerja sosial

Gizi
Radiologi
Petugas
laboratorium
Fisioterapi
Pasien
Pengunjung

The 5 moments for Hand Hygiene

6 LANGKAH MELAKUKAN
KEBERSIHAN TANGAN
Promotional tools: Posters
"How to Handwash"

Promotional tools: Posters


"How to handrub"
"only"

40 60 seconds

20 - 30 seconds

Isolation Precaution:
Sarung tangan
Pakai sarung tangan
bersih/nonsteril bila
menyentuh darah, cairan
tubuh, ekskresi, peralatan
yang terkontaminasi baik
pakai sarung tangan
maupun tidak pakai sarung
tangan
Pakai sarung tangan bersih
sebelum menyentuh
membrane mucosa dan kulit
yang luka
Pakai sarung tangan steril
untuk tindakan invasif

Isolation Precaution:
Sarung tangan

Ganti sarung tangan diantara prosedur


tindakan pada pasien yang sama setelah
kontak dengan material yang mungkin
terdapat mikroorganisme yang tinggi
Segera lepas sarung tangan dengan tepat
setelah digunakan , sebelum menyentuh
peralatan yang tidak terkontaminasi dan
permukaaan lingkungan dan sebelum ke
pasien lain

Masker, penutup mata, wajah


- Gunakan masker dan penutup mata,
wajah untuk memproteksi membrane
mukosa mata, hidung, mulut selama
prosedur tindakan, kegiatan
perawatan pasien yang
memungkinkan terkena percikan
darah, cairan tubuh sekresi dan
ekskresi
- Segera lepas setelah melakukan
tindakan !

Dipakai sebelum
_ melakukan tindakan yang
memungkinkan terkena
percikan cairan tubuh pasien
Tidak perlu memakai gaun
jika tidak kontak dengan
pasien
Segera lepas setelah selesai
tindakan

JENIS LIMBAH
Jenis limbah
Limbah padat:

Infeksius( kantong kuning)


Non infeksius (kantong

hitam)
Daur ulang ( kantong putih)
Limbah sitotoksik ( kantong
ungu)
Limbah B3 ( kantong coklat )
Limbah cair
Infeksius
Non infeksius
Limbah benda tajam
23

Limbah benda tajam


Semua benda yang mempunyai permukaan tajam
yang dapat melukai / merobek permukaan tubuh
Segera masukkkan jarum atau benda tajam ke
safaty bok tanpa menyarungkan kembali

Penanganan benda tajam


Jangan recapping jarum bekas pakai (kategori IB),
Dilarang mematahkan jarum, melepaskan,
membengkokkan jarum bekas pakai.
Gunakan cara yang aman
bila memberikan benda
tajam

Komite PPIRS RSCM -Gortap

PENGENDALIAN LINGKUNGKUNGAN

Tidak dianjurkan melakukan fogging


desinfetan
Segera bersihkan permukaan
lingkungan yang terkontaminasi
darah atau cairan tubuh pasien,
bedrails, peralatan bedside,
dinding,tirai,jendela setiap hari

Pertahankan udara lingkungan


memadai
Batasi jumlah personil di ruangan
Batasi jumlah pengunjung,
maksimum dua orang sekali
berkunjung

8.Kesehatan
petugas

- VAKSINASI
- Sehat, tidak dalam kondisi
sakit yang memungkinkan
menularkan kepada pasien
Tidak ada bukti memakai
pakaian khusus menurunkan
angka infeksi RS
Tidak ada bukti menggunakan
sepatu khusus menurunkan
infeksi RS

Jaga kuku tetap


pendek

Hindari pemakaian cat


kuku dan kuku palsu
Hindari pemakaian
cincin dan gelang
Lotion dapat digunakan
untuk menghindari
dermatitis dari
pemakaian detergen
atau sarung tangan

Pasien dan keluarga

Edukasi etika batuk


Kebersihan tangan

1. Pasien infeksius di ruang


terpisah/isolasi
2. Kohorting bila tidak
memungkinkan bila ke2nya
tidak memungkinkan
Konsultasi dg petugas
PPIRSsesuai cara transmisi
penyebab infeksi
3. Jarak antar tempat tidur
maksimal minimal 2 meter

Alur Pemrosesan Alat Medis Bekas Pakai


(Desinfeksi,Sterilisasi)

Pre Cleaning (Klorin 0,5%)

Pembersihan ( enzimatik dan deterzen)


(Cuci bersih, tiriskan, keringkan)

Sterilisasi
(peralatan kritis)
Masuk dalam pembuluh
darah/jaringan tubuh
Instrumen bedah, set minor
untuk pemasangan CVL,
IVL dll

Disinfeksi tingkat tinggi


(peralatan semi kritikal)
Masuk dalam mucosa
tubuh
Endotracheal tube, NGT

Disinfeksi tingkat rendah


(peralatan non kritikal)
Hanya pada permukaan tubuh
yang utuh
Tensi meter,
termometer,inkubator,meja
pasien dll

31

Penanganan Linen
Penanganan & transport
Cegah terpaparnya mukosa membran dan kontaminasi
mikroba terhadap pasien lain serta lingkungan.
Penyimpananjaga kebersihan
Transportasi dengan troley bersih dan kotor terpisah
( warna ?)
Komite PPIRS RSCM -Gortap

MANAJEMEN LINEN
UPL :
1. R. Setrika : sarung tangan, masker dan topi
2. R. Mesin cuci : topi, apron, masker, sarung
tangan rumah tangga
3. R. Penerimaan linen kotor : masker, sarung
tangan
4. R. Pemrosesan linen kotor non infeksius :
apron, masker, sarung tangan, boot/shoe
cover
5. R. Pemrosesan linen kotor infeksius : apron,
google, masker, sarung tangan, boot/shoe
cover
6. Ruang rawat/prosedur : sesuai kebutuhan
atau kondisi pasien
33

Etika Batuk
Komponen baru (2007)
Target:
pasien,keluarga ,teman pasien dg infeksi sal nafas
yg dapat di transmisikan
1.edukasi pasien,keluarga,pengunjung
2.beri gambar dg bahasa mudah difahami
3.menutup mulut/hidung dg tisu saat batuk,pakai
masker
4.cuci tangan setelah kontak dg sekresi sal nafas
5.beri jarak >3 feet bg pasien infeksi sal nafas di R
tunggu pakaikan masker
Komite PPIRS RSCM -Gortap

Etika Batuk
Efektif menurunkan transmisi
patogen droplet melalui
saluran nafas (influenza,
adenovirus, B pertusis,
Mycoplasma pneumoniae)

Petugas dg infeksi sal nafas


menjauhi kontak langsung dg
mengenakan masker

Komite PPIRS RSCM -Gortap

Praktek menyuntik yang aman


Cegah KLB akibat
Pemakaian ulang jarum
steril untuk peralatan
suntik IV beberapa
pasien
jarum pakai ulang
obat/cairan multidose
Komite PPIRS RSCM -Gortap

Pencegahan infeksi prosedur LP


Masker harus dipakai klinisi saat melakukan
Lumbal Pungsi,anaestesi spinal
/epidural/pasang kateter vena sentral
Mencegah bakterial meningitis
Cegah droplet flora orofaring

Komite PPIRS RSCM -Gortap

Kewaspadaan Berdasarkan transmisi :


Kewaspadaan transmisi :
ditujukan pada pasien yang infeksi atau diduga
infeksi meliputi :

1. Airborne Precaution

Melalui udara (airborne) :Percikan produk saluran napas atau debu


infeksius, ukuran < 5um, melayang di udara, terbawa aliran udara

2. Droplet Precaution

percikan produk saluran napas, ukuran > 5um, hanya akan


mengenai jarak 1m, melalui batuk, bersin, berbicara, melakukan
suction, bronkoskopi, mengenai selaput mata, mukosa hidung /
mulut

3. Contact Precaution :langsung & tidak langsung

38

Transmisi UDARA
1.

Pasien dengan :

2.

TBC paru terbuka


Campak (rubeola)
Cacar air (varicella)

Penerapan Kewaspadaan dengan :


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Ruangan isolasi bertekanan negatip, pertukaran udara setiap 5-10 menit


Ventilasi menggunakan saringan udara hepa-filter
Dikeluarkan ke udara luar yang aman
Pintu selalu TERTUTUP
Pasien dikohort / infeksi yang sama dikumpulkan
Gunakan respirator N95
Pertukaran udara 6-12 x/jam J
Jangan gunakan AC sentral, bila mungin AC + filter HEPA yang menyaring udara
ruangan yang dibuang keluar.
9. Kenakan masker surgikal pada pasien bila dibawa ke luar ruangan
10. Petugas yang rentan (hamil, kurang sehat) tidak dibenarkan mendekati pasien
39

Transmisi Droplet
1.

Pasien dengan :

2.

Hemophilus influenza invasif


Neisseria meningitidis
Pneumonia
Pertussis

Penerapan Kewaspadaan dengan :


1.
2.
3.
4.
5.

Isolasi pasien atau lakukan kohorting (kumpulkan pasien dengan infeksi


sama) atau jauhkan jarak pasien > 1m
TIDAK diperlukan penanganan udara secara khusus
Pintu boleh terbuka
Gunakan masker ketika merawat pasien
Kenakan masker pada pasien bila dibawa ke luar ruangan
40

Transmisi Kontak
Pasien dengan :

MRSA
VRE
Pus berlebihan / diare / muntahan

Penerapan Kewaspadaan dengan :


1.
2.
3.
4.

Isolasi pasien atau kohorting dengan infeksi sama


Gunakan sarung tangan bersih, tidak perlu steril SETIAP kali masuk
ruangan pasien dan ganti segera setelah menyentuh bahan infeksius
(pus, pembalut luka, pasien, tempat tidur pasien)
Gunakan jubah/gaun, tidak perlu steril, bila ada kemungkinan
terkontaminasi lingkungan pasien yang tercemar (diare, kolostomi,
drainase luka)
!! TINGGALKAN jubah/sarung tangan sebelum meninggalkan ruangan
isolasi, bukan setelah ke luar ruangan
41

Transmisi Kontak .

Penerapan Kewaspadaan . :
5.
6.
7.

Khususkan peralatan tingkat rendah / non-kritikal untuk 1 pasien atau


pasien kohort (tensimeter, termometer, stetoskop, senter)
Bila tidak memungkinkan, DISINFEKSI dengan baik setiap selesai
digunakan dan sebelum akan digunakan untuk pasien lain
Batasi pergerakan pasien, cegah pencemaran lingkungan

42

KESIMPULAN
Infeksi rumah sakit dapat terjadi setiap saat
dan di setiap tempat di RS.
Perlu dikendalikan dengan upaya mencegah
dan mengurangi kejadian infeksi nosokomial
ketingkat serendah-rendahnya dalam batas
mampu laksana oleh seluruh petugas yang
kontak dengan pasien/Rumah Sakit .

TERIMA KASIH

JANGAN LUPA
CUCI TANGAN

elis_icn/rscm/2008

Anda mungkin juga menyukai