Anda di halaman 1dari 18

PROSEDUR

BUNDLE PHLEBITIS

Komite PPI RSU Muhammadiyah Metro


Pengertian
 Phlebitis merupakan tanda-tanda peradangan
pada daerah lokal tususkan infus. Tanda-tanda
peradangan tersebut adalagh merah, bengkak,
terasa seperti terbakar dan sakit bila ditekan.
Tujuan
 Mengendalikan secara maksimal setiap risiko
tindakan yang dilakukan untuk mencegah
kejadian infeksi luka infus (ILI)/Phlebitis akibat
pemasangan IV kateter
Kebijakan Rumah Sakit

Setiap petugas harus bekerja sesuai dengan standar profesi,


standar prosedur operasional yang berlaku, etika profesi,
dan menghormati hak pasien.

Semua petugas RSU Muhammadiyah Metro wajib


melakukan kewaspadaan standar.

Semua petugas kesehatan RSU Muhammadiyah Metro


wajib mengedepankan self protection dan patient safety
secara seimbang dan disiplin.
Prosedur Bundle Phlebitis
1. Indikasi pemasangan IV hanya dilakukan untuk tindakan
pengobatan dan atau untuk kepentingan diagnostik
2. Pemilihan kanula untuk infus primer : Kanula boleh digunakan
untuk IV secara rutin, pemasangan IV cateter dalam waktu 72-
120 jam, apabila terjadi tanda-tanda infeksi maka infus harus
segera dilepas
3. Cuci tangan
a) Cuci tangan 6 langkah harus dilakukan sebelum melakukan
pemasangan kanula
b) Pada umumnya cuci tangan cukup menggunakan sabun dan air
mengalir tetapi untuk pemasangan melalui insisi, cuci tangan
harus menggunakan antiseptik
Prosedur Bundle Phlebitis

4. Pemilihan Lokasi Pemasangan IV


Pada orang dewasa pemasangan kanula lebih baik pada
tungkai atas dari pada tungkai bawah, bila perlu
pemasangan dilakukan di daerah subclavia atau jugular
5. Persiapan Pemasangan IV
a) Tempat yang ditusuk/dipasang kanula harus terlebih
dahulu disinfeksi dengan antiseptik
b) Gunakan alkohol swab 70%. Antiseptik harus
secukupnya dan ditunggu sampai kering minimal 30
detik sebelum dilakukan pemasangan kanula
Prosedur Bundle Phlebitis

6. Prosedur setelah pemasangan IV


a) Beri salep antiseptik pada tempat pemasangan
terutama pada teknik insisi
b) Kanula difiksasi sebaik-baiknya
c) Tutuplah dengan kassa steril
d) Cantumkan tanggal pemasangan di tempat yang
mudah dibaca (misalnya pada plaster penutup pipa
infus). Serta pada catatan pasien yang
bersangkutan tuliskan tanggal dan lokasi pemasangan
Prosedur Bundle Phlebitis
7. Perawatan tempat Pemasangan IV
a) Tempat tusukan diperiksa setiap hari untuk melihat
kemungkinan timbulnya komplikasi tanpa membuka kasa penutup
yaitu dengan cara meraba daerah vena tersebut. Bila ada demam
yang tidak bisa dijelaskan dan ada nyeri tekan pada tempat tusukan,
barulah kasa penutup dibuka untuk melihat kemungkinan
komplikasi.
b) Bila kanula harus dipertahankan untuk waktu lama, maka setiap
48-72 jam kassa penutup harus diganti dengan yang baru dan steril
c) Bila ada waktu pemasangan kanula tempat pemasangan diberi
antiseptik dan setiap kasa penutup, tempat pemasangan diberi
antiseptik kembali
Prosedur Bundle Phlebitis

8. Penggantian Kanula
a) Jika pengobatan IV melalui infuse perifer (baik
menggunakan heparin atau yang dipasang
melalui insisi), bila tidak ada komplikasi yang
mengharuskan mencabut kanula maka kanula
harus setiap 72-120 jam secara asepsis
b) Jika penggantian tidak mengikuti teknik
aseptic yang baik, maka harus diganti secepatnya
Prosedur Bundle Phlebitis
9. Kanula Sentral
a) Kanula sentral harus dipasang dengan teknik aspetik
b) Kanula sentral harus segera dilepas bila tidak diperlukan
lagi atau diduga menyebabkan sepsis
c) Kanula sentral dipasang melalui vena jugular dan
subklavia kecuali digunakan untuk pemantauan tekanan
vena sentral, tidak harus diganti secara rutin
d) Kanula sentral dipasang melalui vena perifer harus
seperti kanula perifer tersebut diatas
e) Bila kanula sentral dipertahankan lebih lama, kasa
penututp harus diperiksa dan diganti setiap 48-72 jam
Prosedur Bundle Phlebitis
10. Pemeliharaan Peralatan
a) Pipa IV termasuk kanula piggy-back harus diganti setiap 48 jam
b) Pipa digunakan untuk hiperalimentasi harus diganti setiap 24-48
jam
c) Pipa yang harus diganti sesudah memanipulasi pemberian darah,
produk-produk darah, atau emulsi lemak
d) Pada setiap penggantian komponen sistem IV harus
dipertahanakan tetap tertutup
e) Setiap kali hendak memasukkan obat melalui pipa, harus
dilakukan disinfeksi sesaat sebelum memasukkan obat tersebut
f) Pengambilan bahan pemeriksaan darah melalui pipa IV tidak boleh
dilakukan kecuali dalam keadaan darurat atau pipa akan segera dilepas
Prosedur Bundle Phlebitis

11. Komponen Sistem Intavena dalam Keadaan


Infeksi atau Phlebitis.
Jika dari tempat tusukan keluar pus atau terjadi
selulitis atau phlebitis dengan gejala-gejala
infeksi pada tempat IV atau diduga bakteremia
yang berasal dari kanula, maka semua sistem
harus dicabut
Prosedur Bundle Phlebitis

12. Pemeriksaan untuk infeksi yang dicurigai


karena intravena.
Bila dicurigai terjadi infeksi karena pemasangan
IV seperti trombophlebitis purulen, bakteriemi,
maka dilakukan pemeriksaan biakan ujung
kanula
Prosedur Bundle Phlebitis
A. Cara pengambilan bahan sebagai berikut :
a) Kulit tempat tusukan harus dibersihkan dan disinfeksi dengan alkohol, biarkan sampai
kering.
b) Kanula dilepas, ujung kanula dipotong ± 1 cm secara aseptic untuk dibiakkkan dengan
teknik semi kuantitatif
c) Jika sistem IV dihentikan oleh karena kecurigaan kontaminasi cairan, maka cairan harus
dibiakkan dan sisa botol diamankan
d) Jika sistem IV dihentikan oleh karena kecurigaan bakteremia akibat IV cairan harus
dibiakkan
e) Jika terbukti bahwa cairan terkontaminasi maka sisa botol dan isinya dengan nomor lot
yang sama dengan yang dicatat Jika sistem IV dihentikan oleh karena kecurigaan
kontaminasi cairan, maka cairan harus dibiakkan dan sisa botol diamankan
f) Jika kontaminasi dicurigai berasal dari pabrik (intrinsic contamination),maka secepatnya
harus dilaporkan kepada Dinas Kesehatan. Jika sistem IV dihentikan oleh karena
kecurigaan kontaminasi cairan, maka cairan harus dibiakkan dan sisa botol diamankan
Prosedur Bundle Phlebitis
13. Kendali Mutu Selama dan Sesudah Pencampuran Cairan Parenteral
a) Cairan parenteral dan hiperalimentasi harus dicampur di bagian Farmasi
kecuali karena kepentingan klinis, pencampuran dilakukan di ruangan pasien
b) Tenaga pelaksana harus mencuci tangan sebelum mencampur cairan
parenteral
c) Sebelum mencampur dan menggunakan cairan parenteral, semua wadah harus
diperiksa untuk melihat adanya kekeruhan, kebocoran, keretakan dan partikel
tertentu dan tanggal kadaluarsa. Bila didapatkan keadaan tersebut cairan tidak
boleh digunakan dan harus dikembalikan ke bagian Farmasi dan dari bagian
Farmasi tidak boleh dikeluarkan
d) Ruangan di bagian Farmasi tempat mencampur cairan parenteral tersebut
harus memiliki pengatur udara laminar (Laminar flowhood)
e) Sebaiknya dipakai wadah yang berisi cairan dengan dosis tunggal (sekali
pakai). Bila dipakai bahan parenteral dengan dosis ganda (untuk beberapa
kali pakai) dan sisanya untuk wadah harus diberi tanda tanggal dan jam
dikerjakan.
f) Label wadah harus diperiksa untuk mengetahui apakah perlu dimasukkan ke
dalam lemari es atau tidak
Unit Terkait
Rawat jalan

Rawat inap

IGD

Ruang operasi
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai