Anda di halaman 1dari 5

Tujuan Dan peran MGMP

Bagaimana eksistensi, peranan, dan kinerja MGMP sesudah meraih legalitas


dari pemerintah daerah?. Yang pasti saat MGMP tidak akan lagi dihadang oleh
hambatan birokratis seperti yang pernah terjadi, karena sudah mengantongi legitimasi
dari Pemerintah Daerah Kota Bogor bahkan dari Pemerintah Pusat . Namun peranan
dan kinerja MGMP masih harus ditunggu (wait and see) eksistensinya. Paling tidak,
setumpuk asa dicurahkan kepada wadah profesionalisme guru di tingkat SMP,SMA dan
SMK Kota /Kab. itu dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan di tingkat menengah.
Sebagaimana kita ketahui, Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)
merupakan suatu forum atau wadahprofesional guru mata pelajaran yang berada pada
suatu wilayah kabupaten/kota/kecamatan/sanggar/gugus sekolah. Ruang lingkupnya
meliputi guru mata pelajaran pada SMP, SMA dan SMK Negeri dan Swasta, baik yang
berstatus PNS maupun swasta. Prinsip kerjanya adalah cerminan kegiatan dari, oleh,
dan untuk guru dari semua sekolah. Atas dasar ini, maka MGMP merupakan
organisasi nonstruktural yang bersifat mandiri, berasaskan kekeluargaan, dan tidak
mempunyai hubungan hierarkis dengan lembaga lain.
Tujuan diselenggarakannya MGMP adalah :
1. Untuk memotivasi guru guna meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam
merencanakan, melaksanakan, dan membuat evaluasi program pembelajaran dalam
rangka meningkatkan keyakinan diri sebagai guru profesional;
2. Untuk meningkatkan kemampuan dan kemahiran guru dalam melaksanakan
pembelajaran sehingga dapat menunjang usaha peningkatan dan pemerataan mutu
pendidikan;
3. Untuk mendiskusikan permasalahan yang dihadapi dan dialami oleh guru dalam
melaksanakan tugas sehari-hari dan mencari solusi alternatif pemecahannya sesuai
dengan karakteristik mata pelajaran masing-masing, guru, kondisi sekolah, dan
lingkungannya;
4. Untuk membantu guru memperoleh informasi teknis edukatif yang berkaitan dengan
kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi, kegiatan kurikulum, metodologi, dan sistem
pengujian yang sesuai dengan mata pelajaran yang bersangkutan;

5. Untuk saling berbagi informasi dan pengalaman dari hasil lokakarya, simposium,
seminar, diklat, classroom action research, referensi, dan lain-lain kegiatan profesional
yang dibahas bersama-sama;
6. Untuk menjabarkan dan merumuskan agenda reformasi sekolah (school reform),
khususnya focus classroom reform, sehingga berproses pada reorientasi pembelajaran
yang efektif.
Selain itu pula MGMP juga dituntut untuk berperan sebagai :
1. Reformator dalam classroom reform, terutama dalam reorientasi pembelajaran
efektif;
2. Mediator dalam pengembangan dan peningkatan kompetensi guru, terutama dalam
pengembangan kurikulum dan sistem pengujian;
3. Supporting agency dalam inovasi manajemen kelas dan manajemen sekolah;
4. Collaborator terhadap unit terkait dan organisasi profesi yang relevan;
5. Evaluator dan developer school reform dalam konteks MPMBS; dan
6. Clinical dan academic supervisor, dengan pendekatan penilaian appraisal.
Berdasarkan tujuan dan peran di atas, maka berikut ini adalah beberapa fungsi
yang diemban MGMP, yaitu:
1. Menyusun program jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek serta
mengatur jadwal dan tempat kegiatan secara rutin;
2. Memotivasi para guru untuk mengikuti kegiatan MGMP secara rutin, baik di tingkat
sekolah, wilayah, maupun kota;
3. Meningkatkan mutu kompetensi profesionalisme guru dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan pengujian/evaluasi pembelajaran di kelas, sehingga mampu
mengupayakan peningkatan dan pemerataan mutu pendidikan di sekolah;
4. Mengembangkan program layanan supervisi akademik klinis yang berkaitan dengan
pembelajaran yang efektif;
5. Mengembangkan silabus dan melakukan Analisis Materi Pelajaran (AMP), Program
Tahunan (Prota), Program Semester (Prosem), Rencana Pelajaran (RPP), dan KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal), (Modifikasi RPP dengan memasukan pendidikan karakter
bangsa, kewirausahaan, budaya lingkungan , anti korupsi , dan sebagainya)

6. Mengupayakan lokakarya, simposium dan sejenisnya atas dasar inovasi manajemen


kelas, manajemen pembelajaran efektif (seperti : PAKEM-Pendekatan Aktif, Kreatif,
Efektif, dan Menyenangkan-, joyful and quantum learning, hasil classroom action
research, hasil studi komparasi atau berbagai studi informasi dari berbagai nara
sumber, dan lain-lain.);
7. Merumuskan model pembelajaran yang variatif dan alat-alat peraga praktik
pembelajaran program Life Skill, Lesson study dan PTK
8. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan MGMP Propinsi dan MGMP nasional serta
berkolaborasi dengan MKKS dan sejenisnya secara kooperatif;
9. Melaporkan hasi kegiatan MGMP secara rutin setiap tahun pelajaran kepada Dinas
Pendidikan Kota Bogor;
10. Berpartisipasi membatu Dinas Pendidikan Kota/Kab diera etonomi daerah ,
membuat

pemetaan

guru,

SDM

kebutuhan

guru

dalam

mengembangkan

profesionalismenya dan berada di garda terdepan dalam meningkatkan kualitas


pendidikan.
Apabila dari fungsi-fungsi di atas dapat dilakukan MGMP , MGMP tersebut berdaya dan
akan memenuhi harapan semua guru.
Keterbatasan MGMP
Apabila ditinjau dari tujuan dan peran MGMP seperti diatas, MGMP adalah suatu
wadah yang strategis untuk meningkatkan kompetensi guru dan siswa dalam rangka
meningkatkan mutu pendidikan secara umum. Tetapi melihat kenyataan dilapangan
keberadaan MGMP masih banyak keterbatasan. Keterbatasan tersebut dapat terlihat
dari sumber daya manusia , keterlibatan pengurus dan peserta belum optimal, dana
operasional yang terbatas, koordinasi antar MGMP SMP , SMA dan SMK dan
pembinaan serta perhatian dari stakeholder pendidikan masih belum optimal.
Melihat keterbatasan yang ada , perlu kiranya semua pihak terterlibat dan
stakeholder pendidikan berpacu mengatasi secara bersama-sama agar semua
keterbatasan yang ada dalam organisasi MGMP dapat dicarikan jalan pemecahannya.
Jika dicermati, tampaknya dana menjadi problem serius bagi pengurus MGMP dalam
menjalankan program, baik jangka panjang, menengah, maupun pendek. Bagaimana
mungkin guru mata pelajaran mampu mengembangkan kompetensi pedagogik dan

profesionalnya kalau tak pernah diajak untuk berkiprah mengikuti kegiatan-kegiatan


MGMP yang cerdas, kreatif, dan mencerahkan.
Saat ini hal yang penting untuk mengatasi keterbatasan MGMP agar dapat
menjalankan tugasnya dengan baik sesuai dengan tujuan dan peranan, maka harus
ada suatu langkah nyata dari semua pihak mengatasi keterbatasan secara bersamasama.
Langkah Nyata Memberdayakan MGMP
Saat ini merupakan momentum yang sangat baik apabila guru , PGRI , Pemerintah
Daerah, DPRD , LPMP, Depdikbud dan pihak-pihak terkait melakukan gerakan
bersama-sama memberdayakan MGMP. Kita bersama semakin menyadari betapa
strategisnya MGMP terhadap peningkatan mutu pendidikan di Indonesia . MGMP
sebenarnya telah lama mengemban tugas yang berat dalam menjalankan tujuan dan
peranannya.

MGMP

sebagai

wadah

para

guru

meningkatkan

profesi

dan

kemampuannya menjawab tuntutan masyarakat belum dapat melaksanakan tugas


dengan optimal.
Langkah nyata yang dapat dilakukan agar MGMP berdaya antara lain sebagai
berikut :
1. Bantuan dana operasional MGMP dari Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat
harus lebih diperbesar , seiring dengan 20% alokasi dana untuk pendidikan dari
Pemerintah pusat.
2. Adanya pertemuan rutin dua atau tiga bulan sekali antara Dinas Pendidikan,
Pengawas, MKKS dan pengurus MGMP untuk melaporkan program MGMP yang telah
dilakukan dan mengevaluasinya secara bersama-sama.
3. Terjalinnya hubungan dan komunikasi yang baik antar pengurus MGMP di tingkat
kabupaten/kota

dan

Propoinsi,

sehingga

secara

bersama-sama

dapat

saling

bekerjasama untuk mengatasi keterbatasan MGMP


4. Mengembangkan dan mengisi informasi serta materi yang terbaru serta menarik
dalam website MGMP On line secara berkesinambungan oleh MGMP SMP dan SMA .
5. Adanya pembinaan dari Dinas Pendidikan Kota/Kab , LPMP , Dinas Pendidikan
Provinsi , P4TK , P2TK dan lainnya secara terus-menerus dan berkelanjutan terhadap
MGMP.

6. Meningkatkan keterlibatan MGMP dalam kegiatan bersama Dinas Pendidikan


setempat dan MKS dalam meningkatkan kualitas sumber daya pendidikan, misalnya
kegiatan lomba bidang study , pemetaan sumber daya guru dan pembinaannya,
pelatihan bersama, kegiatan IHT, bintek , simposium karya tulis /PTK, seminar , lomba
bidang study siswa SMP , SMA dan SMK dan lain-lain.
Dengan langkah nyata semua pihak dalam memberdayakan MGMP ,
keberadaannya akan mampu melaksanakan tugas dan perannya dengan baik. MGMP
akan dapat berjalan sesuai dengan tujuan dan peranan yang diemban , dan MGMP
akan berdaya dalam arti yang sebenarnya. Semoga MGMP dapat berdaya secara
nyata sehingga dapat menjadi garda terdepan dalam meningkatkan kualitas pendidikan
di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai