Anda di halaman 1dari 3

Rokok adalah silinder dari kertas berukuran antara 70 hingga 120 mm (bervariasi

tergantung Negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah
dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat
dihirup lewat mulut pada ujung lainnya.
Sejarah mencatat bahwa rokok pertama kali diperkenalkan olah suku bangsa Indian di
Amerika, untuk keperluan ritual pemujaan seperti pemujaan dewa atau roh. Kemudian pada abad
16, ketika bangsa Eropa menemukan benua Amerika. Setelah itu, para penjelajah Eropa
membawanya ke Eropa dan sampai saat ini telah dikenal luas oleh seluruh bangsa di dunia.
Secara umum rokok dikenal masyarakat memiliki 2 jenis. Yaitu, rokok filter atau rokok
yang bagian pangkalnya terdapat gabus, dan rokok non fiter atau rokok yang bagian pangkalnya
tidak terdapat gabus.
Komposisi utama rokok adalah tembakau. Tembakau memiliki kandungan kimia hingga
2.500 komponen, sekitar 1.100 komponen berubah menjadi asap, dan 1.400 lainnya mengalami
dekomposisi, bereaksi dengan komponen lain dan membentuk komponen baru. Berikut ini
adalah zat-zat yang terdapat pada sebatang rokok:
1. Karbon Monoksida (CO)
Karbon Monoksida merupakan hasil dari pembakaran tidak sempurna dari zat arang atau
Karbon. Karbon Monoksida adalah gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak
berasa, sehingga penghisap atau perokok tidak pernah merasakan keberadan gas ini.
Tidak terlihat bukan berarti tidak ada, tidak terlihat bukan berarti tidak memiliki sisi
buruk. Gas CO mempunyai kemampuan mengikat hemoglobin yang terdapat pada sel
darah merah. Jika sel darah merah mengikat Karbon Monoksida, bukan mengikat
Oksigen, akibatnya tubuh akan kekurangan oksigen dan akan terjadi penyempitan
pembuluh darah. Selain itu, jika menyerap emisi rendah Karbon Monoksida selama suatu
periode tertentu, akan dapat mengakibatkan kerusakan otak permanen. Oleh karena itu,
Karbon Monoksida sering disebut Pembunuh yang senyap.
2. Nikotin
Nikotin adalah senyawa kimia organik kelompok alkaloid yang dihasilkan secara alami
pada berbagai macam tumbuhan, terutama terung-terungan seperti tembakau. Nikotin
dalam tembakau berkadar 0,3%-5,0% dari berat kering tembakau tersebut. Nikotin
mampu memberikan kenikmatan, ketenangan dan keterikatan fisik. Inilah yang
menyebabkan sekali merokok akan kecanduan. Nikotin mampu melepas gula darah dari
hati dan perangsangan terhadap adrenalin, sehingga detak jantung dan tekanan darah
menjadi tidak teratur. Nikotin juga mampu menggumpalkan trombosit dan akan
menyumbat pembuluh darah yang sudah menyempit akibat gas CO.
3. Tar
Tar merupakan zat paling berbahaya bagi tubuh. Ketika keberadaan dan bahaya Tar
diketahui, pada tahun 1950 filter rokok pertama kali ditambahkan kedalam rokok dengan
tujuan untuk mengurangi kadar Tar yang terhisap oleh tubuh. Dalam bentuk padat, Tar

berwarna coklat, lengket dan mudah menempel. Inilah yang menyebabkan gigi perokok
tampak coklat kekuning-kuningan. Tar dapat hadir dari pembakaran batang rokok. Dan
pada hisapan terakhir, kadar Tar yang terhisap tubuh menjadi 2 kali lipat dari kadar Tar
saat awal dihisap. Tar dalam asap rokok mampu melumpuhkan sillia di paru-paru dan
mampu membangkitkan macam-macam penyakit paru-paru. Seperti, btonkitis, kanker
paru-paru, dan lain-lain.
Zat-zat diatas hanyalah sebagian kecil zat yang terkandung didalam rokok, dan masih
banyak lagi kandungan lainnya yang jika dikonsumsi dalam jangka panjang mampu
membahayakan tubuh pecandunya.
Menurut riset Atlas Tobbaco, Indonesia menempati peringkat pertama dalam jumlah
perokok disusul Rusia dirangking kedua, dan Cina dirangking ketiga. Perokok di Indonesia
mencapai 90 juta jiwa. Hasil survei Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia tahun 2007,
mengatakan bahwa di Indonesia sebanyak 1.127 orang meninggal setiap hari akibat rokok.
Lalu, kenapa pemerintah tidak menghentikan peredaran rokok di Indonesia? Jawabannya
adalah karena uang. Menurut direktorat Jendral Bea dan Cukai, 96,4% penerimaan cukai
disumbangkan dari cukai rokok sebesar RP 139,5 triliun. Selain itu, jika peredaran rokok
dihentikan, setidaknya ada ratusan ribu sampai jutaan orang yang menggantungkan hidupnya
dengan menjadi buruh pabrik rokok, petani tembakau, dan penjual rokok. Tidak bisa
dibayangkan bagaimana jika peredaran rokok dihentikan, selain negara tidak akan mendapatkan
pendapatan dari cukai rokok, negara juga akan melihat rakyatnya banyak yang mengganggur.
Para buruh pabrik rokok akan di-PHK oleh pabriknya, para petani tembakau akan kehilangan
mata pencahariannya, dan para penjual rokok akan kehilangan banyak pendapatan
kesehariannya. Sekarang kita tinggal menyaksikan bagaimana sikap pemerintah dalam
menyikapi hal ini. Apakah pemerintah akan menghentikan peredaran rokok demi kesehatan
bangsa? Ataukah pemerintah akan meneruskan dan mendukung peredaran rokok demi
mendapatkan uang yang berlimpah?

Daftar Pustaka
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Rokok. Rokok.

https://www.tanyadok.com/artikel-kesehatan/kandungan-rokok-dan-masing-masing-efeknyauntuk-kesehatan. Kandungan rokok dan masing-masing efeknya untuk kesehatan.


http://m.republika.co.id/berita/nasional/umum/16/05/24/o7og1u282-jumlah-perokok-diindonesia-nomor-satu-dunia. Jumlah perokok di Indonesia nomor satu dunia.
https://m.tempo.co/read/news/2016/01/08/092734426/cukai-rokok-sumbangkan-rp-139-5-triliunselama-2015. Cukai rokok sumbangkan Rp 139,5 triliun selama 2015.

Anda mungkin juga menyukai