Nama Kelompok :
- Bayu Ramadan
(06)
- Mufita S. R
(13)
- Della Aprilia
- Muna Fitriana
(08)
(14)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga saya berhasil menyelesaikan Kliping
ini yang Alhamdulillah selesai tepat pada waktunya yang berjudul MASA
PEMERINTAHAN ORDE BARU DENGAN KEPEMIMPINAN SOEHARTO DISERTAI
SUMBERNYA.
Saya menyadari bahwa Kliping ini masih jauh dari sempurna.Oleh karena itu,
kritik dan saran dari guru dan teman-teman yang bersifat membangun , selalu saya
harapkan demi lebih baiknya Kliping ini.
Akhir kata, semoga Kliping ini bermanfaat bagi kita semua dan semoga Allah
SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita.
Masa Orde Baru merupakan istilah yang digunakan untuk masa setelah
pemberontakan Gerakan 30 September 1965. Pada masa Orde Baru dibangun tekad
untuk mengabdi pada kepentingan rakyat dan nasional dengan dilandasi oleh
semangat dan jiwa Pancasila serta UUD 1945. Orde Baru merupakan upaya untuk
mengoreksi penyimpangan yang dilakukan pada masa Orde Lama. Masa Orde Baru
ini dipimpin oleh Soeharto setelah dikeluarkannya Suoersemar (Surat Perintah
Sebelas Maret) oleh Presiden Soekarno. Yang mana pada waktu itu Soeharto
diberikan amanat untuk menjaga stabilitas negara dan bertanggung jawan terhadap
Presiden Soekarno, dan setelah itu harus mengembalikan surat tersebut kepada
Presiden Soekarno karena telah melaksanakan tugasnya. Namun Soeharto tidak
mengembalikan Supersemar melainkan menjadikan TAP MPRS yang mana pada
saat itu Soeharto tidak lagi bertanggung jawab kepada Presiden Soekarno melainkan
bertanggung jawab terhadap MPR hingga diangkatnya ia menjadi Presiden pada
tahun 1966.
Dalam Supersemar terdapat 3 point tugas utama yang harus dijalankan oleh
Soeharto. Isinya adalah :
1.
2.
3.
keamanan dan keamanan dan ketertiban. Demonstrasi dan kekacauan di ibukota tak
berubah, meski Soekarno telah melantik kabinet Dwikora yang Disempurnakan atau
lebih dikenal dengan sebutan Kabinet 100 menteri pada tanggal 11 Maret 1967.
Dalam rapat kabinet yang dipimpin oleh Presiden Soekarno pada tanggal tersebut,
Letjend Soeharto tidak hadir dengan alasan sakit. Akhirnya, Presiden Soekarno tidak
dapat menyelesaikan rapat dan pergi ke Bogor demi alasan keamanan. Pengantian
pemerintahan Orde Baru secara resmi ketika Letjend Soeharto dilantik menjadi
Pejabat Presiden Republik Indonesia pada tanggal 12 Maret 1967.
2. Militer
3. Otoriter
Masa pemerintahan Presiden Soeharto diawali dengan Surat Perintah Sebelas Maret
(Supersemar) pada tahun 1966 stelah Presiden Soekarno menyerahkan Supersemar
tersebut. Dan masa Orde Lama berakhir berganti dengan masa Orde Baru. Pada
masa pemerintahan presiden Soeharto Orde baru masa pemerintahan tersebut
sangat otoriter, semua rakyat harus tunduk patuh pada pemerintah. Tidak boleh ada
pemberitaan terntang pemerintah. Pada masa itu pers sangat dibatasi oleh
pemerintah. Pemerintah lebih suka mengembangkan sayapnya tanpa melalui pers.
Dan juga tidak boleh ada yang menjatuhkan pemerintah, tidak boleh ada yang
mengkritik tentang kinerja pemerintah. Karena pada dasarnya sudah di atur semua
oleh pemerintah. Pemerintahan pada masa Orde baru memang bisa dikatakan
pemerintahan yang otoriter, karena pada masa pemerintahan presiden Soeharto
hanya beliau yang boleh mengatur segala sesuatu yang ada dalam pemerintahan.
Pada awalnya sifat kepemimpinan yang baik dan menonjol dari Presiden Soeharto
adalah kesederhanaan, keberanian, dan kemampuan untuk mengambil inisiatif dan
keputusan, tahan menderita dengan kualitas mental yang sanggup menghadapi
bahaya
srta
konsisten
dengan
segala
keputusan
yang
ditetapkan.
4. Ekonomi
Pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, program yang disusun sudah jelas
arahnya untuk kepentingan apa. Salah satu untuk kepentingan Ekonomi yaitu
Repelita (Rencana Pembangunan Lima Tahun), hal ini dilakukan karena pada masa
awal kekuasaan pemerintahan Presiden Soeharto Indonesia sudah mengalami
kemerosotan
ekonomi
yang
ditinggalkan
dari
pemerintahan
sebelumnya.
teori
pembangunan
dan
pertumbuhan.
Teorinya
mengenai
Sebagai Mayor Jenderal, Soeharto (di kanan muka) menghadiri pemakaman umum
para jenderal
(Foto
Kegagalan
PKI dalam
upaya
kudeta
pada
tahun
1965
menimbulkan
dua
Krisis Politik
Krisis politik yang terjadi pada tahun 1998 merupakan puncak dari berbagai kebijakan politik
pemerintahan Orde Baru. Berbagai kebijakan politik yang dikeluarkan pemerintahan Orde
Baru selalu dengan alasan dalam kerangka pelaksanaan demokrasi Pancasila. Namun yang
sebenarnya terjadi adalah dalam rangka mempertahankan kekuasaan Presiden Suharto dan
kroni-kroninya. Artinya, demokrasi yang dilaksanakan pemerintahan Orde Baru bukan
demokrasi yang semestinya, melainkan demokrasi rekayasa. Dengan demikian, yang terjadi
bukan demokrasi yang berarti dari, oleh, dan untuk rakyat, melainkan demokrasi yang berarti
dari, oleh, dan untuk penguasa. Pada masa Orde Baru, kehidupan politik sangat represif,
yaitu adanya tekanan yang kuat dari pemerintah terhadap pihak oposisi atau orang-orang
yang berpikir kritis.
Krisis Hukum
Rekayasa-rekayasa yang dibangun pemerintahan Orde Baru tidak terbatas
pada bidang politik. Dalam bidang hukumpun, pemerintah melakukan intervensi.
Artinya, kekuasaan peradilan harus dilaksanakan untuk melayani kepentingan para
penguasa dan bukan untuk melayani masyarakat dengan penuh keadilan. Bahkan,
hukum
sering
dijadikan
alat
pembenaran
para
penguasa.
Kenyataan
itu
Krisis Ekonomi
Krisis moneter yang melanda negara-negara Asia Tenggara sejak Juli 1996
mempengaruhi
perkembangan
perekonomian
Indonesia.
Ternyata,
ekonomi
Indonesia tidak mampu menghadapi krisis global yang melanda dunia. Krisis
ekonomi Indonesia diawali dengan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar
Amerika Serikat. Pada tanggal 1 Agustus 1997, nilai tukar rupiah turun dari Rp
2,575.00 menjadi Rp 2,603.00 per dollar Amerika Serikat. Pada bulan Desember
1997, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat turun menjadi Rp 5,000.00
per dollar. Bahkan, pada bulan Maret 1998, nilai tukar rupiah terus melemah dan
mencapai titik terendah, yaitu Rp 16,000.00 per dollar Krisis ekonomi yang melanda
Indonesia tidak dapat dipisahkan dari berbagai kondisi, seperti: 1)Hutang luar negeri
Indonesia yang sangat besar menjadi penyebab terjadinya krisis ekonomi. Meskipun,
hutang itu bukan sepenuhnya hutang negara, tetapi sangat besar pengaruhnya
terhadap upaya-upaya untuk mengatasi krisis ekonomi.
akhir tahun 1997. Akibatnya harga-harga barang naik tidak terkendali dan hal itu
berarti biaya hidup juga makin tinggi.
Krisis Sosial
Krisis politik, hukum, dan ekonomi merupakan penyebab terjadinya krisis sosial.
Pelaksanaan politik yang represif dan tidak demokratis menyebabkan terjadinya
konflik politik maupun konflik antar etnis dan agama. Semua itu berakhir pada
meletusnya berbagai kerusuhan di beberapa daerah, khususnya kerusuhankerusuhan anti-Cina di sejumlah kota di Indonesia. Kelompok Cina/Tionghoa
merupakan sasaran kemarahan masyarakat. Hal itu karena kelompok Cina/Tionghoa
mendominasi perekonomian di Indonesia. Badai krisis ekonomi makin menjalar
dalam bentuk gejolak-gejolak non-ekonomi.. Ketimpangan perekonomian Indonesia
memberikan sumbangan terbesar terhadap krisis sosial. Pengangguran, persediaan
sembako yang terbatas, tingginya harga-harga sembako, rendahnya daya beli
masyarakat merupakan faktor-faktor yang rentan terhadap krisis sosial.
Krisis Kepercayaan
Krisis multidimensional yang melanda bangsa Indonesia telah mengurangi
kepercayaan
masyarakat
terhadap
kepemimpinan
Presiden
Suharto.
Ketidakmampuan pemerintah dalam membangun kehidupan politik yang demokratis,
menegakkan pelaksanaan hukum dan sistem peradilan, dan pelaksanaan
pembangunan ekonomi yang berpihak kepada rakyat banyak telah melahirkan krisis
kepercayaan. Krisis ini akhirnya berujung pada diturunkannya Soeharto dari kursi
kepresidenan yang juga merupakan tanda berakhirnya Orde Baru dan dimulainya
era Reformasi dengan diangkatnya B.J. Habibie sebagai Presiden RI ke-3.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.idsejarah.net/2016/02/orde-baru-kepemimpinan-soeharto.html
http://www.kompasiana.com/dita_hanipah/pembangunan-ekonomi-era-ordebaru_56f88cbf587b613b048b456f
https://xiiiisdua.wordpress.com/2016/01/22/krisis-multidimensional-pada-masa-ordebaru/