Anda di halaman 1dari 16

KLIPING SEJARAH

TENTANG ORDE BARU

Disusun Oleh :
AYU NUR A. K
AIZAH Z. P
RISKI A

SINTIYA DWI L

SMA NEGERI 1 PARANG


TAHUN PELAJARAN 2016/2017

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha
Kuasa atas terselesaikannya kliping yang berjudul Orde Baru.
Kliping

yang

masih

perlu

dikembangkan

lebih

jauh

ini

diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang


membacanya.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan, bimbingan dan
dorongan

dari

berbagai

pihak, penulis

tidak

mungkin

menyelesaiakan penyusunan kliping ini, untuk itu ucapan


terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah
membantu.
Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
konstruktif, dari pembaca. Semoga kliping ini bermanfaat.

Masa Orde Baru

Surat ini diterbitkan oleh Presiden Soekarno untuk


mengembalikan keamanan dan keamanan dan ketertiban.
Demonstrasi dan kekacauan di ibukota tak berubah, meski
Soekarno telah melantik kabinet Dwikora yang Disempurnakan
atau lebih dikenal dengan sebutan Kabinet 100 menteri pada
tanggal 11 Maret 1967. Dalam rapat kabinet yang dipimpin oleh
Presiden Soekarno pada tanggal tersebut, Letjend Soeharto
tidak hadir dengan alasan sakit. Akhirnya, Presiden Soekarno
tidak dapat menyelesaikan rapat dan pergi ke Bogor demi
alasan keamanan. Pengantian pemerintahan Orde Baru secara
resmi ketika Letjend Soeharto dilantik menjadi Pejabat Presiden
Republik Indonesia pada tanggal 12 Maret 1967.

Konsep yang diambil dari tema Orde Baru (kepemimpinan


Soeharto)
1. Nasionalisme

Rasa Nasionalisme merupakan rasa. Pada dasarnya atau


pada awalnya militer dibentuk sebagai senjata untuk melawan
penjajah yang ada di Indonesi awalnya bernama yang bernama
PETA menjadi BKR kemudian dilanjutkan dengan terbentuknya
TKR

kemudian

hingga

namanya menjadi TNI.

dibentuknya

TRI

sampai

berubah

2. Militer

Sebagai tindak lanjut keluarkannya Surat Perintah Sebelas


Maret, Letnal Jendral Soeharto mengambil beberapa tindakan.
Pada tanggal 12 Maret 1966, ia mengeluarkan surat keputusan
yang berisi pembubaran dan larangan bagi Partai Komunis
Indonesia serta Ormas-Ormas yang bernaung dan berlindung
atau senada dengannya untuk beraktivitas dan hidup di wilayah
Indonesia. Keputusan ini kemudian diperkuat dengan Keputusan
Presiden/Panglima Tinggi ABRI/Mandataris MPRS No.1/3/1966
tanggal 12 Maret 1966. Keputusan pembubaran Partai Komunis
Indonesia bersama Ormas-ormasnya mendapat sambutan dan
dukungan karena merupakan salah satu realisasi dari Tritura.

3. Otoriter

Pada masa pemerintahan presiden Soeharto Orde baru masa


pemerintahan tersebut sangat otoriter, semua rakyat harus
tunduk patuh pada pemerintah. Tidak boleh ada pemberitaan
terntang pemerintah. Pada masa itu pers sangat dibatasi oleh
pemerintah. Pemerintah lebih suka mengembangkan sayapnya
tanpa melalui pers. Dan juga tidak boleh ada yang menjatuhkan
pemerintah, tidak boleh ada yang mengkritik tentang kinerja
pemerintah. Karena pada dasarnya sudah di atur semua oleh
pemerintah. Pemerintahan pada masa Orde baru memang bisa
dikatakan pemerintahan yang otoriter, karena pada masa
pemerintahan presiden Soeharto hanya beliau yang boleh
mengatur segala sesuatu yang ada dalam pemerintahan. Pada
awalnya sifat kepemimpinan yang baik dan menonjol dari
Presiden Soeharto adalah kesederhanaan, keberanian, dan
kemampuan untuk mengambil inisiatif dan keputusan, tahan
menderita dengan kualitas mental yang sanggup menghadapi
bahaya

srta

ditetapkan.

konsisten

dengan

segala

keputusan

yang

4. Ekonomi

Pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, program yang


disusun sudah jelas arahnya untuk kepentingan apa. Salah satu
untuk

kepentingan

Ekonomi

yaitu

Repelita

(Rencana

Pembangunan Lima Tahun), hal ini dilakukan karena pada masa


awal kekuasaan pemerintahan Presiden Soeharto Indonesia
sudah mengalami kemerosotan ekonomi yang ditinggalkan dari
pemerintahan sebelumnya. Kemerosoan ini ditandai dengan
pendapatan perkapita penduduk Indonesia hanya mencapi 70
dollar AS. Untuk mengatasinya Presiden Soeharto membuat
rencana jangka pendek yang diarahkan kepada pengendalian
inflasi dan usaha rehabilitasi sarana ekonomi, peningkatan
kegiatan ekonomi, dan pencukupan kebuthan sandang.

Berakhirnya Pemerintahan Orde Baru

Krisis Hukum
Krisis hukum pada masa Orde Baru juga tercermin dari
berbagai praktik pelanggaran HAM. Pelanggaran HAM tersebut
seperti pemberlakuan Daerah Operasi Militer (DOM) di Aceh,
penumpasan Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Papua,
terjadinya kasus Marsinah, dan penculikan aktivis mahasiswa
reformasi.

Kasus

pelanggaran

HAM

antara

lain

berupa

pembunuhan, penculikan, penyiksaan, dan penghilangan secara


paksa. Pelanggaran tersebut merupakan dampak pendekatan
keamanan yang dilakukan ABRI dalam menyelesaikan masalahmasalah pembangunan.

Munir Said Thalib, korban pelanggaran HAM era Orde Baru


Krisis Politik

Krisis politik yang terjadi pada tahun 1998 merupakan puncak


dari

berbagai

kebijakan

politik

pemerintahan

Orde

Baru.

Berbagai kebijakan politik yang dikeluarkan pemerintahan Orde


Baru

selalu

dengan alasan

dalam kerangka pelaksanaan

demokrasi Pancasila. Namun yang sebenarnya terjadi adalah


dalam rangka mempertahankan kekuasaan Presiden Suharto
dan kroni-kroninya. Artinya, demokrasi yang dilaksanakan
pemerintahan Orde Baru bukan demokrasi yang semestinya,

melainkan demokrasi rekayasa. Dengan demikian, yang terjadi


bukan demokrasi yang berarti dari, oleh, dan untuk rakyat,
melainkan demokrasi yang berarti dari, oleh, dan untuk
penguasa. Pada masa Orde Baru, kehidupan politik sangat
represif, yaitu adanya tekanan yang kuat dari pemerintah
terhadap pihak oposisi atau orang-orang yang berpikir kritis.

Krisis Kepercayaan
Krisis multidimensional yang melanda bangsa Indonesia telah
mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap kepemimpinan
Presiden

Suharto.

Ketidakmampuan

pemerintah

dalam

membangun kehidupan politik yang demokratis, menegakkan


pelaksanaan hukum dan sistem peradilan, dan pelaksanaan
pembangunan ekonomi yang berpihak kepada rakyat banyak
telah melahirkan krisis kepercayaan. Krisis ini akhirnya berujung
pada diturunkannya Soeharto dari kursi kepresidenan yang juga
merupakan tanda berakhirnya Orde Baru dan dimulainya era
Reformasi dengan diangkatnya B.J. Habibie sebagai Presiden RI
ke-3.

Pelantikan B.J. Habibie Sebagai Presiden RI ke-3

Krisis Ekonomi

Krisis ekonomi tersebut ditandai dengan:


1.

kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat melemah,

2.

pemerintah melikuidasi enam belas bank bermasalah pada


akhir 1997,

3.

pemerintah membentuk Badan Penyehatan Perbankan


Nasional (BPPN) yang mengawasi empat puluh bank
bermasalah lainnya,

4.

perusahaan milik negara dan swasta banyak yang tidak


dapat membayar utang luar negeri yang telah jatuh tempo,

5.

angka pemutusan hubungan kerja (PHK) meningkat karena


banyak perusahaan yang melakukan efisiensi atau
menghentikan kegiatannya sama sekali, dan persediaan
sembilan bahan pokok di pasaran mulai menipis pada akhir
tahun 1997. Akibatnya harga-harga barang naik tidak
terkendali dan hal itu berarti biaya hidup juga makin tinggi.

Krisis Sosial
Krisis politik, hukum, dan ekonomi merupakan penyebab
terjadinya krisis sosial. Pelaksanaan politik yang represif dan
tidak

demokratis

menyebabkan

terjadinya

konflik

politik

maupun konflik antar etnis dan agama. Semua itu berakhir


pada meletusnya berbagai kerusuhan di beberapa daerah,
khususnya kerusuhan-kerusuhan anti-Cina di sejumlah kota di
Indonesia.

Kelompok

Cina/Tionghoa

merupakan

sasaran

kemarahan masyarakat. Hal itu karena kelompok Cina/Tionghoa


mendominasi perekonomian di Indonesia. Badai krisis ekonomi
makin menjalar dalam bentuk gejolak-gejolak non-ekonomi..
Ketimpangan perekonomian Indonesia memberikan sumbangan
terbesar terhadap krisis sosial. Pengangguran, persediaan
sembako

yang

terbatas,

tingginya

harga-harga

sembako,

rendahnya daya beli masyarakat merupakan faktor-faktor yang


rentan terhadap krisis sosial.

DAFTAR PUSTAKA
HTTP://NCJFS.BLOGSPOT.CO.ID/
http://www.idsejarah.net/2016/02/orde-baru-kepemimpinansoeharto.html
http://www.kompasiana.com/dita_hanipah/pembangunanekonomi-era-orde-baru_56f88cbf587b613b048b456f
https://xiiiisdua.wordpress.com/2016/01/22/krisismultidimensional-pada-masa-orde-baru/

Anda mungkin juga menyukai