Anda di halaman 1dari 21

Konflik di Amerika

Latin
Nama Kelompok :
 Tasya Dewi Andini
 Tito Julian Jatmiko
 Tri Bagus Kurniawan
 Yuni Suprehatin
LATAR BELAKANG

Amerika Selatan disebut juga Amerika Latin karena mereka berbicara dengan
bahasa Latin meskipun sebagian besar orangnya juga berbicara menggunakan
bahasa Spanyol, Portugis, dan Prancis.

Amerika Latin adalah wilayah yang banyak didatangi oleh para penjajah karena
memiliki banyak sumber daya alam, oleh karena itu sejarah perpolitikannya banyak
diwarnai oleh negara-negara di luarnya. Pada abad ke-16 Spanyol dan Portugis
menguasai wilayah Amerika Latin dengan kekerasan dan penaklukan yang sejalan
dengan politik merkantilis pada masa itu (Hennida, 2012:47). Pada abad 17 hingga
18 wilayah di Amerika Latin menjadi perebutan penjajah Eropa, hingga
mengakibatkan Amerika Latin bergantung pada ekonomi kapitalis global pasca
kemerdekaan.
LETAK GEOGRAFIS
Amerika Selatan adalah sebuah benua yang berada di antara Samudra Pasifik
dan Samudra Atlantik yang tersambung dengan Amerika Utara melalui Tanah
Genting Panama. Benua ini dilintasi oleh garis khatulistiwa, dan sebagian besar
dataran benua tersebut berada di belahan bumi selatan.
Batas – batas negara Amerika Latin:
 Bagian barat : Barisan Pegunungan Andes
 Bagian utara : Barisan Pegunungan Andes
 Bagian selatan : Barisan Pegunungan Andes
 Bagian timur : Dataran rendah, sebagian basin Sungai Amazon
Luas area Amerika Selatan berada pada peringkat keempat setelah Asia, Afrika
dan Amerika Utara sedangkan populasinya terdapat pada peringkat kelima setelah
Asia, Afrika, Eropa dan Amerika Utara.
APA ITU AMERIKA LATIN ?
Istilah Amérique latine bermula dari istilah geopolitik yang diciptakan
Kaisar Napoleon III dari Prancis, yang menyebut istilah Amérique latine and
Indochine sebagai tujuan ekpansi Prancis semasa masa
pemerintahannya.[butuh rujukan] Walaupun awalnya dipakai untuk
membantu ambisi Napoleon mengklaim wilayah di Amerika sebagai milik
Prancis, istilah Amérique latine akhirnya digunakan untuk menyebut kawasan
di benua Amerika yang penduduknya dari abad ke-15 dan ke-19 adalah
pemukim yang berbicara bahasa-bahasa Roman asal Spanyol, Prancis, dan
Portugal. Selain bermula sebagai istilah politik Napoleon, istilah "Amerika
Latin" juga dipakai Michel Chevalier pada tahun 1836 dalam tulisan berjudul
Lettres sur l'Amèrique du Nord.
Di Amerika Serikat, istilah "Amerika Latin" ("Latin America")baru
digunakan sejak tahun 1890-an, dan belum menjadi istilah umum untuk
menyebut kawasan di sebelah selatan Amerika Serikat hingga di awal abad
ke-20. Sebelumnya, orang Amerika Serikat menyebutnya sebagai "Amerika
Spanyol" ("Spanish America")[1]
Di kemudian hari, istilah "Amerika Latin" menjadi istilah setara "Eropa
Latin", dan dipakai sebagai identitas bersama negara-negara di kawasan
Amerika Latin.
Konflik Etnis

Konflik Ideologi

Jenis Konflik di Amerika Latin


Konflik Ekonomi

Konflik Keamanan

Konflik Eksternal
Konflik Negara Columbia dan FARC.

Sejak tahun 1920-an, muncul gelombang protes dari para petani lokal
Kolombia sebagai akibat dari buruknya kondisi yang mereka terima selama
bekerja di ladang milik para tuan tanah. Gelombang protes tersebut lantas
direspon pemerintah Kolombia dengan cara membubarkan paksa aksi-aksi
protes yang digalang oleh para petani. Ketika aksi-aksi intimidasi & pembubaran
paksa yang dilakukan oleh aparat Kolombia terhadap komunitas petani semakin
lama semakin keras, para petani lokal pun mulai membentuk kelompok-
kelompok milisi sendiri untuk melindungi komunitas mereka.

Selama melancarkan aksi protes, para petani Kolombia memakai ideologi


sayap kiri seperti sosialisme & komunisme sebagai paham perjuangannya. Para
simpatisan sayap kiri tersebut lantas mulai menjajal panggung politik Kolombia
dengan mendirikan Partai Komunis Kolombia. Dalam perkembangannya, Partai
Komunis Kolombia semakin sering bergesekan dengan partai-partai yang
memiliki ideologi berseberangan, khususnya Partai Konservatif. Pada periode
yang sama, Partai Komunis Kolombia juga menjalin kontak dengan milisi-milisi
petani setempat & Partai Liberal Kolombia yang berhaluan moderat kiri.
Memasuki pertengahan dekade 1990-an, FARC semakin menggila &
berhasil mencatat sejumlah kemenangan penting atas pasukan pemerintah
Kolombia. Rentetan kemenangan tersebut tidak lepas dari taktik baru FARC
yang memakai meriam artileri mortir rumahan sebagai bagian dari
persenjataannya. Tanggal 30 Agustus 1996 contohnya, pasukan FARC berhasil
membumihanguskan markas militer pasukan Kolombia di Las Delicias,
Putumayo, & menyandera 60 tentara di markas tersebut. 2 tahun kemudian,
FARC berhasil menduduki ibukota provinsi Mitu selama 3 hari sebelum
kemudian dipukul mundur oleh pasukan Kolombia yang menyerbu dari balik
perbatasan Brazil.

Pada periode yang kurang lebih bersamaan, Kolombia juga dilanda oleh
gelombang protes besar-besaran dari kalangan petani koka menyusul
munculnya kebijakan-kebijakan pemerintah Kolombia untuk menekan
produksi koka di negara tersebut. Aksi protes tersebut berdampak serius bagi
pemerintah Kolombia karena sempat menimbulkan kelumpuhan di sejumlah
titik penting di Kolombia selatan. Melihat begitu besarnya dampak yang
ditimbulkan dari gelombang protes tersebut, pemerintah Kolombia pun
menuduh FARC berada di balik gelombang protes tersebut walaupun tidak
diketahui secara pasti, sampai sejauh mana FARC terlibat.
Konflik Kuba dan Amerika Serikat
Hubungan bilateral antara Negara Amerika Serikat dan Negara Kuba
terjalin dengan baik pada masa pemerintahan Fulgencio Batista. Ia
mengembangkan hubungan diplomatik dengan Amerika Serikat karena memiliki
tujuan utama yaitu ingin mendapatkan bantuan ekonomi dan militer dari
Amerika Serikat yang akan dimanfaatkan sebagai politik untuk mempertahankan
kekuasaanya. Fulgencio Batista dikenal oleh rakyat Kuba sebagai pemimpin yang
diktator. Pelaksanaan pemerintahan diktator dibawah pimpinan Fulgencio
Batista dipenuhi oleh korupsi dan penyelewengan kekuasaan yang
menyebabkan terjadinya gerakan perlawanan dari rakyat Kuba dibawah
pimpinan Fidel Castro (Zaviera, 2007:28).
Pengaruh politik Amerika Serikat semakin besar terjadi pada masa
pemerintahan diktator Fulgencio Batista. Amerika Serikat berusaha
memperkuat pengaruhnya dengan cara memberikan bantuan militer bagi
pemerintahan Kuba.
Ketidakstabilan politik dan ekonomi Kuba yang disebabkan intervensi
politik dan dominasi kekuasaan Amerika Serikat di Kuba telah meningkatkan
sikap anti-Amerika, meningkatkan kesadaran nasional rakyat Kuba untuk
menentang intervensi bangsa asing dan meruntuhkan kekuasaan diktator
Fulgencio Batista. Rakyat Kuba kemudian menyampaikan aspirasi politik melalui
demonstrasi yang bertujuan untuk menuntut penghapusan dominasi pihak asing
di Kuba, pembaharuan politik, dan perbaikan sistem perekonomian Negara Kuba
Aktivis Havana merupakan kelompok mahasiswa Kuba yang dipimpin
Fidel Castro. Mereka merencanakan penggulingan kekuasaan diktator
Fulgencio Batista dengan cara menyerang markas militer Moncada di
Santiago de la Cuba. Markas ini merupakan gudang senjata dan simbol
kekuatan pemerintahan diktator Fulgencio Batista. Serangan ini
dimaksudkan untuk menggulingkan pemerintahan diktator yang dipenuhi
korupsi dan menentang dominasi asing di Kuba. Pada tanggal 26 Juli 1953,
kelompok Revolusioner Kuba menyerang markas militer Moncada, walaupun
serangan ini gagal, namun kelompok Revolusioner Kuba tetap melanjutkan
perjuangannya melalui sebuah serangan di markas militer El Uvero pada
tanggal 28 Mei 1957 (Usman, 2006:33).
Konflik Venezuela dan Kolumbia

Penyebab konflik antara Venezuela dan Kolombia bisa dikatakan cukup


kompleks. Hal ini dikarenakan adanya berbagai faktor internal hubungan
bilateral kedua negara dan adanya intervensi Amerika Serikat dalam hubungan
bilateral ini. Venezuela dan Kolombia sendiri awal mulanya merupakan sebuah
negara yang bersatu. Pada pertengahan abad ke-15 Venezuela memutuskan
untuk menjadi negara sendiri dan lepas dari pemerintahan Kolombia. Sejak
terjadinya Perang Dingin, kedua negara ini menganut ideologi yang berbeda.
Perbedaan perngaruh ideologi ini berdampak secara langsung terhadap berbagai
bidang pemerintahan kedua negara.
Kolombia menduga bahwa Venezuela sedang menyembunyikan”Teroris”
Pasukan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC) dan Tentara Pembebasan
Nasional (ELN) serta menjadi tuan rumah beberapa “kamp-kamp pelatihan
teroris” di dekat wilayah perbatasan yang membagi kedua wilayah negara
tersebut.
Ideologi kedua negara ini sangatlah bertentangan. Hal ini secara
langsung berdampak pada tatanan hubungan bilateral kedua negara
sekaligus hubungan regional di Amerika Selatan. Ideologi Kolombia berkiblat
pada Amerika Serikat yang liberal-kapitalis, sedangkan Venezuela
merupakan ekstrimis sosialis yang anti terhadap Amerika Serikat.
Permasalahan perbedaan ideologi ini semakin tajam setelah Hugo Chavez
menjadi Presiden Venezuela pada tahun 1998. Kemenangan Chavez di
pemilu tahun 1998 membuat haluan politik Venezuela berubah secara
drastis. Secara personal, Hugo Chavez merupakan seorang dengan haluan
politik sosialis dan hal ini berdampak pada arah pemerintahan Venezuela
selama di bawah pimpinan Chavez. Sebaliknya, Presiden Kolombia saat itu,
Andreas Pastrana merupakan seorang anti sosialis dan sangat pro terhadap
Amerika Serikat.
Konflik Argentina dan Inggris

 Tanda-tanda perang di Falkland atau Malvinas akan pecah sesungguhnya sudah


dapat diperkirakan jauh hari sebelumnya. Bibit pertikaian muncul sejak Maret
1982, yakni ketika seorang pedagang besi tua Argentina, Constantino Sergio
Davidoff yang “dikawal” kapal angkut AL Argentina diusir Gubernur falkland,
Rex Hunt dari wilayah Georgia Selatan ketika sedang berbisnis dengan
pengusaha setempat. Ia dan anak buahnya dianggap melanggar wilayah
kedaulatan Inggris karena telah mengibarkan bendera Argentina di Leith,
Georgia Selatan.
 Kala itu hubungan Argentina dan Inggris sedang tak baik. Argentina
sesungguhnya telah men-set pengambilalihan Falkland pada Oktober 1982.
Tetapi Presiden Leopoldo Galtieri memajukannya ke April karena London tiba-
tiba mengirim kapal perang HMS Endurance untuk melindungi Georgia Selatan
dari kemungkinan serbuan Argentina. Meski masuk dalam wilayah kepulauan
Falkland, Georgia Selatan terletaK cukup jauh dari gugus kepulauan Falkland.
Pada 19 Maret 1928, Argentina membuka konflik dengan mendaratkan 30
kapal rongsokan di Pulau Georgia Selatan dan mengibarkan bendera
Argentina. Esok harinya, kapal HMS Endurance dikirim dari Stanley dengan
setengah dari pengawal Falklands di dalamnya - 22 Marinir Kerajaan dan
seorang letnan. Mereka diperintahkan untuk mengusir kapal-kapal rongsokan
itu kembali ke Argentina. Endurance tiba pada 23 Maret dan para marinir itu
mendarat. Pada 26 Maret, 100 pasukan Argentina tiba lewat laut, konon
untuk menyelamatkan kapal-kapal mereka. Pasukan Inggris yang kalah besar
jumlahnya mengamati pasukan Argentina hingga 3 April, ketika Marinir
Kerajaan di Georgia Selatan menyerah setelah jatuhnya Stanley.
Pada 12 April, Inggris mengumumkan Zona Eksklusif Maritim 200 mil di
sekitar pulau-pulau itu, dengan maksud memperlemah pasokan Argentina dan
upaya-upaya memperkuat pasukannya. Tiga kapal selam penyerang nuklir
Inggris memperkuatnya sampai tibanya gugus tugas atas air tiga minggu
berikutnya. Sementara kapal-kapal selam itu terus melakukan operasi-operasi
blokade sementara, 65 kapal Inggris dikirim ke Falklands pada akhir April:
20kapal perang, 8 kapal amfibi, dan 40 kapal logistik dari Pasukan Tambahan
Angkatan Laut Kerajaan dan Angkatan Laut Perdagangan. Gugus tugas Inggris
membawa 15.000 orang, termasuk kekuatan pendaratan yang terdiri atas
7000 Marinir Kerajaan dan tentara. Kapal-kapal logistik membawa bekal
untuk pertempuran selama sekitar tiga bulan.
Hingga akhir perang sebanyak 24.000 tentara Argentina berada
dalam tawanan Inggris. Perang singkat seputar Kepulauan Falkland tidak
merenggut banyak korban jiwa. Tapi setidaknya 649 tentara Argentina
tewas, sementara Inggris kehilangan 258 prajuritnya. Jelang jatuhnya
Stanley, Gubernur Malvinas Jendral Menendez menelpon Jendral
Galtieri dan mendesaknya menerima kekalahan perang. Sang diktatur
malah memerintahkan untuk tetap menyerang. Menendez mengabaikan
perintah tersebut dan menegosiasikan gencatan senjata dengan Inggris.
Pada 14 Juni Argentina menandatangani kapitulasi. Setelah Perang
Menendez kehilangan jabatannya dan dijebloskan ke penjara.
KRONOLOGIS SINGKAT

 Revolusi Kuba

Serangkaian peristiwa pada saat rakyat Kuba menggulingkan pemimpin yang


dianggap diktator yaitu Fulgencio Batista. Tokoh revolusi ini adalah Fidel Castro.
 Pada tanggal 26 Juli 1953, pasukan Castro menyerang pangkalan militer Moncada
di Santiago namun gagal dan akhirnya dipenjara hingga tahun 1955.
 Pasca keluar dari penjara, Castro melanjutkan perjuangannya dengan menarik
dukungan dari luar negeri. Upaya tersebut berhasil setelah pasukan Meksiko yang
dipimpin oleh Che Guevara menyatakan dukungannya.
 Pada Maret 1958, pasukan Batista dapat dikalahkan pasukan Castro yang disebut
The 26th Movement yang dibantu dengan Meksiko.
 Pada 1 Januari 1959, Batista pergi ke Amerika Serikat setelah pasukannya kalah,
hal ini menandai dimulainya kepemimpinan Fidel Castro yang berhaluan komunis
Kuba.
 Invasi Teluk Babi

Invasi Teluk Babi adalah sebuah pendaratan yang direncanakan dan


didanai oleh Amerika Serikat dan dilakukan oleh orang-orang Kuba di
pembuangan di Kuba barat daya untuk menggulingkan pemerintahan Fidel
Castro pada 1961. Peristiwa ini menandai klimaks tindakan ini anti Kuba
oleh Amerika Serikat.

Terpilihnya Fidel Castro menjadi pemimpin baru Kuba, menimbulkan


kekhawatiran bagi Amerika karena Kuba menjadi satu-satunya negarayang
berhaluan komunis di wilayah Amerika Latin.

Amerika Serikat kemudian berusaha untuk menjatuhkan


pemerintahan Fidel Castro dengan melakukan Invasi ke Teluk Babi yang
dilaksanakan pada tanggal 15-17 April 1961 serangan ini dapat digagalkan
oleh Fidel Castro dalam waktu sekitar 72 jam dengan bantuan Uni Soviet.
Pasca serangan tersebut Kuba memutuskan hubungan diplomatic dengan
Amerika Serikat.
 KRISIS MISIL KUBA

 Ketegangan berlanjut pada Krisis Misil Kuba(Cuban Missile Crisis) yang


terjadi pada 14-28 Oktober 1962.
 Intelijen Amerika Serikat melaporkan adanya aktivitas pembanguan
instalasi nuklir Uni Soviet yang termasuk rudal balistik jarak
menengah.
 Untuk mencegah upaya ini J.F Kennedy mencegah dengan
memblokade perairan sekitar Kuba, tujuannya untuk mencegah
masuknya kapal selam Uni Soviet yang diduga membawa perairan
nuklir ke Kuba
Daftar Pustaka
 https://id.wikipedia.org/wiki/Amerika_Latin
 https://id.wikipedia.org/wiki/Amerika_Selatan
 https://id.Wikipedia.org/wiki/Konflik_Etnis
 Buku LKS Sejarah SMA/MA Kelas 12 Kelompok Peminatan , Penerbit
Putra Nugraha
 Buku Paket Sejarah SMA/MA KELAS 12 Kelompok Peminatan,
Penerbit Yrama Widya
 Ruang Guru Apk
“A people without the knowledge of their
past history, origin and culture is like a
tree without roots”

“Orang-orang tanpa sepengetahuan


sejarah, asal-usul dan budaya masa lalu
seperti pohon tanpa akar”

MARCUS GARVEY
THANK YOU FOR YOUR ATTENTION

MATUR NUWUN

TERIMAKASIH ATAS PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai