Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

Latar Belakang dan Kronologis Lahirnya pancasila Orde Baru

A. Latar Belakang Lahirnya Orde Baru


Orde baru merupakan istilah untuk menyebut masa kepemimpinan Presiden
Soeharto sejak tahun 1965 hingga 1998. Sumber lain mengatakan orde baru adalah
istilah yang umum digunakan untuk menamai suatu tataan pemerintahan negara
Republik Indonesia yang berkuasa sejak Maret 1966 hingga Mei 1998. Adapun yang
dimaksud rezim politik dalam jenjang waktu tersebut adalah rezim Soeharto. Salah
satu penyebab yang melatarbelakangi runtuhnya Orde lama dan lahirnya Orde Baru
adalah keadaan keamanan dalam negeri yang tidak kondusif pada masa Orde lama.
Terlebih lagi ,karena adanya peristiwa pemberontakan G30S. Hal ini menyebabkan
presiden Soekarno memberikan mandat kepada Soeharto untuk melaksanakan
kegiatan pengamanan diIndonesia melalui surat pemerintah Sebelas Maret atau
Supersemar . Dengan demikian ,supersemar merupakan tonggak sejarah lahirnya
Orde Baru.
Supersemar mengandung beberapa pokok pikiran sebagai berikut;
1. Mengambil segala tindakan yang dianggap perlu , untuk terjaminnya keamanan
dan ketertiban serta kesetabilan jalannya jalannya revolusi .Serta, menjamin
keselamatan pribadi dan kewibawaan Pemimpin Presiden /Panglima tertinggi
/Pemimpin Besar Revolusi/Mandataris MPRS demi keutuhan Bangsa dan Negara
Republik Indonesia .
2. Mengadakan koordinasi pelaksanaan perintah dengan panglima-panglima
angkatan lain dengan sebaik-baiknya.
3. Supaya melaporkan segala sesuatu yang bersangkutan dalam tugas dan
tanggung jawabnya .

Pengemban Supersemar terlebih dahulu menandatangani Surat Keputusan


Presiden No. 1/3/1996, tertanggal 12 Maret 1966 atas nama Presiden /Panglima Tertinggi
ABRI/Mandataris MPRS/PBR , yakni sebagai berikut;

1. Membubarkan PKI beserta ormas-ormasnya dan menyatakannya sebagai partai terlarang


terhitung sejak 12 Maret 1966.
2. Mengamankan mentri yang terlibat ataupun mendukung G30S.
3. Memurnikan MPRS dan lembaga negara lainnya dari unsur PKI ,dan menempatkan peranan
lembaga-lembaga itu sesuai dengan UUD 1945.

B . Kronologis Lahirnya Orde Baru


Adapun kronologis lahirnya Orde Baru adalah sebagai berikut;
1. 30 September 1965. Terjadinya pemberontakan G30S.
2. 11 Maret 1966, Letjen Soeharto menerima Supersemar , Soeharto mengumumkan
pembubaran PKI ,dan menyatakannya sebagai organisasi terlarang.
3. 12 Maret 1966. Dengan memegang Supersemar , Soeharto mengumumkan pembubaran
PKI , dan menyatakannya sabagai organisasi terlarang.
4. 22 Februari 1967. Melalui sidang istimewa MPRS, Soeharto menerima penyerahan
kekuasaan pemerintahan dari Presiden Soekarno.
5. 7 Maret 1967. Melalui sidang istimewa MPRS, Soeharto ditunjuk sebagai pejabat
presiden sampai terpilihnya presiden oleh MPR.
6. 12 Maret 1967. Jendral Soeharto dilantik menjadi Presiden Indonesia kedua, sekaligus
menjadi masa awal mula lahirnya era Orde baru

BAB 2

Indonesia dibawah Rezim Orde Baru

A. Demokrasi Pancasila
Seperti kita ketahui, pemerintahan Orde Lama menerapkan sitem demokrasi
Terpimpin sebagai sistem pemerintahan negara. Setelah Orde Lama runtuh (lengser) dan
berganti Orde Baru, maka otomatis sistem pemerintahan pun turut berubah. Orde Baru
tidak lagi menerapkan Demokrasi terpimpin, tetapi demokrasi pancasila.
1. Pengertian Demokrasi Pancasila
Demokrasi Pancasila adalah suatu paham demokrasi yang bersumber pada kepribadian
dan falsafah hidup bangsa indonesia, yaitu pancasila. Mengenai rumusan singkat
demokrasi pancasila. Mengenai rumusan singkat Demokrasi Pancasila, tercantum dalam
sila keempat pancasila. Rumusan tersebut pada dasarnya merupkan rangkaian yang bulat
dan utuh antara sila satu dengan sila yang lainnya. Dengan makna lain, Demokrasi
Pancasila merupakan demokrasi indonesia berdasarkan pada Pancasila yang meliputi
bidang-bidang politik, sosial, dan eknomi. Serta, penyelesaian masalah-masalah nasional
berusaha sejauh mungkin menempuh jalan permusyawaratan untuk mencapai mufakat.
Darji Darmadiharja mengartikan Demokrasi Pancasila sebagai paham Demokrasi yang
bersumber pada kepribadian dan falsafah hidup bangsa Indonesia , yang perwujudannya
seperti dalam ketentuan-ketentuan Pembukaan UUD 1945. Sedangkan, menurut
Notonegoro, Demokrasi Pancasila adalah kerakyatan yang dipimpim oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan yang ber-KeTuhanan Yang Maha Esa,
yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Demokrasi Pancasila merupakan sarana atau alat bagi bangsa Indonesia untuk
mencapai tujuan negara. Tujuan negara, sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD
1945 alinea IV, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia an seluruh tumpah darah
Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan
keadilan sosial. Inti dari Demokrasi Pancasila adalah paham kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, yang dijiwai dan
diintegrasikan dengan sila-sila lainnya. Jadi, Demokrasi Pancasila, sekali lagi, adalah
demokrasi yang mengutamakan musyawarah mufakat tanpa oposisi.
2. Prinsip-Prinsip Demokrasi Pancasila
Adapun prinsip pokok demokrasi Pancasila, menurut Wikipedia, adalah sebagai
berikaut:
a) Perlindungan terhadap hak asasi manusia.
b) Pengambilan keputusan atas dasar musyawarah.
c) Peradilan yang merdeka berarti badan peradilan (hakiman) merupakan badan yang
merdeka, artinya terlepas dari pengaruh kekuasaan pemerintahan dan kekuasaan
lain, contohnya Presiden, BPK, DPR atau lainnya.
d) Adanya partai politik dan organisasi sosial politik karena berfungsi menyalurkan
aspirasi rakyat.
e) Pelaksanaan pemilihan umum.
f) Kedaulatan adalah di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang
Dasar (pasal 1ayat 2 UUD 1945).
g) Keseimbangan antara hak dan kewajiban.
h) Pelaksanaan kebebasan yang bertanggung jawab secara moral kepada Tuhan YME,
diri sendiri, masyarakat, dan negara ataupun orang lain.
i) Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita nasional.
j) Pemerintahan berdasarkan hukum, dalam penjelasan nasional UUD 1945
dikatakan:
1) Indonesia ialah negara berdasarkan hukum (reshtstaat) dan tidak berdasarkan
kekuasaan belaka (machtstaat).
2) Pemerintah berdasar atas atas system konstitusi (hukum dasar) tidak bersifat
absolutisme (kekuasaan tidak terbatas).
3) Kekuasaan yang tertinggi berada ditangan rakyat.

Demikianlah beberapa prinsip pokok Demokrasi Pancasila yang diterapkan


Orde Baru di Indonesia. Selain prinsip-prinsip tersebut, dalam sistem
pemerintahan Demokrasi Pancasila, terdapat tujuh sendi pokok yang menjadi
landasan sebagai berikut.

Anda mungkin juga menyukai