AMDAL

1. MENGAPA HARUS ADA AMDAL ?

SETIAP PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM HARUS DICEGAH

DARI AKIBAT PENGARUH NEGATIF SEKECIL MUNGKIN DAN
MENINGKATKAN PENGARUH POSITIF SEBESAR MUNGKIN.
DAMPAK NEGATIF HARUS SUDAH TERLIHAT (DAPAT DIDUGA)
SEBELUM
PROYEK
DILAKSANAKAN,
SEHINGGA
CARA
PENCEGAHANNYA DAPAT DISIAPKAN.
JIKA TERKNOLOGI DAN PENGETAHUAN BELUM MAMPU
MENIADAKAN DAMPAK NEGATIF, MAKA PROYEK TERSEBUT
DAPAT DITUNDA SAMPAI DITEMUKAN CARA PENCEGAHANNYA.
SETIAP PROYEK/KEGIATAN PEMBANGUNAN HARUS DIBUAT
AMDAL

2. PENGARUH PEMBANGUNAN SUATU PROYEK

TERHADAP LINGKUNGAN
PEMBANGUNAN SUATU PROYEK MERUPAKAN AKTIFITAS MANUSIA
DALAM MEMANFAATKAN SUMBERDAYA ALAM UNTUK MEMENUHI
KEBUTUHANNYA.
SETIAP PEMBANGUNAN PROYEK AKAN MEMBERIKAN PENGARUH
PADA LINGKUNGAN

AKAN TERJADI PERUBAHAN LINGKUNGAN YANG MENIMBULKAN

DAMPAK LINGKUNGAN
DAMPAK LINGKUNGAN DAPAT (+) ATAU ( - ) DENGAN BESARAN
YANG BERBEDA-BEDA.

TINGGI
K
U
A
L
I
T
A
S
L
I
N
G
K
U
N
G
A
N

KEADAAN LINGKUNGAN
DENGAN PROYEK

DAMPAK POSITIF
(+)

KEADAAN LINGKUNGAN
DENGAN PROYEK
DAMPAK NEGATIF
(-)
KEADAAN LINGKUNGAN
DENGAN PROYEK

RENDAH

WAKTU PROYEK
DIMULAI

WAKTU

3. PENGERTIAN AMDAL
AMDAL adalah singkatan dari Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan.
AMDAL diperkenalkan pertama kali th 1969 oleh National
Environmental Policy Act di Amerika Serikat.
Menurut UU No. 23/1997 (UU No 32/2009) tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup dan PP No. 27/1999 tentang Analisis mengenai
dampak lingkungan hidup (AMDAL) adalah kajian mengenai
dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang
direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses
pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau
kegiatan.

AMDAL merupakan suatu kajian mengenai dampak

positif
dan
negatif
dari
suatu
rencana
kegiatan/proyek, yang dipakai pemerintah dalam
memutuskan apakah suatu kegiatan/proyek layak
atau
tidak
layak
lingkungan,
dengan
mempertimbangkan aspek fisik, kimia, biologi, sosialekonomi, sosial budaya, dan kesehatan masyarakat.

AMDAL

PENGERTIAN AMDAL

TUJUAN AMDAL

MERUPAKAN KAJIAN MENGENAI DAMPAK BESAR

DAN PENTING SUATU USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
YANG DIRENCANAKAN PADA LINGKUNGAN HIDUP
YANG DIPERLUKAN BAGI PROSES
PENGAMBILAN KEPUTUSAN

UNTUK MENGKAJI KEMUNGKUNGAN-KEMUNGKINAN

PERUBAHAN KONDISI LINGKUNGAN BAIK BIOGEOFISIK
MAUPUN SOSIAL EKONOMI DAN BUDAYA AKIBAT
KEGIATAN PEMBANGUNAN PADA TAHAP
PERENCANAAN PEMBANGUNAN (PROYEK)

AMDAL

KEBIJAKAN AMDAL

DASAR HUKUM

MERUPAKAN BAGIAN DARI STUDI KELAYAKAN

YANG DAPAT DIJADIKAN SEBAGAI BAHAN MASUKAN
DALAM PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN TENTANG
PELAKSANAAN PERENCANA USAHA ATAU KEGIATAN
YANG BERSANGKUTAN

UU No.23/pasal 15 dan pasal 18

(UU no 32/2009 pasal 22, 23)
PP No. 27/1999 tentang AMDAL
Peraturan pelaksana (kepmen/kepka)
Kepmen sektoral / pimpinan LPND
Keputusan Gubernur / perda

4. AMDAL DAN ANDAL

ANDAL adalah bagian dari analisis mengenai dampak
lingkungan (AMDAL) dari suatu proyek yang meliputi
pekerjaan evaluasi dan pendugaan dampak proyek dari
bangunannya, prosesnya maupun sistem dari proyek
tersebut terhadap lingkungan dan kehidupan manusia,
sedangkan AMDAL adalah sebagai hasil studi mengenai
dampak suatu kegiatan yang direncanakan terhadap
lingkungan hidup.

Dengan kata lain yang dimaksud dengan analisis dampak

lingkungan (ANDAL) merupakan bagian dari analisis
mengenai dampak lingkungan (AMDAL), dimana dalam
AMDAL tercakup empat unsur kegiatan yaitu:
A. Kerangka acuan bagi penyusun analisis mengenai dampak
lingkungan (KA-ANDAL)

B. Analisis dampak lingkungan (ANDAL)

C. Rencana pengelolaan lingkungan (RKL)
D. Rencana pemantauan lingkungan (RPL)

5. PENERAPAN AMDAL
PENERAPAN AMDAL

BERLAKU UNTUK
RENCANA KEGIATAN :
BERSEKALA BESAR
BERSIFAT KOMPLEKS
BERPOTENSI DAMPAK
PENTING
BERLOKASI DI WILAYAH
SENSITIF LINGKUNGAN

TIDAK DIPERLUKAN
BAGI RENCANA
KEGIATAN :
TIDAK BERDAMPAK
PENTING
DAMPAKNYA MUDAH
DIKELOLA DENGAN
TEKNOLOGI
TERSEDIA
DAMPAK YANG TERJADI
DAPAT DINETRALISIR
OLEH ALAM

Prosedur Pelaksanaan AMDAL

ANDAL, RKL,
dan RPL

MENURUT RE MUNN (1975), CANTER (1978), RANDAL (1981),

JENIS PROYEK YANG DAPAT MENGHASILKAN DAMPAK
LINGKUNGAN ANTARA LAIN :

PENGGUNAAN DAN TRANSFORMASI LAHAN (PEMUKIMAN BARU,

TRANSPORTASI, JARINGAN TRASMISI, BANGUNAN LEPAS PANTAI,
PELABUHAN)
PENGAMBILAN
SUMBERDAYA
(PENGEBORAN
PERTAMBANGAN, EKSPLOITASI HUTAN)

MINYAK,

PEMBINAAN SUMBERDAYA (REBOISASI HUTAN, PENGELOLAAN

SATWA LIAR, PENGELOLAAN LIMBAH, PENGENDALIAN BANJIR)
PROSES PERTANIAN (PETERNAKAN, PERTANIAN, IRIGASI)

PROSES INDUSTRI (PABRIK BESI BAJA, INDUSTRI KIMIA,

TEKSTIL, PULP & KERTAS, MAKANAN, SEMEN)
TRANSPORTASI (KERETA API, PERHUBUNGAN LAUT,
JARINGAN KOMUNIKASI, DLL)
ENERGI (PLTN, PLTU, PLTA, NUKLIR, BATU BARA,
BENDUNGAN)
PENGGUNAAN BAHAN KIMIA (PESTISIDA, HERBISIDA,
DLL)
REKREASI (TAMAN BURU, TEMPAT REKREASI, TAMAN
SAFARI)
PEMBUANGAN AIR DAN PEMURNIAN AIR
(PEMBUANGAN DILAUT, KONTAK BIOLOGI, DLL)

AMDAL

FUNGSI AMDAL

MEMBERI MASUKAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

MENGHASILKAN UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
(MITIGASI) DALAM PENGELOLAAN
DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
MEMBERIKAN INFORMASI DAN DATA BAGI
PERENCANAAN PEMBANGUNAN SUATU WILAYAH

MENGETAHUI SEJAK AWAL DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF

MANFAAT AMDAL

MENJAMIN ASPEK KEBERLANJUTAN DAN KELANGGENGAN

HIDUP PROYEK PEMBANGUNAN
KEMUDAHAN DALAM MEMPEROLEH KREDIT BANK
DASAR PENYUSUNAN RKL DAN RPL

AMDAL bagian integral

Dari studi kelayakan
Kegiatan pembangunan

M
A
N
F
A
A
T
A
M
D
A
L

AMDAL bertujuan menjaga

keserasian hubungan antara
Berbagai kegiatan
Agar dampak dapat diperkirakan
Sejak awal perencanaan

AMDAL berfokus
pada analisis :
Potensi masalah, konflik Kendala-kendala
SDA & lingkungan,Perhitungan pengaruh
lingkunganSekitarnya terhadap proyek

Dengan AMDAL: pemrakarsa / pengelola proyek bisa menjamin

proyek memberikan Keuntungan, bermanfaat
bagi masyarakat tanpa mengorbankan lingkungan

Manfaat AMDAL bagi Pemerintah:

1. Mencegah terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan
serta pemborosan sumber daya alam secara lebih luas.
2. Menghindari timbulnya konflik dengan masyarakat dan
kegiatan lain di sekitarnya.
3. Menjaga agar pelaksanaan pembangunan tetap sesuai dengan
prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dan berwawasan
Lingkungan
4. Perwujudan tanggung jawab pemerintah dalam pengelolaan
lingkungan hidup.

5. Bahan bagi rencana pengembangan wilayah dan tata ruang.

Manfaat AMDAL bagi Masyarakat:

1. Mengetahui sejak dini dampak positif dan negatif akibat
adanya suatu kegiatan sehingga dapat menghindari
terjadinya dampak negatif dan dapat memperoleh dampak
positif dari kegiatan tersebut.
2. Melaksanakan kontrol terhadap pemanfaatan sumberdaya
alam dan upaya pengelolaan lingkungan yang dilakukan
pemrakarsa kegiatan, sehingga kepentingan kedua belah
pihak saling dihormati dan dilindungi.
3. Terlibat dalam proses pengambilan keputusan terhadap
rencana pembangunan yang mempunyai pengaruh
terhadap nasib dan kepentingan mereka.

Manfaat AMDAL bagi Pemrakarsa:

1. Menjamin keberlangsungan usaha dan/atau kegiatan karena
adanya proporsi aspek ekonomis, teknis dan lingkungan.
2. Menghemat dalam pemanfaatan sumber daya (modal, bahan
baku, energi).

3. Dapat menjadi referensi dalam proses kredit perbankan.

4. Memberikan panduan untuk menjalin interaksi saling
menguntungkan dengan masyarakat sekitar sehingga
terhindar dari konflik sosial yang saling merugikan.
5. Sebagai bukti ketaatan hukum, seperti perijinan.

KEGUNAAN AMDAL
BERGUNA BAGI : - PEMILIK / PENGELOLA PROYEK
- PEMILIK / SPONSOR MODEL PROYEK
- PEMERINTAH ATAU PIHAK-PIHAK LAIN
1. KEGUNAAN BAGI PENGELOLA PROYEK
SEBAGAI BAHAN ANALISIS DARI PROYEK DAN SASARANNYA
BERBAGAI DATA KUANTITATIF MENGENAI KEADAAN
LINGKUNGAN DAN SOSIAL EKONOMI SAAT ITU
BERBAGAI BAHAN PENGUJI KOMPREHENSIF DARI
PERENCANAAN PROYEK SEHINGGA DAPAT MENEMUKAN
KELEMAHAN DAN KEKURANGANNYA
MERUMUSKAN MASALAH-MASALAH YANG DIHADAPI DAN
MENYIAPKAN PEMECAHANNYA
DAPAT MEMBANTU TERJAMINNYA PEMASARAN

2. KEGUNAAN BAGI PEMILIK MODAL (PERORANGAN,

PERUSAHAAN, PEMERINTAH, ASING)
UNTUK DAPAT MENJAMIN BAHWA MODAL DAPAT

MENCAPAI SASARAN YANG DIKEHENDAKI DAN AKAN

TERJAMIN PENANAMAN MODALNYA SEHINGGA MODAL
TIDAK HILANG
MENENTUKAN PRIORITAS DARI PARA PEMINJAM UANG
MENGHINDARI DUPLIKASI DENGAN PROYEK-PROYEK LAIN.

3. KEGUNAAN BAGI PEMERINTAH

MENCEGAH AGAR POTENSI SUMBERDAYA ALAM YANG

DIKELOLA PROYEK TERSEBUT TIDAK RUSAK

MENCEGAH RUSAKNYA SUMBERDAYA ALAM LAIN AKIBAT

PROYEK TERSEBUT
MENGHINDARKAN PERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP SEPERTI

TIMBULNYA PENCEMARAN AIR, UDARA DLL.

MENGHINDARKAN PERTENTANGAN-PERTENTANGAN YANG

MUNGKIN TIMBUL
MENJAMIN MANFAAT YANG JELAS BAGI MASYARAKAT UMUM

4. KEGUNAAN LAINNYA :

KEGUNAAN DALAM ANALISIS DAN KEMAJUAN

TEKNOLOGI
KEGUNAAN DALAM ILMU
KEGUNAAN DALAM PENELITIAN
LAIN-LAIN.

PENDEKATAN STUDI AMDAL

a. AMDAL proyek.
Yaitu AMDAL bagi suatu rencana usaha atau kegiatan
yang berada dalam wewenang satu instasi sektoral.
Contoh : AMDAL pembangunan rumah sakit,
AMDAL pembangunan hotel 200 kamar,
dan lain-lain.

b. AMDAL usaha atau kegiatan terpadu /

multisektor.
Yaitu AMDAL bagi rencana usaha atau kegiatan terpadu (baik
dalam hal perencanaannya, proses produksinya maupun
pengelolaannya) dan direncanakan berada dalam suatu kesatuan
hamparan ekosistem serta melibatkan kewenangan lebih dari
satu instansi yang bertanggungjawab. Singkatnya, AMDAL
kegiatan terpadu wajib dilaksanakan bagi rencana usaha atau
kegiatan yang memenuhi kriteria keputusan mentri negara
lingkungan hidup Nomor : KEP-57/MENLH/ 12/1995.
Contoh : AMDAL pembangunan industri pulp dan kertas
yang dilengkapi dengan HTI dan pelabuhannya.

c. AMDAL kawasan

Yaitu AMDAL bagi suatu rencana usaha atau kegiatan dalam

suatu kawasan yang telah ditetapkan dengan peraturan
perundangan dan berada dibawah kewenangan suatu
instansi yang bertanggungjawab.
Contoh : AMDAL kawasan industri dan AMDAL kawasan
pariwisata.

d. AMDAL Regional

Yaitu AMDAL bagi rencana usaha atau kegiatan yang terletak dalam
satu kesatuan hamparan ekosistem zona pengembangan wilayah
sesuai rencana umum tata ruang daerah dan melibatkan
kewenangan lebih dari satu instansi yang bertanggungjawab.
Singkatnya, AMDAL regional wajib dilaksanakan bagi rencana usaha
atau kegiatan yang memenuhi kriteria keputusan mentri negara
lingkungan hidup Nomor : KEP-55/MENLH/11/1995.
Contoh : AMDAL pengembangan lahan gambut untuk pertanian
tanaman pangan di Kalimatan Tengah.

DASAR PELAKSANAAN AMDAL

PP 29/1986
Berlaku efektif 5 juni 1987
Pelaksanaan AMDAL SEMDAL
a. PIL/PEL
b. KA-ANDAL/KA-SEL
c. ANDAL/SEL
d. RKL
e. RPL
Pendekatan studi AMDAL :
- AMDAL tunggal
Kaitan dengan izin
Izin diberikan setelah RKL-RPL
Disetujui
Kewenangan penilaian :
27 komisi AMDAL daerah
16 komisi AMDAL pusat

PP 51/1993
Berlaku efektif 23 oktober 1993
Pelaksanaan AMDAL
a. KA ANDAL
b. ANDAL, RKL, RPL (1 paket)

Pendekatan studi AMDAL :

- AMDAL kegiatan tunggal
- AMDAL terpadu
- AMDAL kawasan
- AMDAL regional
Kaitan dengan izin
Izin usaha tetap diberikan
Setelah RKL RPL diterapkan
Dengan baik
Kewenangan penilaian :
27 komisi AMDAL daerah
16 komisi AMDAL pusat
1 komisi AMDAL regional
1 komisi AMDAL terpadu

PP 27/1999
Berlaku efektif 7 nov 2000
Pelaksanaan AMDAL
a. Ka ANDAL
b. ANDAL, RKL, RPL (1 paket)
Pendekatan studi AMDAL :
- AMDAL kegiatan tunggal
- AMDAL kegiatan terpadu
- AMDAL kegiatan dalam
kawasan
Kaitan dengan Izin
Ketentuan RKL RPL menjadi
Bagian dari izin
Kewenangan penilaian :
27 komisi AMDAL daerah
1 komisi AMDAL pusat

P
R
O
S
E
S
P
E
N
Y
U
S
U
N
A
N
A
M
D
A
L

Pengumpulan data dan informasi tentang :

Rencana usaha atau kegiatan
Rona lingkungan awal
Proyeksi perubahan rona lingkungan awal
Sebagai akibat adanya rencana usaha
Atau kegaitan

Penentuan dampak penting terhadap

lingkungan yang ditimbulkan oleh
Rencana usaha atau kegiatan

Evaluasi dampak penting

Terhadap lingkungan
Rekomendasi/saran tindak untuk mengambil
Keputusan perencana dengan pengelola
Lingkungan berupa :
Alternatif usaha atau kegiatan
Rencana pengelolaan lingkungan
Rencana pemantauan lingkungan

SESUAI DENGAN PP 27 TAHUN 1999

PELAKU AMDAL
PEMRAKARSA + KONSULTAN PENYUSUN
2. INSTANSI YANG BERTANGGUNG JAWAB
3. KOMISI PENILAI AMDAL
KOMISI PENILAI AMDAL PUSAT
KOMISI PENILAI AMDAL DAERAH I dan II
1.

KEWENANGAN PENILAIAN AMDAL

1. KOMISI PENILAI AMDAL PUSAT
USAHA/KEGIATAN STRATEGIS
BERLOKASI DI > 1 PRONPINSI
BERLOKASI DI WILAYAH SENGKETA
BERLOKASI DI RUANG LAUTAN
BERLOKASI DI LINTAS BATAS NEGARA
2. KOMISI PENILAI AMDAL DAERAH
DILUAR KRITERIA DI ATAS (NO.1)

DI TINGKAT
PUSAT

Kepala instansi
Yang ditugasi
Mengendalikan
Dampak LH

MELALUI

KOMISI PENILAI
AMDAL PUSAT

PENYIAPAN
DOKUMEN
(PP 27/99)

DI TINGKAT
DAERAH

GUBERNUR

MELALUI

KOMISI PENILAI
AMDAL DAERAH
TK.1