Analisis Pokok Uji
Analisis Pokok Uji
PENDAHULUAN
Dalam suatu pembelajaran selalu diadakan tes untuk mengukur
kemampuan
BAB II
PEMBAHASAN
Aspek yang perlu diperhatikan dalam analisis butir soal adalah setiap butir
soal ditelaah dari segi: tingkat kesukaran butir, daya pembeda butir, dan
penyebaran pilihan jawaban (untuk soal bentuk obyektif) atau frekuensi jawaban
pada setiap pilihan jawaban.
A. Uji Validitas
Arikunto (2010:213) menjelaskan validitas tes merupakan kesesuaian hasil
yaitu tes harus sesuai dengan keadaan yang dievaluasi. Suatu data evaluasi yang
baik adalah sesuai dengan kenyataan yang disebut data yang valid. Untuk
mengetahui validitas tes peneliti menggunakan rumus korelasi product moment.
Keterangan :
rxy
= Koefisien korelasi Product Moment antara variable X dan
Variabel Y
N
= Jumlah objek
X
= Jumlah skor variabel X
Y
= Jumlah skor variabel Y
2
X
= Jumlah kuadrat variabel X
Y2 = Jumlah kuadrat variabel Y
XY = Jumlah hasil kali variabel X dan Y
Untuk menaksir valid atau tidaknya butir soal, dilakukan dengan
memperhatikan harga rhitung dan rtabel yang diambil dari tabel kritik koefisien
korelasi product moment = 0,05. Jika rhitung > rtabel maka soal dikatakan valid,
dengan kriterium sebagai berikut :
Koefisien Validitas
Interpretasi
Sangat tinggi
Tinggi
Cukup
Rendah
rxy 0,00
Sangat rendah
dengan nilai
didapat
n
r11 =
n 1
S
1
St
11
22
atau r11 =
11
1 r
22
2
i
2r
Keterangan :
r11
n
Si2
St2
1&2
Besarnya Nilai
Interpretasi
Sangat Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat Rendah
mudah soal itu. Suatu soal memiliki TK= 0,00 artinya bahwa tidak ada siswa
yang menjawab benar dan bila memiliki TK= 1,00 artinya bahwa siswa
menjawab benar. Perhitungan indeks tingkat kesukaran ini dilakukan untuk
setiap nomor soal. Pada prinsipnya, skor rata-rata yang diperoleh peserta didik
pada butir soal yang bersangkutan dinamakan tingkat kesukaran butir soal itu.
Rumus ini dipergunakan untuk soal obyektif. Rumusnya adalah seperti berikut
ini (Nitko, 1996: 310).
Mean
Skor maksimum yang ditetapkan
karakteristik
distribusi
skor
(mempengaruhi
bentuk
dan
penyebaran skor tes atau jumlah soal dan korelasi antarsoal), (2) berhubungan
dengan reliabilitas. Menurut koefisien alfa clan KR-20, semakin tinggi korelasi
antarsoal, semakin tinggi reliabilitas (Nunnally, 1981: 270-271).
Tingkat kesukaran butir soal juga dapat digunakan untuk mempredikst alat
ukur itu sendiri (soal) dan kemampuan peserta didik dalam memahami materi
yang diajarkan guru. Misalnya satu butir soal termasuk kategori mudah, maka
prediksi terhadap informasi ini adalah seperti berikut.
1) Pengecoh butir soal itu tidak berfungsi.
2) Sebagian besar siswa menjawab benar butir soal itu; artinya bahwa sebagian
besar siswa telah memahami materi yang ditanyakan.
Bila suatu butir soal termasuk kategori sukar, maka prediksi terhadap
informasi ini adalah seperti berikut.
1) Butir soal itu "mungkin" salah kunci jawaban.
2) Butir soal itu mempunyai 2 atau lebih jawaban yang benar.
3) Materi yang ditanyakan belum diajarkan atau belum tuntas pembelajarannya,
sehingga kompetensi minimum yang harus dikuasai siswa belum tercapai.
4) Materi yang diukur tidak cocok ditanyakan dengan menggunakan bentuk soal
yang diberikan (misalnya meringkas cerita atau mengarang ditanyakan dalam
bentuk pilihan ganda).
mengetahui
seberapa
jauh
setiap
butir
soal
dapat
DP
BA BB
atau
1
N
2
DP
2(BA BB )
N
Hasil
perhitungan
dengan
menggunakan
rumus
di
atas
dapat
0,30 - 0,39
X b Xs
SD
rbis
pq dan
Y b Ys
nb.ns
.
SD
un n 2 n
dimana
Xb, Yb adalah rata-rata skor warga belajar/siswa yang menjawab benar
Xs, Ys adalah rata-rata skor warga belajar siswa yang menjawab salah
SDt adalah simpangan baku skor total
nb dan n, adalah jumlah siswa yang menjawab benar dan jumlah siswa yang
menjawab salah, serta nb + n, = n.
p adalah proporsi jawaban benar terhadap semua jawaban siswa
q adalah I p
U adalah ordinat kurva normal.
Untuk mengetahui daya pembeda soal bentuk uraian adalah dengan
menggunakan rumus berikut ini.
DP
Hasil
perhitungan
dengan
menggunakan
rumus
di
atas
dapat
0,30 - 0,39
0,20 - 0,29
soal diperbaiki
0,19 - 0,00
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Aspek yang perlu diperhatikan dalam analisis butir soal adalah setiap butir
soal ditelaah dari segi: tingkat kesukaran butir, daya pembeda butir, dan
penyebaran pilihan jawaban (untuk soal bentuk obyektif) atau frekuensi jawaban
pada setiap pilihan jawaban.
1. Uji Validitas
2. Uji reliabilitas tes
3. Tingkat Kesukaran (TK)
4. Daya Pembeda (DP)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Sudjana, Nana. 2005. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar
Baru Algesindo.
10