Profil Bangladesh
Profil Bangladesh
Kelas : IX-2
PROFIL BANGLADESH
Presiden : Zillur Rahman meninggal dunia di rumah sakit Mount Elizabeth Singapura 20
Maret 2013
Pemerintahan
Bangladesh atau Tanah Benggala yang sebelum pemisahan India Pakistan 1947, merupakan
sebuah wilayah yang selalu dirundung bencana. Bangladesh berdiri sebagai negara merdeka
setelah berakhirnya perang pemisahan diri melawan Pakistan, sebagai negara induknya pada
16 Desember 1971. Perang itu sendiri memakan banyak korban dan penderitaan bagi rakyatnya.
Awal berdirinya Bangladesh memang diliputi kesuraman, meskipun lagu kebangsaannya yang
diangkat dari puisi pujangga besar Rabindranath Tagore yang berjudul Amar Sonor Bangla,
yang artinya Benggalaku yang Cemerlang memberikan harapan cerah.
Di negara dengan bentuk pemerintahan republik ini sejak kemerdekaannya selalu terjadi
perebutan kekuasaan. Pendiri dan pemimpin pertama pemerintahan bangladesh adalah Sheik
Mujibur Rahman, yang tewas tanggal 15 Agustus 1975 dalam suatu kudeta yang dilakukan oleh
2 kolonel yaitu Abdur Rahman dan Said Farukur Rahman.
Belum genap 3 bulan, terjadi lagi kudeta pada tanggal 2 November 1975 yang dilakukan oleh
Mayor Jenderal Ziaur Rahman, yang kemudian dia menjadi Presiden. Namun, akhirnya juga
digulingkan oleh Jenderal Hossein Mohammad Ershad pada tanggal 24 Maret 1982.
Keadaan geografi
Wilayah Bangladesh sebagian besar berupa daerah dataran rendah. Itulah sebabnya sering
dilanda banjir. Bahkan bencana air bah yang melanda Bangladesh pada September 1988
merupakan banjir terbesar, yang menyebabkan 55 dari 64 distrik terendam air, 20 juta orang
kehilangan tempat tinggal, ribuan orang terserang diare dan disentri, dan sarana transportasi
lumpuh total.
Bencana sebelumnya terjadi tahun 1974 yang menyebabkan 70% wilayah Bangladesh terendam
air dan menimbulkan penderitaan bagi penduduk. Sungai-sungai besar yang menumpahkan
airnya di Teluk Benggala setelah menempuh perjalanan ribuan kilometer adalah Brahmaputra
(yang di Bangladesh disebut Yamuna) dan sungai Gangga (yang di Bangladesh di sebut Padma).
Sungai-sungai ini membawa berkah sekaligus bencana, yaitu menghadiahkan endapan aluvial
yang subur, sekaligus menumpahkan air bah. Itulah sebabnya tanah Bangladesh subur.
Batas-batas wilayah negara Bangladesh adalah:
Bangladesh beriklim muson tropis yang banyak memperoleh hujan. Sesuai dengan iklimnya,
negara ini memiliki hutan musim.
Penduduk
Sebagian besar penduduk beragama Islam. Tahun 2013 mencapai 141.340.476 jiwa. Dengan luas
wilayah 143.998 km persegi. Dapat dibayangkan kepadatan penduduknya. Sebagai
perbandingan, Pulau Jawa yang seluas 132.187 km persegi (hampir sama dengan Bangladesh).
Bahasa nasionalnya adalah bahasa Bengali, namun bahasa Inggris juga digunakan masyarakat.
Perekonomian
Devisa negara dari sektor pertaniannya terutama ialah jute, teh dan kulit, sedangkan dari sektor
industri, hasil-hasil yang dapat diekspor berupa jute, tekstil dan pupuk. Kegiatan ekspor-impor
dilakukan melalui pelabuhan laut Chittagong.
PROFIL LEBANON
Republik Lebanon adalah sebuah negara di Timur Tengah, sepanjang Laut Tengah, dan
berbatasan dengan Suriah di utara dan timur, dan Israel di selatan. Bendera Lebanon
menampilkan sebuah pohon aras berwarna hijau dengan latar belakang putih, diapit oleh dua
garis merah horisontal di atas dan bawahnya. Karena keanekaragamannya yang sektarian,
Lebanon menganut sebuah sistem politik khusus, yang dikenal sebagai konfesionalisme, yang
Etimologi
Faraya, Gunung Lebanon.
Nama Lebanon ("Lubnn" dalam bahasa Arab standar; "Lebnan" atau "Lebnn" dalam dialek
setempat) berasal dari akar bahasa Semit "LBN", yang terkait dengan sejumlah makna yang
berhubungan erat dalam berbagai bahasa, seperti misalya putih dan susu.[10] Ini dianggap sebagai
Referensi kepada Gunung Lebanon yang berpuncak salju.[11] Nama ini muncul dalam tiga dari 12
lempengan Epos Gilgames (2900 SM), teks perpustakaan Ebla (2400 SM), dan Alkitab.[11] Kata
Lebanon juga disebutkan 71 dalam Perjanjian Lama.[12][13]
Geografi
: Geografi Lebanon
Sebuah negara di Timur Tengah, Lebanon berbatasan di barat dengan Laut Tengah (garis pantai
sepanjang: 225 kilometer) dan di timur dengan Depresi Suriah-Afrika. Lebanon berbatasan
dengan Suriah sepanjang 375 km di utara dan di timur; dengan Israel sepanjang 79 km di selatan.
Perbatasan dengan Israel telah disetujui oleh PBB (lihat Garis Biru (Lebanon), meskipun
sebongkah tanah kecil disebut Shebaa Farms yang terletak di dataran tinggi Golan diklaim oleh
Lebanon namun diduduki oleh Israel, yang mengklaim bahwa tempat itu merupakan tanah Siria.
PBB telah mengumumkan secara resmi bahwa wilayah ini bukan merupakan milik Lebanon,
namun pejuang Lebanon kadangkala melancarkan serangan terhadap orang Israel yang berada di
dalamnya.
Selain melalui taktik kerja sama dengan Jepang, para pejuang melakukan
perjuangan secara rahasia (gerakan bawah tanah) atau ilegal. Beberapa contoh
perjuangan bawah tanah antara lain sebagai berikut
3. Perlawanan Bersenjata
Perlawanan bersenjata yang dilakukan oleh rakyat diberbagai daerah, antara lain
sebagai berikut :
Perlawanan Rakyat di Cot Pleing (10 November 1942) Perlawanan ini dipimpin
oleh Tengku Abdul Jalil, seorang guru mengaji. Perlawanan di Cot Pleing,
Lhoseumawe, Aceh ini diawali dari serbuan Jepang terhadap masjid di Cot Pleing.
Masjid terbakar dan pasukan Tengku Abdul Jalil banyak yang gugur. Akhirnya Tengku
Abdul Jalil tewas ditembak oleh Jepang.
Perlawanan Rakyat di Pontianak (16 Oktober 1943) Perlawanan ini dilakukan
oleh suku Dayak di pedalaman serta kaum feodal di hutan-hutan. Latar belakang
perlawanan ini karena mereka menderita akibat tindakan Jepang yang kejam. Tokoh
perlawanan dari kaum ningrat yakni Utin Patimah.
Perlawanan Rakyat di Sukamanah, Singaparna, Jawa Barat (25 Februari 1944)
Perlawanan ini dipimpin oleh KH. Zainal Mustafa, seorang pendiri pesantren
Sukamanah, perlawanan ini lebih bersifat keagamaan. KH. Zainal Mustafa tidak
tahan lagi membiarkan penindasan dan pemerasan terhadap rakyat, serta
pemaksaan terhadap agama yakni adanya upacara Seikeirei (menyembah
terhadap Tenno Heika Kaisar Jepang). KH. Zainal Mustafa beserta 27 orang
pengikutnya dihukum mati oleh Jepang tanggal 25 Oktober 1944.
Perlawanan Rakyat di Cidempet, Kecamatan Lohbener, Indramayu (30 Juli 1944)
Perlawanan ini dipimpin oleh H. Madriyas, Darini, Surat, Tasiah dan H. Kartiwa.
Perlawanan ini disebabkan oleh cara pengambilan padi milik rakyat yang dilakukan
Jepang dengan kejam. Sehabis panen, padi langsung diangkut ke balai desa.
Perlawanan rakyat dapat dipadamkan secara kejam dan para pemimpin perlawanan
ditangkap oleh Jepang.
Pemberontakan Peta. Salah satu pemberontakan yang terbesar pada masa
pendudukan Jepang adalah pemberontakan Peta di Blitar. Pemberontakan itu
dipimpin oleh Supriyadi. Pemberontakan Peta terjadi pada tanggal 14 Februari 1945.
Dampak pendudukan Jepang
Pendudukan Jepang di Indonesia berdampak pada merosotnya kualitas hidup
masyarakat, seperti kekurangan makanan, rakyat terpaksa makan umbi-umbian,
bekicot, pohon pisang, pohon pepaya, dan sebagainya. Akibatnya rakyat Indonesia
kurang gizi, gairah kerja merosot, angka kematian meningkat, kelaparan terjadi di
mana-mana, berbagai penyakit timbul seperti pes, beri-beri, sakit kulit, kutu kepala,
dan sebagainya. Sebagian besar rakyat di desa-desa, terpaksa memakai pakaian
dari karung goni atau bagor atau lembaran karet/rami.