Anda di halaman 1dari 21

KEDUDUKAN MILITER JE

PANG DI INDONESIA

Presented by:
1. ATIA FAUZIA
2. FIFIN ANDRIANI
3.SITTI NUR AKMAL AMIRA S
4.YUYUN YUSTRIANI
1. KEDATANGAN JEPANG DAN KE
DUDUKAN MILITER JEPANG
Kedatangan Jepang ke Indonesia ditandai dengan pengeboman di
Pearl Harbour pada 8 Desember 1941 yang terjadi di pangkalan a
ngkatan laut tepatnya di pulau Oahu, Hawaii Amerika Serikat. Sera
ngan yang dilancarkan terus menerus oleh Jepang mampu mengh
ancurkan basis-basis militer AS, sehingga memerlukan sumber da
ya yang melimpah untuk kembali menggempur AS.

• Negara Indonesia menjadi sasaran empuk karena sumber daya y


ang dimiliki sangat melimpah, baik untuk bahan industri perang
dan cadangan logistik seperti aluminium, minyak bumi, dan tima
h. Maka sesuai doktrin Hakko Ichiu untuk menguasai Asia Timur
maka Jepang mulai masuk ke Kepulauan Indonesia tahun 1942 d
engan penguasaan negara-negara di kawasan Asia Tenggara.
• Pendudukan Jepang di Indonesia diawali di kota Tarak
an pada 10 Januari 1942 bersamamu 20.000 anhkatan
lautnya , selanjutnya meluas ke kota Minahasa, Balikp
apan, Ambon, Pontianak, Makasar, Banjarmasin, Pale
mbang, dan Bali. Pada 1 Maret 1942 pasukan Jepang l
ainnya berhasil mendarat di pulau Jawa, sehingga me
mberikan dampak yang besar dalam peranannya untu
k mengontrol wilayah tertentu.
• Tidak sampai disitu, Batavia (saat ini Jakarta) berhasil
ditaklukan oleh pasukan Jepang pada 5 Maret 1942, s
ehingga pada akhirmya pada 8 Maret 1942 pasukan se
kutu (Belanda)menyatakan kekalahannya dengan men
andatangani penyerahan yang bersyarat kepada Jepan
g. Sejak saat itu, Indonesia berada di bawah keduduka
n Jepang.
• Sebenarnya, tujuan jepang sama dengan Belanda yait
u untuk menjajah, namun kedatangan Jepang disamb
ut lebih baik oleh bangsa Indonesia. Latar belakang y
ang menyebabkan respon bangsa indonesia lebih bai
k pada pihak jepang antara lain::

• 1. Jepang menyerukan bahwa kedatangannya tidak b


ertujuan untuk melakukan penjajahan, tapi untuk me
mbebaskan rakyat Indonesia dari belenggu penjajaha
n.

• 2. Jepang menyerukan propaganda 3A yaitu Jepang c
ahaya Asia, Jepang pelindung Asia dan Jepang pemi
mpin Asia.
3. Jepang mengatakan bahwa jepang adalah sauda
ra tua bangsa Indonesia yang datang untuk membebask
an rakyat Indonesia.

• 4 Terdapat slogan Hakoo Ichiu, yakni dunia adalah satu


keluarga dan pemimpin keluarga tersebut adalah Jepa
ng yang berupaya mewujudkan kemakmuran.
Dikutip dari Masa Pendudukan Jepang di Indonesia (2019), ada dua dokumen yan
g mencatatat penyelenggaraan pemerintahan militer Jepang di Indonesia dari 194
2-1945.

• Dokumen pertama adalah Nampo Senryochi Gyosei Jisshi Yoryo atau Asas-asas
Mengenai Pemerintahan di Wilayah-wilayah Selatan yang Diduduki.
• Dokumen itu memuat empat rencana pokok pemerintah Jepang setelah militer
menguasai negara-negara di Asia Tenggara/Asia Selatan:

• Sasaran pemerintah militer adalah memulihkan ketertiban umum, mempercepat
penguasaan sumber-sumber yang vital bagi pertahanan nasional, dan menjamin
berdikari di bidang ekonomi bagi personel militer.
• Status terakhir wilayah-wilayah yang diduduki dan pengaturannya pada masa de
pan akan ditentukan terpisah.
• Dalam pelaksanaan pemerintahan militer, organisasi-organisasi pemerintahan ya
ng ada akan dimanfaatkan seoptimal mungkin dengan menghormati struktur org
anisasi tradisional dan kebiasaan-kebiasaan setempat.
• Penduduk setempat akan dibina sedemikian rupa sehingga mempunyai kepercay
aan kepada pasukan-pasukan Jepang. Dengan demikian, gerakan-gerakan kemer
dekaan pendudukan setempat dapat dicegah.
Dokumen kedua adalah Nampo Senryochi Gyosei Jisshi ni
Kansuru riku-kaigun Chuuoo Kyotei atau Persetujuan Pok
ok antara Angkatan Darat dan Angkatan Laut mengenai P
emerintahan Militer di Wilayah-wilayah yang Diduduki.

• Dokumen itu menyebutkan wilayah Indonesia akan me


njadi wewenang Angkatan Darat dan Angkatan Laut Jep
ang.

• Pulau Sumatera, Jawa, dan Bali dipegang Angkatan Dara


t. Sementara Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Mal
uku, dan Papua berada di bawah Angkatan Laut.
Mengacu pada kedua dokumen itu, sejak kapitulasi atau penyerahaan ke
kuasaan Hindia Belanda kepada Jepang lewat Perjanjian Kalijati pada 8
Maret 1942, berdirilah tiga pemerintahan militer Jepang di Indonesia. Be
rikut pembagiannya:

• 1. Pulau Sumatera diperintah oleh Tentara ke-25 Angkatan Darat Jepan


g (Tomi Shudan). Markas besarnya di Bukittinggi.

• 2. Pulau Jawa dan Bali dipegang Tentara ke-16 Angkatan Darat Jepang
(Asamu Shudan). Markas besarnya di Batavia.

• 3. Pulau Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua diku
asai Angkatan Laut. Pimpinannya adalah Armada ke-3 Angkatan Laut Je
pang. Markas besarnya di Makassar.

• Di antara tiga pembagian itu, Tentara ke-16 paling dominan. Ini karena
Jawa adalah pusat pemerintahan dan politik sejak zaman Hindia Belan
da.
Pemerintahan sementara langsung kemudian diberlakukan sesuai deng
an Osamu Seirei (Undang-Undang yang dikeluarkan oleh Panglima Tent
ara Ke-16). Ketentuan dalam undang-undang tersebut sebagai berikut:

• 1 Jabatan Gubernur Jenderal pada masa Hindia Belanda dihapuskan.


Kekuasaannya diambil alih oleh panglima tentara Jepang di Jawa.

• 2. Para pejabat pemerintah sipil beserta pegawainya di masa Hindia

• 3. Belanda tetap diakui kedudukannya, asalkan setia terhadap tentara
pendudukan Jepang.

• 4. Badan-badan pemerintah dan undang-undang di masa Belanda tet
ap diakui secara sah untuk sementara waktu. Asalkan tidak bertentan
gan dengan aturan pemerintahan militer Jepang.
Adapun susunan pemerintah militer Jepang sebagai berikut:

1. Gunshirekan (panglima tentara) yang kemudian disebut dengan Seiko Shikikan (panglima tertinggi) se
bagai pucuk pimpinan.
• Panglima tentara yang pertama dijabat oleh Jenderal Hitoshi Imamura.

2. Gunseikan (kepala pemerintahan militer) dirangkap oleh kepala staf. Kepala staf yang pertama adalah
Mayor Jenderal Seizaburo Okasaki.

Kantor pusat pemerintahan militer ini disebut Gunseikan bu. Ada sepuluh bu atau departemen yang dipi
mpin seorang direktur. Berikut pembagiannya:

Departemen Urusan Umum (Somubu)


Departemen Dalam Negeri (Naimubu)
Departemen Perusahaan, Industri, dan Kerajinan Tangan (Sangyobu)
Departemen Keuangan (Zaimubu)
Departemen Kehakiman (Shihobu)
Departemen Kepolisian (Keimubu)
Departemen Lalu Lintas (Kotsubu)
Departemen Propaganda (Sendenbu)
Departemen Kesejahteraan Sosial
• Departemen Meteorologi
3. Gunseibu kira-kira semacam gubernur. Tugasnya me
mulihkan ketertiban dan keamanan. Pembagiannya mel
iputi:

Jawa Barat berpusat di Bandung


Jawa Tengah berpusat di Semarang
Jawa Timur berpusat di Surabaya
Daerah istimewa (Kochi) di Yogyakarta
• Daerah istimewa (Kochi) di Surakarta
2. SIFAT DAN DAPAT KEDUDUKA
N JEPANG KE INDONESIA
• Dampak Negatif dari Kedudukan Jepang ke Indonesia
.
• ° Penghapusan semua organisasi politik dan pranata sosial warisan Hindia Be
landa yang sebenarnya banyak diantaranya yang bermanfaat bagi kemajuan il
mu pengetahuan, sosial, ekonomi, dan kesejahteraan warga.

• °Romusha, mobilisasi rakyat Indonesia (terutama warga Jawa) untuk kerja pa
ksa dalam kondisi yang tidak manusiawi.

• °Penghimpunan segala sumber daya seperti sandang, pangan, logam, dan mi
nyak demi kepentingan perang oleh Jepang. Akibatnya, banyak rakyat yang m
enderita kelaparan.

• °Krisis ekonomi yang sangat parah karena pencetakan uang pendudukan seca
ra besar-besaran sehingga menyebabkan terjadinya inflasi.
• °Kebijakan self sufficiency (kawasan mandiri) yang menyebabkan terputusnya
hubungan ekonomi antar daerah.

• °Kebijakan fasis pemerintah militer Jepang yang menyebar polisi khusus dan in
telijen di kalangan rakyat sehingga menimbulkan ketakutan. Pemerintah Jepan
g bebas melanggar hak asasi manusia dengan menginterogasi, menangkap, ba
hkan menghukum mati siapa saja yang dicurigai atau dituduh sebagai mata-ma
ta atau anti-Jepang tanpa proses pegadilan.

• °Pembatasan pers sehingga tidak ada pers yang independen, semuanya di baw
ah pengawasan Jepang.
• °Terjadinya kekacauan situasi dan kondisi keamanan yang parah seperti marak
nya perampokan, pemerkosaan dan lain-lain.

• °Pelarangan terhadap buku-buku berbahasa Belanda dan Inggris yang menyeb
abkan pendidikan yang lebih tinggi terasa mustahil.

• °Banyak guru-guru yang dipekerjakan sebagai pejabat-pejabat pada masa itu y
ang menyebabkan kemunduran standar pendidikan secara tajam.
•Dampak Positif Kedudukan Jepang ke Indonesi
a
• °Diperbolehkannya bahasa Indonesia untuk menjadi bahasa komunikasi nas
ional dan menyebabkan bahasa Indonesia dikukuhkan sebagai bahasa nasio
nal.

• °Jepang mendukung semangat anti-Belanda, sehingga mau tak mau ikut m
endukung semangat nasionalisme Indonesia. Antara lain menolak pengaru
h-pengaruh Belanda, misalnya perubahan nama Batavia menjadi Jakarta.

• °Untuk mendapatkan dukungan rakyat Indonesia, Jepang mendekati pemi
mpin nasional Indonesia seperti Soekarno dengan harapan agar Soekarno
mau membantu Jepang memobilisasi rakyat Indonesia. Pengakuan Jepang i
ni mengukuhkan posisi para pemimpin nasional Indonesia dan memberikan
mereka kesempatan memimpin rakyatnya.

• °Dalam bidang ekonomi, didirikannya Kumyai yaitu koperasi yang bertujuan
untuk kepentingan bersama.
• °Mendirikan sekolah-sekolah seperti SD 6 tahun, SMP 3 tahun, dan SMA 3 tahun.

• °Pembentukan strata masyarakat hingga tingkat paling bawah yaitu rukun tetangga
(RT) atau Tonarigumi

• °Diperkenalkan suatu sistem baru bagi pertanian yaitu line system (sistem pengatur
an bercocok tanam secara efisien) yang bertujuan untuk meningkatkan produksi pa
ngan.

• °Dibentuknya BPUPKI dan PPKI untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Dari
sini muncullah ide Pancasila.

• °Jepang membuat program latihan dan mempersenjatai pemuda-pemuda Indonesia
demi kepentingan Jepang. Dan oleh para pemuda Indonesia, hal ini dijadikan modal
untuk berperang menghadapi Jepang nantinya, serta melawan kembalinya pemerin
tah kolonial Belanda.

• °Dalam pendidikan dikenalkannya sistem Nipon-sentris dan diperkenalkannya kegiat
an upacara dalam sekolah.
3. RESPON DAN PERLAWANAN INDONESIA
TERHADAP KEDUDUKAN MILITER JEPANG
• PERJUANGAN ORGANISASI

• 1.Putera
• Ini merupakan organisasi yang memperbolehkan
para anggotanya untuk berbicara di depan umum.
Oleh karena itu, para tokoh nasionalisme memanf
aatkan kesempatan acara rapat besar maupun aca
ra radio yang diselenggarakan oleh organisasi Pute
ra dengan mengarahkan rakyat untuk mempersiap
kan kemerdekaan dan mengkoordinasikannya
2. Barisan Pelopor
• Ini merupakan bagian dari Jawa Hokokai. Barisan Pelopor ini
diketuai oleh Ir. Soekarna dan beberapa pahlawan nasionalis
me yang menjadi anggotanya.

3. Chuo Sangi In
• Chuo Sangi In merupakan salah satu organisasi yang dimanfa
atkan para tokoh nasionalisme dalam pembentukan organisa
si Barisan Pelopor untuk kepentingan Indonesia.
Gerakan Bawah Tanah

• Selain melalui gerakan organisasi, rakyat Indonesia melawan kependudukan Je


pang di Indonesia dengan gerakan bawah tanah yaitu gerakan yang dilakukan s
ecara diam-diam dan rahasia. Dimana, gerakan ini dipraktikkan di dalam organi
sasi bentukan Jepang tanpa sepengetahuan pihak Jepang.
• Adapun beberapa contoh gerakan bawah tanah yang mengupayakan perlawan
an terhadap pendudukan Jepang di Indonesia antara lain :

• °Kelompok Sukarni yang mencoba mempengaruhi jiwa-jiwa revolusioner dan ra
kyat Indonesia dengan membongkar tipu daya Jepang.

• °Kelompok Achmad Subarjo membentuk Asrama Indonesia Merdeka yang beris
ikan para pemuda Indonesia, dan mencoba membakar semangat jiwa kemerde
kaan para pemuda untuk melakukan perlawanan terhadap pendudukan Jepang
.

• °Kelompok Sutan Syahrir yang menyiapkan Gerakan Bawah Tanah Anti-Fasis un
tuk melawan Jepang di waktu yang tepat.
Perlawanan Bersenjata

Perlawanan bersenjata merupakan perlawanan bangsa Indonesia secara terbuka terhadap pendudukan Je
pang di Indonesia. Perlawanan ini ditandai dengan perang antara Bangsa Indonesia terhadap Jepang secar
a terbuka dan mengakibatkan korban di kedua belah pihak. Ada beberapa contoh bentuk perlawanan bers
enjata yang terjadi di Indonesia antara lain :

• • Perlawanan di Aceh pada 10 November 1942


• Perlawanan ini dipimpin oleh seorang guru mengaji bernama Tengku Abdul Jalil, yang dipicu karena tinda
kan Jepang yang sewenang-wenang dan gagalnya perundingan, Jepang menyerang Cot Plieng. Tengku Ab
dul Jalil dan para pahlawan tanpa nama yang mengikutinya pun gugur.

• •Perlawanan PETA di blitar pada 14 Februari 1945
• Perlawanan ini di pimpin oleh anak bupati Blitar yaitu Supriyadi, yang dipicu karena banyaknya masalah d
engan Jepang maka Supriyadi dan teman-temannya melakukan pemberontakan terhadap Jepang meskip
un pada akhirnya harus menelan kekalahan

•Perlawanan PETA di Meureuh, Aceh pada November 1944


Perlawanan ini di pimpin oleh Perwira Giyugun T Hamid, yang dipicu akan kekejaman Jepang terhadap raky
at dan terlebih lagi kepada Prajurit Indonesia.

•Perlawanan PETA di Gumilir, Cilacap pada April 1945


• Perlawanan ini dipimpin oleh regu (budanco) Kusaeri dan kawan-kawannya. Pada 25 April 1945, Jepang
mengetahui rencana perlawanan tersebut, sehingga Kusaeri di hukum mati tetapi digagalkan karena di de
• •Perlawanan rakyat Indramayu pada April 1944

• Perlawanan ini di latarbelakangi dengan amarah rakyat dikarenakan romusha dan
penyetoran bahan pangan kepada Jepang yang secara terus menerus. Perlawana
n ini, dilakukan secara spontan sehingga Jepang dengan mudah menghentikannya
.
• Perlawanan di Kalimantan yang dipimpin oleh pemimpin suku Dayak yaitu Pangsu
ma. Perlawanan Kalimantan termasuk ke dalam perang Gerilya yang berlangsung
lama dan berpindah-pindah.

• •Perlawanan di Biak tahun 1944
• Perlawanan ini dipimpin oleh pimpinan gerakan koreri yaitu L. Rumkoren.

• •Perlawanan di Pulau Yappen Selatan yang dipimpin S. Papare.

• •Perlawanan di Tanah Besar, dataran Irian Papua yang dipimpin oleh Simson.
• Rakyat Papua tersebut mendapatkan bantuan dari pasukan penyusup sekutu sehi
ngga rakyat papua mendapatkan senjata.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai