Anda di halaman 1dari 143

LkjIP

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH


TAHUN 2015

PEMERINTAH KOTA BANJAR


PROVINSI JAWA BARAT
TAHUN 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

IKHTISAR EKSEKUTIF
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang
Pelaporan Keuangan dan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, menyatakan
bahwa akuntabilitas kinerja instansi pemerintah merupakan
kewajiban

suatu

instansi

pemerintah

untuk

perwujudan

mempertanggung-jawabkan

keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan


dan sasaran yang telah ditetapkan melalui pertanggungjawaban secara periodik.
Untuk melaksanakan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dalam sebuah
sistem maka terbitlan Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabiltas

Kinerja

Insatansi

Pemerintah

atau

disingkat

SAKIP

dan

menegaskas agar setiap entitas akuntabilitas kinerja menyusun rencana kerja


dan anggaran yang ditetapkan dalam dokumen pelaksanaan anggaran,
kemudian menjadi dasar penyusunan perjanjian kinerja dengan mencantumkan
indikator dan target kinerja.
Tahun 2015 merupakan tahun kedua pelaksanan untuk Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Banjar Tahun 20142018 yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2014 dan
Kepala Daerah berkewajiban untuk menyampaikan laporan kinerja dalam rangka
pertanggungjawaban atas mandat yang telah ditetapkan melalui pelaksanaan
program dan kegiatan yang menunjang pencapaian sasaran kinerja yang
direncanakan.
Dengan disusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kota
Banjar

Tahun

2015,

menyelenggarakan

Akuntabilitas

pemerintahan

di

Pemerintah
daerah

Kota

melalui

Banjar

berbagai

dalam
kegiatan

pembangunan baik urusan wajib maupun urusan pilihan yang menjadi


kewenangannya dapat disajikan. Perencanaan kinerja yang disusun pada tahun
2015 mengacu pada target-target kinerja yang ditetapkan dalam RPJMD
sehingga dapat diselaraskan antara perencanaan jangka menengah, jangka
pendek (tahunan) dan penganggaran tahunan.
Ikhtisar Eksekutif

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

Penetapan sasaran-sasaran kinerja yang ditetapkan dan dilaksanakan


selama tahun 2015 berdasarkan 4 (empat) misi yang telah ditetapkan, yaitu :
1. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia;
2. Meningkatkan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE);
3. Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup;
4. Meningkatkan Kesadaran dan Ketaatan Hukum serta Tata kelola
pemerintahan secara profesional untuk menjamin terciptanya good
governance dan clean government.
Pencapaian kinerja Pemerintah Kota Banjar terhadap sasaran strategis
yang ingin dicapai pada tahun 2015 disampaikan pada tabel berikut :
No.

Misi

1.

Meningkatkan kualitas Sumber


Daya Manusia (SDM)
Meningkatkan Laju Pertumbuhan
Ekonomi (LPE)
Meningkatkan Kualitas Lingkungan
Hidup
Meningkatkan Kesadaran dan
Ketaatan Hukum Serta Tata kelola
pemerintahan secara profesional
untuk menjamin terciptanya good
governance dan clean government
Jumlah

2.
3.
4.

Capaian Kinerja Tahun 2015


Jumlah Indikator
Tidak
Tercapai
Sasaran
Tercapai
66
44
22
23

15

12

28

18

10

129

84

46

Sumber: Data Pengukuran Kinerja 2015

Beberapa permasalahan dan hambatan yang ditemui dalam pencapaian


kinerja pemerintah Kota Banjar tahun 2015 antara lain sebagai berikut:
1. Belum optimalnya pembagian peran setiap OPD/unit kerja dalam pencapaian
program pada program yang saling berkaitan dan menunjang dalam
pencapaian kinerja pemerintah.
2. Stakeholder belum memahami secara mendasar mengenai output dan
outcome yang ingin dicapai.
3. Belum optimalnya kesesuaian antara kebijakan perencanaan yang telah
ditetapkan dengan kebijakan penganggaran.
Ikhtisar Eksekutif

ii

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

Pemerintah

Kota

Banjar

akan

senantiasa

berupaya

melakukan

perbaikan terhadap permasalahan yang ada dengan melakukan upaya


penyempurnaan agar target pencapaian kinerja pada periode tahun kedua dapat
dipenuhi. Upaya penyempurnaan yang akan dilaksanakan oleh Pemerintah Kota
Banjar pada tahun depan adalah:
1. Mengoptimalnya pembagian peran setiap OPD/unit kerja dalam pencapaian
program pada program yang saling berkaitan penjabaran sasaran strategi
terhadap dokumen perencanaan strategis melalui reviu dan revisi RPJMD.
2. Meningkatan pemahaman yang lebih mendasar dalam menjadikan indikator
kegiatan dalam RKPD dan RPJMD sebagai acuan penyusunan rencana
kegiatan pada setiap program di setiap OPD/unit kerja melalui penerbitan
peraturan walikota tentang pedoman implementasi Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan peningkatan kapasitas SDM
pelaporan melalui workshop ataupun pendidikan dan pelatihan.
3. Mengoptimalkan sinkronisasi antara kebijakan perencanaan yang telah
ditetapkan dalam RPJMD dan RKPD dengan kebijakan penanggaran APBD
melalui kegiatan sinkronisasi program pembangunan, pelaksanaan monitoring
penyelenggaraan kinerja instansi pemerintah secara berkala (per triwulan)
dan peningkatan evalaluasi internal terhadap penyelenggaraan kinerja
instansi pemerintah secara berkesinambungan.
Dengan disusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kota
Banjar tahun Anggaran 2015 ini, diharapkan dapat lebih meningkatkan
transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintah daerah dan
memberikan umpan balik bagi perencanaan kinerja Pemerintah Kota Banjar
tahun berikutnya.
Banjar, 29 Maret 2016
Walikota Banjar

Hj. ADE UU SUKAESIH


Ikhtisar Eksekutif

iii

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

KATA PENGANTAR
Bismilahirrahmanirahim,
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat,
hidayah dan anugerah-Nya, Pemerintah Kota Banjar dapat menyelesaikan
penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) ini disusun sebagai wujud
transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan pada tahun 2015
dalam rangka pencapaian Visi dan Misi Kota Banjar yang telah ditetapkan dalam
RPJMD Kota Banjar Tahun 2014-2018. LKjIP ini disusun berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas
Pelaporan Kinerja.
Hasil kinerja Pemerintah Daerah selama Tahun 2015,

secara umum

menujukkan hasil yang positif dan dapat dicapai dengan baik bahkan banyak
capaian yang melebihi target sasaran, meskipun masih ada beberapa sasaran
yang belum tercapai. Terhadap capaian kinerja ini telah dilakukan evaluasi dan
anlisis untuk mengetahui hambatan dan kelemahan yang terjadi, serta
merancang strategi pemecahan masalah sebagai umpan balik bagi perbaikan
perencanaan di tahun berikutnya.
Akhir kata, kami berharap LKjIP Kota Banjar Tahun 2015 ini dapat
menjadi media pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja bagi seluruh
aparatur Pemerintah Kota Banjar.
Banjar, 29 Maret 2015
Walikota Banjar

Hj. ADE UU SUKAESIH


Kata Pengantar

vi

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

DAFTAR ISI
RINGKASAN EKSEKUTIF

KATA PENGANTAR

iv

DAFTAR ISI ..

DAFTAR TABEL .

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG .

B. GAMBARAN UMUM ...................................................

1. TUGAS FUNGSI DAN BIDANG KEWENANGAN ....................

2. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN UMUM .....

C. DASAR HUKUM ..

12

D. SISTEMATIKA PENYAJIAN ..

13

BAB II PERENCANAAN KINERJA ..

14

A. PERENCANAAN STRATEGIS ........

14

B. INDIKATOR KINERJA DAERAH ..

18

C. PERJANJIAN KINERJA ...............

20

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ...

27

A. CAPAIAN KINERJA

27

1. KERANGKA PENGUKURAN DAN EVALUASI KINERJA ..

27

2. PENGUKURAN DAN ANALISIS CAPAIAN KINERJA ...............

28

B. REALISASI ANGGARAN .
BAB IV PENUTUP ..

124
126

LAMPIRAN

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

DAFTAR TABEL

III.1
III.2
III.3
III.4
III.5
III.6
III.7
III.8
III.9
III.10
III.11
III.12
III.13
III.14
III.15
III.16
III.17
III.18
III.19
III.20
III.21
III.22
III.23
III.24
III.25
III.26
III.27
III.28
III.29

Sasaran dan Indikator Sasaran Tahun 2015


Hasil pengukuran cakupan dan kualitas layanan pendidikan dasar
Perbandingan kinerja cakupan dan kualitas layanan pendidikan
dasar
APM SD/MI dan APS kelompok usia 712 tahun di Kota Banjar
APM dan APS SMP/MTs kelompok usia 13 15 tahun
Angka Kelulusan SD/MI dan SMP/MTs tahun 2015
Nilai rata rata UN SMP sederajat tahun 2015
Hasil pengukuran cakupan dan kualitas layanan pendidikan
menengah
Perbandingan Kinerja Cakupan dan kualitas layanan pendidikan
menengah
Angka Partisipasi Kasar Sekolah Menengah
Angka Partisipasi Murni Jenjang SMA/AMK/MA Th. 2015
Tingkat kelulusan SMA/SMK/MA pada tahun 2015
Nilai Rata-Rata Ujian Nasional
Pengukuran Kualitas layanan pendidikan non formal dan informal
Perbandingan Capaian kualitas layanan pendidikan non formal dan
informal
Kumulatif capaian kinerja Angka Partisipasi Kasar (APK)
APK Menurut Jenjang SD/MI Sederajat Th. 2015
APK Menurut Jenjang SMP/MI Sederajat Th. 2015
APK Menurut Jenjang SMA/SMK/MA Sederajat Th.2015
Angka Partisipasi Kasar (APK) Penduduk/Usia
Hasil Pengukuran Kualifikasi, sertifikasi dan kompetensi tenaga
pendidik
Perbandingan Kualifikasi, sertifikasi dan kompetensi tenaga pendidik
Tenaga Pendidik yang Memenuhi Kualifikasi
Jenjang Guru Bersertifikat
Hasil Pengukuran Cakupan layanan PAUD
Perbandingan Kinerja cakupan layanan PAUD
APK dan APM Jenjang TK/RA
APK dan APM Jenjang PAUD
Hasil Pengukuran meningkatnya pengetahuan perilaku hidup bersih

Daftar Tabel

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

III.30
III.31
III.32
III.33
III.34
III.35
III.36
III.37
III.38
III.39
III.40
III.41
III.42
III.43
III.44
III.45
III.46
III.47
III.48
III.49
III.50
III.51
III.52
III.53
III.54
III.55
III.56
III.57
III.58
III.59
III.60

dan sehat di masyarakat


Perbandingan Kinerja meningkatnya pengetahuan perilaku hidup
bersih dan sehat di masyarakat
Rujukan Pasien Puskesmas Se-Kota Banjar Tahun 2015
Capaian Indikator kualits dan fungsi sarana prasarana kesehatan
Perbandingan Capaian Indikator kualitas dan fungsi sarana dan
prasarana kesehatan
Capaian indikator meningkatnya pemerataan pelayanan kesehatan
dan rujukan
Perbandingan meningkatnya pemerataan palayanan kesehatan dan
rujukan
Desa Mencapai Target UCI Tahun 2015
Penemuan Pasien TB Per UPK Tahun 2015
Kasus DBD Dalam 1 Tahun (Tahun 2015)
Data Kunjungan Bumil Tahun 2015
Kunjungan Nifas (KF) tahun 2015
Data Komplikasi Kebidanan ditangani (PK)
Kematian Ibu dan Penyebabnya
Data Kelahiran Bayi Per UPK Tahun 2015
Penanganan Bayi dan Balita Gizi Buruk
pemberian makanan pendamping ASI Per Usia
Hasil Pengukuran Capaian Indikator cakupan akseptor KB
Perbandingan capaian indikator cakupan akseptor KB
Pencapaian Peserta KB Baru Th. 2015
PUS Keluarga Sejahtera Peserta KB berdasarkan Kelompok Th.
2015
Capaian CU Per Mix Kontrasepsi Kota Banjar 2015
Capaian Per Mix Kontrasepsi Kota Banjar 2015
Evaluasi Unmetneed tahun 2015
Pernikahan dan Rata-rata Usia kawin
PIK Remaja Th. 2015
Capaian indikator jumlah UKMK dan koperasi
Perbandingan capaian indikator jumlah UMKM dan koperasi
Capaian Indikator kontribusi dan pertumbuhan industri pengolahan
Perbandingan Capaian Indikator kontribusi dan pertumbuhan industri
pengolahan
Capaian indikator kontribusi sektor perdagangan
Perbandingan indikator kontribusi sektor perdagangan

Daftar Tabel

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

III.61
III.62
III.63
III.64
III.65
III.66
III.67
III.68
III.69
III.70
III.71
III.72
III.73
III.74
III.75
III.76
III.77
III.78
III.79
III.80
III.81
III.82
III.83
III.84
III.85
III.86
III.87
III.88
III.89

Capaian indikator realisasi investasi


Perbandingan capaian indikator realisasi invesatasi
Realisasi Investasi Berdasarkan Sektor/Sub Sektor
Capaian Indikator kontribusi sektor pertanian, perkebunan dan
peternakan
Perbandingan indikator kontribusi sektor perkebunan dan peternakan
Capaian indikator rintisan daerah agrowisata
Perbandingan capaian indikator rintisan daerah agrowisata
Capaian Indikator kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana Kota
Perbandingan capaian indikator kualitas dan kuantitas sarana dan
prasarana Kota
Capaian indikator kemampuan ekonomi keluarga pra-sejahtera
Perbandingan capaian kemampuan ekonomi keluarga pra-sejahtera
Capaian Indikator populasi PMKS
Perbandingan capaian indikator populasi PMKS
Jumlah populasi PMKS 2014
Capaian indikator penempatan bagi pencari kerja
Perbandingan indikator penempatan bagi pencari kerja
Capaian indikator Ruang Terbuka Hijau(RTH) yang proporsional
Perbandingan capaian indikator Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang
proporsional
Capaian
sasaran
meningkatnya
pelayanan
pengelolaan
persampahan kota
Perbandingan sasaran meningkatnya pelayanan pengelolaan
persampahan
Capaian sasaran meningkatnya kualitas lingkungan permukiman
Perbandingan capaian sasaran meningkatnya kualitas lingkungan
permukiman
Capaian indikator mutu pengawasan lingkungan hidup
Perbandingan indikator mutu pengawasan lingkungan hidup
Capaian indikator kualitas hutan dan lahan
Capaian Indikator kepatuhan masyarakat terhadap produk hukum
Daerah
Perbandingan kepatuhan masyarakat terhadap produk hukum
daerah
Peningkatan kesadaran masyarakat dan aparatur pemerintah
Pelaksanaan fungsi penganggaran, legislasi dan pengawasan oleh
anggota DPRD

Daftar Tabel

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

III.90
III.91
III.92
III.93
III.94
III.95
III.96
III.97
III.98
III.99
III.100
III.101
III.102
III.103
III.104
III.105

90 Daftar PERDA yang ditetapkan tahun 2015


Capaian indikator disiplin pegawai
Perbandingan capaian indikator disiplin pegawai
Hasil pengukuran aparatur pemerintah daearah yang memiliki
komptensi dan mampu memberikan layanan prima
Perbandingan kinerja aparatur pemerintah daearah yang memiliki
komptensi dan mampu memberikan layanan prima
Hasil pengukuran kualitas pelayanan publik
Perbandingan kinerja pelayanan public
Hasil Survei tingkat kepuasan masyarakat dalam pelayanan
kesehatan
Hasil Survei tingkat kepuasan masyarakat dalam pelayanan
pelayanan publik di kecamatan
Hasil pengukuran indikator peran pengawasan
Perbandingan kinerja indikator peran pengawasan
Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Internal
Hasil indikator kinerja pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel
Perbandingan kinerja pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel
Hasil Pengukuran
dokumen perencanaan pembangunan yang
trasparan dan akuntabel
Perbandingan dokumen perencanaan pembangunan yang trasparan
dan akuntabel

III.106 Hasil pengukuran tersedianya data informasi dan statistik


pembangunan daerah
III.107 Perbandingan capaian indikator tersedianya data informasi dan
statistik pembangunan daerah

Daftar Tabel

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

BAB I
PENDAHULUAN

A.

LATAR BELAKANG
Dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan
pemerintahan yang baik (good governance),
Pemerintah Kota Banjar senantiasa berupaya
untuk

megembangkan

dan

menerapkan

sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas,


dan

nyata

pemerintahan

sehingga
dapat

penyelenggaraan

berlangsung

secara

berdaya guna, berhasil guna, bersih dan


bertanggung jawab serta bebas KKN dengan
memperhatikan

mekanisme

dan

regulasi

akuntabilitas pada setiap instansi pemerintah


dan

memperkuat

peran

dan

kapasitas

parlemen serta meyediakan akses yang sama


bagi masyarakat.
Konsep dasar akuntabilitas yang dijalankan didasarkan pada klasifikasi
responsibilitas manajerial pada tiap lingkungan dalam organisasi yang bertujuan
untuk pelaksanaan kegiatan pada tiap bagian. Masing-masing individu pada
setiap jajaran aparatur bertanggung jawab atas kegiatan yang dilaksanakan
pada bagiannya. Implementasi konsep ini mampu membedakan adanya
kegiatan yang terkendali (controllable activities) dengan kegiatan yang tidak
terkendali (uncontrollable activities), maka kegiatan tersebut benar-benar
direncanakan dan dilaksanakan sesuai dengan perjanjian kinerja yang telah
disepakati.

Bab I Pendahuluan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

Implementasikan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah


(SAKIP) pada Pemerintah Kota Banjar diharapkan dapat mendorong terciptanya
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagaimana mestinya. Sistem AKIP
pada dasarnya merupakan sistem manajemen yang berorientasi pada hasil dan
merupakan salah satu instrumen untuk mewujudkan instansi pemerintah yang
akuntabel sehingga dapat beroperasi secara efisien, efektif, transparan, dan
responsif terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungan. Dengan sistem AKIP ini,
Pemerintah Kota Banjar telah menyusun Rencana Implementatif yang tertuang
dalam Rencana Pembanguanan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota
Banjar Tahun 2014-2018. Berdasarkan Rencana Implementatif ini, telah disusun
pula Perjanjian Kinerja, Indeks Kinerja Utama (IKU) serta Laporan Kinerja.
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang merupakan implementasi
dari Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan
dan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Peraturan tersebut menyatakan
bahwa akuntabilitas kinerja instansi pemerintah adalah perwujudan kewajiban
suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/
kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran
yang telah ditetapkan melalui pertanggungjawaban secara periodik.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) dibuat dalam rangka
perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta
pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan
kepada setiap Instansi Pemerintah, berdasarkan suatu sistem akuntabilitas yang
memadai. LKjIP juga berperan sebagai alat kendali, alat penilai Kinerja dan alat
pendorong terwujudnya good governance. Dalam perspektif yang lebih luas,
maka LKjIP berfungsi sebagai media pertanggungjawaban kepada publik.
Penyusunan LKjIP Pemerintah Kota Banjar Tahun 2015 berisi ikhtisar
pencapaian sasaran sebagaimana yang ditetapkan dalam dokumen perjanjian
kinerja dan dokumen perencanaan, dengan berdasarkan pada RPJMD Kota
Banjar Tahun 2014 2018, Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota
Banjar dan Perjanjian Kinerja serta memperhatikan pada Peraturan Pemerintah
Bab I Pendahuluan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

Nomor 8 Tahun 2006, Peraturan Presiden 29 Tahun 2014 dan Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi No. 53 Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara
Reviu Atas Pelaporan Kinerja.
Pencapaian sasaran tersebut disajikan berupa informasi mengenai
pencapaian sasaran RPJMD, realisasi pencapaian indikator sasaran disertai
dengan penjelasan yang memadai atas pencapaian kinerja dan pembandingan
capaian

indikator

kinerja.

Capaian

kinerja

yang

merupakan

indikator

keberhasilan dari program dan kegiatan yang telah direncanakan, yang juga
merupakan tanggung jawab kepada negara dan masyarakat akan dioptimalisasi
dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBD) dengan semua detil dari
kegiatan yang telah dijalankan.
Tolok ukur keberhasilan diperoleh dengan membandingkan Capaian
Kinerja (performance results) 2015 dengan Perjanjian Kinerja (performance
agreement) 2015. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini
memungkinkan teridentifikasinya sejumlah celah kinerja (performance gap) bagi
perbaikan kinerja di masa datang sekaligus sebagai umpan balik untuk memicu
perbaikan kinerja di tingkat Pemerintah Kota Banjar pada tahun-tahun
berikutnya. Dengan demikian, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Banjar merupakan media pertanggungjawaban mengenai pelaksanaan
kinerja dalam penyelenggaraan pemerintahan dalam bentuk laporan yang
disampaikan oleh Walikota kepada Presiden dan penyusunannya sesuai dengan
peraturan yang berlaku.

B.

GAMBARAN UMUM

B.1. TUGAS FUNGSI DAN BIDANG KEWENANGAN


Berdasarkan UndangUndang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun
2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Bab I Pendahuluan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

tahun 2004 Nomor 125, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005
Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3
Tahun 2005, pada Pasal 14 ayat (1) bahwa urusan wajib yang menjadi
kewenangan pemerintahan daerah untuk kabupaten/kota merupakan urusan
yang berskala kabupaten/kota.
Aspek pelayanan umum yang merupakan layanan urusan wajib yang
diselenggarakan di pemerintah Kota Banjar sebanyak 20 urusan, meliputi:
Pendidikan, Kesehatan, Pekerjaan umum, Perumahan, Penataan ruang,
Kepemudaan dan olahraga, Perencanaan pembangunan, Lingkungan hidup,
Pertahanan Kependudukan dan catatan sipil, Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan anak, Keluarga berencana dan keluarga sejahtera, Sosial,
Ketenagakerjaan,

Koperasidan

UKM,

Penanaman

modal,

Kebudayaan,

Kesatuan bangsa dan politik luar Negeri, Otonomi daerah, Pemerintahanumum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan
persandian, Ketahanan Pangan, Pemberdayaan Masyarakat Desa, Statistik,
Kearsipan, Komunikasi dan Informasi dan serta Perpustakaan.
Disamping urusan wajib tersebut, di dalam ayat (2) pasal yang sama
dijelaskan pula mengenai urusan pemerintahan kabupaten/kota yang bersifat
pilihan meliputi urusan pemerintahan yang secara nyata ada dan berpontensi
untuk

meningkatkan

kesejahteraan

masyarakat

sesuai

dengan

kondisi,

kekhasan dan potensi unggulan daerah yang bersangkutan. Adapun Layanan


Urusan Pilihan Pemerintahan Kota Banjar sebanyak 8 urusan meliputi Pertanian,
Kehutanan, Energi dan Sumber Daya Mineral, Parawisata, Perikanan,
Perdagangan, Perindustrian dan Ketransmigrasian.
Pemerintah Kota Banjar membentuk Organisasi Perangkat Daerah
(OPD) guna mendukung pelaksanaan penyelenggaraan pemerintah yang
menjadi kewenangan pemerintah daerah sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya sebagaimana tertuang dalam bagan berikut:

Bab I Pendahuluan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

STRUKTUR ORGANISASI
PEMERINTAHAN DAERAH KOTA BANJAR

WALIKOTA
DAN WAKIL
WALIKOTA
STAF
AHLI

DEWAN
PERWAKILAN
RAKYAT DAERAH

INSTANSI
VERTIKAL
SEKRETARIAT
DAERAH

LEMBAGA LAIN :

DINAS DAERAH

1. Sekretariat
Dewan
Pengurus
KORPRI Kota
Banjar
2. Badan
Penanggulang
an Bencana
Daerah Kota
Banjar
3. Kantor
Layanan
Pengadaan
Barang/ Jasa

1. Pendidikan dan
Kebudayaan
2. Kesehatan
3. Pekerjaan Umum
4. Perindustrian,
Perdagangan dan
Koperasi
5. Perhubungan,
Komunikasi,
Informatika dan
Pariwisata
6. Sosial dan Tenaga
Kerja
7. Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan
dan Aset
8. Pertanian dan
Ketahanan Pangan
9. Kependudukan dan
Pencatatan Sipil
10. Cipta Karya,
Kebersihan, Tata
Ruang dan
Lingkungan Hidup

LEMBAGA TEKNIS
DAERAH
BADAN :
1. Perencanaan
Pembangunan Daerah
2. Kepegawaian,
Pendidikan dan
Pelatihan Daerah
3. Penanaman Modal
dan Pelayanan
Perizinan Terpadu
4. Keluarga Berencana
dan Pemberdayaan
Perempuan
BADAN
LAYANAN
UMUM
DAERAH
RUMAH SAKIT UMUM
KANTOR :
1. Pemberdayaan
Masyarakat,
Pemerintahan Desa,
Kesatuan Bangsa dan
Politik
2. Perpustakaan, Arsip
dan Dokumentasi

SEKRETARIAT
DPRD

INSPEKTORAT
KOTA

SATPOL PP

KETERANGAN :
Garis Kemitraan
Garis Komando
Garis Koordinasi Umum
Garis Koordinasi
Pembinaan Administrasi
5. Garis Koordinasi
Pembinaan Teknis
6. Garis Koordinasi
Pelaksanaan Operasi
1.
2.
3.
4.

UPT
BADAN

UPT DINAS

KECAMA
TAN

UPT
BADAN

KELURA
HAN

Bab I Pendahuluan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

1. Walikota
Walikota memiliki tugas
pemerintahan

daerah

dan

sesuai

wewenang
dengan

memimpin

penyelenggaraan

kebijakan-kebijakan

yang

telah

ditetapkan bersama dengan DPRD tingkat Kota. Undang-undang nomor 32


tahun 2004 menjelaskan tentang tugas, wewenang, dan kewajiban dari
Kepala Daerah, khususnya Bupati / walikota adalah sebagai berikut :
1)

Memimpin

penyelenggaraan

pemerintahan

daerah

sesuai

dengan

kebijakan yang telah ditetapkan bersama dengan DPRD Kabupaten


2)

Mengajukan rancangan Peraturan Daerah (perda)

3)

Menetapkan perda yang telah mendapatkan persetujuan dari DPRD Kota

4)

Menyusun serta mengajukan rancangan perda terkait dengan APBD


kepada DPRD guna dilakukan pembahasan dan ditetapkan

5)

Mengupayakan terlaksananya kewajiban daerah

6)

Mewakili daerahnya di dalam dan di luar pengadilan serta dapat menunjuk


kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan undang-undang

7)

Melaksanakan tugas serta wewenang lainnya sesuai peraturan perundangundangan.

2. DPRD Kota
Merupakan lembaga perwakilan rakyat di tingkat Kota yang anggotanya
berasal dari anggota Partai Politik peserta pemilu yang dipilih berdasarkan
hasil

pemilu.

Berdasarkan

Undang-Undang

Nomor

27

tahun

2009

menyatakan bahwa DPRD berfungsi sebagai :


1) Legislasi, dilaksanakan sebagai perwujudan DPRD selaku pemegang
kekuasaan membentuk peraturan daerah
2) Anggaran, dilaksanakan untuk membahas serta menyetujui atau tidak
terhadap rancngan peraturan daerah terkait APBD yang diajukan Bupati
3) Pengawasan, dilaksakan melaui pengawasan atas pelaksanaan Perda dan
APBD
Sedangkan tugas dan wewenang dari DPRD adalah :
Bab I Pendahuluan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

1) Menetapkan Bupati/wakil bupati dan Walikota/wakil walikota hasil pemilu


2) Membentuk perda kabupaten bersama dengan bupati/walikota guna
mendapatkan persetujuan bersama
3) Penetapan APBD Kabupaten bersama dengan Bupati/Walikota
4) Mengawasi pelaksanaan perda kabupaten maupun peraturan perundangundangan lainnya, keputusan Bupati, APBD Kabupaten, serta kebijakan
daerah dalam program pembangunan daerah serta kerjasama internasional
di daerah.
5) Mengusulkan pengangkatan maupun pemberhentian bupati dan atau wakil
Bupati kepada Menteri Dalam negreri melalui Gubernur
6) Memberikan pendapat dan pertimbangan terhadap pemerintah kabupaten
terkait rencana perjanjian internasional yang menyangkut kepentingan
daerah
7) Menampung serta menindaklanjuti aspirasi masyarakat
8) Meminta laporan pertanggungjawaban pemerintah Kabupaten terkait
pelaksanaan tugas desentralisasi.

3. Perangkat Daerah
1) Sekretariat Daerah
Merupakan unsur staf pendukung yang melaksanakan fungsi perumusan
kebijakan, koordinasi pemerintahan, organisasi dan administrasi umum
serta fungsi pendukung lainnya. Sekretariat Daerah dipimpin oleh
Sekretaris Daerah. Sekretaris Daerah mempunyai tugas membantu
Kepala Daerah dalam penyusunan kebijakan dan pengorganisasian
administrasi terhadap pelaksanaan perangkat daerah serta pelayanan
administrasi, dalam pelaksanaan tugas, Sekretararis Daerah bertanggung
jawab terhadap Kepala Daerah. Sekretaris Daerah Kota Banjar terdiri dari
2 asisten dan setiap asistennya terdiri dari 4 bagian.
2) Dinas Daerah

Bab I Pendahuluan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

Merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah yang dipimpin oleh


seorang kepala. Tugas Kepala Daerah membantu kepala daerah
melaksanakan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.
Kepala dinas dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada
kepala daerah melalui sekretaris Daerah.
3) Badan Daerah
Badan

dibentuk

untuk

melaksanakan

fungsi

penunjang

Urusan

Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dan dipimpin oleh


Kepala badan yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab
kepada kepala daerah melalui sekretaris Daerah dengan bidang
kewenagan meliputi:
a) perencanaan;
b) keuangan;
c) kepegawaian serta pendidikan dan pelatihan;
d) penelitian dan pengembangan; dan
e) fungsi lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
4) Kecamatan
Pemerintah

Kota

Banjar

membentuk

Kecamatan

dalam

rangka

meningkatkan koordinasi penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan


publik, dan pemberdayaan masyarakat Desa/Kelurahan. Kecamatan
dipimpin oleh seorang camat yang mempunyai tugas :
a) menyelenggaraan urusan pemerintahan umum
b) mengoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat;
c) mengoordinasikan

upaya

penyelenggaraan

ketenteraman

dan

ketertiban umum;
d) mengoordinasikan penerapan dan penegakan Perda dan Perkada;
e) mengoordinasikan pemeliharaan prasarana dan sarana pelayanan
umum;
f) mengoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan yang
dilakukan oleh Perangkat Daerah di Kecamatan;
Bab I Pendahuluan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

g) membina dan mengawasi penyelenggaraan kegiatan Desa dan/atau


kelurahan;
h) melaksanakan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan
Daerah kabupaten/kota yang tidak dilaksanakan oleh unit kerja
Perangkat Daerah kota yang ada di Kecamatan; dan
i) melaksanakan

tugas

lain

sesuai

dengan

ketentuan

peraturan

perundang-undangan.

B.2. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN UMUM


Tujuan pembangunan daerah adalah untuk meningkatkan kondisi
perekonomian daerah, kesejahteraan masyarakat, pelestarian dan pelindungan
nilai-nilai budaya daerah, keamanan dan ketertiban, kemampuan dan penguatan
kelembagaan untuk mewujudkan kemandirian. Di samping itu juga membantu
pemerintah pusat/provinsi dalam mempertahankan, memelihara, meningkatkan
persatuan dan kesatuan masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Upaya untuk mewujudkan tujuan pembangunan daerah telah
dilakukan Pemerintah Kota Banjar melalui serangkaian kebijakan dan program
serta sumber pendanaan secara sinergis dan berkelanjutan.
Memperhatikan sasaran pokok, indikator dan target
pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah (RPJPD) Kota Banjar Tahun 2005-2025
dan juga target Millenium Development Goals
(MDGs), terdapat berbagai aspek pembangunan
yang telah mengalami kemajuan atau keberhasilan,
namun

di

sisi

lain

terdapat

pula

berbagai

permasalahan dan tantangan yang masih dihadapi


dan perlu ditangani melalui serangkaian kebijakan
dan program secara terencana, sinergis, dan
berkelanjutan.

Bab I Pendahuluan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

Berangkat dari berbagai permasalahan pembangunan yang dihadapi,


tantangan dan potensi pembangunan yang dapat dikembangkan, telaahan
terhadap RPJMN, RPJMD Provinsi Jawa Barat dan kabupten yang berbatasan
dengan Kota Banjar dan janji dari kepala daerah terpilih, maka perumusan isu
strategis pembangunan daerah Kota Banjar dilaksanakan melalui berbagai
pertimbangan diantaranya yang merupakan tugas dan tanggung jawab
Pemerintah Kota Banjar. Isu strategis tersebut memiliki pengaruh yang besar
terhadap pencapaian sasaran pembangunan provinsi dan nasional, serta
luasnya dampak yang ditimbulkan terhadap daerah dan masyarakat, memiliki
daya ungkit terhadap pembangunan daerah, kemudahan untuk dikelola dan
merupakan prioritas terhadap janji politik yang perlu diwujudkan.
Dalam melaksanakan program dan kegiatan pembangunan tahun
anggaran 2015, Pemerintah Kota Banjar memperhatikan isu-isu strategis untuk
menetapkan Prioritas pembangunan daerah. Dengan memperhatikan kondisi
perekonomian daerah, kesejahteraan masyarakat, pelestarian dan pelindungan
nilai-nilai budaya daerah, keamanan dan ketertiban, kemampuan dan penguatan
kelembagaan

untuk

mewujudkan

kemandirian

keberhasilan

pelaksanaan

pembangunan yang dicapai, mempertimbangkan masalah serta tantangan yang


masih dihadapi pada tahapan sebelumnya dan para pemangku kepentingan
(stakeholders), maka ditetapkan strategi pembangunan tahun 2015 sebagai
berikut:
1) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia;
2) Mengendalikan laju pertumbuhan penduduk;
3) Meningkatkan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) dan daya beli
masyarakat;
4) Meningkatkan kemandirian pangan;
5) Meningkatkan kemampuan ekonomi masyarakat miskin;
6) Meningkatkan

pembangunan

yang

ramah

lingkungan

dan

berkelanjutan;

Bab I Pendahuluan

10

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

7) Meningkatkan kesadaran dan ketaatan aparatur pemerintah terhadap


hukum;
8) Meningkatkan

kinerja

birokrasi

yang

semakin

profesional

dan

akuntabel.
Sementara untuk Kebijakan Belanja Daerah yang mendukung kinerja
Pemerintah Kota Banjar pada Tahun 2015 adalah sebagai berikut :
1) Memenuhi pelaksanaan program prioritas daerah sesuai dengan
urusan pemerintahan yang harus dilaksanakan;
2) Diarahkan untuk mendanai belanja yang bersifat wajib dan mengikat
untuk

menjamin

kelangsungan

pemenuhan

pelayanan

dasar

masyarakat;
3) Memenuhi pelaksanaan program yang berstandar pelayanan minimal
dan operasional;
4) Mengakomodir program pembangunan yang dijaring melalui aspirasi
masyarakat dalam Musrenbang;
5) Mengedepankan program-program yang menunjang pertumbuhan
ekonomi, peningkatan penyediaan lapangan kerja dan pengentasan
kemiskinan;
6) Mempertahankan alokasi belanja sebesar 20% untuk pembiayaan
pendidikan.

Bab I Pendahuluan

11

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

C.

DASAR HUKUM
Pelaksanaan penyusunan LKjIP Pemerintah Kota Banjar Tahun 2015

dengan memperhatikan kepada peraturan perundang-undangan yang melandasi


pelaksanaan yang berlaku, yaitu:
1. TAP MPR No.XI/MPR/1999 Tentang Penyelenggaraan Negara yang

Bersih dan Bebas dari Kolusi, Korupsi dan Nepotisme;


2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan

Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;


3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara.
4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah

sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Undang-undang


Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Perubahan kedua Undang-undang
Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Pelaporan

Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;


6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah


dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2008;
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang


Tahapan,

Tatacara

Penyusunan,

Pengendalian,

Dan

Evaluasi

Pelaksanaan Rencana PembangunanDaerah;


8. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk


Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;
9. Peraturan Daerah Kota Banjar Nomor 4 tahun 2014 Tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Banjar Tahun


2014 2018.
Bab I Pendahuluan

12

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

D.

SISTEMATIKA PENYAJIAN
Adapun sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah Kota Banjar Tahun 2015 adalah :


BAB I

PENDAHULUAN
Pada bab ini disajikan penjelasan umum dengan penekanan kepada
aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic
issued) yang sedang dihadapi organisasi.

BAB II

PERENCANAAN KINERJA
Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang
bersangkutan.

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA


Dalam bab ini menyajikan capaian kinerja untuk setiap pernyataan
kinerja sasaran strategis sesuai dengan hasil pengukuran kinerja.
Setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan
analisisi, perbandingan dengan capaian kinerja tahun lalu, dengan
target jangka menengah, dengan standar nasional dan analisis
program yang menunjang keberhasilan/kegagalan pencapaian kinerja
disertai realisasi anggaran.
BAB IV PENUTUP
Uraian kesimpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta
langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk
meningkatkan kinerja.
LAMPIRAN :
Penjelasan lebih lanjut yang tidak diuraikan dalam badan teks laporan.

Bab I Pendahuluan

13

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

Bab I Pendahuluan

14

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

BAB II
PERENCANAAN KINERJA
A.

PERENCANAAN STRATEGIS
Dalam

kinerja

sistem

instansi

perencanaan

strategis

akuntabilitas
pemerintah,
merupakan

langkah awal yang harus dilakukan


oleh instansi pemerintah agar mampu
menjawab tuntutan lingkungan strategis
lokal, nasional, global dan tetap berada
dalam tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pendekatan perencanaan strategis yang jelas dan sinergis, instansi pemerintah
lebih dapat menyelaraskan visi dan misinya dengan potensi, peluang, dan
kendala yang dihadapi dalam upaya peningkatan akuntabilitas kinerjanya.
Implementasikan sistem akuntabilitas kinerja di Pemerintah Kota Banjar
dilaksanakan melalui penyusunan dokumen perencanaan jangka panjang
(RPJPD 2005-2025), perencanaan jangka menengah lima tahunan (RPJMD
Tahun 2014-2018 dan Rencana Strategis di tiap OPD), penyusunan Indikator
Kinerja Utama (IKU), penyusunan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dan
penetapan Perjanjian Kinerja tahun berjalan serta laporan akuntabilitas kinerja
instasi pemerintah (LAKIP/LkjIP) setiap tahun berjalan.
RPJMD Kota Banjar Tahun 2014-2018 merupakan RPJMD ketiga dalam
periode RPJPD Kota Banjar Tahun 2005-2025. Melihat perkembangan
pembangunan Kota Banjar yang telah dilaksanakan dalam kurun waktu Tahun
2003-2013 telah banyak memberikan hasil yang positif dalam berbagai segi
kehidupan masyarakat. Rencana Pembangunan Jangka Menegah Daerah
(RPJMD) Tahun 2014-2018 ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 4
Tahun 2015, menjadi dokumen acuan dalam penyusunan rencana tahunan

Bab II Perencanaan Kinerja

14

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

berupa Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan Rencana Strategis


SKPD, Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dan Perjanjian Kinerja.
Perencanaan strategis yang ditetapkan dalam RPJMD tersirat dalam Visi
dan misi yang ingin dicapai. Visi dan Misi merupakan gambaran otentik Kota
Banjar dalam 5 (lima) tahun mendatang pada kepemimpinan Walikota dan Wakil
Walikota terpilih untuk periode RPJMD Tahun 2015-2018. Gambaran nyata
tentang visi dan misi dituangkan ke dalam tujuan dan sasaran merujuk pada
arah kebijakan RPJPD Kota Banjar Tahun 2005-2025. Pemerintah Kota Banjar
menetapkan visi, misi dan program kerja seperti berikut:

VISI

Dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan


pembangunan

mempertimbangkan

budaya

dan

isu

strategis

yang

hidup

dalam

di

Kota

Banjar

masyarakat,

serta

maka

visi

Pemerintah Kota Banjar tahun 2015 2018 yang hendak dicapai adalah:
Dengan Iman dan Taqwa Kita Wujudkan Masyarakat Kota
Banjar yang Agamis, Mandiri dan Sejahtera Menuju Banjar
Agropolitan
Makna Iman dan Taqwa merupakan kata kunci atau landasan Pemerintah Kota
Banjar dalam mencapai visi yaitu:
1.

Agamis, artinya kondisi dimana masyarakatnya memiliki keberdayaan


secara religius sehingga mampu mengembangkan budaya masyarakat dan
kearipan lokal serta melangsungkan kehidupan keagamaan menuju
keimanan, ketaqwaan serta ahlak mulia yang rukun dan saling menghormati.

2.

Mandiri, artinya kondisi dimana memiliki kekuatan sendiri untuk memberikan


pelayanan kepada masyarakatnya dalam bidang pendidikan, kesehatan,
ketenagakerjaan, pelayanan publik berbasis e-government, infrastruktur,
lingkungan dan sumber daya air.

3.

Sejahtera, artinya kondisi masyarakat yang memiliki keberdayaan secara


sosial dan ekonomi sehingga mampu melangsungkan kehidupan individu
maupun kemasyarakatan secara layak dan aman.

Bab II Perencanaan Kinerja

15

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

4.

Agropolitan, artinya Kota Banjar berpeluang dikembangkan lebih luas ke


bidang bisnis berbasis pertanian (agrobisnis). Dengan berbagai indikator
agropolitan seperti Banjar menjadi kota agroindustri, jasa-jasa pertanian dan
agrowisata, menjadi pusat distribusi produk-produk pertanian, ditambah pula
sebagai kota jasa dan perdagangan dengan memanfaatkan letak strategis
geografis Kota Banjar, berbagai indikator tersebut secara bersama-sama
dan saling melengkapi akan mewujudkan Banjar Agropolitan.

MISI

Untuk merealisasikan visi yang telah ditetapkan yang bertumpu


pada potensi sumberdaya dan kemampuan yang dimiliki serta

ditunjang dengan semangat kebersamaan, tanggung jawab yang optimal dan


proposional dari seluruh pemangku kepentingan kota, maka misi yang akan
dilaksanakan adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) :
Mengingat pentingnya sumber daya manusia ini dalam pembangunan, maka
sudah seharusnya peningkatan kualitas sumber daya manusia menjadi salah
satu fokus dalam pembangunan. Pembangunan manusia didefinisikan
sebagai a process of enlarging peoples choice atau proses meningkatkan
aspek kehidupan masyarakat. Aspek terpenting kehidupan ini dilihat dari (1)
usia yang panjang dan hidup sehat; (2) tingkat pendidikan yang memadai;
dan (3) standar hidup yang layak.
Sumber Daya Manusia yang agamis, berbudi luhur, berpendidikan dan
berperilaku hidup sehat merupakan cita-cita yang ingin diwujudkan selama
lima tahun kedepan. Dengan menekankan perhatian terhadap pendidikan,
kesehatan dan peningkatan daya beli masyarakat maka diharapkan dapat
memberikan dampak terhadap peningkatan produktivitas masyarakat Kota
Banjar.
2. Meningkatkan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) :
Pertumbuhan

ekonomi

yang

tinggi

dan

berkualitas

dengan

tidak

mengesampingkan pemerataan pembangunannya merupakan salah satu


Bab II Perencanaan Kinerja

16

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

cara yang ditempuh untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota


Banjar. Mengingat laju pertumbuhan ekonomi tertinggi selama 10 tahun
terakhir berada di kisaran 5 persen tentunya masih memungkinkan bagi Kota
Banjar untuk terus memacu laju pertumbuhan ekonominya yang berkualitas,
mengingat keunggulan ekonomi kota terletak di sektor jasa khususnya jasa
distribusi dan jasa kota transit (untuk orang dan barang), dengan tambahan
faktor networking akan mampu menghasilkan bentukan nilai tambah
ekonomi yang besar.
3. Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup;
Pembangunan berwawasan lingkungan adalah usaha-usaha dalam rangka
meningkatkan kualitas hidup manusia dengan memperhatikan faktor
lingkungan. Untuk menjaga kelestarian lingkungan agar kualitasnya tetap
terjaga,

maka

pembangunan

berkelanjutan

harus

memperhatikan

pemanfaatan lingkungan hidup dan kelestariannya. Istilah berkelanjutan


digunakan untuk konsep pembangunan merupakan pembangunan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan manusia dengan memanfaatkan sumber
daya yang ada secara arif, bijaksana, efisien, dan memperhatikan
pemanfaatan untuk masa kini dan generasi yang akan datang.
4. Meningkatkan Kesadaran dan Ketaatan Hukum Serta Tata kelola
pemerintahan secara profesional untuk menjamin terciptanya good
governance dan clean government.
Pembangunan bidang hukum merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
proses penyelenggaraan good and clean governance. Oleh karena itu,
pembangunan

bidang

hukum

merupakan

salah

satu

kebijakan

pembangunan untuk mewujudkan pemantapan kinerja pemerintah daerah


didukung dengan pemberdayaan aparatur pemerintah daerah dalam rangka
peningkatan

kompetensi

dan

profesionalismenya

sehingga

dapat

memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.

Bab II Perencanaan Kinerja

17

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

B.

INDIKATOR KINERJA DAERAH


Dalam mewujudkan visi melalui pelaksanaan misi yang telah ditetapkan

tersebut diatas, maka perlu adanya kerangka yang jelas pada setiap misi
menyangkut tujuan dan sasaran yang akan dicapai. Tujuan dan sasaran pada
setiap misi yang akan dijalankan akan memberikan arahan bagi pelaksanaan
setiap urusan pemerintahan daerah baik itu urusan wajib atau pilihan dalam
mendukung pelaksanaan misi dimaksud.
Sebagai tolak ukur pencapaian tujuan dan sasaran strategis visi dan misi
Pemerintah Kota Banjar tahun 2015-2018, telah ditetapkan Indikator Kinerja
Utama untuk tingkat Pemerintah Daerah sebagai berikut:
Tabel II.1 Tujuan dan Sasaran
Misi 1 :
No.
1.

2.

3.

4.

5.

Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)

Tujuan
Uraian Tujuan
Indikator Tujuan
Meningkatkan rataRata-rata Lama
rata lama sekolah
Sekolah ( RLS)

Meningkatnya kualitas
tenaga pendidik dan
kependidikan
Menumbuhkembangka
n karakter dan
kecerdasan sejak dini
Meningkatkan angka
harapan hidup

Mengendalikan laju
pertumbuhan
penduduk

Bab II Perencanaan Kinerja

Guru yang telah


sertifikasi
Cakupan layanan
PAUD

Sasaran
1. Meningkatnya cakupan dan
kualitas layanan pendidikan
dasar;
2. Meningkatnya cakupan dan
kualitas layanan pendidikan
menengah;
3. Meningkatnya kualitas layanan
pendidikan non formal dan
informal
1. Meningkatnya kualifikasi,
sertifikasi dan kompetensi tenaga
pendidik
1. Meningkatnya cakupan layanan
PAUD

Usia harapan hidup 1. Meningkatnya pengetahuan


penduduk Kota
perilaku hidup bersih dan sehat di
Banjar
masyarakat;
2. Meningkatnya kuantitas, kualitas
dan fungsi sarana prasarana
kesehatan;
3. Meningkatnya pemerataan
pelayanan kesehatan dasar dan
rujukan.
LPP Kota Banjar
1. Meningkatnya cakupan akseptor
KB

18

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

Misi 2 : Meningkatkan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE)


Tujuan
No.
Sasaran
Uraian Tujuan
Indikator Tujuan
1.
Meningkatnya laju
1. LPE Kota Banjar 1. Berkembangnya jumlah
pertumbuhan ekonomi
2. Daya beli
UMKM dan koperasi;
dan daya beli
masyarakat
2. Meningkatnya kontribusi dan
masyarakat;
pertumbuhan industri
pengolahan;
3. Meningkatnya kontribusi
sektor perdagangan;
4. Meningkatnya realisasi
investasi;
5. Meningkatnya kontribusi
sektor pertanian, perkebunan,
peternakan, perikanan dan
kehutanan;
6. Meningkatnya ekonomi kota
dengan aktivitas agrowisata;
7. Meningkatnya kuantitas dan
kualitas sarana dan
prasarana kota.
2.

Meningkatkan
kemampuan ekonomi
masyarakat miskin

Angka kemiskinan

1. Meningkatan kemampuan
ekonomi keluarga pra
sejahtera;
2. Menurunannya populasi
PMKS;
3. Meningkatan penempatan
bagi pencari kerja.

Misi 3 : Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup


Tujuan
No.
Sasaran
Uraian Tujuan
Indikator Tujuan
1.
Meningkatnya
Kualitas udara dan 1. Meningkatnya Ruang Terbuka
Pembangunan yang
air
Hijau (RTH) yang
ramah lingkungan dan
proporsional;
berkelanjutan
2. Meningkatnya pelayanan
pengelolaan persampahan
kota;
3. Meningkatnya kualitas
lingkungan permukiman;
4. Meningkatnya mutu
pengawasan lingkungan
hidup;
5. Meningkatnya kualitas hutan
dan lahan.

Bab II Perencanaan Kinerja

19

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

Misi 4 : Meningkatkan Kesadaran dan Ketaatan Hukum Serta Tata kelola


pemerintahan secara profesional untuk menjamin terciptanya good governance dan
clean government
Tujuan
No.
Sasaran
Uraian Tujuan
Indikator Tujuan
1.
Meningkatnya kesadaran 1. Tingkat
1. Meningkatnya kepatuhan
hukum masyarakat dan
pelanggaran
masyarakat terhadap produk
aparatur pemerintah.
perda/perwal
hukum daerah
2. Tingkat
2. Meningkatnya Disiplin Pegawai
pelanggaran
disiplin aparat
3. Tingkat
persetujuan
raperda
2.
Terwujudnya kinerja
1. Skor IKM Kota
1. Meningkatnya aparatur
birokrasi yang semakin
Banjar
pemerintah daerah yang
profesional dan
2. Opini BPK
memiliki kompetensi dan
akuntabel.
3. Skor Evaluasi
mampu memberikan layanan
LPPD
prima;
4. Skor
2. Meningkatnya kualitas
EvaluasiLakip
pelayanan publik;
3. Meningkatnya peran
pengawasan;
4. Meningkatnya kinerja
pengelolaan keuangan daerah
yang akuntabel;
5. Tersusunnya dokumen
perencanaan pembangunan;
6. Tersedianya data, informasi
dan statistik pembangunan
daerah.

C.

PERJANJIAN KINERJA
Mengacu pada RPJMD Tahun 2014-2018, Pemerintah Kota Banjar

telah menyusun perjanjian kinerja tahun 2015. Perjanjian Kinerja berisikan


target-target kinerja yang akan dicapai selama tahun 2015. Target kinerja
tersebut merupakan tahapan pencapaian kinerja yang akan dicapai selama lima
tahun ke depan. Setiap target kinerja yang ditetapkan dalam perjanjian kinerja
tersebut

dilakukan

pengukuran

kinerja

untuk

mengetahui

tingkat

keberhasilan/kegagalannya pada akhir periode. Dokumen penetapan kinerja


disusun mengacu pada Peraturan Daerah tentang APBD TA 2015, serta
Perubahan APBD TA 2015 disajikan sebagai berikut:
Bab II Perencanaan Kinerja

20

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

Tabel II.2 Perjanjian Kinerja Daerah Tahun 2015


Uraian Sasaran
Meningkatnya cakupan
dan kualitas layanan
pendidikan dasar;

Meningkatnya cakupan
dan kualitas layanan
pendidikan menengah;

Meningkatnya kualitas
layanan pendidikan non
formal dan informal;

Indikator Sasaran

Satuan

Target

APM SD/MI/SDLB
Angka Partisipasi Sekolah (APS)
Usia 7-12 Tahun
APM SMP/MTs/ SMPLB
Angka Partisipasi Sekolah (APS)
Usia 13-15 Tahun.
Angka Putus Sekolah SD/MI/SDLB

%
%

94,55
99,74

%
%

93,86
106,20

0,02

Angka Putus Sekolah


SMP/MTs/SMPLB
Tingkat Kelulusan SD/MI

0,20

100,00

Tingkat Kelulusan SMP/MTs

100,00

Nilai Rata-rata Ujian Nasional


SMP/MTs.
Persentase SMP yang memberikan
tambahan jam pelajaran
Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI
ke SMP/MTs
Sekolah unggulan akademik jenjang
SD
Sekolah unggulan non akademik
jenjang SD
Sekolah unggulan akademik jenjang
SMP
Sekolah unggulan non akademik
jenjang SMP
APK SMA/SMK/MA/ SMALB
APM SMA/SMK/MA/ SMALB
Tingkat kelulusan SMA/SMK/ MA
Nilai Rata-rata Ujian Nasional
SMA/SMK/MA
Angka Melanjutkan SMP/MTS ke
SMA/SMK/MA
Persentase SMA yang memberikan
tambahan jam pelajaran keagamaan
Persentase SMK yang memberikan
tambahan jam pelajaran keagamaan
Angka Putus Sekolah (APS)
SMA/SMK/MA
Jumlah Warga Belajar Keaksaraan
Fungsional
APK Paket A Setara SD
APK Paket B Setara SMP

Bab II Perencanaan Kinerja

Nilai

6,47

100,00

100,00

Sekolah

1,00

Sekolah

1,00

Sekolah

1,00

Sekolah

1,00

%
%
%
Nilai

104,46
92,89
100,00
7,26

100,00

100,00

100,00

0,01

Orang

20,00

%
%

0,34
4,84
21

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

Uraian Sasaran

Meningkatnya
kualifikasi, sertifikasi
dan kompetensi
tenaga;

Meningkatnya cakupan
layanan PAUD;
Meningkatnya
pengetahuan perilaku
hidup bersih dan sehat
di masyarakat;

Meningkatnyakuantitas,
kualitas dan fungsi
sarana prasarana
kesehatan;

Meningkatnya
pemerataan pelayanan
kesehatan dasar dan
rujukan;

Indikator Sasaran

Satuan

APK Paket C Setara SMA


Penduduk yang berusia>15 tahun
melek huruf (tidak buta aksara)/AMH
Kualifikasi S-1 Guru TK
Kualifikasi S-1 Guru SD
Kualifikasi S-1 Guru SMP
Kualifikasi S-1 Guru SMA
Kualifikasi S-1 Guru SMK
Sertifikasi S-1 Guru TK
Sertifikasi S-1 Guru SD
Sertifikasi S-1 Guru SMP
Sertifikasi S-1 Guru SMA
Sertifikasi S-1 Guru SMK
Guru yang memenuhi kualifikasi
S1/D-IV
APK TK/RA
APK PAUD Non Formal
Cakupan strata desa/kelsiagaaktif
(purnama + mandiri)
Cakupan Desa /kelurahan yang
mengalami KLB/bencana dilakukan
PE/Respon Cepat kurang dari 24
jam
Cakupan pelayanan kesehatan
rujukan pasien masyarakat miskin
Cakupan pelayanan kesehatan
dasar di puskesmas dan jaringannya

%
%

10,91
99,08

%
%
%
%
%
%
%
%
%
%
%

82,35
88,18
96,70
100,00
100,00
94,12
92,49
89,02
83,48
84,77
100,00

%
%
Desa/
Kel.
%

27,85
39,72
8,00
100,00

100,00

100,00

95,00

85,00

100,00

%
%

96,00
68,00

100,00

Persentase fasilitas pelayanan


kesehatan (puskesmas / puskesmas
pembantu dan jaringannya) yang
memenuhi standard
Persentase failitas pelayanan
kesehatan (Rumah Sakit Umum
yang memenuhi standar Kelas B
Non Pendidikan
Cakupan ketersediaan obat esensial
dan generik.
Cakupan desa/kel UCI
Cakupan penemuan dan
penanganan penderita penyakit TBC
BTA +
Cakupan penemuan dan
penanganan penderita penyakit DBD
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4.
Cakupan Kunjungan Bayi (B12)

Bab II Perencanaan Kinerja

Orang
Orang

Target

3.548,00
11.137,00
22

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

Uraian Sasaran

Meningkatnya cakupan
akseptor KB;

Berkembangnya jumlah
UMKM dan koperasi;
Meningkatnya
kontribusi dan
pertumbuhan industry
pengolahan;
Meningkatnya
kontribusi sektor
perdagangan;
Meningkatnya realisasi
investasi;
Meningkatnya
kontribusi sektor
pertanian, perkebunan
dan peternakan;

Indikator Sasaran

Satuan

Cakupan penjaringan anak sekolah


SD dan setingkat
Cakupan Pelayanan Nifas
Cakupan Komplikasi Kebidanan
yang ditangani
Cakupan Neonatal dengan
komplikasi yang ditangani
AKI / 100.000 kelahiran
AKB / 1000 kelahiran
Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat
perawatan
Cakupan pemberian makanan
pendamping ASI pada anak usia 624 bulan keluarga miskin
Cakupan Anggota Bina Keluarga
Balita (BKB) ber-KB.
Cakupan PUS Peserta KB Anggota
Usaha Peningkatan Pendapatan
Keluarga Sejahtera (UPPKS) yang
ber-KB.
Prevalensi Peserta KB aktif

SD/MI

113,00

%
%

84,00
80,00

Orang

314,00

Kasus
Kasus
%

3,00
51,00
100,00

30,00

85,00

60,00

75,90

Cakupan Pasangan Usia Subur


yang ingin ber-KB tidak terpenuhi
(unmet need)
Cakupan Pasangan Usia Subur
yang isterinya dibawah usia 20
tahun
Usaha Mikro dan Kecil
Koperasi aktif

8,00

1,76

%
%

98,99
45,40

Pertumbuhan industri pengolahan

IKM
Formal
%

529,00

36,12

Meningkatnya realisasi investasi

9,00

Kontribusi sektor pertanian terhadap


PDRB
Kontribusi sektor perkebunan
terhadap PDRB
Kontribusi sektor peternakan
terhadap PDRB

16,10

1,89

4,48

Kontribusi sektor perindustrian


terhadap PDRB
Kontribusi sektor perdagangan
terhadap PDRB

Bab II Perencanaan Kinerja

Target

12,48

23

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

Uraian Sasaran

Indikator Sasaran

Satuan

Kontribusi sektor kehutanan terhdp


PDRB
Kontribusi sektor perikanan terhadap
PDRB
Produksi Padi

0,09

0,28

Ton

45.150,00

Produksi Jagung

Ton

2.955,00

Produksi Kedelai

Ton

1.150,00

Produksi DagingSapi

Ton

572,00

20,00

unit

1,00

Revitalisasi pasar Bojongkantong

70,00

Persentase panjang jalan dalam


kondisi baik
Persentase jaringan irigasi dalam
kondisi baik
Pasar sub terminal agro

95,30

62,33

unit

1,00

Meningkatnya ekonomi
kota dengan aktivitas
agrowisata;

Rintisan daerah agrowisata

Meningkatnya kualitas
dan kuantitas sarana
dan prasarana kota;

Pasar sub terminal agro

Target

Meningkatnya
kemampuan ekonomi
keluarga prasejahtera;

Keluarga Pra Sejahtera dan


Keluarga Sejahtera I

19,40

Menurunnya populasi
PMKS;

Persentase penyandang masalah


kesejahteraan sosial yang tertangani

95,00

Meningkatnya
penempatan bagi
pencarikerja;

Penyerapan tenaga kerja

12,00

Besaran tenaga kerja yang


mendapatkan pelatihan berbasis
kompetensi, masyarakat dan
kewirausahaan
Ruang terbuka hijau per satuan luas
wilayah ber-HPL/HGB

94,00

18,50

Meningkatnya
pelayanan pengelolaan
persampahan kota;

Cakupan penanganan sampah

14,00

Hektar

9,00

Meningkatnya kualitas
lingkungan
permukiman;

Rumah tangga pengguna air bersih


Rumah tangga bersanitasi
Kawasan kumuh
Rumah Tidak Layak Huni
Tersedianya sistem air limbah
setempat yang memadai

%
%
%
%
%

87,01
72,72
0,62
6,40
72,00

Meningkatnya Ruang
Terbuka Hijau (RTH)
yang proporsional;

Perluasan Lahan TPA

Bab II Perencanaan Kinerja

24

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

Uraian Sasaran

Meningkatnya mutu
pengawasan
lingkungan hidup;
Meningkatnya kualitas
hutan dan lahan;
Meningkatnya
kepatuhan masyarakat
terhadap produk hokum
daerah;
Meningkatnya disiplin
pegawai;
Meningkatnya aparatur
pemerintah daerah
yang memiliki
Kompetensi;

Meningkatnya kualitas
pelayanan publik;

Meningkatnya peran
pengawasan;

Meningkatnyakinerjape
ngelolaankeuangandae

Indikator Sasaran

Satuan

Tersedianya sistem air limbah skala


komunitas/kota
Cakupan pengawasan terhadap
pelaksanaan AMDaL
Penegakan hukum lingkungan hidup
Menurunnya lahan kritis

unit

10,00

70,59

%
%

100,00
53,00

Tingkat pelanggaran perda / perwal


Terlaksananya fungsi
penganggaran, legislasi dan
pengawasan oleh anggota DPRD
Persentase pelanggaran disiplin
pegawai
Persentase pejabat yang telah
memenuhi persyaratan pendidikan
dan pelatihan kepemimpinan
Persentase pejabat yang telah
memenuhi persyaratan kepangkatan
Persentase pejabat fungsional yang
telah memenuhi persyaratan diklat
fungsional
IKM pelayanan perijinan
IKM pelayanan kependudukan dan
pencatatan sipil
IKM pelayanan kesehatan
IKM pelayanan kartu kuning
IKM pelayanan KIR
Cakupan pelayanan pengadaan
barang dan jasa On line
IKM Pelayanan publik di Kecamatan
Cakupan pelayanan bencana
kebakaran
Tingkat waktu tanggap daerah
layanan wilayah manajemen
kebakaran
Tingkat kesiapan fasilitas dan
mobilitas pemadam kebakaran
Jumlah pengunjung perpustakaan
per tahun
Persentase penyelesaian tindak
lanjut hasil pengawasan internal
Terselesaikannya kasus/ pengaduan
masyarakat
Opini BPK

Kasus
%

50,00
80,00

0,15

100,00

100,00

100,00

%
%

80,21
80,63

%
%
%
%

78,22
81,55
76,63
100,00

%
%

75,50
100,00

Menit

18,00

90,00

Skor Evaluasi LAKIP

Bab II Perencanaan Kinerja

Orang

Target

9.001,00

100,00

100,00

WTP

WTP

Poin

60,00
25

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

Uraian Sasaran

Indikator Sasaran

Satuan

Target

rah yang akuntabel;

Skor Evaluasi LPPD

Poin

3,00

Tersusunnya dokumen
perencanaan
pembangunan yang
transparan dan
akuntabel;

RPJMD yang telah ditetapkan


dengan perda
RKPD yang telah ditetapkan dengan
perwal
Penjabaran Program RPJMD
kedalam RKPD
Dokumen perencanaan penataan
ruang teknis
Banjar Dalam Angka

Ada /
tidak
Ada /
tidak
%

Ada

100,00

100,00

Dok.

1,00

PDRB Kota Banjar

Dok.

1,00

Tersedianya data,
informasi dan statistik
pembangunan daerah;

Bab II Perencanaan Kinerja

Ada

26

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

A
tujuan

kuntabilitas Kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu instansi


pemerintah

untuk

mempertanggungjawabkan

keberhasilan/

kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan-

dan

sasaran-sasaran

pertanggungjawaban

secara

yang

periodik

telah
dengan

ditetapkan
tujuan

melalui

untuk

alat

mendorong

terciptanya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai salah satu


prasyarat untuk terciptanya pemerintahan yang baik dan terpercaya (good
governance dan clean government). Akuntabilitas Kinerja juga merupakan asas
yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan
penyelenggaraan

negara

harus

dapat

dipertanggungjawabkan

kepada

masyarakat dan rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai


dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

A.

CAPAIAN KINERJA

A.1. KERANGKA PENGUKURAN DAN EVALUASI KINERJA


Pengukuran

kinerja

mencakup

seluruh

kinerja

sasaran

yang

berdasarkan dokumen penetapan kinerja Pemerintah Kota Banjar Tahun 2014


ditargetkan

untuk

dicapai

dengan

cara

membandingkan

rencana

dan

realisasinya selanjutnya digunakan sebagai dasar penilaian keberhasilan dan


kegagalan pelaksanaan program/kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan
yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi Kota Banjar.
Pengukuran kinerja juga tidak terbatas kepada perbandingan saja tetapi sedapat
mungkin membandingkan antara capaian kinerja tahun yang dilaporkan dengan
tahun-tahun sebelumnya, atau dengan standar yang ada.
Proses pengumpulan data untuk capaian pengukuran kinerja Pemerintah
Kota Banjar dilakukan dengan mengumpulkan data kinerja dari masing-masing
Bab III Akuntabilitas Kinerja

27

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

OPD yang ditunjuk sebagai penanggung jawab penyedia data kinerja


berdasarkan sasaran-sasaran yang ingin dicapai, dan dari instansi lain yang
terkait seperti Badan Pusat Statistik (BPS), serta sumber data lainnya yang
terkait dengan capaian kinerja yang telah dicapai.
Pengukuran kinerja dilakukan terhadap sasaran-sasaran strategis
dengan masing-masing indikator kinerjanya yang ditetapkan dalam dokumen
Indikator Kinerja Utama kota Banjar Tahun 2014-2018. Rumus perhitungan
pencapaian kinerja yang digunakan adalah:
Semakin tinggi realisasi menunjukkan
pencapaian kinerja yang semakin baik
maka menghitung Tingkat capaian
kinerja digunakan rumus:

Semakin tinggi realisasi menunjukkan


semakin rendah pencapaian kinerja maka
menghitung Tingkat capaian kinerja
digunakan rumus:

x 100%
Capaian

kinerja

Pemerintah

Kota

) x 100%
Banjar

menggunakan

skala

pengukuran ordinal. Skala ordinal yang digunakan adalah sebagai berikut:


100%

Tercapai

< 100%

Tidak Tercapai

Analisis capaian kinerja difokuskan pada pencapaian kinerja yang


bernilai >100% dan <80%, di samping atas pencapaian kinerja lain yang
memerlukan penjelasan.
A.2.

PENGUKURAN DAN ANALISIS CAPAIAN KINERJA


Tahun 2015 merupakan tahun Kedua periode pembangunan 2014-2018

dan setiap target kinerja dalam perjanjian kinerja yang ditetapkan perlu diketahui
tingkat pencapaiannya pada akhir tahun anggaran. Sesuai target kinerja yang
telah ditetapkan dalam perjanjian kinerja tahun 2015, Pemerintah Kota Banjar
berupaya mencapai target kinerja yang telah ditetapkan tersebut sebagai bentuk
pertanggungjawaban

kepada

stakeholders.

Untuk

mengetahui

tingkat

ketercapaian (keberhasilan/kegagalan) dari setiap target kinerja yang ditetapkan


Bab III Akuntabilitas Kinerja

28

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

serta sebagai bahan evaluasi kinerja, diperlukan uraian dan analisis capaian
kinerja yang lengkap dan dapat dipertanggungjawabkan. Berikut ini disajikan
uraian tingkat ketercapaian dari seluruh sasaran strategis beserta indikator
kinerjanya serta realisasi anggaran yang digunakan dalam upaya pencapaian
target kinerja tersebut.dengan urutan masing-masing misi:

Sasaran dan Indikator Tahun 2015

MISI 4

28

MISI 3

12

10

MISI 2

24

MISI 1

66
0

10

20

30

40

50

60

SASARAN STRATEGIS

MISI 1
9

MISI 2
10

MISI 3
5

MISI 4
8

INDIKATOR KINERJA

66

24

12

28

70

Tabel III.1 Sasaran dan Indikator Sasaran Tahun 2015

1. MISI 1: Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)


Dalam

rangka

peningkatan

kualitas

sumber

daya

manusia

(SDM)

Pemerintah Kota Banjar menitikberatkan pada aspek terpenting kehidupan


didasarkan pada: (1) tingkat pendidikan yang memadai, (2) usia yang panjang
dan hidup sehat dan (3) standar hidup yang layak. Tingkat capaian kinerja
dengan sasaran meningkatnya kualitas SDM pada tahun 2015 diuraikan sebagai
berikut:

Bab III Akuntabilitas Kinerja

29

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

Pada

Misi

terdapat

sasaran

2
6 3%
9%

strategis dan 66 indikator sasaran.


Hasil

pengukuran

sebanyak

24

menunjukan

indikator

24
36%

15
23%

sasaran

melampaui target, 19 indikator sasaran


sesuai target, 15 indikator

sasaran
19
29%

tidak tercapai tapi lebih dari 80%, 6


indikator sasaran tidak tercapai dan 2
Melampaui Target
Tidak Tercapai > 80%

indikator sasaran tidak diukur.

Sesuai Target
Tidak Tercapai

2. MISI 2: Meningkatkan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE)


Dalam rangka peningkatan laju pertumbuhan ekonomi, Pemerintah Kota
Banjar menitikberatkan pada pelaksanaan pemberdayaan dan penguatan
ekonomi masyarakat dengan pemerataaan dan prinsip keadilan.
Melampaui
Target

Pada Misi 2 terdapat 10 sasaran


strategis dan 24 indikator sasaran.
Hasil

pengukuran

sebanyak
melampaui

menunjukan

indikator
target,

2
8%

sasaran
indikator

sasaran sesuai target, 3 indikator


sasaran tidak tercapai tetapi lebih

3
13%
6
25%

dari 80% dan 5 indikator sasaran


tidak tercapai dan

8
33%

5
21%

Sesuai
Target
Tidak
Tercapai >
80%
Tidak
Tercapai
Tidak diukur

2 indikator

sasaran tidak diukur.

3. MISI 3: Meningkatkan kualitas Lingkungan Hidup


Dalam rangka peningkatan kualitas lingkungan hidup, Pemerintah Kota
Banjar

Menitikberatkan

Bab III Akuntabilitas Kinerja

pada

isu

pemanfaatan

lingkungan

hidup

dan

30

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

kelestariannya

dengan

kegiatan

yang

menunjang

pada

Pembangunan

berwawasan lingkungan.
Pada

Melampaui
Target

Hasil

2
17%

Tidak
Tercapai >
80%

6
50%

terdapat

sasaran

pengukuran

sebanyak

menunjukan

indikator

sasaran

melampaui target, 2 indikator sasaran


sesuai target, 2 indikator sasaran tidak

2
16%

Tidak
Tercapai

strategis dan 12 indikator sasaran.

2
17%

Sesuai
Target

Misi

mencapai target tetapi melebihi 80%


dan 2 indikator tidak tercapai.

4. MISI 4: Meningkatkan Kesadaran dan Ketaatan Hukum Serta Tata kelola


pemerintahan secara profesional untuk menjamin terciptanya good
governance dan clean government
Pembangunan bidang hukum merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
proses penyelenggaraan good and clean governance. Oleh karena itu,
pembangunan bidang hukum merupakan salah satu kebijakan pembangunan
untuk mewujudkan pemantapan kinerja pemerintah daerah didukung dengan
pemberdayaan

aparatur

pemerintah

daerah

dalam

rangka

peningkatan

kompetensi dan profesionalismenya sehingga dapat memberikan pelayanan


prima kepada masyarakat.
Pada

Misi

terdapat

4
14%

sasaran

7
25%

strategis dan 28 indikator sasaran.


Hasil
sebanyak

pengukuran
7

menunjukan

indikator

sasaran

6
22%

melampaui target, 11 indikator sasaran

11
39%

sesuai target, 6 indikator sasaran tidak


mencapai target tetapi

melebihi 80%

dan 4 indikator sasaran tidak tercapai.

Bab III Akuntabilitas Kinerja

Melampaui Target
Tidak Tercapai > 80%

Sesuai Target
Tidak Tercapai

31

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

Secara rinci kinerja Pemerintah Kota Banjar Tahun 2015 disampaikan dan
tergambar dalam tingkat capaian sasaran melalui berbagai kegiatan sesuai
dengan program dan kebijakan yang telah dilaksanakan sebagaimana berikut:

Misi 1
1.

Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia


(SDM)

Sasaran: Meningkatnya cakupan dan kualitas layanan pendidikan dasar


Dari 15 Indikator Sasaran, 12 indikator sasaran mencapai target, 2 indikator

sasaran belum mencapai target dan 1 indikator sasaran belum bisa diukur
disebabkan karena perubahan standar pengukuran. Hasil pengukuran disajikan
pada tabel dibawah:
Tabel III.2 Hasil pengukuran cakupan dan kualitas layanan pendidikan dasar
Indikator Sasaran
1. APM SD/MI/SDLB
2. Angka Partisipasi Sekolah
(APS) Usia 7-12 Tahun
3. APM SMP/MTs/ SMPLB
4. Angka Partisipasi Sekolah
(APS) Usia 13-15 Tahun
5. Angka Putus Sekolah
SD/MI/SDLB
6. Angka Putus Sekolah
SMP/MTs/SMPLB
7. Tingkat Kelulusan SD/MI
8. Tingkat Kelulusan SMP/MTs
9. Nilai Rata-rata Ujian Nasional
SMP/MTs
10.Persentase SMP yang
memberikan tambahan jam
pelajaran
11.Angka Melanjutkan (AM) dari
SD/MI ke SMP/MTs
12.Sekolah unggulan akademik
jenjang SD
13.Sekolah unggulan akademik
jenjang SD
14.Sekolah unggulan akademik
jenjang SMP
15.Sekolah unggulan akademik
jenjang SMP

Bab III Akuntabilitas Kinerja

Sat.

Rencana

Capaian
%
94,57
100,02
102,87
103,14

Realisasi

Keterangan

%
%

94,55
99,74

Tercapai
Tercapai

%
%

93,86
106,20

94,15
113,54

100,31
106,91

Tercapai
Tercapai

0,02

0,021

97,09

0,20

0,32

62,27

%
%
%

100,00
100,00
6,47

100,00
100,00
56,37

100,00
100,00
-

100,00

100,00

100,00

Tidak
Tercapai
Tidak
Tercapai
Tercapai
Tercapai
Tidak
Diukur
Tercapai

100,00

115,89

115,89

Tercapai

Sekolah

1,00

1,00

100,00

Tercapai

Sekolah

1,00

1,00

100,00

Tercapai

Sekolah

1,00

1,00

100,00

Tercapai

Sekolah

1,00

1,00

100,00

Tercapai

32

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

Perbandingan capaian kinerja pada tahun 2015 dengan tahun 2014


menunjukan

peningkatan

yang

positif,

indikator

sasaran

mengalami

peningkatan sedangkan 4 indikator sasaran mengalami penurunan dan 3


indikator sasaran merupakan indikator sasaran baru.
Tabel III.3 Perbandingan kinerja cakupan dan kualitas layanan pendidikan dasar
Indikator Sasaran
1. APM SD/MI/SDLB
2. Angka Partisipasi Sekolah
(APS) Usia 7-12 Tahun
3. APM SMP/MTs/ SMPLB
4. Angka Partisipasi Sekolah
(APS) Usia 13-15 Tahun
5. Angka Putus Sekolah
SD/MI/SDLB
6. Angka Putus Sekolah
SMP/MTs/SMPLB
7. Tingkat Kelulusan SD/MI
8. Tingkat Kelulusan SMP/MTs
9. Nilai Rata-rata Ujian Nasional
SMP/MTs
10.Persentase SMP yang
memberikan tambahan jam
pelajaran
11.Angka Melanjutkan (AM) dari
SD/MI ke SMP/MTs
12.Sekolah unggulan akademik
jenjang SD
13.Sekolah unggulan Non
akademik jenjang SD
14.Sekolah unggulan akademik
jenjang SMP
15.Sekolah unggulan Non
akademik jenjang SMP

%
%

Tahun
2015
94,57
102,87

Tahun
2014
94,46
106,46

Meningkat
Menurun

Kondisi di
Th. 2018
94,79
99,80

%
%

94,15
113,54

93,92
106,52

Meningkat
Meningkat

94,11
106,35

0,03

0,03

Menurun

0,02

0,32

0,23

Menurun

0,02

%
%
%

100,00
100,00
56,37

100,00
100,00
6,78

Meningkat
Meningkat
-

100,00
100,00
6,53

100,00

100,00

Meningkat

100,00

115,89

117,35

Menurun

100,00

Sekolah

1,00

1,00

Meningkat

2,00

Sekolah

1,00

Baru

4,00

Sekolah

1,00

Belum
Ada
1,00

Meningkat

2,00

Sekolah

1,00

Baru

4,00

Satuan

Belum
Ada

Keterangan

a. Tingkat capaian indikator sasaran APM SD/MI pada Tahun 2015 adalah
100,02% dengan realisasi sebesar 94,57% atau melampaui target yang
direncanakan sebesar 94,55%. Dibandingkan dengan realisasi capaian tahun
2014 sebesar 94,46% pada tahun ini mengalami peningkatan sebesar 0,11%.
b. Tingkat capaian indikator sas52aran APS SD/MI pada Tahun 2015 adalah
103,14% dengan realisasi sebesar 102,87% atau melampaui target yang
direncanakan sebesar 99,74%. Dibandingkan dengan realisasi capaian tahun
2014 sebesar 106,46% pada tahun ini mengalami penurunan sebesar 3,59%.
Tabel III.4 APM SD/MI dan APS kelompok usia 712 tahun di Kota Banjar
Bab III Akuntabilitas Kinerja

33

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

No.

Uraian

Siswa 7 12 tahun
bersekolah di
TK/RA, SD/MI&
SMP/MTs

1.
APM SD/MI
2.
APS usia 7-12 tahun
19.552
Sumber: Dinas Pendidikan Kota Banjar

Siswa
SD/MI usia
7-12 th.

Jumlah
Penduduk
7-12 tahun

17.974

19.007
19.007

94,57
102,87

Angka Partisipasi Sekolah (APS) menunjukkan tingkat partisipasi penduduk


yang bersekolah. APS 100 persen merupakan kondisi ideal yang ingin
dicapai, terutama untuk pendidikan dasar 9 tahun (SD dan SLTP). Apabila
APS kurang dari 100 persen maka selisih angka tersebut menunjukkan
persentase penduduk yang tidak bersekolah pada setiap kelompok umur.
Secara umum APS di Kota Banjar termasuk baik untuk pendidikan dasar pada
kelompok umur 7-12 tahun. Kondisi yang ada menunjukan bahwa pada
jenjang SD terlihat APM sebesar 94,57 persen, berarti dari APS SD sebesar
102,87 persen dapat diartikan sebanyak 94,57 persen bersekolah di SD
sederajat sedangkan 8,3 persen bersekolah di SLTP atau kondisi lainnya.
Secara umum APM/APS di Kota Banjar termasuk baik untuk pendidikan dasar
pada kelompok umur tingkat SD/MI
c. Tingkat capaian indikator sasaran APM SMP/MTs pada Tahun 2015 adalah
100,31% dengan realisasi sebesar 94,15% atau melampaui target yang
direncanakan sebesar 93,86%. Dibandingkan dengan realisasi capaian tahun
2014 sebesar 93,92% tahun ini mengalami peningkatan sebesar 0,23%.
d. Tingkat capaian indikator sasaran Angka Partispasi Sekolah (APS) kelompok
usia 13-15 pada tahun 2015 adalah 106,91 dengan realisasi sebesar 113,54%
atau melampaui target yang direncanakan sebesar 106,20%. Dibandingkan
dengan realisasi capain tahun 2014 sebesar 106,52% tahun ini mengalami
peningkatan sebesar 7,02%.
Tabel III.5 APM dan APS SMP/MTs kelompok usia 13 15 tahun
Siswa 13 15
Siswa
tahun bersekolah
Jumlah
SMP/MTs
No.
Uraian
di SD/MI,
Pendudu
usia 13-15
SMP/MTs &
k
th.
SMA/SMK/MA
1. APM SMP/MTs
9.499
10.089
2.

APS usia 13-15 th.

Bab III Akuntabilitas Kinerja

11.455

10.089

94,15
113,5
4
34

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

Sumber: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Kondisi yang ada menunjukan bahwa pada jenjang SLTP terlihat APM
sesbesar 94,15 persen, berarti dari APS SD sebesar 113,54 persen,
sebanyak 94,15 persen bersekolah di SMP sederajat sedangkan 17,02
persen bersekolah di SLTA atau kondisi lainnya.
Secara umum APM/APS di Kota Banjar termasuk baik untuk pendidikan dasar
pada kelompok umur tingkat SLTP.
e. Tingkat capaian indikator sasaran angka putus sekolah tingkat SD/MI pada
tahun 2015 adalah sebesar 64,41% dengan realisasi sebesar 0,03% atau
belum mencapai target yang direncanakan sebesar 0,02%. Jumlah siswa
yang putus sekolah pada tahun 2015 sebanyak 5 orang dari 16.102 siswa.
Dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar 0,03% angka putus sekolah
menunjukan angka yang sama.
f. Tingkat capaian indikator sasaran angka putus sekolah tingkat SMP/MTs
pada tahun 2015 adalah 62,27%. Realisasinya sebesar 0,32% atau tidak
mencapai target yang direncanakan sebesar 0,20%. Pada tahun ini jumlah
anak putus sekolah mengalami kenaikan yang cukup besar, tercatat sebanyak
36 orang siswa dari 11.208 orang siswa mengalami putus sekolah.
Dibandingkan dengan tahun 2014 yang hanya 27 orang siswa tahun ini
mengalami penurunan yang signifikan dimana anak putus sekolah mengalami
kenaikan sebanyak 9 orang.
Pemerintah Kota Banjar sebenarnya telah berupaya untuk memecahkan
masalah putus sekolah disetiap jenjang dengan program dan kegiatan yang
dinilai mampu mengurangi angka putus sekolah. Beberapa dukungan
program dan kegiatan seperti pelaksanaan Bantuan Operasional Sekolah
(BOS)

Jenjang

SD/MI/SDLB

dan

SMP/MTS

Penyediaan

Dana

Pengembangan Sekolah Untuk SD/MI dan SMP/MTS yang membantu pihak


sekolah maupun siswa dalam pemenuhan kebutuhan operasional sekolah.
Sebagai upaya lebih lanjut dalam memecahkan masalah putus sekolah,
kedepan pemerintah Kota Banjar akan mencari solusi terbaik dengan langkah
awal yakni mencari penyebab utama masalah putus sekolah. Dapat
Bab III Akuntabilitas Kinerja

35

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

dimungkinkan putus sekolah diakibatkan oleh faktor masalah pelaksanaan


kebijakan yang kurang mengena pada sasaran, masalah biaya pendidikan
yang tidak memadai, faktor internal peserta didik itu sendiri seperti tidak
harmonisnya keluarga peserta didik tersebut atau diakibatkan karena
kurangnya minat anak tersebut untuk melanjutkan sekolah dan faktor
kenakalan anak itu sendiri.
g. Tingkat capaian indikator sasaran tingkat kelulusan SD/MI dan SMP/MTs
pada Tahun 2015 adalah 100%. Pada tahun ini jumlah seluruh siswa
dinyatakan lulus untuk tiap tingkatannya. Angka Kelulusan SD/MI dan
SMP/MTs dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel III.6 Angka Kelulusan SD/MI dan SMP/MTs tahun 2015.
No.
1.
2.
3.
4.

Jenjang

Peserta Ujian

SD
MI
SMP
MTs
Jumlah SD/MI
Jumlah SMP/MTs

Lulus

2.769
446
2.441
1169
3.215
3.610

Tdk Lulus

0
0
0
0
0
0

100
100
100
100
100
100

2.769
446
2.441
1169
0
0

Sumber: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Upaya yang dilaksanakan Pemerintah Kota Banjar adalah menitikberatkan


pada bagaimana memperkecil faktor-faktor yang ada di luar diri siswa yang
dapat mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan siswa lulus ujian nasional,
seperti lingkungan belajar di sekolah, lingkungan fisik tempat ujian
berlangsung, fasilitas/sarana dan prasarana yang dimiliki dan digunakan
siswa, situasi dan kondisi pada saat ujian berlangsung, dan juga masalah
teknis di sekolah.
Program dan kegiatan yang digulirkan lebih menekankan bagaimana
meningkatan

sarana

dan

prasarana

yang

memadai,

meningkatkan

kompetensi tenaga pendidik dan mendukung lingkungan fisik dan sosial yang
baik. Program kegiatan ini dirasa mampu dan cukup berhasil membuka
peluang yang sangat besar bagi siswa untuk berhasil dan lulus ujian.
h. Tingkat capaian indikator sasaran nilai rata-rata ujian nasional jenjang
SMP/MTs pada tahun 2015 belum diukur persentasenya. Hal ini didasarkan
Bab III Akuntabilitas Kinerja

36

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

pada ketentuan mengenai kriteria baru untuk kelulusan ujian sesuai dengan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 5 Tahun
2015 Tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik, Penyelenggaraan Ujian
Nasional,

dan

Penyelenggaraan

Ujian

Sekolah/Madrasah/Pendidikan

kesetaraan pada SMP/MTs atau yang sederajat dan SMA/MA/SMK atau yang
sederajat menggunakan rata-rata.
Sesuai peraturan yang berlaku, mulai tahun 2015 nilai rata-tara ujian nasional
jenjang SMP sederajat menggunakan nilai rata-rata berbeda dengan target
yang ditetapkan dalam RPJMD dengan poin. Nilai rata-rata ujian nasional
jejnang SMP sederajat di Kota Banjar pada tahun ini sebesar 56,37 dengan
kategori cukup berada pada interval nilai 50-70. Nilai rata-rata nilai Ujian
Nasional SMP sederajat di Kota Banjar pada tahun 2015 adalah sebagai
berikut:
Tabel III.7 Nilai rata rata UN SMP sederajat tahun 2015
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17

Nama Sekolah
SMP Negeri 1 Banjar
SMP Negeri 2 Banjar
SMP Negeri 3 Banjar
SMP Negeri 4 Banjar
SMP Negeri 5 Banjar
SMP Negeri 6 Banjar
SMP Negeri 7 Banjar
SMP Negeri 8 Banjar
SMP Negeri 9 Banjar
SMP Pasunda Banjar
SMP IT Al Fawaz Banjar
SMP Islam Langensari
SMP Muhammadiyah
SMP PGRI Langensari
SMP Al-Azhar Langensari
SMP Al Falah Langensari
SMP Plus Al Hilal
Nilai Rata-Rata UN

Rata-Rata UN
64,28
57,69
58,03
58,09
54,90
54,67
55,53
56,95
56,02
53,63
60,60
55,83
53,27
54,71
55,52
54,19
54,32
56,37

Sumber: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Persentase SMP yang memberikan tambahan jam pelajaran tahun 2015


capaianya mencapai 100% sesuai dengan target yang telah direncanakan.
Keberhasilan ini didukung oleh komitmen stakeholder dalam melaksanakan
program Tambahan jam pelajaran pendidikan agama islam bagi siswa SMP
Bab III Akuntabilitas Kinerja

37

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

yang dilaksanakan melalui kegiatan peningkatan keimanan dan ketaqwaan


pemuda sejumlah 18 sekolah jenjang SLTP dan seluruhnya dapat
melaksanakan program kegiatan tersebut.
i. Tingkat capaian indikator sasaran Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke
SMP/MTs adalah 115,89% dengan realisasi sebesar 115,89% atau melampaui

target yang direncanakan sebesar 100%.


Jumlah siswa yang melanjutkan ke jenjang SMP/MTs pada tahun 2015
tercatat sebanyak 3726 siswa sedangkan jumlah lulusan SD/MI tercatat
sebanyak 3215 siswa terdapat penambahan jumlah siswa sebanyak 511
siswa. Tingginya angka melanjutkan ke tingkat SD/MI atau SMP/MTs
dipengaruhi oleh banyaknya peserta didik dari luar wilayah Kota Banjar
(kabupaten Cilacap dan Kabupaten Ciamis) yang bersekolah di Kota Banjar.
Peningkatan

kualitas

dan

mutu

pendidikan

yang

dilaksanakan

oleh

Pemerintah Kota Banjar menjadikan salah satu daya tarik bagi siswa diluar
wilayah Kota Banjar untuk bersekolah di Kota Banjar.

Hal ini merupakan

pencapaian yang positif bagi Pemerintah Kota Banjar di bidang pendidikan


dasar karena telah mampu menyelenggarakan dan melaksanakan pelayanan
pendidikan yang memadai sehingga menarik minat peserta didik dari luar
wilayah Kota Banjar untuk bersekolah di Kota Banjar.
j. Tingkat capaian indikator sasaran sekolah unggulan akademik jenjang SD/MI
dan SMP/MTs adalah 100%. Pada tahun 2014 Pemerintah Kota Banjar telah
merealisasikan sebanyak 2 sekolah unggulan akademik yaitu SD Negeri 1
Banjar untuk tingkat SD dan SMPN 1 Banjar untuk tingkat SLTP dan tahun
2015 sesuai target yang direncanakan sebanyak 2 sekolah yaitu SDN 1
Sinartanjung untuk tingkat SD dan SMPN 2 Banjar untuk tingkat SLTP.
k. Tingkat capaian indikator sasaran sekolah unggulan non akademik jenjang
SD/MI dan SMP/MTs adalah 100%.
Pengembangan sekolah unggulan non akademik dapat direalisasikan sesuai
target. 2 (dua) sekolah unggulan non akademik yang ditetapkan adalah SDN
8 Banjar dan SMPN 5 Banjar dengan basis unggulan non akademik adalah
lingkungan hidup. Pada tahun mendatang Pemerintah Kota Banjar sedang
Bab III Akuntabilitas Kinerja

38

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

merencanakan sekolah unggulan non akademik yang lain dengan basis


unggulan yang berbeda yaitu sekolah unggulan non akademik berbasis
kesenian dan olahraga.
Pemerintah Kota Banjar sangat peduli terhadap peningkatan pendidikan
dasar dan akan terus berupaya memperbaiki kinerja yang masih belum tercapai
dan

mempertahankan

kinerja

yang

sudah

baik.

Langkah

yang

akan

dilaksanakan adalah mengoptimalkan pelaksanaan Program Wajib Belajar


Pendidikan Dasar 9 tahun. dengan dukungan kegiatan sebagai berikut:
- Penyelenggaraan BOS untuk SD/MI dari berbagai sumber sesuai ketentuan
yang berlaku.
- Pembangunan Ruang Kelas Baru dan rehabilitasi gedung sekolah untuk
memenuhi kebutuhan ruang belajar yang representatif.
- Pelaksanaan program kegiatan penambahan jam pelajaran pendidikan agama
islam bagi siswa di setiap jenjang
- Pembangunan sarana dan prasarana sekolah yang menunjang kepada
peningkatan sekolah unggulan baik unggulan akademik maupun non
akademik.
2.

Sasaran: Meningkatnya cakupan dan kualitas layanan pendidikan menengah.


Pengukuran terhadap cakupan dan kualitas layanan pendidikan menengah

memperoleh hasil : ada 8 Indikator sasaran, sebanyak 7 indikator (87,5%)


mencapai target dan 1 indikator (12,5%) tidak diukur oleh karena adanya
perubahan ketentuan pengukuran.
Tabel III.8 Hasil pengukuran cakupan dan kualitas layanan pendidikan menengah
Indikator Sasaran
1. APK SMA/SMK/MA/ SMALB
2. APM SMA/SMK/MA/ SMALB
3. Tingkat kelulusan SMA/SMK/
MA
4. Nilai Rata-rata Ujian Nasional
SMA/SMK/MA
5. Angka Melanjutkan SMP/MTS
ke SMA/SMK/MA
6. Persentase SMA yang
memberikan tambahan jam
pelajaran keagamaan

Bab III Akuntabilitas Kinerja

Satua
n

Rencana

Realisasi

Capaian
%

Keterangan

%
%
%

104,46
92,89
100,00

121,85
98,26
100,00

116,64
105,78
100,00

Tercapai
Tercapai
Tercapai

Nilai

7,26

58,61

100,00

148,06

148,06

Tidak
Diukur
Tercapai

100,00

100,00

100,00

Tercapai

39

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

Indikator Sasaran
7. Persentase SMK yang
memberikan tambahan jam
pelajaran keagamaan
8. Angka Putus Sekolah (APS)
SMA/SMK/MA

Satua
n

Rencana

Realisasi

Capaian
%

Keterangan

100,00

100,00

100,00

Tercapai

0,01

0,009

114,49

Tercapai

Perbandingan capaian kinerja pada tahun 2015 dengan tahun 2014


menunjukan peningkatan yang positif, 7 indikator mengalami peningkatan, 1
indikator belum diukur.
Tabel III.9 Perbandingan Kinerja Cakupan dan kualitas layanan pendidikan menengah
Indikator Sasaran
1.
2.
3.
4.
5.
6.

7.

8.

%
%
%
Nilai

Realisai
Th.2015
121,85
98,26
100,00
58,61

Realisasi
Th.2014
117,24
95,79
100,00
6,84

148,06

126,04

Meningkat
Meningkat
Meningkat
Tidak
Diukur
Meningkat

100,00

100,00

Meningkat

100,00

100,00

100,00

Meningkat

100,00

0,009

0,08

Meningkat

Satuan

APK SMA/SMK/MA/SMALB
APM SMA/SMK/MA/SMALB
Tingkat kelulusan SMA/SMK/ MA
Nilai Rata-rata Ujian Nasional
SMA/SMK/MA
Angka Melanjutkan SMP/MTS ke
SMA/SMK/MA
Persentase SMA yang
memberikan tambahan jam
pelajaran keagamaan
Persentase SMK yang
memberikan tambahan jam
pelajaran keagamaan
Angka Putus Sekolah (APS)
SMA/SMK/MA

Keterangan

Kondisi
Th.2018
104,61
93,10
100,00
7,29
100,00

a. Tingkat capaian indikator sasaran Angka Partisipasi Kasar (APK) pada tahun
2015 adalah 116,64% dengan realisasi sebesar 121,85% melampaui target
yang direncanakan sebesar 104,46%. Dibandingkan dengan realisasi capaian
tahun 2014 sebesar 117,24% pada tahun ini mengalami peningkatan sebesar
4,61%.
Tabel III.10 Angka Partisipasi Kasar Sekolah Menengah
No.
1
2
3
4

Kecamatan
Banjar
Pataruman
Langensari
Purwaharja
Jumlah

Penduduk
16-18th
3.037
3.230
3.007
1.158

SMA
2.200
967
-

10.432

3.167

Siswa SM/MA
SMALB
SMK
5
3.180
2
1.147
4
1.512
1.529
11

7.368

MA
674
53
754
-

Jumlah
SM
6.059
1.202
3.237
1.529

1.481

12.027

Sumber: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Bab III Akuntabilitas Kinerja

40

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

b. Tingkat capaian indikator sasaran Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK/


MA pada tahun 2015 adalah

105,78% dengan realisasi sebesar sebesar

98,26% atau melampaui target yang direncanakan sebesar 92,89%.


Dibandingkan dengan realisasi capaian tahun 2014 sebesar 95,79%
mengalami peningkatan sebesar 2,47%.
Tabel III.11 Angka Partisipasi Murni Jenjang SMA/AMK/MA Th. 2015
No.

Kecamatan

1
2
3
4

Banjar
Pataruman
Langensari
Purwaharja
Jumlah

Penduduk
16-18th

Siswa SM/MA
SMA

3.037
3.230
3.007
1.158
10.432

2.026
943
2.969

SMALB

SMK
-

MA

2.756
843
1.290
1.299
7.368

524
38
531
1.093

Jumlah
SM
5.361
881
2.764
1.299
10.250

Sumber: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

APM merupakan perbandingan jumlah siswa dengan jumlah penduduk pada


usia sekolah tertentu, sedangkan APK yaitu perbandingan jumlah siswa
dengan jumlah penduduk secara umum pada jenjang pendidikan tertentu.
Berhasilnya capaian APK dan APM didukung oleh tingginya lulusan SMP dari
luar wilayah Kota Banjar yang melanjutkan sekolah di jenjang SLTA yang ada
di wilayah Kota Banjar. Tentunya hal ini menjadi trend positif bagi dunia
pendidikan di Kota Banjar yang harus dipertahankan.
c. Tingkat capaian indikator sasaran tingkat kelulusan SMA/SMK/MA pada tahun
2015 adalah 100% atau mencapai target 100% sesuai dengan target yang
direncanakan.
Tabel III.12 Tingkat kelulusan SMA/SMK/MA pada tahun 2015
No.
1.
2.
3.

Jenjang
SMA
SMK
MA
Jumlah

Peserta Ujian

Lulus

Tidak Lulus

953
2.150
449

953
2.150
449

0
0
0

100
100
100

3.552

3.552

100

Sumber: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

d. Tingkat capaian indikator sasaran nilai rata-rata hasil ujian nasional pada
tahun 2015 belum diukur. Sesuai peraturan yang berlaku, mulai tahun 2015
nilai rata-tara ujian nasional jenjang SMA/SMK/MA menggunakan nilai rataBab III Akuntabilitas Kinerja

41

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

rata berbeda dengan target yang ditetapkan dalam RPJMD dengan poin. Nilai
rata-rata ujian nasional jejnang SMA/SMK/MA Kota Banjar pada tahun ini
sebesar 58,61 dengan kategori cukup berada pada interval nilai 50-70
(Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 5 Tahun
2015).
Tabel III.13 Nilai Rata-Rata Ujian Nasional
No.
1
2

Sekolah

5
13

Nilai Rata-Rata
UN
57,94
59,27

18

117,21

Jml

SMA
SMK

Keterangan
Tertinggi: 75,51 (SMAN 1 Banjar)
Terendah: 43,04 (SMA Al-Azhar)
Nilai Rata-Rata UN = 58,61

Sumber: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

e. Tingkat

capaian

indikator

sasaran

SMA/SMK/MA pada tahun 2015 adalah

Angka

Melanjutkan

SMP/MTS

ke

148,06% dengan realisasi sebesar

sebesar 148,06% atau melampaui target yang direncanakan sebesar 100%.


Dibandingkan dengan realisasi capaian tahun 2014 sebesar 126,04%
mengalami peningkatan sebesar 22,06%.
Angka SMP/MTS yang Melanjutkan ke SMA/SMK/MA pada tahun pelajaran
2015/2016 sebanyak 4.532 siswa, sedangkan jumlah kelulusan SMP/MTs
tahun 2015 sebanyak 3.061 siswa jadi capainnya 148,06%. Hal ini menjukan
capaian yang melebihi dari 100%, penambahan sebesar 48% merupakan
tambahan siswa baru yang berasal dari luar wilayah Kota Banjar. Tingginya
angka melanjutkan ke tingkat SMA/SMK/MA disebabkan oleh banyaknya
peserta didik dari wilayah Jawa Tengah maupun wilayah Kabupaten Ciamis
yang berbatasan langsung dengan Kota Banjar.
Hal ini merupakan salah satu gambaran keberhasilan Pemerintah Kota Banjar
di bidang pendidikan menengah telah berhasil menyelenggarakan dan
melaksanakan pelayanan pendidikan yang memadai sehingga menarik minat
peserta didik diluar wilayah Kota Banjar untuk bersekolah di Kota Banjar.
f. Tingkat capaian indikator sasaran Persentase SMA/SMK yang memberikan
tambahan jam pelajaran tahun 2015 adalah 100%, mencapai target yang
telah direncanakan. Keberhasilan ini didukung komitmen stakeholder yang
Bab III Akuntabilitas Kinerja

42

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

telah melaksanakan program penambahan jam pelajaran pendidikan agama


islam bagi siswa SMA dan SMK, dari jumlah 18 sekolah jenjang SLTA di Kota
Banjar, semua sekolah melaksanakan program tersebut berupa program
penambahan jam pelajaran pendidikan agama islam bagi siswa SMA dan
SMK dimaksudkan untuk membangun dan membina mentalitas siswa-siswi
dalam rangka meningkatkan kualitas SDM yang agamis dan berbudi luhur.
g. Tingkat capaian indikator sasaran putus sekolah (APS) SMA/SMK/MA pada
tahun 2015 adalah 114,9%. Realisasinya sebesar 0,009% atau mencapai
target yang direncanakan sebesar 0,01%. Jumlah siswa putus sekolah
jenjang SMA/SMK/MA pada tahun 2015 sebanyak 1 siswa dari seluruh siswa
sebanyak 11.449 siswa. Dibandingkan dengan tahun 2014 sebanyak 2 siswa
mengalami peningkatan menjadi 1 siswa saja.
3.

Sasaran: Meningkatnya kualitas layanan pendidikan non formal dan informal.


Pengukuran terhadap cakupan dan kualitas layanan pendidikan non formal

dan informal memperoleh hasil: ada 5 Indikator sasaran, sebanyak 2 indikator


(40%) mencapai/melampaui target yang telah direncanakan dan 3 indikator
(60%) tidak mencapai target.
Tabel III.14 Hasil Pengukuran Kualitas layanan pendidikan non formal dan informal
Capaian
Indikator Sasaran
Satuan Rencana Realisasi
Keterangan
%
1. Jumlah Warga Belajar
Orang
20,00
10,00
50,00
Tidak
Keaksaraan Fungsional
Tercapai
2. APK Paket A Setara SD

0,34

0,44

128,44

Tercapai

3. APK Paket B Setara


SMP

4,84

4,64

95,84

Tidak
Tercapai

4. APK Paket C Setara


SMA

10,91

6,56

60,10

Tidak
Tercapai

5. Penduduk yang berusia


>15 tahun melek huruf
(tidak buta aksara) /
AMH

99,08

99,13

100,05

Tercapai

Bab III Akuntabilitas Kinerja

43

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

Perbandingan capaian kinerja pada tahun 2015 dengan tahun 2014


menunjukan nilai kurang dan memerlukan perhatian dimana sebanyak 3
indikator mengalami peningkatan dan 2 indikator yang mengalami penurunan.
Perbandingan capaian kinerja pada tahun 2015 dengan tahun 2014 disajikan
dalam tabel berikut:

Tabel III.15 Perbandingan Capaian kualitas layanan pendidikan non formal dan informal
Realisasi Realisasi
Kondisi di
Indikator Sasaran
Satuan
Keterangan
2015
2014
Th.2018
1. Jumlah Warga Belajar
orang
10,00
20,00
Menurun
490,00
Keaksaraan Fungsional
2. APK Paket A Setara SD
%
0,44
0,44
Meningkat
0,40
3. APK Paket B Setara SMP
%
4,64
4,34
Meningkat
4,99
4. APK Paket C Setara SMA
%
6,56
10,28
Menurun
11,21
5. Penduduk yang berusia >15
%
99,13
99,13
Meningkat
99,11
tahun melek huruf (tidak buta
aksara)/AMH

a. Tingkat capaian indikator sasaran Jumlah Warga Belajar Keaksaraan


Fungsional pada tahun 2015 adalah 50 % dengan realisasi sebesar 50% atau
tidak mencapai target yang direncanakan sebesar 100%.
Pada tahun 2013 pencapaian jumlah warga belajar keaksaraan fungsional
adalah sebanyak 390 orang dan target di tahun 2018 sebanyak 490 orang.
Pemerintah Kota Banjar dimulai tahun 2014 merencanakan pada setiap
tahunnya sebanyak 20 orang warga yang mengikuti kegiatan warga belajar
buta aksara, maka secara kumulatif jumlah warga belajar keaksaraan
fungsional sampai dengan tahun ini sebanyak 30 orang (atau 420 orang
kumulatif tahun 2013). Secara teknis dilapangan pada tahun 2015
direncanakan ada 2 kelompok warga belajar buta aksara dimana setiap
kelompok diikuti oleh 10 orang warga belajar. Target 2 kelompok atau 20
orang yang direncanakan hanya dapat direalisasikan 1 kelompok atau 10
orang melalui kegiatan pembinaan P2WKSS.
Ketidakberhasilan ini dikarenakan belum optimalnya data pendukung
mengenai jumlah kelompok sasaran yang ditargetkan. Sulitnya memperoleh
Bab III Akuntabilitas Kinerja

44

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

data penduduk (>45 tahun) buta aksara yang valid berpengaruh terhadap
pembentukan kelompok warga belajar buta aksara. Tahun mendatang
Pemerintah Kota Banjar melalui instansi terkait akan memperbarui data
kelompok sasaran sehingga diketahui target sesunggunya warga buta huruf
yang ada dan mengoptimalkan sosialisasi untuk meningkatkan minat
penduduk buta huruf mengikuti pembelajaran pendidikan keaksaraan.
b. Tingkat capaian indikator sasaran Angka Partisipasi Kasar (APK) kesetaraan
baik paket a, paket b dan paket c tiga tahun terakhir dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Tabe III.16 Kumulatif capaian kinerja Angka Partisipasi Kasar (APK)
No
1.
2.
3.

Indikator

Realisasi
2013

Sat

APK Paket A
APK Paket B
APK Paket C

%
%
%

Realisasi
2014

0,30
4,74
10,71
kumulatif

0,32
4,34
10,28

Target
0,34
4,84
10,91

Tahun 2015
Realisasi Capaian
0,44
129,41
4,64
95,87
6,56
60,13
95.14

Sumber: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Tingkat capaian indikator sasaran Angka Partisipasi Kasar (APK) kesetaraan


paket A pada Tahun 2015 adalah 129,41% dengan realisasi sebesar 0,44%
melampaui target yang direncanakan sebesar 0,34%. Dibandingkan dengan
realisasi tahun 2014 sebesar 0,32%, pada tahun ini mengalami kenaikan
sebesar 0,12%
Tabel III.17 APK Menurut Jenjang SD/MI Sederajat Th.2015
No.
1
2
3
4

Kecamatan
Banjar
Pataruman
Langensari
Purwaharja
Jumlah

Penduduk
7-12 Tahun
5.567
5.852
5.298
2.290
19.007

Paket A
20
20
22
21
83

Keterangan
APK SD = Jml Siswa Paket A
Jml pddk usia 7-12
= 83/19.007
= 0,44

Sumber: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Tingkat capaian indikator sasaran Angka Partisipasi Kasar (APK) kesetaraan


paket B pada Tahun 2015 adalah 95,87% dengan realisasi sebesar 4,64%
atau

belum

mencapai

target

yang

direncanakan

sebesar

4,84%.

Dibandingkan dengan realisasi tahun 2014 sebesar 4,34% pada tahun ini
mengalami kenaikan sebesar 0,30%
Bab III Akuntabilitas Kinerja

45

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

Tabel III.18 APK Menurut Jenjang SMP/MTs Sederajat Th.2015


No.
1
2
3
4

Kecamatan
Banjar
Pataruman
Langensari
Purwaharja
Jumlah

Penduduk
13-15 Tahun
2.935
3.243
2.789
1.122
10.089

Paket B
115
170
60
123
468

Keterangan
APK SD = Jml Siswa Paket B
Jml pddk usia 13-15
= 468/10.089
= 4,64

Sumber: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Tingkat capaian indikator sasaran Angka Partisipasi Kasar (APK) kesetaraan


paket C pada Tahun 2015 adalah 60,13% dengan realisasi sebesar 6,56%
atau

belum

mencapai

target

yang

direncanakan

sebesar

10,91%.

Dibandingkan dengan realisasi tahun 2014 sebesar 10,28% pada tahun ini
mengalami penurunan sebesar 3,72%
Tabel III.19 APK Menurut Jenjang SMA/SMK/MA Sederajat Th.2015
No.
1
2
3
4

Kecamatan
Banjar
Pataruman
Langensari
Purwaharja
Jumlah

Penduduk
16-18 Tahun
3.037
3.230
3.007
1.158
10.432

Paket B
130
206
225
123
684

Keterangan

APK SD = Jml Siswa Paket C


Jml pddk usia 16-18
= 468/10.089
= 6,56

Sumber: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Belum berhasilnya capaian indikator sasaran Angka Partisipasi Kasar (APK)


kesetaraan paket B dan paket C bukan merupakan kegagalan dalam
pelayanan pendidikan non formal di Kota Banjar. Faktor meningkatnya
APK/APM/APS pendidikan dasar dan pendidikan menengah dan jumlah
angka putus sekolah masih dalam batas kewajaran berdampak pada
berkurangnya jumlah warga yang akan mengikuti program kesetaraan.
Tabel III.20 Angka Partisipasi Kasar (APK) Penduduk/Usia
No.
1.
2.
3.

Uraian
APK Paket A
APK Paket B
APK Paket C

Jml WB
83
474
638

7 - 12
18.856

Penduduk Usia
13 - 15

16 - 18

10.224
9.729

APK
0,44
4,64
6,56

Sumber: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Namun Pemerintah Kota Banjar akan berupaya melalui peningkatan


sosialisasi mengenai peran dan fungsi pendidikan kesetaraan melalui

Bab III Akuntabilitas Kinerja

46

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

PKBM/SKB serta meningkatkan motivasi terhadap orangtua siswa dan siswa


putus sekolah untuk mengikuti program kesetaraan.
c. Angka Melek Huruf (AMH) sebagai salah satu komponen dalam pencapaian
Indek Pendidikan (IP) pada setiap tahunnya mengalami kenaikan meskipun
persentasenya sangat kecil. Mengacu kepada data yang dikeluarkan oleh
BPS Kota Banjar pada tahun 2015 mencapai poin 99,13%.
4.

Sasaran: Meningkatnya kualifikasi, sertifikasi dan kompetensi tenaga pendidik.


Pengukuran terhadap kualifikasi, sertifikasi dan kompetensi tenaga

pendidik memperoleh hasil: ada 11 Indikator sasaran, sebanyak 3 indikator


(27,27%) melampaui target yang telah direncanakan, 2 indikator (18,18%)
sesuai dengan target yang direncanakan dan 6 indikator (54,55%) tidak
mencapai target.
Tabel III.21 Hasil Pengukuran Kualifikasi, sertifikasi dan kompetensi tenaga pendidik
Indikator Sasaran

Satuan

Rencana

1. Kualifikasi S-1 Guru TK


2. Kualifikasi S-1 Guru SD
3. Kualifikasi S-1 Guru SMP
4. Kualifikasi S-1 Guru SMA
5. Kualifikasi S-1 Guru SMK
6. Sertifikasi S-1 Guru TK
7. Sertifikasi S-1 Guru SD
8. Sertifikasi S-1 Guru SMP
9. Sertifikasi S-1 Guru SMA
10. Sertifikasi S-1 Guru SMK
11. Guru yang memenuhi
kualifikasi S1/D-IV

%
%
%
%
%
%
%
%
%
%
%

82,35
88,18
96,70
100,00
100,00
94,12
92,49
89,02
83,48
84,77
100,00

Realisasi
81,82
88,48
92,81
100,00
100,00
84,85
90,95
85,96
100,00
100,00
91,78

Keterangan

99,35
100,34
95,98
100,00
100,00
90,15
98,33
96,56
119,79
117,97
91,78

Tidak Tercapai
Tercapai
Tidak Tercapai
Tercapai
Tercapai
Tidak Tercapai
Tidak Tercapai
Tidak Tercapai
Tercapai
Tercapai
Tidak Tercapai

Perbandingan capaian indikator sasaran meningkatnya sertifikasi dan


kompetensi tenaga pendidik tahun 2014 s.d tahun 2015 , disajikan sebagai
berikut:
Tabel III.22 Perbandingan Kualifikasi, sertifikasi dan kompetensi tenaga pendidik
Indikator Sasaran

Satuan

1. Kualifikasi S-1 Guru TK


2. Kualifikasi S-1 Guru SD
3. Kualifikasi S-1 Guru SMP

%
%
%

Bab III Akuntabilitas Kinerja

Realisasi
2015
81,82
88,48
92,81

Realisasi
2014
93,33
87,47
91,28

Keterangan
Menurun
Meningkat
Meningkat

Kondisi di
Th.2018
Nn,
99,62
100,00
47

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

4. Kualifikasi S-1 Guru SMA


5. Kualifikasi S-1 Guru SMK
6. Sertifikasi S-1 Guru TK
7. Sertifikasi S-1 Guru SD
8. Sertifikasi S-1 Guru SMP
9. Sertifikasi S-1 Guru SMA
10. Sertifikasi S-1 Guru SMK
11. Guru yang memenuhi
kualifikasi S1/D-IV

%
%
%
%
%
%
%
%

100,00
100,00
84,85
90,95
85,96
100,00
100,00
91,78

100,00
100,00
90,00
91,42
83,56
86,13
77,50
91,11

Meningkat
Meningkat
Menurun
Menurun
Meningkat
Menurun
Menurun
Meningkat

100,00
100,00
97,06
99,90
99,82
99,89
99,89
100,00

a. Tingkat capaian indikator sasaran kualifikasi S-1 Guru pada jenjang SD, SMA
dan SMK telah mencapai target yang direncanakan, kecuali capaian kinerja
kualifikasi S-1 Guru TK dan SMP belum mencapai target yang direncanakan.
Sesuai data pegawai tahun 2015, jumlah tenaga pendidik PNSD di Kota
Banjar sebanyak 1.350 orang dengan jumlah tenaga pendidik yang memenuhi
kualifikasi 1.239 orang untuk seluruh jenjang. Secara kumulatif jumlah tenaga
pendidik di Kota Banjar mendekati angka yang diharapkan bahkan melebihi
pada jenjang SLTA.
Tabel III.23 Tenaga Pendidik yang Memenuhi Kualifikasi
Pendidikan Terakhir
No.
Jenjang
Jumlah Guru
< S -1
= S -1
S -1 >
1. TK
33
6
27
0
2. SD
729
84
636
9
3. SMP
292
21
239
32
4. SMA
136
0
110
26
5. SMK
160
0
147
13
Jumlah

1.350

111

1.159

80

Sumber: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

b. Tingkat capaian Indikator sasaran tenaga pendidik yang telah bersertifikat


untuk jenjang SMA dapat melampaui target yang diharapkan. Sedangkan
untuk jenjang TK, SD, SMP dan SMK belum dapat mencapai target yang
ditetapkan. Tetapi apabila dibandingkan dengan capaian tahun 2014 terdapat
peningatan walaupun sedikit.
Sesuai data pegawai tahun 2015, dari jumlah 1.350 tenaga pendidik PNSD
yang telah memenuhi sertifikasi sebanyak 1.182 orang atau 87,56 %. Data
selengkapnya dapat dilihat pada tebel berikut ini.

Bab III Akuntabilitas Kinerja

48

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

Tabel III.24 Jenjang Guru Bersertifikat


No.
1.
2.
3.
4.
5.

Jenjang

Jumlah Guru

TK
SD
SMP
SMA
SMK
Jumlah

33
729
292
136
160
1.350

Jumlah Guru
Bersertifikat
28
663
251
117
123
1.182

%
84,85
90,95
85,96
86,03
76,88
87,56

Sumber: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Belum optimalnya kualifikasi tenaga pendidik di Kota Banjar salah satu


penyebabnya adalah banyaknya guru yang memenuhi kualifikasi masuk masa
pensiun sedangkan penerimaan guru melalui Jalur CPNS kuota yang tersedia
jauh dari kebutuhan yang ada. Tahun mendatang optimalisasi pemenuhan
guru yang memiliki kualifikasi akan diprioritaskan pada pemenuhan kualifikasi
guru yang ada dan belum memenuhi kualifikasi melalui program pendidikan
lanjut dan pembinaan profesi guru. Program ini diharapkan menjadi alternatif
bagi peningkatan kualifikasi dan kompetensi guru dengan cara mendorong
dan memberikan tugas belajar atau izin belajar, baik di dalam maupun di luar
negeri bagi guru yang berprestasi.
Belum

tercapainya

target

sertifikasi

salahsatunya

disebabkan

oleh

keterbatasan kuota yang diberikan oleh pemerintah pusat dan jumlah tenaga
pendidik yang lulus dalam pelaksanaan PLPG ( Pendidikan dan Latihan
Profesi Guru) belum menerima SK kelusulan serta banyaknya guru yang
bersertifikat memasuki masa pensiun.
c. Tingkat capaian Indikator sasaran Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV pada
tahun 2015 adalah 91,77%. Realisasi pada tahun ini sebesar 91,77 belum mencapai
target yang direncanakan sebesar 100%. Tetapi apabila dibandingkan dengan

capaian tahun 2014 sebesar 97,11% pada tahun 2015 mengalami peningatan
walaupun sedikit.
Belum optimalya capaian ini berkaitan dengan soal daya tampung Lembaga
Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) terakreditasi yang sangat terbatas,
akses tempat kuliah yang sulit dijangkau oleh guru (sekolah akan kesulitan
dengan ditinggalkan oleh para guru yang berbondong-bondong pergi ke

Bab III Akuntabilitas Kinerja

49

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

kampus untuk kuliah) dan selain itu tidak semua LPTK di daerah memiliki
program studi sesuai keperluan sekolah, terutama program studi kejuruan
untuk SMK dan ketunaan untuk SLB. Pemerintah Kota Banjar masih mengkaji
dan menyiapkan solusi yang efektif dan efisien untuk memcahkan masalah
ini.

5.

Sasaran: Meningkatnya cakupan layanan PAUD


Pengukuran terhadap cakupan dan kualitas layanan PAUD memperoleh

hasil: ada 2 Indikator sasaran, sebanyak 1 indikator (50%) mencapai/melampaui


target yang telah direncanakan dan 1 indikator (50%) tidak mencapai target.
Tabel III.25 Hasil Pengukuran Cakupan layanan PAUD
Keterangan
Indikator Sasaran
Satuan
Rencana
Realisasi
%
1. APK TK/RA
%
27,85
27,32
98,08
Tidak
Tercapai
2. APK PAUD Non
%
39,72
48,31
121,62
Tercapai
Formal

Perbandingan capaian indikator sasaran Meningkatnya sertifikasi dan


kompetensi tenaga pendidik tahun 2015 dengan tahun 2014 , disajikan sebagai
berikut:
Tabel III.26 Perbandingan Kinerja cakupan layanan PAUD
Realisasi Realisasi
Indikator Sasaran
Satuan
Keterangan
2015
2014
1. APK TK/RA
%
27,32
24,84
Meningkat
2. APK PAUD Non Formal

54,90

47,33

Meningkat

a. Tingkat capaian indikator sasaran APK TK/RA pada tahun 2015 adalah
98,08% dengan realisasi sebesar 27,32% atau tidak mencapai target yang
direncanakan sebesar 27,85%. Jika dibandingkan capaian tahun 2015.
Terhadap capaian tahun 2014 dengan realisasi sebesar 24,84% tahun ini juga
mengalami peningkatan sebesar 2,48%. Kondisi ini ditunjukan dengan jumlah
angka usia 4-6 tahun yang bersekolah di TK/RA sebanyak 2.589 orang dari
jumlah penduduk usia 4-6 tahun sebanyak 9.478 orang.
Bab III Akuntabilitas Kinerja

50

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

No.
1
2
3
4

Tabel III.27 APK dan APM Jenjang TK/RA


Kecamatan
Penduduk
Siswa TK/RA
4-6 Thn
TK
RA
Banjar
2.723
330
472
Pataruman
3.002
334
593
Langensasr
2.550
166
373
Purwaharja
1.203
178
143
9.478

1.008

1.581

Jumlah
802
927
539
321
2.589

Sumber: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Salah satu penyebabnya tidak tercapainya target APK TK/RA adalah minat
masyarakat. Tidak tercapainya target salahsatunya diindikasikan karena minat
masyarakat Kota Banjar cenderung meningkat untuk menyekolahkan anaknya
ke pos PAUD yang menyelenggarakan juga program kegiatan Kelompok
Bermain (Kober).
b. Tingkat capaian indikator sasaran PAUD Non Formal pada tahun 2015 adalah
121.62%

dengan

realisasi

sebesar

48,31%

melampaui

target

yang

direncanakan sebesar 39,72%. Jika capaian tahun 2015 dibandingkan


terhadap capaian pada tahun 2014 sebesar 47,33% tahun ini mengalami
peningkatan sebesar 8,59%.
No.
1
2
3
4

Tabel III.28 APK dan APM Jenjang PAUD


Kecamatan
Penduduk
WB Pos PAUD
2-6 Thn
TPA
SPS
Kober
Banjar
4.408
33
1.711
231
Pataruman
4.664
49
1.835
390
Langensasr
4.173
1.485
503
Purwaharja
2.022
872
266
15.267

82

5.903

1.390

Jumlah
1.975
2.274
1.988
1.138
7.375

Sumber: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Kondisi ini menggambarkan bahwa lembaga PAUD Non Formal di Kota


Banjar dapat pada tahun 2015 telah melayani sebanyak 7.375 warga belajar
dari keseluruhan jumlah penduduk usia 26 tahun sebanyak 15.267 orang.
Peningkatan kualitas lembaga pendidikan usia dini oleh Pemerintah Kota
Banjar berhasil meningkatkan minat dan kesempatan para orang tua dengan
keadaan ekonomi sedang kebawah namun ingin memberikan pendidikan
anak usia sedini mungkin. Untuk lebih mengoptimalkan pencapaian kinerja
APK PAUD Formal dan Non Formal didukung oleh kegiatan sebagai berikut:
Bab III Akuntabilitas Kinerja

51

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

1) Penyelenggaraan Anak Usia Dini penduduk usia 2-6 tahun di 165 lembaga
2)
3)
4)
5)
6)
7)

PAUD
Penyelenggaraan Hari Anak Nasional untuk kegiatan publikasi pendidikan
anak usia dini di Kota Banjar.
Penyelenggaraan Lomba Pos PAUD.
Pelatihan kompetisi tenaga pendidik PAUD.
Bantuan rintisan PAUD yang di danai dari APBD Provinsi Jawa Barat
Bantuan akreaditas Lembaga PAUD.
Bantuan peningkatan mutu penduduk/tutor PAUD.

Sasaran: Meningkatnya pengetahuan perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat.


Pengukuran terhadap sasaran meningkatnya pengetahuan perilaku hidup
bersih dan sehat dimasyarakat memperoleh hasil: ada 4 Indikator sasaran dan
sebanyak 4 indikator mencapai target yang direncanakan.
Tabel III.29 Hasil Pengukuran meningkatnya pengetahuan perilaku hidup bersih dan
sehat di masyarakat
Capaian
Indikator Sasaran
Satuan Rencana Realisasi
Keterangan
%
1. Cakupan strata desa/kel
Desa/
8
8
100
Tercapai
siaga aktif (purnama +
Kel.
mandiri
2. Cakupan Desa /kelurahan
%
100
100
100
Tercapai
yang mengalami
KLB/bencana dilakukan
PE/Respon Cepat kurang
dari 24 jam
3. Cakupan pelayanan
%
100
100
100
Tercapai
kesehatan rujukan pasien
masyarakat miskin
4. Cakupan pelayanan
%
100
100
100
Tercapai
kesehatan dasar di
puskesmas dan
jaringannya

Perbandingan capaian indikator meningkatnya pengetahuan perilaku hidup


bersih dan sehat di masyarakat tahun 2015 dengan tahun 2014 disajikan
sebagai berikut:
Tabel III.30 Perbandingan Kinerja meningkatnya pengetahuan perilaku hidup bersih dan
sehat di masyarakat
Target
Realisasi Realisasi
Indikator Sasaran
Satuan
Ket
thn 2018
2014
2015
Desa/
5
8
Meningkat
15
1. Cakupan strata desa/kel siaga aktif
Kel.
(purnama + mandiri)
Bab III Akuntabilitas Kinerja

52

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

Indikator Sasaran

Satuan

2. Cakupan Desa /kelurahan yang


mengalami KLB/bencana dilakukan
PE/Respon Cepat kurang dari 24
jam
3. Cakupan pelayanan kesehatan
rujukan pasien masyarakat miskin
4. Cakupan pelayanan kesehatan
dasar di puskesmas dan
jaringannya

Target
Realisasi Realisasi
Ket
2014
2015
thn 2018
100
100
Meningkat
100

100

100

Meningkat

100

100

100

Meningkat

100

a. Tingkat capaian kinerja indikator sasaran Cakupan strata Desa/Kelurahan


siaga aktif ( purnama + mandiri) pada tahun 2015 sebesar 100% dengan
realisasi strata Desa/Kelurahan siaga aktif ( purnama + mandiri) sebanyak 8
Desa/Kelurahan sesuai dengan target yang direncanakan sebanyak 8
Desa/Kelurahan. Sampai dengan tahun 2013 di Kota Banjar telah terbentuk
24 desa/kelurahan siaga dan pada tahun 2014 ditingkatkan statusnya menjadi
purnama+mandiri sebanyak 5 desa/kelurahan melalui pengembangan sistem,
fasilitas dan sarana prasarana yang mendukung. Capaian indikator sasaran
Cakupan strata Desa/Kelurahan siaga aktif ( purnama + mandiri) sampai
dengan tahun 2015 menunjukan perkembangan yang positif, sesuai target
yang direncanakan pada tahun ini ada penambahan 3 desa/kelurahan siaga
aktif

purnama

mandiri)

sehingga

secara

kumulatif

menjadi

desa/kelurahan antara lain Desa Cibeureum, Desa Jajawar, Desa langensari,


Desa Karyamukti, Kel. Situbatu, Kel. Situbatu, Kel. Mekarsari, Kel. Banjar dan
Kel. Hegarsari. Pemerintah Kota Banjar akan melaksanakan program
kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun ini untuk menunjang
tercapainya

target

sebanyak

15

Desa/Kelurahan

siaga

aktif

(purnama+mandiri) di tahun 2018.


b. Tingkat capaian kinerja indikator sasaran cakupan Desa/Kelurahan yang
mengalami KLB/bencana pada tahun 2015 sebesar 100%. Seperti halnya
pada tahun 2014 pada tahun ini juga tidak ada kejadian bencana yang luar
biasa, jadi cakupan Desa/Kelurahan yang mengalami KLB/bencana dilakukan
PE/Respon Cepat kurang dari 24 jam capaiannya pelayanan pada
masyarakat tersebut 100%.
Bab III Akuntabilitas Kinerja

53

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

c. Tingkat capaian kinerja indikator sasaran cakupan pelayanan kesehatan


rujukan pasien masyarakat miskin pada tahun 2015 sebesar 100%.
Realisasinya sebesar 100% sesuai dengan target yang direncanakan sebesar
100%. Sama seperti halnya pencapaian di tahun 2014 sebesar 100%,
pencapaian pada tahun ini ditunjukan dengan realisasi jumlah kunjungan
masyarakat miskin yang difasilitasi dengan program jamkesda, program
banjar sehat dengan kartu banjar sehat dan program pengentasan kemiskinan
melalui surat keterangan tidak mampu (SKTM) melakukan kunjungan ke
puskesmas semua dapat dilayani.
Tabel III.31 Rujukan Pasien Puskesmas Se-Kota Banjar Tahun 2015
Kunjungan Melalui Jamkesmas-Kartu
Jumlah Jumlah
Banjar Sehat-SKTM
Pelayanan
No.
Puskesmas
Baru
Lama
L
P
L
P
L
P
1
Banjar 1
61
120
185
400
246
520
2
Banjar 2
130
259
130
259
3
Banjar 3
166
262
206
292
372
554
4
Langensari 2
37
66
363
368
400
434
5
Langensari 1
15
74
113
415
128
489
6
Pataruman 1
195
276
316
324
511
600
7
Pataruman 2
148
248
148
248
8
Pataruman 3
83
124
317
529
400
653
9
Purwaharja 1
2
3
91
203
93
206
10
Purwaharja 2
11
16
94
137
105
153
Jumlah
570
941
1.963
3.175
2.533
4.116
Jumlah Total
1.511
5.138
6.649
Sumber: Dinas Kesehatan

Pada penyelenggaraannya pelayanan rujukan diselenggarakan secara


horizontal maupun vertical dimana fasilitasi kesehatan telah menerapkan
sistem rujukan. Dalam menjalankan pelayanan kesehatan, fasilitas kesehatan
tingkat pertama dan tingkat lanjutan wajib melakukan sistem rujukan dengan
mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
d. Tingkat Capaian kinerja indikator sasaran cakupan pelayanan kesehatan
dasar di puskesmas dan jaringannya pada tahun 2015 adalah 100%.
realisasinya mencapai 100% atau mencapai target yang direncanakan
sebesar 100%. Sama seperti capaian pada tahun 2014 sebesar 100%,
ditahun 2015 tercatat ada 10 pusat kesehatan masyarakat yang ada di Kota
Bab III Akuntabilitas Kinerja

54

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

Banjar dan melayani kunjungan pasien BPJS/JKN (PBI) Kunjungan Melalui


Jamkesmas-Kartu Banjar Sehat-SKTM menunjukan angka 6.649 orang dapat
dilayanani semua. Keberhasilan pada tahun 2015 didukung juga oleh
keberhasilan penerapan jaringan online disemua puskesmas. Disamping itu,
meningkatnya kemandirian masyarakat melalui pemberdayaan dan kemitraan
untuk hidup sehat dalam lingkungan sehat melalui sasaran meningkatnya
partisipasi dan kemandirian masyarakat.
Dalam pembangunan kesehatan dapat meningkatnya capaian kinerja ini
didukung oleh kegiatan cakupan posyandu purnama dan mandiri, cakupan
jumlah Desa/Keluarahan yang terjangkau frekuensi radio, penyebaran
informasi media promkes dan terbentuknya KTR di berbagai tatanan. Adapun
kegiatan

yang

menunjang

dari

program

promosi

kesehatan

dan

pemberdayaan masyarakat meliputi: a) Pengembangan media promosi dan


informasi hidup sehat, b) Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat, c)
Pembinaan peran desa siaga, d) Pengembangan kawasan bebas asap rokok
6.

Sasaran: Meningkatnya kuantitas, kualitas dan fungsi sarana prasarana


kesehatan.

Pengukuran terhadap indikator sasaran meningkatnya kualitas, kuantitas


dan fungsi sarana prasarana kesehatan memperoleh hasil: ada 2 Indikator
sasaran, sebanyak 1 indikator (50%) mencapai target yang telah direncanakan,
1 indikator (50%) tidak mencapai target tetapi mengalami peningkatan dibanding
tahun 2013.
Tabel III.32 Capaian Indikator kualitas dan fungsi sarana parasarana kesehatan
Rencan
Capaian
Indikator Sasaran
Satuan
Realisasi
Keterangan
a
%
%
1. Persentase fasilitas
95,00
100,00
105,26
Tercapai
pelayanan kesehatan
(puskesmas/puskesm
as pembantu dan
jaringannya) yang
memenuhi standard.
2. Persentase failitas
pelayanan kesehatan
Bab III Akuntabilitas Kinerja

85,00

82,00

96,47

Tidak
tercapai
55

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

Indikator Sasaran

Satuan

Rencan
a

Realisasi

Capaian
%

Keterangan

(Rumah Sakit Umum


yang memenuhi
standar Kelas B Non
Pendidikan

Perbandingan capaian indikator sasaran meningkatnya kualitas dan fungsi


sarana parasarana kesehatan tahun 2014 s.d tahun 2015 , disajikan sebagai
berikut:
Tabel III.33 Perbandingan Capaian Indikator kualitas dan fungsi sarana
parasarana kesehatan
Indikator Sasaran

Satuan

Realisasi
2015

Realisasi
Keterangan
2014

1. Persentase fasilitas pelayanan


kesehatan (puskesmas/puskesmas
pembantu dan jaringannya) yang
memenuhi standard.
2. Persentase failitas pelayanan
kesehatan (Rumah Sakit Umum
yang memenuhi standar Kelas B
Non Pendidikan

100,00

100,00

Meningkat

82,00

72,00

Meningkat

a. Capaian kinerja Persentase fasilitas pelayanan kesehatan (puskesmas/


puskesmas pembantu dan jaringannya) yang memenuhi standard pada tahun
2015 sebesar 105,26% dengan realisasi 100% mencapai target yang
direncanakan sebesar 95%. Seperti halnya hasil capaian di tahun 2014
sebesar 100%, pada tahun ini Persentase fasilitas pelayanan kesehatan
(puskesmas/puskesmas

pembantu

dan

jaringannya)

yang

memenuhi

standard dapat dilaksanakan dengan target 10 Puskesmas dan tercapai


sebanyak 10 Puskesmas. Untuk mencapai target pelayanan kesehatan yang
memenuhi standar sebesar 100% di tahun 2018, Pemerintah Kota Banjar
merencanakan di tahun mendatang untuk mengembangkan pelayanan
kesehatan melalui peningkatan layanan UGD 24 jam di puskesmas dengan
target 2 puskesmas yaitu puskesmas langensari 2 dan puskesmas banjar 1.
b. Capaian kinerja Persentase fasilitas pelayanan kesehatan (Rumah Sakit
Umum yang memenuhi standar Kelas B Non Pendidikan pada tahun 2015
Bab III Akuntabilitas Kinerja

56

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

sebesar 96,47 dengan realisasi sebesar 82% belum mencapai target yang
direncanakan sebesar 85%. Dibandingkan dengan realisasi capain tahun
2014 sebesar 72%, tahun ini mengalami peningkatan sebesar 10,00%.
Belum berhasilnya capaian sasaran ini disebabkan antara lain : jumlah alatalat kesehatan sesuai standar masih belum terpenuhi karena keterbatasan
persediaan dipasaran dan belum terpenuhinya kualitas/kuantitas pendidikan
tenaga medis, perawat ataupun pegawai yang memfasililtasi kegiatan
tersebut.
Pemerintah Kota Banjar dalam meningkatkan kulitas pelayanan kesehatan
kepada seluruh lapisan masyarakat secara profesional dan bermutu masih
perlu meningkatkan sarana dan prasarana penunjang sesuai dengan standar.
Keberhasilan pencapaian sasaran ini di tahun mendatang akan didukung
dengan program-program diantaranya: program obat dan perbekalan
kesehatan, program pelayanan administrasi perkantoran, program pengadaan
peningkatan sarana prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/ rumah sakit
paru-paru/rumah sakit mata dan program pemeliharaan sarana dan
prasarana. Adapun sarana pelayanan kesehatan yang ada di Badan Layanan
Umum Rumah Sakit Umum Kota Banjar diantaranya:
a) Peningkatan Pelayanan IGD, Pelayanan rawat jalan, Pelayanan rawat inap
b) Peneingkatan Pelayanan rujukan, Pelayanan gizi, Pelayanan Ambulance,
Pemulasaraan jenazah,
c) Pembangunan dan Pengembangan Laboratorium, Radiologi, ICU, Bedah
sentral, Haemodialisa
d) Peningkatan Kapasitas IPAL
7.

Sasaran: Meningkatnya pemerataan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan.


Pengukuran terhadap sasaran meningkatnya pemerataan pelayanan

kesehatan dasar dan rujukan memperoleh hasil sebagai berikut: ada 14 Indikator
sasaran, sebanyak 7 indikator (50%) melampaui/mencapai target yang telah
direncanakan dan 7 indikator (50%) tidak mencapai target.
Tabel III.34 Capaian indikator meningkatnya pemerataan palayanan kesehatan dan
rujukan
Bab III Akuntabilitas Kinerja

57

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

Indikator Sasaran

Sat.

Rencana

1.Cakupan ketersediaan obat


esensial dan generik
2.Cakupan desa/kel UCI
3.Cakupan penemuan dan
penanganan penderita
penyakit TBC BTA +
4.Cakupan penemuan dan
penanganan
penderitapenyakit DBD
5.Cakupan Kunjungan Ibu
Hamil K4.
6.Cakupan Kunjungan Bayi
(B12)
7.Cakupan penjaringan anak
sekolah SD dan setingkat
8.Cakupan Pelayanan Nifas

100,00

95,08

Capaian
%
95,08

%
%

96,00
68,00

96,00
80,00

100,00
117,65

Tidak
Tercapai
Tercapai
Tercapai

100,00

100,00

100,00

Tercapai

Orang

3.548,00

3.467

97,72

Orang

82,54

29,63

SD/MI

11.137,0
0
113,00

100,00

100,00

Tidak
Tercapai
Tidak
Tercapai
Tercapai

84,00

77,95

95,22

80,00

85,83

107,29

Orang

314,00

3.467

90,76

Tidak
Tercapai

Kasus

3,00

4,00

75,00

Kasus
%

51,00
100,00

12,00
100,00

193,85
100,00

Tidak
Tercapai
Tercapai
Tercapai

30,00

6,11

20,35

9. Cakupan Komplikasi
Kebidanan yang ditangani
10. Cakupan Neonatal
dengan komplikasi yang
ditangani
11. AKI / 100.000 kelahiran
12. AKB / 1000 kelahiran
13. Cakupan Balita Gizi
Buruk mendapat
perawatan
14. Cakupan pemberian
makanan pendamping
ASI pada anak usia 6-24
bulan keluarga miskin

Realisasi

Keterangan

Tidak
Tercapai
Tercapai

Tidak
Tercapai

Perbandingan capaian indikator kualitas dan fungsi sarana parasarana


kesehatan tahun 2014 s.d tahun 2015 , disajikan sebagai berikut:
Tabel III.35 Perbandingan meningkatnya pemerataan palayanan kesehatan dan rujukan
Tahun
Realisasi
Indikator Sasaran
Satuan
Keterangan
2015
2014
1. Cakupan ketersediaan obat
%
95,08
95,90
Menurun
esensial dan generik
2. Cakupan desa/kel UCI
%
96,00
96,00
Meningkat
3. Cakupan penemuan dan
%
80,00
92,90
Menurun
penanganan penderita penyakit
TBC BTA +

Bab III Akuntabilitas Kinerja

58

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

4.

5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.

Tahun
2015
100,00

Realisasi
2014
100,00

Orang

80,50

3598,00

Menurun

Orang
SD/MI

82,54
100,00

2832,00
112,00

Meningkat
Meningkat

%
%

77,95
85,83

81,00
88,90

Menurun
Menurun

Orang

285,00

216,00

Meningkat

Kasus
Kasus
%

75,00
12
100,00

4,00
33,00
100,00

Meningkat
Meningkat
Meningkat

6,11

17,00

Menurun

Indikator Sasaran

Satuan

Cakupan penemuan dan


penanganan penderitapenyakit
DBD
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil
K4
Cakupan Kunjungan Bayi (B12)
Cakupan penjaringan anak sekolah
SD dan setingkat
Cakupan Pelayanan Nifas
Cakupan Komplikasi Kebidanan
yang ditangani
Cakupan Neonatal dengan
komplikasi yang ditangani
AKI / 100.000 kelahiran
AKB / 1000 kelahiran
Cakupan Balita Gizi Buruk
mendapat perawatan
Cakupan pemberian makanan
pendamping ASI pada anak usia 624 bulan keluarga miskin

Keterangan
Meningkat

a. Tingkat capaian indikator sasaran cakupan ketersediaan obat esensial dan


generik pada tahun 2015 adalah 95,08% dengan realisasi ketersedian obat
esesnsial sebanyak 117 jenis obat dari target sebanyak 122 dan obat generik
sebanyak 115 dari target sebanyak 122

jenis obat. Ketidakberhasilan ini

disebabkan fluktuatif harga obat dan terbatasnya ketersediaan beberapa jenis


obat dipasaran yang berdampak tidak terpenuhinya pengadaan obat sesuai
kebutuhan.
b. Realisasi capaian indikator sasaran Desa/Keluarahan UCI pada tahun 2015
sebesar 96% atau mencapai target yang telah direncanakan sebesar 96%
dan Tingkat capaian kinerjanya sebesar 100%.
Tabel III.36 Desa Mencapai Target UCI Tahun 2015
UCI 80%
No.

Desa/Kel.

BCG

Polio 4

DPT/H
B/HIB3

Campak

UCI

Non
UCI

PKM Banjar 1

94,59

101,54

101,93

85,33

100

PKM Banjar 2

89,63

81,48

81,48

93,33

100

PKM Banjar 3

91,13

97,54

98,09

86,49

100

PKM Purwaharja 1

89,75

90,81

90,81

80,30

100

PKM Purwaharja 2

80,12

97,66

97,66

92,98

100

Bab III Akuntabilitas Kinerja

59

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

PKM Pataruman 1

83,54

96,52

96,52

83,86

100

PKM Pataruman 2

90,23

93,75

93,75

81,25

100

100

PKM Langensari 1

91,30

90,37

90,37

84,81

100

PKM Langensari 2

94,02

91,49

91,49

84,96

100

10

PKM Langensari 3

87,10

83,87

84,68

82,74

100

89,83

92,37

92,63

84,89

96

Jumlah

24

Sumber: Dinas Kesehatan

Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) adalah


Desa/Kelurahan dimana 80% dari jumlah bayi yang ada di desa tersebut
sudah mendapat imunisasi dasar lengkap dalam waktu satu tahun. Jumlah
Desa/Kelurahan di Kota Banjar sebanyak 25 Desa/Kelurahan, namun pada
tahun 2015 Pemerintah Kota Banjar menargetkan 24 Desa/Keluarahan
mencapai target UCI (Universal Child Imunnization) saja atau hanya 96% dan
pada pelaksanaannya dapat diwujudkan sebanyak 24 Desa/Kelurahan
c. Tingkat

capaian

kinerja

indikator

sasaran

cakupan

penemuan

dan

penanganan penderita penyakit TBC BTA (+) pada tahun 2015 sebesar
117,65% atau melampaui target yang direncanakan. Realisasi capaian
Indikator sasaran cakupan penemuan dan penanganan penderita TBC BTA
(+) sebesar 80% melebihi target yang direncanakan sebesar 68%.
Pencapaian kinerja cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit
TBC BTA (+) dua tahun ini (tahun 2014 dan 2015) menunjukan
perkembangan yang positif dengan ditunjukan oleh perbandingan temuan dan
penanganan berada pada posisi 80% dengan kata lain pelaksanaan kinerja
dalam melakukan penemuan dan penanganan telah sesuai mekanisme yang
dijalankan dengan dukungan program kegiatan yang dilaksanakan oleh
instansi terkait sehingga pemenuhan target di tahun 2018 sebesar 75%
sangat mungkin dapat dicapai. Angka penemuan pasien baru TB BTA positif
atau Case Detection Rate (CDR) adalah persentase jumlah penderita baru TB
BTA positif yang ditemukan dibandingkan dengan jumlah perkiraan kasus
baru TB BTA positif dalam wilayah tertentu dalam waktu satu tahun
Tabel III.37 Penemuan Pasien TB Per UPK Tahun 2015
No.

Nama UPK

Kasus Baru
L
P
Total

Bab III Akuntabilitas Kinerja

Kambuh
P
Total

Keterangan

60

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
12

Banjar 1
Banjar 2
Banjar 3
Purwaharja 1
Purwaharja 2
Pataruman 1
Pataruman 2
Pataruman 3
Langensari 2
Langensari 1
RSUD Banjar

8
2
10
12
4
19
2
9
11
8
30

3
2
7
1
0
2
4
5
5
7
13

Jumlah

11
4
17
13
4
21
6
14
16
15
43

0
1
0
0
0
2
0
0
0
0
2

164

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2

0
1
0
0
0
2
0
0
0
0
4

Target BTA (+) :


107/100,000 x Jml Pddk
adalah 205 Kasus
Realisasi:
164 x 100% = 80%
205

Sumber: Dinas Kesehatan

d. Tingkat capaian kinerja indikator sasaran Cakupan penemuan dan penanganan


penderita penyakit DBD pada tahun 2015 sebesar 100% atau mencapai target yang
telah direncanakan sebesar 100% dan Tingkat capaian kinerja sebesar 100%.
Jumlah kasus DBD yang terjadi di Kota Banjar sebanyak 75 Kasus dan dapat
ditangani sebanyak 75 kasus.
Tabel III.38 Kasus DBD Dalam 1 Tahun (Tahun 2015)
No.

Nama UPK

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Banjar 1
Banjar 2
Banjar 3
Purwaharja 1
Purwaharja 2
Pataruman 1
Pataruman 2
Pataruman 3
Langensari 2
Langensari 1
Jumlah

Kasus
7
1
33
7
6
8
0
6
3
4
75

IR/100.000 Pddk
48,954
10,971
97,552
51,177
59,160
38,986
22,481
9,264
15,720

Jml Pddk
14.299
9.115
33.828
13.678
10.142
20.520
14.212
26.689
32.385
25.446
200.314

Jml Kasus
di PE
7
1
33
7
6
8
0
6
3
4
75

Jml Kasus
di Fog
4
0
18
1
6
3
0
1
0
2
35

Sumber: Dinas Kesehatan

e. Tingkat capaian kinerja indikator sasaran cakupan kunjungan ibu hamil K4


pada tahun 2015 sebesar 80,50%. Realisasi capaian Indikator sasaran
cakupan kunjungan ibu hamil K4 sebanyak 3.467 orang dari jumlah ibu hamil
sebanyak 4307 orang.
Cakupan kunjungan ibu hamil K-4 adalah cakupan Ibu hamil yang telah
memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar paling sedikit 4 kali
di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Indikator ini mengukur
kemampuan manajemen program KIA dalam melindungi ibu hamil sehingga
Bab III Akuntabilitas Kinerja

61

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

kesehatan janin terjamin melalui penyediaan pelayanan antenatal. Sesuai


tabel, nilai kunjungan ibu hamil K4 sebesar 80,50%, ketentuan dalam
pedoman SPM bidang kesehatan tahun 2009 Depkes RI 2009 menyatakan
bahwa cakupan atau target K1 dan K4 yang diharapkan berkisar antara 8095%, sebaliknya standar cakupan ibu hamil yang ditoleransi mangkirnya
(default toleration) normalnya berkisar 5-20%, bila standar cakupan pelayanan
dan toleransi mangkir ini tidak terpenuhi, maka pada dasarnya pelaksanaan
program ANC (Antenatal Care) sangat jelek dan tidak terkendali.
Tabel III.39 Data Kunjungan Bumil Tahun 2015
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Nama UPK
Banjar 1
Banjar 2
Banjar 3
Purwaharja 1
Purwaharja 2
Pataruman 1
Pataruman 2
Pataruman 3
Langensari 1
Langensari 2
Jumlah

Bumil
296
162
812
334
226
393
284
562
603
635
4307

K1
Abs
252
144
804
323
203
381
246
510
638
530
4031

K4
%
85,1
88,9
99,0
96,7
89,8
96,9
86,6
90,7
105,8
83,5
93,6

Abs
234
119
732
311
141
294
212
400
539
485
3467

%
274,9
133,9
739,3
321,6
157,0
303,3
244,7
440,8
509,4
581,1
80,50

Sumber: Dinas Kesehatan

Secara persentase, kinerja Pemerintah Kota Banjar untuk cakupan kunjungan


ibu hamil K4 adalah tercapai sebab standar cakupan pelayanan masih berada
dalam kisaran standar yang diharapkan.
f. Tingkat capaian kinerja indikator sasaran cakupan kunjungan bayi B 12 pada
tahun 2015 adalah 29,63 % dengan realiasasi jumlah kunjungan bayi
sebanyak 3.300 bayi tidak mencapai target yang direncanakan sebanyak
11.137 bayi. Capaian kinerja pada tahun ini sebenarnya lebih meningkat
dibandingkan dengan tahun 2014 yang hanya mampu melanyani kunjungan
bayi sebanyak 2.832 bayi.
Ketidakberhasilan ini diakibatkan karena terlalu besarnya penetapan target
yang harus dicapai dan berbanding terbalik dengan jumlah kelahiran bayi tiap
tahunnya dengan kisaran 3500 sampai 4000 bayi lahir. Sebagai bahan
Bab III Akuntabilitas Kinerja

62

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

perbaikan di tahun mendatang, memandang perlu peninjauan kembali target


yang direncanakan melalui kajian dan formula perhitungan kunjungan bayi
sehingga

diperoleh

nilai

dipertanggungjawabkan.

target

yang

Perubahan

target

lebih

realistis

yang

lebih

dan
realistis

dapat
akan

dilaksanakan melalui pelaksanaan reviu dan revisi RPJMD. Disamping itu


optimalisasi terhadap operasional kunjungan bayi melalui kegiatan imunisasi
lengkap dan SDI DTK yang apabila salahsatunya tidak terpenuhi akan
mengurangi kriteria kunjungan bayi.
g. Tingkat capaian kinerja indikator sasaran cakupan penjaringan anak SD/MI
pada tahun 2015 adalah 100% dengan realisasi sebesar 100% atau mencapai
target yang telah direncanakan sebesar 100%. Indikator sasaran cakupan
penjaringan anak SD/MI di Kota Banjar berjumlah 113 sekolah dan semuanya
melaksanakan program tersebut.
h. Tingkat capaian indikator sasaran cakupan pelayanan nifas pada tahun 2015
adalah 95,22 dengan realisasi sebesar 79,98% atau belum mencapai target
yang telah direncanakan sebesar 84%. Cakupan pelayanan nifas adalah
pelayanan kepada ibu & neonatal pada masa 6 jam sampai dengan 42 hari
pasca persalinan sesuai standar. Angka absolut ibu nifas yang telah
memperoleh 3 kali pelayanan nifas pada tahun 2015 hanya bisa direalisaikan
sebanyak 3.236 orang dari total jumlah ibu yang melaksanakan persalinan
sebanyak 4.151 orang. Ketidakberhasilan capaian ini diindikasikan oleh
banyaknya ibu melahirkan di tempat pelayanan atau di ibu bidan dan tidak
sampai tuntas melakukan kunjungan tetapi meminta untuk terus pulang ke
tempat domisilinya.
Tabel III.40 Kunjungan Nifas (KF) tahun 2015
No.
1
2
3
4
5
6
7

Nama UPK
Banjar 1
Banjar 2
Banjar 3
Pataruman 1
Pataruman 2
Pataruman 3
Purwaharja 1

Bab III Akuntabilitas Kinerja

Bulin
291
154
752
378
272
562
317

KF1
Abs
241
112
636
278
225
409
251

KF2
%
82,8
72,7
84,6
73,5
82,7
72,8
79,2

Abs
240
114
636
276
223
401
251

KF3
%
82,5
74,0
84,6
73,0
82,0
71,4
79,2

Abs
242
114
636
275
227
372
251

%
83,2
74,0
84,6
72,8
83,5
66,2
79,2
63

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

8
9
10

Purwaharja 2
Langensari 1
Langensari 2
Jumlah

190
600
635
4151

143
533
492
3320

75,3
88,8
77,5
80,0

149
523
488
3301

78,4
87,2
76,9
79,5

144
513
462
3236

75,8
85,5
72,8
78,0

Sumber: Dinas Kesehatan

i. Tingkat capaian kinerja indikator sasaran komplikasi kebidanan yang


ditangani pada tahun 2015 adalah 107,29%. Realisasi pada tahun 2015
dicapai sebesar 85,83% atau melampaui target yang direncanakan sebesar
80% dan ada penurunan sebesar 3,07% bila dibandingkan dengan realisasi
tahun 2014.
Tabel III.41 Data Komplikasi Kedidanan ditangani (PK)
No.

Nama UPK

Bumil

Bulin

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Banjar 1
Banjar 2
Banjar 3
Pataruman 1
Pataruman 2
Pataruman 3
Purwaharja 1
Purwaharja 2
Langensari 1
Langensari 2
Jumlah

296
162
812
334
226
393
284
562
603
635
4307

291
154
752
378
272
562
317
190
600
635
4151

Komplikasi Kebidanan ditangani PK


Abs
%
57
96,3
26
80,2
137
84,4
75
95,4
51
89,8
86
76,5
48
71,9
32
70,8
107
88,7
120
94,5
739
85,8

Sumber: Dinas Kesehatan

Tahun 2015 Pemerintah Kota Banjar menetapkan indikator sasaran ini sesuai
target ideal secara nasional dengan perhitungan jumlah seluruh Ibu hamil
dengan komplikasi di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama,
dihitung berdasarkan angka estimasi 20% dari total ibu hamil atau tingkat
capaian 80%. Keberhasilan penanganan komplikasi kebidanan ditunjukan
oleh angka penangan sebesar 85,8% yang menggambarkan sebuah
pencapaian yang positif karena secara mekanisme dan aspek pendukung lain
dalam pelayannan kesehatan sudah berjalan sebagaimana mestinya. Dengan
rumus sebagai berikut :
Jumlah komplikasi kebidanan yang mendapat penanganan difinitif di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu x 100 739 x 100 = 85,83%
Jumlah ibu dengan komplikasi kebidanan di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama

861

j. Capaian Kinerja Cakupan neontal dengan komplikasi yang ditangani pada


tahun 2015 sebesar 90,75% dengan realisasi 285 orang atau belum mencapai
Bab III Akuntabilitas Kinerja

64

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

dari target yang direncanakan sebesar 314 orang. Dibandingkan dengan


tahun 2014 sebanyak 216 orang pada tahun ini ada peningkatan penanganan
sebanyak 79 orang.
Ketidakberhasilan ini di indikasikan karena dalam pencatatan jenis atau
klasifikasi kompilasi neonatus masuk pada klasifikasi komplikasi MTBM, maka
perlu diadakan analisis, perbaikan secara administratif dalam melaksanakan
pendataan dan penyiapan tenaga pendataan yang handal.
k. Tingkat capaian kinerja indikator sasaran Angka Kematian Ibu per 100.000
kelahiran pada tahun 2015 sebesar 75%. Jumlah kematian ibu pada tahun ini
sebanyak 4 kasus melebihi target yang direncanakan sebesar 3 kasus dan
bila dibandingakan dengan tahun 2014 capaian indikator sasaran ini belum
meningkat.
Angka Kematian Ibu (AKI) adalah banyaknya kematian perempuan pada saat
hamil atau selama 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lama
dan

tempat

persalinan,

yang

disebabkan

karena

kehamilannya

atau

pengelolaannya, dan bukan karena sebab-sebab lain, per 100.000 kelahiran


hidup. Angka kematian ibu
penting.

merupakan indikator kesehatan yang cukup

Angka kematian ibu

diketahui dari jumlah kematian karena

kehamilan, persalinan dan ibu nifas per jumlah kelahiran hidup di wilayah
tertentu dalam waktu tertentu.
Tabel III.42 Kematian Ibu dan Penyebabnya
No.

Nama UPK

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Banjar 1
Banjar 2
Banjar 3
Pataruman 1
Pataruman 2
Pataruman 3
Purwaharja 1
Purwaharja 2
Langensari 1
Langensari 2

Jumlah
kematian
Ibu
2
1
0
0
0
0
0
0
1
0

Jumlah

Bab III Akuntabilitas Kinerja

Penda
rahan

Hiper
tensi

Sebab Kematian Ibu


In
feksi

Abor
tus

GGN
Sistem

GGN
Meta

Lain

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

1
0
0
0
0
0
0
0
0
0

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

1
1
0
0
0
0
0
0
1
0

Jml Bayi
Lahir
Hidup
243
116
634
278
224
404
253
140
527
490

3309
65

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

Sumber: Dinas Kesehatan

Ketidakberhasilan dalam pencapaian kinerja ini diakibatkan oleh terlambatnya


kedatangan pasien untuk segera ditangani.
l. Capaian indikator sasaran Agka Kematian Bayi per 1000 kelahiran pada
tahun 2015 sebesar 425%. Realisasi Agka Kematian Bayi

per 100.000

kelahiran pada tahun 2015 menunjukan angka kejadian hanya 12 kasus dari
target yang direncanakan sebesar 51 kasus, dengan kata lain angka capaian
dengan perkiraan lebih kecil

jumlahnya sehingga dalam target kinerjanya

lebih baik.
Tabel III.43 Data Kelahiran Bayi Per UPK Tahun 2015
No.

Nama UPK

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Banjar 1
Banjar 2
Banjar 3
Pataruman 1
Pataruman 2
Pataruman 3
Purwaharja 1
Purwaharja 2
Langensari 1
Langensari 2

Jumlah
Bayi Lahir
Hidup
243
116
634
278
224
404
253
140
527
490

Jumlah
Bayi Lahir
Mati
2
0
5
2
2
6
0
3
13
5

3309

38

Jumlah

Keterangan

IMR

= Mo/L x 1000
= 38/3309 x 1000
= 11,48

Mo

Jumlah kematian umur


kurang dari 1 tahun
Jumlah kelahiran

Sumber: Dinas Kesehatan

Dibandingkan denga tahun 2014, realisasi capaian indikator sasaran Agka


Kematian Bayi per 100.000 kelahiran pada tahun 2015 lebih meningkat lagi,
tercatat pada tahun 2014 menunjukan angka kejadian sebanyak 33 kasus dari
target sebesar 52 kasus.
m. Capaian Kinerja Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan pada tahun
2015 sebesar 100% sesuai dari target yang direncanakan sebesar 100%.
Tabel III.44 Penanganan Bayi dan Balita Gizi Buruk
No.
1

Uraian
Balita Gizi Buruk
a. Tanpa gejala
Klinis
b. Marasmus
c. Kwashiorkor
d. Marasmic Kwashiorkor

Bab III Akuntabilitas Kinerja

Bulan

Total

10

11

12

0
0
0

0
0
0

0
0
0

0
0
0

0
0
0

0
0
0

0
0
0

0
0
0

0
0
0

0
0
0

0
0
0

0
0
0

0
0
0

66

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

2
3

Balita gizi buruk


yang ditangani
Balita gizi buruk
yang meninggal

Sumber: Dinas Kesehatan

Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan adalah balita gizi buruk yang
ditangani di sarana pelayanan kesehatan sesuai tatalaksana gizi buruk di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Pencapaian ini diharapkan dapat
terwujud setiap tahunnya mengingat bayi dibawah umur lima tahun di Kota
Banjar tidak ada yang bergizi buruk maka angka kematian bayi dari tahun
ketahunnya semakin berkurang.
n. Tingkat capaian kinerja cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada
anak usia 6-24 bulan keluarga miskin pada tahun 2015 sebesar 30,83%.
Pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga
miskin pada tahun 2015 menunjukan angka 7% atau 46 balita dari jumlah
target 30% atau 150 bayi. Cakupan pemberian makanan pendamping ASI
pada anak usia 624 bulan keluarga miskin adalah pemberian makanan
pendamping ASI pada anak usia 6 24 Bulan dari keluarga miskin.
Tabel III.45 pemberian makanan pendamping ASI Per Usia
No.
1
2
3

Uraian
Bayi (6-12)
GAKIN
Balita (12-24)
Gakin
Bayi (6-12)
GAKIN yg
mendapat MPASI
Bayi (12-24)
GAKIN yg
mendapat MPASI

Ketidakberhasilan

Bulan

Tot

10

11

12

209

296

298

216

227

199

221

164

233

208

143

152

2454

378

717

620

606

398

425

418

787

343

385

381

417

5966

46

pelaksanaan

pemberian

makanan

pendamping

ASI

disebabkan oleh prioritas pemberian makanan pendamping ASI realisasinya


tidak kepada semua bayi dari keluarga miskin. Pemberian makanan
pendamping Asi diprioritaskan pada bayi usia 0-6 bulan dengan status gizi
buruk dan berasal dari keluarga miskin. Pemerintah Kota Banjar mengambil
Bab III Akuntabilitas Kinerja

67

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

kebijakan untuk mendukung program ASI eksklusif dimana Ibu dan bayi usia
0-6 bulan yang tidak berstatus gizi buruk disarankan untuk menggunakan ASI

Sasaran: Meningkatnya cakupan akseptor KB.

8.

Pengukuran terhadap Meningkatnya cakupan akseptor KB memperoleh


hasil: dari 5 Indikator sasaran, sebanyak 4 indikator (80%) mencapai/melampaui
target yang telah direncanakan dan 1 indikator (20%) tidak mencapai target
tetapi meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.

Tabel III.46 Hasil Pengukuran Capaian Indikator cakupan akseptor KB


Indikator Sasaran

1. Cakupan Anggota Bina

Rencana

Realisasi

85,00

87,87

Capaian
%
103,38

60,00

50,43

83,97

Tidak
Tercapai

%
%

75,90
8,00

79,91
8,27

105,29
103,38

Tercapai
Tercapai

1,76

0,78

225,55

Tercapai

Sat.

Keterangan
Tercapai

Keluarga Balita (BKB) ber-KB.

2. Cakupan PUS Peserta KB

3.
4.
5.

Anggota Usaha Peningkatan


Pendapatan Keluarga Sejahtera
(UPPKS) yang ber-KB.
Prevalensi Peserta KB aktif
Cakupan Pasangan Usia Subur
yang ingin ber-KB tidak
terpenuhi (unmet need)
Cakupan Pasangan Usia Subur
yang isterinya dibawah usia 20
tahun

Perbandingan capaian indikator cakupan akseptor KB tahun 2015 dengan


tahun 2015 , disajikan sebagai berikut:
Tabel III.47 Perbandingan capaian indikator cakupan akseptor KB
Indikator Sasaran

Sat.

Realisasi
2014

Realisasi
2015

Ket

1. Cakupan Anggota Bina Keluarga Balita


(BKB) ber-KB.
2. Cakupan PUS Peserta KB Anggota Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga
Sejahtera (UPPKS) yang ber-KB.
3. Prevalensi Peserta KB aktif

89,39

87,87

Menurun

Target
thn
2018
95

78,86

50,43

Menurun

75

80,76

79,91

Menurun

78,2

4. Cakupan Pasangan Usia Subur yang ingin


ber-KB tidak terpenuhi (unmet need)
5. Cakupan Pasangan Usia Subur yang
isterinya dibawah usia 20 tahun

9.85

8,27

Meningkat

1,83

0,78

Menurun

1,7

Bab III Akuntabilitas Kinerja

68

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

a. Tingkat capaian indikator sasaran cakupan anggota bina keluarga balita


(BKB) ber-KB adalah 103,38% dengan realisasi sebesar 87,87% atau
melampaui target yang direncanakan sebesar 85%. Dibandingkan dengan
tahun 2014 sebesar 89,39% pada tahun ini mengakami penurunan sebesar
1,52%.
Keberhasilan indikator sasaran cakupan anggota KB balita (BKB) ber-KB
didukung

dengan

kegiatan

pelatihan

kader

BKB,

membentuk

dan

mengembangkan kelompok BKB, melakukan analisis kemampuan kondisi


kemampuan wilayah, menyusun rencana kegiatan kelompok Bina Kelarga
Balita dan analisis data keluarga balita setiap tahun.
Dengan rumus : jumlah anggota bina keluarga balita (bkb) yang ber kb x 100%
Jumlah seluruh anggota bkb
6718 x 100% = 87.87 %
7645

Tabel III.48 Pencapaian Peserta KB Baru Th.2015


Jenis Alat Kontrasepsi

Kecamatan

Targ
et

IUD

MOP

MOW

Impla
nt

Suntik

Pil

Kondom

Jumlah

Banjar

821

181

17

29

149

436

98

42

952

116

Pataruman

487

101

26

166

294

69

18

680

139,6

Purwaharja

344

55

20

51

209

84

30

458

133,1

Langensari

1094

100

32

29

206

437

172

60

1036

94,7

2746

437

75

93

572

1376

423

150

3126

113,8

No

Jumlah

Sumber: Badan KBPP

b. Tingkat capaian indikator sasaran cakupan PUS peserta KB anggota usaha


peningkatan pendapatan keluarga sejahtera (UPPKS) yang ber-KB pada
tahun 2015 sebesar 83,97 dengan realisasi sebesar 50,43% atau belum
mencapai target yang direncanakan sebesar 60%. Realisasi ini ditunjukan
dengan jumlah PUS peserta KB anggota usaha peningkatan pendapatan
keluarga sejahtera (UPPKS) yang ber-KB sebanyak 177 pasangan dari
jumlah PUS total sebanyak 351 pasangan.
Tabel III.49 PUS Keluarga Sejahtera Peserta KB berdasarkan Kelompok Th. 2015
No
1
2

POKTAN
BKB
BKR

Bab III Akuntabilitas Kinerja

PUS

Peserta KB

8.154
2.874

7.168
2.222

Keterangan

69

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

3
4

BKL
UPPKS

2.469
351

2.469
177

Sumber: Badan KBPP

Ketidaberhasilan sasaran ini dipengaruhi oleh tidak aktifnya

kelompok

UPPKS karena minimnya anggaran di instansi terkait dalam menunjang


program pelatihan, permodalan dan pemasaran produk. Upaya di tahun
depan yang akan dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Banjar adalah
mengoptimalkan program Kampung KB secara terintegrasi, terintegrasi yang
dimaksud

adalah

melibatkan

unsur

instansi

terkait.

Optimalisasi

dilaksanakannya peningkatan kesertaan ber-KB anggota UPPKS akan


dikelola dan dilaksanakan oleh BKBPP, bantuan permodalan dan pemasaran
akan dokelola dan dilaksanakan bersama Disperindagkop sedangkan
peningkatan

kapasaitas

anggota

UPPKS

melalui

pelatihan

untuk

meningkatkan keterampilan dikelola dan dilaksanakan bersama Dinsosnaker.


c. Prevalansi KB aktif pada umunya mendapat target pencapaian kinerja lebih
dari target yang ditetapkan yaitu untuk PUS/Pasangan Usia Subur per
Desember 2015 sebanyak

35.371 sedangkan jumlah perserta KB aktif

27.928 artinya Cu/PUS adalah 79,91% melebihi target yang direncanakan


sebesar 75,90% sehingga tingkat capaian indikator sasaran Prevalansi KB
aktif tahun 2015 adalah 105,29%.
Tabel III.50 Capaian CU Per Mix Kontrasepsi Kota Banjar 2015

Bab III Akuntabilitas Kinerja

70

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

Sumber: Badan KBPP

Kontribusi Pemerintah Daerah untuk mendukung prevalensi peserta KB aktif


yang dilaksanakan pada tahun 2015 dengan cara melakukan pertemuan
persiapan pelayanan KB, menyusun rencana kegiatan PPM-Peserta KB Aktif
yang dituangkan RPJMD, melakukan analisa sasaran (PUS) data pencapaian
KB baru dan aktif setiap bulan.
Tabel III.51 Capaian Per Mix Kontrasepsi Kota Banjar 2015
MIX KONTRASEPSI
PESERTA KB BARU (PB)
IUD
MOW
MOP
IMPLANT
KONDOM
SUNTIK
PIL
PB MKJP
PB KB PRIA
PESERTA KB AKTIF (PA)
PA MKJP/ CPR
PA KB PIA
PUS
CU/PUS

TARGET 2015

REALISASI 2015

344
163
47
550
250
1.024
368
24,8%
297

437
93
75
572
150
1.376
423
68,4%
225

127,0
57,1
159,6
104
60
134,4
114,9

27.928
17,40%

28.266
59,1%

34.958
79,9

35.371
79,9

75,8

Sumber: Badan KBPP

Sedangkan kontribusi dari swasta / masyarakat dengan cara melakukan


penerimaan penyiapanan penyaluran alat obat kontrasepsi dan mengikuti
orientasi pelatihan KB yang difasilitasi oleh pemerintah.
d. Tingkat capaian indikator sasaran cakupan pasangan usia subur yang ingin
ber-KB tidak terpenuhi pada tahun 2015 adalah 103,38% dengan realisasi
capaian sebesar 8,27% melampaui target yang direncanakan sebesar 8%.
Tabel III.52 Evaluasi Unmetneed tahun 2015

Bab III Akuntabilitas Kinerja

71

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

NO

KECAMATAN

PUS

HAMIL

IAS

IAD

TIAL

JUMLAH

Langensasri

10.089

344

1032

192

279

471

4,67

Purwaharja

10.300

342

700

444

606

1.050

10,19

Pataruman

10.681

403

955

475

512

987

9,24

Banjar

4.301

557

225

196

221

417

9,70

TOTAL

35.371

1.646

2912

1.307

1.618

2.925

8,27

Sumber: Badan KBPP

Besaran angka ini menunjukan Jumlah Pasangan Usia Subur bukan peserta
KB ingin anak tunda dan tidak ingin anak lagi sampai dengan periode
penilaian dimana jumlah tidak ingin anak lagi sebanyak 2.925 Peserta dari
jumlah Pasangan Usia Subur sebanyak 35.371 Pasangan.
Optimalnya sumber daya yang ada dan dukungan program kegiatan yang
dilaksanakan oleh instansi terkait merupakan salah satu faktor berhasilnya
Pemerintah Kota Banjar dalam mencapai target cakupan pasangan usia subur
yang ingin ber-KB tidak terpenuhi, terutama optimalisasi lini lapangan yang
melaksanakan konseling.
Tabel III.53 Pernikahan dan Rata-rata Usia kawin

Langensasri

377

86

180

91

20

377

Rata Rata
Usia
Kawin
20

Purwaharja

124

36

67

18

128

18

Pataruman

171

61

80

41

35

221

20

Banjar
Kota Banjar

338
1010

0
6

87
270

132
459

48
198

17
77

284
1010

19

No.

Kecamatan

Jumlah
Pernika
han
Pertama

Usia Pernikahan
10-15

16-20

21-25

26-30

31-35

Jumlah

19

Sumber: Badan KBPP

e. Tingkat capaian indikator sasaran Pasangan Usia Subur (PUS) yang isterinya
di bawah usia 20 tahun pada tahun 2015 adalah 225,55% dengan realisasi
capaian sebesar 0,78% melampaui target yang direncanakan sebesar 1.76%.
Dengan rumus sebagai berikut :

Jumlah pasangan usia subur (PUS) dibawah 20 tahun X 100%


Jumlah pasangan usia subur (PUS)
276 X 100 = 0,78%
35.371

Bab III Akuntabilitas Kinerja

72

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

Pasangan Usia Subur (PUS) yang isterinya di bawah usia 20 tahun adalah
suatu keadaan pasangan suami istri yang isterinya masih di bawah usia 20
tahun yang dapat menyebabkan resiko tinggi bagi seorang ibu yang
melahirkan dan anak yang dilahirkan. Cara menghitung indikator keberhasilan
adalah jika proporsi PUS yang usia isterinya dibawah 20 tahun semakin
menurun (di bawah 3,5%) berarti daerah tersebut telah berhasil dalam
menyelenggarakan program pendewasaan usia perkawinan.
Keberhasilan ini akan terus dipertahankan melalui program kegiatan yang
mendukung terhadap upaya peningkatan cakupan yang telah dilakukan
melalui:
a) Peningkatan akses informasi,
b) Peningkatan akses pelayanan PIK-Remaja,
c) Peningkatan kualitas dan pengelolaan, jaringan serta keterpaduan program
PIK-Remaja.
Tabel III.54 PIK Remaja Th.2015

Sumber: Badan KBPP

Program PIK Remaja memberikan kontribusi yang besar terhadap indikator


median pertama usia perkawinan dan sekaligus dapat diketahui tingkat ASFR
15-19 tahun (Age Specific Fertility Rate atau wanita kelompok usia 15-19
tahun yang melahirkan per 1000 wanita). Peningkatan pengetahuan usia
remaja berbasis masyarakat dan sekolah melalui generasi berencana atau
program Genre yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Banjar juga
memberikan kontribusi yang cukup besar, remaja diberikan pengetahuan
mengenai reproduksi sehingga remaja dapat meningkatkan pengetahuan,
sikap dan perilaku positif remaja tentang kesehatan reproduksi dan
Bab III Akuntabilitas Kinerja

73

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

pemenuhan hak-hak reproduksi bagi remaja secara terpadu dengan


memperhatikan keadilan dan kesetaraan gender.
Pemerintah Kota Banjar akan terus berupaya untuk meningkatkan capaian
kinerja ini terutama terhadap capaian yang belum mencapai target. Untuk
optimalisasi capaian target di tahun mendatang Pemerintah Kota banjar akan
meningkatkan dan mengembangkan prioritas dan perencanaan strategis
pembangunan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan melalui:
1) Peningkatan Akses Pelayanan Keluarga Berencana (KB) berkualitas
yang merata adalah upaya yang strategis dalam pengendalian
kelahiran (kuantitas/jumlah penduduk)
2) Penguatan Advokasi dan KIE serta Penguatan Kelembagaan dan
Ketenagaan merupakan upaya mendasar dalam meningkatkan jumlah
akseptor KB
3) Pembinaan dan Permberdayaan Keluarga adalah upaya dalam rangka
meningkatkan dan mempertahankan jumlah akseptor KB serta
kemandirian ber-KB
4) Penguatan program Bina Keluarga Balita (BKB) merupakan prasyarat
penyiapan anak usia dini yang berkualitas. BKB perlu untuk
dikembangkan

dan

dipertahankanmenjadi

bagian

dari

Program

Nasional PAUD Holistik terintegrasi.


5)

Peningkatan pengetahuan usia remaja berbasis masyrakat dan sekolah


melalui generasi berencana (program Genre). Program ini untuk
mendukung capaian PUS yang isterinya di bawah usia 20 tahun.

Misi 2

Meningkatkan
(LPE)

Bab III Akuntabilitas Kinerja

Laju

Pertumbuhan

Ekonomi

74

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

9.

Sasaran: Berkembangnya jumlah UMKM dan koperasi


Pengukuran

memperoleh

terhadap

hasil:

ada

Meningkatnya
2

Indikator

jumlah

UMKM

sasaran,

dan

kedua

koperasi
indikator

mencapai/melampaui target yang telah direncanakan.


Tabel III.55 capaian indikator jumlah UKMK dan koperasi
Capaian
Indikator Sasaran
Satuan Rencana Realisasi
Keterangan
%
Usaha Mikro dan Kecil
%
98,99
100,16
101,18
Tercapai
Koperasi aktif
%
45,40
55,24
121,68
Tercapai

Perbandingan capaian indikator cakupan jumlah UMKM tahun 2015


dengan tahun 2014 , disajikan sebagai berikut:
Tabel III.56 Perbandingan capaian indikator jumlah UKMK dan koperasi
Target
Realisasi
Realiasi
Indikator Sasaran
Satuan
Keterangan
tahun
2015
2014
2018
Usaha Mikro dan Kecil
%
100,16
99,01
Meningkat
98,97
Koperasi aktif
%
55,24
44,78
Meningkat
50,31

a. Tingkat capaian indikator sasaran cakupan usaha mikro dan kecil pada tahun
2015 adalah 100%.

Realisasi jumlah usaha mikro kecil sebesar 98,99%

sesuai dengan target yang direncanakan sebesar 98,99%.


Keberhasilan capaian ini ditunjukan oleh realisasi jumlah usaha mikro
sebanyak 6807 unit dari target yang direncanakan sebanyak 6796 unit atau
100,16% dan realisasi jumlah usaha kecil sebanyak 771 unit dari target yang
direncanakan sebanyak 766 unit atau 100,65 %. Cakupan jumlah usaha mikro
dan kecil pada tahun 2014 sebesar 99.01% atau lebih besar dibandingkan
dengan tahun 2015 sebesar 100.16%.
Sasaran ini didukung melalui Program kegiatan di Dinas Perindustrian
Perdagangan dan Koperasi dengan program pengembangan kewirausahaan
dan keunggulan kompetitif UKM, program penciptaan iklim usaha UKM
Kondusif, Program pengembangan sistem pendukung usaha bagi UMKM.
Pemerintah Kota Banjar terus melakukan upaya upaya agar UMKM dapat
terus berkembang diantaranya upaya pembinaan, upaya peningkatan
pemasaran produk UMKM bermitra dengan pasar modern dan fasilitasi
Bab III Akuntabilitas Kinerja

75

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

sertifikat PIRT serta halal.


b. Tingkat capaian indikator sasaran koperasi aktif pada tahun 2015 adalah
121.68%. Realisasinya sebesar 55.24 % melampaui target yang telah
direncanakan sebesar 45.50%. Sedangkan realisasi jumlah koperasi aktif
pada tahun 2014 sebesar 44,78% atau lebih kecil dibandingkan tahun 2015
sebesar 55,24%. Meningkatnya capaian ini didukung oleh pelaksanaan
program kegiatan di instansi terkait terutama dilaksanakannya pendataan dan
pembenahan secara administratif kepada seluruh koperasi di Kota Banjar
dengan hasil menunjukan semula ada 163 unit koperasi menjadi 143 unit
koperasi. Hal ini dilakukan sesuai amanat Undang Undang No. 25 Tahun
1992, bahwa koperasi yang pasif lebih baik di bubarkan
dengan

koperasi

lain.

salah

satu

indikator

koperasi

atau di marger
aktif

adalah

menyelenggarakan rapat anggota tahunan minimal dua tahun secara berturutturut. Dari sejumlah 143 unit koperasi yang secara aktif melaksanakan RAT
setiap tahunnya dalam kurun waktu dua tahun terakhir ada sebanyak 79 unit
koperasi aktif. Menunjuk pada target capaian tahun 2018 cakupan koperasi
aktif di Kota Banjar sudah memenuhi target.
Untuk mempertahankan keberhasilan ini Pemerintah Kota Banjar akan
melanjutkan program kegiatan yang sudah berjalan dan memberikan porsi
anggaran

yang

cukup

dengan

prioritas

pada

pelaksanaan

program

peningkatan kualitas kelembagaan koperasi.

10. Sasaran: Meningkatnya kontribusi dan pertumbuhan industri pengolahan


Pengukuran terhadap meningkatnya kontribusi dan pertumbuhan industri
pengolahan memperoleh hasil: ada 2 Indikator sasaran, satu indikator
mencapai/melampaui target yang telah direncanakan dan satu indikator belum
dapat diukur.
Tabel III.57 Capaian Indikator kontribusi dan pertumbuhan industri pengolahan
Capaian
Indikator Sasaran
Satuan Rencana Realisasi
Ket
%
Pertumbuhan industri
IKM
529
554
104,72
Tercapai
pengolahan
Formal
Bab III Akuntabilitas Kinerja

76

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

Indikator Sasaran

Satuan

Kontribusi sektor
perindustrian terhadap
PDRB

Rencana Realisasi
12,48

Capaian
%
-

Ket
Belum
Diukur

Perbandingan capaian indikator cakupan kontribusi dan pertumbuhan


industri pengolahan tahun 2014 dengan tahun 2015 , disajikan sebagai berikut:
Tabel III.58 Perbandingan Capaian Indikator kontribusi dan pertumbuhan industri
pengolahan
Indikator Sasaran

Satuan

Pertumbuhan industri
pengolahan
Kontribusi sektor
perindustrian terhadap
PDRB

IKM
Formal
%

Realisasi
2014
540

Realiasai
2015
554

12,13

Meningkat

Target
2018
545

Belum diukur

12.73

Keterangan

a. Tingkat capaian indikator sasaran pertumbuhan industri pengolahan pada


tahun 2015 adalah 104,72%. Realisasi jumlah pertumbuhan industri
pengolahan sebanyak 554 IKM melampaui dengan target yang direncanakan
sebanyak 529 IKM.
Pada

tahun

2015

ini,

pertumbuhan

industri

pengolahan

mengalami

peningkatan yang cukup signifikan, hal ini ditunjukan dengan adanya


penambahan jumlah industri pengolahan sebanyak 14 unit yang semula pada
tahun 2014 sebanyak 540 unit di tahun 2015 menjadi sebanyak 554 unit,
penambahan tersebut terdiri dari industri Mikro 12 unit dan industri Menengah
2 unit. Keberhasilan indikator sasaran ini di dukung melalui program kegiatan
di Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi.
b. Tingkat capaian indikator sasaran kontribusi sektor perindustrian terhadap
PDRB pada tahun 2015 tidak dapat diukur sehubungan data PDRB Tahun
2015 belum tersedia.

11.

Sasaran: Meningkatnya kontribusi sektor perdagangan

Bab III Akuntabilitas Kinerja

77

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

Pengukuran terhadap meningkatnya kontribusi sektor perdagangan


memperoleh hasil: ada 1 Indikator sasaran, kesatu indikator ini belum dapat
diukur untuk tahun 2015.
Tabel III.59 Capaian indikator kontribusi sektor perdagangan
Capaian
Indikator Sasaran
Satuan Rencana Realisasi
Keterangan
%
Kontribusi sektor
%
36.12
Belum
perdagangan terhadap
diukur
PDRB

Perbandingan capaian indikator kontribusi sektor perdagangan tahun 2014


s.d tahun 2015 disajikan sebagai berikut:
Tabel III.60 Perbandingan indikator kontribusi sektor perdagangan
Target
Realisai
Realisasi
Indikator Sasaran
Satuan
Keterangan
tahun
2014
2015
2018
Kontribusi sektor
%
35,81
Belum
37,33
perdagangan terhadap
diukur
PDRB

a. Tingkat capaian indikator sasaran cakupan kontribusi sektor perdagangan


terhadap PDRB pada tahun 2015 ini belum diukur sehubungan data PDRB
Tahun 2015 belum tersedia. Untuk jumlah anggaran kegiatan tahun 2015 Rp.
280.000.000,- sedangkan realisasi anggaran kegiatannya Rp. 278.915.000,berdasarkan penetapan kinerja yang telah dibuat bahwa target indikator
kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB di tahun 2015 sebesar
36.12%, Cakupan jumlah kontribusi perdagangan terhadap PDRB di tahun
2015 mengalami perubahan metode perhitungan tahun dasar yaitu dari tahun
dasar 2000 menjadi tahun 2010. Oleh karena hal tersebut, target dan realisasi
belum dapat dibandingkan kecuali dilihat dari pergerakan angka yang telah
disamakan dalam metode perhitungannya dan dikoordinasikan dengan Badan
Pusat Statistik.

12. Sasaran: Meningkatnya realisasi investasi

Bab III Akuntabilitas Kinerja

78

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

Pengukuran terhadap Meningkatnya realisasi investasi memperoleh hasil:


ada 1 Indikator sasaran untuk capaiannya tidak mencapai target yang
diharapkan.
Tabel III.61 Capaian indikator realisasi investasi
Capaian
Indikator Sasaran
Satuan Rencana Realisasi
%
Meningkatnya realisasi
investasi

9,00

5,68

Keterangan

63,11

Tidak
Tercapai

Perbandingan capaian indikator Meningkatnya realisasi investasi tahun


2014 s.d tahun 2015 , disajikan sebagai berikut:
Tabel III.62 Perbandingan capaian indikator realisasi investasi
Indikator Sasaran

Satuan

Realisasi
2014

Realisasi
2015

Meningkatnya realisasi
investasi

15,16

5,68

Keterangan

Tidak
tercapai

Target
tahun
2018
12,00

a. Tingkat capaian indikator sasaran cakupan indikator realisasi investasi adalah


63, 11% dengan realisasi sebesar 5,68% atau belum mencapai target yang
direncanakan sebesar 9,00 %.

No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Tabel III.63 Realisasi Investasi Berdasarkan Sektor/Sub Sektor


Realisasi Tahun 2014
Realisasi Tahun 2015
Sektor/Sub
Unit
Unit
Sektor
Investasi (Rp)
Investasi (Rp)
Usaha
Usaha
Perdagangan &
139
123.300.223.410
106
57.012.700.009
Jasa
Industri
20
21.964.217.391
13
6.394.000.000
Koperasi
Perhotelan
Restoran
5
1.100.000.000
2
260.000.000
Angkutan
32
5.550.000.000
10
1.670.000.000
Perternakan
Kesehatan
5
944.000.000
3
550.000.000
Jumlah

201

152.858.440.801

134

65.886.700.009

Sumber data: BPMPPT

Bab III Akuntabilitas Kinerja

79

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

Realisasi investasi pada tahun 2014 sebesar 15,16% atau lebih besar
dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar 5,68%.
Menurunnya capaian ini disebabkan belum optimalnya permodalan dan
terbatas proses pembiayaan, lemahnya jaringan usaha dan kemampuan
penetrasi pasar, pengaruh nilai tukar, penurunan nilai tukar mata uang
domestik akan menaikan produkproduk impor, pengaruh tingkat suku
bangsa,

pengaruh tingkat

inflasi,

dan sumber daya

manusia serta

permasalahan kebijakan ketenagakerjaan.


Meningkatnya investasi merupakan salah satu faktor penting penentu
keberhasilan pembangunan ekonomi di daerah. Keberadaannya merupakan
modal dasar bagi perwujudan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Pemerintah Kota Banjar berupaya untuk meningkatkan investasi dengan
menciptakan iklim usaha yang sehat, kemudahan serta kejelasan prosedur
mengingat salah satu faktor investasi masuk ke suatu daerah tergantung dari
daya tarik daerah tersebut.
Pembentukan daya tarik investasi inilah yang akan dikembangkan di tahun
depan. Penguatan dari faktor ekonomi, politik dan kelembagaan, sosial dan
budaya, diyakini merupakan beberapa faktor kunci pembentuk daya tarik
investasi di daerah.
Adapun kegiatan kegiatan lain yang mendukung Investasi diantaranya :
1. Kegitan Penyelenggaraan Pameran Investasi
2. Koordinasi antar lembaga dalam pengendalian pelaksanaan investasi.
3. Kegiatan peningkatan kegiatan pembantauan, pembinaan dan
pengawasan pelaksanaan penanaman modal yang dilakukan kepada
100 pelaku usaha.
4. Kegiatan koordinasi perencanaan dan pengembangan penanaman
modal.

13. Sasaran: Meningkatnya kontribusi sektor pertanian, perkebunan dan peternakan

Bab III Akuntabilitas Kinerja

80

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

Pengukuran

terhadap

Meningkatnya

kontribusi

sektor

pertanian,

perkebunan dan peternakan memperoleh hasil: ada 9 Indikator sasaran,


sebanyak 7 indikator mencapai target yang telah direncanakan dan 2 indikator
tidak mencapai target yang direncanakan.
Tabel III.64 Capaian Indikator kontribusi sektor peranian, perkebunan dan peternakan
Indikator Sasaran

Capaian
%

Satuan

Rencana

Realisasi

Keterangan

16.10

16,10

100,00

Tercapai

1.89

1,89

100,00

Tercapai

4.48

4,48

100,00

Tercapai

0.09

0,09

100,00

Tercapai

1. Kontribusi sektor
pertanian terhadap
PDRB
2. Kontribusi sektor
perkebunan terhadap
PDRB
3. Kontribusi sektor
peternakan terhadap
PDRB
4. Kontribusi sektor
kehutanan terhadap
PDRB
5. Kontribusi sektor
perikanan terhadap
PDRB
6. Produksi Padi

0.28

0,28

100,00

Tercapai

Ton

45.150

39.766

88,08

7. Produksi Jagung

Ton

2.955

108,00

3,65

8. Produksi Kedelai

Ton

1.150

1.353,00

117,65

Tidak
Tercapai
Tidak
Tercapai
Tercapai

9. Produksi Daging Sapi

Ton

572

597,00

104,37

Tercapai

Perbandingan capaian indikator kontribusi sektor pertanian, perkebunan


dan peternakan tahun 2014 dengan tahun 2015 , disajikan sebagai berikut:
Tabel III.65 Perbandingan indikator kontribusi sektor pertanian, perkebunan dan
peternakan
Target
Realisasi
Realisasi
Indikator Sasaran
Sat
Keterangan
tahun
2015
2014
2018
1. Kontribusi sektor
%
16,10
15,76
Meningkat
16,13
pertanian terhadap
PDRB
2. Kontribusi sektor
%
1,89
1,87
Meningkat
1,92
perkebunan terhadap
PDRB
Bab III Akuntabilitas Kinerja

81

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

Indikator Sasaran
3. Kontribusi sektor
peternakan terhadap
PDRB
4. Kontribusi sektor
kehutanan terhadap
PDRB
5. Kontribusi sektor
perikanan terhadap
PDRB
6. Produksi Padi
7. Produksi Jagung
8. Produksi Kedelai
9. Produksi Daging Sapi

Sat

Realisasi
2015

Realisasi
2014

Keterangan

4,48

4,43

Meningkat

Target
tahun
2018
4,51

0,09

0,06

Meningkat

0,12

0,28

0,25

Meningkat

0,31

Ton
Ton
Ton
Ton

39.766,00
108,00
1.353,00
597,00

42.012,00
398
216
593

Menurun
Menurun
Meningkat
Meningkat

45,400
4000
1,350
575

a. Tingkat capaian indikator sasaran cakupan kontribusi sektor pertanian


terhadap PDRB adalah 100%. Realisasi jumlah kontribusi sektor pertanian
sebesar 16,10% sesuai dengan target yang direncanakan sebesar 16,10%.
Capaian kinerja

jumlah kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB pada

tahun 2015 sebesar 16,10% bila dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar
15,76% dapat dikatakan mengalami peningkatan.
b. Tingkat capaian indikator sasaran cakupan kontribusi sektor perkebunan
terhadap PDRB adalah 100%. Realisasi jumlah sektor perkebunan terhadap
PDRB sebesar 1,89% sesuai dengan target yang direncanakan sebesar
1,89%. Capaian kinerja jumlah kontribusi sektor perkebunan terhadap PDRB
pada tahun 2015 sebesar 1,89%

bila dibandingkan dengan tahun 2014

sebesar 1,87% dapat dikatakan mengalami peningkatan.


c. Tingkat capaian indikator sasaran cakupan kontribusi sektor perternakan
terhadap PDRB adalah 100%. Realisasi jumlah sektor perternakan terhadap
PDRB sebesar 4,48% sesuai dengan target yang direncanakan sebesar
4,48%. Capaian kinerja jumlah kontribusi sektor perternakan terhadap PDRB
pada tahun 2015 sebesar 4,48% bila dibandingkan dengan tahun 2014
sebesar 4,43% dapat dikatakan mengalami peningkatan.
d. Tingkat capaian indikator sasaran cakupan kontribusi sektor kehutanan
terhadap PDRB adalah 100%. Realisasi jumlah sektor kehutanan terhadap
Bab III Akuntabilitas Kinerja

82

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

PDRB sebesar 0,09% sesuai dengan target yang direncanakan sebesar


0,09%. Capaian kinerja jumlah kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB
pada tahun 2015 sebesar 0,09% bila dibandingkan dengan tahun 2014
sebesar 0,06% dapat dikatakan mengalami peningkatan.
e. Tingkat capaian indikator sasaran cakupan kontribusi sektor perikanan
terhadap PDRB adalah 100%. Realisasi jumlah sektor perikanan terhadap
PDRB sebesar 0,28% sesuai dengan target yang direncanakan sebesar
0,28%. Capaian kinerja jumlah kontribusi sektor perikanan terhadap PDRB
pada tahun 2015 sebesar 0,28% bila dibandingkan dengan tahun 2014
sebesar 0,25% dapat dikatakan mengalami peningkatan.
Dari ke lima sasaran ini di dukung oleh program kegiatan Dinas Pertanian dan
Ketahanan Pangan dengan program peningkatan ketahanan pangan,
program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan, program
peningkatan produksi pertanian/perkebunan, program pencegahan dan
penanggulangan penyakit ternak, program peningkatan produksi hasil
peternakan, program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan,
program peningkatan produksi peternakan, program pemanfaatn potensi
sumber daya hutan, program rehabilitasi hutan dan lahan, program
pengembangan budidaya perikanan dan program optimalisasi pengolahan
dan pemasaran produksi perikanan.
f. Tingkat capaian indikator sasaran cakupan produksi padi adalah 88,08%.
Realisasi jumlah produksi padi sebanyak 39.766 ton belum sesuai dengan
target yang direncanakan sebanyak 45,150 ton. Capain kinerja jumlah
produksi padi pada tahun 2015 sebanyak 39.766 ton bila dibandingkan
dengan tahun 2014 sebanyak 42.012 ton dapat dikatakan mengalami
penurunan dan membutuhkan perhatian.
g. Tingkat capaian indikator sasaran cakupan produksi jagung adalah 3,65%.
Realisasi jumlah produksi jagung sebanyak 108 ton belum sesuai dengan
target yang direncanakan sebanyak 2.955 ton. Capain kinerja jumlah produksi
jagung pada tahun 2015 sebanyak 108 ton bila dibandingkan dengan tahun

Bab III Akuntabilitas Kinerja

83

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

2014 sebanyak 398 ton dapat dikatakan mengalami penurunan dan


membutuhkan perhatian.
h. Tingkat capaian indikator sasaran cakupan produksi kedelai adalah 117,65%.
Realisasi jumlah produksi jagung sebanyak 1.353 ton melampaui target yang
direncanakan sebanyak 1.150 ton. Capain kinerja jumlah produksi kedelai
pada tahun 2015 sebanyak 1.353 ton bila dibandingkan dengan tahun 2014
sebanyak 216 ton dapat dikatakan mengalami peningkatan.
i. Tingkat capaian indikator sasaran cakupan produksi daging sapi adalah
104,37%. Realisasi jumlah produksi daging sapi sebanyak 597 ton melampaui
target yang direncanakan sebanyak 572 ton. Capain kinerja jumlah produksi
daging sapi pada tahun 2015 sebanyak 597 ton bila dibandingkan dengan
tahun 2014 sebanyak 593 ton dapat dikatakan mengalami peningkatan.
Pada tahun 2015 ini hampir semua komoditas pertanian, perkebunan,
perikanan, peternakan dan kehutanan semuanya relatif mengalami penurunan
produksi dari tahun sebelumnya. Capaian target produksipun relatif bervariasi,
faktor penyebabanya di karenakan pada tahun 2015 ini cuaca sangat extrim
dimana seharusnya bulan Mei sampai bulan November musim kemarau
sangat terik sekali di tahun 2015.
Semua komoditas tanaman pangan padi dan palawija yang biasanya dalam
satu tahun bisa mencapai 3 kali tanam di Tahun Anggaran 2015 hanya 2 kali
tanam, pada siklus tanam ke 3 lebih 75% gagal panen/puso. Komoditas
perkebunan misalnya pada tanaman, buah buahan, calon buah rontok,
sehingga produksi kurang maksimal/merosot tajam bila dibandingkan dengan
tahun sebelumnya. Di sektor perikanan kolam kolam airnya banyak yang
kering, karena sumber airnya juga debit airnya menurun drastis.
Namun demikian sebagai dukungan pencapaian Indikator sasaran dan
realisasi kegiatan diatas didukung dengan kegiatan-kegiatan diantaranya:
1. Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian / Perkebunan);
2. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian / Perkebunan;
3. Program Peningkatan Produksi Pertanian / Perkebunan;
4. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan;
Bab III Akuntabilitas Kinerja

84

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

5. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan;


6. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan;
7. Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan ;
8. Program Rehabilitaasi Hutan dan Lahan;
9. Program Pengembangan Budidaya Perikanan;
10. Program Optimalisasi Pengolahan dan Pemasaran Produksi Perikanan.

14. Sasaran: Meningkatnya ekonomi kota dengan aktivitas agrowisata


Tingkat capaian indikator sasaran rintisan daerah agrowisata adalah 50%.
Realisasi jumlah rintisan daerah agrowisata sebesar 10% belum mencapai target
yang direncanakan sebesar 20%. Sasaran ini di dukung melalui program
kegiatan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan.
Tabel III.66 Capaian indikator rintisan daerah agrowisata
Keterangan
Capaian
Indikator Sasaran
Satuan Rencana Realisasi
%
%
Rintisan daerah
20
10
50
Tidak tercapai
agrowisata

Perbandingan capaian indikator meningkatnya ekonomi kota dengan


aktivitas agrowisata tahun 2014 dengan tahun 2015 , disajikan sebagai berikut
Tabel III.67 Perbandingan capaian indikator rintisan daerah agrowisata
Indikator Sasaran

Rintisan
agrowisata

Satuan

daerah

Realisasi
2015
10

Realisasi
2014
0

Keterangan
Meningkat

Target
th.2018
35

a. Capaian kinerja jumlah sasaran rintisan daerah agrowisata pada tahun 2015
sebesar 10% bila dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar 0% dapat
dikatakan mengalami peningkatan.
Indikator sasaran meningkatnya ekonomi Kota dengan aktivitas agrowisata
dengan leading sektor pertanian belum sepenuhnya dilaksanakan. Tahun
anggaran tahun 2015 kegiatan tersebut belum dilaksanakan sepenuhnya
berkaitan dengan pelaksanaan aturan, kebijakan pemerintah dan ketentuan
luas lahan tanah milik negara minimal 25 ha dan di kelola selama masa 10
tahun. Sasaran kinerja tujuan LPE/Daya beli masyarakat dengan sasaran
Bab III Akuntabilitas Kinerja

85

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

meningkatnya ekonomi Kota dengan aktivitas agrowisata dilaksanakan pada


tahun berikutnya. Namun pada sektor lainya, dukungan kegiatan untuk
mencapai sasaran rintisan daerah agrowisata telah berjalan.
Berbagai program dan kegiatan pada Dinas Pekerjaan Umum telah
dilaksanakan untuk mendukung sasaran ini. Panjang jalan yang dibangun
untuk menunjang realisasinya adalah 835 m dari target 1.134 m, saluran
drainase yang dibangun realisasinya adalah 1.056,51 m3 dari target 2.502 m3
dan Keermer yang dibangun realisasinya adalah 971 m3 dari target 2.450 m3
untuk ke 3 (tiga) indikator ini tidak mencapai target dikarenakan ketersediaan
alokasi anggarannya kurang. Tapi kinerjanya dapat dikatakan baik karena
bersifat kumulatif sehingga target yang tidak mencapai di tahun ini akan di
alokasikan ke tahun berikutnya.
Keberhasilan yang ingin dicapai dari sasaran ini adalah meningkatkan
aksebilitas dan interkoneksi antar wilayah, dengan meningkatkan kondisi ruasruas jalan dari jalan tanah menjadi jalan tanah yang sudah diperkeras, serta
membuka kawasan terisolasi dengan melakukan perintisan jalan menuju
kawasan potensial yang menghubungkan seluruh pusat kegiatan dalam
wilayah

yang

pada

akhirnya

akan

memperlancar

perputaran

roda

perekonomian masyarakat dan Pemerintah Daerah.

15. Sasaran: Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana kota
Pengukuran terhadap meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana dan
prasarana kota memperoleh hasil: ada 3 Indikator sasaran, sebanyak 1 indikator
mencapai target, 2 indikator tidak mencapai target.

Tabel III.68 Capaian Indikator kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana Kota
capaian Keterangan
Indikator Sasaran
Satuan Rencana Realisasi
%
%
Revitalisasi pasar
70
70
100
Tercapai
Bojongkantong.
%
Persentase panjang
95.30
93.42
98,03
Tidak
jalan dalam kondisi
tercapai
baik
%
Persentase jaringan
62.33
57.66
92,51
Tidak
Bab III Akuntabilitas Kinerja

86

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

Indikator Sasaran

Satuan

Rencana

Realisasi

capaian
%

irigasi dalam kondisi


baik

Keterangan
tercapai

Perbandingan capaian indikator kualitas dan kuantitas sarana da prasarana


Kota tahun 2014 dengan tahun 2015 , disajikan sebagai berikut:
Tabel III.69 Perbandingan capaian indikator kualitas dan kuantitas sarana dan
prasarana Kota
Target
Realisasi Realisasi
Indikator Sasaran
Satuan
Keterangan
tahun
2015
2014
2018
%
Revitalisasi pasar
70
50
Meningkat
0
Bojongkantong
%
Persentase panjang jalan
93.42
95,35
Menurun
99,70
dalam kondisi baik
%
Persentase jaringan
57.66
53,21
Meningkat
79,99
irigasi dalam kondisi baik

a. Tingkat capaian indikator sasaran revitalisasi pasar bojongkantong adalah


100%. Realisasi jumlah sasaran revitalisasi pasar bojongkantong sebesar
70% sesuai dengan target yang direncanakan sebesar 70%. Capaian kinerja
jumlah sasaran revitalisasi pasar bojongkantong pada tahun 2015 sebesar
70% bila dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar 50% dapat dikatakan
mengalami peningkatan. Meningkatnya capaian ini disebabkan Indikator
kinerja revitalisasi pasar Bojongkantong ditargetkan oleh Pemerintah Kota
Banjar pada tahun 2015 sebanyak 98 kios. Untuk pencapaian penyelesaian
target tersebut Pemerintah Kota Banjar akan melaksanakan kegiatan
rehabilitasi 49 kios di tahun anggaran 2015 sehingga capaian kinerjanya
100%. Sasaran ini didukung melalui program kegiatan Dinas Perindustrian
Perdagangan dan Koperasi.
b. Tingkat capaian indikator sasaran persentase panjang jalan dalam kondisi
baik adalah 98,03%. Realisasi jumlah persentase panjang jalan dalam kondisi
baik sebesar 93,42% belum mencapai target yang direncanakan sebesar
95,30%.
No

Indikator Kinerja

Bab III Akuntabilitas Kinerja

Target
Th.2015

Realisasi
Th.2015

Tercapa Target Akhir


i/Tidak
Renstra
87

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

1
2

Panjang Jalan Yang Di


Bangun
Persentase Panjang
Jalan Dalam Kondisi
Baik

4,500 m

580 m

10,214 m

95.30%

93,42 %

99.7%

Sumber: Dinas PU ( = mencapai target, X = tidak mencapai target )

Capain kinerja persentase panjang jalan dalam kondisi baik pada tahun 2015
dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar 95,35% mengalami penurunan.
Panjang jalan yang ada dan menjadi kewenangan Pemerintah Kota Banjar
dalam pengelolaanya dengan panjang 224,79 Km sedangkan panjang jalan
dalam kondisi baik baru mencapai panjang

210 Km. Persentase target

sebesar 95,30% didapat dari (214,5/224,79) x 100 = 95,42%, angka 214,5


diperoleh dari 210 km + 4,5 KM. Untuk persentase realisasi tahun 2015
sebesar 93,42% didapat dari (210/224,79) x 100 = 93,42% . Belum optimalnya
besaran anggaran untuk pemeliharaan jalan menjadi faktor penting mengingat
pemeliharaan jalan merupakan faktor yang berpengaruh terhadap umur jalan,
pada tahun imi besaran anggaran lebih diprioritaskan untuk pengembangan
jalan di wilayah kota berupa peningkatan kapasitas atau daya layan jalan dan
pelebaran jalan.
Keberhasilan yang ingin dicapai dari sasaran ini adalah meningkatkan
aksebilitas dan interkoneksi antar wilayah, dengan meningkatkan kondisi
ruas-ruas jalan dari jalan tanah menjadi jalan tanah yang sudah diperkeras,
serta membuka kawasan terisolasi dengan melakukan perintisan jalan menuju
kawasan potensial yang menghubungkan seluruh pusat kegiatan
wilayah

yang

pada

akhirnya

akan

memperlancar

perputaran

dalam
roda

perekonomian masyarakat dan pemerintah daerah.


c. Tingkat capaian indikator sasaran persentase jaringan irigasi dalam kondisi
baik adalah

92,51%. Realisasi jumlah persentase jaringan irigasi dalam

kondisi baik sebesar 57,66% tidak mencapai target yang direncanakan


sebesar 62,33%.
No
1

Indikator Kinerja
Persentase Jaringan

Bab III Akuntabilitas Kinerja

Target
Th.2015
62.33%

Realisasi
Th.2015
57.66%

Tercapai/
Tidak
X

Target Akhir
Renstra
79,99%
88

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

Irigasi Dalam Kondisi


Baik
Panjang Saluran
Pembuang Yang
Dibangun

13,758 m 4,410.8 m

54.082 m

Sumber: Dinas PU kota Banjar = mencapai target, X = tidak mencapai target

Capaian kinerja jaringan irigasi dalam kondisi baik pada tahun dibandingkan
dengan tahun 2014 sebesar 53,21% dapat dikatakan mengalami peningkatan.
Meningkatnya capaian ini disebabkan oleh pertahanan dan perbaikan kondisi
jaringan irigasi semi teknis dan teknis yang ada agar dapat berfungsi secara
maksimal dalam mensuplai kebutuhan air akan tanaman sehingga pola tanam
dapat di atur dengan baik dan tanaman dapat tumbuh dengan subur dan
menghasilkan produksi yang lebih baik.
Tidak tercapinya sasaran ini disebabkan oleh faktor besaran anggaran yang
dimiliki oleh Pemerintah Kota Banjar, seyogyanya pada tahun 2015 sesuai
dengan perencanaan, pembangunan saluran irigasi membutuhkan sebesar
10 milyar tetapi baru terpenuhi sebesar 7 milyar sehingga panjang saluran
irigasi tidak terpenuhi.

16. Sasaran: Meningkatnya kemampuan ekonomi keluarga pra sejahtera


Pengukuran terhadap Meningkatnya kemampuan ekonomi keluarga pra
sejahtera memperoleh hasil: ada 1 Indikator sasaran dan 1 indikator tidak
mencapai target.
Tabel III.70 Capaian indikator kemampuan ekonomi keluarga pra-sejahtera
Indikator Sasaran
Keluarga Pra Sejahtera
dan Keluarga Sejahtera I

Satuan Rencana Realisasi


%

19.4

25.04

Capaian
%
77,48

Keterangan
Tidak
Tercapai

Perbandingan capaian indikator kualitas dan kuantitas sarana da prasarana


Kota tahun 2014 dengan tahun 2015 , disajikan sebagai berikut:
Tabel III.71 Perbandingan capaian kemampuan ekonomi keluarga pra-sejahtera

Bab III Akuntabilitas Kinerja

89

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

Indikator Sasaran

Keluarga Pra Sejahtera


dan Keluarga
Sejahtera I

Satuan
%

Tahun Tahun
2015
2014
25,04

24,94

Keterangan

Target
tahun
2018
17

Menurun

Tingkat capaian indikator sasaran cakupan kemampuan ekonomi keluarga


pra sejahtera adalah 77,48%. Relisasi jumlah kemampuan ekonomi keluarga pra
sejahtera sebesar 25,04% tidak mencapai target yang direncanakan sebesar
19,4%. Sasaran ini di dukung melalui program kegiatan pada Badan Keluarga
Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dengan program pembinaan peran
serta masyarakat dalam pelayanan KB/KR yang mandiri pada kegiatan :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.

Pemberdayaan Ekonomi Keluarga


Pameran hasil karya kelompok UPPKS
Pembinaan kelompok masyarakat peduli kb (insetif kader)
Konsolidasi program tingkat kota
Rakor tingkat kecamatan
Rakor tingkat desa / kelurahan
Bintek tingkat kecamatan
Rakerda
Pengembangan dan pembinaan PPKS
Pembinaan dan penguatan forum pos Kb
Pembinaan kampoeng
Pelatihan manajemen usaha
Pengembangan model kampoeng kb

17. Sasaran: Menurunnya populasi PMKS


Tingkat capaian indikator sasaran cakupan populasi PMKS adalah
105,17%. Realisasi jumlah populasi PMKS sebesar 99,91% melampaui target
yang direncanakan sebesar 95%.
Tabel III.72 Capaian Indikator populasi PMKS
Capaian
Indikator Sasaran
Satuan Rencana Realisasi
%
%
Persentase penyandang
95
99,91
105,17
masalah kesejahteraan
sosial yang tertangani.
Bab III Akuntabilitas Kinerja

Keterangan
Tercapai

90

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

Perbandingan capaian indikator populasi PMKS tahun 2014 dengan tahun


2015 , disajikan sebagai berikut:
Tabel III.73 Perbandingan capaian indikator populasi PMKS
Realisasi Realisasi
Ket
Indikator Sasaran
Satuan
2015
2014
Persentase penyandang
masalah kesejahteraan
sosial yang tertangani.

99,91

90

Target
tahun
2018
100

Meningkat

Cakupan jumlah indikator populasi PMKS pada tahun 2014 sebesar 90% atau
lebih kecil dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar 99,91%. Keberhasilan
capaian ini secara umum merupakan keberhasilan atas pelaksanaan program
kegiatan

yang

dilaksanakan

dengan

sasaran

PMKS

yang

mendapat

penanganan melalui pelatihan, pembinaan maupun pemberdayaan yang meliputi


Keluarga Fakir Miskin, Lanjut Usia Terlantar, WRSE, Penyandang cacat, Tuna
Susila dan Eks Tuna Susila, mengalami peningkatan.
Tabel III.74 Jumlah populasi PMKS 2014
No.
1
2
3
4
5
6
7

Uraian
Fakir miskin
Keluarga Miskin
Lanjut Usia dan orang Terlantar
anak terlantar
Penyandang cacat
Tuna Susila dan Eks Tuna Susila
Wanita Rawan Sosial Ekonomi / PRSE

Sat
Orang
KK
Orang
Orang
Orang
Orang
Orang

Jumlah Rata-rata

Populasi
9686
40
100
80
60
40
20

Penanganan
9686
40
100
68
60
43
20

10.026

10.017

Sasaran ini didukung melalui program kegiatan di Dinas Sosial dan Tenaga
Kerja

dengan

program

pendampingan

bantuan

raskin,

pemberdayaan

perempuan rawan sosial ekonomi (PRSE) dan pemberdayaan keluarga miskin.

18. Sasaran: Meningkatnya penempatan bagi pencari kerja


Pengukuran terhadap meningkatnya penempatan bagi pencari kerja
memperoleh hasil: ada 2 Indikator sasaran, sebanyak 1 indikator mencapai
target yang telah direncanakan dan 1 indikator tidak mencapai tercapai.
Bab III Akuntabilitas Kinerja

91

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

Tabel III.75 Capaian indikator penempatan bagi pencari kerja

Indikator Sasaran

Satuan Rencana Realisasi

Penyerapan tenaga
kerja
Besaran tenaga kerja
yang mendapatkan
pelatihan berbasis
kompetensi,
masyarakat dan
kewirausahaan

12

33,67

94

100

Capaian
Keterangan
%
280,60
Tercapai
106,38

tercapai

Perbandingan indikator penempatan bagi pencari kerja tahun 2014 dengan


tahun 2015 , disajikan sebagai berikut:
Tabel III.76 Perbandingan indikator penempatan bagi pencari kerja
Target
Tahun Tahun
tahun
Indikator Sasaran
Satuan
Keterangan
2015
2014
s.d
2018
%
Penyerapan tenaga kerja
33,67
16
Meningkat
12
Besaran tenaga kerja yang
%
100
92
Menurun
94
mendapatkan pelatihan
berbasis kompetensi,
masyarakat dan
kewirausahaan

a. Tingkat capaian indikator sasaran penyerapan tenaga kerja adalah 280,60%.


Realisasi jumlah sasaran penyerapan tenaga kerja sebesar 33,67% melampaui
target yang direncanakan sebesar 12%. Pada tahun 2015 tercatat pencari
kerja yang terdapat sebanyak 9.147 orang sedangkan yang dapat disalurkan
oleh instansi terkait tercacat sebanyak 3.080 orang. Sasaran ini di dukung
melalui program kegiatan Dinas Sosial dan Ketenaga kerjaan.
Capain kinerja penyerapan tenaga kerja pada tahun 2014 sebesar 16% atau
lebih kecil dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar 33,67% namun
dibandingkan dengan target 2018 cakupan jumlah penyerapan tenaga kerja
sudah melampaui target.
a. Tingkat capaian indikator sasaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan
berbasis kompetensi, masyarakat dan kewirausahaan adalah 106,38 %.
Bab III Akuntabilitas Kinerja

92

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

Realisasi jumlah sasaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis


kompetensi, masyarakat dan kewirausahaan sebesar 100% sesuai target
yang direncanakan sebesar 94%. Sasaran ini di dukung melalui program
kegiatan Dinas Sosial dan Ketenaga kerjaan.
Capaian kinerja jumlah tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis
kompetensi, masyarakat dan kewirausahaan pada tahun 2014 sebesar 92%
atau lebih kecil dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar 100% namun
dibandingkan dengan target 2018 cakupan jumlah tenaga kerja yang
mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi, masyarakat dan kewirausahaan
belum memenuhi target.
1. Penyiapan Tenaga Kerja Siap Pakai
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan siswa-siswi
Sekolah Menengah Kejuruan terhadap ketenagakerjaan. Pelaksanaan
dari tanggal 31 Maret 2015 sampai dengan 9 April 2015 di 4 (empat)
lokasi yaitu SMK Bhakti Kencana, SMK Bina Putera, SMK Pasundan dan
SMK Negeri 4 Banjar dengan jumlah peserta 200 (dua ratus) orang.
2. Pengembangan Pasar Kerja Melalui IPK dan Bursa Kerja Online
Kegiatan ini bertujuan untuk menyediakan informasi lowongan kerja
kepada pencari kerja. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan kegiatan ini
diantaranya terfasilitasinya pencari kerja dalam mendapatkan kartu
pencari kkerja/AK.1, pelaksanaan pelayanan antar kerja baik dalam
pendaftaran pencari kerja, penginformasian dan penyediaan lowongan
kerja serta seleksi dan penepatan tenaga kerja, dan fasilitasi antar kerja
dan penyuluhan bimbingan jabatan terhadap pencari kerja selama 1
(satu) tahun.
3. Pembinaan dan Penyaluran Tenaga Kerja Indonesia
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka pembinaan terhadap unsur yang
terkait

dalam

sistem

penempatan

TKI

yaitu

PPTKIS,

aparatur

pemerintahan desa/kelurahan, kecamatan, aparat kepolisian, serta


masyarakat/calon TKI.
4. Pembinaan Bagi Lembaga Latihan Swasta dan Bursa Kerja Khusus
Bab III Akuntabilitas Kinerja

93

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

Kegiatan ini bertujuan menghimpun keberadaan lembaga latihan dan


bursa

kerja

khusus,

menyampaikan

informasi

tentang

peraturan

mengenai kelembagaan, perijinan, serta pembinaan kelembagaan.


Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 24 Pebruari 2015.
Kegiatan peningkatakan kualitas dan produktifitas tenaga kerja meliputi
kegiatan-kegiatan pelaksanaan pelatihan guna mengingkatkan kompetensi
tenaga kerja, penganggur/pencari kerja. Salahsatu kegiatannya yaitu pendidikan
dan pelatihan keterampilan bagi pencari kerja pada tahun 2015 yang diikuti oleh
52 peserta. Penyediaan kesempatan kerja disektor formal difasilitasi oleh Dinas
Sosial dan Tenaga Kerja melalui informasi penyediaan lowongan kerja di
perusahaan yang dilaksanakan melalui mekanisme AKAL, AKAD maupun
AKAN. Bekerjasama dengan Perusahaan, Dinas Sosial dan Tenaga Kerja
melakukan kegiatan rekruitmen dan seleksi terhadap pencari kerja. Sementara
pada sektor informal, salah satu peran Dinsosnaker adalah dalam bentuk
intervensi program dan kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui kelompok
usaha. Pengembangan pasar kerja melalui IPK dan bursa kerja, melalui media
elektronik(radio) , Job fair, pendampingan pencari kerja dan pelayanan lainnya.

Misi 3

Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup

19. Sasaran: Meningkatnya Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang proporsional

Bab III Akuntabilitas Kinerja

94

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

Hasil pengukuran sasaran strategis Meningkatnya Ruang Terbuka Hijau


(RTH) yang proporsional disajikan sebagai berikut:
Tabel III.77 Capaian indikator Ruang Terbuka Hijau(RTH) yang proporsional
Capaian
Indikator Sasaran
Satuan Rencana Realisasi
Keterangan
%
%
Ruang terbuka hijau
18,50
18,05
97,30
Tidak
per satuan luas
tercapai
wilayah berHPL/HGB

Perbandingan indikator sasaran kinerja meningkatnya Ruang Terbuka


Hijau (RTH) per tahunnya disajikan sebagai berikut:
Tabel III.78 Perbandingan capaian indikator Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang
proporsional
Realisasi Realisasi Keterangan
Target
Indikator Sasaran
Satuan
2014
2015
s.d
2018
%
Ruang terbuka hijau per
18,05
18,05
Tetap
20,00
satuan luas wilayah berHPL/HGB

a. Tingkat capaian kinerja indikator sasaran Ruang terbuka hijau (RTH)


persatuan luas wilayah ber-HPL/HGB pada tahun 2015 adalah 97,30%.
Realisasinya sebesar 18,05% tidak mencapat target yang direncanakan
sebesar 18,50%.
Ruang terbuka hijau per satuan luas wilayah sebanyak 231,37 ha sedangkan
luas wilayah ber-HPL/HGB sebanyak 1.282,11 ha atau realisasinya dapat
dihitung 18,05%.
Dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar 17,54% mengalami peningkatan
sebesar 0,51%. Pada tahun ini capainya didukung oleh program/kegiatan
pemeliharaan Ruang Terbuka Hijau di 4 lokasi.

20. Sasaran: Meningkatnya pelayanan pengelolaan persampahan kota


Hasil pengukuran sasaran strategis Meningkatnya pelayanan pengelolaan
persampahan Kota disajikan sebagai berikut:
Bab III Akuntabilitas Kinerja

95

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

Tabel III.79 Capaian sasaran meningkatnya pelayanan pengelolaan persampahan kota


Capaian Keterangan
Indikator Sasaran
Satuan Rencana Realisasi
%
%
Cakupan
14,00
24,41
174,36
Tercapai
penanganan sampah
Perluasan Lahan TPA Hektar
9,00
0,00
0,00
Tidak tercapai

Perbandingan indikator kinerja pelayanan pengelolaan persampahan kota


tahun 2014 denga tahun 2015, disajikan sebagai berikut:
Tabel III.80 Perbandingan sasaran meningkatnya pelayanan pengelolaan
persampahan kota
Realisasi Realisasi Keterangan
Target
Indikator Sasaran
Satuan
2014
2015
s.d 2018
Cakupan penanganan
%
27,54
24,41
Menurun
17,12
sampah
Perluasan Lahan TPA
Hektar
7
0
Menurun
12

a. Tingkat capaian indikator sasaran cakupan penanganan sampah di Kota


Banjar pada tahun 2015 adalah 174,36%. Relisasinya sebesar 24,41%
melampaui target yang telah direncanakan sebesar 14,00%. Keberhasilan
pencapaian ini ditunjukan dengan pengelolaan sampah yang baik oleh dinas
terkait, dimana volume sampah yang dapat ditangani pada tahun 2015
sebanyak 43.335,112 Ton sedangkan produksi sampah yang ada sebesar
177.553,338 m3. Sesuai rumus perhitungan, realisasi cakupan penangan
sampah sebesar 24,41%.
Dua tahun ini Pemerintah Kota Banjar telah mampu memenuhi target yang
dicanangkan pada tahun 2018 sebesar 17,12%. Keberhasilan ini merupakan
capaian kinerja yang baik melalui program dan kegiatan yang menunjang dan
dapat dilaksanakan dengan baik. Beberapa upaya yang dilaksanakan adalah :
1. Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan;
2. Pengadaan sarana dan prasarana pengelolaan persampahan yang
memenuhi standar;
3. Pelaksanaan sosialissi pengelolaan persampahan 3R
4. Kelembagaan, pengaanggaran untuk kegiatan pemeliharaan sarana dan
prasarana dan pelaksanaan CSR di sekitar Lokasi TPA.

Bab III Akuntabilitas Kinerja

96

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

b. Tingkat capaian indikator sasaran perluasan lahan TPA pada tahun 2015
adalah 0%. Pemerintah Kota Banjar belum bisa merealisasikannya dan masih
terus berjuang untuk mewujudkannya. Beberapa tahapan pelaksanaan
kegiatan seperti perencanaan dan persiapan (terbitnya dokumen penilaian
harga dari konsultan penilai) sudah bisa dilaksanakan, namun tahap
pelaksanaan pengadaan tanah masih terkendala dengan kesepakatan harga
dan tersediaan anggaran di kas daerah.
21. Sasaran: Meningkatnya kualitas lingkungan permukiman.
Hasil pengukuran sasaran strategis Meningkatnya kualitas lingkungan
permukiman disajikan sebagai berikut:
Tabel III.81 Capaian sasaran meningkatnya kualitas lingkungan permukiman
Capaian
Indikator Sasaran
Satuan Rencana Realisasi
%
%
Rumah tangga pengguna air bersih
87,01
82,14
94,40
%
Rumah tangga bersanitasi
72,72
72,80
100,11
%
Kawasan kumuh
0,62
0,52
119,23
%
Rumah Tidak Layak Huni
6,40
6,63
96,48
%
Tersedianya sistem air limbah
72,00
72,00
100,00
setempat yang memadai
Tersedianya sistem air limbah skala
Unit
10,00
0,00
0,00
komunitas/kota

Perbandingan

sasaran

strategis

Meningkatnya

kualitas

lingkungan

permukiman, per tahunnya disajikan sebagai berikut:


Tabel III.82 Perbandingan capaian sasaran meningkatnya
permukiman
Realisasi Realisasi
Indikator Sasaran
Satuan
2014
2015
%
Rumah tangga pengguna air
82,19
82,14
bersih
%
Rumah tangga bersanitasi
72,29
72,80
%
Kawasan kumuh
0,64
0,52
Rumah Tidak Layak Huni
%
6,89
6,63
%
Tersedianya sistem air limbah
72,15
72,00
setempat yang memadai
%
Tersedianya sistem air limbah
baru
0,00
skala komunitas/kota

kualitas lingkungan
Keterangan
Menurun

Target th
2018
59,61

Meningkat
Meningkat
Meningkat
Menurun

72,00
0,56
3,58
72,43

0,00

80,00

a. Tingkat capaian indikator sasaran jumlah rumah tangga pengguna air bersih
di Kota Banjar pada tahun 2015 adalah 94,40. Realisasinya sebesar 82,14%
Bab III Akuntabilitas Kinerja

97

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

atau tidak mencapai target yang direncanakan sebesar 87,01%. Pada tahun
ini pengguna air bersih berjumlah 46.088 rumah sedangkan jumlah rumah
tangga yang ada di Kota Banjar 63.321 rumah hingga capaiannya 82,14%.
b. Tingkat capaian indikator sasaran cakupan realisasi rumah tangga bersanitasi
adalah 100,11%. Realisasinya sebesar 72,80% melampaui target yang telah
direncanakan

sebesar

72,72%.

Pencapaian

ini

ditunjukan

dengan

meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya rumah tinggal


berakses sanitasi dasar (mempunyai fasilitas pembuangan air besar/tinja),
sesuai data dari instansi terkait jumlah rumah tangga bersanitasi tahun ini
sebanyak 46.088 rumah dari jumlah total rumah tangga 63.311rumah
sehingga capaiannya 72,80%.
c. Tingkat capaian indikator sasaran luas kawasan kumuh pada tahun 2015
adalah 119,23%. Realisasinya sebesar 0,52% melampaui target yang
direncanakan

sebesar

0,62%.

Pencapaian

ini

ditunjukan

dengan

berkurangnya luas kawasan kumuh di Kota Banjar dimana angka pada tahun
2014 sebesar 85 ha menjadi 68,10 ha pada tahun 2015 sedangkan luas
wilayah Kota Banjar adalah 13.197,23 ha.
Upaya Pemerintah Kota Banjar dalam beberapa tahun terakhir meningkatkan
kualitas dan mutu atau faktor yang menjadi penilaian rumah layak huni dapat
dikatakan berhasil. Beberapa upaya yang telah dilaksanakan adalah
peningkatan rumah tinggal berakses sanitasi sekurang-kurangnya mempunyai
akses untuk memperoleh layanan sanitasi, yaitu: 1) Fasilitas air bersih, 2)
Pembuangan air besar/tinja, 3) Pembuangan air limbah (air bekas) dan 4)
pembuangan sampah.
d. Tingkat capaian indikator sasaran rumah tidak layak huni pada tahun 2015
adalah 96,48%. Realisasinya sebesar 6,63% atau tidak mencapai target yang
direncanakan sebesar 6,40%. Sesuai data dari instansi terkait, bahwa jumlah
rumah di Kota Banjar tahun 2015 sebanyak 63.312 rumah dengan kategori
rumah layak huni sebanyak 59.112 rumah sehingga jumlah rumah tidak layak
huni adalah 4.200 rumah. Ketidakberhasilan pencapaian kinerja ini sebetulnya
telah ditanggulangi dengan program dan kegiatan pada instansi terkait
Bab III Akuntabilitas Kinerja

98

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

perumahan permukiman maupun sosial. Namun pada pelaksanaannya tidak


bisa optimal karena ada ketentuan persayaratan yang berlaku. Ketentuan
rumah milik sendiri dan berdiri diatas tanah milik sendiri yang dibuktikan
dengan sertifikat atau girik atau ada surat keterangan kepemilikan dari
kelurahan/desa atas status tanah ditengarai menjadi salah satu penyebab
sebanyak 4.200 rumah tidak dapat ditingkatkan statusnya menjadi layak huni.
e. Tingkat capaian indikator sasaran Tersedianya sistem air limbah setempat
yang memadai pada tahun 2015 adalah 100%. Realisasinya sebesar 72%
sesuai dengan target yang direncanakan sebesar 72%. Pencapaian ini
ditunjukan dengan jumlah sistem air limbah setempat yang memadai
sebanyak unit dan Tersedianya sistem air limbah setempat yang memadai
yang seharusnya ada di Kota Banjar sebanyak unit.
f. Tingkat capaian indikator sasaran tersedianya sistem air limbah skala
komunitas/kota pada tahun 2015 adalah 0%. Realisasinya sebesar 0% tidak
mencapai target yang direncanakan sebesar 10%.
Pencapaian

ini

ditunjukan

komunitas/kota sebanyak

dengan

jumlah

sistem

air

limbah

skala

unit dan jumlah sistem air limbah skala

komunitas/kota Kota yang seharusnya ada di Banjar Sebanyak unit.


22. Sasaran: Meningkatnya mutu pengawasan lingkungan hidup
Hasil pengukuran sasaran strategis meningkatnya mutu pengawasan
lingkungan hidup disajikan sebagai berikut:

Tabel III.83 Capaian indikator mutu pengawasan lingkungan hidup


Rencan
Capaian
Indikator Sasaran
Satuan
Realisasi
a
%
%
Cakupan pengawasan terhadap
70,59
100,00
141,66
pelaksanaan AMDaL
%
Penegakan hukum lingkungan hidup
100,00
100,00
100,00

Perbandingan

sasaran

strategis

meningkatnya

mutu

pengawasan

lingkungan hidup, per tahunnya disajikan sebagai berikut:


Tabel III.84 Perbandingan indikator mutu pengawasan lingkungan hidup

Bab III Akuntabilitas Kinerja

99

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

Cakupan pengawasan
terhadap pelaksanaan
AMDaL

Realisasi
2014
58,87

Penegakan hukum
lingkungan hidup

100

Indikator Sasaran

a. Tingkat

capaian

Satuan

indikator

sasaran

cakupan

Realisasi
2015
100,00

Capaian
s.d 2018
-

100,00

100,00

pengawasan

terhadap

pelaksanaan AMDaL pada tahun 2015 adalah 141,66%.


Realisasinya sebesar 100% melampaui target yang direncanakan sebesar
70,59%. Pencapaian ini ditunjukan oleh pelaksanaan pengawasan amdal,
UKL/UPL dan SPPL sebanyak buah dari target yang direncanakan sebanyak
buah. Keberahasilan ini ditunjang oleh upaya Pemerintah Kota Banjar telah
membuat tata cara pengumpulan data dan kaidah peraturan mengenai bentuk
usaha yang wajib AMDAL.
b. Tingkat capaian indikator sasaran penegakan hukum lingkungan hidup pada
tahun 2015 adalah 100%. Realisasinya sebesar 100% sesuai dengan target
yang direncanakan sebesar 100%. Pencapaian ini merupakan keberhasilan
penegakan hukum bidang lingkungan hidup dari target 1 kasus pencemaran
lingkungan dapat diselesaikan atau terealisasi 1 kasus sehingga capaiannya 100%.

23. Sasaran: Meningkatnya kualitas hutan dan lahan.


Hasil pengukuran sasaran strategis Meningkatnya kualitas hutan dan lahan
disajikan sebagai berikut:
Tabel III.85 Capaian indikator kualitas hutan dan lahan
Indikator Sasaran

Menurunnya lahan kritis

Satuan

Rencana

Realisasi

53,00

63,95

Capaian
%
120,67

Perbandingan sasaran strategis Meningkatnya kualitas hutan dan lahan


tahun 2014 dengan 2015 disajikan sebagai berikut:
Tabel III.86 Perbandingan realisasi indikator kualitas hutan dan lahan
Bab III Akuntabilitas Kinerja

100

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

Indikator Sasaran

Satuan

Realisasi
2015

Realisasi
2014

Ket

Target
s.d 2018

Menurunnya lahan
kritis

63,95

Meningkat

35

Tingkat capaian indikator sasaran Menurunnya lahan kritis pada tahun 2015
adalah 120,67%. Realisasinya sebesar 63,95% melampaui target yang
direncanakan sebesar 53,00%. Pada tahun 2014 capaian kinerja ini tidak dapat
terealisasikan dengan baik karena pada pelaksanaannya mengutamakan
kesesuaian pada aturan yaitu petunjuk teknis DAK Kementrian Kehutanan
mengenai status lahan hutan Kota. Pemerintah Kota Banjar telah mengkaji ulang
dan memperbaiki perencanaan untuk memenuhi semua prosedur berkenaan
pengukuhan status tanah sesuai dengan potensi kawasan daerah. Keberhasilan
di tahun ini ditunjukan oleh pencapaian penanganan terhadap lahan kritis
dengan luasan 86 ha dari target yang dirtetapkan sebagai lahan kritis sebesar 55
ha.

Misi 4

Meningkatkan Kesadaran dan Ketaatan Hukum Serta Tata


Kelola Pemerintahan Secara Profesional Untuk Menjamin
Terciptanya Good Governance dan Clean Government.

Bab III Akuntabilitas Kinerja

101

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

25

Indikator Sasaran: Meningkatnyda kepatuhan masyarakat terhadap produk


hukum daerah.

Pengukuran Capaian Indikator sasaran kepatuhan masyarakat terhadap


produk hukum Daerah memperoleh hasil: dari 2 Indikator sasaran, sebanyak 1
indikator melampaui target yang telah direncanakan, 1 indikator mencapai target.
Tabel III.86 Capaian Indikator kepatuhan masyarakat terhadap produk hukum
Daerah
Indikator Sasaran

Satuan

Rencana

Realisasi

1. Tingkat pelanggaran
perda/ perwal
2. Terlaksananya fungsi
penganggaran,
legislasi dan
pengawasan oleh
anggota DPRD

Kasus

50,00

50,00

Capaian
%
100,00

80,00

85,35

106,63

Keterangan
Tercapai
Tercapai

Perbandingan sasaran strategis meningkatnya kepatuhan masyarakat terhadap


produk hukum daerah tahun 2014 dengan 2015 disajikan sebagai berikut:
Tabel III.87 Perbandingan kepatuhan masyarakat terhadap produk hukum daerah
Capaian
Realisasi Realisasi
Indikator Sasaran
Satuan
Ket
s.d
2018
2014
2015
1. Tingkat pelanggaran
perda/ perwal
2. Terlaksananya fungsi
penganggaran,
legislasi dan
pengawasan oleh
anggota DPRD

Kasus

55

50

Meningkat

35

82,37

85.35

Meningkat

80

a. Tingkat capaian indikator sasaran pelanggaran perda/perwal adalah 100%.


Realisasi jumlah pelanggaran perda/perwal sebesar 50% sesuai dengan
target yang direncanakan sebesar 50% Pada tahun ini mengalami
peningkatan. Keberhasilan capaian ini ditunjukan oleh tabel sebagai berikut :
Tabel III.88 Peningkatan kesadaran masyarakat dan aparatur pemerintah
%
Sasaran dan Indikator
No.
Satuan Target Realisasi capaian
Kinerjanya
kinerja
Penegakan peraturan daerah,
1
peraturan dan keputusan kepala
kali
34
34
100
daerah
2
Penanganan pengaduan
kali
8
8
100
Bab III Akuntabilitas Kinerja

102

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

pelanggaran PERDA, peraturan


dan keputusan kepala daerah
oleh penyidik pegawai negeri sipil
Penyidikan dan penindakan
pelanggaran PERDA, peraturan
dan keputusan kepala daerah
Jumlah

kali

100

kali

50

50

100

Sumber: Satpol PP Kota Banjar

Kegiatan tersebut didukung dengan pemberdayaan masyarakat untuk


menjaga keamanan dan ketertiban dengan cara membina satuan keamanan
lingkungan masyarakat, fasilitasi dan simulasi pemberdayaan linmas,
sinergitas penegakan peraturan daerah dan penigkatan pemberantasan
penyakit masyarakat (PEKAT). Cakupan jumlah capaian pelanggaran
perda/perwal pada tahun 2014 sebanyak 55 kasus atau lebih besar
dibandingkan dengan tahun 2015 sebanyak 50 kasus. Meningkatnya capaian
ini disebabkan oleh program pembinaan dan pengembangan aparatur melalui
kegiatan gerakan disiplin daerah.
Dalam rangka meningkatkan kesadaran dan ketaatan hukum serta tata kelola
Pemerintah Kota Banjar secara professional untuk menjamin terciptanya good
govermance didukung dengan kegiatan: (a) Program peningkatan sistem
pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH, (b)
Penegakan Peraturan Daerah, Peraturan Walikota dan Keputusan Walikota,
(c) Penyidikan dan penindakan pelanggaran PERDA, (d) Penanganan
pengaduan pelanggaran PERDA. Kegitan tesebut didukung dengan program
pemberdayaan masyaraka untuk menjaga keamanan dan ketertiban dengan
cara membina satuan keamanan lingkungan masyarakat, fasilitasi dan
simulasi pemberdayaan linmas, sinergitas penegakan peraturan daerah dan
penigkatan pemberantasan penyakit masyarakat (PEKAT).
b. Tingkat capaian indikator sasaran terlaksananya fungsi penganggaran,
legislasi dan pengawasan oleh anggota DPRD adalah 106,63%. Realisasi
jumlah

sasaran

terlaksananya

fungsi

penganggaran,

legislasi

dan

pengawasan oleh anggota DPRD sebesar 85,35% melampaui target yang


direncanakan sebesar 80%. Pada tahun ini mengalami peningkatan sebesar
2,98%. Keberhasilan indikator sasaran ini di dukung melalui program kegiatan
Bab III Akuntabilitas Kinerja

103

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

di Sekteratariat DPRD Kota Banjar. Selama tahun 2015 Pemerintah Daerah


Kota Banjar telah berhasil menetapkan 6 Perda, sebagai hasil pembahasan
antara legeslatif dan eksekutif.

Tabel III.89 Pelaksanaan fungsi penganggaran, legislasi dan pengawasan oleh


anggota DPRD
%
No
Kegiatan
Sat.
Rencana Realisasi
Output
Input
Jmlh
1 Pembahasan
Perda
10
6
60
71
63,78
Raperda
2 Hearing/Koordi Laporan
6
6
100
47
104,4
nasi
1
3 Rapat-rapat
Laporan
200
185
92,50
96
93,66
alat
kelengkapan
Dewan
4 Rapat-rapat
Laporan
20
27
135
92
120,5
paripurna
6
5 Kegiatan
Laporan
3
0
0
0
0,00
Reses
6 Kunjungan
Laporan
6
18
300
14
204,5
Kerja Anggota
6
Dewan
7 Peningkatan
Orang
25
66
100
65
88,68
Kapasitas
Pimpinan dan
Anggota
DPRD
8 Studi banding
Laporan
24
32
65
133
110,5
alat
4
kelengkapan
DPRD
9 Pelantikan
Kali
1
0
0
0
0,00
PAW anggota
DPRD
10 Publikasi
Kali
12
10
86
36
67,40
peraturan
perundangan
Jumlah Total

Kegiatan-kegiatan

yang

dilaksanakan

85,53

meliputi:

koordinasi

kerjasama

permasalahan peraturan perundang-undangan, penyusunan rencana kerja


rancangan peraturan perundang-undangan, legislasi rancangan peraturan
perundang-undangan, fasilitasi sosialisasi peraturan perundang-undangan,
publikasi peraturan perundang-undangan, publikasi peraturan perundangBab III Akuntabilitas Kinerja

104

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

undangan, penyediaan peraturan perundang-undangan, sosialisasi teknis


penyusunan peraturan perundang-undangan, fasilitasi sosialsiasi sadar
hukum, dan pelaksanaan pendampingan perkara. Dengan kegiatan tersebut,
diharapkan dalam penyusunan produk hukum daerah dapat memenuhi aspek
filosofis, sosiologis dan yuridis dan diharapkan dengan adanya sosialisasi
produk-produk hukum akan meningkatkan kesadarahan hukum, sehingga
akan tercipta ketertiban dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
Tabel III.90 Daftar PERDA yang ditetapkan tahun 2015
Nomor dan Tanggal
Nomor Lembaran
Uraian
Peraturan Daerah
Daerah
Nomor 1
26 Maret 2015
LD 2015 No. 1 Seri D
Peraturan Daerah tentang
Penanaman Modal

26

Nomor 2

26 Maret 2015

LD 2015 No. 2 Seri C

Peraturan Daerah tentang


Perubahan Atas Perda
Kota Banjar No.9 Tahun
2010 tentang Retribusi
Jasa Usaha di Kota Banjar

Nomor 3

25 Mei 2015

LD 2015 No. 3 Seri E

Peraturan Daerah tentang


Bantuan Keuangan kepada
Partai Politik

Nomor 4

25 Mei 2015

LD 2015 No. 4 Seri A

Peraturan Daerah tentang


Pertanggungjawaban
Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja
Daerah Kota Banjar Tahun
Anggaran 2014

Nomor 5

12 Oktober
2015

LD 2015 No. 5 SERI A

Peraturan Daerah tentang


Perubahan APBD Tahun
Anggaran 2015

Nomor 6

30 Desember
2015

LD 2015 No. 6 SERI A

Peraturan Daerah tentang


APBD Tahun Anggaran
2016

Sasaran: Meningkatnya disiplin pegawai .


Pengukuran Capaian Indikator kepatuhan masyarakat terhadap produk

hukum Daerah memperoleh hasil: ada 1 Indikator sasaran, sebanyak 1 indikator


(100%) mencapai/melampaui target yang telah direncanakan.
Tabel III.91 Capaian indikator disiplin pegawai
Bab III Akuntabilitas Kinerja

105

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

Indikator Sasaran

Satuan

Persentase
pelanggaran disiplin
pegawai

Rencan
a
0,15

Realisasi
0,19

Capaian
%
78,95%

Ket
Tidak
Tercapai

Perbandingan sasaran strategis disiplin pegawai antara tahun 2014 dengan


tahun 2015 disajikan sebagai berikut:
Tabel III.92 Perbandingan capaian indikator disiplin pegawai

Indikator Sasaran

Sat

Persentase
pelanggaran disiplin
pegawai

Realisasi Realisasi
Keterangan
2015
2014
0,19

0,4

Meningkat

Kondisi
Tahun
2018
0,04

a. Tingkat capaian Indikator sasaran persentase pelanggar disiplin pegawai di


Kota Banjar pada tahun 2015 adalah 78,95% dengan realisasi sebesar 0,19%
melampaui target yang direncanakan sebesar 0,15%. Pada tahun ini
mengalami peningkatan 0,21% Dari jumlah seluruh PNS di Kota Banjar
sebanyak 3138 orang tercatat ada 6 orang pegawai yang dikategorikan
melanggar disiplin. Pelanggaran yang dilakukan tersebut pada dasarnya
hanya sebatas paska setelah peristiwa perceraian terjadi. Setelah kejadian
perkara selesai belum ada tindakan dari aparat pemerintah secara optimal
karena ada keterbatasan kewenangan SDM pegawai dalam menindak lanjuti
kasus- kasus yang terjadi.
Program peningkatan disiplin aparatur diharapkan dapat

mendukung

pencapaian indikator kinerja utama, yakni menurunnya tingkat pelanggaran


disiplin yang dilakukan oleh Pegawai Negeri Sipil. Peningkatan disiplin yang
telah dilaksanakan berupa pembinaan terhadap pegawai negeri sipil secara
terstruktur dan kontinyu yaitu dengan cara memaksimalkan kegiatan
pembinaan dan pemeriksaan disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan
ditunjang sumber daya aparatur yang baik dan profesional serta anggaran
yang memadai. Sebagai dukungan meningkatnya disiplin pegawai di
Bab III Akuntabilitas Kinerja

106

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

Pemerintahan Kota Banjar, Sekretariat DPRD Kota Banjar, melaksanakanlah


publikasi peraturan perundang undangan dan kajian peraturan perundang
undangan daerah terhadap peraturan perundang undangan yang baru, lebih
tinggi dari keserasian antar peraturan perundang undangan daerah.

27

Sasaran: Meningkatnya aparatur pemerintah daerah yang memiliki kompetensi dan


mampu memberikan layanan prima.

Pengukuran Capaian Indikator aparatur pemerintah daerah yang memiliki


komptensi dan mampu memberikan layanan prima memperoleh hasil: ada 3
Indikator sasaran, ketiga indikator sasaran ini mencapai target 100%.
Tabel III.93 Hasil pengukuran aparatur pemerintah daearah yang memiliki komptensi
dan mampu memberikan layanan prima
Capaian
Indikator Sasaran
Sat
Rencana Realisasi
Ket
%
Persentase pejabat
%
100
100
100
Tercapai
yang telah memenuhi
persyaratan pendidikan
dan pelatihan
kepemimpinan.

Persentase pejabat
yang telah memenuhi
persyaratan
kepangkatan.

100

100

100

Tercapai

Persentase pejabat
fungsional yang telah
memenuhi persyaratan
diklat fungsional

100

100

100

Tercapai

Perbandingan indicator sasaran aparatur pemerintah daerah yang memiliki


kompetensi dan mampu memberikan layanan prima tahun 2014 s.d 2015 disajikan
sebagai berikut:
Tabel III.94 Perbandingan kinerja aparatur pemerintah daearah yang memiliki komptensi
dan mampu memberikan layanan prima
Indikator Sasaran
Persentase pejabat yang telah
memenuhi persyaratan pendidikan
dan pelatihan kepemimpinan

Bab III Akuntabilitas Kinerja

Satuan
%

Realisasi Realisasi
2015
2014
Keterangan
100

77,78

Meningkat

Kondisi
Tahun
2018
100

107

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

Persentase pejabat yang telah


memenuhi persyaratan kepangkatan

100

91,09

Meningkat

100

Persentase pejabat fungsional yang


telah memenuhi persyaratan diklat
fungsional

100

100

Tetap

100

a. Tingkat capaian indikator pejabat yang telah memenuhi persyaratan


pendidikan dan pelatihan kepemimpinan, untuk indikator pejabat yang telah
memenuhi persyaratan kepangkatan, untuk indikator pejabat fungsional yang
telah memenuhi persyaratan diklat fungsional adalah 100%. Realisasi jumlah
pejabat yang telah memenuhi persyaratan pendidikan dan pelatihan
kepemimpinan, untuk indikator pejabat yang telah memenuhi persyaratan
kepangkatan, untuk indikator pejabat fungsional yang telah memenuhi
persyaratan diklat fungsional

sebesar 100% sesuai dengan target yang

direncanakan sebesar 100%. Pada tahun ini mengalami pencapaian kinerja


yang tetap.
b. Cakupan jumlah pejabat yang telah memenuhi persyaratan kepangkatan pada
tahun 2014 sebesar 77,78% atau lebih kecil dibandingkan dengan tahun 2015
sebesar 100% namun dibandingkan dengan target 2018 cakupan jumlah
pejabat yang telah memenuhi persyaratan pendidikan dan pelatihan
kepemimpinan dapat dikatakan sudah memenuhi target. Pada tahun ini
mengalami peningkatan sebesar 22,22%.
c. Cakupan jumlah pejabat yang telah memenuhi persyaratan kepangkatan pada
tahun 2014 sebesar 91,09% atau lebih kecil dibandingkan dengan tahun 2015
sebesar 100% namun dibandingkan dengan target 2018 cakupan jumlah
pejabat yang telah memenuhi persyaratan kepangkatan dapat dikatakan
sudah memenuhi target. Pada tahun ini mengalami peningkatan sebesar
8,91%. Realisasi/serapan anggaran ini adalah sebesar Rp 69.985.250,- dari
anggaran yang direncanakan sebesar Rp. 70.000.000,- atau sebesar 99,98%.
Sedangkan output pemberkasan kenaikan pangkat berupa terlaksananya
pemberkasan kenaikan pangkat PNS sebanyak 497 orang dari target kinerja
875 orang atau terealisasi 56,80. Penurunan pencapaian target kinerja terjadi
Bab III Akuntabilitas Kinerja

108

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

dibandingkan dengan tahun 2014 yang mencapai 91,09% terealisasi 797


orang dari target kinerja 875 orang. Hal ini terjadi dikarenakan terdapat 2
faktor penyebab utama, yaitu berkas pegawai yang tidak lengkap dan belum
turunnya SK beberapa pegawai yang diusulkan hingga akhir Tahun Anggaran
2015
d. Cakupan jumlah pejabat fungsional yang telah memenuhi persyaratan diklat
fungsional pada tahun 2014 sebesar 100% atau sama dibandingkan dengan
tahun 2015 sebesar 100% jika dibandingkan dengan target 2018 cakupan
jumlah pejabat fungsional yang telah memenuhi persyaratan diklat fungsional
dapat dikatakan sudah memenuhi target.
Berdasarkan data dari OPD terkait jumlah pegawai yang menduduki jabatan
struktural di tiap jenjang adalah:
1) Pejabat pada eselon II berjumlah 24 orang
2) Pejabat pada eselon III berjumlah 100 orang
3) Pejabat pada eselon IV berjumlah 331 orang
Sedangkan jumlah pejabat struktural yang telah mengikuti pendidikan dan
pelatihan kepemimpinan di tiap jenjang adalah:
1) Pejabat pada eselon II berjumlah 14 orang
2) Pejabat pada eselon III berjumlah 30 orang
3) Pejabat pada eselon IV berjumlah 12 orang
Jumlah pejabat struktural yang belum mengikuti pendidikan dan pelatihan
kepemimpinan di tiap jenjang adalah:
1) Pejabat pada eselon II berjumlah 9 orang
2) Pejabat pada eselon III berjumlah 9 orang
3) Pejabat pada eselon IV berjumlah 40 orang

28

Sasaran: Meningkatnya kualitas pelayanan publik.


Pengukuran Capaian Indikator kualitas pelayanan publik memperoleh hasil:

Dari 11 Indikator sasaran, sebanyak 3 indikator melebihi target yang telah

Bab III Akuntabilitas Kinerja

109

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

direncanakan, 1 indikator sesuai dengan target dan 6 indikator tidak mencapai


target.
Tabel III.95 Hasil pengukuran kualitas pelayanan publik
Capaian
Indikator Sasaran
satuan
target
realisasi
%
1. IKM pelayanan perijinan
%
80,21
82,52
102,88
2. IKM pelayanan
%
80,63
76,07
94,34
kependudukan dan
pencatatan sipil
3. IKM Pelayanan Kesehatan
%
78,22
77,78
99,44
4. IKM pelayanan kartu
kuning
5. IKM pelayanan KIR
6. IKM pelayanan KIR jasa
online
7. IKM pelayanan publik di
Kecamatan
8. Cakupan pelayanan
bencana kebakaran
9. Tingkt waktu tanggap
daerah layanan wilayah
manajemen kebakaran
10. Tingkat kesiapan fasilitasi
dan mobilitasi pemadam
kebakaran
11. Jumlah pengunjung
perpustakaan per tahun

Keterangan
Tercapai
Tidak
tercapai

81,55

78,13

95,81

%
%

76,63
100

78,83
100

102,87
100

Tidak
tercapai
Tidak
tercapai
Tercapai
Tercapai

75,5

78,10

103,44

Tercapai

100

100

100

Tercapai

Menit

18

18

100

Tercapai

90

0,01

Tidak
tercapai

orang

9.001

8.917

99,07

Tidak
tercapai

Perbandingan sasaran strategis pelayanan publik antara tahun 2014 dengan


tahun 2015 disajikan sebagai berikut:
Tabel III.96 Perbandingan kinerja pelayanan public
Realisasi Realisasi Keterangan
Indikator Sasaran
2015
2014
1. IKM pelayanan perijinan
82,52
83,40
Menurun
2. IKM pelayanan kependudukan dan
76,07
75,87
Meningkat
pencatatan sipil
3. IKM Pelayanan Kesehatan
77,78
79,06
Menurun
4. IKM pelayanan kartu kuning
78,13
79,79
Menurun
5. IKM pelayanan KIR
78,83
78,83
Tetap
6. IKM pelayanan KIR jasa online
100
100
Tetap
7. IKM pelayanan publik di Kecamatan
78,10
79,76
Menurun
8. Cakupan pelayanan bencana
29
12,80
Meningkat
kebakaran
9. Tingkt waktu tanggap daerah layanan
18
17
Meningkat
wilayah manajemen kebakaran
10. Tingkat kesiapan fasilitasi dan
7
0
Meningkat
Bab III Akuntabilitas Kinerja

Tahun
2018
80,24
80,66
78,25
81,58
76,66
100
77,00
100
15
100
110

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

mobilitasi pemadam kebakaran


11. Jumlah pengunjung perpustakaan per
tahun

8.917

6.540

Meningkat

1.756
3

a. Tingkat capaian indikator IKM pelayanan perijinan adalah 102,88%. Realisasi


jumlah IKM pelayanan perijinan sebesar 82,52% melampaui target yang
direncanakan sebesar 80,21%. Tingkat capaian pelayanan kependudukan
dan pencatatan sipil adalah 94,34 % Realisasi jumlah IKM pelayanan
kependudukan dan pencatatan sipil sebesar 76,07% belum sesuai target
yang direncanakan sebesar 80,63%. Pada tahun ini mengalami peningkatan
sebesar 0,2%
b. Tingkat capaian pelayanan kesehatan adalah 99,44% Realisasi jumlah IKM
pelayanan kesehatan 77,78% belum sesuai target yang direncanakan
sebesar 78,22%. Pada tahun ini mengalami penurunan sebesar 1,28%
c.

Tingkat capaian pelayanan kartu kuning adalah 95,81% Realisasi jumlah IKM
pelayanan kartu kuning sebesar 78,13% belum sesuai target yang
direncanakan sebesar 81,55%. Pada tahun ini mengalami penurunan
sebesar 1,66%

d. Tingkat capaian pelayanan KIR adalah 102,87% Realisasi jumlah IKM


pelayanan KIR sebesar 78,83%

melampaui target yang direncanakan

sebesar 76,63%. Pada tahun ini mengalami pencapaian kinerja yang tetap.
e. Tingkat capaian pelayanan KIR jasa online adalah 100% Realisasi jumlah
IKM pelayanan KIR jasa online sebesar 100% sesuai target yang
direncanakan sebesar 100%. Pada tahun ini mengalami pencapaian kinerja
yang tetap.
f.

Tingkat capaian pelayanan di kecamatan adalah 103,44 .% Realisasi jumlah


IKM pelayanan di kecamatan sebesar 78,10% belum sesuai target yang
direncanakan sebesar 75,5%. Pada tahun ini mengalami peningkatan
1,66%.

g. Tingkat capaian pelayanan bencana kebakaran adalah100% Realisasi


jumlah pelayanan bencana kebakaran sebesar 100% belum sesuai target

Bab III Akuntabilitas Kinerja

111

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

yang direncanakan sebesar 100%. Pada tahun ini mengalami peningkatan


16,2%.
h. Tingkat capaian pelayanan tingkat waktu tanggap daerah layanan wilayah
manajemen kebakaran adalah 100.% Realisasi jumlah pelayanan tingkat
waktu tanggap daerah layanan wilayah manajemen kebakaran sebanyak 18
menit sesuai target yang direncanakan sebanyak 18 menit. Pada tahun ini
mengalami peningkatan sebesar 1 %.
i.

Tingkat capaian kesiapan fasilitasi dan mobilitasi pemadam kebakaran


adalah 0,01% Realisasi jumlah capaian kesiapan fasilitasi dan mobilitasi
pemadam kebakaran sebesar 7% tidak sesuai target yang direncanakan
sebesar 90%. Pada tahun ini mengalami peningkatan sebesar 7%.

j.

Tingkat capaian jumlah pengunjung perpustakaan per tahun adalah 99,07%.


Realisasi jumlah pengunjung perpustakaan per tahun sebanyak 8.917 orang
belum sesuai target yang direncanakan sebanyak 9.001 orang. Pada tahun
ini mengalami peningkatan 2,3%.

i.

Capaian kinerja

jumlah pelayanan perijinan pada tahun 2015 bila

dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar 83,40% terjadi penurunan.


Menurunnya capaiannya ini disebabkan karena ada beberapa unsur
mengalami penurunan persepsi penilaian seperti prosedur pelayanan turun 4,06% kemampuan petugas dan kecepatan pelayanan masing masing
turun sebesar -3,81%. Disamping itu juga disebabkan karena adanya
perbedaan unsur dalam survey tahun 2015 namun dibandingkan dengan
target 2018 cakupan jumlah pelayanan perijinan dapat dikatakan belum
memenuhi target.
j.

Capaian kinerja jumlah pelayanan kependudukan dan pencatatan sipil pada


tahun 2015 bila dibandingkan tahun 2014 sebesar 75,87% dapat dikatakan
mengalami peningkatan. Meningkatnya capaian ini disebabkan di tahun
2015 menempati bangunan baru menjadikan nilai IKM lebih baik dalam
unsur kenyamanan dan keamanan dalam pelayanan karena pada tahun
sebelumnya khususnya unsur kenyamanan mendapat penilaian yang paling
rendah dibandingkan dengan unsur lainnya. Namun dibandingkan dengan
Bab III Akuntabilitas Kinerja

112

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

target 2018 jumlah pelayanan kependudukan dan pencatatan sipil dapat


dikatakan belum memenuhi target.
k. Capaian kinerja jumlah pelayanan kesehatan pada tahun 2015 bila
dibandingkan tahun 2014 sebesar 79,06 % terjadi penurunan Namun
dibandingkan dengan target tahun 2018 cakupan jumlah pelayanan
kesehatan dapat dikatakan belum memenuhi target.
l.

Capaian kinerja jumlah pelayanan kartu kuning pada tahun 2015 bila
dibandingkan tahun 2014 sebesar 79,79 %

terjadi penurunan. Namun

dibandingkan dengan target tahun 2018 cakupan jumlah pelayanan kartu


kuning dapat dikatakan belum memenuhi target.
m. Capaian kinerja jumlah pelayanan KIR pada tahun 2015 bila dibandingkan
tahun 2014 sebesar 78,83% dapat dikatakan tetap. Namun dibandingkan
dengan target tahun 2018 cakupan jumlah pelayanan KIR dapat dikatakan
sudah memenuhi target.
n. Capaian kinerja jumlah pelayanan KIR jasa online pada tahun 2015 bila
dibandingkan tahun 2014 sebesar 100% dpat dikatakan tetap. Namun
dibandingkan dengan target tahun 2018 cakupan jumlah pelayanan KIR jasa
online dapat dikatakan sudah memenuhi target.
o. Capaian kinerja jumlah pelayanan publik di Kecamatan pada tahun 2015 bila
dibandingkan tahun 2014 sebesar 79,76% terjadi penurunan Namun
dibandingkan dengan target tahun 2018 cakupan jumlah pelayanan publik di
Kecamatan dapat dikatakan sudah memenuhi target.
p. Capaian kinerja pelayanan bencana kebakaran pada tahun 2015 bila
dibandingkan tahun 2014 sebesar 12,80% terjadi penurunan Namun
dibandingkan dengan target tahun 2018 cakupan jumlah kinerja pelayanan
bencana kebakaran dapat dikatakan sudah memenuhi target.
q. Capaian kinerja Tingkat waktu tanggap daerah layanan wilayah manajemen
kebakaran pada tahun 2015 bila dibandingkan tahun 2014 sebanyak 17
menit dapat dikatakan mengalmi peningkatan Namun dibandingkan dengan
target tahun 2018 capaian kinerja Tingkat waktu tanggap daerah layanan
wilayah manajemen kebakaran dapat dikatakan sudah memenuhi target.
Bab III Akuntabilitas Kinerja

113

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

r.

Capaian kinerja Tingkat kesiapan fasilitasi dan mobilitasi pemadam


kebakaran pada tahun 2015 bila dibandingkan tahun 2014 sebesar 7%
dapat dikatakan mengaalmi peningkatan Namun dibandingkan dengan
target tahun 2018 capaian kinerja Tingkat waktu tanggap daerah layanan
wilayah manajemen kebakaran dapat dikatakan sudah memenuhi target.

s.

Cakupan jumlah pengunjung perpustakaan per tahun pada tahun 2015 bila
dibandingkan

dengan

tahun

2014

sebanyak

6.540

orang

namun

dibandingkan dengan target 2018 cakupan jumlah pengunjung perpustakaan


per tahun dapat dikatakan belum memenuhi target.
Pemerintah Kota Banjar pada tahun 2015 telah mengadakan survei
kepuasan masyarakat terhadap pelayanan yang dilakukan oleh pemerintah dan
disajikan sebagai berikut:
Tabel III.97 Hasil Survei tingkat kepuasan masyarakat dalam pelayanan kesehatan
No.

IKM Puskesmas

Nilai

1.

Puskesmas Banjar 1

80,76

2.

Puskesmas Banjar 2

76,50

3.

Puskesmas Banjar 3

78,98

4.

Puskesmas Pataruman 1

79,48

5.

Puskesmas Pataruman 2

77,33

6.

Puskesmas Pataruman 3

76,72

7.

Puskesmas Purwaharja 1

76,04

8.

Puskesmas Purwaharja 2

77,48

9.

Puskesmas Langensari 1

77,89

10.

Puskesmas Langensari 2
Jumlah

76,61
777,79

Rata-Rata

77,78

Sumber: IKM terhadap pelayanan publik di Kota Banjar Tahun 2015, Bappeda

Pencapaian kepuasan masyarakat tahun 2015 ini telah didukung melalui


kegiatan sebagai berikut :
1. Kegitan pemutahiran sistem aplikasi perijinan yang berbasis IT
2. Kegitan Peningkatan Kinerja Pelayanan, berdasarkan output yang
dihasilkan dari kegiatan tersebut melakukan Site Mobile Service(SMS)
ke 25 Desa/Keluarahan dan 4 Kecamatan.

Bab III Akuntabilitas Kinerja

114

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

3. Kegiatan Penyusunan Produk Hukum/Juklak dan Juknis Perijinan,


berdasarkan output yang dihasilkan dari kegiatan tersebut sebanyak 3
dokumen yaitu Raperda tentang pelayanan terpadu, Rancangan Perwal
tentang Petunjuk Teknis pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Perwal
tentang Standar Pelayanan Publik PTSP
Tabel III.98 Hasil Survei tingkat kepuasan masyarakat dalam pelayanan pelayanan
publik di kecamatan
No.
IKM KECAMATAN
NILAI
Rata-rata
1.
Kecamatan Banjar
78.57
2.
Kecamatan Pataruman
79.87
3.
Kecamatan Purwaharja
80.95
4.
Kecamatan Langensari
79.64
Jumlah
319.03
79.76
Sumber: IKM terhadap pelayanan publik di Kota Banjar Tahun 2015, Bappeda

Sasaran meningkatnya

akses dan jaminan pelayanan kesehatan yang

berkualitas, paripurna, merata dicapai melalui :


1.

Program Upaya Kesehatan Masyarakat mecakup; kegiatan pelayanan


kesehatan dasar hari besar dan keagamaan, upaya peningkatan
yankesdas di labkesda, pengembangan dan peningkatan UKGS,
pelayanan kesehatan ASKES PNS, Penunjang oprasi katarak bagi
masyarakat miskin, upaya peningkatan Yankesda BPJS kesehatan
(kapitasi) di puskesmas (januari s.d april), upaya peningkatan Yankesda
BPJS ( Non Kapitasi dan Kapitasi).

2. Program

standarisasi pelayanan kesehatan dengan kegiatan ;

pembinaan sarana pelayanan kesehatan swasta, peningkatan mutu


pelayanan dasar, pemantapan program yankesda dan pembinann
pemantapan DASIPENA (Pemuda Siaga Peduli Bencana).
3. Program pengawasan obat dan makanan dengan satu kegiatan yaitu;
pembinaan dan pengawasan obat dan makana.
29

Indikator Sasaran: Meningkatnya peran pengawasan.


Hasil pengukuran capaian indikator peran pengawasan memperoleh hasil:

ada 2 Indikator sasaran, sebanyak 1 indikator tidak mencapai target yang telah
direncanakan dan 1 indikator yang mencapai target.
Tabel III.99 Hasil pengukuran indikator peran pengawasan

Bab III Akuntabilitas Kinerja

115

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

Indikator Sasaran

Capaian
Keterangan
%

Satuan

Rencana

Realisasi

1. Persentase
penyelesaian tindak
lanjut hasil
pengawasan internal

100

62,74

62,74

Tidak
Tercapai

2. Terselesaikannya
kasus/ pengaduan
masyarakat

100

100

100

Tercapai

Perbandingan sasaran strategis peran pengawasan antara tahun 2014


dengan tahun 2015 disajikan sebagai berikut:
Tabel III. 100 Perbandingan kinerja indikator peran pengawasan
Indikator Sasaran
1. Persentase penyelesaian
tindak lanjut hasil
pengawasan internal
2. Terselesaikannya kasus/
pengaduan masyarakat

a. Tingkat

capaian

indikator

pengawasan internal

62,74

110

Menurun

Target
Tahun
2018
100

100

100

Tetap

100

Satuan

Realisasi Realisasi
2015
2014

sasaran

penyelesaian

Keterangan

tindak

lanjut

hasil

adalah 62,74%. Realisasi jumlah capaian indikator

sasaran penyelesaian tindak lanjut hasil pengawasan internal sebesar 62,74%


belum sesuai dengan target yang direncanakan sebesar 100%. Pada tahun ini
mengalami penurunan sebesar 47,26%.Menurunnya Capaian kinerja ini
disebabkan karena terbatasnya SDM dengan jumlah SDM Auditor

dan

terbatasnya jumlah PLHP, alternatif solusinya mengusulkan jumlah pegawai


fungsional auditor serta atas sisa rekomendasi hasil pemeriksaan akan
membentuk tim yang baru di tahun 2016.
Tabel III. 101 Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Internal
Hasil Audit
Penanganan
Istitusi Pelaksana Audit
Temuan Rekomendasi sudah
belum
BPK RI
22
22
22
Bab III Akuntabilitas Kinerja

116

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

Inspektorat Prov
Inspektorat Kota

7
250

15
379

15
246

Jumlah

279

416

261

22

b. Tingkat capaian indikator sasaran terselesaikannya kasus/pengaduan


masyarakat adalah 100%. Realisasi jumlah capaian indikator sasaran
terselesaikannya kasus/pengaduan masyarakat sebesar 100% sesuai
dengan target yang direncanakan sebesar 100%. Jumlah pengaduan
masyarakat yang masuk kepada instansi terkait (inspektorat Kota Banjar)
sebanyak 4 pengaduan dan dapat tertangani sebanyak 4 pengaduan.

30

Indikator Sasaran: Meningkatnya kinerja pengelolaan keuangan daerah yang


akuntabel.

Pengukuran capaian indikator peran pengawasan memperoleh hasil: ada 3


Indikator

sasaran,

sebanyak

indikator

mencapai

target

yang

telah

direncanakan dan 1 indikator tidak mencapai target.


Tabel III.102 Hasil indikator kinerja pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel
Rencan
Capaian
Indikator Sasaran
Satuan
Realisasi
Keterangan
a
%
1. Opini BPK
WTP
WTP
WTP
100,00
Tercapai
2. Skor Evaluasi
Poin
60
53,74
87,67
Tidak
LAKIP
Tercapai
3. Skor Evaluasi LPPD
Poin
3
3,08
102,67
Tercapai

Perbandingan sasaran strategis pengelolaan keuangan daerah yang


akuntabel tahun 2014 dengan tahun 2015 disajikan sebagai berikut:
Tabel III.103 Perbandingan kinerja pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel
Realisasi Realisasi Keterangan
Target
Indikator Sasaran
Satuan
2015
2014
tahun
2018
WTP
WTP
Meningkat
WTP
WTP
1. Opini BPK
Poin
53,74
46,98
Meningkat
65
2. Skor Evaluasi LAKIP
Poin
3,08
2,84
Meningkat
3
3. Skor Evaluasi LPPD

a. Tingkat capaian indikator sasaran opini BPK pada tahun 2015 adalah 100%.
Pemerintah Kota Banjar pada tahun 2015 kembali berhasil meraih
Bab III Akuntabilitas Kinerja

117

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

penghargaan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI, atas
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Tahun Anggaran 2014.
Keberhasilan capaian ini merupakan gambaran berhasilnya pengelolaan
keuangan di pemerintahan Kota Banjar dan untuk mempertahankan opini
WTP ini Pemerintah Kota Banjar akan memperbaiki hal-hal yang masih perlu
disempurnakan terkait dengan:
1. Penatausahaan aset tetap yang belum sepenuhnya tertib diantaranya
tanah pemda yang belum bersertifikat,
2. Penatausahaan piutang PBB belum didasarkan pada data yang valid.
3. Pengelolaan dan pertanggungjawaban dana kapitasi
4. Penyempurnaan

penatausahaan

administrasi

pertanggungjawaban

penggunaan belanja daerah dengan dukungan dengan bukti yang sah dan
sesuai dengan pengeluaran riil.
b. Tingkat capaian indikator sasaran skor evaluasi LAKIP pada tahun 2015
adalah 87,67%. Realisasi indikator sasaran skor evaluasi LAKIP sebesar
53,74 poin atau belum mencapai target yang direncanakan sebesar 60 poin.
Secara standar penilaian LAKIP Pemerintah Kota Banjar telah mendapat
predikat CC. Batasan point dipengaruhi oleh predikat point 60, ketidak
berhasilan ini dipengaruhi oleh belum dilaksanakannya beberapa item
evaluasi sebagai contoh belum dilaksanakannya rencana aksi perjanjian
kinerja.

Sehubungan

hal

tersebut,

Pemerintah

Kota

Banjar

akan

melaksanakan peningkatan dan pengembangan implementasi SAKIP melalui


penyusunan rencana aksi bersama dengan penyusunan perjanjian kinerja
yang kemudian akan dilaksanakan monitoring secara berkala (3 bulan)
pelaksanaan rencana aksi tersebut. Disamping itu juga akan dikembangkan
sistem

informasi

yang

menunjang

terhadap

proses

akuntabilitas

penyelenggara Pemerintah Daerah melalui pembangunan sistem yang emonev yang terintegrasi dengan sistem informasi yang sudah ada dari hasil
evaluasi yang dilaksanakan Menpan. Kedua buah point penting ini menunjang
terhadap implementasi SAKIP di Kota Banjar dan dapat menambah nilai plus
yang cukup besar dalam mengejar point LAKIP sehingga pada tahun depan
Bab III Akuntabilitas Kinerja

118

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

diharapkan point LAKIP meningkat. Pada tahun ini mengalami peningkatan


sebesar 6,76%.
c. Tingkat capaian indikator sasaran skor evaluasi

LPPD

adalah

102,60%.

Realisasi indikator sasaran skor evaluasi LPPD sebesar 3,08 poin atau
melampaui target yang direncanakan sebesar 3 poin.
Cakupan indikator sasaran evaluasi LPPD pada tahun 2014 sebanyak 2,84
poin atau lebih kecil dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar 3,08 poin.
Meningkatnya capaian ini merupakan gambaran kinerja dari pemerintahan
Kota Banjar telah sesuai dengan yang diharapkan, baik di level pengambil
kebijakan maupun di level pelaksana kebijakan dalam melaksanakan tugas
dan fungsinya sebagai pelayan masyarakat. Pada tahun ini mengalami
peningkatan 0,24%.

31

Sasaran: Tersusunnya dokumen perencanaan pembangunan yang transparan dan


akuntabel

Hasil pengukuran capaian indikator peran pengawasan memperoleh hasil:


ada 4 Indikator sasaran, sebanyak 3 indikator mencapai target yang telah
direncanakan dan 1 indikator tidak mencapai target.
Tabel III. 104 Hasil Pengukuran dokumen perencanaan pembangunan yang trasparan
dan akuntabel
Capaian Keterangan
Indikator Sasaran
Satuan Rencana Realisasi
%
1. RPJMD yang telah
Ada/
Ada
Ada
100,00
Tercapai
ditetapkan dengan
tidak
perda
2. RKPD yang telah
Ada/
Ada
Ada
100,00
Tercapai
ditetapkan dengan
tidak
perwal
%
3. Penjabaran
100
98,31
98,31
Tidak
Program RPJMD
Tercapai
kedalam RKPD
%
4. Dokumen
100
100,00
100,00
Tercapai
perencanaan
penataan ruang
teknis

Perbandingan dokumen perencanaan pembangunan yang trasparan dan


akuntabel tahun 2014 dengan 2015 disajikan sebagai berikut :
Bab III Akuntabilitas Kinerja

119

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

Tabel III.105 Perbandingan dokumen perencanaan pembangunan yang trasparan


dan akuntabel
Indikator Sasaran

Satuan

1. RPJMD yang telah


ditetapkan dengan perda
2. RKPD yang telah
ditetapkan dengan perwal
3. Penjabaran Program RPJMD
kedalam RKPD
4. Dokumen perencanaan
penataan ruang teknis

Ada/
tidak

Ada

Ada

Meningkat

Target
tahun
2018
Ada

Ada/
tidak
%

Ada

Ada

Meningkat

Ada

98,31

100

Menurun

100

100,00

100

Meningkat

100

Realisasi Realisasi
2015
2014

Ket

a. Tingkat capaian indikator sasaran RPJMD yang telah di tetapkan dengan


perda adalah 100%. Realisasi dengan ketersediaan dokumen RPJMD yang
telah ditetapkan dengan Perda, yaitu dengan ditetapkannya Perda Kota
Banjar Nomor 4 Tahun 2014 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota
Banjar Tahun 2014 - 2018, dengan kata lain capaian kinerja sudah sesuai
dengan target yang ditetapkan. Pada tahuh ini mengalami peningkatan.
b. Tingkat sasaran indikator RKPD yang telah ditetapkn dengan perwal adalah
100%. Realisasi dengan ketersediaan dokumen RKPD baik RKPD Tahun
2016 yang ditetapkan dengan Perwal Kota Banjar Nomor 21.d Tahun 2014,
dan RKPD Perubahan Tahun 2015 yang ditetapkan dengan Perwal Kota
Banjar Nomor 14.a Tahun 2015 tentang Perubahan Peraturan Walikota
Banjar Nomor 21.d Tahun 2014 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD) Kota Banjar Tahun 2015. Pada tahun ini mengalami peningkatan.
c. Tingkat sasaran indikator program RPJMD ke dalam RKPD adalah 98,31% .
realisasi capaian adalah membandingkan program RKPD tahun 2015 dengan
program RPJMD yang dilaksanakan pada tahun 2015. Pada tahun ini
mengalami penurunan sebesar 1,69%.
Pada tahun 2015 jumlah program yang dilaksanakan sebanyak 174 program
sedangkat target RPJMD yang drirencanakan sebanyak 177 program pada
tahun 2015. Terdapat 3 Program yang belum dilaksanakan yaitu program
Bab III Akuntabilitas Kinerja

120

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

peningkatan pelayanan kesehatan anak balita (Dinas Kesehatan), program


penataan bangunan dan lingkungan (Dinas Cipta Karya, Kebersihan, Tata
Ruang, dan Lingkungan Hidup) serta Program Pembinaan dan Penertiban
industri hasil hutan (Dinas Pertanian).
Cakupan ke-empat sasaran indikator diatas jika dibandingkan dengan target
akhir RPJMD pada tahun 2018, maka capaian indikator ketersediaan RPJMD
sebanyak 1 dokumen sudah tercapai sebesar 100%.
Untuk ketersediaan RKPD target akhir pada tahun 2018 adalah sebanyak 10
dokumen dan 10 perwal baik RKPD n + 1 maupun RKPD perubahan tahun n,
maka sampai tahun 2015 sudah tercapai 40% dari target akir tersebut, yaitu
dengan tersediannya RKPD tahun 2015, RKPD tahun 2016, RKPD
Perubahan Tahun 2014 serta RKPD Perubahan Tahun 2015 yang masing
masing telah ditetapkan dalam perwal.
Sementara untuk penjabaran program RPJMD yang harus dilaksanakan
tahun 2015 ke dalam RKPD tahun 2015 bukan merupakan indikator yang
bersifat kumulatif, hanya saja hal ini mempengaruhi pencapaian akhir target
pada tahun 2018 yang tidak bisa mencapai target 100% setiap tahunnya.

32

Indikator Sasaran: Tersedianya data, iformasi dan statistic pembangunan


daerah.
Hasil pengukuran Capaian Indikator peran pengawasan memperoleh hasil:

ada 2 Indikator sasaran, sebanyak 2 indikator mencapai target yang telah


direncanakan.
Tabel III. 106 Hasil pengukuran tersedianya data informasi dan statistik pembangunan
daerah
Capaian
Ket
Indikator Sasaran
Sat
Rencana
Realisasi
%
Banjar
Dalam
Dok
1
1
100
Tercapai
Angka
PDRB Kota Banjar
Dok
1
1
100
Tercapai

Perbandingan capaian kinerja pada tahun 2015 dengan tahun 2014


menunjukan peningkatan yang positif, 2 indikator mencapai target yang
ditentukan.
Bab III Akuntabilitas Kinerja

121

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

Tabel III.107 Perbandingan capaian indikator tersedianya data informasi dan statistik
pembangunan daerah
Kondisi Kondisi
Target
Keterangan
Indikator Sasaran
Sat
Tahun
Tahun
Tahun
2014
2015
2018
Banjar Dalam Angka
Dok
1
1
Tetap
1

PDRB Kota Banjar

Dok

Tetap

a. Tingkat capaian indikator sasaran banjar dalam angka adalah 100%.


Realisasi jumlah sasaran banjar dalam angka sebanyak 1 dokumen sesuai
dengan target yang direncanakan sebanyak 1 dokumen. Sasaran ini di
dukung melalui program pengembangan data/ informasi. Pada tahun ini
mengalami pencapaian kinerja yang tetap.
b. Tingkat capaian indikator sasaran PDRB Kota Banjar adalah 100%. Realisasi
jumlah sasaran PDRB Kota Banjar sebanyak 1 dokumen sesuai dengan
target yang direncanakan sebanyak 1 dokumen. Pada tahun ini mengalami
pencapaian kinerja yang tetap.
c. Meningkatnya

ketersediaan

data

yang

akurat

untuk

perencanaan

pembangunan daerahyang akurat dan mudah diakses, akan mempermudah


proses penyusunan dokumen perencanaan. Indikator yang digunakan untuk
meningkatkan

ketersediaan

data

yang

akurat

untuk

perencanaan

pembangunan daerah tahun 2015 adalah ketersediaan data PDRB, data


Banjar dalam Angka, dan data hasil survey kepuasan masyarakat.
Pencapaian sasaran tersebut diatas yang diukur berdasarkan indikator
kinerjanya yaitu sebesar 100%, yaitu tersedianya 3 dokumen berupa
dokumen PDRB per kecamatan, dokumen Banjar dalam Angka, dan dokumen
hasil survey kepuasan masyarakat. Program yang dilaksanakan untuk
mencapai

pencapaian

sasaran

ini

adalah

Program

pengembangan

data/informasi. Indikator programnya adalah Data PDRB, data Banjar Dalam


Angka, data hasil Survey Kepuasan Masyarakat. Pada Tahun 2015, target
program dimaksud dapat mencapai 100% dengan tersedianya dokumen
PDRB tiap kecamatan, dokumen Banjar Dalam Angka dan dokumen Indeks

Bab III Akuntabilitas Kinerja

122

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

Kepuasan Masyarakat. Kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung


program ini adalah:
- Penyusunan Banjar dalam Angka. Indikator output kegiatannya adalah
dokumen Banjar Dalam Angka sebanyak 1 dokumen. Proporsi capaian
kegiatannya sebesar 100% dengan realisasi keuangannya sebesar 100%,
sehingga dinilai efektif dan efisien.
- Penyusunan dan Pengumpulan data PDRB Kecamatan. Indikator output
kegiatannya adalah terlaksananya pengolahan, updating dan analisis data
PDRB Kecamatan yang kemudian dituangkan dalam 1 dokumen PDRB
Kecamatan. Proporsi capaian kegiatannya sebesar 95,88% sehingga dinilai
cukup efektif dan efisien.
- Penyusunan Buku Indeks Kepuasan Masyarakat.Indikator output kegiatannya
adalah terlaksananya survey, pengolahan dan analisis data kepuasan
masyarakat yang disajikan dalam bentuk buku sebanyak 1 buku/dokumen.
Proporsi capaian kegiatannya sebesar 100% dengan realisasi keuangan
sebesar 99,97% sehingga dinilai efektif dan efisien.
- Pengembangan
kegiatannya

dan

adalah

penyebarluasan
terselenggaranya

data/informasi.Indikator
updating

data

dan

output
informasi

perencanaan pembangunan daerah melalui website Bappeda Kota Banjar


sebanyak

65%.

Proporsi

capaian

kegiatannya

sebesar

100%

yaitu

terselenggaranya updating data dan informasi perencanaan pembangunan


daerah melalui website Bappeda Kota Banjar sebanyak 65%. Updating
minimal dilaksanakan 1 bulan 1 kali sepanjang tahun 2015, namun hanya
terlaksana sekitar 8 kali, jadi sekitar 66,66%, jadi target 65% bisa mencapai.
Realisasi keuangannya sebesar 95,13%, anggaran yang tidak terserap paling
besar berasal dari belanja internet bulanan, dimana belanja internet bulanan
yang dibayarkan kurang dari yang direncanakan. Namun demikian belanja
internet untuk 1 tahun tetap terpenuhi, sehingga masih dinilai efektif dan
efisien.
- Koordinasi pengolahan dan updating data statistik daerah (ke depan nama
kegiatan ini sesuai dengan Renstra 2014-2018 dan hasil evaluasi gubernur
Bab III Akuntabilitas Kinerja

123

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

terhadap APBD Kota Banjar 2015 menjadi Updating Data Pembangunan


Daerah).Indikator output kegiatannya adalah terlaksananya koordinasi dan
fasilitasi updating data pembangunan daerah pada Sistem Informasi
Pembangunan Daerah (SIPD) sebesar 100%. Kondisi capaian sasaran pada
tahun 2015 dibandingkan dengan tahun 2014 dan kondisi capaian sampai
dengan tahun 2018 akan menggambarkan kondisi kemencapaian, selanjutnya
digunakan sebagai bahan pertimbangan kebijakan Pemerintah Kota Banjar
dalam mempertahankan kinerja yang sudah baik dan meningkatkan kinerja
yang capaian masih rendah.

B.

REALISASI ANGGARAN
Rekapitulasi anggaran penunjang indikator sasaran kinerja sesuai

dengan rumusan pengukuran baik yang bersifat kumulatif atau non kumulatif
dalam Indikator Kinerja Kunci (IKU) dan Ketetapan Kinerja/Perjanjian Kinerja
perlu kami informasikan dengan prosentase penyerapan anggaran sebagai
berikut:
Uraian Sasaran
1.

2.

3.

4.

5.
6.

Meningkatnya cakupan dan


kualitas layanan pendidikan
dasar.
Meningkatnya cakupan dan
kualitas layanan pendidikan
menengah
Meningkatnya kualitas
layanan pendidikan non
formal dan informal
Meningkatnya kualifikasi,
sertifikasi dan kompetensi
tenaga pendidik
Meningkatnya cakupan
layanan PAUD
Meningkatnya pengetahuan
perilaku hidup bersih dan
sehat di masyarakat

Bab III Akuntabilitas Kinerja

Pagu Anggaran

Realisasi

6.678.500.000,00

3.061.161.135,00

45,8

2.210.000.000,00

1.319.872.136,00

59,7

1.504.000.000,00

1.496.246.417,00

99,4

315.000.000,00

287.307.870,00

91,2

1.499.410.000,00

1.461.564.160,00

97,4

1.529.761.750,00

1.013.105.900,00

66,2

124

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

7.

8.

9.
10.
11.

12.
13.
14.

15.

16.

17.

18.
19.
20.

21.

22.
23.

24.

Meningkatnya kuantitas,
kualitas dan fungsi sarana
prasarana kesehatan
Meningkatnya pemerataan
pelayanan kesehatan dasar
dan rujukan
Meningkatnya cakupan
akseptor KB
Berkembangnya jumlah
UMKM dan koperasi
Meningkatnya kontribusi
dan pertumbuhan industri
pengolahan
Meningkatnya kontribusi
sektor perdagangan
Meningkatnya realisasi
investasi
Meningkatnya kontribusi
sektor pertanian,
perkebunan dan
peternakan
Meningkatnya ekonomi
kota dengan aktivitas
agrowisata
Meningkatnya kualitas dan
kuantitas sarana dan
prasarana kota
Meningkatnya kemampuan
ekonomi keluarga pra
sejahtera
Menurunnya populasi
PMKS
Meningkatnya penempatan
bagi pencari kerja
Meningkatnya Ruang
Terbuka Hijau (RTH) yang
proporsional
Meningkatnya pelayanan
pengelolaan persampahan
Kota
Meningkatnya kualitas
lingkungan permukiman
Meningkatnya mutu
pengawasan lingkungan
hidup
Meningkatnya kualitas
hutan dan lahan

Bab III Akuntabilitas Kinerja

10.203.684.934,00

4.233.076.200,00

41,4

2.294.051.000,00

1.639.110.167,00

71,4

2.372.884.500,00

1.861.761.475,00

78,4

270.000.000,00

268.769.940,00

99,5

115.000.000,00

114.991.800,00

99,9

250.000.000,00

248.915.000,00

99,5

158.325.000,00

157.962.270,00

99,7

7.067.726.000,00

5.814.308.301,00

82,2

27.434.100.000,00

26.025.708.603,00

36.478.406.000,00

34.705.117.040,00

95,1

1.385.067.000,00

945.160.850,00

68,2

3.768.515.000,00

3.766.823.037,00

99,9

284.350.000,00

281.609.030,00

99,0

3.430.000.000,00

3.361.539.250,00

98,0

6.767.500.000,00

5.995.252.150,00

88,5

32.561.713.200,00

29.311.896.925,00

90,0

1.268.000.000,00

1.203.685.050,00

94,9

90.000.000,00

89.628.000,00

99,5

94,8

125

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

25. Meningkatnya kepatuhan


masyarakat terhadap
produk hukum daerah.
26. Meningkatnya disiplin
pegawai
27. Meningkatnya aparatur
pemerintah daerah yang
memiliki kompetensi dan
mampu memberikan
layanan prima
28. Meningkatnya kualitas
pelayanan publik
29. Meningkatnya peran
pengawasan
30. Meningkatnya kinerja
pengelolaan keuangan
daerah yang akuntabel
31. Tersusunnya dokumen
perencanaan
pembangunan yang
transparan dan akuntabel
32. Tersedianya data, informasi
dan statistik pembangunan
daerah

5.438.360.000,00

3.749.059.288,00

68,9

189.500.000,00

182.880.100,00

96,5

3.628.442.200,00

2.226.418.525,00

61,3

2.755.819.600,00

2.601.995.587,00

94,4

1.131.380.000,00

988.821.067,00

87,3

6.926.809.350,00

6.557.491.257,00

94,6

2.894.242.100,00

2.862.354.646,00

725.000.000,00

713.047.895,00

98,8

98,3

DAFTAR PENGHARGAAN
Selama tahun 2015 Pemerintah Kota Banjar mendapatkan penghargaanpenghargaan

Nasional. Adapun

penghargaan-penghargaan

yang

di raih

oleh

Pemerintah Kota Banjar disajikan sebagai berikut :


No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Nama Penghargaan
Opini Wajar Tanpa Pengecualian atas Laporan Keuangan
Pemerintahan
Daerah Tahun Anggaran 2014
Penghargaan Pakarti Madya I - Tingkat Nasional Pelaksana Terbaik Perilaku
Hidup Bersih dan sehat Tingkat Nasional Kategori Kota Tahun 2015 bagi
Kelurahan Banjar
Penghargaan Anubhawa Sasana Desa/Kelurahan sadar hukum di Kota Banjar
Penghargaan Musium Rekor Dunia Indonesia kepada Pemerintah Kota Banjar
atas Rekor Rampak Ronggeng Gunung oleh Penari Terbaik
Penghargaan kepada Pemerintah Kota banjar atas keberhasilannya dan
menyajikan Laporan Keuangan Tahun 2014 dengan Capaian Standar Tertinggi
dalam Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah
Penghargaan Adipura dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Penghargaan Kota Sehat "Swasti Saba Wistara" dari Menteri Kesehatan
Penghargaan Kota Peduli HAM Tahun 2014 dari Menteri Hukum dan HAM

Bab III Akuntabilitas Kinerja

126

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

Bab III Akuntabilitas Kinerja

127

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

B.

REALISASI ANGGARAN
Rekapitulasi anggaran penunjang indikator sasaran kinerja sesuai

dengan rumusan pengukuran baik yang bersifat kumulatif atau non kumulatif
dalam Indikator Kinerja Kunci (IKU) dan Ketetapan Kinerja/Perjanjian Kinerja
perlu kami informasikan dengan prosentase penyerapan anggaran sebagai
berikut:
Uraian Sasaran

Pagu Anggaran

Meningkatnya cakupan dan


kualitas layanan pendidikan
dasar.
2. Meningkatnya cakupan dan
kualitas layanan pendidikan
menengah
3. Meningkatnya kualitas
layanan pendidikan non
formal dan informal
4. Meningkatnya kualifikasi,
sertifikasi dan kompetensi
tenaga pendidik
5. Meningkatnya cakupan
layanan PAUD
6. Meningkatnya pengetahuan
perilaku hidup bersih dan
sehat di masyarakat
7. Meningkatnya kuantitas,
kualitas dan fungsi sarana
prasarana kesehatan
8. Meningkatnya pemerataan
pelayanan kesehatan dasar
dan rujukan
9. Meningkatnya cakupan
akseptor KB
10. Berkembangnya jumlah
UMKM dan koperasi
11. Meningkatnya kontribusi
dan pertumbuhan industri
pengolahan
12. Meningkatnya kontribusi
sektor perdagangan

6.678.500.000,00

3.061.161.135,00

45,8

2.210.000.000,00

1.319.872.136,00

59,7

1.504.000.000,00

1.496.246.417,00

99,4

315.000.000,00

287.307.870,00

91,2

1.499.410.000,00

1.461.564.160,00

97,4

1.529.761.750,00

1.013.105.900,00

66,2

10.203.684.934,00

4.233.076.200,00

41,4

2.294.051.000,00

1.639.110.167,00

71,4

2.372.884.500,00

1.861.761.475,00

78,4

270.000.000,00

268.769.940,00

99,5

115.000.000,00

114.991.800,00

99,9

250.000.000,00

248.915.000,00

99,5

1.

Bab III Akuntabilitas Kinerja

Realisasi

124

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

Uraian Sasaran
13. Meningkatnya realisasi
investasi
14. Meningkatnya kontribusi
sektor pertanian,
perkebunan dan
peternakan
15. Meningkatnya ekonomi
kota dengan aktivitas
agrowisata
16. Meningkatnya kualitas dan
kuantitas sarana dan
prasarana kota
17. Meningkatnya kemampuan
ekonomi keluarga pra
sejahtera
18. Menurunnya populasi
PMKS
19. Meningkatnya penempatan
bagi pencari kerja
20. Meningkatnya Ruang
Terbuka Hijau (RTH) yang
proporsional
21. Meningkatnya pelayanan
pengelolaan persampahan
Kota
22. Meningkatnya kualitas
lingkungan permukiman
23. Meningkatnya mutu
pengawasan lingkungan
hidup
24. Meningkatnya kualitas
hutan dan lahan
25. Meningkatnya kepatuhan
masyarakat terhadap
produk hukum daerah.
26. Meningkatnya disiplin
pegawai
27. Meningkatnya aparatur
pemerintah daerah yang
memiliki kompetensi dan
mampu memberikan
layanan prima
28. Meningkatnya kualitas
pelayanan publik
29. Meningkatnya peran
pengawasan

Bab III Akuntabilitas Kinerja

Pagu Anggaran

Realisasi

158.325.000,00

157.962.270,00

99,7

7.067.726.000,00

5.814.308.301,00

82,2

27.434.100.000,00

26.025.708.603,00

36.478.406.000,00

34.705.117.040,00

95,1

1.385.067.000,00

945.160.850,00

68,2

3.768.515.000,00

3.766.823.037,00

99,9

284.350.000,00

281.609.030,00

99,0

3.430.000.000,00

3.361.539.250,00

98,0

6.767.500.000,00

5.995.252.150,00

88,5

32.561.713.200,00

29.311.896.925,00

90,0

1.268.000.000,00

1.203.685.050,00

94,9

90.000.000,00

89.628.000,00

99,5

5.438.360.000,00

3.749.059.288,00

68,9

189.500.000,00

182.880.100,00

96,5

3.628.442.200,00

2.226.418.525,00

61,3

2.755.819.600,00

2.601.995.587,00

94,4

1.131.380.000,00

988.821.067,00

87,3

94,8

125

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

Uraian Sasaran

Pagu Anggaran

30. Meningkatnya kinerja


pengelolaan keuangan
daerah yang akuntabel
31. Tersusunnya dokumen
perencanaan
pembangunan yang
transparan dan akuntabel
32. Tersedianya data, informasi
dan statistik pembangunan
daerah

6.926.809.350,00

Realisasi

6.557.491.257,00

2.894.242.100,00

2.862.354.646,00

725.000.000,00

713.047.895,00

94,6

98,8

98,3

DAFTAR PENGHARGAAN
Selama tahun 2015 Pemerintah Kota Banjar mendapatkan penghargaanpenghargaan

Nasional. Adapun

penghargaan-penghargaan

yang

di raih

oleh

Pemerintah Kota Banjar disajikan sebagai berikut :


No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Nama Penghargaan
Opini Wajar Tanpa Pengecualian atas Laporan Keuangan
Pemerintahan
Daerah Tahun Anggaran 2014
Penghargaan Pakarti Madya I - Tingkat Nasional Pelaksana Terbaik Perilaku
Hidup Bersih dan sehat Tingkat Nasional Kategori Kota Tahun 2015 bagi
Kelurahan Banjar
Penghargaan Anubhawa Sasana Desa/Kelurahan sadar hukum di Kota Banjar
Penghargaan Musium Rekor Dunia Indonesia kepada Pemerintah Kota Banjar
atas Rekor Rampak Ronggeng Gunung oleh Penari Terbaik
Penghargaan kepada Pemerintah Kota banjar atas keberhasilannya dan
menyajikan Laporan Keuangan Tahun 2014 dengan Capaian Standar Tertinggi
dalam Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah
Penghargaan Adipura dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Penghargaan Kota Sehat "Swasti Saba Wistara" dari Menteri Kesehatan
Penghargaan Kota Peduli HAM Tahun 2014 dari Menteri Hukum dan HAM

Bab III Akuntabilitas Kinerja

126

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

BAB IV
PENUTUP

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kota Banjar tahun 2015


disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban pemerintah daerah dalam
menyelenggarakan pemerintahan melalui berbagai kegiatan pembangunan
sesuai urusan wajib dan urusan pilihan yang dilaksanakan. LKjIP ini diharapkan
dapat memberikan gambaran tentang berbagai capaian kinerja dan perwujudan
pelaksanaan tanggung jawab transparansi dan akuntabilitas Pemerintah Kota
Banjar dalam menyelenggarakan pemerintahan melalui berbagai kegiatan
pembangunan sesuai urusan wajib dan urusan pilihan yang dilaksanakan.
Sangat disadari bahwa laporan ini belum secara sempurna menyajikan
prinsip-prinsip transparansi dan akuntabilitas seperti yang diharapkan, namun
setidaknya berbagai pihak yang berkepentingan dapat memperoleh gambaran
tentang hasil pembangunan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota
Banjar. Di masa yang akan datang Pemerintah Kota Banjar akan terus berupaya
lebih menyempurnakan pelaporan guna mewujudkan pemerintahan yang lebih
baik (good governance).
Penyelenggaraan pemerintahan yang baik, pada hakikatnya adalah
proses pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik berdasarkan prinsipprinsip transparansi, akuntabilitas, partisipatif, adanya kepastian hukum,
kesetaraan, efektif dan efisien. Prinsip-prinsip penyelenggaraan pemerintahan
demikian merupakan landasan bagi penerapan kebijakan yang demokratis di era
globalisasi, yang ditandai dengan menguatnya kontrol dari masyarakat terhadap
kinerja pelayanan publik.
Dari waktu ke waktu Pemerintah Kota Banjar senantiasa melakukan
berbagai langkah untuk terus memperbaiki kinerja pelayanan publik, baik melalui
reformasi/perubahan pada tataran birokrasi, perbaikan sistem pengalokasian

Bab IV Penutup

133

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah


Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015

anggaran, maupun penyempurnaan pada organisasi perangkat daerah. Sebagai


bukti keberhasilan pelaksanaan pembangunan selama Tahun 2015, Pemerintah
Kota Banjar telah berhasil memperoleh berbagai penghargaan dari berbagai
kalangan dalam penyelenggaraan pemerintahan di daerah.

Namun demikian

disadari bahwa selama Tahun 2015 masih ditemui berbagai permasalahan dan
kendala yang belum terselesaikan dengan baik seperti, penanganan kemiskinan,
pengelolaan

lingkungan

hidup,

penataan

ruang

dan

pendidikan

yang

murah/terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat Kota Banjar.


Akhir kata, secara umum dapat disimpulkan bahwa pencapaian target
terhadap beberapa indikator yang dicantumkan dalam RPJMD Kota Banjar
Tahun 20142018 khususnya untuk Tahun Anggaran 2015 menjadi momentum
untuk dapat dipenuhi sesuai dengan harapan. Jika terdapat indikator sasaran
maupun pencapaian Kinerja yang belum memenuhi target yang ditetapkan, kami
akui semata-mata merupakan kelemahan dan ketidaksempurnaan sebagai
manusia, karena disadari kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT., namun
demikian segala kekurangan dan ketidaksempurnaan tentunya harus menjadi
motivasi untuk lebih baik lagi di masa yang akan datang.

Bab IV Penutup

134

Anda mungkin juga menyukai