Anda di halaman 1dari 6

PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG

PERILAKU HIDUP SEHAT DI PANTI ASUHAN


EVANGELINE BOOTH DAN ASRAMA MADANI
Martia Lindawaty Tondang*, Siti Zahara Nasution**
*Mahasiswa Keperawatan
**Dosen Departemen Keperawatan Jiwa dan Komunitas
Fakultas Keperawatan, Universitas Sumatera Utara
Handphone : 08196008229
E-mail : thayacu_ooph@hotmail.com
Abstrak
Perilaku hidup sehat merupakan perilaku-perilaku yang berkaitan dengan upaya atau kegiatan
seseorang untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya. Pengetahuan merupakan hasil
dari tahu setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Sikap merupakan reaksi
atau respons yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Penelitian ini
bertujuan mengetahui perbedaan pengetahuan dan sikap tentang perilaku hidup sehat di panti asuhan
Evangeline Booth dan asrama Madani. Populasi adalah remaja dengan jumlah sampel 15 orang dan
asrama Madani dengan jumlah sampel 124 orang. Teknik pengambilan sampling yang digunakan
adalah total sampling pada sampel di panti asuhan Evangeline Booth dan simple random sampling
pada sampel di asrama Madani. Penelitian ini berlangsung dari bulan Maret sampai Mei 2012. Data
yang diperoleh kemudian dianalisa dengan uji Mann Whitney. Hasil penelitian didapatkan bahwa
mayoritas remaja di panti asuhan Evangeline Booth dan asrama Madani berusia 16 tahun dan berjenis
kelamin perempuan, pendidikan terakhir remaja di panti asuhan Evangeline Booth yaitu SMP (100%)
dan di asrama Madani yaitu SMP/MTs (100%). Lamanya tinggal remaja di panti asuhan Evangeline
Booth yaitu mayoritas selama >3 tahun (93,3%) sedangkan lamanya tinggal remaja di asrama Madani
mayoritas selama 1 tahun (48,3%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan
pengetahuan dan sikap yang signifikan antara remaja panti asuhan Evangeline Booth dan remaja
asrama Madani p = 0,764. Pengetahuan remaja di panti asuhan Evangeline Booth berada di kategori
sedang (60%) dan pengetahuan remaja di asrama Madani berada pada kategori sedang (51,6%)
sedangkan sikap remaja di panti asuhan Evangeline Booth dan asrama Madani keseluruhan pada
kategori positif (100%). Saran untuk penelitian selanjutnya agar meneliti pada dua panti asuhan yang
berbeda atau dua asrama yang berbeda serta dapat meneliti pada remaja laki-laki dan perempuan.

Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Perilaku Hidup Sehat, Remaja


PENDAHULUAN
Perilaku hidup sehat merupakan
perilaku-perilaku yang berkaitan dengan
upaya atau kegiatan seseorang untuk
mempertahankan
dan
meningkatkan
kesehatannya. Perilaku hidup sehat terdiri
dari makan dengan menu seimbang
(appropriate diet), olahrga yang teratur,
tidak merokok, tidak minum minuman
keras dan narkoba, istirahat yang cukup,
mengendalikan stres dan perilaku atau
gaya hidup lain yang positif bagi
kesehatan seperti rekreasi dan menjaga
kebersihan lingkungan (Notoatmodjo,
2007). Perilaku tiap-tiap orang berbeda
walaupun stimulus yang diberikan kepada

mereka
sama.
Faktor-faktor
yang
membedakan adalah faktor internal dan
eksternal. Benyamin Bloom membagi
perilaku manusia yang digunakan untuk
hasil pengukuran pendidikan kesehatan
yaitu pengetahuan (knowledge), sikap
(attitude), dan praktik atau tindakan
(practice). Perilaku yang didasari oleh
pengetahuan, kesadaran dan sikap yang
positif akan bersifat tahan lama (long
lasting) daripada perilaku yang tidak
didasari oleh pengetahuan berdasarkan
pengalaman dan penelitian yang sudah
terbukti (Notoatmodjo, 2007).

45

Perilaku hidup sehat dapat diukur


dari pengetahuan dan sikap seseorang.
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu
setelah orang melakukan pengindraan
terhadap
suatu
objek
tertentu
(Notoatmodjo, 2007). Pengetahuan terdiri
dari 6 tingkatan yaitu tahu (know),
memahami (comprehension), aplikasi
(aplication), analisis (analysis), sintesis
(synthesis) dan evaluasi (evaluation).
Beberapa hal yang mempengaruhi
pengetahuan seseorang yaitu pengalaman,
tingkat pendidikan, keyakinan, fasilitas
dan sosial budaya. Sikap merupakan
reaksi atau respons yang masih tertutup
dari seseorang terhadap suatu stiimulus
atau objek (Notoatmodjo, 2007). Seperti
halnya dengan pengetahuan, sikap juga
terdiri dari berbagai tingkatan yaitu
menerima
(receiving),
merespon
(responding), menghargai (valuing) dan
bertanggung jawab (responsible).
Ada dua faktor yang perlu
mendapat
perhatian
khusus
saat
berhadapan dengan masalah kesehatan
remaja yaitu faktor sosial budaya dan
faktor pengaturan masyarakat termasuk
juga dengan remaja panti asuhan
Evangeline Booth dan asrama Madani.
Faktor-faktor yang didapati adalah faktor
sosial budaya dan pola asuh di tempat
mereka tinggal selama ini (Kotecki,
Mckenzie dan Pinger, 2007). Pengetahuan
dan sikap perilaku hidup sehat yang
dimiliki oleh remaja yang tinggal di panti
asuhan Evangeline Booth dan asrama
Madani berasal dari banyak sumber
termasuk pendidikan kesehatan yang telah
mereka terima baik dari sekolah ataupun
di tempat mereka tinggal. Berdasarkan
hasil survei awal didapati bahwa baik di
panti asuhan Evangeline Booth dan
asrama Madani memiliki kegiatan dalam
membentuk perilaku hidup sehat serta
kegiatan tersebut didasari oleh peraturan
dan disiplin yang berlaku di kedua tempat.
Sosial budaya, peraturan yang
berlaku dan kedisplinan di panti asuhan
Evangeline Booth maupun di asrama
Madani seperti yang dijelaskan di atas
diduga
tidak
dapat
menimbulkan
perbedaan pengetahuan dan sikap tentang
perilaku hidup sehat di dua tempat

berbeda tersebut. Tujuan penelitian ini


yaitu dapat mengidentifikasi pengetahuan
dan sikap remaja tentang perilaku hidup
sehat yang tinggal di panti asuhan
Evangeline
Booth,
mengidentifikasi
pengetahuan dan sikap remaja tentang
perilaku hidup sehat yang tinggal di
asrama Madani serta mengidentifikasi
perbedaan pengetahuan dan sikap remaja
tentang perilaku hidup sehat di panti
asuhan Evangeline Booth dan asrama
Madani.
METODE PENELITIAN
Penelitian
ini
merupakan
penelitian deskripsi komparatif dengan
metode kuantitatif yang bertujuan untuk
mengidentifikasi perbedaan pengetahuan
dan sikap remaja tentang perilaku hidup
sehat di panti asuhan Evangeline Booth
dan asrama Madani. Populasi pada
penelitian ini yaitu remaja yang tinggal di
panti asuhan Evangeline Booth dan
asrama Madani. Sampel penelitian ini
berjumlah 139 orang yaitu 15 responden
di panti asuhan Evangeline Booth dan 124
responden di asrama Madani Medan.
Kriteria sampel pada penelitian ini adalah
remaja yang berusia 15-18 tahun dan
berjenis kelamin perempuan.
Teknik sampling yang digunakan
pada dua sampel ini menggunakan dua
teknik. Metode yang digunakan untuk
penarikan sampel pada remaja panti
asuhan Evangeline Booth menggunakan
total sampling karena jumlah sampelnya
hanya 15 orang sedangkan untuk yang
tinggal di asrama Madani menggunakan
simple random sampling dengan cara
undian.
Analisa data yang digunakan
dalam penelitian ini terdiri dari analisis
univariate dan uji hipotesis. Berdasarkan
Dahlan (2009), uji hipotesis yang
digunakan pada deskriptif komparatif
yang tidak berpasangan pada 2 kelompok
yaitu uji t tidak berpasangan apabila data
yang didapatkan berdistribusi normal dan
apabila data yang didapatkan tidak
berdistribusi normal maka digunakan uji
alternatifnya yaitu uji Mann Whitney.
Hasil analisa diperoleh nilai p. Jika nilai p
> 0,05 maka hasil yang didapatkan adalah
46

tidak adanya perbedaan (Ho diterima).


Jika nilai p < 0,05 maka hasil yang
didapatkan adalah adanya perbedaan (Ha
diterima).

f
3
9
3

%
f
%
Buruk
20
21
16,9
Sedang
60
64
51,6
Baik
20
39
31,5
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pengetahuan
remaja
panti
asuhan
Evangeline Booth dan asrama Madani
berada pada kategori sedang. Rata-rata
pengetahuan yang diperoleh dari data
remaja panti asuhan Evangeline Booth
dan asrama Madani berada pada kategori
sedang. Pengetahuan remaja panti asuhan
Evangeline Booth dan asrama Madani
dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil
Penelitian ini berlangsung dari
bulan Maret 2012 sampai bulan Mei 2012.
Hasil
penelitian
ini
menguraikan
karakteristik
demografi
responden,
pengetahuan dan sikap remaja tentang
perilaku hidup sehat di panti asuhan
Evangeline Booth dan asrama Madani
serta perbedaan pengetahuan dan sikap
remaja tentang perilaku hidup sehat di
panti asuuhan Evangeline Booth dan
asrama Madani.
Karakteristik responden penelitian
ini terdiri dari remaja panti asuhan
Evangeline Booth dan asrama Madani.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui
bahwa mayoritas responden di panti
asuhan Evangeline Booth berusia 16
tahun (40%), seluruh responden adalah
perempuan (100%). Pendidikan terakhir
seluruh responden di panti asuhan
Evangeline Booth adalah SMP dan
lamanya tinggal di panti asuhan
Evangeline Booth paling banyak selama
>3 tahun (93,3%).
Karakteristik responden asrama
Madani yaitu mayoritas berusia 16 tahun
(42,7%) dan seluruh responden adalah
perempuan. Pendidikan terakhir seluruh
responden di asrama Madani adalah
SMP/MTs (100%) dan lamanya tinggal di
asrama Madani sebagian besar selama 1
tahun (48,3%).

Sikap Remaja tentang Perilaku Hidup


Sehat di Panti Asuhan Evangeline
Booth dan Asrama Madani
Tabel 2. Tingkat sikap remaja tentang
perilaku hidup sehat di panti
asuhan Evangeline Booth dan
asrama Madani
Remaja
Panti
Remaja
Asuhan
Asrama
Tingkat
Evangeline
Madani
Sikap
Booth
f
%
f
%
Positif
15
100
124 100
Negatif
0
0
0
0
Hasil yang didapatkan dari
penelitian ini menunjukkan bahwa sikap
remaja panti asuhan Evangeline Booth
dan asrama Madani memiliki sikap yang
positif (100%) dari seluruh responden.
Sikap remaja panti asuhan Evangeline
Booth dan asrama Madani tentang
perilaku hidup sehat dapat dilihat dari
tabel di bawah ini.

Pengetahuan Remaja tentang Perilaku


Hidup Sehat di Panti Asuhan
Evangeline Booth dan Asrama Madani

Perbedaan Pengetahuan dan Sikap


Remaja tentang Perilaku Hidup Sehat
di Panti Asuhan Evangeline Booth dan
Asrama Madani
Data hasil pengetahuan yang
diperoleh dari panti asuhan Evangeline
Booth diuji normalitasnya dengan
menggunakan uji Shapiro-Wilk dengan
hasil yang diperoleh adalah p = 0,018 (p <
0,05) maka data yang didapatkan tidak

Tabel 1. Tingkat pengetahuan remaja


di panti asuhan Evangeline
Booth dan asrama Madani
Tingkat
Remaja
Remaja
Pengetahuan
Panti
Asrama
Asuhan
Madani
Evangeline
Booth
47

berdistribusi
normal.
Data
hasil
pengetahuan yang diperoleh dari asrama
Madani diuji normalitasnya dengan uji
Kolmogorov-Smirnov, dari uji normalitas
yang diperoleh p = 0,000 (p < 0,05) maka
data-data
yang
diperoleh
tidak
berdistribusi normal.
Berdasarkan hasil uji normalitas
diperoleh data tidak berdistribusi normal,
dengan demikian peneliti menggunakan
uji nonparametrik Mann Whitney untuk
mengidentifikasi perbedaan pengetahuan
remaja panti asuhan Evangeline Booth
dan asrama Madani. Hasil penelitian
diperoleh p= 0,764 (p > 0,05). Hal ini
menunjukkan tidak terdapat perbedaan
pengetahuan
remaja
panti
asuhan
Evangeline Booth dan asrama Madani.
dengan demikian Ho diterima.
Data hasil sikap yang diperoleh
dari panti asuhan Evangeline Booth diuji
normalitasnya dengan menggunakan uji
Shapiro-Wilk dengan hasil yang diperoleh
adalah p = 0,020 (p < 0,05) maka data
yang didapatkan tidak berdistribusi
normal. Data hasil sikap yang diperoleh
dari asrama Madani diuji normalitasnya
dengan uji Kolmogrov-Smirnov, dari uji
normalitas yang diperoleh p = 0,000 (p <
0,05) maka data-data yang diperoleh tidak
berdistribusi normal.
Berdasarkan hasil uji normalitas
diperoleh data tidak berdistribusi normal,
dengan demikian peneliti menggunakan
uji nonparametrik Mann Whitney untuk
mengidentifikasi perbedaan sikap remaja
panti asuhan Evangeline Booth dan
asrama Madani. hasil penelitian diperoleh
p = 0,364 (p > 0,05). Hal ini menunjukkan
tidak terdapat perbedaan sikap remaja
pantii asuhan Evangeline Booth dan
asrama Madani. dengan demikian Ho
diterima.

hidup sehat mayoritas dalam kategori


sedang. Hal ini menyatakan bahwa
sebagian besar responden memiliki
pengetahuan dalam kategori sedang
tentang perilaku hidup sehat yang
meliputi makan dengan menu seimbang,
olahraga teratur, tidak merokok, tidak
minum minuman keras dan narkoba,
istirahat cukup, dapat mengendalikan stres
dan menjaga kebersihan lingkungan.
Hasil penelitian pengetahuan
remaja tentang perilaku hidup sehat di
panti asuhan Evangeline Booth dari 9
responden yang berada pada kategori
sedang, diantaranya 5 responden berumur
16 tahun. Sedangkan hasil penelitian
pengetahuan remaja di asrama Madani
dari 64 responden yang berada pada
kategori
sedang,
diantaranya
29
responden berumur 16 tahun.
Umur 13-17 tahun merupakan
masa remaja awal. Umur mempengaruhi
pengetahuan seseorang karena semakin
bertambah umur seseorang maka akan
berpengaruh
pada
pertambahan
pengetahuan yang diperolehnya, akan
tetapi pada usia-usia tertentu atau
menjelang usia lanjut kemampuan
penerimaan
atau
mengingat
akan
berkurang (Lukman, dalam Andriadi,
2011). Berdasarkan hasil penelitian dan
teori yang didapatkan bahwa umur dapat
mempengaruhi pengetahuan yang dimiliki
remaja panti asuhan Evangeline Booth
dan asrama Madani.
Hasil yang diperoleh menyatakan
bahwa seluruh responden di panti asuhan
Evangeline Booth dan asrama Madani
adalah remaja perempuan. Jenis kelamin
merupakan salah satu faktor genetik yang
mempengaruhi
seseorang
untuk
berperilaku, selain dari faktor lingkungan.
Perbedaan praktek hidup sehat pada
remaja mungkin akan berbeda antara lakilaki dan perempuan, tapi dalam hal ini
perbedaan perilaku tersebut belum pasti
keadaannya jika remaja perempuan lebih
baik daripada remaja laki-laki dalam
perilaku hidup sehat. Hal ini dapat
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti
faktor lingkungan sekitarnya, jika
lingkungan
sekitarnya
senantiasa
menerapkan perilaku hidup sehat dapat

Pembahasan
Pengetahuan Remaja tentang Perilaku
Hidup Sehat di Panti Asuhan
Evangeline Booth dan Asrama Madani
Berdasarkan hasil penelitian
diketahui bahwa tingkat pengetahuan
remaja panti asuhan Evangeline Booth
dan asrama Madani mengenai perilaku
48

menimbulkan perilaku yang positif untuk


berperilaku
hidup
sehat,
tidak
membedakan apakah remaja perempuan
ataupun laki-laki (Andriadi, 2011). Hasil
penelitian Andriadi yang berjudul
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Anak
Remaja Kelas VII dan VIII di SMP 258
Kelurahan Cibubur Jakarta Timur Tahun
2011 menyatakan bahwa responden
perempuan berpeluang lebih tinggi
mempunyai perilaku hidup bersih dan
sehat dibandingkan dengan responden
laki-laki. Berdasarkan hasil penelitian
bahwa
seluruh
responden
adalah
perempuan karena yang tinggal di panti
asuhan
Evangeline
Booth
adalah
perempuan sedangkan yang tinggal di
asrama Madani terdiri dari perempuan dan
laki-laki.
Berdasarkan hasil penelitian pada
pendidikan terakhir didapatkan bahwa
seluruh responden adalah SMP dan
sekarang responden adalah siswa SMA.
Pengetahuan seseorang juga dipengaruhi
oleh
tingkat
pendidikan
karena
Notoatmodjo (dalam Widianti, Sriati dan
Hernawaty, 2007) menyatakan bahwa
pendidikan dapat membawa wawasan atau
pengetahuan seseorang. Secara umum,
seseorang yang berpendidikan lebih tinggi
akan mempunyai pengetahuan yang lebih
luas dibandingkan dengan seseorang yang
tingkat pendidikannya lebih rendah.
Lamanya tinggal di suatu tempat
dapat
mempengaruhi
pengetahuan
seseorang karena tempat tinggal tersebut
mempunyai suatu kebudayaan dan
kebiasaan yang akan terbentuk pada diri
seseorang seperti pada panti asuhan
Evangeline Booth dan asrama Madani.
Hal ini didukung oleh teori Notoatmodjo
(dikutip dalam Widianti, Sriati dan
Hernawaty, 2007) yang menyatakan
bahwa sosial budaya yang merupakan
kebudayaan dan kebiasaan tempat tinggal
dapat
mempengaruhi
pengetahuan
seseorang. Berdasarkan hasil survei awal
didapati bahwa panti asuhan Evangeline
Booth dan asrama Madani mempunyai
kebudayaan
dan
kebiasaan
untuk
berperilaku
hidup
sehat
seperti
mempunyai
jadwal
membersihkan

lingkungan mereka, memiliki pola tidur


yang cukup dan mempunyai waktu untuk
berolahraga bersama. Kegiatan-kegiatan
tersebut didasari oleh aturan yang berlaku
disana dan disiplin yang sangat tinggi.
Berdasarkan teori yang didapatkan maka
dapat disimpulkan bahwa semakin lama
remaja tinggal di panti asuhan atau
asrama, maka remaja tersebut akan
mengikuti kebudayaan dan kebiasaan
yang diterapkan di panti asuhan atau
asrama. Hal ini akan mempengaruhi
pengetahuan remaja tentang perilaku
hidup sehat.
Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa
tidak
terdapat
perbedaan
pengetahuan remaja antara panti asuhan
Evangeline Booth dan asrama Madani
yang dapat dilihat dari hasil uji Mann
Whitney didapatkan p = 0,764 yang berarti
p > 0,05. Peneliti berpendapat bahwa hal
ini dipengaruhi oleh kebudayaan dan
kebiasaan yang terdapat di panti asuhan
Evangeline Booth dan asrama Madani.
Perbedaan Sikap Remaja tentang
Perilaku Hidup Sehat di Panti Asuhan
Evangeline Booth dan Asrama Madani
Sikap remaja tentang perilaku
hidup sehat di panti asuhan Evangeline
Booth dan asrama Madani secara
keseluruhan dalam kategori positif. Sikap
responden tentang perilaku hidup sehat
berdasarkan umur menunjukkan bahwa
semakin tinggi umur remaja tidak
berpengaruh dengan sikap remaja. Sikap
merupakan hal yang diturunkan dari
pengetahuan responden. Dengan demikian
untuk menentukan sikap harus didasari
oleh pengetahuan responden.
Penelitian Sari (dalam Habeahan,
2009) menyatakan bahwa terdapat
hubungan yang signifikan antara sikap
dengan PHBS responden dengan tingkat
keeratan tindakan. Hal ini juga
menunjukkan bahwa sikap positif
responden pada penelitian ini yang
ditunjukkan dari sikap menerima,
merespon, menghargai dan bertanggung
jawab terhadap perilaku hidup sehat akan
memberi dampak yang positif juga bagi
perilaku hidup sehat mereka.
49

Menurut peneliti bahwa sikap


positif remaja tentang perilaku hidup
sehat di panti asuhan Evangeline Booth
dan asrama Madani terbentuk dari
kebiasaan tempat tinggal mereka. Hal ini
sesuai dengan teori yang disampaikan
Maramis (2006) yang menyatakan bahwa
sikap yang ada pada diri setiap orang
tergantung pada banyak masukan yang
sangat bervariasi dari lingkungan sekitar.
Sikap positif seseorang dapat terbentuk
jika kebiasaan melakukan sesuatu. Karena
sikap positif tersebut, maka hal itu sering
dilakukan sehingga stimulus yang
didapatkan menjadi lebih sering juga.
Hasil dari uji Mann Whitney yang
dilakukan pada penelitian ini menyatakan
bahwa tidak terdapat perbedaan sikap
remaja tentang perilaku hidup sehat di
panti asuhan Evangeline Booth dan
asrama Madani. Hasil yang diperoleh
yaitu p = 0,364 yang berarti p > 0,05.
Seperti halnya pengetahuan remaja, sikap
positif remaja di panti asuhan Evangeline
Booth dan asrama Madani terbentuk dari
kebiasaan dan kebudayaan yang terdapat
di tempat tinggal mereka.

Andriadi, W. (2011). Faktor-faktor yang


berhubungan dengan perilaku hidup
bersih dan sehat anak remaja kelas
VII dan VIII di SMP 258 kelurahan
Cibubur Jakarta Timur tahun 2011.
Diambil tanggal 6 Juli 2012 dari
www.library.upnvj.ac.id
Dahlan, M. S. (2009). Statistik untuk
kedokteran
dan
kesehatan
deskriptif, bivariat, dan multivariat.
Dilengkapi
aplikasi
dengan
menggunakan SPSS. Jakarta :
Salemba Medika
Habeahan, J. (2009). Pengetahuan, sikap
dan tindakan perilaku hidup bersih
dan sehat anak-anak di yayasan
panti asuhan Rapha-El Simalingkar
kecamatan Medan Tuntungan kota
Medan tahun 2009. Diambil tanggal
22
November
2011
dari
repository.usu.ac.id
Kotecki, J. E., Mckenzie, J. F. & Pinger,
R.
R.
(2007).
Kesehatan
masyarakat : suatu pengantar (ed.
4). Jakarta : EGC
Maramis, W. F. (2006). Ilmu perilaku
dalam
pelayanan
kesehatan.
Surabaya : Airlangga University
Press
Notoatmodjo, S. (2007). Promosi
kesehatan & ilmu perilaku.
Jakarta : PT Rineka Cipta
Nursalam. (2011). Konsep dan penerapan
metodologi
penelitian
ilmu
keperawatan pedoman skripsi,
tesis, dan instrument penelitian
keperawatan Edisi 2. Jakarta :
Salemba Medika
Widianti, E., Sriati, A. & Hernawaty, T.
(2007).
Laporan
penelitian
pengetahuan pasien mengenai
gangguan
psikosomatik
dan
pencegahannya
di
puskesmas
Tarogong Garut. Diambil tanggal
22
November
2011
dari
http://www.scribd.com/

SIMPULAN DAN SARAN


Berdasarkan hasil penelitian
diperoleh bahwa pengetahuan sebagian
besar responden tentang perilaku hidup
sehat pada kategori sedang. Berdasarkan
hasil penelitian tentang sikap remaja di
panti asuhan Evangeline Booth dan
asrama Madani, keseluruhan responden
memiliki sikap positif. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa tidak terdapat
perbedaan pengetahuan dan sikap remaja
tentang perilaku hidup sehat di panti
asuhan Evangeline Booth dan asrama
Madani (p = 0,764; p = 0,364).
Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya
yang berhubungan dengan pengetahuan
dan sikap remaja di panti asuhan dan
asrama dapat meneliti dengan sampel
yang hampir sama jumlahnya. Tempat
penelitian untuk penelitian selanjutnya
sebaiknya dilakukan di dua panti asuhan
yang berbeda atau di dua asrama yang
berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
50

Anda mungkin juga menyukai