10 375725624085
10 375725624085
Genap 2008/2009
: Proses Produksi
Dosen
: Mahfudz Al Huda
PROSES GERINDA
(GRINDING PROCESSES)
I.
Dapat digunakan utk berbagai jenis bahan benda kerja, mulai dari
logam lunak hingga baja dikeraskan serta bahan non logam seperti
keramik dan silicon.
PROSES PRODUKSI
modul 10
II.
Genap 2008/2009
Grinding
Grinding adl proses pemesinan dimana partikel abrasive terikat dalam batu
gerinda yg diputar pada kecepatan permukaan sangat tinggi. Batu gerinda
biasanya berbentuk pring (disk), dan dibuat dg kesetimbangan yg baik karena
kecepatan putar tinggi.
Grinding mirip dg proses milling, dimana pemotongan terjadi pada
permukaan keliling luar batu gerinda serupa dg proses peripheral dan face
milling. Peripheral grinding lebih banyak digunakan dibanding face grinding.
Dalam sebuah batu gerinda yg berputar terdapat banyak sekali ujung potong
(partikel abrasive), dan benda kerja diumpankan relative thd batu gerinda
sehingga terjadi proses pemotongan. Disamping beberapa kemiripan tadi,
terdapat perbedaan besar antara grinding dan milling, yaitu:
1. Butiran partikel abrasive pada batu gerinda jauh lebih kecil dan
berjumlah banyak dibandingkan gigi-gigi potong pada pahat milling.
2. Kecepatan potong pada grinding jauh lebih tinggi dibanding milling.
3. Partikel abrasive pada batu gerinda tersebar secara random (acak)
dan menonjol keluar dg rata-rata sudut rake negatif besar.
4. Batu gerinda memiliki sifat mampu menjadi tajam sendiri, yaitu jika
partikel abrasive terluar mengalami aus partikel akan menjadi tumpul
dan pecah membentuk ujung potong baru yg tajam atau terlepas dari
batu gerinda sehingga akan muncul partikel berikutnya yg masih
tajam.
III.
Grinding Wheel
A grinding wheel (batu gerinda) terdiri dari partikel abrasive dan bahan
perekat (bonding material). Bahan perekat melekatkan partikel abrasive dan
menjaga bentuk serta struktur batu gerinda.
Parameter-parameter yg menentukan kualitas batu gerinda adalah:
o
PROSES PRODUKSI
modul 10
Genap 2008/2009
Parameter-2 ini dapat dianalogikan seperti bahan dan bentuk pahat pada
proses pemesinan konvensional. Untuk mendapatkan hasil yg optimal, tiap
parameter harus dipilih secara cermat.
IV.
Abrasive Materials
Pemilihan bahan abrasive (abrasive materials) harus disesuaikan dg bahan
benda kerja. Karakter umum bahan abrasive yg digunakan utk batu gerinda
adl: kekerasan tinggi, tahan aus, kuat/ulet (toughness), dan friability. Friability
adl kemampuan bahan abrasive utk patah ketika ujung potong partikel
menjadi tumpul, sehingga menampilkan ujung yg tajam.
Beberapa bahan abrasive yg penting adalah:
1. Aluminum oxide (Al2O3). Merupakan bahan abrasive yg paling
banyak dipakai. Digunakan utk menggerinda baja dan besi paduan
berkekuatan tinggi. Kekerasan mencapai 2100 HK.
2. Silicon carbide (SiC). SiC lebih keras dibanding Al2O3, tetapi kurang
kuat/ulet. Digunakan utk menggerinda logam ulet (ductile) seperti
aluminium, kuningan, dan baja stainless, juga logam getas (brittle)
seperti besi cor dan keramik. Kurang baik untuk menggerinda baja
karena unsur karbon pada SiC memiliki afinitas yg kuat thd unsur Fe
pada baja. Kekerasan sekitar 2500 HK.
3. Cubic boron nitride (CBN). Batu gerinda CBN digunakan untuk
menggerinda bahan keras seperti baja perkakas yg dikeraskan dan
paduan aerospace. Kekerasannya mencapai 5000 HK.
PROSES PRODUKSI
modul 10
Genap 2008/2009
1
tw
MC
dimana MC: jumlah mesh sepanjang 1 inchi, and tw: tebal kawat jaring (inch).
Metode screening ini hanya efektive digunakan hingga MC = 400, karena
untuk membuat jaring yg halus sangat sulit, dan partikel halus cenderung
menggumpal. Untuk itu digunakan cara lain seperti teknik microscopy dan
teknik X-ray.
PROSES PRODUKSI
modul 10
VI.
Genap 2008/2009
Bonding Materials
Bonding material (bahan perekat) merekatkan butiran abrasive dan
memberi bentuk serta menjaga integritas struktur batu gerinda. Bahan ini
harus memiliki sifat: strength, toughness, hardness, dan temperature
resistance. Bahan ini harus dapat menahan gaya sentrifugal dan suhu tinggi
selama proses grinding. Selain itu menjaga batu gerinda tidak pecah karena
benturan saat pemasangan, dan menahan butiran gerinda tidak lepas saat
memotong permukaan benda kerja sementara butiran yg tumpul karena aus
dapat terlepas untuk menampilkan butiran baru.
Beberapa bahan yg biasa digunakan utk batu gerinda adalah:
o
Vitrified bond. Bahan ini terdiri dari tanah liat yg dibakar (baked clay)
dan keramik. Digunakan pada batu gerinda kebanyakan. Memiliki sifat
PROSES PRODUKSI
modul 10
Genap 2008/2009
kuat dan rigid, serta tahan terhadap suhu tinggi, dan relatif tidak
terkontaminasi oleh air atau minyak yg digunakan sebagai grinding
fluid.
o
VII.
Pg + Pb + Pp = 1.0
dimana Pg: proporsi jumlah butiran abrasive thd volume total, Pb: proporsi
bond material, & Pp: proporsi rongga udara.
Wheel structure diukur dg skala berkisar antara open (terbuka) and
dense (rapat). Struktur terbuka (open structure) adalah Pp relatif besar,
dan Pg relatif kecil. Sehingga terdapat lebih banyak rongga dan sedikit butir
abrasive dalam batu gerinda. Sebaliknya struktur rapat (dense structure)
adalah Pp relatif kecil, dan Pg relatif besar. Secara umum, struktur terbuka
digunakan jika besar pemotongan lebih diperlukan (roughing), sedangkan
PROSES PRODUKSI
modul 10
Genap 2008/2009
Vitrified.
XX Manufacturers private marking for wheel (optional).
Pengkodean untuk batu gerinda diamond and CBN berdasarkan ANSI
B74.13-1977:
XX D 150 P YY M ZZ 3
PROSES PRODUKSI
modul 10
Genap 2008/2009
PROSES PRODUKSI
modul 10
Genap 2008/2009
PROSES PRODUKSI
modul 10
Genap 2008/2009
Referensi.
1. Fundamentals of Modern Manufacturing, Materials, Processes, and
Systems; Second Edition, Mikell P. Groover; John Wiley & Sons, Inc.
2. Teknologi Mekanik, Sriati Djaprie, Penerbit Erlangga. Terjemahan dari:
Manufacturing Process, B.H. Amstead, Philip F. Ostwald, Myron L. Begeman
John Wiley & Sons
3. Manufacturing Process I, Kenji Asakura, Fumio Hasimoto, Kyouritsu Syuppan,
2002.
4. Teknologi Mekanik Jilid 2, Bambang Priambodo, Penerbit Erlangga.
Terjemahan dari: Manufacturing Process, B.H. Amstead, Philip F. Ostwald,
Myron L. Begeman John Wiley & Sons
5. Manufacturing Process II, Kenji Asakura, Fumio Hasimoto, Kyouritsu Syuppan,
2002
6. Manufacturing Processes for Engineering Materials, Fourth Edition, Serope
Kalpakjian and Steven R. Schmid, Prentice Hall, New Jersey, 2003.
PROSES PRODUKSI
10