Anda di halaman 1dari 7

SALEP dan TETES MATA

SOP PEMBERIAN OBAT TETES dan SALEP MATA

1.

Tujuan
Untuk memperlama kontak obat dengan permukaan mata.

2. Ruang Lingkup
2.1 Indikasi
2.1.1 Meredakan sementara mata merah akibat iritasi ringan yang dapat disebabkan oleh debu,
sengatan sinar matahari, pemakaian lensa kontak, alergi atau sehabis berenang.
2.1.2 Antiseptik dan antiinfeksi.
2.1.3 Radang atau alergi mata
2.2 Kontraindikasi
Obat tetes mata yang mengandungnafazolin hidroksida tidak boleh digunakan pada
penderita glaukoma atau penyakit mata lainnya yang hebat, bayi dan anak. Kecuali dalam
pegawasan dan nasehat dokter.
Obat salep mata yang mengandung nafazolin hidroksida tidak boleh digunakan pada
penderita konjutivitis atau penyakit mata lainnya yang hebat, bayi dan anak. Kecuali dalam
pegawasan dan nasehat dokter.
3.
3.1

Acuan
Perry, Potter.2006. Fundamental Keperawatan. Vol.1.Jakarta:EGC

3.2

Aziz Alimul Hidayat & Musrifatul Uliyah.2005.Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar
Manusia.Jakarta:EGC

4.

5.
5.1
5.1.1
5.1.2
5.1.3

Definisi
Obat Tetes mata adalah obat yang di teteskan pada mata yang berbentuk cairan steril
Salep mata dapat diartikan sebagai sediaan setengah padat yang mudah dioleskan ditujukan
untuk pemakaian topikal pada kulit ataupun selaput lendir pada bagian mata atau sekitarnya..
Prosedur
Tanggung jawab dan wewenang
Bagian akademik sebagai penanggung jawab pembelajaran
Koordinator mata kuliah yang bertanggung jawab dalam pengelolaan ketercapaian prosedur
Pembimbing praktek dan lahan praktek bertanggung jawab dalam membimbung dan menilai
ketercapaian prosedur tindakan setiap peserta didik secara obyektif baik dilaboratorium maupun
di lahan praktek

5.2 Pengkajian

Kaji ulang dan cek catatan / status klien untuk memastikan bahwa klien perlu dilakukan
pemberian suntikan oxcytosin, pengangan tali pusat terkendali, dan rangsangan taktil (pemijatan
fundus uteri)
5.3
5.3.1
5.3.2
5.3.3

Persipan pasien
Identifikasi klien untuk meyakinkan tindakan dilakukan pada klien yang tepat
Jelaskan tujuan prosedur dan rasional tindakan (inform concent)
Jelaskan posisi,waktu yang dibutuhkan dan beberapa ketidaknyamanan atau efek samping

5.4
5.4.1
5.4.2
5.4.3
5.4.4
5.4.5
5.4.6
5.4.7
5.4.8
5.4.9
5.4.10
5.4.11
5.4.12
5.4.13
5.4.14
5.4.15

Persiapan alat
Baraskot
masker
Baki dan alas
Korentang
Sarung tangan
Bak instrument
Pinset anatomi
Pinset cirurgis
Gunting perban
Bengkok
Kapas
Tissu
Kain kasa
Obat dalam tempatnya berupa salep
Buku catatan pemberian obat

5.5 Persiapan lingkungan


Pasang sampiran atau gorden untuk menjaga privacy
5.6
5.6.1
5.6.2
5.6.3
5.6.4
5.6.5
5.6.6
5.6.7
5.6.8
5.6.9

Langkah kerja
Memakai baraskot dan masker terlebih dahulu
Mengucapkan salam
Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
Mencuci tangan
Gunakan korentang untuk mengambil sarung tangan
Gunakan sarung tangan bersih.
Atur posisi pasien dengan kepala menengadah dengan posisi perawat di samping kanan.
Letakkan kapas ke dalam com kecil berisi air hangat agar menjadi lembab
Bersihkan daerah kelopak dan bulu mata dengan kapas lembab dari sudut mata ke arah hidung.
Apabila sudah bersih maka keringkan dengan tissu
5.6.10 Buka mata dengan menekan perlahan-lahan bagian bawah dengan ibu jari, jari telunjuk di atas
tulang orbita
5.6.11 Lakukan pemberian obat mata dengan cara :
5.6.11.1 Obat tetes mata
5.6.11.1.1 Teteskan obat mata di atas sakus konjungtiva sebanyak 1-2 tetes.

5.6.11.1.2 Minta pasien untuk menutup mata selama 1-2 menit dengan perlahan ketika menggunakan tetes
mata.
5.6.11.1.3 Bersihkan kelebihan cairan tetesan dengan tissu
5.6.11.2 Obat salep mata
5.6.11.2.1 Buka tutup aplikator salep. Kemudian pegang aplikator di atas tepi kelopak mata.
5.6.11.2.2 Tekan tube hingga obat keluar dan berikan pada kelopak mata bawah
5.6.11.2.3 Setelah selesai anjurkan pasien untuk melihat ke bawah secara bergantian, berikan obat pada
kelopak mata bagian atas dan biarkan pasien untuk memejamkan mata dan menggosok kelopak
mata.
5.6.12 Tutup mata dengan kasa dan plester bila perlu.
5.6.13 Rapikan alat dan pasien
5.6.14 Cuci tangan (lihat SOP cuci tangan)
5.7

Terminasi : Tanyakan respon klien,reinforcement,kontrak waktu,salam (lihat SOP


Komunikasi Terapeutik)
5.8 Evaluasi hasil : Iritasi mata atau alergi mata berkurang
5.9 Dokumentasikan pada catatan pemberian obat (Tanggal dan jam, Catat obat, jumlah,
waktu, dan tempat pemberian.tindakan yang dilakukan,respon klien terhadap prosedur)
6.1
6.2
6.3
6.4

6. Pengendalian / pemantauan
Absensi mahasiswa dan dosen yang telah ditandatangani
Dokumentasi laporan asuhan keperawatan
Format penilaian tindakan
Pedoman penilai kompetensi

7.1
7.2
7.3
7.4

7. Dokumentasi
SOP no.... tentang cuci tangan
SOP no... tentang memasang sarung tangan
SOP no.... tentang komunikasi terapeutik
Pengesahan

IRIGASI MATA

PENGERTIAN :
Memberikan/melakukan penyemprotan kemata menggunakan cairan Nacl.
II. TUJUAN :
1. Untul mendinginkan mata.
2. Untuk menghilangkan/membuang kotoran dalam mata.
III. PERSIAPAN :
1. Cairan Nacl.
2. Spuit 10cc atau 30cc.
3. Jarum plastik venvlon No. 20 atau 18.
4. Kom.
5. Obat tetes mata pantocain.
6. Obat salep mata atau tetes mata.
7. Eye Pad.
8. Kassa.
9. Senter atau lampu.
10. Glove.
11. Plester.
12. Handuk.
13. Bengkok.
IV. PELAKSANAAN :
1. Petugas cuci tangan.
2. Siapkan alat-alat dan dekatkan ke pasien.
3. Pasang sampiran kalu perlu.
4. Beri penjelasan ke pasien tentang tindakan yang akan dilakukan.
5. Atur posisi pasien senyaman mungkin biasanya tidur terlentang.
6. Bila pasien tidur terlentang, alasi bawah kepala dengan handuk.
7. Tetesi bagian mata yang akan diirigasi menggunakan pantocain.
8. Pasang bengkok untuk menampung cairan disisi mata yang akan diirigasi.
9. Buka kelopak mata yang akan dibersihkan, semprotkan cairan menggunakan
spuit 10cc atau 30 cc yang ujungnya dipasang jarum plastik venvlon
secara perlahan-lahan.

PEMERIKSAAN VISUS

Pengertian
Pemeriksaan visus merupakan pemeriksaan fungsi mata. Gangguan
penglihatan memerlukan pemeriksaan untuk mengetahui sebab kelainan
mata yang mengakibatkan turunnya visus. Visus perlu dicatat pada setiap
mata yang memberikan keluhan mata.
Tujuan
Prosedur ini digunakan untuk mengukur ketajaman penglihatan individu.
Prosedur Pemeriksaan Mata ini dilakukan dengan menggunakan Kartu
Snellen dan Pinhole.
Kebijakan
Visus diperiksa khusus untuk ART yang berumur
di atas 5 Tahun
Prosedur
Perawat mempersiapkan alat:
1. Optotipe Snellen
2. Alat penunjuk
3. Lensa coba
4. Alat tulis
Prosedur Tindakan :
1. cuci tangan
2. Jelaskan tujuan dan prosedur pemeriksaan
3. Berikan instruksi kepada pasien dengan jelas dan sopan
4. Mintalah pasien duduk pada jarak 5 atau 6 m dari optotipe Snelle
5. Minta penderita untuk menutup satu matanya tanpa menekan bola
matanya, mulai pemeriksaan pada mata kanan penderita
6. Minta pasien untuk melihat ke depan dengan rileks, tanpa melirik
atau mengerutkan kelopak mata
7. Minta pasien untuk menyebut huruf, angka atau sibol yang ditunjuk
8. Tunjuk huruf, angka atau symbol pada optotipe Snellen dari atas ke
bawah, dengan menggunakan alat penunjuk
9. Lakukan pengulangan beberapa kali pada baris yang sama pada
optotipe Snellen bila penderita salah menyebut angka, huruf atau
symbol pada optotipe , dan lanjutkan penunjukan ke bawah bila
pasien dapat menyebut dengan benar
10. Tentukan visus penderita sesuai dengan hasil pemeriksaan
11. Bila visus penderita tidak optimal, dilakukan koreksi dengan lensa
coba sampai didapatkan visus yang maksimal
12. Besarnya lensa coba yang digunakan menunjukkan besarnya
kelainan refraksi
13. Informasikan hasil pemeriksaan pada pasien
14. Catat
15. Cuci tangan

Sop KOMPRES DENGAN ES BATU


Pengertian
Kirbat es adalah suatu cara atau upaya untuk menurunkan demam atau mengurangi
nyeri dan peregangan otot dengan memberikan kompres dingin kering dengan
menggunakan kirbat es.
Tujuan:
1. Menghentikan perdarahan
2. Mengurangi rasa sakit/nyeri/peradangan
3. Menurunkan suhu (demam)
4. Mempercepat pemulihan pada otot olahragawan
Peralatan:
1. Kirbat es biasa/leher/gantung dan sarungnya
2. Perlak dan alasnya
3. Mangkok berisi potongan es
4. Garam satu sendok teh
Prosedure:
A.
1.
2.
3.

Tahap Pra Interaksi


Melakukan verifikasi program pengobatan klien
Mencuci tangan
Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar

B.
1.
2.
3.

Tahap Orientasi
Memberikan salam sebagai pendekatan therapeutic
Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada klien/keluarga
Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan

C.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Tahap Kerja
Menjaga privacy
Mengatur pasien dalam posisi senyaman mungkin
Mengisi kirbat es dengan potongan es hingga bagian
Mengeluarkan udara dan menutup kirbat es dan pastikan tidak bocor
Mengeringkan dengan lap kerja dan memasang sarung
Meletakkan pengalas di bawah daerah yang akan di pasang kirbat
Meletakkan kirbat pada bagian tubuh yang akan dikompres dengan kepala kirbat mengarah
keluar tempat tidur
8. Memantau respon pasien
9. Merapikan pasien
D. Tahap Terminasi
1. Mengevaluasi hasil tindakan
2. Berpamitan dengan pasien

3.
4.

Membereskan alat
Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
SOP SKRENING MATA
PEDOMAN/TAT
A TERTIB TEKNIS MEDIS OPERASI
KATARAK
IV
.1.
SOP Skrining
Pasien Katarak
IV
.1.
1. Pemeriksaan dan tatalaksana pada fasilitas kesehatan primer
1.
Pemeriksaan visus dengan kartu Snellen atau Tumbling E chart
dengan koreksi terbaik atau menggunakan pinhole.
2.
Pemeriksaan dengan lampu senter dan lup untuk segmen
anterior di mana tidak ditemu
kan kekeruhan kornea dan tampak
reflek pupil masih baik.
3.
Tekanan intraocular (TIO) diukur dengan tonometer Schiotz.
4.
Jika TIO dalam dalam batas normal (kurang dari 21 mmHg)
dilakukan dilatasi pupil dengan tetes mata Tropicanamide 0.5%.
Setelah pupil cukup l
ebar dilakukan pemeriksaan dengan lampu
senter dan lup untuk melihat kekeruhan lensa serta
pemeriksaan funduskopi jika masih memungkinkan.
IV
.1.2. Pemeriksaan dan tatalaksana pada fasilitas kesehatan
sekunder
1.
Pemeriksaan visus menggunakan kartu Snellen d
engan koreksi
terbaik serta menggunakan pinhole.
2.
Pemeriksaan dengan slit lamp untuk melihat segmen anterior.

Anda mungkin juga menyukai