Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Pengertian
Cara pemberian obat mata adalah pemberian obat tetes atau salep pada mata
secara tepat. Salep adalah sediaan setengan padat yang mudah dioleskan dan
digunakan sebagai obat luar. Salep mata haruslah steril dan memenuhi uji
sterilitas sebagaimana tertera pada compendia resmi.Obat tetes adalah sediaan
steril berupa larutan atau suspense, digunakan untuk mata dengan cara
meneteskan obat pada selaput lendir mata disekitar kelopak mata dan bola
mata. Sediaan ini diteteskan mata sebagai antibacterial, anastetik, midriatik,
miotik, dan anti-inflamasi.

1.2 Standart Operasional Procedure (SOP)


a. Pengertian
Memberikan obat yang diteteskan atau dioleskan sedikit demi sedikit pada
daerah mata.
b. Tujuan
- Mengobati adanya infeksi atau inflamasi
- Memudahkan mengeluarkan kotoran atau serangga
c. Persiapan Alat
- Pipet
- Piala ginjal
- Kapas/ kassa/ tissue
- Handuk
- Kapas lidi
- Obat topical/ tetes/ salep
d. Persiapan Pasien
- lakukan tindakan 5S
- lakukan perkenalan diri dan identifikasi pasien

1
- berikan penjelasan tentang tujuan tindakan yang akan dilakukan
kepada pasien jelaskan prosedur pelaksanaan
- buat informed consent
e. Persiapan Lingkungan
1. Jaga privasi pasien dengan memasang sketsel atau tirai
2. Ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman
f. Prosedur
1. Jelaskan kepada pasien tentang pemberian obat, cek obat dengan
prinsip 6 benar
2. Perawat mencuci tangan
3. Prosedur pemberian obat mata
 Prosedur pemberian obat tetes mata
a. Beritahu pasien untuk berbaring atau duduk dan lihat keatas
b. Perlahan tarik kulit kelopak mata yang sakit ke bawah sehingga
terlihat sakus konjungtiva
c. Teteskan sebanyak yang diresepkan ke tengah sakus. Penetesan
langsung pada kornea dapat menimbulkan rasa tidak enak dan atau
kerusakan. Usahakan supaya penetes tidak menyentuh lipatan
mata atau bulu mata.
d. Dengan lembut tekan duktus lakrimalis dengan bola kapas atau
kassa steril 1-2 menit setelah penetesan untuk mencegah absorbs
sistemik melalui kanalis lakrimalis
e. Pasien harus menjaga agar mata tetap tertutup selama 1-2 menit
setelah penetesan untuk meningkatkan absorbsi
 Prosedur pemberian obat salep mata
a. Beritahu pasien untuk berbaring atau duduk dan lihat keatas
b. Perlahan tarik kulit kelopak mata yang sakit ke bawah sehingga
terlihat sakus konjungtiva
c. Pencet ujung strip salep (kira-kira ¼ inchi kecuali pada petunjuk
lainnya) pada sakus konjungtiva. Pemberian obat langsung pada
kornea dapat menimbulkan rasa tidak enak dan atau kerusakan.

2
d. Beritahu pasien untuk menutup mata selama 2-3 menit
e. Beritahu pasien bahwa penglihatannya akan kabur sebentar
f. Berikan pada waktu tidur jika memungkinkan
4. Kembalikan pasien dalam posisi yang nyaman
5. Rapikan dan kembalikan alat pada tempatnya
6. Perawat mencuci tangan
g. Evaluasi
1. Dokumentasi tindakan
2. Evaluasi tindakan
3. Evaluasi respon pasien

1.3 Keuntungan dan kerugian


 Obat Tetes Mata
Keuntungan:
1. Kemudahan penanganan
2. Suspense mata memiliki kelebihan dimana adanya partikel zat aktif dapat
memperpanjang waktu tinggal pada mata sehingga meningkatkan waktu
terdisolusinya air mata sehingga terjadi penigkatan bioavailabilitas dan
efek terapinya
3. Tidak mengganggu penglihatan ketika digunakan

Kerugian:

1. Waktu kontak yang relatif singkat antara obat dan permukaan yang
terabsorbsi

 Obat Salep Mata


Keuntungan:
Keuntungan utama suatu salep mata terhadap larutan untuk mata adalah
penambahan waktu hubungan antara obat dengan obat dengan mata, 2-4 kali
lebih besar apabila dipakai salep dibandingkan jika dipakai larutan garam.

3
Kerugian:
Kaburnya pandangan yang terjadi begitu dasar salep meleleh dan menyebar
melalui lensa kontak (Ansel, 1989). Salep mata dapat mengganggu
penglihatan kecuali jika digunakan akan saat tidur (Remington
Pharmaceutical Science, 1990).

4
BAB II

SKENARIO ROLEPLAY

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

5
3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

Kee & Hayes, 1993. Translation of Pharmacology: A Nursing Process Aprroach


Cetakan I: 1996. Penerbit Buku Kedokteran ECG, Jakarta.

Ansel, H.C, 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Edisi 4. UI Press. Jakarta.

2016. Kumpulan SOP Keperawatan Dasar. Akademi Keperawatan Panti Waluya


Malang. Malang.

Remington Pharmaceutical Science, 1990. The Sicence and Practice of


Pharmacy. Wolters Kluwer Health, United States of America.

Anda mungkin juga menyukai