Definisi
Memberikan obat salep pada mata untuk mencegah atau meminimalkan ancaman pada
integritas jaringan mata dan fungsi visualnya.
Diagnosa Keperawatan
1) Gangguan Persepsi Sensori
2) Nyeri Akut
3) Risiko Infeksi
Luaran Keperawatan
1) Persepsi Sensori Membaik
2) Tingkat Nyeri Menurun
3) Tingkat Infeksi Menurun
Referensi
Aryani R, dkk. (2009). Prosedur Klinik Keperawatan Pada Mata Ajar Kebutuhan Dasar
Manusia. Trans Info Media: Jakarta.
PPNI. (2021). Pedoman Standar Prosedur Operasional Keperawatan (1st ed.). Jakarta: DPP
PPNI.
PPNI. (2017). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik
(1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.
PPNI. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan (1st
ed.). Jakarta: DPP PPNI.
PPNI. (2022). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan (1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.
PEMBERIAN OBAT TOPIKAL TETES MATA
Definisi
Memberikan obat tetes mata pada mata untuk mencegah atau meminimalkan ancaman
pada integritas jaringan mata dan fungsi visualnya.
Diagnosa Keperawatan
1) Gangguan Persepsi Sensori
2) Nyeri Akut
3) Risiko Infeksi
Luaran Keperawatan
1) Persepsi Sensori Membaik
2) Tingkat Nyeri Menurun
3) Tingkat Infeksi Menurun
Referensi
Aryani R, dkk. (2009). Prosedur Klinik Keperawatan Pada Mata Ajar Kebutuhan Dasar
Manusia. Trans Info Media: Jakarta.
PPNI. (2021). Pedoman Standar Prosedur Operasional Keperawatan (1st ed.). Jakarta: DPP
PPNI.
PPNI. (2017). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik
(1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.
PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan
Keperawatan (1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.
PPNI. (2022). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan (1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.
PEMBERIAN OBAT TOPIKAL TETES TELINGA
Definisi:
Pemberian obat yang dilakukan dengan cara memberikan tetes telinga Obat ini pada
umumnya diberikan pada gangguan infeksi telinga khususnya pada telinga tengah (otitis
eksterna)Obat yang diberikan dapat berupa cair atau salep)
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut
2. Risiko Infeksi
3. Gangguan Persepsi Sensori
Luaran Keperawatan:
1. Tingkat Nyeri menurun
2. Tingkat Infeksi menurun
3. Persepsi Sensori membaik
Referensi
Aryani R, dkk. (2009). Prosedur Klinik Keperawatan Pada Mata Ajar Kebutuhan Dasar
Manusia. Trans Info Media: Jakarta.
PPNI. (2021). Pedoman Standar Prosedur Operasional Keperawatan (1st ed.). Jakarta: DPP
PPNI.
PPNI. (2017). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik
(1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.
PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan
Keperawatan (1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.
PPNI. (2022). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan (1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.
PEMBERIAN OBAT TOPIKAL KULIT
Definisi:
Pemberian obat secara lokal dengan cara mengoleskan obat pada permukaan kulit atau
membran area mata, hidung, lubang telinga, vagina dan rectum
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Integritas Kuliat dan Jaringan
2. Gangguan Persepsi Sensori
Luaran Keperawatan:
1. Integritas Kulit dan Jaringan meningkat
2. Persepsi Sensori membaik
Semprotkan aerosol:
10. Kocok botol spray aerosol.
11. Berikan jarak antara tempat yang akan diberi
pengobatan dengan botol spray sekitar 15-30 cm.
12. Semprotkan spray aerosol. Jika yang akan
disemprot adalah bagian muka atau dada bagian
atas, minta klien untuk memalingkan mukanya dari
tempat penyemprotan atau dapat juga dengan cara
membungkus wajah dengan handuk.
Lotion suspensi :
10. Kocok botol lotion suspensi
11. Letakkan obat lotion suspensi di atas kassa.
12. Oleskan obat lotion suspensi di kulit searah dengan
pertumbuhan rambut. Jelaskan pada klien bahwa
klien akan merasa dingin di bagian kulit yang
dioleskan.
Bubuk (powder):
10. Keringkan area yang akan diberi obat.
11. Taburkan bubuk powder di area yang ingin diberi
obat, termasuk bagian lipatan, seperti di antara jari
atau di bawah aksila.
12. Usap obat agar lebih merata dan tipis.
13. Tutup daerah kulit yang diobati dengan pembalut
kassa (jika dianjurkan dokter).
14. Bantu klien mendapatkan posisi yang nyaman.
15. Rapihkan alat dan klien.
16. Lepaskan sarung tangan.
17. Cuci tangan.
18. Dokumentasi.
19. Kembali untuk mengevaluasi respons klien
terhadap obat dalam 15 sampai 30 menit.
Sikap:
20. Melakukan tindakan dengan sistematis.
21. Komunikatif dengan klien.
22. Percaya diri
Referensi
Aryani R, dkk. (2009). Prosedur Klinik Keperawatan Pada Mata Ajar Kebutuhan Dasar
Manusia. Trans Info Media: Jakarta.
PPNI. (2021). Pedoman Standar Prosedur Operasional Keperawatan (1st ed.). Jakarta: DPP
PPNI.
PPNI. (2017). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik
(1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.
PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan
Keperawatan (1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.
PPNI. (2022). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan (1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.