Anda di halaman 1dari 4

Pelaksanaa Pemberian Obata Tetes Mata dan Salep

Tahap Pre interaksi

Persiapan perawat

Mencuci tangan

Memakai APD

Persiapan pasien

Memvalidasi pasien

Membuat kontrak (waktu, tempat, dan tindakan yang dilakukan)

Persiapan alat dan bahan

Botol obat dengan penetes steril atau salep dan bentuk tube (bergantung pada jenis sediaan obat)

Buku obat

Bola kapas kering steril

Bola kapas basah steril

Baskom cuci dengan air hangat

Penutup mata (jika diperlukan)

Sarung tangan steril

Persiapan lingkugan

Sampiran

Tahap Orientasi :

Mengucapkan salam terapeutik

Memperkenalkan diri

Menjelaskan pada klien dan keluarga tentang prosedur dan tujuan tindakan yang akan dilaksanakan

Penjelasan yang disampaikan dimengerti klien atau keluarganya

Selama komunikasi digunakan bahasa yang jelas, sistematis serta tidak mengancam

Klien atau keluarga diberi kesempatan bertanya untuk klarifikasi

Privacy klien selama komunikasi dihargai

Memperlihatkan kesabaran, penuh empati, sopan, dan perhatian serta respek selama berkomunikasi
dan melakukan tindakan

Membuat kontrak ( waktu, tempat dan tindakan yang akan dilakukan )

Tahap kerja :

Periksa order dokter untuk memastikan nama obat, dosis, waktu pemberian dan rute.
Rasional : memastikan keamanan dan keakuratan pemberian obat.

Cuci tangan dan gunakan sarung tangan.

Rasional : meminimalkan transfer mikroorganisme.

Identifikasikan klien dengan tepat.

Rasional : memastikan bahwa klien yang benar menerima obat yang tepat.

Kaji kondisi struktur mata.

Rasional : Memberi data dasar yang selanjutnya digunakan untuk menentukan apakah timbul
respons local terhadap pengobatan dan juga mengindikasikan perlunya membersihkan mata
sebelum obat diberikan.

Jelaskan prosedur pengobatan dengan tepat.

Rasional : mengurangi ansietas klien.

Atur klien pada posisi telentang atau duduk dengan hiperektensi leher.

Rasional : mempermudah akses ke mata untuk pemberian obat tetes mata, juga meminimalkan
drainase obat melalui duktus air mata.

Pakai sarung tangan steril.

Rasional : mengurangi penularan mikroorganisme.

Dengan kapas basah steril, bersihkan kelopak mata dari dalam ke luar.

Rasional : mencegah kontiminasi pada bagian mata yang lain pada kelenjar lakrimal.

Minta pasien untuk melihat ke langit-langit.

Rasional : tindakan ini meretraksi bagian kornea yang sensitive keatas dan menjauhi konjungtiva
serta mengurangi rangsangan refleks berkedip.

Meneteskan obat tetes mata :

Dengan tangan dominan anda didahi klien, pegang penates mata yang terisi obat ±1-2 cm (0,5-0,75
inci) di atas sakus konjungtiva dan jari tangan nondominan menarik kelopak mata kebawah.

Rasional : membantu mencegah kontak penates mata dengan struktur mata sehingga mengurangi
resiko cedera mata dan pemindahan infeksi ke penetes obat.

Teteskan sejumlah obat yang diresepkan kedalam sakus konjungtiva.

Rasional : sakus konjungtiva normalnya menahan 1-2 tetes. Dengan menetaskan obat tetes kedalam
sakus, penyebaran obat akan merata diseluruh mata.

Jika klien berkedip atau menutup mata atau jika tetesan jatuh ke pinggiran luar kelopak mata, ulangi
prosedur.

Rasional : efek terapeutik obat didapat bila tetesan masuk kedalam sakus konjungtiva.

Setelah meneteskan obat tetes, minta klien untuk menutup mata dengan perlahan.
Rasional : membantu mendistribusikan obat. Berkedip atau menggosok mata mendorong obat
keluar dari sakus konjungtiva.

Berikan tekanan yang lembut pada duktus nasokrimal klien selama 30-60 menit.

Memasukkan salep mata :

Pegang aplikator salep diatas pinggir kelopak mata, pencet tube sehingga memberikan aliran tipis
sepanjang tepi dalam kelopak mata bawah pada konjungtiva.

Rasional : mendistribusikan obat merata ke mata dan pinggir kelopak mata.

Minta klien untuk melihat kebawah.

Rasional : Mengurangi reflex selama pemberian.

Buka kelopak mata atas.

Berikan aliran tipis sepanjang kelompok mata atas pada konjungtiva bagian dalam.

Rasional : mendistribusikan obat secara merata pada mata dan garis kelopak mata.

Biarkan klien memejamkan mata dan menggosok kelopak mata secara perlahan dengan gerakan
sirkular menggunakan bola kapas.

Rasional : Mendistribusikan obat lebih lanjut tanpa menimbulkan trauma pada mata.

Jika terdapat kelebihan obat pada kelopak mata, usap dengan perlahan dari bagian dalam ke luar
kantus.

Rasional : meningkatkan kenyamanan dan mencegah trauma mata.

Jika klien mempunyai penutup mata, pasang penutup mata yang bersih di atas mata yang sakit
sehingga seluruh mata terlindungi. Plester dengan aman tanpa memberikan penekanan pada mata.

Rasional : penutup mata bersih mengurangi resiko infeksi.

Observasi respons klien terhadap pengobatan, perhatikan tanda dan gejala efek sistemik yang
potensial dan kondisi mata.

Rasional : mengevaluasi reaksi terhadap obat.

Lepaskan sarung tangan, cuci tangan dan buang peralatan yang sudah dipakai.

Rasional : mengurangi transmisi mikroorganisme.

Catat obat, konsentrasi, jumlah tetesan, waktu pemberian, dan mata (kiri, kanan, atau kedua-
duanya) yang obat diobati.

Rasional : pencatatan yang tepat pada waktunya mencegah kesalahan dalam pemberian obat
(misalnya pengulangan pemberian dosis obat atau pemberian obat terlewat).

Tahap Terminasi :

Evaluasi perasaan klien (merasa aman dan nyaman) dan keluhan pasien.

Kontrak waktu untuk kegiatan selanjutnya

Berikan reinforcemenr sesuai dengan kemampuan pasien


Tahap Dokumentasi :

Catat semua informasi yang relevan pada status pasien

Anda mungkin juga menyukai