Anda di halaman 1dari 41

CARA PEMBERIAN

OBAT
KELOMPOK 10
Tiara Oktafiana 193110197
Vivia Hasanah 193110198
Wahyuni Firma Aulia 193110199
Zahratul Jannah 193110200
01
NASAL
Pasien yang mengalami perubahan sinus hidung
dapat diberikan obat semprot atau tetes hidung. Klien
harus diperingatkan untuk menghindari penggunaan
obat yang berlebihan karena hal tersebut dapat
memicu efek berulang yang akan memperburuk
hidung yang tersumbat.
Pertimbangan Pendelegasian :
Keterampilan pemeberian tetes
hidung dan salep tidak dapat
didelegasikan. Perawat
menginstruksikan asisten perawat
untuk melaporkan terjadinya efek
samping obat pada perawat.
Peralatan : Siapkan obat dengan
penetes yang bersih atau botol spray,
tisu wajah, bantal kecil (jika perlu),
handuk kecil (jika perlu) sarung
tangan bersih (jika klien memerlukan
irigasi hidung, MAR, senter (untuk
melihat saat salep akan dioleskan
pada daerah tertentu di lubang
hidung).
LANGKAH-LANGKAH

1. Cocokkan akurasi dan kelengkapan tiap MAR dengan resep obat asli dari dokter. Periksa kembali nama klien
dan nama obat, dosis, jalur, dan waktu pemberian obat.
2. Rujuk ke rekam medis untuk menentukan sinus mana yang terkena jika memberikan obat tetes hidung.
3. Lakukan pengkajian pada riwayat kesehatan klien dan riwayat alergi obat dan makanan. Catat alergi obat
dan makanan apa saja yang dimiliki oleh klien pada tiap MAR dan secara permanen ditampilkan pada
rekam medis klien.
4. Cuci tangan. Dengan menggunakan lampu senter, periksa kondisi hidung dan sinus. Lakukan palpasi untuk
menemukan adanya bengkak pada sinus.
5. Lakukan pengkajian terhadap pengetahuan klien mengenai sediaan obat untuk hidung dan teknik
penggunaannya serta keinginan klien untuk belajar memakai obat sendiri.
6. Siapkan obat. Bandingkan label obat dengan MAR setidaknya dua kali sebelum memberikan obat.
LANGKAH-LANGKAH

7. Berikan obat pada klien tepat waktu dan selalu cuci tangan.
8. Kenali klien dengan menggunakan setidaknya dua tanda identifikasi klien. Bandingkan nama klien dan
tanda identifikasi lain pada gelang identifikasi dengan MAR. Mintalah klien untuk menyebutkan namanya
sebagai identifikasi terakhir.
9. Bandingkan label obat dengan MAR sekali lagi di samping tempat tidur klien.
10. Jelaskan prosedur kepada klien berkaitan dengan posisi dan sensasi yang akan terjadi, seperti rasa
terbakar atau tersengat pada mukosa atau rasa tercekik saat obat mencapai kerongkongan.
11. Aturlah peralatan dan obat di samping tempat tidur klien. Gunakan sarung tangan jika klien akan
mengalami irigasi hidung.
12. Kocok botol dengan perlahan.
13. Perintahkan klien untuk membersihkan atau meniup lewat hidungnya, kecuali ada kontraindikasi.
14.Berikan tetes hidung

Bantu klien agar posisinya Bantu klien mencapai posisi


menjadi telentang, dengan yang nyaman setelah
letak kepala yang sesuai. pemberian obat.
01 02
Perintahkan klien untuk
Biarkan klien tetap berada
bernapas melewati mulut.
dalam posisi telentang
03 04 05 selama 5 menit.

Pegang pipet 1 cm (1/2 inci)


Tawarkan kertas tisu untuk
di atas lubang hidung, dan
membersihkan hidung, tetapi
teteskan sejumlah yang 06 peringatkan klien untuk tidak
diresepkan ke melewati
menghembuskan napasnya
tulang etmoidalis.
dengan kencang selama
beberapa menit.
LANGKAH-LANGKAH

15. Bantu klien mencapai posisi yang nyaman setelah obat diserap.
16. Simpan peralatan dalam tempat yang sesuai dan cuci tangan.
17. Catat pemberian obat pada MAR.
18. Perhatikan klien untuk terjadinya efek samping kurang lebih 15-30 menit setelah pemberian obat.
19. Tanyakan apakah klien sudah dapat bernapas dari hidung setelah pemberian dekongestan. Terkadang
dapat dilakukan penutupan satu lubang hidung dan minta klien untuk bernapas panjang.
20. Evaluasi respons klien terhadap pengobatan yang berhubungan dengan onset, puncak, dan durasi obat.
Evaluasi efek yang diharapkan dan efek samping yang terjadi pada klien.
21. Tanyakan pada klien apakah ada penggunaan dekongestan yang berlebihan oleh klien dan metode
pemberian obat.
22. Minta klien untuk mendemonstrasikan cara penggunaan obat sendiri.
TETES HIDUNG
https://m.youtube.com/watch?v=icfV0OlrROY
Kelebihan : Cara pemberian obat mudah untuk diikuti dan tidak menggunakan bahasa yang
sulit dipahami untuk masyarakat awam.
Kekurangan: Video terlalu kaku dan tata cara dari video tidak menyebutkan peralatan yang
dibutuhkan.
SEMPROT HIDUNG
https://m.youtube.com/watch?v=vaU8D7hP95Y
Kelebihan : Cara pemberian obat mudah untuk diikuti dan tidak menggunakan bahasa yang
sulit dipahami untuk masyarakat awam.
Kekurangan: Video terlalu kaku dan tata cara dari video tidak menyebutkan peralatan yang
dibutuhkan.
02
OKULAR
Pemberian obat-obatan tertentu ke dalam mata.
Macam-macam cara pemberian obat pada mata :
1. Meneteskan.
2. Mengoleskan.
3. Membilas.
Pertimbangan Pendelegasian :
Keterampilan ini tidak dapat
didelegasikan. Perawat
menginstruksikan personel pembantu
keperawatan untuk melaporkan efek
samping pengobatan kepada
perawat termasuk gangguan
penglihatan.
Peralatan :
1. Botol obat dengan penetes mata
steril atau tube salep atau cakram
intraokular yang mengandung
obat.
2. Bola kapas atau tisu.
3. Baskom cuci yang diisi air hangat
dan kain pembersih jika mata
memiliki sekret.
4. Penutup mata dan selotip
(opsional).
5. Sarung tangan bersih.
6. MAR atau cetakan komputer.
LANGKAH-LANGKAH

1. Periksa kelengkapan MAR atau cetakan komputer dengan instruksi pengobatan yang diresepkan. Periksa
nama klien dan nama obat, dosis, jalur, dan waktu pemberian serta mata (kanan, kiri, atau keduanya). Salin
atau cetak kembali bagian MAR yang sulit dibaca.
2. Periksa keadaan struktur luar mata.
3. Periksa apakah klien memiliki alergi terhadap obat mata. Tanyakan juga apakah klien alergi terhadap lateks.
4. Tentukan apakah klien memiliki gejala gangguan penglihatan.
5. Periksa tingkat kesadaran klien dan kemampuannya mengikuti instruksi.
6. Periksa pengetahuan klien tentang terapi dan keinginan untuk memberikan obat sendiri.
7. Periksa kemampuan klien untuk menggunakan dan memegang penetes.
8. Siapkan obat. Periksa label dua kali saat mempersiapkan obat.
9. Berikan obat kepada klien pada waktu yang tepat dan lakukan higiene tangan.
LANGKAH-LANGKAH

10. Identifikasi klien dengan setidaknya dua alat pengenal. Bandingkan nama klien dan pengenal lainnya pada
MAR, cetakan komputer, atau layar komputer dengan informasi pada gelang identifikasi klien. Minta klien
menyebutkan namanya jika mungkin sebagai pengenal ketiga.
11. Bandingkan label medikasi dengan MAR di sisi tempat tidur klien.
12. Susun obat di sisi tempat tidur; kenakan sarung tangan bersih. Jika penetes mata disimpan di lemari
pendingin, biarkan terlebih dahulu agar mencapai suhu kamar sebelum diteteskan.
13. Gulingkan wadah secara perlahan.
14. Jelaskan prosedur kepada klien; termasuk posisi dan sensasi yang akan dirasakan seperti rasa terbakar
atau tergigit.
15. Minta klien berbaring supinasi atau duduk di kursi dengan kepala sedikit hiperekstensi.
Pengambilan Keputusan Penting : jangan lakukan hiperekstensi pada klien yang menderita cedera tulang
belakang servikal.
16. Jika terdapat cairan atau kerak di pinggir
kelopak atau kantus dalam, cuci perlahan.
Basahi kerak yang kering dan sulit dilepas
dengan memberikan kain pembersih yang
lembap atau bola kapas di atas mata selama
beberapa menit. Selalu lap dari kantus dalam
ke luar.
17. Pegang tisu bersih atau bola kapas pada
tangan non-dominan di atas tulang pipi klien
tepat di bawah kelopak bawah mata.
18. Dengan tisu atau kapas di bawah kelopak
bawah, tekan perlahan ke arah bawah
dengan ibu jari atau jari telunjuk.
19. Minta klien melihat ke arah langit-langit :
A. Memberikan tetes mata :

Teteskan sejumlah Setelah


obat yang meneteskan,
diinstruksikan ke minta klien
dalam sakus menutup mata
konjungtiva. perlahan.

01 02 03 04 05

Dengan tangan Jika klien berkedip Saat memberikan obat


dominan bersandar atau menutup mata dengan efek sistemik.
di dahi klien, pegang atau bila tetesan Tekanlah saluran
penetes mata atau sampai di luar nasolakrimalis klien
larutan mata sekitar kelopa mata, ulangi dengan jari Anda dan
1-2 cm di atas sakus prosedur ini. tisu bersih selama 30-
konjungtiva. 60 detik.
19. Minta klien melihat ke arah langit-langit :
B. Memberikan salep mata :

(1) (2)
(3)

Mintalah klien melihat Dengan aplikator salep di Minta klien menutup


ke langit-langit. atas pinggir kelopak mata dan menggosok
bawah, berikan lapisan kelopak perlahan
tipis salep dengan merata dengan gerakan
sepanjang pinggir dalam melingkar dengan bola
dari kelopak bawah mata, kapas (jika tidak
yaitu di konjungtiva dari dikontraindikasikan).
kantus dalam ke luar.
19. Minta klien melihat ke arah langit-langit :
C. Memberikan cakram intraokular :

(1) Pemberian :
a. Buka kemasan yang mengandung
cakram. Perlahan tekankan ujung jari ke (2) Pelepasan :
cakram agar melekat ke jari. Posisikan sisi a. Lakukan higiene tangan dan
konveks cakram pada ujung jari. kenakan sarung tangan.
b. Dengan tangan lainnya, perlahan tarik b. Jelaskan prosedur pada
kelopak bawah menjauhi mata. Minta klien.
klien melihat ke atas. c. Perlahan tarik kelopak
c. Letakkan cakram di sakus konjungtiva, bawah klien.
sehingga terletak di sklera antara iris dan d. Dengan telunjuk dan ibu jari
kelopak bawah. tangan lainnya, jepit cakram
d. Tarik kelopak bawah klien menutupi dan angkat dari mata klien.
cakram.
Pengambilan Keputusan Penting : Anda tidak
akan dapat melihat cakram lagi pada saat ini.
Ulangi langkah (1)c jika Anda masih melihat
cakram.
LANGKAH-LANGKAH

20. Jika terdapat obat yang berlebihan di kelopak, lap perlahan dari kantus dalam ke luar.
21. Jika klien mengenakan penutup mata, pasang penutup mata yang bersih dengan menaruhnya di atas mata
yang sakit, sehingga seluruh mata tertutup. Letakkan dengan kencang tanpa menekan mata.
Pengambilan Keputusan Penting : Jika klien menerima lebih dari satu jenis obat mata yang sama dan di waktu
sama, tunggulah setidaknya 5 menit sebelum memberikan obat berikutnya untuk mencegah interaksi antar
obat (VisionRx, 2005).
22. Jika klien menerima obat mata pada kedua mata di saat yang sama, gunakan tisu atau bola kapas yang
berbeda untuk tiap mata.
23. Lepaskan sarung tangan, buang di tempat yang tepat dan lakukan higienen tangan.
24. Perhatikan respons klien terhadap pemberian obat; tanyakan apakah klien merasakan ketidaknyamanan.
25. Perhatikan respons terhadap pengobatan dengan menilai perubahan penglihatan dan efek samping.
26.Minta klien mendiskusikan
tujuan, aksi, efek samping,
dan teknik pemberian obat.
27.Minta klien untuk
mendemonstrasikan
pemberian obat oleh dirinya
sendiri untuk dosis berikutnya.
2. Klien memperlihatkan tanda
1. Klien tidak dapat reaksi alergi (berair, sklera
meneteskan obat tanpa hiperemis) atau respons sistemik
pengawasan. (seperti bradikardia) terhadap
Hasil yang Tidak obat.
a. Perkuat edukasi dan izinkan
klien memberikan obat Diharapkan dan a. Tunda pengobatan dan bicarakan
sendiri sesering mungkin dengan pihak yang menulis resep.
untuk meningkatkan Intervensi yang b. Ikuti kebijakan institusi dalam
kepercayaan diri. pelaporan reaksi alergi/efek
b. Jika klien tidak dapat Berhubungan : samping terhadap obat.
meneteskan sendiri, ajarkan c. Tambahkan informasi tentang
pihak lain seperti anggota alergi ke rekam medis sesuai
keluarga. kebijakan agensi.
Pencatatan dan Pelaporan Pertimbangan Perawatan Rumah
a. Catat obat, konsentrasi, jumlah a. Klien penderita penyakit kronis harus
tetesan, waktu pemberian, dan berkonsultasi dengan penyelenggara
mata (kanan, kiri, atau kesehatan sebelum menggunakan obat
keduanya) yang menerima obar mata bebas.
pada MAR elektronik atau b. Saat menggunakan tetes mata di rumah,
tercetak. klien tidak boleh membagikannya dengan
b. Catat penampilan mata di anggota keluarga lain karena risiko
catatan perawat. transmisi infeksi yang tinggi.
TETES MATA
https://m.youtube.com/watch?v=i9UCaKOpc14
Kelebihan : Cara pemberian obat mudah untuk diikuti dan tidak menggunakan bahasa yang
sulit dipahami untuk masyarakat awam.
Kekurangan: Video terlalu kaku dan tata cara dari video tidak menyebutkan peralatan yang
dibutuhkan.
TETES MATA UNTUK ANAK-ANAK
https://m.youtube.com/watch?v=r48VdvKc9iQ
Kelebihan : Cara pemberian obat mudah untuk diikuti dan tidak menggunakan bahasa yang
sulit dipahami untuk masyarakat awam.
Kekurangan: Video terlalu kaku dan tata cara dari video tidak menyebutkan peralatan yang
dibutuhkan.
SALEP MATA
https://m.youtube.com/watch?v=3FQ_Ieoytpk
Kelebihan : Cara pemberian obat mudah untuk diikuti dan tidak menggunakan bahasa yang
sulit dipahami untuk masyarakat awam.
Kekurangan: Video terlalu kaku dan tata cara dari video tidak menyebutkan peralatan yang
dibutuhkan.
03 OTIK
Ada 2 cara dalam pemberian obat pada
telinga, yaitu :
1. Meneteskan obat telinga.
2. Mengumbah telinga (irigasi).
Pertimbangan Pendelegasian :
Pemberian obat telinga tidak dapat
didelegasikan kepada asisten
perawat. Perawata menginstruksikan
pada asisten mengenai efek samping
potensial dan perlunya melaporkan
kejadian tersebut.
Peralatan : MAR, sarung tangan
bersih jika klien akan menjalani
irigasi telinga; untuk obat tetes : botol
obat dengan pipetnya, kapas
aplikator, bola kapas (jika perlu);
untuk irigasi : spuit irigasi, bengkok,
handuk.
LANGKAH-LANGKAH

1. Cocokkan akurasi dan kelengkapan tiap MAR dengan resep obat asli dari dokter. Periksa kembali nama klien
dan nama obat, dosis, jalur, dan waktu pemberian obat.
2. Siapkan obat. Bandingkan label obat dengan MAR setidaknya dua kali sebelum memberikan obat.
3. Berikan obat pada klien tepat waktu dan selalu cuci tangan.
4. Kenali klien dengan menggunakan setidaknya dua tanda identifikasi klien. Bandingkan nama klien dan
tanda identifikasi yang lain pada gelang identifikasi dengan MAR. Mintalah klien menyebutkan namanya
sebagai identifikasi terakhir.
5. Bandingkan label dengan MAR sekali lagi di samping tempat tidur klien.
6. Jelaskan perihal prosedur pada klien berkenaan dengan posisi dan sensasi yang mungkin timbul seperti
mendengar gelembung atau merasa ada air saat cairan memasuki telinga.
7. Ajarkan klien mengenai obatnya.
8. Memberikan tetes telinga :

Regangkan lubang telinga


dengan cara menarik daun Mintalah klien untuk tetap
telinga ke bawah dan ke dalam posisi miring selama 2
belakang (untuk anak) atau sampai 3 menit. Pijat lembut
ke atas dan ke luar (untuk tragus telinga dengan jari
dewasa). kecuali jika terdapat nyeri.

01 02 03 04 05

Letakkan klien dalam posisi Masukkan obat tetes Jika diperlukan bola kapas,
miring (jika tidak terdapat menggunakan pipet letakkan kapas tersebut di
kontraindikasi dengan keadaan yang diletakkan 1 cm bagian paling luar dari liang
klien) dengan telinga yang akan (1/2 inci) di atas lubang telinga. Jangan menekan
diobati berada di atas, atau telinga. kapas terlalu dalam.
minta klien untuk duduk di Pindahkan kapas setelah 15
kursi atau di tempat tidur. menit.
9. Memberikan irigasi telinga :
Bantu klien untuk duduk atau posisi
telentang dengan kepala condong atau Pegang daun telinga dengan
berputar ke arah telinga yang sakit. lembut, dan regangkan lubang
Letakkan handuk di bawah kepala dan telinga dengan cara menarik
bahu klien, dan mintalah klien daun telinga ke bawah dan
memegang bengkok di bawah telinga belakang (untuk anak) atau ke
yang sakit. atas dan ke luar (untuk dewasa).

01 02 03 04 05

Lakukan pengkajian terhadap Isi spuit irigasi dengan Masukkan cairan irigasi perlahan-
membran timpani atau lihat cairan (kira-kira 50 ml). lahan dengan memegang ujung spuit
kembali rekam medis klien 1 cm (1/2 inci) di atas lubang telinga
apakah terdapat perforasi yang sudah terbuka. Ciarkan cairan
gendang telinga, yang keluar selama irigasi. Teruskan
merupakan kontraindikasi sampai lubang bersih atau cairan
untuk irigasi. habis.
10. Bersihkan area, dan simpan peralatan
pada tempat yang sesuai.
11. Lepas sarung tangan, cuci tangan.
12. Catat pemberian obat pada MAR.
13. Teruskan evaluasi respons klien terhadap
terapi.
TETES TELINGA
https://m.youtube.com/watch?v=Wba1ehXHlk4
Kelebihan : Cara pemberian obat mudah untuk diikuti dan tidak menggunakan bahasa yang
sulit dipahami untuk masyarakat awam.
Kekurangan: Video terlalu kaku dan tata cara dari video tidak menyebutkan peralatan yang
dibutuhkan.
BUKU SUMBER
THANKS

Anda mungkin juga menyukai