MATERNAL
JANTUNG
Apexnya mengarah ke bawah, depan dan kiri. Apex cordis dibentuk oleh ventrikel
kiri, setinggi spatium intercostalis VI, 3,5 inci (9 cm) dari garis tengah.
JANTUNG (COR)
Bagian:
Basis
Apex
Pericardium fibrosum
Pericardium serosum
Parietalis
Visceralis
Cavitas pericardialis
Miocardium
Endocardium
RUANG JANTUNG
Tiap sisi jantung, dibagi yaitu atrium / aurikel / auricle di atas dan ventrikel di
bawah.
Pada yang kanan disebut katup / valvula trikuspidalis dan yang kiri disebut katup
mitral / bikuspidalis.
MUARA-MUARA JANTUNG
Atrium kanan
Ventrikel kanan
Arteri pulmonalis
Lubang: katup semilunar pulmonaris
Atrium kiri
Ventrikel kiri
Aorta
Lubang: katup semilunar aortic
BUNYI JANTUNG
dari paru-paru dan sirkulasi tubuh. Kemudian pada akhir bulan kedua, ventrikel
telah terpisah dan dua atrium juga secara parsial. Keadaan ini tetap hingga setelah
lahir dan pada saat didalam uterus darah secara bebas (mengingat paru belum
berfungsi secara maksimal) yakni semua darah masuk ke jantung embrio melalui
atrium kanan ke dalam vena kava superior dan inferior. Adanya pembukaan dua
atrium dapat memungkinkan separuh darah menyilang ke sisi kiri dan kemungkinan
fungsi pompa jantung dibagi diantara ventrikel. Kemudian berangsur-angsur terjadi
perubahan seiring dengan berkembangnya arkus aorta, suatu arkus tunggal yang
hingga dewasa tetap menjadi aorta dan arkus yang terakhir menjadi aorta
pulmonalis.
Awal denyut dimulai pada daerah ventrikel dan saat perkembangan dini kontrol
jantung ada pada daerah sinoatrial. Kemudian saraf hormon akhirnya juga
mempengaruhi denyutan jantung seperti saraf simpatis dan saraf parasimpatis,
adrenalin, dan nor adrenalin serta adanya tiroksin yang dapat memacu jantung.
Kemudian saat belum terbentuknya paru, sistem sirkulasi paru yang berfungsi
adalah plasenta, dimana arteri umbilikalis mengalirkan darah yang deoksigenasi ke
jaringan fetus kemudian ke plasenta. Dalam plasenta, darah deoksigenasi dan keluar
ke dalam vena umbilikalis. Darah oksigenasi akan mengalir ke hati, sebagian akan
melintas melalui duktus venosus atau melalui vena hepatika kedalam vena kava
inferior dan sisanya akan didistribusikan ke bagian hati melalui cabang vena
umbilikalis. Untuk sementara bagian hati menerima darah dari vena porta. Setelah
itu darah memasuki atrium kanan dan saat melewati jantung darah dibagi menjadi
dua aliran oleh krista devidens. Sebagian darah dialirkan dari vena kava inferior ke
atrium kiri yang bercampur dengan darah vena pulmonalis, sementara sejumlah
kecil memasuki atrium kanan yang bercampur darah dari vena kava superior. Krista
devidens membentuk tepi dari foramen ovale. Darah dari jantung kiri ke miokardium
lewat pembuluh darah koroner dan ke kepala, ekstremitas atas lewat aorta asenden,
kemudian setelah meninggalkan ventrikel darah memasuki trunkus pulmonalis dan
darah langsung ke paru lewat duktus arteriosus dan memasuki aorta desenden ke
seluruh badan dan anggota gerak bawah. Setelah perkembangan dalam uterus
maka akan terjadi perubahan dalam perkembangan ekstra uterus dimana susunan
sirkulasinya pun berubah dan terjadi perubahan pada foramen ovale, duktus
arteriosus, dan duktus venosus.
Saat kehidupan ekstra uterus, perkembangan paru dapat menyebabkan tekanan sisi
jantung kanan menurun karena adanya tahanan paru yang menurun dan sedikitnya
darah
mengalir
kembali
kejantung
lewat
vena
kava inferior
akibat
adanya
mengalami
perubahan
yakni
melakukan
gerakan
darah
dari
arteri
aterosklerosis,apabila bagian media atau tengah yang mengalami hal yang sama maka
akan terjadi aterosklerosis. Seharusnya bagian tersebut elastis.
Foramen ovale
Duktus arteriosus Botalli
Arteriae umbilikales lateralis
Duktus venosus Arantii
oksigen disalurkan ke sirkulasi sistemik (sisi kiri) tanpa perlu mengirim darah ke
sistem paru yang tidak berfungsi dan kolaps.
Sistem paru kedua antar sisi kanan dan kiri sirkulasi janin adlah hubunagn vaskular
antara arteri pulmonalis dan aorta. Hubungan ini disebut Duktus Arteriosus.
Duktus ini memungkinkan darah beroksigen yang meninggalkan sisi kanan jantung
menghindari
paru
janin
dan
mengalir
langsung
ke
sirkulasi
sistemik
yang
resistensinya rendah. Harus diperhatikan bahwa paru janin menerima sedikit darah
yang mengalir ke arteri pulmonalis sehingga memungkinkan pertumbuhan dan
perkembangan paru.
DAFTAR PUSTAKA
}Hidayat, A. Aziz Alimul., 2008, Pengantar Ilmu Keperawatan Anak buku 2, Salemba
Medika: Jakarta.
}Corwin, Elizabeth J., 2009, Buku Saku Patofisiologi Ed.3, EGC: Jakarta.
}Bagian Obstetri & Ginekologi Fakultas Kedokteran UNPAD Bandung. Obsterti Fisiologi.
Edisi 1983. Percetakan Eleman : Bandung.
************
Latar Belakang
Karya Tulis Ilmiah Kebidanan Proses Sirkulasi Darah Janin : Peredaran darah janin berbeda
dengan orang dewasa,hal ini dikarenakan, pada janin organ vital untuk metabolisme masih
belum berfungsi. Organ tersebut adalah paru janin dan alat gastrointestinal yang seluruhnya
diganti oleh plasenta.Dalam sirkulasi darah janin ini diperlukan beberapa faktor untuk
berlansungnya sirkulasi darah pada janin diantaranya adalah foramen ovale, duktus arteriosus
bothalii, duktus venousus aranthii, vena umbilikalis, arteri umbilikalis dan plasenta .
Namun setelah janin lahir sirkulasi darah janin akan berubaha pada saat bayi lahir dan
menangis,hal ini akan dapat meberikan perubahan pada organ paru dimana paru-paru mulai
berkembang dan aliran darah akan berubah pada sirkulsi pada orang dewasa.
Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana sirkulasi darah pada fetus sebenarnya
2. Agar dapat mengetahui apa saja faktor yang mempengaruhui sikulsi darah pada janin
3. Untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada sirkulasi darah fetus pada ssat fetus
dilahirkan
Rumusan Masalah
1. Proses sirkulasi darah fetus
2. Faktor-faktor yang Mentukan Sirkulasi Darah Janin
3. Sirkulasi Darah Janin Setelah Lahir
PEMBAHASAN
Sirkulasi Darah Janin
Sirkulasi darah janin dalam rahim tidak sama dengan sirkulasi darah pada bayi, anak dan
orang dewasa. Pada janin organ vital untuk metabolisme masih belum berfungsi. Organ
tersebut adalah paru janin dan alat gastrointestinal yang seluruhnya diganti oleh plasenta.
Dengan tidak berfungsinya mekanisme tersebut,harus terdapat mekanisme yang berfungsi
sebagaialat ganti untuk :fadlie.web.id
1. Paru Janin
Terjadi pergantian O2 dengan CO2 melalui plasenta sehinggga paru-paru tidak memerlukan
aliran darah
2. Gastro intestinal
Gastro ientestinal yang belum berfungsi sebagaia alat penyerapan nutrisi,maka pembuluh
darahnaya belum berfunngsi, kecuali pada janin digunakan untuk tumbuh kembang sendiri.
Perbedaan antara sirkulasi darah janin intra uterine dan ekstra uterine
antara lain adalah :
1. Aliran darah arteri pulmonalis dari ventrikel kanan,darahnya akan dialirkan menuju
aorta melalui erteria duktus Bothaki
2. Darah dari vena umbilikal melalui liver langsung menuju vena cava inferior melalui
duktus venous aranthi
3. Darah dari vena cava inferior menuju jantung sebagian langsung menuju atrium kiri
melalui foramen ovale
4. Sebagian menuju ventrikel kiri dan selanjutnya ke aorta sebagian besar digunakan
untuk konsumsi O2 dan nutrisi susunan saraf pusat jantung .
d. Vena Umbilcalis
Berjumlah dua buah
Membawa zat makanan dan O2 dari sirkulasi darh ibu ( plasenta ) ke peredaran darh janin
e. Arteri Umbilicalis
Berjumlah dua buah
Membawa sisa zat makanan dan CO2 dari janin ke sirkulasi darah ibu
Pembuluh darah yang menghubungkan vena umbilikalis dengan vena cava inferior
f. Palsenta
Jaringan yang menempel pada endometrium
Tempat pertukaran antara darah janin dengan darah ibu .
Proses Sirkulasi Darah Janin ( Fetus )
1. Darah janin dialirkan ke plasenta melalui aa umbilicaliesyang membawa bahan
makanan ang berasal dari ibu .
2. Darah ini akan masuk ke badan janin melalui vena umbilikacalis yang bercabang dua
setelah memasuki dinding perut janin .
3. Cabang yang kecil akan bersatu dengan vena porta,darahnya akan beredar dalam hati
dan kemudian dianggkut melalui vena cava hepatica kedalam vena cava inferior. Dan
cabang satu lagi ductus venusus aranthii,akhirnya masuk ke vena cava inferior.
Sebagian O2 dalam darah vena umbilikalis akan direabsorbsi sehingga konsentrasi O2
menurun .
4. Vena cava inferior, langsung masuk ke atrium kanan, darah ini merupakan darah yang
berkonsentrasi tinggi nutrisi dan O2 yang sebahagian menuju ventrikel kanan dan
sebahagian besar menuju atrium kiri melalui foramen ovale.
5. Dari ventrikel kanan masuk ke paru-paru,tetapi karena paru-paru belum berkembang
maka darah yang tredapat pada arteri pulmonalis dialirkan menuju aorta melalui
ductus arteriosus Bothalli. Darah yang ke paru-paru bukan untuk pertukaran gas tetapi
untuk memberi makanan kepada paru-paru yang sedang tumbuh.fadlie.web.id
6. Darah ynag berda di aorta disebarkan ke alat-alat badan,tetapi sebelumnya darah
menuju ke aa.hypogastricae ( cabang dari arteri iliaca comunis ) lalu ke aa.
Umbilicalles dan selanjutnya ke plasenta.
7. Selanjutnya sirkulasi darah janin akan berulang kembali. Menerima nutrisi dan O2
dari plasenta melalui ductus venousus aranthii, menuju vena cava inferior yang kaya
akan O2 dan nutrisi .
Arteri pulmonalis kini langsung mengalirkan darah ke paru sehingga ductus arteriosus
Bothalli akan menutup .
Akibat tekanan negatif pada atrium kanan, foramen ovale akan menutup dengan
sendirinya,dan tidak lagi menjadi tempat aliran darah menuju atrium kiri.
Tali pusat di potong setelah bayi menangis dengan nyaring sehingga akan menambah
jumlah darah bayi sekitar 50 % .
Dengan dilkaukannya pemotongan tali pusat berarti perubahan sirkulasi pada bayi
telah berubah menjadi sirkulasi orang dewasa.
PENUTUP
Kesimpulan
Peredaran darah janin berbeda dengan orang dewasa,hal ini dikarenakan, pada janin organ
vital untuk metabolisme masih belum berfungsi. Organ tersebut adalah paru janin dan alat
gastrointestinal yang seluruhnya diganti oleh plasenta.Dalam sirkulasi darah janin ini
diperlukan beberapa faktor untuk berlansungnya sirkulasi darah pada janin diantaranya
adalah:fadlie.web.id
foramen ovale
vena umbilikalis
**********
darah balik (vena terbesar yang menuju jantung kanan yaitu Vena Cava
Inferior dan Vena Cava Superior) kembali ke jantung kanan
(serambi/atrium kanan). Darah dari atrium kanan memasuki ventrikel
kanan
melalui
Katup
Trikuspid
(katup
berdaun
3).
b. Sistem sirkulasi paru (pulmoner) Sistem sirkulasi paru dimulai ketika
darah kotor (darah yang tidak mengandung Oksigen (O2) tetapi
mengandung banyak CO2, yang berasal dari Vena Cava Inferior dan Vena
Cava Superior) mengalir meninggalkan jantung kanan (Ventrikel/bilik
kanan) melalui Arteri Pulmonalis menuju paru-paru (paru kanan dan kiri).
Kecepatan aliran darah di dalam Arteri Pulmonalis sebesar 18 cm/detik,
kecepatan ini lebih lambat daripada aliran darah di dalam Aorta. Di dalam
paru kiri dan kanan, darah mengalir ke kapilaria paru-paru dimana terjadi
pertukaran zat dan cairan melalui proses filtrasi dan reabsorbsi serta
difusi. Di kapilaria paru-paru terjadi pertukaran gas O2 dan CO2 sehingga
menghasilkan darah bersih (darah yang mengandung banyak Oksigen).
Darah bersih selanjutnya keluar paru melalui Vena Pulmonalis (Vena
Pulmonalis kanan dan kiri) memasuki jantung kiri (atrium/serambi kiri).
Kecepatan aliran darah di dalam kapilaria paru-paru sangat lambat,
setelah mencapai Vena Pulmonalis, kecepatan aliran darah bertambah
kembali. Seperti halnya Aorta, Arteri Pulmonalis hingga kapilaria juga
mengalami pulsasi (berdenyut). Selanjutnya darah mengalir dari dari
atrium kiri melalui katup Mitral (katup berdaun 2) memasuki Ventrikel kiri
lalu keluar jantung melalui Aorta, maka dimulailah sistem sirkulasi
sistemik (umum), dan seterusnya secara berkesinambungan.
PERUBAHAN
SISTEM
SIRKULASI
DARAH
NEONATUS
Aliran darah fetal bermula dari vena umbilikalis, akibat tahanan pembuluh
paru yang besar (lebih tinggi dibanding tahanan vaskuler sistemik =SVR)
hanya 10% dari keluaran ventrikel kanan yang sampai paru, sedang
sisanya (90%) terjadi shunting kanan ke kiri melalui ductus arteriosus
Bottali. Pada waktu bayi lahir, terjadi pelepasan dari plasenta secara
mendadak (saat umbilical cord dipotong/dijepit), tekanan atrium kanan
menjadi rendah, tahanan pembuluh darah sistemik (SVR) naik dan pada
saat yang sama paru mengembang, tahanan vaskuler paru menyebabkan
penutupan foramen ovale (menutup setelah beberapa minggu), aliran
darah di ductus arteriosus Bottali berbalik dari kiri ke kanan. Kejadian ini
disebut sirkulasi transisi. Penutupan ductus arteriosus secara fisiologis
terjadi pada umur bayi 10-15 jam yang disebabkan kontraksi otot polos
pada akhir arteri pulmonalis dan secara anatomis pada usia 2-3 minggu.
Pada neonatus reaksi pembuluh darah masih sangat kurang, sehingga
keadaan kehilangan darah, dehidrasi dan kelebihan volume juga sangat
kurang ditoleransi. Manajemen cairan pada neonatus harus dilakukan
dengan secermat dan seteliti mungkin. Tekanan sistolik merupakan
indicator yang baik untuk menilai sirkulasi volume darah dan
dipergunakan sebagai parameter yang adekuat terhadap penggantian
volume. Autoregulasi aliran darah otak pada bayi baru lahir tetap
terpelihara normal pada tekanan sistemik antara 60-130 mmHg.
Frekuensi nadi bayi rata-rata 120 kali/menit dengan tekanan darah
sekitar 80/60 mmHg. sumber :
Pengertian Apoptosis
Mengapa Tidak Boleh Makan Sambil Berdiri, Makan Kekenyangan, Tidur atau
Berbaring Setelah Makan
Klasifikasi Enzim
Kelenjar Gonad
Kelenjar Pankreas
Kelenjar Thymus
Kelenjar Parathyroid
Kelenjar Thyroid
Kelenjar HIPOTALAMUS
SIKLUS SEL
int
Pengertian Apoptosis
Klasifikasi Enzim
Kelenjar Gonad
Kelenjar Pankreas
sehatan
Mengapa Tidak Boleh Makan Sambil Berdiri, Makan Kekenyangan, Tidur atau
Berbaring Setelah Makan
*******
Pada janin, pertukaran gas dan metabolit dilakukan oleh plasenta. Paru-paru tidak
memberikan pertukaran gas, dan pembuluh darah dalam sirkulasi paru mengalami
vasokonstriksi (tahanan vaskularnya tinggi).
Ada 3 bagian penting pada janin untuk sistem kardiovaskular: duktus venosus (tempat
dimana darah teroksigenasi dari vena umbilikalis bercampur dengan darah vena cava inferior
yang kurang teroksigenasi dari bagian bawah tubuh janin), duktus arteriosus (duktus yang
menghubungan aorta dan arteri pulmonalis janin) dan foramen ovale (foramen yang terletak
di antara atrium kiri dan kanan).
Sirkulasi janin adalah sebagai berikut:
Darah teroksigenasi yang kembali dari plasenta yang berasal dari ibu (PO 2 sekitar 30-35
mmHg) mengalir ke janin melalui vena umbilikalis. Sekitar 50% darah v.umbilikalis masuk
sirkulasi hepatis. Sisanya bergabung dengan v.cava inferior melalui duktus venosus.
Kombinasi darah teroksigenasi dari v.umbilikalis dan darah kurang teroksigenasi dari bagian
bawah tubuh janin ini (PO2 sekitar 26-28 mmHg) masuk ke atrium kanan dan diarahkan
secara khusus melewati foramen ovale ke atrium kiri. Kemudian darah dari atrium kiri,
masuk ke ventrikel kiri dan menuju ke aorta ascendens. Darah dari v.cava superior janin yang
sangat kurang teroksigenasi (PO2 12-14 mmHg), masuk ke atrium kanan dan secara khusus
melintasi katup trikuspidalis menuju ke ventrikel kanan. Dari ventrikel kanan, darah
diejeksikan ke dalam a.pulmonalis, namun karena sirkulasi a.pulmonalis vasokonstriksi,
maka sebagian besar darah dari ventrikel kanan tersebut mengalir melalui duktus arteriosus
ke dalam aorta descendens (dan juga bercampur dengan darah dari aorta ascendens) untuk
terus ke bagian bawah tubuh janin, juga untuk kembali ke plasenta melalui arteri umbilikalis.
Hanya sedikit darah dari ventrikel kanan yang menuju ke paru janin.
Dengan demikian, tubuh bagian atas janin, dialiri hanya oleh darah dari ventrikel kiri
yang mempunyai PO2 sedikit lebih tinggi daripada darah yang melewati bagian bawah tubuh
janin yang berasal dari ventrikel kanan. Hanya sedikit volume darah dari aorta ascendens
(10% dari curah jantung janin) mengalir melewati isthmus aorta ke aorta descendens. Dengan
demikian juga, selama kehidupan janin ventrikel kanan tidak hanya memompa melewati
tekanan darah sistemik tetapi melakukan kerja dengan volume yang lebih besar daripada
ventrikel kiri.
Perubahan sirkulasi yang terjadi setelah lahir:
Ketika janin dilahirkan, segera bayi menghisap udara dan menangis kuat. Dengan
demikian paru-parunya akan berkembang, tekanan dalam paru-paru mengecil dan seolah-olah
darah terhisap ke dalam paru-paru (tahanan vaskular paru menurun dan aliran darah
pulmonal meningkat). Duktus arteriosus menutup dan tidak berfungsi lagi, demikian
pula karena tekanan dalam atrium sinistra meningkat maka foramen ovale akan tertutup
sehingga selanjutnya tidak berfungsi lagi. Tahanan vaskular sistemik juga meningkat.
Akibat dipotong dan diikatnya tali pusat, arteri umbilikalis dan duktus venosus akan
mengalami obliterasi. Dengan demikian setelah bayi lahir maka kebutuhan oksigen dipenuhi
oleh udara yang dihisap ke paru-paru dan kebutuhan nutrisi dipenuhi oleh makanan yang
dicerna dengan sistem pencernaan sendiri.
Terdapat perbedaan-perbedaan mendasar antara sirkulasi janin dan pada bayi, sesuai
dengan fungsinya:
1.
Pada janin, terdapat pirau intrakardiak (foramen ovale) dan pirau ekstrakardiak (duktus
arteriosus Botalli dan duktus venosus Arantii) yang efektif. Arah piraunya dari kanan ke kiri.
2.
3.
4.
Pada janin, darah yang dipompa oleh ventrikel kanan sebagian besar menuju ke aorta melalui
duktus arteriosus, dan hanya sebagian kecil yang menuju ke paru. Pada keadaan pascalahir,
5.
6.
7.
a.
Sirkulasi sistemik
Sistem sirkulasi sistemik dimulai ketika darah yang mengandung banyak oksigen yang
berasal dari paru, dipompa keluar oleh jantung melalui ventrikel kiri ke aorta, selanjutnya ke
seluruh tubuh melalui arteri-arteri hingga mencapai pembuluh darah yang diameternya paling
kecil (kapiler).
Kapiler melakukan gerakan kontraksi dan relaksasi secara bergantian, yang disebut
dengan vasomotion sehingga darah mengalir secara intermittent. Dengan aliran yang
demikian, terjadi pertukaran zat melalui dinding kapiler yang hanya terdiri dari selapis sel
endotel. Ujung kapiler yang membawa darah teroksigenasi disebut arteriole sedangkan ujung
kapiler yang membawa darah terdeoksigenasi disebut venule; terdapat hubungan antara
arteriole dan venule capillary bed yang berbentuk seperti anyaman, ada juga hubungan
langsung dari arteriole ke venule melalui arteri-vena anastomosis (A-V anastomosis). Darah
dari arteriole mengalir ke venule, kemudian sampai ke vena besar (v.cava superior dan v.cava
inferior) dan kembali ke jantung kanan (atrium kanan). Darah dari atrium kanan selanjutnya
memasuki ventrikel kanan melalui katup trikuspidalis.
b.
Sirkulasi pulmonal
Sistem sirkulasi pulmonal dimulai ketika darah yang terdeoksigenasi yang berasal dari
seluruh tubuh, yang dialirkan melalui v.cava superior dan v.cava inferior kemudian ke atrium
kanan dan selanjutnya ke ventrikel kanan, meninggalkan jantung kanan melalui arteri
pulmonalis menuju paru-paru (kanan dan kiri). Di dalam paru, darah mengalir ke kapiler paru
dimana terjadi pertukaran zat dan cairan, sehingga menghasilkan darah yang teroksigenasi.
Oksigen diambil dari udara pernapasan. Darah yang teroksigenasi ini kemudian dialirkan
melalui vena pulmonalis (kanan dan kiri), menuju ke atrium kiri dan selanjutnya memasuki
ventrikel kiri melalui katup mitral (bikuspidalis). Darah dari ventrikel kiri kemudian masuk
ke aorta untuk dialirkan ke seluruh tubuh (dan dimulai lagi sirkulasi sistemik).
Jadi, secara ringkas, aliran darah dalam sistem sirkulasi manusia adalah:
Darah dari atrium kiri melalui katup mitral ke ventrikel kiri aorta ascendens arcus
aorta aorta descendens arteri sedang arteriole capillary bed venule vena sedang
vena besar (v.cava superior dan v.cava inferior) atrium kanan melalui katup trikuspid
ke ventrikel kanan arteri pulmonalis paru-paru vena pulmonalis atrium kiri.