Anda di halaman 1dari 54

MODUL SISTEM SASIS DAN PEMINDAH

KENDARAAN

KOMPETENSI DASAR :

1. MEMAHAMI SISTEM SUSPENSI


2. MEMELIHARA SISTEM SUSPENSI

PENDIDIKAN PROFESI GURU SM-3T


PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2016

KATA PENGANTAR

Modul pemeriksaan sistem suspensi merupakan salah satu kompetensi


yang harus dimiliki oleh siswa SMK dari program keahlian teknik kendaraan
ringan dengan harapan agar siswa memiliki pengetahuan, keterampilan dan
sikap.
Modul ini bertujuan untuk membantu siswa mengajar, sehingga
diharapkan proses belajar mengajar, sehingga diharapkan pada akhir kegiatan
pembelajaran siswa dapat menyerap semua materi yang berkaitan dengan
pemeriksaan sistem suspensi.
Demikian

penjelasan

singkat

mengenai

modul

pembelajaran

pemeriksaan sistem suspensi dengan harapan dapat membantu siswa dan guru
dalam persiapan proses belajar mengajar, hingga dapat menyelesaikan
kompetensi ini secara untuk dan menyuluruh situasi dengan tuntutan
kerikulum.

Sedayu, September 2016


Penyusun

ii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ..................................................................................

KATA PENGANTAR ...................................................................................

ii

DAFTAR ISI ..................................................................................................

iii

PERISTILAHAN / GLOSARIUM ..............................................................

iv

BAB I PENDAHULUAN
A. Deskkripsi ......................................................................................

B. Petunjuk Penggunaan Modul .........................................................

1. Petunjuk Bagi Siswa ................................................................

2. Petunjuk Bagi Guru .................................................................

C. Tujuan Akhir .................................................................................

BAB II PEMBELAJARAN
A. Rencana Belajar Peserta Diklat .....................................................

B. Kegiatan Belajar 1 .........................................................................

C. Kegiatan Belajar 2 .........................................................................

D. Kegiatan Belajar 3 .........................................................................

11

E. Kegiatan Belajar 4 .........................................................................

18

F. Kegiatan Belajar 5 .........................................................................

22

G. Kegiatan Belajar 6 .........................................................................

25

H. Kegiatan Belajar 7 .........................................................................

27

I. Kegiatan Belajar 8 .........................................................................

29

J. Kegiatan Belajar 9 .........................................................................

39

BAB III PENUTUP .......................................................................................

49

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................

50

PERISTILAHAN / GLOSSARY

Upper Arm

yaitu lengan bagian atau yang menghubungkan streering


bawah yang menghubungkan streering kruckle dengan
rangka.

Lower Arm

yaitu dengan bagian bawah yang menghubungkan steering


kruckel dengan rangka

Steering Knucke

yaitu

lengan

kemudi

bagian

roda

depan

untuk

pemasangan roda depan.


Ball Joint

yaitu sambungan bola memungkinkan steering knuckle


belok kekanan , kekiri.

Bhusing

yaitu bagian yang memisahkan antara poros sambungan


dengan lubang bagian yang di sambungkan.

U Block

yaitu bahan penyangga poros yang akan diperiksa


kebengkokanya.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Deskripsi
Modul pemeriksaan sistem suspensi ini sebagai pemandu pelatihan sekaligus
merupakan bahan informasi dalam pembelajaran dan pelatihan yang mengubah
sikap/perilaku peserta diklat menjadi seorang yang memiliki kompetensi sesuai
standart. Pembelajaran dengan modul ini dapat dilakukan secara klasikal dengan atau
tanpa instruktur, bahkan individual, karena menggunakan pendekatan pelatihan
berbasis ilmiah (Scientific Approach) yang mengacu pada kurikulum 2013 yang telah
disempurnakan.
Modul ini terbagi dalam 4 kegiatan belajar yang membahas tentang
mengidentifikasi sistem/komponen suspensi, menjelaskan cara kerja sistem suspensi,
memeriksa sistem/komponen suspensi dan menentukan kondisinya, melaksanakan
overhaul sistem suspensi sesuai dengan SOP.

B. Petunjuk Penggunaan Modul


1. Petunjuk Bagi Siswa
Untuk memperoleh hasil belajar secara maksimal, dalam menggunakan modul ini
maka langkah-langkah yang perlu dilaksanakan adalah :
a. Membaca dan memahami secara seksama uraian materi yang ada pada
masing-masing kegiatan belajar. Bila ada materi yang kurang jelas, siswa
dapat bertanya pada guru atau instruktur yang memandu kegiatan belajar.
b. Mengerjakan setiap tugas formatif (soal latihan) untuk mengetahui seberapa
besar pemahaman yang telah dimiliki pada materi yang sudah di bahas
disetiap kegiatan belajar.
c. Pada kegiatan belajar praktek perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1) Petunjuk keselamatan kerja.
2) Langkah kerja (prosedur praktek) dengan baik.
3) Alat dan bahan yang diperlukan.
4) Penggunaan alat sesuai prosedur pemakaian.
5) Kegiatan praktek yang belum jelas, harus minta ijin guru atau instruktur
terlebih dahulu.
2

6) Setelah selesai praktek, kembalikan alat dan bahan ke tempat semula.


d. Jika belum menguasai level materi yang diharapkan, ulangi lagi pada
kegiatan belajar sebelumnya atau bertanya pada guru atau instruktur yang
memandu kegiatan pembelajaran bersangkutan.
2. Petunjuk Bagi Guru
Dalam setiap kegiatan belajar guru atau instruktur berperan:
a. Membantu peserta diklat dalam merencanakan proses belajar.
b. Membimbing peserta diklat melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan
dalam tahap belajar.
c. Membantu peserta diklat dalam memahami konsep, praktek baru dan
menjawab pertanyaan peserta diklat mengenai proses belajar.
d. Membantu peserta diklat untuk menentukan dan mengakses sumber
tambahan lain yang diperlukan untuk belajar.
e. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.
f. Merencanakan pemdamping guru dari tempat kerja untuk membantu jika
diperlukan.

C. Tujuan Akhir
Setelah mempelajari secara keseluruhan materi kegiatan belajar dalam modul
ini peserta diharapkan mampu :
1. Menjelaskan fungsi dari berbagai jenis dan konstruksi suspensi pada kendaraan
2. Menjelaskan cara kerja dan sifat-sifat berbagai jenis dan konstruksi suspensi
kendaraan
3. Menjelaskan komponen dari berbagai jenis suspensi
4. Memperbaiki kerusakan-kerusakan pada suspensi

BAB II
PEMBELAJARAN

A. Rencana Belajar Peserta Diklat


Rencana setiap kegiatan belajar anda, dengan mengikuti tabel di bawah ini dan
mintalah bukti belajar kepada guru jika telah selesai mempelajari setiap kegiatan
belajar.
Jenis Kegiatan

Tanggal

Waktu

Tempat
Belajar

Alasan
Perubahan

Paraf
Guru

1. Menjelaskan fungsi
dari berbagai jenis
dan konstruksi
suspensi pada
kendaraan
2. Menjelaskan
komponen berbagai
jenis suspense
3. Menjelaskan cara
kerja dan sifat
berbagai jenis dan
konstruksi suspensi
kendaraan
4. Memperbaiki
kerusakan pada
suspense
B. Kegiatan Belajar 1
Suspensi Aksel Rigid
1. Tujuan Khusus Pembelajaran
Setelah mempelajari kegiatan ini peserta didik dapat:
a. Memahami fungsi suspensi
b. Mengerti konstruksi dan cara kerja suspensi aksel rigid
c. Menjelaskan perbedaan dari berbagai jenis suspensi aksel rigid
2. Suspensi Aksel Rigid
Suspensi merupakan bagian kendaraan yang menghubungkan bodi kendaraan
dengan roda. Konstruksinya dibuat sedemikian rupa sehingga kendaraan dapat
berjalan dengan nyaman dan aman. Untuk itu maka suspensi harus dapat:

a. Mengantar gerakan roda


b. Memungkinkan roda tetap menapak pada jalan
c. Mengabsorsikan dan meredam getaran bodi akibat kondisi jalan
d. Meneruskan gaya pengemudian dan pengereman

a. Sifat Sifat Suspensi Aksel Rigid


1) Gerakan salah satu roda mempengaruhi roda yang lain
2) Konstruksi sederhana, perawatan mudah
3) Gerakan pemegasan sedikit mempengaruhi geometri roda
4) Memerlukan ruang pemegasan yang besar
5) Titik berat kendaraan tidak dapat rendah (kenyamanan kurang)
6) Massa tak berpegas (aksel, roda) berat (kenyamanan kurang).
7) Bodi sedikit miring pada saat belok
b. Penggunaan Suspensi Aksel Rigid
Aksel belakang tanpa / dengan penggerak roda (kendaraan ringan dan berat),
aksel depan (kendaraan berat) tanpa / dengan penggerak.
c. Macam Macam Suspensi Aksel Rigid
1). Aksel Canggah

Ujung aksel berbentuk seperti canggah atau garpu yang dihubungkan sumbu
king pin dengan spindel. Penggunaan: Aksel dilepas kendaraan berat
2). Aksel Kepalan Tinju

Ujung aksel berbentuk seperti kepalan tinju yang dihubungkan sumbu king
dengan spindel
Penggunaan: Aksel depan kendaraan berat
3). Aksel Pipa Berpegas Koil

Lengan lengan berfungsi untuk mengantar gerakan roda (pegas koil tidak
dapat menerima beban horisontal) arah memanjang dan melintang.
Penggunaan: Aksel depan / belakang, dengan penggerak roda
4). Berpegas Daun

Tidak dibutuhkan lengan lengan, karena pegas daun dapat meneruskan


beban/gaya memanjang dan melintang. Penggunaan: Aksel depan/belakang,
dengan penggerak roda.
5). Aksel De Dion

Kedua roda dipegang batang / aksel khusus, differensial diikat pada bodi,
perlu empat penghubung (joint) pada aksel roda, tidak ada perubahan
geometri roda saat pemegasan, massa tak berpegas ringan.
Penggunaan: Aksel belakang dengan penggerak roda belakang.

C. Kegiatan Belajar 2
Suspensi Independen
1. Tujuan Khusus Pembelajaran
Setelah mempelajari kegiatan ini peserta didik dapat:
a. Memahami konstruksi dan cara kerja suspensi independen.
b. Mengerti macam macam suspensi independen.
c. Memahami perbedaan dasar suspensi Mac Pherson dengan Wish Bone.

2. Sifat Sifat Secara Umum Suspensi Independen


a. Gerakan salah satu roda tidak mempengaruhi roda lain
b. Konstruksi agak rumit
c. Membutuhkan sedikit tempat
d. Jarak roda dan geometri roda berubah saat pemegasan
e. Titik berat kendaraan dapat rendah (nyaman dan aman)
f. Pegas dapat dikonstruksi lembut (pegas tidak membantu mengantar gerakan
roda)
g. Perawatan lebih sulit
3. Penggunaan Suspensi Independen
a. Aksel depan dan belakang (kendaraan penumpang / sedan)
b. Aksel depan saja (kendaraan menengah dan berat)
4. Jenis-Jenis Suspensi Independen
a. Suspensi Mac. Pherson
1). Dengan Lengan Melintang dan Batang Penahan

Lengan melintang

: Mengantar gerakan roda (arah melintang) saat


pemegasan

Batang penahan

: Menahan gaya memanjang (rem, penggerak dsb)

Penggunaan

: Aksel depan dengan / tanpa penggerak roda

2). Dengan Lengan Melintang dan Memanjang

Lengan memanjang : Mengantar gerakan roda / mengatasi gaya melintang


dan memanjang
Penggunaan

: Aksel belakang tanpa penggerak roda

3). Dengan Lengan L

Lengan L mengantar gerakan roda (menahan gaya memanjang/


melintang). Penggunaan: Aksel depan dengan / tanpa penggerak roda

4). Suspensi Mac. Pherson Sistem Honda (Suspensi Lengan Melintang)

Suspensi ini tergolong Suspensi Wish Bone atau lengan melintang yang
dikembangkan dari suspensi Mac. Pherson oleh Honda. Penggunaan:
Aksel depan dengan penggerak roda
b. Suspensi Wish Bone
1). Suspensi Wish Bone dengan Pegas Koil

Penggunaan: Aksel depan tanpa penggerak roda

10

2). Suspensi Wish Bone dengan Pegas Batang Torsi

Pada suspensi Wishbone, lengan atas dibuat lebih pendek daripada lengan
bawah, supaya saat pemegasan:
a) Jarak roda tidak berubah (keausan ban berkurang)
b) Tumpuan roda saat pemegasan (belok) baik
c. Suspensi Independen dengan Aksel Lengan Torsi

11

Pada saat salah satu roda berpegas (juga pada saat belok), maka lengan torsi
menerima beban puntir sehingga berfungsi seperti stabilisator.
Penggunaan: Aksel belakang tanpa penggerak roda.
d. Suspensi Independen Lengan Memanjang

Lengan memanjang mengantar gerakan roda dan menahan gaya memanjang /


melintang. Penggunaan: Aksel belakang tanpa penggerak roda

Lengan miring

: Untuk menahan gaya melintang & memanjang

Penggunaan

: Aksel belakang dengan penggerak roda

D. Kegiatan Belajar 3
Pegas dan Stabilisator
1. Tujuan Khusus Pembelajaran
Setelah mempelajari kegiatan ini peserta didik dapat:
a. Menerangkan fungsi pegas dan stabilisator
b. Menjelaskan macam macam jenis pegas yang digunakan pada kendaraan
c. Memahami konstruksi dan cara kerja dari berbagai macam pegas dan
stabilisator.
Pegas berfungsi untuk menghilangkan getaran karoseri yang ditimbulkan oleh
pukulan jalan pada roda. Selain itu juga menjamin roda tetap menapak pada jalan
12

Pemegasan pada kendaraan dihasilkan


oleh: ban pegas suspensi dan pegas tempat
duduk.

Massa tak terpegas (A), meliputi:


Roda, rem, aksel dan 1 2 pegas bagian
bawah.
Massa terpegas (B), meliputi:
Bodi dan semua komponen yang melekat
pada bodi, penumpang barang dan 1 2
pegas bagian atas.

Kendaraan semakin nyaman jika massa tak terpegas semakin ringan


2. Macam Macam Pegas
a. Pegas Daun

13

1). Sifat Sifat Pegas Daun


1) Konstruksi sederhana
2) Dapat meredam getaran sendiri (gesekan antara daun pegas)
3) Berfugsi

sebagai

lengan

penyangga

(tidak

memerlukan

lengan,

memanjang melintang)
2). Penggunaan
Aksel depan / belakang, tanpa / dengan penggerak roda.
b. Pegas Koil
Pada saat pemegasan, batang pegas koil menerima beban puntir dan lengkung

14

1). Sifat-Sifat Pegas Koil


a) Langkah pemegasan panjang
b) Tidak dapat meredam getaran sendiri
c) Tidak dapat menerima gaya horisontal (perlu lengan-lengan)
d) Energi beban yang diabsorsi lebih besar daripada pegas daun
e) Dapat dibuat pegas lembut
2). Penggunaan
Pada suspensi independen dan aksel rigid

c. Pegas Batang Torsi (Puntir)


Pada saat pemegasan, pegas menerima beban puntir

1). Sifat Sifat Pegas Batang Torsi


a) Memerlukan sedikit tempat
b) Energi yang diabsorsi lebih besar daripada pegas lain
c) Tidak mempunyai sifat meredam getaran sendiri
d) Dapat menyetel tinggi bebas mobil
e) Langkah pemegasan panjang
f) Mahal
2). Penggunaan
Suspensi Independen
15

d. Pegas Hidropneumatis

1). Sifat Sifat Pegas Hidropneumatis


a) Elastisitas tinggi
b) Saat pemegasan tidak timbul gelembung udara pada oli
c) Dapat untuk mengatur tinggi bebas kendaraan
2). Penggunaan
Kendaraan penumpang / sedan

e. Stabilisator
Stabilisator berfungsi untuk mengurangi efek rolling bodi kendaraan dan
memperbaiki sifat jalan belok kendaraan.

16

1). Cara Kerja


Pada saat salah satu roda terpegas (misal: pada saat kendaraan belok), maka
bagian melintang stabilisator menerima beban puntir karena gaya pada
kedua sisi memanjang berlawanan arah.
Karena salah satu sisi stabilisator berhubungan langsung dengan bodi, maka
gaya Fa menarik bodi ke bawah gaya Fb mengangkat bodi ke atas, sehingga
kecenderungan Rolling berkurang.

17

Aksel Depan

Aksel Belakang

Lengan melintntang diikat pada suspensi kedua ujung


lrngan memanjang diikat pada body

Lengan melintang diikat pada body kedua ujung


lengan memanjang diikat pada suspensi

2). Konstruksi Pemasangan Stabilisator

17

Lengan melintntang diikat pada body dan kedua ujung lengan memanjang diikat pada suspensi

E. Kegiatan Belajar 4
Peredam Getaran (Shock Absorber)
1. Tujuan Khusus Pembelajaran
Setelah mempelajari kegiatan ini peserta didik dapat:
a. Menjelaskan fungsi peredam getaran / shock absorber
b. Menerangkan konstruksi dan cara kerja peredam getaran / shock absorber
c. Memahami macam macam peredam getaran / shock absorber
2. Tanpa Peredam Getaran

3. Dengan peredam getaran

4. Fungsi Peredam Getaran


Adalah untuk meredam getaran karoseri dan aksel, sehingga jalannya kendaraan
dapat memberikan kenyamanan pada penumpang. Energi gerak dari bagian yang
bergetar dirubah melalui gerakan menjadi panas.

18

5. Prinsip Kerja Peredam Getaran


Pada saat terjadi pemegasan, peredam getaran menerima beban tekan dan tarik

Langkah Tekan

Langkah Tarik

Oli berpindah melalui lubang besar

Oli berpindah melalui lubang kecil

tahanan oli yang berpindah kecil

tahanan oli yang berpindah besar

Kesimpulan : Peredam getaran pada langkah tarik lebih kuat daripada langkah
tekan.

19

6. Macam-Macam Peredam Getaran


a. Peredam Getaran Jenis Dua Pipa (Twin Tubs Type Shock Absorber)

1). Sifat Sifat


a) Pemindahan panas kurang baik
b) Dapat timbul gelombang udara (kavirasi)
c) Murah
2). Penggunaan
Pada kebanyakan mobil sedan dan truk.

20

b. Peredam Getaran Jenis Satu Pipa / Tekanan Gas (Mono Tube Type Shock
Absorber)

1). Sifat Sifat


a) Pemindahan panas baik
b) Tidak timbul kavitasi (gelembung udara)
c) Volume oli besar pada ruang kerja
d) Tekanan gas merapat = 120 bar
2). Penggunaan
Mobil mobil penumpang (taxi)

21

F. Kegiatan Belajar 5
Pelepasan dan Pemasangan Stabilisator
1. Tujuan Khusus Pembelajaran
Setelah mempelajari kegiatan peserta didik dapat:
a. Membongkar bagian bagian dari sistem stabilisator
b. Memeriksa bagian bagian stabillisator
c. Memasang bagian bagian stabilisator
Alat
Set Kotak Alat
Set Kunci Sok
Dongkrak

Bahan

Waktu

Suspensi pada aksel /

Latihan: 2 jam

mobil
Bak plastik
Vet silikan
Lap kain

2. Keselamatan Kerja
Jangan melepas stabilisator, bila suspensi belum bebas.

1. Tanda

4. Klem

2. Batang stabilisator

5. Baut penahan

3. Bantalan karet

6. Busing

22

3. Langkah kerja
a. Pembongkaran
1) Angkat mobil dan beri penyangga pada rangka / bodi
2) Lepas baut penahan batang stabilisator pada lengan bawah suspensi
3) Keluarkan bantalan karet dan ring penahan
4) Beri tanda pada batang stabilisator, agar tidak terbalik
5) Lepas klem batang stabilisator
6) Keluarkan batang stabilisator dan bantalan karet
b. Pemeriksaan Batang Stabilisator
1) Keausan pada bagian ujungnya, aus yang berlebihan, ganti!
2) Keretakan dan kebengkokan batang stabilisator
c. Pemeriksaan Bantalan Karet dan Baut Penahan
1) Bantalan karet yang retak, aus, sobek, ganti!
2) Baut penahan bengkok dan ulirnya rusak, ganti!
d. Petunjuk Pemasangan
1) Beri sedikit vet silikan pada busing bantalan karet
2) Kembalikan tanda batang stabilisator seperti semula
3) Batang stabilisator harus tegak lurus dengan baut penahan pada lengan bawah
suspensi.
1. Batang stabilisator
2. Baut penahan
3. Lengan suspensi atau rangka

4). Lakukan langkah pemasangan sesuai urutan kebalikan pembongkaran

Jangan memanaskan batang stabilisator

23

e. Petunjuk Pemasangan Baru


1). Aksel Rigid
a) Mobil terangkat: pasang stabilisator pada aksel
b) Pasang baut penahan pada rangka, baut penahan harus lurus ke bawah (
siku dengan stabilisator)
1. Bantalan karet
2. Klem
3. Batang Stabilisator
4. Plat Penahan
5. Penggerak Aksel
6. Rangka/Bodi

2). Suspensi Independen


a) Mobil terangkat: Pasang stabilisator pada rangka dahulu dan pasang baut
penahan pada lengan suspensi bawah seperti untuk aksel rigid

24

G. Kegiatan Belajar 6
Penggantian Karet Bantalan Pegas Daun
1. Tujuan Khusus Pembelajaran
Setelah mempelajari ini peserta didik dapat:
a. Membongkar bantalan karet pegas daun
b. Memeriksa bantalan karet
c. Mengganti dan memasang bantalan karet pegas daun
Alat

Bahan

Waktu

Set kotak alat

Mobil

Latihan: 3 jam

Set kunci sok

Rak Plastik

Dongkrak

Vet Silikon

Palu besi

Kain lap

Drip
Skrap Segitiga
2. Keselamatan Kerja
Jangan memberi penyangga tiga kaki pada aksel belakang

1. Mur

5. Pegas daun

2. Pin

6. Pin gantungan

3. Baut

7. Bantalan karet

4. Penggerak aksel

8. Plat penahan

25

3. Langkah kerja

a. Angkat mobil bagian belakang sampai roda menggantung dan beri penyangga
pada bodi / kerangka

b. Pembongkaran bantalan karet depan


1) Lepas mur dan baut pengikat pin bagian depan pegas daun
2) Tahan aksel belakang dengan dongkrak
3) Keluarkan pin dan satu sisi bantalan karet
4) Turunkan aksel belakang dan keluarkan satu sisi bantalan karet pegas daun
c. Pemeriksaan

1) Bersihkan busing pegas daun dan pin (pakai skrap segitiga)


2) Periksa kondisi pin, bila bengkok atau aus, ganti!
3) Periksa kondisi ulir pada pin, rusak, ganti!
4) Bantalan karet yang rusak, retak dan aus, ganti!
d. Pemasangan

1) Beri sedikit vet silikon pada busing pegas daun dan pin
2) Pasang kembali bantalan karet, sesuai langkah kebalikan pembongkarannya
e. Pembongkaran Bantalan Karet Belakang

1) Lepas mur klem gantungan dan keluarkan plat penahan


2) Tahan aksel belakang dengan dongkrak
3) Keluarkan pin gantungan dan perhatikan posisinya, bila perlu beri tanda!
4) Keluarkan bantalan karet
Untuk pemeriksaan dan pemasangan adalah sama dengan mengganti bantalan
karet depan.

Jangan mencuci bantalan karet dengan solar atau bensin

26

H. Kegiatan Belajar 7
Pelepasan, Perbaikan dan Pemasangan Pegas Daun
1. Tujuan Khusus Pembelajaran
Setelah mempelajari ini peserta didik dapat:
a. Membongkar, memperbaiki dan memasang pegas daun
Alat

Bahan

Waktu

Set kotak alat

Mobil

Latihan: 3 jam

Set kunci kontak

Bak Plastik

Dongkrak

Vet

Palu besi

Kain Lap

Drip
Sikat baja
Bor
Mistar Baja

2. Keselamatan Kerja
a. Hati hati sewaktu menurunkan pegas daun, minta tolong seorang dengan
menggunakan dongkrak
b. Pasang ganjal pada roda, sewaktu menurunkan aksel belakang

27

1. Bantalan

5. Plat Penahan

2. Peredam Getaran

6. Pegas Daun

3. Baut U

7. Karet Pembatas

4. Pin Penggantung

8. Pin
9. Plat Pembawah

3. Langkah kerja
a. Pembongkaran
1) Angkat mobil bagian belakang sampai roda menggantung dan beri
penyangga pada bodi / kerangka
2) Lepas poros propeler pada penggerak aksel belakang
3) Lepas peredam getaran dan baut penahan stabilisator, bila ada!
4) Lepas plat pembawah dan baut U, ganjal roda!
5) Lepas palt penahan
6) Tahan pegas daun dengan dongkrak dan keluarkan pin penggantung
7) Beri tanda untuk pegas daun bagian depan
8) Turunkan dongkrak dan lepas pin
9) Keluarkan pegas daun dan pasang pada ragum
10) Buka klem pegas daun atau bor keling pada klem
11) Buka baut senter pegas daun
12) Bongkar pegas daun
Perhatikan!
1) Kondisi pegas daun, retak atau aus yang berlebihan, ganti!
2) Klem pegas daun rusak atau putus, ganti!
3) Kondisi baut U, retak, aus atau ulirnya rusak, ganti!
4) Ulir baut senter pegas daun, rusak, ganti!
5) Kondisi karet pembatas, rusak atau sobek, ganti!
b. Petunjuk Pemasangan
1) Beri vet tahan air pada permukaan kontak pegas daun
2) Ukur! Ketinggian pegas daun sebelah kanan dan kiri, harus sama.

28

3). Untuk kendaraan khusus biasanya jarak antara sumbu pegas daun depan dan
belakang tidak sama (lihat buku manual)

4). Kembalikan tanda seperti semula


5). Lakukan pemasangan sesuai dengan kebalikan pembongkaran.
Bila pegas daun retak atau putus, jangan disambung dengan las!

I. Kegiatan Belajar 8
Overhaul Suspensi Mac. Pherson
1. Tujuan Khusus Pembelajaran
Setelah mempelajari ini peserta didik dapat:
a. Membongkar, memeriksa, memperbaiki dan memasang kembali suspensi Mc.
Pherson.
Alat

Bahan

Waktu

Alat Penyangga

Mobil atau stand aksel

Latihan: 5 jam

Penyangga tiga Kaki

Vet

Kotak Alat

Lap

Kunci Sok
Alat Khusus Pembuka
Ball Joint
Alat khusus pengepres
pegas koil
Alat khusus pemegang
dudukan pegas

29

Kunci momen
Kunci roda
2. Keselamatan Kerja
a. Jangan bekerja dibawah mobil, bila tanpa penyangga yang benar.
b. Jangan membongkar peredam getaran yang didalam silinder penuh dengan gas
bertekanan tinggi.
c. Jangan membuka mur penahan batang torak, sebelum pegas koil dipres dengan
alat khusus.
3. Komponen Komponen Peredam Getaran Roda Depan

1. Naf suspensi

6. Peredam getaran

2. Dudukan pegas

7. Nakel Kemudi

3. Karet Bemper

8. Pipa rem

4. Karet Pelindung

9. Kaliper rem

5. Pegas Koil
Sebelum melakukan pembongkaran komponen komponen suspensi,
terlebih dulu lakukan pemeriksaan seperti
J.S
60
45
10
59

30

4. Pembongkaran
a. Angkat mobil (bagian bodi) dengan dongkrak atau lift.
b. Lepas roda depan.
c. Lepas kaliper rem dan ikat dengan kawat pada bodi
d. Lepas pipa rem, bila perlu
e. Lepas ball joint tie rod dari lengan nakel kemudi
f. Lepas pin pengunci dan mur poros penggerak
g. Lepas mur pengikat ball joint lengan bawah
h. Beri tanda pemasangan pada pemegang nakel kemudi dengan eksenter penyetel
camber

i. Lepas kedua baut pengikat nakel kemudi


j. Lepas nakel kemudi dari poros penggerak, (ikat dengan kawat poros penggerak
pada bodi).
k. Lepas ketiga mur pengikat peredam getaran pada bodi
l. Lepas unit peredam getaran
m. Jepit unit peredam getaran pada ragum
Terlebih dulu pasang baut dan dua mur
diantara pemegang nakel kemudi.

31

n. Tekan pegas koil dengan alat pengetes sampai karet penahan bebas
o. Lepas mur pengikat naf suspensi dari poros peredam getaran.
p. Gunakan alat khusus pemegang dudukan pegas koil, agar mur pengikat tidak ikut
berputar bersama sama poros
q. Lepas naf suspensi, dudukan pegas, karet penahan dan bemper.
r. Perhatikan posisi dan susunannya komponen tersebut.
s. Lepas pegas koil bersam sama alat pengepres
t. Periksa peredam getaran lihat J.S

62

20

25

25

1) Bila peredam getaran bocor atua rusak, jangan memperbaiki dengan mengisi
cairan lagi
2) Ganti peredam getaran yang bocor dengan satu unit peredam getaran baru.
3) Peredam getaran berisi gas
Ciri peredam getaran berisi gas
Batang torak selalu terentang
Gaya tekan sangat kuat dibanding dengan
peredam getaran berisi cairan
Habis ditekan batang torak akan kembali
terentang perlahan lahan
Pada tabung pengantar tidak terdapat baut
penahan batang torak
Bila bocor / rusak harus diganti dalam satu
unit
u. Cara memeriksa

Hindarkan batang torak yang terentang

1).

dari benturan atau kotoran, agar batang

Saat

batang

torak

ditekan

tahanannya sangat berat danbila

torak selalu bersih dan tidak lecet

dilepas

batang

torak

secara

perlahan lahan kembali terentang


sampai batas maksimum, berarti
baik
2).

Saat

batang

torak

ditekan

tahanannya ringan dan bila dilepas


tidak

kembali,

berarti

kebocoran gas dan harus diganti.


32

ada

Jika peredam getaran diganti atau dibuang


buatlah lubang diameter 2 3 mm diatas
pemegang nakel kemudi dengan jarak 10
mm.
Hati hati saat membuat lubang pada
tabung penghantar, karena serpihan logam
dapat terbang oleh tekanan gas
didalamnya.
v. Cara memperbaiki peredam getaran berisi cairan
Lepas baut penahan poros dengan kunci
pas khusus.
Lepas sil, poros dan keluarkan cairan dari
dalam tabung penghantar.
(Bersihkan bagian dalam tabung!)
Masukkan unit peredam getaran baru ke
dalam tabung penghantar.
Pasang dan kncangkan baut penahan
dengan kunci pas khusus.
1). Pemeriksaan
a). Periksa keretakan di sekitar lubang baut pemegang nakel kemudi
Bila pemegang nakel retak, jangan di las.
Tetapi ganti pemegang nakel bersama
sama tabung penghantar

b). Periksa keretakan dudukan pegas koil, bila retak ganti.

33

c). Periksa keretakan / kerusakn akibat korosi pada bodi tempat tiga baut
penunjang naf suspensi, bila retak / rusak perbaiki dengan las.
d). Kondisi karet penahan, karet penutup debu dan bemper, bila rusak ganti.
e). Kondisi bantalan naf suspensi, bila macet atau aus ganti.
2). Pemasangan
a) Langkah pemasangan adalah kebalikan pembongkaran. Komponen komponen
yang diperhatikan.
b) Komponen komponen yang dipasang harus bersih.
c) Komponen kanan dan kiri jangan sampai tertukar.
d) Pasang pegas koil yang masih dipres pada tabung pengantar dan perhatikan
ujung pegas koil harus berpasangan dengan alur pada dudukan bawah.

e). Pasang dudukan pegas koil


(1). Tanda out mengarah ke bagian luar
kendaraan
(2). Lubang alur dudukan pegas harus
berpasangan dengan poros peredam
getaran
(3). Momen pengencangan mur pengikat
naf suspensi: 47,5 Nm.

34

f). Posisi pemasangan peredam getaran pada bodi


(1). Tiga baut penahan peredam getaran
terpasang pada tiga lubang pada bodi
bagian depan.
(2). Satu lubang pada bodi disumbat
(3). Beri vet secukupnya pada bantalan dan
jangan lupa memasang karet penutup
debu
(4). Momen pengencangan mur pengikat
17,5 Nm.

g). Kembalikan tanda pemasangan penyetel camber pada posisi semula


h). Momen pengencangan
(1). Baut pengikat nakel kemudi

: 145 Nm.

(2). Baut pengikat kaliper

: 90 Nm.

(3). Mur Ball Joint tie rod

: 50 Nm.

i). Periksa sudut camber dan caster lihat JS. 62


j). Bila melepas pipa rem lakukan pembuangan udara!
k). Komponen lengan bawah dan batang stabilisator

35

20

15

05 dan 62

1. Lengan bawah

5. Klem

2. Ball Joint

6. Bodi

3. Batang Stabilisator

7. Bushing Karet

4. Bantalan karet

8. Baut Penahan

l). Pembongkaran lengan bawah dan batang stabilisator


(a). Lepas Ball Joint dari nakel kemudi
(b). Lepas mur dan baut pengantar stabilisator pada lengan bawah
(c). Perhatikan! Susunan bantalan karet dan cincin penahan stabilisator.
(d). Lepas klem pengikat bushing karet lengan bawah.
(e). Lepas baut engsel lengan bawah pada bodi bagian depan.
(f). Lepas lengan bawah.
2). Pemeriksaan lengan bawah dan batang stabilisator
(a). Keausan atau kerusakan bushing karet dapat diketahui saat melakukan
pemeriksaan awal sebelum dibongkar atau sudah dibongkar, bila bushing
karet aus atau rusak ganti.
(b). Cara mengganti bushing karet

(c). Periksa keausan baut engsel, bila aus ganti


(d). Periksa keausan / keretakan lengan bawah, bila rusak akibat korosi atau
retak disekitar batang engsel ganti.
(e). Perhatikan! Jangan memperbaiki lengan bawah dengan las
(f). Periksa stabilisator, bila retak ganti
(g). Periksa keausan dan kemacetan ball joint, bila aus ganti
(h). Periksa baut penahan, bila bengkok atau ulir rusak ganti
(i). Periksa bantalan bantalan karet dan karet penahan, bila aus atau rusak
ganti.

36

3). Pemasangan lengan bawah dan batang stabilisator Langkah


pemasangan kebalikan dari pembongkaran Perhatikan,
susunan pemasangan bantalan karet stabilisator
1. Batang stabilisator
2. Baut penahan
3. Lengan Suspensi
4. Bantalan karet

(a). Momen pengencang: Mur ball joint nakel kemudi


(b). Periksa toe in dengan standar 0 1 mm, bila tidak sesuai lakukan
penyetelan lihat JS.

60

45

10

82.

Langkah pembongkaran, pemeriksaan dan pemasangan suspensi belakang sama


halnya dengan suspensi depan yang menggunakan model Mc. Pherson
Adapun komponen komponen yang perlu diperhatikan adalah:
1. Saat mengatasi peredam getaran belakang

a. Kebanyakan suspensi belakang menggunakan peredam getaran berisi gas.


b. Cara mengatasi perhatikan petunjuk pada halaman 4
c. Posisi pemasangan antara naf suspensi dengan pemegang nakel kemudi.
Sebelum pengencangan mur pengikat,
atur dulu posisi naf suspensi dengan
pemegang nakel
Baut pada naf suspensi yang paling
menonjol harus berada di tengah tengah
pemegang nakel.
Kebebasan naf suspensi yang sudah
terpasang 50 dari garis sumbu
2. Saat mengatasi dua lengan bawah suspensi belakang

a. Sebelum membongkar lengan bawah, terlebih dulu catat posisi atau beri tanda
pada eksenter penyetel toe in dengan bodi.
37

Eksenter penyetel

toe in

hanya

terpasang pada lengan bawah bagian


belakang.

b. Bila baut atau mur pengikat menggunakan cincin plat penahan, maka kaitkan
cincin plat penahan pada bodi atau bagian ujung cincin yang menonjol
dikaitkan dengan lubang yang ada pada bodi atau lengan.
Tujuannya cincin plat penahan, agar mur
pengikat tidak ikut berputar saat
dikencangkan.

c. Bila semua komponen telah terpasang, turunkan mobil dari lift atau penyangga.
Kemudian goncangkan mobil untuk menstabilkan suspensi.

d. Ukur jarak antara setiap pelek roda dengan garis sumbu baut eksenter lengan
bawah suspensi belakang.
Kesalahan jarak antara lengan kanan dan
kiri tidak boleh lebih 3 mm.

e. Lakukan pemeriksaan toe in dengan standart 3,8 2 mm, bila toe in tidak
sesuai lakukan penyetelan.

f. Jangan lupa mengontrol pengencangan mur pengikat roda, momen


pengencangan baut / mur roda: 100 Nm.
38

J. Kegiatan Belajar 9
Overhaul Suspensi Wishbone
1. Tujuan Khusus Pembelajaran
Membongkar, memeriksa dan memasang kembali suspensi wishbone dengan
pegas daun, koil dan batang torsi.
Alat

Bahan

Waktu

Alat Pengangkat

Mobil atau aksel stand

Latihan: 14 jam

Penyangga tiga kaki

Vet

Kotak alat

Lap

Kunci shock
Alat khusus pembuka
ball joint
Alat khusus pengepres
pegas koil
Kunci roda
Kunci momen
2. Keselamatan Kerja
a. Jangan melepas mur ball joint lengan atas / bawah suspensi, bila pegas belum
ditahan oleh penyangga atau alat khusus pengepres. Karena pegas bisa terlempar.
b. Jangan merubah jumlah dan posisi shim penyetel dan mur eksenter lengan
atas/bawah (catat jumlah / ukuran sebelum membongkar).
Suspensi Wishbone dengan pegas daun (contoh: Kijang)

39

1. Knuckle arm

6. Pegas daun

2. Ball joint

7. Kerangka

3. Lengan atas

8. Pegas Penahan

4. Lengan bawah

9. Mur Bushing

5. Peredam getaran

10. Batang Engsel

Sebelum pembongkaran, terlebih dulu lakukan pemeriksaan terhadap


keausan / kelonggaran batang engsel dan ball joint seperti pada job servis
60

45

10

82

3. Pembongkaran
a. Angkat mobil dan beri penyangga tiga kaki pada kerangka dengan posisi yang
benar.
b. Lepas roda depan.
c. Lepas tromol dan plat pembawa (bila rem cakram, lepas kaliper rem).
d. Catatan: tidak perlumelepas slang rem. Kaliper dan plat pembawa harus diikat
pada rangka.
e. Lepas ball joint tie rod.
f. Lepas peredam getaran.
g. Lepas stabilisator bila ada.
h. Angkat dan tumpu lengan bawah suspensi dengan dongkrak, agar ball joint
bawah bebas.
Perhatian: Mobil jangan sampai terangkat!

i. Lepas pin pengunci dan mur, kemudian dengan menggunakan alat khusus
bukalah ball joint bawah.
j. Lepas ball joint atas dengan cara yang sama melepas ball joint bawah.
k. Lepas knuckle arm.

40

l. Turunkan dongkrak pelan pelan sampai pegas daun bebas. Longgarkan mur
penahan baut batang engsel atas suspensi.

m. Lepas shim penyetel camber / caster.


Perhatikan!
1) Shim penyetel jangan sampai hilang
2) Catat posisi dan ukur ketebalan shim penyetel, agar sudut camber / caster
tidak berubah.
n. Lepas lengan atas suspensi dan beri tanda (kanan atau kiri) pada batang engsel
dengan lengan.
o. Lepas ball joint lengan atas suspensi.
p. Lepas nipel dan mur bushing batang engsel pada kedua ujung lengan atas.
q. Keluarkan batang engsel dan karet penutup debu.
r. Lepas lengan bawah suspensi. Hal yang membedakan pada batang engsel tidak
ada shim penyetel dan ball joint diikat dengan baut.
s. Lepas pegas daun.

t. Over haul pegas daun lihat JS. 62 20

41

25

15

4. Pemeriksaan
Bersihkan semua bagian yang akan dilakukan pemeriksaan, adapun hal yang perlu
diperiksa adalah:
a. Keausan dan kerusakan ulir batang engsel dan mur bushing, bila rusak diganti
(sney lagi ulir batang engsel).

b. Periksa keausan dan kemacetan ball joint.


Gerakkan baut ball joint dengan jari
tanpa tenaga besar, bila gerakkannya
ringan sekaliatau macet harus diganti.
Periksa karet penutup debu, bila rusak
ganti.

c. Pemeriksaan kondisi peredam getaran lihat JS. 60 45

10

59,

bila

peredam getaran sudah dilepas juga dapat diperiksa kondisinya:


1) Tekan/tarik peredam getaran (posisi tegak lurus) dengan tangan perlahan
lahan sampai pembatas.
2) Bila tahanannya berat dan gerakannya lembut berarti baik.
3) Bila tahanannya ringan sekali dan gerakkannya tersendat sendat berarti ada
udara didalam tabung peredam getaran (bocor/jelek).

42

1). Pada posisi kerja peredam getaran


digerakkan sedikit saja (2-3 cm).
2). Bila tahanan ringan atau tersendat
sendat berarti jelek.
3). Bila tahanan besar dan lembut berarti
baik

d. Periksa keretakan dan kerusakan lengan atas dan bawah.


Keretakan sering terjadi di sekitar ball joint dan pengantar batang engsel.
Kondisi karet karet penahan debu, pegas penahan dan bantalan bantalan
karet bila rusak ganti.
e. Kondisi ulir ulir pada rangka dan baut, bila kotor atau aus ulir tersebut harus
di tap atau di sney lagi
5. Pemasangan
Langkah pemasangan adalah kebalikan dari pembongkaran, adapun hal yang perlu
diperhatikan adalah:
a. Beri semua pelumasan (vet) pada mur, baut batang engsel dan ball joint
b. Jangan sampai tertukar komponen komponen kanan dan kiri (lihat tanda).
c. Cocokkan dulu baut dan mur (ulir halus / kasar) sebelum memasang.
d. Kembalikan posisi shim penyetel sudut camber & caster seperti semula
e. Momen pengencangan mur bushing
1) Lengan bawah: 280 320 Nm
2) Lengan atas: 180 200 Nm
Ingat! Batang engsel harus dapat berputar lembut setelah pengencangan.
f. Momen pengencangan mur ball joint 70 90 Nm, Jangan lupa memasang pin
pengunci.

43

g. Momen pengencangan baut dan mur


1) 8 mm = 15 22 Nm
2) 10 mm = 32 52 Nm
3) 12 mm = 80 115 Nm
h. Lakukan pengontrolan Toe in dengan standart 5 4 mm (Kijang / Hiace), bila
tidak sesuai lakukan penyetelan. Lihat JS: 60

45

10

82

i. Mobil lain sesuai dengan manual.


j. Periksa sudut camber dan caster lihat JS 62

20 15 05, 62

20 15 10

6. Suspensi Wishbone dengan Pegas Koil

1. Pegas koil

5. Ball joint

2. Karet penahan

6. Knuckle arm

3. Bushing karet

7. Lengan atas

4. Peredam getaran

8. Lengan bawah
9. Cincin eksenter penyetel caster/camber

Langkah pembongkaran, pemeriksaan dan pemasangan adalah sama dengan pegas


daun. Tetapi ada beberapa hal yang harus diperhatikan.
a. Gunakan alat pengepres pegas koil, sebelum melepas mur pengikat ball joint.

44

b. Cara menggunakan alat


Pasang kedua klem pengepres, diantara
pegas koil dibagian atas dan bawah
pada posisi yang benar.
Pasang baut dan kencangkan baut
pengepres sampai karet penahan bebas
Kemudian lepas murr dan ball joint
Langkah

selanjutnya

sama

dengan

pegas daun

c. Ukur jarak (B) antara sumbu baut pengikat batang engsel dengan sisi bushing
yang menonjol sebelah kanan dan kiri

d. Saat memasang, ujung pegas koil yang tidak rata harus berpasangan dengan
karet penahan beralur

e. Bila bushing karet rusak harus diganti dengan pres

45

7. Suspensi Wishbone dengan Pegas Batang Torsi

1. Pegas batang torsi

4. Peredam getaran

7. Knuckle arm

2. Baut penyetel

5. Lengan bawah

8. Ball joint

3. Bushing karet

6. Lengan atas

Langkah kerja sama dengan pegas daun dan koil, tetapi untuk pegas batang torsi
yang perlu diperhatikan adalah:
a. Sebelum membongkar ball joint atas/bawah, ukur terlebih dulu ketinggian baut
(A) penyetel ketegangan pegas batang torsi

46

b. Setelah mengukur ketinggian baut (A), lepas baut penyetel ketegangan pegas,
agar lengan bawah bebas. (Perhatikan posisi cincin baut penyetel).
c. Langkah selanjutnya sama dengan pegas daun dan koil.
d. Bila bushing batang torsi rusak atau aus, maka untuk memperbaiki atau
mengeluarkan bushing tersebut adalah:
1) Bersihkan bekas karet yang menempel pada bushing
2) Las listrik tiga tempat pada bushing masing-masing dalam satu garis

3) Keluarkan bushing dengan puller/treker


4) Pres bushing karet baru ke dalam pengantar

5) Batang torsi kanan dan kiri jangan sampai tertukar

47

6) Perhatikan arah putaran momen puntir


batang torsi (kanan dan kiri).

Catatan
Jangan memanaskan rumah bushing dan batang torsi dengan las gas, agar kekuatan
bahan tersebut tidak berubah.

48

BAB III
PENUTUP

Siswa yang telah mencapai tingkat kelulusan minimal dapat melanjutkan ke modul
selanjutnya. Sementara mereka yang belum mencapai tingkat kelulusan minimal atau
belum berhasil lulus, tidak diperkenankan untuk mengambil modul selanjutnya, dan
harus mengulang kembali modul ini.

49

DAFTAR PUSTAKA

VEDC Malang. (2000). Memeriksa Sistem Suspensi. Malang: Tidak dipublikasikan

50

Anda mungkin juga menyukai