Anda di halaman 1dari 33

PEMADATAN TANAH

Runi Asmaranto, ST., MT.

Konsep Pemadatan:
 Menambah berat volume kering dengan beban

dinamis sehingga butiran tanah akan merapat &


Mengurangi rongga udara (volume pori mengecil)
 Melakukan usaha secara mekanik agar butiran

tanah merapat. Volume tanah akan berkurang


yang diakibatkan Volume pori berkurang namun
volume butir tidak berubah. Hal ini bisa dilakukan
dengan cara menggilas atau menumbuk.

Tujuan Pemadatan:






Memperbaiki kuat geser tanah yaitu menaikkan


nilai kohesi (C) dan sudut geser dalam ().
Mengurangi kompresibilitas yaitu mengurangi
penurunan oleh beban
Menurunkan permeabilitas (k)
Mengurangi perubahan volume tanah akibat
perubahan kadar air
Mengurangi sifat kembang susut tanah (pada
tanah lempung ekspansif)

Pemadatan tanah sering digunakan pada:


 Pemadatan Tubuh Bendungan,
 Pemadatan Jalan Raya,
 Pemadatan Landasan lapangan
terbang
 Pemadatan Tanggul Sungai
 Pemadatan Daerah Reklamasi
 dll

Tujuan Pemadatan Tanah akan tercapai


Jika :


Pemilihan bahan timbunan sesuai dengan


kriteria. (contoh: material untuk zone inti
bendungan, zone tirai, dll sesuai dengan
persyaratan.
Teknik Pemadatan (jumlah lapisan, Jumlah
lintasan, nilai d optimum yang didapatkan,
dll)
Pemilihan jenis mesin pemadat (kondisi
tanah lempung digunakan mesin pemadat
yang berbeda dibandingkan tanah pasir)

SIFAT-SIFAT TANAH :
Tanah Berbutir (Granular)
Kuat geser tanah () cenderung tinggi
 Perubahan volume tanah setelah
dipadatkan cukup kecil
 Permeabilitas tanah (k) cukup tinggi
 Pelaksanaan pemadatan cenderung
mudah


Tanah berkohesi
Jenis lanau (silt)
 Kuat geser tanah () cukup tinggi
 Perubahan volume tanah setelah

dipadatkan cukup besar


 Sulit dilakukan pemadatan dalam kondisi
basah
 Permeabilitas tanah cukup rendah

Tanah kohesif
Jenis lempung (clay)
Tanah lempung sulit dipadatkan dengan
baik pada waktu sangat basah/jenuh
 Air sulit mengalir ke luar dari pori-pori
tanah karena permeabilitas tanah sangat
rendah
 Mempunyai sifat kohesi yang tinggi
namun sudut geser dalam sangat rendah.


Rumus-rumus Pemadatan:

d =

1+ w

dengan ;
d = berat volume kering (dry density)

= berat volume tanah basah


w = kadar air,
d maksimum (MDD, maximum dry density)
akan tercapai pada saat kadar air optimum
(OMC, optimum moisture content)

Ww
w =
x 100 %
Ws

W
=
V

Ws
d =
V

Pengaruh kadar air (water content)


 Tanah kohesif kering merupakan bongkah-bongkah yang sukar

dipadatkan.
 Jika disiram air menjadi Iunak dan lebih mudah dipadatkan,
tetapi semakin besar kadar air tanah maka nilai kepadatan
kering bisa semakin turun.
 Jadi diperlukan suatu nilai yang disebut Kadar Air Optimum
(OMC)

 Volume pori pada tanah berisi air dan udara, namun

hanya volume udara yang akan berkurang selama


proses pemadatan.
 Jika volume air lebih besar maka kepadatan maksimum
akan berkurang.
 Air berfungsi sebagai pelumas agar butir-butir tanah
mudah merapat. Tapi kadar air yang berlebihan akan
mengurangi hasil pemadatan yang dapat dicapai.
 Ion H+ pada Air (H2O) akan berikatan dengan muatan
negatif permukaan bidang lempung, namun jika
semakin banyak air maka ikatan tersebut justru semakin
lemah
 Pada proses pemadatan, tenaga pemadatan tertentu
akan menghasilkan pemadatan terbesar.

Pemadatan di Laboratorium
Percobaan Proctor
Umumnya ada 2 tipe pemadatan di laboratorium :
1. Proctor Standard
2. Modified Proctor
 Perbedaan kedua-nya adalah pada berat alat
penumbuk dan tinggi jatuh tumbukan.
 Membuat kurva pemadatan yang merupakan
grafik hubungan antara MDD dan OMC
berdasarkan data-data pengujian di laboratorium
 Benda uji dibuat dengan variasi kadar air yang
berbeda-beda.

Kriteria:
ASTM D-698
ASHTO
Tanah yang digunakan umumnya lolos ayakan no. 4

Satu set alat Pemadatan Proctor Standard

Cara Standar:

Energi Pemadatan
Energi pemadatan per volume satuan (E) :
E = (Nb . Nl . W . H) / V ............kJ/m3
Dengan :
Nb = jumlah pukulan per lapisan
Nl = jumlah lapisan
W = berat pemukul
H = tinggi jatuh pemukul
V = vol mould (cetakan)

Pemadatan di Lapangan

Sheep Foot Roller

Tamping Rammer

Sheep Foot Roller


Smoth Whell Roller

Komatsu Buldozer

Cara Balon Karet (rubber balon)

LATIHAN:
Uji PEMADATAN
Diketahui:
Berat cetakan

3802 gram

Diameter cetakan

15.2 cm

Tinggi cetakan

17.9 cm

kadar air
100
Penambahan Air

200

300

400

500

ml
Atas

Tengah

Bawah

Atas

Tengah

Bawah

Atas

Tengah

Bawah

Atas

Tengah

Bawah

Atas

Tengah

Bawah

berat cawan

gr

4.7

5.6

5.7

4.1

5.7

5.3

5.6

5.9

5.7

5.8

4.2

5.9

4.2

5.5

berat tanah basah + cawan

gr

18.9

21.6

24.4

22

24.4

24.8

35.1

21.7

32.8

21.9

22.7

26.1

25.5

21.1

30.2

berat tanah kering + cawan

gr

17

19.4

21.9

19.4

21.9

21.8

30.6

19.2

28.6

19.1

19.7

22.4

21.7

18

25.7

berat air (Ww)

gr

1.9

2.2

2.5

2.6

2.5

4.5

2.5

4.2

2.8

3.7

3.8

3.1

4.5

berat tanah kering (Ws)

gr

12.3

13.8

16.2

15.3

16.2

16.5

24.6

13.6

22.7

13.4

13.9

18.2

15.8

13.8

20.2

kadar air

15.447

15.942

15.432

16.993

15.432

18.182

18.293

18.382

18.502

20.896

21.583

20.330

24.051

22.464

22.277

kadar air rata-rata

15.607

16.869

berat isi
Penambahan Air
berat cetakan

ml

100

200

300

400

500

gr

3802

3802

3802

3802

3802

berat tanah basah + cetakan

gr

7791

7842

8016

8038

7937

berat tanah basah

gr

3989

4040

4214

4236

4135

isi cetakan

cm3

3249.413

3249.4126

3249.4126

3249.413

3249.413

berat isi basah (w)

gr/cm3

1.228

1.243

1.297

1.304

1.273

berat isi kering (d)

gr/cm3

1.062

1.064

1.095

1.078

1.035

18.392

20.936

22.931

zero air void


Penambahan Air
ml
kadar air (w)
%
GS
gr/cm3
berat jenis air ( w )
berat jenis zero air void ( zav
)

100
15.607
2.415
1

200
16.869
2.415
1

300
18.392
2.415
1

400
20.936
2.415
1

500
22.931
2.415
1

1.754

1.716

1.672

1.604

1.554

Grafik Pemadatan
1.80

zav

1.70

dry density (gr/cm3)

1.60
1.50

Pemadatan

1.40

zero air void

1.30
1.20

MDD
1.10
1.00
15.00

17.00

19.00

OMC

21.00

w (kadar air, %)

23.00

25.00

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai